2. KAK Rehabilitasi Pompa

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    1/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    REHABILITASI DAN PEMELIHARAANIRIGASI POMPA DI KAB BULUNGAN

    PROVINSI KALTARA

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    2/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN IRIGASI POMPA

    DI KAB BULUNGAN PROVINSI KALTARA

    1. LATAR BELAKANG

    Sistem irigasi merupakan sistem satu kesatuan penyediaan air untuk keperluan pertanian

    dengan berbagai rekayasa menyesuaikan dengan kondisi setempat. Irigasi adalah usaha

    penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang

     jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa,

    dan irigasi tambak. Sistem irigasi didukung berbagai faktor antara lain, hidrolis, tanah,

    topografi dan geologi.

    Jaringan irigasi terdapat pula pada Provinsi Kalimantan Utara yang tersebar pada wilayah

    kabupaten/kota, temasuk didalamnya Kabupaten Bulungan. Kabupaten Bulungan

    mempunyai jaringan irigasi yang tersebar pada beberapa titik diantaranya adalah D.I Sajau.

    D.I Sajau merupakan daerah irigasi yang potensial mendukung dalam ketahanan pangan

    baik skala Kabupaten, Provinsi maupun regional. Berdasarkan hal tersebut guna

    mendukung kedaulatan pangan dalam program Nawa Cita pemerintah Republik Indonesia,

    perlu pengembangan dan rehabilitasi pada daerah irigasi diatas.

    Daerah irigasi pada desa Sajau Hilir secara eksisting telah mempunyai infrastruktur irigasi

    namun belum memadai untuk dioptimalkan penggunaannya meskipun telah tersedia

     jaringan primer, saluran sekunder dan saluran tersier. Untuk produktif menuju kutub

    pertumbuhan baru bagi Kabupaten Bulungan dan secara makro Kalimantan Utara, perludilakukan pemeliharaan dan rehabilitasi infrastruktur yang telah ada guna menunjang

    pertanian pada desa Sajau Hilir.

    Pekerjaan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Irigasi Pompa di Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas Pekerjaan

    Umum dan Tata Ruang bidang Sumber Daya Air tahun 2016 merupakan bentuk dari

    pengelolaan dan dukungan terhadap infrastruktur air sehingga mencapai ketahanan pangan

    Provinsi Kalimantan Utara. Pekerjaan ini dilakukan guna memelihara dan meningkatkan

    konstruksi pada daerah irigasi yang ada pada Kabupaten Bulungan khususnya Daerah

    Irigasi Sajau, Desa Sajau Hilir. Pekerjaan ini pula memperhatikan norma standar prosedur

    dan ketentuan yang berlaku untuk irigasi serta memperhatikan pula kondisi sosial budaya

    setempat.

    2. MAKSUD DAN TUJUAN

    Maksud dari pekerjaan konstruksi ini adalah sebagai berikut :

    1. Meningkatkan infrastruktur jaringan irigasi di daerah potensial dan produktif untuk 

    mempercepat program ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Utara;

    2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

    Sedangkan tujuan dari pekerjaan konstruksi antara lain :1. Tercapainya peningkatan jaringan irigasi yang sudah ada.

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    3/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    2. Tersedianya Infrastruktur Irigasi

    3. TARGET/SASARAN

    Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan konstruksi ini adalah rehabilitasi dan

    pemeliharaan irigasi pompa, Desa Sajau Hilir dalam menunjang percepatan pembangunan

    ekonomi dan ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Utara.

    4. NAMA ORGANISASI PENGGUNA JASA

    Pengguna jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

    5. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA

    Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pekerjaan konstruksi ini berasal dari

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Utara Tahun

    Anggaran 2016 dengan pagu anggaran sebesar Rp. 5.000.000.000,00 (Lima Milyar

    Empat Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN 10 %.

    6. KLASIFIKASI /SUB KLASIFIKASI PEKERJAAN

    a. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam dan Prasarana

    Sumber Daya Air Lainnya (SI001)

    b. Manajemen Keselamatan : OHSAS 18001

    c. Manejemen Lingkungan : ISO 14001

    7. RUANG LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN

    a. Ruang Lingkup

    Dalam hal melaksanakan pekerjaan, daftar referensi seperti tersebut di bawah ini

    ditetapkan dan dipakai sebagai dasar pelaksanaan, namun tidak terbatas pada referensiberikut :

    1. Referensi peraturan atau buku-buku yang sesuai dengan bidang pelaksanaan

    konstruksi.

    2. Gambar kerja, perincian penawaran, rencana kerja dan syarat-syarat yang

    merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan kontrak pemborongan jasa

    konstruksi.

    Dalam pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud, penyedia jasa :

    1. Diwajibkan untuk melakukan pengukuran lapangan dan membuat Shop Drawing

    sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan dan diakhir pelaksanaan pekerjaanmembuat  As Built Drawing untuk diajukan dan disetujui oleh Pejabat Pembuat

    Komitmen;

    2. Diwajibkan melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal

    pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan sesuai spesifikasi teknis dalam kontrak;

    3. Diwajibkan melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada Pejabat

    Pembuat Komitmen;

    4. Diwajibkan untuk mengikuti rapat-rapat yang ditentukan oleh Pejabat Pembuat

    Komitmen, seperti Pra Construction Meeting, Rapat Bulanan, Cause Meeting, dan

    rapat lainnya sebagai kendali pelaksanaan pekerjaan dan melaksanakan hasil rapat

    tersebut;

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    4/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    5. Memberikan peringatan dini dan keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan

    pelaksanaan yang dilakukan Pejabat Pembuat Komitmen.

    6. Diwajibkan menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan

    pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.

    7. Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di

    dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi perusakan danpengaruh/gangguan kepada masyarakat maupun miliknya, sebagai akibat polusi,

    kebisingan dan kerusakan lain yang disebabkan kegiatan penyedia jasa.

    8. Seluruh kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus didokumentasikan

    dengan foto-foto asli yang dilampirkan dalam laporan hasil pekerjaan.

    b. Lokasi Pekerjaan

    Lokasi pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan terletak di Daerah Irigasi (DI)

    Tanjung Buka SP1, Kecamatan Tanjung Selor Hilir, Kabupaten Bulungan.

    8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

    Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi ditetapkan selama 210 (Dua Ratus

    Sepuluh) hari kalender dengan masa pemeliharaan selama 180 hari kalender terhitung

    sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

    9. TENAGA AHLI

    Daftar personil inti yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan kualifikasi

    keahlian antara lain :

    a. Manajer Lapangan Pekerjaan Irigasi (Site Manager)

    Satu orang Sarjana Teknik Sipil berpengalaman sebagai Manajer Lapangan

    Pekerjaan Irigasi pada pekerjaan konstruksi irigasi minimal 5 tahun dan dibuktikan

    dengan surat keterangan dari pemberi kerja (Referensi) dan melampirkan sertifikasi

    keahlian Muda (SKA) “Ahli Sumber Daya Air” yang masih berlaku serta ijazah

    akademis yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan yang

    berlaku dan NPWP.

    b. Pelaksana Pekerjaan Irigasi

    Satu orang minimal Sarjana Teknik Sipil berpengalaman sebagai Pelaksana

    Pekerjaan Irigasi pada pekerjaan konstruksi irigasi minimal 4 tahun dan dibuktikan

    dengan surat keterangan dari pemberi kerja (Referensi) dan melampirkan sertifikasi

    keahlian Muda (SKA) “Ahli Sumber Daya Air” yang masih berlaku serta ijazah

    akademis yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan yang

    berlaku dan NPWP.

    c. Construction Safety Engineer /Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

    Satu orang berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik Sipil berpengalaman sebagai

    ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pekerjaan konstruksi irigasi minimal

    4 tahun dan dibuktikan dengan surat keterangan dari pemberi kerja (Referensi) dan

    melampirkan sertifikasi keahlian Muda (SKA) “Ahli Keselamatan dan Kesehatan

    Kerja (K3) Konstruksi” yang masih berlaku serta ijazah akademis yang dilegalisir

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    5/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memiliki

    NPWP.

    d. Juru Gambar Pekerjaan Sumber Daya Air

    Satu orang berpendidikan SMK/STM Jurusan Bangunan berpengalaman sebagai juru

    gambar pada pekerjaan konstruksi irigasi, menguasai software CAD seperti

    AutoCad, minimal 3 tahun dan dibuktikan dengan surat keterangan dari pemberikerja (Referensi) dan melampirkan sertifikasi keterampilan (SKT) “Juru

    Gambar/Draftman - Sipil” yang masih berlaku serta ijazah akademis yang dilegalisir

    oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    e. Juru Ukur Pekerjaan Sumber Daya Air

    Satu orang berpendidikan SMK/STM Jurusan Bangunan/Geodesi berpengalaman

    sebagai juru ukur pada pekerjaan konstruksi irigasi minimal 3 tahun dan dibuktikan

    dengan surat keterangan dari pemberi kerja (Referensi) dan melampirkan sertifikasi

    keterampilan (SKT) “Juru Ukur  /Teknisi Survey Pemetaan” yang masih berlaku serta

    ijazah akademis yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang sesuai denganperaturan yang berlaku.

    f. Juru Hitung Kuantitas (Quantity Surveying Technician)

    Satu orang berpendidikan SMK/STM Jurusan Bangunan berpengalaman sebagai juru

    hitung kuantitas pada pekerjaan konstruksi irigasi minimal 3 tahun dan dibuktikan

    dengan surat keterangan dari pemberi kerja (Referensi) dan melampirkan sertifikasi

    keterampilan (SKT) “Juru Ukur Kuantitas Pekerjaan Irigasi” yang masih berlaku

    serta ijazah akademis yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan

    peraturan yang berlaku.

    10. KELUARAN/PRODUK YANG DIHASILKAN

    Pekerjaan ini diberi nama : “REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN IRIGASI

    POMPA DI KAB BULUNGAN PROVINSI KALTARA”, dengan uraian pekerjaan

    sebagai berikut :

    I. Pekerjaan Persiapan

    II. Pekerjaan Saluran

    11. PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

    a. Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan

    Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi penyedia jasa diwajibkan mengutamakan

    komponen bahan/material yang diproduksi di dalam negeri, dimana harus memenuhi

    persyaratan seperti diuraikan pada spesifikasi teknis (terlampir).

    b. Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan

    Daftar peralatan utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan antara

    lain:

    1. Excavator (4 Unit) dengan kondisi baik minimal 70 % yang dibuktikan dengan

    status kepemilikan alat.

