21
MAKALAH KARAKTERISTIK STUDI ISLAM Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Studi Islam Dosen Pengampu: Dr. M. Zulfa, M.Ag. Disusun Oleh : Islamiyah 111-13-008 Ulya Nur Nihayati 111-13-015 Ema Hartanti 111-13-019 Restu Wijayanti 111-13-020 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

2. karakeristik studi islam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2. karakeristik studi islam

MAKALAH

KARAKTERISTIK STUDI ISLAM

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Studi Islam

Dosen Pengampu: Dr. M. Zulfa, M.Ag.

Disusun Oleh :

Islamiyah 111-13-008

Ulya Nur Nihayati 111-13-015

Ema Hartanti 111-13-019

Restu Wijayanti 111-13-020

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

Page 2: 2. karakeristik studi islam

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena

hanya dengan rahmat, hidayah, kasih sayang, dan barokah-Nya kami dapat

menyajikan makalah yang berjudul “Karakteristik Studi Islam”. Shalawat serta salam

tidak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai

pembawa revolusioner sejati, beserta keluarga, para sahabat dan umatnya sampai hari

kiamat. Amin.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Studi

Islam pada program studi Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan

sumbangsih pemikiran serta intervensi dari berbagai sumber. Karena itu dalam

kesempatan ini, kami ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak

yang membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat kami

sebutkan satu per satu.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun

sangat kami harapkan. Semoga tulisan ini bermanfaat. Amin.

Salatiga, 5 Maret 2015

Kelompok Dua

Page 3: 2. karakeristik studi islam

DAFTAR ISI

Kata pengantar....................................................................................................................i

Daftar isi.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.......................................................................................................1

2. Rumusan Masalah.................................................................................................1

3. Tujuan....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

1. Latar belakang dan tujuan Studi Islam..................................................................2

2. Pola-pola dalamStudi Islam...................................................................................4

3. Aspek-aspek sasaran Studi Islam..........................................................................7

4. Pertumbuhan Studi Islam......................................................................................7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.........................................................................................................................9

Daftar Pustaka....................................................................................................................10

Page 4: 2. karakeristik studi islam

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Setiap agama mempunyai karakteristik yang membedakannya dari agama-agama yang lain. Agama yang kita dakwahkan dengan sungguh-sungguh dan diharapkan bisa menyelamatkan dunia yang telah terpecah-pecah dalam beberapa blok yang saling mengintai dan dilanda berbagai krisis yang belum diketahui bagaimana cara mengatasinya. Karakter studi islam muncul bersamaan dengan adanya agama islam. Karakter studi islam dalam pengertian ini adalah studi islam secara praktek. Tetapi Karakter studi islam sebagai sebuah ilmu yang tersusun secara sistematis, ilmiah dan dibangun sebagai sebuah ilmu yang mandiri yang baru muncul dalam beberapa dekade belakangan ini. Berdasarkan paparan diatas jelas dapat kita pahami bahwa mempelajari karakter studi islam sangat dianjurkan bagi umat manusia, sehingga kita dapat mempraktekkan pelajaran karakter studi islam dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, di sini kami mencakupkan diri untuk membahas secara ringkas beberapa karakteristik studi islam.

2. Rumusan Masalah

1. Apa saja latar belakang dan tujuan Studi Islam?

2. Bagaimanakah pola-pola dalam Studi Islam?

3. Apa saja aspek-aspek sasaran Studi Islam?

4. Bagaimana pertumbuhan Studi Islam?

3. Tujuan

1. Mengetahui latar belakang dan tujuan dari Studi Islam

2. Mengetahui pola-pola dalam Studi Islam

3. Mengetahui aspek-aspek sasaran Studi Islam

4. Mengetahui pertumbuhan dari Studi Islam

Page 5: 2. karakeristik studi islam

BAB II

PEMBAHASAN

Karakteristik studi islam adalah karakter yang bersifat komprehensif dan menyeluruh. Dikatakan demikian, karena studi islam tidak hanya dioreintasikan pada kajian teologis semata melainkan mengarah pada seluruh aspek yang mereprensentasi sebutan islam

1. Latar belakang dan tujuan Studi Islam

Mengenai penelitian agama, beberapa tokoh memberi pendapat tentang  ruang lingkup studi Islam, diantaranya :

a. Muhammad Nur Hakim

Menurut  beliau, tidak semua aspek agama khususnya Islam dapat menjadi obyek studi. Dalam konteks studi Islam, ada beberapa aspek tertentu dari Islam yang dapat menjadi obyek studi, yaitu:

1. Islam sebagai doktrin dari tuhan yang kebenarannnya bagi pemeluknya sudah

final, dalam arti absolut, dan diterima secara apa adanya.

