2
Kliping Berita Kesehatan PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK SETJEN KEMENTERIAN KESEHATAN RI JL. H.R. RASUNA SAID X-5 KAV. 4-9 JAKARTA 12950 TELP. (021)s223002,52907416,s2907418,52907419 FAX.(021) 5223002,52960661,52921669 REPUBLIKA Hari/Tanggal ' SENIN .'r MB EDISI PAGI // Halaman erusahaan BUMN PT Bio Farma mendukung kemandirian vaksin dan imunaisasi dal.am negeri. Salah satunya dengan memproduksi vaksin pen- tavalen. Produksi vaksi pentava- len ini sejalan dengan pencanang- an program imunisasi baru Ke- menterian Kesehatan. Direktur Utama PT Bio Farma Iskandar mengatakan perusahaan yang berlokasi di Jalan Pasteur Bandung ini terus memproduksi vaksin yang berkualitas dan memberi yang terbaik untuk ma- syarakat. Iskandar juga berterima kasih kepada Pemerintah Indone- sia dan juga negara lain karena fokus meningkatkan pembangun- an kesehatan masyarakat teruta- ma melalui vaksin dan imunisasi. Dengan vaksin pentavalen ini, dalam sekali pemberian vaksin, se- , tiap balita dapat tercegah dari lima penyakit sekaligus. Kelima penya- kit itu adalah Difteri, lbtanus, Per- tusis (batuk rejan), Hepatitis B dan penyakit akibat infeksi oleh Hae- mophylus influenza tipe B (HiB). Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan pemberian vak- sin dan imtrnisasi adalah prioritas dalam pembangunan kesehatan. Sekitar 2-3 juta kematian dapat di- cegah dengan imunisasi. Tlerutama saat ini dengan pencanangan vak- Dlrektur Utama PT BioFarma lskandar sin pentavalent yang memiliki ba- nyak kelebihan dan manfaat. "Vak- sin diproduksi oleh perusahaan dalam negeri PI Bio Farma. Kita harus bangga bahwa Indonesia da- pat memproduksi vaksin yang ber- mutu dan dengan harga yang ter- jangkau," tegas Menkes saat men- canangkan vaksirr pentavalent di Lapangan Karang Pawitan Kabu- paten Karawang, Kamis (2218). Sebagai langkah awal, pen- canangan akan dilakukan di em- pat provinsi terldbih dahulu. Yaitu di Provinsi Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, BaIi dan Nusa Teng- gara Barat. Pemilihan keempat provinsi ini dilakukan oleh Ke- menkes berdasarkan program dari masing-masing provinsi dari ca- kupan imunisasinya. Total sekitar dua juta dosis vaksin yang diper- lukan untuk memenuhi kebutuh- an empat daerah tersebut. Pencanangan vaksin pentava: len ini masih didanai oleh Global Alliance for Vaccine and Immuni- sation (GAVI). Lepas dari tahun 2016. Indonesia tidak akan men- dapatkan bantuan karena sudah berada di jajaran negara middle closs. Untuk itu, diharapkan APBN mengganggarkan dana Ie- bih besar untuk kesehatan. "Kita harus menganggarkan sendiri dan jangan sampai bergantung kepada orang lain," ungkap Menkes. Vaksin pentavalen yang dipro- duksi oleh PT Bio Farma merupa- kan hasil pengembangan vaksin yang terdiri dari lima antigen ini dikembangkan sejak tahun 2007. Bio Farma sudah melalokan uji kli- nis vaksin pentavalen sejak tahun 2010. Vaksin telah melewati uji kli- nis fase I, II, II untuk memastikan keefektifan vaksin pada manusia. Pengujian dilakukan bersama dengan Rumah Sakit Hasan Sadi- kin/Takultas Kedoli*eran Universi- tas Padjajaran dan Bumah Sakit Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pentavalenjuga sudah lolos uji Ba- dan Pengawas Obat dan Makanan

(1)21008_Memproduksi Vaksin Pentavalen

Embed Size (px)

Citation preview

  • Kliping Berita KesehatanPUSAT KOMUNIKASI PUBLIK SETJEN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

    JL. H.R. RASUNA SAID X-5 KAV. 4-9 JAKARTA 12950TELP. (021) s223002,52907416,s2907418,52907419 FAX. (021) 5223002,52960661,52921669

    REPUBLIKAHari/Tanggal ' SENIN .'r MB EDISIPAGI

    //Halaman

    erusahaan BUMN PTBio Farma mendukungkemandirian vaksindan imunaisasi dal.amnegeri. Salah satunya

    dengan memproduksi vaksin pen-tavalen. Produksi vaksi pentava-len ini sejalan dengan pencanang-an program imunisasi baru Ke-menterian Kesehatan.

    Direktur Utama PT Bio FarmaIskandar mengatakan perusahaanyang berlokasi di Jalan PasteurBandung ini terus memproduksivaksin yang berkualitas danmemberi yang terbaik untuk ma-syarakat. Iskandar juga berterimakasih kepada Pemerintah Indone-sia dan juga negara lain karenafokus meningkatkan pembangun-an kesehatan masyarakat teruta-ma melalui vaksin dan imunisasi.

