21
22 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Fokus Penelitian a. Mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder yang terkandung dalam Getah buah sawo (Achras zapota L.) b. Menentukan aktivitas antimikroba Getah buah sawo (Achras zapota L.) terhadap mikroba Escherichia coli, Salmonella typhi dan Candida albicans. c. Menentukan konsentrasi efektif Getah buah sawo (Achras zapota L.) terhadap mikroba Escherichia coli, Salmonella typhi dan Candida albicans. d. Membandingkan potensi Getah buah sawo (Achras zapota L.) sebagai antimikroba yang dibandingkan dengan kloramfenikol dan ketoconazole. 4.2. Bahan yang di Teliti dan Pengambilan Sampel Bahan yang diteliti adalah Getah buah sawo (Achras zapota L.), Sampel dikumpulkan dari tamanan sawo di Samarinda tanpa memperhatikan umur tanaman. Getah buah sawo diperoleh dengan cara buah sawo yang masih muda disayat dan getah buah dikumpulkan didalam wadah 4.3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan November 2013 dan dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Universitas Mulawarman Samarinda. 4.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

12. BAB IV

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 12. BAB IV

22

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Fokus Penelitian

a. Mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder yang terkandung dalam

Getah buah sawo (Achras zapota L.)

b. Menentukan aktivitas antimikroba Getah buah sawo (Achras zapota L.)

terhadap mikroba Escherichia coli, Salmonella typhi dan Candida albicans.

c. Menentukan konsentrasi efektif Getah buah sawo (Achras zapota L.)

terhadap mikroba Escherichia coli, Salmonella typhi dan Candida albicans.

d. Membandingkan potensi Getah buah sawo (Achras zapota L.) sebagai

antimikroba yang dibandingkan dengan kloramfenikol dan ketoconazole.

4.2. Bahan yang di Teliti dan Pengambilan Sampel

Bahan yang diteliti adalah Getah buah sawo (Achras zapota L.), Sampel

dikumpulkan dari tamanan sawo di Samarinda tanpa memperhatikan umur

tanaman. Getah buah sawo diperoleh dengan cara buah sawo yang masih muda

disayat dan getah buah dikumpulkan didalam wadah

4.3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan November 2013 dan dilaksanakan

di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Universitas Mulawarman Samarinda.

4.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.4.1 Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini yaitu bobot getah, variasi konsentrasi getah

buah sawo (Achras zapota L.), golongan metabolit sekunder getah buah sawo

(Achras zapota L.), konsentrasi uji getah buah sawo (Achras zapota L.) sebagai

antimikroba dan potensi getah buah sawo (Achras zapota L.) sebagai antimikroba

yang dibandingkan dengan kloramfenikol.

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi

konsentrasi getah buah sawo (Achras zapota L.)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah golongan metabolit sekunder

getah buah sawo (Achras zapota L.), aktivitas antimikroba getah buah sawo

Page 2: 12. BAB IV

23

(Achras zapota L.), konsentrasi efektif getah buah sawo (Achras zapota L.)

sebagai antimikroba dan potensi getah buah sawo (Achras zapota L.) sebagai

antimikroba yang dibandingkan dengan kloramfenikol dan ketoconazole.

4.4.2 Definisi Operasional

a. Bobot getah adalah berat getah yang diperoleh dengan cara menyayat buah

sawo muda.

b. Metabolit sekunder adalah golongan senyawa mikromolekul alami yang

terdapat pada getah buah sawo (Achras zapota L.).

c. Variasi konsentrasi getah buah sawo (Achras zapota L.) adalah kadar getah

buah sawo (Achras zapota L.) yang terlarut dalam pelarutnya dengan satuan

persen (%) berat per volume (b/v) dengan berbagai variasi konsentrasi.

d. Aktivitas antimikroba adalah kemampuan getah buah sawo (Achras zapota

L.) dalam menghambat atau membunuh mikroba.

e. Konsentrasi efektif adalah konsentrasi terkecil getah buah sawo (Achras

zapota L.) yang mampu menghambat atau membunuh mikroba.

