16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    1/17

    A. LATAR BELAKANG

    Proses kehamilan sampai melahirkan merupakan rantai satu kesatuan dari

    hasil konsepsi. Pemeriksaan kehamilan dilakukan pada setiap kehamilan terutama

    kehamilan pertama. Perlunya pengawasan awal agar dapat secepatnya diketahui

    apakah ada komplikasi pada kehamilan tersebut. Kehamilan merupakan yang

    besar maknanya, kehamilan memerlukan pengawasan minimal 4 kali dalam

    kunjungan.3

    Gangguan dan penyulit pada kehamilan umumnya ditemukan pada

    kehamilan resiko tinggi. Yang dimaksud dengan kehamilan resiko tinggi adalah

    kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebihbesar baik terhadap ibu maupun terhadap janin yang dikandungnya selama masa

    kehamilan, melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan

    persalinan dan nifas normal. Secara garis besar, kelangsungan suatu kehamilan

    sangat bergantung pada keadaan dan kesehatan ibu, plasenta dan keadaan janin.

    Makrosomia adalah salah satu komplikasi pada kehamilan yang akan berdampak

    buruk pada persalinan dan pada saat bayi lahir apabila komplikasi tersebut tidak

    dideteksi secara dini dan segera ditangani.7

    Bayi besar (makrosomia) adalah bayi yang begitu lahir memiliki bobot

    lebih dari 4000 gram. Padahal pada normalnya, berat bayi baru lahir adalah sekitar

    2.500-4000 gram. Berat neonatus pada umumnya kurang dari 4000 gram dan

    jarang melebihi 5000 gram. Frekuensi berat badan lahir lebih dari 4000 gram

    adalah 5,3% dan yang lebih dari 4500 gram adalah 0,4%. Persalinan ialah proses

    pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang cukup bulan atau dapat

    hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan

    atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Peran dari penolong persalinan adalah

    mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan

    janin.3

    Salah satu upaya yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan

    keterampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan dengan berdasarkan

    pada konsep asuhan persalinan normal. Asuhan persalinan normal merupakan

    asuhan yang bersih, aman selama persalinan dan setelah bayi lahir serta upaya

    1

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    2/17

    pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan, hipotermi dan

    asfiksia bayi baru lahir.3

    Persalinan dengan penyulit makrosomia umumnya faktor keturunan

    memegang peranan penting. Selain itu janin besar dijumpai pada wanita hamil

    dengan diabetes mellitus, pada postmaturitas dan pada grande multipara. Pada

    panggul normal, janin dengan berat badan kurang dari 4500 gram pada umumnya

    tidak menimbulkan kesukaran persalinan. Kesukaran dapat terjadi karena kepala

    yang besar atau kepala yang lebih keras (pada post maturitas) tidak dapat

    memasuki pintu atas panggul, atau karena bahu yang lebar sulit melalui rongga

    panggul.1

    Apabila kepala anak sudah lahir tetapi kelahiran bagian-bagian lain macet

    janin dapat meninggal akibat asfiksia. Pada disproporsi sefalopelvik (tidak

    seimbang kepala panggul) karena janin besar, seksio sesarea perlu

    dipertimbangkan.5

    B. PENGERTIAN

    Makrosomia adalah bayi yang berat badannya pada saat lahir lebih dari

    4.000 gram.

    2

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    3/17

    Makrosomia adalah bila berat badannya lebih dari 4000 gram. Berat

    neonatus pada umumnya kurang dari 4000 gram dan jarang melebihi 5000 gram.

    Frekuensi berat badan lahir lebih dari 4000 gram adalah 5,3% dan yang lebih dari

    4500 gram adalah 0,4%.6

    Kesulitan yang dapat terjadi adalah8 :

    1. Kesulitanpada ibu :

    a) Robekan hebat jalan lahir

    b) Perdarahan

    c) Terjadi peningkatan persalinan dengan sectio caesaria.

    d) Ibu sering mengalami gangguan berjalan pasca melahirkan akibat

    peregangan maksimal struktur tulang panggul. Keluhan keluhan tersebut

    bisa sembuh dengan perawatan yang baik.

