46
PSAP No. 11 PSAP No. 11 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PSAP PSAP No. No. 12 12 LAPORAN OPERASIONAL LAPORAN OPERASIONAL (UU No. 71 Tahun 2010) (UU No. 71 Tahun 2010) Disusun oleh 1.Rika Adriyana 2.Riza Firmansyah 3.Sueb 1 Magister Akuntansi Universitas Diponegoro 2013

14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MAKSI UNDIP XXVII

Citation preview

Page 1: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

PSAP No. 11PSAP No. 11LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASILAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIPSAP PSAP No. No. 12 12 LAPORAN OPERASIONAL LAPORAN OPERASIONAL (UU No. 71 Tahun 2010)(UU No. 71 Tahun 2010)Disusun oleh1.Rika Adriyana2.Riza Firmansyah3.Sueb

1

Magister AkuntansiUniversitas Diponegoro

2013

Page 2: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

2

PSAP NO. 11LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

Page 3: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

3

RUANG LINGKUP Laporan keuangan untuk tujuan umum dari unit

pemerintahan yang ditetapkan sebagai entitas pelaporan disajikan secara terkonsolidasi menurut Pernyataan Standar ini agar mencerminkan satu kesatuan entitas.

Laporan keuangan konsolidasian pada pemerintah pusat sebagai entitas pelaporan mencakup laporan keuangan semua entitas akuntansi, termasuk laporan keuangan badan layanan umum.

Laporan keuangan konsolidasi pada K/L/pemda sebagai entitas pelaporan mencakup laporan keuangnan semua entitas akuntansi termasuk laporan keuangan BLU/BLUD

Page 4: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

4

PENYAJIAN LAPORAN KONSOLIDASIAN Laporan keuangan konsolidasian:

1. Laporan Realisasi Anggaran, 2. Neraca, 3. Laporan Arus Kas, dan 4. Catatan atas Laporan Keuangan.

Periode pelaporan sama dengan periode pelaporan keuangan entitas pelaporan

Proses konsolidasi diikuti dengan eliminasi akun-akun timbal balik (reciprocal accounts). Namun demikian, apabila eliminasi dimaksud belum dimungkinkan, maka hal tersebut diungkapkan dalam CaLK.

Page 5: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

5

ENTITAS PELAPORAN

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan Pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

Page 6: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

6

CIRI-CIRI ENTITAS PELAPORAN

1. Dibiayai oleh APBN/APBD atau mendapat pemisahan kekayaan dari anggaran;

2. Dibentuk dengan peraturan perundang-undangan;

3. Pimpinan entitas tersebut adalah pejabat pemerintah yang diangkat atau pejabat negara yang ditunjuk atau yang dipilih oleh rakyat; dan

4. Entitas tersebut menyampaikan pertanggungjawaban baik langsung maupun tidak langsung kepada wakil rakyat sebagai pihak yang menyetujui anggaran.

Page 7: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

7

ENTITAS PELAPORAN

Terdiri dari:1) Pemerintah Pusat.2) Pemerintah Daerah.3) Kementerian negara/lembaga (KL).4) Bendahara Umum Negara (BUN).

Page 8: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

8

ENTITAS AKUNTANSI

Adalah unit pemerintah pengguna anggaran/pengguna barang oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan

Page 9: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

9

ENTITAS AKUNTANSITerdiri dari:1) Setiap kuasa pengguna anggaran di lingkungan suatu

K/L yang mempunyai dokumen pelaksanaan anggaran tersendiri, termasuk pengguna dana APP.

2) Bendahara Umum Daerah (BUD).3) Kuasa pengguna anggaran di lingkungan Pemda bila

mempunyai dokumen pelaksanaan anggaran yang terpisah, jumlah anggarannya relatif besar, dan pengelolaan kegiatannya dilakukan secara mandiri.

Page 10: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

10

BADAN LAYANAN UMUM

Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas

Contoh Badan Layanan Umum adalah rumah sakit, universitas negeri, atau otorita.

Page 11: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

11

PROSEDUR KONSOLIDASI Menggabungkan dan menjumlahkan akun yang

diselenggarakan oleh entitas pelaporan dengan entitas pelaporan lainnya dengan atau tanpa mengeliminasi akun timbal balik.

Entitas pelaporan menyusun laporan keuangan dengan menggabungkan laporan keuangan seluruh entitas akuntansi yang secara organisatoris berada di bawahnya.

Dalam hal konsolidasi dilakukan tanpa mengeliminasi akun-akun yang timbal-balik, maka nama-nama akun yang timbal balik dan estimasi besaran jumlah dalam akun yang timbal balik dicantumkan dalam CaLK.

Page 12: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

12

KONSOLIDASI DAN PENGGABUNGAN

EA EA EAEAEA EA

EP EP EP

EP

PENGGABUNGAN PENGGABUNGANPENGGABUNGAN

KONSOLIDASI

LK

LKK

LK= LAPORAN KEUANGAN, LKK=LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI, EP=ENTITAS PELAPORAN, EA=ENTITAS AKUNTANSI

Page 13: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

13

KONSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN BLU Laporan keuangan BLU digabungkan pada kementerian

negara/lembaga teknis pemerintah pusat/daerah yang secara organisatoris membawahinya dengan ketentuan sebagai berikut: LRA BLU digabungkan secara bruto kepada LRA K/L

teknis pemerintah pusat/daerah yg secara organisatoris membawahinya.

