20
II-1 2. ALTERASI HIDROTERMAL Pendahuluan Alterasi hidrothermal adalah pergantian mineralogi dan komposisi kimia yang terjadi ketika batuan berinteraksi dengan fluida hidrothermal (White, 1996). Alterasi terjadi sebagai proses kesetimbangan antara mineral-mineral batuan yang berinteraksi dan larutan fluida hidrothermal. Alterasi umumnya terjadi bersama dengan terbentuknya pengisian rekahan-rekahan oleh urat-urat atau gangue. Jika kenampakan alterasi ini pada tubuh batuan memiliki pola keteraturan maka kita bisa membaginya menjadi suatu zona yang disebut zona alterasi hidrotermal. White (2006) mendeskripsikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam alterasi hidrothermal menjadi tiga faktor utama antara lain bagaimana batuan berinteraksi dengan fluida hidrothermal, rasio perbandingan air dan batu, dan komposisi fluida hidrothermal. Kondisi Pembentukan Alterasi Hidrothermal Perbandingan Rasio Fluida dan Batuan Rasio fluida dan batuan sangat penting dalam memahami intensitas alterasi hidrothermal pada batuan. Jika jumlah fluida yang kontak terhadap batuan sedikit maka perubahan kimia yang terjadi pada mineral-mineral penyusun batuan sedikit, penambahan fluida hanya berfungsi untuk membentuk mineral-mineral hidrous (klorit, serisit dan lain sebagainya) serta penambahan CO2 minor untuk membentuk mineral-mineral karbonat, tetapi tidak terjadi metasomatisme mayor pada batuan. Hal ini juga dipengaruhi oleh komposisi batuannya. Jika rasio perbandingan fluida dan batuan tinggi, maka mineral-mineral penyusun batuan yang mungkin untuk teralterasi dapat teralterasi, dan komposisi keseluruhan tubuh batuan secara substansial akan terubah, dalam proses ini berasosiasi dengan metasomatisme mayor. Dalam kasus ini faktor yang paling mempengaruhi alterasi batuan berupa komposisi kimia fluida hidrothermal.

2. Alterasi hidrotermal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Alterasi Hidrotermal,

Citation preview

  • II-1

    2. ALTERASI HIDROTERMAL

    PendahuluanAlterasi hidrothermal adalah pergantian mineralogi dan komposisi kimia yang terjadiketika batuan berinteraksi dengan fluida hidrothermal (White, 1996). Alterasi terjadisebagai proses kesetimbangan antara mineral-mineral batuan yang berinteraksi danlarutan fluida hidrothermal. Alterasi umumnya terjadi bersama dengan terbentuknyapengisian rekahan-rekahan oleh urat-urat atau gangue. Jika kenampakan alterasi ini padatubuh batuan memiliki pola keteraturan maka kita bisa membaginya menjadi suatu zonayang disebut zona alterasi hidrotermal. White (2006) mendeskripsikan faktor-faktor yangberpengaruh dalam alterasi hidrothermal menjadi tiga faktor utama antara lain bagaimanabatuan berinteraksi dengan fluida hidrothermal, rasio perbandingan air dan batu, dankomposisi fluida hidrothermal.Kondisi Pembentukan Alterasi HidrothermalPerbandingan Rasio Fluida dan BatuanRasio fluida dan batuan sangat penting dalam memahami intensitas alterasi hidrothermalpada batuan. Jika jumlah fluida yang kontak terhadap batuan sedikit maka perubahankimia yang terjadi pada mineral-mineral penyusun batuan sedikit, penambahan fluidahanya berfungsi untuk membentuk mineral-mineral hidrous (klorit, serisit dan lainsebagainya) serta penambahan CO2 minor untuk membentuk mineral-mineral karbonat,tetapi tidak terjadi metasomatisme mayor pada batuan. Hal ini juga dipengaruhi olehkomposisi batuannya.Jika rasio perbandingan fluida dan batuan tinggi, maka mineral-mineral penyusun batuanyang mungkin untuk teralterasi dapat teralterasi, dan komposisi keseluruhan tubuh batuansecara substansial akan terubah, dalam proses ini berasosiasi dengan metasomatismemayor. Dalam kasus ini faktor yang paling mempengaruhi alterasi batuan berupakomposisi kimia fluida hidrothermal.

  • II-2

    Pengaruh alterasi hidrothermal terhadap batuan dapat dibagi menjadi tiga (White,1996) yaitu :1) Pengaruh yang bekerja pada individual mineral secara selektif, proses initerjadi dalam dua kondisi dimana batuan yang berinteraksi fluida bersifat tidakreaktif sehingga hanya mineral-mineral yang dapat bereaksi dengan fluida yangdapat menunjukkan pengaruh alterasi. Atau jumlah fluida yang sedikit (rasiofluida:batuan rendah). Proses ini umumnya terjadi pada zona alterasi propilitik.2) Pengaruh yang terjadi hanya pada urat dan sekitarnya, pengaruh ini dapatdigunakan jika alterasi yang teramati di batuan hanya berhenti di sekitar tubuh uratdan tidak terjadi mineralisasi mayor di sana. Pengaruh jenis ini dapat digunakanuntuk menunjukkan posisi pusat sumber fluida hidrothermal denganmemperhatikan densitas dan distribusi persebarannya di batuan.3) Pengaruh pada keseluruhan batuan secara pervasif, pengaruh ini terjadidisebabkan oleh dua hal yaitu:a. Terdapat suatu peristiwa struktur utama yang memungkinkan fluidahidrothermal masuk ke dalam seluruh tubuh batuan dan mengalterasi seluruhkomponen batuan secara intensif.b. Batuan memiliki banyak rekahan yang memungkinkan bagi fluida untuk masukke dalamnya dan mengalterasi seluruh batuan tersebut.Suhu dan TekananKondisi suhu dan tekanan juga menentukan mineral-mineral alterasi terbentuk, misalnyapada suhu 250C kehadiran mineral-mineral klorit akan berkurang dan digantikan olehkehadiran mineral-mineral biotit, sedangkan tekanan berpengaruh terhadap temperaturfluida sehingga pendidihan (boiling) fluida hidrothermal dapat terjadi.Adapun kelompok mineral-mineral ubahan menurut Corbett dan Leach (1996) sertakondisi lingkungan pembentukannya sebagai berikut :a. Kelompok silika yang terbentuk pada pH rendah (

  • II-3

    larutan hidrothermal yang ekstrim akan terbentuk silika opal, kristobalit dantridymit. Sedangkan pada suhu 100C-200C akan terbentuk kalsedon, dan padasuhu yang tinggi (>200C) akan terbentuk mineral silika amorf.b. Kelompok mineral alunit, ketika kandungan pH dari larutan hidrothermal >2 akanterbentuk asosiasi mineral silika dengan mineral andalusit, ketika suhu larutanmemiliki kisaran yang besar (>300C-350C) mineral andalusit akan terbentukbersamaan dengan mineral korundum. Terdapat empat lingkungan pembentukanalunit yang berbeda yaitu steam heated alunite yang terbentuk di bawah permukaandengan kedalam berkisar 1-1,5 km yang dipengaruhi oleh kandungan asam yangtinggi yang dibawa oleh gas H2S yang terjadi akibat pendidihan pada sistemhidrothermal. Mineral-mineral yang terbentuk berupa kristal-kristal halus dankristal-kristal yang menjarum. Supergene alunite yaitu hasil dari asam sulfurik olehpelapukan dari endapan sulfida yang masif, dengan bentuk kristal menjarum yangserupa dengan produk steam heated alunite, kelompok alunit jenis ini dapatdibedakan dengan jenis sebelumnya berdasarkan tatatan geologinya dan jugadijumpai adanya kandungan oksida besi sebagai salah satu hasil lapukan. Magmaticalunite, terendapkan dari volatil yang berasal dari intrusi dan umumnya terjadipada zona urat-urat dan breksi, dengan bentukan kristal radier prismatik, padalingkungan yang dekat dengan sistem porfiri terbentuk mineral-mineral alunit yangmemiliki kristal yang tidak beraturan bertekstur poikilitik dan kontak denganmineral kuarsa, liquid alunite terbentuk dari larutan yang berasal dari magmadengan kristal yang dihasilkan kasar dengan bentuk tabular atau seperti berbilah-bilah.c. Kelompok kaolin, terbentuk dari lingkungan dengan fluida berkadar pH lebih tinggi(berkisar 4) dengan mineral yang terbentuk berupa kaolin dengan suhu yangberkisar

