180167050 Makalah Kondensor Doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • MAKALAH

    PERALATAN PABRIK

    KONDENSOR

    Oleh:

    Renhard Niptro G.

    Muhammad Faizal S.

    Hendra Listiono

    Fajar Tri Cahyono

    Franky Adi Candra

    Irwandi Hidayat

    JURUSAN TEKNIK MESIN

    PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN

    FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS RIAU

    OKTOBER,2013

  • i

    KATA PENGANTAR

    Dengan rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT, akhirnya

    penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul KONDENSOR guna

    memenuhi tugas Mata Kuliah Peralatan Pabrik. Semua ini juga tidak lepas dari

    peran orang orang yang telah membantu dan membimbing penulis dalam

    penyusunan makalah ini.

    Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Bapak Dodi Sofyan Arief, ST., MT, selaku dosen pengampu mata

    kuliah Peralatan Pabrik.

    2. Teman teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini dan

    semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu

    Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya pada khususnya dan semua

    pihakyang membaca pada umumnya.

    Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka

    dari itu penulis mohon saran dan kritik yang membangun dari semua yang

    membaca makalah ini guna pengembangan di masa mendatang.

    Pekanbaru, Oktober 2013

    Penulis

  • ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1

    1.2 TUJUAN .................................................................................................. 1

    1.3 MANFAAT .............................................................................................. 1

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 2

    2.1 TEORI DASAR ........................................................................................ 2

    2.1.1 Pengertian Kondensor ............................................................................ 2

    2.1.2 Pengertian Kondensasi ........................................................................... 3

    2.1.3 Cara Kerja Kondensor ............................................................................ 4

    2.1.4 Komponen Utama dari Kondensor......................................................... 4

    2.1.5 Macam Macam Kondensor ................................................................. 6

    BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 17

    3.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 17

  • iii

    DAFTAR GAMBAR

    gambar 2. 1 Kondensor ........................................................................................... 2

    Gambar 2. 2 Kondensor pada Sistem Kompresi Uap ............................................. 2

    Gambar 2. 3 Lay-Out pada Tube ............................................................................ 5

    Gambar 2. 4 Jenis Jenis Buffle yang Ada pada Tube .......................................... 6

    Gambar 2. 5 Air Cooled Condenser ...................................................................... 7

    Gambar 2. 6 Shell And Tube Condenser ................................................................. 8

    Gambar 2. 7 Shell And Coil Condenser .................................................................. 9

    Gambar 2. 8 Tube And Tubes Condenser ............................................................. 10

    Gambar 2. 9 Evaporatif Condenser ...................................................................... 11

    Gambar 2. 10 Kondensor Berbelit-Belit ............................................................... 11

    Gambar 2. 11 Kondensor Arus Pararel ................................................................. 12

    Gambar 2. 12 Condenser Electric Fan ................................................................. 13

    Gambar 2. 13 Horizontal Condenser .................................................................... 14

    Gambar 2. 14 Vertical Condenser ......................................................................... 15

    Gambar 2. 15 Jet Condenser ................................................................................. 16

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Pada zaman modern ini kondensor sering dipakai pada sistem AC(Air

    Conditioning) yang biasa digunakan pada ruangan atau mobil, pada umumnya

    AC yang digunakan adalah cooler. Masing-masing komponen mempunyai

    fungsi tersendiri dan saling berkesinambungan di dalam sistem.

    Jika salah satu komponen diatas rusak atau tidak ada, maka system

    AC tidak akan dapat bekerja. Pada kesempatan ini sedikit akan kita bahas

    mengenai macam-macam kondensor yang pada umumnya digunakan untuk

    pendingin ruangan dan kendaraan.

    Kondensor berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan untuk

    merubah fase refrigerant dari uap bertekanan tinggi menjadi cairan bertekanan

    tinggi atau dengan kata lain pada kondensor ini terjadi proses kondensasi.

    Refrigerant yang telah berubah menjadi cair tersebut kemudian dialirkan ke

    evaporator melalui pompa.

