115900078-Presbikusis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    1/20

    Presbikusis

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    2/20

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    3/20

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    4/20

    Definisi

    Hilangnya fungsi pendengaran (tuli

    sensorineural) yang berkaitan dengan

    proses penuaan fisiologis pada telinga

    Hal ini biasanya terjadi pada usia 65 tahun

    ke atas

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    5/20

    Etiologi

    Proses degenerasi

    Genetik

    Pola makanan Aterosklerosis

    Infeksi

    Bising

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    6/20

    Klasifikasi

    1. Sensorik

    2. Neural

    3. Metabolik4. Mekanik

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    7/20

    Jenis Patologi

    Sensorik Lesi terbatas pada koklea

    Atrofi organ Corti, jumlah sel-sel rambut dan

    sel penunjang berkurang

    Neural Sel-sel neuron pada koklea dan jaras

    auditorik berkurang

    Metabolik

    (Strial presbycusis)

    Atrofi stria vaskularis

    Potensial microphonic menurun

    Fungsi sel dan keseimbangan

    biokimia/bioelektrik koklea berkurang

    Mekanik

    (Cochlear presbycusis)

    Perubahan gerakan mekanik duktus

    koklearis

    Atrofi ligamentum spiralis

    Membran basilaris lebih kaku

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    8/20

    Patologi

    Degenerasiperubahan struktur koklea dan N.

    VIII.

    Pada koklea : Atrofi dan degenerasi sel-sel

    rambut penunjang pada organ corti & striavaskular

    Penurunan jumlah dan ukuran sel-sel ganglion

    dan saraf serta pada mielin dan akson saraf

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    9/20

    Gejala Klinik

    Penurunan pendengaran perlahan dan

    progresif, simetris di kedua telinga

    Telinga berdenging

    Pasien bisa mendengar suara percakapan tetapitidak bisa memahaminya , terutama bila di

    ucapkan dengan cepat dan berlatar bising (

    cocktail party deafness)

    Bila suara ditinggikanrasa nyeri di telinga,

    disebabkan oleh faktor kelelahan saraf

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    10/20

    Diagnosis

    Pemeriksaan otoskopik : membran timpani suram

    Tes penala : tuli sensorineural

    Tahap awal tajam (sloping)frekuensi 2000 hz

    Gambaran khas pada presbikusis jenis sensorineural

    Garis ambang audiogram jenis metabolik dan

    mekanik lebih mendatar

    Pemeriksaan audiometri tutur : gangguandiskriminasi bicara (speech discrimination)

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    11/20

    Penatalaksanaan

    Rehabilitasi : pemasangan alat bantu dengar(hearing aid)

    Latihan membaca ujaran (speech reading) &mendengar (auditory training) yang dilakukanbersama ahli terapis wicara

    Diberikan pengertian untuk orang sekitarnyaagar berbicara dengan jelas, kata-kata yangsingkat, dan tidak terlampau keras

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    12/20

    AUDIOLOGI

    AUDIOLOGI DASAR AUDIOLOGI KHUSUS Definisi:

    Pengetahuan ttg

    nada murni, bising,gg pendengaran &

    cara pemeriksaannya

    Tes penala

    Tes berbisik

    Audiometri nada murni

    Definisi:

    Membedakan tuli

    sensorineural koklea& retrokoklea

    Audiometri khusus

    Audiometri objektif

    Pem. Tuli anorganik

    Pem. Audiometri anak

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    13/20

    Untuk membuat audiogram, kita memerlukan alat

    elektronik yaitu audiometer

    Nada murni

    bunyi yang hanya mempunyai satufrekuensi

    Bisingbunyi yang memiliki banyak frekuensi

    Frekuensinada murni yang dihasilkan oleh getaran

    suatu benda Ambang dengarbunyi nada murni yang terlemah

    pada frekuensi tertentu yangmasih dapat didengar oleh

    telinga seseorang.

