21
BAB I PENDAHULUAN Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun demikian, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram. Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung sejak Mesir Kuno. A. LATAR BELAKANG Seperti yang kita telah ketahui bahwa Negara Agraris merupakan Negara yang sebagian besar masyarakatnya bertani. Seperti di Indonesia mrupakan negara agraris dimana pembangunan dibidang pertanian menjadi prioritas utama, oleh sebab itu infrastruktur pertanian sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan bertani, irigasi merupakan hal yang penting untuk mmendukung kegiatan tersebut. Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertaniannya. Dalam dunia modern saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu jika persedian air melimpah karena tempat 1 Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

1.Pendahuluan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas Pendahuluan Irigasi

Citation preview

Page 1: 1.Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam

dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman

dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber

mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun

demikian, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah

kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di

Indonesia biasa disebut menyiram. Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini

sudah banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung

sejak Mesir Kuno.

A. LATAR BELAKANG

Seperti yang kita telah ketahui bahwa Negara Agraris merupakan Negara yang

sebagian besar masyarakatnya bertani. Seperti di Indonesia mrupakan negara agraris

dimana pembangunan dibidang pertanian menjadi prioritas utama, oleh sebab itu

infrastruktur pertanian sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan bertani, irigasi

merupakan hal yang penting untuk mmendukung kegiatan tersebut.

Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertaniannya.

Dalam dunia modern saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia.

Pada zaman dahulu jika persedian air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai

atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan

pertanian, namun demikian irigasi juga bisa dilakukan dengan membawa air dengan

menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu persatu. Untuk irigasi

dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut dengan menyiram. Sebagaimana telah

di ungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak cara yang dapat dilakukan untuk

melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung sejak zaman Mesir kuno.

Sejarah Irigasi

Irigasi yang kuno tercatat dengan baik secara tertulis dalam sejarah manusia, pada

awalnya tercatat Raja Ampharaphel dari Shinar sejaman dengan Ibrahim yang identik

dengan Hammurabi raja ke-6 dari dinasti Babilon I, ia membuat undang-undang yang

1Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

Page 2: 1.Pendahuluan

berlandaskan nama Hammurabi menyatakan bahw apabila seseorang mengabaikan untuk

memperkuat tanggul salurannya dan air mengahnyutkan padang rumput yang diakibatkan

padatanggul tersebut terdapat lubang terbuka, maka orang tersebut harus mengembalikan

jagung yang hilang akibat bobolnya tanggul.

Irigasi Mesir Kuno dan Tradisional Nusantara

Sejak Mesir Kuno telah dikenal dengan memanfaatkan Sungai Nil. Di Indonesia, irigasi

tradisional telah juga berlangsung sejak nenek moyang kita. Hal ini dapat dilihat juga

cara bercocok tanam pada masa kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia. Dengan

membendung kali secara bergantian untuk dialirkan ke sawah. Cara lain adalah mencari

sumber air pegunungan dan dialirkan dengan bambu yang bersambung. Ada juga dengan

membawa dengan ember yang terbuat dari daun pinang atau menimba dari kali yang

dilemparkan ke sawah dengan ember daun pinang juga.

Waduk Jatiluhur 1955 di Jawa Barat dan Pengalaman TVA 1933 di Amerika

Serikat

Tennessee Valley Authority (TVA) yang diprakasai oleh Presiden AS Franklin D. Waduk

Jatiluhur terletak Roosevelt pada tahun 1933 merupakan salah satu Waduk Serba Guna

yang pertama dibangun di dunia. Resesi ekonomi (inflasi) tahun 1930 melanda seluruh

dunia, sehingga TVA adalah salah satu model dalam membangun kembali ekonomi

Amerika Serikat.

Isu TVA adalah mengenai: produksi tenaga listrik, navigasi, pengendalian banjir,

pencegahan malaria, reboisasi, dan kontrol erosi, sehingga di kemudian hari, Proyek

TVA menjadi salah satu model dalam menangani hal yang mirip. Oleh sebab itu, Proyek

Waduk Jatiluhur mirip dengan TVA di AS tersebut. di Kecamatan merupakan tiruan yang

hampir Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta (±9 km dari pusat Kota Purwakarta). Bendungan

itu dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang

luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal

Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3/tahun dan merupakan

waduk serbaguna pertama di Indonesia.

2Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

Page 3: 1.Pendahuluan

Jenis Irigasi

Irigasi Permukaan

Irigasi Permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai

melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake)

kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian.

Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan

pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.

Saluran primer sistim irigasi Bendung Bila, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan

Pintu air yang berfungsi membagi saluran primer menjadi tiga buah saluran sekunder

Irigasi Lokal

Sistem ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di

mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air yang disebar hanya

terbatas sekali atau secara lokal.

Irigasi dengan Penyemprotan

Penyemprotan biasanya dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot

akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih

dahulu, kemudian menetes ke akar.

3Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

Page 4: 1.Pendahuluan

Irigasi Tradisional dengan Ember

Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu

juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.

Irigasi Pompa Air

Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan

dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini

dapat terus mengairi sawah.

Irigasi Tanah Kering dengan Terasisasi

Di Afrika yang kering dipakai sustem ini, terasisasi dipakai untuk distribusi air.

Pengalaman Penerapan Jenis Irigasi Khusus

Irigasi Pasang-Surut di Sumatera, Kalimantan, dan Papua

Dengan memanfaatkan pasang-surut air di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Papua

dikenal apa yang dinamakan Irigasi Pasang-Surat (Tidal Irrigation). Teknologi yang

diterapkan di sini adalah: pemanfaatan lahan pertanian di dataran rendah dan daerah

rawa-rawa, di mana air diperoleh dari sungai pasang-surut di mana pada waktu pasang air

dimanfaatkan. Di sini dalam dua minggu diperoleh 4 sampai 5 waktu pada air pasang.

Teknologi ini telah dikenal sejak Abad XIX. Pada waktu itu, pendatang di Pulau

Sumatera memanfaatkan rawa sebagai kebun kelapa. Di Indonesia terdapat 5,6 juta Ha

dari 34 Ha yang ada cocok untuk dikembangkan. Hal ini bisa dihubungkan dengan

pengalaman Jepang di Wilayah Sungai Chikugo untuk wilayah Kyushu, di mana di sana

dikenal dengan sistem irigasi Ao-Shunsui yang mirip.

Irigasi Tanah Kering atau Irigasi Tetes

Di lahan kering, air sangat langka dan pemanfaatannya harus efisien. Jumlah air irigasi

yang diberikan ditetapkan berdasarkan kebutuhan tanaman, kemampuan tanah memegang

air, serta sarana irigasi yang tersedia.

Ada beberapa sistem irigasi untuk tanah kering, yaitu:

(1) irigasi tetes (drip irrigation),

(2) irigasi curah (sprinkler irrigation),

(3) irigasi saluran terbuka (open ditch irrigation), dan

(4) irigasi bawah permukaan (subsurface irrigation).

4Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

Page 5: 1.Pendahuluan

Untuk penggunaan air yang efisien, irigasi tetes [3] merupakan salah satu alternatif. Misal

sistem irigasi tetes adalah pada tanaman cabai.

Ketersediaan sumber air irigasi sangat penting. Salah satu upaya mencari potensi sumber

air irigasi adalah dengan melakukan deteksi air bawah permukaan (groundwater) melalui

pemetaan karakteristik air bawah tanah. Cara ini dapat memberikan informasi mengenai

sebaran, volume dan kedalaman sumber air untuk mengembangkan irigasi suplemen.

Deteksi air bawah permukaan dapat dilakukan dengan menggunakan Terameter.

Pengalaman Sistem Irigasi Pertanian di Niigata Jepang

Sistem irigasi pertanian milik Mr. Nobutoshi Ikezu di Niigata Prefecture. Di sini

terlihat adanya manajemen persediaan air yang cukup pada pengelolaan pertaniannya.

