2. Sop Pendampingan

Embed Size (px)

Citation preview

Tabel 2: Daftar dan Kodefikasi Materi Pelatihan

NO.MATERI PELATIHANKODE

1.Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Bahan Tayang

Hakikat, prinsip, komponen, sistematika, dan teknik menyusun RPP Kurikulum 2013PPT- 3.1

Lembar Kerja/Rubrik Format Diskusi hakikat, prinsip, komponen dan sistematika Format telaah RPP Format analisis kegiatan pembelajaran RPP Format Latihan menyusun RPP LK-3.1LK 3.2LK-3.3

LK 3.4

Hand OutHakikat, prinsip, komponen, sistematika, dan teknik menyusun RPP Kurikulum 2013HO-3.1

2.

Keterangan:

PPT :Powerpoint presentationLK: Lembar kerja

R

:Rubrik

HO:Hand Out

V

:VideoD

: Dokumen

Catatan Kodefikasi:

1. PPT-1.1. artinya bahan presentasi ini digunakan saat menyampaikan Materi Pelatihan 1.1 (Hakikat, prinsip, komponen, sistematika, dan teknik menyusun RPP 1. Kurikulum 2013) bila fasilitator merasa perlu melakukan presentasi atau dapat digunakan sebagai bahan diskusi peserta pelatihan.2. HO-1.1 artinya Bahan Ajar penyusnan RPP yang digunakan sebagai acuan atau untuk membantu peserta baik selama proses atau sebelum proses mengerjakan lembar kerja atau untuk menyelesaikan permasalah berkaitan dengan materi: Hakikat prinsip, komponen,

sistematika,

teknik menyusun RPP

MATERI PELATIHAN 3: SUPERVISI PEMBELAJARAN DAN MANAJERIAL IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013A. KOMPETENSIPeserta pelatihan dapat: Menyusun RPP standar yang sesuai dengan Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013B. LINGKUP MATERI

1. Hakikat, prinsip, komponen dan sistematika RPP Kurikulum 2013 sesuai dengan Permendikbud 81A Tahun 2013

2. Cara mengisi setiap komponen RPP sesuai dengan Permendikbud 81A Tahun 2013

3. Contoh-contoh RPP sesuai dengan Permendikbud 81A Tahun 2013

4. INDIKATOR

1. Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kreatif dalam menyusun RPP.

2. Mengidentifikasi hakikat, prinsip, komponen dan sistematika serta rambu-rambu penyusunan RPP.3. Menyusun RPP yang standar yang sesuai dengan Permendikbud No. 81A Tahun 2013.4. PERANGKAT PELATIHAN

1. Bahan tayang a. Hakikat, prinsip, komponen dan sistematika RPP Kurikulum 2013b. Teknik menyusun RPP Kurikulum 20132. Lembar Kerja:a. Format Diskusi hakikat, prinsip, komponen dan sistematika (LK.3.1)

b. Format telaah RPP (LK.3.2)

c. Format analisis kegiatan pembelajaran RPP (LK.3.3)

d. Format Latihan menyusun RPP (LK-3.4)

3. Handout:Bahan Ajar Penyusunan RPP:a. Hakikat, prinsip, komponen dan sistematika RPP Kurikulum 2013b. Teknik menyusun RPP Kurikulum 20134. Video: -5. Instrumen :-

6. ATK: a. Kertas Kartonb. Spidolc. Solo tape dan double tapeSkenario Kegiatan Pembelajaran

Materi Pelatihan: Desain Pembelajaran (Penyusunan RPP) Kurikulum 2013Alokasi Waktu: 6 JP (@ 45 Menit)

TAHAPAN

KEGIATANDESKRIPSI KEGIATANWAKTU

PersiapanFasilitator mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.(5)

Kegiatan

PendahuluanPengkondisian Peserta:

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan penyusunan RPP kurikulum 2013

Fasilitator memotivasi peserta agar serius, antusias, teliti, dan bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.(10 )

2

4

4

Kegiatan Inti

Fasilitator membimbing, memantau dan membina serta memberi instruksi peserta dalam melakukan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta berkenaan hakikat, prinsip, komponen dan sistematika RPP kurikulum 2013 melalui pendekatan andragogi yang berbasis mengamati, menanya, mengumpulkan, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Melakukan diskusi dan tanya jawab tentang hakikat, prinsip-prinsip pengembangan, komponen dan sistematika RPP (LK-1.1): Mendiskusikan secara kelompok hakikat, prinsip-prinsip pengembangan, komponen dan sistematika RPP sesuai dengan Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 dan menuliskannya pada tabel yang diberikan.

Mempresentasikan atau memajankan di dinding hasil kerja kelompok untuk mendapatkan masukan dari kelompok lain, dan menuliskan pula masukandari kelompok lain.

Menyimpulkan hakikat, prinsip-prinsip pengembangan, komponen dan sistematika RPP kurikulum 2013.2. Melakukan telaah Model RPP (LK 1.2)

Mendiskusikan aspek-aspek penting untuk menelaah atau menilai RPP yang terdapat dalam format yang diberikan. Melakukan telaah beberapa RPP yang diberikan secara kelompok untuk menemukan kelebihan dan kelemahan RPP. Melaporkan hasil telaah beberapa contoh RPP untuk mendapatkan masukan dari kelompok lain.

3. Menanalisis/Review RPP (LK.1.3)

Menelaah aspek-aspek pokok langkah-langkah pembelajaran dalm format analisis/review RPP. Secara berkelompok, memilih contoh RPP paling sesuai atau relevan dengan Permendikbud No. 81A Tahun 2013. Secara berkelompok, menuliskan komentar berdasarkan format analisis/review yang diberikan. Memajankan di dinding hasil kerja kelompok untuk mendapatkan masukan dari kelompok lain dan menuliskan masukan yang diberikan dan diperoleh.4. Menyusun RPP (LK-1.4)

Melakukan revisi RPP yang direview sesuai rambu-rambu dalam Peraturan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013. Mempresentasikan atau memajankan di dinding hasil kerja kelompok untuk mendapatkan masukan dari kelompok lain dan menuliskan masukan yang diberikan dan diperoleh.

(45)20

15

10

(60)

10

30

20

(60)

10

10

25

15

(70)

45

25

Kegiatan Penutup Membuat rangkuman materi pelatihan

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran.(20)

Materi Pelatihan : Penyusunan Rencana Pelaksanaan PembelajaranLangkah Kegiatan Inti:

D. Materi Pelatihan 3: Review Instrumen Supervisi Pembelajaran Langkah Kegiatan Inti:

Diskusi dan tanya jawab tentang hakikat, prinsip, komponen dan sistematika RPPTelaah model RPPMenganalisis/ review Contoh-contoh RPPMenyusun RPP sesuai Permendikbud 81A/2013

45 Menit60 Menit60 Menit70 menit

a. Melakukan diskusi dan tanya jawab tentang hakikat, prinsip-prinsip pengembangan, komponen dan sistematika RPP (LK-1.1): Mendiskusikan secara kelompok hakikat, prinsip-prinsip pengembangan, komponen dan sistematika RPP sesuai dengan Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 dan menuliskannya pada tabel yang diberikan.

Mempresentasikan atau memajankan di dinding hasil kerja kelompok untuk mendapatkan masukan dari kelompok lain, dan menuliskan pula masukandari kelompok lain.

