12
RANCANGAN PERCOBAAN 1) Alat dan Bahan Alat : 1. Tabung reaksi 2. Cawan porselin 3. Sendok porselin 4. Pembakar bunsen 5. Penjepit kayu 6. Kawat platina 7. Kaca arloji 8. Gelas kimia 9. Gelas ukur 10. Pengaduk gelas 11. Pipet tetes Bahan : 1. Kristal NaOH, KOH 2. H 2 SO 4 0,1 M 3. Larutan KI 0,1 M 4. Natrium peroksida 5. Logam natrium 6. Garam glauber, Na 2 SO 4 .10H 2 O 7. HCl pekat dan 0,1 M 8. Larutan KCl 0,1 M, 1M

2. Natrium-kalium (26mar2013)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ggggg

Citation preview

Page 1: 2. Natrium-kalium (26mar2013)

RANCANGAN PERCOBAAN

1) Alat dan Bahan

Alat :1. Tabung reaksi

2. Cawan porselin

3. Sendok porselin

4. Pembakar bunsen

5. Penjepit kayu

6. Kawat platina

7. Kaca arloji

8. Gelas kimia

9. Gelas ukur

10. Pengaduk gelas

11. Pipet tetes

Bahan :

1. Kristal NaOH, KOH

2. H2SO4 0,1 M

3. Larutan KI 0,1 M

4. Natrium peroksida

5. Logam natrium

6. Garam glauber, Na2SO4.10H2O

7. HCl pekat dan 0,1 M

8. Larutan KCl 0,1 M, 1M

9. Larutan NaCl 1 M

10. Larutan amilum

11. Larutan phenolptalein

12. Benang wol

13. Abu kayu dan kawat

Page 2: 2. Natrium-kalium (26mar2013)

Asam sulfat encer

dimasukkan ke dalam cawan yang berisi seujung sendok kecil natrium peroksida+ beberapa tetes amilum+ beberapa tetes larutan KIdicatat

Larutan biru kehitaman

2) Alur Kerja

Percobaan 1

Percobaan 2

Percobaan 3

Percobaan 4

Sedikit logam Na

- diletakkan pada kertas saring - diletakkan mengapung diatas permukaan air

dalam gelas kimia- ditutup gelas kimia secara cepat dg kaca arloji- diamati reaksi yang terjadi- diuji larutannya dg indikator PP

Larutan merah muda

Sepotong kecil NaOH

- diletakkan diatas cawan porselin- diamati yang terjadi- cawan diisi dg air secukupnya dan

dilarutkan- dituang sebagian larutan ke dalam tabung

reaksi- + HCl pekat setets demi setetes

Lar keruh → Lar jernih

Percobaan 5

Page 3: 2. Natrium-kalium (26mar2013)

Kawat platina

dicelupkan ke dalam HCl pekatdipijarkan sampai nyala tidak berwarnadicelupkan kawat ke dalam larutan NaCldiperiksa nyala apinya

Nyala api : merah kuning

Percobaan 6

Percobaan 7

Percobaan 8

- dimasukkan ke dalam tabung reaksi

- + beberapa helai benang wol- dipanaskan

dibagi

Sesendok kecil garam glauber

- dimasukkan ke dalam tabung reaksi

- dipanaskan diatas nyala api kecil

Garam lebih putih, bersih

Sepotong kecil KOH

- disiram dengan beberapa mL air- diperhatikan reaksi ini (ditandai dengan

keluarnya panas)- setets larutan digosokkan pada ujung jari- diamati perubahan yang terjadi

Jari terasa licin

1-2 mL larutan

- diencerkan dengan air- + air brom- dicatat perubahannya- diasamkan

Larutan kuning

Larutan percobaan 6

Sisa larutan

Benang murai-murai

Sedikit abu kayu

Page 4: 2. Natrium-kalium (26mar2013)

Abu (hasil perc. 8)

dimasukkan ke dalam tabung reaksiditeteskan beberapa tetes HCl pekat

Hasil

KCl 0,1 M

dimasukkan ke dalam tabung reaksi+ larutan asam tartrat pekat (2M)diamati

Hasil

Larutan KCl 1M

dimasukkan ke dalam tabung reaksidiuji warna nyala dengan kawat

Nyala api ungu

Percobaan 9

Percobaan 10

Percobaan 11

- dimasukkan ke dalam tabung reaksi

- + sedikit air- dikocok selama beberapa menit- disaring- diperiksa filtratnya dengan PP

Larutan merah muda

Page 5: 2. Natrium-kalium (26mar2013)

Oksidasi0 +1

+1 0Reduksi

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Percobaan 1

Percobaan pertama Natrium-Kalium bertujuan untuk mengetahui sifat logam natrium

(Na) jika direaksikan dengan air. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan sedikit

logam Na lalu diletakkan diatas kertas saring. Kemudian diletakkan kertas saring yang

diatasnya terdapat logam Na ke dalam gelas kimia yang berisi air. Sesaat setelah dimasukkan,

gelas kimia segera ditutup dengan kaca arloji dan usahakan tidak ada udara yang masuk. Hal

ini dikarenakan secara teori logam Na akan bereaksi hebat dengan air sehingga berdampak

pada sekitar apabila tidak diisolasi dalam suatu wadah.

