Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
11 Universitas Kristen Petra
2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA
2.1. Studi Literatur
Bab ini akan membahas beberapa kajian teori yang menjadi landasan
perancangan dan penelitian. Beberapa teori dan data diperoleh melalui berbagai
macam sumber antara lain buku-buku tentang kepariwisataan, Android,
Banyuwangi, dan berbagai macam buku pendukung lainnya.
2.1.1. Banyuwangi
2.1.1.1. Sejarah Banyuwangi
Sejarah Banyuwangi tidak terlepas dari kejayaan Kerajaan Blambangan
di bawah kekuasaan Pangeran Tawang Alun (1655-1691) dan Pangeran
Danuningrat (1736-1763). Saat itu Blambangan berada di bawah perlindungan
Bali dan belum dikuasai VOC. Namun pada tahun 1743, Jawa Timur (termasuk
Blambangan) diserahkan oleh Pakubuwono II kepada VOC. Pada saat itu, VOC
yang sudah memiliki kekuasaan di Blambangan belum tertarik untuk mengelola
Blambangan.
Pada tahun 1766, Inggris datang dan melakukan kerja sama
perdangangan dengan Blambangan. Ia mendirikan kantor dagang di bandar kecil
Banyuwangi yang disebut Tirtaganda, Tirtaarum atau Toyaarum. Sejak saat itu,
barulah VOC terdorong untuk menguasai dan merebut Banyuwangi, yang sudah
berkembang menjadi pusat perdagangan di Blambangan. Tindakan VOC
mendapat perlawanan dari rakyat Banyuwangi sehingga terjadilah salah satu
peristiwa penting yang patut diangkat sebagai hari jadi Banyuwangi. Peristiwa
tersebut adalah peristiwa puncak perang Puputan Bayu. Persitiwa heroik-patriotik
ini merupakan peristiwa penyerangan benteng VOC di Banyualit di bawah
pimpinan Pangeran Puger (putra Wong Agung Wilis) pada tahun 1768. Pada
peristiwa ini Pangeran Puger gugur dan Wong Agung Wilis tertangkap dan
kemudian dibuang ke Pulau Banda.
Sejarah Banyuwangi bermula dari sebuah tempat perdagangan hingga
peperangan dahsyat yaitu perang Puputan Bayu. Jika Inggris tidak bercokol di
12 Universitas Kristen Petra
Banyuwangi pada tahun 1766, mungkin VOC tidak akan terburu-buru melakukan
ekspansinya ke Blambangan pada tahun 1767 sehingga perang Puputan Bayu
tidak akan terjadi pada tanggal 18 Desember 1771. Dengan demikian, terdapat
hubungan yang erat antara perang Puputan Bayu dengan lahirnya Banyuwangi.
Dengan kata lain, perang Puputan Bayu merupakan bagian dari proses lahirnya
Banyuwangi. Oleh karena itu, ditetapkan tanggal 18 Desember 1771 sebagai hari
jadi Banyuwangi (Pemerintah Kota Banyuwangi, 2017).
2.1.1.2. Legenda Banyuwangi
Beberapa abad yang lalu, di ujung timur pulau Jawa, di pantai dekat selat
Bali, berdirilah sebuah kerajaan yang cukup besar. Sri Baginda, penguasa tertinggi
yang memerintah kerajaan itu adalah seorang raja yang sangat dihormati dan
ditakuti. Sayangnya, ia mudah marah dan tersinggung. Hanya karena persoalan
kecil dan kesalah pahaman, Sri Baginda menggempur dan menghabisi kerajaan
Klungkung.
Sri Baginda memiliki seorang putra bernama Raden Banterang. Sifatnya
tidak jauh berbeda dengan ayahnya. Ia adalah orang yang temperamental dan
mudah tersinggung sebab didikan salah yang diberikan oleh Sri Baginda. Suatu
hari, Raden Banterang pergi berburu dengan pasukannya ke sebuah hutan
larangan. Dalam pemburuannya, ia tidak mendapatkan binatang apa pun. Ia putus
asa dan tiba ke sebuah tepian anak sungai untuk beristirahat. Mendadak ia menjadi
kaget ketika melihat seotang gadis yang sangat cantik bagaikan bidadari sedang
berdiri di seberang anak sungai itu. Ia terpesona dan langsung jatuh hati kepada
gadis itu. Gadis itu adalah Puteri Surati, anak dari raja Klungkung. Raja
Klungkung dan pasukannya telah tewas dibantai oleh ayah Raden Banterang.
Hanya Puteri Surati dan kakaknya yang berhasil selamat dari serangan itu.
Setelah dibawanya Puteri Surati ke kerajaan, Raden Baterang langsung
menikahinya. Mereka hidup bahagia dan saling mencintai. Sampai suatu kali,
Raden Baterang pergi meniggalkan Puteri Surati untuk berburu, datanglah seorang
pengemis menghampiri Puteri Surati. Pengemis itu langsung menarik Puteri
Surati. Pengemis itu ternyata adalah kakak dari Puteri Surati. Ia meminta Puteri
Surati untuk membunuh Raden Baterang karena Kerajaan Klukung sudah
13 Universitas Kristen Petra
dihancurkan oleh keluarga Raden Banterang. Namun, karena cintanya yang begitu
besar kepada Raden Banterang, ia menolak tawaran tersebut. Kakak Puteri Surati
memberikan sehelai ikat kepalanya sebagai tanda kenang-kenangan darinya dan
berpesan untuk menaruhnya dibawah bantal.
Setelah itu, kakak Puteri Surati yang marah terhadap adiknya langsung
menemui Raden Banterang dan mengatakan bahwa Puteri Surati bermaksud
membunuhnya. Sehelai ikat kepala dibawah bantal Puteri Surati adalah bukti
bahwa ia akan digunakan untuk membungkus kepala Raden Banterang.
Mendengar perkataan itu, Raden Banterang mulai geram dan pulang untuk
menemui istrinya. Setelah didapatinya sehelai ikat kepalanya dibawah bantal
istrinya, ia membawanya ke pantai di dekat muara sebuah sungai untuk dibunuh.
Puteri Surati berusaha menjelaskan semuanya ke Raden Banterang, namun ia tetap
tidak percaya. Puteri Suratipun bersumpah bahwa ia tidak berdusta dan air di
muara sungai itu akan berubah menjadi wangi sebagai bukti ketulusan cintanya.
Sebelum keris dihubuskan, Puteri Surati terlebih dahulu terjun ke dalam sungai.
Seketika sungai berubah menjadi wangi dan berteriaklah Raden Banterang
“Banyuwangi!”. Ia baru menyadari bahwa istrinya tidak pernah berdusta dan
mencintainya begitu tulus (Har, 1998).
2.1.1.3. Letak Bayuwangi
Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur.
Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda,
dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur,
Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di
barat. Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur
sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang
mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km
2). Di pesisir
Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan
perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk).
Secara geografis kota Banyuwangi sendiri mempunyai wilayah yang sangat
strategis dengan kondisi yang cukup baik, dengan banyak dominasi wilayah
14 Universitas Kristen Petra
pegunungan dan pantai sehingga mempunyai tempat yang sangat menarik
(Bramanda, 2017).
Gambar 2.1. Peta Kabupaten Banyuwangi
Sumber : http://www.banyuwangikab.go.id/profil/peta.html
Letak Kabupaten Banyuwangi yang strategis berada di ujung timur pulau
Jawa membuat Kabupaten Banyuwangi memiliki obyek wisata yang beragam
mulai dari pantai, gunung, air terjun, laut, goa, dan lain-lain. Obyek wisata
Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi untuk dikembangkan dan diperkenalkan
ke dunia internasional karena keelokan objek wisata alamnya.
2.1.1.4.Objek wisata Banyuwangi
Potensi alam Kabupaten Banyuwangi sangat banyak dan beragam namun
belum semua tempat layak disebut obyek wisata karena belum didukung dengan
akomodasi, akses masuk yang layak, kebersihan, belum ada retribusi, tempat
15 Universitas Kristen Petra
makan disekitarnya, dan lain-lain. Beberapa tempat wisata yang sudah dapat
dikatakan obyek wisata, antara lain:
a. Pantai Pulau Merah
Pantai pulau merah ini memiliki pasir putih yang terhampar luas
sepanjang 3 km. Dimana tidak jauh dari bibir pantai tersebut terdapat bukit kecil
yang sangat cantik setinggi 200 M. Di bagian timur, wisatawan disuguhi dengan
pemandangan pegunungan. Sedangkan di bagian barat, wisatawan dapat
menikmati dengan pemandangan sunset yang sangat indah (Tabloit Wisata, 2017).
Gambar 2.2. Pulau Merah
Sumber : https://static.initempatwisata.com/mediafiles/2015/03/Sunset-
di-Pantai-Pulau-Merah.jpg
Pantai Pulau Merah Banyuwangi menjadi surga bagi peselancar berkelas
dunia maupun pemula. Lokasi ini aman untuk berselancar sebab di lokasi pantai
pulau merah Banyuwangi tidak banyak terdapat batu karang seperti di pantai
pantai laut lepas lainnya. Pantai Pulau Merah hampir mirip dengan Pantai Kuta di
Bali namun ombaknya lebih bergulung dimana itu memungkinkan peselancar
melakukan manuver dengan teknik tubes. Ombak di Pantai Pulau merah
dipastikan bisa menjadi tujuan peselancar pemula, amatir maupun profesional
karena memiliki ketingian rata-rata dua meter. Hal ini berbeda dengan Pantai
16 Universitas Kristen Petra
Plengkung atau G-Land yang hanya lebih banyak dinikmati peselancar
professional (“Pantai Pulau Merah Banyuwangi”, 2014).
Gambar 2.3. Ombak di Pulau Merah
Sumber : www.tabloidwisata.com
Tempat wisata yang terletak di Kecamatan Pesanggaran ini memiliki
sebuah pura Hindu degan nama Pura Tawang Alun. Pura ini kerap digunakan
sebagai lokasi ritual pada saat-saat tertentu oleh umat Hindu yang tinggal di
sekitar Pantai Pulau Merah. Penginapan juga sudah banyak tersedia di sekitar
pantai bagi wisatawan yang tak cukup menikmati tempat wisata ini dalam waktu
sehari. Beragam kegiatan bisa dilakukan di sini seperti berselancar dan hunting
foto. Untuk kegiatan berselancar, pantai sepanjang 3 km ini memiliki ombak yang
ideal bagi peselancar pemula.
