#16 Statistik Kesehatan

7/22/2019 #16 Statistik Kesehatan

1/29

STATISTIK

KESEHATANJuniah Sulistyati, SKM, M.Kes


2/29

www.bondan-palestin.blogspot.com

Daftar ISI

Pengertian statistik kesehatan1

Jenis perhitungan statistik kesehatan2


3/29


Pengertian

STATISTIK KESEHATAN

Kumpulan keterangan berbentuk angka yang

dibutuhkan untuk perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian program-

program kesehatan Termasuk data mengenai :

1) Morbiditas (frekuensi dan penyebab

kesakitan)

2) Statistik rumah sakit/klinik (jumlah pasien

rawat inap, lama perawatan, dan lain-lain)

3) Statistik pelayanan (imunisasi, kesehatan

gigi, Keluarga Berencana, dan lain-lain).


4/29


Pengertian

INDIKATOR KESEHATAN

Penentuan jenis statistik kesehatan yang

akan dievaluasi berdasarkan indikator

kesehatan terkait.

Indikator kesehatan merupakan :1) pemberi tanda status kesehatan

2) penampilan pelayanan kesehatan dan

sumber daya kesehatan

3) Ukuran yang dapat digunakan untukmengevaluasi sasaran, target, dan

penampilan pelayanan kesehatan.


5/29


Jenis

INDIKATOR KESEHATAN

Indikator kesehatan terdiri dari :

1) Indikator HASIL

Status kesehatan atau kematian

2) Indikator PROSES

Pelayanan kesehatan

3) Indikator DETERMINAN / PENENTU

Faktor perilaku dan pengetahuan

masyarakat


6/29


Kategori

INDIKATOR KESEHATAN

Kategori

Indikator

Kesehatan 31

2

DERAJAT

KESEHATAN

UPAYA

KESEHATAN

SUMBER

DAYA

KESEHATAN


7/29


DERAJAT KESEHATAN

1. Proporsi penyakit rawat jalan di Puskesmas

2. Proporsi penyakit rawat jalan di RS

3. Proporsi penyakit rawat inap di RS

4. Proporsi penyebab kematian pasien rawat inap di RS

5. Angka insidensi penyakit

6. Attack rate penyakit wabah atau yang berpotensi wabah atau yang

dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB)

7. Case Fatality Rate (CFR)

8. Angka Kematian Bayi (AKB)

9. Angka Kematian Ibu (AKI)

10. Angka Kematian Anak Balita (AKAB)11. Angka Kematian Neonatal (AKN)

12. Persentase bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

13. Angka kematian khusus menurut kelompok umur dan penyebab

penyakit


8/29


UPAYA KESEHATAN

1. Rata-rata kunjungan Puskesmasper hari

2. Cakupan Puskesmas

3. Rata-rata kunjungan KK kePosyandu

4. Cakupan ibu hamil (K1, K4) diPuskesmas

5. Frekuensi kunjungan ibu hamil

6. Persentase cakupan imunisasiTT

7. Cakupan persalinan

8. Cakupan penimbangan bayi

9. Frekuensi kunjungan bayi

10. Cakupan penimbangan anakbalita (SKDN S=Sasaranbalita; K= balita memiliki KMS;D=balita datang ke Posyandu;

N=timbangan BB naik)

11. Cakupan imunisasi bayi

12. Cakupan akseptor KB

13. Cakupan current user aktif

14. Angka penggunaan tempat tidur(Bed Occupancy Rate / BOR)

15. Frekuensi penggunaan TT (BedTurn Over/ BTO)

16. Rata-rata lamanya dirawat(Average Length of Stay/ ALS)

17. Interval penggunaan TT (TurnOver Interval/ TOI)

18. Rata-rata kunjungan rawat jalanRS per hari

19. Persentase rujukan rawat jalanRS


9/29


SUMBER DAYA KESEHATAN

1. Persentase alokasi dana PEMDA untukkesehatan

2. Persentase realisasi anggaran kesehatan

pemerintah3. Rasio tenaga Puskesmas terhadap penduduk

4. Rasio tempat tidur rumah sakit terhadappenduduk

5. Rasio posyandu terhadap jumlah kepala keluarga6. Rasio kader aktif terhadap posyandu

7. Persentase dukun bayi terlatih

8. Rasio tenaga rumah sakit terhadap TT rumah

sakit


10/29


Proporsi

Cakupan (coverage)

Rata-rata

Frekuensi

Jenisperhitungan

STATISTIK

KESEHATAN

Angka (Rate)

Rasio (Ratio)


11/29


ANGKA (RATE)

Ukuran frekuensi suatu penyakit ataukejadian tertentu yang terjadi padasuatu populasi selama periode waktutertentu.

