Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
10 Universitas Kristen Petra
2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA
2.1. Studi Literatur
2.1.1. Pola Makan yang Sehat Menurut Ilmu Kesehatan
Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Mengandung gizi yang seimbang, yaitu makanan
yang sarat gizi dan baik dikonsumsi oleh tubuh. Sedangkan makanan yang bergizi
adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral,
vitamin dalam jumlah yang seimbang sesuai kebutuhan. Untuk mendapatkan gizi
yang cukup, seseorang perlu menerapkan pola makan yang sehat, dan untuk
memperoleh pola makan yang sehat itu paling tidak, ada 3 kriteria yang harus
dipenuhi, antara lain (“Pola Makan yang Sehat”):
a. Jumlah makanan yang dikonsumsi
Adanya keseimbangan antara jumlah kalori yang masuk dengan jumlah
energi yang dikeluarkan. Apabila jumlah kalori yang masuk lebih besar dari
energi yang dikeluarkan maka seseorang akan mengalami kelebihan berat
badan. Selain jumlahnya, komposisi kalorinya pun harus seimbang, seperti:
karbohidrat sebanyak 60-70%, protein sebanyak 10-15%, Lemak sebanyak 20-
25%, vitamin dan mineral (A, D, E, K, B, C, dan Ca).
b. Jenis makanan yang dikonsumsi
Jenis makanan yang dikonsumsi harus mengandung karbohidrat, protein,
lemak dan nutrien spesifik. Karbohidrat bisa terpenuhi dari gandum, beras,
terigu, buah dan sayuran. Pilih karbohidrat yang berserat tinggi dan kurangi
karbohidrat yang berasal dari gula, sirup dan makanan yang manis-manis.
Konsumsi makanan yang manis paling banyak 3-5 sendok makan per hari.
Kebutuhan tubuh akan serat sebanyak lebih dari 25 gram per hari. Untuk
memenuhinya dianjurkan untuk mengkonsumsi buah dan sayur. Konsumsi
protein harus lengkap antara protein nabati dan hewani. Sumber protein nabati
didapat dari kedelai, tempe dan tahu, sedangkan protein hewani berasal dari
ikan, daging (sapi, ayam, kerbau, kambing). Tubuh manusia juga
membutuhkan lemak, akan tetapi konsumsi lemak yang berlebihan akan
11 Universitas Kristen Petra
menimbulkan dampak yang negatif, untuk itu dianjurkan untuk tidak
berlebihan dalam mengkonsumsi lemak.
Sumber vitamin dan mineral terdapat pada vitamin A (hati, susu, wortel,
dan sayuran), vitamin D (ikan, susu, dan kuning telur), vitamin E (minyak,
kacang-kacangan, dan kedelai), vitamin K (brokoli, bayam dan wortel), vitamin
B (gandum, ikan, susu, dan telur), serta kalsium (susu, ikan, dan kedelai).
3. Jadwal makan
Jadwal makan harus teratur, lebih baik makan dalam jumlah yang sedikit
tapi sering dan teratur daripada makan dalam porsi banyak tapi tidak teratur.
Sedangkan Direktorat Gizi Masyarakat Republik Indonesia mengeluarkan
Pedoman Umum Gizi Seimbang sebagai berikut:
1. Makanlah aneka ragam makanan.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan
energi.
5. Gunakan garam beryodium.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
7. Biasakan makan pagi.
8. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.
9. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur.
10. Hindari minum minuman beralkohol.
11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
2.1.2. Pola Makan yang Sehat Berdasarkan Alkitab
Pola makan yang sehat menurut Alkitab, membahas mengenai makanan apa
yang umat Kristen tidak diperbolehkan untuk dimakan dan makanan yang
diperbolehkan untuk dimakan. Hal ini juga dikaitkan dengan ilmu kesehatan. Pola
makan yang sehat menurut Alkitab terdiri dari 3 prinsip:
1. Makanlah hanya zat-zat / bahan-bahan yang Allah ciptakan sebagai makanan.
Hindarilah apa yang tidak diciptakan sebagai makanan. Hal ini terdapat dalam
kitab Kejadian 1:29, "Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan
12 Universitas Kristen Petra
yang berbiji (padi-padian, polong-polongan, dan kacang-kacangan) di seluruh
bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji (buah-buahan); itulah
akan menjadi makananmu.” Dan Kejadian 3:18b, "...tumbuh-tumbuhan di
padang akan menjadi makananmu". (Selada, kol, brokoli, bayam, asparagus,
kangkung, dan lain-lain, serta umbi-umbian, ubi jalar, kentang, wortel, dan
sebagainya) (Subrata 23-164).
2. Sebanyak mungkin, makanlah makanan sebagaimana makanan itu
diciptakan, sebelum diubah/diolah/dikembangkan menjadi sesuatu yang
manusia pikir bisa menjadi lebih baik. Dalam budaya dewasa ini yang
konsumtif dan haus kesenangan, manusia sering menambahkan bahan-bahan
tambahan untuk makanan, bahan-bahan kimia sebagai pengawet, pemutih,
perasa, dan mengolahnya sehingga makanan tersebut tidak lagi mempunyai zat-
zat gizi seperti yang pertama kali dirancang Tuhan. Contoh: sayur dan buah
kalengan, sosis, kornet, hot dog, ham, bacon, ayam olahan, roti whole wheat,
roti putih, beras merah, beras putih, dan sebagainya (Subrata 23-164).
