228
PANIN GROUP 2011 Annual Report Laporan Tahunan 2011

2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PANIN GROUP

2011 Annual ReportLaporan Tahunan 2011

Page 2: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi
Page 3: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Nama Perusahaan / :

PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Kedudukan / Domicile :

Jakarta, Indonesia

Berdiri / Established :

15 Januari 1982 / January 15th, 1982

Modal Dasar / Authorized Capital :

Rp 2.603 miliar / Rp 2.603 billion

Modal Ditempatkan & Disetor Penuh /

Issued and Fully Paid Capital :

Rp 943,7 miliar / Rp 943,7 billion

Kegiatan Usaha / Business Activities:

Pembiayaan Konsumen, Sewa Pembiayaan dan Anjak Piutang

Consumer Financing, Leasing and Factoring

Name of Company

Page 4: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Profil Perusahaan

Visi, Misi, Nilai-Nilai Perusahaan

Sekilas PT Clipan Finance Indonesia Tbk.

Sejarah

Peristiwa Sepanjang Tahun 2011

Penghargaan

Jaringan Usaha

Struktur Organisasi

Performa 2011

Ringkasan Laporan Tahunan 2011

Ikhtisar Kinerja

Ikhtisar Keuangan

Kronologis Pencatatan Saham

Ikhtisar Saham

Sambutan Komisaris Utama

Sambutan Direktur Utama

Sumber Daya Manusia

Tinjauan Sumber Daya Manusia

Profil Dewan Komisaris

Profil Dewan Direksi

Tinjauan Bisnis

Produk-produk Kami

Kinerja Operasional

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Manajemen Risiko

Pembahasan dan Analisa Manajemen

Pembahasan dan Analisa Manajemen

Pandangan Terhadap Tahun 2012

Tanggung Jawab Sosial Perseroan

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal

Tanggung Jawab Atas Pelaporan Tahunan 2011

Laporan Keuangan

Company Profile

Vision, Mission, Corporate Values

PT Clipan Finance Indonesia Tbk.

At A Glance

History

Events During The Year 2011

Awards

Bussiness Network

Organization Structure

Performance 2011

Summary of 2011 Annual Report

Performance Highlights

Financial Highlights

Chronology Of Share Listing

Stock Highlights

Message From President Commissioner

Message From President Director

Human Resources Overview

Human Resources Overview

Board of Commissioners’ Profile

Board of Directors’ Profile

Business Overview

Our Products

Operasional Performance

Good Corporate Governance

Good Corporate Governance

Risk Management

Management Discussion and Analysis

Management Discussion and Analysis

Outlook for the Year 2012

Corporate Social Responsibility

Capital Market Proffesional and Supporting Agencies

Responsibility for the 2011 Annual Report

Financial Statements

04

05

07

09

11

13

14

17

20

22

23

24

26

32

41

47

49

53

56

61

77

89

105

107

110

111

112

Daftar Isi Table of Content

Page 5: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Vision

To become one of the leading

financial services companies

offering the best financial

solutions for our customers.

Mission

Increase our market share and our customer

base by building on our heritage of offering

premium service and innovative products

through a comprehensive distribution

network.

Corporate Values

?Customer Satisfaction

?Innovation

?Professionalism

?Integrity.

Visi

Menjadi salah satu perusahaan

jasa keuangan terdepan yang

memberikan solusi keuangan

terbaik bagi nasabah.

Misi

Meningkatkan market share dan database

pelanggan dengan membangun budaya

pelayanan yang bermutu tinggi dan inovasi

produk melalui jaringan distribusi yang

komprehensif.

Nilai-Nilai Perusahaan

?Kepuasan Pelanggan

?Inovasi

?Profesionalisme

?Integritas.

Page 6: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

05 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

PT Clipan Finance Indonesia Tbk (“Perseroan” atau “Clipan Finance”) didirikan pada tahun 1982 sebagai Perseroan berbadan hukum Indonesia dan berkedudukan hukum di Jakarta, yang semula merupakan Perseroan patungan dengan pemegang saham antara lain Credit Lyonnais dari Perancis sebagai pemegang saham mayoritas dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin Bank”). Clipan Finance merupakan salah satu Perseroan pembiayaan tertua di Indonesia yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1990. Melalui bursa, pada tahun 1997 Panin Bank mengambil alih kepemilikan saham Perseroan dari Credit Lyonnais yang menjadikan Panin Bank sebagai pemegang saham mayoritas Perseroan hingga kini.