  • II-4

    yang terbentuk, sedangkan pada suhu 100C-200C akan dijumpai keterdapanmineral illite-smektit yang inter-layering, mineral illit akan ditemukan pada kisaransuhu 200C-250C, kemudian mineral-mineral mika berbutir halus pada suhu>200C-250C. dan kristal-kristal kasar mika putih terjadi pada suhu >250C-300Ce. Kelompok mineral klorit, terbentuk pada kondisi larutan hidrothermal memiliki pHnetral klorit-karbonat, dengan terjadi adanya transisi dari kelompok illit, berupaasosiasi antara mineral klorit dan smektit pada suhu yang rendah, dan didominasioleh klorit pada suhu yang lebih tinggi.f. Kelompok kalksilikat, kelompok ini ditandai dengan hadirnya asosiasi zeolit-klorit-karbonat pada suhu yang rendah dengan kondisi pH larutan hidrothermal bersifatalkali netral. Dan pada suhu yang tinggi akan terbentuk mineral-mineral amfibolsekunder (aktinolit). Zeolit merupakan jenis mineral yang sensitif terhadapperubahan suhu, pada suhu 220C-250Cakan membentuk butir mineral yang baik. Amfibol sekunder (utamanya aktinolit)terbentuk pada sistem hidrothermal aktif yang stabil pada suhu berkisar >280C-300C (Leach et al.,1983). Biotit dapat ditemukan pada zona bersuhu >300C-325Cdan juga lingkungan porfiri. Lingkungan sistem porfiri aktif ditandai denganhadirnya mineral-mineral seperti klinopiroksen (>300C) dan garnet (>325C-350C).g. Fase mineral-mineral lain, kelompok ini terdiri dari kehadiran mineral-mineralkarbonat yang terbentuk pada wilayah pH dan temperatur yang luas (pH >4).Mineral-mineral ini berasosiasi dengan mineral illit, kaolin, klorit dan fase kalk-silikat. Mineral-mineral Feldspar yang berasosiasi dengan mineral klorit dan fasemineral kalk-silikat. Mineral-mineral feldspar sekunder seperti albit dapat

  • II-5

    terbentuk pada kondisi pH alkali netral dengan kandungan aNa+/aK+ tinggisedangkan potasium feldspar terbentuk jika kandungan rasio aNa+/aK+ rendah.Mineral-mineral sulfida terbentuk hampir pada semua kisaran suhu dan pH. Dimanaalunit akan terbentuk pada pH rendah (

  • II-6

    Alterasi dan mineral-mineral ubahanAlterasi merupakan kenampakan perubahan komponen batuan berupa mineralsecara fisik dan kimia yang terdapat pada sekitar urat atau gangue.Hasil alterasi dinding batuan bergantung kepada beberapa faktor yaitu:1. Karakter dari batuan dinding2. Karakter dari fluida yang menginvansi3. Suhu dan tekanan ketika proses alterasi tersebut bekerja.Selama proses alterasi terjadi terdapat beberapa jenis reaksi kimia yang terjadiyaitu :a. Hidrolisis; perpindahan molekul air dari fluida ke dalam mineral.b. Hidrasi-dehidrasi; perpindahan molekul air pada mineral ke dalam fluida.c. Metasomatisme alkali dan alkali tanah; merupakan reaksi aktif antara fluidadengan batuan dan mineral yang mengakibatkan terjadinya pengurangan ataupenambahan unsur pada batuan dan mineral tersebut.d. Dekarbonasi; merupakan reaksi yang terjadi pada pusat area skarn, dimanamineral-mineral karbonat (kalsit atau dolomit) tergantikan oleh mineral-mineral silika dan mengalami kombinasi dengan komponen-komponennyae. Silisifikasi; merupakan penambahan mineral silika ke dalam batuan sepertipenambahan mineral kalsedon, opal, atau jasperf. Silisikasi; penggantian mineral-mineral pada batuan oleh mineral silikag. Reduksi-oksidasi; merupakan reaksi penting yang berpengaruh terhadapkandungan ferri-ferrous iron, dan mineralogi sulfur dan ikatan lainnya. Reaksi inijuga berpengaruh pada sistem yang bereaksi dengan kandungan unsurvanadium, uranium, mangan dan pasangan-pasangan redoks lainnya.h. Reaksi-reaksi lainnya seperti karbonatisasi, desulfidasi, sulfidasi dan fluoridasi.

  • II-7

    Terdapat berbagai macam pembagian dari jenis-jenis alterasi yang terjadi di batuan,pembagian ini didasari oleh asosiasi mineral-mineral ubahan yang terbentuk padazona laterasi tersebut. Adapun pembagian alterasi menurut Guilbert (1986)berdasarkan pembagian oleh Meyer dan Hemley (1967) yaitu:1. Potassik, dikenal juga dengan istilah alterasi biotit-ortoklas, ditemukan adanyakandungan K-silikat. Terdapat pembentukan K-feldspar bersama atau tanpakandungan biotit dan serisit, umumnya disertai dengan sisa kandungan kalsium-garam dalam aksesoris mineral seperti anhydrit [CaSO4], apatit [(Ca,Mg,Fe)CO3],fluorit [CaF2], kalsit atau sideromagnesio kalsit, kalkopirit, molibdenit, pirit,magnetit, atau hematit. Pada alterasi ini ditemukan adanya penambahankandungan potash seperti yang terdapat pada K-feldspar. Ditemukan adanyapenggantian kandungan hornblenda atau klorit oleh biotit dan plagioklas K-Fledspar.

    Gambar 2.2. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe potasik yang ditandai adanyakehadiran K-feldspar dan biotit (dari http: pangea.stanford.edu/research/ODEX/kurt-gsn.html abyss.elte.hu).2. Propilitik, merupakan jenis alterasi yang terjadi dengan menghasilkan kehadiranmineral-mineral seperti epidot, klorit, dan karbonat yang menggantikankomposisi mineral plagioklas serta hornblenda-biotit (klorit, montmorilonit, danepidot) pada batuan. Terkadang dijumpai adanya kehadiran K-felspar seperti

    II-7

    Terdapat berbagai macam pembagian dari jenis-jenis alterasi yang terjadi di batuan,pembagian ini didasari oleh asosiasi mineral-mineral ubahan yang terbentuk padazona laterasi tersebut. Adapun pembagian alterasi menurut Guilbert (1986)berdasarkan pembagian oleh Meyer dan Hemley (1967) yaitu:1. Potassik, dikenal juga dengan istilah alterasi biotit-ortoklas, ditemukan adanyakandungan K-silikat. Terdapat pembentukan K-feldspar bersama atau tanpakandungan biotit dan serisit, umumnya disertai dengan sisa kandungan kalsium-garam dalam aksesoris mineral seperti anhydrit [CaSO4], apatit [(Ca,Mg,Fe)CO3],fluorit [CaF2], kalsit atau sideromagnesio kalsit, kalkopirit, molibdenit, pirit,magnetit, atau hematit. Pada alterasi ini ditemukan adanya penambahankandungan potash seperti yang terdapat pada K-feldspar. Ditemukan adanyapenggantian kandungan hornblenda atau klorit oleh biotit dan plagioklas K-Fledspar.