Page 3: 12. BAB IV

24

4.5. Peralatan dan Bahan Penelitian

4.5.1 Peralatan Penelitian

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel

dibawah ini:

Tabel 4.1. Alat yang digunakan dalam penelitian

No Nama Alat Kegunaan1 Masker Untuk menghindari terhirupnya bahan berbahaya atau

debu2 Sarung tangan Pelindung tangan agar terhindar dari kontak secara

langsung dengan bahan berbahaya3 Timbangan

analitikUntuk menimbang bahan yang akan digunakan

4 Batang pengaduk Untuk mengaduk atau menghomogenkan bahan5 Gelas Kimia Wadah Larutan6 Labu ukur Untuk mengukur volume bahan cair yang ingin

digunakan7 Cawan petri Untuk wadah media pertumbuhan mikroorganisme8 Autoklaf Mensterilkan alat dan bahan

9 Laminar air flow Sebagai tempat kerja yang aseptis

10 Inkubator Sebagai tempat inkubasi bakteri11 Mikrometer skrup Untuk mengukur diameter zona hambat mikroba12 Paper disk Untuk media kontak bahan uji13 Erlenmeyer Untuk wadah medium nutrient agar (NA).14 Spoit Injeksi Mengambil Larutan15 Ose Menginokulasi Mikroba16 Tabung Reaksi Wadah Inokulasi Bakteri Uji Dan Mereaksikan

Ekstrak17 Pipet tetes Untuk mengambil sejumlah bahan cair18 Sendok tanduk Untuk mengambil sejumlah bahan

4.5.2 Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang akan digunakan pada penelitian ini meliputi: buah sawo

muda sebagai bahan yang diteliti, biakan mikroorganisme Erscherichia coli,

Salmonella typhi dan Candida albicans, NaCl 0,9%, pelarut organik metanol dan

bahan-bahan pendukung lainnya.

Page 4: 12. BAB IV

25

Tabel 4.2. Bahan penelitian dan kegunaannya

No. Nama Bahan Kegunaan

1 Biakan Erscherichia coli Mikroorganisme Uji

2 Biakan Salmonella typhi Mikroorganisme Uji

3 Biakan Candida albicans Mikroorganisme Uji

4 Aquadest Pelarut

5 Larutan Fisiologis Nacl 0,9% Membuat Suspensi Bakteri

6 Medium Na (Nutrient Agar) Media Pertumbuhan Bakteri

7 Medium PDA Media Pertumbuhan Bakteri

8 Kloramfenikol Injeksi 5 mL Kontrol Positif Dalam Pengujian

9 Ketoconazole Kontrol Positif Dalam Pengujian

4.6. Rancangan Penelitian

4.6.1.Uji Identifikasi Metabolit Sekunder

Rancangan pengujian identifikasi metabolit sekunder getah buah sawo

(Achras zapota L.) dapat dilihat pada Gambar 4.1. berikut :

Gambar 4.1. Skema Identifikasi Metabolit sekunder

4.6.2. Pengujian Antimikroba

Pengujian aktivitas antimikroba getah buah sawo (Achras zapota L.)

terhadap pertumbuhan mikroba Escherichia coli, Salmonella typhi dan Candida

albicans disajikan dalam Tabel 4.3. berikut:

getah buah sawo

Reaksi Warna (+)/(-)

+ Reagen Kimia

Page 5: 12. BAB IV

26

Tabel 4.3. Perlakuan Variasi konsentrasi getah buah sawo (Achras zapota L.)

C1GBSU1 C1GBSU2 C1GBSU3

C2GBSU1 C2GBSU2 C2GBSU3

C3GBSU1 C3GBSU2 C3GBSU3

Keterangan :C1GBSU1 : Perlakuan konsentrasi 1 getah buah sawo ulangan 1

4.6.3. Penetuan Konsentrasi Efektif

Penentuan konsentrasi efektif antimikroba getah buah sawo (Achras

zapota L.) terhadap pertumbuhan mikroba Escherichia coli, Salmonella typhi dan

Candida disajikan dalam skema Gambar 4.2. berikut:

Gambar 4.2. Skema Penentuan Konsentrasi Efektif getah buah sawo (Achras zapota L.)

4.6.4. Pengujian Potensi Antimikroba

Pengujian potensi antimikroba getah buah sawo (Achras zapota L.)

terhadap pertumbuhan mikroba Escherichia coli, Salmonella typhi dan Candida

disajikan dalam Gambar 4.3. berikut:

+ Bakteri

Konsentrasi efektif

Statistik

Getah Buah Sawo

C1% C2% C3%

Page 6: 12. BAB IV

27

Gambar 4.3. Skema Penentuan Potensi Antimikroba Getah Buah Sawo

4.7. Teknik Pengumpulan Data

4.7.1.Data dan Sumber Data Penelitian

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu data dan sumber data

yang diperoleh dari hasil penelitian serta pelaksanaan penelitian yang meliputi

penyiapan sampel, identifikasi metabolit sekunder, penentuan konsentrasi,

konsentrasi uji sediaan, pengujian aktivitas antimikroba dan uji potensi dengan

membandingkan getah dan kloramfenikol.