Menyimpulkan hakikat, prinsip-prinsip pengembangan, komponen dan sistematika RPP kurikulum 2013.b. Melakukan telaah Model RPP (LK 1.2)

Mendiskusikan aspek-aspek penting untuk menelaah atau menilai RPP yang terdapat dalam format yang diberikan. Melakukan telaah beberapa RPP yang diberikan secara kelompok untuk menemukan kelebihan dan kelemahan RPP. Melaporkan hasil telaah beberapa contoh RPP untuk mendapatkan masukan dari kelompok lain.

c. Menanalisis/Review RPP (LK.1.3)

Menelaah aspek-aspek pokok langkah-langkah pembelajaran dalm format analisis/review RPP. Secara berkelompok, memilih contoh RPP paling sesuai atau relevan dengan Permendikbud No. 81A Tahun 2013. Secara berkelompok, menuliskan komentar berdasarkan format analisis/review yang diberikan. Memajankan di dinding hasil kerja kelompok untuk mendapatkan masukan dari kelompok lain dan menuliskan masukan yang diberikan dan diperoleh.d. Menyusun RPP (LK-1.4)

Melakukan revisi RPP yang direview sesuai rambu-rambu dalam Peraturan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013. Mempresentasikan atau memajankan di dinding hasil kerja kelompok untuk mendapatkan masukan dari kelompok lain dan menuliskan masukan yang diberikan dan diperoleh.

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

1. HAKIKAT RPP a. PendahuluanKegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan. Disinilah pentingnya perencanaan wajib dilaksanakan oleh guru. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru tidak menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Faktor penyebab guru tidak menyusun RPP antara lain tidak memahami dengan benar apa sesungguhnya hakikat RPP, bagaimana prinsip-prinsip penyusunan RPP serta apa pentingnya RPP disusun.

Materi hakikat RPP ini akan memberikan pemahaman kepada Saudara tentang apakah RPP itu? Bagaimana prinsip-prinsip penyusunan RPP? Dan mengapa RPP penting disusun oleh guru?

b. Hakikat RPP

1) Mengapa RPP Penting Disusun oleh Guru?

Perencanaan merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan setiap orang jika ingin melakukan kegiatan. Pada umumnya keberhasilan suatu program kegiatan yang dilakukan seseorang sangat ditentukan seberapa besar kualitas perencanaan yang dibuatnya. Seseorang yang melakukan kegiatan tanpa perencanaan dapat dipastikan akan cenderung mengalami kegagalan karena tidak memiliki acuan apa yang seharusnya dia lakukan dalam rangka keberhasilan kegiatan yang dia lakukan.

Bagi seorang guru, perlu menyadari bahwa seharusnya proses pembelajaran terjadi secara internal pada diri peserta didik, akibat adanya stimulus luar yang diberikan guru, teman, lingkungan. Proses tersebut mungkin pula terjadi akibat dari stimulus dalam diri peserta didik yang terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu. Proses pembelajaran dapat pula terjadi sebagai gabungan dari stimulus luar dan dalam. Dalam proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan kedua stimulus pada diri setiap peserta didik. Guru wajib mempertimbangkan karakteristik materi yang dibelajarkan serta peserta didik yang akan dibelajarkan. Di dalam pembelajaran, peserta didik perlu difasilitasi untuk terlibat secara aktif mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi yang dimiliki mereka menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam sebuah perencanaan. Inilah sebabnya penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran penting untuk disusun oleh guru.2) Apakah RPP itu?

Dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 dinyatakan bahwa Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (7) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (8) penilaian.

Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD dan untuk guru matapelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok.

Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau secara bersama-sama melalui musyawarah guru MATA pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah.

Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.

3) Bagaimana Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP?

Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut.

a) RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.

b) RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

c) Mendorong partisipasi aktif peserta didik

d) Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.

e) Mengembangkan budaya membaca dan menulis

f) Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

g) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.

h) RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik. i) Keterkaitan dan keterpaduan.

j) RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.

k) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

l) RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

4) Bagaimana Komponen dan Sistematika RPP?

Dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 dinyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Adapun komponen-komponen RPP adalah sebagai berikut:

Identitas meliputi: Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester, Materi Pokok, Alokasi Waktu

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1. ..(KD pada KI-1)

2. ..(KD pada KI-2)

3. ..(KD pada KI-3)

Indikator: ..

4. ..(KD pada KI-4)

Indikator:

C. Tujuan Pembelajaran

D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

2. Alat/Bahan

3. Sumber Belajar

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Jika dalam 1 RPP terdiri dari beberapa pertemuan)

1. Pertemuan Kesatu:

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)

1).

2).

3).

4).

b. Kegiatan Inti (...menit)

Sesuaikan sintaks dengan model / pendekatan/metode yang dipilih

1). Mengamati

2). Menanya

3). Mengumpulkan dan Mengasosiasikan

4). Mengkomunikasikan hasil

c. Penutup (menit)

1)..

2). .

3). .

4).

2. Pertemuan Kedua:

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)

1).

2).

3).

4).

b. Kegiatan Inti (...menit)

Sesuaikan sintaks dengan model / pendekatan/metode yang dipilih

1). Mengamati

2). Menanya

3). Mengumpulkan dan Mengasosiasikan

4). Mengkomunikasikan hasil

c. Penutup (menit)

1)..

2). .

3). .

4).

H. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

(Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap / Proyek / Portofolio / Produk / penilaian diri / tes tertulis)

1. Bentuk instrumen dan instrumen

Isi sesuai (Daftar chek/skala penilaian/Lembar penilaian kinerja/Lembar penilaian sikap/Lembar Observasi/Pertanyaan langsung/Laporan Pribadi/ Kuisioner/ Memilih jawaban/ Mensuplai jawaban/Lembar penilaian portofolio

3. Pedoman penskoran

2. TEKNIK MENYUSUN RPP

a. Pendahuluan

Tidak sedikit para guru yang mengalami kesulitan dalam menyusun RPP. Dengan kesulitan tersebut, maka berbagai upaya yang mereka lakukan antara lain copy faste dari RPP yang disusun di sekolah lain. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk diperlihatkan kepada Pengawas atau Kepala Sekolah apabila hal tersebut ditanyakan. Berkaitan dengan masalah tersebut, maka pada uraian berikut ini disajikan bagaimana teknik menyusun RPP. b. Teknik Penyusunan RPP

1) Langkah-Langkah Menyusun RPP

Sebelum diuraikan bagaimana langkah-langkah menyusun RPP, secara umum pahami hal-hal yang harus dicermati jika RPP telah disusun seperti pada diagram berikut ini.

Berdasarkan diagram tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa ada dua tahap kegiatan yang akan dilakukan ketika menyusun RPP, yaitu sebagai berikut:

a) Menyiapkan bahan baku yakni silabus, buku-buku materi pelajaran, sintaks dari model-model pembelajaran yang dipilih, menginventaris sumber belajar yang mungkin dapat digunakan.

b) Menyusun RPP dengan langkah-langkah:

(1) Mengkaji Silabus

Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Apakah yang dimaksud dengan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi itu?

Eksplorasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencaritemukan berbagai informasi, pemecahan masalah, dan inovasi. Elaborasi serangkaian kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri melalui berbagai kegiatan dan karya yang bermakna, sedangkan konfirmasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan bagi peserta didik untuk dinilai, diberi penguatan dan diperbaiki secara terus-menerus.

Ketiga kegiatan tersebut yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP sesuai metode, strategi, pendekatan dan model pembelajaran yang dipilih, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga meliputi perumusan indikator KD dan penilaiannya.

