Upload
putu-didik
View
19
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TEST4
Citation preview
MODUL 4
STRUKTUR BAJA I (2 SKS)
4.1 TUJUAN INSTRUKSIONAL
4.1.2 Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Memahami prinsip Uji Tarik Uniaksial, sifat duktilitas
4.1.2 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Memahami parameter kekuatan & kekakuan material baja
Memahami sifat mekanis material baja, Modulus Elastisitas, Sifat elastis dan plastis,
tegangan leleh/luluh (yield stress), tengangan batas (ultimate stress) untuk berbagai
mutu baja.
4.2 MATERI KULIAH
Uji tarik uniaksial benda uji baja untuk mengetahui hubungan tegangan dan remangan
material baja struktur
Sifat-sifat mekanis material baja struktur : elastisitas, plastisitas, perkuatan regangan
daerah runtuh (collapse)
Konsep tegangan leleh (yield stress) dan tegangan batas (ultimate stress)
Penentuan modulus elastisitas baja dan tingkat duktilitas baja
4.3 POKOK BAHASAN
4.3.1 Hubungan Tegangan dan Regangan Baja
Karakteristik/ Sifat Mekanis Tipikal Material Baja Struktur
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA I
OA – Daerah Elastis:
• Hubungan Tegangan vs. Regangan Linear (garis lurus)
• Apabila gaya tarik dihilangkan benda uji akan kembali ke panjang awal (deformasi
perpanjangan hilang)
• Material bersifat elastis/elastik
AB – Daerah Plastis :
• Tanpa pertambahan gaya tarik akan terjadi deformasi perpanjangan sampai batas
tertentu
• Apabila beban tarik ditiadakan akan terjadi deformasi perpanjangan yang permanen
• Material bersifat plastis
BC – Daerah Penguatan Regangan (Strain Hardening)
• Seolah-olah material mendapatkan penguatan sampai suatu nilai tegangan tertentu
(dikenal dengan tegangan batas/ultimate)
• Hubungan tegangan vs. regangan tidak linear (nonlinear)
• Apabila gaya tarik ditiadakan akan terjadi deformasi permanen yang lebih besar
dibandingkan pada kondisi plastis
CD – Daerah Runtuh (Collapse)
• Material kehitangan kekuatannya – deformasti tidak dapat dikontrol
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA I
A
C
B
D
• Material runtuh (collapse) – benda uji putus.
Parameter material baja untuk desain struktur baja (British Standard) :
Modulus Elastisitas E= 205 kN/mm2
Poisson’s Ratio υ = 0.30
Koef. Muai Panjang α = 12 x 10-6 per oCelcius.
Parameter material baja untuk desain struktur baja (PPBBI – 1984) :
Modulus Elastisitas E= 2,1 x 106 kg/cm2
Poisson’s Ratio υ = 0.30
Koef. Muai Panjang α = 12 x 10-6 per oCelcius.
4.3.2 Keunggulan baja sebagai material konstruksi
• Perbandingan Kuat terhadap Berat (Strength to Weight Ratio) yang tinggi.
- Pemanfaatan material yang efisien dan optimum sehingga dapat diperoleh
struktur
ringan tapi kuat.
- Bentang panjang dapat dibuat
- Sistem fundasi yang lebih murah
• Duktilitas material yang tinggi.
- Sangat toleran terhadap perbedaan antara asumsi desain dan realitas yang terjadi
- Kemampuan untuk menerima beban accidental yang tidak direncanakan.
• Waktu Konstruksi yang singkat / cepat.
- Sistem pre-fabrication konstruksi baja dapat mengurangi pekerjaan di lapangan –
total waktu konstruksi dapat berkurang – biaya konstruksi turun
• Tingkat Ketelitian yang tinggi.
- Elemen struktur baja difabrikasi dengan presisi yang tinggi – dengan kontrol
kualitas
yang terjamin.
• Derajat Kebebasan Desain yang tinggi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA I
- Ketersediaan berbagai profil dan tingkat kekuatan membuat ruang lingkup
penerapan yang sangat luas
4.3 POKOK BAHASAN
4.3.1 Tegangan dasar / tegangan izin
Hubungan tegangan dan regangan tipikal baja untuk baja struktur/konstruksi
Tegangan izin : dimana F.K. adalah faktor keamanan
Menurut PPBBI-1984 nilai tegangan leleh untuk berbagai mutu baja adalah sebagai
berikut :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA I
σy
Tabel 3.1 Nilai tegangan leleh dan tegangan dasar / tegangan izin untuk berbagai
mutu baja yang digunakan (PPBBI 1984- halaman 5)
4.3.2 Metode Desain ASD:
• Pada dasarnya desain ASD menyatakan bahwa kekuatan dan kekakuan struktur
didesain lebih kecil atau sama dengan kekuatan dan kekakuan yang diizinkan bekerja
pada material.
• Dikenal juga dengan metoda desain elastik atau working stress design.
• Telah digunakan 90 - 100 tahunan terakhir.
Syarat kekuatan:
Tegangan normal dimana
Tegangan geser
FK = Faktor Keamanan
(menurut PBBI 1984 FK = 1,5)
Syarat kekakuan:
Deformasi yang terjadi pada struktur didesain
Gambar jembatan rangka baja
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA I
Jembatan kabel baja (cable stayed bridge)
4.3.2 Bentuk Profil Baja Tipikal
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA I
Sayap/Flens/Flane
Badan / Web
Profil C / Kanal
Profil T
Profil Siku Profil King Cross
Gambar struktur baja untuk pom bensin
4.4. JENIS BATANG BAJA STRUKTURAL
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA I
W, profil sayap lebar
S, Balok Standar Amerika
C, Kanal Standar Amerika
L, siku
WT atau ST, T struktural
Profil yang paling banyak dipakai adalah Profil sayap lebar (wide-flange), misalnya profil
W460 x 142 (tinggi 460mm berat 142 kg/m)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA I
Penampang pipa
Boks struktural
Penampang bulat dan segiempat
Plat