Upload
muhamad-fujaeri
View
34
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“ PATAH TULANG (FRAKTUR) ”
1. TOPIK PENYULUHAN : Gangguan Sistem Muskuloskeletal
2. POKOK BAHASAN : Patah Tulang (Fraktur)
3. SUB POKOK BAHASAN : Pemahaman tentang penyakit
4. SASARAN : Keluarga dan penderita yang dirawat di ruang
19 RSSA Malang.
5. WAKTU PERTEMUAN :
HARI : Jumat
TANGGAL : 26 Oktober 2012
PUKUL : 09.30-10.00 WIB
6. Penyaji : Kelompok V Praktek Klinik Program Studi Keperawatan Blitar
Evi Yuanasari
Yudea Kristian
Deny Ardiansyah
Kartika Arumsari
7. Tujuan
6.1 Tujuan umum : Setelah dilakukan penyuluhan tentang fraktur diharapkan
penderita dan keluarga yang dirawat di ruang 19 RSSA Malang mampu mengerti,
memahami tanda dan gejala fraktur
6.2 Tujuan khusus :
a. Penderita dan keluarga mengetahui tentang pengertian dari fraktur.
b. Penderita dan keluarga mengetahui penyebab dari fraktur.
c. Penderita dan keluarga mengetahui tanda dan gejala fraktur.
d. Penderita dan keluarga mampu menyebutkan penanganan / perawatan dari
fraktur.
e. Penderita dan keluarga faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan dan
penyambungan tulang
Tahap
Kegiatan
Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Media
Pembukaan
(5 menit)
Salam pembuka
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan
Membagikan leaflet
Mendengarkan
keterangan
penyaji
Ceramah /
leaflet
Penyajian
( 15 menit )
Menyampaikan materi :
Pengertian Fraktur
Penyebab dari fraktur
Tanda dan gejala
Perawatan Fraktur
Memperhatikan
dan
mendengarkan
keterangan
penyaji
Ceramah
Penutup
( 10 menit )
Melakukan tanya jawab
Menutup pertemuan
Mendengarkan
dan bertanya
Ceramah
MATERI
1. Pengertian fraktur
Fraktur/patah tulang adalah terputusnya keteraturan jaringan tulang yang
umumnya timbul secara mendadak. Fraktur terdiri dari dua macam, yaitu:
a.Fraktur sederhana, yaitu fraktur tanpa disertai kerusakan jaringan sekitarnya
b.Fraktur kompleks, fraktur yang disertai kerusakan jaringan di sekitarnya sampai
tulang keluar.
2. Penyebab fraktur
Trauma langsung.
Misalnya : benturan pada lengan bawah yang menyebabkan patah tulang.
Trauma tidak langsung.
Misalnya : jatuh bertumpu pada tangan yang menyebabkan tulang patah.
3. Tanda dan gejala fraktur
Nyeri terus menerus dan bertambah berat.
Adanya perubahan bentuk dari yang semula.
Terjadi pemendekan tulang dari yang sebenarnya.
Saat diperiksa teraba adanya derik tulang dinamakan krepitus yang teraba
akibat gesekan antara framen tulang satu dengan lainnya.
Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit.
Semua gejala diatas tidak semua terdapat pada setiap fraktur.
4. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan radiologis (rontgen), pada daerah yang dicurigai fraktur, harus
mengikuti aturan role of two yang terdiri dari :
Mencakup dua gambaran yaitu anteroposterior (AP) dan lateral.
Memuat dua sendi antara fraktur yaitu bagian proximal dan distal.
Memuat dua extremitas (terutama pada anak-anak) baik yang cidera
maupun yangtidak terkena cidera (untuk membandingkan dengan yang
normal)
Dilakukan dua kali, yaitu sebelum tindakan dan sesudah tindakan.
b) Pemeriksaan laboratorium, meliputi:
Darah rutin,
Faktor pembekuan darah,
Golongan darah (terutama jika akan dilakukan tindakan operasi),
Urinalisa,
Kreatinin (trauma otot dapat meningkatkan beban kreatinin untuk kliren
ginjal).