Sekitar 3 km dari tempat tersebut tedapat sungai besar yang debit airnya cukup dan tidak

berlebih. Air sungai dinaikan ke tempat penampungan air menggunakan pompa

berkekuatan besar. Air dari tempat penampungan dialirkan menggunakan pipa-pipa air

bawah tanah berdiameter 30 cm ke pertanian di sekitarnya. Pada setiap pemilik sawah

terdapat tempat pembukaan air irigasi tersebut. Pembagian air ini bergilir berselang

sehari, yang berarti sehari keluar, sehari tutup. Penggunaannya sesuai dengan kebutuhan

sawah setempat yang dapat diatur menggunakan tuas yang dapat dibuka tutup secara

manual. Dari pintu pengeluaran air tersebut dialirkan ke sawahnya melalui pipa yang

berada di bawah permukaan sawahnya. Kalau di tanah air kita pada umumnya air

dialirkan melalui permukaan sawah. Sedangkan untuk mengatur ketinggian air dilakukan

dengan cara menaikan dan menurunkan penutup pintu pembuangan air secara manual.

Pembuangan air dari sawah masuk saluran irigasi yang terbuat dari beton sehingga air

dengan mudah kembali ke sungai kecil, tanpa merembes terbuang ke bawah tanah.

Pencegahan perembesan air dilakukan dengan sangat efisien.

Pengalaman Irigasi Perkebunan Kelapa Sawit

Ketersediaan air merupakan salah satu faktor pembatas utama bagi produksi kelapa

sawit. Kekeringan menyebabkan penurunan laju fotosintesis dan distribusi asimilat

terganggu, berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman baik fase vegetatif maupun

fase generatif. Pada fase vegetatif kekeringan pada tanaman kelapa sawit ditandai oleh

kondisi daun tombak tidak membuka dan terhambatnya pertumbuhan pelepah. Pada

keadaan yang lebih parah kekurangan air menyebabkan kerusakan jaringan tanaman yang

dicerminkan oleh daun pucuk dan pelepah yang mudah patah. Pada fase generatif

5Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

Page 6: 1.Pendahuluan

kekeringan menyebabkan terjadinya penurunan produksi tanaman akibat terhambatnya

pembentukan bunga, meningkatnya jumlah bunga jantan, pembuahan terganggu, gugur

buah muda, bentuk buah kecil dan rendemen minyak buah rendah.

Manajemen irigasi perkebunan kelapa sawit, yaitu: membuat bak pembagi,

pembangunan alat pengukur debit manual di jalur sungai, membuat jaringan irigasi di

lapang untuk meningkatkan daerah layanan irigasi suplementer bagi tanaman kelapa

sawit seluas kurang lebih 1 ha, percobaan lapang untuk mengkaji pengaruh irigasi

suplementer (volume dan waktu pemberian) terhadap pertumbuhan vegetatif kelapa sawit

dan dampak peningkatan aliran dasar (base flow) terhadap performa kelapa sawit pada

musim kemarau, identifikasi lokasi pengembangan dan membuat untuk 4 buah Dam Parit

dan upscalling pengembangan dam parit di daerah aliran sungai.

B. TUJUAN PENELITIAN

Yang menjadi dasar untuk tujuan penelitian ini adalah : Dorongan untuk memberikan

informasi dari data secara menyeluruh mengenai kondisi wilayah atau kontur di

lakitan, serta tentang kondisi dan keadaan sistem irigasi tersebut kepada pembaca.

Sehingga pembaca dapat mengetahui dan mengenal sistem dalam perencanaan sebuah

saluran. Semoga dengan ini dapat memberikan sedikitnya informasi dalam sebuah

perencaaan suatu sistem irigasi di wilayahnya masing-masing.

C. KEGUNAAN PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau gambaran yang

mungkin terbaik dalam mengembangkan bagaimana sistem pengairan itu. Irigasi

memiliki peranan penting bagi masyarakat sekitar dalam sistem pengairan. Selain itu

penelitian ini diharapkan dapat membantu mengenal lebih jauh tentang sistem

pengairan irigasi, manfaat irigasi, faktor-faktor yang mempengaruhi irigasi dan

perencaan irigasi.

D. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitin ini adalah : Metode perbandingan

data , dimana data yang kita miliki kita bandingan dengan objek sejenis, dengan

mengumpuli artikel-artikel tentang sistem perairan irigasi dan dikat ligasi dan

Bangunan Air sehingga diharapkan mendapatkan hasil yang akurat.

6Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

Page 7: 1.Pendahuluan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN-PENGERTIAN

Bangunan Pelengkap

Adalah bangunan yang ditambahakan pada bangunan utama guna mengukur

debit air dan muka air.

