26

2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

  • Upload
    ngomien

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi
Page 2: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 2 -

Republik Indonesia Tahun 1945 sehingga tidak

mempunyai hukum mengikat;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang

Pengawasan Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan

Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota

Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah;

Mengingat : Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan

Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017

Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 6109);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

TENTANG PENGAWASAN PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN

PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN

PERWAKILAN RAKYAT DAERAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan:

1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu

adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk

memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota

Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden

dan untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum,

bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tahun 1945.

Page 3: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 3 -

2. Dewan Perwakilan Rakyat yang selanjutnya disingkat

DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara

Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya

disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tahun 1945.

4. Penyelenggara Pemilu adalah lembaga yang

menyelenggarakan Pemilu yang terdiri atas Komisi

Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, dan Dewan

Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu

kesatuan fungsi Penyelenggaraan Pemilu untuk memilih

Anggota DPR, Anggota Dewan Perwakilan Daerah,

Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih

Anggota DPRD secara langsung oleh rakyat.

5. Badan Pengawas Pemilu yang selanjutnya disebut

Bawaslu adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang

mengawasi Penyelenggaraan Pemilu di seluruh wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Badan Pengawas Pemilu Provinsi yang selanjutnya

disebut Bawaslu Provinsi adalah badan yang mengawasi

Penyelenggaraan Pemilu di wilayah daerah provinsi.

7. Badan Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota yang

selanjutnya disebut Bawaslu Kabupaten/Kota adalah

badan untuk mengawasi Penyelenggaraan Pemilu di

wilayah kabupaten/kota.

8. Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya disingkat KPU

adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang bersifat

nasional, tetap, dan mandiri dalam melaksanakan

Pemilu.

9. Komisi Pemilihan Umum Provinsi yang selanjutnya

disebut KPU Provinsi adalah lembaga Penyelenggara

Pemilu di provinsi.

Page 4: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 4 -

10. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota yang

selanjutnya disebut KPU Kabupaten/Kota adalah

lembaga Penyelenggara Pemilu di kabupaten/kota.

11. Peserta Pemilu adalah partai politik untuk Pemilu

anggota DPR, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD

Kabupaten/Kota, perseorangan untuk Pemilu anggota

DPD, dan pasangan calon yang diusulkan oleh partai

politik atau gabungan partai politik untuk Pemilu

Presiden dan Wakil Presiden.

12. Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional

dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia

secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-

cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan

politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta

memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.

13. Verifikasi adalah penelitian/pemeriksaan terhadap

kelengkapan, keabsahan dan kebenaran dokumen

persyaratan Partai Politik calon Peserta Pemilu.

14. Temuan adalah hasil pengawasan aktif Bawaslu,

Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu

Kccamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa, Panwaslu LN,

dan Pengawas TPS pada setiap tahapan Penyelenggaraan

Pemilu.

Pasal 2

Pengawasan pendaftaran, Verifikasi, dan penetapan Partai

Politik Peserta Pemilu berpedoman kepada prinsip:

a. mandiri;

b. jujur;

c. adil;

d. berkepastian hukum;

e. tertib;

f. terbuka;

g. proporsional;

h. profesional;

Page 5: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 5 -

i. akuntabel;

j. efektif;

k. efisien; dan

l. integritas.

Pasal 3

Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 2, pengawas Pemilu memastikan Partai Politik calon

Peserta Pemilu memperoleh hak, kesempatan, serta perlakuan

yang adil dan setara dalam Verifikasi, penetapan dan

pengundian nomor urut Partai Politik Peserta Pemilu sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

(1) Pengawasan pendaftaran, Verifikasi, dan penetapan

Partai Politik Peserta Pemilu untuk memastikan:

a. pendaftaran, Verifikasi Partai Politik calon Peserta

Pemilu, dan penetapan Peserta Pemilu dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

b. keterpenuhan, kebenaran, dan keabsahan syarat

Partai Politik sebagai Peserta Pemilu yang ditetapkan

sebagai Peserta Pemilu;

c. keterpenuhan kebutuhan kepemilikan dokumen

dalam setiap proses tahapan pelaksanaan

pendaftaran, Verifikasi Partai Politik calon Peserta

Pemilu, dan penetapan Peserta Pemilu, untuk

kepentingan dokumentasi Bawaslu; dan

d. Partai Politik calon Peserta Pemilu yang ditetapkan

oleh KPU telah memenuhi syarat menjadi Peserta

Pemilu sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(2) Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dan disamakan

dengan semua tahapan yang diatur dalam ketentuan

mengenai tahapan, program dan jadwal penyelenggaraan

Pemilu yang ditetapkan oleh KPU.

