16
20 Pelatih Legendaris Yang Telah Mengubah Wajah Sepakbola1 1. Franz Beckenbauer Franz Beckenbauer merupakan salah satu pemain terbaik yang pernah ada, tapi Sang Kaisar juga tercatat sukses di tepi lapangan. Hingga kini, dia adalah satu-satunya orang yang pernah memenangi Piala Dunia sebagai kapten dan pelatih, yaitu ketika turnamen itu digelar di tanah kelahirannya pada 1974 dan di Italia 1990. Beckenbauer menekankan kepada para pemainnya agar selalu menikmati permainan dan tidak kebobolan satu gol pun dalam pertandingan. Karisma dan kepemimpinannya sebagai pemain tak hilang meski berganti haluan menjadi pelatih, dan itu terbukti dengan keberhasilan dia membawa Marseille juara Ligue 1 pada musim 1990/91 serta mengantarkan Bayern Munich jadi kampiun Bundesliga 1993/94 dan Piala UEFA 1995/96. 2. Sir Matt Busby Dia adalah patokan kesuksesan seorang pelatih di Manchester United. Sir Matt Busby telah membawa Red

20 Pelatih Legendaris Mengubah Wajah Sepakbola

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sport, Olahraga, Sepakbola.

Citation preview

Page 1: 20 Pelatih Legendaris Mengubah Wajah Sepakbola

20 Pelatih Legendaris Yang Telah Mengubah Wajah Sepakbola1

1. Franz Beckenbauer

Franz Beckenbauer merupakan salah satu pemain terbaik yang pernah ada, tapi Sang Kaisar juga tercatat sukses di tepi lapangan.

Hingga kini, dia adalah satu-satunya orang yang pernah memenangi Piala Dunia sebagai kapten dan pelatih, yaitu ketika turnamen itu digelar di tanah kelahirannya pada 1974 dan di Italia 1990.

Beckenbauer menekankan kepada para pemainnya agar selalu menikmati permainan dan tidak kebobolan satu gol pun dalam pertandingan.

Karisma dan kepemimpinannya sebagai pemain tak hilang meski berganti haluan menjadi pelatih, dan itu terbukti dengan keberhasilan dia membawa Marseille juara Ligue 1 pada musim 1990/91 serta mengantarkan Bayern Munich jadi kampiun Bundesliga 1993/94 dan Piala UEFA 1995/96.

2. Sir Matt Busby

Dia adalah patokan kesuksesan seorang pelatih di Manchester United. Sir Matt Busby telah membawa Red Devils lima kali memuncaki klasemen di kompetisi kasta tertinggi Inggris dalam dua periode, yaitu awal 50-an dan akhir 60-an.

Timnya waktu itu disebut the Busby Babes. Dinamakan demikian karena para anak buahnya yang mayoritas berusia muda, termasuk Bobby Charlton dan Duncan Edwards. Dia sukses mengantarkan United menuju era keemasan, tapi delapan pemain meninggal dalam tragedi Munich.

Sebuah trofi European Cup disabet United besutannya dengan menghantam Benfica 4-1 dalam partai final di Wembley pada 29 Mei 1968 silam.

Page 2: 20 Pelatih Legendaris Mengubah Wajah Sepakbola

Dia merupakan bagian dari English Halls of Fame dan European Halls of Fame untuk kategori pelatih.

3. Fabio Capello

Eks manajer timnas Inggris yang merupakan penganut loyal gaya defensif Italia, tapi kemudian menyeimbangkannya dengan permainan menyerang.

Capello menunjukkan kehebatan melatihnya sejak bersama AC Milan pada awal 1990-an, yaitu ketika dia memimpin Rossoneri membukukan rekor 58 laga tanpa kekalahan di Serie A. Dia juga sosok yang dikenal sangat disiplin dalam melatih.

Pada 1996, Capello hijrah dari Milan ke Real Madrid, tapi gaya defensifnya membuat dia terlempar, lalu kembali ke Milan. Setelah itu, dia melompat ke AS Roma, Juventus, mendapatkan kesempatan kedua bersama Madrid, hingga berakhir di timnas Inggris.