    Gambar 2.2. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe potasik yang ditandai adanyakehadiran K-feldspar dan biotit (dari http: pangea.stanford.edu/research/ODEX/kurt-gsn.html abyss.elte.hu).2. Propilitik, merupakan jenis alterasi yang terjadi dengan menghasilkan kehadiranmineral-mineral seperti epidot, klorit, dan karbonat yang menggantikankomposisi mineral plagioklas serta hornblenda-biotit (klorit, montmorilonit, danepidot) pada batuan. Terkadang dijumpai adanya kehadiran K-felspar seperti

    II-7

    Terdapat berbagai macam pembagian dari jenis-jenis alterasi yang terjadi di batuan,pembagian ini didasari oleh asosiasi mineral-mineral ubahan yang terbentuk padazona laterasi tersebut. Adapun pembagian alterasi menurut Guilbert (1986)berdasarkan pembagian oleh Meyer dan Hemley (1967) yaitu:1. Potassik, dikenal juga dengan istilah alterasi biotit-ortoklas, ditemukan adanyakandungan K-silikat. Terdapat pembentukan K-feldspar bersama atau tanpakandungan biotit dan serisit, umumnya disertai dengan sisa kandungan kalsium-garam dalam aksesoris mineral seperti anhydrit [CaSO4], apatit [(Ca,Mg,Fe)CO3],fluorit [CaF2], kalsit atau sideromagnesio kalsit, kalkopirit, molibdenit, pirit,magnetit, atau hematit. Pada alterasi ini ditemukan adanya penambahankandungan potash seperti yang terdapat pada K-feldspar. Ditemukan adanyapenggantian kandungan hornblenda atau klorit oleh biotit dan plagioklas K-Fledspar.

    Gambar 2.2. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe potasik yang ditandai adanyakehadiran K-feldspar dan biotit (dari http: pangea.stanford.edu/research/ODEX/kurt-gsn.html abyss.elte.hu).2. Propilitik, merupakan jenis alterasi yang terjadi dengan menghasilkan kehadiranmineral-mineral seperti epidot, klorit, dan karbonat yang menggantikankomposisi mineral plagioklas serta hornblenda-biotit (klorit, montmorilonit, danepidot) pada batuan. Terkadang dijumpai adanya kehadiran K-felspar seperti

  • II-8

    albit. Terjadi juga proses metasomatisme pada kandungan alkali-alkali tanahatau proses peluluhan (leacing) yang tidak berpengaruh.3. Alterasi filik atau serisitik, merupakan alterasi yang didominasi oleh serisitpilosilikat, sebuah nama yang diberikan karena terdapatnya asosiasi denganmineral-mineral mika berbutir halus seperti muskovit, hydromika, dan phengite.Semua mineral-mineral asli di batuan seperti feldspar, mika dan mineral mafikterubah menjadi mineral serisit dan kuarsa. Dijumpai kehadiran mineralaksesoris minor seperti pirit, klorit, leukoksen, rutil yang terbentuk darititanium biotit, serta sphene dan mineral aksesoris lainnya. Terdapat tambahanmineral biotit atau biotit-klorit yang tidak dibarengi dengan kehadiran K-feldspar. Tipe alterasi tersebut dapat dijumpai dengan batuan asal seperti batuanandesit mafik pada sistem porfiri

    Gambar 2.3. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe propilitik yang ditandaiadanya kehadiran klorit, kalsit dan epidot (dari http:www.unituebingen.de/uni/emi/agarkl/pages/research/pages/hornberg/hornberg.html)

    II-8

    albit. Terjadi juga proses metasomatisme pada kandungan alkali-alkali tanahatau proses peluluhan (leacing) yang tidak berpengaruh.3. Alterasi filik atau serisitik, merupakan alterasi yang didominasi oleh serisitpilosilikat, sebuah nama yang diberikan karena terdapatnya asosiasi denganmineral-mineral mika berbutir halus seperti muskovit, hydromika, dan phengite.Semua mineral-mineral asli di batuan seperti feldspar, mika dan mineral mafikterubah menjadi mineral serisit dan kuarsa. Dijumpai kehadiran mineralaksesoris minor seperti pirit, klorit, leukoksen, rutil yang terbentuk darititanium biotit, serta sphene dan mineral aksesoris lainnya. Terdapat tambahanmineral biotit atau biotit-klorit yang tidak dibarengi dengan kehadiran K-feldspar. Tipe alterasi tersebut dapat dijumpai dengan batuan asal seperti batuanandesit mafik pada sistem porfiri

    Gambar 2.3. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe propilitik yang ditandaiadanya kehadiran klorit, kalsit dan epidot (dari http:www.unituebingen.de/uni/emi/agarkl/pages/research/pages/hornberg/hornberg.html)

    II-8

    albit. Terjadi juga proses metasomatisme pada kandungan alkali-alkali tanahatau proses peluluhan (leacing) yang tidak berpengaruh.3. Alterasi filik atau serisitik, merupakan alterasi yang didominasi oleh serisitpilosilikat, sebuah nama yang diberikan karena terdapatnya asosiasi denganmineral-mineral mika berbutir halus seperti muskovit, hydromika, dan phengite.Semua mineral-mineral asli di batuan seperti feldspar, mika dan mineral mafikterubah menjadi mineral serisit dan kuarsa. Dijumpai kehadiran mineralaksesoris minor seperti pirit, klorit, leukoksen, rutil yang terbentuk darititanium biotit, serta sphene dan mineral aksesoris lainnya. Terdapat tambahanmineral biotit atau biotit-klorit yang tidak dibarengi dengan kehadiran K-feldspar. Tipe alterasi tersebut dapat dijumpai dengan batuan asal seperti batuanandesit mafik pada sistem porfiri

    Gambar 2.3. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe propilitik yang ditandaiadanya kehadiran klorit, kalsit dan epidot (dari http:www.unituebingen.de/uni/emi/agarkl/pages/research/pages/hornberg/hornberg.html)

  • II-9

    Gambar 2.4. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe filik yang ditandai adanyakehadiran klorit dan muskovit (dari http: www.unituebingen.de/uni/emi/agarkl/pages/research/pages/hornberg/hornberg.html)4. Argilik, alterasi yang terdiri dari kumpulan mineral-mineral ubahan berupakaolin yang berasal dari plagioklas dan montmorilonit yang berasal dari amfiboldan plagioklas. Terdapat K-fledspar yang tidak berpengaruh, terjadi peluluhankandungan alkali-alkali tanah dalam jumlah yang besar. Alterasi ini terjadi padasuhu yang rendah dan rendah perbandingan rasio K+/H-.