3. Hindarilah kecanduan makanan. Jangan biarkan satu pun makanan atau pun
minuman menjadi “allah kita”. Seperti firman Tuhan yang mengatakan :
"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku." (Keluaran 20:3). Dalam
Alkitab penuntun hidup berkelimpahan, ayat ini diartikan sebagai tujuan hidup
umat Kristen yang seharusnya mencari dan mengasihi Allah dengan sepenuh
hati, jiwa, dan kekuatannya, sambil bersandar pada Tuhan. Tuhan ingin
menyediakan apa yang baik bagi kehidupan umat Kristen, caranya adalah
dengan memegang peringatan-peringatan Tuhan dan menganggap rugi semua
yang ada di dunia dibandingkan dengan pengenalan akan Yesus Kristus. Dan di
dalam Galatia 5:1 mengatakan, “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka,
Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau
lagi dikenakan kuk perhambaan.”. Kristus telah memerdekakan manusia
dengan menanggung semua keterikatan, perhambaan, dosa, dan semua
kesalahan manusia di atas kayu salib, agar manusia tidak lagi diperhamba oleh
alkohol, narkoba, rokok, makanan manis, gorengan, dan lain sebagainya.
Maksud dari diperhamba adalah hal-hal yang ingin manusia lepas, tapi sangat
susah untuk melepaskan kebiasaan atau kesukaan itu (Subrata 23-164)..
13 Universitas Kristen Petra
Dalam kitab Imamat 11 membahas tentang apa yang boleh dan tidak boleh
dimakan oleh Israel yang pada saat itu merupakan umat Kristen/umat pilihan
Allah. Pada ayat 3, ayat 9, dan ayat 21, dikatakan, “Setiap binatang yang berkuku
belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu
makan.”, “Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam air:
segala yang bersirip dan bersisik di dalam air, di dalam lautan, dan di dalam
sungai, itulah semuanya yang boleh kamu makan.”, “Tetapi inilah yang boleh
kamu makan dari segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berjalan
dengan keempat kakinya, yaitu yang mempunyai paha di sebelah atas kakinya
untuk melompat di atas tanah.”. Yang termasuk hewan darat yang dianggap
“bersih”, yaitu: rusa, lembu, sapi, domba, dan kambing. Untuk unggas, meliputi:
ayam, bebek, merpati, coot, kalkun, angsa, burung puyuh, dan pigeon. Sedangkan
ikan, meliputi: salmon, cod, kakap, ikan mas, ikan merah, belanak, halibut,
kerapu, tuna, mackarel, bawal, dan sebelah. Serangga, meliputi: belalang,
kumbang, dan jangkrik (Imamat 11).
Gambar 2.1 Unta hewan berkuku belah bersela pendek yang tidak boleh dimakan
Sumber: http://nasyidmadany.wordpress.com/2011/02/27/untuk-apakah-unta-
diciptakan/
14 Universitas Kristen Petra
Sedangkan hewan yang tidak boleh dimakan ada dalam ayat 4-8, ayat 9-10,
ayat 13-20. Untuk hewan darat, meliputi: coney, kuda (Sering mengandung virus
dan parasit), anjing, tikus, kelinci (Penyebab tularemia (penyakit menular yang
disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis) pada manusia), tupai, babi,
kucing, unta (Walaupun memamah biak, tapi kukunya tidak bersela panjang), babi
hutan, dll. Untuk unggas: burung rajawali, ering janggut dan elang laut, elang
merah dan elang hitam menurut jenisnya, setiap burung gagak menurut jenisnya,
burung unta, burung hantu, camar dan elang Sikap menurut jenisnya, burung
pungguk, burung dendang air dan burung hantu besar, burung hantu putih, burung
undan, burung erring, burung ranggung, bangau menurut jenisnya, meragai dan
kelelawar. Juga segala binatang yang merayap dan bersayap (Imamat 11).
Manusia diberi kebebasan oleh Tuhan untuk memutuskan apapun, termasuk
apa yang akan dimakan, tapi semua keputusan mengenai makanan, ada yang akan
mendatangkan berkat kesembuhan, ada juga yang mendatangkan kutuk atau
penyakit. Hal ini tergantung pada keputusan umat Kristen untuk memilih
mengikuti pola makan sehat dengan sebisa mungkin sangat mengurangi makan
makanan yang dianggap tidak bersih oleh Tuhan.