Beberapa aktifitas menarik yang dapat dilakukan di Pantai Pulau Merah
antara lain (“Pantai Pulau Merah, Destinasi Wisata Favorit Khas Kuta”, 2017):
1. Surfing
Daya tarik Pantai Pulau Merah adalah karena ombak yang dimilikinya. Hal
ini menjadi kesempatan bagi mereka yang hobi berselancar. Pantai ini
selalu dipenuhi oleh surfer mancanegara setiap harinya. Bahkan banyak
dari mereka memilih untuk menginap selama berhari-hari dan beberapa
ada yang sampai berminggu-minggu.
2. Memancing
Bagi mereka yang mempunyai hobi memancing, dapat memanfaatkan jasa
perahu tradisional untuk memancing di tengah laut. Hal ini tentu sangat
menyenangkan, karena selain mendapatkan ikan, wisatawan juga dapat
menikmati hembusan sejuk air laut.
17 Universitas Kristen Petra
3. Snorkeling
Aktivitas eksklusif lainnya adalah snorkeling. Di lokasi pantai Pulau
Merah terdapat pihak yang menyewakan perlengkapan untuk snorkeling.
Dan satu hal yang menarik adalah harga sewanya tidak semahal tempat
sewa pada umumnya.
4. Mendaki bukit
Ketika laut sedang surut, anda dapat berjalan ke tengah laut untuk menaiki
Bukit yang berada tidak jauh dari bibir pantai. Melalui bukit tersebut anda
dapat menyaksikan keindahan laut lepas dan juga pemandangan eksotis
yang mengelilingi pantai Pulau Merah.
5. Mandi di laut
Selain hanya sekedar “cuci mata”, hal lain yang juga menarik untuk
dilakukan adalah bermain main dengan gulungan ombak. Melalui ombak
setinggi 2 meter ini wisatawan dapat ber-historia bersama kerabat atau
keluarga. Pada saat saat tertentu memang tidak diperbolehkan untuk mandi
di Pantai. Hal ini dilakukan ketika kondisi pantai tidak memungkinkan
atau ketika cuaca sedang buruk.
6. Bermain pasir
Hal yang hampir selalu dilakukan ketika berkunjung ke sebuah pantai
adalah bermain pasir. Pulau Merah mempunyai pasir yang sangat lembut.
Hal ini menjadi kelebihan tersendiri bagi mereka yang ingin bermain main
dengan Pasir.
7. Menikmati jajanan khas setempat
Setelah lelah bermain main atau berselancar, penjaja makanan dan
minuman akan siap melayani makanan dan minuman. Di dalam lokasi
pantai terdapat banyak kios yang menjual berbagai macam konsumsi.
Mulai dari makanan ringan, minuman, hingga masakan berjenis kuliner.
b. Pantai Plengkung
Pantai Plengkung atau yang juga disebut dengan G-Land ini sangat
populer di kalangan peselancar domestik dan mancanegara. Pantai Plengkung
memiliki ombak yang sangat ideal untuk berselancar dan mendapat julukan “The
18 Universitas Kristen Petra
Seven Giant Waves Wonder”. Pantai ini terletak sebagai bagian dari Taman
Nasional Alas Purwo dan ombak di pantai ini merupakan salah satu yang terbaik
di dunia, dengan ombak setinggi 4-6 meter sepanjang 2 km dalam formasi tujuh
gelombang bersusun. Untuk itu, tidak salah bahwa Pantai Plengkung merupakan
surga bagi para peselancar profesional dunia yang ingin menaklukkan desiran
ombak G-Land ini.
Selain di Plengkung, hanya di Hawaii, Australia, dan Afrika Selatan
saja yang memiliki ombak dasyat seperti itu. Ombak di Plengkung adalah nomor
dua setelah Hawaii dan yang memiliki ombak terus menerus sepanjang tahun.
Puncak ombak di Plengkung hanya ada di bulan-bulan tertentu antara April
hingga Agustus. Oleh karena itu tidaklah mengherankan Plengkung sudah lima
kali menjadi ajang surfing internasional. Nama G-Land mengindikasikan dari kata
Grajagan, yaitu nama dari sebuah teluk. G-land atau Pantai Plengkung ini
dikelilingi oleh hutan tropis yang masih alami dan indah, sehingga menawarkan
satu paket komplit untuk berwisata dan berolah raga (“Pantai Plengkung / G-
Land”, 2015).
Gambar 2.4. Ombak di Pantai Plengkung
Sumber : http://www.kelilingnusantara.com/wp-
content/uploads/2013/01/ombak-pantai-plengkung-g-land.jpg
Suasana tenang dan jauh dari keramaian membuat tempat wisata ini
cocok bagi wisatawan yang mendambakan liburan yang berkualitas. Terdapat
hutan tropis yang mengelilingi pantai, wisatawan bisa melakukan tracking dan
19 Universitas Kristen Petra
mengunjungi air terjun yang ada di dalam hutan. Pantai Plengkung dan sekitarnya
tak akan mengecewakan.
c. Pulau Tabuhan
Pulau Tabuhan merupakan sebuah potensi destinasi wisata yang ada di
Banyuwangi yang menyimpan sejuta pesona alam yang masih belum banyak
diketahui oleh wisatawan. Pulau Tabuhan sebenarnya hanyalah sebuah pulau kecil
dengan luas hanya 5 hektar saja tidak memiliki penghuni yang terletak dibagian
utara Banyuwangi. Pulau Tabuhan ini berada di desa Bangsring, Wongsorejo,
Banyuwangi. Diberi nama Pulau Tabuhan dikarenakan angin yang melintasi
daerah ini memiliki kecepatan cukup kencang sehingga akan terdengar seperti
bunyi tetabuhan musik.
Kondisi pulau ini dapat dikatakan merupakan pulau yang unik. Hal ini
dikarenakan warna pasir yang ada pada sepanjang garis pantai-pantai yang
berbatasan langsung dengan Selat Bali pada umumnya memiliki pasir pantai yang
berwarna gelap, akan tetapi Pulau Tabuhan ini justru mempunyi pasir pantai yang
berwarna putih. Dengan hamparan pasir pantai yang bersih serta putih, ditambah
dengan air laut yang jernih, dan kumpulan terumbu karang yang memiliki bentuk
beraneka ragam, tak lupa pula deburan ombak yang lirih, hembusan angin pantai
yang menerpa sepoi-sepoi, dengan luasnya hamparan laut. Dengan berbagai hal
tersebut menjadikan pantai ini memiliki nilai unggul tersendiri bagi para
wisatawan yang ingin sejenak melupakan kebisingan kota serta mencari sebuah
ketenangan dari kepenatan aktivitas sehari-hari.
Gambar 2.5. Pulau Tabuhan
Sumber : https://3.bp.blogspot.com
20 Universitas Kristen Petra
Wisatawan dapat menikmati kegiatan bawah laut seperti scuba diving
maupun snorkeling. Air yang masih sangat jernih serta kondisi laut yang tidak
terlalu dalam akan membuat wisatawan tak bisa menolak untuk mencoba
menengok keindahan bawah lautnya. Dengan cara ber-snorkeling wisatawan bisa
merasakan keindahan alam bawah laut yang begitu menawan dihiasi oleh ribuan
spesies ikan, berbagai bunga karang, serta udang-udang karang dan juga berbagai
jenis tumbuhan laut, termasuk juga kumpulan terumbu karang yang masih sangat
terjaga dengan baik serta dipantau secara berkala oleh para penggiat kelestarian
terumbu karang.
Selain dengan keindahan alam bawah lautnya, Pulau Tabuhan juga
memiliki daya tarik lainnya yakni dengan kedatangan burung Maleo yang
bermigrasi secara rutin ke pulau ini. Selain kedatangan burung Maleo, Pulau
Tabuhan ini juga menjadi tempat persinggahan bagi kumpulan burung Enggang
Gading. Selain itu ada jenis burung lain yang terkadang singgah ke Pulau Tabuhan
ini adalah burung Jalak, yakni burung yang menjadi maskot dari Pulau Bali. Dan
juga ada tanaman Setigi yang menjadi salah satu tanaman yang menjadi
primadona di Pulau Tabuhan.
Gambar 2.6. Laut Pulau Tabuhan
Sumber : www.catatannobi.com
21 Universitas Kristen Petra
Rute jalan yang dilalui untuk menuju Pulau Tabuhan bisa melalui
Banyuwangi Kota setelah itu ke Watudodol lalu ke Bangsring kemudian setelah
sampai Pantai Kampe Bangsring dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju ke
Pulau Tabuhan. Terdapat 3 pilihan penyeberangan untuk menuju ke Pulau
Tabuhan, yakni (Alan, 2014):
1. Dari Watudodol menyewa perahu nelayan.
2. Dari Bangsring tersedia 2 paket penyebrangan yakni seharga Rp. 350.000
untuk empat orang atau seharga Rp.500.000 untuk 10 orang (harga sudah
termasuk dalam paket peralatan untuk aktivitas snorkling berisi
pelampung+kacamata snorkling).
3. Menyebrang dari Pantai Kampe dengan harga Rp 500.000 untuk paket 10
orang (harga belum termasuk alat snorkeling yang harus di sewa sendiri).
d. Teluk Hijau
Teluk Hijau atau Green Bay memiliki air yang jernih kehijauan. Tempat
wisata di Banyuwangi yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri
ini memiliki hamparan pasir putih yang lembut dan dikelilingi hutan tropis.Teluk
ini berjarak sekitar 3 sampai 4 jam dari pusat Kota Banyuwangi. Teluk ini
merupakan salah satu tempat wisata yang masih sangat terjaga kemurniannya dan
masih belum banyak wisatawan yang tahu tentang teluk ini.
Banyak kegiatan bisa dilakukan di sini seperti berenang, snorkeling,
bermain pasir dan memancing. Wisatawan juga bisa mengunjungi Air Terjun
Bidadari yang terletak di kawasan pantai. Konon, air terjun dengan ketinggian 8
meter ini merupakan tempat mandi para bidadari pada saat-saat tertentu.
(“Pengertian Wisata Secara Umum”, 2014)
Gambar 2.7. Teluk Hijau
Sumber : http://1.bp.blogspot.com
22 Universitas Kristen Petra
e. Kawah Ijen
Kawasan wisata kawah ijen masuk dalam wilayah Cagar Alam Taman
Wisata Ijen, Gunung Ijen merupakan gunung berapi aktif yang memiliki
ketinggian 2.443mdpl yang terletak berdampingan dengan gunung raung dan
gunung merapi. Kawah Ijen dengan luas 2,560 hektar, termasuk hutan wisata
seluas 92 hektar. Kawah Ijen terletak di puncak Gunung Ijen di wilayah Kecamtan
Licin Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatan Klobang, Kabupaten Bondowoso.
