Upload
andrizal5517
View
174
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Jobsheet 2
Citation preview
JOBSHEET : KONDENSOR DAN RECEIVER II-18
FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET
Jurusan : Teknik Otomotif Nomor : 02/OTO019//2013
Program Studi : Teknik Otomotif Waktu : 1 x 200 menit
Mata Kuliah : Teknologi
Pengkondisian Udara Topik : Kondensor dan Receiver
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan, memperbaiki, dan mengganti
kondensor pada sistem pengkondisian udara (AC)
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan, memperbaiki, dan mengganti
receiver sistem pengkondisian udara (AC)
B. BAHAN DAN ALAT
1. 1 unit pengkondisian udara
2. 1 set manifold gauge
3. 1 set tool set air conditioner
4. Kuas, majun , dll
C. TEORI PENGANTAR
1. Kondensor
Kondensor ditempatkan di depan radiator. Kondensor berfungsi untuk
mendinginkan gas refrigerant sehingga terkondensasi menjadi cair dengan tekanan
yang tinggi.Set elah cair, refrigerant mengalir ke receiver dehidrator. Pendingin
yang dilakukan kondensor berasal dari aliran udara oleh kipas radiator. Jumlah
panas yang dilepaskan refrigerasi dalam kondensor sama dengan panas yang
diserap dalam evaporator ditambah panas kerja yang diperlukan kompresor untuk
menekan refrigrant.Semakin banyak panas yang dilepas dalam kondensor,maka
semakin besar pula efek mendinginkan yang akan diperoleh dari evaporator.
Dalam kondensor akan terjadi perubahan bentuk zat pendingin, karena kondensasi
yang dilakukan kondensor. Perubahan bentuk tersebut dari gas menjadi cair.
Supaya pendinginan/kondensasi dari zat pendingin lebih sempurna, maka
pemasangan kondensor perlu memperhatikan arah aliran udara yang membantu
proses pendinginan kondensor. Pemasangan kondensor pada mobil biasanya
ditempatkan di depan radiator supaya dapat dialiri udara waktu mobil berjalan.
JOBSHEET : KONDENSOR DAN RECEIVER II-19
Adakalanya pemasangan kondensor di depan radiator dilengkapi dengan dengan
kipas-kipas pendingin, tetapi kipas pendingin mesin diganti dengan yang lebih
besar supaya pendinginan mesin dapat dilaksanakan bersama-sama dengan
pendinginan kondensor. Sistim ini merugikan bila sistim AC tidak dipakai , karena
kipas yang besar akan menggunakan daya mekanis mesin, akibatnya boros bahan
bakar. Untuk itu memakai kipas pendingin listrik tersendiri pada kondensor
merupakan solusi lain meskipun kondensor dapat dipasang di depan radiator, di
atas atap mobil, di bawah lantai, atau tempat lain yang memungkinkan.
Pipa-pipa kondensor ada yang berbentuk bulat ada juga yang seperti bayak lubang-
lubang aliran zat pendingin. Pipa tersebut dilengkungkan secara paralel dari awal
sampai keluarnya zat pendingin menuju saringan. Untuk memperluas pemukaan
pendingin, diantara pipa yang dilengkungkan itu diberi kisi-kisi pendingin supaya
sistem pendinginan lebih sempurna (panas diserap oleh kisi pendingin), sehingga
kondensasi dan perubahan bentuk zat pendinginan dari gas menjadi cair akan
terjadi.
Kondenser terdiri dari tube dan fins yang berfungsi mendinginkan refrigerant
ketika udara mengalir diantaranya.
Gambar Konstruksi Kondensor
JOBSHEET : KONDENSOR DAN RECEIVER II-20
Gambar Jenis Kondensor
Berdasarkan bentuk pipanya, konstruksi pipa-pipa kondensor ada yang dibuat bulat
dan ada juga seperti gambar 2.20 (dengan banyak lubang aliran zat pendingin) pipa
itu dilengkungkan secara pararel dari awal sampai keluarnya zat pendingin menuju
saringan. Untuk memperluas permukaan pendingin diantara pipa yang
dilengkungkan itu diberi kisi-kisi (fin) pendingin supaya pendinginan lebih
sempurna (panas diserap oleh kisi pendingin). Sehingga kondensasi & perubahan
bentuk zat pendinginan dari gas menjadi cair akan terjadi.
