14
JURNAL SKRIPSI PENGARUH TERAPI JUS SIRSAK TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT LANSIA WANITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO RAYSA EKA WARDANI 201001029 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO 2015

146-549-1-PB

  • Upload
    al-vivo

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

c

Citation preview

Page 1: 146-549-1-PB

JURNAL SKRIPSI

PENGARUH TERAPI JUS SIRSAK TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM

URAT LANSIA WANITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR

KABUPATEN MOJOKERTO

RAYSA EKA WARDANI

201001029

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT

MOJOKERTO

2015

Page 2: 146-549-1-PB

PERNYATAAN

Dengan ini kami selaku mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit

Mojokerto :

Nama : RAYSA EKA WARDANI

NIM : 201001029

Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan

Setuju/ tidak setuju naskah jurnal ilmiah yang disusun oleh yang bersangkutan setelah

mendapat arahan dari Pembimbing, dipublikasikan dengan/ tanpa *) mencantumkan

nama tim pembimbing sebagai co-author.

Demikian harap maklum.

Mojokerto, 28 Juli 2015

Raysa Eka Wardani

201001029

Mengetahui,

Dosen pembimbing I Dosen Pembimbing II

Iis Fatmawati, S.Kep. Ns., M.Kes Anndy Prastya, S.Kep. Ns

Page 3: 146-549-1-PB

HALAMAN PENGESAHAN

JURNAL SKRIPSI

PENGARUH TERAPI JUS SIRSAK TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM

URAT LANSIA WANITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR

KABUPATEN MOJOKERTO

TAHUN 2015

RAYSA EKA WARDANI

201001029

Dosen pembimbing I Dosen Pembimbing II

Iis Fatmawati, S.Kep. Ns., M.Kes Anndy Prastya, S.Kep. Ns

Page 4: 146-549-1-PB

1

PENGARUH TERAPI JUS SIRSAK TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM

URAT LANSIA WANITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR

KABUPATEN MOJOKERTO

Raysa Eka Wardani

S1 Keperawatan

[email protected]

Abstrak - Lansia wanita lebih rawan terkena asam urat dibandingkan pria, dengan

faktor resiko 60 %. hal ini di sebabkan saat wanita menopause, hormon estrogen

mengalami penurunan sehingga pembuangan asam urat lewat urin terganggu. Bagi

lansia wanita pengobatan tradisional bisa dilakukan dengan meminum jus sirsak yang

membantu ekskresi asam urat lewat urin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia wanita di Desa

Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan

desain pra-eksperimental dengan pendekatan the one-group pra-post test design,

menggunakan teknik purposive sampling untuk pengambilan sampelnya. Responden

yang menjadi subyek penelitian adalah 15 lansia wanita yang menderita asam urat.

Penelitian dilakukan pada tanggal 7 – 19 April 2014 selama 2 minggu. Alat

pengumpulan data berupa kuesioner karakteristik responden dan observasi kadar asam

urat sebelum dan sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak. Analisa data

menggunakan uji statistik wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa sebelum pemberian terapi jus sirsak didapatkan mayoritas (100%) responden

mengalami kadar asam urat > 6 mg/dl sebesar 15 responden dan hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa sesudah pemberian terapi jus sirsak didapatkan sebagaian besar

(73,3%) responden mengalami penurunan kadar asam urat sebesar 11 responden,

sebagaian kecil (26,7%) responden mengalami peningkatan kadar asam urat sebesar 4

responden. Dari analisa uji statistik wilcoxon signed rank test menunjukan bahwa ada

pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia wanita di Desa

Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto (p=0,001 < α=0,05) dengan

penurunan rata – rata sebesar 1,37 mg/dl. Terapi jus sirsak bagi lansia wanita

berpengaruh terhadap penurunan kadar asam urat dengan cara membantu ekskresi asam

urat lewat urin. Jika terapi jus sirsak diminum secara rutin 1 kali sehari dalam 2 minggu,

ditunjang dengan mengatur pola makan maka kadar asam urat lansia wanita akan

terkontrol dalam batas normal.