Kawah Ijen merupakan sebuah danau diatas Gunung Ijen yang terbentuk akibat
proses letusan dari Gunung Ijen membuat kawah tersebut dipenuhi air sehingga
membentuk sebuah danau kawah yang sangat menakjubkan.
Yang menarik adalah kawah ini terletak di kaldera yang terluas di Pulau
Jawa dengan diameter 6 km. Ukuran kawahnya ini sendiri sekitar 960 meter x 600
meter dengan kedalaman 200 meter. Kawah ini terletak dikedalaman lebih dari
300 meter dibawah dinding kaldera. Kawah Ijen merupakan salah satu kawah
paling asam terbesar dunia, yaitu memiliki tingkat keasaman mendekati nol,
sehingga bisa melarutkan tubuh manusia dengan cepat. namun dibalik semua itu
ternyata kawah ini menyajikan pesona keindahan yang menakjubkan. Kawah ijen
dari atas Gunung Ijen terlihat sangat indah. Kawah ini merupakan danau yang
besar berwarna hijau kebiruaan dengan kabut dan asap belerang yang sangat
mempesona.
Selain itu, udara dingin dengan suhu 10 derajat celcius, bahkan bisa
mencapai suhu 2 derajat celsius, akan menambah sensasi tersendiri. Berbagai
tanaman yang hanya ada di dataran tinggi juga dapat anda temukan, seperti bunga
Edelweis dan Cemara Gunung. Saat pagi hari, ketika matahari mulai menyinari
Kawah Ijen, pemandangan yang indah dapat dinikmat.
Di sekitar lereng kawah terhampar pohon Manisrejo yang berdaun
kemerahan sedangkan batuan dinding kawah berwarnaa belerang, kekuningan,
kondisi-kondisi inilah yang membuat panorama alam disini begitu mengesankan
untuk dinikmati. Dari Kawah Ijen layangkan pandangan kesekitarnya, akan
terlihat terlihat rangkain gunung lain di wilayah pegunungan Ijen seperti Gunung
Merapi, Gunung Raung, Gunung Suket, Gunung Rante dan sebagainya. Selain itu
fenomena alam lain yang terdaapat di kawah Ijen yang tidak boleh dilewatkan
23 Universitas Kristen Petra
adalah blue fire atau api biru, yang muncul di tengah-tengah penambangan sulfur,
dan hanya bisa dilihat dini hari hingga menjelang pagi hari sekitar pukul 05:00
WIB. Fenomena blue fire hanya ada dua di dunia, selain di Ijen hanya ada di
Islandia, maka tak heran keberadaan si api biru ini begitu sangat diburu para
wisatawan khususnya wisatawan asing.
Gambar 2.8. Blue Fire Kawah Ijen
Sumber : https://www.pariwisata.co
Gambar 2.9. Hamparan Pohon Manisrejo
Sumber : asherworldturns.com
Kawah Ijen merupakan salah satu dari dua kawasan tambang belerang
tradisional yang ada di Indonesia setelah Welirang. Para penambang tidak
menggunakan alat canggih, mereka benar-benar turun ke bawah mendekati kawah
untuk mengambil batangan belerang dengan alat seadanya dan tanpa perlengkapan
24 Universitas Kristen Petra
pengaman yang memadai. Batangan belerang dengan berat mencapai 80-100 kg
ini kemudian dipikul dan di bawa naik ke pos pengumpulan belerang.
Gambar 2.10. Kawah Ijen
Sumber : www.tourbromomurah.info
Rute dan jalur perjalanan menuju lokasi Ijen dari Banyuwangi bisa
ditempuh dengan berkendara selama 1-2 jam. Rute dan jalur perjalanan menuju
lokasi wisata Gunung Ijen Banyuwangi bisa di lalui dari jalur timur (Bali –
Banyuwangi) maupun jalur barat (Surabaya/Malang). Akses menuju lokasi dan
tempat wisata kawah Gunung Ijen dari Surabaya, Malang maupun Banyuwangi.
Dibutuhkan waktu 6-7 jam perjalanan dengan jalan kaki dari Desa Jambu ke
Kawah Ijen, dan keadaan jalan yang licin dan berbahaya. Waktu yang disarankan
untuk berkunjung ke Kawah Ijen adalah sekitar April – Oktober, karena dalam
waktu-waktu ini merupakan musim kemarau dan jalanan di sekitar lokasi tidak
licin dan lebih aman (“Kawah Ijen – Banyuwangi”, 2017).
Harga Tiket Masuk Kawah Ijen Banyuwangi adalah sebagai berikut:
1. Harga Tiket Masuk Wisatawan Domestik :
Weekday Harga Tiket – Rp. 5.000
Weekend Harga Tiket – Rp. 7.500
2. Harga Tiket Masuk Wisatawan Mancanegara :
Weekday Harga Tiket – Rp. 100.000
Weekend Harga Tiket – Rp. 150.000
3. Harga Tiket Tambahan :
Kamera Video Komersil/film komersial – Rp. 10.000.000
25 Universitas Kristen Petra
Handycamp – Rp. 1.000.000
Photo Camera – Rp. 250.000
f. Air Terjun Kalibendo
Terletak sekitar 20 km dari pusat Kota Banyuwangi, Air Terjun
Kalibendo menawarkan pemandangan luar biasa indah dan menenangkan, air
jernih dan sungai-sungai dengan air dingin yang mengalir di sekitar air terjun.
Berada di dataran tinggi, membuat tempat wisata ini memiliki udara yang sejuk
dan menyenangkan.
Jika berangkat dari Kampung Anyar, Glagah, wisawatan akan melewati
pemandangan perkebunan teh, kopi dan cengkeh yang berupa hamparan hijau.
Suasana pedesaan juga dapat dirasakan dalam perjalan menuju air terjun setinggi
10 meter ini (“Pengertian Wisata Secara Umum”, 2014).
Gambar 2.11. Air Terjun Kalibendo
Sumber : http://www.eastjava.com/tourism/banyuwangi/images/kali_bendo.jpg
g. Pantai Rajegwesi
Pantai yang terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran ini
merupakan tempat wisata alam sekaligus sejarah yang sangat menarik untuk
dikunjungi. Berada di sini, wisatawan bisa menyaksikan keindahan pantai dan
bunker sisa kejayaan bangsa Jepang di masa penjajahan.
26 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.12. Pantai Rajeg Wesi
Sumber : http://tourtoijen.com
Pantai Rajegwesi memiliki keunikan yang tak banyak dimiliki pantai-
pantai lain. Pasir pantai berwarna kecokelatan dan sangat lembut. Hal ini
dikarenakan pasir pantai bercampur dengan endapan lumpur yang terbawa air
sungai saat banjir.Selain keindahan alam dan nilai sejarahnya, wisatawan juga
bisa melihat kehidupan masyarakat sekitarnya. Sebagian besar masyarakat sekitar
tempat wisata di Banyuwangi ini berkerja sebagai nelayan. wisatawan bisa
melihat perahu nelayan yang „diparkir‟ di bagian barat pantai, sedangkan bagian
timur dibiarkan lapang untuk tempat penyu bertelur (“Pengertian Wisata Secara
Umum”, 2014).
h. Air terjun Kali Klatak
Agrowisata Kali Klatak merupakan pelopor agrowisata pertama di
Banyuwangi yang sebelumnya dimiliki oleh Belanda di bawah Mij Moorman &
Co. sampai akhirnya beralih ke tangan pengusaha pribumi, R. Soehoed
Prawiroatmodjo.
Gambar 2.13. Air Terjun Kali Klatak
27 Universitas Kristen Petra
Sumber : http://www.telusurindonesia.com
Berada di lereng gunung dengan ketinggian mencapai 450 meter di atas
permukaan laut membuat tanah disini cukup subur yang cocok untuk bertanam
apapun. Agrowisata ini pun berkembang dengan baik. Hasil perkebunannya
meliputi karet, kopi, cokelat, kelapa, buah-buahan dan beragam rempah. Satu lagi
yang menarik adalah diadakannya ritual sedekah bumi setiap tanggal 17 April
(“Pengertian Wisata Secara Umum”, 2014).
2.1.2. Promosi
2.1.2.1. Pengertian Promosi
Menurut Freddy Rangkuti (2009), promosi berasal dari bahasa inggris
yaitu promote yang berarti meningkatkan atau mengembangkan. Kedua
pengertian tersebut jika digunakan dalam bidang penjualan berarti menjadi sebuah
alat untuk meningkatkan omset dari suatu penjualan yang berguna bagi
perusahaan. Sedangkan Stanton dan Saladin dalam buku milik Freddy Rangkuti
mengatakan, promosi merupakan sebuah kegiatan yang memberikan suatu
informasi kepada konsumen, mempengaruhi, dan menghimbau masyarakat serta
menjadikan sebuah unsur pemasaran bagi perusahaan yang untuk
memberitahukan, mengingatkan, dan membujuk konsumen tentang suatu produk
yang dipasarkan oleh perusahaan.
2.1.2.2. Tujuan Promosi
Rangkuti (2009) membagi beberapa tujuan promosi yang dilakukan suatu
perusahaan harus mendasarkan kepada tujuan sebagai berikut.
a. Modifikasi tingkah laku
Pasar merupakan tempat di mana orang-orang melakukan suatu kegiatan
transaksi atau pertukaran yang dimana setiap orang memiliki tingkah laku yang
berbeda. Sama halnya dengan pendapat, mereka juga memiliki pendapat yang
berbeda tentang suatu barang, jasa, selera, keinginan, motivasi, atau yang lain
terhadap barang yang mereka kehendaki. Dengan demikian, tujuannya adalah
untuk mengubah tingkah laku dan pendapat setiap individu, dari tidak menerima
28 Universitas Kristen Petra
suatu produk menjadi setia terhadap produk yang dipasarkan sehingga
menimbulkan kesan baik dan mendorong penjualan bagi perusahaan.
b. Memberitahu
Kegiatan promosi ini ditujukan untuk memberikan informasi kepada
konsumen tentang pemasaran perusahaan mengenai produk yang berkaitan
dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan, dan lain
sebagainya. Promosi ini bersifat informasi karena pada umumnya konsumen tidak
akan membeli tanpa mengetahui kegunaan suatu produk dan kelebihan dari
produk tersebut. Promosi yang bersifat informasi ini dapat membantu konsumen
dalam mengambil keputusan untuk membeli.
c. Membujuk
Pada umumnya, promosi yang bersifat membujuk kurang disenangi oleh
sebagian masyarakat. Tetapi pada kenyataannya tetap banyak yang menggunakan
promosi tersebut untuk mendorong pembeli. Perusahaan tidak mengharapkan
tanggapan secepatnya karena yang diutamakan perusahaan adalah kesan positif.