Kondensor ditempatkan di depan radiator. Kondensor berfungsi untuk
mendinginkan gas refrigerant sehingga terkondensasi menjadi cair dengan tekanan
yang tinggi.Set elah cair, refrigerant mengalir ke receiver dehidrator. Pendingin
yang dilakukan kondensor berasal dari aliran udara oleh kipas radiator. Jumlah
panas yang dilepaskan refrigerasi dalam kondensor sama dengan panas yang
diserap dalam evaporator ditambah panas kerja yang diperlukan kompresor untuk
menekan refrigrant.Semakin banyak panas yang dilepas dalam kondensor,maka
semakin besar pula efek mendinginkan yang akan diperoleh dari evaporator.
JOBSHEET : KONDENSOR DAN RECEIVER II-21
Dalam kondensor akan terjadi perubahan bentuk zat pendingin, karena kondensasi
yang dilakukan kondensor. Perubahan bentuk tersebut dari gas menjadi cair.
Supaya pendinginan/kondensasi dari zat pendingin lebih sempurna, maka
pemasangan kondensor perlu memperhatikan arah aliran udara yang membantu
proses pendinginan kondensor. Pemasangan kondensor pada mobil biasanya
ditempatkan di depan radiator supaya dapat dialiri udara waktu mobil berjalan.
Adakalanya pemasangan kondensor di depan radiator dilengkapi dengan dengan
kipas-kipas pendingin, tetapi kipas pendingin mesin diganti dengan yang lebih
besar supaya pendinginan mesin dapat dilaksanakan bersama-sama dengan
pendinginan kondensor. Sistim ini merugikan bila sistim AC tidak dipakai , karena
kipas yang besar akan menggunakan daya mekanis mesin, akibatnya boros bahan
bakar. Untuk itu memakai kipas pendingin listrik tersendiri pada kondensor
merupakan solusi lain meskipun kondensor dapat dipasang di depan radiator, di
atas atap mobil, di bawah lantai, atau tempat lain yang memungkinkan.
Pipa-pipa kondensor ada yang berbentuk bulat ada juga yang seperti bayak lubang-
lubang aliran zat pendingin. Pipa tersebut dilengkungkan secara paralel dari awal
sampai keluarnya zat pendingin menuju saringan. Untuk memperluas pemukaan
pendingin, diantara pipa yang dilengkungkan itu diberi kisi-kisi pendingin supaya
sistem pendinginan lebih sempurna (panas diserap oleh kisi pendingin), sehingga
kondensasi dan perubahan bentuk zat pendinginan dari gas menjadi cair akan
terjadi.
Kondenser terdiri dari tube dan fins yang berfungsi mendinginkan refrigerant
ketika udara mengalir diantaranya.
Gambar Konstruksi Kondensor
JOBSHEET : KONDENSOR DAN RECEIVER II-22
Gambar Jenis Kondensor
Berdasarkan bentuk pipanya, konstruksi pipa-pipa kondensor ada yang dibuat bulat
dan ada juga seperti gambar 2.20 (dengan banyak lubang aliran zat pendingin) pipa
itu dilengkungkan secara pararel dari awal sampai keluarnya zat pendingin menuju
saringan. Untuk memperluas permukaan pendingin diantara pipa yang
dilengkungkan itu diberi kisi-kisi (fin) pendingin supaya pendinginan lebih
sempurna (panas diserap oleh kisi pendingin). Sehingga kondensasi & perubahan
bentuk zat pendinginan dari gas menjadi cair akan terjadi.
JOBSHEET : KONDENSOR DAN RECEIVER II-23
Gambar Jenis Kondensor Berdasarkan Bentuk Pipanya
Gambar Jenis Kondensor Berdasarkan Arah Aliran Fluidaya
Jenis kondensor multiflow (MF) lebih efisiensi, dan efek pendinginan udara dapat
diperbaiki sekitar 15% sampai 20% dibandingkan dengan jenis supentine.