Sesuai dengan ketentuan pasal 3 ayat 1 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah menjalankan usaha sebagai Perseroan Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa guna usaha, pembiayaan konsumen dan anjak piutang.

Saat ini Kegiatan usaha Perseroan lebih difokuskan pada pembiayaan konsumen otomotif retail yang portfolionya telah mencapai 51% dari seluruh total portfolio kegiatan usaha Perseroan.

Menjadi salah satu Perseroan pembiayaan yang telah berhasil melewati krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997, telah membuktikan keberhasilan Perseroan dalam menjaga dan melindungi aset Perseroan dari eksposur terhadap resiko-resiko kerugian atas instrumen keuangan yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha dan kondisi keuangan Perseroan baik secara mikro maupun makro.

Keberhasilan tersebut merupakan bukti nyata bahwa Perseroan memiliki kesehatan aset yang baik dan juga merupakan bukti nyata dari komitmen yang kuat dan peran aktif Manajemen Perseroan dalam menerapkan praktik manajemen resiko yang berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Kepercayaan dan dukungan penuh yang diberikan secara nyata dari Panin Bank selaku pemegang saham mayoritas terutama dari sisi pendanaan juga menjadi salah satu kunci keberhasilan Perseroan melewati masa krisis.

Memiliki strategi usaha yang terarah yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati-hatian yang ditunjang oleh struktur permodalan yang kuat dan jaringan usaha yang menyebar di berbagai wilayah Indonesia, serta didukung oleh Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional dengan sistem teknologi yang canggih dan terintegrasi, merupakan modal dasar keberhasilan Clipan Finance dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai Perseroan pembiayaan terkemuka.

Sampai dengan akhir tahun 2011 Perseroan telah memiliki 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.

Pencapaian Perseroan pada lima tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan keuangan yang sangat signifikan. Terhitung sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, jumlah pendapatan, laba bersih dan jumlah aset Perseroan masing-masing meningkat sebesar 221%, 270% dan 186%.

Berawal dari tahun 2000 dan terus berlanjut hingga tahun 2011, berbagai penghargaan sebagai Perusahaan Multifinance terbaik telah diraih oleh Perseroan dari berbagai media masa keuangan terkemuka, seperti InfoBank, Investor dan Forbes Indonesia. Pada tahun 2010 dan 2011, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia juga telah menobatkan Perseroan sebagai Perusahaan Multi Finance terbaik.

PT Clipan Finance Indonesia Tbk (“the Company” or “Clipan Finance”) was established in 1982 as a legal business entity in 2011 in Indonesia with a legal domicile in Jakarta. At first it was established as a joint venture between a number of shareholders, including Credit Lyonnais of France as the majority shareholder and PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin Bank”). Clipan Finance is among the oldest multifinance company in Indonesia, having its shares listed on the Jakarta Stock Exchange in 1990. Through the stock exchange, in 1997 Panin Bank took over the ownership of the Company from Credit Lyonnais, and up to the present Panin Bank remains the majority shareholder of the Company.

Pursuant to Article 3 of the Articles of Association, the Company's main activities as a multifinance company covers net investment in finance leases, consumer financing and factoring.

Currently the business activities of the Company are more focused on the retail financing of automotive products, which have accounted for 51% of its total financing portfolio.

Having gone through the deep monetary crisis that struck Indonesia in 1997, the Company has proven its resilience and ability to protect and maintain its assets from exposure to risks of losses and impairment to financial instruments that may affect its business sustainability and financial conditions, both macro and micro.

This success also serves as an evidence that the Company possesses assets that are of excellent quality and a strong commitment to and active management role in risk management practices that uphold the principle of prudence. The full trust and support given by Panin Bank as its majority shareholder especially with respect to funding are also key to the Company's success in overcoming the critical periods in its lifetime.

Having a focused business strategy which upholds the principle of prudence at all times, and supported by a strong capital structure and a vast network of branches all over Indonesia, as well as a reliable and professional workforce and an advanced and integrated system, the Company has all it takes to run its business as a leading multifinance company.

At the end of 2011, the Company has 18 branch offices and 15 marketing offices spread in Sumatera, Java, Bali, Kalimantan and Sulawesi.