Hal ini dimaksudkan agar promosi yang dilakukan dapat memberi pengaruh
tersendiri dalam benak pembeli dengan kurun waktu yang lama.
d. Mengingatkan
Promosi ini dilakukan untuk mempertahankan merek produk yang dijual
dihati masyarakat selama produk mengalami proses pendewasaan atau
penyempurnaan. Perusahaan berusaha mempertahankan pembeli yang ada sebab
tidak hanya sekali saja melakukan transaksi namun dilakukan secara terus
menerus.
2.1.3. Pariwisata
2.1.3.1. Pengertian Pariwisata
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009,
pariwisata adalah segala macam kegiatan wisata yang dilayani oleh pemerintah,
masyarakat, atau pengusaha beserta dengan fasilitasnya. Menurut Robert
McIntosh, pengertian pariwisata adalah gabungan dari interaksi antara pemerintah
selaku tuan rumah pariwisata, bisnis, dan wisatawan. Menurut Richard Sihite,
pengertian pariwisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan dalam jangka
29 Universitas Kristen Petra
waktu pendek atau sementara dengan tujuan selain mencari nafkah. Kata
pariwisata yang berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari 2 bagian yaitu “pari”
dan “wisata”. Kata “pari” memiliki pengertian bersama, atau berkeliling,
sedangkan kata “wisata” memiliki pengertian perjalanan. Bila digabungkan,
pariwisata memiliki pengertian melakukan kegiatan perjalanan berkeliling
meninggalkan tempat awal, menuju ke tempat yang lain (Aneka Tempat Wisata,
2014).
2.1.3.2. Bentuk Pariwisata
Menurut Nyoman S Pendit (1986), bentuk pariwisata dapatdi bagi
menjadi beberapa kategori :
a. Menurut asal wisatawan
Bentuk wisatawan dapat dibagi menurut asalnya. Jikawisatawan berasal
dari dalam negeri dan iahanya berpindah dari satu kota ke kota lainuntuk
mengadakan perjalanan pariwisata,maka ia disebut dengan wisatawan Domestik.
Sedangkan jika wisatawanberasal dari luar negeri, maka dinamakanwisatawan
Internasional.
b. Menurut akibatnya terhadap neracapembayaran
Wisatawan asing yang datang dari luarnegeri pasti membawa mata uang
asing.Hal ini berpengaruh positifterhadap neraca pembayaran luar negerisuatu
negara. Wisatawan yang seperti inidisebut wisatawan aktif. Sedangkanperginya
seorang warga negara keluarnegeri memberikan efek negatif terhadapneraca
pembayaran luar negeri negaranya.Wisatawan seperti ini disebut wisatawanpasif.
c. Menurut jangka waktu
Jangka waktu dan berapa lama seorang wisatawan tinggal juga
diperhitungkan. Hal ini menimbulkan istilah wisatawan jangka panjang dan
wisatawan jangka pendek tergantung dari ketentuan-ketentuan yang diberikan
oleh suatu negara untuk mengukur panjang atau pendeknya jangka waktu yang
dimaksud.
30 Universitas Kristen Petra
d. Menurut jumlah wisatawan
Jumlah wisatawan yang datang dan berkunjung kesuatu tempat atau
Negara juga diperhitungkan. Jika dia datang sendiri maka disebut pariwisata
tunggal. Tetapi jika dia datang dengan suatu rombongan, maka disebut dengan
pariwisata rombongan.
e. Menurut alat angkut yang digunakan
Kategori ini di bagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisata
kereta api, dan pariwisata mobil tergantung dari alat apa yang digunakan oleh
sang wisatawan.
2.1.3.3. Jenis Pariwisata
Selain bentuk pariwisata, Nyoman S Pendit (1986) juga membagi
pariwisata berdasarkan bentuknya, antara lain:
a. Wisata Budaya
Wisata ini dilakukan untuk memperluas pandangan hidup dengan cara
mengadakan kunjungan ke tempat lain atau keluar negeri dan mempelajari cara
hidup, kebiasaan, budaya, dan seni mereka.
b. Wisata Kesehatan
Wisata ini merupakan wisata yang dilakukan seseorang dengan tujuan
untuk menukar lingkungan tempat sehari-hari ia tinggal demi kepentingan
kesehatan. Misalnya mendatangi tempat pemandian air panas yang mengandung
mineral yang dapat menyembuhkan, atau tempat-tempat wisata yang memiliki
fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.
c. Wisata Olahraga
Merupakan wisata yang memiliki tujuan berolahraga. Misalnya
mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga disuatu negara seperti Asean
Games, Olympiade, Thomas Cup, Uber Cup,dll.
d. Wisata Komersial
Wisata yang dimaksud adalah wisata yang berupa perjalanan untuk
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial seperti
pameran industri, pameran dagang, dan sebagainya.
31 Universitas Kristen Petra
e. Wisata Industri
Wisata ini memiliki hubungan yang erat dengan wisata komersial karena
wisata jenis ini dilakukan oleh rombongan pelajar, mahasiswa, dan orang-orang
awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian dimana terdapat pabrik-pabrik
atau bengkel-bengkel besar untuk mengadakan peninjauan dan penelitian.
f. Wisata Politik
Wisata ini merupakan perjalanan yang dengan maksud mengambil bagian
secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti perayaan 17 Agustus di
Jakarta, 10 Oktober di Moskow, penobatan Ratu Inggris di London, dan
sebagainya, di mana sarana angkutan umum dihias secara megah untuk ikut serta
merayakannya. Tidak hanya itu, peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi,
musyawarah, kongres, atau konvensi politik yang selalu disertai dengan
darmawisata juga termasuk dalam wisata jenis ini.
g. Wisata Konvensi
Wisata konvensi juga dekat kaitannya dengan wisata politik. Berbagai
negara membangun fasilitas bangunan dengan ruangan-ruangan tempat bersidang
bagi para peserta konfrensi, musyawarah, konvensi, atau pertemuan lainnya yang
bersifat nasional.
h. Wisata Sosial
Yang dimaksudkan dengan wisata jenis ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan murah untuk masyarakat yang memiliki ekonomi rendah seperti buruh,
pemuda, pelajar, mahasiswa, petani, dan lain sebagainya untuk mengadakan suatu
perjalanan. Organisasi ini berusaha membantu mereka untuk mendapatkan
kesempatan liburan agar dapat menambah pengetahuan mereka dan juga
memperbaiki kesehatan jasmani dan mental mereka.
i. Wisata Pertanian
Jenis wisata ini biasanya di lakukan ke proyek-proyek, perkebunan, ladang
pembibitan, dan lain sebagainya agar para wisatawan atau rombongan dapat
mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat-lihat
sambil berkeliling menikmati sejuk dan segarnya udara beserta tanaman.
32 Universitas Kristen Petra
j. Wisata Maritin (Marina) atau Bahari
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan dalam air. Seperti
memancing, berlayar, berselancar, menyelam sambil melakukan pemotretoan,
kompetisi mendayung, serta beberapa rekreasi air yang ada.
k. Wisata Cagar Alam
Wisata jenis ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro
perjalanan yang mengkhususkan usaha-usahanya dengan mengatur wisata ke
daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan, dan lain sebagainya.
Wisata jenis ini juga banyak dikaitkan dengan hewan-hewan atau tumbuhan-
tumbuhan langka yang jarang ada di tempat-tempat lain.
l. Wisata Buru
Wisata ini merupakan wisata yang kegiatannya memburu hewan-hewan
tetapi sudah dibenarkan oleh pemerintah daerah dan digalakkan oleh agen atau
biro perjalanan.
m. Wisata Pilgrim
Wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat, dan
kepercayaan umat. Wisata ini banyak dilakukan oleh perseorangan atau
rombongan ke tempat-tempat atau daerah-daerah suci guna mendapatkan berkah,
keteguhan iman, dan kekuatan batin. Misalnya umat Katholik yang melakukan
perjalanan ke Vatikan di Roma, umat Muslim yang pergi ke Mekkah, umat
Buddha yang mendatangi kuil-kuil suci, dan lain-lain.
n. Wisata Bulan Madu
Wisata ini dikhususkan bagi para pengantin baru yang sedang melakukan
perjalanan dengan fasilitas-fasilitas khusus demi kenikmatan perjalanan mereka.
Misalnya kamar hotel yang didesain dengan mewah. Perjalanan ini biasanya
dilakukan selama sebulan di tempat-tempat yang romantic setelah mereka
melangsungkan pernikahan.
2.1.3.4.Daya Tarik Wisatawan
Selain akomodasi, transportasi, restaurant, dan service, ada hal lain yang
menjadi daya tarik para wisatawan. Wisatawan cenderung tertarik untuk melihat
33 Universitas Kristen Petra
dan merasakan pengalaman diluar kondisi normal. Pengalaman yang biasanya
namakan “tourist attraction” ini dibagi menjadi enam tipe, antara lain: (Frost,
2005)
a. Natural
Bisa termasuk taman nasional, scenic reserves, cagar flora dan fauna,
taman botani, dan kebun binatang.
b. Historic (sejarah)
Seperti bangunan, monument, lokasi sejarah, transportasi kuno, dan
museum.
c. Cultural (kultur)
Seperti museum, galeri seni, teater, dan daya tarik budaya asli.
d. Other Built (bangunan)
Seperti bangunan besar, bangunan mewah, bangunan industry, arsitektur
modern, dan toko.
e. Entertainment (hiburan)
Seperti sinema, teater, konser, tempat olahraga, pantai, fasilitas rekreasi.
f. Festivals and event (festival dan acara)
Seperti adat seni, acara tahunan, anniversaries.
2.1.3.5. Tour
Menurut Warwick Frost (2005), ada beberapa alasan wisatawan
bergabung dalam sebuah tour dibandingkan melakukan perjalanan secara
individual. Keuntungan bergabung dalam sebuah tour adalah:
a. Harga
Perjalanan dengan melibatkan banyak orang akan membuat pengeluaran
lebih murah dibandingkan perjalanan secara individu. Hal ini dikarenakan
operator dari tour akan mendapatkan banyak diskon dengan membeli atau
menggunakan jasa dalam jumlah besar dan secara berkala. Seperti contoh, hotel
akan memberikan diskon kerja sama kepada pihak tour yang merupaka mitra
kerjanya.
b. Keunggulan
34 Universitas Kristen Petra
Di luar dari akomodasi, transportasi, dan yang lainnya, hal yang dicari
seorang wisatawan adalah pengetahuan, skill, dan pengalaman dari tour guides.