    Gambar 2.5. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe argilik yang ditandai adanyakehadiran montmorilonit dan kaolin (dari http: pangea.stanford.edu/research/ODEX/kurt-gsn.html abyss.elte.hu)II-9

    Gambar 2.4. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe filik yang ditandai adanyakehadiran klorit dan muskovit (dari http: www.unituebingen.de/uni/emi/agarkl/pages/research/pages/hornberg/hornberg.html)4. Argilik, alterasi yang terdiri dari kumpulan mineral-mineral ubahan berupakaolin yang berasal dari plagioklas dan montmorilonit yang berasal dari amfiboldan plagioklas. Terdapat K-fledspar yang tidak berpengaruh, terjadi peluluhankandungan alkali-alkali tanah dalam jumlah yang besar. Alterasi ini terjadi padasuhu yang rendah dan rendah perbandingan rasio K+/H-.

    Gambar 2.5. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe argilik yang ditandai adanyakehadiran montmorilonit dan kaolin (dari http: pangea.stanford.edu/research/ODEX/kurt-gsn.html abyss.elte.hu)II-9

    Gambar 2.4. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe filik yang ditandai adanyakehadiran klorit dan muskovit (dari http: www.unituebingen.de/uni/emi/agarkl/pages/research/pages/hornberg/hornberg.html)4. Argilik, alterasi yang terdiri dari kumpulan mineral-mineral ubahan berupakaolin yang berasal dari plagioklas dan montmorilonit yang berasal dari amfiboldan plagioklas. Terdapat K-fledspar yang tidak berpengaruh, terjadi peluluhankandungan alkali-alkali tanah dalam jumlah yang besar. Alterasi ini terjadi padasuhu yang rendah dan rendah perbandingan rasio K+/H-.

    Gambar 2.5. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe argilik yang ditandai adanyakehadiran montmorilonit dan kaolin (dari http: pangea.stanford.edu/research/ODEX/kurt-gsn.html abyss.elte.hu)

  • II-10

    5. Argilik lanjut, menunjukkan adanya pebandingan rasio K+/H+ dan Na+/H+ yangrendah dan terbentuk pada kondisi asam yang tinggi dengan fluida yang kayaakan kandungan H+. Peluluhan yang kuat terhadap semua kandungan alkaliterjadi. Pada suhu tinggi berkisar 300C, terbentuk mineral-mineral pyrofilit,pyrofilit-andalusit, pada suhu yang lebih rendah akan terbentuk mineral kaolinatau dickit dalam jumlah banyak. Kuarsa melimpah dan alunit, topaz, zunyite,turmalin dan hidro-kloro-fluor-boro-aluminosilika lainnya juga terbentuk.Distribusi dari argilik lanjut kurang beraturan daripada tipe alterasi lainnyatetapi umum dijumpai pada daerah yang mengalami mineralisasi.

    Gambar 2.6. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe argilik lanjut pada batuan(dari http://www.ppmpng.com/gallery.html).6. Greisen hampir sama dengan argilik lanjut atau filik tetapi menunjukkan lebihbanyak kandungan serisit atau muskovit dan tidak adanya kehadiran pyrofilit.Kuarsa, muskovit dan topaz mendominasi dengan turmalin, fluorit, rutil,kasiterit, wolframit dan magnetit sebagai mineral aksesoris umum.7. Skarn merupakan asosiasi dari kandungan silika yang kaya akan besi danmemiliki kandungan kalsium, alterasi ini mengandung amfibol, piroksen, garnet,epidot-zoisit, dan piroksenoid yang menggantikan batugamping atau dolomit.II-10

    5. Argilik lanjut, menunjukkan adanya pebandingan rasio K+/H+ dan Na+/H+ yangrendah dan terbentuk pada kondisi asam yang tinggi dengan fluida yang kayaakan kandungan H+. Peluluhan yang kuat terhadap semua kandungan alkaliterjadi. Pada suhu tinggi berkisar 300C, terbentuk mineral-mineral pyrofilit,pyrofilit-andalusit, pada suhu yang lebih rendah akan terbentuk mineral kaolinatau dickit dalam jumlah banyak. Kuarsa melimpah dan alunit, topaz, zunyite,turmalin dan hidro-kloro-fluor-boro-aluminosilika lainnya juga terbentuk.Distribusi dari argilik lanjut kurang beraturan daripada tipe alterasi lainnyatetapi umum dijumpai pada daerah yang mengalami mineralisasi.

    Gambar 2.6. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe argilik lanjut pada batuan(dari http://www.ppmpng.com/gallery.html).6. Greisen hampir sama dengan argilik lanjut atau filik tetapi menunjukkan lebihbanyak kandungan serisit atau muskovit dan tidak adanya kehadiran pyrofilit.Kuarsa, muskovit dan topaz mendominasi dengan turmalin, fluorit, rutil,kasiterit, wolframit dan magnetit sebagai mineral aksesoris umum.7. Skarn merupakan asosiasi dari kandungan silika yang kaya akan besi danmemiliki kandungan kalsium, alterasi ini mengandung amfibol, piroksen, garnet,epidot-zoisit, dan piroksenoid yang menggantikan batugamping atau dolomit.II-10

    5. Argilik lanjut, menunjukkan adanya pebandingan rasio K+/H+ dan Na+/H+ yangrendah dan terbentuk pada kondisi asam yang tinggi dengan fluida yang kayaakan kandungan H+. Peluluhan yang kuat terhadap semua kandungan alkaliterjadi. Pada suhu tinggi berkisar 300C, terbentuk mineral-mineral pyrofilit,pyrofilit-andalusit, pada suhu yang lebih rendah akan terbentuk mineral kaolinatau dickit dalam jumlah banyak. Kuarsa melimpah dan alunit, topaz, zunyite,turmalin dan hidro-kloro-fluor-boro-aluminosilika lainnya juga terbentuk.Distribusi dari argilik lanjut kurang beraturan daripada tipe alterasi lainnyatetapi umum dijumpai pada daerah yang mengalami mineralisasi.

    Gambar 2.6. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe argilik lanjut pada batuan(dari http://www.ppmpng.com/gallery.html).6. Greisen hampir sama dengan argilik lanjut atau filik tetapi menunjukkan lebihbanyak kandungan serisit atau muskovit dan tidak adanya kehadiran pyrofilit.Kuarsa, muskovit dan topaz mendominasi dengan turmalin, fluorit, rutil,kasiterit, wolframit dan magnetit sebagai mineral aksesoris umum.7. Skarn merupakan asosiasi dari kandungan silika yang kaya akan besi danmemiliki kandungan kalsium, alterasi ini mengandung amfibol, piroksen, garnet,epidot-zoisit, dan piroksenoid yang menggantikan batugamping atau dolomit.

  • II-11

    Umumnya terdapak kandungan silika, aluminium, besi dan magensium dalamjumlah yang melimpah.

    Gambar 2.7. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe Greisen pada batuan dengankehadiran mineral muskovit (dari http: www.unituebingen.de/uni/emi/agarkl/pages/research/pages/hornberg/hornberg.html).

    Gambar 2.8. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe skarn pada batugamping ataudolomit dengan mineral sekunder yang hadir sfalerit, garnet, dan pirit (darihttp://gsc.nrcan.gc.ca/mindep/photolib/porph/babine/index_e.php).II-11

    Umumnya terdapak kandungan silika, aluminium, besi dan magensium dalamjumlah yang melimpah.

    Gambar 2.7. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe Greisen pada batuan dengankehadiran mineral muskovit (dari http: www.unituebingen.de/uni/emi/agarkl/pages/research/pages/hornberg/hornberg.html).

