17._102013_132-136(1).pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 17._102013_132-136(1).pdf

    1/5

  • 8/11/2019 17._102013_132-136(1).pdf

    2/5

    urnal T

    Penelitian ini bertujuanhidrotermal terhadap sifat fisiknya.

    2.

    Bahan dan Metode Penelitian

    2.1 Material:

    Bahan yang digunakan drumah tangga di Purworejo, Jawa T

    2.1 Modifikasi pati secara HMT:

    Menimbang 100 gram pa

    hingga merata. Selanjutnya adonan

    adonan dimasukkan dalam oven pad

    Selanjutnya didinginkan dan diker

    analisa-analisa berikut:

    Densitas kamba (bulk density)

    (Wirakartakusumah et al. 1992)Densitas kamba ditentukan ole

    bubuk dengan volume wadah. S

    25 ml lalu ditimbang bobotnya.

    Densitas padat (Metode Khalil

    Densitas padat adalah massa p

    dimasukkan ke dalam gelas uk

    ditimbang bobotnya.

    Kadar Air Metode Oven Biasa

    Cawan alumunium dik

    desikator selama 10 menit. C

    dimasukkan ke dalam cawan (a

    sampel dikeringkan dalam oven

    dalam desikator, kemudian ditim

    3. Hasil dan Pembahasan

    3.1 Karakteristik Sifat Fisik

    3.1.1Densitas Bulk (Kamba) d

    0.62

    0.64

    0.66

    0.68

    0.7

    0.72

    0.74

    0.76

    densitaskamba(),g

    /ml

    knologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tah

    Online di: http://ejournal-

    ntuk mempelajari pengaruh suhu dan waktu pada

    alam modifikasi pati ganyongadalah tepung ganyonngah, aquades, minyak.

    ti ganyong kemudian menambahkan aquadest sampa

    diletakkan dalam loyang dan didiamkan dalam ref

    a temperatur (100oC, 110

    oC) selama waktu (2, 4, 6 ja

    ingkan dalam oven pada temperatur 500C selama

    berat wadah yang diketahui volumenya dan mer

    mpel dimasukkan ke dalam gelas ukur 25 ml. Isi hin

    , 1999)

    artikel yang menempati suatu unit volume tertent

    r 25 ml, kemudian dipadatkan. Isi hingga volumen

    (Apriyantono et al. 1989)ringkan dalam oven pada suhu 105

    oC selama 15

    awan ditimbang menggunakan neraca analitik (c

    ) , kemudian cawan serta sampel ditimbang denga

    pada suhu 105oC selama semalam (b). Selanjutnya ca

    bang.

    n Densitas Padat

    (a)

    murni 30%,2jam 30%,4jam 30%,6jam

    variabel

    suhu 1

    suhu 1

    n 2013, Halaman 132-136

    1.undip.ac.id/index.php/jtki

    133

    odifikasi pati ganyong secara

    yang diperoleh dari industri

    i kadar airnya 30%, dan aduk

    igerator. Setelah satu malam,

    ) sambil diaduk setiap 2 jam.

    4 jam.Selanjutnya dilakukan

    pakan hasil pembagian berat

    ga volumenya mencapai tepat

    dengan dipadatkan. Sampel

    ya mencapai tepat 25 ml lalu

    enit, lalu didinginkan dalam

    . Sampel sebanyak 5 gram

    neraca analitik.Cawan berisi

    wan berisi sampel didinginkan

    00 C

    10 C

  • 8/11/2019 17._102013_132-136(1).pdf

    3/5

    urnal T

    Gambar 3.1 Densitas

    Pati umbi ganyong, memi

    Gambar 3.1 dapat disimpulkan,

    pemanasan 2-4 jam terjadi kenaika

    HMT berlangsung mengakibatkan a

    amilosa dan amilopektin melalui ik

    dan membentuk suatu daerah krist

    teratur (Manuel, 1996). Sedangka

    pemanasan 6 jam densitas kamba d

    mulai terhidrasi sehingga mengaki

    menghasilkan area kristalin yang k

    kembali tidak teratur (Liu,2005).