Dibandingkan berpergian sendirian, berpergian dengan seorang yang sudah ahli
merupakan keunggulan. Selain mengerti tentang seluk beluk tempat yang
dikunjungi, seorang tour guides juga dapat melindungi dari ancaman penipu.
c. Kenyamanan
Dikarenakan semua sudah diatur oleh pihak tour, maka wisatawan tidak
perlu cemas dan dapat lebih rileks. Hal ini sangat dicari oleh orang yang memiliki
uang namun memiliki keterbatasan waktu.
d. Perusahaan
Kehadiran perusahaan sangat penting dalam sebuah tour. Beberapa
pengalaman akan terasa lebih baik jika dilakukan bersama-sama dengan orang
yang kita kenal.
e. Akses
Tour biasanya memiliki kemudahan akses dan ijin akses khusus
dibeberapa tempat yang biasanya tidak didapatkan oleh pengunjung/wisatawan
biasa.
2.1.4. Mobile Aplikasi Android
2.1.4.1. Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis
linUX yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android
menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi
mereka (Safaat, 2012). Aplikasi Android dapat dikembangkan pada sistem operasi
berikut (Safaat, 2012) :
Windows XP/Vista
Mac OS X (Mac OS X 10.4.8 atau lebih baru)
LinUX
Aplikasi Android dalam bahasa pemograman Java. Kode Java
dikompilasi bersama dengan data file resource yang dibutuhkan oleh aplikasi, di
mana prosesnya dipackage oleh tools uang dinamakan “apt tools” ke dalam paket
Android sehingga menghasilkan file dengan ekstensi apk. File apk itulah yang
35 Universitas Kristen Petra
kita sebut dengan aplikasi, dan nantinya dapat di-install di perangkat mobile
(Safaat, 2012).
Menurut Safaat (2012), terdapat enam jenis komponen dalam aplikasi
Android yaitu:
a. Activities
Activities/activity adalah sesuatu yang disajikan ke pengguna sehingga
pengguna dapat melakukan interaksi atau bisa disebut dengan User Interface (UI).
Suatu aplikasi android bisa menyediakan satu activity atau lebih tergantung dari
tujuan dan desain dari aplikasi tersebut.
b. Service
Service tidak memiliki Graphic User Interface (GUI), tetapi service
berjalan secara background.Service memungkinkan dua activity atau lebih
berjalan sekaligus.
c. Broadcast Receiver
Broadcast Receiver berfungsi menerima dan bereaksi untuk menyampaikan
pesan notifikasi seperti baterai low, gambar selesai diambil melalui kamera, zona
waktu berubah, dan lain-lain.
d. Content Provider
Content Provider berfungsi membuat kumpulan aplikasi data secara
spesifik sehingga bisa digunakan oleh aplikasi lain. Data disimpan dalam sistem
database SQLite. Konten Provider berfungsi menyediakan cara mengakses data
yang dibutuhkan oleh suatu activity seperti ketika kita menggunakan aplikasi yang
langsung terhubung dengan google map.
2.1.4.2. User Interface
Seiring perkembangan jaman, para produsen mulai menguatkan
“identitas” dari produk mereka untuk membedakan perangkat mereka dengan
perangkat lainnya mulai dari segi bentuk fisik, fitur hingga user interface.
Walaupun sama-sama menggunakan sistem operasi Android, namun dapat
ditemui bahwa mereka memiliki tampilan atau user interface (UI) yang berbeda-
beda.
36 Universitas Kristen Petra
User Interface adalah sebuah desain yang digunakan sebagai
penghubung antara manusia sebagai pengguna dengan software pada perangkat
sehingga akan memudahkan pengoperasian dari perangkat tersebut. Mudahnya,
UI merupakan desain tampilan pada layar perangkat seperti yang dimiliki oleh
smartphone, tablet dan berbagai jenis perangkat lainnya. Sebagian orang awam
lebih mengenalnya sebagai tema (Dryad, 2016).
Ketika merancang sebuah desain interface mobile ̧ada beberapa tantangan
yang dihadapi seperti (Tidwel, 2011):
Ukuran layar kecil
Salah satu kekurangan perangkat mobile adalah tidak menawarkan banyak
ruang untuk menyajikan informasi atau pilihan seperti kemewahan sidebars,
menu yang panjang, gambar yang besar, atau daftar panjang link. Desain
harus dipilah ke bentuk yang paling essence atau dasar.
Lebar layar variabel
Sulit untuk membuat desain yang mampu bekerja dengan baik pada tiga layar
atau lebih yang memiliki lebar berbeda seperti 128 pixel, 320 pixel, dan 600
pixel, dan lain-lain. Beberapa situs berakhir dengan menciptakan berbagai
versi berbeda dengan berbagai grafis logo, pilihan navigasi, dan sebagainya.
Layar sentuh
Hal yang penting lainnya adalah bahwa perangkat mobile menggunakan layar
sentuh. Oleh karena itu penggunaan perangkat keypad harus di desain agar
bisa dinavigasi dengan cukup mudah untuk fitur layar sentuh. Sangat sulit
untuk menyentuh ikon atau target kecil secara akurat dengan jari. Membuat
link dan tombol cukup besar untuk disentuh dengan mudah adalah tantangan
tersendiri. Pengurangan konten dan pemberian jarak setidaknya 1 cm di
antara konten dapat mempermudah user.
Kesulitan mengetik teks
Tidak mudah mengetik teks pada layar sentuh atau keypad. Desainer harus
mampu merancang interaksi jalur melalui situs atau alat dalam sedemikian
rupa sehingga mengetik menjadi mudah dan tidak terbatas.
Lingkungan fisik yang menantang
37 Universitas Kristen Petra
Orang menggunakan ponsel mereka dalam semua jenis tempat: di lingkungan
yang sedang cerah, di bioskop gelap, di konferensi, mobil, bus, kereta api,
pesawat, toko, kamar mandi, dan di tempat tidur. Desainer harus berpikir
tentang perbedaan cahaya ambient, teks abu-abu pada latar belakang abu-abu
tidak bekerja dengan baik di bawah sinar matahari langsung. Selain cahaya,
juga tentang perbedaan ambient suara: ketika pengguna tidak akan mendengar
suara sama sekali, atau ketika orang lain menemukan suara yang tiba-tiba
menggelegar dan tidak pantas. Teks kecil sulit dibaca bila kondisi lingkungan
sekitar sedang bergerak. Target hit kecil pada perangkat layar sentuh akan
sulit untuk ditekan di bawah situasi tertentu, seperti pada bus yang bergerak.
Pengaruh sosial dan perhatian yang terbatas
Hampir semua pengguna ponsel tidak akan menghabiskan banyak waktu dan
perhatian di situs atau aplikasi tertentu. User akan melihat sekilas ke desain
aplikasi ketika mereka sedang melakukan pekerjaan ringan seperti berjalan,
duduk menunggu kendaraan, atau bercakap-cakap. Mereka tidak akan
menatap layar mobile secermat seperti ketika menatap komputer.
Oleh karena itu, desain menjadi sangat penting dalam mendapatkan perhatian
user. Desain harus lugas, mudah, cepat, dan reentrant. Asumsi lain adalah
bahwa banyak dari pengguna ponsel akan terlibat dalam percakapan atau
situasi sosial lainnya yang menyebabkan mereka tidak fokus atau bahkan
menutup aplikasi.
Dalam bukunya, Ponsel Desain dan Pengembangan (O'Reilly dalam
Tidwel, 2011) Brian Fling mengatakan, "produk mobile yang bagus, tidak pernah
porting. Hal ini dimulai dengan memahami penggunaan dan manfaat media yang
ditawarkan, dengan pernyataan:
Apa pengguna dalam konteks ponsel benar-benar perlu?
Seseorang menggunakan perangkat mobile tertentu mungkin hanya ingin
menggunakan situs dengan tujuan dan kebutuhan tertentu, dia tidak akan
memiliki dan menghabiskan waktu lebih lama untuk memperlajari semua
fitur, kegunaan, dan informasi. Desain untuk konteks harus memenuhi
keinginanan user, seperti:
38 Universitas Kristen Petra
"Saya perlu tahu fakta ini sekarang, cepat."
"Saya memiliki hanya beberapa menit, segera hibur saya."
"Hubungkan saya secara sosial."
"Jika ada sesuatu yang perlu tahu sekarang, katakan padaku."
"Apa yang relevan dengan aku di saat ini?"
Jalur situs atau aplikasi ke esensinya
Desainer tidak perlu mengambil semua konten tambahan seperti, fitur eye-
catching, sidebars, iklan, gambar, peta situs, media sosial, dan sebagainya.
Fokus hanya pada fitur yang akan dibutuhkan dari situs tersebut.
Menggunakan perangkat hardware
Salah satu kelebihan ponsel yaitu menawarkan fitur menarik yang tidak
didapatkan di desktop seperti lokasi, kamera, integrasi suara, gestural,
getaran, dan fitur lain.
Linearize konten
Banyak perangkat yang tidak memberikan cukup pixel dalam dimensi lebar
untuk melakukan layout side-by-side yang menarik. Terkadang justru
berakhir dengan diletakannya konten secara vertikal.
Optimalkan urutan interaksi yang paling umum
Setelah memutuskan jenis fitur dan interaksi yang diinginkan, persempit situs
hanya pada konten yang paling relevan. Lalu mulai untuk membuat interaksi
semudah mungkin dengan mengikuti cara ini:
a. Menghilangkan mengetik, atau mengurangi sebagai beberapa karakter.
b. Gunakan halaman seminimal mungkin.
Menurut Jenifer Tidwel (2011), pola umum yang digunakan dalam
konten sebuah desain mobile adalah sebagai berikut:
1. Vertikal Stack
Sebuah aplikasi mobile perlu menonjolkan struktur navigasi atas-level.
Seperti toolbar di bagian atas atau bawah setiap halaman aplikasi,
merupakan salah satu cara standar untuk mengatur navigasi ponsel.
39 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.14. Google News vertical layout
Sumber : Tidwel, J. (2011, p.449)
Sebagian besar halaman webmobile yang harus bekerja pada perangkat
dengan ukuran yang berbeda menggunakan pola ini, terutama jika berisi konten
yang bentuk berbasis teks. Fitur ini memudahkan untuk pergi dari satu halaman ke
halaman lain. Pengguna tidak perlu menggulir secara vertikal ke bawah konten
yang tidak ingin dibaca, cukup hanya dengan menekan atau menggesek tombol
vertikal navigasi bar.