2. Sebagai gejala budaya yang berarti seluruh apa yang menjadi kreasi manusia

dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadap doktrin

agamanya.

3. Sebagai interaksi sosial yaitu realitas umat Islam.

b. Muhammmad Amin Abdullah

Menurut  beliau terdapat tiga wilayah keilmuan agama Islam yang dapat menjadi obyek studi Islam, meliputi:

1. Wilayah praktik keyakinan dan pemahaman terhadap wahyu yang telah

diinterpretasikan sedemikian rupa oleh para ulama, tokoh panutan masyarakat

pada umumnya. Wilayah praktik ini umumnya tanpa melalui klarifikasi dan

penjernihan teoritik keilmuan yang dipentingkan di sini adalah pengalaman.

2. Wilayah teori-teori keilmuan yang dirancang dan disusun sistematika dan

metodologinya oleh para ilmuan, para ahli, dan para ulama sesuai bidang

kajiannya masing-masing. Apa yang ada pada wilayah ini sebenarnya tidak lain

dan tidak bukan adalah “teori-teori” keilmuan agama Islam, baik secara deduktif

dari nash-nash atau teks-teks wahyu , maupun secara induktif dari praktek-

praktek keagamaan yang hidup dalam masyarakat era kenabian, sahabat, tabi’in

Page 6: 2. karakeristik studi islam

maupun sepanjang sejarah perkembangan masyarakat muslim dimanapun

mereka berada.

3. Telaah teoritis yang lebih popular disebut metadiscourse, terhadap sejarah

perkembangan jatuh bangunnya teori-teori yang disusun oleh kalangan ilmuan

dan ulama pada lapis kedua. Wilayah pada lapis ketiga yang kompleks dan

sophisticated inilah yang sesungguhnya dibidangi oleh filsafat ilmu-ilmu

keislaman.

c. M. Atho’ Mudzhar

Sedangkan menurut M. Atho’ Mudzhar menyatakan bahwa obyek kajian

Islam adalah substansi ajaran-ajaran Islam, seperti kalam, fiqih dan tasawuf.

Dalam aspek ini agama lebih bersifat penelitian budaya hal ini mengingat bahwa

ilmu-ilmu keislaman semacam ini merupakan salah satu bentuk doktrin yang

dirumuskan oleh penganutnya yang bersumber dari wahyu Allah melalui proses

penawaran dan perenungan.1

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka studi Islam adalah usaha untuk

mempelajari tentang agama Islam. Yang memiliki ruang lingkup secara garis besar

dalam penelitian agama meliputi kajian tentang Tuhan, kitab suci, etika, dan

moralitas serta organisasi keagamaan dan pemasalahan kontemporer.

Tujuan Studi Islam

1. Untuk mempelajari secara mendalam apa sebenarnya hakikat agama islam.

2. Studi islam dilaksanakan atas asumsi bahwa sebenarnya agama diturunkan Allah

adalah untuk membimbing dan mengarahkan serta menyempurnakan

pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dan budaya umat manusia dimuka

bumi ini. Allah telah menurunkan ajaran islam sejak fase awal dari pertumbuhan

dan perkembangan akal dan budi daya manusia tersebut.

3. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang

asli dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan

perkembangan budaya dan peradaban islam sepanjang sejarah.

4. Bahwasannya pokok-pokok isi ajaran islam ini sesuai dengan fitrah manusia

(potensi dasar). Dari potensi fitrah inilah manusia mampu mengatur dan

menyusun suatu sistem kehidupan. Dengan kata lain, pokok-pokok isi ajaran

1 Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta;Teras, 2009), hlm. 5-9.

Page 7: 2. karakeristik studi islam

agama islam tersebut mempunyai daya adaptasi dan berinteraksi dengan setiap

system hidup dan lingkungan budaya yang dijumpainya.

5. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam yang tetap

abadi dan dinamis.

6. Agama islam sebagai agama samawi terakhir yang membawa ajaran-ajaran yang

bersifat final dan mampu memecahkan masalah-masalah kehidupan manusia,

menjawab tantangan dan tuntutannya sepanjang zaman. Sumber dasar ajaran

agama islam tetap aktual dan fungsional terhadap permasalahan hidup dan

tantangan serta tuntutan perkembangan.