(2) Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan:

(a) potensi peserta didik;

(b) relevansi dengan karakteristik daerah,

(c) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;

(d) kebermanfaatan bagi peserta didik;

(e) struktur keilmuan;

(f) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

(g) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

(h) alokasi waktu.

(3) Menentukan Tujuan

Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).

(4) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

(a) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

(b) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus.

(c) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan

(5) Penjabaran Jenis Penilaian

Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.(6) Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu matapelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi di RPP.

(7) Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. b. Perencanaan Proses Pembelajaran dalam RPPDiketahui bahwa kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect.

Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.

Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.

Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: a. mengamati; b. menanya; c. mengumpulkan informasi; d. mengasosiasi; dan e. mengkomunikasikan. Kelima pengalaman belajar ini harus tercipta pada saat kegiatan pembelajaran.

Dalam standar proses pelaksanaan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1) Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

b) mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;

c) mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan

d) menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan kepada peserta didik. Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan, museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya peserta didik harus tahu dan terlatih dilanjutkan dengan menerapkannya.

a) Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.

b) Menanya

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.

Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.

Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.

Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.

c) Mengumpulkan dan mengasosiasikan

Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.

Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.

d) Mengkomunikasikan hasil

Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

3) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam empat KI. KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI-2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan. KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua matapelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.

PPT. 3.1

HAKIKAT, PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN, KOMPONEN DAN SISTEMATIKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Diskusikan hakikat, prinsip-prinsip pengembangan, komponen dan sistematika Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum.NoPertanyaanHasil Diskusi

1Bagaimana hakikat RPP yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum? Menurut kelompok Anda dari 8 cakupan RPP tersebut manakah yang paling sulit dikembangkan? Dan tuliskan alasannya! ...

..

..

..

.

..

2Apa saja prinsip-prinsip pengembangan RPP yang harus diperhatikan dalam menyusun RPP sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum? Dari prinsip-prinsip tersebut, prinsip apa saja yang sudah Anda terapkan, tuliskan penjelasannya!...

..

..

..

.

..

.

..

3Temukan perbedaan komponen dan sistematika RPP yang pernah Anda susun dengan RPP berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum!...

..

..

..

.

..

PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Identitas RPP yang ditelaah: ..Berilah tanda cek () pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom tersebut! Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda!NoKomponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Hasil Penelaahan dan SkorCatatan

123

AIdentitas Mata PelajaranTidak adaKurang LengkapSudah Lengkap

1. Sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, dan alokasi waktu

BPerumusan IndikatorTidak SesuaiSesuai SebagianSesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan SKL,KI dan KD

2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur

3. Kesesuaian dengan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

CPerumusan Tujuan PembelajaranTidakSesuaiSesuaiSebagianSesuaiSeluruhnya

1. Kesesuaian dengan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai.

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar.

3. Kesesuaian dengan indikator

4. Kesesuaian dengan cakupan aspek audience (peserta didik) dan behavior (kemampuan)

DIdentifikasi Materi PembelajaranTidak adaKurang LengkapSudah Lengkap

1. Adanya relevansi dengan tujuan pembelajaran

2. Mempertimbangkan potensi peserta didik.

3. Mempertimbangkan karakteristik daerah

4. mempertimbangkan tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik

5. Memiliki manfaat bagi peserta didik

6. Mempertimbangkan struktur keilmuan

7. Mempertimbangkan aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran

8. Adanya relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan

9. Mempertimbangkan alokasi waktu

EPemilihan Sumber BelajarTidakSesuaiSesuaiSebagianSesuaiSeluruhnya

1. Kesesuaian dengan KI dan KD

2. Kesesuaiandengan materi

3. pembelajaran

4. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik.

5. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

F.Pemilihan Media BelajarTidakSesuaiSesuaiSebagianSesuaiSeluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.

2. Kesesuaian dengan materi

3. pembelajaran

4. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik.

5. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.

GMetode PembelajaranTidakSesuaiSesuaiSebagianSesuaiSeluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.

2. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik.

3. Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga membuat peserta didik aktif belajar

HSkenario PembelajaranTidakSesuaiSesuaiSebagianSesuaiSeluruhnya

1. Kegiatan pembelajaran dirancang membuat peserta didik aktif belajar

2. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas.

3. Kegiatan pendahuluan telah mencakup:

a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran

b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari

c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai

d. menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari

4. Kegiatan inti memuat rincian dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi (eksperimen), mengolah informasi (mengasosiasikan ), dan mengkomunikasikan.

5. Kegiatan penutup telah mencakup:

a. membuat rangkuman/simpulan pelajaran

b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar

d. merencanakan kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, konseling, dan/atau tugas)

e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

6. Kesesuaian penyajian dengan sistematika materi.

7. Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi.

IPenilaianTidakSesuaiSesuaiSebagianSesuaiSeluruhnya

1. Kesesuaian penilaian dengan indikator pencapaian kompetensi.

2. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar

3. Penilaian menggunakan acuan kriteria

4. Memungkinkan hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut

5. Kesesuaian dengan jenis/teknik dengan bentuk penilaian autentik.

6. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.

7. Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal.

JUMLAH

Komentar terhadap RPP yang ditelaah secara umum:

.

ANALISIS KEGIATAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Amati dan analisis 4 RPP yang tersedia. Berikan komentar kelompok Anda tentang komponen keempat RPP tersebut!

NoKomponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Komentar Kelompok Anda

1234

AKegiatan Pendahuluan

1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran

2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari

3. Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai

4. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas

BKegiatan inti

1. Proses pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik

2. Proses pembelajaran memotivasi peserta didik untuk aktif mencari informasi serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik

3. Memuat rincian dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi (eksperimen), mengolah informasi (mengasosiasikan ), dan mengkomunikasikan.

CKegiatan Penutup

1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran

2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar

4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, konseling, dan/atau tugas)

5. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Susunlah sebuah RPP dengan melengkapi atau memperbaiki RPP berikut ini.

Contoh RPP yang akan dilengkapi dan diperbaiki:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan

: SMP

Mata Pelajaran

: Bahasa IndoesiaKelas/semester

: VII/Semester duaMateri Pokok

: Teks Cerita Pendek

Alokasi Waktu

: 2 pertemuan (6 X 40 menit)A. KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR NoKompetensi DasarIndikator Pencapaian Kompetensi

11.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.1.2.1 Terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai implementasi rasa syukur kepada Tuhan atas keberadaan bahasa Indonesia di antaranya dalam menjelaskan struktur dan ciri bahasa teks cerpen 1.2.2 Terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai implementasi rasa syukur kepada Tuhan atas keberadaan bahasa Indonesia di antaranya dalam menjelaskan makna kata, kalimat, dan ungkapan dalam teks cerpen.

2

2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek.

2.5.1 Banyak berinisiatif dan memberi pendapat dalam berdiskusi tentang struktur teks, ciri bahasa, dan isi teks cerpen.

2.5.2 Menunjukkan sikap toleran dan banyak membantu sejawat dalam berdiskusi tentang struktur teks, ciri bahasa, dan isi teks cerpen.

2.5.3 Menggunakan pilihan kata, ekspresi, dan gestur yang menunjukkan sikap santun berdiskusi tentang pemahaman struktur teks, ciri bahasa, dan isi teks cerpen.

