18

Click here to load reader

129926562 Laporan Kasus Scabies Ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

x

Citation preview

  • LAPORAN KASUSSCABIESDian Permata Putra08310072

  • Identitas

    Nama : An. Rizal Umur : 6 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Suku Bangsa : Sunda Alamat : Bojong Pekerjaan : Pelajar Nama Orang Tua : Ny. Anis Pekerjaan Orang Tua : Ibu Rumah

    Tangga Tanggal Pemeriksaan : 02 Januari

    2013 / 08.45 WIB

  • Anamesa

    Keluhan utama :Gatal pada sela-sela jari kaki sejak 5 hari yang lalu.

  • Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke Puskesmas Cipedes diantar

    oleh ibunya dengan keluhan bruntus bruntus yang terasa gatal pada sela jari kedua jari kaki dan ketiak. Keluhan ini dirasakan sejak 5 hari sebelum pasien berobat ke Puskesmas, awalnya bruntus kemerahan sebesar ujung jarum pentul dirasakan berawal dari sela jari kaki kemudian semakin banyak dan meluas ke jari kaki, dekat ketiak. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan menyebabkan pasien sering terbangun hampir setiap malam. Rasa gatal yang dirasakan membuat pasien menggaruk kulit hingga timbul luka akibat garukan dan beberapa luka bernanah. Untuk mengurangi keluhan, ibu pasien biasanya menaburi tubuh pasien dengan bedak bayi. Pasien juga dikeluhkan mengalami demam. Selain bruntus bruntus yang timbul tersebut pada jari pasien terdapat lepuh yang berisi nanah.

  • Saat pertama kali gatal tersebur muncul, pasien tidak digigit oleh serangga. Namun saat timbul keluhan gatal, pasien demam. Keluhan batuk pilek dan sakit menelan disangkal.

  • Pasien tinggal bersama orang tuanya di rumah dan 4 orang saudara. Ukuran rumah kecil dengan lingkungan padat penduduk. Riwayat orang sekitar yang mengalami keluhan yang sama dibenarkan oleh ibu pasien, yakni sepupu pasien yang sering diajak bermain. Pasien biasanya mandi 2 x dalam sehari, mengganti pakaiannya 2 x dalam sehari termasuk pakaian dalam dan menggunakan handuk sendiri. Ibu pasien mencuci pakaian sendiri dengan sabun biasa dan disetrika. Riwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal ibu pasien. Riwayat asma dan penyakit alergi disangkal.

  • Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah menderita keluhan

    seperti ini sebelumnya. Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan, dan debu.

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita keluhan yang sama seperti pasien. Riwayat asma, alergi makanan, obat-obatan dan debu disangkal.

  • Pemeriksaan Fisik

    Status generalis

    Keadaan umum : tampak sakit ringan Kesadaran : compos mentis Tanda vital: Nadi : 89x/m Suhu : 37,9 oC Pernapasan : 20x/m

    Tinggi badan : 83 cm Berat badan : 13 Kg

  • Kepala : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata, tidak ada kelainan kulit

    Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, alis mata hitam.

    Telinga : Normotia, tidak ada kelainan kulit Hidung : Normal, deviasi (-), sekret (-), tidak

    ada kelainan kulit Mulut : bibir tidak kering, caries dentis (-),

    faring hiperemis (-) Thoraks : bentuk normal, pergerakan simetris,

    terdapat kelainan kulit (lihat status dermatologikus)

    Paru : Suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

    Jantung : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

  • Jantung : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

    Abdomen : datar, supel, hepar dan lien tidak teraba membesar.

    Ekstremitas atas : akral hangat, tidak ada edema, tidak sianosis, tidak terdapat kelainan kulit

    Ekstremitas bawah : akral hangat, tidak ada edema, tidak sianosis, terdapat kelainan kulit (lihat status dermatologikus)

  • Status Dermatologis Distribusi : Regional Ad Regio : thorakalis anterior,

    interdigitalis bilateral, pedis dan dorsum pedis bilateral

    Lesi : multiple, diskret, bilateral, batas tegas, bentuk bulat, ukuran miliar sampai lentikuler diameter 0,3 0,7 cm, menimbul dari permukaan kulit, kering

    Efloresensi : papul eritematosa, pustul, ekskoriasi, krusta

  • IV. Rencana Pemeriksaan : Pemeriksaan mikroskopik mencari

    Sarcoptes Scabiei dewasa, larva, telur dengan preparat kaca obyek.

  • V.Diagnosis Banding :

    Skabies dengan infeksi sekunder. Dermatitis

  • Diagnosis Klinis :

    Skabies dengan Infeksi Sekunder

  • VII.Penatalaksanaan

    UMUM Menjelaskan kepada pasien mengenai

    penyakit dan cara penularannya Menjelaskan bahwa scabies adalah penyakit

    menular Menerangkan pentingnya menjaga

    kebersihan perseorangan dan lingkungan tempat tinggal

    Mencuci piring, selimut, handuk, dan pakaian dengan bilasan terakhir dengan menggunakan air panas

    Menjemur kasur, bantal, dan guling secara rutin

    Bila gatal sebaiknya jangan menggaruk terlalu keras karena dapat menyebabkan luka dan resiko infeksi

  • Menjelaskan pentingnya mengobati anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama

    Memberi penjelasan bahwa pengobatan dengan penggunaan krim yang dioleskan pada seluruh badan tidak boleh terkena air, jika terkena air harus diulang kembali. Krim dioleskan ke seluruh tubuh saat malam hari menjelang tidur dan didiamkan selama 8-14 jam hingga keesokan harinya.

  • KHUSUSTopikal Permetrin 5 % krim dioleskan ke seluruh

    tubuh pada malam hari selama 8-14 jam, setiap hari.

    Sistemik Anti histamin : Klorfeniramin maleat 2 x

    tablet Antibiotik : Amoxicillin 3 x 250 mg

  • VIII. Prognosis

    Quo Ad vitam : ad bonam Quo Ad functionam : ad bonam Quo Ad cosmeticam : ad bonam Quo Ad sanationam : ad bonam

    Laporan Kasus SCABIESIdentitasAnamesaSlide 4Slide 5Slide 6Slide 7Pemeriksaan FisikSlide 9Slide 10Slide 11Slide 12Slide 13Slide 14VII.PenatalaksanaanSlide 16Slide 17Slide 18