Kata Kunci: Lansia, Asam Urat, Jus Sirsak

Abstract - Elderly women are more prone to gout than men, with a 60% risk factor,

this is caused when the female menopause, decreased estrogen so that uric acid through

urine disposal disturbed. Traditional medicine for the elderly woman could be done

with soursop juice drink that helps the excretion of uric acid through urine. This study

Page 5: 146-549-1-PB

2

aims to determine the effect of soursop juice therapy to decrease uric acid levels in

elderly women in the village of the District Gayaman Mojoanyar Mojokerto. This study

used a pre-experimental design with the approach of a one-group pre-post test design,

using purposive sampling techniques for sample collection. Respondents who become

research subjects were 15 elderly women who suffer from gout. The study was

conducted on October 7 - 19 April 2014 for 2 weeks. Data collection tools such as

questionnaires and observation respondent characteristics uric acid levels before and

after therapy soursop juice. Analysis of test data using Wilcoxon signed rank test

statistic. The results showed that prior therapy soursop juice obtained a majority

(100%) of the respondents had uric acid levels > 6 mg / dl by 15 respondents and the

results of the study also showed that after administration of soursop juice therapy

obtained a large part (73.3%) of respondents experienced reduction in uric acid levels

by 11 respondents, a minority (26.7%) of respondents had increased levels of uric acid

by 4 respondents. From the analysis of the statistical test Wilcoxon signed rank test

showed that there was the influence of soursop juice therapy to decrease uric acid

levels in elderly women in the village of the District Gayaman Mojoanyar Mojokerto (p

= 0.001 < α = 0.05) with a decrease in the average - average of 1.37 mg / dl. Soursop

juice therapy for elderly women influence the decrease in uric acid levels by helping the

excretion of uric acid through urine. If therapy is routinely drink soursop juice 1 a day

in 2 weeks, supported by adjusting the diet the uric acid levels in elderly women will be

controlled within normal limits.

Keywords: Elderly, Uric Acid, Soursop Juice

PENDAHULUAN

Lanjut usia dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai oleh

berbagai penderitaan akibat berbagai macam penyakit yang menyertai proses menua.

Namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang di tandai dengan

penurunan kemampuan untuk tubuh beradaptasi dengan stres lingkungan. Penurunan

kemampuan berbagai organ, fungsi, dan sistem tubuh itu bersifat alamiah atau

fisiologis. Penurunan tersebut disebabkan berkurangnya jumlah dan kemampuan sel

tubuh. Pada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan

menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Maryam, 2008). Perjalanan penyakit

asam urat biasanya mulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat

pernah memeriksakan kadar asam uratnya yang nilai kadar asam urat darahnya lebih

dari 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi (Noorkasiani, 2009). Asam urat bisa menjadi

momok yang menakutkan jika mengalami komplikasi seperti radang sendi yang bisa

menyebabkan kecacatan pada sendi. Komplikasi lain dari asam urat ini adalah

Page 6: 146-549-1-PB

3

komplikasi yang terjadi pada ginjal yang bisa menyebabkan gagal ginjal dan batu ginjal,

sedangkan pada jantung bisa mengalami hal yang menyebabkan penyakit jantung

koroner (Aminah, 2013). Pada lansia dengan asam urat menimbulkan masalah fisik

sehari-hari ; seperti gangguan aktivitas, gangguan pola tidur, gangguan rasa nyaman

nyeri, dan sebagainya sehingga pemeliharaan kesehatan lansia dengan asam urat harus

ditingkatkan agar tidak mengancam jiwa penderitanya dan menimbulkan

ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyakit asam urat (Bandiyah, 2009).

Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk lima

besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni mencapai

18,1 juta jiwa pada 2010 atau 9,6 persen dari jumlah penduduk. Sementara itu, Badan

Pusat Statistik RI menyebutkan persentase penduduk lansia Indonesia adalah 7,56 %

yang berarti termasuk negara yang berstruktur tua dengan penduduk lansia berdasarkan

jenis kelamin yang paling banyak adalah wanita (wanita = 8,2 % dan pria = 6,9 %).

Menurut Susenas 2012, angka kesakitan penduduk lansia Indonesia sebesar 26,93 %

artinya setiap 100 orang lansia terdapat 27 orang diantaranya mengalami sakit dan

perbedaan lansia yang mengalami keluhan kesehatan berdasarkan jenis kelamin pria

50,22% : wanita 53,74 %. Di dalam Susenas di kumpulkan informasi mengenai jenis

keluhan kesehatan lansia yang paling tinggi (32,99%) adalah jenis keluhan diantaranya

keluhan yang merupakan efek dari penyakit kronis seperti asam urat, darah tinggi,

rematik, darah rendah, dan diabetes mellitus (Abikusno, 2013). Menurut data Dinkes

Jatim tahun 2010 jumlah penduduk lanjut usia sebanyak 7.956.188 orang dengan 10

penyakit terbanyak pengunjung usia lanjut di pukesmas di Provinsi Jawa Timur yakni;

hipertensi, myalgia, ISPA, gastritis, penyakit kulit, dabetes mellitus, penyakit paru,

astshma, dan asam urat. Penyakit-penyakit mendominasi penyakit usia lanjut antara lain

hipertensi, diabetes melllitus dan asam urat.

Perkembangan usia yang semakin tua akan semakin menambah resiko seseorang

terkena penyakit asam urat. Lansia wanita lebih rawan terkena asam urat dibandingkan

pria, dengan faktor resiko 60 %, hal ini di sebabkan saat wanita menopause hormon

estrogen mengalami penurunan sehingga dalam tubuh hanya sedikit hormon estrogen

yang membantu pembuangan asam urat lewat urine, maka pembuangan kadar asam

uratnya tidak terkontrol (Damayanti, 2013). Dinas Kesehatan Jawa Timur menyebutkan,

pada tahun 2013 lansia penderita asam urat di Jawa timur sebanyak 4.027 jiwa.

Page 7: 146-549-1-PB

4

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto menyebutkan lansia penderita

penyakit asam urat tahun 2013 sebanyak 461 lansia pria dan 493 lansia wanita dari

296.910 lansia Kabupaten Mojokerto. Data Dinas Kesehatan Mojokerto tahun 2013

juga menyebutkan penduduk lansia terbanyak berada di Wilayah Kerja Pukesmas

Gayaman Kecamatan Mojoanyar yang menduduki peringkat ketiga sebanyak 18.213

orang setelah Wilayah Kerja Pukesmas Dawar (20.422 orang) dan Wilayah Kerja

Pukesmas Kupang (19.124 orang). Pada Wilayah Kerja Pukesmas Gayaman Kecamatan

Mojoanyar Kabupaten Mojokerto dengan Standart Pelayanan Minimal pada lansia

dengan persentase 25,79 % yang menaungi 20 Desa yakni; Desa Gayaman, Sumber Jati,

Jogodayoh, Mojero, Sumber Gayam, Lekong, Kangkungan, Kwaden Kembar,

Kenanten, Ngarjo, Plaso Gede, Jabon, Tambak Sari, Gb. Malang, Tegal, Kwaden,

Jumeneng, Tambak Agung, Sumber Janti, dan Njinyar, Desa Gayaman ( Dusun

Gayaman dan Dusun Tambak Rejo) menduduki peringkat pertama untuk lansia

penderita asam urat terbanyak pada tahun 2013 sebanyak 47 orang penderita asam urat.

