29
FUNGSI DAN CARA KERJA COMMAN REIL MAKALAH Untuk memenuhi tugas matakuliah Teknologi Motor Diesel yang dibina oleh Bapak Drs. H. Sutijono, M.M. Oleh Gogik Ibnu Sartono 110513428020 Nut Candra Aruka 110513428018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN April 2013

137447471 Fungsi Dan Cara Kerja CommonRail

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

  • FUNGSI DAN CARA KERJA COMMAN REIL

    MAKALAHUntuk memenuhi tugas matakuliah

    Teknologi Motor Dieselyang dibina oleh Bapak Drs. H. Sutijono, M.M.

    OlehGogik Ibnu Sartono 110513428020Nut Candra Aruka 110513428018

    UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS TEKNIK

    JURUSAN TEKNIK MESINApril 2013

  • SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL

    COMMON RAIL

    A. URAIAN

    1. PENGERTIAN DAN FUNGSI

    Common Rail adalah jenis sistem bahan bakar modern yang penyaluran

    bahan bakarnya menggunakan pipa rel (rail) dan pengaturan timing injeksi bahan

    bakar serta jumlah bahan bakar yang diinjeksikan menggunakan sistem elektrik

    terpadu.

    Sistem bahan bakar common rail biasa disebut dengan CRFIS (Common

    Rail Fuel Injection System) atau CRICS (Common Rail Injection Control

    System).

  • Fungsi common rail adalah :

    Menyediakan bahan bakar terhadap engine

    Membangkitkan tekanan tinggi bahan bakar yang diperlukan serta

    mendistribusikannya ke masing-masing silinder

    Menginjeksikan bahan bakar dengan jumlah dan waktu injeksi yang tepat /

    presisi

    2. KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM COMMON RAIL

    Komponen-komponen utama dari sistem common rail adalah :

    o Pre-supply pumpo High-pressure pumpo High-pressure accumulator

    (rail)

    o Pressure-control valveo Rail-pressure sensor

    o Injectorso ECU with sensorso Pressure-limitter valveo Flow limiter

    a. Pre Supply Pump (Pompa pengalir)

    Fungsi :

    1) Menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa tekanan tinggi

    Letaknya berada didalam tangki bahan bakar

  • Pre Suply Pump ada dua jenis, yaitu :

    1. Tipe mekanik

    o Menggunakan putaran engine umtuk memutar drive gearo Pengiriman jumlah bahan bakar proporsional sesuai putaran engineo Terdapat shut off elektromagnetis untuk menutup saluran

    2. Tipe elektrik

    Suction

    Discharge

  • Terdiri dari :

    o Roller cell pumpRoller cell digerakkan oleh elecrik motor

    o Electric motoro Non-return valve

    b. High Pressure Pump

    Elecric motor Non-return

    valve

  • Cara kerja :

    o Ketika plunyer bergerak ke bawah, katup inlet terbuka sehingga bahan bakar masuk ke ruangan pompa.

    o Pada posisi titik mati bawah dan plunyer mulai bergerak naik, katup tertutup karena katup ini jenis katup satu arah, dan bahan

    Inlet valve

  • bakar terkompresi akibat plunyer yang bergerak naik, sehingga

    bahan bakar terdorong keluar.

    o Terdapat electromagnetic switch off yang berfungsi untuk menghentikan aliran bahan bakar saat engine stop.

    c. High-Pressure Accumulator (Pipa Rel)

    Fungsi :

    o Menyimpan bahan bakaro Mencegah terjadinya fluktuasi tekanan bahan bakar

    Kontruksi :

    o Rail dibuat dari pipa baja tempao Diameter dalam kira-kira 10 mmo Panjang rail antara 280-600 mmo Volume bias dibuat sekecil mungkin dan sebesar yang diperlukan

    d. Pressure Control Valve

  • Fungsi :

    o Menjaga tekanan didalam pipa rail agar selalu pada keadaan konstan

    Pada Pressure Control Valve dalam kerjanya dilengkapi dengan

    sebuah sensor tekanan rail (Rail-Pressure Sensor) yang fungsinya adalah :

    o Memeriksa/mengukur tekanan di dalam pipa relo Memberikan data input yang selanjutnya dikirimkan ke ECU

    (Control system)

    Data dari ECU nanti yang akan menentukan kerja dari Pressure

    Control Valve sebagai pengatur/penjaga tekanan didalam pipa rel.

