Upload
anindrian
View
9
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR
TEKNIK KIMIA II
MATERI :
ELEKTROKIMIA
Oleh:
Abrar Harist : 21030112120011
Afin Nurdiansyah Putra : 21030112130117
Kusuma Betha C. I : 21030112130086
LABORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA II
TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2013
ELEKTROKIMIA
Laboratorium Dasar Teknik Kimia 1 v
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR
TEKNIK KIMIA II
MATERI :
ELEKTROKIMIA
Oleh:
Abrar Harist : 21030112120011
Afin Nurdiansyah Putra : 21030112130117
Kusuma Betha C. I : 21030112130086
LABORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA II
TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2013
ELEKTROKIMIA
iiLaboraturium Dasar Teknik Kimia II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan resmi berjudul βELEKTROKIMIAβ yang disusun oleh :
Kelompok : 4/Rabu siang
Anggota : 1. Abrar Harist 21030112120011
2. Afin Nurdiansyah Putra 21030112130117
3. Kusuma Betha C. I. 21030112130086
telah diterima dan disetujui oleh Supriyandi selaku asisten Laboraturium Dasar
Teknik Kimia II pengampu materi Elektrokimia pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 5 Juni 2013
Semarang, 5 Juni 2013
Asisten Pengampu
SupriyandiNIM. L2C009060
iiiLaboraturium Dasar Teknik Kimia II
iii
ELEKTROKIMIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum
Dasar Teknik Kimia II berjudul ELEKTROKIMIA dengan lancar dan sesuai
dengan harapan kami.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dan kerja sama
dari berbagai pihak maka laporan ini tidak akan dapat terselesaikan. Oleh karena
itu dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. C. Sri Budiarti, MT selaku Dosen penanggung jawab Laboratorium
Dasar Teknik Kimia II Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro Semarang tahun 2013.
2. Supriyandi Asisten Laboratorium Dasar Teknik Kimia II selaku asisten
pembimbing penyusunan laporan resmi materi Elektrokimia
3. Segenap asisten Laboratorium Dasar Teknik Kimia II Jurusan Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.
4. Bapak Rustam dan Ibu Dini selaku Laboran Laboratorium Dasar Teknik
Kimia II JurusanTeknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang.
Laporan resmi ini merupakan laporan resmi terbaik yang saat ini bisa kami
ajukan, namun kami menyadari pasti ada kekurangan yang perlu kami perbaiki.
Maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
Semarang, Juni 2013
Penyusun
iviLaboraturium Dasar Teknik Kimia IIiv
ELEKTROKIMIA
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
INTISARI viii
SUMMARY ix
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang 1
I.2. Rumusan masalah 1
I.3. Tujuan Percobaan 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
III.1.Bahan dan Alat yang Digunakan 5
III.2. Gambar Alat 5
III.3. Variabel Percobaaan 6
III.4. Cara Kerja 6
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil Percobaan 8
vLaboraturium Dasar Teknik Kimia IIv
ELEKTROKIMIA
IV.2. Pembahasan 10
BAB V PENUTUP
V.1. Kesimpulan 20
V.2. Saran 20
DAFTAR PUSTAKA 21
LAMPIRAN
viviLaboraturium Dasar Teknik Kimia II
ELEKTROKIMIA
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Variabel Arus I=60mA 8
Tabel 2. Variabel Arus I=80mA 8
Tabel 3. Variabel Pengadukan 250 rpm 8
Tabel 4. Variabel Pengadukan 300 rpm 9
Tabel 5. Variabel Waktu Interval 3 menit 9
Tabel 6. Variabel Waktu Interval 5 menit 9
viiLaboraturium Dasar Teknik Kimia II
viii
ELEKTROKIMIA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Rangkaian Alat Elektrolisis 5
Gambar 2. Rangkaian Alat Titrasi 6
Gambar 3. Grafik Hubungan Konversi Massa vs Waktu Variabel Arus 10
Gambar 4. Grafik Hubungan Konversi Massa vs Waktu Variabel Pengadukan 10
Gambar 5. Grafik Hubungan Konversi Massa vs Waktu Variabel Waktu 11
Gambar 6. Grafik Hubungan Konversi Volume vs Waktu Variabel Arus 12
Gambar 7. Grafik Hubungan Konversi Volume vs Waktu Variabel Pengadukan
13
Gambar 8. Grafik Hubungan Konversi Volume vs Waktu Variabel Waktu 14
Gambar 9. Grafik Hubungan Massa Katoda Praktis vs Teoritis Arus = 60mA 17
Gambar 10. Grafik Hubungan Massa Katoda Praktis vs Teoritis Arus = 80mA 17
Gambar 11. Grafik Hubungan Massa Katoda Praktis vs Teoritis Pengadukan
250rpm 17
Gambar 12. Grafik Hubungan Massa Katoda Praktis vs Teoritis Pengadukan
300rpm 18
Gambar 13. Grafik Hubungan Massa Katoda Praktis vs Teoritis Waktu Interval 3
menit 18
Gambar 14. Grafik Hubungan Massa Katoda Praktis vs Teoritis Waktu Interval 5
menit 18
viiiLaboraturium Dasar Teknik Kimia II
1
ELEKTROKIMIA
INTISARI
Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan berat Cu yang menempel pada katoda setelah elektrolisa. Elektrolisa adalah proses penguraian suatu elektrolit yang disebabkan oleh adanya arus listrik searah. Pada percobaan ini digunakan larutan CuSO4. 5H2O sebagai elektrolitnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses elektrokimia adalah : arus listrik, konsentrasi larutan, pengadukan, dan waktu. Aplikasi proses elektrokimia adalah elektroplatting, elektroreffining, dan elektrowinning.
Bahan yang digunakan adalah CuSO4.5H2O 0,45N sebanyak 475ml, KI10%W sebanyak 250ml, Na2S2O3.5H2O 0,25N sebanyak 250ml, amilum, danaquadest secukupnya. Sedangkan alat yang digunakan adalah batang tembaga,grafit, batang besi, voltmeter/amperemeter, adaptor,dan magnetic stirrer. Cara kerjanya adalah memasukkan tangki elektrolisis dengan 475ml larutan CuSO4.5H2O. Menghubungkan anoda dengan dengan kutub positif dan katoda dengan kutub negatif penyearah arus. Mengalirkan arus dan menjalankan pengadukan. Menghentikan pengadukan dan arus listrik ketika mencapai waktu yang ditentukan. Mengeringkan dan menimbang katoda. Menganalisa cairan bekas elektrolisa dengan metode titrasi iodometri untuk mengetahui kandungan Cu2+ yang tersisa.
Berdasarkan hasil praktikum, semakin besar arus, konversi massa semakin besar, namun beberapa penyimpangan terjadi karena arus yang terlalu tinggi menyebabkan fluktuasi dan overpotensial. Pada variable pengadukan, semakin cepat maka konversi massa semakin besar, namun bila terlalu cepat akan menyebabkan Cu2+ yang menempel di katoda jatuh kembali (rontok). Sedangkan pada variable waktu, semakin lama waktu maka konversi massa semakin besar. Pada dasarnya, semakin besar arus, semakin cepat pengadukan, dan waktu yang semakin lama akan menyebabkan konversi volume semakin besar. Saran dari praktikum ini, menimbang katoda dengan hati-hati, menjaga larutan tiosulfat dan indikator, menjaga amperemeter, memperhatikan TAT dengan cermat.