The Company's achievements in the last five years have shown significant financial growth. During the period of 2007 through 2011, the Company's income, net income, and total assets have increased by 221%, 270%, and 186%, respectively.

Starting in 2000 and up to 2011, various awards as the best multifinance company have been achieved by the Company from various mass media in the finance industry, such as InfoBank, Investor, and Forbes Indonesia. In 2010 and 2011, the Association of Multifinance Companies in Indonesia (APPI) also awarded the Company as the best multifinance in Indonesia.

Sekilas PT Clipan Finance Indonesia TbkPT Clipan Finance Indonesia Tbk At A Glance

Page 7: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 06 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya memiliki beberapa strategi usaha yang dijadikan sebagai acuan yang harus diambil dalam menghadapi persaingan usaha serta kelangsungan dan perkembangan usaha Perseroan di tahun tahun yang akan datang. Adapun strategi yang dimiliki adalah sebagai berikut:

1. Senantiasa menjaga hubungan yang kuat dan erat dengan mitra usaha dan nasabah dan berupaya meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mereka.

2. Mengembangkan inovasi-inovasi produk baru yang dapat diterima oleh pasar sehingga dapat membantu pelanggan mendapatkan solusi keuangan yang terbaik.

3. Senantiasa mencari alternatif sumber pendanaan yang lebih baik agar dapat lebih bersaing di market.

4. Melakukan pricing strategy terhadap produk yang dianggap memiliki resale value cukup baik dan resiko terukur untuk sebaran wilayah yang berbeda.

5. Memperluas jaringan usaha di wilayah yang masih berpotensi dan besar pangsa pasarnya agar dapat menjangkau dan lebih dekat dengan nasabah dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh mitra kerja dan nasabah dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi ekonomi di wilayah tersebut.

6. Pengembangan Teknologi Informasi terkini serta kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional untuk mendukung pertumbuhan kegiatan usaha.

7. Perluasan pasar retail maupun korporasi melalui utilisasi jaringan cabang dan unit kerja.

8. Tetap fokus pada portfolio pembiayaan yang mampu memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tetap mengacu pada tingkat kesehatan aset yang dibiayai.

9. Menerapkan fungsi Manajemen Resiko yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati-hatian.

10. Senantiasa melakukan penyempurnaan sistem dan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi terkini di market agar dapat terus bersaing dan meningkatkan produktivitas, efisiensi serta mendukung aktivitas kegiatan usaha.

Perseroan dengan ijin yang dimilikinya dapat menjalankan kegiatan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memfokuskan kegiatan pembiayaannya pada aset dengan tingkat pengembalian yang tinggi dan tetap terus memperhatikan secara khusus kualitas dari aset tersebut.

Pembiayaan Konsumen, lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan atas kepemilikan kendaraan bermotor roda empat khususnya kendaraan bekas baik kendaraan niaga maupun non-niaga dengan jenis dan merek kendaraan yang memiliki nilai jual kembali yang tinggi.

Sewa Pembiayaan, lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal berupa alat-alat berat baru khususnya dan kendaraan bermotor roda empat niaga dan non niaga bekas yang umum digunakan untuk kegiatan di berbagai industri dan memiliki risiko yang rendah.

Anjak piutang (Factoring) lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu Perseroan dari transaksi perdagangan dalam negeri.

Kegiatan Usaha

Sekilas PT Clipan Finance Indonesia TbkPT Clipan Finance Indonesia Tbk At A Glance

In conducting its business activities, the Company employs a number of business strategies to which it refers constantly in order to cope with a tighter business competition and ensure the sustainability and development of its business in the coming years. The strategy consists of the following measures:

1. Maintaining a strong and fruitful relationship with business partners and customers and strive to enhance their trust and satisfaction.

2. Develop and innovate new products attractive to the market so that customers can find the best financial solutions possible.

3. Seek alternative funding sources to be more competitive in the market.

4. Implement pricing strategy for products that have higher resale value and measurable risks for different spreads of locations.

5. Expand business network in areas with high potential and vast market so as to reach out to new customers and strengthen relationship with existing customers by providing the best services to all business partners and customers, with due consideration to the economic conditions of the respective areas.

6. Develop information technology infrastructure in conjunction with the latest developments in the field and improve human resources quality to be more reliable and professional to support business growth.

7. Expand the retail and corporate markets by utilizing effectively the branch network and all work units.

8. Stay focused on the financing of portfolio with high rates of return, with due consideration to the quality of the assets being financed.