    Pembagian Tekanan pada Common Rail tiap-tiap generasi :

    1) Generasi Pertama (I) (1997)

    Tekanan injeksi : 1,350 bar

    Aplikasi : Kendaraan penumpang

    Digunakan kali pertama : Alfa Romeo dan Mercedez Benz

    2) Generasi Kedua (II) (1999)

    Tekanan injeksi : 1,400 bar

  • Aplikasi : Truck

    Digunakan kali pertama : Renault (RVI).

    3) Generasi Kedua (II) (2001)

    Tekanan injeksi : 1,600 bar

    Aplikasi : Kendaraan penumpang

    Digunakan kali pertama : Volvo and BMW

    4) Generasi Kedua (II) (2002)

    Tekanan injeksi : 1,600 bar

    Aplikasi : Truck

    Digunakan kali pertama : MAN

    5) Generasi Ketiga (III) (2003)

    Tekanan injeksi : 1,600 bar

    Aplikasi : Kendaraan penumpang

    Digunakan kali pertama : Audi

    e. Injector

    Fungsi :

    o Untuk menginjeksikan bahan bakar dengan jumlah yang tepat kedalam ruang bakar pada waktu (timing injection) yang tepat.

  • Pada injector terdapat beberapa komponen utama, yaitu :

    o 2/2 electromagnetic servo valveo Nozzleo Valve control chambero Return line

    Gaya-gaya yang diperlukan untuk perbaikan fungsi dari injector adalah :

    o Gaya pegas nozzleo Gaya pegas katupo Gaya elektromagneto Gaya yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan pada valve

    control chamber

  • o Gaya yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan pada jarum nozzle

    Contoh penampang injektor dan bagian-bagiannya :

    f. ECU (Electronic Control Unit) dan Sensor

    Common rail adalah system injeksi yang dikontrol oleh EDC

    (Electronic Driver Control)

    ECU mengontrol dan memonitor system injeksi secara menyeluruh

    Sensor berfungsi untuk membaca data yang terukur didalam proses

    yang nantinya akan dikirim ke ECU dengan akurasi yang tepat dan

    secepat mungkin

  • Rail-Pressure Sensor

    Cara kerja Rail-Pressure Sensor adalah :

    o Ketika bahan bakar memasuki pipa rail dan melewati Rail-Pressure Sensor, tekanan tersebut akan menekan diafragma sensor sebesar

    tekanan yang ada.

    o Elemen sensor (semikonduktor device) akan merubah pembacaan dari diafragma sensor tadi menjadi sinyal elektrik yang selanjutnya

    dikirimkan ke ECU untuk diproses.

    o Perubahan tekanan untuk pergerakan diafragma sebesar 1 mm kira-kira adalah 1500 bar.

    o Pada skala pengukuran utama, akurasi pengukurannya kira-kira adalah 2% dari skala penuh.

    Sensor-sensor lain yang diperlukan adalah :

  • o Crankshaft-speed sensoro Camshaft sensoro Accelerator-pedal

    traveler sensor

    o Boost pressure sensor

    o Coolant-temperature sensor

    o Air temperature sensoro Air mass meter

    g. Pressure-Limitter Valve (komponen tambahan)

    Fungsi dan cara kerja :

    o Untuk membatasi tekanan yang ada dalam pipa rel agar tidak berlebihan .

    o Cara kerjanya adalah sama dengan cara kerja dari overpressure valve, yaitu Pressure limiter valve dipasang pada ujung pipa rel dan

    dihubungkan dengan saluran pengembali bahan bakar.

  • o Apabila terdapat tekanan yang berlebih pada pipa rel, Pressure limiter valve akan membatasi tekanan dengan cara membuka

    saluran pengembali bahan bakar.

    o Tekanan yang dijinkan dari Pressure limiter valve adalah maksimum sekitar 1500 (untuk kendaraan baru dapat mencapai

    1800 bar).

    h. Flow Limiter (komponen tambahan)

    Fungsi :

    o Untuk mencegah terjadinya injeksi yang berlanjut ketika terjadi ganguan salah satu injector membuka terus.

    o Cara kerjanya adalah Flow limiter akan menutup saluran ke injector segera setelah bahan bakar keluar dari pipa rel apabila

    terjadi ganguan tersebut.