Page 6: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 6 -

Pasal 5

Pengawasan pendaftaran, Verifikasi, dan penetapan Peserta

Pemilu meliputi:

a. pendaftaran Partai Politik calon Peserta Pemilu oleh KPU;

b. pemeriksaan kelengkapan, keabsahan, dan kebenaran

dokumen persyaratan Partai Politik calon Peserta Pemilu

oleh KPU, dengan memperhatikan kelengkapan bukti dan

keaslian kelengkapan persyaratan;

c. pengumuman hasil Verifikasi; dan

d. penetapan Peserta Pemilu.

BAB II

PELAKSANAAN PENGAWASAN

Pasal 6

Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu

Kabupaten/Kota mengawasi pendaftaran, Verifikasi, dan

penetapan Partai Politik calon Peserta Pemilu.

Pasal 7

(1) Pengawasan proses tahapan pelaksanaan pendaftaran

dan Verifikasi Partai Politik calon Peserta Pemilu

dilaksanakan melalui pencegahan dan penindakan.

(2) Pencegahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan dengan melakukan tindakan, langkah, dan

upaya optimal mencegah secara dini terhadap potensi

pelanggaran dan/atau indikasi awal pelanggaran serta

pengawasan secara langsung.

(3) Penindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan berdasarkan prinsip cepat dan tepat atas

temuan dan laporan dugaan pelanggaran Pemilu

sebagaimana diatur dalam Peraturan Bawaslu mengenai

penanganan temuan dan laporan Pelanggaran Pemilu.

Page 7: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 7 -

Pasal 8

Pencegahan pelanggaran dalam tahapan pendaftaran,

Verifikasi, dan penetapan Partai Politik calon Peserta Pemilu

dilakukan dengan cara:

a. melakukan sosialisasi bagi masyarakat yang

menitikberatkan pada pemahaman dan pelibatan

masyarakat dalam penyelenggaraan pengawasan;

b. melakukan sosialisasi dengan penyelenggara Pemilu

dan pemangku kepentingan mengenai peraturan

perundang-undangan Pemilu, termasuk pola

pengawasan;

c. melakukan sosialisasi kepada Partai Politik calon

Peserta Pemilu mengenai aturan dan sanksi terhadap

pelanggaran dalam pelaksanaan pendaftaran dan

Verifikasi Partai Politik calon Peserta Pemilu;

d. melibatkan semua pihak untuk berperan aktif

mengawasi penyelenggaraan pengawasan;

e. melakukan koordinasi dengan menyampaikan

peringatan dini identifikasi dan peta potensi kerawanan

pelanggaran Pemilu kepada KPU dan jajarannya serta

pemangku kepentingan;

f. melakukan publikasi melalui media massa terkait

indikasi pelanggaran dalam pelaksanaan pendaftaran

dan Verifikasi Partai Politik calon Peserta Pemilu;

g. melakukan sosialisasi langkah penindakan yang akan

dilakukan oleh Pengawas Pemilu kepada semua pihak

yang terindikasi melakukan pelanggaran dalam

pelaksanaan pendaftaran dan Verifikasi Partai Politik

calon Peserta Pemilu;

h. menyampaikan saran perbaikan kepada KPU dan

jajarannya apabila terdapat kekeliruan atau kelalaian;

dan

i. melakukan kegiatan lain sepanjang tidak bertentangan

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 8: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 8 -

BAB III

TATA CARA PENGAWASAN

Bagian Kesatu

Pengawasan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu

Pasal 9

Bawaslu melakukan pengawasan pelaksanaan pendaftaran

Partai Politik calon Peserta Pemilu meliputi:

a. ketepatan waktu pendaftaran dan penyerahan syarat

pendaftaran Partai Politik calon Peserta pemilu

dilakukan selama 14 (empat belas) hari dengan jadwal:

1. hari pertama sampai dengan hari ketiga belas

dilaksanakan mulai pukul 08.00 sampai dengan

pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat; dan

2. hari terakhir pendaftaran dilaksanakan mulai

pukul 08.00 sampai dengan pukul 24.00 Waktu

Indonesia Barat;

b. keterpenuhan persyaratan Partai Politik Peserta Pemilu

yang meliputi:

1. berstatus badan hukum sesuai dengan ketentuan

dalam Undang-Undang tentang Partai Politik;

2. memiliki kepengurusan di seluruh daerah provinsi;

3. memiliki kepengurusan paling sedikit 75% (tujuh

puluh lima persen) jumlah daerah kabupaten/kota

di provinsi yang bersangkutan;

4. memiliki kepengurusan paling sedikit 50% (lima

puluh persen) jumlah kecamatan di daerah

kabupaten/kota yang bersangkutan;

