41
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah dan Perkembangan Mesin – Mesin CNC 2A Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari tahun 1952 yang dikembangkan oleh John Pearson dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dan teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroposesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas.Pengembangan berikutnya adalah suatu pabrik yang menggunakan otomasisasi sepenuhnya. Dimana pabrik/industri tersebut menggunakan teknologi FMS (Flexible Manufacturing System) dan CAD/CAM (Computer Aided Design/Computer AidedManufacturing). FMS adalah suatu fasilitas yang mengandung bagian–bagian manufaktur(manufacturing cells), dimana tiap – tiap bagian mempunyai suatu sistem pemindah bahan yang diinterface dengan komputer. Mesin CNC 2A ada dua yaitu TU-2A dan PU-2A.TU-2A adalah mesin CNC untuk pelatihan (Training Unit) sedangkan PU-2A adalah mesin CNC untuk produksi (Production Unit). Mesin CNC 2A itu sendiri mempunyai dua axis yaitu sumbu x dan z. Prinsip gerakan dasarnya seperti mesin bubut konvensional yaitu gerakan kearah melintang dan horizontal dengan sistem koordinat sumbu x dan z. Prinsip kerjanya LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 1 SEMESTER GENAP 2014/2015

1.Bab 1,2,3,4 (2A)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

computer numeracally controlled

Citation preview

Page 1: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Sejarah dan Perkembangan Mesin – Mesin CNC 2A

Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari

tahun 1952 yang dikembangkan oleh John Pearson dari Institut Teknologi

Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Pada tahun 1973, mesin

CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai

keberanian dalam mempelopori investasi dan teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi

mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan

mikroposesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas.Pengembangan

berikutnya adalah suatu pabrik yang menggunakan otomasisasi sepenuhnya. Dimana

pabrik/industri tersebut menggunakan teknologi FMS (Flexible Manufacturing System)

dan CAD/CAM (Computer Aided Design/Computer AidedManufacturing). FMS adalah

suatu fasilitas yang mengandung bagian–bagian manufaktur(manufacturing cells),

dimana tiap – tiap bagian mempunyai suatu sistem pemindah bahan yang diinterface

dengan komputer.

Mesin CNC 2A ada dua yaitu TU-2A dan PU-2A.TU-2A adalah mesin CNC

untuk pelatihan (Training Unit) sedangkan PU-2A adalah mesin CNC untuk produksi

(Production Unit). Mesin CNC 2A itu sendiri mempunyai dua axis yaitu sumbu x dan z.

Prinsip gerakan dasarnya seperti mesin bubut konvensional yaitu gerakan kearah

melintang dan horizontal dengan sistem koordinat sumbu x dan z. Prinsip kerjanya yaitu

benda kerja dipasang pada cekam bergerak sedangkan alat potong diam.

Beberapa mesin CNC yang ada di dunia yaitu mesin EMCO TU CNC-2A buatan

Austria, mesin CNC merk Mitsubishi buatan Jerman, mesin CNC merk Jarng Yeong,

YoungTech, dan Manfofd buatan Taiwan serta masih banyak lagi buatan negara–negara

lain.

1.2 Tahap Perencanaan Proses Permesinan

Dalam memproduksi benda kerja dengan mesinperkakas CNCdibutuhkan

manajemen dan perencanaan yang teliti. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan

antara lain :

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 1SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 2: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

a. Gambar teknik yang mencakup geometri secara detail

Rancangan benda kerja yang dibuat hendaklah berupa gambar benda kerja

dengan ukuran-ukuran dan skala yang presisi.Tanpa adanya gambar rancangan maka

pembuatan benda kerja akan sulit dilakukan.

b. Spesifikasi material perkakas dan benda kerja

Pemilihan pahat akan sangat menentukan umur pahat yang akan kita gunakan

.Pahat harus lebih keras dari pada benda kerjanya untuk menghin dari kerusakan

pada pahat.

c. Pemilihan parameter pemotongan

Aspek parameter pemotongakan menjadi salah satu faktor yang terpenting

dalam pemrograman benda kerja. Kesalahan pada pemilihan parameter pemotongan

menyebabkan benda kerja yang kita proses menjadi tidak presisi.