Berdasarkan studi pendahuluan di Wilayah Kerja Pukesmas Gayaman Kecamatan

Mojoanyar Kabupaten Mojokerto pada tahun 2013, terdapat lansia Desa Gayaman yang

memeriksakan diri dengan keluhan asam urat sebanyak 11 orang pria dan 36 orang

wanita. Sedangkan, di Desa Gayaman di dapatkan data dari kader lansia Desa Gayaman

Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto dalam dua dusun yakni; Dusun Gayaman

dan Dusun Tambak Rejo pada bulan Januari tahun 2014 lansia berdasarkan keluhan

asam urat ( serangan nyeri mendadak pada satu sendi (biasanya terjadi di sendi-sendi

ujung jari maupun tangan ), sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak dan panas)

sebanyak 15 orang pria dan 26 wanita.

Asam urat merupakan hasil metabolisme purin di dalam tubuh. Sebenarnya asam

urat merupakan zat yang wajar di dalam tubuh namun menjadi tidak wajar ketika asam

urat menjadi naik dan melebihi batas normal. Asam urat yang berlebihan tidak akan

tertampung dan termetabolisme seluruhnya oleh tubuh, maka akan terjadi peningkatan

kadar asam urat dalam darah yang disebut sebagai hiperurisemia. Faktor yang

menyebabkan penyakit asam urat yaitu faktor pola makan, faktor kegemukan, faktor

usia, dan lain-lain. Diagnosis penyakit asam urat dapat ditegakkan berdasarkan gejala

yang khas dan ditemukannya kadar asam urat yang tinggi di dalam darah (Sibella,

2010). Tingginya kadar asam urat merupakan kondisi kesehatan sebagai akibat dari

Page 8: 146-549-1-PB

5

penumpukan kristal asam urat pada persendian, kristal asam urat ini terbentuk karena

kadar protein purin yang tinggi (Aminah, 2013). Gangguan asam urat ditandai dengan

suatu serangan tiba-tiba di daerah persendian. Nyeri yang timbul pada umumnya

muncul secara tiba-tiba. Kemunculan secara tiba-tiba ini sering menyebabkan penderita

asam urat sulit bergerak. Saat bangun tidur, misalnya, ibu jari kaki dan pergelangan kaki

akan terasa terbakar, sakit dan membengkak (Sibella, 2010). Oleh karena itu, pada

umumnya penderita asam urat kesulitan dalam gerakan-gerakan yang terlalu energik

atau terlalu melelahkan, seperti berolahraga atau bergerak terlalu cepat (Aminah, 2013).

Penyakit asam urat bukan hanya di sebabkan karena faktor genetik, dan faktor

usia bahkan sebagian besar disebabkan karena makanan. Bukan hanya masalah

higienitas melainkan juga adalah pola hidup atau gaya hidup menentukan kadar asam

urat dalam tubuh. Untuk mencegah penyakit itu, lansia harus memiliki kemauan yang

tinggi untuk menjaga kadar asam urat darah pada posisi normal yakni dengan

menghindari merokok, olahraga teratur, banyak minum air mineral, diet rendah purin

dan makan buah-buahan, vitamin, dan mengkonsumsi karbohidrat kompleks dan

sederhana. Bagi lansia yang mengalami asam urat tahap awal, yang ditandai dengan

gejala yang timbul tidak sering, pengobatan secara tradisional adalah pilihan terbaik.

Selain diet, pengobatan tradisional juga bisa dilakukan dengan meminum jus sirsak juga

bisa jadi obat asam urat alami yang baik. Selain kandungan serat dan anti-oksidan,

sirsak juga memiliki senyawa aktif alkoid isquinolin yang berfungsi sebagai analgetik

kuat. Sifat anti-oksidan dapat mengurangi terbentuknya asam urat melalui

penghambatan produksi enzim xantin oksidase. Sedangkan kombinasi sifat analgetik

(mengurangi rasa sakit) dan anti inflamasi (anti-radang) mampu mengobati asam urat.

