Upload
nierza-alfiannur
View
61
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sifat fisik zat
Citation preview
SIFAT-SIFAT FISIK DARI ZAT
Yulien Arniansyah
113020065
Noviani Eka Mustikasari
Zat dapat barada dalam tiga
bentuk fisik yang berbeda, yaitu padat,
cair, dan gas. Setiap zat ditentukan
sifatnya atas sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat fisik gas berbeda dengan bentuk
lainnya yaitu sifat pada zat padat dan zat
cair. Uap air di udara, air dalam danau,
dan air yang membeku di gunung es,
semua terbentuk dari zat kimia yang
sama. Membuat bentuknya berbeda
adalah sifat-sifat fisiknya, sifat-sifat
fisik zat sangat dipengaruhi oleh gaya
tarik menarik molekulnya. Pada zat yang
terbentuk gas, gaya tarik-menarik
molekulnya sangat lemah. Gaya yang
lemah ini menyebabkan molekul-
molekul dapat bergerak dengan cepat
dan bebas. Hal inilah yang
menyebabkan gas tidak dapat dibuat
kecuali yang berwarna (Brady, 1999).
Senyawa-senyawa organik pada
umumnya tidak hanya dikarakteristik
olehkkomposisi;unsur penyusunnya dan
berat molekunya. Sifat fisik adalah
karakteristik zat yang biasa diamati dan
diukur tanpa mengubah komposisi
kimianya. Terdapat tiga bentuk sifat
fisik yang berbeda yaitu cair, padat, dan
gas.
Setiap zat memiliki dua sifat,
yakni sifat fisik dan sifat kimia. Sifat
fisik zat meliputi viskositas atau
kekentalan, tegangan permukaan, berat
jenis, titik leleh, dan titik didih. Menurut
Djojodihadjo (1983), di dalam suatu
fluida yang viskos, gaya permukaan
yang bekerja pada elemen fluida lebih
kompleks.Ada dua macam gaya
permukaan yaitu pertama gaya normal
atau tegangan normal yang serupa
dengan tekanan, tetapi mungkin tidak
semua sama besarnya dalam segala arah.
Kedua gaya geser atau tegangan yang
arahnya sejajar dengan permukaan, pada
permukaan mana gaya tersebut bekerja.
Tujuan dari percobaan ini
adalah untuk menentukan viskositas
(kekentalan) zat cair, menentukan
tegangan permukaan, menentukan titik
leleh, dan menentukan berat jenis (Bj).
Agar praktikan dapat mengetahui
sifat-sifat fisika dari suatu zat,
menentukan tegangan permukaan cairan
dengan metode kapiler.
Prinsip dari percobaan ini,
diantaranya viskositas yaitu dengan
berdasarkan hukum stokes bila fluida sempurna yang viskositasnya mol
mengalir melewati sebuah bola bergerak
dalam fluida yang diam, baris-baris
arusnya akan membentuk pola yang
sempurna. Dan berdasarkan hukum poseville kecepatan fluida kental yang mengalir melalui pipa tidak sama di
seluruh titik penampung lintasannya. Lapisan paling luar fliuida melekat pada
dinding pipa dengan kecepatan volume.
Pengaruh pH atau derajat keasaman,
berdasakan percobaan yang menguji
suatu larutan dengan cara menghitung
pH pada sebuah alat yaitu pH meter.
Makin kecil harga pH, maka keasaman
maka semakin besar atau kebebasan
semakin kecil. Tegangan permukaan
berdasarkan besarnya gaya melawan
tegangan permukaan dan adanya gaya
tarik menarik antar zat cair.
Viskositas atau kekentalan dapat
dianggap sebagai gesekan dari bagian
dalam suatu fluida. Karena adanya
viskositas ini, maka untuk menggerakan
salah satu fluida diatas lapisan lainnya,
atau supaya satu permukaan dapat
meluncur diatas lainnya bila diatas
permukaan-permukaan ini terdapat
lapisan fluida, haruslah dikerjakan gaya.
Baik zat cair maupun gas mempunyai
viskositas, hanya saja zat cair lebih
kental dari pada gas (Hiskia, 1993).
Viskometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur viskositas.