    1.2 TUJUAN

    1. Mengetahui tentang kondensor.

    2. Memahami prinsip dan cara kerja kondensor.

    3. Memahami macam-macam tipe kondensor.

    4. Mengetahui aplikasi kondensor.

    1.3 MANFAAT

    1. Mahasiswa mengetahui tentang kondensor.

    2. Mahasiswa dapat memahami prinsip dan cara kerja kondensor.

    3. Mahasiswa dapat memahami macam-macam tipe kondensor.

    4. Mahasiswa dapat mengetahui aplikasi kondensor.

  • 2

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 TEORI DASAR

    2.1.1 Pengertian Kondensor

    Kondensor merupakan alat penukar kalor pada sistem refrigerasi yang

    berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan. Kondensor banyak digunakan

    dalam kehidupan kehidupan sehari-hari baik itu dalam industri rumah tangga,

    industri otomotif, maupun dalam industri farmasi dan obat-obatan. Di

    Indonesia sendiri, kondensor bukanlah hal yang asing. Kondensor banyak kita

    jumpai dalam perangkat pendingin pada mobil, maupun Air Conditioner yang

    terpasang pada gedung-gedung, instalasi perkantoran atau fasilitas umum

    seperti mall dan supermarket.

    Gambar 2. 1 Kondensor

    Didalam sistem kompresi uap (vapor compression) kondensor adalah

    suatu komponen yang berfungsi untuk merubah fase refrigerant dari uap

    bertekanan tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi atau dengan kata lain pada

    kondensor ini terjadi proses kondensasi. Refrigerant yang telah berubah

    menjadi cair tersebut kemudian dialirkan ke evaporator melalui pompa.

    Gambar 2. 2 Kondensor pada sistem kompresi uap

  • 3

    2.1.2 Pengertian Kondensasi

    Kondensasi berasal dari bahasa latin yaitu condensare yang berarti

    membuat tertutup. Kondensasi merupakan perubahan wujud zat dari gas

    atau uap menjadi zat cair.

    Kondensasi terjadi pada pemampatan atau pendinginan jika tercapai

    tekanan maksimum dan suhu di bawah suhu kritis. Kondensasi terjadi ketika

    uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap

    dikompresi (yaitu tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami

    kombinasi dari pendinginan dan kompresi.

    Contoh bentuk kondensasi dilingkungan sekitar adalah uap air

    diudara yang terkondensasi secara alami pada permukaan yang dingin

    dinamakan embun. Uap air hanya akan terkondensasi pada suatu permukaan

    ketika permukaan tersebut lebih dingin dari titik embunnya atau uap air telah

    mencapai kesetimbangan di udara, seperti kelembapan jenuh.

    Titik embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai

    terjadi kondensasi diudara. Molekul air mengambil sebagian panas dari udara.

    Akibatnya temperatur air akan sedikit turun. Di atmosfer, kondensasi uap airlah

    yang menyebabkan terjadinya awan.

    Molekul kecil air dalam jumlah banyak akan menjadi butiran air karena

    pengaruh suhu, dan tapat turun ke bumi menjadi hujan. Inilah yang disebut

    siklus air. Pengendapan atau sublimasi juga merupakan salah satu bentuk

    kondensasi. Pengendapan adalah pembentukan langsung es dari uap air,

    contohnya salju.

    Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat. Sebuah

    alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut

    kondensor. Kondensor umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas

    yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi,

    dan banyak ukurannya dari yang dapat di genggam sampai yang sangat

    besar. Kondensasi uap menjadi cairan adalah lawan dari penguapan (evaporasi)

    dan merupakan proses eksothermik (melepas panas).

  • 4

    2.1.3 Cara Kerja Kondensor

    Uap panas yang masuk ke kondensor dengan temperatur yang tinggi

    dan bertekanan yang merupakan hasil proses dari turbin. Kemudian uap panas

    masuk ke dalam Suction Pipe dan kemudian mengalir dalam tube. Dalam tube,

    uap panas didinginkan dengan media pendingin air yang dialirkan melewati sisi

    luar tube, kemudian keluar melalui Discharge Pipe dengan temperatur yang

    sudah turun.

    Prinsip kondensasi di kondensor adalah menjaga tekanan uap Superheat

    Refrigerant yang masuk ke kondensor pada tekanan tertentu kemudian suhu

    Refrigerantnya diturunkan dengan membuang sebagian kalornya ke medium

    pendingin yang digunakan di kondensor. Sebagai medium pendingin

    digunakan udara dan air atau gabungan keduanya. Dalam perancangan ini akan

    digunakan air sebagai media pendingin.

