1
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 479.989 664.952 Piutang usaha Pihak berelasi 221.678 175.013 Pihak ketiga 207.584 70.314 Aset keuangan lancar lainnya 18.037 17.554 Persediaan 250.898 227.763 Pajak dibayar di muka 14.453 16.456 Biaya dibayar di muka 12.291 9.933 Aset lancar lainnya 25.462 44.878 Jumlah aset lancar 1.230.392 1.226.863 ASET TIDAK LANCAR Aset keuangan tidak lancar lainnya 5.881 5.688 Properti investasi 112.208 112.208 Aset tetap 501.352 494.563 Aset takberwujud 11.833 14.167 Aset pajak tangguhan 14.772 12.522 Aset tidak lancar lainnya 4.386 4.705 Jumlah aset tidak lancar 650.432 643.853 JUMLAH ASET 1.880.824 1.870.716 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek 4.044 - Utang usaha Pihak berelasi 5.252 7.407 Pihak ketiga 236.528 263.686 Liabilitas keuangan lainnya 5.733 2.308 Beban akrual 422.906 391.731 Utang pajak 7.595 13.173 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 18.528 35.826 Bagian lancar atas utang jangka panjang: Utang sewa pembiayaan 46.067 35.384 Utang bank 4.930 2.416 Uang muka pelanggan 79.718 65.664 Pendapatan diterima di muka 29.480 27.230 Jumlah liabilitas jangka pendek 860.781 844.825 LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 65.628 60.533 Liabilitas keuangan tidak lancar lainnya 3.490 4.012 Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang sewa pembiayaan 91.888 83.519 Utang bank 15.257 - Liabilitas pajak tangguhan - 285 Jumlah liabilitas jangka panjang 176.263 148.349 Jumlah Liabilitas 1.037.044 993.174 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 6.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.875.000.000 saham 187.500 187.500 Tambahan modal disetor 140.514 140.514 Selisih transaksi dengan pihak non-pengendali 23.387 23.387 Pendapatan komprehensif lainnya (1.597) 105 Saldo laba Dicadangkan 500 400 Belum dicadangkan 416.407 440.377 Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 766.711 792.283 Kepentingan non-pengendali 77.069 85.259 Jumlah Ekuitas 843.780 877.542 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.880.824 1.870.716 PT MULTIPOLAR TECHNOLOGY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 Juni 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2017 (DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM Periode Enam Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2018 dan 2017 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia, kecuali laba per saham) Boulevard Gajahmada No. 2025, Lippo Cyber Park, Lippo Village, Tangerang 15811, Indonesia 31 Desember 2017 31 Desember 2017 30 Juni 2018 30 Juni 2018 30 Juni 2018 30 Juni 2018 30 Juni 2017 30 Juni 2017 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM Periode Enam Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2018 dan 2017 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia) Jakarta, 30 Juli 2018 PT Multipolar Technology Tbk S.E. & O. Direksi Catatan: 1. Laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2018 dan 2017 tidak diaudit. 2. Laporan posisi keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, member of the RSM network dengan pendapat wajar tanpa pengecualian sebagaimana tercantum dalam laporannya bertanggal 15 Maret 2018. Karena informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan konsolidasian, dengan demikian informasi tersebut bukan merupakan penyajian yang lengkap dari laporan keuangan konsolidasian. 3. Informasi tertentu seperti Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian interim serta Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian interim tidak termasuk dalam informasi yang disajikan diatas. 4. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode berjalan. PENJUALAN BERSIH DAN PENDAPATAN JASA 914.755 849.327 BEBAN POKOK PENJUALAN DAN JASA (810.007) (755.239) LABA BRUTO 104.748 94.088 Beban penjualan (30.026) (27.029) Beban umum dan administrasi (42.846) (33.727) Penghasilan lain-lain 2.140 2.639 Beban lain-lain (8.265) (65) LABA USAHA 25.751 35.906 Pendapatan bunga 13.726 14.228 Beban bunga (5.612) (5.634) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 33.865 44.500 BEBAN PAJAK PENGHASILAN (9.675) (11.590) LABA PERIODE BERJALAN 24.190 32.910 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Rugi yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual (1.702) - JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 22.488 32.910 Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 32.380 39.053 Kepentingan non-pengendali (8.190) (6.143) 24.190 32.910 Jumlah penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 30.678 39.053 Kepentingan non-pengendali (8.190) (6.143) 22.488 32.910 Laba Per Saham Dasar 17 21 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 746.938 854.074 Pembayaran kas kepada pemasok (686.256) (663.090) Pembayaran kepada karyawan (154.378) (130.361) Pembayaran beban usaha lainnya (13.651) (17.690) Penerimaan lainnya 5.116 3.348 Pembayaran lainnya (11.362) (26.626) Pembayaran pajak penghasilan (14.415) (27.215) Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Operasi (128.008) (7.560) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil pelepasan aset tetap 171 276 Perolehan aset tetap (19.145) (19.943) Penurunan (penambahan) aset keuangan lancar lainnya (965) 560 Penambahan aset keuangan tidak lancar lainnya (193) (2.190) Penambahan aset takberwujud - (30) Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (20.132) (21.327) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman 23.944 - Penerimaan atas penambahan modal dari kepentingan non-pengendali - 17.500 Pembayaran bunga dan beban pendanaan lainnya (5.612) (5.634) Penerimaan pendapatan bunga 13.726 14.228 Pembayaran pinjaman (2.129) (13.067) Pembayaran utang sewa pembiayaan (14.333) (9.507) Pembayaran dividen kas oleh Perusahaan (56.250) (59.063) Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (40.654) (55.543) PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS (188.794) (84.430) PENGARUH SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS 3.831 (771) KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 664.952 630.681 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 479.989 545.480