2
ELEKTROKIMIA
SUMMARY
The purpose of this experiment is to determine the weight attached to the Cu cathode after electrolysis. Electrolysis is the decomposition of the electrolyte caused by electric current. In this experiment used CuSO4.5H2O as the electrolyte solution. Factors affecting the electrochemical process are: electric current, solution concentration, mixing, and time. Application of electrochemical process is elektroplatting, elektroreffining, and elektrowinning.
Materials used are CuSO4.5H2O 0.45N 475ml, 10% KI W 250ml, Na2S2O3.5H2O 0.25 N 250ml, amylum, and aquadest. While the tools used are copper stick, graphites stick, iron stick, voltmeters / ammeters, adapter, and a magnetic stirrer. The way it works is the inclusion of electrolysis tank with 475ml solution CuSO4.5H2O. Connecting the anode to the cathode to the positive pole and the negative pole rectifier currents. Current drain and run stirring. Stop stirring and electric current when it reaches the specified time. Drying and weighing the cathode. Analyze liquid ex-electrolysis with iodometric titration method to determine the content of Cu 2+ remaining.
Based on the lab results, the greater the flow, the greater the mass conversion, but some deviations occur because the current is too high and causes fluctuations and overpotensial. On variable stirring, the faster the greater the mass conversion, but if too quickly will cause the Cu2+ attached to the cathode fall back (fall). While at variable time, the longer the time the greater the mass conversion. Basically, the greater the flow, the faster the stirring, and the longer time will cause the conversion of the greater volume. Suggestion of this lab, weigh carefully cathode, keeping thiosulfate solution and indicators, keeping ammeters, with careful attention to TAT.
ixLaboraturium Dasar Teknik Kimia II
1Laboraturium Dasar Teknik Kimia II3
ELEKTROKIMIA
BAB 1
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Elektrokimia memiliki banyak kegunaan yang penting untuk kehidupan
sehari-hari. Diantaranya membuat senyawa lain, seperti unsur logam , halogen,
gas hidrogen , dan gas oksigen. Contohnya pada elektrolisa larutan NaCl. Cara itu
untuk mengetahui konsentrasi ion logam dalam larutan. Kegunaan lainnya yaitu
melapisi permukaan suatu logam dengan logam yang lain.
Mahasiswa teknik kimia harus memahami teori yang berkaitan dengan
proses elektrolisis. Banyak aplikasi elektrolisis seperti elektroplatting,
elektroreffining, dan juga juga elektrowinning. Oleh karena itu, mahasiswa teknik
kimia perlu melakukan percobaan elektrolisis, seperti menentukan berat Cu yang
menempel pada katoda setelah proses elektrolisis.
I. 2. Rumusan Masalah
Praktikum elektrokimia dilakukan untuk mengetahui konsep elektrolisis
dengan benar, faktor-faktor yang mempengaruhi proses elektrolisis, dan
bagaimana menentukan berat Cu2+ yang menempel pada katoda setelah proses
elektrolisis.
I. 3. Tujuan Percobaan
Menentukan berat Cu yang menempel pada katoda setelah proses elektrolisis.
42Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
ELEKTROKIMIA
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Elektrolisa adalah proses peruraian suatu elektrolit yang disebabkan oleh
adanya arus listrik searah. Dalam percobaan ini digunakan larutan CuSO4.5H2O
sebagai elektrolitnya. Pada larutan CuSO4.5H2O tidak terbentuk endapan tembaga
sulfit sehingga proses ini menunjukkan proses pengolahan yang bersih, sederhana,
dan sangat baik untuk mengambil kembali tembaga yang mempunyai kemurnian
tinggi yaitu sekitar 99% (Brady and Humitson,1975)
Pada sel elektrolisa terjadi proses pelucutan ion-ion bermuatan. Selama
proses berlangsung, arus listrik mengalir melalui elektrolit, memberikan energi
yang cukup untuk menjalankan reaksi oksidasi dan reduksi. Ion-ion yang
bermuatan bergerak, setelah arus listrik mengalir dalam elektrolit. Ion positif
bergerak ke elektroda negatif (katoda) dan ion negatif bergerak ke elektroda
positif (anoda). Saat ion-ion bermuatan saling bersinggungan dengan elektroda
akan terjadi reaksi elektrokimia. Pada elektroda positif, ion negatif melepaskan
elektron dan teroksidasi. Pada elektroda negatif, ion positif menangkap elektron
dan tereduksi.
Reaksi pada proses elektrolisis
Reaksi-reaksi pada proses elektrolisis merupakan reaksi reversible dan
merupakan reaksi redoks. Pada katoda berlangsung reaksi reduksi dan pada anoda
berlangsung reaksi oksidasi. Pada percobaan ini, sebagai katoda digunakan batang
tembaga dan sebagai anoda digunakan grafit. Elektrolitnya adalah larutan
CuSO4 Cu2+ + SO42-
2H2O 2H+ + 2OH-
Anoda 2OH- H2O + Β½ O2 + 2e-
CuSO4 + H2O Cu2+ + 2H+ + SO42- + Β½ O2
53Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
ELEKTROKIMIA
CuSO4.5H2O. Reaksi yang terjadi :
Berdasarkan persamaan reaksi di atas, pada larutan akan tinggal asam sulfat. Pada
anoda akan terbentuk gas O2 dan logam Cu akan menempel pada katoda.
Untuk analisa larutan sisa elektrokimia digunakan metode titrasi
iodometri. Metode ini dilakukan untuk mengetahui kadar Cu2+ yang masih
menempel pada katoda.
Untuk analisa larutan sisa elektrokimia digunakan metode titrasi
iodometri. Metode ini dilakukan untuk mengetahui kadar Cu2+ yang masih tersisa
dalam larutan.
Reaksi : 2Cu2+ + 4I- 2CuI + I2
I2 + S2O32- 2I- + S4O6
2-
I2 + I- I3-
Amilum (A) + I3- AI3- (biru)
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses elektrokimia
β’ Arus Listrik
Semakin beasr arus listrik maka elektrokimia akan berlangsung lebih cepat
karena proses penghantaran ion-ion dalam larutan ke katoda lebih cepat.
β’ Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan akan mempengaruhi jumlah ion-ion yang terdapat
dalam larutan, sehingga konsentrasi yang semakin tinggi akan
mempercepat proses elektrokimia.
β’ Pengadukan
Pengadukan akan membantu mengarahkan kation-kation dalam melapisi
katoda, sehingga pengadukan akan mempengaruhi proses elektrokimia.
β’ Waktu
Semakin lama waktu untuk melakukan proses elektrokimia maka semakin
banyak pula kation yang akan tereduksi dan menempel pada katoda.
4Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
6
ELEKTROKIMIA
Aplikasi Proses Elektrokimia
β’ Elektroplatting
Yaitu proses pelapisan suatu logam pada logam lain dengan cara
elektrolisis.
Prinsipnya : 1. Katoda sebagai logam yang dilapisi
2. Anoda sebagai pelapis
3. Menggunakan elektrolit garam dari logam anoda
β’ Elektroreffining
Yaitu cara mendapatkan logam dengan kemurnian yang tinggi dan logam
yang kadarnya rendah.
β’ Elektrowinning
Yaitu cara mendapatkan logam dengan kemurnian yang tinggi dari logam
yang kadarnya rendah, sebagai contohnya adalah pada proses pengambilan
emas yang bertujuan untuk mengambil ion emas terlarut didalam air kaya
dengan proses elektrolisa menggunakan anoda dan katoda dari stainless
tipe wath yang dikhususkan untuk elektrolisa. Yang harus diperhatikan
adalah konduktivitas larutan yang stabil.
5Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
7
ELEKTROKIMIA
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III. 1. Bahan dan Alat yang Digunakan
Bahan :
1. CuSO4. 5H2O 0,45N 475ml
2. KI 10% berat 50ml
3. Na2S2O3.5H2O 0,25N 250ml
4. Amylum secukupnya
5. Aquadest secukupnya
Alat :
1. Tangki Elektrokimia
2. Batang Tembaga
3. Batang Karbon
4. Batang Besi
5. Voltmeter/Amperemeter
6. Adaptor
7. Magnetic Stirrer
III. 2. Gambar Alat Utama
Keterangan :
1. Tangki Elektrokimia2. Katoda3. Anoda4. Adaptor, amperemeter, voltmeter
Gambar 1. Rangkaian Alat Elektrolisis
6Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
8
ELEKTROKIMIA
Keterangan:
1. Statif
2. Klem
3. Buret
4. Erlenmeyer
Gambar 2. Rangkaian Alat Titrasi
III. 3. Variabel Operasi
-Variabel arus : K=Cu; A=C; arus 60mA; 250 rpm; t= 0, 5, 10, 15 menit
K=Cu; A=C; arus 80mA; 250 rpm; t= 0, 5, 10, 15 menit
-Variabel putaran: K=C; A=Cu; arus 60mA; 250 rpm; t= 0, 4, 8, 12 menit
K=C; A=Cu; arus 60mA; 300 rpm; t= 0, 4, 8, 12 menit
-Variabel waktu : K=Fe; A=Cu; arus 60mA; tanpa pengadukan; t= 0, 3, 6,
9 menit
K=Fe; A=Cu; arus 60mA; tanpa pengadukan; t= 0, 5, 10,
15 menit
III. 4. Cara Kerja
1. Isi tangki elektrolisis dengan 475ml larutan CuSO4. 5H2O.
2.Letakkan katoda dan anoda pada tangki dengan posisi yang permanen.
Hubungkan anoda dengan kutub positif dan katoda dengan kutub negatif
penyearah arus.
3.Alirkan arus bertegangan rendah (besar arus bisa divariasi) dan jalankan
pengadukan dengan perlahan-lahan.
4.Ketika mencapai waktu yang ditentukan, hentikan pengadukan dan arus
listrik dan ambil katoda. Selanjutnya keringkan dan timbang. Analisa
97Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
ELEKTROKIMIA
cairan bekas elektrolisa dengan metode titrasi iodometri untuk
mengetahui kandungan Cu2+ yang tersisa.
Keterangan : Variabel berubah : arus listrik, kecepatan pengadukan, waktu
elektrolisis.
Analisa Hasil
1. Ambil 5ml cairan sisa hasil elektrolisis, masukkan dalam Erlenmeyer
dan selanjutnya tambahkan 3ml KI 10% berat.
2. Tutup mulut labu Erlenmeyer dengan gelas arloji kecil dan biarkan 5
menit di tempat gelap agar reaksi berlangsung sempurna. Selanjutnya
cuci tutup gelas arloji dengan aquadest dan masukkan air cucian dalam
Erlenmeyer.
3. Titrasi larutan tersebut dengan larutan Na2S2O3. 5H2O sampai warna
larutan berubah menjadi kuning.
4. Selanjutnya tambahkan 3 tetes amylum ke dalam campuran dan titrasi
lagi Na2S2O3. 5H2O sampai warna biru tepat hilang (putih susu)
Cara Perhitungan
1. ππ1 = ποΏ½οΏ½ βππππππππππKeterangan : X1 = konversi massa
M = berat katoda setelah elektrolisa
M0 = berat katoda sebelum elektrolisa
MCu = berat tembaga dalam cairan mula-mula
2. ππ2 = ππππ .ποΏ½οΏ½ βποΏ½οΏ½ .ππ = ππππ βππππππ .ππ ππππKeterangan : Vo = Volume larutan Na2S2O3.5H2O sebelum elektrolisis
V = Volume larutan Na2S2O3.5H2O setelah elektrolisis
N = Normalitas larutan Na2S2O3. 5H2O
8Laboraturium Dasar Teknik Kimia II10
BAB IV
HASIL PERCOBAAN dan PEMBAHASAN
IV. 1. Hasil Percobaan
β’ Variabel Arus
Tabel 1. Variabel arus pada I=60mA ; 250 rpm; K=Cu; A=C
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 2,63 8,6 0 0
5 2,71 10,3 0,0123 -0,197
10 2,73 11,7 0,0154 -0,36
15 2,74 11 0,0169 -0279
Tabel 2. Variabel arus pada I=80mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 2,66 11 0 0
5 2,73 9,7 8,439x10-3 0,1181
10 2,69 10,2 3,61689x10-3 0,0727
15 2,71 10,5 6,028x10-3 0,045
β’ Variabel Pengadukan
Tabel 3. Variabel pengadukan pada I=60mA; 250 rpm; K=C; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 0,43 10,5 0 0
4 0,40 10,2 -3.978x10-3 0,028
8 0,47 9,9 5,3x10-3 0,0371
12 0,45 9,6 2,65x10-3 0,0857
119Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
Tabel 4. Variabel pengadukan pada I=60mA; 300 rpm; K=C; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 0,38 9,6 0 0
4 0,40 9,1 2,76x10-3 0,052
8 0,39 10,3 1,38x10-3 -0,0729
12 0,42 9,7 5,52x10-3 -0,0104
β’ Variabel waktu
Tabel 5. Variabel waktu pada I=60mA; tanpa pengadukan; K= Fe; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 1,43 9,7 0 0
3 1,46 10,2 4,1014x10-3 -0,103
6 1,48 9,7 -0,142 0
9 1,50 9,2 -0,138 0,0515
Tabel 6. Variabel waktu pada I=60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 1,43 9,7 0 0
5 1,48 9,8 6,835x10-3 -0,0103
10 1,50 11,1 9,57x10-3 -0,1443
15 1,51 9,4 0,0109 0,309
10Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
12
y = 0.0011x + 0.0031RΒ² = 0.8187
y = .0003x + 0.0025RΒ² = 0.2262
xm (k
onve
rsi m
assa
)xm
(kon
vers
i mas
sa)
IV. 2. Pembahasan
IV.2.1. Hubungan Konversi Massa Terhadap Waktu
1. Variabel Arus
0.03
0.02 I = 60 mA
0.01 I = 80 mA
00 t (m10enit) 20
Gambar 3. Hubungan konversi massa vs waktu padavariabel arus
Berdasarkan grafik, diperoleh hasil konversi massa pada arus 60mA lebih
besar daripada dengan arus 80mA. Seharusnya, semakin besar arus, penghantaran
ion-ion dalam larutan katoda lebih cepat, sehingga semakin banyak Cu yang
menempel di katoda dan konversi massa lebih besar. Namun penyimpangan yang
terjadi disebabkan arus yang dapat berfluktuasi apabila menggunakan arus yang
besar. Meskipun arus dapat disesuaikan kembali dengan amperemeter sesegera
mungkin, tapi tetap saja ada jeda waktu dimana fluktuasi arus mempengaruhi
hasil. Selain itu juga disebabkan karena terjadinya overpotensial, sehingga
konversi massa yang didapat pada arus 80mA lebih kecil daripada arus 60mA.
(htt p : / /ww w .123help m e . co m /view.asp?id=1225 40)
2. Variabel Pengadukan
0.01
0.005
0
-0.005
y = 0.0004x + 0.0001RΒ² = 0.6914
0 y = 0.00054x - 0.001610 15
RΒ² = 0.3158t ( menit)
250 rpm
300 rpm
Gambar 4. Hubungan konversi massa vs waktu padavariabel pengadukan
11Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
13
xm (k
onve
rsi m
assa
)
Berdasarkan grafik, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan pada
pengadukan 300 rpm konversi massa lebih besar, karena pengadukan dapat
mengarahkan ion Cu2+ ke katoda sehingga mempercepat proses elektrokimia.