d. Perencanaan urutan permesinan

Tidak adanya rencana yang matang dalam menentukan urutan proses

permesinan akan membuat sifat dan bentuk benda kerja tidak maksimal.

e. Pembuatan program komputer/data CNC

Penggunaan mesin CNC mengharuskan adanya data berupa manuskrip untuk

dimasukkan kedalam mesin dan diproses.

f. Pelaksanaan proses permesinan

Pada saat proses permesinan benda kerja,mesin harus selalu diawasi.Karena

untuk meminimalisir kesalahan dalam proses diperlukan pengawasan dan

penanganan khusus.

g. Pengukuran kualitas produk yang di hasilkan

Sebelum dipasarkan produk harus dicek dan diukur kepresisiannya. Jika

benda kerja(produk) tidak sesuai dengan yang diinginkan maka diperlukan proses

ulang.

1.3 Manfaat Penggunaan Mesin CNC TU 2A

Manfaat penggunaan mesin CNC TU 2A yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Berhubungan dengan penerapan ilmu pengetahuan dari masalah menjadi

bahan penelitian dan dapat digunakan sebagai sarana pendidikan dan training.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 2SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 3: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

2. Manfaat Praktis

Berhubungan langsung dengan pihak yang berkepentingan yaitu objek

menjadi bahan objek. Misalnya mesin CNC sebagai produksi unit yang dapat

digunakan untuk membuat benda kerja atau komponen yang dapat digunakan sebagai

mana mestinya.

1.4 Tujuan Praktikum

Praktikum CNC ini diadakan guna menunjang teori yang telah atau sedang

diberikan pada mata kuliah mesin perkakas CNC. Tujuan utama dari praktikum ini

adalah :

a. Untuk mengenal mesin CNC dan mengetahui bagaimana cara menggunakan /

mengoperasikan mesin CNC serta sifat-sifatnya .

b. Untuk memperoleh pengalaman dalam hal :

- Persiapan proses permesinan

- Pelaksanaan proses permesinan

- Kontrol kualitas dan produk yang dihasilkan

c. Mampu membuat program mesin CNC untuk pembuatan geometri suatu komponen

d. Mengetahui simulasi gerakan pahat dengan atau tanpa bantuan plotter

e. Melatih praktikan untuk menganalisa proses pelaksanaan produksi suatu komponen.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 3SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 4: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

BAB IIDASAR TEORI

2.1 Bagian Utama dan Spesifikasi Mesin

Gambar dibawah ini merupakan gambar dari mesin CNC TU-2A

. Gambar 2.1 Mesin CNC TU-2ASumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

Spesifikasi Mesin Perkakas CNC TU-2A

Merek : EMCO

Jenis : Turning

Model : CNC TU-2A

Spindel Utama : - putaran : 50-3200 rpm

:- daya : 300 watt

Jumlah Pahat : 6 biji

Kapasitas : - max turning diameter : 36 rpm

: - max turning panjang : 40 mm

: - distance between centers : 40 mm

: - swing over bed :mm

Gerakan makan : Jarak sumbu x : 59,99 mm

: Jarak sumbu z : 327,60 mm

: Feed maksimal : 2-199 inch/mm

Ketelitian : 0,01 mm

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 4SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 5: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

A. Bagian Mekanik

1. Motor Utama

Motor utama adalah motor penggerak cekam (chuck) untuk memutar

benda kerja. Motor ini adalah motor yang menggunakan arus searah (DC) dengan

kecepatan yang variabel. Motor utama dapat dilihat pada Gambar 2.2 di bawah

ini.

Gambar 2.2 Motor UtamaSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

2. Eretan (support)

Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin untuk mesin bubut CNC

TU-2A dibagi menjadi:

1. Eretan memanjang (sumbu z) dengan jarak 0-300 mm

2. Eretan melintang (sumbu x) dengan jarak 0-50 mm

Eretan dapat dilihat pada Gambar 2.3

Gambar 2.3 EretanSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 5SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 6: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

3. Step Motor

Step motor adalah motor penggerak eretan. Masing-masing eretan

memiliki step motor sendiri-sendiri yakni penggerak sumbu x dan sumbu z ukuran

masing-masing step motor sama. Step motor dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Step MotorSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