    Dengan vaksin pentavalen ini,dalam sekali pemberian vaksin, se- ,tiap balita dapat tercegah dari limapenyakit sekaligus. Kelima penya-kit itu adalah Difteri, lbtanus, Per-tusis (batuk rejan), Hepatitis B danpenyakit akibat infeksi oleh Hae-mophylus influenza tipe B (HiB).

    Menteri Kesehatan NafsiahMboi mengatakan pemberian vak-sin dan imtrnisasi adalah prioritasdalam pembangunan kesehatan.Sekitar 2-3 juta kematian dapat di-cegah dengan imunisasi. Tlerutamasaat ini dengan pencanangan vak-

    Dlrektur UtamaPT Bio Farma lskandar

    sin pentavalent yang memiliki ba-nyak kelebihan dan manfaat. "Vak-sin diproduksi oleh perusahaandalam negeri PI Bio Farma. Kitaharus bangga bahwa Indonesia da-pat memproduksi vaksin yang ber-mutu dan dengan harga yang ter-jangkau," tegas Menkes saat men-canangkan vaksirr pentavalent diLapangan Karang Pawitan Kabu-paten Karawang, Kamis (2218).

    Sebagai langkah awal, pen-canangan akan dilakukan di em-pat provinsi terldbih dahulu. Yaitudi Provinsi Jawa Barat, D.I.Yogyakarta, BaIi dan Nusa Teng-gara Barat. Pemilihan keempatprovinsi ini dilakukan oleh Ke-

    menkes berdasarkan program darimasing-masing provinsi dari ca-kupan imunisasinya. Total sekitardua juta dosis vaksin yang diper-lukan untuk memenuhi kebutuh-an empat daerah tersebut.

    Pencanangan vaksin pentava:len ini masih didanai oleh GlobalAlliance for Vaccine and Immuni-sation (GAVI). Lepas dari tahun2016. Indonesia tidak akan men-dapatkan bantuan karena sudahberada di jajaran negara middlecloss. Untuk itu, diharapkanAPBN mengganggarkan dana Ie-bih besar untuk kesehatan. "Kitaharus menganggarkan sendiri danjangan sampai bergantung kepadaorang lain," ungkap Menkes.

    Vaksin pentavalen yang dipro-duksi oleh PT Bio Farma merupa-kan hasil pengembangan vaksinyang terdiri dari lima antigen inidikembangkan sejak tahun 2007.Bio Farma sudah melalokan uji kli-nis vaksin pentavalen sejak tahun2010. Vaksin telah melewati uji kli-nis fase I, II, II untuk memastikankeefektifan vaksin pada manusia.

    Pengujian dilakukan bersamadengan Rumah Sakit Hasan Sadi-kin/Takultas Kedoli*eran Universi-tas Padjajaran dan Bumah SakitCipto Mangunkusumo/FakultasKedokteran Universitas Indonesia.Pentavalen juga sudah lolos uji Ba-dan Pengawas Obat dan Makanan

  • -serta telah memeroleh izin edar.Direktur Produksi Bio Farma

    Juliman mengatakan selama iniuntuk menjaga kekebalan bayiterhadap kuman penyakit difteri,pertusis, tetanus, hepatitis B danHiB, bayi harus disuntik duahingga tiga kali dalam satu ire-riode. Dengan adanya pentavalen,frekuensi penyuntikan bayi men-jadi lebih sedikit.

    Selain itu, penggunaan vaksinpentavalen ini juga diharapkan

    '"lfr1s:lffibiaya pro-duksi, bi-aya pe-nyimpan-an vaksin,biaya ja-rum sun-tik danbiaya te-naga ke-s e h a t a n .

    Dengan efisiensi inilah tentunyaakan berdampak pada harga yangIebih terjangkau bagi konsumen.

    Wakil Gubernur Jawa BaratDeddy Mizwar merasa bangla de-ngan adanya produsen vaksia PIBio Farma di Jawa Barat. MenurutDeddy, produksi vaksin dalam ne-geri sangat efektif dan efisien da-lam meningkatkan cakupan imu-nisasi di Indonesia, khususnya Ja-bar. "Vaksin jadi semakin mudahdidapat," papar Wagub Deddy se-telah pencanangan vaksin Penta-valent di Karawang, Kamis (2218).

    Deddy Mizwar juga mengung-kapkan pencanangan vaksin pen-tavalen merupakan momenfiimstrategis dalam membangun kese-hatan terutama sistem kekebalantubuh di masyarakat. MenurutDeddy, Jabar memiliki cakupanimunisasi di atas rata-rata nasio-nal. Di tahun 2012, cakupan imu-nisasi di Jabar mencapai 91,7 per-sen. Namun demikian, angka yang

    besar ini tidak dapat dijadikanacuan agar berpuas diri. Pasal-nya, masih ada ratusan ribuanak sisanya yang belum di-imunisasi. "Kita akan terus be-kerja keras agar cakupan imu-nisasi mencapai 100 persen,"ungkapnya.

    Sementara itu National Offi-cer Unicef for Immunitation inIndonesia, Kenny Peetosutanmenganggap imunisasi di Indo-nesia sudah memiljki akses yangbagus. "Namun sayang imunisa-si penuh masih di bawah 60 per-sen. Ini menjadi tantangan ber-sama untuk memastikan masya-rakat mengerti mengenai man-faat imunisasi," ungkap Kenny,

    ed: rachmat santosa