4.7.2.Pelaksanaan Penelitian

a. Penyiapan Sampel Uji

Sampel dikumpulkan dari tanaman sawo di Samarinda tanpa

memperhatikan umur tanaman, Sampel yang diambil merupakan buah sawo

yang masih muda dan segar kemudian dibersihkan dan dilakukan sortasi

basah

Gambar 4.4. Bagan Prosedur Kerja Sortasi Basah

Sebanyak X gram sawo muda diambil dan diparut atau diiris sehingga

mengeluarkan getah yang kemudian ditampung dalam vial.

Skema pembuatan ekstrak dapat dilihat pada Gambar 4.5 berikut :

Buah sawo muda

Dicuci, dibersihkan

Mikroba

Getah buah sawo Kontrol Positif

Antimikroba Antimikroba

Konsentrasi (C) efektif

Statistik

Page 7: 12. BAB IV

28

Gambar 4.5. Skema Pembuatan Getah buah Sawo

b. Pengujian

(1) Identifikasi Metabolit Sekunder

Dalam penelitian ini, pengujian metabolit sekunder yaitu uji golongan

alkaloid, flavonoid, saponin, fenol, tanin, steroid, karotenoid, dan terpenoid. Uji

golongan alkaloid menggunakan pereaksi dragendorf (bereaksi positif jika keruh

atau endapan jingga) dan pereaksi mayer (bereaksi positif jika terbentuk endapan

putih kekuningan). Uji golongan flavonoid menggunakan logam magnesium dan

HCl, reaksi positif jika ditandai dengan larutan menjadi warna merah atau jingga.

Uji golongan fenol menggunakan FeCl3, reaksi positif ditandai dengan larutan

menjadi warna biru atau hitam. Uji golongan tanin menggunakan FeCl3 dengan

ekstrak dilarutkan dengan air dan bereaksi positif jika terbentuk endapan putih.

Uji golongan saponin menggunakan air lalu dikocok kuat dan ditambah HCl,

reaksi positif ditandai dengan terbentuknya buih stabil maka terbukti adanya

golongan saponin. Uji golongan steroid dan terpenoid menggunakan pereaksi

kloroform, asam asetat anhidrat, dan asam sulfat pekat (pereaksi Liebermann

Burchard).Terbentuknya cincin merah atau pink menandakan positif untuk

senyawa terpenoid dan terbentuknya cincin biru atau hijau menandakan positif

untuk steroid. Uji golongan karotenoid menggunakan asam sulfat pekat, reaksi

positif ditandai dengan larutan berubah menjadi biru/hijau kebiruan.