Semakin cepat pengadukan, semakin banyak kation yang menempel. Namun,
pada menit ke-8, konversi massa pada pengadukan 300 rpm lebih rendah dari
konversi massa pada pengadukan 250 rpm. Hal ini disebabkan karena pengadukan
yang terlalu cepat, sehingga terdapat kation yang jatuh kembali (rontok) dari
katoda sehingga mengurangi massa yang tertimbang.
(www.essay m ania.c o m / 52017/the_ e lec t roly s is_ of _chopper_sulphat e /sol u ti
on_using_copper_electrode)
3. Variabel Waktu
0.015
0.0y1=
0.005
0
y = 0.0007x + 0.0015.001x + 0.0R0Β²0=40.8877
RΒ² = 0.9888
0 5 10 15 20t (menit)
interval 3 menit
interval 5 menit
Linear (interval 3menit)Linear (interval 5 menit)
Gambar 5. Hubungan konversi massa vs waktu pada variabelwaktu
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa konversi massa pada
interval waktu 5 menit lebih besar dari konversi massa pada interval waktu 3
menit. Hal ini sesuai dengan rumus hukum Faraday I, yaitu :
ππ = ποΏ½οΏ½. πΌοΏ½οΏ½. π‘π‘96500Pada Hukum tersebut, dinyatakan bahwa semakin lama waktu elektrolisis,
semakin besar massa ion Cu2+ yang menempel pada katoda, sehinga konversi
massa juga lebih besar.
(www. s cri bd .c o m / do c/ 23 1 785 0 4 / 5 5 09 5 478 /VOLTAMETER _ TEMBAG A)
14
xv (k
onve
rsiv
olum
e)
1
IV.2.2. Hubungan Konversi Volume Terhadap Waktu
1. Variabel Arus
0.2
0.1
0
-0.1
-0.2
-0.3
-0.4
y = 0.0018x + 0.0455RΒ² = 0.0546
0 5 10 15 20
y = -0.0198x - 0.0596RΒ² = 0.6905
t (menit)
I = 60 mA
I = 80 mA
Linear (I =60 mA)Linear (I =80 mA)
Gambar 6. Hubungan konversi volume vs waktu pada variabel arus
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa konversi volume pada arus
80mA lebih besar dibanding pada arus 60mA. Pada rumus Hukum Faraday I:
ππ = ππ .πΌοΏ½οΏ½ .π‘π‘96500Reaksi : CuSO4 Cu2+ + SO4
2-
2 H2O 2H+ + 2OH-
Anoda : 2OH- H2O + 2Katoda : Cu2+ + 2e- Cu
O2 + 2e-
1CuSO4(l) + H2O(l) Cu(s) + 2H(g) + SO42-
(g) + 2 O2(g)
Semakin besar arus, penghantaran ion-ion dalam larutan ke katoda lebih
cepat, sehingga semakin banyak Cu yang menempel pada katoda. Banyaknya Cu
yang menempel di katoda menyebabkan kandungan Cu2+ pada larutan
CuSO4.5H2O berkurang. Sehingga volume titran yang dibutuhkan sedikit. Sesuai
dengan rumus : ππππ = ππππ βππππππPada arus 80mA, Cu2+ yang tereduksi semakin banyak sehingga volume
titran yang dibutuhkan kecil dan konversi volume semakin besar.
(www.scribd.co m /doc/73178504/5905478-VO L TAMETE R _TEMBA G A)
( www.lab.teki m .undip.ac.id/ d tk2/ 2 013/04/12 / e l ektro k i m ia)
13Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
xv (k
onve
rsi v
olum
e)
2. Variabel Pengadukan
0.1
0.05
0
0-0.05
-0.1
y = 0.0072x - 0.0002RΒ² = 0.9999
y 5= -0.0039x + 0.100156
RΒ² = 0.1546
t (menit)
250 rpm
300 rpm15
Linear (250 rpm)
Gambar 7. Hubungan konversi volume vs waktu pada variabel pengadukan
Pada grafik di atas, dapat diperoleh bahwa seberapa besar konversi volume
pada pengadukan 250 rpm lebih besar daripada pengadukan 300 rpm. Seharusnya
dengan adanya pengadukan yang lebih cepat, Cu2+ lebih mudah diarahkan ke
katoda sehingga Cu yang menempel di katoda semakin banyak. Banyaknya Cu
yang menempel di katoda menyebabkan kandungan Cu2+ pada larutan
CuSO4.5H2O berkurang. Sehingga volume titran yang dibutuhkan sedikit dan
konversi volume besar. Pada rumus :
ππππ = ππππ β ππππππ
Namun, pada percobaan kami dengan pengadukan yang lebih besar,
konversi volumenya lebih kecil.Pengadukan yang terlalu cepat dapat merontokkan
kembali Cu yang sudah menempel di katoda, sehingga konsentrasi Cu2+ dalam
larutan elektolisa tetap tinggi, dan didapat konversi volume yang kecil. Penyebab
lainnya adalah oksidasi ion iodide pada KI oleh oksigen menjadi I2, pada reaksi :
O2 + 4I- + 4H+ 2I2 + 2H2O
13Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
15
2Cu2+ + 4I- 2CuI + I2
Selain penyebab di atas, fenomena yang terjadi juga disebabkan karena sifat
larutan Na2S2O3 yang tidak stabil, sesuai dengan reaksi:
14Laboraturium Dasar Teknik Kimia II16
xv (k
onve
rsi v
olum
e)
S2O32- + H+ HS2O3
2- + HSO3- + S-
Pada proses iodometri , perlu dihindari konsentrasi asam yang terlalu
tinggi karena asam tiosulfat dibebaskan akan mengendap dengan pemisahan
belerang, sesuai dengan reaksi :
S2O32- 2H+ + H2S2O3
8H2S2O3 8 H2O + 8SO2 + 8S
Larutan tiosulfat tidak stabil dalam waktu lama. Bakteri yang memakan
belerang akan masuk ke dalam larutan ini dan proses metabolitiknya akan2- 2-mengakibatkan pembentukan SO4 , SO3 , dan belerang Kjeldahl. Dengan
demikian volume yang digunakan kurang akurat. Namun, pada dasarnya pada
menit ke-4 dengan pengadukan 300 rpm, nilai konversi volume lebih besar
daripada 250 rpm, dan hal ini telah sesuai dengan teori yang sebenarnya.
(www.scribd.co m /doc/73178504/5905478-VO L TAMETE R _TEMBA G A)
( www.nu r irjawati.wor d press.co m /2012/02/06 / i o do-iodi m etr i)
3. Variabel Waktu
0.4
0.3
0.2
0.1y = 0.0086x - 0.05150RΒ² = 0.2632
t = 0, 3, 6, 9
t = 0, 5, 10, 15
Linear (t = 0, 3, 6,-0.1 0
-0.2
y = 0.100159x - 0.0804 20
RΒ² = 0.2847t (menit)
9)
Linear (t = 0, 5, 10,15)
Gambar 8. Hubungan konversi volume vs waktu pada variabel waktu
Berdasarkan grafik di atas, secara keseluruhan konversi volume pada
interval waktu 5 menit lebih besar dari konversi volume pada interval 3 menit
sesuai dengan Hukum Faraday. Akan tetapi, pada menit ke-10, konversi volume
15Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
17
pada interval 5 menit lebih rendah dari konversi volume pada interval 3 menit.