    3.1.2 Kandungan Air

    Disimpulkan bahwa pati ya

    modifikasi. Kadar air pada pati dip

    ikatan molekul-molekul air yang te

    unsur dasar oksigen dan hidrogen di

    akan kehilangan air yang dikandung

    Pada pemanasan suhu 110o

    suhu yang semakin tinggi maka tek

    kembali membentuk tetesan air di s

    disekitar molekul pati dan dapat bemodifikasi yang dihasilkan telah me

    0.68

    0.7

    0.72

    0.74

    0.76

    0.78

    0.8

    0.82

    0.84

    0.86

    densitaspadat(),g/ml

    knologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tah

    Online di: http://ejournal-

    (b)

    amba(a) dan densitas padat(b) pati ganyong termodifi

    liki nilai densitas padat sebesar 0.7388 g/ml. Berda

    ada modifikasi pati ganyong dengan perlakuan su

    densitas kamba dan densitas padat.Proses pemanasa

    ir mengimbibisi molekul pati. Hal ini akan mengaki

    atan hidrogen sehingga terjadi pengaturan kembali i

    lin (beraturan) yang besarmenghasilkan bentuk gran

    pada modifikasi pati ganyong dengan perlakuan s

    an densitas padat mengalami penurunan, hal ini dika

    atkan melemahnya interaksi yang terjadi pada amil

    cil dan lebih didominasi oleh area amosphous sehi

    ng telah mengalami modifikasi memiliki kadar air l

    engaruhi oleh proses pengeringan. Pengeringan berl

    dapat di dalam bahan. Apabila ikatan molekul-mole

    pecahkan, maka molekul tersebut akan keluar dari ba

    nya (Rosdaneli, 2005).

    kandungan airnya lebih tinggi daripada pemanasan

    anan jenuh uap air semakin tinggi pula. Tekanan jen

    ekeliling molekul pati. Dengan adanya tetesan air a

    dampak menaikkan kandungan pati pati, (Rosdaneli,menuhi SNI 01-6057-1999 yaitu maksimal 16%.

    murni 30%,2jam 30%,4jam 30%,6jam

    variabel

    suhu 1

    suhu 1

    n 2013, Halaman 132-136

    1.undip.ac.id/index.php/jtki

    134

    kasi hidrotermal

    arkan hasil analisis pati Dari

    hu 100oC dan 110oC selama

    n pati dan keberadaan air saat

    atkan terjadinya ikatan antara

    atan amilosa dan amilopektin

    ula pati yang lebih stabil dan

    uhu 100oC dan 110oC selama

    renakan molekul-molekul pati

    osa dan amilopektin sehingga

    ngga struktur granula menjadi

    bih kecil daripada pati tanpa

    angsung dengan memecahkan

    ul air yang terdiri dari unsur-

    han. Akibatnya bahan tersebut

    suhu 100oC dikarenakan pada

    uh akan menyebabkan uap air

    an meningkatkan kelembaban

    2005).Kadar air pati ganyong

    00 C

    10 C

  • 8/11/2019 17._102013_132-136(1).pdf

    4/5

    urnal T

    Gambar 3.2 kadar air ber

    Kesimpulan dan Saran

    Kesimpulan

    Dari hasil penelitian dapat disimpul

    1.

    Dengan semakin tinggi suhu d

    besar hal ini dikarenakan a

    pengaturan ikatan amilosa dan

    2.

    Pati yang telah mengalami mo

    pati dipengaruhi oleh proses p

    Ucapan Terima Kasih

    Ucapan terima kasih disam

    Laboratorium Pelayanan Umum ata

    Daftar Pustaka

    A.

    M, M.Tsakama,dkk .2001.Eff

    extracted from eleven sw

    Adebowale, K.O. and O.S. Lawal. 2

    and Retrogradation Beh

    Food Hydrocolloid. 17:2Apriyantono A, D Fardiaz, NL Pusp

    Bao J dan CJ Bergman. 2004. Th

    Structure, Function, and A

    BeMiller JN dan RL Whistler. 199

    York : Marcel Dekker.