Gambar 2.15. Vertical Stacks di aplikasi mobile ESPN, the Washington Post, dan
REI
Sumber : Tidwel, J. (2011, p.449)
40 Universitas Kristen Petra
2. Filmstrip
Fitur di mana halaman dapat berdampingan dengan cara menggesek atau
slide untuk melihat halaman satu per satu. Fitur ini digunakan saat konten
memiliki konseptual paralel, seperti cuaca di berbagai kota atau skor
dalam olahraga yang berbeda. Pengguna tidak akan keberatan menggeser
untuk mengetahui halaman ini sebelum mencapai satu yang mereka cari.
Pola ini kadang-kadang dapat menjadi alternatif untuk skema navigasi
lainnya untuk aplikasi, seperti toolbar, tab, atau menu halaman penuh.
Setiap item yang akan ditampilkan dapat menempati seluruh layar, tidak
ada ruang yang perlu digunakan untuk tab atau navigasi lainnya. Karena
pengguna tidak dapat melompat langsung ke layar yang diinginkan, ia
harus menggeser sampai menemukan informasi yang di inginkan, pola
mendorong browsing dan serendipity.
Gambar 2.16. Fitur cuaca di Android
Sumber : http://www.androidauthority.com/best-new-android-apps-month-
august-111620/2/
3. Tombol Sentuh
Show Tools akan merespon ketika ada sentuhan kecil di atas konten.
Terkadang, untuk lebih menikmati isi konten seperti foto atau video
diperlukan layar lebar yang sepenuhnya dipakai untuk melihat konten
tanpa terganggu dengan adanya navigasi. Navigasi dapat muncul ketika
ada sentuhan di area konten.
41 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.17. Fitur tombol sentuh di Iphone video
Sumber : http://www.geekersmagazine.com
4. Bottom Navigation
Sebuah mobile apps perlu menampilkan adanya tombol navigasi yang
mempermudah perpindahan lokasi yang menyusun konten dari skala
prioritas. Konten yang awal maka ditaruh di posisi yang lebih awal.
Gambar 2.18. Google Photo Navigation
Sumber : http://www.androidauthority.com/bottom-navigation-material-design-
guidelines-680207/
42 Universitas Kristen Petra
5. Thumbnail dan Text-list
Aplikasi mobile dapat menyajikan daftar dipilih menu berupa item, dengan
setiap item yang berisi gambar thumbnail dan beberapa teks. Gambar
thumbnail membuat konten terlihat lebih menarik dan mudah di
identifikasi secara visual.
Gambar 2.19. iPhone App Store
Sumber : http://neurogadget.net
6. Infinite List
Tombol fitur ini digunakan untuk membuka konten dengan lebih detail.
Konten panjang yang tidak dibutuhkan cenderung mengganggu dan tidak
disukai user. Konten ini juga membuat konten dalam aplikasi terlihat lebih
ringkas dan simple.
Gambar 2.20. Loading animation at The Verge
Sumber : http://patterns.jribeiro.org/patterns/infinite-list
43 Universitas Kristen Petra
2.1.4.3.Usability
Setiap aplikasi mobile memiliki ciri-cirinya masing-masing. Tampilan
antarmuka dengan kekompleksan dan lapisan menu yang berbeda membuat
aplikasi mobile perlu dikembangkan agar menjadi lebih atraktif dan user friendly
supaya dapat diterima oleh penggunanya. Pada tahun 2012, Ali menyebutkan
bahwa masih banyak aplikasi mobile di pasaran yang susah untuk digunakan dan
dipelajari dikarenakan tingkat usability yang rendah (Ali dalam Yani
Nurhadrayani, 2013). Aspek usability merupakan kunci keberhasilan aplikasi dan
syaratpenerimaan pengguna terhadap aplikasi mobile. Usability adalah analisa
kualitatif yang menentukan seberapa mudah user menggunakan “antarmuka”
suatu aplikasi (Nielsen, 2012). Suatu aplikasi disebut usable jika fungsi-fungsinya
dapat dijalankan secara efektif, efisien, dan memuaskan (Nielsen, 1993).
Pengujian usability dilakukan untuk mengetahui kelayakan dan kesiapan sebuah
aplikasi apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum. Menurut
Jacob Nielsen, usability adalah sebuah atribut kualitas yang menilai
tingkat kemudahan user interface untuk digunakan. Usability juga mengacu
kepada metode untuk meningkatkan kemudahan penggunaan selama proses
perancangan.
Usability didefenisikan melalui lima komponen, yaitu (Iqbal, 2013) :
a. Learnability
Learnability menjelaskan tingkat kemudahan pengguna untuk
memenuhi task-task dasar ketika pertama kali mereka melihat/menggunakan
hasil perancangan.
b. Efficiency
Efficiency menjelaskan tingkat kecepatan pengguna dalam
menyelesaikan task-task setelah mereka mempelajari hasil perancangan.
c. Memorability
Memorability menjelaskan tingkat kemudahan pengguna dalam
menggunakan rancangan dengan baik, setelah beberapa lama tidak
menggunakannya.
44 Universitas Kristen Petra
d. Errors
Errors menjelaskan jumlah error yang dilakukan oleh pengguna, tingkat
kejengkelan terhadap error dan cara memperbaiki error.
e. Satisfaction
Satisfaction menjelaskan tingkat kepuasan pengguna dalam menggunakan
rancangan.
Sebuah web dangan tingkat usability tertentu akan ditinggalkan penggunanya
hanya dalam hitungan menit.Misalnya dikarenakan beberapa kondisi sebagai
berikut :
Web Sulit digunakan
Navigasi web yang buruk.
Pengguna tidak mendapatkan apa yang diinginkan.
Pengguna mendapatkan adanya kesalahan pada web.
Homepage tidak menjelaskan tentang apa yang ditawarkan oleh perusahaan
Petunjuk yang kurang jelas
Pengujian usability dapat dilakukan dengan melibatkan pengguna atau
tanpa melibatkan pengguna. Pengujian dengan melibatkan pengguna dapat
memberikan informasi langsung dari pengguna tentang bagaimana pengguna
menggunakan sistem serta permasalahan yang dihadapi. Pengujian ini terdiri atas
metode Field Observation (observasi langsung), Questionnaire (kuesioner) dan
Thinking Aloud (Holzinger 2005). Pada metode observasi langsung, seorang
observator mengamati satu atau lebih pengguna di lokasi. Sebaiknya seorang
observator tidak memperlihatkan diri agar pengujian sistem berjalan normal.
Untuk membantu proses observasi dapat menggunakan video kamera yang
merekam ekspresi pengguna. Metode kuesioner dilakukan dengan menggunakan
kuesioner untuk mengukur kepuasan pengguna dan untuk mengetahui opini
pengguna terhadap aplikasi yang digunakan. Metode Thinking Aloud dilakukan
dengan mengamati secara terus menerus sikap tubuh dan ucapan yang ditunjukkan
oleh seorang responden pada saat menggunakan aplikasi (Nurhandayani, Sianturi,
Hermadi, & Khotimah, 2013).
45 Universitas Kristen Petra
2.1.4.4. User Experience
Istilah User Experience digunakan pertama kali oleh Don Norman
akademisi bidang cognitive science, design dan usability engineering serta
mantan vice president Apple Inc.User Experience adalah sikap, tingkah laku dan
emosi pengguna saat menggunakan suatu produk, sistem atau jasa. Pengalaman
ini melibatkan persepsi individu berkaitan dengan manfaat yg dirasa, kemudahan
yang didapat. User Experience sangat dinamis, seiring perjalanan waktu, persepsi
yang dirasakan pengguna bisa berubah sejalan berubahnya lingkungan, kebiasaan
dan nilai-nilai. User Experience disini berkaitan dengan apa yang dirasa oleh
pengguna yang berhubungan dengan kemudahanan, kenyamanan, efisiensi,
kemanfaatan saat mereka menggunakan web, aplikasi smartphone dan
aplikasi desktop.Menurut Setiawan (Sekilas Tentang User Experience, p3),
beberapa contoh dalam penerapan User Experience antara lain :
Proses checkout pada web e-commerce saat pengguna selesai melakukan
pembelian suatu item barang.
Proses pendaftaran (sign up) di suatu website berupa form isian.
Navigasi yang membingungkan, di antaranya pengguna bingung sebenarnya
dia sedang berada di mana
Pengguna yang biasa menggunakan social media Path di smartphone terbiasa
dengan tombol + di halaman depan, bila disentuh tombol tersebut akan keluar
beberapa tombol lain. Keberadaan tombol ini begitu fungsional.
Menurut Germaine & Cao (2015), ada lima tahap untuk menjelaskan proses
implikasi UX adalah sebagai berikut :
1. Research & Investigation (Penelitian & Investigasi)
Tahap ini adalah tahap yang paling kritis karena berfokus pada
pengumpulan informasi yang berdasarkan pertanyaan seperti:
Siapa target pengguna saya?
Isu apa yang sedang dihadapi oleh pengguna saya?
Bagaimana perilaku target saya saat menghadapi isu-isu tersebut?
46 Universitas Kristen Petra
Siapa pesaing saya dan bagaimana mereka memposisikan diri di
pasar?
Apa jenis fungsi dan UX yang kompetitor saya berikan?
Apa yang akan menjadi pembeda utama saya dengan kompetitor?
Dan lain-lain.
Beberapa hal yang perlu dilakukan selama proses ini adalah harus menjaga
pikiran terbuka dan memastikan antara produk dan UX memiliki
keserupaan. Agar pikiran tetap terbuka maka berbagai kegiatan kolaboratif
seperti wawancara, wawancara pengguna, survei pengguna, dan analisis
heuristik pesaing harus sering dilakukan. Selain itu, bertukar pikiran
dengan sesama anggota tim membuat pikiran semakin terbuka akan ide-ide
yang baru. Selain itu, penting pula memastikan produk dan UX memiliki
keserupaan agar membuat pengguna semakin nyaman seperti memastikan
plafon yang sesuai.
2. Ideation & Backlog Refinement (Ide & Penyempitan Ide)
Setelah fase awal selesai, masalah telah ditemukan dan dipahami maka
mulailah masuk pada fase ide dan penyempitan yang melibatkan :
Solution ideation
Merupakan ide solusi tentang produk yang dapat berupa digital atau
layanan. Solusi sepenuhnya bisa berupa produk baru, fitur update, atau
mungkin bahkan layanan baru.