    2. Pada bayi :

    a) Terjadinya distosia bahu yaitu kepala bayi telah lahir tetapi bahu

    tersangkut di jalan lahir.

    b) Asfiksia pada bayi sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan untuk

    melahirkan bahu.

    c) Brachial Palsy (kelumpuhan syaraf di leher) yang ditandai dengan

    adanya gangguan motorik pada lengan.

    d) Patah tulang selangka (clavicula) yang sengaja dilakukan untuk dapat

    melahirkan bahu.

    e) Kematian bila bayi tidak dapat dilahirkan.

    Makrosomia dapat meningkatkan resiko pada bayi mengalamihipoglikemia, hipokalsemia, hiperviskostas, dan hiperbilirubinemia 1:

    1.Hipoglikemia1

    Hipoglikemi sering terjadi pada bayi dari ibu yang menderita penyakit DM

    karena cadangan glukosa rendah. Pada ibu DM terjadi transfer glukosa

    yang berlebihan pada janin sehingga respon insulin juga meningkat pada

    janin. Saat lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa

    3

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    4/17

    berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi(transient hiperinsulinisme)

    sehingga terjadi hipoglikemi.

    Hipoglikemi adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena

    dapat menimbulkan kejang yang berakibat terjadinya hipoksi otak. Bila

    tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada susunan

    saraf pusat bahkan sampai kematian.

    Glukosa merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan

    hidup selama proses persalinan dan hari-hari pertama pasca lahir. Setiap

    stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada karena

    meningkatkan penggunaan cadangan glukosa, misalnya pada asfiksia,

    hipotermi, hipertermi, gangguan pernapasan.

    Istilah hipoglikemia digunakan bila kadar gula darah bayi secara

    bermakna dibawah kadar rata-rata. Dikatakan hipoglikemia bila kadar

    glukosa darah kurang dari 30 mg/dl pada semua neonatus tanpa menilai

    masa gestasi atau ada tidaknya gejala hepoglikemia. Umumnya

    hepoglikemia terjadi pada neonatus umur 1-2 jam.

    2. Hipokalsemia1

    Bayi menderita hipokalsemia bika kadar kalsium dalam serum

    kurang dari 7 mg/dl (dengan/tanpa gejala), atau kadar kalsium 10 n kurang

    dari 3 mg/dl. Kejadiannya adalah kira-kira 50% pada bayi dari ibu

    penderita DM. Beratnya hipokalsemia berhubungan dengan beratnya

    diabetes ibu dan berkurangnya fungsi kelenar paranoid kadar kalsium

    terendah terjadi pada umur 24-72 jam.

    3. Polestemia dan Hiperviskositas1

    Penyebab polestemia kurang jelas akan tetapi mungkin disebabkan

    oleh meningkatnya produksi sel darah merah yang sekunder disebabkan

    oleh hipoksia intra uterin kronik pada ibu dengan penyakit vaskuler dan

    oleh transfusi plasenta intra uterin akibat hipoksia akut pada persalinan

    atau kelahiran.

    4

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    5/17

    Dengan adanya polisetemia akan menyebabkan hiperviskositas

    darah dan akan merusak sirkulasi darah. Selain itu peningkatan sel darah

    yang akan dihemolisis ini meningkatkan beban hederobin potensial

    heperbilirubinemia.

    Bayi makrosomia dapat menderita fraktur klavikula, laserasi limpa

    atau hati cedera flesus brakial, palsi fasial, cedera saraf frenik atau

    hemoragisubdural.Hiperviskositas mengakibatkan menurunnya aliran

    darah dan terjadinya hipoksia jaringan serta manifestasi susunan saraf

    pusat berupa sakit kepala, dizziness, vertigo, stroke, tinnitus dan gangguan

    penglihatan berupa pandangan kabur, skotoma dan diplopia.

    4.Hiperbilirubinemia1

    Hiperbilirubinemia adalah keadaan kadar bilirubin dalam darah

    >13 mg/dL. Bilirubin pada neonatus meningkat akibat terjadinya

    pemecahan eritrosit. Bilirubin mulai meningkat secara normal setelah 24

    jam, dan puncaknya pada hari ke 3-5. Setelah itu perlahan-lahan akan

    menurun mendekati nilai normal dalam beberapa minggu.