JOBSHEET : KONDENSOR DAN RECEIVER II-24
Gambar Konstruksi Kondensor Berdasarkan
Arah Aliran Fluidanya
Teknologi terbaru pengkondisian udara mobil telah mengembangkan kondensor
jenis Multiflow (MF) dengan menambahkan Gas Liquit Separator (Modulator)
dan saluran tambahan untuk pendinginan lanjutan (sub cool part) pada bagian
bawah kondensor. Modulator ini berfungsi untuk memisahkan gas dan cairan
refrigerant pada sisi keluaran refrigerant, sementara saluran pendingin lanjutan
akan mendinginkan cairan fluida, sehingga hampir 100 % refrigerant yang keluar
sudah dalam bentuk gas. Berikut kontruksinya dapat diperhatikan pada gambar
2.23 !
Gambar Kondensor dengan Modulator dan Subcool Part
JOBSHEET : KONDENSOR DAN RECEIVER II-25
2. Receiver drier
Gambar Receiver Drier
a. Fungsi
Receiver-drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga
berisikan fiber dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-
benda asing dan uap air dari sirkulasi refrigerant. Receiver-drier menerima
cairan refrigerant bertekanan tinggi dari condenser dan disalurkan ke
expansion valve.
1) Jumlah sirkulasi refrigerant haruslah dapat berubah sesuai dengan
perubahan beban dari langkah pendinginan. Maka, receiver drier
akan membantu penyimpanan refrigerant dengan benar.
2) Ketika cairan refrigerant tercampur gelembung, fungsi pendinginan akan
menurun. Dalam hal ini, receiver drier dapat menyalurkan hanya cairan
refrigerant saja ke expansion valve dengan memisahkan gelembung dari
cairan.
3) Receiver drier juga menyaring benda-benda asing dan uap air dari
refrigerant dengan menggunakan Desiccant dan Filter.
4) Jumlah refrigerant dapat diperiksa melalui sight glass (R-12).
JOBSHEET : KONDENSOR DAN RECEIVER II-26
b. Kontruksi dan cara kerja
Gambar Konstruksi Receiver-Drier
Reciver-drier terdiri dari main body, filter, desiccant, pipe, dan side glass.
Cairan refrigerant dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke expansion valve
melalui outlet pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body setelah
tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter dan desiccant.
Pada receiver/dryer tipe lain, kaca periksa terpasang pada pipa antara
receiver/dryer dan katup ekspansi. Jumlah refeigeran dalam sistem AC dapat
diketahui melalui kaca periksa dengan memperhatikan banyaknya gelembung.
Gelembung yang banyak menandakan jumlah refrigeran tidak mencukupi, bila
sedikit sekali gelembung atau hampir tidak ada maka jumlah refrigeran sudah
memadai, jika tidak terlihat gelembung sama sekali berarti refrigeran kosong atau
terlalu penuh.
JOBSHEET : KONDENSOR DAN RECEIVER II-27
Gambar Tampilan gelembung pada kaca periksa refrigerant
Receiver-drier dilengkapi dengan sumbat pengaman untuk mengantisipasi
kenaikan tekanan pada saluran AC yang disebabkan ventilasi kondensor rusak
atau beban pendinginan terlalu tinggi sehingga dapat merusak komponen.
Sumbat pengaman bekerja pada tekanan 30 kg/cm2 dan temperatur refrigeran
antara 95oC - 100
oC dengan cara melelehkan diri sehingga refrigeran keluar dan
kerusakan komponen dapat dihindari.
Sementara untuk pengkondisian udara yang menggunakan orifice-tube, fungsi
receiver-drier digantikan oleh accumulator seperti gambar berikut !
JOBSHEET : KONDENSOR DAN RECEIVER II-28
Gambar Posisi Penempatan Receiver-Drier dan Accumulator
pada Sistem Pengkondisian Udara
D. KESELAMATAN KERJA
1. Jangan bekerja pada tempat yang tertutup dan dekat dengan api, atau pada tempat
yang basah.
2. Hati hati jangan sampai fluida pendingin mengenai kulit dan mata, jika mengenai
kulit atau mata jangan digosok gosok tetapi bilas dengan air.
3. Pasanglah secepat mungkin kondensor dan receiver setelah sumbat pengamannya
dilepas.