    Pada proses pendinginan (cooling) cairan refrigerant yang menguap di

    dalam pipa-pipa Cooling Coil (evaporator) telah menyerap panas sehingga

    berubah wujudnya menjadi gas dingin dengan kondisi superheat pada saat

    meninggalkan Cooling Coil. Panas yang telah diserap oleh refrigerant ini harus

    dibuang atau dipindahkan ke suatu medium lain sebelum ia dapat kembali

    diubah wujudnya menjadi cair untuk dapat mengulang siklusnya kembali.

    2.1.4 Komponen Utama dari Kondensor

    Kondensor pada umumnya memiliki beberapa komponen utama,

    dimana masing-masing komponen memiliki fungsinya tersendiri. Adapun

    komponen-komponen utama dari kondensor adalah sebagai berikut:

    1. Suction Pipe dan Discharge Pipe (Pipa saluran masuk dan pipa

    saluran keluar).

    a. Suction Pipe

    Suction Pipe adalah pipa saluran masuk untuk masuknya media

    pendingin ke dalam kondensor,yang mana media pendingin itu

    berupa fluida cair yang bertekanan yang merupakan hasil dari

    pemampatan di kompresor.

  • 5

    b. Discharge Pipe

    Discharge pipe adalah pipa saluran keluar Refrigerant dari

    kompresor melalui tube ke tangki receiver.

    2. Tube ( Pipa dalam Kondensor )

    Tube adalah pipa aliran yang dilalui Refrigerant yang

    bertekanan dan panas yang merupakan hasil dari turbin melalui suction

    pipe dan akan disalurkan ke discharge pipe dan kemudian diterima oleh

    tangki receiver. Umumnya terdapat empat susunan tube yaitu,

    Triangular (30o)

    , Rotate square (60o), Square (90

    o), Rotate square

    (45o).

    Gambar 2. 3 Lay-Out pada Tube

    Susunan triangular memberikan nilai perpindahan panas yang

    lebih baik bila dibandingkan dengan susunan rotate square dan square

    karena dengan susunan triangular dapat menghasilkan turbulensi yang

    tinggi, namun begitu tube yang disusun secara triangular akan

    menghasilkan pressure drop (penurunan tekanan) yang lebih tinggi dari

    pada susunan rotate square dan square. Apabila fluida yang digunakan

    memiliki tingkat fouling yang tinggi dan memerlukan pembersihan

    secara mekanik (mechanical cleaning) susunan tube secara riangular

    tidak digunakan, sebaiknya digunakan susunan square, apabila jenis

    cleaning yang digunakan adalah chemical cleaning, maka susunan tube

    secara triangular dapat diperimbangkan kembali, mengingat untuk

    chemical cleaning tidak memerlukan akses jalur ruang (acess lanes)

    yang lebih seperti pada mechanical cleaning.

  • 6

    3. Buffle

    Buffle merupakan jarak bagi antar tube.

    Gambar 2. 4 Jenis jenis buffle yang ada pada tube

    4. Water Box

    Ruang air pendingin(refrigerant) yang terbuat dari baja karbon.

    2.1.5 Macam Macam Kondensor

    1. Menurut Jenis Cooling Medium

    Menurut jenis cooling mediumnya kondensor dibagi menjadi 3

    jenis yaitu :

    a. Air Cooled Condenser (menggunakan udara sebagai cooling

    mediumnya).

    Air Cooled Kondensor mengkondensasikan pembuangan

    uap dari turbin uap dan kembali kondensat(cairan yang sudah

    terkondensasi) ke boiler tanpa kehilangan air.

  • 7

    Gambar 2. 5 Air Cooled Condenser

    b. Water Cooled Condenser (menggunakan air sebagai cooling

    mediumnya).

    Water Cooled Condenser yang paling banyak digunakan yaitu :

    a) Shell and Tube Condenser

    Shell and Tube Condenser atau Kondensor tipe Tabung dan

    Pipa digunakan pada kondensor berukuran kecil sampai besar.

    biasa digunakan untuk air pendingin berupa ammonia dan freon.

    Seperti terlihat pada gambar didalam kondensor.

    Tabung dan Pipa terdapat banyak pipa pendingin, dimana

    air pendingin pengalir di dalam pipa-pipa tersebut, ujung dan

    pangkal pipa pendingin terikat pada pelat pipa, sedangkan diantara

    pelat pipa dan tutup tabung dipasang sekat-sekat untuk membagi

    aliran air yang melewati pipapipa dan mengatur agar kecepatannya

    cukup tinggi, yaitu 1,5 2 m/detik.