Angka mengukur peluang terjadinyasuatu peristiwa.

Penggunaan rate misalnya morbidityrate dan mortality rate


12/29


ANGKA (RATE)

Rumus :Rata-rata = x K

Dimana X merupakan berapa kali suatuperistiwa terjadi dalam suatu periodewaktu. Sedangkan Y adalah jumlahindividu yang mempunyai risiko terkena

peristiwa tersebut selama periode yangsama.

K merupakan kostanta dapat bernilai: 100,

1.000, 10.000 atau 100.000 dan


13/29


Angka Insidensi Penyakit

Pembilang (X) adalah jumlah kasus baru penyakittertentu di suatu wilayah dalam periode waktu tertentu.

Penyebut (Y) adalah jumlah penduduk di wilayah dan

periode waktu yang sama.

Manfaat 1) Gambaran masalah penyakit tertentu

2) Angka dari beberapa periode dapat digunakan untuk

penilaian meliputi kecenderungan dan fluktuasi

penyakit tertentu3) Pemantauan dan evaluasi upaya pencegahan dan

penanggulangan penyakit tertentu

4) Perbandingan angka insidensi penyakit tertentu

antar wilayah dan antar waktu


14/29


Angka Insidensi Penyakit

Interpretasi Makin besar angka insidensi berartimakin besar masalah penyakit tersebut.

Contoh Selama tahun 2004 dilaporkan sebanyak 126kasus penyakit DHF dari suatu populasi sebesar 20.000.

Maka angka insidensi penyakit DHF = 126/20.000 x

1000 = 126/20 = 6,3 kasus per 1.000 penduduk.


15/29


RASIO (RATIO)

Suatu ukuran frekuensi sekelompok peristiwayang menunjukkan perbandingan antara duakualitas yaitu kualitas pembilang (numerator) dankualitas penyebut (denominator).

Kedua kualitas tersebut tidak harus mempunyaisifat dan ciri yang sama.

Rumus :

Rata-rata = x K


16/29


Rasio Tenaga Puskesmas terhadap

Penduduk

Pembilang (X) adalah jumlah tenaga

Puskesmas berdasarkan kategori jenis

tertentu di wilayah dan periode waktu

tertentu. Penyebut (Y) adalah jumlahpenduduk di wilayah dan periode waktu yang

sama.

Manfaat Untuk mengukur ketersediaantenaga Puskesmas di dalam pelayanan

kesehatan masyarakat


17/29


Rasio Tenaga Puskesmas terhadap

Penduduk

Interpretasi Semakin tinggi Rasio Tenaga Puskesmasterhadapa penduduk, makin tinggi tingkat kebutuhan

tenaga Puskesmas dalam pelayanan kesehatan

masyarakat.

Contoh Di suatu kecamatan terdapat satu buahPuskesmas dengan jumlah tenaga perawat sebanyak 20

orang. Sedangkan jumlah penduduk yang ada di

kecamatan tersebut 8.000 orang. Maka Rasio Perawat

Puskesmas terhadap Penduduk adalah 20/8000 x

10.000 = 25 perawat per sepuluh ribu penduduk.


18/29BONDANPALESTIN

PROPORSI

Perbandingan antara dua kualitasdimana pembilangnya (numerator)merupakan bagian dari penyebut

Rumus :Proporsi = x 100%

dimana:

X = Jumlah peristiwa tertentuX+Y = Jumlah seluruh peristiwa


19/29BONDANPALESTIN

Proporsi Fasilitas Tempat-Tempat Umum (TTU)

yang Memenuhi Syarat Kesehatan

Pembilang (X) adalah jumlah fasilitas umum yangmemenuhi syarat kesehatan pada suatu wilayah danperiode waktu tertentu. Penyebut (X+Y) adalah jumlahfasilitas yang diperiksa pada suatu wilayah dan periodewaktu yang sama.

Manfaat Untuk mengetahui proporsi fasilitas yangmemenuhi syarat kesehatan.

Interpretasi Semakin besar proporsi fasilitas yangmemenuhi syarat kesehatan, maka semakin baik kondisisanitasi lingkungannya.

Contoh Pada tahun 2004 jumlah fasilitas TTU yangdiperiksa di wilayah Kota Yogyakarta sebanyak 50 buah.Dari jumlah tersebut terdapat 25 fasilitas yangmemenuhi syarat kesehatan. Maka proporsi TTU yang

memenuhi syarat = 25/50 x 100% = 50%.