Bersama Three Lions lah dia mengembangkan skema permainan baru yang menekankan pada operan dan sentuhan, yang membuat para gelandang di timnya bisa memaksimalkan kreativitas serta mengalirkan bola dengan lebih akurat.

4. Brian Clough

Prestasi impresif seorang Brian Clough adalah membawa Derby County dan Nottingham Forest promosi dari Second Division ke First Division.

Yang lebih hebat lagi adalah dia mampu memenangi kasta tertinggi Inggris bersama kedua klub tersebut.

Dia merupakan seorang pelatih yang menjunjung tinggi disiplin dan intuisi. Tim-tim asuhannya bermain tidak atraktif, tapi mereka menerapkan kekuatan dan kualitas fisik sebagai senjata utamanya.

Page 3: 20 Pelatih Legendaris Mengubah Wajah Sepakbola

Termasuk dalam deretan trofi persembahan Clough sebagai pelatih adalah empat Piala Liga serta dua European Cup, dan semua itu diraihnya bersama Nottingham.

5. Johan Cruyff

Jika ada yang bisa menunjukkan kepada dunia bahwa sepakbola itu atraktif, memikat dan menyenangkan, maka Johan Cruyff lah orangnya.

Sang legenda Belanda memberi nuansa baru dan berbeda di Barcelona. Sebuah filosofi permainan yang kemudian dikenal dengan sebutan tiki-taka, bentuk revolusioner dari skema total football. Gaya ini memfokuskan pada dua hal: operan pendek dan mobilitas pemain.

Strategi Cruyff sebenarnya cukup sederhana, yakni mengalirkan bola dengan beragam jalur operan, menguasai permainan, dan menusuk lewat setiap celah yang ada.

Dia memenangi Copa del Rey, La Liga, Supercopa de Espana, UEFA Super Cup dan Liga Champions.

6. S.A.F

Melatih sebuah klub selama 25 tahun tanpa putus bukanlah hal mudah, tapi Sir Alex Ferguson telah melakukannya di Manchester United dengan cara yang luar biasa.

Dia berlabuh di Old Trafford pertama kali tahun 1986. Dia harus menunggu hingga musim 1989/90 untuk meraih gelar perdananya, yaitu di ajang Piala FA dan Community Shield.

Ferguson merupakan sosok manajer yang memberi dukungan dan kepercayaan penuh kepada para pemainnya, tapi dia meminta mereka disiplin, baik di dalam maupun luar lapangan.

Banyak talenta hebat yang sudah dipolesnya, termasuk Wayne Rooney, Roy

Page 4: 20 Pelatih Legendaris Mengubah Wajah Sepakbola

Keane dan Eric Cantona.

United telah melewati berbagai era, dan Ferguson mampu membimbing mereka melaluinya hingga dia menjadi pelatih tersukses dalam sejarah persepakbolaan Inggris dengan 12 gelar liga, dua trofi Liga Champions dan sebuah titel Piala Dunia Antarklub FIFA.

Dia juga terpilih oleh IFFHS sebagai Pelatih Terbaik Abad 21.

7. Pep Guardiolla

Pelatih tersukses dalam sejarah Barcelona dengan 14 trofi dalam empat musim.

Strategi tiki-taka telah mengalir dalam darahnya. Josep Guardiola lalu menciptakan tim yang setiap lininya memahami taktik tersebut secara sempurna.

Ketika pertama kali menangani tim utama Blaugrana, Guardiola melepas sejumlah pemain yang tidak masuk dalam rencananya, seperti Ronaldinho, Samuel Eto'o serta Deco, dan membentuk skuad dengan mayoritas pemain dari La Masia.

Salah satu kelebihan Guardiola adalah kemampuan dalam memotivasi para pemainnya.

Dia dianugerahi penghargaan FIFA Ballon d'Or sebagai Pelatih Terbaik pada tahun 2011.