c) Pemeriksaan arteriografi dilakukan jika dicurigai telah terjadi kerusakan
vaskuler akibat fraktur tersebut
5. Pertolongan Pertama Fraktur
a) Pertahankan, jangan sampai terjadi pergerakan (pasang bidai bila perlu).b) Segera bawa ke rumah sakit
6. Tindakan yang diberikan di Rumah Sakit
a) Reposisi immobilisasi dengan gips dilakukan bila tulang yang patah tidak
merusak jaringan di sekitarnya, patah tulang yang sederhana dan tidak
mengenai sendi
b) Operasi pembersihan dan pemasangan penyangga tulang
c) Operasi pembersihan dilakukan pada tulang yang merobek kulit dan keluar
sempat terkena udara bebas.
d) Operasi pemasangan penyangga tulang dilakukan pada patah tulang yang
tidak stabil, misalnya hancur atau pada posisi tertentu seperti sendi.
Untuk pasien yang memerlukan tindakan operasi diperlukan persiapan medic
sebagai berikut:
a) Surat persetujuan tindakan medic yang ditandatangani pasien/keluarga dan atau dokter yang menangani bila mengancam nyawa.b) Puasa bagi pasien sebelum pembiusan sekurang-kurangnya 6 jam.c) Persiapan obat-obatan dan infus perlu dilakukan sebelum operasi.
7. Penyembuhan fraktur
a) Terapi konserfatif terdiri dari : Protksi saja, misalnya mitella untuk fraktur collum
chirurgicum humeri dengan kedeudukan baik Imobilisasi saja tanpa reposisi, misalnya pemasangan g ips
pada fraktur inkomplit dan fraktur dengan kedudukan baik. Reposisi tertutup dan fiksasi dengan gips, misalnya pada
fraktur suprakondilus. Reposisi dapat dalam anastesi umum atau local
Traksi, untuk reposisi secara perlahan.pada anak – anak dipakai traksi kulit (terapi hamilton russel, traksi bryan). Traksi kulit terbatas untuk 4 minggu dan beban < 5 kg. Untuk traksi dewasa harus traksi skeletal berupa balanced traction
b) Terapi operatif terdiri dari : Reposis terbuka (OREF) Reposisi tertutup (ORIF) dengan kontrol radiologis
diikuti fiksasi eksterna.8. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan dan penyambungan
tulang
Usia
Sirkulasi dan adanya oksigen dijaringan
Kondisi luka dan patah tulang
Derajat kesehatan dan penyakit penyerta.
Personal Higiene atau kebersihan luka
Nutrisi / makanan yang mengandung kalsium
Aktivitas
BUKU SUMBER
Mansjoer, Arief. Et all. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Soeparman. 1990. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai penerbit FKUI
S. Heru Adi. 1995. Kesehatan Masyarakat. Jakarta. : EGC
“ PATAH TULANG
(FRAKTUR) ”
Oleh : Kelompok V
Program Studi DIII Keperawatan Blitar
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
1. Pengertian fraktur
Adalah terputusnya
keteraturan jaringan
tulang yang umumnya
timbul secara mendadak.
2. Penyebab fraktur
Trauma langsung.
Misalnya : benturan
pada lengan bawah yang
menyebabkan patah
tulang.
Trauma tidak langsung.
Misalnya : jatuh
bertumpu pada tangan
yang menyebabkan tulang
patah.
3. Tanda dan gejala fraktur
Nyeri terus menerus dan
bertambah berat.
Adanya perubahan bentuk dari
yang semula.
Terjadi pemendekan tulang dari
yang sebenarnya.
Saat diperiksa teraba adanya
derik tulang dinamakan krepitus
yang teraba akibat gesekan antara
framen tulang satu dengan
lainnya.
Pembengkakan dan perubahan
warna lokal pada kulit.
*Semua gejala diatas tidak semua
terdapat pada setiap fraktur.
4. Penyembuhan fraktur
Metode fiksasi.
Seperti pembalutan,
pemasangan gips, bidai.
Operasi : pemasangan
pin.
5. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
penyembuhan dan
penyambungan tulang
Usia
Sirkulasi dan adanya
oksigen dijaringan
Kondisi luka dan patah
tulang
Derajat kesehatan dan
penyakit penyerta.
Personal Higiene atau
kebersihan luka
Nutrisi / makanan yang
mengandung kalsium
Aktivitas