14
TERAPI OKSIGEN Dalam merawat pasien seringkali kita harus melakukan pemberian terapi oksigen, karena pemberian oksigen tersebut sudah merupakan pekerjaan rutin, sehingga tidak terpikirkan bahwa sebenarnya oksigen juga merupakan suatu “obat” yang harus memenuhi kriteria 4 tepat 1 waspada, didalam pemberiannya (tepat indikasi, dosis, cara pemberian, waktu serta waspada terhadap akibat samping. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya hipoksia yaitu : kadar oksigen yang rendah gangguan jalan nafas dan pernafasan gangguan diffusi gangguan transport oksigen gangguan ekstraksi oksigen atau penggunaan oksigen jaringan. Perlu diingat bahwa sebelum melakukan terapi oksigen maka jalan nafas harus dibebaskan lebih dahulu, terutama bila terjadi sumbatan sumbatan jalan nafas total. Penanganan terhadap hipoksia, bila tidak dilakukan dengan cepat dan benar akan meningkatkan mortalitas dan morbiditas, karena adanya hipoksia tidak saja menggannggu fungsi organ atau jaringan akan tetapi juga akan merusak organ atau jaringan tersebut.

20. TERAPI OKSIGEN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

medis

Citation preview

BAB III

TERAPI OKSIGEN

Dalam merawat pasien seringkali kita harus melakukan pemberian terapi oksigen, karena pemberian oksigen tersebut sudah merupakan pekerjaan rutin, sehingga tidak terpikirkan bahwa sebenarnya oksigen juga merupakan suatu obat yang harus memenuhi kriteria 4 tepat 1 waspada, didalam pemberiannya (tepat indikasi, dosis, cara pemberian, waktu serta waspada terhadap akibat samping.

Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya hipoksia yaitu :

kadar oksigen yang rendah gangguan jalan nafas dan pernafasan gangguan diffusi gangguan transport oksigen gangguan ekstraksi oksigen atau penggunaan oksigen jaringan.

Perlu diingat bahwa sebelum melakukan terapi oksigen maka jalan nafas harus dibebaskan lebih dahulu, terutama bila terjadi sumbatan sumbatan jalan nafas total. Penanganan terhadap hipoksia, bila tidak dilakukan dengan cepat dan benar akan meningkatkan mortalitas dan morbiditas, karena adanya hipoksia tidak saja menggannggu fungsi organ atau jaringan akan tetapi juga akan merusak organ atau jaringan tersebut.

Pengertian terapi oksigen

Terapi oksigen adalah suatu tindakan untuk rneningkatkan tekanan parsial oksigen pada inspirasi, yang dapat dilakukan dengan cara :

Meningkatkan kadar oksigen inspirasi (FiO2)

Meningkatkan tekanan oksigen (hiperbarik)

Secara umum indikasi terapi oksigen adalah :

Mencegah terjadinya hipoksia

Terapi terhadap hipoksia

adapun contoh beberapa keadaan atau penyakit yang memerlukan terapi oksigen antara lain :

1. Gagal nafas

2. Trauma multipel berat3. Shock

4. Luka bakar > 25%5. Akut miokard infarct

6. Pasca bedah7. Payah jantung

8. Sepsis9. Keracuanan carbonmonoksida (CO)

10. DllTransport oksigen

Oksigen dalam darah sebagian besar diikat oleh hemoglobin, sedangkan sebagian kecil larut dalam plasma. Banyaknya oksigen yang terikat pada Hb dinyakatan dengan pengertian kandungan oksigen arteri (oxygen content = CaO2)CaO2 = Hb x SaO2 x 1,34

Hb = kadar hemoglobin (g%)

SaO2 = saturasi oksigen (%)

1,34 = konstanta (banyaknya ml oksigen yang terikat setiap 1 g Hb).