8. Ernst Happel

Pria berdarah Austria ini menjadi pelatih pertama yang memenangi European Cup (Liga Champions) dengan dua klub berbeda, yaitu Feyenord pada musim 1969/70 dan Hamburg pada 1982/83.

Ernst Happel juga meraih gelar liga di empat negara berbeda, yakni Belanda,

Page 5: 20 Pelatih Legendaris Mengubah Wajah Sepakbola

Belgia, Jerman dan Austria. Dia adalah penganut strategi menyerang yang dipadukan dengan pressure total terhadap lawan setiap kehilangan bola.

Salah satu prestasi terbaiknya adalah mengantarkan timnas Belanda ke partai final Piala Dunia 1978.

9. Helenio Herrera

Helenio Herrera adalah pelatih yang melahirkan Grande Inter, tim Inter Milan yang menjuarai European Cup dan Piala Interkontinental secara beruntun pada 1964 serta 1965.

 Il Mago (the Wizard) termasuk perintis penggunaan motivasi psikologis dalam sepakbola. Dia juga menerapkan disiplin ketat kepada para pemainnya, termasuk untuk urusan menjaga diet dan kebugaran.

Herrera telah memenangi 16 gelar bergengsi selama melatih Atletico Madrid, Barcelona, Inter dan AS Roma.

10. Guus Hiddink

Anzhi Makhachkala, yang mengangkatnya sebagai pelatih pada Februari silam, hanyalah satu titik dalam karier panjang Guus Hiddink.

PSV Eindhoven, Valencia, Real Madrid dan Chelsea, begitu pula timnas Belanda, Korea Selatan serta Rusia sudah pernah merasakan tangan dinginnya.

Bagaimana Hiddink menggunakan gelandang bertahan dalam skema klasik 4-4-2 adalah sesuatu yang luar biasa, karena dia memberi lisensi kepada pemain di posisi tersebut untuk ikut aktif dalam menyerang.

Dia adalah pelatih yang menuntut kreativitas serta kemampuan menyerang, dan dia juga brilian dalam memaksimalkan kerjasama tim. Dia bukan orang yang hanya mengandalkan satu 'kartu as' untuk memenangi pertandingan.

Page 6: 20 Pelatih Legendaris Mengubah Wajah Sepakbola

Hiddink telah mencatatkan banyak prestasi, seperti membawa Australia ke babak 16 besar Piala Dunia 2006, meloloskan Rusia ke Euro 2008 dan memenangkan lebih dari 10 gelar bersama klub-klub yang pernah ditanganinya.

11. Ottmar Hitzfeld

Strategi ofensifnya telah menjadikan Ottmar Hitzfeld salah satu pelatih tersukses dalam sejarah persepakbolaan Jerman dan internasional.

Bersama Ernst Happel dan Jose Mourinho, dia merupakan satu dari tiga pelatih yang sanggup memenangi European Cup/Liga Champions dengan dua klub berbeda.

Dalam melatih, Hitzfeld merupakan sosok yang menyukai speed, tempo cepat, sentuhan bola secara konstan dan kerapatan antarlini, gaya yang telah diterapkannya bersama Swiss sejak 2008.

Penghargaan IFFHS World's Best Club Coach pun pernah diraihnya dua kali, yakni pada 1997 dan 2001 silam.

12. Marcelo Lippi

Sepanjang karier kepelatihannya, Lippi percaya bahwa sebuah skuad boleh saja memiliki sederet talenta luar biasa, tapi mereka takkan sukses tanpa mental dan kerjasama tim yang kuat. Oleh karena itu, formasi yang dia terapkan selalu didasarkan pada skill para pemainnya.

Lippi adalah pelatih pertama yang memenangi turnamen internasional paling prestisius dengan klub dan tim nasional, yaitu  Liga Champions dan Piala Interkontinental bersama Juventus pada tahun 1996 serta Piala Dunia 2006 bersama Azzurri.

Sebelum menangani Italia, Lippi pernah melatih lebih dari 10 klub berbeda, termasuk Juve, Inter, Napoli, Atalanta, Siena dan tim primavera Sampdoria.