Bangunan Pengatur

Adalah bangunan yang mengatur muka air di saluran tempat bangunan sadap

dan bagi.

Bangunan Peredam Energi

Struktur dari bangunan di hilir tubuh bendung yang terdiri dari berbagai type,

bentuk kiri kanannya dibatasi oleh tembok pangkal bendung dilanjutkan dengan

tembok sayap hilir denga bentuk tertentu.

Bangunan Pembilas ( penguras )

Bangunan pada tubuh bendung tepat dihilir pengambilan, guna mencegah

masuknya bahan sediment kedalam jaringan saluran irigasi.

Bangunan Utama

Adalah semua bangunan yang dibangun di sungai dan di sepanjang sungai atau

termasuk bendungan, untuk membelokan air kedalam jaringan irigasi agar dapat

digunakan untuk kegiatan irigasi. Biasanya dilengkapi dengan kantong lumpur agar

bisa mengurangi kandungan sediment berlebihan serta meungkinkan untuk mengatur

debit air yang masuk.

Bangunan Bagi

Adalah bangunan yang terletak pada saluran primer yang membagi air

kesaluran-saluran sekunder atau pada saluran sekunder yang membagi air keseluruh

sekunder lainnya.

7Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

Page 8: 1.Pendahuluan

Bangunan Sadap ( tersier )

Adalah bangunan yang terletak pada saluran primer ataupun sekunder yang

memberi air kesaluran terseier.

Bendung

Adalah bangunan pelimpah melintang sungai, yang berfungsi untuk

meninggalkan muka air minimum pada bangunan pengambilan untuk keperluan

irigasi.

Bendung Gerak

Adalah banguna berpintu yang dibuka selama aliran besar dengan masalah

yang terjadi selam banjir tidak besar. Bendung gerak dapat digunakan untuk mengatur

muka air di depan pengambilan agar air yang masuk tetap sesuai dengan kebutuhan

irigasi.

Bangunan Type Gergaji

Adalah bendung denga tataletak mercu pelimpah menyerupai gigi gergaji guna

diperoleh lebar efektif pelimpah yang lebih panjang.

Bendung Saringan Bawah

Adalah bendung dengan pengambilan pada dasar sungai, dilengkapi dengan

beberapa typr saringan. Contohnya : Bendung Tyroller.

Bendungan Pengelak

Adalah Bangunan penahan buatan, jenis urugan atau jenis lainnya untuk

mengalihkan aliran selama pelaksanaan konstruksi bangunan.

Hidrometer

Adalah suatu alat pengujian berdasarkan proses sedimentasi tanah.

Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air ( IP3A )

Adalah istilah umum untuk wadah kelembagaan dari sejumlah GP3A dan

lembaga lain yang memanfaatkan fasilitas irigasi termasuk irigasi pompa, yang

sepakat bekerjasama dalam pengolahan suatu daerah pelayaran irigasi.

8Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

Page 9: 1.Pendahuluan

Intake

Adalah bangunan yang digunakan untuk membelokan air irigasi dari sungai

agar sesuai denga debit rencana dan pengelakan sediment.

Jaringan Irigasi Primer

Adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan utama, saluran

induk primer, saluran pembuangan, bangunan bagi, bangunan sadap, dan bangunan

pelengkapnya.

Jaringan Irigasi Sekunder

Adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan utama, saluran

sekunder, saluran pembuangan, bangunan bagi, bangunan sadap, dan bangunan

pelengkapnya.

Jaringan Irigasi Tersier

Adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi

dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter, dan saluran

pembuang, boks tersier, boks kuarter, serta bangunan pelengkap.

Jaringan Irigasi Teknis

Adalah jaringan yang sudah memisahkan antara system irigasi, pembuang dan

jaringan tersier.

Jaringan Pembuang

Adalah seluruh bangunan dari saluran pembuang.

Mercu

Adalah bagian atas pelimpah atau tanggul.

Ogee

Adalah salah satu type mercu bendung yang permukaannya mengikuti

persamaan tertentu, hasil percobaan USCE.

9Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

Page 10: 1.Pendahuluan

Operasi Jaringan Irigasi

Adalah upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasuk kegiatan

membuka dan menutup pintu bangunan irigasi.

Patok Tetap ( BM )

Adalah Patok yang dibuat dari beton bertulang denga ukuran tertentu, sebaga

penyimpan koordinat planimetris.