    3. CARA KERJA

    Pada dasarnya, pembagian kerja common rail dibagi tiga skema, yaitu :

    S u b f u n c t i o n s o f a C R F I s y s t e m

    L o w p r e s s u r e c i r c u i t H i g h p r e s s u r e c i r c u i t E C U w i t h s e n s o r s

    C O M M O N R A I L F U E L I N J E C T I O N S Y S T E M

    a. Low-Pressure Circuit

    Low-pressure circuit bertujuan untuk mengalirkan bahan bakar menuju

    High-pressure circuit. Aliran bahan bakar pada low-pressure circuit adalah :

    Fuel tank

    Pre-supply pump

    Fuel filter

    Saluran pengembali bahan bakar

  • o Bahan bakar dialirkan dari tangki bahan bakar oleh pre-supply pump menuju ke pompa tekanan tinggi melewati saringan bahan bakar.

    b. High-Pressure Circuit

    High-pressure circuit berfungsi untuk membangkitkan tekanan

    tinggi yang konstan didalam pipa rel (Rail), dan juga untuk

    menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar melewati injector. Aliran

    bahan bakarnya pada high-pressure circuit adalah :

    High pressure pump

    Rail (pipa rel)

    Pressure-control valve

    Rail pressure sensor

    Injectors

    Saluran tekanan tinggi

  • o Bahan bakar dari sirkuit tekanan rendah masuk ke pompa tekanan tinggi.

    o Didalam pompa tekanan tinggi ini, tekanan bahan bakar dibangkitkan/dinaikkan menjadi tekanan tinggi.

    o Bahan bakar bertekanan tinggi tadi akan melewati pressure control valve yang berfungsi untuk mengontrol/mengatur tekanan bahan bakar

    sesuai dengan kondisi yang ada (berdasarkan ECU).

    o Selanjutnya, bahan bakar bertekanan tinggi masuk ke pipa rel (High accumulator rail). Tekanan dalam pipa rel bisa mencapai maksimal

    1350 atau 1500 bar (untuk kendaraan baru bisa mencapai 1800 bar).

    o Pada pipa rel dilengkapi dengan rail-pressure sensor untuk mendeteksi tekanan yang ada didalam pipa rel tersebut dan kemudian dikirimkan

    ke ECU dalam bentuk sinyal elektrik (impuls).

    o Diujung pipa rel juga terdapat Pressure-limitter valve (katup pembatas tekanan). Apabila tekanan didalam pipa rel berlebihan, tekanan bahan

    bakar tadi mampu membuka katup yang berhubungan dengan saluran

    pengembali, sehingga bahan bakar akan mengalir ke saluran

    pengembali bahan bakar.

    o Tekanan yang didijinkan oleh Pressure-limitter valve didalam pipa rel adalah maksimal 1350, 1500 atau 1800 bar tergantung jenis kendaraan.

    o Bahan bakar bertekanan tinggi selanjutnya mengalir ke injektor untuk diinjeksikan kedalam ruang bakar. Penginjeksian bahan bakar pada

    injektor tergantung ECU sesuai urutan saat penyemprotan.

    o Pada injektor juga terdapat saluran pengembali bahan bakar untuk mengembalikan sisa bahan bakar yang tidak diinjeksikan.

    c. ECU dan Sensor-Sensor

    Common rail adalah system injeksi yang dikontrol oleh EDC

    (Electronic Driver Control)

    ECU mengontrol dan memonitor sistem injeksi secara menyeluruh

  • Sensor berfungsi untuk membaca data yang terukur didalam proses

    yang nantinya akan dikirim ke ECU dengan akurasi yang tepat dan

    secepat mungkin.

    Seperti yang diketahui diatas, sensor-sensor yang digunakan pada

    sistem common rail diantaranya :

    o Crankshaft-speed sensoro Camshaft sensoro Accelerator-pedal

    traveler sensor

    o Boost pressure sensor

    o Coolant-temperature sensor

    o Air temperature sensoro Air mass meter

    ECU dan EDC

    Rail-pressure sensor

  • a. Crankshaft-speed sensor

    Berfungsi untuk mendeteksi seberapa kecepatan yang dihasilkan dari poros

    engkol.

    b. Camshaft sensor

    Berfungsi untuk mendeteksi posisi dari camshaft.

    c. Accelerator-pedal traveler sensor

    Berfungsi untuk mendeteksi seberapa sudut yang dihasilkan dari

    penekanan pedal gas (pedal akselerasi).

    d. Boost pressure sensor

    Berfungsi untuk mendeteksi tekanan udara dalm intake manifold.

    e. Coolant-temperature sensor

    Berfungsi untuk mendeteksi seberapa suhu/temperature dari air pendingin

    untuk menegetahui suhu engine.

    f. Air temperature sensor

    Berfungsi untuk mendeteksi suhu/temperature dari udara masuk.

    g. Air mass meter

    Berfungsi untuk mendeteksi massa udara yang masuk.