Page 7: 20 Pelatih Legendaris Mengubah Wajah Sepakbola

Pada tahun 2007, The Times memasukkan nama Lippi dalam daftar 50 Pelatih Terbaik Sepanjang Masa.

13. Rinus Michel

Rinus Michels adalah mastermind di balik salah satu gaya permainan sepkabola paling terkenal dalam sejarah, yaitu total football.

Timnas Belanda menggunakan sistem itu pada era 1970-an. Satu-satunya pemain dengan posisi pasti adalah penjaga gawang. Bek, gelandang dan pemain depan semuanya bebas bertukar posisi untuk mengambil keuntungan dari ruang-ruang kosong yang ditinggalkan oleh lawan.

Johan Cruyff menerapkannya secara sempurna di atas lapangan, dengan Michels sebagai otak dari tepi arena.

Gaya melatih Cruyff pun terinspirasi olehnya.

14. Jose Mourinho

Jose Mourinho adalah salah satu pelatih paling kontroversial sepanjang sejarah sepakbola, tapi dia telah membuktikan kehebatannya bersama Real Madrid, Chelsea, Benfica, Porto, Uniao de Leira dan Inter Milan.

Pria Portugal yang mengklaim dirinya 'special one' ketika pertama kali diperkenalkan sebagai arsitek Chelsea pada tahun 2004 itu sanggup memotivasi para pemainnya untuk mengeluarkan semua kemampuan terbaik dalam diri mereka.

DIa berkeyakinan bahwa seorang pelatih harus menguasai banyak bidang, mulai persiapan tim hingga kepemimpinan, dan itu membuatnya menghasilkan rekor 150 laga kandang tanpa kekalahan dari Februari 2002 sampai April 2011.

Mourinho membawa Inter menjadi tim Italia pertama yang memenangi treble Serie A, Coppa Italia dan Liga Champions. Dia juga orang pertama

Page 8: 20 Pelatih Legendaris Mengubah Wajah Sepakbola

yang menyabet penghargaan FIFA Ballon d'Or untuk kategori Pelatih Terbaik.

Bersama Los Merengues, Mourinho menyabet mahkota Copa del Rey 2010/11, La Liga 2011/12 dan Supercopa de Espana 2012.

15. Miguel Munoz

Miguel Munoz menjadikan Real Madrid salah satu kekuatan terbesar di Eropa.

Dia melatih Madrid selama 16 tahun dan memenangi sembilan gelar La Liga. Belum ada pelatih lain yang sanggup menyamai masa kepelatihan maupun apa yang sudah dicapainya di ibu kota.

Pria Spanyol itu telah melatih sejumlah talenta terbaik di dunia, seperti Alfredo Di Stefano and Ferenc Puskas.

16. Bob Paisley

Bob Paisley menangani Liverpool dari 1974 hingga 1983, cukup waktu untuk membawa klub Merseyside itu ke level yang benar-benar baru.

Dia adalah pelatih tersukses dalam sejarah the Reds dengan persembahan 20 gelar, yaitu enam liga, tiga Piala Liga, enam Charity Shield, tiga European Cup/Liga Champions, satu Piala UEFA dan satu Piala Super Eropa.

Hingga kini, dia masih memegang rekor sebagai satu-satunya pelatih yang memenangi tiga trofi European Cup.

Paisley ahli dalam menggerakkan para pemain sesuai dengan sederet skenario berbeda yang ingin diterapkannya di atas lapangan. Faktor psikologis adalah elemen terpenting dalam strateginya, dan itu membuat dia bisa menarik kemampuan terbaik dari tim besutannya.

Page 9: 20 Pelatih Legendaris Mengubah Wajah Sepakbola

Paisley memenangi enam penghargaan LMA Manager of the Year: 1976, 1977, 1979, 1980, 1982 dan 1983.

17. Nereo Rocco

Jika Anda menyukai Catenaccio, maka berterima kasihlah kepada Nereo Rocco. Pelatih Italia ini menciptakan sebuah sistem yang memfokuskan pada efisiensi barisan belakang. Tujuannya hanya satu, yakni mencegah lawan mencetak angka.