Rencana Tata Tanam Detail ( RTTD )

Adalah rencana tata tanam yang menggambarkan rencana luas tanam pada

suatu dareha irigasi.

Rap-Rap

Adalah susunan bongkahan batu alam atau blok-blok beton buatan dengan

ukuran dan volume tertentu, sebagai peredam energi di hilir bendung sebagai perisai

untuk mengurangi kedalam penggerusan setempat.

Saluran Pembuang Alamiah

Adalah saluran alami yang digunakan untuk mengalirkan air.

Siaran

Adalah penghubung batu belah antara satu dengan yang lainnya, yang

merupakan tampilan dekoratif dari material saluran irigasi.

Sistem Golongan

Adalah suatu cara untuk menekan beban puncak kebutuhan air pada waktu

pengolahan tanah, sehingga dapat mendekati debit maksimum ketesediaan air di

bendung, dengan mengatur jadwal waktu mulai pengolahan tanah tiap golongan

dengan menyesuaikan debit sungai.

10Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

Page 11: 1.Pendahuluan

Tinggi jagaan Minimum

Tinggi jagaan yang di tetapkan minimum berdasarkan besaran debit saluran.

Turap

Adalah konstruksi yang dapat menahan tekanan tanah di sekelilingnya,

mencegah terjadinya kelongsoran, dan biasanya terdiri dari dinding turap dan

penyangganya.

B. DEFINISI IRIGASI

Irigasi adalah sistem penggunaan air pda tanah untuk keperluan penyediaan

cairan yang di butuhkan untuk tanaman atau lahan pertanian.

Beberapa kegunaan sistem irigasi yaitu sebagai berikut :

1. Menambah air di dalam tanah untuk menyediakan cairan.

2. Menyediakan jaminan panen.

3. Untuk mendinginkan tanah atau atmosfer, sehingga timbul lingkungan yang baik

guna pertumbuhan tanam.

4. Mengurangi bahaya pembekuan.

5. Mencuci kadar garam dalam tanah.

6. Mengurangi bahaya erosi dalam tanah.

7. Melunakan pembajakan tanah atau gumpalan.

C. TUJUAN DAN MANFAAT IRIGASI

Irigasi memberi manfaat denga tujuan memberikan hal yang menguntungkan

dan meminimalisir hal yang merugikan, sehingga membantu manusia dalam menjaga

keberlangsungan hidupnya.

1. Membasahi tanah yang curah hujan di tempatnya kurang.

2. Mengaliri daerah pertanian sepanjang waktu.

3. Membantu penyuburan tanah.

4. Membantu Kolmaltase, yaitu meninggikan tanah yang rendah (rawa) dengan

endapan lumpur yang dikandung air irigasi.

11Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

Page 12: 1.Pendahuluan

D. KUALITAS AIR IRIGASI

Air yang kurang baik untuk irigasi biasanya mengandung :

1. Air mengandung bahan kimia yang mengandung racun bagi manusia dan

tumbuhan.

2. Air mengandung bahan kimia yang mengandung racun bagi tanah.

3. Tingkat keasaman air ( Ph )

4. Tingkat keragaman air.

5. Air yang mengandung bakteri berbahaya bagi manusia dan tanaman, ketika

manusia mengkonsumsi tanaman yang airnya di aliri air tersebut.

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IRIGASI

1. Perkolasi, yaitu gerakan ke bawah tanah dari zona tidak jenuh letaknya antara

permukaan tanah sampai muka air tanah ( Zona jenuh ).

2. Evaporasi merupakan hal yang penting dalam studi pengembangan sumber daya

air, evaporasi mempengaruhi debit sungai dan kapasitas waduk. Beberapa faktor

yang mempengaruhi evaporasi yaitu :

a. Radiasi matahari.

b. Angin

c. Kelembaban

d. Suhu

F. BANGUNAN-BANGUNAN PENDUKUNG

1. Bangunan Irigasi

a. Bangunan Bagi

b. Bangunan sadap

2. Banguna Pelengkap

a. Tanggul

b. Pintu

c. Siphon

d. Talang

e. Gorong-gorong

f. Bangunan-bangunan lain

12Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

Page 13: 1.Pendahuluan

BAB III

PERMASALAHAN

A. PERENCANAAN SALURAN

1. Perencanaan Pendahuluan

Rencana pendahuluan dari saluran irigasi harus menunjukna antara lain :

a. Trase jalur saluran pada peta tata letak.