    2. Generator Set

    3. Peralatan lainnya yang tertera dalam metode pelaksanaan pekerjaan

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    6/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    c. Ketentuan penggunaan tenaga kerja

    Penyedia jasa diwajibkan mengutamakan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang

    dilakukan di Indonesia oleh tenaga Indonesia. Dimungkinkan menggunakan tenaga ahli

    yang tidak berasal dari dalam negeri dengan ketentuan penggunaan tenaga ahli asing

    dilakukan semata-mata untuk mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat

    diperoleh di Indonesia, disusun berdasarkan keperluan yang nyata, dan diusahakansecara terencana untuk semaksimal mungkin terjadinya alih pengalaman/keahlian dari

    tenaga ahli asing tersebut ke tenaga Indonesia. Adapun kualifikasi keahlian yang

    diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat seperti diuraikan pada point (8).

    d. Metode kerja/prosedur pelaksanaan pekerjaan

    1. Umum

    Metode pelaksanaan dalam melaksanakan suatu pekerjaan adalah merupakan suatu

    keharusan bagi setiap pelaksana untuk mengerjakan suatu proyek, hal ini adalah

    untuk memudahkan penyedia dalam meyikapi setiap tantangan yang akan dihadapidalam masa pelaksanaannya. Hal  –  hal yang perlu mendapatkan perhatian dan

    pertimbangan dalam meyusun suatu metode pelaksanaan ini yang antara lain

    meliputi :

    1. Bahan material yang akan digunakan

    2. Tenaga kerja yang diperlukan, baik tenaga lokal maupun tenaga yang didatangkan

     / tenaga yang terampil (skill labaour )

    3. Alat dan peralatan yang tepat yang digunakan, apakah alat manual ataupun

    peralatan alat berat / alat besar

    4. Faktor cuaca yaitu memanfaatkan hari – hari kerja yang efektif dalam pelaksanaanpekerjaan

    1.1. Pengukuran

    Penyedia jasa diharuskan untuk mengadakan pengukuran sebelum pelaksanaan

    di lapangan, dan dibuat penggambaran dari hasil pengukuran tersebut dan

    dilanjutkan dengan membuat design rencana kerja /  Shop Drawing yang

    disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Setelah gambar di atas telah disetujui, maka

    pekerjaan dapat dilaksanakan, bilamana dalam pelaksanaan ada perubahan-

    perubahan atau tidak sesuai dengan rencana awal akibat kondisi lapangan, maka

    harus dibuat design ulang dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bilamanapekerjaan selesai dan dapat diserah terimakan, maka hasil pekerjaan ini

    dituangkan dalam bentuk   As Built Drawing yang ditandatangani Direksi

    Pekerjaan.

    1.2 Papan Nama Kegiatan

    Pekerjaan ini merupakan pembuatan papan nama kegiatan yang dibuat dari kayu

    papan dengan standar yaitu uk. 120 cm x 240 cm. Papan nama kegiatan memuat

    data-data kegiatan yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    7/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    2. Pekerjaan Persiapan

    Pekerjaan persiapan Pembangunan Jaringan Irigasi Tersier D.I Tanjung Buka SP I

    meliputi Pekerjaan Persiapan Awal, Mobilisasi dan Demobilisasi

    a. Persiapan Awal

    Pekerjaan persiapan awal penyedia melakukan persiapan untuk dapat

    melaksanakan pekerjaan inti dengan baik dan lancar.Cara Pelaksanaan :

    a) Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah

    disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan

    b) Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta

    kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai

    pekerjaan.

    c) Pembersihan dan pembuatan jalan masuk. Sebelum pekerjaan dimulai

    lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman. Pada pekerjaan

    timbunan untuk tanggul, tanah bahan timbunan harus bersih dari humus dandi kupas setebal minimum 20 cm.

    d) Uitzet , pemasangan profil dan bouwplank Pada pekerjaan ini harus disediakan

    alat ukur yang diperlukan

    e) Barak kerja dan gudang Digunakan untuk menyimpan material atau bahan

    bangunan yang perlu dilindungi dari cuaca.

    b. Mobilisasi dan Demobilisasi

    Semua kegiatan yang berhubungan dengan transportasi peralatan, barang,

    pekerja serta sesuatu yang berkaitan dengan paket pekerjaan.

    Cara Pelaksanaan :

    a) Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan personil sesuai dengan

    kebutuhan seperti yang termuat dalam kontrak untuk menyelesaikan

    pekerjaan.

    b) Sebelum mobilisasi dilaksanakan, maka penyedia jasa harus segera

    melaporkan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan, dan bila

    dipandang perlu, direksi dapat meminta tambahan peralatan maupun personil

    atas tanggungan penyedia jasa.

    c) Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila sudah tidak 

    diperlukan, dapat dipindahkan dari areal pekerjaan dengan seijin direksi.

    3. Pekerjaan Tanah

    Pekerjaan tanah meliputi galian tanah dan timbunan tanggul dan perapihan

    menggunakan alat berat Excavator.

    3.1 Pekerjaan Galian Tanah

    Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan cara mekanik. Penggalian dilakukan

    setelah jalur saluran sudah dibersihkan. Pekerjaan ini meliputi penggalian,

    pembuangan dan pembentukan tanah hasil galian sesuai dengan elevasi dan

    Prosedur Penggalian.

    Cara Pelaksanaan :1. Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat excavator.

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    8/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    2. Alat excavator terlebih dahulu menyusun kayu kenepel/mutting sebagai

    bahan landasan untuk penggalian.

    3. Hasil galian dibuang pada lokasi yang ditentukan agar tidak mengganggu

    dimensi saluran dan dirapikan. Untuk perapian dilaksanakan segera setelah

    galian sudah dapat dilewati alat sesuai dengan perintah direksi lapangan.

    4. Dimensi dan elevasi kemiringan saluran harus sesuai dengan gambar rencanaatau menurut persetujuan Direksi Lapangan.

    3.2 Pekerjaan Tanggul dan Timbunan

    Pekerjaan tanggul dan timbunan tanah dalam pekerjaan ini bisa berupa dari hasil

    galian tanah ataupun bisa berasal dari borrow area (timbunan tanah dari luar)

    tentunya dengan persetujuan dari direksi.

    Cara pelaksanaan :

    a. Tanah yang digunakan untuk tanggul harus dibersihkan dari semua bahan

    yang tidak diperlukan (semak, akar pohon, tanah lumpur).

    b. Digunakan alat berat excavator untuk pekerjaan tanggul dan timbunanc. Permukaan yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu dari semua bahan

    yang dapat mengganggu pemadatan timbunan (semak, akar pohon, tanah

    lumpur).

    d. Timbunan tanah di hampar lapis demi lapis, sesuai dengan petunjuk direksi

    dan spektek kemudian dipadatkan dengan bucket  excavator , selanjutnya tiap

    lapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian tanggul yang

    diinginkan.

    e. Pembuatan tanggul dan timbunan di lokasi pekerjaan memperhatikan

    kemiringan yang dibuat.3.3 Galian Tanah Manual

    Pekerjaan ini harus mencakup penggalian lokasi yang akan dipasang bangunan

    pintu air. Penggalian disesuaikan dengan gambar rencana atau menurut perintah

    Direksi Lapangan.

    Cara Pelaksanaan :

    a) Penggalian harus dilaksanakan elevasi yang ditentukan dalam gambar

    konstruksi atau ditujukan oleh Direksi Lapangan dan harus mencakup

    pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk 

    tanah, batu, kayu, beton, pasangan batu dan bahan yang tidak digunakanlainnya.

    b) Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan seminimal mungkin

    terhadap tanah bahan dibawah dan diluar batas galian.

    c) Peralatan yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan untuk 

    pekerjaan galian tersebut.

    d) Hasil galian harus dibuang dari lokasi bangunan dan bisa digunakan sebagai

    bahan timbunan jika memenuhi syarat teknis tanah timbunan.

    3.4 Pekerjaan Kistdam

    Pekerjaan ini mencakup urugan tanah Manual untuk isian kistdam, tinggi urugan

    tanah disesuaikan dengan gambar rencana. Pembongkaran dilaksanakan setelah

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    9/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    bangunan utama selesai dikerjakan dan pembongkaran bekisting mencapai umur

    sesuai spekteknis.

    Cara Pelaksanaan :

    a) Penyedia harus menyerahkan gambar detail penampang melintang dan

    memanjang yang menunjukkan elevasi tanah asli dan elevasi rencana sebelum

    pelaksanaan pengurugan dilaksanakan.b) Urugan tanah pada lokasi yang telah dibuat patok batas pengurugan.

    c) Urugan tanah dipadatkan secara bertahap dengan alat bantu yang sudah

    mendapat persetujuan Direksi Lapangan.

    d) Setelah pekerjaan pembangunan pintu air selesai, dilakukan penggalian tanah

    urug.

    e) Penggalian harus dilaksanakan elevasi yang ditentukan dalam gambar

    konstruksi atau ditujukan oleh Direksi Lapangan dan harus mencakup

    pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang terdapat di lokasi

    pekerjaan, termasuk tanah, batu, kayu, beton, pasangan batu dan bahan yang

    tidak digunakan lainnya.

    f) Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan seminimal mungkin

    terhadap bagian bahan dibawah dan diluar batas galian.

    g) Peralatan yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan untuk 

    pekerjaan galian tersebut.

    h) Hasil galian harus dibuang dari lokasi bangunan dan bisa digunakan sebagai

    bahan timbunan jika memenuhi syarat teknis tanah timbunan.

    4. Pekerjaan Pintu Air

    Pekerjaan Pintu Air meliputi Pekerjaan pancang beton, pekerjaan beton, pembesian,bekisting dan pemasangan pintu klep.

    4.1 Pekerjaan Pancang Beton

    Pekerjaan tiang pancang beton yang dimaksud adalah beton mutu K-225 dimensi

    10x10x400 cm.