Macam-macam viskometer, yaitu:
Viskometer kapiler / Ostwald
Gambar Viskometer kapiler / Ostwald
Viskositas dari cairan yang
ditentukan dengan mengukur waktu
yang dibutuhkan bagi cairan tersebut
untuk lewat antara 2 tanda ketika
mengalir karena gravitasi melalui
viskometer Ostwald. Waktu alir dari
cairan yang diuji dibandingkan dengan
waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat
yang viskositasnya sudah diketahui
(biasanya air) untuk lewat 2 tanda
tersebut (Moechtar,1990).
Viskometer Hoppler
Gambar Viskometer Hoppler
Berdasarkan hukum Stokes pada
kecepatan bola maksimum, terjadi
keseimbangan sehingga gaya gesek =
gaya berat gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola
(yang terbuat dari kaca) melalui tabung
gelas yang berisi zat cair yang diselidiki.
Kecepatan jatuhnya bola merupakan
fungsi dari harga resiprok sampel
(Moechtar,1990).
Viskometer Cup dan Bob
Gambar Viskometer Cup dan Bob
Prinsip kerjanya sample digeser
dalam ruangan antaradinding luar dari
bob dan dinding dalam dari cup dimana
bob masuk persis ditengah-tengah.
Kelemahan viscometer ini adalah
terjadinya aliran sumbat yang
disebabkan geseran yang tinggi di
sepanjangkeliling bagian tube sehingga
menyebabkan penurunan konsentrasi.
Penurunan konsentras ini menyebabkab
bagian tengah zat yang ditekan keluar
memadat. Hal ini disebut aliran sumbat
(Moechtar,1990).
Viskometer Cone dan Plate
Gambar Viskometer Cone and Plate
Cara pemakaiannya adalah
sampel ditempatkan ditengah-tengah
papan, kemudian dinaikkan hingga
posisi di bawah kerucut. Kerucut
digerakkan oleh motor dengan
bermacam kecepatan dan sampelnya
digeser di dalam ruang semitransparan
yang diam dan kemudian kerucut yang
berputar (Moechtar,1990).
Sifat fisik adalah segala aspek
dari suatu objek atau zat yang
dapat diukur atau dipersepsikan tanpa
mengubah identitasnya. Sifat fisik dapat
berupa sifat intensif atau ekstensif. Sifat
intensif; tidakl tergantungl pada ukuran
danl jumlah materi pada oobjek,
sedangkan sifat ekstensif bergantung
pada hal tersebut. Sebagai tambahan,
suatu sifat dapat pula berupa
isotropik jika nilainya tidak tergantungb
arahw pengamatanj atau anisotropik
jika sebaliknya. beberapa sifat fisik zat
yang berhubungan dengan
dunia pangan di antaranya viskositas dan
titik leleh (Anonim.2011).
Poisueille mempelajari gejala ini
berdasarkan metode tabung kapiler,
menemukan rumusan viskositas zat cair
yang dinyatakan sebagai berikut :
Dengan adalah koefisien
viskositas, P adalah tekanan pada ujung
tabung, r adalah jari-jari tabung kapiler,
t adalah untuk yang dibutuhkan
sejumlah volume V zat cair yang
bergerak sepanjang l. Dalam stuan SI
viskositas memiliki satuan m-1
s-1
.
Besarnya nilai viskositas suatu
cairan dipengaruhi oleh suhu, viskositas
zat cair menurun dengan naiknya suhu.
Penurunan mengikuti persamaan
Andrade, yang dirumuskan sebagai
berikut :
dengan A dan B adalah suatu tetapan
untuk cairan. Setara dengan persamaan
Arrchenius. B merupakan energi aktivis
untuk aliran viskos (Brady, 1999).
Titik leleh adalah suhu dimana
terjadi keseimbangan antara fase padat
dan fase cair suatu zat. Titik leleh dari
sebuah kristal padat merupakan suhu
dimana bentuk padat mulai berubah
menjadi bentuk cairan dibawah tekanan
satu atmosfir. Proses perubahan ini tentu
saja memerlukan kalor, yang disebut
dengan kalor lebur atau kalor leleh.