2.1.3. Tinjauan Sasaran Perancangan Usia 11-23 Tahun
Berdasarkan buku Consumer Behavior yang ditulis oleh Jim Blythe (Blythe
190), dari saat remaja (usia 11 tahun ke atas) adalah saat dimana seseorang sudah
dianggap dewasa untuk memilih makanan dan lebih diberi kebebasan oleh orang
tuanya untuk memutuskan ataupun membeli makanan yang diinginkan, dan juga
merupakan usia efektif seseorang untuk membuat tubuh terbiasa makan dengan
pola yang sehat. Saat seseorang sudah diberi kebebasan untuk memilih makanan
mana yang masuk ke dalam tubuh, saat itu pula, sebelum tubuh seseorang terbiasa
dengan pola makan yang tidak sehat, tubuh perlu dilatih untuk menyesuaikan diri
dengan pola makan yang sehat untuk mengurangi penyakit yang masuk ke dalam
tubuh akibat pola makan yang tidak sehat. Karena, seperti yang diungkapkan
pakar gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK UNDIP)
Semarang, Profesor Muhammad Sulchan, sekitar 90 persen penyakit, baik yang
15 Universitas Kristen Petra
bersifat fisik maupun mental, disebabkan oleh pola dan jenis makanan (“90
Persen Penyakit Akibat Pola Makan”, Kompas).
Berdasarkan penelitian teoritis, ciri-ciri remaja secara umum menurut
Hurlock (dalam Cynthia 11),
a. Masa remaja sebagai periode yang penting.
Perubahan-perubahan yang dialami masa remaja akan memberikan dampak
langsung pada individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi
perkembangan selanjutnya.
b. Masa remaja sebagai periode pelatihan.
Di sini berarti perkembangan masa kanak-kanak lagi belum dapat dianggap
sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas, keadaan ini member waktu
pada remaja untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola
perilaku, nilai, dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan.
Perubahan pada emosi, perubahan pada tubuh, minat, dan peran (menjadi
dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan
akan kebebasan.
d. Masa remaja adalah masa yang tidak realistik.
Remaja cenderung memandang kehidupan dari kacamata berwarna merah
jambu, melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan
bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
e. Masa remaja sebagai masa dewasa.
Remaja mengalami kebingungan atau kesulitan dalam usaha meninggalkan
kebiasaan pada usia sebelumnya dan di dalam memberikan kesan bahwa
mereka hampir atau sudah dewasa, yang biasanya ditunjukkan dengan
merokok, dan minum-minuman keras.
Menurut Fresh (dalam Cynthia 12), secara ketertarikan, remaja lebih
menyukai bentukan visual daripada verbal. Hal ini didukung pula oleh fungsi otak
yang lebih mudah mengingat gambar daripada teks, karena fungsi otak kiri yang
menyimpan fungsi analitis, teks, maupun logika yang bersifat untuk jangka
pendek. Sedangkan otak kanan menyimpan bentuk gambar, musik, dan imajinasi
yang bersifat memori jangka panjang.
16 Universitas Kristen Petra
2.1.4. Tinjauan Media Pembelajaran Interaktif
2.1.4.1. Pengertian Media Interaktif
Menurut Smaldino, dkk, multimedia dapat diklasifikasikan ke
dalam 5 bagian. Yang pertama adalah Multimedia Kits, merupakan
kumpulan bahan-bahan yang berisi lebih dari satu jenis media yang
diorganisirkan untuk satu topik. Contoh seperti CD-ROM, slides, OHT, dan
sebagainya. Yang kedua adalah Hypermedia (misal software komputer
yang menggabungkan unsur grafis, teks, audio, dan video). Yang ketiga
adalah Virtual Reality, media yang melibatkan pengalaman multi sensori
dan berinteraksi dengan fenomena sebagaimana yang ada di dunia nyata.
Yang keempat adalah Expert System, yaitu paket Software yang
mengajarkan kepada pembelajar bagaimana memecahkan masalah yang
kompleks dengan menerapkan kebijakan para ahli secara kolektif.
Sedangkan yang terakhir adalah media interaktif, yaitu media yang
meminta pembelajar mempraktekkan suatu keterampilan dan menerima
balikkan (dalam Chrysantia).
Media interaktif adalah suatu media yang dilengkapi dengan alat
pengontrol atau suatu rancangan yang dapat dioperasikan oleh pengguna,
sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya. Contoh media interaktif adalah pembelajaran interaktif,
aplikasi game, dan lain-lain. Pembelajaran yang diberikan dalam pengertian
aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan, sehingga
menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan.
Pembelajaran dengan menggunakan media yang menggabungkan berbagai
unsur seperti video, suara, animasi, teks, dan gambar yang dikemas di
dalam suatu wadah yang bersifat interaktif, kreatif, dan menyenangkan.
Diharapkan sasaran dapat termotivasi dalam memahami materi
pembelajaran, karena pembelajaran disampaikan secara interaktif dan
menyenangkan (Sigit, Bambang, Joko, par.16). Sehingga pembelajaran
yang diberikan pun lebih mudah untuk diserap oleh sasaran dan diharapkan
akan terjadi peningkatan kualitas dalam pembelajaran.