    Cara Pelaksanaan :

    a) Pekerjaan pemancangan pancang bangunan air. Bangunan harus dibangun

    diatas pancang beton.

    b) Semua pancang yang dipakai / dipasang harus mendapat persetujuan Direksi

    Lapangan, jika ada yang tidak memenuhi syarat maka Penyedia harusmengganti atas tanggung jawabnya.

    c) Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia harus menyerahkan gambar

    detail rencana pelaksanaan.

    d) Sebelum pemancangan, harus dipasang patok sebagai titik yang akan diberi

    pancangan, disesuaikan dengan jarak yang ditunjukkan pada gambar atau

    menurut perintah Direksi Lapangan.

    e) Pemancangan pancang beton harus dipancang dengan alat pancang manual

    sampai tanah keras sebagai tiang bawah lantai bangunan atau sesuai

    kedalaman yang ditentukan dan disetujui direksi pekerjaan.

    f) Bagian atas pancangan harus rata dan sejajar sesuai elevasi bangunan yang

    ditunjukkan pada gambar rencana.

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    10/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    4.2 Pekerjaan Beton

    Pekerjaan ini meliputi pengecoran pada bangunan pintu air meliputi dinding,

    lantai, sayap tegak dan sayap miring dengan beton K-225.

    Cara Pelaksanaan :

    a) Gambar detail yang telah disetuji oleh Direksi Lapangan untuk dikerjakan.

    b) Penyedia harus menyerahkan laporan mix design yang dikerjakan olehinstansi/ lembaga independen atau dari laboratorium universitas.

    c) Penyedia menyiapkan bahan material campuran disetujui oleh Direksi

    Lapangan.

    d) Penyedia harus memastikan bahan material bersih dari ranting, lanau, dan

    material yang tidak sesuai Spesifikasi.

    e) Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak 

    semen dalam keadaan kering. Penyedia harus membuat takaran yang sama

    ukuran-ukurannya dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.

    f) Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur denganmenggunakan mesin/mollen kecuali untuk pekerjaan yang bersifat sementara.

    g) Sebelum dilakukan pengecoran, besi beton harus diberi beton tahu dengan

    ukuran yang ditentukan sesuai selimut beton pada gambar rencana dan atau

    sesuai petunjuk Direksi Lapangan agar besi tulangan dapat menyatu dengan

    beton.

    h) Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum semua penulangan dan

    pemasangan sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta disetujui

    oleh Direksi Lapangan. Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan

    persetujuan Direksi Lapangan akan diminta untuk dikeluarkan dan dibongkar

    atas biaya Penyedia. Kecuali atas ijin Direksi Lapangan tidak boleh ada beton

    yang di cor pada waktu hujan dan tidak boleh di cor pada aliran air.

    i) Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan

    menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak 

    memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-

    kotoran atau bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran dilakukan secara terus

    menerus (kontinue / tanpa berhenti).

    4.3 Pembesian

    Pembesian menggunakan besi polos, produksi dalam negeri menurut denganstandar Indonesia atau sejenis dengan U 24

    Cara Pelaksanaan :

    a) Penyedia memasang tulangan sesuai gambar atau ditentukan Direksi

    Lapangan, hook, bengkokan, beton tahu dan detail lainnya dari penulangan

    harus menurut pada PBI-71.

    b) Dalam membentuk tulangan digunakan antara lain kunci pembengkok,

    gunting pemotong, dll

    c) Pembengkokan besi tulangan harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, serta

    tepat pada ukuran posisi dan lokasi pembengkokan sesuai dengan gambar

    kerja dan tidak menyimpang dari SKSNI T – 15 – 1991 – 03.

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    11/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    d) Penempatan dan jarak tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan.

    Penulangan akan diperiksa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan ukuran,

    bentuk, panjang, spasi, letak dan jumlah yang dipasang.

    e) Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan tulangan dan

    permukaan beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karatan, kotoran,

    lemak atau bahan asing yang menurut pendapat Direksi Lapangan dapatmengganggu kekuatan beton.

    4.4 Bekisting dan Pembongkaran

    Bekisting meliputi pekerjaan dinding, pilar, sayap tegak dan sayap miring atau

    bagian yang ditunjukkan oleh Direksi Lapangan untuk pembatas dan pembentuk 

    beton agar letak dan elevasinya sesuai dengan yang dibutuhkan.

    Cara Pelaksanaan :

    a) Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus bersih, kaku dan

    cukup kedap untuk menahan kehilangan mortar.

    b) Penyedia mengajukan gambar rencana bekisting dan mendapat persetujuanDireksi Lapangan sebelum pembuatan bekisting dilakukan.

    c) Setelah bekisting dibentuk dapat dilakuakan pengecekan dan pengukuran

    ulang agar beton yang terbentuk sesuai rencana.

    d) Bekisting harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang

    mendatar, tegak dan pertemuan antara kedua permukaan harus ada.

    e) Sebelum pengecoran beton, semua bekisting harus kaku, kedap dan sesuai

    pada tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu potongan, serbuk 

    gergaji, gumpalan mortar kering, benda asing dan genangan air harus dibuang

    dari antara bekisting. Bekisting harus berpermukaan baik dengan dilapisiminyak bekisting ( form oil ) atau yang sejenis dan disetujui oleh Direksi

    Lapangan.

    f) Bekisting yang dipakai lebih dari sekali harus dipelihara diperbaiki

    kondisinya dan harus dibersihkan sebelum dipakai kembali. Bekisting untuk 

    permukaan bagian luar ( exterior ) pada dinding harus tetap bersih.

    g) Pekerjaan pembongkaran bekisting telah mencapai umur beton matang atau

    disetujui sebelumnya oleh Direksi Lapangan.

    4.5 Pemasangan Pintu Klep Fiber

    Pintu klep berfungsi menahan dan mengeluarkan air secara otomatis yangdipengaruhi beda tinggi muka air antara di hulu dan di hilir pintu klep.Pintu

    Klep otomatis ringan, bahan tahan korosi (komposit fiber resin, metal dll.)

    digunakan untuk pengendalian sistim tata air di saluran persawahan pasang

    surut.

    Cara Pelaksanaan :

    a) Pemasangan pintu termasuk saringan sampah (trashrack ) untuk mencegah

    tumbukan atau benturan dan sampah yang akan masuk kedalam saluran.

    b) Pekerjaan harus tepat waktu, mulai pabrikasi, mobilisasi, dan instalasi.

    c) Konstruksi / sponing di buat miring 15 derajat (dimensi konstruksi sesuaiukuran pintu klep dan gambar)

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    12/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    d) Tempat yang akan di pasang pintu klep harus dalam keadaan kering untuk 

    mencegah hal-hal yang tidak di inginkan.

    e) Saluran dan sponing yang akan di pasang harus bersih dari sampah dan

    benda-benda lainnya.

    f) Pada saat pemasangan daun pintu klep tidak perlu di isi air (akan menjadi

    berat)g) Masukan pintu klep pada sponing yang tepat sesuai gambar menggunakan

    tekel/ pengukit, (konstuksi pintu klep sudah di sediakan cicin untuk tali

    pengukit) bersamaan secara merata dan perlahan-lahan.

    h) Pemasangan trashrack/ saringan sampah untuk mencegah sampah, kotoran,

    tumbukan dan benturan perahu atau benda lainya.

    e. Spesifikasi Teknis

    1. Pekerjaan Persiapan

    Pekerjaan persiapan meliputi pekerjaan mobilisasi alat berat, pekerjaan pengukuran,dan pekerjaan demobilisasi alat berat. Pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan

    persiapan tersebut dibuat berdasarkan harga satuan lump sum (Ls). Harga satuan

    tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan, transportasi

    pengangkutan alat sampai di lokasi pekerjaan, sewa alat ukur, biaya tenaga ahli dan

    semua kebutuhan yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut.

    1.1 Mobilisasi

    Mobilisasi harus mulai dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 15 (lima

    belas) hari sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Mobilisasi

    sudah mempertimbangkan biaya-biaya seperti peralatan, kendaraan, personil dan

    lain-lain yang mendukung pelaksanaan kegiatan di lapangan. Mobilisasi juga

    memperhatikan dampak jalan  –   jalan yang dilalui alat dan sudah

    memperhitungkan semua resiko yang akan ditimbulkan.

    1.2 Uitzet / Pengukuran

    Pada permulaan pekerjaan harus terlebih dahulu dilakukan pengukuran lokasi

    pekerjaan untuk menentukan patok BM (Benchmark) dan patok-patok bantu.

    Pekerjaan-pekerjaan tersebut harus dilakukan oleh tim ahli juru ukur/surveyor

    untuk mendapatkan data-data pekerjaan antara lain :

    a. Pengukuran sifat datar memanjang (differential leveling/fly leveling)

    Jarak antara dua station yang akan ditentukan beda tingginya sangat

    berjauhan (diluar jangkauan jarak pandang). Jarak antara kedua station

    tersebut dibagi dalam jarak-jarak pendek yang disebut seksi atau slag.

    Jumlah aljabar beda tinggi tiap seksi akan menghasilkan beda tinggi antara

    kedua station tersebut.

    b. Pengukuran profil memanjang ( profile leveling/longitudinal sectioning)

    Menentukan ketinggian titik-titik sepanjang garis tertentu (profil

    memanjang), misalnya profil lapangan (tanah asli) sepanjang garis rencana

     jalan/rencana saluran irigasi (garis proyek).

    c. Pengukuran profil melintang (cross sectioning)

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    13/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    Menentukan ketinggian titik-titik sepanjang garis tegak lurus garis proyek.

    Dari hasil pengukuran dilokasi pekerjaan harus dibuatkan gambar profil

    melintang, gambar profil memanjang dan data rekapitulasi pengukuran yang

    dibuatkan dalam bentuk  Data Soft Drawing.

    d. Setelah penyelesaian pekerjaan kontraktor harus membuat lagi gambar profil

    melintang, gambar profil memanjang dan data rekapitulasi pengukuran yangdibuatkan dalam bentuk  As Build Drawing.

    1.3 Demobilisasi

    Demobilisasi dilakukan setelah pekerjaan dilapangan dinyatakan selesai

    dikerjakan. Apabila pekerjaan dilapangan dinyatakan belum selesai oleh Direksi

    Lapangan dan Demobilisasi sudah dilakukan maka penyedia jasa harus

    mendatangkan kembali.