17 AGRIBUSINESS PT MULTIPOLAR TECHNOLOGY Tbk DAN …bigcms.bisnis.com/file-data/1/4339/fed862cd_Jun18-Multipolar...1. Laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode enam bulan

  • Upload
    dokien

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 17 AGRIBUSINESS PT MULTIPOLAR TECHNOLOGY Tbk DAN …bigcms.bisnis.com/file-data/1/4339/fed862cd_Jun18-Multipolar...1. Laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode enam bulan

senin 30 JULi 2018

17 AGRIBUSINESS

Uku

ran

:

6 ko

lom

x 1

80 m

mM

edia

:

Inve

stor

Dai

lyTg

l. M

uat

: 30

Jul

i 201

8Fi

le

: D

15

ASET

ASET LANCARKas dan setara kas 479.989 664.952Piutang usaha Pihak berelasi 221.678 175.013 Pihak ketiga 207.584 70.314Aset keuangan lancar lainnya 18.037 17.554Persediaan 250.898 227.763Pajak dibayar di muka 14.453 16.456Biaya dibayar di muka 12.291 9.933Aset lancar lainnya 25.462 44.878

Jumlah aset lancar 1.230.392 1.226.863

ASET TIDAK LANCARAset keuangan tidak lancar lainnya 5.881 5.688Properti investasi 112.208 112.208Aset tetap 501.352 494.563Aset takberwujud 11.833 14.167Aset pajak tangguhan 14.772 12.522Aset tidak lancar lainnya 4.386 4.705

Jumlah aset tidak lancar 650.432 643.853

JUMLAH ASET 1.880.824 1.870.716

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITASLIABILITAS JANGKA PENDEKPinjaman jangka pendek 4.044 -Utang usaha Pihak berelasi 5.252 7.407 Pihak ketiga 236.528 263.686Liabilitas keuangan lainnya 5.733 2.308Beban akrual 422.906 391.731Utang pajak 7.595 13.173Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 18.528 35.826Bagian lancar atas utang jangka panjang: Utang sewa pembiayaan 46.067 35.384 Utang bank 4.930 2.416Uang muka pelanggan 79.718 65.664Pendapatan diterima di muka 29.480 27.230Jumlah liabilitas jangka pendek 860.781 844.825

LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas imbalan kerja jangka panjang 65.628 60.533Liabilitas keuangan tidak lancar lainnya 3.490 4.012Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang sewa pembiayaan 91.888 83.519 Utang bank 15.257 -Liabilitas pajak tangguhan - 285Jumlah liabilitas jangka panjang 176.263 148.349

Jumlah Liabilitas 1.037.044 993.174

EKUITASModal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 6.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.875.000.000 saham 187.500 187.500Tambahan modal disetor 140.514 140.514Selisih transaksi dengan pihak non-pengendali 23.387 23.387Pendapatan komprehensif lainnya (1.597 ) 105Saldo laba Dicadangkan 500 400 Belum dicadangkan 416.407 440.377Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 766.711 792.283Kepentingan non-pengendali 77.069 85.259Jumlah Ekuitas 843.780 877.542

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.880.824 1.870.716

PT MULTIPOLAR TECHNOLOGY Tbk DAN ENTITAS ANAKLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM30 Juni 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2017 (DIAUDIT)

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2018 dan 2017 (TIDAK DIAUDIT)(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia, kecuali laba per saham)

Boulevard Gajahmada No. 2025, Lippo Cyber Park, Lippo Village, Tangerang 15811, Indonesia

31 Desember 2017 31 Desember 201730 Juni 2018 30 Juni 2018 30 Juni 2018 30 Juni 201830 Juni 2017 30 Juni 2017

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIMPeriode Enam Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2018 dan 2017 (TIDAK DIAUDIT)