    Gambar 2.8. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe skarn pada batugamping ataudolomit dengan mineral sekunder yang hadir sfalerit, garnet, dan pirit (darihttp://gsc.nrcan.gc.ca/mindep/photolib/porph/babine/index_e.php).II-11

    Umumnya terdapak kandungan silika, aluminium, besi dan magensium dalamjumlah yang melimpah.

    Gambar 2.7. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe Greisen pada batuan dengankehadiran mineral muskovit (dari http: www.unituebingen.de/uni/emi/agarkl/pages/research/pages/hornberg/hornberg.html).

    Gambar 2.8. Contoh alterasi hidrothermal pada batuan tipe skarn pada batugamping ataudolomit dengan mineral sekunder yang hadir sfalerit, garnet, dan pirit (darihttp://gsc.nrcan.gc.ca/mindep/photolib/porph/babine/index_e.php).

  • II-12

    Gambar 2.9. Klasifikasi jenis alterasi menurut Meyer dan Hemley, (1967). Keterangan Amenunjukkan kandungan Al2O3,K menunjukkan kandungan sodium dan potasium, Fmenunjukkan kandungan besi dan magnesium, C menunjukkan kandungan kalsium.

  • II-13

    Tabel 2.1. Klasifikasi jenis alterasi jenis aluminosilikat pada batuan vulkanik,sedimen dan metamorf (Meyer dan Hemley, 1967)Jenis

    alterasiMineral-mineral

    kunciMineral-mineralaksesoris

    suhu Kimia Fluida

    Argilik Smektit atauperlapisan antarasmektit-illit Sulfida, zeolit,kuarsa, kalsit 220C pH netral tetapikandungan aH+/aK+meningkatPropilitik Epidot Klorit, illit dansulfida 250C pH netral kandunganaCa+/zH+ relatif tinggiPropilitikDalam Epidot danaktinolit Klorit dan illit 300C pH netral kandunganaCa+/zH+ relatif tinggiPotasik Biotit, K-feldspar,magnetit Epidot, klorit,muskovit 320C pH netral kandunganaK+/aH+ relatif tinggiArgilik lanjut(temperaturrendah) Kaolinit, danAlunit Kalsedon,kristobalit,kuarsan danpirit

    180C Kondisi pH asamArgilik lanjut(temperaturtinggi) Pyropilit, diaspor,dan andalusit Kuarsa,sulfida,turmalin,enargit,lurzonit

    Umumnya 250C,terkadangmencapai >320C(andalusit)

    Kondisi pH asam

    Deskripsi Alterasi HidrothermalDalam pengamatan alterasi hidrothermal pada batuan terdapat beberapa komponen yangharus diamati yaitu :1. Warna batuan,2. Tekstur batuan- Meliputi tekstur asli batuan (jika teramati)

  • II-14

    - Tekstur karena proses alterasi (Bastin, 1953) yaitua. Tekstur Pengganti PseudomorfikPseudomorfisme merupakan kehadiran mineral atau agregat mineralsekunder pada batuan teralterasi dengan tekstur yang menunjukkan kondisibatuan asal baik berupa tekstur mineral atau fosil yang menyusun batuanserta struktur dari batuan tersebut yang masih terekam dengan baik sesudahmengalami alterasi. Pseudomorfisme terbentuk dari hasil pelarutan mineralatau agregat mineral dan terendapkan mineral-mineral sekunder padatempat mineral tersebut. Tekstur ini menunjukkan bahwa proses alterasitidak merubah seluruh komponen batuanKenampakan tekstur pseudomorf pada batuan teralterasi yang dapatdijumpai yaitu:1. Dalam mineral dengan bentuk batas-batas kristal, belahan kristal, bidangkembaran kristal.2. Pada batuan beku dapat berupa kenampakan garis-garis aliran, bentuk,ukuran dan pola butiran, atau tekstur porfiri.3. Pada batuan sedimen berupa bidang perlapisan, silang siur, struktur

    stylolitic, bentuk, ukuran dan pola butir, oolite, dan struktur organik.4. Pada batuan metamorf seperti tekstur sekistosikb. Tekstur transecting atau silang potongTekstur ini menunjukkan tidak adanya tektur sisa dari batuan asal, karenamineral-mineral sekunder terbentuk memotong/menghilangkankenampakan karakteristik batuan asal. Contohnya sepert perkembanganpirit pada batuan sekis, dimana pirit tersebut tumbuh tidak mengikuti polabutir mineral pada batu sekis tetapi langsung tumbuh di tengah-tengahtubuh batuan sekis, sehingga menghilangkan tekstur asli batuan tersebut.Begitu juga dengan struktur transected berupa kenampakan pergantianstruktur-struktur batuan asal oleh pertumbuhan mineral sekunder

  • II-15

    contohnya pola butiran kristal pada batuan beku, sturktur berlapis padabatuan sedimen, struktur aliran, dan struktur organisme.Menurut Bastin (1931) dan Schouten (1934), dalam Guilbert (1986) jenis-jenistekstur tersebut meliputi tekstur megaskopis dan mikroskopis. Tetapi secara umumtekstur tersebut dapat digunakan pada pengamatan megaskopis di lapangan. Adapun jenis-jenis tektur yang dapat dijumpai pada batuan teralterasi sebagai berikut:No Gambar Tekstur1. Pseudomorph, merupakan tekstur yang menunjukkantekstur asal batuan atau mineral masih bertahan dandapat dilihat. Bertahannya tekstur asli batuan baikbatuan beku, sedimen dan metamorf serta fosil dalambatuan disebut dengan pseudomorfik. Pada gambardisamping terlihat mineral bementit telahmenggantikan sebagian tubuh kristal kalsit2. Pengisian rekahan secara luas, pada massamineral/batuan yang tidak beraturan dimana sebuahrekahan memotong batuan/mineral yang bersifatreaktif. Sebagai contoh pada gambar di samping terjadirekahan yang memotong mineral kovellit (cv) disertaipengisian mineral-mineral digenit (di) dan mineralkalkopirit (cp) dimana mineral kalkopirit telahmenggantikan sebagian mineral kovellit.3. Pertumbuhan irregular atau vermicular, padatempat yang luas sepanjang rekahan atau pada batas-batas butiran yang tidak berhubungan dengan arahkristalografi. Hanya pada pertumbuhan irregular yangtidak berarah yang dapat diinterpretasikan sebagaibagian yang mengalami proses penggantian. Padagambar disamping ditandai oleh tergantikannya mineralargentit (Ag) oleh mineral skutterudit (sk) dan nikkolit(ni). Dimana nikolit merupakan produk reaksipertengahan proses alterasi.