    2. Pekerjaan Tanah

    Yang termasuk pekerjaan galian tanah adalah semua pekerjaan yang berhubungan

    dengan pekerjaan tanah meliputi pembersihan dan galian tanah.

    2.1 Acuan Normatif 

    Standar Nasional Indonesia (SNI) :

    - SNI 03-1742-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah

    - SNI 03-1743-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah.

    - SNI 03-1966-1989 : Metode Pengujian Batas Plastis.

    - SNI 03-1965-1990 : Metode Pengujian Kadar Air Tanah.

    - SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande.

    - SNI 03-1976-1990 : Metode Koreksi untuk Pengujian Pemadatan Tanah yangmengandung Butir Kasar

    - SNI 03-2636-1992 : Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah

    Untuk Bangunan Sederhana

    - SNI 03-2832-1992 : Metode Pengujian untuk Mendapatkan Kepadatan Tanah

    Maksimum

    - SNI 03-3422-1994 : Metode Pengujian Batas Susut Tanah

    - SNI 03-3423-1994 : Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah dengan

    Alat Hidrometer.

    - SNI 03-3422-1994 : Metode Pengujian Batas Susut Tanah- SNI 03-3637-1994 : Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berbutir Halus

    dengan Cetakan Benda Uji

    2.2 Pembersihan

    a. Tanah harus dibersihkan dari semua pohon-pohon, semak dan bahanbahan

    yang mengganggu lainnya selanjutnya bahan tersebut akan dibuang ketempat

    yang disetujui oleh direksi.

    b. Sisa-sisa bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai persetujuan

    direksi.

    c. Penyedia jasa akan diminta untuk melakukan pembersihan sebelum pekerjaan

    konstruksi dimulai.

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    14/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    d. Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan atau bangunan masyarakat atau

    pemerintah yang disebabkan pelaksanaan kontraktor di dalam pembersihan

    akan diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.

    2.3 Galian Tanah

    a. Semua galian menggunakan alat berat, galian ini harus dilakukan sesuai

    dengan Gambar yang ditentukan dan Syarat-Syarat Teknik ini atau sepertidiperintahkan oleh Direksi. Selama pekerjaan berlangsung Direksi mungkin

    mengubah lereng, kemiringan atau dimensi galian karena sesuatu sebab.

    b. Selama berlangsungnya pekerjaan, mungkin perlu atau diminta oleh direksi

    untuk merubah kemiringan-kemiringan ataupun dimensi-dimensi galian

    dengan mengadakan revisi kemiringan ataupun dimensi gambar dengan

    spesifikasi ini.

    c. Jika galian tidak ditutup oleh konstruksi maka galian harus dibuat dengan

    dimensi penuh yang diminta yang disempurnakan menurut profil dan elevasi

    yang diberikan. Semua tindakan yang perlu harus diambil untuk menjaga agar

    material dibawah dan diatas profil dalam kondisi sebaik mungkin. Setiap

    galian yang dibuat untuk memudahkan kontraktor dengan suatu alasan atau

    tujuan kecuali bila ditentukan lain, harus ditimbun kembali bila diminta atas

    biaya sendiri.

    d. Penyedia jasa harus menjaga dan mengontrol kecepatan dan penambahan dan

    penurunan muka air terhadap galian sehingga tidak membahayakan stabilitas

    lereng-lereng atau bangunan-bangunan, pondasi-pondasi, konstruksi-

    konstruksi dan lainnya.

    e. Semua galian harus dilaksanakan sedemikian rupa untuk menjaga stabilitas

     jalan-jalan dan konstruksi berdekatan lainnya.2.4 Bahan-bahan yang digali

    a. Semua hasil bahan galian yang cocok dengan spesifikasi yang diminta akan

    digunakan dan akan ditempatkan pada lokasi tertentu langsung dari tempat

    penggalian, kecuali bahan galian yang akan dipakai untuk penimbunan kembali

    sesuai dengan petunjuk direksi harus ditempatkan disekitar tempat-tempat

    dimana penimbunan kembali akan dilaksanakan. Bahan galian yang akan

    digunakan untuk penimbunan tanggul harus dipadatkan dengan kadar air yang

    optimum yang dapat diperoleh dengan penyiraman atau dengan cara lain yang

    cocok sebelum dan selama penggalian.

    b. Semua timbunan dan timbunan kembali disekitar bangunan pada lerenglereng

    dan garis batas bangunan sampai dengan permukaan tanah asli harus

    diapadatkan dengan alat pemadat, sedangkan timbunan atau timbunan kembali

    diatas permukaan tanah asli harus diperlakukan sebagai pemadatan tanggul,

    kecuali bila ditentukan lain pada gambar.

    c. Apabila hasil galian yang cocok tidak mencukupi untuk penimbunan tanggul,

    kisdam, timbunan kembali pada bangunan dan pekerjaan timbunan lainnya

    yang ditunjuk dalam gambar atau sesuai perintah direksi, maka dapat dipakai

    timbunan tanah didatangkan untuk mencukupi volume pekerjaan tersebut

    sesuai dengan gambar rencana.

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    15/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    d. Bahan-bahan yang berisikan kayu, akar, humus dan lainnya yang tidak berguna

    dan bahan galian yang tidak dibutuhkan untuk timbunan kembali pada

    bangunan, tanggul-tanggul dan konstrusi permanen lainnya, harus ditempatkan

    pada tempat pembuangan yang telah ditentukan oleh direksi.

    3. Pekerjaan Konstruksi Pintu Air

    3.1 Pembuatan dan pembongkaran kisdam

    Penyedia jasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan pengeringan dilokasi

    pekerjaan guna menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran pelaksanaan

    pekerjaan dengan membuat bangunan sementara yang berupa tanggul, bangunan

     / saluran pengelak, bangunan pengamanan, penyediaan pompa air, dan lainnya

    untuk memindahkan aliran air sehingga tidak menggenangi lokasi pekerjaan dan

    membongkar / membersihkannya bila pekerjaan telah selesai dikerjakan.

    Pekerjaan tersebut antara lain sebagai berikut :

    1) Pembuatan kistdam H > 0,50 m : untuk pembuatan kisdam pada pekerjaan di

    saluran / bangunan / pekerjaan sejenis dengan tinggi muka air lebih besar 0,50m

    2) Pembongkaran kistdam : untuk pembongkaran kisdam pada pekerjaan di

    saluran / bangunan / pekerjaan sejenis dengan tinggi muka air lebih besar 0,50

    m termasuk pembersihannya.

    Segala biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan kisdam ini sudah termasuk biaya

    pengurasan / pengeringan, kecuali bila sudah disediakan secara tersendiri dalam

    Daftar Kuantitas dan Harga, maka harga satuan tersebut dianggap sudah

    termasuk dalam harga satuan dalam “overhead ” pada analisa harga satuan

    pekerjaan.3.2 Pekerjaan Pondasi

    a. Ruang Lingkup

    Meliputi semua tenaga, alat-alat dan bahan untuk menyelesaikan semua

    pekerjaan tiang beton sesuai dengan gambar-gambar rencana, dengan

    memperhatikan ketentuan-ketentuan tambahan dari perencana/ Konsultan

    MK/Pengawas dalam uraian syarat-syarat pelaksanaan.

    b. Istilah Dan Definisi

    a. Setiap saat pada saat pemancangan, tiang pancang harus disanggah dengan

    baik sehingga tidak berubah dari posisi yang telah ditentukan serta tidak 

    terjadi kemungkinan tekuk. Penyanggahan ini harus diatur sedemikian

    rupa sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada tiang tekan.

    b. Alat pancang yang akan dipergunakan harus mempunyai kapasitas dan

    efisiensi, sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dan terlebih

    dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas

    sebelum digunakan. Manometer pengukur tekanan harus ada sertifikat

    kalibrasi yang masih berlaku dari pihak yang berwenang.

    c. Panjang tiang pancang yang akan ditekankan harus mendapatkan

    persetujuan Konsultan Pengawas, sesuai dengan keadaan tanah setempat.

    d. Setiap tiang pancang harus dipancang terus menerus sampai penetrasi ataukedalaman yang disyaratkan tercapai. Kecuali Konsultan Pengawas

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    16/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    menyetujui bahwa penghentian pemancangan terjadi karena hal-hal yang

    diluar kekuasaan pemborong.

    e. Pemborong harus membuat catatan pemancangan (tiap pemasukan 500

    mm kecuali sisa 2000 mm terakhir harus dibaca tiap 250 mm ) atau sesuai

    dengan petunjuk Konsultan Pengawas.

    f. Bila terjadi karakteristik pemancangan yang berbeda dengan karakteristik yang diharapkan berdasarkan hasil penyelidikan tanah maupun

    penekanan-penekanan sebelumnya, pemborong harus segera

    memberitahukan Konsultan Pengawas untuk meminta petunjuknya.

    g. Urut-urutan pemancangan harus diatur sedemikian rupa sehingga pengaruh

    yang jelek dari "heave" dan desakan tanah kesamping dapat dibatasi

    sekecil mungkin. Urut-urutan penekanan ini harus dikonsultasikan dan

    disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas.

    h. Bila terjadi “heave”, Pemborong harus melakukan penekanan ulang pada

    semua tiang yang terjadi heave.

    i. Toleransi posisi horizontal pondasi tiang pada Level Poer tidak boleh

    melebihi 75 mm dalam segala arah.

     j. Toleransi posisi vertikal pondasi tiang tidak boleh melebihi kemiringan

    1:75

    3.3 Pekerjaan Beton Bertulang

    a. Ruang Lingkup

    Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode kerja

    pelaksanaan, pengendalian mutu serta pengukuran dan pembayaran dalam

    pelaksanaan pekerjaan beton. Pedoman ini mencakup kegiatan pelaksanaan

    seluruh bangunan beton bertulang, beton tanpa tulangan, beton pracetak,beton untuk bangunan baja komposit dan waterstop. Pedoman ini mencakup

    penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pengadaan penutup beton,

    lantai kerja dan pemeliharaan pondasi seperti pemompaan atau tindakan lain

    untuk mempertahankan agar pondasi tetap kering.