Neraca BLU digabungkan kepada neraca K/L teknis pemerintah pusat/daerah yang secara organisatoris membawahinya.

Page 14: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

14

KONSOLIDASI DITINGKAT PEMERINTAH DAERAH

• Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran yang mengelola anggaran adalah entitas akuntansi yang harus menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi pendapatan dan belanja, yang berada dalam tanggung jawabnya guna menghasilkan laporan keuangan yang akan disampaikan kepada entitas pelaporan.

• Penyelenggaran akuntansi mengacu kepada Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.

Page 15: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

15

Lanjutan............ Kepala SKPD selaku pengguna anggaran menyusun

laporan keuangan gabungan dari satuan kerja yang berada dilingkup SKPD dan menyampaikannya kepada gubernur/bupati/walikota melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku entitas pelporan untuk dilakukan proses konsolidasian

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku BUD menyusun laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan daerah yang selanjutnya akan digabungkan dengan laporan keuangan yang berasal dari SKPD. .

Page 16: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

16

lanjutan....

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku entitas pelaporan melakukan proses konsolidasian dan menyusun laporan keuangan PEMDA berdasarkan laporan keuangan SKPD serta laporan pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan daerah dan disampaikan kepada gubernur/bupati/walikota untuk selanjutnya disampaikan ke BPK dan DPRD.

Page 17: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

PENGUNGKAPAN

• Dalam Catatan atas Laporan Keuangan perlu diungkapkan nama-nama entitas yang dikonsolidasikan atau digabungkan beserta status masing-masing, apakah entitas pelaporan atau entitas akuntansi

17

Page 18: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

18

PSAP NO. 12LAPORAN OPERASIONAL

Page 19: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

Laporan Operasional menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam

• pendapatan-LO, • beban, dan • surplus/defisit operasional

dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.

Manfaat InformasiManfaat Informasi

Page 20: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

• Laporan Operasional disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

• Dalam situasi tertentu, apabila tanggal laporan suatu entitas berubah dan Laporan Operasional tahunan disajikan dengan suatu periode yang lebih pendek dari satu tahun, entitas harus mengungkapkan informasi sebagai berikut:

(a)alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun; (b)fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam Laporan

Operasional dancatatan-catatan terkait tidak dapat diperbandingkan.

Periode PelaporanPeriode Pelaporan

Page 21: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur:1. pendapatan-LO, 2. beban, 3. surplus/defisit dari operasi, 4. surplus/defisit dari kegiatan non operasional, 5. surplus/defisit sebelum pos luar biasa, 6. pos luar biasa, dan 7. surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar secara komparatif.

Struktur dan Isi Laporan OperasionalStruktur dan Isi Laporan Operasional

Page 22: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

Laporan Operasional dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan atas Laporan Keuangan yang memuat hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas keuangan selama satu tahun seperti kebijakan fiskal dan moneter, serta daftar - daftar yang merinci lebih lanjut angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan.

Lanjutan.....

Page 23: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

STRUKTUR LAPORAN OPERASIONALSTRUKTUR LAPORAN OPERASIONAL (Par 11) (Par 11)

23

Surplus/Defisit LO:Selisih Lebih / kurang antara pendapatan dan beban

Selama satu periode pelaporan

Page 24: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

Dalam Laporan Operasional harus diidentifikasikan secara jelas, dan, jika dianggap perlu, diulang pada setiap halaman laporan, informasi berikut: (a) nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi lainnya; (b) cakupan entitas pelaporan; (c) periode yang dicakup; (d) mata uang pelaporan; dan (e) satuan angka yang digunakan.

Lanjutan......Lanjutan......

Page 25: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

Struktur Laporan Operasional mencakup pos-pos sebagai berikut:

(a)Pendapatan-LO; (b)Beban; (c)Surplus/Defisit dari operasi; (d)Kegiatan non operasional; (e)Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa; (f)Pos Luar Biasa.

Lanjutan.....Lanjutan.....

Page 26: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

Dalam Laporan Operasional ditambahkan pos, judul, dan sub jumlah lainnya apabila diwajibkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan, atau apabila penyajian tersebut diperlukan untuk menyajikan Laporan Operasional secara wajar.

Lanjutan.....Lanjutan.....

Page 27: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

• Entitas pelaporan menyajikan pendapatan-LO yang diklasifikasikan menurut sumber pendapatan. Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan.

• Entitas pelaporan menyajikan beban yang diklasifikasikan menurut klasifikasi jenis beban. Beban berdasarkan klasifikasi organisasi dan klasifikasi lain yang dipersyaratkan menurut ketentuan perundangan yang berlaku, disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Informasi yang Disajikan dalam Laporan Operasional atau Dalam CaLK Operasional atau Dalam CaLK

Page 28: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

• Pendapatan-LO diakui pada saat: (a)Timbulnya hak atas pendapatan; (b)Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran

masuk sumber daya ekonomi.