Memang secara empiris sirsak banyak dipakai untuk mengobati asam urat, pegal, dan

sakit pinggang. Peneliti tertarik untuk membuktikan efektifitas jus sirsak terhadap

penurunan kadar asam urat lansia wanita sebagai pengganti hormon estrogen yang

membantu ekskresi asam urat lewat urin yang mengalami penurunan saat menopause, di

karenakan sisak memiliki efek diuretic (peluruh kencing), sehingga sekresi asam urat

melalui urine dapat berjalan lancar untuk mengurangi kadar asam urat darah. Selain itu,

zat asam pada sirsak diduga bereaksi dengan asam urat darah membentuk senyawa lain

yang tidak berbahaya (Damayanti, 2013).

Page 9: 146-549-1-PB

6

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan pendekatan the one-

group pra-post test design, menggunakan teknik purposive sampling untuk

pengambilan sampelnya. Responden yang menjadi subyek penelitian adalah 15 lansia

wanita yang menderita asam urat. Penelitian dilakukan pada tanggal 7 – 19 April 2014

selama 2 minggu. Alat pengumpulan data berupa kuesioner karakteristik responden dan

observasi kadar asam urat sebelum dan sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak.

Analisa data menggunakan uji statistik wilcoxon signed rank test.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Kadar asam urat sebelum dilakukan pemberian terapi jus sirsak

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan pengukuran kadar asam urat sebelum

dilakukan pemberian terapi jus sirsak

No. Kadar Asam Urat

(mg/dl) Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 2 – 6 0 0

2 > 6 15 100

Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas kadar asam urat

responden sebelum dilakukan pemberian terapi jus sirsak berkisar antara > 6 mg/dl

sebesar 15 orang (100 %).

b. Kadar asam urat sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi berdasarkan pengukuran kadar asam urat sesudah

dilakukan pemberian terapi jus sirsak.

No. Kadar Asam Urat

(mg/dl) Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 2 – 6 11 73,3

2 > 6 4 26,3

Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar kadar asam urat

responden sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak berada pada rentang 2 - 6

mg/dl sebesar 11 orang (73,3%).

Page 10: 146-549-1-PB

7

c. Pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia wanita di Desa

Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten

Tabel 4.3 Pengukuran kadar asam urat lansia wanita

No.

Respon

den

Sebelum

Terapi Jus

Sirsak

(mg/dl)

Sesudah

Terapi Jus

Sirsak

( mg/dl)

Selisih Keterangan

1. 7,5 5,9 1,6 Menurun

2. 7,0 6,0 1 Menurun

3. 7,0 5,8 1,2 Menurun

4. 8,9 9,2 0,3 Meningkat

5. 8,6 5,1 3,5 Menurun

6. 6,2 5,8 0,4 Menurun

7. 6,5 5,0 1,5 Menurun

8. 8,2 5,0 3,2 Menurun

9. 7,6 8,0 0,4 Meningkat

10. 8,1 5,8 2,3 Menurun

11. 7,0 7,2 0,2 Meningkat

12. 6,8 5,1 1,7 Menurun

13. 6,6 5,9 0,7 Menurun

14. 7,0 7,2 0,2 Meningkat

15. 8,2 5,8 2,4 Menurun

Mean 7,41 6,18 1,37

P = 0,001 < α = 0,05

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata kadar asam urat

responden sebelum meminum jus sirsak adalah 7,41mg/dl dan setelah meminum jus

sirsak selama 2 minggu sebanyak 1 kali sehari rata-rata kadar asam urat responden

menurun menjadi 6,18 mg/dl. Dapat dilihat perbedaan nilai rata-rata kadar asam urat

responden antara pengukuran sebelum dan sesudah pemberian terapi jus sirsak yaitu

1,37 mg/dl.

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi berdasarkan pengaruh terapi jus sirsak terhadap

penurunan kadar asam urat lansia wanita di Desa Gayaman Kecamatan

Mojoanyar Kabupaten Mojokerto

No. No. Kadar Asam Urat Lansia Wanita Frekuensi

(f)

Prosentase

(%)

1 Terjadi Penurunan 11 73,3

2 Tidak Terjadi Penurunan 4 26,7

Jumlah 15 100

Page 11: 146-549-1-PB

8

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mengalami penurunan kadar asam urat setelah dilakukan perlakuan pemberian terapi

jus sirsak selama 2 minggu sebanyak 1 kali sehari sebesar 11 orang (73,3%).