5. menyertakan paling sedikit 30% (tiga puluh persen)

keterwakilan perempuan pada kepengurusan Partai

Politik tingkat pusat, dan memperhatikan 30% (tiga

puluh persen) keterwakilan perempuan pada

kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi dan

kabupaten/kota;

6. memiliki anggota paling sedikit 1.000 (seribu) orang

atau 1/1.000 (satu perseribu) dari jumlah Penduduk

Page 9: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 9 -

pada kepengurusan Partai Politik sebagaimana

dimaksud dalam angka 3 yang dibuktikan dengan

kepemilikan kartu tanda anggota dan kartu tanda

penduduk elektronik atau surat keterangan;

7. memiliki kantor tetap untuk kepengurusan pada

tingkatan pusat, provinsi, dan kabupaten/kota

sampai berakhirnya tahapan Pemilu;

8. mengajukan nama, lambang, dan tanda gambar

Partai Politik kepada KPU; dan

9. menyerahkan nomor rekening atas nama Partai

Politik tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota

kepada KPU;

c. kelengkapan dokumen persyaratan pendaftaran yang

terkait dengan:

1. salinan Berita Negara Republik Indonesia yang

menyatakan bahwa Partai Politik terdaftar sebagai

badan hukum dan telah dilegalisasi oleh

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

2. surat pernyataan pimpinan Partai Politik tingkat

pusat yang menyatakan memiliki kepengurusan,

alamat dan kantor tetap kepengurusan Partai Politik

tingkat pusat, povinsi, kabupaten/kota, dan

kecamatan;

3. surat keputusan pengurus Partai Politik mengenai

kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi,

kabupaten/kota, dan kecamatan;

4. surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia mengenai kepengurusan Partai Politik

tingkat pusat;

5. surat pernyataan pimpinan Partai Politik tingkat

pusat yang menyatakan memiliki anggota paling

sedikit 1.000 (seribu) orang atau 1/1.000 (satu

perseribu) dari jumlah penduduk pada setiap

kepengurusan Partai Politik tingkat

kabupaten/kota;

6. surat pernyataan pimpinan Partai Politik tingkat

pusat yang menyatakan penyertaan keterwakilan

Page 10: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 10 -

perempuan paling sedikit 30% (tiga puluh persen)

dari jumlah kepengurusan Partai Politik Tingkat

pusat, provinsi, dan kabupaten/kota;

7. surat keterangan domisili kantor tetap untuk

kepengurusan Partai Politik di tingkat pusat,

provinsi, dan kabupaten/kota dari camat atau

lurah/kepala desa atau sebutan lain, dilampiri

dengan surat pernyataan pimpinan Partai Politik

yang menyatakan bahwa keberadaan kantor tetap

dipergunakan sampai dengan berakhirnya tahapan

Pemilu;

8. surat keterangan mengenai pendaftaran nama,

lambang, dan/atau tanda gambar Partai Politik dari

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

9. salinan bukti kepemilikan nomor rekening atas

nama Partai Politik tingkat pusat, provinsi, dan

kabupaten/kota;

10. salinan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

Partai Politik; dan

11. nama dan tanda gambar Partai Politik ukuran 10x10

(sepuluh kali sepuluh) centimeter berwarna

sebanyak 2 (dua) lembar; dan

d. pengawasan nama, lambang dan tanda gambar

sebagaimana dimaksud huruf b angka 8 dilarang sama

dengan:

1. bendera atau lambang negara Republik Indonesia;

2. lambang lembaga negara atau lambang pemerintah;

3. nama, bendera, lambang negara lain atau

lembaga/badan internasional;

4. nama, bendera, lambang organisasi gerakan

separatis atau organisasi terlarang;

5. nama atau gambar seseorang; atau

6. sesuatu yang mempunyai persamaan pada pokoknya

atau keseluruhannya dengan nama, lambang,

dan/atau tanda gambar Partai Politik lain.

Page 11: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 11 -

Pasal 10

Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota

melakukan pengawasan terhadap pendaftaran Partai Politik

calon Peserta Pemilu dengan cara:

a. mendapatkan salinan dokumen persyaratan dan akses ke

dalam sistem informasi Partai Politik; dan

b. memeriksa kesesuaian data salinan dokumen yang

dimasukkan ke dalam sistem informasi Partai Politik

dengan dokumen persyaratan yang diserahkan Partai

Politik calon peserta Pemilu pada saat pendaftaran.