4. Revolver / Tool Turret

Digunakan untuk menjepit alat potong pada waktu proses pengerjaan

benda kerja. Adapun jenis alat yang digunakan dinamakan tool truning.Tool

turning ini digerakkan oleh step motor. Sehingga dapat digerakkan secara manual

atau terprogram. Rumah alat potong dapat dilihat pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Revolver / Tool TurretSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

5. Cekam (Chuck)

Digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu proses penyayatan

benda kerja berlangsung. Cekam ini dihubungkan langsung dengan spindle utama

dengan motor penggerak melalui sabuk chuck dapat dilihat pada Gambar 2.6.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 6SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 7: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

Gambar 2.6 Cekam(Chuck)Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

6. Kepala lepas (Tail Stock)

Alat bantu mesin yang digunakan untuk mengerjakan proses kerja

sederhana secara manual. Disamping itu juga digunakan untuk menopang atau

mendukung ujung benda kerja yang panjang pada proses pembubutan Tail Stock

dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 TailstockSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

7. Meja Mesin (Sliding Bed)

Meja mesin berfungsi sebagai papan luncur eretan dari eretan mesin.

Untuk itu kebersihannya harus selalu dijaga karena kerusakan dari meja mesin

akan sangat mempengaruhi hasil benda kerja. Sliding bed dapat dilihat pada

Gambar 2.8.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 7SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 8: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

Gambar 2.8 Meja MesinSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

B. Bagian Pengendali (Kontrol Panel)

Berikut ini adalah gambar control panel yang dapat dilihat pada gambar 2.9.

Gambar 2.9Bagian Kontrol mesin CNC TU-2ASumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

Keterangan :

1. Saklar Utama

Adalah pintu masuk aliran listrik ke control pengendali CNC. Cara kerja

saklar utama adalah jika kunci saklar utama diputar ke posisi I, arus listrik masuk

ke control CNC.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 8SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 9: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

Gambar 2.10 Saklar UtamaSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

2. Lampu Kontrol Saklar Utama

Sebagai indikator mesin hidup atau mati.

Gambar 2.11 Lampu Kontrol Saklar UtamaSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

3. Saklar Penggerak Sumbu Utama

Saklar yang digunakan unutuk memutar sumbu utama yang dihubungkan

dengan rumah alat potong. Saklar ini yang mengatur perputaran sumbu utama

sesuai menu yang dijalankan yaitu perputaran manual dan CNC.

Gambar 2.12 Saklar Penggerak Sumbu UtamaSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

4. Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu Utama

Saklar ini berfungsi untk mengatur kecepatan putar alat potong pada

sumbu utama. Saklar ini berfungsi pada layanan CNC atau manual. Kecepatan

putaran sumbu utama berkisar antara 50-3000 rpm, sesuai table putaran pada

mesin.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 9SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 10: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

Gambar 2.13Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu UtamaSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

5. Penunjuk Jumlah Putaran Sumbu Utama

Untuk menunjukkan jumlah putaran yang digunakan.

Gambar 2.14 Petunjuk Jumlah Putaran Sumbu UtamaSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

6. Saklar Pengatur Asutan

Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan gerakan asutan dari eretan

mesin. Saklar ini hanya dipergunakan pada pengoperasian mesin secara manual.

Kecepatan asutan untuk mesin CNC TU-2A berkisar antara 5-400 mm/menit.

Gambar 2.15 Saklar Pengatur AsutanSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

7. Lampu Kontrol Layanan Manual

Sebagai indikator kontrol untukmanual.

Gambar 2.16 Lampu Kontrol Layanan ManualSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 10SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 11: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

8. Tombol Koordinat x, z

Untuk menggerakkan pahat searah sumbu x dan sumbu z

Gambar 2.17 Tombol Koordinatx,zSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

9. Tombol Gerakan Cepat

Tombol yang digunakan untuk menggerakkan pahat secara cepat pada

pelayanan manual.

Gambar 2.18 Tombol Gerakan CepatSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya

10. Sajian Menunjukkan Jalannya

Layar yang menunjukkan nilai untuk pengkodean.

Gambar 2.19 Sajian Menunjukkan JalannyaSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

11. Tombol Pelayanan CNC atau Manual

Tombol yang digunakan untuk mengubah pelayanan yang digunakan dari

manual ke CNC atau sebaliknya.