Oksigen delivery (DO,), adalah banyaknya oksigen yang disuplai kejaringan,

yang besarnya tergantung pada cardiac output dan kandungan oksigen arteri DO2 = CO x CaO2Bila cardiac output = 5000m1/menit, Hb 15g% dan SaO2 100% DO2 1000ml /menit

Banyaknya oksigen yang digunakan (oxygen consumtion) dinyatakan dengan VO2VO2 = CO x (CaO2 CVO2)CVO2 = kandungan oksigen vena = Hb x SvO2 x 1,34

SvO2 = saturasi oksigen vena (mixed vena)

VO2 250 ml/menit

Alat dan penggunaannya

Alat dan cara terapi oksigen ditentukan oleh banyaknya kadar oksigen (FiO2) yang akan diberikan pada pasien, untuk menentukan FiO2 seringkali kita harus melakukan titrasi, sampai tanda-tanda hipoksia dapat teratasi.

Tanda dan gejala : hipoksia

Sesak

Nafas cuping hidung

Adanya gerak otot nafas tambahan, retraksi intercoctal, suprastemal

Takhikardi, tekanan darah meningkat

Berkeringat dingin Gelisah - bingung

Kalau berat tampak sianosis

Prinsip alat terapi oksigen

FiO2 dapat diatur sesuai kebutuhan

Tidak terjadi rebreathing - penumpukan CO2 Resistensi minimal

Efisien dan ekonomis Nyaman untuk pasien

Dikenal beberapa macam alat untuk terapi oksigen antara lain

Nasal kateter - nasal prong ( 24 - 40%) Masker sederhana (simple mask : 40 - 60%) Masker dengan reservoir rebreathing (40 - 80%) Masker dengan reservoir non-rebreathing (40 - 90%) Sistem venturi (24, 28, 35, 40, 50, 60%) Bag valve mask (bag & mask - sampai 100%) Respirator (21 - 100%) CPAP mask atau nasal (21 - 100%) Incubator (sampai 40%) Oksigen tent atau head box ( 30 - 50%)

Tiga alat terakhir tidak dibahas dalam bab ini

Monitoring terapi oksigen dapat dilakukan secara klinis atau dengan alat yang disebut oksimeter atau percutaneus PaO2 sedangkan secara invasif dengan melakukan pemeriksaan gas darah arteri.

Macam dan penggunaan Untuk Terapi Oksigen

Kanula hidung

Cukup bagus untuk pemberian oksigen dengan flow rate 2 - 4 L/menit dan dapat mencapai FiO2 0,28 0,36.

Pemberian oksigen dengan flow rate yang lebih tinggi akan menyebabkan kurang nyaman bagi pasien

Carakerja

Selain oksigen yang diberikan melalui kanula tersebut, udara luar masih dapat masuk melalui kedua lubang hidung F102 yang dicapai tergantung Flow rate oksigen yang diberikan Volume tidal, volume inhalasi serta rate nafas

Volume dan rongga nasofaring

Bila pasien bernafas melalui mulut, menyebabkan udara masuk pada waktu inhalasi, dan akan mempunyai efek venturi pada bagian belakang faring sehingga menyebabkan oksigen yang diberikan melalui kanula hidung terhirup melalui rongga hidung Dengan kanula hidung pasien masih dapat bicara, makan dan minum

Perhatian :

Kanula hidung dan aliran gas kering menyebabkan trauma dan iritasi mukosa hidung

Sungkup Oksigen

Sungkup sederhana

Sungkup ini dirancang untuk menambah kadar oksigen pada udara pernafasan pasien, umumnya untuk meningkatkan kadar oksigen dengan konsentrasi medium

Kompenen-komponen :

Bagian badan sungkup yang dilengkapi dengan lubang-lubang di kedua sisinya Bagian lain dihubungkan dengan pipa ke sumber oksigen Pita elastik untuk mengikat sungkup pada muka pasien

Mekanisme kerja :