Tegangan permukaan adalah
salah satu sifat khas yang dihasilkan dari
gaya antar molekul dalam wujud cair.
Adanya ketidaksetimbangan antaraksi di
sepanjang permukaan cairan dan di
bagian interior cairan mengakibatkan
terbentuknya tegangan pada permukaan
cairan. Molekul dalam interior cairan
cenderung mengadakan bakutarik secara
sama dalam semua arah, sehingga tidak
terdapat resultan gaya. Dilain pihak,
molekul-molekul pada permukaan cairan
merasakan tarikan dari molekul-molekul
lain ke arah interior cairan untuk
mereduksi sekecil mungkin gaya tarik
tersebut.
Berat jenis adalah perbandingan
relatif antara massa jenis sebuah zat
dengan massa jenis air murni. Air murni
bermassa jenis 1 g/cm atau 1000 kg/m.
Berat jenis tidak mempunyai satuan atau
dimensi.lBeratkjenispmempunyailrumus
m.g/v atau w/v dengan satuan n/m^3
dengan m = massa, g = gravitasi, v =
volume dan w = weight (berat)
(Anonim.2011).
Alat yang digunakan dalam
percobaan sifat-sifat dari zat ini
diantaranya gelas kimia, pipa kapiler,
botol semprot, termometer, benang,
pembakar bunsen, statif dan klem, pipet
tetes, gelas ukur, viskometer, spindle,
kawat kasa, dan kaki tiga.
Bahan yang digunakan dalam
percobaan ini adalah aquadest, naftalen,
susu kental manis, susu bantal, kecap,
selai dan saos.
Titik Leleh, pipa kapiler dibilas
hingga bersih oleh aquades, lalu
dikerigkan dan dilap tisu.
Gambar 1. Bilas Pipa Kapiler
1 gram naftalen dimasukkan
dengan cara diketok hingga 1cm. Pipa kapiler diikat pada termometer
digantung pada statif, lalu dimasukkan
dalam gelas kimia yang berisi aquades,
lalu dipanaskan. Catat titik awal
aquadest, titik awal leleh, dan titik akhir
leleh.
Gambar 2. Titik Leleh
Viskositas, viskometer dijepit
oleh statif. Sampel dimasukkan ke
dalam wadah yang terlebih dahulu
dibersihkan. Spindel ditentukan sesuai
dengan besar kekentalannya spindel
nomor 1 berukuran 3-100 DPaS, spindel
2 berukuran 100-400 DPaS, dan spindle
3 berukuran 0,3-13 DPaS. Apabila sudah
ditentukan spindel mana yang akan
dipakai, maka putar balik viskometer
hingga terbalik. Spindel dipasangkan
pada sekrup, dengan cara diputarkan
berlawanan dengan arah jarum jam.
Apabila sudah, maka putarkan kembali
ke keadaan semula. Wadah dan spindel
dipasang sedemikian rupa, sehingga
spindel tidak menyentuh dasar dari
wadah itu. Lalu kunci spindel, dan
tombol ditekan, maka spindel akan
berputar. Jarum penunjuk kekentalan
dilihat hingga stabil, apabila sudah
dicatat. Selesai menggunakan alat ini,
wadah haruslah dibersihkan seperti
semula berikut dengan spindelnya.