9. Implement risk management functions that uphold the principle of prudence at all times.

10. Improve all systems and procedures and adjust them to the latest developments in the market so as to be competitive and increase productivity, efficiency, and support all business activities.

Business Activities

The Company has a license to engage in the consumer financing, leasing, and factoring businesses.

In running its business, the Company focuses its financing activities on assets with a high rate of return by taking into account, specifically, the quality of the said assets.

Consumer financing is more focused towards financing for ownership of four-wheeled motorized vehicles, in particular used or secondhand vehicles, both for commercial or for non-commercial purposes, whose types and brands have been known to have a high resale value.

Leasing is more focused on financing for the provision of capital goods in the form of new heavy machineries and four-wheeled motorized vehicles for commercial and non-commercial purposes, which are commonly used in various industries and with low risk.

Factoring is more focused on financing for purchase and/or transfer and administration of receivables or short-term debts of companies from domestic trading transactions

Page 8: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

SejarahHistory

1982

2000-2002

1990

2003-2004

1993

2005

1997-2000

2006

2007

07 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Didirikan dengan nama PT Clipan Leasing Corporation.

Established under the name PT Clipan Leasing Corporation.

Cabang Bandung dan Medan diresmikan.

Opening of Bandung and Medan office branches.

PT Clipan Leasing Corporation berganti nama menjadi PT Clipan Finance Indonesia. Pada tahun yang sama melakukan Penawaran Umum di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Paralel dan merupakan salah satu perusahaan multifinance yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

PT Clipan Leasing Corporation changed its name to PT Clipan Finance Indonesia. In the same year performed Initial Public Offerings in Jakarta Stock Exchange and parallel bourse. The IPO was recorded as the first IPO for multi-finance companies in Indonesia.

Melakukan penawaran obligasi Clipan Finance I dan II melalui Bursa Efek Surabaya. Ditahun yang sama membuka cabang di Jakarta Utara, Lampung, Pekanbaru, Surabaya dan Yogyakarta.

Issued Clipan Finance Bonds I and II through Surabaya Stock Exchange. In the same year opened office branches in North Jakarta, Lampung, Pekanbaru, Surabaya and Yogyakarta.

Cabang pertama di Denpasar diresmikan.

Inauguration of first office branch in Denpasar.

Cabang Palembang, Balikpapan dan Semarang diresmikan.

Opening office branches in Palembang, Balikpapan and Semarang.

Melakukan Penawaran Umum Terbatas I, II dan III dengan hak memesan efek terlebih dahulu di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Performed Limited Public Offerings I, II, III with preemptive rights at the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.

Pembukaan kantor cabang Tangerang.

Opening Tangerang office branch.

Melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dengan hak memesan efek terlebih dahulu di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Limited public offering IV with Pre-emptive rights at the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.

Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri dan Bank Multicor .

Obtained loan facilities from Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri and Bank Multicor.

Perubahan susunan Dewan Komisaris Perusahaan.

Undertook changes in the Company’s Board of Commissioners.

Page 9: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 08 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

SejarahHistory

2008

2009

2010

2011

Cabang Makasar, Banjarmasin, Samarinda, Bogor, Bekasi, Depok, Manado diresmikan.

Opening marketing branches in Makasar, Banjarmasin, Samarinda, Bogor, Bekasi, Depok, and Manado .

Penambahan anggota Dewan Komisaris.

Appointed additional member to the Board of Commissioners.

Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Sinar Mas dan Bank Victoria International.

Obtained loan facilities from Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Sinar Mas and Bank Victoria International.

Pembukaan kantor-kantor pemasaran Jambi, Tasikmalaya, Kemayoran dan Jakarta Barat.

Opening marketing branches in Jambi, Tasikmalaya, Kemayoran and West Jakarta.

Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank Victoria International, Bank Windu Kentjana International dan Bank Permata.

Obtained loan facilities from Bank Panin, Bank Victoria International, Bank Windu Kentjana International dan Bank Permata.

Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Undertook changes in the Company’s BOC and BOD.

Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, BCA, Bank BNI, Bank BII, Bank ICBC, Bank CIMB Niaga, Bank Hana, Bank Permata, Bank Victoria Internasional.

Obtained loan facilities from Bank Panin, BCA, Bank BNI, Bank BII, Bank ICBC, Bank CIMB Niaga,Bank Hana, Bank Permata and Bank Victoria International.