Pasal 11

Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan pengawasan

penyerahan bukti keanggotaan Partai Politik, meliputi:

a. ketepatan waktu penyerahan bukti syarat keanggotaan

Partai Politik dilakukan selama 14 (empat belas) hari

dengan jadwal:

1. hari pertama sampai dengan hari ketiga belas

dilaksanakan mulai pukul 08.00 sampai dengan

pukul 16.00 waktu setempat; dan

2. hari terakhir pendaftaran dilaksanakan mulai pukul

08.00 sampai dengan pukul 24.00 waktu setempat.

b. kelengkapan dokumen persyaratan Partai Politik peserta

Pemilu yang meliputi:

1. salinan kartu tanda anggota Partai Politik paling

sedikit 1.000 (seribu) orang atau 1/1.000 (satu

perseribu) dari jumlah Penduduk pada setiap

kabupaten/kota yang disampaikan oleh Pengurus

Partai Politik tingkat kabupaten/kota atau sebutan

lain melalui petugas penghubung; dan

2. daftar nama dan alamat anggota Partai Politik paling

sedikit 1.000 (seribu) orang atau 1/1.000 (satu

perseribu) dari jumlah Penduduk pada setiap

kabupaten/kota yang disampaikan oleh pengurus

Partai Politik tingkat kabupaten/kota atau sebutan

lain melalui petugas penghubung.

Page 12: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 12 -

Bagian Kedua

Pengawasan Verifikasi

Pasal 12

(1) Bawaslu melakukan pengawasan Verifikasi terhadap

Partai Politik calon Peserta Pemilu yang telah melengkapi

dokumen persyaratan keanggotaan Partai Poltik yang

dilakukan oleh KPU.

(2) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud

ayat (1), meliputi:

a. kelengkapan, keabsahan dan kebenaran dokumen

persyaratan Partai Politik calon Peserta Pemilu yang

dilakukan oleh KPU;

b. jangka waktu pelaksanaan dilakukan paling lama 30

(tiga puluh) hari setelah batas akhir waktu

pendaftaran;

c. kegandaan anggota Partai Politik; dan

d. anggota Partai Politik yang tidak memenuhi syarat,

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(3) Bawaslu memastikan penyampaian salinan berita acara

hasil Verifikasi kepada Partai Politik paling lama 2 (dua)

hari setelah Verifikasi berakhir.

Pasal 13

(1) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi terhadap

pelaksanaan pengawasan Verifikasi terhadap Partai

Politik calon Peserta Pemilu yang telah melengkapi

dokumen persyaratan keanggotaan Partai Poltik yang

dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten/Kota.

(2) Bawaslu Provinsi menyampaikan laporan sebagaimana

dimaksud ayat (1) kepada Bawaslu.

Pasal 14

(1) Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan pengawasan

Verifikasi terhadap Partai Politik calon Peserta Pemilu

yang telah melengkapi dokumen persyaratan

Page 13: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 13 -

keanggotaan Partai Poltik yang dilakukan oleh KPU

Kabupaten/Kota.

(2) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud

ayat (1), meliputi:

a. kelengkapan, keabsahan dan kebenaran dokumen

persyaratan Partai Politik calon Peserta Pemilu yang

dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota;

b. jangka waktu pelaksanaan dilakukan paling lama 30

(tiga puluh) hari setelah batas akhir waktu

pendaftaran;

c. kegandaan anggota Partai Politik; dan

d. anggota Partai Politik yang tidak memenuhi syarat,

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Bawaslu Kabupaten/Kota memastikan penyampaian

salinan berita acara hasil Verifikasi kepada Partai Politik

paling lama 2 (dua) hari setelah Verifikasi berakhir.

Pasal 15

(1) Bawaslu dan Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan

pengawasan Verifikasi yang dilakukan oleh KPU terhadap

penyampaian perbaikan dokumen persyaratan Partai

Politik calon Peserta Pemilu yang dinyatakan belum

lengkap dan/atau belum memenuhi syarat dan/atau

tidak memenuhi syarat.

(2) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi terhadap

pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten/Kota.

(3) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud

ayat (1), meliputi:

a. jangka waktu penyampaian perbaikan dilakukan

paling lama 14 (empat belas) hari setelah KPU

Kabupaten/Kota menyampaikan hasil Verifikasi;

b. perbaikan dokumen persyaratan yang dinyatakan

belum lengkap dan/atau belum memenuhi syarat

dan/atau tidak memenuhi syarat; dan

c. penyerahan tanda terima perbaikan dokumen

persyaratan bagi Partai Politik calon Peserta Pemilu

Page 14: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 14 -

yang telah memenuhi kelengkapan perbaikan

dokumen persyaratan.

Pasal 16

(1) Bawaslu dan Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan

pengawasan Verifikasi terhadap perbaikan persyaratan

yang disampaikan oleh Partai Politik.

(2) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi terhadap

pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten/Kota.