spindel
visometer
wadah
Gambar 3 Viskositas
Tabel 1. Pengamatan Titik Didih
NO PENGAMATAN HASIL
1 T. Awal Aquades 27o C
2 T. Awal Lelehan 81o C
3 T. Akhir Lelehan 85o C
Tabel 2. Pengamatan Viskositas
NO SAMPEL SPINDEL HASIL
1 Sampel 1 3 < 0,3
DPaS
2 Sampel 2 1 35
DPaS
3 Sampel 3 3 0,7
DPaS
4 Sampel 4 1 14
DPaS
5 Sampel 5 1 50
DPaS
Keterangan : - spindel 1 = 3- 150 DPaS (untuk larutan
dengan kekentalan yang sedang)
- spindel 2 = 100 4000 DPaS (Untuk larutan dengan kekentalan besar)
- spindel 3 = 0,3 13 DPaS (untuk larutan dengan kekentalan kecil)
- Sampel 1 = Susu Ultra
- Sampel 2 = Susu Kental Manis
- Sampel 3 = Minyak Bimoli
- Sampel 4 = Kecap
- Sampel 5 = Saos
Naftalena atau rumus kimianya
C10H8 merupakan zat padat lebur, berbau
kapur barus yang tajam, titik leleh 80
derajat Celcius. Titik didih 218 derajat
Celcius (C). Sifatnya mudah terbakar,
menguap dan mudah menyublim jika
dipanaskan. Tidak larut dalam air,
sedikit larut dalam alkohol, larut dalam
bensena dan sangat larut dalam eter,
chlorofoam dan karbon disulfida. Sifat fisika adalah perubahan yang
dialami suatu benda tanpa membentuk
zat baru. Contohnya es mencair, air
menguap, air mendidih dll. Sedangkan Sifat
kimia adalah perubahan yang dialami suatu
benda yang membentuk zat baru. Contohnya
kertas yang dibakar.
Termometer yang berfungsi
sebagai alat pengukur suhu ini
berbacam-macam jenisnya. Seperti
termometer raksa, alkohol, digital, dll.
Pada percobaan kali ini termometer yang
di gunakan adalah termometer alkohol.
Bila dengan menggunakan termometer
alkohol perubahan suhu yang terjadi
pada saat reaksi lebih cepat berubahnya
daripada termometer raksa.
Titik didih adalah temperatur
atau suhu, dimana tekanan uap sebuah
zat cair sama dengan tekanan luar yang
dialami oleh cairan.
Titik leleh adalah keadaan
setimbang antara zat padat dan zat cair
dalam 1 atm.
Titik beku adalah titik dimana
larutan cair berubah wujud menjadi zat
padat pada suhu 0o C dalan tekanan 1
atm.
Viskositas adalah besarnya gaya
gesekan yang terjadi antara zat cair yang
bergerak dengan permukaan wadah atau
tabung yang relatif diam. Viskositas
berhubungan dengan konsistensi yang
keduanya merupakan sifat kenampakan
yang berhubungan dengan indera perasa.
Konsistensi dapat didefinisikan sebagai
ketidakmauan suatu bahan untuk
melawan perubahan bentuk (deformasi)
bila suatu bahan mendapat gaya gesekan
(sheering fore). Gesekan yang timbul
sebagai hasil perubahan bentuk cairan
yang disebabkan adanya resistensi
secara berlawanan yang diberikan cairan
yang dinamakan gaya irisan (sheering
stress). Jika tenaga diberikan pada suatu
cairan, tenaga ini akan menyebabkan
suatu bentuk atau deformasi. Perubahan
bentuk ini disebut sebagai aliran (Lewis,
1987).
DpaS atau Disenti Pascal
Second merupakan satuan dari
viskositas, dengan metode semakin
cepat perputaran spindel yang terjadi
pada suatu larutan, maka skala yang
terbaca pada viskometer akan semakin
tinggi. Karena perputaran spindel
berpengaruh pada pergerakan jarum
dalam viskometer tersebut.
Spindel adalah alat yang
digunakan pada alat viskometer yang
berfungsi untuk mengetahui kekentalan
suatu larutan. Spindel terbagi menjadi
tiga yaitu spindel 2 untuk menghitung
kekentalan zat dengan ukuran 100-400
Dpas atau untuk mengukur suatu
laruatan yang kekentalannya kental,
spindel 1 untuk menghitung zat dengan
ukuran 3-150 Dpas atau untuk mengukur
suatu laruatan yang kekentalannya agak
kental seperti susu kental manis, saos,
kecap, dll, spindel 3 untuk menghitung
keenceran suatu zat dengan ukuran 0,3-
13 Dpas atau untuk mengukur suatu
laruatan yang kekentalannya cair seperti
cucu, minyak, dll.