7. Untuk mempelajari secara mendalam prisnip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran

islam dan bagaimana realisasinya dalam mengarahkan serta mengontrol

perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern.

8. Didalam era global umat manusia semakin membutuhkan nilai-nilai dan norma-

norma yang bersifat universal yang diterima oleh semua umat manusia untuk

mengontrol dan mengendalikan perkembangan, ilmu pengetahuan dan teknologi

yang semakin canggih, serta factor dinamika lainnya dari system budaya dan

peradaban manusia modern menuju kondisi kehidupan yang adil dan makmur.2

Jadi, fungsi studi islam disini adalah untuk mendalami hal-hal yang berkaitan dengan ajaran islam yang asli, serta untuk menentukan sesuatu yang harus dilakukan menurut tujuan studi islam yang paling mendasar.

2. Pola-pola Studi Islam

Studi Islam dapat dikelompokkan menjadi beberapa pola/model:

1. Ngaji, studi islam yang dimaksudkan untuk semata-mata menjalankan atau

mempraktekkan ajaran. Metode yang digunakan sederhana dan tanpa kajian

kritis.

2. Studi islam klasik, model studi yang digunakan oleh ulama-ulama besar.

Metode yang dilakukan dengan melakukan studi secara kitis dan realistis, tetapi

sasaran akhirnya adalah untuk mengamalkan ajaran islam.

2Rosihon Anwar dkk, Pengantar Studi Islam, (Bandung; Pustaka Setia, 2009), hlm. 33-37.

Page 8: 2. karakeristik studi islam

3. Islamologi, yaitu mengkaji Islam tidak untuk kepentingan pengalaman,

melainkan untuk kepentingan pengetahuan.

4. Studi Islam Apologis, yaitu studi islam yang dilakukan dalam rangka menjawab

atau merespon model studi Islam Islamologi. Model ini banyak dilakukan oleh

kalangan modernis.

5. Islamisasi pengetahuan, model studi yang merupakan bentuk respon terhadap

perkembangan keilmuan Barat yang begitu maju dengan mengupayakan agar

ilmu-ilmu Barat yang sekuler itu mempunyai landasan dan akar pada ajaran

Tauhid.3

Beberapa Kajian Studi Islam :

1. Tafsir

Tafsir berasal dari bahasa Arab, fassara, yufassiru, tafsiran yang berarti

penjelasan, pemahaman, dan perincian.4 Al-Jurjanji mengatakan bhawa tafsir ialah

menjelaskan makna ayat-ayat al-Qur’an dari berbagai seginya, baik konteks

historisnya maupun sebab al-nuzulnya, dengan menggunakan ungkapan atau

keterangan yang dpat menunjuk kepada makna yang dikehendaki secara terang dan

jelas. Sementara itu Imam Al-Zarqani mengatakan bahwa tafsir adalah ilmu yang

membahas kandungan al-Qur’an baik dari segi pemahaman makna atau arti sesuai

kehendak Allah, menurut kadar kesanggupan manusia. Az-Zarkasyi mengatakan

bahwa tafsir adalah ilmu yang fungsinya untuk mengetahui kandungan kitabullah (al-

Qur’an) yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw., dengan cara mengambil

penjelasan maknanya, hukum serta hikmah yang terkandung didalamnya.5

2. Hadis

Hadis yaitu segala sesuatu yang dinukilkan dari Rasulullah Saw., sahabat atau

tabi’in baik dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun ketetapan, baik semuanya itu

dilakukan sewaktu-waktu saja, maupun lebih sering dan banyak diikuti oleh para

sahabat.6

Dalam studi Islam, hadis digunakan sebagai pedoman kedua setelah al-Qur’an.

hadis dapat menjadi penjelas bagi ayat-ayat al-Qur’an yang masih bersifat umum.

Sehingga dalam hadis akan dijelaskan lebih rincinya. Dengan menggunakan ilmu

hadis, kita akan dapat lebih mudah memahami al-Qur’an.3http://www.perpustakaan.unhasy.ac.id 4Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Cet. Ke-17, (Jakarta; Rajawali Pers, 2010), hlm. 209.5Ibid, hlm. 210.