33.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan3.1.1 Mengidentifikasi struktur teks cerpen

3.1.2 Mengidentifikasi ciri bahasa cerpen.

44.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan4.1.1 Menjelaskan makna kata, kalimat, dan ungkapan yang terdapat dalam teks cerpen.

4.1.2 Menjawab pertanyaan literal, inferensial, inegratif, dan kritis yang terkait dengan isi teks cerpen.

4.1.3 Menemukan keterkaitan isi teks cerpen dengan kehidupan sehari-hari.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN Pertemuan ke-1

1. Setelah membaca sebuah cerpen, peserta didik mampu mengidentifikasi struktur teks cerpen dengan baik.

2. Setelah membaca sebuah cerpen, peserta didik mampu mengidentifikasi ciri bahasa teks cerpen dengan baik.

3. Selama proses pembelajaran tentang struktur dan ciri bahasa teks, peserta didik terbiasa berinisiatif dan memberi pendapat dengan baik.

4. Selama proses pembelajaran, peserta didik terbiasa bersikap toleran dan banyak membantu sejawat dengan baik.

5. Selama proses pembelajaran, peserta didik terbiasa menggunakan pilihan kata, ekspresi, dan gestur yang menunjukkan sikap santun dengan baik.

Pertemuan ke-2

6. Setelah membaca cerpen, siswa mampu menjelaskan makna kata, kalimat, dan ungkapan yang terdapat dalam teks cerpen dengan baik.

7. Setelah membaca teks cerpen, siswa mampu menjawab pertanyaan literal, inferensial, integratif, dan kritis yang terkait dengan isi teks cerpen dengan baik.

8. Setelah membaca teks cerpen, peserta didik mampu menemukan keterkaitan isi teks cerpen dengan kehidupan sehari-hari.

9. Selama proses pembelajaran tentang makna kata, kalimat, ungkapan, menjawab pertanyaan literal, inferensial, integratif, dan kritis, peserta didik terbiasa berinisiatif dan memberi pendapat dengan baik.

10. Selama proses pembelajaran tentang makna kata, kalimat, ungkapan, menjawab pertanyaan literal, inferensial, integratif, dan kritis, peserta didik terbiasa menunjukkan sikap toleran dan terbiasa membantu sejawat dengan baik.

11. Selama proses pembelajaran tentang makna kata, kalimat, ungkapan, menjawab pertanyaan literasi, inferensial, integrative, dan kritis, peserta didik terbiasa menggunakan pilihan kata, ekspresi, dan gestur yang menunjukkan sikap santun dengan baik.

D. MATERI PEMBELAJARAN Pertemuan ke-1

a. Struktur teks cerpen

b. Ciri bahasa cerpen

c. Kebiasaan bersikap percaya diri dengan berinisiatif dan banyak berpendapat saat berdiskusi

d. Kebiasaan bersikap peduli dengan menunjukkan sikap toleran dan banyak membantu sejawat.

e. Kebiasaan bersikap santun dengan pilihan kata, ekspresi, dan gestur dalam berdiskusi.

Pertemuan ke-2

a. Isi teks cerpen

b. Keterkaitan isi teks cerpen dengan kehidupan nyata sehari-hari siswa

c. Kebiasaan bersikap percaya diri dengan berinisiatif dan banyak berpendapat saat berdiskusi

d. Kebiasaan bersikap peduli dengan menunjukkan sikap toleran dan banyak membantu sejawat.

e. Kebiasaan bersikap santun dengan pilihan kata, ekspresi, dan gestur dalam berdiskusi

E. Metode Pembelajaran........................................................................................................................

.

.

.

.F. Sumber BelajarAlwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Balai Bahasa. hlm. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013a. Bahasa Indonesia: Wahana Pengetahuan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 143186. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013b. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan: Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 5559. Penulis. Tahun. Pelajaran Mengarang. Jakarta: Kompas-Gramedia. (Kumpulan Cerpen)Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2010. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.G. Media Pembelajaran1. Media

CD Interaktif pembelajaran cerpen

2. Alat dan bahan

Teks Cerpen pemenang lomba tahun 2010, 2011, 2012

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertamaa. Pendahuluan

1) Guru mengajak peserta didik mengingat suasana komunikasi di keluarga: ayah, ibu, kakak, dan adik untuk membangun hubungan antara guru dan peserta dirik.

2) Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk kelompok dengan anggota 46 orang. Guru menarik perhatian peserta didik dengan menggunakan guntingan judul dan bagian tengah cerpen Kupu-kupu Ibu kepada peserta didik dan peserta diminta menebak isi informasinya.

3) Guru mengarahkan perhatian peserta didik dengan meminta wakil kelompok memberikan pendapatnya secara bersungguh-sungguh berdasar pengetahuan awalnya.

4) Guru membangkitkan motivasi siswa dengan menyatakan bahwa setiap jawaban siswa pada dasarnya benar. Setiap jawaban yang kurang sempurna terhadap tebakan isi cerpen disempurnakan oleh guru.

5) Guru menjelaskan manfaat belajar pokok bahasan cerita pendek.

b. Kegiatan inti

1) Mengamati :

Siswa menjawab enam pertanyaan yang ada pada buku siswa hlm. 143144 untuk membangun pemahaman tentang teks cerpen Indonesia. Setelah menjawab pertanyaan, siswa menyimak guru membacakan cerita pendek berjudul Kupu-kupu Ibu. Sambil mendengarkan hal-hal pembacaan oleh guru, siswa mencermati hal-hal yang menarik dan nyaman dinikmati dari cerpen tersebut.2) Menanya

Siswa mempertanyakan tentang hal-hal (positif, negatif, menonjol, baru, sering muncul, dll) yang terdapat pada cerpen Kupu-kupu Ibu.

Dengan teknik catat bersusun, siswa melengkapi tabel untuk mendalami pemahaman pada isi cerpen. Siswa melengkapi tabel yang bersisi enam penggalan kalimat yang ditandai dengan bintang tiga (***).

Siswa menjawab/mengajukan pertanyaan tentang isi teks cerpen dalam diskusi kelompok kecil.

3) Mengumpulkan data Dengan dipandu oleh guru, siswa mengenali struktur teks cerita pendek: orientasi, komplikasi, dan resolusi. Kupu-kupu Ibu, khususnya judul. Dengan dipandu oleh guru, siswa mengenali struktur teks cerita pendek Kupu-kupu Ibu, khususnya tokoh dan penokohan. Dengan dipandu oleh guru, siswa mengenali struktur teks cerita pendek Kupu-kupu Ibu, khususnya latar. Dengan dipandu oleh guru, siswa mengenali struktur teks cerita pendek Kupu-kupu Ibu, khususnya konflik. Dengan dipandu oleh guru, siswa mengenali struktur teks cerita pendek Kupu-kupu Ibu, khususnya klimaks. Dengan dipandu oleh guru, siswa mengenali struktur teks cerita pendek Kupu-kupu Ibu, khususnya leraian dan amanat. Siswa mengenali struktur cerita pendek Kupu-kupu Ibu: Siswa mengenali tokoh-tokoh cerita pendek Kupu-kupu Ibu. Siswa mengenali tempat cerita berlangsung pada cerita pendek Kupu-kupu Ibu. Siswa mengenali ide pokok cerita yang diyakini dijadikan sumber cerita pada cerita pendek Kupu-kupu Ibu. Siswa mengenali tokoh-tokoh cerita pendek Kupu-kupu Ibu. Siswa mengidentifikasi bagian awal ceita yang berup lukisan, waktu, tempat, atau kejadian pada cerita pendek Kupu-kupu Ibu. Siswa menandai masalah yang dihadapi pelaku cerita pada cerita pendek Kupu-kupu Ibu. Siswa mengidentifikasi puncak ketegangan pada cerita pendek Kupu-kupu Ibu.4)...Menalar

Siswa mengaitkan isi cerpen dengan kehidupan nyata

Siswa mengomunikasikan hal-hal menarik dan dapat dinikmati dari cerpen yang baru didengarkan.