Gambar 2.20 Tombol Pelayanan CNC atau ManualSumber : Laboratorium Otomasi ManufakturTeknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 11SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 12: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

12. Amperemeter

Digunakan sebagai display besarnya arus aktual yang dipakai dari motor

utama. Fungsi utamanya adalah mencegah beban berlebih pada motor utama.

Gambar 2.21 AmperemeterSumber : Laboratorium Otomasi ManufakturTeknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

13. Tombol Emergency

Tombol ini digunakan untuk memutus aliaran arus listrik yang masuk ke

control mesin. Hal ini dilakukan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

akibat kesalahan yang telah dibuat.

Gambar 2.22 Tombol EmergencySumber : Laboratorium Otomasi ManufakturTeknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

14. Tombol Hapus

Tombol yang digunakan untuk menghapus masukan kode yang salah.

Gambar 2.23 Tombol HapusSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

15. Tombol Kontrol Sajian

Tombolyang digunakanuntukmemasukannilaidanmengatursajiankode

Gambar 2.24 Tombol Pemindah SajianSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 12SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 13: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

16. Tombol Memori

Tombol yang digunakan untuk menyimpan masukan pada memori

mesin.

Gambar 2.25 Tombol MemoriSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

17. Saklar Untuk Memilih Satuan Metric atau Inch

Untuk memilih satuan yang digunakan mm atau inch.

Gambar 2.26 Saklar Untuk Memilih SatuanSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

2.2 Prinsip Kerja Mesin CNC 2A

Sistem pengoprasian dari mesin perkakas NC adalah menggunakan sistem

operasi CNC sehingga diperlukan pengenalan kode data untuk menjalankan satu

rangkaian perintah. Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis atau semiotomatis setelah

diprogram terlebih dahulu melalui komputer yang ada. Program yang dimaksud

merupakan program membuat benda kerja yang telah direncanakan atau dirancang

sebelumnya. Sebelum benda kerja tersebut dieksikusi atau dikerjakan oleh mesin CNC,

sebaikanya program tersebut di cek berulang-ulang agar program benar- benar telah

sesuai dengan bentuk benda kerja yang diinginkan, serta benar-benar dapat dikerjakan

oleh mesin CNC.

Pada mekanisme mesin CNC TU 2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti

mesin bubut konvensional, yaitu gerakan kea rah melintang dan ke arah horinzontal

dengan sitem koordinat sumbu x dan sumbu z. prinsip kerja mesin bubut CNC TU-2A

juga sama dengan mesin bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang pada

cekam bergerak, dan alat potong diam.

Untuk memperjelas fungsi sumbu dapat dilihat pada gambar dibawah ini,

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 13SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 14: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

1. Sumbu x untuk arah gerakan melintang (0 – 59,99 mm)

2. Sumbu z untuk arah gerakan horizontal (0 – 327,60 mm)

Gambar 2.27 Mekanisme arah gerakan CNC 2ASumber : Anonymous 1 ( 2015 )

2.3 Sistem Koordinat Mesin CNC 2A

Sistem koordinat mesin CNC 2A menggunakan system koordinat kartesius, yang

terdiridari koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif (inkremental).

a. Koordinat kartesius mutlak (absolut)

Metode dimana titik referensinya tetap, yaitu suatu titik dijadikan referensi

untuk semua koordinat.

Gambar 2.28 Pembacaan letak titik dan pergerakan pahat dengan koordinat absolutSumber : Dokumentasi Pribadi

b. Koordinat Kartesius Relatif

Metode pemrograman dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu

titik aktif yang dituju menjadi titik referensi baru untuk koordinat selanjutnya.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 14SEMESTER GENAP 2014/2015

Titik X Z

     

P1 -2 0

     

P2 -2 -2

     

P3 -4 -2     

P4 -4 -4     

Page 15: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

Gambar 2.29 Pembacaan letak titik dan pergerakan pahat dengan koordinat InkrementalSumber : Dokumentasi Pribadi

2.4 Perintah – Perintah Pemrograman

1. Fungsi G, format blok

G (going) bertujuan agar mesin mempersiapkan diri untuk melaksanakan

perintah – perintah tertentu. Macam – macam fungsi G :