  • 8

    Gambar 2. 6 Shell and Tube Condenser

    Air pendingin masuk melalui pipa bagian bawah kemudian

    keluar melalui pipa bagian atas. Jumlah saluran maksimum

    yang dapat digunakan sebanyak 12, semakin banyak jumlah

    saluran yang digunakan maka semakin besar tahanan aliran air

    pendingin. Pipa pendingin ammonia biasa terbuat dari baja

    sedangkan untuk freon biasa terbuat dari pipa tembaga.

    Jika menginginkan pipa yang tahan tehadap korosi bias

    menggunakan pipa kuningan datau pipa cupro nikel. Ciri-ciri

    kondensor Tabung dan Pipa adalah :

    Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga

    ukurannya relatif lebih kecil dan ringan.

    Pipa dapat dibuat dengan mudah.

    Bantuk yang sederhana dan mudah pemasangannya.

    Pipa pendingin mudah dibersihkan.

    b) Shell and Coil Condenser

    Kondensor tabung dan koil banyak digunakan pada unit

    pendingin dengan Freon refrigerant berkapasitas lebih kecil,

    misalnya untuk penyegar udara, pendingin air, dan sebagainya.

    Seperti gambar dibawah ini, Kondensor tabung dan koil

    dengan tabung pipa pendingin di dalam tabung yang dipasang pada

    posisi vertical. Koil pipa pendingin tersebut biasanya dibuat dari

  • 9

    tembaga, berbentuk tanpa sirip maupun dengan sirip. Pipa tersebut

    mudah dibuat dan murah harganya.

    Pada Kondensor tabung dan koil, aliran air mengalir di

    dalam koil pipa pendingin. Disini, endapan dan kerak yang

    terbentuk di dalam pipa harus dibersihkan menggunakan zat kimia

    (detergent).

    Gambar 2. 7 Shell and Coil Condenser

    Adapun cirri-ciri Kondensor tabung dan koil sebagai

    berikut :

    Harganya murah karena mudah dalam pembuatannya.

    Kompak karena posisinya yang vertical dan mudah dalam

    pemasangannya.

    Tidak perlu mengganti pipa pendingin, tetapi hanya perlu

    pembersihan dengan menggunakan detergen

    c) Tube and Tubes Condenser

    Kondensor jenis pipa ganda merupakan susunan dari dua

    pipa coaksial dimana refrigerant mengalir melalui saluran yang

    terbentuk antara pipa dalam dan pipa luar yang melintang dari atas

    ke bawah. Sedangkan air pendingin mengalir di dalam pipa dalam

    arah berlawanan, yaitu refrigerant mengalir dari atas ke bawah.

    Pada mesin pendingin berkapasitas rendah dengan Freon

    sebagai refrigerant, pipa dalam dan pipa luarnya terbuat dari

    tembaga. Gambar dibawah ini menunjukkan Kondensor jenis pipa

  • 10

    ganda, dalam bentuk koil. Pipa dalam dapat dibuat bersirip atau

    tanpa sirip.

    Gambar 2. 8 Tube and Tubes Condenser

    Kecepatan aliran di dalam pipa pendingin kira-kira antara

    1-2 m/detik. Sedangkan perbedaan temperature air keluar dan

    masuk pipa pendingin (kenaikan temperature air pendingin di

    dalam kondensor) kira-kira mencapai suhu 10oC. Laju perpindahan

    kalornya relative besar.

    Adapun cirri-ciri Kondensor jenis pipa ganda adalah

    sebagai berikut:

    Konstruksi sederhana dengan harga yang memadai.

    Dapat mencapai kondisi yang super dingin karena arah

    aliran refrigerant dan air pendingin yang berlawanan.

    Penggunaan air pendingin relative kecil.

    Sulit dalam membersihkan pipa, harus menggunakan

    detergen.

    Pemeriksaan terhadap korosi dan kerusakan pipa tidak

    mungkin dilaksanakan. Penggantian pipanya pun juga sulit

    dilakukan.

    c. Evaporatif Condenser (menggunakan kombinasi udara dan air sebagai

    cooling mediumnya).

  • 11

    Kombinasi dari kondensor berpendingin air dan kondensor

    berpendingin udara, menggunakan prinsip penolakan panas oleh

    penguapan air menjadi aliran udara menjadi kumparan kondensasi.