17 Universitas Kristen Petra
2.1.4.2. Pengertian dan Klasifikasi Media Pembelajaran
Berdasarkan penjelasan pada jenis-jenis media pembelajaran,
bahwa Seels & Glasgow mengelompokkan media interaktif merupakan
kelompok pilihan media teknologi mutakhir. Media teknologi mutakhir
sendiri dibedakan menjadi: media berbasis telekomunikasi, misal:
teleconference, kuliah jarak jauh, dan media berbasis mikroprosesor, misal
computer-assistted instruction, permainan komputer, sistem tutor intelejen,
interaktif, hypermedia, dan compact (video) disc (dalam Sigit, Bambang,
Joko).
Lebih lanjut oleh Seeds dan Glasgow, media pembelajaran
interaktif adalah suatu sistem penyampaian pengajaran yang menyajikan
materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada penonton
(siswa) yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi
juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu yang menentukan
kecepatan dan sekuensi penyajian (dalam Sigit, Bambang, Joko).
Media pembelajaran interaktif yang dimaksudkan adalah berbentuk
Compact-Disk (CD). Media ini disebut CD Multimedia Interaktif. Disebut
multimedia dikarenakan bahwa media ini memiliki unsur audio-visual
(termasuk animasi). Disebut interaktif karena media ini dirancang dengan
melibatkan respon pemakai secara aktif. Karena itu, media ini berupa CD,
maka dapat dikelompokkan sebagai bahan ajar e-Learning. Swajati
mengemukakan bahwa e-Learning merupakan usaha untuk membuat
sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam
bentuk digital. Huruf “e” yang ada di depan kata learning merupakan
singkatan dari kata “elektronik”. Jadi, e-Learning dapat diartikan sebagai
proses belajar yang menggunakan media elektronik dan digital (dalam
Sigit, Bambang, Joko).
Memahami pengertian e-Learning dapat menimbulkan
kebingungan karena merujuk pada banyak istilah yang berbeda dalam
mendefinisikan sesuatu yang sama. Swajati mengemukakan bahwa banyak
orang lebih memilih kata learning dari pada training, karena dogs are
trained, people learn. Lebih lanjut Swajati menjelaskan bahwa istilah yang
18 Universitas Kristen Petra
berhubungan dengan e-Learning adalah Technology-Based Learning (TBL)
daripada Technology-Based Training (TBT), Computer-Based Training
(CBT), Computer-Based Learning (CBL), Computer-Based Instruction
(CBI), Computer-Based Education (CBE), Internet-Based Training (IBT),
Intranet-Based Training (juga IBT), dan sebagainya. Hal ini terbukti
dengan pernyataan Kemp (dalam Sadiman 2002:28) yang menyebutkan
istilah Computer-Based Instruction (CBI) (dalam Sigit, Bambang, Joko).
Menurut Swajati, model-model dalam e-Learning dapat berupa
tutorial, simulasi, Electronic Performance Support System (EPSS) misal
aplikasi Help pada software Microsoft Office, game instruksional, tes,
pemeliharaan dokumen, dan panduan, serta bisa kombinasikan berbagai
model (dalam Sigit, Bambang, Joko).
Berdasarkan pengamatan peneliti, media e-Learning dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu media interaktif online dan offline. Media e-
Learning yang bersifat online dapat diwujudkan dalam bentuk
website/situs. Tentu pemanfaatan media online ini memakan biaya yang
cukup besar dan memperlambat jaringan jika menggunakan file media yang
sangat besar, namun juga memberikan kemudahan menyampaikan, meng-
update isi, para siswa juga bisa mengirim email kepada siswa lain,
mengirim komentar pada forum diskusi, memakai ruang chat, hingga link
video conference untuk berkomunikasi langsung. Sedangkan media e-
Learning yang bersifat offline dapat diwujudkan dalam bentuk CD.
Keuntungan pemanfaatan media offline, misalnya CD-Multimedia
Interaktif adalah (1) mampu menampilkan multimedia dengan file lebih
besar, (2) jauh lebih hemat dibanding dengan pemanfaatan media secara
online, (3) tingkat interaktivitasnya tinggi karena memiliki lebih banyak
pengalaman belajar melalui teks, audio, video, hingga animasi yang
dikemas dengan tayangan gambar yang ditampilkan bersamaan dengan
judul dan narasi suara dan juga menampilkan tingkah laku manusia atau
pekerjaan yang kompleks.