    Nilai nol audiometrik

    intensitas nada murni yangterkecil pada suatu frekuensi tertentu yang masih dapat

    Audiometri nada murni

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    14/20

    Tombol pengatur frekuensi &intensitas bunyi

    Headphone utk periksa AC

    (hantaran udara)

    Headphone utk periksa BC

    (hantaran tulang)

    AC: garis lurusBC: garis terputus

    Biru: telinga kiri

    Merah: telinga kanan

    AD= AD 500hz+ AD 1000Hz + AD 4000

    4

    Derajat ketulian: 0-25 dB : Normal 25-40 dB : Tuli ringan

    40-55 db : Tuli sedang

    55-70 dB : Tuli sedang berat

    70-90 dB : Tuli berat >90 dB : Tuli sangat berat

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    15/20

    Notasi pada audiogram

    Untuk pemeriksaan audiogram, kita perlu membuat grafik AC dangrafik BC

    Pendengaran normalAC dan BC sama atau kurang dari 25 dB

    AC dan BC berhimpit, tidak ada gap

    Tuli Konduktif

    BC normal atau kurang dari 25 dB

    AC lebih dari 25 dB

    Antara AC dan BC terdapat gap

    Tuli Sensorineural

    AC dan BC lebih dari 25 dB

    AC dan BC berhimpit, tidak ada gap

    Tuli Campur

    BC lebih dari 25 dB

    AC lebih besar dari BC, terdapat gap

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    16/20

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    17/20

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    18/20

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    19/20

  • 5/28/2018 115900078-Presbikusis

    20/20

    Daftar Pustaka

    Soetirto, I., Hendarmin, H., Bashiruddin, J. GangguanPendengaran (Tuli). Buku Ajar Ilmu Penyakit THT. Edisike-5. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Jakarta. Percetakan Gaya Baru, Jakarta, 2001.

    Suwento, R., Hendarmin, H. Gangguan Pendengaranpada Geriatri. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT. Edisi ke-5.Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.Percetakan Gaya Baru, Jakarta, 2001.

    Jackler, R.K. Ear. A Lange Clinical Manual first edition.

    http://www.merck.com/mrkshared/mmg/sec15/ch128/ch128a.jsp

    www.otology-neurotology. org/ANS/files/2005Abstracts.pdf 345

    http://www.merck.com/mrkshared/mmg/sec15/ch128/ch128a.jsphttp://www.merck.com/mrkshared/mmg/sec15/ch128/ch128a.jsphttp://www.otology-neurotology.org/ANS/files/2005Abstracts.pdf%20-%20345http://www.otology-neurotology.org/ANS/files/2005Abstracts.pdf%20-%20345http://www.otology-neurotology.org/ANS/files/2005Abstracts.pdf%20-%20345http://www.otology-neurotology.org/ANS/files/2005Abstracts.pdf%20-%20345http://www.otology-neurotology.org/ANS/files/2005Abstracts.pdf%20-%20345http://www.otology-neurotology.org/ANS/files/2005Abstracts.pdf%20-%20345http://www.otology-neurotology.org/ANS/files/2005Abstracts.pdf%20-%20345http://www.otology-neurotology.org/ANS/files/2005Abstracts.pdf%20-%20345http://www.otology-neurotology.org/ANS/files/2005Abstracts.pdf%20-%20345http://www.otology-neurotology.org/ANS/files/2005Abstracts.pdf%20-%20345http://www.otology-neurotology.org/ANS/files/2005Abstracts.pdf%20-%20345http://www.otology-neurotology.org/ANS/files/2005Abstracts.pdf%20-%20345http://www.otology-neurotology.org/ANS/files/2005Abstracts.pdf%20-%20345http://www.otology-neurotology.org/ANS/files/2005Abstracts.pdf%20-%20345http://www.merck.com/mrkshared/mmg/sec15/ch128/ch128a.jsphttp://www.merck.com/mrkshared/mmg/sec15/ch128/ch128a.jsp