    Pada bayi baru lahir, ikterus yang terjadi pada umumnya adalah

    fisiologis, kecuali3:

    a) Timbul dalam 24 jam pertama kehidupan

    b) Bilirubin total/indirek untuk bayi cukup bulan > 13 mg/dL atau bayi

    kurang bulan >10 mg/dLc) Peningkatan bilirubin > 5 mg/dL/24 jam

    d) Kadar bilirubin direk > 2 mg/dL

    e) Ikterus menetap pada usia >2 minggu

    f) Terdapat faktor resiko

    5

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    6/17

    Peningkatan kadar bilirubin umum terjadi pada setiap bayi baru lahir,

    karena:

    - Hemolisis yang disebabkan oleh jumlah sel darah merah lebih banyak

    dan berumur lebih pendek.

    - Fungsi hepar yang belum sempurna

    B. ETIOLOGI

    Beberapa keadaan pada ibu dapat menyebabkan terjadinya kelahiran bayi

    besar / baby giant.

    Faktor-faktor dari bayi tersebut diantaranya 2:

    1. Bayi dan ibu yang menderita diabetes sebelum hamil dan bayi dari

    ibu yang menderita diabetes selama kehamilan. Sering memiliki

    kesamaan, mereka cenderung besar dan montok akibat bertambahnya

    lemak tubuh dan membesarnya organ dalam, mukanya sembab dan

    kemerahan (plethonic) seperti bayi yang sedang mendapat

    kortikosteroid. Bayi dari ibu yang menderita diabetes memperlihatkan

    insiden sindrom kegawatan pernafasan yang lebih besar dari pada bayi

    ibu yang normal pada umur kehamilan yang sama. Insiden yang lebih

    besar mungkin terkait dengan pengaruh antagonis antara kortisol dan

    insulin pola sintesis surfakton.

    2. Terjadinya obesitas pada ibu juga dapat menyebabkan kelahiran

    bayi besar (bayi giant).

    3. Pola makan ibu yang tidak seimbang atau berlebihan jugamempengaruhi kelahiran bayi besar.

    C. TANDA DAN GEJALA14

    Berat badan lebih dari 4000 gram pada saat lahir

    Wajah menggembung, pletoris (wajah tomat)

    Besar untuk usia gestasi

    Riwayat intrauterus dari ibu diabetes dan polihidramnion

    6

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    7/17

    E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK11

    Pemantauan glukosa darah, kimia darah, analisa gas darah

    Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht)

    C. KOMPLIKASI

    Bayi besar yang sedang berkembang merupakan suatu indikator dari efek

    ibu. Yang walaupun dikontrol dengan baik dapat timbul pada janin, maka sering

    disarankan persalinan yang lebih dini sebelum aterm. Situasi ini biasanya dinilai

    pada sekitar kehamilan 38 minggu. Penilaian yang seksama terhadap pelvis

    ibu.Tingkat penurunan kepala janin dan diatas serviks. Bersama dengan

    pertimbangan terhadap riwayat kebidanan sebelumnya.9

    Seringkali akan menunjukkan apakah induksi persalinan kemungkinan dan

    menimbulkan persalinan pervaginam. Jika tidak maka persalinan dilakukan

    dengan seksio sesarea yang direncanakan. Pada kasus-kasus Bordeline dapat

    dilakukan persalinan percobaan yang singkat. Resiko dari trauma lahir yang tinggi

    jika bayi lebih besar dibandingkan panggul ibunya perdarahan intrakranial,

    distosia bahu, ruptur uteri,serviks, vagina, robekan perineum dan fraktur anggota