Lebih lanjut Swajati menjelaskan bahwa pada akhir 1980
dikembangkan konsep CD-Interaktif (CD-I) yang dirancang untuk
19 Universitas Kristen Petra
digunakan di rumah, sekolah, dan kantor. Popularitas format CD-I
didukung oleh kemudahan dan murahnya biaya karena dapat dihubungkan
dengan TV seperti halnya VCR. Disk-I dapat memuat teks, animasi
komputer, dan audio digital bersamaan dengan video yang ditampilan
secara full-screen. Namun pada saat komputer multimedia mengalami
penurunan harga yang sangat cepat, popularitas teknologi CD-I
terkalahkan. Setelah CD-I tumbang, banyak berkembang CD Multimedia
Interaktif yang menuntut perlengkapan CD-ROM (Compact Disk—Read
Only Memory) yang telah menjadi perlengkapan standar untuk semua
komputer beberapa tahun ini. e-Learning mulai disampaikan melalui CD-
ROM sejak pertengahan tahun 1990. CD-ROM ini berkembang menjadi
DVD-ROM (Digital Video Disk—Read Only Memory). CD-ROM memiliki
kapasitas 650 MB atau hampir 1 jam durasi video berkualitas rendah
sedangkan DVD-ROM memiliki kapasitas jauh lebih besar, yaitu 4,7 GB
atau 2 jam lebih durasi video berkualitas tinggi. Hanya saja, di Indonesia,
media DVD-ROM ini tidak sepesat CD-ROM karena harga player maupun
disk lebih mahal daripada CD-ROM yang harga disk-nya dimulai dengan
harga Rp 1.500,00 padahal disket dijual dengan kisaran harga Rp 3.000,00
dengan kapasitas 1,44 MB atau 6 detik durasi video berkualitas rendah
(dalam Sigit, Bambang, Joko).
Di masa depan, Swajati mengemukakan bahwa e-Learning akan
disampaikan menggunakan Personal Digital Assistant (PDA), misalnya
Palm Pilot dan Pocket PC, bahkan lewat telepon seluler. Hal ini merupakan
inovasi baru dalam dunia pendidikan. Media ini digolongkan dalam bentuk
pendidikan bergerak (mobile education) yang disebut sebagai m-Learning
(dalam Sigit, Bambang, Joko).
E-book adalah singkatan dari Electronic Book atau buku elektronik.
E-book tidak lain adalah sebuah bentuk buku yang dapat dibuka secara
elektronis melalui komputer. E-book ini berupa file dengan format
bermacam-macam, ada yang berupa pdf (portable document format) yang
dapat dibuka dengan program Acrobat Reader atau sejenisnya. Ada juga
20 Universitas Kristen Petra
yang dengan bentuk format htm, yang dapat dibuka dengan browsing atau
internet eksplorer secara offline. Ada juga yang berbentuk format exe.
2.2. Tinjauan tentang Gaya Desain
Pengertian dari gaya secara umum adalah suatu ragam yang khas dari
ekspresi, desain, arsitektur atau cara pelaksanaan suatu hal. Gaya dalam desain
grafis berarti keindahan visual yang mempunyai pengaruh besar pada suatu masa
dan tempat tertentu. Desainer grafis pada dasarnya bertugas untuk mengatur dan
mengkomunikasikan pesan untuk menempatkan sebuah produk atau ide di benak
audience, memberikan kesan baik, serta memberitahukan dan mempublikasikan
suatu informasi dengan cara yang efektif. Dalam proses ini, gaya juga berarti
sebuah cara untuk menginformasikan dan menandai pesan yang ditujukan bagi
audience tertentu (Gogor Bangsa, Wordpress).
Sejak era Victoria hingga sekarang, desain grafis telah berfungsi melayani
bermacam kebutuhan di sektor ekonomi dan budaya, oleh sebab itu gaya desain
grafis berkembang beraneka ragam pula. Suatu gaya diciptakan karena alasan
estetika (Art Nouveau), sedangkan yang lain dengan alasan politik (Dada). Ada
pula berdasarkan keinginan untuk mendapatkan identitas bersama (Swiss
International Style) atau tuntutan komersial (Post-Modernism), serta berdasarkan
landasan moral dan filsafat (Bauhaus). Beberapa gaya dipengaruhi oleh seni
murni/fine art (Art Deco), atau ada yang terpengaruhi oleh industri (Plakatstil).
Beberapa gaya nasional bahkan menjadi sebuah gerakan internasional (Futurism).
Namun ada pula beberapa gaya yang bertahan hingga saat ini dan terus masih
digunakan (Contructivism, Expressionism, Surrealism). Beberapa gaya tidak
mampu bertahan dan hilang ditelan jaman, beberapa gaya dihidupkan dan dipakai
kembali hari ini dan bahkan disalahgunakan oleh generasi berikutnya (Gogor
Bangsa, Wordpress).
Gaya desain yang akan digunakan dalam perancangan buku elektronik ini
adalah gaya simplicity dan international typographic style. Penggunaan ke dua
gaya desain ini digunakan dengan alasan karena menutu kuisioner yang telah
dibagikan, remaja dan pemuda Army of God Gereja Mawar Sharon menyukai
kedua gaya desain tersebut. Berikut penjelasan mengenai gaya desain:
21 Universitas Kristen Petra
2.2.1. Post Modernism
Sebuah gerakan di bidang desain yang tumbuh di pertengahan tahun
1960-an sebagai respon kritis atas dominasi dan kakunya aliran Modernisme.