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan sesudah meminum jus sirsak terjadi

perubahan dimana sebelumnya sebanyak 15 orang berada pada rentang > 6 mg/dl,

namun setelah dilakukan pemberian terapi jus sirsak selama 2 minggu sebanyak 1 kali

sehari jumlah responden yang berada pada rentang 2 – 6 mg/dl meningkat menjadi 11

orang dan 4 orang berada pada rentang > 6 mg/dl. Sesuai dengan pendapat Aminah

(2013) dan Damayanti (2013) bahwa pengobatan tradisional bisa dilakukan dengan

meminum jus sirsak bisa jadi obat asam urat alami yang baik. Terapi jus sirsak yang di

minum 1 gelas sehari (500 ml) selama 2 minggu secara rutin untuk mengobati asam urat

dengan rasa yang manis, asam dan segar. Rasa asam pada sirsak berasal dari asam

malat, asam sitrat, dan asam isositrat. Kandungan asam malat tersebut dapat melarutkan

kristal asam urat sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh melalui feces, keringat, urine

atau air seni. Efektifitas terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia

wanita sebagai pengganti hormon estrogen yang membantu ekskresi asam urat lewat

urin yang mengalami penurunan saat menopause, di karenakan sirsak memiliki efek

diuretik (peluruh kencing), sehingga sekresi asam urat melalui urine dapat berjalan

lancar untuk mengurangi kadar asam urat darah.

Setelah ditabulasi didapatkan rata-rata kadar asam urat sebelum dilakukan

pemberian terapi jus sirsak adalah 7,41 mg/dl dan sesudah dilakukan pemberian terapi

jus sirsak selama 2 minggu sebanyak 1 kali sehari rata-rata kadar asam urat responden

menjadi 6,18 mg/dl. Disini dapat dilihat terjadi penurunan kadar asam urat responden

yakni sebesar 1,37 mg/dl dimana terdapat 11 orang mengalami penurunan kadar asam

urat dan 4 orang tidak mengalami penurunan kadar asam urat. Tidak terjadinya

penurunan disini adalah responden mengalami peningkatan kadar asam urat. Jika dilihat

secara individual penurunan kadar asam urat responden berkisar antara 0,4 – 3,5 mg/dl

dan peningkatan kadar asam urat berkisar antara 0,2 – 0,4 mg/dl.

Hasil uji statistik didapatkan p = 0,001 dengan α ≤ 0,05 sehingga dapat

dikatakan terdapat pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat pada

lansia wanita, hal ini sesuai dengan pendapat Damayanti (2013) bahwa pada saat lansia

Page 12: 146-549-1-PB

9

wanita mengkonsumsi jus sirsak sebagai pengganti hormon estrogen yang membantu

ekskresi asam urat lewat urin yang mengalami penurunan saat menopause, di karenakan

sisak memiliki efek diuretic (peluruh kencing), sehingga sekresi asam urat melalui urine

dapat berjalan lancar untuk mengurangi kadar asam urat darah.

Responden pada penelitian ini seluruhnya lansia wanita berusia 45 - 60 tahun

dan dalam usia inilah seseorang rentan terkena asam urat. Responden juga telah

menderita asam urat antara 1-10 tahun dan dalam rentang waktu ini biasanya seseorang

masih patuh terhadap terapi yang diberikan sehingga kadar asam urat masih bisa

terkontrol dalam batas-batas normal yakni 2 - 6 mg/dl. Berdasarkan keterangan yang

diberikan oleh responden selama ini responden yang mengalami penurunan kadar asam

urat telah menjalankan program penatalaksaan asam urat dengan baik, responden

mengatur pola makan (diet rendah purin) dan meminum terapi jus sirsak dengan rutin

satu hari sekali selama dua minggu.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kadar asam urat responden sebelum dilakukan pemberian terapi jus sirsak 2 –

6 mg/dl sebanyak 0 orang dan > 6 mg/dl sebanyak 15 orang.