    Berdasarkan data-data dari sensor-sensor tersebut, ECU kemudian

    menghitung dan mengolah data-data seperti banyaknya bahan bakar yang telah

    diinjeksikan, awal waktu injeksi, waktu/durasi injeksi, dan sebagainya, sehingga

    akan menghasilkan komposisi sistem injeksi yang sangat akurat.

  • Contoh dari sistem control elektronik :

    Caterpillar Common Rail Control Device

    Caterpillar Common Rail Technologi

    Contoh perhitungan sensor pada poros engkol :

    Contoh mikrokontroler yang digunakan pada ECU :

  • Contoh bentuk-bentuk sinyal elektronik (impuls)

  • 4. TEKNOLOGI COMMON RAIL PADA KENDARAAN AUDI 4.2 I V8

    TDI

  • Teknologi common rail yang diterapkan pada kendaraan AUDI 4.2 I V8

    TDI adalah sistem common rail generasi yang diterapkan pada kendaraan

    penumpang. Penerapan sistem generasi ketiga ini pada AUDI dimulai pada tahun

    2003 yaitu pertama kalinya sistem jenis ketiga digunakan.

    Spesifikasi kendaraan :

    Engine code : BVN

    Type of engine : V8 diesel engine 90 vee angle

  • Displacement in cm3 : 4134

    Max. power output in kW (bhp) : 240 (326)

    Max. torque in Nm : 650 at 1600 to 3500 RPM

    Bore in mm : 83

    Stroke in mm : 95.5

    Compression ratio : 16,4 : 1

    Cylinder spacing in mm : 90

    Firing order : 15486372

    Engine weight in kg : 255

    Engine management : Bosch EDC-16CP+ common rail

    injection system up to 1600 bar with 8-port piezoelectric injectors

    Exhaust gas recirculation system : Water-cooled EGR

    Exhaust emission control : Two oxidising catalytic converters,

    Two maintenance-free diesel particulate filters

    Exhaust emission standard : EU IV

    8

    2

    5

    3

    4

    1

    7

    109

    6

  • High-pressure 200-1600 bar Return pressure from injector 10 -11 bar

    Supply pressure max. 1.8 bar Return pressure max. 1.8 bar

    Keterangan :

    1. Fuel tank module with suction jet pump, non-return valve and prefilter fuel

    pump (pre-supply pump)

    2. Fuel filter with water separator

    3. High-pressure pump

    4. Fuel temperature sender

    5. Rail element, cylinder bank I

    6. Rail element, cylinder bank II

    7. Injectors

    8. Retention valve

    9. Temperature-dependent switchover

    10. Fuel cooler (air) on vehicle underbody

    a. Tangki bahan bakar menggunakan double tangki yang dilengkapi dengan

    pre- supply pump

    Pre-supply pump mengalirkan bahan bakar ke pompa tekanan tinggi

    dengan tekanan 0,8-1,8 bar.

    b. High-pressure pump unit

  • High pressure pump berfungsi untuk membangkitkan tekanan

    tinggi dari supply tekanan rendah sampai pada injektor. Awalnya, pompa

    mekanik (mechanical fuel pump) mengalirkan bahan bakar ke sisi pompa

    tekanan tinggi dengan tekanan antara 4,5 6,2 bar.

    Pompa tekanan tinggi menggunakan tiga piston yang terletak di

    dalam inner chamber dan digerakkan oleh puli intake camshaft yang

    tersambung dengan sabuk bergigi, mengalirkan bahan bakar ke pipa rel

    hingga ke injektor dengan tekanan tinggi (maksimal 1600 bar).

    c. Fuel pressure regulating valve (katup pengatur tekanan bahan bakar)

    Pada pipa rel dilengkapi dengan katup pengatur tekanan bahan

    bakar yang berfungsi untuk mengatur/mengontrol tekanan tinggi didalam

    pipa rel yang kerjanya tergantung dari output sinyal elektrik dari ECU.