4. Jangan biarkan ujung hose manifold gauge dan sambungan (fittings) dari
komponen-komponen yang dilepas terbuka.
JOBSHEET : KONDENSOR DAN RECEIVER II-29
5. Jagalah kebersihan peralatan yang digunakan.
6. Gunakan peralatan sesuai prosedur penggunaannya
E. LANGKAH KERJA
Pemeriksaan Kondensor dan Receiver :
1. Periksa fin-fin kondensor dari kemungkinan terlipat, bengkok ataupun robek.
2. Periksa sambungkan (fittings) kondensor dari kemungkinan bocor, aus, lecet
ataupun bengkok.
3. Periksa fin-fin kondensor dari kemungkinan tersumbat.
4. Sirip-sirip kondensor yang tersumbat dapat dibersihkan dengan air dan
dikeringkan dengan udara tekan.
Catatan : Hati-hati jangan sampai merusak sirip-sirip kondensor, Jika sirip-sirip
kondensor melengkung, luruskan dengan menggunakan obeng atau
tang lancip. Jika ada pipa yang bocor, perbaiki atau ganti kondensor.
5. Periksa kemungkinan kebocoran pada sight glass (kaca pengintai), fusible plug
dan fitting receiver dengan menggunakan gas leakage detector.
Melepas Kondensor dan Reciver:
1. Keluarkan fluida dari sistem secara perlahan, dengan langkah sebagai berikut :
a. Sambungkan hose tekanan tinggi (warna merah) ke servive valve tekanan tinggi
(D) kompresor, hose tekanan rendah (warna biru) ke service valve tekanan
rendah (S) kompresor, dan ujung hose tengah (warna kuning) manifold gauge
balut/bungkus dengan kain agar gas tidak menyemprot mengenai mata atau kulit.
b. Secara perlahan buka katup tekanan tinggi manifold gauge dan biarkan fluida
pendingin keluar dari hose tengah. Jangan buka katup terlalu besar, periksa kain
pembukus ujung hose untuk memastikan oli tidak keluar bersama fluida
pendingin. Jika oli ikut keluar, tutup katup HI manifold secara perlahan untuk
mengurangi kecepatan fluida pendingin yang keluar.
c. Setelah jarum indikator manifold gauge menunjukkan tekanan kurang dari 3,6
kg/cm2 (50 psi), buka katup LO manifold gauge secara perlahan agar gas fluida
pendingin juga keluar dari hose tekanan rendah.
d. Kemudian secara bertahap buka pembukaan kedua katup LO dan HI manifold
gauge, sampai tekanan menunjukkan angka nol (0) psi.
JOBSHEET : KONDENSOR DAN RECEIVER II-30
e. Lepaskan manifold gauge dari kompresor.
2. Buka bamper bagian depan mobil, longgarkan dan lepaskan baut pengikat pipa
masuk dan keluar dari fitting kondensor.
3. Lepaskan pipa dari kondensor yang menuju receiver, dan pemegang receiver
dengan menggunakan tang.
Catatan : Jangan biarkan fitting dari receiver terbuka atau terhubung dengan udara
luar, tutup secepatnya begitu receiver dilepas.
4. Lepaskan baut pengikat kondensor, dan lepaskan kondensor.
5. Lepaskan receiver dari dudukannya.
Gambar 1. Melepaskan baut pengikat pipa tekanan tinggi
dan pipa tekanan rendah dari kondensor
Gambar 2. Melepaskan karet bantalan kondensor
Gambar 3. Melepaskan receiver dari kondensor
Memasang Kondensor dan Receiver :
JOBSHEET : KONDENSOR DAN RECEIVER II-31
1. Pasang kondensor dan receiver dengan langkah-langkah kebalikan dari langkah saat
melepaskan kondensor dan receiver sebelumnya.
2. Masukkan oli ke dalam kompresor sebanyak 40 50 cc (1,4-1,7 ons) jika kondensor
diganti dengan yang baru.
3. Masukkan oli ke dalam kompresor sebanyak 20 cc (0,7 ons) jika receiver diganti
dengan yang baru.
F. DATA HASIL PEMERIKSAAN
Hasil Pemeriksaan
No Item Hasil Kesimpulan
1
2
3
4
5
6
G. ANALISIS
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
H. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................