Dengan menerima bidang-bidang seni, arsitektur dan seni terapan, gerakan ini
menyatakan ketertarikannya kembali pada ornamen, simbolisme dan humor
visual. Terbebas dari ajaran-ajaran sebelumnya, para desainer post-modern
menolak keinginan-keinginan aliran Modernisme dengan mengembangkan dan
menantang keyakinan-keyakinan dasar tentang keteraturan dan disiplin yang
dianut oleh Bauhaus dan pengikutnya. Berdasarkan pada gerakan International
Typographic Style di Swiss yang percaya pada ajaran yang menyatakan bahwa
bentuk mengikuti fungsi, namun pada akhir 1960-an sebuah generasi baru
desainer grafis Swiss menantang keterbatasan gaya yang selalu dapat
diprediksikan. Kita tahu bahwa gaya dari desain era Bauhaus, de Stijl dan
Contructivism adalah selalu matematis dan tertata rapi (Gogor Bangsa,
Wordpress).
Di barisan terdepan gerakan ini terdapat Odermatt dan Tissi di Zurich dan
Wolfgang Weingart di Basle. Sejak awal 1970-an pengaruh Weingart sebagai
seorang pengajar meluas di Amerika Serikat, dengan penolakannya terhadap
ajaran tipografer seperti Tschichold, Ruder dan Gerstner, dia menarik perhatian
dan sekaligus kontroversi dalam penentuan nilai-nilai ini (Gogor Bangsa,
Wordpress).
Dengan pendekatan yang cenderung eklektik (bebas) dan anarkis – yang
juga dikenal sebagai New Wave – dengan legibilitas yang seringkali dikorbankan
pada ekspresi, telah disebarluaskan di Amerika Serikat oleh mantan murid Basle
seperti Daniel Friedman, April Greiman dan Inge Druckrey. Tekanan pada
penemuan baru ini adalah pada intuisi dan potensi dari tipografi dan diterapkan di
Inggris oleh Neville Brody, di Belanda oleh Studio Dumbar dan di Spanyol oleh
Javier Mariscal dan Peret. Meskipun akhirnya diterapkan lebih menjadi sebuah
gaya daripada sebuah aliran, post-modern memberikan arah baru pada masa depan
perkembangan desain grafis. Dengan memperluas ragam sumber bahan dari masa
lalu yang tersedia bagi para desainer dan melalui kedekatannya dengan teknologi
22 Universitas Kristen Petra
baru, pengaruhnya terasa begitu membebaskan dan positif (Gogor Bangsa,
Wordpress).
2.2.2. Simplicity
Simplicity adalah salah satu gaya desain yang akan digunakan dalam
pembuatan buku elektronik ini, yang akan digabungkan dengan gaya desain
international typography style. Gaya desain Simplicity memiliki ciri khas (“How
To Achieve Simplicity In Design”):
a. Less is more.
b. Bebas.
c. Menggunakan ilustrasi yang sederhana.
d. Cenderung menyisakan banyak white space.
Gambar 2.2 Contoh Gaya Desain Simplicity
Desainer: Here Design
Sumber: http://chloedunnedesign.typepad.com/cmyk/graphic-design/
23 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.3 Contoh Gaya Desain Simplicity
Sumber: http://vi.sualize.us/cpike/design/
Gambar 2.4 Contoh Gaya Desain Simplicity
Sumber: http://vi.sualize.us/view/0c6051b9019657501f52d96774b169cd/
24 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.5 Contoh Gaya Desain Simplicity
Desainer: Hemant Anand Jain
Sumber: http://vi.sualize.us/view/e375571c5ae982a0b52526bf2837ec28/
2.2.3. International Typography Style
International typography style adalah salah satu gaya desain yang akan
digunakan dalam pembuatan buku elektronik ini, yang akan digabungkan dengan
gaya desain Simplicty. International typography style memiliki ciri khas (Modern
Design Dictionary):
a. Menggunakan grip.
b. Menggunakan font sans-serif.
c. Menggunakan fotografi atau ilustrasi.
d. Kesan secara keseluruhan adalah sederhana, geometris, terstruktur, jelas, dan
harmonis.
Gaya desain international typography style ini dipilih karena:
a. Gaya desain ini merupakan gaya desain yang digunakan Gereja Mawar Sharon
pada desain untuk event-event di Gereja Mawar Sharon itu sendiri.
b. International typography style adalah gaya desain yang nomor dua terbanyak
dipilih oleh remaja dan pemuda Army of God Gereja Mawar Sharon. Hal ini
dibuktikan pada hasil kuisioner yang dibagikan.
25 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.6 Contoh Gaya Desain International Typography Style
Desainer: Ross Gunter
Sumber: http://vi.sualize.us/view/6224854efed5bf8a2df3b274425e7af5/
Gambar 2.7 Contoh Gaya Desain International Typography Style
Sumber: http://vi.sualize.us/view/3f45e2a72f907428114c3e71e386ffd1/
26 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.8 Contoh Gaya Desain International Typography Style
Desainer: Matthias Warner
Sumber: http://vi.sualize.us/view/a44fbed7062a3f6b5374a9261298c2ac/
Gambar 2.9 Contoh Gaya Desain International Typography Style
Desainer: Matt Jones
Sumber: http://vi.sualize.us/view/d2585f85bf114b67b30cfcc0491eaaff/
27 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.10 Contoh Gaya Desain International Typography Style
Desainer: Darren Firth
Sumber: http://vi.sualize.us/view/5713daf1a7c141b8c5fb5e05e7613b3b/
2.3. Identifikasi Data Produk
2.3.1. Data Produk
Perjalanan Gereja Mawar Sharon diawali tahun 1985, dari sebuah
Persekutuan Doa (PD) "Febe", yang diadakan di jalan Embong Sawo, Surabaya.