(Disajikan dalam jutaan Rupiah Indonesia)

Jakarta, 30 Juli 2018PT Multipolar Technology Tbk

S.E. & O.Direksi

Catatan:1. Laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2018 dan 2017 tidak diaudit. 2. Laporan posisi keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, member of the RSM network dengan pendapat wajar tanpa pengecualian sebagaimana tercantum dalam

laporannya bertanggal 15 Maret 2018. Karena informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan konsolidasian, dengan demikian informasi tersebut bukan merupakan penyajian yang lengkap dari laporan keuangan konsolidasian.3. Informasi tertentu seperti Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian interim serta Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian interim tidak termasuk dalam informasi yang disajikan diatas.4. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode berjalan.

PENJUALAN BERSIH DAN PENDAPATAN JASA 914.755 849.327

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN JASA (810.007 ) (755.239 )LABA BRUTO 104.748 94.088

Beban penjualan (30.026 ) (27.029 )Beban umum dan administrasi (42.846 ) (33.727 )Penghasilan lain-lain 2.140 2.639Beban lain-lain (8.265 ) (65 )LABA USAHA 25.751 35.906

Pendapatan bunga 13.726 14.228Beban bunga (5.612 ) (5.634 )

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 33.865 44.500

BEBAN PAJAK PENGHASILAN (9.675 ) (11.590 )

LABA PERIODE BERJALAN 24.190 32.910

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINPos yang akan direklasifikasi ke laba rugi:Rugi yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual (1.702 ) -

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 22.488 32.910

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 32.380 39.053 Kepentingan non-pengendali (8.190 ) (6.143 ) 24.190 32.910

Jumlah penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 30.678 39.053 Kepentingan non-pengendali (8.190 ) (6.143 ) 22.488 32.910

Laba Per Saham Dasar 17 21

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 746.938 854.074Pembayaran kas kepada pemasok (686.256 ) (663.090 )Pembayaran kepada karyawan (154.378 ) (130.361 )Pembayaran beban usaha lainnya (13.651 ) (17.690 )Penerimaan lainnya 5.116 3.348Pembayaran lainnya (11.362 ) (26.626 )Pembayaran pajak penghasilan (14.415 ) (27.215 )

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Operasi (128.008 ) (7.560 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIHasil pelepasan aset tetap 171 276Perolehan aset tetap (19.145 ) (19.943 )Penurunan (penambahan) aset keuangan lancar lainnya (965 ) 560Penambahan aset keuangan tidak lancar lainnya (193 ) (2.190 )Penambahan aset takberwujud - (30 )

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (20.132 ) (21.327 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerimaan pinjaman 23.944 -Penerimaan atas penambahan modal dari kepentingan non-pengendali - 17.500Pembayaran bunga dan beban pendanaan lainnya (5.612 ) (5.634 )Penerimaan pendapatan bunga 13.726 14.228Pembayaran pinjaman (2.129 ) (13.067 )Pembayaran utang sewa pembiayaan (14.333 ) (9.507 )Pembayaran dividen kas oleh Perusahaan (56.250 ) (59.063 )

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (40.654 ) (55.543 )

PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS (188.794 ) (84.430 )

PENGARUH SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS 3.831 (771 )

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 664.952 630.681

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 479.989 545.480

Setiap proses pemanfaatan hutan bagi lahan inves-tasi pangan maka ketentuannya mengacu Peraturan Menteri LHK (PerMenLHK) No 81 Tahun 2016 tentang Kerja Sama Penggunaan dan Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Dalam aturan tersebut, penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) antara investor pangan dengan KPH setempat bisa dilakukan setelah men-dapat persetujuan dari Menteri LHK.

Corporate Director Hermes PV Shivanand (Shiva) mengaku tengah menunggu proses atas permoho-nan kerja sama perusahaan dengan KPH Kotawar-ingin. Hermes memang telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan KPH setempat, MoU sebatas meng-informasikan adanya lahan tersedia sekitar 20 ribu ha. Terkait kesesuaian lahan tersebut juga baru akan dipastikan lebih detil saat studi kelayakan digelar Hermes. “Kami pada posisi menunggu untuk proses dari Kantor Menteri LHK di Jakarta. Mungkin selesai bulan ini atau awal bulan depan. Kami sudah MoU dengan Kalteng dan sekarang kesepakatan tersebut sedang dalam proses final stage (tahap akhir) untuk diputuskan bulan depan,” kata Shiva, kemarin.