G 00 : Gerakan cepat

N…/ G 00 / x ±… / z ±…

G 01 : Interpolasi lurus

N…/ G 01 / x ±… / z ±… / F…

G 02 : Interpolasi melingkar/arah ke kanan

N…/ G 02 / x ±… / z ±… / F…

G 03 : Interpolasi melingkar/arah ke kiri

N…/ G 03 / x ±… / z ±… / F…

G 04 : Waktu tinggal diam

N…/ G 04 / x ±…

G 21 : Blok kosong

N…/ G 21

G 24 : Pemrograman radius

N…/ G 24

G 25 : Pemanggilan sub program

N…/ G 25 / L…

G 27 : Perintah melompat

N…/ G 27 / L…

G 33 : Pemotongan ulir

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 15SEMESTER GENAP 2014/2015

Titik X Z

     

P1 -2 0

     

P2 0 -2

     

P3 -2 0

     

P4 0 -2

     

Page 16: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

N…/ G 33 / z ±…/ k…

G 64 : Motor asutan tak berarus

N…/ G 64

G 65 : Pelayanan kaset

N…/ G 65

G 66 : Pelayanan RS 232

N…/ G 66

G 73 : Siklus pemboran dengan pemutusan tatal

N…/ G 73 / z ±… / F…

G 78 : Siklus penguliran

N…/ G 78 / x ±… / z ±…/ k…

G 81 : Siklus pemboran

N…/ G 81 / z ±…/ F…

G 82 : Siklus pemboran dengan tinggal diam

N…/ G 82 / z ±…/ F…

G 83 : Siklus pemboran dengan penarikan

N…/ G 83 / z ±…/ F…

G 84 : Siklus pembubutan memanjang

N…/ G 84 / x ±… / z ±…/ F…/H…

G 85 : Siklus pereameran

N…/ G 85 / z ±…/ F…

G 86 : Siklus pengeluaran

N…/ G 86 / x ±… / z ±…/ F…/ H…

G 88 : Siklus pembubutan melintang

N…/ G 88 / x ±… / z ±…/ F…/ H…

G 89 : Siklus pereameran dengan tinggal diam

N…/ G 89 / z ±…/ F…

G 90 : Pemrograman harga absolute

N…/ G 90

G 91 : Pemrograman harga incremental

N…/ G 91

G 92 : Pencatatan penetapan

N…/ G 92 / x ±… / z ±…

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 16SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 17: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

G 94 : Asutaan dalam mm/min.

N…/ G 94

G 95 : Asutan dalam mm/rev.

N…/ G 95

2. Fungsi M, format blok

M (Miscelleaneous) kode kontrol mesin secara keseluruhan sehingga itu

untuk berhenti, mulai, menyalakan pendingain, dll. Sedangkan kode lain yang

berkaitan dengan jalan yang dilalui oleh alat pemotong. Peralatan mesin yang

berbeda dapat menggunakan kode yang sama untuk melakukan fungsi yang berbeda.

Macam – macam fungsi M :

M 00 : Berhenti terprogram

N…/ M 00

M 03 : Sumbu utama searah jarum jam

N…/ M 03

M 05 : Sumbu utama berhenti

N…/ M 05

M 06 : Perhitungan panjang pahat

N…/ M 06/ x ±… / z ±…/ T…

M 17 : Akhir sub program

N…/ M 17

M 30 : Akhir program

N…/ M 30

M 98 : Kompensasi kelonggaran secara otomatis

N…/ M 98/ x ±… / z ±…

M 99 : Parameter lingkaran

N…/ M 99/ i…./ k…

3. Tanda-Tanda Alarm

A 00 : Salah perintah G, M

A 01 : Salah radius (M 99)

A 02 : Salah harga x

A 03 : Salah harga F

A 04 : Salah harga z

A 05 : Kurang perintah M 30

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 17SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 18: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

A 06 : Jumlah putaran sumbu utama terlalu tinggi

A 08 : Akhir pita pada perekaman

A 09 : Pemrograman tidak ditemukan

A 10 : Pemrograman kaset

A 11 : Salah memuat

A 12 : Salah pengecekan

A 13 : Pengalihan inchi/mm dengan memori penuh

A 14 : Salah satuan jalan pada program terbaca

A 15 : Salah harga H

A 17 : Salah sub program

4. TombolPendukung

: Memindahkan fungsi manual ke CNC atau sebaliknya

: Menyimpan data pada memori mesin

: Menghapus data 1 kotak untuk mengganti

: Kursor kembali ke nomor blok diagram sebelumnya

: Kursor menuju ke nomor blok diagram berikutnya

: Memasukkan data negatif dan sebagai tombol misscleaner

: Memindah kursor

5. Tombol Kombinasi

+ = Menyisipkan 1 baris blok program

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 18SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 19: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