Viskometer ada beberapa
macam, diantara viskometer kapiler /
Ostwald, viskometer Hoppler,
viskometer cup and bob, dan viskometer
cone and plate. Viskometer kapiler /
Ostwald visa ditentukan dengan
mengukur waktu yang dibutuhkan bagi
cairan tersebut untuk lewat antara 2
tanda ketika mengalir karena gravitasi
melalui viskometer. Viskometer Hoppler
yang berdasarkan pada hukum Stokes
pada kecepatan bola maksimum, terjadi
keseimbangan sehingga gaya gesek =
gaya berat gaya archimides. Viskometer Cup and Bob cara kerjanya
adalah sample dimasukkan kedalam
gelas kemudian masukan spindel
kedalam gelas, lalu nyalakan viskometer
tersebut. Kelemahan viscometer ini
adalah terjadinya aliran sumbat yang
disebabkan geseran yang tinggi di
sepanjangkeliling bagian tube sehingga
menyebabkan penurunan konsentrasi.
Viskometer Cone and Plate cara
penggunaanya dengan menempatkan
sampel di tengah-tengah papan,
kemudian dinaikkan hingga posisi di
bawah kerucut, yang digerakkan oleh
motor dengan bermacam kecepatan dan
sampelnya digeser di dalam ruang
semitransparan yang diam dan kemudian
kerucut yang berputar
Pada percobaan ini viskometer
yang digunakan adalah viskometer cup
and bob. Bagian cup (gelas) dugunakan
sebahai tempat sampel. Kemudian
pasang spindel pada bagian bawah
viskometernya dengan membuka slot
locknya kaku putar berlawanan jarum
jam lakukan sebaliknya bila ingin
membuka spindel. Setelah itu atur
ketinggian viskometer, usajakan spindel
tercelup semua pada sampel, tapi
usahakan jangan sampai menyentuh
dasar helas (cup), karena akan
mempengaruhi kerja spindel tersebut.
Lalu nyalakan viskometer lalu baca
skalanya sesuai dengan nomor spindel
yang dipasang.
Susu UHT adalah susu yang
berasal dari kambing atau sapi sehat,
diperoleh dengan cara pemerahan yang
benar, kemudian diperoleh dengan cara
mensterilkan susu minimal pada suhu
135 C selama 2 detik, dengan atau
tanpa penambahan bahan makanan dan
bahan tambahan makanan yang
diijinkan, serta dikemas secara aseptik.
Susu kental manis adalah
produk susu berbentuk cairan kental
yang diperoleh dengan menghilangkan
sebagian air dari susu segar yang telah
ditambah gula, atau hasil rekonstitusi
susu bubuk berlemak penuh atau hasil
rekombinasi susu bubuk tanpa lemak
dengan lemak susu/lemak nabati dengan
penambahan gula, dengan atau tanpa
penambahan bahan tambahan makanan
dan bahan lain yang diizinkan.
Kecap kedelai adalah produk
cair yang diperoleh dari hasil fermentasi
dan atau cara kimia (hidrolisis) kacang
kedelai (Glycine max L.) dengan atau
tanpa penambahan bahan makanan lain
dan bahan tambahan makanan yang
diizinkan. Minyak goreng adalah minyak
yang berasal dari lemak tumbuhan atau
hewan yang dimurnikan dan berbentuk
cair dalam suhu kamar dan biasanya
digunakan untuk menggoreng makanan.
Minyak goreng dari tumbuhan biasanya
dihasilkan dari tanaman seperti kelapa,
biji-bijian, kacang-kacangan, jagung,
kedelai, dan kanola.
Saus cabe, saus yang diperoleh
dari bahan utama cabe (capsium sp)
yang baik, yang diolah dengan
penambahan bumbu-bumbu dengan atau
tanpa penambahan bahan makanan kain
bahan tambahan pangan yang diizinkan.
Aplikasi di bidang pangan pada
viskositas adalah sebagai alat untuk
mengukur kekentalan dari suatu zat yang
akan diuji baik berupa cairan maupun
gas, mengukur atau menentukan berat
jeni suatu larutan, menentukan titik leleh
suatu obat.
Berdasarkan percobaan ini dapat
disimpulkan bahwa titik leleh adalah
suhu dimana fasa antara zat padat dan
zat cair setimbang. Seperti pada
percobaan ini tutuk awal leleh yaitu
pada suhu 81o C dan suhu dimana
percobaan leleh semua (habis meleh)
yaitu pada suhu 85o
C. Viskometer
adalah alat yang digunakan untuk
mrngukur viskositas (kekentalan suatu
larutan, dengan satuan yaitu DPaS
(Desenti Pascal Second).