Functional ideation
Tindakan interaksi yang diharapkan antara user dengan produk.
Berupa faktor bentuk produk misalnya apakah produk akan
akan berbasis web, mobile, atau keduanya.
Design and UI ideation
Merupakan ide yang memusatkan pada hasil desain dan tampilan yang
akan disajikan kepada user.
Marketing and Positioning ideation
Poin yang paling penting adalah menunjukan perbedaan dan
keunggulan produk dihadapan user.
47 Universitas Kristen Petra
Dalam tahap ini ada beberapa langkah yaitu:
a. Menyertakan anggota tim inti dalam semua diskusi
Setiap anggota memiliki peran yang berbeda dengan kelebihan
disetiap bidangnya. Oleh karena itu, bekerja sama dengan orang-
orang yang ahli dibidangnya akan memberikan umpan balik yang
berguna bagi ide.
b. Tidak meremehkan persyaratan SEO
Konten adalah desain. Perubahan konten dapat memberi perubahan
pada bentuk desain seperti batas karakter optimal dan memecahkan
desain tata letak sehingga perlu menambahkan blok baru pada
konten untuk memperhitungkan SEO.
c. Sketsa, sketsa, sketsa
Pembuatan sketsa harus mampu menggambarkan masalah desain.
Pada proses ini maka desainer harus menyiapkan maket gambar
rangka dasar.
3. Design & Development (Desain & pengembangan)
Setelah ide dan solusi, desain dan pengembangan adalah tahap penting
berikutnya. Dalam tahap ini perlu ada komunikasi yang baik dan
keseimbangan antara Product Manager, desainer, developer untuk
memastikan bahwa persyaratan terpenuhi sesuai dengan tanggal peluncuran
produk yang diharapkan. Berikut merupakan hal penting pada tahap ini,
antara lain:
a. Menyertakan desainer UX di perencanaan sprint
Menyertakan semua desainer dalam sebuah rapat perencanaan akan
menghemat waktu. Ketika semua desainer berkumpul, waktu akan
berjalan lebih efisien ketika Product Manager dan UXer (UX designer)
saling bertukar pikiran dan memberikan insight.
b. Rencana ke depan untuk kebutuhan desain
Agar tidak mengalami kematian atau kegagalan produk, desain harus
terus dikembangkan dan diperkaya seperti menambangkan desain
wireframe ke semua jenis ukuran layar.
48 Universitas Kristen Petra
c. Prototipe
Tim desain menyempurnakan ide-ide terbaik ke dalam bentuk
prototipe yang di ujikan paling tidak ke lima pengguna. Sketsa desain
visual prototipe bisa disempurnakan dengan aplikasi photoshop. Saat
melakukan pengujian prototipe, umpan balik dari user dan
pengembang sangatlah penting untuk menyempurnakan interaksi
(antara unsur-unsur, antara sistem, dll).
Gambar 2.21. Contoh Prototipe
Sumber : Germaine, & Cao, J. (2015, p.22)
d. “Bare Bones” desain
Jika UXer kewalahan maka “Bare Bones” desain bisa menjadi
alternatif prototipe. Bekerja dengan bentuk wireframes dasar menjadi
pilihan yang tepat ketika tenaga kerja tidak terpenuhi atau waktu
terbatas.
Gambar 2.22. Contoh Bare Bones
Sumber : Germaine, & Cao, J. (2015, p.23)
49 Universitas Kristen Petra
e. Menyertakan gatekeeperfront-end di tim pengembangan
Tanpa hadirnya front-end dalam tim pengembangan akan membuat
desain terlihat memiliki perbedaan mencolok seperti siang dan
malam.Pengujian layar dengan ikon sejajar, ukuran spasi, font, dan
rincian yang lain dapat memakan waktu yang sangat lama.
4. Testing & Validation (Pengujian & Validasi)
Pengujian akan terus terjadi dan dilakukan sepanjang setiap sprint, setiap
kali fitur baru tersedia. Secara umum, fitur baru yang dibuat akan diuji dan
diverivikasi oleh tim tersendiri dan Product Manager. Beberapa hal yang
perlu diingat saat melakukan proses testing:
Beberapa hal yang perlu diingat mengenai pengujian:
a. Menyediakan waktu untuk UX
Memberikan waktu kepada desainer UX untuk mengecek dan
memastikan bahwa desain akhir telah sesuai dan cocok dengan desain
asli. Proses ini bukan merupakan proses user testing. Verifikasi ini
untuk memastikan bahwa segala sesuatu dari jenis font, ukuran font,
Gambar, dan perataan teks diimplementasikan persis seperti yang
diperlukan. Sementara itu, Manager Product juga melakukan
pengecekan ini. Hal ini juga menunjukkan bahwa tes tidak perlu
dilakukan setiap hari dengan setiap membangun fitur baru oleh tim
pengembangan semua bergantung pada jenis proyek dan fitur sedang
dilaksanakan.
b. User Testing (Pengujian Penerimaan)
Setelah semua halaman telah selesai dibuat, UXer perlu mengecek
kembali keseluruhan workflow (alur kerja) sehingga sesuai panduan
gaya yang diinginkan.
50 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.23. Contoh workflow
Sumber : Germaine, & Cao, J. (2015, p.29)
Setelah UXer memastikan hasil telah sesuai dengan yang diinginkan,
maka hasil diujikan kepada user minimal sebanyak 5 orang. Selama
pengujian, semua kekurangan dari fitur perlu dicatat untuk dijadikan
masukan dalam perbaikan.
5. Product Launch (Peluncuran Produk)
Setelah semua tahap telah dilakukan, maka tahap terakhir adalah merilis
produk ke pasar. Fase ini bisa disebut sebagai fase "monitoring UX" yaitu
fase untuk bersiap menerima umpan balik dari pengguna, industri, mitra,
dan tim lain mulai berdatangan.
Beberapa hal yang perlu diingat setelah peluncuran produk:
a. Semua umpan balik adalah berharga
Sementara umpan balik dari user (pengguna langsung) sangat penting
untuk perbaikan produk konstan, umpan balik dari manajer account,
manajer penjualan, staf dukungan dan manajer masyarakat juga tidak
kalah penting. Orang-orang tersebutlah yang justru memiliki wawasan
besar dan insight terhadap hal-hal yang dicari user dan alasannya. Hal
ini sangat membantu Product Manager dan UX Designer untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang perlu dikembangkan
dalam memperbaiki fitur, perbedaan dan keunggulan terhadap
51 Universitas Kristen Petra
kompetitor, analisis perkembangan produk, dan kategori yang dimiliki
user.
b. Menjaga persona dan user journey ter-update
Setiap meriliskan produk atau produk perangkat tambahan baru adalah
peluang untuk mendapatkan user baru dan mempertahankan user yang
sudah ada. Tingkah laku pengguna baru akan diperhatikan untuk
memastikan apakah mereka cocok dengan persona yang ada. Jika tidak,
maka diperlukan persona baru yang dapat mencerminkan kebutuhan
pengguna. Dengan fitur dan alur kerja baru, ada peluang untuk
mempertahankan user dalam menggunakan produk tersebut. Dalam
perkembangan desain dan kebutuhan, tidak ada solusi yang benar-benar
pernah final. Ini hanya solusi untuk sekarang.
2.1.5. Analisis Kompetitor
Terdapat berbagai aplikasi serupa yang sudah pernah diciptakan
sebelumnya dalam mempromosikan pariwisata alam, antara lain sebagai berikut:
2.1.5.1. Indonesia Tour
Aplikasi ini memiliki fitur yang sederhana dan sejenis katalog online.
Cocok untuk orang yang hanya ingin tahu sekilas tentang pariwisata di Indonesia
secara umum namun tidak bisa jadi panduan wisata. Target diperkirakan
wisatawan mancanegara. Dalam satu bahasa (bahasa Indonesia).
Strength:
Fitur dan navigasi yang mudah sehingga memudahkan untuk berpindah dari
satu halaman ke halaman yang ingin dicari
Aplikasi ini sangat sederhana, tidak banyak konten dan fitur sehingga mudah
digunakan
Weakness:
Target market tidak jelas. Untuk siapa aplikasi ini dibuat tidak jelas karena
pembagian tempat wisata tidak dibagi berdasarkan apapun.
Konten kurang jelas dan tidak lengkap
52 Universitas Kristen Petra
Tidak ada fitur yang melibatkan user dalam berinteraksi (seperti system
rating, contact form, dll)
Konten jarang di update karena berisi informasi yang kuno dan lama
Banyak advertising yang mengganggu yaitu pada bagian bawah menu dan
pop up advertising
Opportunity:
Aplikasi ini terus dikembangkan sebagai strategi promosi pariwisata sehingga
akan berada di posisi atas dan akan menjadi kebutuhan masyarakat yang
ingin berkunjung di Indonesia
Threat:
Ketidaksiapan aplikasi ini menjadi hambatan utama untuk mempromosikan
wisata di Indonesia.
Gambar 2.24. Gambar interface aplikasi Indonesia Tour
Sumber : Indonesia Tour
2.1.5.2. Travel to East Java
Aplikasi ini memilki fitur sejenis katalog online. Target marketnya
diperkirakan turis asing yang ingin sekedar tahu tentang isi pariwisata dan
53 Universitas Kristen Petra
kebudayaan Indonesia. Isinya berbau budaya sekali yang berisi banyak foto
tentang Indonesia sebagai negara agriculture dan plural akan budaya. Hanya
tersedia satu bahasa (bahasa Inggris).
Strength:
Target marketnya sangat jelas yaitu wisatawan asing yang hanya ingin
mengetahui hal-hal umum aplikasi ini tidak membingungkan dan sangat
sederhana. Aplikasi ini tersedia dalam satu bahasa.
Mengenalkan Indonesia sebagai Negara yang plural dan banyak budaya serta
pariwisata
Filter (beaches, sceneries, culture, waterfalls, agricultures, temples,
handicrafts, miscellaneous)
Tampilan, warna, dan teks cukup menarik.
Weakness:
Tidak ada fitur yang melibatkan user dalam berinteraksi (seperti system rating,
contact form, dll)
Tampilan harus dalam posisi landscape yang terkadang menyusahkan user.
Aplikasi ini terlihat jarang di update
Opportunity:
Untuk pengembangan kedepannya aplikasi ini dapat bekerja sama dengan
dinas pemerintahan dan beberapa resort atau tempat wisata yang ada di Jawa.
Threat:
Banyak aplikasi serupa.
Tidak ada sponsor atau bahkan dukungan dari pemerintah sehingga bukan
aplikasi resmi dan terpercaya.