Buah sawo muda

Residu

Larutan Getah sawo muda

Disayat hingga diperoleh getah

Getah sawo

Page 8: 12. BAB IV

29

(a) Uji Golongan Alkaloid

Gambar 4.6. Skema Uji Golongan Alkaloid

(b) Uji Golongan Flavonoid

Gambar 4.7. Skema Uji Golongan Flavonoid

(c) Uji Golongan Fenol

Gambar 4.8. Skema Uji Golongan Fenol

2 mL ekstrak

Merah / Jingga

Biru / Hitam

2 mL ekstrak

+ logam magnesium+ 4 tetes HCl P

+ 3 tetes FeCl3

3 tetes pereaksi Dragendorf

3 tetes pereaksi Mayer

Larutan pembanding

Endapan putih kekuningan

Keruh/Endapan Jingga

2 mL ekstrak

+ 2 mL HCl 2%

Page 9: 12. BAB IV

30

(d) Uji Golongan Saponin

Gambar 4.9. Skema Uji Golongan Saponin

(e) Uji Golongan Tanin

Gambar 4.10. Skema Uji Golongan Tanin

(f) Uji Golongan Steroid dan terpenoid

Gambar 4.11. Skema Uji Golongan Steroid dan terpenoid

(g) Uji Golongan Karotenoid

Gambar 4.12. Skema Uji Golongan Karotenoid

Buih stabil selama 15 menit

2 mL ekstrak

Dikocok+ 10 tetes HCl 0.1 N

Biru atau Hitam

2 mL ekstrak dalam air

+ 2-3 tetes FeCl3

Cincin merah untuk terpenoid dan cincin biru

untuk steroid

2 mL ekstrak

+ 3 tetes asam asetat anhidrat+ 3 tetes kloroform+ 3 tetes asam sulfat pekat

2 mL ekstrak

Biru/ hijau kebiruan

+ 3 tetes asam sulfat pekat

Page 10: 12. BAB IV

31

(2) Pengujian Antimikroba

(a) Penyiapan Mikroba

Biakan mikroorganisme Erscherichia coli, Salmonella typhi dan Candida

albicans diremajakan dengan menginokulasikan 1 ose biakan murni

mikroorganisme ke dalam medium NA (Nutrient Agar) untuk bakteri dan medium

PDA (Potato Dextrosa Agar) untuk jamur, lalu diinkubasi pada suhu 37 0C selama

1 x 24 jam untuk bakteri dan pada suhu kamar untuk jamur. Kemudian

ditambahkan larutan NaCl 0,9% untuk mensuspensikan mikroorganisme. Tujuan

penggunaan NaCl 0,9% adalah untuk menyesuaikan kondisi pengujian

antimikroba dengan tekanan osmosis dalam cairan tubuh.

Skema penyiapan mikroorganisme uji dapat dilihat pada Gambar 4.10.

berikut:

Gambar 4.13. Skema Penyiapan Mikroorganisme Uji

(b) Penentuan Variasi Konsentrasi Uji

Sebanyak X gram getah buah sawo dilarutkan dengan menggunakan

aquades hingga diperoleh larutan stok pada konsentrasi C%. Kemudian dari

larutan stok tersebut dilakukan pengenceran menjadi 3 variasi konsentrasi

yang dikehendaki yaitu C1%, C2%, dan C3%.

Medium NA steril sebanyak 10 mL dituang ke dalam botol pengencer

kemudian diinokulasi suspensi mikroba dan dihomogenkan lalu dituang ke

dalam cawan petri, selanjutnya dibiarkan hingga memadat. Selanjutnya paper

disc yang telah dicelupkan ke dalam larutan uji diletakkan di atas medium

sesuai dengan pola yang telah dibuat pada masing-masing konsentrasi.

Diinkubasi pada suhu 37 0C selama 24 jam. Selanjutnya diamati zona hambat

yang terbentuk dan dilakukan pengukuran daerah hambatan dengan

Biakkan murni MO

Suspensi mikroba uji

Suspensi mikroba siap uji

Disuspensikan dengan NaCl 0,9%

Page 11: 12. BAB IV

32

menggunakan mikrometer. Konsentrasinya terendah di mana terjadi zona

hambat adalah harga konsentrasi minimumnya. Dari harga konsentrasi

minimum itulah yang dibuat variasi konsentrasi uji.

(c) Pengujian Potensi Antimikroba Getah Buah Sawo

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dibuat pengenceran

getah buah sawo dengan 3 variasi konsentrasi. Di inokulasi suspensi mikroba

uji pada medium NA di dalam botol pengencer dan dihomogenkan.

Selanjutnya medium yang telah diinokulasi tersebut dimasukkan ke dalam

cawan petri steril dengan cara aseptis. Dicelupkan paper disc ke dalam

masing-masing variasi konsentrasi ekstrak dan antibiotik pembanding.

Setelah media setengah memadat diatas permukaannya diletakkan paper disc

dengan teratur, lalu diinkubasi didalam inkubator selama 24 jam pada suhu

37oC. Diamati zona hambat yang terbentuk dan diukur dengan menggunakan

mikrometer skrup. Selanjutnya dibandingkan hasil daya hambat yang

terbentuk antara sampel dan antibiotik pembanding. Skema pengujian potensi

antimikroba getah buah sawo dapat dilihat pada Gambar 4.11 berikut.

Gambar 4.14. Pengujian Potensi Antimikroba getah buah sawo

Getah Buah Sawo

C1% C3%C2%

Antibiotik Pembanding

A3%A2%A1%

Medium NA / PDA ditambahkan Mikroba Uji

Zona Hambat / Bening

Potensi Antimikroba

Diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam

untuk bakteri dan suhu kamar untuk jamur

Analisis data

Page 12: 12. BAB IV

33

4.8.Teknik Analisis Data

Data penelitian ini berdasarkan tujuan penelitian antara lain rendemen

ekstrak, aktivitas antimikroba, dan konsentrasi efektif antimikroba getah buah

sawo

4.8.1.Analisis Data Metabolit Sekunder

Fokus kedua, yakni mengetahui golongan metabolit sekunder apa saja yang

terdapat di dalam getah buah sawo.