    Gambar 2. 9 Evaporatif Condenser

    2. Menurut Jenis Desain

    a. Berbelit-Belit

    Jenis kondensor terdiri dari satu tabung panjang yang digulung

    berakhir dan kembali pada dirinya sendiri dengan sirip pendingin

    ditambahkan di antara tabung.

    Gambar 2. 10 Kondensor Berbelit-Belit

  • 12

    b. Arus Pararel

    Desain ini sangat mirip dengan radiator aliran silang. Alih-alih

    bepergian refrigeran melalui satu bagian (seperti tipe

    serpentine) sekarang dapat melakukan perjalanan di berbagai

    bagian. Ini akan memberi luas permukaan yang lebih besar untuk

    udara ambien dingin untuk kontak.

    Gambar 2. 11Kondensor Arus Pararel

    c. Condenser Electric Fan

    Kebanyakan kendaraan dengan AC membutuhkan kipas

    listrik untuk membantu aliran udara, baik mendorong atau

    menarik udara melalui kondensor, tergantung pada sisi mana

    kondensor kipas ditempatkan.

    Kebanyakan kendaraan modern sekarang memiliki kisi-kisi

    depan yang lebih kecil atau bukaan bumper bar. Hal ini

    menyebabkan kondisi aliran udara yang buruk terutama pada siaga

    bila A/C kinerja dibatasi oleh jumlah aliran udara di atas

    kondensor.

  • 13

    Gambar 2. 12 Condenser Electric Fan

    3. Berdasarkan Klasifikasi Umum

    a. Surface Condenser

    Prinsip kerja surface Condenser Steam masuk ke dalam shell

    kondensor melalui steam inlet connection pada bagian atas

    kondensor. Steam kemudian bersinggungan dengan tube kondensor

    yang bertemperatur rendah sehingga temperatur steam turun dan

    terkondensasi, menghasilkan kondensat yang terkumpul pada hotwell.

    Temperatur rendah pada tube dijaga dengan cara

    mensirkulasikan air yang menyerap kalor dari steam pada proses

    kondensasi. Kalor yang dimaksud disini disebut kalor laten

    penguapan dan terkadang disebut juga kalor kondensasi (heat of

    condensation) dalam lingkup bahasan kondensor. Kondensat yang

    terkumpul di hotwell kemudian dipindahkan dari kondensor dengan

    menggunakan pompa kondensat ke exhaust kondensat. Ketika

    meninggalkan kondensor, hampir keseluruhan steam telah

    terkondensasi kecuali bagian yang jenuh dari udara yang ada di dalam

    sistem.

    Udara yang ada di dalam sistem secara umum timbul akibat

    adanya kebocoran pada perpipaan, shaft seal, katup-katup, dan

    sebagainya. Udara ini masuk ke dalam kondensor bersama dengan

    steam. Udara dijenuhkan oleh uap air, kemudian melewati air cooling

    section dimana campuran antara uap dan udara didinginkan untuk

    selanjutnya dibuang dari kondensor dengan menggunakan air

  • 14

    ejectors yang berfungsi untuk mempertahankan vacuum di

    kondensor.

    Untuk menghilangkan udara yang terlarut dalm kondensat

    akibat adanya udara di kondensor, dilakukan deaeration. De-aeration

    dilakukan di kondensor dengan memanaskan kondensat dengan

    steam agar udara yang terlalut pada kondensat akan menguap. Udara

    kemudian ditarik ke air cooling section dengan memanfaatkan

    tekanan rendah yang terjadi pada air cooling section. Air ejector

    kemudian akan memindahkan udara dari sistem.

    Surface Condenser dibedakan menjadi dua jenis lagi, yaitu :

    a) Horizontal Condenser

    Air pendingin masuk kondensor melalui bagian bawah,

    kemudian masuk ke dalam pipa-pipa pendingin dan

    keluar pada bagian atas sedangkan arus panas masuk

    lewat bagian tengah kondensor dan keluar sebagai

    kondensat pada bagian bawah kondensor.

    Gambar 2. 13 Horizontal Condenser

    Kelebihan Kondensor horizontal adalah :

    1. Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga

    relaif berukuran kecil dan ringan

    2. Pipa pendingin dapat dibuat dengan mudah

    3. Bentuk sederhana dan mudah pemasangannya

    4. Pipa pendingin mudah dibersihkan

    b) Vertical Condenser

    Air pendingin masuk konddensor melalui bagian

    bawah, kemudian masuk ke dalam pipa-pipa pendingin dan

  • 15

    keluar pada bagian atas Sedangkan arus panas masuk lewat

    bagian atas kondensor dan keluar sebagai kondensat pada

    bagian bawah kondensor.