2. Kadar asam urat responden sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak 2 - 6

mg/dl sebanyak 11 orang dan > 6 mg/dl sebanyak 4 orang

3. Ada pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia

wanita dengan p = 0,001 ≤ α = 0,05.

B. Saran

1. Responden

Terapi jus sirsak hendaknya diminum 1 kali sehari sehingga dapat

membantu lansia wanita penderita asam urat dalam menurunkan dan

mengontrol kadar asam urat darah.

2. Peneliti

Penelitian yang diadakan merupakan hasil pemberdayaan daya upaya

mencari manfaat bagi diri dan masyarakat pada umumnya, peneliti berharap

suatu saat akan ada penelitian tentang terapi jus sirsak dengan metode yang

lebih baik lagi dimana dari segi sample diharapkan dapat lebih besar lagi dan

Page 13: 146-549-1-PB

10

waktu yang digunakan juga diharapkan lebih lama agar hasilnya dapat lebih

maksimal.

3. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Pemberian terapi jus sirsak diharapkan sebagai masukan bagi pelayanan

kesehatan sebagai peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi lansia penderita

asam urat.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian yang diadakan hendaknya menjadi referensi tambahan

untuk pengembangan pengetahuan dalam pendidikan dan perlengkapan bahan

pustaka tentang pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat

lansia wanita.

DAFTAR PUSTAKA

Abikusno. 2013. www.depkes.go.id. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan.

Diakses Tanggal 2 Februari 2013

Aminah, Mia Siti. 2013. Khasiat Sakti Tanaman Obat Untuk Asam Urat. Jakarta: Dunia

Sehat

Bandiyah, Siti. 2009. Lanjut Usia Dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Muha

Medika

Dalimantara, Setiawan,. 2008. Herbal Untuk Reumatik. Jakarta : Penebar Swadaya

Damayanti, D. 2013. Sembuh Total Diabetes, Asam Urat, Hipertensi Tanpa Obat.

Yogyakarta: Pinang Merah

Depkes. 2010. Kejadian Asam Urat Di Jawa Timur. www.depkesri.co.id. Diakses

Tanggal 20 Oktober 2011

Dinkes. 2010. Profil Kesehatan Jawa Timur. www.dinkesjatim.go.id.Diakses Tanggal

04 April 2011

Diantari, Ervi,Kk. 2013. http://ejournal-s1.undip.ac.id/indek.php/jx. Pengaruh Asupan

Purin Dan Cairan Terhadap Kadar Asam Urat Wanita Usia 50 – 60 Tahun Di

Kecamatan Gajah Mungkur Semarang.Journal Of Nutrition College Volume 2,

No. 1 Tahun 2013 Halaman 44-49. Diakses Tanggal 22 Februari 2013

Herawati, Farah. 2011. 131 Terapi Jus Sejuta Khasiatnya. Jakarta : Sujura Media

Utama

Hidayat, A. Alimul. 2008. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta.

Salemba Medika.

Listi, Tirza. 2013. Cara Instan Sehat Dengan Minum Jus. Jakarta: New Agogos

Maryam, Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta: Salemba

Medika

Noorkasiani, Tamhher. 2009. Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan

Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika

Page 14: 146-549-1-PB

11

Nursalam. 2009. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan

Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 2.

Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba Medika

Sibella, Rifdah. 2010. Libas Asam Urat Dengan Terapi Herbal, Buah, Sayuran. Klaten :

Galmas Publisir

Susan. 2012. Klasifikasi Penyakit Asam Urat.

http://susanblogs18.blogspot.com/2012/11/klasifikasi-lengkap-tentang-

penyakit.html. Diakses tanggal 11 November 2012