(3) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud

ayat (1) dengan memastikan:

a. jangka waktu perbaikan persyaratan yang dilakukan

oleh Partai Politik paling lama 10 (sepuluh) hari

setelah batas akhir waktu perbaikan dokumen

persyaratan; dan

b. kelengkapan, keabsahan dan kebenaran dokumen

persyaratan yang dinyatakan belum lengkap

dan/atau belum memenuhi syarat dan/atau tidak

memenuhi syarat.

Pasal 17

(1) Bawaslu memastikan KPU menyampaikan salinan berita

acara hasil Verifikasi perbaikan kepada Partai Politik dan

Bawaslu paling lama 3 (tiga) hari setelah Verifikasi

perbaikan berakhir.

(2) Bawaslu Kabupaten/Kota memastikan KPU

Kabupaten/Kota menyampaikan salinan berita acara

hasil Verifikasi perbaikan kepada Partai Politik dan

Bawaslu Kabupaten/Kota paling lama 1 (satu) hari

setelah Verifikasi perbaikan berakhir.

(3) Bawaslu memastikan KPU mengumumkan hasil

Verifikasi di media cetak, elektronik dan papan laman

KPU.

Page 15: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 15 -

Pasal 18

Bawaslu memastikan hasil Verifikasi Partai Politik peserta

Pemilu yang tidak lulus dituangkan dalam Berita Acara.

Pasal 19

(1) Bawaslu melakukan pengawasan Verifikasi

kepengurusan Partai Politik calon Peserta Pemilu yang

telah memenuhi persyaratan.

(2) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud

ayat (1) untuk membuktikan keabsahan dan kebenaran

persyaratan Partai Politik calon Peserta Pemilu yang

meliputi:

a. jumlah daftar nama dan susunan pengurus Partai

Politik di tingkat pusat;

b. kebenaran daftar nama dan susunan pengurus

Partai Politik tingkat pusat;

c. kebenaran daftar nama pengurus perempuan Partai

Politik tingkat pusat paling sedikit 30% (tiga puluh

persen); dan

d. domisili kantor tetap sesuai dengan surat

keterangan dari camat atau sebutan lain

lurah/kepala desa atau sebutan lain sampai

berakhirnya tahapan Pemilu.

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf

d dilakukan dengan memastikan KPU mendatangi kantor

tetap pengurus Partai Politik calon Peserta Pemilu sesuai

dengan tingkatannya untuk:

a. mencocokkan domisili kantor tetap yang tercantum

dalam surat keterangan alamat kantor tetap Partai

Politik tingkat pusat dari camat atau sebutan lain

atau lurah/kepala desa atau sebutan lain; dan

b. memastikan kebenaran surat pernyataan pimpinan

Partai Politik tingkat pusat mengenai penggunaan

kantor tetap berlaku sampai dengan tahapan

terakhir Pemilu.

Page 16: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 16 -

(4) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

paling lama 3 (tiga) hari setelah penyampaian hasil

Verifikasi dokumen persyaratan.

(5) Penyampaian berita acara Verifikasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) kepada Partai Politik, Bawaslu,

dan Bawaslu Provinsi diserahkan paling lama 1 (satu)

hari setelah Verifikasi kepengurusan berakhir.

Pasal 20

(1) Bawaslu Provinsi melakukan pengawasan Verifikasi

kepengurusan Partai Politik calon Peserta Pemilu yang

telah memenuhi persyaratan.

(2) Bawaslu Provinsi melakukan pengawasan sebagaimana

dimaksud ayat (1) untuk membuktikan keabsahan dan

kebenaran persyaratan Partai Politik calon Peserta Pemilu

yang meliputi:

a. jumlah daftar nama dan susunan pengurus Partai

Politik di tingkat provinsi;

b. kebenaran daftar nama dan susunan pengurus

Partai Politik di tingkat provinsi;

c. kebenaran daftar nama pengurus perempuan Partai

Politik tingkat provinsi memperhatikan paling sedikit

30% (tiga puluh persen); dan

d. domisili kantor tetap sesuai dengan surat

keterangan dari camat atau sebutan lain

lurah/kepala desa atau sebutan lain sampai

berakhirnya tahapan Pemilu.

(3) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

paling lama 3 (tiga) hari setelah menerima hasil Verifikasi

dokumen persyaratan.

(4) Penyampaian salinan berita acara Verifikasi

kepengurusan diserahkan paling lama 1 (satu) hari

setelah Verifikasi berakhir.

(5) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi terhadap

pelaksanaan pengawasan Verifikasi kepengurusan yang

dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten/Kota.

Page 17: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 17 -

(6) Bawaslu Provinsi melaporkan hasil pengawasan Verifikasi

kepengurusan kepada Bawaslu.

Pasal 21

(1) Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan pengawasan

Verifikasi keanggotaan dan kepengurusan Partai Politik

calon Peserta Pemilu yang telah memenuhi persyaratan.