Siswa menuliskan pesan/nasihat dari cerita pendek Kupu-kupu Ibu. Siswa mendiskusikan tentang riwayat penulis cerita pendek Kupu-kupu Ibu. Siswa melengkapi bagian yang rumpang pada buku siswa hlm. 151 dengan konjungsi yang sesuai. Siswa menemukan makna kata sulit dalam cerita pendek Kupu-kupu Ibu dengan menggunakan kamus yang baik. Siswa menyusun kalimat dengan menggunakan kata-kata yang baru saja ditemukan dari kamus.1) Mengomunikasikan

Siswa menjelaskan struktur teks cerpen Kupu-kupu Ibu.

Siswa menjelaskan (1) kata-kata sifat untuk mendeskripsikan pelaku, penampilan fisik, atau kepribadiannya; dan (2) kata-kata keterangan untuk menggambarkan latar (latar waktu, tempat, dan suasana).c. Penutup ...................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

Pertemuan Kedua

a. Pendahuluan (10 menit ) b. Kegiatan inti (100 menit)1) Mengamati :

Siswa membaca cerita pendek berjudul Kupu-kupu Ibu, menikmati kekhasan imajinasinya, dan menangkap maknanya.2) Menanya

Siswa menjawab/mengajukan pertanyaan dengan mengacu pada sebelas butir pertanyaan pada buku siswa (hlm. 150) sebagai pemandu pemahaman isi cerpen. Siswa mencatat informasi yang didapat dari pembacaan cerita pendek sebagai isi cerita pendek.3) Mengumpulkan data

Dengan dipandu oleh guru, siswa memberikan omentar terhadap berbagai isi informasi yang didapat dari pembacaan cerpen Kupu-kupu Ibu. Komentar ditekankan pada keaslian pendapat siswa. Dalam diskusi kelompok, siswa membahas komentar masing-masing dengan sesame siswa. Dengan dipandu oleh guru, siswa memperkaya informasi tentang budaya, nilai, kebiasaan, sikap seseorang dari buku-buku referensi.4) Menalar

Dengan dipandu oleh guru, siswa mengaitkan isi cerita pendek yang dibaca siswa dengan kehidupan nyata siswa. Siswa menemukan makna kata sulit dalam cerita pendek Kupu-kupu Ibu dengan menggunakan kamus yang baik. Siswa menyusun kalimat dengan menggunakan kata-kata yang baru saja ditemukan dari kamus.5) Mengomunikasikan

Siswa menjelaskan isi teks cerpen Kupu-kupu Ibu.

Dalam diskusi kelompom/kelas, siswa menjelaskan keterkaitan isi cerita pendek dengan kehidupan sehari-hari. c. Penutup Guru dan siswa melalukan refleksi terkait dengan pembelajaran yang baru berlangsung.

Guru memberikan kuis sederhana untuk mengukur ketercapaian pembelajaran hari ini.

Guru memberikan tugas untuk pengayaan atau remidi kepada siswa.I. Penilaian1. Sikap spiritual dan sosial

a. Teknik Penilaian: Observasi

b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi

c. Kisi-kisi: LEMBAR OBSERVASI

No.Sikap/NilaiIndikatorButir Pertanyaan

1Menghargai dan bersyukur kepada Tuhan YME atas keberadaan bahasa IndonesiaTerbiasa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.A1

2

Percaya diriTerbiasa berinisiatif dalam bahasan memecahkan masalah.A2

Terbiasa memberi pendapat dalam bahasan pemecahan masalah.A3

3

PeduliTerbiasa toleran dalam memecahkan masalah.A4

Terbiasa membantu sejawat dalam memecahkan masalah.A5

4SantunTerbiasa menggunakan pilihan kata, ekspresi, dan gesture santun.A6

Instrumen: lihat Lampiran 01

2. Pengetahuan

a. Teknik Penilaian: Tes Tulis

b. Bentuk Instrumen: Uraian non Objektif (UNO)

c. Kisi-kisi:

NoIndikatorButir Instrumen

1Mengenal struktur teks cerpenB1

2Mengenal struktur bahasa cerpenB2

3Memahami isi teks cerpen.B3

Instrumen: lihat Lampiran 02.3. Keterampilan

a. Teknik Penilaian: Tes Tulis

b. Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda

c. Kisi-kisi:

KeterampilanButir Instrumen

4.1.1 Mengidentifikasi kata, kalimat, dan ungkapan yang terdapat dalam teks cerpen.

C1, C2, C3

4.1.2 Menjawab pertanyaan literal, inferensial, integratif, dan kritis terkait isi cerpen.C4, C,5, C6,C7

4.1.3 Menjelaskan keterkaitan isi cerpen dengan kehidupan sehari-hari.C8, C9, C10

Instrumen: lihat Lampiran 03.

Jakarta, 17 Juli 2013

Mengetahui

Kepala SMP Bangun Negeri,

Guru Mata Pelajaran,________________________

__________________NIP. ...

NIP. ...

Lampiran 01

LEMBAR OBSERVASI

SIKAP SPIRITUAL DAN SIKAP SOASIAL

No.Sikap/nilaiSBBCK

1Terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

2Terbiasa berinisiatif dalam bahasan memecahkan masalah.

3Terbiasa memberi pendapat dalam bahasan pemecahan masalah.

4Terbiasa toleran dalam memecahkan masalah.

5Terbiasa membantu sejawat dalam memecahkan masalah.

6Terbiasa menggunakan pilihan kata, ekspresi, dan gesture santun.

Keterangan:

SB= sangat baik

B= baik

C= cukup

K= kurang

Lampiran 02

TES URAIAN NONOBJEKTIF (UNO)

PENGETAHUAN STRUKTUR CERPEN DAN CIRI BAHASA CERPEN

Petunjuk

1. Baca cerita pendek berjudul Kartu Pos dari Surga berikut!

2. Kemudian, jawablah beberapa pertanyaan yang menyertainya.

Kartu Pos dari Surga

Agus Noor

Mobiljemputan sekolah belum lagi berhenti, Beningnya langsung meloncat menghambur. Hati-hati! teriak sopir. Tapi gadis kecil itu malah mempercepat larinya. Seperti capung ia melintas di halaman. Ia ingin segera membuka kotak pos itu. Pasti kartu pos dari Mama telah tiba. Di kelas, tadi, ia sudah sibuk membayang-bayangkan: bergambar apakah kartu pos Mama kali ini? Hingga Bu Guru menegurnya karena terus-terusan melamun.

Beningnya tertegun, mendapati kotak itu kosong. Ia melongok, barangkali kartu pos itu terselip di dalamnya. Tapi memang tak ada. Apa Mama begitu sibuk hingga lupa mengirim kartu pos? Mungkin Bik Sari sudah mengambilnya! Beningnya pun segera berlari berteriak, BiiikkkBibiiikkk Ia nyaris terpeleset dan menabrak pintu. Bik Sari yang sedang mengepel sampai kaget melihat Beningnya terengah-engah begitu.