    b. Acuan Normatif 

    Semua pekerjaan yang tercantum dalam bab ini, kecuali tercantum dalam

    gambar atau diperinci, harus memenuhi edisi terakhir dari peraturan, standard

    dan spesifikasi berikut ini :

    a. PBI - 1971 Peraturan Beton Bertulang Indonesia - 1971

    b. SKSNI - 1991 Tatacara Penghitungan Struktur Beton untuk 

    Bangunan Gedung

    c. PUBI – 1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia

    d. ACI - 304 ACI 304.1R-92, State-of-the Art Report on Preplaced

    Aggregate Conc. for Structural and Mass Concrete, Part 2

    ACI 304.2R-91, Placing Concrete by Pumping Methods, Part 2

    e. ASTM - C94 Standard Specification for Ready-Mixed Concrete

    f. ASTM - C33 Standard Specification for Concrete Aggregates

    g. ACI - 318 Building Code Requirements for Reinforced Concreteh. ACI - 301 Specification for Structural Concrete of Building

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    17/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    i. ACI - 212 ACI 212.IR-63, Admixture for Concrete, Part 1

    ACI 212.2R-71, Guide for Use of Admixture in Concrete, Part 1

     j. ASTM - C143 Standard Test Method for Slump of Portland

    Cement Concrete

    k. ASTM - C231 Standard Test Method for Air Content of Freshly

    Mixed Concrete by the Pressure Methodl. ASTM - C171 Standard Specification for Sheet Materials for

    Curing Concrete

    m. ASTM - C172 Standard Method of Sampling Freshly Mixed

    Concrete

    n. ASTM - C31 Standard Method of Making and Curing Concrete Test

    Specimens in the Field

    o. ASTM - C42 Standard Method of Obtaining and Testing Drilled Cores

    and Sawed Beams of Concrete

    p. ASTM - C309 Standard Specification for Liquid Membrane

    Forming Compounds for Curing Concrete

    q. ASTM - D1752 Standard Specification for Performed Spange

    Rubberand Cork Expansion Joint Fillers for Concrete Paving and

    Structural Construction

    r. ASTM - D1751 Standard Specification for Performed Expansion

    Joint Fillers for Concrete Paving and Structural Construction (Non-

    extruding and Resilient Bituminous Types)

    s. SII Standard Industri Indonesia

    t. ACI - 315 Manual of Standard Practice for Reinforced Concrete

    u. ASTM - A185 Standard Specification for Welded Steel WireFabric for Concrete Reinforcement.

    v. ASTM - A165 Standard Specification for Deformed and Plain

    Billet Steel Bars for Concrete Reinforcement, Grade 40, deformed, for

    reinforcing bars, Grade 40, for stirrups and ties.

    w. Petunjuk-petunjuk lisan maupun tertulis yang diberikan oleh pengawas.

    c. Istilah Dan Definisi

    • Agregat halus adalah agregat yang mempunyai diameter butir di atas 0,25

    mm sampai 4 mm.• Agregat kasar adalah agregat yang mempunyai diameter butir di atas 4 mm

    sampai 31.5 mm

    • Benda uji beton inti adalah benda uji beton berbentuk silinder hasil

    pengeboran beton pada bangunan yang sudah dilaksanakan.

    • Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrualik yang

    lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan

    campuran tambahan membentuk masa padat

    • Beton ringan adalah beton yang berat izin maksimum 1,9 ton/m3

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    18/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    • Beton segar adalah campuran beton yang telah selesai diaduk sampai

    beberapa saat karakteristiknya tidak berubah (masih plastis dan belum

    terjadi pengikatan).

    • Persyaratan Bahan

    1) Bangunan Beton

    a) Semen(1)Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis

    semen portland yang memenuhi SNI 15-2049-1994. Apabila

    menggunakan bahan tambahan yang dapat menghasilkan

    gelembung udara, maka gelembung udara yang dihasilkan

    tidak boleh lebih dari 5 %, dan harus mendapatkan

    persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

    (2)Dalam satu campuran, hanya satu merk semen portland yang

    boleh digunakan, kecuali disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

    Jika di dalam satu proyek digunakan lebih dari satu merk 

    semen, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali

    rancangan campuran beton sesuai dengan merk semen yang

    digunakan.

    b) Air

    Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau

    pemakaian lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang

    merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organis.

    Air yang diusulkan dapat digunakan jika kuat tekan mortar

    dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari Memenuhi

    karakteristik kuat tekan yang ditentukanc) Agregat

    (1)Ketentuan Agradasi Agregat

    - Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan

    yang diberikan, tetapi bahan yang tidak memenuhi ketentuan

    gradasi tersebut harus diuji dan harus memenuhi sifat-sifat

    campuran yang disyaratkan.

    - Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran

    agregat terbesar tidak lebih dari ¾ jarak bersih minimum

    antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan acuan,atau celah-celah lainnya di mana beton harus dicor.

    (2)Sifat-sifat Agregat

    - Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang

    diperoleh dari pemecahan batu atau koral, atau dari

    pengayakan dan pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir

    sungai.

    - Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang

    ditunjukkan oleh pengujian SNI 03-2816-1992 dan harus

    memenuhi sifat-sifat lainnya bila contoh-contoh diambil dan

    diuji sesuai dengan prosedur yang berhubungan.

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    19/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    3.4 Pelaksanaan Pekerjaan

    Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi

    teknis pekerjaan beton, bekisting dan waterstop harus memuat :

    A. Pekerjaan Beton

    1) Pembetonan

    a) Penyiapan tempat kerja(i) Penyedia Jasa harus membongkar bangunan lama yang akan

    diganti dengan beton yang baru atau yang harus dibongkar untuk 

    dapat memungkinkan pelaksanaan pekerjaan beton yang baru.

    Pembongkaran tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan

    persyaratan dalam dari Spesifikasi ini.

    (ii) Penyedia Jasa harus menggali atau menimbun kembali pondasi atau

    formasi untuk pekerjaan beton sesuai dengan garis yang

    ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sebagaimana yang

    diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan ketentuan

    dalam Spesifikasi ini, dan harus membersihkan serta menggaru

    tempat di sekeliling pekerjaan beton yang cukup luas sehingga

    dapat menjamin dicapainya seluruh sudut pekerjaan. Jika

    diperlukan harus disediakan jalan kerja yang stabil untuk menjamin

    dapat diperiksanya seluruh sudut pekerjaan dengan mudah dan

    aman

    (iii) Seluruh dasar pondasi, pondasi dan galian untuk pekerjaan beton

    harus dijaga agar senantiasa kering. Beton tidak boleh dicor di atas

    tanah yang berlumpur, bersampah atau di dalam air. Apabila beton

    akan dicor di dalam air, maka harus dilakukan dengan cara danperalatan khusus untuk menutup kebocoran seperti pada dasar

    sumuran atau cofferdam dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.

    (iv) Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan

    benda lain yang harus berada di dalam beton (seperti pipa atau

    selongsong) harus sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak 

    bergeser pada saat pengecoran.

    b) Cetakan Beton

    (i) Jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka acuan dari tanah harus

    dibentuk dari galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus

    dipangkas secara manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh

    kotoran tanah yang lepas harus dibuang sebelum pengecoran beton

    (ii) Cetakan harus digunakan, dimana perlu untuk membatasi dan

    membentuk beton sesuai dengan keinginan. Cetakan dapat dibuat

    dari kayu, besi atau bahan lainnya yang cukup kuat sesuai dengan

    ukuran – ukuran yang ada di dalam gambar.

    (iii) Cetakan harus diperkuat dan ditopang agar mampu menahan berat

    sendiri adukan beton, penggetaran beton, beban konstruksi, angin

    dan tekanan lainnya dengan tidak berubah bentuk.

    (iv) Penyedia Jasa harus menyerahkan satu set yang lengkap, gambar

    cetakan sesuai dengan ketentuan diatas, untuk mendapatkan

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    20/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    persetujuan Direksi Pekerjaan, sebelum memulai pekerjaan,

    walaupun demikian penyerahan tersebut kepada Direksi Pekerjaan

    untuk disetujui, tidak mengurangi tanggung jawab Kontraktor bagi

    keberhasilannya.

    (v) Permukaan cetakan beton yang berhubungan dengan beton harus

    bebas dari sampah, paku, alur – alur, belahan, atau cacat – cacatlainnya. Mengisi celah – celah sambungan cetakan beton harus

    berhati – hati dan dilaksanakan sedemikian rupa agar sanggup

    mengembang dibawah pengaruh kelembaban beton tanpa

    menimbulkan perubahan bentuk cetakan, celah – celah harus diisi

    secukupnya untuk mencegah hilangnya air semen. Bagaimanapun

    penggunaan kertas dengan tegas dilarang.

    (vi) Pembuatan lubang bagian dalam cetakan untuk pemeriksaan,

    pembuangan air dapat dilakukan untuk itu cetakan dapat dibuat

    sedemikian rupa hingga dapat dengan mudah ditutup sebelum

    pengecoran dimulai.

    2) Pelaksanaan Pencampuran

    a) Penakaran Agregat

    (i) Seluruh komponen bahan beton harus ditakar menurut berat, untuk 

    mutu beton fc’ < 19,3 MPa diijinkan ditakar menurut volume

    sesuai SNI 03-3976-1995. Bila digunakan semen kemasan dalam

    zak, kuantitas penakaran harus sedemikian sehingga kuantitas

    semen yang digunakan adalah setara dengan satu satuan atau

    kebulatan dari jumlah zak semen. Agregat harus ditimbang

    beratnya secara terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak bolehmelebihi kapasitas alat pencampur

    (ii) Penakaran agregat harus dilakukan dalam kondisi jenuh kering

    permukaan (SSD-saturated surface dry). Apabila hal tersebut tidak 

    dilakukan maka harus dilakukan koreksi penakaran sesuai dengan

    kondisi agregat di lapangan. Untuk mendapatkan kondisi agregat

    yang jenuh kering permukaan dapat dilakukan dengan cara

    menyemprot tumpukan agregat dengan air secara berkala paling

    sedikit 12 jam sebelum penakaran untuk menjamin kondisi jenuh

    kering permukaan

    (iii) Penyedia Jasa harus dapat menunjukkan sertifikat kalibrasi yang

    masih berlaku untuk seluruh peralatan yang digunakan untuk 

    keperluan penakaran bahan-bahan beton termasuk saringan agregat

    pada perangkat ready mix

    b) Pencampuran

    (i) Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis

    dari jenis dan ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin

    distribusi yang merata dari seluruh bahan.