Rocco melakoni debut melatihnya bersama Triestina pada 1947. Secara mengejutkan, dia sanggup membawa mereka ke peringkat dua Serie A, yang hingga kini masih tercatat sebagai prestasi terbaik klub tersebut. Yang paling hebat, Rocco melakukannya dengan strategi Catenaccio sepanjang musim, yang membuatnya terkenal di seantero Eropa.

Sepak terjang itu membawa Rocco ke AC Milan, klub yang dibimbingnya menjuarai European Cup pada tahun 1963 dan 1969.

18. Luiz Felipe Scolari

Pelatih asal Brasil ini telah menangani 17 tim dalam kariernya, termasuk Portugal, Brasil, Chelsea, Palmeiras dan Cruzeiro.

Kebebasan adalah sebuah keharusan bagi Luiz Felipe Scolari. Dia sudah menjajal banyak formasi, tapi ada tiga yang lebih diutamakannya, yaitu 4-3-2-1, 3-4-1-2 serta 4-3-3.

Gelandang memegang peranan penting dalam strategi ofensifnya. Pemain sayap juga selalu menonjol dalam setiap tim yang dibesutnya. Perubahan posisi bukan hal yang asing, dan itu membuat tim-tim Scolari sanggup bermain dengan berbagai pola serta tempo yang dia inginkan.

Beberapa prestasi yang pernah diraihnya adalah Piala Dunia 2002 dan dua titel Copa Libertadores.

19. Giovanni Trapattoni

Page 10: 20 Pelatih Legendaris Mengubah Wajah Sepakbola

Giovanni Trapattoni merupakan salah satu pelatih dengan koleksi gelar terbanyak dalam sejarah.

Bersama Ernst Heppel, Il Trap sanggup memenangi titel liga di empat negara berbeda: Austria, Jerman, Italia dan Portugal.

Baginya, sebuah tim akan sukses jika memiliki kedisiplinan tinggi serta takkan terkalahkan apabila mempunyai lini pertahanan yang kuat dan bisa diandalkan.

Dia sudah membuktikannya bersama AC Milan, Juventus, Inter, Bayern Munich, Benfica serta Salzburg. Juventus bisa dibilang karier terbaiknya dengan enam gelar liga, dua Coppa Italia, dua Piala UEFA serta satu European Cup, Piala Winner, Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental.

20.Arsene Wenger

Menahkodai Arsenal dari 1996. Sejak itu, Arsene Wenger sudah meraih tiga mahkota Premier League, empat titel Piala FA dan empat gelar Community Shield.

Pelatih asal Prancis ini dijuluki Le Professeur karena pendekatan sistematis, pengetahuan luar biasa tentang sepakbola, dan kemampuannya untuk berbicara dalam banyak bahasa.

Selama bertahun-tahun, Wenger dikenal sangat suka merekrut pemain-pemain yang kurang diperhitungkan, lalu menyulap mereka menjadi talenta berkelas dunia. Sederet nama, seperti Nicolas Anelka, Patrick Vieira, Thierry Henry dan Robin van Persie, telah mendunia di bawah tangan dinginnya.

Wenger adalah pria dengan masa kepelatihan terlama dan arsitek tersukses dalam sejarah the Gunners.

Para jurnalis memberi kredit kepada Wenger karena telah merevolusi sepakbola Inggris di akhir 1990-an, terutama untuk pengenalannya terhadap

Page 11: 20 Pelatih Legendaris Mengubah Wajah Sepakbola

sejumlah perubahan dalam latihan dan diet para pemain. Satu hal yang sering ditekankannya adalah bahwa sepakbola harus bisa menghibur publik di seluruh dunia.

Wenger pernah berkata: "Saya percaya, apa pun target dalam hidup ini harus diraih dengan cara yang terbaik sehingga hal itu bisa menjadi sebuah seni."

Source : http://www.bola.net/editorial/20-pelatih-legendaris-yang-telah-mengubah-wajah-sepakbola-20.html