    gerak merupakan beberapa komplikasi yng mungkin terjadi. Jika terjadi penyulit-

    penyulit ini dapat dinyatakan sebagai penatalaksanaan yang salah. Karena hal ini

    sebenarnya dapat dihindarkan dengan seksio sesarea yang terencana. Walaupun

    demikian, yang perlu dingat bahwa persalinan dari bayi besar (baby giant) dengan

    jalan abdominal bukannya tanpa resiko dan hanya dapat dilakukan oleh dokter

    bedah kebidanan yang terampil.7

    D. PENATALAKSANAAN MEDIS

    Pemeriksaan klinik dan ultrasonografi yang seksama terhadap janin yang

    sedang tumbuh, disertai dengan faktor-faktor yang diketahui merupakan

    predisposisi terhadap makrosomia (bayi besar) memungkinkan dilakukannya

    sejumlah kontrol terhadap pertumbuhan yang berlebihan. Peningkatan resiko bayi

    7

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    8/17

    besar jika kehamilan dibiarkan hingga aterm harus diingat dan seksio sesarea

    efektif harus dilakukan kapan saja persalinan pervaginam.5

    Pemantauan glukosa darah

    (Pada saat datang atau umur 3 jam, kemudian tiap 6 jam sampai 24 jam

    atau bila kadar glukosa 45 gr% dua kali berturut-turut.

    Pemantauan elektrolit

    Pemberian glukosa parenteral sesuai indikasi

    Bolus glukosa parenteral sesuai indikasi

    Hidrokortison 5 mg/kg/hari IM dalam dua dosis bila pemberian

    glukosa parenteral tidak efektif.

    Tanpa memandang besarnya semua bayi dari ibu diabetes sejak semula harus

    mendapat pengamatan dan perawatan yang intensif, kadar gula darah pada bayi

    harus ditentukan pada 1 jam post partum dan kemudian setiap 6 8 jam

    berikutnya, jika secara klinis baik dan kadar gula darahnya normal. Mula-mula

    diberikan makanan oral/sonde air glukosa 5% dilanjutkan dengan ASI. Air susu

    formula yang dimulai pada umur 2 3 jam dan diteruskan dengan interval

    makanan oral.3

    Pemberian makanan harus dihentikan dan glukosa di berikan dengan infus

    intravena perifer pada kecepatan 4 8 mg/kg BB/menit untuk mengatasi:1

    1.Hipoglikemia

    Tujuan utama pengobatan hipoglikemia adalah agar kadar glukosa serum

    tetap normal pada kasus hipoglikemia tanpa gejala lakukan tindakan berikut :

    - Apabila kadar glukosa dengan dextrosix 25 mg/dl maka bayi diberi larutan

    glukosa sebanyak 6 mg/kg BB/menit dan kemudian diperiksa tiap 1 jam hingga

    normaldanstabil.

    - Bila doxtrosix menunjukkan hasil 25 46 mg/dl dan bayi tidak tampak sakit

    maka diberi minum glukosa 5% lalu diperiksa tiap jam hingga stabil. Pada kasus

    hipoglikemia dengan gejala diberikan larutan glukosa 10% sebanyak 2 4 ml/kg

    BB intra vena selama 2 3 menit hingga kadar glukosa stabil.

    8

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    9/17

    2.Hipokalsemia

    Hipokalsemia dengan kejang harus diobati dengan larutan kalsium glukonat 10%

    sebanyak 0.2 0.5 ml/kg BB intravena yang harus diperhatikan selama pemberian

    adalah aritmia jantung, bradikardi dan ekstravasasi cairan dan alat infuse, kadar

    kalsiumserumharusdipantautiapjam.

    3.Hiperbilirubinemia

    Sejak bayi mulai kurang kadar bilirubin harus dipantau dengan teliti kalau perlu

    berikanterapisinar/transfusidarah.

    4.Polisitemia

    Dicoba dengan penambahan pemberian minum sebanyak 20 40 ml/kg BB/ hari

    disamping itu dipantau Hb darah tiap 6 12 jam tanpa gejala, bila dengan gejala

    seperti gangguan nafas jantung atau kelainan neurologik harus dilakukan transfusi

    parsialdenganplasmabekusegar.

    A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

    I. Pengkajian

    1. Data Subyektif 3

    Data subyektif adalah persepsi dan sensasi klien tentang masalah kesehatan

    (Allen Carol V. 1993 : 28).

    Data subyektif terdiri dari

    Biodata atau identitas pasien :

    Bayi meliputi nama tempat tanggal lahir jenis kelamin

    Orangtua meliputi : nama (ayah dan ibu, umur, agama, suku atau kebangsaan,

    pendidikan, penghasilan pekerjaan, dan alamat (TalbottLaura A, 1997 : 6).