    Gambar 2. 14 Vertical Condenser

    Keterangan :

    1. Esterification reactor

    2. Vertical frational column

    3. Vertical Condenser

    4. Horizontal Condenser

    5. Storage device

    Kelebihan Kondensor vertical adalah :

    1. Harganya murah karena mudah pembuatannya.

    2. Kompak karena posisinya yang vertikal dan mudah

    pemasangan

    3. Bisa dikatakan tidak mungkin mengganti pipa pendingin,

    pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan deterjen.

    b. Direct-Contact Condenser

    Direct-contact Condenser mengkondensasikan steam dengan

    mencampurnya langsung dengan air pendingin. Direct-contact atau

    open Condenser digunakan pada beberapa kasus khusus, seperti :

    1. Geothermal power plant.

  • 16

    2. Pada power plant yang menggunakan perbedaan temperatur di

    air laut (OTEC)

    Direct-contact Condenser dibagi menjadi dua jenis lagi, yaitu :

    a) Spray Condenser

    Pada Spray Condenser, pencampuran steam dengan air

    pendingin dilakukan dengan jalan menyemprotkan air ke steam.

    Sehingga steam yang keluar dari exhaust turbin pada bagian

    bawah bercampur dengan air pendingin pada bagian tengah

    menghasilkan kondensat yang mendekati fase saturated.

    Kemudian dipompakan kembali ke cooling tower.

    Sebagian dari kondensat dikembalikan ke boiler sebagai

    feedwater. Sisanya didinginkan, biasanya di dalam dry-

    (closed) cooling tower. Air yang didinginkan pada Cooling

    tower disemprotkan ke exhaust turbin dan proses berulang.

    b) Barometric dan Jet Condenser

    Ini merupakan jenis awal dari kondensor. Jenis ini

    beroperasi dengan prinsip yang sama dengan spray condenser

    kecuali tidak dibutuhkannya pompa pada jenis ini. Vacuum

    dalam kondensor diperoleh dengan menggunakan prinsip head

    statis seperti pada barometric Condenser, atau menggunakan

    diffuser seperti pada jet Condenser.

    Gambar 2. 15 Jet Condenser

  • 17

    BAB III

    KESIMPULAN

    3.1 KESIMPULAN

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:

    1. Kondensor merupakan alat penukar kalor pada sistem refrigerasi yang

    berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan. Didalam sistem

    kompresi uap (vapor compression) kondensor adalah suatu komponen

    yang berfungsi untuk merubah fase refrigerant dari uap bertekanan

    tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi atau dengan kata lain pada

    kondensor ini terjadi proses kondensasi.

    2. Cara kerja kondensor adalah uap panas yang masuk ke kondensor

    dengan temperatur yang tinggi dan bertekanan yang merupakan hasil

    proses dari turbin. Kemudian uap panas masuk ke dalam Suction Pipe

    dan kemudian mengalir dalam tube. Dalam tube, uap panas didinginkan

    dengan media pendingin air yang dialirkan melewati sisi luar tube,

    kemudian keluar melalui Discharge Pipe dengan temperatur yang

    sudah turun.

    3. Macam- macam kondensor ada beberapa klasifikasi kondensor, antara

    lain :

    1. Menurut Jenis Cooling Medium

    a. Kondensor Berpendingin Udara (Air Cooled Condenser);

    b. Kondensor Berpendingin Air (Water Cooled Condenser);dan

    c. Kondensor Berpendingin Campuran Udara dan Air

    (Evaporating Condenser).

    2. Berdasarkan jenis desain

    a. Berbelit belit;

    b. Arus parallel; dan

    c. Condenser electric fan.

    3. Berdasarkan klasifikasi umum

    Surface condenser

    a. Horizontal condenser;dan

    b. Vertical condenser.

  • 18

    Direct-contact condenser

    a. Spray Condenser;dan

    b. Barometric dan Jet Condenser.

    4. Aplikasi kondensor antara lain:

    a. Pada AC mobil atau AC ruangan;

    b. Pada kulkas;

    c. Pada PLTU;dan

    d. Dan sebagainya.