    (ii) Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan

    alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah

    air yang digunakan dalam setiap penakaran.

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    21/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    (iii) Cara pencampuran bahan beton dilakukan sebagai berikut, pertama

    masukkan sebagian air, kemudian seluruh agregat sehingga

    mencapai kondisi yang cukup basah, dan selanjutnya masukkan

    seluruh semen yang sudah ditakar hingga tercampur dengan agregat

    secara merata. Terakhir masukkan sisa air untuk menyempurnakan

    campuran.(iv) Waktu pencampuran harus diukur mulai pada saat air dimasukkan

    ke dalam campuran bahan kering. Seluruh sisa air yang diperlukan

    harus sudah dimasukkan sekira seperempat waktu pencampuran

    tercapai. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas ¾ m3 atau

    kurang harus sekira 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar waktu

    harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3

    (v) Bila tidak mungkin menggunakan mesin pencampur, Direksi

    Pekerjaan dapat menyetujui pencampuran beton dengan cara

    manual dan harus dilakukan sedekat mungkin dengan tempat

    pengecoran. Penggunaan pencampuran beton dengan cara manual

    harus dibatasi hanya pada beton non-bangunanal.

    c) Mesin Pengaduk Beton

    (i) Material beton harus dimasukkan dalam pengaduk yang berpenakar

    dalam waktu yang tidak lebih dari satu setengah menit, kecuali

    sejumlah air yang diperlukan sudah ada dalam alat pengaduk 

    tersebut.

    (ii) Seluruh air pencampur harus diberikan sebelum seperempat waktu

    pencampuran terlampaui. Waktu pencampuran adukan yang

    volumenya lebih besar dari 0,75 m3 harus ditambah seperempatmenit pada setiap penambahan 0,5 m3.

    (iii) Alat pencampur beton tidak boleh dibebani volume yang melebihi

    kapasitas maksimum, atau dioperasikan melebihi kecepatan yang

    dianjurkan pabrik pembuatnya. Alat tersebut dapat menghasilkan

    beton dengan kekentalan dan warna yang merata secara menerus

    dan disetujui Direksi Pekerjaan.

    (iv) Semua peralatan pencampur harus selalu dibersihkan sebelum

    melakukan pekerjaan. Pencampuran pertama setelah pembersihan,

    tidak boleh digunakan dalam pekerjaan.  Blades penumbuk yang

    ada dalam alat pencampur perlu diganti bila telah aus menjadi 2

    cm.

    3) Besi Tulangan

    3.1 Umum

    Besi tulangan untuk pekerjaan konstruksi beton dapat berupa besi polos

    dan besi ulir yang memenuhi ketentuan standar JIS atau ASTM A615,

    Grade 60 atau SII 0376-84, dengan karakteristik sebagai berikut:

    Property Besi Ulir Besi Polos Tensile strength (kg/mm2) 45-57 45-57.

    Yield point (kg/mm2) 30 atau lebih 30 atau lebih Elongation (%) 16 atau

    lebih 18 atau lebih Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan Pengguna

    Jasa untuk pengadaan besi tulangan yang akan dipergunakan dan

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    22/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    menyerahkan sertifikat produksi pabrik setiap pengirimannya ke lokasi

    pekerjaan. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri harus melakukan uji

    material bila diminta Pengguna Jasa dengan prosedur baku uji yang

    disetujui Pengguna Jasa Tampang melintang besi tulangan yang dikirim

    ke lokasi kerja harus sama pada seluruh panjangnya dengan yang

    disetujui Pengguna Jasa Dua besi tulangan dengan diameter yang samayang diambil secara random dari besi tulangan yang dikirim ke lokasi

    kerja harus tidak boleh berbeda lebih dari 2% (dua persen) dari diameter

    yang disyaratkan. Besi tulangan harus bersih dari karat, oli, kotoran dan

    tidak cacat.

    3.2 Gambar Pembesian

    Penyedia Jasa wajib menyerahkan gambar pembesian berikut dengan

    daftar besi dan pembengkokannya kepada Pengguna Jasa untuk 

    mendapat persetujuan sebelum pemasangannya di lokasi pekerjaan.

    3.3 Pemasangan Besi Tulangan

    Besi tulangan harus dipotong, ditekuk dan dibentuk sesuai dengan

    ukuran/dimensi yang ditunjukkan pada gambar pembesian yang telah

    disepakati. Besi tulangan harus dipasang pada lokasi dan posisi yang

    tepat sesuai dengan gambar dan diikat kuat pada cetakan beton. Besi

    tulangan harus menyatu dengan kuat antara satu dengan yang lain

    sebagai suatu rangkaian/anyaman yang kokoh yang tidak mudah berubah

    bentuk dan diikat dengan kuat pada cetakan dengan posisi yang tepat dan

    tidak mudah bergeser selama proses penuangan dan pemadatan beton.

    Semua ujung-ujung kawat pengikat harus ditekuk ke arah dalam adukan

    beton, tidak diijinkan mencuat keluar permukaan beton. Batu tahu untuk membentuk selimut beton, dibuat dari beton pra-cetak dengan kuat desak 

    tidak kurang dari tipe beton yang akan dituang, dengan tebal sesuai

    dengan desain tebal selimut beton diikat kuat pada cetakan dengan kawat

    dan disiram air sesaat sebelum beton dituang. Sebelum penuangan beton

    dilaksanakan, seluruh besi tulangan harus dibersihkan dari material lepas,

    debu, lumpur, kerak, oli atau sisa beton hasil pengecoran sebelumnya

    yang menempel/mengeras dan bahan lainnya yang dapat melemahkan

    ikatan dengan beton. Penyedia Jasa wajib memberikan waktu tidak 

    kurang dari 24 jam sebelum pelaksanaan penuangan beton, kepada

    Pengguna Jasa untuk melakukan pemeriksaan kesiapan pelaksanaan

    secara menyeluruh dan memberi persetujuan bila semuanya sesuai

    dengan ketentuan dalam spesifikasi.

    3.4 Penyambungan Besi Tulangan Semua besi tulangan harus dipasang

    dengan susunan dan panjang seperti pada gambar kecuali bila ditentukan

    dan disetujui berbeda oleh Pengguna Jasa Kecuali yang sudah ditetapkan

    dalam gambar penyambungan besi tulangan lainnya tidak diperkenankan

    tanpa persetujuan Pengguna Jasa Penyambungan harus dilakukan dengan

    overlap sepanjang mungkin. Panjang overlap antara 2 (dua) besi tulangan

    yang disambung harus sesuai dengan gambar. Bila tidak ditunjukkan

    dalam gambar, panjang overlap harus tidak kurang dari 30 (tiga puluh)

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    23/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    diameter besi tulangan. Untuk penyambungan dengan cara overlap, besi

    tulangan harus dipasang dan diikat dengan kawat sedemikian sehingga

    tebal selimut beton tetap memenuhi ketentuan.

    3.5 Selimut Beton Semua besi tulangan harus dipasang dengan tebal selimut

    beton sesuai dengan ketentuan dalam gambar, atau atas perintah

    Pengguna Jasa3.6 Pengukuran Pembayaran Besi Tulangan Kecuali untuk beton pracetak,

    besi tulangan diukur dalam satuan berat ton untuk setiap jenis/tipe besi

    tulangan bulat-polos atau bulat-ulir, berdasarkan berat yang dihitung

    untuk besi tulangan dengan ukuran diameter dan panjang yang

    ditunjukkan dalam daftar dan gambar pembesian/penulangan yang

    disetujui Pengguna Jasa Untuk menghitung berat besi tulangan setiap tipe

    besi sebagai dasar pembayaran, ketentuan berat dalam SNI 07-2052-1990

    yang setara dengan JIS G3112 harus diikuti sbb:

    Besi Bulat-UlirDiameter (mm) D10 D13 D16 D19 D22 D25 D29 D32

    Berat (kg/m) 0,617 1,04 1,58 2,23 2,98 3,85 5,19 6,31

    Besi Bulat-PolosDiameter (mm) φ8 φ10 φ12 φ16 φ19 φ22 φ25 φ28 φ32

    Berat (kg/m) 0,395 0,617 0,888 1,58 2,23 2,98 3,85 4,83 6,31

    Bila diameter besi tulangan dalam gambar tidak ada dalam daftar diatas,

    Pengguna Jasa akan menetapkan berat besi tulangan yang dipasang di

    lokasi pekerjaan berdasarkan ketentuan dalam standar SNI atau JIS.

    4) Pekerjaan Bekisting

    4.1 Umum

    Bekisting meliputi pekerjaan dinding, pilar, sayap tegak dan sayapmiring atau bagian yang ditunjukkan oleh Direksi Lapangan untuk 

    pembatas dan pembentuk beton agar letak dan elevasinya sesuai dengan

    yang dibutuhkan.

    Bekisting harus terbuat dari papan kayu atau papan rata dalam kondisi

    baik yang mempunyai kekuatan cukup dan kaku untuk memikul beton

    dan menahan lenturan dari kondisi rata dan harus dilindungi

    permukaannya menurut kebutuhan pelaksanaan. Permukaan bekisting

    yang berhubungan dengan beton harus bersih, kaku dan cukup kedap

    untuk menahan kehilangan mortar.

    Bilamana diminta oleh Direksi Lapangan, kontraktor harus mengajukan

    gambar rencana bekisting dan mendapat persetujuan Direksi Lapangan

    sebelum pembuatan bekisting dilakukan.

    Kontraktor harus menyerahkan daftar personil dan peralatan minimal

    yang digunakan melakukan pekerjaan bekisting dan pembongkaran

    diantaranya gunting, palu, gergaji dll. Jumlah peralatan tersebut

    disesuaikan dengan volume dan batas waktu pelaksanaan.

    4.2 Pemasangan dan persiapan

    Bekisting harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang

    mendatar, tegak dan pertemuan antara kedua permukaan harus ada.