    Riwayat kesehatan

    Riwayat antenatalyang perlu dikaji atau diketahui dari riwayat antenatal pada

    kasus makrosomia yaitu:

    Keadaan ibu selama hamil dengan anemia, hipertensi, pola makan, merokok

    ketergantungan obat-obatan atau dengan penyakit seperti diabetes mellitus,

    kardiovaskuler dan paru.

    Riwayat persalinan sebelumnya dan juga riwayat dari keluarga.

    9

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    10/17

    Pemeriksaan kehamilan yang tidak kontinyuitas atau periksa tetapi tidak

    teratur dan periksa kehamilan tidak pada petugas kesehatan.

    Hari pertama hari terakhir tidak sesuai dengan usia kehamilan (kehamilan

    postdate atau preterm).

    Riwayat natalkomplikasi persalinan juga mempunyai kaitan yang sangat erat

    dengan permasalahan pada bayi baru lahir. Yang perlu dikaji :

    Kala I : perdarahan antepartum baik solusio plasenta maupun plasenta previa.

    Kala II : Persalinan dengan tindakan bedah caesar, karena pemakaian obat

    penenang (narkose) yang dapat menekan sistem pusat pernafasan.

    Riwayat post natal

    Yang perlu dikaji antara lain :

    Agar score bayi baru lahir 1 menit pertama dan 5 menit kedua AS (0-3)

    asfiksia berat, AS (4-6) asfiksia sedang, AS (7-10) asfiksia ringan.

    Berat badan lahir : Preterm/BBLR < 2500 gram, untuk aterm 2500 gram

    lingkar kepala kurang atau lebih dari normal (34-36 cm). Adakah kelainan

    congenital.

    Pola nutrisi

    Yang perlu dikaji pada bayi dengan makrosomia merupakan pola makan dan

    nutrisi/pemenuhan nutrisi dan cairan, muntah aspirasi, cairan, kalori dan juga

    untuk mengkoreksi dehidrasi, asidosis metabolik, hipoglikemi disamping

    untuk pemberian obat intravena.

    Kebutuhan parenteral

    Bayi makrosomia menggunakan D10%

    Kebutuhan nutrisi enteral

    BB < 1250 gram = 24 kali per 24 jam

    BB 1250-< 2000 gram = 12 kali per 24 jam

    BB > 2000 gram = 8 kali per 24 jam

    Kebutuhan minum pada neonatus :

    Hari ke 1 = 50-60 cc/kg BB/hari

    Hari ke 2 = 90 cc/kg BB/hari

    10

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    11/17

    Hari ke 3 = 120 cc/kg BB/hari

    Hari ke 4 = 150 cc/kg BB/hari

    Dan untuk tiap harinya sampai mencapai 180 200 cc/kg BB/hari

    (Iskandar Wahidiyat, 1991 :1)

    Pola eliminasi

    Yang perlu dikaji pada neonatus adalah

    BAB : frekwensi, jumlah, konsistensi.

    BAK : frekwensi, jumlah

    Latar belakang sosial budaya

    Kebudayaan yang berpengaruh terhadap makrosomia adalah ketergantungan

    obat-obatan tertentu.

    Kebiasaan ibu mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan kalori dan

    lemak.

    Hubungan psikologis

    Sebaiknya segera setelah bayi baru lahir dilakukan rawat gabung dengan ibu

    jika kondisi bayi memungkinkan. Hal ini berguna sekali dimana bayi akan

    mendapatkan kasih sayang dan perhatian serta dapat mempererat hubungan

    psikologis antara ibu dan bayi. Lain halnya dengan makrosomia karena

    memerlukan perawatan yang intensif dan monitoring.

    2. Data Obyektif2

    Data obyektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan

    pemeriksaan dengan menggunakan standart yang diakui atau berlaku (Effendi

    Nasrul, 1995)

    Keadaan umum

    Pada neonatus dengan makrosomia, keadaannya lemah dan hanya merintih.

    Keadaan akan membaik bila menunjukkan gerakan yang aktif dan menangis

    keras. Kesadaran neonatus dapat dilihat dari responnya terhadap rangsangan.