b. Ketinggian tanah pada jalur trase saluran.

c. Lokasi bangunan tersier, sekunder dengan tinggi air.

d. Bangunan-bangunan lainnya yang akan dibangun dengan perkiraan kehilangan

energi.

e. Luas daerah layanan pada bangunan sadap dan debit yang digunakan.

f. Debit rencana dan kapasitas saluran.

g. Perkiraan kemiringan dasar saluran dan potongan melintang.

h. Ruas-ruas ke jaluran dan bangunan-bangunan permanent yang ada.

2. Klasifikasi Jaringan Irigasi

Saluran primer membawa air dari jaringan utama ke jaringan sekunder dan

petak-petak tersier yang di aliri. Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan

bagi yang terakhir, saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke oetak

tersier yang dilayani saluran tersebut. Batas saluran sekunder adalah pada

bangunan sadap terakhir.

Sauran pemabawa, membawa air irigasi dari sumber air lain ( bukan sumber

yang memberi air pada bangunan air pada bangunan utama )kejaringan irigasi

primer. Saluran muka tersier mambawa air dari bangunan sadap tersier kepetak

yang terletak diseberang petak tersier lainnya.

Untuk menghubungakan petak bagian-bagian dari suatu jaringan irigasi dibuat

suatu peta, yang disebut peta petak. Peta petak dibuat berdasarkan pea topografi

dengan skala yang disesuaikan, dilengkapi dengan garis-garis kontur. Umunya

peta petak irigasi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

13Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

Page 14: 1.Pendahuluan

1. Petak Primer, petak ini di layani oleh saluran primer yang mengambil

langsung dari banguan penyadap, petak primer mempunyai beberapa saluran

sekunder.

2. Petak Sekunder, petak sekunder tersiri dar beberapa petak tersier yang

kesemuanya di layani oleh satu petak saluran sekunder. Dimana petak

sekunder mendapat aliran air dari petak primer.

3. Petak ini menerima air irigasi yang dialiri dan diukur pada bangunan sadap

( Off take ) tersier. Petak tersier harus berbatasan langsung dengan saluran

sekunder ataupun saluran primer, kecuali petak-petak tidak secara langsung

terletak sepanjang jaringan saluran irigasi utama.

3. Daerah Irigasi

Suatu kesatuan wilayah yang mendapatkan air dari suatu jaringan irigasi

disebut daerah irigasi.

4. Trase Jalur Saluran

Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam perencanaan trase saluran, antara

lain :

a. Trase saluran berupa garis lurus sejauh mungkin, jika memang harus belok

maka di buat lengkung-lengkung yang bulat.

b. Tinggi muka air di usahakan menedakati ketinggian medan atau lebih

tinggi dari medan sekelilingnya.

c. Jumlah galian dan cut di usahakan seimbang untuk meminimalkan biaya

konstruksi saluran.

5. Geometri Penampang saluran

Penampang saluran diharapkan bisa mengaliri debit tertentu denga luas

penampang basah yang sekecil-kecilnya ( minimum ) penampang demikian biasa

diisebut penampang efisien atau penampang ekonomis. Dari analisis penampang

melintang saluran.

Dengan debit yang besar dibuat dengan melihat perbandingan lebar dasar dengan

kedalaman h yang tinggi, hal ini untuk menghidari agar kecepatan rencana tidak

melebihi batas kecepatan maksimum yang diizinkan.

14Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil

Page 15: 1.Pendahuluan

6. Kemiringan Dinding Saluran

Untuk memperkecil biaya pembebasan lahan maka dinding saluran dibuat

lebih curam, dan termasuk pada galiannya juga, jadi pembebasan lahan lebih

kecil.

7. Tinggi Jagaan

Meningginya muka air di dalam saluran sampai melebihi tinggi rencana bisa di

sebabkan oleh penutupan pintu air di hilir secara tiba-tiba serta akibat pengaliran

buangan yang masuk kedalam saluran.

15Tugas Irigasi dan Bangunan Air. 1 _Univ. Bung Karno_Tek. Sipil