Tabel 4.4. Golongan Metabolit Sekunder Getah Buah Sawo

Metabolit Sekunder Getah Buah Sawo

Alkaloid +/-

Flavonoid +/-

Tanin +/-

Saponin +/-

Senyawa Fenol +/-

Karatenoid +/-

Steroid dan Triterpenoid +/-

Keterangan :

Data berupa data kualitatif (-) dan (+), dimana:

(-) : Tidak terdapat atau tidak terdeteksi metabolit sekunder

(+) : Terdapat atau terdeteksi metabolit sekunder

4.8.2. Aktivitas Antimikroba

Data aktivitas antimikroba diperoleh dengan cara mengamati ada atau

tidaknya zona hambat atau bunuh terhadap pertumbuhan mikroba dengan besar

konsentrasi zona hambat atau bunuh dari variasi konsentrasi getah buah sawo

dengan menggunakan kontrol negatif.

Page 13: 12. BAB IV

34

Tabel 4.5. Data Aktivitas Antimikroba

Mikroba Uji KonsentrasiDiameter Zona Bening (mm)

Getah Sawo Kontrol Negatif

Escherichia coli

Salmonella typhi

Candida albicans

4.8.3.Konsentrasi Terbaik Getah Buah Sawo

Untuk melihat konsentrasi efektif getah buah sawo sebagai antimikroba

terhadap mikroba uji dapat diketahui dari data diameter zona hambat pertumbuhan

bakteri uji dengan menggunakan uji anava satu arah. Anava dapat dilihat pada

Tabel 4.6. berikut :

Tabel 4.6. Rumus-rumus Anava Satu Arah

Sumber

variansiDb JK KT F hitung

Ftabel Keterangan

5% 1%

Perlakuan

Galat

Total

Page 14: 12. BAB IV

35

Keterangan:

Db = Deraja tBebas

KT = Kuadrat Tengah

JK = Jumlah Kuadrat

PerhitunganAnava

a. Menghitung FK2

FK =

b. Menghitung JK total

JKtotal = T(Yij2) – FK

c. Menghitung JK Perlakuan

JKperlakuan =

d. Menghitung JK galat

JKgalat = JKtotal – JKperlakuan

e. Menghitung Derajat Bebas

1. Dbtotal = (r.t) – 1

2. Dbperlakuan = t – 1

3. Dbgalat = Db total – Dbperlakuan

f. Menghitung Kuadrat Tengah (KT)

KT = masing-masing JK dibagi dengan Dbnya.

g. Menghitung Harga F Hitung yaitu dengan cara membagi KT perlakuan

dengan KT galat

Bila F Hitung> F Tabel 5% , 1% = Sangat Signifikan

Bila F Hitung< F Tabel 1% > 5% = Signifikan

Bila F Hitung ≤ F Tabel 5% , 1% = Non Signifikan

Page 15: 12. BAB IV

36

4.8.4.Potensi Antimikroba

Untuk membandingkan potensi antibakteri Getah buah sawo dengan

antibotik baku digunakan uji-t. Hasil uji-t dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7. Tabel uji-t

Pasangan SubjekX1 X2 (X1-µ1) (X2-µ2) (X1-µ1)2 (X2-µ2)2

K E

Total

Keterangan:K = kelompok kontrolE = kelompok ujiB = Perbedaan dari K dan EN = Jumlah subjekµ1 = Mean dari kelompok kontrolµ2 = Mean dari kelompok uji

Keterangan:

= Rata-rata hasil tes akhir kelompok A

= Rata-rata hasil tes akhir kelompok B

SdA = Standar deviasi untuk kelompok ASdB = Standar deviasi untuk kelompok Bn = Jumlah sampel

Page 16: 12. BAB IV

37

4.9. Hasil-Hasil Penelitian Yang Diharapkan

Hasil-hasil penelitian yang diharapkan antara lain:

a. Adanya golongan metabolit sekunder yang terdeteksi didalam Getah buah

sawo (Achras zapota L.)

b. Getah buah sawo (Achras zapota L.) memiliki aktivitas sebagai antibakteri.

c. Adanya konsentrasi terbaik dari Getah buah sawo (Achras zapota L.) dalam

menghambat atau mebunuh bakteri uji.

d. Adanya potensi antimikroba Getah buah sawo (Achras zapota L.) yang

cukup kuat atau tinggi dibandingkan dengan kloramfenikol (kontrol positif).