(2) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud

ayat (1) untuk membuktikan keabsahan dan kebenaran

persyaratan Partai Politik calon Peserta Pemilu yang

meliputi:

a. jumlah daftar nama dan susunan Pengurus Partai

Politik di tingkat kabupaten/kota;

b. kebenaran daftar nama dan susunan pengurus

Partai Politik di tingkat kabupaten/kota;

c. kebenaran daftar nama pengurus perempuan Partai

Politik tingkat kabupaten/kota memperhatikan

paling sedikit 30% (tiga puluh persen);

d. domisili kantor tetap sesuai dengan surat

keterangan dari camat atau sebutan lain

lurah/kepala desa atau sebutan lain sampai

berakhirnya tahapan Pemilu;

e. jumlah keanggotan Partai Politik paling sedikit 1000

(seribu) orang atau 1/1000 (satu perseribu) dari

jumlah penduduk pada setiap kepengurusan Partai

Politik kabupaten/kota; dan

f. kecocokan, kebenaran dan kesesuaian identitas

anggota dengan kartu tanda anggota Partai Politik.

(3) Pengawasan Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf e dilakukan dengan menggunakan sampel

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(4) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan

paling lama 3 (tiga) hari setelah menerima hasil Verifikasi

dari KPU.

(5) Penyampaian berita acara Verifikasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) diserahkan paling lama 1 (satu)

hari setelah Verifikasi kepengurusan berakhir.

Page 18: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 18 -

Pasal 22

(1) Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan pengawasan

terhadap Verifikasi keanggotaan dan kepengurusan

Partai Politik calon Peserta Pemilu yang dilakukan oleh

KPU Kabupaten/Kota yang dilakukan dengan cara:

a. menghadirkan nama sampel anggota Partai Politik di

kantor tetap pengurus Partai Politik tingkat

kabupaten/kota; dan

b. meminta kepada nama sampel anggota Partai Politik

untuk menunjukkan kartu tanda anggota Partai

Politik dan kartu tanda penduduk elektronik atau

surat keterangan.

(2) Dalam hal pada saat ditemui anggota Partai Politik

menyatakan kebenaran keanggotaannya, keanggotaan

tersebut dinyatakan sah dan memenuhi syarat.

(3) Dalam hal pada saat ditemui anggota Partai Politik

menyatakan bukan sebagai anggota suatu Partai Politik

tertentu, keanggotaannya dinyatakan tidak memenuhi

syarat dan dicoret dari daftar anggota Partai Politik

tertentu tersebut.

(4) Dalam hal anggota Partai Politik menyatakan bukan

sebagai anggota suatu Partai Politik tertentu dan anggota

yang bersangkutan tidak bersedia mengisi formulir,

keanggotannya tetap dinyatakan sah.

(5) Dalam hal anggota Partai Politik telah mengundurkan diri

dari keanggotaan Partai Politik pada masa Verifikasi,

keanggotaan yang bersangkutan tetap dinyatakan sah.

(6) Dalam hal terdapat anggota Partai Politik tidak hadir,

KPU Kabupaten/Kota memberikan catatan dan Pengurus

Partai Politik membubuhkan tanda tangan sebagai bukti

bahwa anggota Partai Politik yang bersangkutan tidak

dapat ditemui.

(7) KPU Kabupaten/Kota meminta Pengurus Partai Politik

menghadirkan anggota Partai Politik yang tidak dapat

ditemui ke Kantor KPU Kabupaten/Kota paling lama

sampai dengan batas akhir masa Verifikasi.

Page 19: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 19 -

(8) KPU Kabupaten/Kota meminta Pengurus Partai Politik

menghadirkan anggota Partai Politik yang tidak dapat

ditemui, pada suatu tempat untuk dilakukan Verifikasi

kepengurusan oleh KPU Kabupaten/Kota guna

membuktikan keanggotaannya paling lama sampai

dengan batas akhir masa Verifikasi.

(9) Dalam hal anggota Partai Politik tidak dapat dihadirkan

oleh pengurus Partai Politik, keanggotaan Partai Politik

yang bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi syarat.

Bagian Ketiga

Pengawasan Perbaikan Persyaratan Partai Politik

Pasal 23

Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota

melakukan pengawasan terhadap perbaikan persyaratan

kepengurusan, keterwakilan perempuan paling sedikit 30%

(tiga puluh persen) dan kantor tetap yang dilakukan oleh

Partai Politik di tingkat pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota

paling lama 5 (lima) hari setelah pemberitahuan hasil

Verifikasi.

Pasal 24

Bawaslu dan Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan

pengawasan perbaikan persyaratan yang dilakukan oleh

Partai Politik tingkat pusat dan kabupaten/kota paling lama

14 (empat belas) hari setelah hasil Verifikasi.

