Upload
jesslyn-joevy
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS SEJARAH II:
PERBANDINGAN PEMERINTAHAN BELANDA DI INDONESIA DAN PEMERINTAH
PORTUGIS DI INDONESIA DALAM BIDANG POLITIK
Dibuat Oleh:Jesslyn Joevy
X IIS 1/15
SMAK 1 PENABUR JAKARTATAHUN AJARAN 2015-2016
A. PENGARUH PEMERINTAHAN BELANDA DALAM BIDANG POLITIK
Pengaruh kekuasaan Belanda di bidang politik kuat karena intervensi yang
intensif dalam masalah-masalah istana, seperti pergantian takhta, pengangkatan
pejabat-pejabat keraton, ataupun partisipasinya dalam menentukan kebijaksanaan
pemerintahan kerajaan. Perubahan kekuasaan ini dikarenakan pemerintah Belanda
berusaha untuk menguasai seluruh wilayah Indonesia.
Pada tahun 1854, pemerintah colonial Belanda di Indonesia mengumumkan
penerapan struktur birokrasi baru. Struktur pamong praja yang dahulu berdasarkan
garis keturunan, kini mulai menganut sistem kepegawaian. Berdasarkan Surat Edaran
1867, ditentukan bahwa seorang colonial, memperhatikan penanaman bahan pangan,
dan mengawasi pelaksanaan tanam paksa, mengawasi perjanjian dagang dengan
bangsa-bangsa eropa dan mengawasi sekolah-sekolah pribumi
Dengan demikian, dalam bidang politik penguasa-penguasa pribumi makin
tergantung pada kekuasaan asing sehingga kebebasan dalam menentukan kebijaksaan
pemerintahan istana makin menipis. Di samping itu, aneksasi wilayah yang dilakukan
oleh penguasa asing mengakibatkan makin menyempitnya wilayah kekuasaan
pribumi. Penghasilan yang berupa lungguh, upeti atau hasil bumi makin berkurang,
bahkan hilang sebab kedudukannya telah berganti sebagai alat pemerintah Belanda.
Akibat yang ditimbulkan selanjutnya ialah kekuasaan politik pribumi runtuh,
kehidupan social ekonomi rakyat mengalami kemerosotan dan tradisi yang
berkembang dalam masyarakat digantikan oleh tradisi penjajah.
Perubahan dalam sistem politik juga terjadi dengan dikenalnya sistem
pemerintahan baru. Pada masa kerajaan dikenal raja dan bupati, pada masa
pemerintah Kolonial Barat dikenal sistem pemerintahan Gubernur Jenderal, Residen,
Bupati, dan seterusnya. Para penguasa kerajaan menjadi kehilangan kekuasaannya
digantikan oleh kekuasaan pemerintah Kolonial Barat. Terbentuknya pemerintah
Hindia Belanda dalam satu sisi menguntungkan bangsa Indonesia. Pemerintah Hindia
Belanda yang terpusat menyebabkan hubungan yang erat antara rakyat Indonesia dari
berbagai daeah. Muncul perasaan senasib dan sepenanggungan dalam bingkai Hindia
Belanda.
Selama pemerintahanya, gubernur jendral Daendels (1808-1811) menjadikan
Jawa sebagai pusat pemerintahan dan membaginya menjadi kesatuan-kesatuan
wilayah yang di sebut prefecture. Sistem hukum Indonesia juga mengalami
perubahan. Sistem hukum Indonesia yang sebelumnya berdasarkan hukum adat
tradisional berangsur-angsur digantikan oleh sistem hukum barat modern.Peletak
sistem awal sistem ini di Indonesia adalah Gubernur Jenderal Daendels, yang telah
memperkenalkan sistem pengadilan keliling dan pengadilan pribumi disetiap
prefecture yang disebut Landgerecht.
B. PENGARUH PEMERINTAHAN PORTUGIS DALAM BIDANG POLITIK
Pengaruh Portugis dalam bidang politik meliputi bersekutu dengan kerajaan di
Indonesia. Dalam mencapai tujuannya, Portugis memanfaatkan persaingan yang ada
di Maluku. Pada saat itu Ternate tengah bersaing dengan Tidore yang bersekutu
dengan Spanyol. Portugis segera menggunakan kesempatan tersebut dengan cara
membantu Ternate. Sudah barang tentu kehadiran Portugis di Ternate mendapat
simpati dari rakyat. Terlebih lagi rakyat Ternate mengira bahwa Portugis merupakan
bangsa pedagang yang akan berperan menaikan harga rempah-rempah. Oleh karena
itu, Portugis di izinkan mendirikan benteng di Ternate. Di Maluku, Portugis pun
membantu Hitu yang sedang bersaing dengan Seram. Tindakan inilah yang menjadi
langkah awal Portugis dalam rangka menacapkan pengaruh dan kekuasaan colonial di
Maluku.
Kekuasaan Portugis di Maluku berlangsung cukup lama, sekitar tahun 1512
sampai 1641. Kebijakan-kebijakan yang dipraktikkan selama itu sangat berpengaruh
terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.
Berbagai kebijakan pemerintah kolonial Portugis.
a. Berusaha menanamkan kekuasaan di Maluku.
b. Menyebarkan agama Katolik di daerah-daerah yang dikuasai.
c. Mengembangkan bahasa dan seni musik keroncong Portugis.
d. Sistem monopoli perdagangan cengkih dan pala di Ternate.
C. KESIMPULAN
Secara keseluruhan, pengaruh Belanda dalam bidang politik pada masa
penjajahannya lebih banyak dari Portugis. Portugis hanya dapat menaklukan Maluku
sedangkan Belanda menanam berbagai pengaruh politik, seperti intervensi dalam
masalah kerajaan, struktur birokrasi, sistem pemerintahan dan sistem hukum.