+ = Menghapus 1 baris blok program

+ = Menghapus kembali ke awal program

+ = Eksekusi program berhenti sementara

+ = Mengubah posisi pahat

+ = Menghapus program keseluruhan

+ = Menghapus alarm

2.5 Penentuan Parameter Permesinan

a. Kecepatan pemotongan

b. Kedalaman pemotongan

c. Asutan dalam mm/putaran

d. Machining time

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 19SEMESTER GENAP 2014/2015

dimana: n = putaran spindle (rpm)

d = diameter bendakerja (mm)

dimana: D = diameter awal benda kerja (mm)

d = diameter akhir benda kerja (mm)

F = n. f

Tm= LiSn

dimana: f = asutan (mm/putaran)

dimana: L = panjang pembubutan (mm)

i = jumlah pemotongan

s = feed motion (mm/rev)

Angka

Page 20: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

e. Jumlah pemotongan

Penentuan parameter di atas juga dilakukan dengan membaca grafik pada contoh

berikut:

1. Mendapatkan jumlah putaran, dengan mengetahui :

- Diameter benda kerja

- Kecepatan potong yang dianjurkan

Dari grafik dibawah maka dapat dipilih jumlah putarannya :

Contoh : Diameter benda kerja : 40 mm

Kecepatan potong : 150 m/menit

Jumlah putaran : 1200 rpm

Grafik 2.1 Hubungan Antara Jumlah Putaran, Diameter Benda Kerja dan Cutting SpeedSumber : Modul Praktikum CNC Teknik Mesin Universitas Brawijaya2. Mendapatkan kecepatan asutan dalam mm/menit dengan mengetahui

- Diameter benda kerja

- Ketentuan asutan dalam putaran /menit

Dari grafik dibawah maka dapat dipilih asutan dalam mm/menit :

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 20SEMESTER GENAP 2014/2015

i= tt '

dimana: t = kedalaman pemotongan

t’ = depth of cut

Page 21: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

Contoh : Jumlah putaran : 1200 putaran/menit

Asutan : 0.06 mm/putaran

Kecepatan asutan : 70 mm/menit

Grafik 2.2 Grafik Hubungan Antara Asutan, Jumlah Putaran Sumbu Utama Dan Kecepatan Asutan

Sumber: Modul Praktikum CNC Teknik MesinUniversitas Brawijaya

2.6 Macam–Macam Pahat CNC TU-2A

Macam – macam pahat yang digunakan dalam mesin bubut CNC TU-2A adalah

sebagaiberikut :

1. Pahat Kanan

Pahat ini digunakan karena bentuk geometri benda tersebut memungkinkan

pahat kanan bisa mengerjakan hampir sebagian besar proses pengasutan. Pahat kanan

berfungsi sebagai proses pembubutan memanjang, melintang, dan menyudut.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 21SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 22: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

Gambar 2.30 Pahat Kanan Dilihat Dari LoopSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

2. Pahat Grooving / Potong

Pahat ini digunakan karena ada bentuk benda kerja yang membutuhkan

proses grooving/membuat lubang.

Gambar 2.31 Pahat PotongSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

3. Pahat Ulir

Pahat ini digunakan untuk membuat ulir , baik ulir tunggal maupun

ganda. Bentuk pahat ulir harus sesuai dengan bentuk ulir yang diinginkan.

Gambar 2.32 Pahat UlirSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2015

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

3.1 PersiapanPraktikum

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 22SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 23: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

Sebelum praktikum, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan

disiapkan agar pelaksanaanya berjalan lancar :

1. Menyiapkan manuskrip program dan program harus sudah benar agar pada saat

pengetikan program tidak memakan waktu yang lama.