Ada apa, Non?

Kartu posnya udah diambil Bibik, ya?

Tongkat pel yang dipegangnya nyaris terlepas, dan Bik Sari merasa mulutnya langsung kaku. Ia harus menjawab apa? Bik Sari bisa melihat mata kecil yang bening itu seketika meredup, seakan sudah menebak, karena ia terus diam saja. Sungguh, ia selalu tak tahan melihat mata yang kecewa itu.

***

MARWANhanya diam ketika Bik Sari cerita kejadian siang tadi. Sekarang, setiap pulang, Beningnya selalunanyakartu pos suara pembantunya terdengar serba salah. Sayandaktahu mesti jawab apa Memang, tak gampang menjelaskan semuanya pada anak itu. Ia masih belum genap 6 tahun. Marwan sendiri selalu berusaha menghindari jawaban langsung bila anaknya bertanya, Kok kartu pos Mama belum datang ya, Pa?

Mungkin Pak Posnya lagi sakit. Jadi belum sempet nganter ke mari

Lalu ia mengelus lembut anaknya. Ia tak menyangka, betapa soal kartu pos ini akan membuatnya mesti mengarang-ngarang jawaban.

Pekerjaan Ren membuatnya sering bepergian. Kadang bisa sebulan tak pulang. Dari kota-kota yang disinggahi, ia selalu mengirimkan kartu pos buat Beningnya. Marwan, kadang meledek istrinya, Hari gini masih pake kartu pos? Karna Ren sebenarnya bisa telepon atau kirim SMS. Meski baru playgroup, Beningnya sudah peganghape. Sekolahnya memang mengharuskan setiap murid punyahandphone,agar bisa dicek sewaktu-waktu, terutama saat bubaran sekolah, untuk berjaga-jaga kalau ada penculikan.

Kau memang tak pernah merasakan bagaimana bahagianya dapat kartu pos

Marwan tak lagi menggoda bila Ren sudah menjawab seperti itu. Sepanjang hidupnya, Marwan tak pernah menerima kartu pos. Bahkan, rasanya, ia pun jarang dapat surat pos yang membuatnya bahagia. Saat SMP, banyak temannya yang punya sahabat pena, yang dikenal lewat rubrik majalah. Mereka akan berteriak senang bila menerima surat balasan atau kartu pos, dan memamerkannya dengan membacanya keras-keras. Karena iri, Marwan pernah diam-diam menulis surat untuk dirinya sendiri, lantas mengeposkannya. Ia pun berusaha tampak gembira ketika surat yang dikirimkannya sendiri itu ia terima.

Ren sejak kanak sering menerima kiriman kartu pos dari Ayahnya yang pelaut. Setiap kali menerima kartu pos darinya, aku selalu merasa ayahku muncul dari negeri-negeri yang jauh. Negeri yang gambarnya ada dalam kartu pos itu ujar Ren. Marwan ingat, bagaimana semasa mereka pacaran, Ren bercerita dengan suara penuh kenangan, Aku selalu mengeluarkan semua kartu pos itu, setiap Ayah pulang. Ren kecil duduk di pangkuan, sementara Ayahnya berkisah keindahan kota-kota pada kartu pos yang mereka pandangi. Itulah saat-saat menyenangkan dan membanggakan punya Ayah pelaut. Ren merawat kartu pos itu seperti merawat kenangan. Mungkin aku memangjadul. Aku hanya ingin Beningnya punya kebahagiaan yang aku rasakan

Tak ingin berbantahan, Marwan diam. Meski tetap saja ia merasa aneh, dan yang lucu: pernah suatu kali Ren sudah pulang, tetapi kartu pos yang dikirimkannya dari kota yang disinggahi baru sampai tiga hari kemudian!

***

Ketukandi pintu membuat Marwan bangkit, dan ia mendapati Beningnya berdiri sayu menenteng kotak kayu. Itu kotak kayu pemberian Ren. Kotak kayu yang dulu juga dipakai Ren menyimpan kartu pos dari Ayahnya. Marwan melirik jam dinding kamarnya. Pukul 11.20.

Nggak bisa tidur, ya? Mo tidur di kamar Papa?

Marwan menggandeng anaknya masuk.

Besok Papa bisa anter Beningnya nggak? tiba-tiba anaknya bertanya.

Nganter ke mana? Pizza Hut?

Beningnya menggeleng.

Ke mana?

Ke rumah Pak Pos

Marwan merasakan sesuatu mendesir di dadanya.

Kalau emang Pak Posnya sakit, biar besok Beningnya aja yang ke rumahnya, ngambil kartu pos dari Mama.

Marwan hanya diam, bahkan ketika anaknya mulai mengeluarkan setumpuk kartu pos dari kotak itu. Ia mencoba menarik perhatian Beningnya dengan memutar DVDPokoyo, kartun kesukaannya. Tapi Beningnya terus sibuk memandangi gambar-gambar kartu pos itu. Sudut kota tua. Siluet menara dengan burung-burung melintas langit jernih. Sepeda yang berjajar di tepian kanal. Pagoda kuning keemasan. Deretan kafe payung warna sepia. Dermaga dengan deretanyachttertambat. Air mancur dan patung bocah bersayap. Gambar pada dinding gua. Bukit karang yang menjulang. Semua itu menjadi tampak lebih indah dalam kartu pos. Rasanya, ia kini mulai dapat memahami, kenapa seorang pengarang bisa begitu terobsesi pada senja dan ingin memotongnya menjadi kartu pos buat pacarnya.

Andai ada Ren, pasti akan dikisahkannya gambar-gambar di kartu pos itu hingga Beningnya tertidur. Ah, bagaimanakah ia mesti menjelaskan semuanya pada bocah itu?

Bilang saja Mamanya pergi kata Ita, teman sekantor, saat Marwan makan siang bersama. Marwan masih ngantuk, karena baru tidur menjelang jam lima pagi, setelah Beningnya pulas.

Bagaimana kalau ia malah terus bertanya, kapan pulangnya?

Ya sudah, kamu jelaskan saja pelan-pelan yang sebenarnya.

Itulah. Ia selalu merasa bingung, dari mana mesti memulainya? Marwan menatap Ita, yang tampak memberi isyarat agar ia melihat ke sebelah. Beberapa rekan sekantornya terlihat tengah memandang mejanya dengan mata penuh gosip. Pasti mereka menduga ia dan Ita

Atau kamu bisa saja tulis kartu pos buat dia. Seolah-oleh itu dari Ren..

Marwan tersenyum. Merasa lucu karena ingat kisah masa lalunya.

***

MOBILjemputan belum lagi berhenti ketika Marwan melihat Beningnya meloncat turun. Marwan mendengar teriakan sopir yang menyuruh hati-hati, tetapi bocah itu telah melesat menuju kotak pos di pagar rumah. Marwan tersenyum. Ia sengaja tak masuk kantor untuk melihat Beningnya gembira ketika mendapati kartu pos itu. Kartu pos yang diam-diam ia kirim. Dari jendela ia bisa melihat anaknya memandangi kartu pos itu, seperti tercekat, kemudian berlarian tergesa masuk rumah.

Marwan menyambut gembira ketika Beningnya menyodorkan kartu pos itu.

Wah, udah datang ya kartu posnya?

Marwan melihat mata Beningnya berkaca-kaca.