6 Ibid, hlm. 235.

Page 9: 2. karakeristik studi islam

3. Filsafat Islam

Filsafat Islam pada dasarnya merupakan medan pemikiran yang terus berkembang dan berubah, diperlukan pendekatan historis terhadap filsafat Islam yang tidak hanya menekankan pada studi tokoh, tetapi yang lebih penting adalah memahami proses dialetik pemikiran yang berkembang melalui kajian-kajian atas persoalan yang terjadi pada setiap zaman tentunya dengan pemikiran islami yang berpedoman pada al-Qur’an dan Hadis.

4. Ilmu Kalam

Ilmu Kalam atau Teologi salah satu bidang studi Islam yang amat dikenal biak

oleh kalangan akademi maupun masyarakat. Ilmu Teologi juga berbicara tentang

berbagai masalah yang berkaitan dengan keimanan serta akibat-akibatnya.7

Kesimpulan dari Ilmu Kalam adalah ilmu yang secara khusus membahas

tentang masalah ketuhanan serta berbagai masalah terkait ketuhanan berdasarkan

dalil-dalil yang meyakinkan. Sehingga yang mempelajari ilmu Kalam dapat

mengetahui bagaimana cara-cara untuk memiliki keimanan dan bagaimana pula cara

menjaga keimanan tersebut agar tidak hilang atau rusak.

5. Tasawuf

Tasawuf merupakan salah satu bidang studi Islam yang memusatkan perhatian

pada pembersih aspek rohani manusia, dan juga upaya melatih jiwa dengan berbagai

kegiatan yang dapat membebaskan diri manusia dari pengaruh duniawi, selalu dekat

dengan Allah, sehingga jiwanya bersih dan memancarkan akhlak manusia.

Melalui studi tasawuf ini seseorang dapat mengetahui tentang cara-cara melakukan pembersihan diri serta melakukannya secara benar. Tasawuf diharapkan dapat mengatasi berbagai penyimpangan moral yang mengambil bentuk seperti manipulasi, korupsi, kolusi, penyalahgunaan kesempatan, penindasan, dan lain sebagainya.

6. Hukum Islam (Fiqh)

Hukum Islam atau Fiqh merupakan salah satu studi Islam yang paling dikenal

oleh masyrakat, karena fiqh terkait langsung dengan kehidupan masyarakat. Dari

sejak lahir sampai dengan meninggal dunia, manusia selalu berhungan dengan fiqh.

Jadi, yang disebut hukum Islam atau fiqh adalah sekelompok hukum tentang amal

perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalil al-Qur’an dan Hadis yang terperinci.

3. Aspek-aspek Sasaran Studi Islam

7Ibid , hlm. 269.

Page 10: 2. karakeristik studi islam

Antara agama dan ilmu pengetahuan masih dirasakan adanya hubungan yang

belum serasi. Dalam bidang agama terdapat sifat dogmatis, sedangkan dalam bidanh

ilmiah terdapat sikap rasional dan terbuka. Oleh karena itu, aspek sasaran studi islam

meliputi 2 hal yaitu:

1. Aspek Sasaran Keagamaan

Kerangka ajaran yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Hadits tetap dijadikan

sandaran sentral agar kajian keislaman tidak keluar dan tercerai dari teks dan

konteks. Dari aspek sasaran tersebut, wacana keagamaan dapat ditransformasikan

secara baik dan menjadikan landasan kehidupan dalam berprilaku tanpa melepaskan

kerangka normatif. Elemen dasar keislaman yang harus dijadikan pegangan:

Pertama, islam sebagai dogma juga merupakan pengalaman universal dan

kemanusiaan. Oleh karena itu sasaran studi islam diarahkan pada aspek-aspek

praktik dan empirik yang memuat nilai-nilai keagamaan agar dijadikan pijakan.

Kedua, islam tidak hanya terbatas pada kehidupan setelah mati, tetapi orientasi

utama adalah sekarang. Dengan demikian sasaran studi islam diarahkan pada

pemahaman terhadap sumber-sumber ajaran islam, pokok-pokok ajaran islam

sejarah islam dan aplikasinya dalam kehidupan. Oleh karena itu studi islam dapat

mempertegas dan memperjelas wilayah agama yang tidak bisa dianalisis dengan

kajian empiris yang kebenarannya relatif.

2. Aspek Sasaran Kelimuan

Studi keilmuan memerlukan pendekatan kritis, analitis, metadologis, empiris dan

historis. Dengan demikian studi islam sebagai aspek sasaran keilmuan membutuhkan

berbagai pendekatan. Selain itu, ilmu pengetahuan tidak kenal dan tidak terikat

kepada wahyu. Ilmu pengetahuan beranjak dan terikat pada pemikiran rasional. Oleh

Karen itu kajian keislaman yang bernuansa islamiah meliputi aspek kepercayaan

normatif dogmatis yang bersumber dari wahyu dan aspek prilaku manusia yang lahir

dari dorongan kepercayaan.