Hal ini disebabkan oleh larutan Na2S2O3 yang tidak stabil.
Pada proses iodometri, perlu dihindari konsentrasi asam yang tinggi,
karena asam tiosulfat dibebaskan akan mengendap dengan pemisahan belerang
sesuai reaksi :
S2O32- 2H+ + H2S2O3
8H2S2O3 8 H2O + 8SO2 + 8S
Larutan tiosulfat tidak stabil dalam waktu lama. Bakteri yang memakan
belerang akan masuk ke dalam larutan ini dan proses metabolitiknya akan2- 2-mengakibatkan pembentukan SO4 , SO3 , dan belerang Kjeldahl. Dengan
demikian volume yang digunakan kurang akurat.
( www.graciez_phar m acy.blogspot. c o m )
IV.2.3. Titrasi Iodometri
Merupakan titrasi tidak langsung dan digunakan untuk menetapkan
senyawa-senyawa yang mempunyai oksidasi lebih tinggi dari sistem iodium-
iodida atau senyawa-senyawa yang bersifat oksidator seperti CuSO4.5H2O. Pada
iodometri, sampel yang bersifat oksidator direduksi dengan barium iodide
berlebih dan akan menghasilkan iodium yang selanjutnya dititrasi dengan iod
yang dihasilkan dan setara dengan banyaknya sampel. Prinsip penetapannya yaitu
bila zat uji (oksidator) mula-mula direaksikan dengan iodide berlebih, kemudian
iodium yang terjadi dititrasi dengan larutan tiosulfat.
Reaksinya : Oksidator + KI I2
I2 + 2Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6
16Laboraturium Dasar Teknik Kimia II18
Larutan harus dijaga supaya pH lebih kecil dari 8 karena dalam larutan
alkali, iodium bersifat bereaksi dengan hidroksida (OH-) menghasilkan ion
hipoiodit yang pada akhirnya menghasilkan ion iodat menurut reaksi :
I2 + OH- HI + IO-
3IO- IO3- + 2I-
Sehingga potensial oksidasinya lebih besar dari iodium dan mengoksidasi
tiosulfat (S2O32-), tapi juga menghasilkan (SO4
2-) sehingga menyulitkan
perhitungan stoikiometri (reaksi berjalan tidak kuantitatif). Oleh karena itu pada
metode iodometri tidak pernah dilakukan dalam larutan basa kuat.
Indikator
Amilum kanji dapat digunakan sebagai indikator dalam titrasi iodo-
iodimetri karena dapat membentuk kompleks yang dalam air berwarna biru.
Amilum + I3- Amilum I3
- (biru)
Larutan kanji lebih umum dipergunakan karena warna biru gelap dari
iodine bertindak sebagai suatu tes yang amat sensitive untuk iodine. Mekanisme
pembentukan kompleks yang berwarna ini tidak diketahui, namun ada pemikiran
bahwa molekul-molekul iodium tertahan di permukaan amilopektin dan lapisan
yang digunakan sebagai indikator dalam percobaan ini lapisan beta amilosa.
Lapisan lain dari kanji yaitu alfa amilosa dan amilopektin. Keduanya tidak dapat
digunakan sebab membentuk kompleks kemerahan, dimana warna tersebut tidak
mudah dihilangkan.
(www.c he m- i s-tr y . o r g / m a t eri _k i m i a/i n str u me n t _ a n alisis/i odo m etri / i nd i k at o r/ )
(www. g r a ci e z _ph armac y . b l og s po t .c o m/ 2012 / 11 /titr a s i -i odo -i o d imetri. h t m l)
19
.0048x - 0.016Β² = 0.5194
massa
mas
sa k
atod
a (g
ram
)m
assa
kat
oda
(gra
m)
mas
sa k
atod
a (g
ram
)
17Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
IV.2.4. KatodaPraktis VS Katoda Teoritis
0.15
0.1
0.05
0
-0.05
y = 0.007x + 0.02RΒ² = 0.8194
y = 0.0012x - 4E-07RΒ² = 1
0 10 20
katoda praktis
katoda teoritis
Linear (katodapraktis )Linear (katodateoritis)
Gambar 9. t (menit)atoda praktis vs
teoritis pada variabel arus I = 60 mA
0.08
0.06y = 0.0022x + 0.021katoda praktis
0.04
0.02
0
RΒ² = 0.2262
y = 0.0016x + 1E-05RΒ² = 1
0 10 20
t (menit)
katoda teoritis
Linear (katoda praktis)Linear (katoda teoritis)
Gambar 10. massa katoda praktis vsteoritis pada variabel arus I = 80 mA
0.06
0.y0=4 0
R0.02
0 y = 0.0012x - 2E-05RΒ² = 1
katoda praktis
katoda teoritis
-0.02
-0.04
0 10 20
t (menit)
Linear (katoda praktis)
Gambar 11. massa katoda praktis vs teoritis pada variabel arus 250 rpm
20
mas
sa k
atod
a (g
ram
)m
assa
kat
oda
(gra
m)
mas
sa k
atod
a (g
ram
)
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
-0.01
y = 0.0028x + 0.001RΒ² = 0.6914
y = 0.0012x - 1E-06RΒ² = 1
0 5 10 15
t (menit)
praktis
katodateoritis
Linear (katoda praktis)
Gambar 12. massa katoda praktis vsteoritis pada variabel arus 300 rpm
0.08
0.06
0.04
0.02
0
-0.02
y = 0.0077x + 0.003RΒ² = 0.9888
y = 0.0012x - 2E-06RΒ² = 1
0 5 10
t (menit)
katoda praktis
katoda teoritis
Linear (katoda praktis)
Linear (katoda teoritis)
Gambar 13. massa katoda praktis vs teoritispada variabel waktu interval 3 menit
0.10.080.060.04
y = 0.0052x + 0.011RΒ² = 0.8895
katoda praktis
katoda teoritis
0.02 y = 0.0012x + 1E-05RΒ² = 1
0
0 10 20
t (menit)
Linear (katoda praktis)
Linear (katoda teoritis)
Gambar 14. massa katoda praktis vs teoritispada variabel waktu interval 5 menit
19Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
21
Berdasarkan grafik-grafik tersebut, dapat dilihat bahwa massa katoda
praktis yang lebih besar dari massa katoda teoritis dan terdapat pula massa katoda
praktis yang lebih kecil. Massa katoda praktis yang lebih besar disebabkan oleh
pengadukan yang membantu mengerahkan kation-kation dalam melapisi katoda.
Sedangkan pada Hukum Faraday I, ( ππ = ππ .πΌοΏ½οΏ½ .π‘π‘96500
) pengadukan tidak berpengaruh.
Kemudian jarak antar elektroda yang berubah-ubah juga berpengaruh terhadap
perbedaan hasil. Massa katoda praktis lebih kecil pada massa katoda teoritis yang
ditunjukkan pada grafik 9 menit ke-4 dapat disebabkan oleh pengadukan yang
terlalu cepat, sehingga kation yang menempel di katoda rontok kembali.
(www.essay m ania.c o m / 52017/the_ e lec t roly s is_ of _copper_sulphate _ sol u ti
on_using_choppers_electrode)
22
BAB V
PENUTUP
V. 1. Kesimpulan
1. Semakin besar arus yang digunakan, maka semakin besar jumlah kation
yang menempel pada katoda, akan tetapi apabila arus terlalu besar, tidak
semua kation dapat menempel pada katoda dan bisa menimbulkan
fluktuasi, sehingga massa katoda justru kecil. Pada arus yang terlalu besar
terkadang terjadi penyimpangan berupa overpotensial.