    Tekanan yang dijinkan didalam pipa rel adalah maksimal 1600 bar.

    12

    3

    Unit :

    1. High-pressure pump

    2. Fuel metering valve

    (fuel metering unit fuel metering unit)

    3. Mechanical fuel pump 4.5-6.2 bar

    Iron plate

  • d. Rail (Pipa rel)

    Pipa rel yang digunakan adalah dua buah pipa rel yang masing-masing

    melayani empat injektor (Rail 1 untuk injektor 1-4 dan rail 2 untuk injektor 5-8).

    Pipa rel berfungsi untuk menampung bahan bakar dengan tekanan tinggi yang

    konstan sebelum dialirkan ke injektor. Tekanan maksimal yang diijinkan adalah

    1600 bar, dengan saluran kembali bahan bakar yang mengurangi tekanan bahan

    bakar apabila terjadi tekanan berlebih.

    Rail 1

    Rail 2Injekto

    r

    Armature

    Compression spring

    Valve seat ball

  • e. Injektor

    Injektor yang digunakan pada sistem common rail yang diterapkan pada

    AUDI adalah tipe piezoelectric injector model multi hole (7-8 hole).

    Keunggulan injektor jenis ini adalah :

    Membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk mengawali tiap siklus

    kerja injeksi.

    Mampu menerima tekanan yang sangat tinggi dari tekanan bahan bakar.

    Rail

    Restrictor

    Cap nut

    High pressure line

  • Langkah siklus sangat presisi (memiliki akurasi yang sangat tinggi).

    Piezoelectric injector membutuhkan tegangan pembangkit sebesar 110-148

    V melalui sebuah kapasitor yang ada pada control unit.

    5. KESIMPULAN

    a. Sistem injeksi common rail adalah sistem injeksi bahan bakar diesel

    modern yang penyaluran bahan bakarnya menggunakan pipa rel (rail) dan

    pengaturan timing injeksi bahan bakar serta jumlah bahan bakar yang

    diinjeksikan menggunakan sistem elektrik terpadu.

    b. Fungsi common rail adalah :

    Menyediakan bahan bakar terhadap engine

    Membangkitkan tekanan tinggi bahan bakar yang diperlukan serta

    mendistribusikannya ke masing-masing silinder

    Menginjeksikan bahan bakar dengan jumlah dan waktu injeksi

    yang tepat / presisi

    c. Komponen utama dari sistem common rail adalah :

    Pre-supply pump

    High-pressure pump

    High-pressure

    accumulator (rail)

    Pressure-control valve

    Rail-pressure sensor

    Injectors

    ECU with sensor

    d. Cara kerja sistem common rail pada dasarnya dibagi tiga skema, yaitu :

    Low-pressure sirkuit yang bertujuan untuk mengalirkan bahan

    bakar dari tangki ke high-pressure sirkuit.

    High-pressure sirkuit yang bertujuan untuk membangkitkan

    tekanan tinggi yang konstan didalam pipa rel (Rail), dan juga untuk

    menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar melewati injector.

    Tekanan yang dibangkitkan maksimal yang diperbolehkan adalah

    1350 atau 1500 atau bahkan 1800 bar.

  • ECU dan Sensor untuk mengontrol dan memonitor kerja sistem

    injeksi secara keseluruhan.

    e. Tekanan bahan bakar didalam pipa rel sangat tinggi dan dijaga agar selalu

    konstan dengan sebuah katup pengatur tekanan yang terintegrasi dengan

    control unit (ECU).

    f. Kendaraan AUDI 4.2 L V8 TDI menggunakan sistem injeksi common rail

    generasi ketiga yang dipakai pada kendaraan penumpang.

    g. Sistem injeksi common rail AUDI 4.2 L V8 TDI ini menggunakan :

    Tekanan sistem injeksi mencapai 1600 bar.

    Injektor yang digunakan adalah jenis piezoelectric injector multi

    hole dengan lubang 8 port, dan memiliki keunggulan :

    o Membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk mengawali tiap siklus kerja injeksi.

    o Mampu menerima tekanan yang sangat tinggi dari tekanan bahan bakar.

    o Langkah siklus sangat presisi (memiliki akurasi yang sangat tinggi).