Bagian Keempat

Pengawasan Verifikasi Hasil Perbaikan Persyaratan

Partai Politik

Pasal 25

(1) Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan pengawasan

Verifikasi hasil perbaikan yang dilakukan oleh

KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturan

Page 20: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 20 -

perundang-undangan paling lama 1 (satu) hari setelah

batas akhir waktu perbaikan.

(2) Salinan Berita Acara Verifikasi hasil perbaikan dan

rekapitulasi hasil Verifikasi yang diberikan KPU

Kabupaten/Kota diserahkan kepada Partai Politik dan

Bawaslu Kabupaten/Kota paling lama 2 (dua) hari

setelah Verifikasi hasil perbaikan.

Pasal 26

(1) Bawaslu Provinsi melakukan pengawasan Verifikasi hasil

perbaikan terhadap persyaratan yang dilakukan oleh

KPU Provinsi sesuai dengan peraturan perundang-

undangan paling lama 1 (satu) hari setelah batas akhir

waktu perbaikan.

(2) Salinan Berita Acara Verifikasi hasil perbaikan dan

rekapitulasi yang diberikan KPU Provinsi diserahkan

kepada Partai Politik dan Bawaslu Provinsi paling lama 2

(dua) hari setelah Verifikasi hasil perbaikan.

(3) Bawaslu Provinsi melakukan pengawasan rekapitulasi

hasil Verifikasi Partai Politik calon Peserta Pemilu dalam

rapat pleno terbuka yang dilakukan oleh KPU Provinsi

paling lama 2 (dua) hari setelah menerima Berita Acara

Verifikasi.

(4) Salinan Berita Acara rekapitulasi hasil Verifikasi yang

diberikan KPU Provinsi diserahkan kepada Partai Politik

dan Bawaslu Provinsi paling lama 2 (dua) hari setelah

rekapitulasi Verifikasi berakhir.

Pasal 27

(1) Bawaslu melakukan pengawasan Verifikasi hasil

perbaikan yang dilakukan oleh KPU sesuai dengan

peraturan perundang-undangan paling lama 1 (satu) hari

setelah batas akhir waktu perbaikan.

(2) Salinan Berita Acara Verifikasi hasil perbaikan yang

diberikan KPU diserahkan kepada Partai Politik dan

Bawaslu paling lama 2 (dua) hari setelah Verifikasi

perbaikan.

Page 21: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 21 -

(3) Bawaslu melakukan pengawasan rekapitulasi hasil

Verifikasi Partai Politik calon Peserta Pemilu dalam rapat

pleno terbuka yang dilakukan oleh KPU paling lama 3

(tiga) hari setelah menerima berita acara Verifikasi.

(4) Salinan Berita Acara rekapitulasi hasil Verifikasi yang

diberikan KPU diserahkan kepada Partai Politik dan

Bawaslu paling lama 3 (tiga) hari setelah menerima berita

acara hasil Verifikasi dari KPU Provinsi dalam rapat pleno

terbuka.

Pasal 28

(1) Bawaslu melakukan pengawasan rekapitulasi nasional

hasil Verifikasi yang dilakukan oleh KPU setelah

menerima berita acara hasil rekapitulasi dari KPU

Provinsi.

(2) Bawaslu menerima berita acara rekapitulasi nasional

hasil Verifikasi yang dijadikan dasar dalam menetapkan

Partai Politik menjadi Peserta Pemilu.

Pasal 29

Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota

melakukan pengawasan terhadap laporan tertulis dari

masyarakat yang disampaikan kepada KPU, KPU Provinsi,

dan/atau KPU Kabupaten/Kota untuk ditindaklanjuti

sebelum penetapan Partai Politik Peserta Pemilu.

Bagian Kelima

Pengawasan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu

Pasal 30

(1) Bawaslu melakukan pengawasan terhadap pleno

penetapan Partai Politik Peserta Pemilu.

(2) Bawaslu melakukan pengawasan pengumuman hasil

penetapan Partai Politik Peserta Pemilu.

(3) Bawaslu melakukan pengawasan penyampaian

pemberitahuan kepada Partai Politik yang tidak

Page 22: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 22 -

memenuhi persyaratan dan tidak ditetapkan sebagai

Peserta Pemilu.

(4) Bawaslu melakukan pengawasan pengundian nomor urut

Partai Politik Peserta Pemilu dalam rapat pleno terbuka.

(5) Bawaslu mendapatkan salinan berita acara pengundian

nomor urut Partai Politik Peserta Pemilu.

(6) Bawaslu melakukan pengawasan pengumuman hasil

pengundian nomor urut Partai Politik Peserta Pemilu

melalui media elektronik, media cetak, papan

pengumuman dan laman KPU.