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    24/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    Sebelum pengecoran beton, semua bekisting harus kaku, kedap dan

    sesuai pada tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu

    potongan, serbuk gergaji, gumpalan mortar kering, benda asing dan

    genangan air harus dibuang dari antara bekisting. Bekisting harus

    berpermukaan baik dengan dilapisi minyak bekisting ( form oil ) atau

    yang sejenis dan disetujui oleh Direksi Lapangan. Bekisting yang dipakai lebih dari sekali harus dipelihara diperbaiki

    kondisinya dan harus dibersihkan sebelum dipakai kembali. Bekisting

    untuk permukaan bagian luar ( exterior ) pada dinding harus tetap

    bersih.

    4.3 Pembongkaran Bekisting / Acuan

    Acuan-acuan bagian konstruksi dibawah ini boleh dilepas dengan

    memperhitungkan keamanan sesuai SKSNI T  – 15 – 1990 – 03 dalam

    waktu sebagai berikut :

    Sisi balok, dinding dan kolom yang tidak dibebani = 2 hari

    Tiang penyangga plat beton yang tidak dibebani = 7 hari

    Tiang-tiang penyangga balok yang tidak dibebani = 16 hari

    Tiang-tiang penyangga oversteak / cantilever = 28 hari

    Pekerjaan pembongkaran acuan harus dilaporkan dan disetujui

    sebelumnya oleh Direksi Lapangan. Apabila setelah acuan dibongkar

    ternyata ada bagian-bagian beton yang keropos atau cacat lainnya yang

    akan mempengaruhi kekuatan konstruksi, maka kontraktor harus segera

    memberitahukan kepada Direksi untuk meminta persetujuan mengenai

    cara pengisian atau penutupannya. Semua resiko yang terjadi sebagai

    akibat pekerjaan perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor.

    5) Pemasangan Pintu Air Klep

    5.1 Umum

    Pintu klep berfungsi menahan dan mengeluarkan air secara otomatis

    yang dipengaruhi beda tinggi muka air antara di hulu dan di hilir pintu

    klep.

    Pintu Klep otomatis ringan, bahan tahan korosi (komposit fiber resin,

    metal dll.) digunakan untuk pengendalian sistim tata air di saluran

    persawahan pasang surut.

    Bobot pintu klep relatif ringan, tetap diperhitungkan menahan tekanan

    air sebesar 3 ton/m2.

    Ukuran dan dimensi saat fabrikasi komponen pintu klep dibuat presisi

    untuk kemudahan instalasi pengoperasian dan pemeliharaannya.

    Mobilisasi dan instalasi harus relatif mudah, kelengkapan pintu klep

    dirancang untuk kemudahan serta keamanan pada saat mobilisasi dan

    instalasi pintu klep.

    Berat jenis daun pintu harus dapat dengan mudah diatur, disesuaikan

    kebutuhan membuka dan menutup pintu sesuai tinggi pasang surut,

    tinggi banjir di hilir pintu, sehingga kinerja membuka dan menutuppintu klep dapat bekerja secara efektif.

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    25/32

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    26/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    KeteranganPersegi

    uk. 80

    Persegi

    uk. 100

    Persegi

    uk. 120

    Persegi

    uk. 150

    Persegi

    uk. 100 x 200

    Daun pintu +

    flens90x90x10 120x120x10 135x135x10 165x165x10 165x120x10

    Berat daunpintu kosong

    ± 20 kg ± 32 kg ± 45 kg ± 70 kg ± 90 kg

    Berat daun

    pintu isi air± 65 kg ± 101,5 kg ± 146 kg ± 228 kg ± 250 kg

    Dimensi

    Frame/ kusen110x140 140x160 160x180 190x210 140x260

    Frame tebal 3 – 4 cm 3 – 4 cm 3 – 4 cm 3 – 4 cm 3 – 4 cm

    Engsel

    Tunggal (1

    level)Trashrack / 

    saringan

    sampah

    1set 1 set 1 set 1 set 1 set

    5.3 Prosedur Pemasangan Pintu Klep Otomatis Fiber Resin.

    Konstruksi / sponing di buat miring 15 derajat (dimensi konstruksi

    sesuai ukuran pintu klep dan gambar)

    Tempat yang akan di pasang pintu klep harus dalam keadaan keringuntuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan.

    Saluran dan sponing yang akan di pasang harus bersih dari sampah

    dan benda-benda lainnya.

    Pada saat pemasangan daun pintu klep tidak perlu di isi air (akan

    menjadi berat)

    Masukan pintu klep pada sponing yang tepat sesuai gambar

    menggunakan tekel/ pengukit, (konstuksi pintu klep sudah di sediakan

    cicin untuk tali pengukit) bersamaan secara merata dan perlahan-

    lahan.

    Pemasangan trashrack/ saringan sampah untuk mencegah sampah,

    kotoran, tumbukan dan benturan perahu atau benda lainya.

    5.4 Operasional Pintu Klep

    Pintu klep difungsikan sebagai pintu pengeluaran (Drain). Konstruksi

    pintu di tempatkan pada ruas ujung pemberi atau ruas awal pembuang.

    Daun pintu klep dipasang pada arah ke lokasi saluran pembuangan.

    Pengisian Air Pemberat sebagai Penyeimbang dalam Daun Pintu

    Klep. Sediakan ember dan corong air untuk memudahkan memasukan

    air kedalam daun pintu sebagai penyeimbang. Cara memasukan dari

    lobang kran pengisi yang terletak di bagian atas daun pintu, sedangkankran pembuang dapat ditutup dibuka cara memutarnya. Apabila aliran

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    27/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    air yang melalui pintu klep akan diambil atau dengan kapasitas

    maksimum dan terus menerus maka daun klep tidak perlu di isi air

    Apabila diharapkan pintu klep akan tertutup pada saat muka air

    dilokasi arah bukaan pintu mencapai ketinggian yang diinginkan,

    maka daun pintu klep perlu diisi sebatas muka air tertinggi di udik 

    atau dapat pula diisi penuh. Pintu klep akan membuka otomatis apabila muka air dihulu lebih

    tinggi dari muka air dihilir, beda tinggi muka air dihulu dan dihilir

    (delta H) untuk membuka atau menutup pintu klep bahan fiber resin

    ini hanya 2-8 cm.

    Pintu klep akan menutup otomatis apabila muka air di hilir lebih

    tinggi dari muka air di hulu, beda tinggi muka air dihulu dan dihilir

    (Delta H) untuk membuka atau menutup pintu klep bahan fiber resin

    ini hanya 2 – 8 cm.

    5.5 Pemeliharaan

    Secara umum pintu klep tidak memerlukan pemeliharaan yang

    kontinue, kecuali akibat kesengajaan perusakan ataupun benturan

    benda-benda keras. Apabila terjadi kerusakan, daun pintu klep dapat

    dilepas terlebih dahulu dari engselnya sebelum diperbaik. Untuk 

    perbaiki membutuhkan bahan fiber resin harus dilakukan oleh petugas

    yang ditunjuk dan mampu dibidangnya.

    Untuk kelancaran terbuka dan tertutupnya daun pintu klep dengan

    sempurna agar diperiksa secara kontinyu bagian engsel pintu dan seal

    karet dilem/diganti. Bagian-bagian yang cacat pada daun pintu atau

    pada konstruksi bangunan airnya harus segera diperbaiki agar umurkerja dapat bertahan lama.

    Pemeriksaan rutin apabila tidak ada kejadian khusus perlu dilakukan

    minimal setahun sekali yang dapat dilakukan oleh warga setempat

    dengan memberikan format yang sesuai kemudian dilaporkan kepada

    instansi terkait.

    Disarankan bahwa jika pada saat pembukaan reklamasi rawa langsung

    dibangun bangunan pintu air maka dapat dilakukan dengan cara ;

    Membuat bangunan pintu air konstruksi sederhana, tidak permanen

    menunggu setelah tanah mengalami subsidence dan kestabilan sistem

    tata air. Jika akan dibangun bangunan pintu air permanen maka

    disarangkan jika tanah mempunyai daya dukung yang rendah maka

    selain pondasi mengunakan cerucuk (pile foundation) juga melakukan

    perbaikan daya dukung tanah antara lain mengganti tanah dasar yang

    sesuai.

    6) Pekerjaan Pintu Baja

    6.1 Pekerjaan besi/baja

    Batang sambung geser (struts)

    Penyimpanan maksimum terhadap garis lurus, termasuk dari masing-

    masing flens ke segala arah : panjang/1000 atau 3 mm, dipilih yang

    lebih besar.

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    28/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    Permukaan yang dikerjakan dengan mesin

    Penyimpanan permukaan bidang kontak yang dikerjakan dengan

    mesin tidak boleh lebih dari 0,25 mm untuk permukaan yang dapat

    dipahat dalam suatu segiempat dengan sisi 0,5 m

    a. Pekerjaan kayu

    Penyimpangan penampang balok kayu tidak boleh lebih dari + 5mm untuk setiap panjang balok 2.00 meter

    b. Pekerjaan pengelasan

    Penyimpangan yang tidak dikehendaki akibat kesalahan penjajaran

    bagian-bagian yang akan disambung tidak melampaui 0,15 kali

    ketebalan pada bagian yang lebih tipis atau 3 mm untuk material

    yang tebalnya lebih besar 12 mm

    Persyaratan bahan

    a. Pekerjaan Daun Pintu

    • Pelat Baja.

    Persyaratan pekerjaan besi dan baja harus mengikuti sesuai

    dengan SNI 03-6861-2-2002. Spesifikasi Bahan bangunan

    bagian B (bahan bangunan dari besi/baja

    • Kayu.

    Tebal pintu kayu pada umumnya diprergunakan ukuran tebal 80

    mm, 100 mm dan 120 mm.