    11

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    12/17

    Adanya BB yang stabil, panjang badan sesuai dengan usianya tidak ada

    pembesaran lingkar kepala dapat menunjukkan kondisi neonatus yang baik.

    Tanda-tanda Vital

    Neonatus post asfiksia berat kondisi akan baik apabila penanganan asfiksia

    benar, tepat dan cepat. Untuk bayi preterm beresiko terjadinya hipothermi

    bila suhu tubuh < 36 C dan beresiko terjadi hipertermi bila suhu tubuh > 37

    C. Sedangkan suhu normal tubuh antara 36,5C 37,5C, nadi normal antara

    120-140 kali per menit respirasi normal antara 40-60 kali permenit, sering

    pada bayi post asfiksia berat pernafasan belum teratur (Potter Patricia A,

    1996 : 87).

    Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik pasien untuk

    menentukan kesehatan pasien (Effendi Nasrul, 1995).

    Kulit

    Warna kulit tubuh merah, sedangkan ekstrimitas berwarna biru, pada bayi

    makrosomia terdapat lanugo dan verniks di lipatan-lipatan kulit.

    Kepala

    Kemungkinan ditemukan caput succedaneum atau cephal haematom, ubun-

    ubun besar cekung atau cembung kemungkinan adanya peningkatan tekanan

    intrakranial.

    Mata

    Warna conjunctiva anemis atau tidak anemis, tidak ada bleeding conjunctiva,

    warna sklera tidak kuning, pupil menunjukkan refleksi terhadap cahaya.

    Hidung

    Tidak terdapat pernafasan cuping hidung dan penumpukan lendir.

    Mulut

    Bibir berwarna merah, ada lendir atau tidak.

    Telinga

    12

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    13/17

    Perhatikan kebersihannya dan adanya kelainan

    Leher

    Perhatikan kebersihannya karena leher nenoatus pendek

    Thorax

    Bentuk simetris, tidak terdapat tarikan intercostal, perhatikan suara wheezing

    dan ronchi, frekwensi bunyi jantung lebih dari 100 kali per menit.

    Abdomen

    Bentuk silindris, hepar bayi terletak 1 2 cm dibawah arcus costaae pada

    garis papila mamae, lien tidak teraba, perut buncit berarti adanya asites atau

    tumor, perut cekung adanya hernia diafragma, bising usus timbul 1 sampai 2

    jam setelah masa kelahiran bayi.

    Umbilikus

    Tali pusat normal, perhatikan ada pendarahan atau tidak, adanya tanda

    tanda infeksi pada tali pusat.

    Genitalia

    Pada neonatus aterm testis harus turun, lihat adakah kelainan letak muara

    uretra pada neonatus laki laki, neonatus perempuan lihat labia mayor dan

    labia minor, adanya sekresi mucus keputihan, kadang perdarahan.

    Anus

    Perhatiakan adanya darah dalam tinja, frekuensi buang air besar serta warna

    dari faeses.

    13

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    14/17

    Ekstremitas

    Warna merah, gerakan lemah/kuat, akral dingin/hangat, perhatikan adanya

    patah tulang atau adanya kelumpuhan syaraf atau keadaan jari-jari tangan

    serta jumlahnya.

    II. Diagnosa Keperawatan dan Rencana Tindakan4

    No Diagnosa

    Keperawatan

    Tujuan/Kriteria Rencana Tindakan

    1. Cedera

    berhubungan

    dengan trauma

    kelahiransekunder

    terhadap

    makrosomia

    Cedera

    teridentifikasi dan

    teratasi

    Kriteria :

    Bayi tidak

    mengalami

    cedera yang tak

    teridentifikasi

    /tak teratasi atau

    gejala sisa

    neurologis

    Laporkan gejala-gejala

    cedera kelahiran pada dokter

    Dokumentasikan tujuan

    pengkajian pada catatan

    perawatan dan perbaiki pada

    setiap pergantian shift

    Ubah posisi dari satu sisi

    ke sisi lain setiap 2 jam

    Implementasikan dan

    pertahankan bebat, popok

    khusus, dll sesuai pesanan

    2. Resiko cedera

    berhubungan

    dengan

    Tidak terjadi

    cedera

    Lakukan pemantauan

    glukosa darah heelstik,

    setiap 1 jam 3 kali, laporkan

    14

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    15/17

    perubahan

    glukosa darah,

    cairan dan

    elektrolit

    Kriteria :