Setahun kemudian PD Febe pindah ke Jalan Cempaka 18i dan pada tanggal 20
Juli 1986, nama Mawar Sharon resmi dipakai. PD Mawar Sharon berkembang
pesat, jemaat bertumbuh dari 75 orang menjadi sekitar 1000 orang. Tahun
1987/1988 dibangunlah ruang kebaktian utama yang dipakai hingga sekarang.
Bulan Juli 1989, izin resmi bergereja keluar sehingga PD Mawar Sharon menjadi
GBI Mawar Sharon. Sekalipun demikian, baru akhir Maret 1990, nama GBI
Mawar Sharon digunakan dan diperkenalkan kepada Jemaat.
Tahun 1991 Tuhan memberi visi kepada bapak gembala, Pdt Jusuf
Soetanto, untuk membangun sebuah Bukit Doa. Pada Tahun itu juga lahan untuk
lokasi bukit doa dibeli. Pembangunan bukit doa dimulai tahun 1993, dan
diresmikan 2 tahun kemudian. Bukit doa tersebut dikenal sebagai Bukit Doa
"Immanuel".
28 Universitas Kristen Petra
Pada tahun 1994, Tuhan menginspirasikan visi Gereja Sel yang Apostolik
kepada bapak gembala. Sejak saat itu, visi ini telah diaplikasikan dalam hidup
berjemaat lewat kelumpok sel yang saat ini dikenal sebagai Connect Group. Awal
Desember 2000, Mawar Sharon mengundurkan diri dari keanggotaan GBI dan
resmi berdiri sebagai sinode Gereja Mawar Sharon. Tahun 2002 Tuhan
menambahkan visi gereja menjadi Gereja Sel yang Apostolik (menjangkau keluar)
dan Profetik (bergerak dengan kuasa dari Tuhan). Gereja Mawar Sharon terus
bergerak dan berkembang, saat ini ada 53 ibadah di setiap minggu di 27 kota yang
tersebar di seluruh Indonesia (“ Sejarah Gereja Mawar Sharon”).
Army of God Mawar Sharon Youth adalah sebuah gerakan yang digagas
generasi muda, dijalankan oleh generasi muda dan untuk generasi muda. Army of
God Mawar Sharon bertujuan untuk membangkitkan sebuah generasi yang
unggul, bertanggung jawab, berintegritas tinggi, berkarya, dan mengabdi kepada
Tuhan, bangsa dan negara melalui kebangkitan spiritual dan moral (“About Army
Of God”).
2.3.2. Data Distribusi
2.3.2.1. Strategi Distribusi
Strategi pemasaran yang pernah digunakan adalah dengan
menyampaikan tentang pola makan sehat menurut Alkitab dalam retret atau
dengan khotbah tapi, hanya di ibadah umumnya yang terdiri dari orang tua.
2.4.2.2. Wilayah Distribusi
Wilayah pemasaran yang ditujukan adalah Surabaya dan Gereja
Mawar Sharon yang ada di Surabaya, khususnya pemuda dan remaja Army
of God.
2.3.2.3. Potensi Produk Bagi Kebutuhan Pengajaran Intern di
Gereja Mawar Sharon
Buku elektronik ini sangat berpotensi untuk dipasarkan ke satelit-
satelit Gereja Mawar Sharon yang ada di Indonesia, melalui website Gereja
Mawar Sharon yaitu www.gms.or.id. Karena media interaktif terutama
29 Universitas Kristen Petra
buku elektronik masih merupakan suatu produk yang baru dalam dunia
pendidikan dan kerohanian untuk Gereja Mawar Sharon seluruh Indonesia,
maka produk ini memiliki potensi yang cukup besar untuk mengajarkan
mengenai pola makan sehat menurut Alkitab kepada remaja dan pemuda
Gereja Mawar Sharon di seluruh Indonesia, selain remaja dan pemuda
Army of God Gereja Mawar Sharon usia 11-23 tahun.
Buku elektronik ini selain dapat dilihat secara online, juga dapat
dimiliki secara personal. Karena buku elektronik ini dapat didownload
sebagai .pdf.
Berikut adalah hasil dari kuisioner yang telah dibagikan untuk 50 orang :
a. Gaya desain
Gaya desain yang paling banyak dipilih remaja dan pemuda Army of
God Gereja Mawar Sharon adalah gaya desain simplicity.
b. Yang dilakukan saat jam bebas
Saat jam bebas, remaja dan pemuda Army of God Gereja Mawar Sharon
paling banyak online di internet.
c. Online
Remaja dan pemuda Army of God Gereja Mawar Sharon biasanya online
di internet selama 1 jam dan lebih dari 4 jam.
d. Pengajaran seperti apa tentang pola sehat yang anda ketahui
Remaja dan pemuda Army of God Gereja Mawar Sharon banyak yang
tidak tahu adanya pengajaran tentang pola makan yang sehat.
e. Apakah anda tertarik jika ada buku elektronik pengajaran tentang pola
makan sehat menurut Alkitab
Remaja dan pemuda Army of God Gereja Mawar Sharon tertarik jika ada
buku elektronik tentang pola makan yang sehat menurut Alkitab.
