13 -21.docx

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS REVIEV JURNALKinetics Of Gas Hydrate Formation From Pyrolisis Gas In Water-In-Oil Emulsion System

Oleh :Ghaasiyah Larasati132210101021

BAGIAN FARMASETIKA FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS JEMBER2015

REVIEW

I. Pendahuluan

Industri ethylene adalah dasar dari industri petrokimia. Pemisahan metana dari etilena dan etana menggunakan destilasi pada tekanan tinggi dan suhu di bawah -110 derajat Celsiu membutuhkan fasilitas dan biaya yang tinggi, dengan menerapkan teknik hidrat untuk produksi etilen dipercaya dapat menurunkan biaya produksi yang tinggi tersebut. Hidrat gas adalah semacam nonstoikiometrik senyawa kristal terdiri dari air dan gas dengan molekul berukuran kecil, Teknik hidrat untuk memisahkan campuran gas didasarkan pada perbedaan karakteristik pembentukan hidrat dari berbagai jenis gas. Studi kinetika pembentukan gas hidrat sangat penting dalam merancang peralatan pemisahan dan meningkatkan kecepatan proses dan efisiensi pemisahan. Literatur menyebutkan bahwa jika campuran gas dikontakkan dengan emulsi air dalam minyak, tingkat pembentukan hidrat dan efisiensi pemisahan dapat ditingkatkan karena adanya gabungan kontribusi antara penyerapan dan hidrasi.

II. Material dan Metode Material dan cara kerja a. Gas hidrogen kelas analitis dan gas hidrokarbon (Beifeng Gas Industry Corporation, Ltd., China) digunakan untuk penyusun campuran gas, Air yang digunakan merupakan air yang di de-ionisasi dan didestilasi. Kemudian campuran gas disiapkan. b. Aparatus terdiri dari sel silinder transparan safir dipasang pada air bath dan dilengkapi dengan pengaduk magnetik. Pembentukan kristal hidrat dalam emulsi diamati secara langsung melalui dinding transparan. Akurasi suhu dan tekanan pengukuran adalah 0,2 K dan 0.025 Mpa. 10 cm3 emulsi terdiri dari 50 w % air dan 50 w% dekana ditambahkan ke dalam sel yang dipasang. Suhu dan tekanan diatur, Fase cair diaduk dengan pengaduk magnet, dan penurunan tekanan akan mulai karena pembentukan hidrat. Gerakan pompa digunakan untuk mengurangi volume sel untuk menjaga tekanan konstan. Catat volume secara berkala sampai tekanan sistem stabil selama 4 jam.

modeling penelitian a. Kecepatan pembentukan gas hidrat b. Driving force

III. Hasil dan Pembahasan Dari data yang didapat dapat diketahui bahwa kenaikan kecepatan pembentukan hidrat berbanding lurus dengan penurunan suhu dan meningkatkan tekanan. Dari percobaan juga menunjukan bahwa laju pembentukan gas hidrat ditingkatkan secara efektif dalam emulsi air dalam minyak. Penyerapan gas molekul ke dalam minyak, yang dibentuk transmicelle dengan air, dapat meningkatkan kontak dari air dengan molekul gas. Selain itu, diamati melalui sel safir-windowed bahwa partikel hidrat yang dibentuk pada emulsi air dalam minyak terdispersi dalam fasa emulsi tanpa aglomerasi, menunjukkan bahwa air dalam minyak emulsi tidak hanya meningkatkan pembentukan hidrat, tetapi juga menghindari hidrat aglomerasi dan pertumbuhan.

Dapat diketahui bahwa hidrogen dan metana diperkaya dalam fase gas dan sebagian besar etilena dipindahkan ke hidrat, terbentuk dengan hidrat dan emulsi, yang berarti gas pirolisis bisa dipisahkan dengan membentuk hidrat untuk mendapatkan kembali etilena

IV. Kesimpulan Laju pembentukan gas hidrat dapat ditingkatkan dengan baik dalam emulsi water-in-oil dari pada dalam air murni. Selain itu, partikel hidrat tidak akan menggumpal atau aglomerasi dan tidak akan tumbuh pada sistem emulsi air dalam minyak. Diperoleh data eksperimen yang berharga untuk merancang proses industri yaitu memisahkan gas pirolisis untuk memulihkan etilena dengan membentuk hidrat.