    Collado, L.S., L.B. Mabesa, C.G. O

    Potato Starch. J. Food Sci.

    Collado LS, dkk. 1999.Bihon Type

    Potato Starch. J. Food Sc

    Collado, L. S., & Corke, H. 1999.H

    Food Chemistry, 65, 239

    Cui, S. W. 2005. Food Carbohydrat

    Elliason AC. 2004. Starch in FoPublishing. CRC Press.

    0

    2

    4

    6

    8

    1012

    14

    16

    18

    20

    kadarairb

    b,

    %

    knologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tah

    Online di: http://ejournal-

    t basah dari beberapa kondisi modifikasi pati ganyon

    an bahwa:

    an semakin lama waktu pemanasan nilai densitas kam

    anya interaksi kuat amilosa dan amilopektin ya

    amilopektin secara radial membentuk struktur kristali

    ifikasi memiliki kadar air lebih kecil daripada pati ta

    ngeringan.

    paikan kepada Laboratorium Pengolahan Limbah, La

    kontribusinya sebagai tempat penelitian ini.

    ct of heat moisture treatment on physicochemical a

    et potato varieties. Jurnal.University of Malawi

    003.Microstructure, Functional Properties

    viour of Mucuna Bean (Mucuna pruriens) Starch o

    5-316.itasari, Sedarnawati, S Budiyanto. 1989. Analisis Pan

    e functionality of rice starch. Di dalam : Elliason

    llications.. Cambridge, England : Woodhead Publishi

    6. Carbohydrates. Di dalam : OR Fennema, editor.

    ates dan H. Corke. 2001.Bihon-type of Noodles from

    66(4): 604-609

    Noodles From Heat Moisture Treaed Sweet

    ience, 66 (4) : 604-609

    eat moisture treatment effects on sweet potato starch

    346.

    es: Chemistry, Physical Properties, and Application.

    od : Structure, Function, and Applications. Cam

    murni 30%,2jam 30%,4jam 30%,6jam

    variabel

    suhu 1

    suhu 11

    n 2013, Halaman 132-136

    1.undip.ac.id/index.php/jtki

    135

    secara hidrotermal

    ba dan densitas padat semakin

    ng mengakibatkan terjadinya

    n (beraturan).

    pa modifikasi. Kadar air pada

    oratorium Mikrobiologi, dan

    d pasting properties of starch

    Heat Moisture Treatments. J.

    an. Bogor : IPB Press.

    AC, editor. Starch in Food :

    ng, CRC Press.

    ood Chemistry. Ed k-3. New

    Heat Moisture Treated Sweet

    s differing in amylose content.

    RC Press. Francis.

    ridge, England : Woodhead

    0 C

    10 C

  • 8/11/2019 17._102013_132-136(1).pdf

    5/5

    urnal T

    Flach, M. dan Rumawas. 1996.Damayanti, Novian. 2002.

    Varietas Lokal. Skripsi. Fa

    Fleche G. 1985. Chemical modifica

    Starch Conversion TechnolGlicksman, M. 1969. Gum Technol

    Herawati, Dian. 2009. Modifikasi

    memperbaiki kualitas bih

    Higgins et al. 2004. Resistant starch

    Hoover, R., & Maunal, H. 1996. E

    legume starches. Food R

    Hoover, R. A., & Vasanthan, T. 19

    cereal, legume and tuber

    Jacobs, H., & Delcour, J. A. 1998

    structure: a review. Journal

    Juliano, B. O. 1971. A Simplified

    334-336. Di dalam: Nisvi

    sebagai Bahan Dasar ProFakultas Teknologi Pertani

    Kay DE. 1973. Root Crops Tropical

    Khalil. 1999. Pengaruh Kandungan

    Kerapatan Tumpukan, K

    Kulp, K., & Lorenz, K. 1981.Heat

    4648.

    Labuza, T.P., S.R. Tannenbaum and

    of Law Moisture and Inter

    24(5):543-550

    Lim, S. T., Chang, E. H., & Chun

    potato starches. Carbohy

    Lingga et al. 1986. Bertanam Umbi-

    Perez, L. A, Meraz, F. G., Suarez,

    prepared by autoclaving of

    405-412.