Hasil pengamatan yang kami dapatkan adalah terjadi ledakan kecil didalam gelas kimia

saat logam Na mulai bereaksi dengan air. Hal ini sesuai dengan teori dimana logam-logam

golongan I seperti Na bersifat sangat reaktif, sehingga reaksinya dengan air dapat

menimbulkan suatu ledakan. Hal itu pula yang menjadi alasan mengapa logam Na tidak boleh

secara langsung direaksikan dengan air, melainkan melalui perantara berupa kertas saring

seperti pada percobaan ini. Selain ledakan kecil dimana logam Na mulai bereaksi dengan air,

dapat diamati pula nyala api yang terjadi diatas permukaan air. Nyala api yang terjadi adalah

kuning dan sesuai dengan warna uji nyala api logam Na.

Reaksi antara logam Na dengan air ini sangat cepat dan spontan, dimana molekul air

akan direduksi sehingga menghasilkan gas H2 disertai pembentukan basa. Terbentuknya gas

hidrogen dapat diamati dari terbentuknya gelembung gas atau asap putih yang keluar dari

wadah tempat reaksi karena reaksi ini disertai pelepasan kalor yang menyebabkan sebagian air

mengalami penguapan. Gelas kimia yang merupakan wadah reaksi terasa panas, sehingga

membuktikan bahwa reaksi yang terjadi memang reaksi eksoterm (pelepasan kalor). Dalam

percobaan kami, hanya asap putih yang dapat kami amati saat terjadinya reaksi. Namun hal

tersebut sudah cukup membuktikan bahwa terbentuk gas H2 dalam reaksi tersebut.

Reaksi antara logam Na dengan air sebagai berikut :

2Na(s) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2(g)

Page 6: 2. Natrium-kalium (26mar2013)

Melihat dari persamaan reaksi diatas, kita sudah mendeteksi bahwa reaksi antara logam

Na dan air dalam percobaan ini dihasilkan gas H2. Sedangkan hasil samping reaksi ini berupa

larutan NaOH yang merupakan suatu larutan basa dan dapat dideteksi dengan menggunakan

indikator PP. Digunakan indikator ini karena rentang perubahan warnanya berada pada pH

basa (8,3-10). Diambil sedikit larutan dalam gelas kimia setelah terjadi reaksi kemudian

ditetesi dengan indikator PP. Hasil yang didapatkan adalah perubahan warna larutan dari tidak

berwarna menjadi merah muda. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil reaksi logam Na dan

air menghasilkan gas H2 dan natrium hidroksida (NaOH).

Percobaan 2

Percobaan kedua bertujuan untuk mempelajari sifat kimia salah satu senyawa natrium,

yaitu NaOH. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengambil sedikit padatan NaOH yang

berwujud pellet/butir berwarna putih. Padatan NaOH tersebut kemudian dimasukkan ke dalam

cawan porselen dan dibiarkan diudara keadaan terbuka. Secara teori, Na dan senyawanya

dapat bereaksi dengan CO2 di udara membentuk lapisan putih (karbonat) dan terkadang reaksi

dapat disertai dengan terjadinya nyala atau ledakan. Hasil dari percobaan kami adalah NaOH

padatan mulai meleleh saat dibiarkan kontak terus-menerus dengan udara terbuka. Lelehan

yang dihasilkan padatan NaOH berwarna putih dimana lama kelamaan akan membentuk suatu

lapisan putih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil percobaan yang kami dapatkan sesuai

teori, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

NaOH(aq) + CO2(g) → Na2CO3(s) + H2O(l)

Lapisan putih karbonat

Langkah selanjutnya adalah mengencerkan hasil percobaan dalam cawan porselen

dengan sedikit akuades. Hasil yang didapatkan adalah lelehan NaOH larut dalam air dan

terbentuk larutan putih keruh. Pengamatan lain yang kami dapatkan adalah cawan porselen

tempat mereaksikan lelehan NaOH dengan akuades terasa panas. Hal ini menandakan reaksi

lelehan NaOH dengan air bersifat eksoterm (melepaskan kalor). Reaksinya ditunjukkan

sebagai berikut :