2. Semakin cepat pengadukan, semakin banyak kation yang menempel pada
katoda. Namun apabila pengadukan terlalu cepat, kation bisa rontok
kembali.
3. Semakin lama elektrolisis, semakin besar massa katoda.
4. Semakin besar arus, waktu, dan pengadukan, semakin besar konversi
volumenya. Namun terkadang terjadi penyimpangan karena Cu pada
katoda yang rontok kembali akibat pengadukan yang terlalu cepat
sehingga membuat konsentrasi Cu2+ pada larutan elektrolit tetap tinggi dan
didapat konversi volume yang kecil, serta sifat Na4S4O3 yang tidak stabil
sebagai titran.
V. 2. Saran
1. Melakukan penimbangan katoda dengan hati-hati
2. Menjaga larutan tiosulfat dengan baik.
3. Indikator amilum harus terlindung dari cahaya.
4. Mengamati amperemeter dengan seksama untuk menghindari fluktuasi.
5. Memperhatikan TAT saat titrasi dengan cermat.
21Laboraturium Dasar Teknik Kimia II23
DAFTAR PUSTAKA
Badger, W. Z. and Bachero, J. F. βIntroduction to Chemical Engineeringβ,
International Student Edition, Mc Graw Hill Book Co. Kogakusha. Tokyo
Daniels, f. 1961. βExperimental Physical Chemistryβ. 6th ed. Mc Graw Hill Book ,
Kogakusha. Tokyo.
www.123h e lp m e.c o m /view.asp?id= 122540
www. c h e m - is- t ry.o rg / m ate r i_ki m ia/ i nstru m en_ a nalysi s /iod om etri/indik a tor/
www. c h e m - is- t ry.o rg / m ate r i_ki m ia / ki m ia_indu s tr i /u t il i tas_ p abri k /das a r _ teo r i_ elektroplatting/
www.essay m ania.c o m / 52017/the_ e lec t roly s is_ of _copper_sulphate _ solu t ion_usin g_copper_electrodes/
www.graciez-phar m acy.blogspot.c o m /
www.lab.teki m .undip.ac.id/dtk 2 /201 3 /04/12 / ele k t r oki m ia/
www.scribd.co m /doc/73178504/55095478-VO L TAMETE R _TEMBA G A/
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II24
LAMPIRAN A
A-1Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
LEMBAR PERHITUNGAN
1. Variabel Arus
a) I = 60mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
β’ (V.N) CuSO4.5H2O = (V.N) Na2S2O3.5H2O
5 .N = 8,6 . 0,25
N = 0,43
M = 0,215 N
β’ ππ = ππππ π₯π₯ 1000ππππ0,215 =
ππππππ249,5ππππ
π₯π₯
1000475
gr = 25,48 gram
β’ ππ ππππ = 63 ,5 π₯π₯ 25,48249,5m Cu = 6,48 gram
t = 0 menit2,63 β 2,63ππππ = = 06,488,6 β 8,6ππππ = = 08,6 t = 5 menit2,71 β 2,63ππππ = 6,488,6 β 10,3
= 0,0123
A-2Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
25
ππππ = 8,6= 0,197
t = 10 menit2,73 β 2,63ππππ = 6,48= 0,0154
ππππ = 8 ,6 β10 ,7 = β0,368,6
t = 15 menit2,74 β 2,63ππππ = 6,488,6 β 11
= 0,0169
ππππ = 8,6= β0,279
b) I = 80mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
β’ (V.N) CuSO4.5H2O = (V.N) Na2S2O3.5H2O
5 .N = 11 . 0,25
N = 0,55
M = 0,275 N
β’ ππ = ππππ π₯π₯ 1000ππππ0,275 =
ππππππ249,5ππππ
π₯π₯
1000475
gr = 32,59 gram
β’ ππ ππππ = 63 ,5 π₯π₯ 32,59249,5m Cu = 8,9244 gram
t = 0 menit2,66 β 2,66ππππ = = 08,294411 β 11ππππ = = 0
26
11 t = 5 menit2,73 β 2,66ππππ = 8,294411 β 9,7
= 0,008439
ππππ = = 0,118111 t = 10 menitππππ = 2 ,69 β2 ,66 = 0,003616898,2944
ππππ = 11 β 10,211
= 0,0727 t = 15 menit2,71 β 2,66ππππ = 8,294411 β 10,5
= 0,006028
ππππ = = 0,045112. Variabel Pengadukan
a) I = 60mA; 250 rpm; K=C; A=Cu
β’ (V.N) CuSO4.5H2O = (V.N) Na2S2O3.5H2O
5 .N = 10,5 . 0,25
N = 0,5
M = 0,25 N
β’ ππ = ππππ π₯π₯ 1000ππππ0,25 =
ππππππ249,5ππππ
π₯π₯
1000475
gr = 29,628 gram
β’ ππ ππππ = 63 ,5 π₯π₯ 29,628249,5m Cu = 7,54 gram
t = 0 menit
27
0,43 β 0,43ππππ = = 07,5410,5 β 10,5ππππ = = 010,5 t = 4 menit0,4 β 0,43ππππ = 7,54
= β0,003978
ππππ = 10 ,5 β10 ,2 = 0,02810,5
A-4Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
t = 8 menit0,47 β 0,43ππππ = 7,5410,5 β 9,9
= 0,0053
ππππ = 10,5= 0,0571
t = 12 menit0,45 β 0,43ππππ = 7,5410,5 β 9,6
= 0,00265
ππππ = 10,5= 0,0857
b) I = 60mA; 300 rpm; K=C; A=Cu
β’ (V.N) CuSO4.5H2O = (V.N) Na2S2O3.5H2O
5 .N = 9,6 . 0,25
N = 0,48
M = 0,24 N
β’ ππ = ππππ π₯π₯ 1000ππππ0,24 =
ππππππ249,5ππππ
π₯π₯
1000475
gr = 28,443 gram
β’ ππ ππππ =
A-4Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
28
63 ,5 π₯π₯ 28,443249,5m Cu = 7,239 gram
t = 0 menit0,38 β 0,38ππππ = = 07,2399,6 β 9,6ππππ = = 09,6 t = 4 menit
A-5Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
ππππ = 0,4 β 0,387,2399,6 β 9,1
= 0,00276
ππππ = 9,6= 0,052
t = 8 menit0,39 β 0,38ππππ = 7,2399,6 β 10,3
= 0,00138
ππππ = 9,6= β0,0729
t = 12 menit0,42 β 0,38ππππ = 7,2399,6 β 9,7
= 0,005525
ππππ = 9,6= β0,0104
3. Variabel Waktu
a) I = 60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu
β’ (V.N) CuSO4.5H2O = (V.N) Na2S2O3.5H2O
5 .N = 9,7 . 0,25
N = 0,485
M = 0,2425 N
β’ ππ = ππππ π₯π₯ 1000ππππ 0,2425π π
A-5Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
29
ππππ οΏ½ οΏ½π₯ 1 000249,5ππππgr = 28,739 gram
475β’ ππ ππππ = 63 ,5 π₯π₯ 29,628249,5
m Cu = 7,3144 gram
t = 0 menit
A-6Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
ππππ =ππππ =
1,43 β 1,43= 07,31449,7 β 9,7= 09,7 t = 3 menit1,46 β 1,43ππππ = 7,31449,7 β 10,2
= 0,0041014
ππππ = 9,7= β0,0103
t = 6 menit1,48 β 1,43ππππ = 7,31449,7 β 9,7
= 0,006835
ππππ = = 09,7 t = 9 menit1,5 β 1,43ππππ = 7,31449,7 β 9,2
= 0,00957
ππππ = 9,7= 0,0515
b) I = 60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu
β’ (V.N) CuSO4.5H2O = (V.N) Na2S2O3.5H2O
5 .N = 9,7 . 0,25
N = 0,485