    II-15

    contohnya pola butiran kristal pada batuan beku, sturktur berlapis padabatuan sedimen, struktur aliran, dan struktur organisme.Menurut Bastin (1931) dan Schouten (1934), dalam Guilbert (1986) jenis-jenistekstur tersebut meliputi tekstur megaskopis dan mikroskopis. Tetapi secara umumtekstur tersebut dapat digunakan pada pengamatan megaskopis di lapangan. Adapun jenis-jenis tektur yang dapat dijumpai pada batuan teralterasi sebagai berikut:No Gambar Tekstur1. Pseudomorph, merupakan tekstur yang menunjukkantekstur asal batuan atau mineral masih bertahan dandapat dilihat. Bertahannya tekstur asli batuan baikbatuan beku, sedimen dan metamorf serta fosil dalambatuan disebut dengan pseudomorfik. Pada gambardisamping terlihat mineral bementit telahmenggantikan sebagian tubuh kristal kalsit2. Pengisian rekahan secara luas, pada massamineral/batuan yang tidak beraturan dimana sebuahrekahan memotong batuan/mineral yang bersifatreaktif. Sebagai contoh pada gambar di samping terjadirekahan yang memotong mineral kovellit (cv) disertaipengisian mineral-mineral digenit (di) dan mineralkalkopirit (cp) dimana mineral kalkopirit telahmenggantikan sebagian mineral kovellit.3. Pertumbuhan irregular atau vermicular, padatempat yang luas sepanjang rekahan atau pada batas-batas butiran yang tidak berhubungan dengan arahkristalografi. Hanya pada pertumbuhan irregular yangtidak berarah yang dapat diinterpretasikan sebagaibagian yang mengalami proses penggantian. Padagambar disamping ditandai oleh tergantikannya mineralargentit (Ag) oleh mineral skutterudit (sk) dan nikkolit(ni). Dimana nikolit merupakan produk reaksipertengahan proses alterasi.

    II-15

    contohnya pola butiran kristal pada batuan beku, sturktur berlapis padabatuan sedimen, struktur aliran, dan struktur organisme.Menurut Bastin (1931) dan Schouten (1934), dalam Guilbert (1986) jenis-jenistekstur tersebut meliputi tekstur megaskopis dan mikroskopis. Tetapi secara umumtekstur tersebut dapat digunakan pada pengamatan megaskopis di lapangan. Adapun jenis-jenis tektur yang dapat dijumpai pada batuan teralterasi sebagai berikut:No Gambar Tekstur1. Pseudomorph, merupakan tekstur yang menunjukkantekstur asal batuan atau mineral masih bertahan dandapat dilihat. Bertahannya tekstur asli batuan baikbatuan beku, sedimen dan metamorf serta fosil dalambatuan disebut dengan pseudomorfik. Pada gambardisamping terlihat mineral bementit telahmenggantikan sebagian tubuh kristal kalsit2. Pengisian rekahan secara luas, pada massamineral/batuan yang tidak beraturan dimana sebuahrekahan memotong batuan/mineral yang bersifatreaktif. Sebagai contoh pada gambar di samping terjadirekahan yang memotong mineral kovellit (cv) disertaipengisian mineral-mineral digenit (di) dan mineralkalkopirit (cp) dimana mineral kalkopirit telahmenggantikan sebagian mineral kovellit.3. Pertumbuhan irregular atau vermicular, padatempat yang luas sepanjang rekahan atau pada batas-batas butiran yang tidak berhubungan dengan arahkristalografi. Hanya pada pertumbuhan irregular yangtidak berarah yang dapat diinterpretasikan sebagaibagian yang mengalami proses penggantian. Padagambar disamping ditandai oleh tergantikannya mineralargentit (Ag) oleh mineral skutterudit (sk) dan nikkolit(ni). Dimana nikolit merupakan produk reaksipertengahan proses alterasi.

  • II-16

    4. Pulau-pulau dari tubuh mineral asli atau dindingbatuan yang tidak terganti. Terlihat adanya mineral-mineral yang terisolasi dengan mineral-mineral lainnya.Pada gambar di samping ditunjukkan oleh sisa-sisamineral pirit (py) yang tergantikan oleh mineral bornit(bn), sedangkan mineral kalkopirit (cp) merupakanproduk alterasi pertengahan.

    5. Permukaan cekung ke arah mineral induk/mineralasal. Pada tekstur ini terlihat adanya pergantian mineralyang disebabkan difusi ion dan mengakibatkan prosespenggantian mineral memiliki kenampakan sepertigigitan terhadap mineral-mineral asal. Pada gambar disamping ditunjukkan oleh mineral kalkopirit (cp) yangtelah menggantikan mineral tetrahedrit (tt).

    6. Dinding-dinding yang tidak berpasangan atau batas-batas dari rekahan, jika pergantian terjadi di luar daripusat rekahan. Sisi depan dari bagian yang berlawanantidak akan memiliki kesamaan dengan sisi satunya. Padagambar di samping ditunjukkan oleh tanda panah dangaris-garis putus yang melalui rekahan.

    7. Pinggir suatu mineral menembus sisi bagianmineral lainnya. Proses penggantian mungkin terjadipada sisi luar suatu rekahan kecil atau dari tepi butiranmineral tetapi sudah mempunyai pola lajnjutan disepanjang belahan. Pada gambar di samping terlihatmineral bornit (bn) telah menggantikan mineralkalkopirit (cp) pada rekahan-rekahan kecil di tubuhmineral kalkopirit.

    II-16

    4. Pulau-pulau dari tubuh mineral asli atau dindingbatuan yang tidak terganti. Terlihat adanya mineral-mineral yang terisolasi dengan mineral-mineral lainnya.Pada gambar di samping ditunjukkan oleh sisa-sisamineral pirit (py) yang tergantikan oleh mineral bornit(bn), sedangkan mineral kalkopirit (cp) merupakanproduk alterasi pertengahan.

    5. Permukaan cekung ke arah mineral induk/mineralasal. Pada tekstur ini terlihat adanya pergantian mineralyang disebabkan difusi ion dan mengakibatkan prosespenggantian mineral memiliki kenampakan sepertigigitan terhadap mineral-mineral asal. Pada gambar disamping ditunjukkan oleh mineral kalkopirit (cp) yangtelah menggantikan mineral tetrahedrit (tt).

    6. Dinding-dinding yang tidak berpasangan atau batas-batas dari rekahan, jika pergantian terjadi di luar daripusat rekahan. Sisi depan dari bagian yang berlawanantidak akan memiliki kesamaan dengan sisi satunya. Padagambar di samping ditunjukkan oleh tanda panah dangaris-garis putus yang melalui rekahan.

    7. Pinggir suatu mineral menembus sisi bagianmineral lainnya. Proses penggantian mungkin terjadipada sisi luar suatu rekahan kecil atau dari tepi butiranmineral tetapi sudah mempunyai pola lajnjutan disepanjang belahan. Pada gambar di samping terlihatmineral bornit (bn) telah menggantikan mineralkalkopirit (cp) pada rekahan-rekahan kecil di tubuhmineral kalkopirit.

    II-16

    4. Pulau-pulau dari tubuh mineral asli atau dindingbatuan yang tidak terganti. Terlihat adanya mineral-mineral yang terisolasi dengan mineral-mineral lainnya.Pada gambar di samping ditunjukkan oleh sisa-sisamineral pirit (py) yang tergantikan oleh mineral bornit(bn), sedangkan mineral kalkopirit (cp) merupakanproduk alterasi pertengahan.

    5. Permukaan cekung ke arah mineral induk/mineralasal. Pada tekstur ini terlihat adanya pergantian mineralyang disebabkan difusi ion dan mengakibatkan prosespenggantian mineral memiliki kenampakan sepertigigitan terhadap mineral-mineral asal. Pada gambar disamping ditunjukkan oleh mineral kalkopirit (cp) yangtelah menggantikan mineral tetrahedrit (tt).

    6. Dinding-dinding yang tidak berpasangan atau batas-batas dari rekahan, jika pergantian terjadi di luar daripusat rekahan. Sisi depan dari bagian yang berlawanantidak akan memiliki kesamaan dengan sisi satunya. Padagambar di samping ditunjukkan oleh tanda panah dangaris-garis putus yang melalui rekahan.