4. Pertumbahan Studi Islam

Pendidikan islam pada zaman awal dilaksanakan di masjid-masjid. Mahmud Yunus menjekaskan bahwa pusat-pusat studi islam klasik adalah Mekah dan Madinah (hijaz), Basrah dan Kufah (irak), Damaskus dan palestina (Syam), dan Fista ( Mesir). Madrasah Mekah dipelopori oleh Mu’ad bin Jabar; madrasah Madinah dipelopori oleh Abu Bakar, Umar, dan Utsman’ madrasah Basrah

Page 11: 2. karakeristik studi islam

dipelopori oleh Abu Musa al-Asyari dan Anas bin Malik; madrasah Kufah dipelopori oleh Ali bin Abi Tholib dan ‘Abd Allah bin Mas’ud; madrasah Damaskus (syiria) dipelopori oleh Ubadah dan Abu Darda; sedangkan madrasah Fista (Mesir) dipelopori oleh Abd Allah bin Amr bin ‘Ash.8

Pada zaman kejayaan Islam, studi Islam dipusatkan di ibukota Negara, yaitu Bagdad. Di Istana Bani Abbas pada zaman al-Makmun (813-933), putra Harun al-Rosid, didirikan bait al-Hikmah, yang dipelopori oleh khalifah sebagi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dengan wajah ganda: sebagai perpustakaan serta sebagai lembaga pendidikan (sekolah) dan penerjemahan karya-karya Yunani kuno ke dalam bahasa Arab untuk melakukan akselerasi pengembangan ilmu pengetahuan.9

Studi Islam sekarang ini berkembang hamper di seluruh Negara di dunia, baik di

Dunia Islam maupun bukan Negara Islam. Di Dunia Islam terdapat pusat-pusat studi

Islam; seperti Universitas al-Azhar di Mesir dari Universitas Ummul Qura di Arab

Saudi. Di Teheran didirikan Universitas Teheran. Di Universitas ini, studi Islam

dilakukan dalam satu fakultas yang disebut Kulliyat IIahiyat (Fakultas Agama ). Di

Universitas Damaskus (Siria), Studi Islam ditampung dalam Kuliyat al-Syiri’ah

(Fakultas Syari’ah) yang didalamnya terdapat program studi ushuludin, tasawuf, dan

sejenisnya.

Di Indonesia, Studi Islam (pendidikan Islam tinggi) dilaksanakan di 14 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan 39 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN). Ada juga sejumlah perguruan tinggi swasta yang secara khusus menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam Islam, dan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan Islam tinggi sebagai salah satu bagian studinya, seperti Fakultas Agama di Universitas Muhammadiyyah Jakarta dan Universitas Islam Bandung (UNISBA)10

8 Zaini Muhtarom, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta; Departemen Agama RI, 1986), hlm. 71.9 Harun Nasution, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta; UI Press, 1985), hlm. 68.10 Atang Abd, Metodologi Studi Islam, (Bndung; PT. Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 9-12.

Page 12: 2. karakeristik studi islam

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

1. Karakter studi islam adalah karakter yang bersifat komprehensif dan

menyeluruh. Dikatakan demikian, karena studi islam tidak hanya dioreintasikan

pada kajian teologis semata melainkan mengarah pada seluruh aspek yang

mereprensentasi sebutan islam.

2. Fungsi studi islam adalah untuk mendalami hal-hal yang berkaitan dengan ajaran

islam yang asli, serta untuk menentukan sesuatu yang harus dilakukan menurut

tujuan studi islam yang paling mendasar.

Page 13: 2. karakeristik studi islam
Page 14: 2. karakeristik studi islam

DAFTAR PUSTAKA

Abd Atang , 1999,Metodologi Studi Islam, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Anwar Rosihon dkk, 2009, Pengantar Studi Islam, Pustaka Setia, Bandung.

Nasution Harun, 1985, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, UI Press, Jakarta.

Muhtarom Zaini, 1986, Sejarah Pendidikan Islam, Departemen Agama RI, Jakarta.

Naim Ngainun, 2009, Pengantar Studi Islam, Teras, Yogyakarta.

http://www.perpustakaan.unhasy.ac.id