Udara luar masuk dan udara ekshalasi keluar melalui lubang-lubang pada kedua sisi badan sungkup. Oksigen masuk melalui sisi lubang yang lain Konsentrasi akhir dan oksigen yang dihirup tergantung : Berapa liter oksigen ditambahkan Pola pernaf san pasien. Bila ada tenggang waktu berhenti antara ekshalasi dan inhalasi, maka sungkup terisi dengan oksigen, konsentrasi tinggi akan tercapai pada inhalasi berikutnya. Flow rate inhalasi pasien Selama inhalasi oksigen akan diencerkan oleh udara yang masuk melalui lubang-lubang pada sisi sungkup apabila flow rate inhalasi pasien melebihi flow rate oksigen yang diberikan. Seberapa besar kebocoran oleh karena kurang melekatnya sungkup pada muka pasien. Contoh 4L/m oksigen yang diberikan menyebabkan F102 0,35 0,4 pada pola nafas yang normal

Sungkup dengan reservoir rebreathing

Fungsi :

Seperti halnya sungkup sederhana namun dengan sungkup yang memakai reservoir rebreathing diharapkan tekanan partial oksigen pada inspirasi dapat lebih tinggi (80%)

Komponen :

Sungkup sederhana ditambah reservoir bag.

Mekanisme kerja :

Oksigen mengalir 10 - 12 liter/menit mengsi sungkup yang berlubang-lubang pada kedua sisi dinding. Sungkup menerima oksigen yang masuk pada saat ekspirasi hawa ekshalasi mengisi sungkup campur dengan oksigen yang ada sedang hawa ekshalasi sebagian yang lain.

Selanjutnya pada inspirasi berikutnya terhisaplah udara luar yang masuk bercampur dengan udara sisa ekshalasi sebelumnya, dan oksigen dari reservoir bag maupun dan sumber oksigen (tabung).

Sungkup dengan reservoir non rebreathing

Fungsi :

Tidak berbeda dengan sungkup yang lain, hanya saja pada pemakaian sungkup dengan reservoir non rebreathing ini dapat dicapai peningkatan tekanan partial oksigen pada inspirasi lebih tinggi lagi (90%)

Komponen :

Sungkup sederhana dengan lubang berkatup searah pada kedua sisinya. Selama dihubungkan dengan sumber oksigen juga terpasang resrvoir bag.

Mekanime kerja :

Seperti sungkup dengan reservoir bag, namun disini tidak terhirup ulang hawa ekshalasi sebelumnya, digunakan aliran oksigen 10 - 12 liter/menit.

Sungkup venturi : Sungkup penambah, oksigen dengan konsentrasi

tetap, umumnya untuk meningkatkan kadar oksigen konsentrasi tinggi.

Komponen :

Badan sungkup berlubang-lubang pada kedua sisi sungkup

Ujung atas sungkup dihubungkan dengan alat venturi. Alat ini dibuat dalam berbagai ukuran warna, sebagai tanda berapa konsentrasi oksigen yang dapat dicapai. Ada pula alat venturi ini yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diatur seberapa lubang yang dikehendaki dibentuk sehingga dapat dicapai konsentrasi oksigen yang sesuai.

Mekanisme kerja

Oksigen flow yang diberikan tinggi Oksigen tersebut mengalir melalui bagian yang sempit sehingga menyebabkan effek venturi yaitu tekanan negativ ditempat tersebut hal ini menyebabkan udara luar tersedot masuk melalui celah-celah alat venturi dan bercampur dengan oksigen, sehinga dicapai konsentrasi 0,24, 0,28, 0,31, 0,35, 0,4 atau 0,6

Oleh karena flow dan oksigen yang diberikan cukup tinggi maka hawa ekshalasi pasien segera akan didorong keluar dari dalam sungkup melalui lubang, pada kedua sisi sungkup, maka dari itu tidak ada udara ekshalasi yang terhirup kembali dan hal ini tidak akan meningkatkan ruang mati.