• Pendapatan-LO diklasifikasikan menurut sumber pendapatan.

Akuntansi Pendapatan – LO

Page 29: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto(biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat diestimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.

• Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.

Akuntansi Pendapatan – LO Akuntansi Pendapatan – LO

Page 30: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

• Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas pendapatan-LO pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan.

• Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas pendapatan-LO yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama.

• Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas pendapatan-LO yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

Akuntansi Pendapatan – LO

Page 31: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

AKUNTANSI PENDAPATAN PADA LAPORAN OPERASIONAL (Par 19)

31

Pengakuan Pencatatan

Pengungkapan Klasifikasi

Menurut sumber pendapatan

Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikan dalam CaLK

Berdasarkan azas bruto

Page 32: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

Beban diakui pada saat: a.timbulnya kewajiban; b.terjadinya konsumsi aset; c.terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi

jasa.

• Dalam hal badan layanan umum, beban diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.

• Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi.

Akuntansi Beban

Page 33: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

• Beban Transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.

• Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, yang terjadi pada periode beban, dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas beban dibukukan dalam pendapatan lain-lain. Dalam hal mengakibatkan penambahan beban dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas.

Lanjutan...........Lanjutan...........

Page 34: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

AKUNTANSI BEBAN AKUNTANSI BEBAN PADA LAPORAN OPERASIONALPADA LAPORAN OPERASIONAL (Par 32) (Par 32)

34

Pengakuan Pencatatan

Pengungkapan KlasifikasiBeban berdasarkan klasifikasi organisasi dan klasifikasi lain yang dipersyaratkan menurut ketentuan perundangan disajikan dalam CaLK

Page 35: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

• Surplus dari kegiatan operasional adalah selisih lebih antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan.

• Defisit dari kegiatan operasional adalah selisih kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan.

• Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional.

Surplus/ Defisit dari Kegiatan Surplus/ Defisit dari Kegiatan OperasionalOperasional

Page 36: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

• Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu dikelompokkan tersendiri dalam kegiatan non operasional.

• Selisih lebih/kurang antara surplus/defisit dari kegiatan operasional dan surplus/defisit dari kegiatan non operasional merupakan surplus/defisit sebelum pos luar biasa.

Surplus/ Defisit dari Kegiatan Non-Operasional

Page 37: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

• Pos Luar Biasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalamLaporan Operasional dan disajikan sesudah Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa.

• Pos Luar Biasa memuat kejadian luar biasa yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:

(a)kejadian yang tidak dapat diramalkan terjadi pada awal tahun anggaran.

(b)tidak diharapkan terjadi berulang – ulang; dan(c)Kejadian di luar kendali entitas pemerintah• Sifat dan jumlah rupiah kejadian luar biasa harus diungkapkan

pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Pos Luar Biasa

Page 38: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

• Surplus/Defisit-LO adalah penjumlahan selisih lebih/kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa.

• Saldo Surplus/Defisit – LO pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke Laporan Perubahan Ekuitas.

Surplus/Defisit – LO

Page 39: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

• Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam matauang rupiah.

• Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama dengan yang digunakan dalam transaksi, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi.

• Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yangdigunakan dalam transaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan rupiah maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar rupiah yang digunakan untuk memperoleh valuta asing tersebut.

Transaksi dalam Mata Uang Asing

Page 40: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

• Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan untuk bertransaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan mata uang asing lainnya, maka:

(a)Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs transaksi

(b)Transaksi dalam mata uang asing lainnya tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi.

Lanjutan.,......

Page 41: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

• Transaksi pendapatan-LO dan beban dalam bentuk barang/jasa harus dilaporkan dalam Laporan Operasional dengan cara menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada tanggal transaksi.

• Di samping itu, transaksi semacam ini juga harus diungkapkan sedemikian rupa pada Catatan atas Laporan Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari pendapatan dan beban.

Lanjutan.....Lanjutan.....

Page 42: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo
Page 43: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo
Page 44: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo
Page 45: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

Pendapatan 500Beban (200)Surplus/Defisit Opr 300Kegiatan non operasional 60Surplus/Defisit LO 360

Laporan OperasionalLaporan Operasional

Laporan Perubahan Ekuitas

Ekuitas Awal 1.000Surplus/Defisit LO 360Ekuitas Akhir 1.360

NeracaNeracaAset 2.000Kewajiban 640Ekuitas 1.360 45

LRALRA

Pendapatan 450Belanja (0)Surplus/(defisit) 450Pembiayaan 1.000SILPA 1.450

Laporan Perubahan SALLaporan Perubahan SAL

SAL Awal 100Penggunaan SAL (30)SILPA 1.450SAL Akhir 1.520

KETERKAITAN LAPORAN KEUANGANKETERKAITAN LAPORAN KEUANGAN

Page 46: 14. Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Lo

46

TERIMA KASIH