    Bayi

    mampu

    mempertahan-

    kan cairan dan

    elektrolit dalam

    rentang normal

    Bayi

    mampu

    mencapai dan

    mempertahan-

    kan kadar

    glukosa darah

    normal

    nilai-nilai di bawah

    45 mg% dan lakukan tes

    glukosa

    serum segera sesuai pesanan

    Observasi terhadap

    tanda dan gejala distres

    pernafasan

    Pantau kadar elektrolit

    dan Ht sesuai pesanan

    Lakukan pemberian

    makanan pada 2 sampai 3

    jam usia dengan formula

    atau air dextrose 5 % sampai

    10 % sesuai pesanan, ikuti

    jadual pemberian makan

    Kaji perubahan tingkat

    kesadaran setiap 4 jam

    Kaji tanda vital setiap 4

    jam

    Observasi terhadap

    gejala perdarahan

    intrakranial dan kejang

    Pertahankan pemberian

    glukosa parenteral sesuai

    pesanan

    Kolaborasi pemberian

    hidrokortison bila pemberian

    glukosa tidak efektif

    Berikan suhu

    lingkungan normal

    Pertahankan suhu pada

    36,5 C

    15

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    16/17

    Berikan suplemen

    elektrolit sesuai pesanan

    3. Kurang

    pengetahuan

    orang tua

    berhubungan

    dengan kurang

    informasi tentang

    perawatan bayi.

    Pengetahuan orang

    tua meningkat

    Kriteria:

    Orang tua

    dan orang

    terdekat mampu

    mengungkapkan

    gejala buruk

    pada bayi

    Orang

    tua/orang

    terdekat mampu

    memenuhi

    kebutuhankhusus bayi

    Diskusikan dengan orang

    tua tentang tanda dan gejala

    hipoglikemia untuk

    dilaporkan kepada perawat

    atau dokter

    Tekankan pentingnya

    pemberian makan teratur

    Tekankan pentingnya

    perawatan prenatal dini dan

    baik untuk kehamilan

    selanjutnya

    Ajarkan pemberian obat-

    obatan bila diindikasikan

    termasuk nama, tujuan,

    dosis, waktu pemberian,

    dan efek samping

    16

  • 7/30/2019 16308826 LP Makrosomia ZHUKMA

    17/17

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Arvin Behrman Kliegmen.1996, Ilmu Kesehatan Anak Nelson edisi 15

    volume I. Jakarta : Egc

    2. Wiknjosastro. Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina

    Pustaka Sarwono Prawiroharjo

    3. Arvin Behrman Kliegmen.1996, Ilmu Kesehatan Anak Nelson edisi 15

    volume I. Jakarta : Egc.

    4. Bobak, dkk. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

    5. http://www.drdidispog.com/2008/11/makrosomia-bayi-besar.html

    6. http://www.google.com/Posted on Juni 17, 2009/by ayurai.

    7. Markum, A.H. 1996. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FAkultas Kedokteran

    Universitas Indonesia.

    8. Tabloid Ibu Anak. Mother And Baby Edisi Senin, 04 Nov 2002

    Persis mary. 1995. Dasar-dasar keperawatan maternitas. Jakarta : EGC.

    9. Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan pelayanan Kesehatan

    Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

    Prawirohardjo.

    10. Wiknjosastro. Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina

    Pustaka Sarwono Prawiroharjo

    11. Fraser, Diane M. 2009.Buku Ajar Bidan. Jakarta : EGC

    12. Saifudin, Abdul Bari dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan

    Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP-MNH PROGRAM

    13. Wafi.2009.Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya14. Wijayanegara, Hidayat, 2003, Obstetri patologi, Jakarta :EGC

    15. Varney, Helen. 2008.Asuhan Kebidanan . Jakarta : EGC

    17

    http://www.drdidispog.com/2008/11/makrosomia-bayi-besar.htmlhttp://www.drdidispog.com/2008/11/makrosomia-bayi-besar.html