2. Menyiapkan alat bantu berupa alat tulis, kalkulator, dll.

3. Menyiapkan flashdisk untuk menyimpan program

4. Menyiapkan benda kerja.

5. Memeriksa kondisi mesin CNC.

6. Menyiapkan jangka sorong.

3.2 ProsedurPermesinan

3.2.1 Pelayanan RS-232

a. Proses dikomputer.

1. Hubungkan kabel Rs-232 antara CPU dan mesin CNC yang akan digunakan.

2. Nyalakan komputer/CNC.

3. Ketik “DIR”.

4. Ketik “SER IN”.

5. Memberi nama program.

b. Proses di CNC.

1. CNC mode

2. Tekan untuk pindah ke kolom G

3. Tekan

4. Tekan + +

5. Tekan

c. Memanggil program.

1. Hubungkan kabel Rs-232 antara CPU dan mesin CNC yang akan digunakan.

3. Nyalakan komputer/CNC.

4. Ketik “DIR”.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 23SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 24: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

5. Pilih jenis program.

6. Ketik “SER OUT”.

3.2.2 Pengeplotan

Pengeplotan berfungsi untuk mengetahui apakah gerakan pahat

ataupemotongan sudah sesuai dengan gambar yang direncanakan. Langkah –

langkah pengeplotan:

1. Catat waktu mulai

2. Pilih operasi ke manual, tekan H/C

3. Gerakan tool turret keposisi pada pemasangan plotter untuk eksekusi program

4. Pasang tangkai plotter dan atur posisi pena serta kertas

5. Tempelkan atau posisikan plotter pada saat start point

6. Pilih CNC mode, ganti feed menjadi >200

7. Atur putaran spindle

8. Mulailah eksekusi program dengan plotter, tekan Start

10. Lakukan pengeplotan hingga selesai

11. Catat waktu mulai

12. Konsultasikan hasilnya dengan asisten

3.2.3 Setting Pahat dan Benda Kerja

a. Setting–setting tool off set :

Setting pahat dilakukan dengan tujuan agar mengetahui nilai kompensasi

pahat.Pada saat proses eksekusi menggunakan 3 buah pahat masing-masing

memiliki posisi yang berbeda pada tool turret, untuk melakukannya digunakan

bantuan loop. Setting pahat dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Catat waktu mulai set-up

2. Pilih operasi ke manual tekan H/C

3. Pastikan turret hingga kedudukannya aman untuk pemasangan pahat

4. Pasang pahat pada tool turret sesuai dengan urutan proses

5. Posisikan turret sedemikian rupa sehingga ada ruang untuk memasang loop

6. Pilih pahat referensi pada turret

7. Dekatkan turret mendekati loop dan amati hingga kedudukan pahat tepat

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 24SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 25: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

pada salip sumbu

8. Untuk pahat referensi, harga X dan Z adalah 0 (dengan jalan “DEL” dan H/C

ditekan 2 kali)

9. Untuk pahat lain catat harga X dan Z untuk kemudian masukkan kedalam

program, lakukan hingga pahat di set-up semua

10. Setelah selesai, lepasakan loop

11. Catat akhir waktu set-up

b. Setting “Start Point Tool”

Setting start point tool atau setting benda kerja dilakukan untuk

menenetukan titiknol pahat terhadap pada benda kerja, langkah-langkah pada

setting benda kerja adalah:

1. Catat waktu mulai set-up

2. Pilih operasi ke manual, tekan H/C

3. Posisikan turret hingga kedudukannya aman untuk pemasangan pahat (agak

menjauh dari chuck)

4. Posisikan benda kerja pada chuck hingga benar

5. Pilih pahat referensi untuk pertama kali proses

6. Gerakkan tool turret ke arah benda kerja

7. Sentuhkan ujung tool ke arah X facing memakan sedikit kemudian tekan

“DEL” masukkan nilai benda

8. Sentuhkan ujung tool ke arah Z memanjang dari permukaan benda kerja

kemudian “DEL”

9. Tool pada bagian X dan Z di posisikan pada start point (sesuai 692 pada

linenumber 000)

10. Setting start point selesai

11. Catat waktu selesai

3.2.4 Dry Run

Proses dry run bertujuan untuk mengetahui seberapa aman gerakan

pahat dalam melakukan proses eksekusi yang dilakukan tanpa benda kerja, dry run

dapat dilakukandengan :