20/29

BONDANPALESTIN


CAKUPAN (COVERAGE)

Suatu ukuran untuk menilai pencapaianhasil pelaksanaan dari suatu targetkegiatan yang ditentukan pada periode

waktu tertentu Rumus :

Cakupan = x K


21/29

BONDANPALESTIN


Cakupan Penimbangan Anak Balita

Pembilang (X) adalah jumlah anak Balita yang barupertama kali ditimbang di suatu wilayah pada periode

waktu tertentu. Penyebut (Y) adalah perkiraan jumlah

anak Balita di wilayah dan periode waktu yang sama.

Konstanta (K) = 100.

Manfaat 1) Untuk menilai proporsi anak Balita yang dipantau

perkembangan status gizinya menurut penilaianSKDN.

2) Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat

dalam kegiatan penimbangan bulanan di Posyandu


22/29

BONDANPALESTIN


Cakupan Penimbangan Anak Balita

Interpretasi Semakin besar cakupan anak Balita yangditimbang, berarti semakin banyak balita yang dapat

dipantau status gizinya dan makin tinggi pula tingkat

partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu.

Contoh Perkiraan jumlah anak Balita di wilayahBanyuraden pada tahun 2004 adalah 100 balita. Dari

jumlah anak Balita tersebut terdapat 64 balita ditimbang

baru. Jadi cakupan penimbangan balita pada tahun

2004 di wilayah tersebut = 64/100 x 100% = 64 %.


23/29

BONDANPALESTIN

RATA-RATA

Rata-rata merupakan ukuran nilaitengah yang diperoleh dengan caramenjumlahkan semua nilai pengamatan

yang didapat, kemudian dibagi denganbanyak pengamatan yang ada

Rumus :

Rata-rata =

Rata rata Kunjungan Rawat Jalan


24/29

BONDANPALESTIN

Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan

Rumah Sakit per Hari

Pembilang (X) adalah jumlah kunjungan rawat jalan

(baru dan lama) rumah sakit dalam suatru periode

waktu tertentu. Penyebut (Y) adalah jumlah hari kerja

pada periode waktu yang sama.

Manfaat 1) Untuk mengetahui pemanfaatan rumah sakit

2) Untuk mengetahui beban kerja poliklinik rawatjalan

Rata rata Kunjungan Rawat Jalan


25/29

BONDANPALESTIN

Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan

Rumah Sakit per Hari

Interpretasi Semakin tinggi angka rata-rata kunjunganrawat jalan rumah sakit, maka semakin besar beban

rumah sakit tersebut.

Contoh Jumlah kunjungan rawat jalan (baru danlama) di rumah sakit A pada tahun 2004 sebesar 1.500

orang. Jumlah hari kerja pada rumah sakit tersebut 300

hari. Maka rata-rata kunjungan rawat jalan pada rumah

sakit per hari pada tahun 2004 adalah 1500/300 = 50

orang.



26/29

BONDANPALESTIN

FREKUENSI

Suatu ukuran yang menyatakan berapakali aktivitas atau suatu kegiatandilaksanakan pada periode waktu tertentu

Rumus :Rata-rata =



27/29

BONDANPALESTIN

Frekuensi Penggunaan Tempat Tidur (Bed Turn

Over/ BTO)

Pembilang (X) adalah jumlah penderita rawat inap yang keluar

(hidup dan mati) di rumah sakit tertentu dalam satu tahun.

Penyebut (Y) adalah jumlah tempat tidur di rumah sakit pada

tahun yang sama.

Manfaat Bersama-sama indikatorTurn Over Interval(TOI) danAverage Length of Stay(LOS) dapat digunakan

untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur

rumah sakit



28/29

BONDANPALESTIN

Frekuensi Penggunaan Tempat Tidur (Bed Turn

Over/ BTO)

Interpretasi Dilakukan bersama-sama dengan TOI dan LOS,misalnya bila :

Bed Turn Over(BTO) = 40 s.d. 50

Turn Over Interval(TOI) = 1 s.d. 3

Length of Stay(LOS) = 6 s.d. 9

berarti penggunaan tempat tidur rumah sakit tersebut efisien

Contoh Rumah sakit A pada tahun 2004 memiliki 125 buahtempat tidur. Pada tahun yang sama terdapat jumlah pasien

rawat inap sebanyak 6.250 orang. Dari jumlah penderita tersebut

yang keluar rumah sakit dalam keadaan hidup sebanyak 5.800orang dan jumlah penderita keluar dalam keadaan mati

sebanyak 350 orang. Maka frekuensi penggunaan tempat tidur

(BTO) = (5800+350)/125 = 49.


29/29

sugeng sinau ingkang

mempeng

Documents

#16 Statistik Kesehatan