Na2CO3(l) + H2O(l) → Na2CO3 (aq)

(lelehan) (larutan)

Page 7: 2. Natrium-kalium (26mar2013)

-1 -2

-2 -1

Reduksi

Oksidasi

Langkah terakhir adalah menguji gas yang terbentuk jika lelehan NaOH berupa lapisan

putih Na2CO3 direaksikan dengan asam pekat seperti HCl. Lelehan yang sudah diencerkan

menjadi larutan pada pembahasan sebelumnya diambil sebagian kemudian ditambahkan

beberapa tetes HCl pekat. Secara teori, jika Na2CO3 direaksikan dengan suatu asam akan

terjadi penguraian dengan berbuih karena gas CO2 yang dilepaskan. Hasil percobaan yang

kami dapatkan adalah perubahan larutan dari putih keruh menjadi jernih setelah penambahan

asam dan terbentuk gelembung-gelembung kecil didinding tabung reaksi. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa hasil percobaan kami sesuai dengan teori, dimana dihasilkan gelembung-

gelembung gas yang tidak lain adalah gas CO2. Jika dituliskan dalam bentuk reaksi adalah

sebagai berikut :

Na2CO3(s) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)

larutan jernih gelembung2 gas

Dari persamaan reaksi diatas, peranan HCl dalam percobaan ini adalah sebagai zat

penghidrasi sehingga dihasilkan H2O pada produk, dimana juga menguraikan Na2CO3 menjadi

gas CO2. Sedangkan hasil samping berupa larutan garam NaCl yang dapat kita deteksi sebagai

larutan jernih yang dihasilkan.

Percobaan 3

Percobaan ketiga bertujuan untuk mengetahui reaksi pada natrium peroksida. Langkah

pertama yang dilakukan adalah menyiapkan seujung sendok kecil padatan natrium peroksida

(Na2O2) berwarna putih kemudian dimasukkan ke dalam cawan porselen. Lalu ditambahkan

beberapa tetes asam sulfat pekat sehingga padatan putih Na2O2 tersebut larut. Reaksi

berlangsung dalam keadaan eksoterm (pelepasan kalor) yang ditandai dengan cawan porselen

(wadah reaksi) yang terasa panas. Reaksi antara N2O2 dengan H2SO4 ditunjukkan sebagai

berikut :

Na2O2(s) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + H2O2(l)

Page 8: 2. Natrium-kalium (26mar2013)

Karena dalam reaksi tersebut terjadi pelepasan kalor, maka sebagian hidrogen peroksida yang

terbentuk akan terurai seperti reaksi berikut ini :

2H2O2(aq) + 2H2O(l) → O2(g)

Langkah selanjutnya adalah menambahkan larutan KI dan larutan amilum. Secara teori,

jika larutan KI dioksidasi menjadi I2 dengan indikator amilum akan menghasilkan pewarnaan

biru. Hasil percobaan kami juga menunjukkan hasil demikian dimana setelah ditambah

larutan KI dan amilum dihasilkan perubahan warna larutan dari kuning (akibat penambahan

KI) menjadi larutan biru kehitaman. Tujuan direaksikan dengan KI adalah untuk mengetahui

bahwa Na2O2 dapat dijadikan senyawa pengoksidasi atau oksidator. Kekuatan untuk

mengoksidasi ini dibuktikan dengan penambahan amilum yang bertujuan untuk mendeteksi

adanya iod yang terbentuk akibat oksidasi terhadap KI. Jika terjadi oksidasi maka larutan

akan menjadi biru karena telah terbentuk iod. Berikut reaksi oksidasi I- menjadi I2 :

Na2SO4(aq) + KI(aq) → K2SO4(aq) + 2NaOH(aq) + I2(aq)

Karena pewarnaan biru yang dihasilkan cukup pekat, maka dapat dikatakan bahwa N2O2

merupakan suatu oksidator yang cukup kuat.

Percobaan 4

Percobaan keempat bertujuan untuk mengetahui reaksi garam galauber (Na2SO4.10H2O)

jika dipanaskan diatas nyala api. Langkah yang pertama dilakukan adalah mengambil sedikit

garam glauber lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Setelah itu tabung dipanaskan diatas

nyala api kecil sampai terjadi perubahan. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi, kami

membandingkan garam glauber sebelum dan sesudah dipanaskan. Hasil yang kami peroleh

adalah garam glauber yang dipanaskan memiliki warna yang lebih putih dan bersih dimana

garam glauber yang tidak dipanaskan berwarna putih pucat. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa percobaan kami sesuai karena terjadi perubahan yang dapat diamati.

-1 0Oksidasi