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 25SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 26: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

1. Mencatat waktu mulai

2. Pilih operasi ke manual tekan H/C

3. Posisikan tool turret agak menjauh dari chuck untuk pemasangan benda kerja

4. Pasanglah benda kerja pada chuck hingga benar

5. Pilih paket referensi untuk pertama kali proses

6. Gerakkan tool turret ke arah benda kerja

7. Ujung tool di sentuhkan ke arah facing (memakan sedikit) kemudian “DEL”

8. Ujung tool di sentuhkan ke arah memanjang permukaan benda kerja (memakan

sedikit) kemudian tekan “DEL”

9. Posisikan tool pada harga X dan Z pada start point (sesuai dengan program

linenumber 000)

10. Lepaskan benda kerja dari chuck

11. Aturlah putaran spindle

12. Pilih operasi spindle

13. Panggil program dari flshdisk – ganti feed dengan >200

14. Mulailah eksekusi program dry run dan amati gerakan tool

15. Catat waktu selesai

3.2.5 Eksekusi Program

Setelah eksekusi program dengan dry run selesai dan benar maka pasanglah

benda kerja pada chuck, kemudian :

1. Catat waktu mulai

2. Setting “start point tool”

3. Pilih operasi ke CNC tekan H/C

4. Atur putaran spindle feed

5. Tanggan di posisikan pada “INP” + “FWD” dan ujung yang lain ditempat

“EMERGENCY STOP”

6. Eksekusi dimulai tekan “START”

7. Arus dicatat

8. Setelah eksekusi, turret di jauhkan dari benda kerja

9. Lepaskan benda kerja dari chuck

10. Catat waktu selesai

11. Konsultasikan dengan dosen atau asisten tentang hasil praktikum

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 26SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 27: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

BAB IV DESAIN BENDA KERJA DAN MANUSCRIPT

4.1 Desain Benda Kerja

(Terlampir)

4.2 Pahat Yang Digunakan

a. Pahat Kanan

Pahat ini digunakan karena bentuk geometri benda tersebut memungkinkan

pahat kanan bisa mengerjakan hampir sebagian besar proses pengasutan. Pahat

kanan berfungsi sebagai proses pembubutan memanjang, melintang, dan menyudut.

Gambar 4.1 Pahat kananSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Semester Genap 2014/2015 Teknik Mesin

Universitas Brawijaya

b. Pahat Grooving

Pahat grooving ini digunakan untuk pembuatan celah setelah finishing

pembubutan benda sudah selesai. Pahat grooving ini digunakan untuk

menggunakan celah pada benda kerja bermuka pemakanan lurus.

Gambar 4.2 Pahat groovingSumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Semester Genap 2014/2015 Teknik Mesin

Universitas Brawijaya

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 27SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 28: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

c. Pahat Ulir

Pahat ulir ini diigunakan untuk membuat ulir sesuai dengan benda yang

direncanakan. Pada praktikun ini saat yang tepat menggunakan pahat ulir adalah

proses paling akhir setelah proses grooving. Tahapan untuk melakukan penguliran

harus terlebih dahulu melakukan kisaran.

Gambar 4.3 Pahat ulirSumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Semester Genap 2014/2015 Teknik Mesin

Universitas Brawijaya

4.3 LangkahLintasanPahat

(Terlampir)

4.4 Flowchart

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 28SEMESTER GENAP 2014/2015

Mulai

Parameter1. Kecepatan asutan2. Kecepatan spindel3. Desain benda kerja4. Pahat yang digunakan5. Nilai kompoensasi pahat

A

Page 29: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

YA

Penguliran

Roughing

Finishing benda kerja

Grooving

Quality Control

Benda kerja jadi

B

Selesai

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 29SEMESTER GENAP 2014/2015

TIDAK

YA

TIDAK

Seting pahat

Seting benda kerja

A

Pengeplotan . benar?

Dry run aman?

Eksekusi program

Input manuskrip

Seting Rs-232

Plotting

B

Benda kerja dilepas

Seting benda kerja

Page 30: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

4.5 Program Manuscript

(Terlampir)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 30SEMESTER GENAP 2014/2015

Page 31: 1.Bab 1,2,3,4 (2A)

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 14

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR 31SEMESTER GENAP 2014/2015