Hermes tengah menjajaki investasi PG berbasis tebu di Kotawaringin, Kalteng. Menurut Shiva, inv-estasi tersebut akan menelan dana sekitar US$ 125 juta untuk membangun PG berkapasitas 10 ribu ton tebu per hari (ton cane per day/TCD). Sebenarnya, Hermes membutuhkan lahan sedikitnya 25 ribu ha yang mana sekitar 400-500 ha untuk membangun fasilitas umum dan fasilitas sosial, serta pusat penelitian. PG milik Hermes direncanakan mulai beroperasi 2021 dengan hasil rendemen 8,50% saat awal operasi dan terintegrasi dengan pembangkit listrik 25 megawatt (MW).

Hal senada disampaikan Ketua Satgas Kemuda-han Berusaha Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro. Menurut Syukur, setiap proses untuk pemanfaatan hutan bagi lahan investasi pangan ketentuannya mengacu PerMenLHK No 81 Tahun 2016. “Hingga kini memang belum ada penandatangan PKS dengan Kepala KPH setempat, masih menunggu persetujuan Menteri LHK,” kata Syukur melalui pesan singkat kepada Investor Daily. Satgas Kemudahan Berusaha Kementan berperan mendorong akselerasi investasi, kemudahan dan percepatan, serta transparansi, termasuk mem-berikan pendampingan supaya investor mendapat informasi tentang berinvestasi di Indonesia.

Masih DikajiDikonfirmasi secara terpisah, Plt Staf Ahli Menteri

bidang Pangan dan Ketua Tim Percepatan Penca-dangan Lahan untuk Investasi Pertanian Khususnya Industri Gula Berbasis Tebu, Jagung, dan Sapi Yuyu Rahayu menyatakan tidak memonitor perkemban-gan proses kajian atas permohonan kerja sama antara Hermes dengan KPH Kotawaringin. Namun dia mengakui bahwa permohonan tersebut tengah dikaji. “Rasanya iya (sedang dalam proses kajian). (Soal sudah tahap final atau tidak) itu tidak monitor,” kata Yuyu di Jakarta, Minggu (29/7).

Saat dikonfirmasi terkait status kajian rencana kerja sama Hermes dengan KPH di Kotawaringin, Kalteng, hingga berita ini diturunkan pihak Kemen-terian LHK belum menjawab.

Pada pasal 3 PerMenLHK No 81 Tahun 2016 disebutkan bahwa pengembangan tanaman pangan dan ternak pada kawasan hutan dapat dilakukan dengan mekanisme perubahan peruntukan kawasan hutan melalui pelepasan kawasan hutan atau tukar menukar kawasan hutan, penggunaan kawasan hutan dalam kawasan hutan melalui pinjam pakai kawasan hutan dan pemanfaatan hutan, yang mana pengembangan tanaman pangan dan ternak pada kawasan hutan dapat dilakukan dengan mekanisme kerja sama. Selanjutnya, pada pasal 4 dari peraturan tersebut juga tercantum jenis komoditas pangan dimaksud yakni tebu, padi, jagung, dan sapi.

Pasal 7 mengatur kawasan hutan yang dapat di-kerjasamakan hanya dapat dilakukan pada areal Izin Pemanfaatan Hutan, areal kerja Perum Perhutani, atau wilayah tertentu KPH di Hutan Produksi. Areal yang dikerjasamakan harus sesuai kesesuaian lahan untuk komoditas pangan yang diusahakan yang mana sesuai ketentuan pasal 12 disebutkan bahwa luas areal yang dimohon kerja sama paling luas 20 ribu ha. Perjanjian kerja sama berlaku untuk jangka waktu paling lama 10 tahun.

Untuk prosesnya, pasal 8 menetapkan, mitra kerja sama mengajukan permohonan persetujuan kerja sama kepada Menteri LHK dengan tembusan Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian LHK dan gubernur setempat. Permohonan itu harus memuat proposal yang mencakup maksud, tujuan, sasaran, bentuk kegiatan, jangka waktu, pendanaan, pelibatan masyarakat, dan peta lokasi areal yang akan dikerjasamakan dengan skala minimal 1:250 ribu, nota kesepahaman kerja sama yang diteken pengelola/pemegang izin dengan mitra kerja sama, memberikan jaminan sebagai kesungguhan beru-saha yang nilainya 20% dari nilai rencana investasi dan kelayakan usaha.

Oleh Damiana Simanjuntak

JAKARTA – PT Hermes Sugar Indonesia (Hermes) masih me­nunggu persetujuan Menteri Ling­kungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk merealisasikan inves­tasi pabrik gula (PG) berbasis tebu senilai US$ 125 juta di Kalimantan Tengah (Kalteng). Persetujuan Menteri LHK diperlukan terkait kerja sama pemanfaatan kawasan hutan seluas 20 ribu hektare (ha) antara Hermes dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kotawa­ringin, Kalteng.

langgeng
Rectangle
langgeng
Typewriter
30 Juli 2018, Investor Daily | Hal. 17