    7. Pinggir suatu mineral menembus sisi bagianmineral lainnya. Proses penggantian mungkin terjadipada sisi luar suatu rekahan kecil atau dari tepi butiranmineral tetapi sudah mempunyai pola lajnjutan disepanjang belahan. Pada gambar di samping terlihatmineral bornit (bn) telah menggantikan mineralkalkopirit (cp) pada rekahan-rekahan kecil di tubuhmineral kalkopirit.

  • II-17

    8. Orientasi fragmen-fragmen tidak saling menyokong.Pada gambar ditunjukkan oleh fragmen-fragmenmineral tetrahedrit (tt) yang beraturan di dalam tubuhmineral kalkopirit (cp) yang menggantikan mineraltetrahedrit (tt)

    9. Asosiasi mineral selektif, merupakan kenampakanpenggantian mineral secara kimiawi dengan pilihanasosiasi miineral yang terpilih, jika terjadi perubahankimia maka akan mempengaruhi komponen pasanganmineral-mineralnya. Contohnya seperti rasioperbandingan mineral kalkopirit dengan bornit yangdipengaruhi oleh kandungan Cu/Fe. Pada contohgambar ditunjukkan pergantian mineral galena (gn)dengan mineral gratonit (gt) Hal ini dipengaruhi olehkandungan arsenik yang meningkat.10. Mineral-mineral yang lebih muda tumbuh di dalam

    struktur yang lebih tua, kehadiran suatu mineralseperti metablast yang tumbuh dan mengganggustruktur berlapis pada batuan yang merupakan strukturasli pada batuan tersebut.11. Fasies mineral yang lebih muda terendapkandengan hubungan yang tidak teramati terhadap batasbutir atau rekahan-rekahan mikro serta bidang belahanmineral yang tua di batuan. Jika larutan yangmengandung mineral masuk ke dalam rekahan-rekahankecil , maka mineral-mineral baru akan tumbuhmelintang terhadap rekahan dan menonjol terhadapdinding batuan. Pada gambar di samping ditunjukkanoleh mineral pirit (py) yang terletak di antara siderit(sid) dan galena (gn) dengan batas yang tidak teramati.Mineral pirit akan menggantikan kedua mineraltersebut.12. Perbedaan ukuran mineral yang satu terhadap yanglain. Jika ditemukan adanya mineral berukuran besardiantara mineral-mineral berukuran kecil begitu jugsebaliknya mengindikasikan adanya perbedaan prosespembentukan mineral yang memungkinkan memuatpenggantian mineral.

    II-17

    8. Orientasi fragmen-fragmen tidak saling menyokong.Pada gambar ditunjukkan oleh fragmen-fragmenmineral tetrahedrit (tt) yang beraturan di dalam tubuhmineral kalkopirit (cp) yang menggantikan mineraltetrahedrit (tt)

    9. Asosiasi mineral selektif, merupakan kenampakanpenggantian mineral secara kimiawi dengan pilihanasosiasi miineral yang terpilih, jika terjadi perubahankimia maka akan mempengaruhi komponen pasanganmineral-mineralnya. Contohnya seperti rasioperbandingan mineral kalkopirit dengan bornit yangdipengaruhi oleh kandungan Cu/Fe. Pada contohgambar ditunjukkan pergantian mineral galena (gn)dengan mineral gratonit (gt) Hal ini dipengaruhi olehkandungan arsenik yang meningkat.10. Mineral-mineral yang lebih muda tumbuh di dalam

    struktur yang lebih tua, kehadiran suatu mineralseperti metablast yang tumbuh dan mengganggustruktur berlapis pada batuan yang merupakan strukturasli pada batuan tersebut.11. Fasies mineral yang lebih muda terendapkandengan hubungan yang tidak teramati terhadap batasbutir atau rekahan-rekahan mikro serta bidang belahanmineral yang tua di batuan. Jika larutan yangmengandung mineral masuk ke dalam rekahan-rekahankecil , maka mineral-mineral baru akan tumbuhmelintang terhadap rekahan dan menonjol terhadapdinding batuan. Pada gambar di samping ditunjukkanoleh mineral pirit (py) yang terletak di antara siderit(sid) dan galena (gn) dengan batas yang tidak teramati.Mineral pirit akan menggantikan kedua mineraltersebut.12. Perbedaan ukuran mineral yang satu terhadap yanglain. Jika ditemukan adanya mineral berukuran besardiantara mineral-mineral berukuran kecil begitu jugsebaliknya mengindikasikan adanya perbedaan prosespembentukan mineral yang memungkinkan memuatpenggantian mineral.

    II-17

    8. Orientasi fragmen-fragmen tidak saling menyokong.Pada gambar ditunjukkan oleh fragmen-fragmenmineral tetrahedrit (tt) yang beraturan di dalam tubuhmineral kalkopirit (cp) yang menggantikan mineraltetrahedrit (tt)

    9. Asosiasi mineral selektif, merupakan kenampakanpenggantian mineral secara kimiawi dengan pilihanasosiasi miineral yang terpilih, jika terjadi perubahankimia maka akan mempengaruhi komponen pasanganmineral-mineralnya. Contohnya seperti rasioperbandingan mineral kalkopirit dengan bornit yangdipengaruhi oleh kandungan Cu/Fe. Pada contohgambar ditunjukkan pergantian mineral galena (gn)dengan mineral gratonit (gt) Hal ini dipengaruhi olehkandungan arsenik yang meningkat.10. Mineral-mineral yang lebih muda tumbuh di dalam

    struktur yang lebih tua, kehadiran suatu mineralseperti metablast yang tumbuh dan mengganggustruktur berlapis pada batuan yang merupakan strukturasli pada batuan tersebut.11. Fasies mineral yang lebih muda terendapkandengan hubungan yang tidak teramati terhadap batasbutir atau rekahan-rekahan mikro serta bidang belahanmineral yang tua di batuan. Jika larutan yangmengandung mineral masuk ke dalam rekahan-rekahankecil , maka mineral-mineral baru akan tumbuhmelintang terhadap rekahan dan menonjol terhadapdinding batuan. Pada gambar di samping ditunjukkanoleh mineral pirit (py) yang terletak di antara siderit(sid) dan galena (gn) dengan batas yang tidak teramati.Mineral pirit akan menggantikan kedua mineraltersebut.12. Perbedaan ukuran mineral yang satu terhadap yanglain. Jika ditemukan adanya mineral berukuran besardiantara mineral-mineral berukuran kecil begitu jugsebaliknya mengindikasikan adanya perbedaan prosespembentukan mineral yang memungkinkan memuatpenggantian mineral.

  • II-18

    13. Mineral yang terendapkan secara jelas di sepanjangzona yang telah mengalami alterasi lanjut. Jikadeposisi merupakan proses pengisian rekahan, makamineral-mineral bijih akan secara tiba-tiba berhentiterendapkan terhadap dinding batuan.14. Hadirnya sebuah sekuen pengendapan yangmenjadikan mineral-mineral memiliki kandunganyang lebih kaya dalam satu tubuh. Pada gambarditunjukkan dengan kehadiran mineral bornit (bn) padamineral kalkosit (cc) yang juga ditumbuhi olehkehadiran mineral-mineral kalkopirit (cp) yangmengakibatkan perbandingan kandungan tembagaterhadap besi mencapai 1-5-danperbandinganmetalterhadap sulfur menjadi 1-1.5-2.