Pasal 31

Bawaslu melakukan pengawasan penetapan Partai Politik

Peserta Pemilu yang telah memenuhi persyaratan sebagai

peserta pemilu dilakukan oleh KPU berdasarkan hasil

pengawasan Bawaslu.

Pasal 32

Sengketa proses pendaftaran, Verifikasi, dan penetapan Partai

Politik Peserta Pemilu merupakan sengketa yang timbul

antara Partai Politik calon Peserta Pemilu dengan KPU yang

terjadi akibat diterbitkannya Keputusan KPU.

BAB IV

TINDAK LANJUT DAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN

Bagian Kesatu

Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Pasal 33

(1) Dalam hal saran perbaikan yang disampaikan oleh

Pengawas Pemilu sesuai dengan tingkatanya tidak

ditindaklanjuti oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atau KPU

Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya, Pengawas

Pemilu menindaklanjuti sebagai dugaan pelanggaran.

(2) Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dituangkan dalam formulir laporan hasil

Page 23: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 23 -

pengawasan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(3) Dalam hal laporan hasil pengawasan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) mengandung temuan dugaan

pelanggaran dan/atau tindak pidana Pemilu akibat

kesengajaan dan kelalaian oleh KPU, KPU Provinsi,

dan/atau KPU Kabupaten/Kota, Pengawas Pemilu

menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(4) Dalam hal laporan hasil pengawasan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) mengandung unsur sengketa

Pemilu atau berdasarkan permohonan penyelesaian

sengketa Pemilu, Pengawas Pemilu menindaklanjuti

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Bagian Kedua

Laporan Hasil Pengawasan

Pasal 34

(1) Pengawas Pemilu menyampaikan laporan pengawasan

tahapan pendaftaran, Verifikasi, dan penetapan Partai

Politik calon Peserta Pemilu kepada Bawaslu secara

berjenjang.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri

atas:

a. laporan periodik atau insidentil; dan

b. laporan akhir tahapan,

pelaksanaan kegiatan pencalonan.

(3) Laporan periodik atau insidentil sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf a memuat:

a. laporan hasil kegiatan pengawasan; dan

b. permasalahan dan analisa hasil pengawasan.

Page 24: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 24 -

(4) Laporan akhir tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf b memuat:

a. hasil kegiatan pengawasan tahapan pendaftaran,

Verifikasi, dan penetapan Partai Politik calon Peserta

Pemilu;

b. permasalahan atau kendala kegiatan pengawasan

tahapan pendaftaran, Verifikasi, dan penetapan

Partai Politik calon Peserta Pemilu;

c. penilaian kegiatan pengawasan tahapan

pendaftaran, Verifikasi, dan penetapan Partai Politik

calon Peserta Pemilu; dan

d. rekomendasi kegiatan pengawasan tahapan

pendaftaran, Verifikasi, dan penetapan Partai Politik

calon Peserta Pemilu.

BAB V

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 35

Pengawasan pendaftaran, Verifikasi, dan penetapan Partai

Politik lokal calon Peserta Pemilu di Aceh, dilakukan

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 36

(1) Dalam hal Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu

Kecamatan dan Panwaslu Kelurahan/Desa belum

terbentuk pada saat tahapan Verifikasi Partai Politik

calon Peserta Pemilu dilaksanakan, Bawaslu atau

Bawaslu Provinsi dapat mengangkat petugas pelaksana

pengawasan dari unsur masyarakat.

(2) Pengangkatan petugas pelaksana pada pengawasan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

dengan surat keputusan Bawaslu atau Bawaslu

Provinsi.

Page 25: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

- 25 -

(3) Petugas pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dilengkapi dengan surat tugas yang dikeluarkan oleh

Bawaslu atau Bawaslu Provinsi.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 37

Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan

Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 16 Tahun 2012

tentang Pengawasan Atas Pendaftaran, Verifikasi Partai Politik

Calon Peserta Pemilihan Umum, dan Penetapan Partai Politik

Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1110),

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 38

Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Page 26: 2 - jdih.bawaslu.go.idjdih.bawaslu.go.id/files/koleksi_dokumen/iae3sbct5s1ttsui3ti9fb6n... · Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu ... 4. nama, bendera, lambang organisasi

-26-

Agar setiaP orang mengetaiuinya' memerintahkan

pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya

dalam Berita Negara Republik Indonesia'

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 17 Januari 2018

KRTUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

REPUBLIK INDONESIA,

LU

ttd

ABHAN

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 25 Januari 2018

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG.UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR 176

Sesuai dengan naskah aslinya

SEKR TARIAT JENDERAL

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

Biro H Humas

ttd

i-

N^. #ry

Ferdinarld Eskol Tiar Sirait

, dan Pengawasa.n Intemal,