Alat Untuk Ventilasi Manual

Ambu bag

Alat ini dimaksudkan untuk dapat digunakan melakukan ventilasi manual. Portable mudah dibawa kemana-mana dan dapat digunakan setiap saat :

resusitasi, untuk memberikan nafas buatan pemindahan pasien yang masih memerlukan nafas buatan nafas buatan jangka pendek Balon ambu terbuat dan bahan karet atau plastik berlapis silikon. Dirancang sedemikian rupa bila bola setelah ditekan segera dapat mengembang sendiri secara otomatis dan udara luar masuk melalui lubang dibagian belakang lubang kecil dan besar. Pada bagian depan terdapat katup searah. (non rebreathing valve - Ambu valve), dan bahan karet, berupa membran tipis berlapis silikon. Katup ini juga berfungsi sebagai katup penyelamat, apabila terjadi kelebihan gas inhalasi yang dipompakan. Ada beberapa ukuran bagi bayi, anak, dan dewasa. Ada yang dirancang sebagai ambu sekali pakai (disposable).

Balon Anestesi

Balon dapat mengembang, apabila diisi dengan oksigen. Merupakan bagian yang penting dan sistem alat penunjang pernafasan.

Komponen :

Balon terbuat dan bahan karet atau plastik anti statik Dirancang dalam bentuk eklipsoidal Dengan beberapa ukuran mulai 0,25 liter, 0,5 liter, 1 liter, 2 liter dan 3 liter. Ujung depan kearah pasien sering dihubungkan dengan pipa korugated yang berakhir pada konektor bengkok.

Pada konektor bengkok tersebut terdapat cabang tempat masuk oksigen, cabang termpat pengukuran tekanan, berhubungan dengan sungkup pasien atau konektor ETT. Ujung belakang balon berakhir pada bagian menyempit berupa pipa karet berlubang. Lubang tersebut dapat diatur besar kecilnya dan ini berfungsi sebagai lubang pengatur tekanan dalam balon (expiratory port)

Perhatian :

Baton dapat mengembang berlebih yang disebabkan oleh karena aliran oksigen yang berlebihan, lubang expiratory port tertutup, sehingga tekan dalam balon tinggi dan dapat menyebabkan pneumothorax. Besar kecilnya baton ikut menentukan cukup tidaknya oksigen bagi pasien. Balon yang terlatu kecil dapat mengakibatkan tidak cukupnya oksigen bagi pasien dengan volume tidal yang besar. Sebaliknya balon yang terlalu besar sulit untuk digunakan membantu dan mengendalikan pernafasan pasien.

Macam Dan Penggunaan Ventilasi Mekanik

Ventilator

Fungsi :

Untuk mengendalikan nafas dengan cara IPPV Beberapa mempunyai fasilitas dengan berbagai model pengendalian/ operasional Dapat digunakan dikamar operasi, ruang rawat intensiv, selama transportasi pasien dalam ambulans ataupun di rumah, misalnya pada pasien-pasien yang memerlukan bantuan nafas di malam hari (nocturnal respiratory assistance) Berbagai klasifikasi/jenis respirator berdasarkan, siklus kerjanya, metode operasionalnya, sumber tenaganya, kecocokannya untuk digunakan di kamar operasi atau di ruang rawat intensiv. Kecocokannya untuk digunakan pasien anak atau dewasa Gambaran ventilator yang ideal Sederhana portable, mudah dan murah Dapat rnemberikan volume tidak kurang 1500cc dengan frekwensi nafas hingga 60 kali/menit dan dapat diatur ratio I/E.Dapat digunakan dan cocok dengan berbagai alat penunjang pernafasan yang lain.

Dapat digunakan pula untuk memberikan udara, oksigen, uap gas, atau campuran.

Dapat dirangkai dengan PEEP.

Dapat memonitor tekanan dalam jalan nafas, volume inhalasi, ekshalasi, volume tidal, frekuensi nafas dan konsentrasi oksigen inhalasi. Mempunyai fasilitas untuk humidifikasi serta penambahan obat didalamnya. Mempunyai alarm, bila terjadi dikoneksi, tekanan didalam jalan nafas yang tinggi, gangguan atau terputusnya sumber listrik. Mempunyai fasilitas untuk SIMV, CPAP, pressure support. Mudah membersihkan dan mensterilkan.