    15. Akhir pembentukan kristal yang berlipat ganda. Jikasuatu mineral tumbuh pada suatu rekahan terbukamaka akan berkembang bidang-bidng kristal hanyapada fase akhir yang bebas. Tekstur ii terbentuk dalamjumlah terbatas dan hanya dijumpai pada prosespembekuan magma. Sedangkan dalam pengisianrekahan proses ini terjadi pada rekahan-rekahan yangtidak umum.16. Batas-batas bergradasi, proses ini terjadi pada saatterjadi kontak antara dinding batuan dengan tubuh bijihmineral secara tiba-tiba atau bertahap.17. Sisa mineral-mineral resisten, kenampakan mineralyang bertahan walaupun mineral-mineral lainnya telahtergantikan selama reaksi antara larutan hidrothermaldengan dinding batuan berlangsung. Contohnya sepertizirkon dan apatit yang ditemukan dalam tubuh sulfidamineral bijih. Walaupun mineral-mineral asli penyusunbatuan lainnya telah tergantikan oleh mineral baru.

    II-18

    13. Mineral yang terendapkan secara jelas di sepanjangzona yang telah mengalami alterasi lanjut. Jikadeposisi merupakan proses pengisian rekahan, makamineral-mineral bijih akan secara tiba-tiba berhentiterendapkan terhadap dinding batuan.14. Hadirnya sebuah sekuen pengendapan yangmenjadikan mineral-mineral memiliki kandunganyang lebih kaya dalam satu tubuh. Pada gambarditunjukkan dengan kehadiran mineral bornit (bn) padamineral kalkosit (cc) yang juga ditumbuhi olehkehadiran mineral-mineral kalkopirit (cp) yangmengakibatkan perbandingan kandungan tembagaterhadap besi mencapai 1-5-danperbandinganmetalterhadap sulfur menjadi 1-1.5-2.

    15. Akhir pembentukan kristal yang berlipat ganda. Jikasuatu mineral tumbuh pada suatu rekahan terbukamaka akan berkembang bidang-bidng kristal hanyapada fase akhir yang bebas. Tekstur ii terbentuk dalamjumlah terbatas dan hanya dijumpai pada prosespembekuan magma. Sedangkan dalam pengisianrekahan proses ini terjadi pada rekahan-rekahan yangtidak umum.16. Batas-batas bergradasi, proses ini terjadi pada saatterjadi kontak antara dinding batuan dengan tubuh bijihmineral secara tiba-tiba atau bertahap.17. Sisa mineral-mineral resisten, kenampakan mineralyang bertahan walaupun mineral-mineral lainnya telahtergantikan selama reaksi antara larutan hidrothermaldengan dinding batuan berlangsung. Contohnya sepertizirkon dan apatit yang ditemukan dalam tubuh sulfidamineral bijih. Walaupun mineral-mineral asli penyusunbatuan lainnya telah tergantikan oleh mineral baru.

    II-18

    13. Mineral yang terendapkan secara jelas di sepanjangzona yang telah mengalami alterasi lanjut. Jikadeposisi merupakan proses pengisian rekahan, makamineral-mineral bijih akan secara tiba-tiba berhentiterendapkan terhadap dinding batuan.14. Hadirnya sebuah sekuen pengendapan yangmenjadikan mineral-mineral memiliki kandunganyang lebih kaya dalam satu tubuh. Pada gambarditunjukkan dengan kehadiran mineral bornit (bn) padamineral kalkosit (cc) yang juga ditumbuhi olehkehadiran mineral-mineral kalkopirit (cp) yangmengakibatkan perbandingan kandungan tembagaterhadap besi mencapai 1-5-danperbandinganmetalterhadap sulfur menjadi 1-1.5-2.

    15. Akhir pembentukan kristal yang berlipat ganda. Jikasuatu mineral tumbuh pada suatu rekahan terbukamaka akan berkembang bidang-bidng kristal hanyapada fase akhir yang bebas. Tekstur ii terbentuk dalamjumlah terbatas dan hanya dijumpai pada prosespembekuan magma. Sedangkan dalam pengisianrekahan proses ini terjadi pada rekahan-rekahan yangtidak umum.16. Batas-batas bergradasi, proses ini terjadi pada saatterjadi kontak antara dinding batuan dengan tubuh bijihmineral secara tiba-tiba atau bertahap.17. Sisa mineral-mineral resisten, kenampakan mineralyang bertahan walaupun mineral-mineral lainnya telahtergantikan selama reaksi antara larutan hidrothermaldengan dinding batuan berlangsung. Contohnya sepertizirkon dan apatit yang ditemukan dalam tubuh sulfidamineral bijih. Walaupun mineral-mineral asli penyusunbatuan lainnya telah tergantikan oleh mineral baru.

  • II-19

    18. Tidak ada perubahan posisi yang terjadi daripemotongan oleh rekahan yang sejajar. Ketikasebuah urat terbuka secara lateral maka akan terbentukrekahan yang tidak menggeser posisi tubuh uratsebelumnya. Proses penggantian mineral hanya terjadipada bidang rekahan baru tersebut. Pada contohgambar di samping ditunjukkan oleh pertumbuhan uratmineral argentit (Ag) di dalam gang skutterudit (sk)yang memotong suatu kekar di dalam tubuh mineralkalsit (cal). Dimana titik A-B tetap menerus ke bagian C

    19. Tidak terjadi pergeseran sepanjang perpotonganrekahan. Pergerakan di sepanjang pergeseran saluranbaik planar maupun berpotongan memberikankenampakan perpotongan yang menyerong, walaupunrekahan-rekahan tersebut terbentuk tidak dalam waktubersamaan. Setiap rekahan akan mengalamipenambahan luas akibat adanya pergantian disepanjang dindingnya dan cenderung akan memotongsatu sama lainnya tetapi tidak merubah rangkaianperpotongannya. Ditunjukkan oleh mineral kalkopirit(cp) terhadap mineral siderit (sid) dan tetrahedrit (tt).

    Gambar 2.10 Berbagai jenis tekstur pada batuan teralterasi3. Mineralogi :a. Mineral primer (mineral asli batuan, jika teramati)b. Mineral sekunder (mineral produk alterasi)- Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi- Mineral-mineral tambahan4. Kehadiran gangue (pengisian rekahan oleh mineral silika, karbonat atau sulfida)atau urat (pengisian rekahan oleh gangue dan mineral logam) (Guibert, 1986).5. Intensitas alterasi, tingkat alterasi teramati pada batuan (Morrison, 1996).a. Tidak teralterasi, tidak dijumpai mineral sekunderb. Lemah, mineral sekunder hadir

  • II-20

    c. Sedang, mineral sekunder berkisar 25-75% volume batuand. Kuat, mineral sekunder hadir >75% volume batuane. Sangat kuat, batuan teralterasi keseluruhan, tekstur utama masih dapat terlihatf. Total, batuan telah teralterasi lengkap, tekstur utama telah hilang.6. Ukuran butir (Morrison, 1996)a. Sangat Halus, 30 mm7. Deskripsi mineralogi8. Nama batuan asal (jika dapat diamati)9. Kelimpahan mineral-mineral kunci/penciri alterasi.10. Nama alterasi (berdasarkan klasifikasi)11. Interpretasi (himpunan alterasi), kondisi lingkungan alterasi mencakup suhu dantingkat keasaman.12. Efek alterasi (White, 1996):- Pengaruh yang bekerja pada individual mineral secara selektif- Pengaruh yang terjadi hanya pada urat dan batasnya- Pengaruh pada keseluruhan batuan secara pervasif.