Ini bukan kartu pos dari Mama! Jari mungilnya menunjuk kartu pos itu. Ini bukan tulisan Mama

Marwan tak berani menatap mata anaknya, ketika Beningnya terisak, dan berlari ke kamarnya. Bahkan membohongi anaknya saja ia tak bisa! Barangkali memang harus berterus terang. Tapi bagaimanakah menjelaskan kematian pada anak seusianya? Rasanya akan lebih mudah bila jenazah Ren terbaring di rumah. Ia bisa membiarkan Beningnya melihat Mamanya terakhir kali. Membiarkannya ikut ke pemakaman. Mungkin ia akan terus-terusan menangis karena merasakan kehilangan. Tetapi rasanya jauh lebih mudah menenangkan Beningnya dari tangisnya, ketimbang harus menjelaskan bahwa pesawat Ren jatuh ke laut, dan mayatnya tak pernah ditemukan.

***

KETUKANgugup di pintu membuat Marwan bergegas bangun. Duabelas lewat, sekilas ia melihat jam kamarnya.

Ada apa? Marwan mendapati Bik Sari yang pucat.

Beningnya

Terburu Marwan mengikuti Bik Sari. Dan ia tercekat di depan kamar anaknya. Ada cahaya terang keluar dari celah pintu yang bukan cahaya lampu. Cahaya yang terang keperakan. Dan ia mendengar Beningnya yang cekikikan riang, seperti tengah bercakap-cakap dengan seseorang. Hawa dingin bagai merembes dari dinding. Bau wangi yang ganjil mengambang. Dan cahaya itu makin menggenangi lantai. Rasanya ia hendak terserap amblas ke dalam kamar.

Beningnya! Beningnya! Marwan segera menggedor pintu kamar yang entah kenapa begitu sulit ia buka. Ia melihat ada asap lembut, serupa kabut, keluar dari lubang kunci. Bau sangit membuatnya tersedak. Lebih keras dari bau amoniak. Ia menduga terjadi kebakaran, dan makin panik membayangkan api mulai melahap kasur.

Beningnya! Beningnya! Bik Sari ikut berteriak memanggil.

Buka Beningnya! Cepat buka!

Entahlah berapa lama ia menggedor, ketika akhirnya cahaya keperakan itu seketika lenyap, dan pintu terbuka. Beningnya berdiri sambil memegangi selimut. Segera Marwan menyambar mendekapnya. Ia melongok ke dalam kamar, tak ada api, semua rapi. Hanya kartu pos-kartu pos yang beserakan.

Tadi Mama datang, pelan Beningnya bicara. Kata Mama tukang posnya emang sakit, jadi Mama mesti nganter kartu posnya sendiri

Beningnya mengulurkan tangan. Marwan mendapati sepotong kain serupa kartu pos dipegangi anaknya. Marwan menerima dan mengamati kain itu. Kain kafan yang tepiannya kecoklatan bagai bekas terbakar.

Singapura-Yogyakarta,

Pertanyaan:

1. Jelaskan garis besar cerita pendek tersebut!

2. Jelaskan struktur cerita pendek tersebut!

3. Jelaskan ciri bahasa yang khas yang kamu temukan pada cerpen tersebut.

Rambu Jawaban

1. Bening, anak usia 6 tahun adalah putra Marwan dan Ren. Kesibukannya bekerja di luar kota menjadikan Ren sering berkirim kartu pos kepada anaknya, Bening. Suatu saat, karena karena kecelakaan Ren meninggal di luar kota, jenazahnya tidak bisa dibawa pulang. Karena belum cukup umur, Bening belum diberi tahu kabar yang sesungguhnya tentang mamanya, Ren. Akhirnya, Bening pun selalu menunggu kartu pos dari mamanya.

2. Cerita pendek Kartu Pos dari Surga beralur mundur. Cerita diawali dari kondisi terakhir Bening yang amat merindukan kartu pos dari mamanya. Berikutnya diceritakan kondisi kehidupan Ren, Marwan, da Bening. Pada akhir cerita, setelah membaca bahasa yang tersirat, pembaca dapat menyimpulkan bahwa Ren telah meninggal di luar kota yang tidak memungkinkan jenazahnya dibawa pulang.

3. Sapaan pada anak yang amat disayang dengan menambahkan klitika -nya. Sapaan seperti ini merupakan terjemahan dari akhirn -e dalam bahasa Jawa. Sapaan anak tersayang dengan tambahan akhir -e dalam budaya Jawa ini diadopsi untuk sapaan sayang dalam bahasa Indonesia. Ini menunjukkan bahwa latar budaya cerita adalah budaya Jawa.

Lampiran 03

PENILAIAN TERTULIS

KETERAMPILAN MENANGKAP MAKNA CERITA PENDEK

Petunjuk

1. Baca kembali cerpen berjudul Kartu Pos dari Surga.

2. Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu alteratif jawaban yang paling benar.

Soal

1. Identifikasi 3 kata kunci yang terdapat pada cerita pendek tersebut!Jawab:

a. selalu melongok kotak pos

b. kartu pos

c. sepotong kain serupa kartu pos

2. Identifikasi 2 kalimat yang menurut Anda menarik yang terdapat pada cerita pendek tersebut!Jawab:

a. Kau memang tak pernah merasakan bagaimana bahagianya dapat kartu pos..

b. Tadi mama datang, pelan Beningnya bicara, kata mama tukang posnya emang sakit, jadi mama mesti mengantar kartu posnya sendiri.

3. Identifikasi ungkapan yang menurut Anda menarik yang terdapat pada cerita pendek tersebut!Jawab:

siluet menara dengan pagoda kuning keemasan

4. Menjawab pertanyaan literal Siapakah yang bercerita pada bacaan di atas?

A. Salah satu tokoh, yaitu Marwan

B. Salah satu tokoh, yaitu Bik SariC. Pengamat pencerita

D. Salah satu tokoh, yaitu Beningnya

Kunci: C

5. Menjawab pertanyaan inferensialBerdasarkan informasi yang kalian temukan dari bacaan di atas dapat kalian simpulkan bahwa mama Bening adalah seorang ....

A. pramugari

B. pelaut

C. diplomat

D. pengusaha

Kunci: A

6. Menjawab pertanyaan integratifBerdasarkan informasi pada bacaan di atas, tulislah dua pelajaran penting yang dapat kalian petik dari bacaan di atas!

Jawab:

1) Mewujudkan perhatian/kepedualian kepada orang lain dapat dialkukan dengan memberikan kepadanya benda yang murah tapi unik.

2) Untuk menjadi orang yang bertanggung jawab pada tugas tidak harus memiliki jabatan tinggi. Bik Sari adalah orang yang bertanggung jawab pada tugasnya, meski hanya pembantu rumah tangga.

7. Menjawab pertanyaan evaluatifPertanyaan Evaluatif:

Judul tulisan di atas adalah Surat dari Surga. Menurut penilain kalian, apakah judul tersebut sesuai dengan isinya? Berikan alasan!

Jawab

Sesuai, karena pada cerita tersebut terdapat unsur misteri dan msiteri itu berkonotasi positif.

8. Menjelaskan keterkaitan isi cerpen yang positif dengan kehidupan sehari-hari.JawabRen adalah gambaran wanita karier yang sangat sibuk. Meski sibuk, ia masih bertanggung jawab pada keluarga dengan selalu membangun komunikasi dengan anaknya dengan cara yang menimbukan kesan baik, yaitu mengirim kartu pos di era serba digital.