54 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.25. Gambar interface aplikasi Travel to East Java
Sumber : Travel to East Java
2.1.5.3. Banyuwangi in Your Hand
Aplikasi ini untuk memperkenalkan kota Banyuwangi. Target marketnya
diperkirakan wisatawan mancanegara dan asing yang berkunjung untuk
mengetahui Banyuwangi secara umum, bukan spesifik ke pariwisatanya. Padahal
Banyuwangi sangat ditonjolkan dan terkenal akan pariwisatanya. Aplikasi
disajikan dalam bahasa Indonesia.
Strength:
Memiliki cakupan konten yang sangat luas mulai dari tempat wisata, tempat
ibadah, penginapan, dan lain-lain.
Memiliki fitur yang tidak dimiliki aplikasi lain seperti fitur AR, view, gps, dan
lain-lain yang sangat modern dan fresh.
55 Universitas Kristen Petra
Tampilan, warna, dan teks menarik dan mencerminkan isi. terutama warna
yang menggunakan warna merah sangat mencerminkan Banyuwangi sebagai
kota Gandrung. Penempatan dan ukuran ikon untuk memberikan penjelasan
terhadap sebuah teks sudah pas dan menarik.
Weakness:
Konten kurang penjelasan mendetail. Selain itu, isi konten memiliki cakupan
yang terlalu luas sehingga tujuan dari aplikasi sendiri tidak jelas. Konten
pariwisatanya kurang (padahal Banyuwangi sangat ditonjolkan dan terkenal
akan pariwisatanya).
Tidak ada fitur yang melibatkan user dalam berinteraksi (seperti system rating,
contact form, dll)
Aplikasi ini terlihat jarang di update karena kontennya berisi pariwisata yang
sudah lama
Bahasa dalam aplikasi ini masih kacau, ada yang bahasa Indonesia ada yang
Inggris.
Opportunity:
Bekerja sama dengan beberapa instansi yaitu pemerintah kabupaten
Banyuwangi dan maskapai Garuda Indonesia
Aplikasi ini masih menjadi satu-satunya aplikasi promosi kota Banyuwangi
sehingga berada di posisi atas dan akan menjadi kebutuhan masyarakat yang
ingin berkunjung di Banyuwangi
Threat:
Persaingan akan berlanjut ketat terutama mulai bermunculan start up komersil
yang akan menggeser peran pemerintah.
Kemajuan aplikasi harus didukung dengan kemajuan infrastruktur dan
kesiapan pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Tindakan pemerintah dalam
mempromosikan kota Banyuwangi dapat dibilang sangat cepat tanpa
memperhatikan kelayakan tempat wisatanya.
56 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.26. Gambar interface aplikasi Banyuwangi in Your Hand
Sumber : Banyuwangi in Your Hand
2.1.5.4. Wisata Indonesia
Aplikasi sangat simple, sejenis katalog online yang dilengkapi
koordinat.Cocok untuk orang yang hanya ingin tahu sekilas tentang pariwisata di
berbagai kabupaten Indonesia dan menentukan ingin berkunjung ke kabupaten
mana. Setelah itu, aplikasi ini sudah tidak cocok lagi untuk digunakan. Aplikasi
ini disajikan hanya dalam satu bahasa (bahasa Indonesia).
Strength:
Bagi wisatawan yang hanya ingin mengetahui hal-hal umum aplikasi ini tidak
membingungkan dan sangat sederhana
Terdapat fitur favorite yang memudahkan user melihat kembali halaman
yang disukainya.
Tampilan, warna, dan teks cukup menarik. Penempatan dan ukuran ikon
untuk memberikan penjelasan terhadap sebuah teks sudah pas dan menarik.
Weakness:
Konten kurang penjelasan tentang medan masuk dan harga tiket masuk
Tidak ada fitur yang melibatkan user dalam berinteraksi (seperti system rating,
contact form, dll)
57 Universitas Kristen Petra
Update terakhir aplikasi ini adalah di bulan Desember 2016. Padahal aplikasi
seharusnya di update se dini mungkin.
Banyak advertising yang mengganggu yaitu pada bagian bawah menu dan pop
up advertising
Opportunity:
Aplikasi ini dapat bekerja sama dengan dinas pemerintahan wilayah Jawa dan
beberapa resort atau tempat wisata yang ada di Jawa.
Threat:
Banyak aplikasi serupa yang lebih menarik dan terawat.
Lokasi hanya mencakup daerah Jawa padahal banyak potensi diluar Jawa yang
menarik untuk di publikasikan
Tidak ada sponsor atau bahkan dukungan dari pemerintah sehingga bukan
aplikasi resmi dan terpercaya
Gambar 2.27. Gambar interface aplikasi Wisata Indonesia
Sumber : Wisata Indonesia
58 Universitas Kristen Petra
2.1.5.5. Pesona Indonesia
Aplikasi sangat lengkap dan menarik. Kontennya sangat cocok untuk
backpacker karena sangat lengkap. Tidak hanya menonjolkan wisata alam namun
juga berbagai wisata lainnya seperti wisata bahari, buatan, dan budaya.
Strength:
Terpercaya karena merupakan proyek resmi pemerintah Indonesia
Memiliki fasilitas dan dana yang terjamin
Sering di update untuk kepentingan instansi
Memiliki konten yang lengkap (tinjauan, transportasi, kegiatan, akomodasi,
tempat belanja, direction)
Fitur dan navigasi yang mudah sehingga memudahkan untuk berpindah dari
satu halaman ke halaman yang ingin dicari
Belum ada aplikasi serupa yang memperkenalkan pariwisata Indonesia
sedetail dan lengkap Pesona Indonesia
Terdapat kalender yang berisi tanggal kegiatan
Weakness:
Konten kurang penjelasan tentang medan masuk dan harga tiket masuk
Tidak ada fitur yang melibatkan user dalam berinteraksi (seperti system
rating, contact form, dll)
Update terakhir aplikasi ini adalah di bulan Desember 2016. Padahal aplikasi
seharusnya di update se dini mungkin.
Opportunity:
Bekerja sama dengan beberapa instansi yaitu Garuda Indonesia dan Southeast
Asia
Aplikasi ini terus dikembangkan sebagai strategi promosi pariwisata sehingga
akan berada di posisi atas dan akan menjadi kebutuhan masyarakat yang
ingin berkunjung di Indonesia
59 Universitas Kristen Petra
Threat:
Masyarakat menuntut mobilitas dan fleksibilitas untuk memudahkan mereka
memenuhi kebutuhan. Persaingan akan berlanjut ketat terutama mulai
bermunculan start up komersil yang akan menggeser peran pemerintah.
Kemajuan aplikasi harus didukung dengan kemajuan infrastruktur dan
kesiapan Negara. Ketidaksiapan ini masih menjadi hambatan dalam
mengembangkan penggunaan aplikasi.
Gambar 2.28. Gambar interface aplikasi Pesona Indonesia
Sumber : Pesona Indonesia
60 Universitas Kristen Petra
2.2. Analisis Data
Berdasarkan analisis kompetitor yang ada, maka dapat disimpulkan:
Keterangan
Penilaian
Indonesia
Tour
Travel to
East Java
Banyuwangi
In Your Hand
Wisata
Indonesia
Pesona
Indonesia
Tampilan
Layout 1 3 2 3 3
Warna 1 3 2 2 4
Teks 1 4 2 3 3
Ikon 1 3 2 4 4
Konten
Foto 3 4 1 3 4
Informasi 1 1 1 1 4
Fitur
Gps - - 4 4 4
Kalender - - 4 - 4
AR, View - - 4 - -
Kemudahan
Navigasi
3 3 1 3 4
Advertising
(1=ada,
4=tidak ada)
1 4 4 1 4
Keseluruhan 1
2 2 3 4
Keterangan Penilaian (1=kurang, 2=cukup, 3=baik, 4=sangat baik)
Analisis penilaian ini didasarkan pada tampilan, konten, fitur,
kemudahan navigasi, dan advertising. Hal ini dikarenakan lima hal
tersebut sangat penting dalam menunjang suatu aplikasi. Tampilan yang
baik dapat membuat user bertahan pada menit awal walaupun konten yang
dicari belum ditemukan. Penilaian tampilan disini berisi layout, warna,
teks, dan ikon. Tampilan merupakan salah satu unsur user interface yang
fundamental. Kesesuaian unsur-unsur dalam tampilan dapat memberikan
nilai lebih untuk aplikasi. Konten merupakan tujuan user melakukan
61 Universitas Kristen Petra
penggunaan pada sebuah aplikasi. Jika konten menjawab kebutuhan user
maka konten juga menjawab unsur usability sebuah aplikasi. Konten berisi
foto dan informasi seputar tempat wisata. Fitur kini telah menjadi
kebutuhan sekaligus aksesoris sebuah aplikasi. Tidak heran jika sekarang
aplikasi mulai membuat fitur yang semakin canggih dan mempermudah
user. Fitur terdiri dari gps, kalender, AR, dan view. Selain itu kemudahan
navigasi atau kemudahan untuk berpindah dari satu halaman ke halaman
yang lain merupakan hal yang penting dan termasuk dalam unsur usability
sebuah aplikasi. Advertising merupakan unsur pendukung sekaligus salah
satu sumber keuntungan promosi dalam aplikasi. Namun terkadang dapat
membuat user merasa terganggu. Posisi advertising seharusnya dapat
ditempatkan dengan baik sehingga tidak mengganggu.
Dari analisis ini, didapatkan bahwa Aplikasi Pesona Indonesia
lebih baik dibanding aplikasi lainnya. Hal ini dikarenakan tampilannya
yang menarik, konten yang lengkap, fitur yang berguna, serta tidak
terdapat advertising yang mengganggu user. Berbeda dengan aplikasi
Banyuwangi in Your Hand yang memilki fitur teknologi sangat lengkap
dan canggih namun isi konten serta layoutnya kurang menarik.
2.3.Kesimpulan
Untuk memudahkan wisatawan domestik dan mancanegara
mengenal dan berkunjung ke tempat wisata alam kota Banyuwangi maka
dibuatlah perancangan Aplikasi Mobile untuk mempromosikan Pariwisata
Alam Kabupaten Banyuwangi yang memberikan informasi seputar
pariwisata alam Kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan dua
bahasa. Aplikasi akan dibuat dengan konten yang sesuai dengan target
market yaitu backpacker. Fitur yang akan ditambahkan ke dalam aplikasi
ini berupa GPS, kalender (untuk mengetahui even-even di Banyuwangi),
my favourite, suggestion plan¸dan fitur lainnya.