    Ropiq, S., Sukardi dan T. K. Bunas

    Industri Pertanian 3(1) : 21

    Sajilata, M. G. Kulkarni. 2006. Resi

    Vol 5, 2006.

    Sathe , S. K dan D. K, Salunkhe. 1

    (phaseolus vulgaris) strach.

    Shin S, J Byun, KW Park, dan T

    resistant tuber starch.J Cer

    Sunarti, T.C., N. Richana., F. Kasi

    Jagung Varietas Unggul N

    Industri Pertanian. Fakultas

    Zondag MD. 2003. Reaseach paper

    characteristics. University

    knologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tah

    Online di: http://ejournal-

    lant Resources of South East Asia. Backhuys PKarakterisasi Sifat Fisikokimia Tepung dan Pati

    ultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor,

    tion and degradation of starch. Di dalam : Bernum Va

    ogy. New York and Bassel : Marcell dekker. Inc.gy in the Food Industry. Academic Press, New York.

    ati sagu dengan teknik Heat Moisture Treatment (

    un.Thesis. Magister Teknologi Pangan dan Gizi, Fafe

    consumption promotes lipid oxidation.J Nutrition &

    ect of heat moisture treatment on the structure and

    search International, 29, 731750.

    4.Effect of heat moisture treatment on structure and

    starches. Carbohydrate Research, 252, 3353.

    . Hydrothermal modifications of granular starch,

    of Agricultural Food Chemistry, 46, 28952905.

    ssay for Milled Rice Amylose Measurement. Journal

    ti, A. 2006. Pemanfaatan Tepung Ubi Jalar (Ipomo

    uk Olahan Kukus serta Evaluasi Mutu Gizi danan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

    Product Institute. London : Foreign and Commonwe

    Air dan Ukuran Partikel Terhadap Perubahan Perila

    rapatan Pemadatan dan Bobot Jenis. Media Peternaka

    moisture treatment of starches Physicochemical pro

    M. Karel. 1970. Water Content and Stability

    ediate Moisture. Food. J. Food. Tech.

    , H. J. 2001.Thermal transition characteristics of h

    rate Polymers, 46, 107115.

    Umbian. Jakarta : Penebar Swadaya.

    .G., Tovar, J., Huicochea, E.F., Saguilan, A.A. 2005.

    native and lintnerized banana starch: Partial Characte

    r. 1988. Ekstraksi dan Karakterisasi Pati Ganyong (C

    -26.

    stant Starch A Review. Comprehensive Reviews in

    981. Isolation. Partial characterization and modifica

    J. Food Science. 46(2) : 617-621.

    Moon. 2004. Effect of partial acid and heat moist

    eal Chemistry 81(2):194-198.

    ., Purwoko, A. Budiyanto., 2007. Karakterisasi Sifat

    sional dan Sifat Penerimaannya terhadap Enzim dan

    Teknologi Pertanian. IPBBogor.

    : Effect of microwave heat-moisture and annealing t

    f Wisconsin.

    n 2013, Halaman 132-136

    1.undip.ac.id/index.php/jtki

    136

    blishers. London. Di dalam:anyong (Canna edulis Kerr)

    ogor.

    n GMA dan Roller JA, editor.

    HMT) dan aplikasinya dalam

    ta, IPB.

    Metabolism. 1:8.

    physicochemical properties of

    physicochemical properties of

    ith retention of the granular

    of Cereal Science Today. 16:

    a batatas) Klon Bb00105.10

    Indeks Glikemiknya. Skripsi.

    lth Office.

    u Fisik Bahan Pangan Lokal:

    n Vol. 22. No 1: 1-11.

    perties. Cereal Chemistry, 58,

    at moisture treated corn and

    Resistant starch-rich powders

    rization. Journal of Starch 57 :

    anna eduliskerr). J. Teknologi

    ood Science and Food Safety.

    tion of the great nothern bean

    ure treatment of formation of

    Fisiko Kimia Tepung dan Pati

    Asam. Departemen Teknologi

    reatment on buchwheat starch