Saran dari penulis adalah agar
lebih teliti saat mencatat perubahan suhu
pada percobaan ini, agar tidak terjadi
kesalahan pada saat pencatatan suhu
dalam percobaan tersebut. Selain itu
bagi praktikan dihimbau untuk
berhati-hati dalam menggunakan alat
dan bahan pada percobaan di
laboratorium, terutama saat melakukan
percobaan yang menggunakan api.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.Sifat Fisik Larutan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_fi
sik. date Accessed: 1 Desember
2011
Anonim.2011.Berat Jenis. Larutan
http://id.wikipedia.org/wiki/Bera
t_jenis. date Accessed: 1
Desember 2011
Brady.E.J.1999.Kimia Universitas
Asas dan Struktur. Edisi
Kelima, Jilid Kesatu. Binarupa
Aksara, Jakarta.Indonesia.
Hiskia.A.1993.Dasar-dasar Praktikum
Kimia untuk Universitas.PT
Gelora Aksara Pratama.Jakarta
.Indonesia.
Sutrisno.E.T dan I.S.Nurminabari.2010
.Penuntun lPraktikum Kimia
Dasar.Universitas Pasundan:
Bandung.Indonesia.
LAMPIRAN INTERNET
Viskositas Fluida Viskositas adalah ukuran hambatan aliran yang ditimbulkan fluida bila fuida tersebut mengalami tegangan geser.Biasanya diterima sebagai "kekentalan", atau penolakan terhadap penuangan. Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluida kepada aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluida. Air memiliki viskositas rendah, sedangkan minyak sayur memiliki viskositas tinggi. Besar gaya F yang diperlukan untuk menggerakkan suatu lapisan fluida dengan kelajuan tetap v untuk luas A dan letaknya pada jarak y dari suatu permukaan yang tidak bergerak,dinyatakan oleh Penurunan Rumus F = Av/y Keterangan: =koefisien viskositas Av = besar gaya f yang diperlukan untuk menggerakkan suatu lapisan fluida Y =letak sesuatu dari permukaan yang tidak bergerak Satuannya kg m-1 s-1 Hukum Stokes untuk Fluida Kental Viskositas dalam aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak benda padat. Untuk fluida ideal,viskositas = 0,sehingga kita selalu menganggap bahwa benda yang bergerak dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan yang disebabkan oleh fluida.Akan tetapi,bila benda tersebut bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental,maka benda tersebut akan dihambat geraknya oleh gaya gesekan fluida pada benda tersebut.Besar gaya gesekan fluida telah dirumuskan oleh persamaan sebagai berikut: Penurunan rumus hukum stokes Ff = A v = A v =k v / y y Dengan memasukkan nilai k ini ke dalam Persamaandi atas,dapat diperoleh: Ff = 6rv Penemu hukum stokes: Pertama kali dinyatakan oleh Sir George Stokes pada tahun 1845,sehingga persamaan ini dikenal dengan hukum stokes Kecepatan Terminal Pada suatu benda yang jatuh bebas dalam fluida kental,selama geraknya,pada benda tersebut bekerja tiga buah gaya, yaitu gaya berat, w = mg, gaya ke atas yang dikerjakan fluida Ff.Seperti telah dinyatakan benda akan bergerak makin cepat sampai mencapai kecepatan terminal yang konstan.Pada saat kecepatan terminal Vt tercapai,gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah seimbang. Penurunan rumus kecepatan terminal dalam fluida kental
VT = g Vb (P b P f ) / 6 r Untuk benda berbentuk bola dengan jari-jari r,volume benda V b = 4r3 Kecepatan terminal dalam fluida kental VT = 2 r2 g ( Pb Pf ) / 9
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
SIFAT-SIFAT FISIK DARI ZAT
ARTIKEL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktikum Kimia Dasar
Oleh :
Nama : Yulien Arniansyah NRP : 113020065
Kelompok : 3/C
Meja : 8
Tanggal Percobaan : 30 November 2011
Asisten : Noviani Eka Mustikasari
LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2011