BAGIAN II

MATERI PELATIHAN 3

Penyusunan Rencana PelaksanaanPembelajaran Kurikulum 2013

Materi penyusunan RPP Kurikulum 2013:

Hakikat, prinsip, komponen, dan sistematika RPP Kurikulum 2013

Teknik menyusun RPP Kurikulum 2013

HO-3.1

SKEMA PENYUSUNAN RPP

PPT-3.1

LK 3.1

LK 3.2

LK 3.3

LK 3.4

1

Identitas meliputi: Nama Satuan Pendidikan, Mata Pelajaran, Kelas/Semester, A. Kompetensi Inti (KI)B. Kompetensi Dasar dan IndikatorC. Tujuan PembelajaranD. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok) E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran) F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media 2. Alat/Bahan 3. Sumber Belajar G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Jika dalam 1 RPP terdiri dari beberapa pertemuan) 1. Pertemuan Kesatu: a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup (menit) 2. Pertemuan Kedua: a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup (menit), dan seterusnya. H. Penilaian 1. Jenis/teknik penilaian 2. Bentuk instrumen dan instrumen 3. Pedoman penskoran

Bagaimana Sistematika RPP sesuai Permendikbud Nomor 81ATahun 2013?

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

1. Media 2. Alat/Bahan 3. Sumber Belajar Segala sesuatu yang digunakan untuk memberikan pengalaman belajar peserta didik dalam rangka menemukan konsep

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

APA YANG DITULIS PADA TAHAP PENDAHULUAN?

Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran Misal memberi motivasiMengajukan pertanyaan ttg materi yang sudah dipelajari terkait dgn materi dibelajarkan Memberi prasyarat pengetahuan

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

Apa yang ditulis pada kegiatan Inti?

Sintaks model pembelajaran dengan ketentuan pada fase-fase tersebut memuat 5 M, yakni: Apa yang harus mereka amati?Apa yang mungkin siswa tanyakan?Apa data yang akan dikumpulkan? Mengasosiasikan, dan Apa hasil yang harus siswa komunikasikan?

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

Apa yang ditulis pada kegiatan Penutup?

Membimbing siswa membuat rangkuman/simpulan melakukan evaluasi (penilaian dan/atau refleksi) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut ( remedi dan pengayaan)

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

H. Penilaian Meliputi: 1. Jenis/teknik penilaian 2. Bentuk instrumen dan instrumen 3. Pedoman penskoran Soal dan Pedoman dilampirkan dalam RPP

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

Mengantarkan pesertadidik pada suatu permasalahan atau tugas yang dilakukan dst Mengkonstruksikan pengetahuan awal siswa bisa mengajukan pertanyaan yang mengandung masalah, boleh mendemonstrasikanMenyampaikan garis-garis besar materi Menyampaikan tujuan pembelajaran dan ruang lingkup materi pembelajaran

APA YANG DITULIS PADA TAHAP PENDAHULUAN?

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

(boleh dibuat terdiri dari beberapa pertemuan boleh 1 kali pertemuan) yang meliputi: 1. Pendahuluan 2. Kegiatan Inti3. Pentutup

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

Bagaimana Cara Menyusun RPP?(Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013)

Identitas meliputi: Nama Satuan Pendidikan, Mata Pelajaran, Kelas/Semester,

A. Kompetensi Inti (KI)B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Dari Silabus

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

Mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuanMengacu pada indikatorMinimal mengandung 2 aspek, peserta didik dan tingkah laku

D. Materi Pembelajaran:

Merupakan rincian dari materi pokok

Sintaksnya tergambar dalam langkah-langkah pembelajaran

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

ALUR PENYUSUNAN RPP?

S i l a b u s

Model-Model Pembelajaran

RPP

Langkah-Langkah Pembelajaran

KEGIATAN PENUTUP

PENDAHULUAN

KEGIATAN INTI

Kurikulum 2013

EKSPLORASI

ELABORASI

KONFIRMASI

Materi dan Sumber Belajar

Tulis sesuai sistematika

Lihat Permendikbud No 81A Thn 2013

Sesuaikan sintaks dari Model Pembelajaran

Mengamati, Menanya, Mengumpulkan, Mengasosiasikan,Dan Mengkomunikasikan hasil,

ALAT EVALUASI

12

12

APA SAJA KOMPONEN-KOMPONEN RPP?

KOMPONEN-KOMPONEN RPP

data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; materi pokok; alokasi waktu; KI, KD dan indikator pencapaian kompetensi;tujuan pembelajaran materi pembelajaran; metode pembelajaran; media, alat dan sumber belajar; langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan penilaian.

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan

Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. Memberi umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedial

Keterkaitan dan keterpaduan.

memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar

Bagaimana Prinsip Pengembangan RPP?

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. Memberi umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remediKeterkaitan dan keterpaduan.memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar

Bagaimana Prinsip Pengembangan RPP?

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

sesuai silabus

sesuai kondisi satuan pendidikan

Mendorong partisipasi aktif peserta didik;

Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013

Mengembangkan budaya membaca dan menulis;

.

Bagaimana Prinsip Pengembangan RPP?

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

BAGAIMANA TEKNIK MENYUSUN RPP?

S i l a b u s

Model-Model Pembelajaran

RPP

Langkah-Langkah Pembelajaran

KEGIATAN PENUTUP

PENDAHULUAN

KEGIATAN INTI

Kurikulum 2013

EKSPLORASI

ELABORASI

KONFIRMASI

Materi dan Sumber Belajar

Tulis sesuai sistematika

Lihat Permendikbud No 81a Thn 2010

Sesuaikan sintaks dari Model Pembelajaran

Mengamati, Menanya, Mengumpulkan, Mengasosiasikan,Dan Mengkomunikasikan hasil,

ALAT EVALUASI

10

10

rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabuspengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran.pembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok.

Hakikat RPP

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

#

SKENARIO UMUM PELATIHAN PENDAMPINGAN:

PERUBAHAN SIKAP (MINDSET)

WAWASANPENYUSUNAN RPP

KETERAMPILAN MENYUSUN RPP

Tiga tujuan utama, yakni (1) bagaimana cara mengubah sikap peserta pelatihan ini, (2) pengetahuan apa saja yang harus dikuasai, dan (3) keterampilan apa saja yang harus dilatihkan

INDIKATOR

MATERI

Best practice (pengalaman) menyusun RPP

PROSES/ AKTIVITAS

MengidentifikasI Hakikat, prinsip, komponen dan sistematika serta rambu-rambu penyusunan RPP.

Menunjukkan perlilaku rasa ingin tahu RPP kurikulum 2013Berinsiatif untuk berkreasi dalam menyusun RPP kuriukulum 2013Berinisiatif untuk melakukan pendampingan penyusunan RPP kurikulum 2013

Menyusun RPP yang standar yang sesuai dengan Permendikbud No. 81A Tahun 2013

Format hakikat, prinsip, komponen dan sistematika Format telaah RPP Format analisis RPP Format Latihan menyusun RPP

Mendiskusikan rambu-rambu RPP Peserta pelatihan menelaah perbedaan contoh-contoh RPP Mendiskusikan cara atau teknik menyusun komponen RPP.

Menyusun tindak lanjutMelengkapi dan merevisi RPP sesuai dengan Permendikbud 81A Tahun 2013 Mempresentasi-kan hasil revisi RPP

Contoh-contoh RPP

Apreasiasi dan diskusi hakikat RPPDiskusi dan tanya jawab tentang kasus dan best parctice supervisi Melakukan refleksi

8