    Kayu yang akan dipergunakan harus mempunyai persyaratan

    kekuatan lentur yang pengujian sesuai SNI 03 – 3959 – 1995,

    Metode Pengujian Kuat Lentur Kayudi Laboratorium dan

    persyaratan pengujian kuat Tekan sesuai SNI 03 – 3958 – 1995,Metode Pengujian Kuat tekan Kayu di Laboratorium dan

    sebelum dipasang harus diawetkan terlebih dahulu sesuai SNI

    03 – 3233 – 1009, Tata Cara Pengawetan kayu untuk bangunan

    rumah dan gedung.

    b. Pekerjaan Pengecatan

    Semua komponen pintu beserta alat pengangkat, kerangka alur

    maupun kerangka ambang baik yang tertanam di beton maupun

    yang terbuka agar tahan terhadap cuaca harus dicat dengan “coaltar 

    epoxy resin”, Pengecatan Komponen tersebut harus memenuhipersyaratan sesuai SNI 06  –  6452  –  2000, Metode Pengujian cat 

    bitumen sebagai lapis pelindung

    c. Pekerjaan Alat Angkat

    • Stang pintu (alat pengangkat pintu) yang berupa tipe mur

    penggerak yang dioperasikan secara manual/elektrik, dipasang

    pada balok atas pada rangka pintu untuk menaikkan,

    menurunkan dan memegang pintu;

    • Bahan Stang Pintu beserta pelengkapnya yang berupa baut,

    Tongkat batang Penghubung, Handel Operasi Manual, roda gigi,

    reduksi, Tumpuan/bantalan, maupun rangka alur (sponning)

    harus memenuhi persyaratan sesuai SNI 03-6861-2-2002

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    29/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari

    besi/baja;

    • Kerangka alur (sponning) harus mampu meneruskan tekanan air

    pada beton. Permukaan rangka sponing harus betul dan rata.

    Pelenturan maksimum permukaan terhadap permukaan teoritis

    harus kurang dari 1 (satu) millimeter pada setiap panjang 3(tiga) meter.

    Persyaratan Kerja

    1) Daun Pintu

    • Semua tipe pintu terdiri dari daun pintu air, kerangka utama

    penyekat dan komponen lain yang diperlukan. Pintu yang

    digunakan harus sesuai dengan Gambar dengan konstruksi las,

    lebar dan tinggi bersih daun pintu;

    • Jika detail bangunan pintu tidak ditentukan dalam spesifikasi ini

    maka Penyedia Jasa harus membuatnya dengan persetujuan

    Direksi;

    • Pelat pintu air harus terletak di bagian hulu. Tebal minimum

    pelat pintu air adalah 6 (enam) mm, termasuk ke longgaran

    korosi 2 (dua) milimeter;

    • Kerangka utama mendatar terbuat dari profil U dengan

    kelonggaran korosi 2 (dua) milimeter. Lendutan balok pada

    beban penuh harus kurang dari 1/800 bentang pada beban

    maximum;

    • Seal harus terdiri dari bahan karet yang diklem pada pintu

    dengan baut, mur dan cincin baja. Seal harus disambung pada

    ujungnya dengan cara divulkanisir agar menerus. Tegangan tarik 

    pada sambungan harus lebih besar dari 50% (lima puluh persen)

    pada bagian tanpa sambungan. Seal harus dibentuk sedemikian

    sehingga dapat menahan air dengan baik.

    2) Kerangka Pintu

    Setiap rangka pintu harus terdiri dari kerangka ambang dasar pintu,

    kerangka atas dan kerangka tarik/sponing dan semua komponen

    lain yang diperlukan pada pemasangan rangka pintu yang lengkap

    dan memudahkan operasi pintu. Jika konstruksi rangka pintu tidak dijelaskan secara rinci disini, maka harus dibuat oleh Penyedia Jasa

    dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.

    a) Kerangka Ambang

    Kerangka ambang harus dibuat yang benar terhindar dari puntir

    dan bengkokan agar tidak terjadi bocoran dibawah pintu.

    Kerangka ambang harus direncanakan agar dapat meneruskan

    gaya  –  gaya yang terjadi pada beton atau pasangan batu kali

    tanpa terjadi pelenturan.

    b) Kerangka Sponing

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    30/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    Kerangka sponing harus mampu meneruskan tekanan air pada

    beton. Permukaan rangka sponing harus betul dan rata.

    Pelenturan maksimum permukaan terhadap permukaan teoritis

    harus kurang dari 1 (satu) millimeter pada setiap panjang 3

    (tiga) meter. Permukaan harus dikerjakan dengan mesin dan

    diperkeras untuk memberikan perlindungan terhadap keausan.c) Kerangka Atas

    Balok atas harus diletakkan diatas rangka samping dan harus

    mendukung pengangkat roda gigi. Balok atas harus mampu

    menahan beban pengangkat.

    3) Stang

    a) Umum

    Stang pintu berupa tipe mur penggerak yang dioperasikan secara

    manual dan tenaga listrik, dipasang pada balok atas pada rangka

    pintu untuk menaikkan, menurunkan dan memegang pintu.

    Stang harus terdiri dari peralatan mekanis/listrik, yaitu :

    tumpuan, mur penggerak, roda gigi, handel pemutar dan

    komponen lain yang memerlukan pengoperasian secara efisien.

    Stang harus direncanakan agar mampu menahan beban yang

    terjadi.

    Jika konstruksi stang yang perinciannya tidak diterangkan disini,

    maka harus dibuat oleh Penyedia Jasa dengan persetujuan

    Direksi Pekerjaan.

    b) Peralatan Mekanis, meliputi :

    (1)Tumpuan/bantalanTumpuan harus berupa tipe bola, silinder atau datar

    (2)Roda gigi reduksi

    Semua roda gigi, kecuali roda gigi reduksi yang terbuat dari

    brons pospor tuang, harus dibuat dari baja tuang atau baja

    tempa. Roda gigi dan bantalan harus cukup kaku terhadap

    gerakan. Roda gigi harus mempunyai “rumah” yang dapat

    dilepaskan untuk memudahkan pelumasan.

    (3)Kloping

    Kloping harus dilengkapi, dengan maksud untuk penyesuaian

    dan pelekatan secara tetap pada tongkat sesudah penyesuaian

    kedudukan pintu dilapangan.

    (4)Ulir Pengangkatan

    Ulir pengangkatan harus terbuat dari baja tempa atau bahan

    lain yang disetujui dan dikerjakan dengan mesin. Ulir

    pengangkat yang dapat dihubungkan dengan roda gigi pinggir

    harus terdiri dari penopang roda gigi dan bantalan pemandu

    sebagai penguat.

    (5)Tongkat Penghubung

    Tongkat penghubung dibuat dari batang baja.

    (6)Handel Operasi Manual

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    31/32

    Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara

    f. Ketentuan Gambar Kerja

    Gambar Kerja (Shop Drawing) adalah gambar yang digunakan untuk pelaksanaan suatu

    bentuk konstruksi yang akan dikerjakan yang disusun berdasarkan gambar rencana

    (Design Drawing) dan telah disesuaikan (secara detail termasuk dimensi dan elevasi,

    perhitungan dan estimasi) dengan kondisi lapangan terkini dan akan digunakan sebagai

    dasar pelaksanaan rencana mutu kontrak Penyedia Jasa (Contractor’s QualityPlan /CQP).

    Penyedia jasa harus membuat gambar kerja sebelum pekerjaan dilaksanakan dan harus

    mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan baik untuk pelaksanaan pekerjaan

    permanen maupun pekerjaan sementara. Penyedia jasa juga harus mengajukan ijin kerja

    ( Request of Work ) sebelum melaksanakan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan yang

    dilampiri Gambar Kerja (Shop Drawing) yang telah disetujui. Direksi Pekerjaan akan

    memberi rekomendasi Menyetujui/Menolak/Merevisi  Request of Work  paling lambat

    dalam waktu 48 jam setelah diterima pengajuan ijin kerja. Penyedia jasa segera

    melaksanakan pekerjaan paling lambat 24 jam setelah disetujuinya ijin kerja olehDireksi Pekerjaan dan apabila melebihi ketentuan akan dilakukan pengecekan ulang

    oleh Direksi Pekerjaan tentang kesiapan pekerjaan.

    f. Ketentuan Perhitungan Prestasi Pekerjaan Untuk Pembayaran

    1. Pembayaran pekerjaan dilakukan dengan sistem Termijn dimana penelitian dan

    pengecekan lapangan atas kebenaran pengajuan tersebut dituangkan ke dalam Berita

    Acara Kemajuan Fisik dan Berita Acara Pembayaran yang ditandatangani pihak 

    terkait.

    2. Pembayaran pekerjaan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia dalam anggaran

    kas Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD)Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Kalimantan Utara Tahun

    Anggaran 2016.

    3. Pembiayaan Pekerjaan REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN IRIGASI

    POMPA DI KAB BULUNGAN PROVINSI KALTARA berdasarkan Dokumen

    Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas

    Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Kalimantan Utara dengan Kode

    Rekening : 1.03.01.03.01.24.18 5.2.3.61.03 melalui sumber dana Anggaran

    Pendapatan dan Belanaja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Utara Tahun

    Anggaran 2016 dengan nilai sebesar Rp. 5.000.000.000,00 (Lima Milyar Rupiah)termasuk PPN 10 %.

    4. Hal-hal yang lebih rinci mengenai tata cara pembayaran dimaksud diatur pada

    syarat-syarat khusus kontrak yang terdapat di dalam Surat Perjanjian Kerja

    (Kontrak).

    g. Ketentuan Pembuatan Laporan dan Dokumentasi

    Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh

    aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam laporan kemajuan hasil

    pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan. Jenis laporan meliputi laporan

    harian, laporan mingguan dan laporan bulanan. Sedangkan untuk merekam kegiatan

  • 8/18/2019 2. KAK Rehabilitasi Pompa

    32/32

    pelaksanaan proyek, Penyedia jasa membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan

    pekerjaan di lokasi pekerjaan.

    Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-dokumen lain

    serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh penyedia sepenuhnya merupakan hak milik 

    Pejabat Pembuat Komitmen. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir

    masa kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada Pejabat Pembuat Komitmen. Penyedia dapat

    menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut.

    h. Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 konstruksi (Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja)

    Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja dan

    perlindungan kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan personil yang kompeten

    dan organisasi pengendalian K3 Konstruksi sesuai dengan tingkat resiko yang

    ditetapkan oleh Pengguna Jasa.

    Penyedia Jasa harus mengikuti ketentuan-ketentuan pengelolaan K3 yang tertuangdalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2009 tentang Pedoman

    Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang

    Pekerjaan Umum dan Pedoman Pelaksanaan K3 untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan

    No. 004/BM/2006 serta peraturan terkait lainnya.

    Tanjung Selor, Januari 2016

    Disetujui Oleh :Pejabat Pembuat Komitmen

    Ir. Heri Rudiyono

    NIP. 19670622 199303 1 007