30 Universitas Kristen Petra
2.4. Analisis Data Deskriptif Kualitatif
2.4.1. Berdasarkan Sasaran Perancangan
2.4.1.1.Karakteristik Sasaran Perancangan
Sasaran perancangan adalah remaja dan pemuda Army of God
Gereja Mawar Sharon Surabaya yang berusia 11-24 tahun. Karakteristik
remaja dan pemuda Army of God, antara lain adalah:
a. Menyukai jejaring sosial seperti facebook dan twitter.
b. Mengikuti perkembangan life style.
c. Berpakaian trendy.
d. Dimuridkan untuk menjadi orang yang lebih baik dan benar sesuai
dengan firman Tuhan.
e. Menyukai benda-benda yang unik, seperti: dekorasi tulisan tema jika
diadakan event besar di Gereja Mawar Sharon.
f. Sering melihat live streaming ibadah Army of God, jika tidak dapat
datang ibadah Army of God.
2.4.1.2. Behaviour
Sedangkan kegiatan yang remaja dan pemuda Army of God Gereja
Mawar Sharon biasa lakukan pada saat memiliki waktu luang, antara lain
adalah:
a. Online di internet
b. Menonton TV
c. Membaca komik atau novel
d. Mendengarkan musik
e. Browsing
f. Menonton film atau DVD
g. Bermain game
h. Berolah raga
2.4.1.3. Demografis
Gereja Mawar Sharon berlokasi di jalan Cempaka 18i, Surabaya,
Jawa Timur. Jumlah jemaat Gereja Mawar Sharon sekitar 6000 orang.
31 Universitas Kristen Petra
Yang terdiri dari 1500 orang remaja, dan 2000 orang pemuda, sisanya
adalah orang tua, profesional muda dan anak-anak.
2.4.1.4. Psikografis
Lifestyle/gaya hidup remaja dan pemuda Army of God Gereja
Mawar Sharon adalah:
1. Mengikuti trend IT yang terbaru, seperti: memiliki apple product atau
blackberry.
2. Mengikuti trend fashion korea, dari rambut sampai dengan model baju.
Yang paling banyak mengikuti trend ini adalah pemuda Army of God
Gereja Mawar Sharon. Karena pemuda sudah mengerti untuk merawat
tubuh dan make up.
Cara bersosialisasi remaja dan pemuda Army of God Gereja Mawar
Sharon adalah:
1. Dengan menggunakan Facebook, Yahoo! messenger, dan Twitter.
2. Banyak juga yang menggunakan Blackberry, dan biasanya mempunyai
grup-grup sendiri di Blackberry, misalnya: grup khusus anggota choir
atau grup khusus pemimpin rohani. Grup-grup tersebut dibuat dengan
tujuan untuk mempermudah komunikasi jika ada pengumuman-
pengumuman yang penting dan media untuk membagikan pengalaman
hidup yang dapat memberkati dan memberikan support kepada teman-
teman dalam satu grup tersebut.
2.4.2. Berdasarkan Produk
Kecenderungan Gaya Visual/Gaya Desain remaja dan pemuda Army of
God cenderung menyukai desain yang fresh dan simpel. Hal ini dibuktikan pada
kuisioner yang dibagikan, sebagian besar dari remaja dan pemuda Army of God
memilih gaya desain simplicity dan international typographic style.
2.4.3. Kesimpulan Analisis Data Deskriptif Kualitatif
Pada dasarnya remaja dan pemuda cenderung menyukai sesuatu hal yang
menarik secara visual, dibandingkan secara verbal, selain itu, juga hal-hal yang
32 Universitas Kristen Petra
berteknologi, praktis, dan dinamis. Oleh karena itu, dibutuhkan media interaktif
dengan menggunakan media buku elektronik untuk pengajaran tentang pola
makan sehat menurut Alkitab yang efektif dan sekiranya dapat menjawab
kesukaan remaja dan pemuda Army of God Gereja Mawar Sharon terhadap hal-hal
tersebut. Buku elektronik ini didesain dan dilayout dengan menggunakan gaya
desain simplicity dan international typography style yang akan dipadukan dengan
ciri khas desain dari penulis sendiri. Seperti dijabarkan di atas, pemilihan gaya
desain ini disesuaikan dengan kesukaan remaja dan pemuda Army of God Gereja
Mawar Sharon yang dapat dilihat pada hasil kuisioner yang telah dibagikan.
Selain itu, gaya desain international typography style juga merupakan gaya desain
yang digunakan di Gereja Mawar Sharon dalam membuat poster-poster acara,
web, pengumuman, warta, dan lain sebagainya.