M = 0,2425 N
A-7Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
30
β’ ππ = ππππ π₯π₯ 1000ππππ0,2425 =
οΏ½οΏ½οΏ½οΏ½
ππππ
π₯π₯
1000
249,5ππππgr = 28,739 gram
475β’ ππ ππππ = 63 ,5 π₯π₯ 29,628249,5
m Cu = 7,3144 gram
t = 0 menit1,43 β 1,43ππππ = = 07,31449,7 β 9,7ππππ = = 09,7 t = 5 menit1,48 β 1,43ππππ = 7,31449,7 β 9,8
= 0,006835
ππππ = 9,7= β0,0103
t = 10 menit1,5 β 1,43ππππ = 7,31449,7 β 11,1
= 0,00957
ππππ = 9,7= β0,1443
t = 15 menit1,51 β 1,43ππππ = 7,31449,7 β 9,4
= 0,0109
ππππ = 9,7= 0,309
4. Perbandingan Massa Katoda Praktis dan Teoritis
β’ Massa Praktis
1. I=60mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
t = 0 menit
31
W=W-Wo = 2,63-2,63 = 0 gram
t = 5 menit
W=W-Wo = 2,71-2,63 = 0,08 gram
t = 10 menit
W=W-Wo = 2,73-2,63 = 0,10 gram
t = 15 menit
W=W-Wo = 2,74-2,63 = 0,11 gram
32
2. I=80mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
t = 0 menit
W=W-Wo = 2,66-2,66 = 0 gram
t = 5 menit
W=W-Wo = 2,73-2,66 = 0,07 gram
t = 10 menit
W=W-Wo = 2,69-2,66 = 0,03 gram
t = 15 menit
W=W-Wo = 2,71-2,66 = 0,05 gram
3. I=60mA; 250 rpm; K=C; A=Cu
t = 0 menit
W=W-Wo = 0,43-0,43 = 0 gram
t = 4 menit
W=W-Wo = 0,40-0,43 = -0,03 gram
t = 8 menit
W=W-Wo = 0,47-0,43 = 0,04 gram
t = 12 menit
W=W-Wo = 0,45-0,43 = 0,04 gram
4. I=60mA; 300 rpm; K=C; A=Cu
t = 0 menit
W=W-Wo = 0,38-0,38 = 0 gram
t = 4 menit
W=W-Wo = 0,40-0,38 = 0,02 gram
t = 8 menit
W=W-Wo = 0,39-0,38 = 0,01 gram
t = 12 menit
W=W-Wo = 0,42-0,38 = 0,04 gram
33
5. I=60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu; interval 3 menit
t = 0 menit
W=W-Wo = 1,43-1,43 = 0 gram
t = 3 menit
W=W-Wo = 1,46-1,43 = 0,03 gram
t = 6 menit
W=W-Wo = 1,48-1,43 = 0,05 gram
t = 9 menit
W=W-Wo = 1,50-1,43 = 0,07 gram
6. I=60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu; interval 5 menit
t = 0 menit
W=W-Wo = 1,43-1,43 = 0 gram
t = 5 menit
W=W-Wo = 1,48-1,43 = 0,05 gram
t = 10 menit
W=W-Wo = 1,50-1,43 = 0,07 gram
t = 15 menit
W=W-Wo = 1,51-1,43 = 0,08 gram
β’ Massa Teoritis
1. I=60mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
ππ = π΄π΄ππ ππππππππππππππππππ
οΏ½οΏ½οΏ½οΏ½
ππ π₯π₯ π‘π‘96500
t = 0 menit63,5
0,06 π₯π₯ 0ππ = ππ2 96500= 0 ππππππππ
t = 5 menit63,5 0,06 π₯π₯ 300ππ = ππ2 96500
= 0,005922 ππππππππ
A-10Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
t = 10 menit63,5 0,06 π₯π₯ 600ππ = ππ2 96500= 0,011844 ππππππππ
t = 15 menit63,5 0,06 π₯π₯ 900ππ = ππ2 96500= 0,017766 ππππππππ
2. I=80mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
ππ = π΄π΄ππ ππππππππππππππππππ
οΏ½οΏ½οΏ½οΏ½
ππ π₯π₯ π‘π‘96500
t = 0 menit63,5 0,08 π₯π₯ 0ππ = ππ2 96500= 0 ππππππππ
t = 5 menit63,5 0,08 π₯π₯ 300ππ = ππ2 96500= 0, ,00789 ππππππππ
t = 10 menit63,5 0,08 π₯π₯ 600ππ = ππ2 96500= 0,01579 ππππππππ
t = 15 menit63,5 0,08π₯π₯ 900ππ = ππ2 96500= 0,0236 ππππππππ
A-10Laboraturium Dasar Teknik Kimia II34
3. I=60mA; 250 rpm; K=C; A=Cu
ππ = π΄π΄ππ ππππππππππππππππππ
οΏ½οΏ½οΏ½οΏ½
ππ π₯π₯ π‘π‘96500
t = 0 menit63,5 0,06 π₯π₯ 0ππ = ππ2 96500= 0 ππππππππ
t = 4 menit63,5 0,06 π₯π₯ 240ππ = ππ2 96500
= 0,0047 ππππππππ
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
t = 8 menit63,5 0,06 π₯π₯ 480ππ = ππ2 96500= 0,0094 ππππππππ
t = 12 menit63,5 0,06 π₯π₯ 720ππ = ππ2 96500= 0,0142 ππππππππ
4. I=60mA; 300 rpm; K=C; A=Cu
ππ = π΄π΄ππ ππππππππππππππππππ
οΏ½οΏ½οΏ½οΏ½
ππ π₯π₯ π‘π‘96500
t = 0 menit63,5 0,06 π₯π₯ 0ππ = ππ2 96500= 0 ππππππππ
t = 4 menit63,5 0,06 π₯π₯ 240ππ = ππ2 96500= 0,00473 ππππππππ
t = 8 menit63,5 0,06 π₯π₯ 480ππ = ππ2 96500= 0,00947ππππππππ
t = 12 menit63,5 0,06 π₯π₯ 720ππ = ππ2 9650 0
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II35
= 0,0142 ππ πππ πππ5. I=60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu, 3 menit
ππ = π΄π΄ππ ππππππππππππππππππ
οΏ½οΏ½οΏ½οΏ½
ππ π₯π₯ π‘π‘96500
t = 0 menit63,5 0,06 π₯π₯ 0ππ = ππ2 96500= 0 ππππππππ
t = 3 menit63,5 0,06 π₯π₯ 180ππ = ππ2 96500= 0,00355 ππππππππ
t = 6 menit
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
ππ = 63,52
οΏ½οΏ½οΏ½οΏ½
0,06 π₯π₯ 36096500
= 0,0071 ππππππππ
t = 9 menit63,5 0,06 π₯π₯ 540ππ = ππ2 96500= 0,01066 ππππππππ
6. I=60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu, 5 menit
ππ = π΄π΄ππ ππππππππππππππππππ
οΏ½οΏ½οΏ½οΏ½
ππ π₯π₯ π‘π‘96500
t = 0 menit63,5 0,06 π₯π₯ 0ππ = ππ2 96500= 0 ππππππππ
t = 5 menit63,5 0,06 π₯π₯ 300ππ = ππ2 96500= 0,005922 ππππππππ
t = 10 menit63,5 0,06 π₯π₯ 600ππ = ππ2 96500= 0,011844 ππππππππ
t = 15 menit63,5 0,06 π₯π₯ 900
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II36
ππ = ππ2 96500= 0,0177 ππππππππ
A-12
37
LAMPIRAN B
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II38
DATA HASIL PERCOBAAN LABORATURIUM
DASAR TEKNIK KIMIA II JURUSAN TEKNIK
KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
MATERI : Elektrokimia
I. VARIABEL
Variabel I : K=Cu; A=C; I=60mA dan 80mA; 250 rpm; t=0,5,10,15 menit
Variabel II : K=C; A=Cu; I=60mA; 250 rpm dan 300 rpm; t=0,4,8,12 menit
Variabel III : K=Fe; A=Cu; I=60mA; tidak ada pengadukan; t=0,3,6,9 menit dan t=0,5,10,15 menit
II. BAHAN DAN ALAT
β’ CuSO4.5H2Oβ’ KIβ’ Na2S2O3.5H2Oβ’ Amilumβ’ Aquadestβ’ Tangki elektrokimiaβ’ Batang tembagaβ’ Batang Grafitβ’ Batang besiβ’ voltmeter/amperemeterβ’ adaptorβ’ magnetic stirrer dan magnetic bar
39Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
III. CARA KERJA
1. Isi tangki elektrolisis dengan 475ml larutan CuSO4. 5H2O.
2.Letakkan katoda dan anoda pada tangki dengan posisi yang permanen.
Hubungkan anoda dengan kutub positif dan katoda dengan kutub negatif
penyearah arus.
3.Alirkan arus bertegangan rendah (besar arus bisa divariasi) dan jalankan
pengadukan dengan perlahan-lahan.
4.Ketika mencapai waktu yang ditentukan, hentikan pengadukan dan arus
listrik dan ambil katoda. Selanjutnya keringkan dan timbang. Analisa
cairan bekas elektrolisa dengan metode titrasi iodometri untuk
mengetahui kandungan Cu2+ yang tersisa.
Keterangan : Variabel berubah : arus listrik, kecepatan pengadukan, waktu
elektrolisis.
Analisa Hasil
1. Ambil 5ml cairan sisa hasil elektrolisis, masukkan dalam Erlenmeyer
dan selanjutnya tambahkan 3ml KI 10% berat.
2. Tutup mulut labu Erlenmeyer dengan gelas arloji kecil dan biarkan 5
menit di tempat gelap agar reaksi berlangsung sempurna. Selanjutnya
cuci tutup gelas arloji dengan aquadest dan masukkan air cucian dalam
Erlenmeyer.
3. Titrasi larutan tersebut dengan larutan Na2S2O3. 5H2O sampai warna
larutan berubah menjadi kuning.
4. Selanjutnya tambahkan 3 tetes amylum ke dalam campuran dan titrasi
lagi Na2S2O3. 5H2O sampai warna biru tepat hilang (putih susu)
Cara Perhitungan
1. ππ1 = ποΏ½οΏ½ βππππππππππKeterangan : X1 = konversi massa
M = berat katoda setelah elektrolisa
40Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
M0 = berat katoda sebelum elektrolisa
MCu = berat tembaga dalam cairan mula-mula
2. ππ2 = ππππ .ποΏ½οΏ½ βποΏ½οΏ½ .ππ = ππππ βππππππ .ππ ππππKeterangan : Vo = Volume larutan Na2S2O3.5H2O sebelum elektrolisis
V = Volume larutan Na2S2O3.5H2O setelah elektrolisis
N = Normalitas larutan Na2S2O3. 5H2O
IV. HASIL PERCOBAAN
Variabel 1 I=60mA ; 250 rpm; K=Cu; A=C
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 2,63 8,6 0 0
5 2,71 10,3 0,0123 -0,197
10 2,73 11,7 0,0154 -0,36
15 2,74 11 0,0169 -0279
Variabel 2 I=80mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 2,66 11 0 0
5 2,73 9,7 8,439x10-3 0,1181
10 2,69 10,2 3,61689x10-3 0,0727
15 2,71 10,5 6,028x10-3 0,045
Variabel 3 I=60mA; 250 rpm; K=C; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 0,43 10,5 0 0
4 0,40 10,2 -3.978x10-3 0,028
8 0,47 9,9 5,3x10-3 0,0371
12 0,45 9,6 2,65x10-3 0,0857
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II41
Variabel 4 I=60mA; 300 rpm; K=C; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 0,38 9,6 0 0
4 0,40 9,1 2,76x10-3 0,052
8 0,39 10,3 1,38x10-3 -0,0729
12 0,42 9,7 5,52x10-3 -0,0104
Variabel 5 I=60mA; tanpa pengadukan; K= Fe; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 1,43 9,7 0 0
3 1,46 10,2 4,1014x10-3 -0,103
6 1,48 9,7 -0,142 0
9 1,50 9,2 -0,138 0,0515
Variabel 6 I=60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 1,43 9,7 0 0
5 1,48 9,8 6,835x10-3 -0,0103
10 1,50 11,1 9,57x10-3 -0,1443
15 1,51 9,4 0,0109 0,309
MENGETAHUI
ASISTEN
Supriyandi
NIM. L2C009060
B-4
42Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
LAMPIRAN C
C-1Laboraturium Dasar Teknik Kimia II43
LEMBAR KUANTITAS REAGEN
LABORATURIUM DASAR TEKNIK KIMIA II
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
PRAKTIKUM KE : 4MATERI : ELEKTROKIMIA HARI/TANGGAL : 16 APRIL 2013KELOMPOK : 4/RABU SIANGNAMA : 1. AFIN NURDIANSYAH
2. ABRAR HARIST3. KUSUMA BETHA CAHAYA IMANI
ASISTEN : SUPRIYANDI
KUANTITAS REAGENNO JENIS REAGEN KUANTITAS
1.
2.
3.
4.
5.
CuSO4.5H2O
Na2S2O3.5H2O
KI
Amylum
Aquadest
0,45N 475ml
0,25N 250ml
10% W 50ml
secukupnya
secukupnya
TUGAS TAMBAHAN
β’ Jurnal Aplikasi Elektrokimiaβ’ MSDS setiap Reagen
CATATAN
1. Variabel 1 : K=Cu;A=C;;250 rpm; I=60 & 80mA;t=0,5,10,15 menit2. Variabel 2 : K=C;A=Cu;I=60mA;250 rpm & 300 rpm;t=0,4,8,12 menit3. Variabel 3 : K=Fe;A=Cu;I=60mA;tanpa pengadukan t=0,5,10,15 menit & t=0,3,6,9 menit
Semarang, 16 April 2013
ASISTEN
NIM L2C009060
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II44
LAMPIRAN D
45
bgnhqwAw cff*
ELEKTROKIMIA
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
DIPERIKSAKETERANGAN
TANDA TANGAN
NO TANGGAL
1
2
3
3 Juni 2013
4 Juni 2013
5 Juni 2013
P1
- Hal. Pengesahan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Intisari
- Lengkapi Bab II
- Perbaiki BAB IV danBAB V
- Hal 2. Daftar Isi(jangan di bold)
- Intisari
- Aplikasi Bab II
- ganti βarusβ denganβoverβ
- Hal 19
- Penutup
- Lembar Pengesahan
- Halaman 4
- Bab V
- Intisari dan Summary1 spasi