Penambahan anggota Direksi.

Additional member of BOD.

Pembukaan kantor pemasaran Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Serang, Karawang, Sukabumi.

Opening marketing branches in South Jakarta, East Jakarta, Serang, Karawang, Sukabumi.

Pembukaan kantor pemasaran Pangkal Pinang, Muara Bungo, Palu, Bukit Tinggi, Kendari dan Bengkulu.

Opening of marketing offices in Pangkal Pinang, Muara Bungo, Palu, Bukit Tinggi, Kendari and Bengkulu.

Memindahkan Kantor Pemasaran Tasikmalaya ke Cabang Bandung sehubungan dengan berakhirnya masa sewa menyewa ruangan kantor pemasaran hingga diperolehnya lokasi baru untuk kantor pemasaran.

Relocation of Tasikmalaya Marketing Office to Bandung Branch Office, due to the termination of the contract to lease the office space, until a new location for the marketing office is obtained.

Melakukan Penawaran Umum Terbatas V kepada Para Pemegang Saham Perseroan dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”).

Limited Public Offering V to Shareholders of the Company in relation to the issuance of Preemptive Rights.

Menerbitkan Obligasi Clipan Finance Indonesia III .

Issuance of the Clipan Finance Indonesia III Bonds.

Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank Mandiri, BCA, Bank BNI, Bank Danamon, Bank Permata, Bank ICBC, Bank Hana, Bank Victoria dan Bank Capital.

Secured loans from Bank Panin, Bank Mandiri, BCA, BNI, Bank Danamon, Bank Permata, ICBC, Hana Bank, Bank Victoria and Bank Capital.

Page 10: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Peristiwa Sepanjang Tahun 2011Events During The Year 2011

Januari

April Juni Juli Agustus

Maret

09 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Rapat Kerja Nasional Manajemen d a n P i m p i n a n C a b a n g d i Yogyakarta.

National Work Meeting for the Management and Branch Managers at Yogyakarta.

Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Mandiri.

Obtaining credit facility from Bank Mandiri.

Memperoleh penambahan fasilitas k r e d i t d a r i B a n k D a n a m o n Indonesia.

Obtaining additional credit facility from Bank Danamon Indonesia.

Memperoleh penambahan fasilitas kredit dari Bank Hana.

Obtaining additional credit facility from Bank Hana.

Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Danamon Indonesia.

Obtaining credit facility from Bank Danamon Indonesia.

Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Panin.

Obtaining credit facility from Bank Panin.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa di Gedung Bank Panin Jakarta.

Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholder at Panin Bank Jakarta. .

Pembukaan kantor pemasaran Pangkal Pinang dan Muara Bungo.

Opening of the Pangkal Pinang and Muara Bungo Marketing Offices.

Memperoleh penambahan dan perpanjangan fasilitas kredit dari Bank Capital .

Obtaining additional and term extension credit facility from Bank Capital.

Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Central Asia.

Obtaining credit facility from Bank Central Asia.

Memperoleh fasilitas kredit dari Bank ICBC Indonesia.

Obtaining credit facility from Bank ICBC Indonesia.

Pembukaan kantor pemasaran Palu.

Opening of the Palu Marketing Office.

“GOWES” Clipan Finance Indonesia.

“GOWES” Clipan Finance Indonesia.

Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Permata.

Obtaining credit facility from Bank Permata.

Pembukaan kantor pemasaran Bukit Tinggi.

O p e n i n g o f t h e B u k i t T i n g g i Marketing Office.

Page 11: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Peristiwa Sepanjang Tahun 2011Events During The Year 2011

Laporan Tahunan 2011 10 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Oktober

November - DesemberSeptember

Pembukaan kantor pemasaran Kendari .

Opening of the Kendari Marketing Office.

Penyelenggaraan Public Expose d a l a m ra n g k a p e n e r b i t a n Obligasi Clipan Finance III.

Public Expose for the Issuance of Clipan Finance III Bonds.

Memperoleh perpanjangan fasilitas kredit dari Bank Panin.

Obtaining term extension credit facility from Panin Bank.

Memperoleh perpanjangan fasilitas k r e d i t d a r i B a n k V i c t o r i a International .

Obtaining term extension credit f a c i l i t y f r o m B a n k V i c t o r i a International .

Pelaksanaan Training Pajak.

Training on Taxation.

Pembukaan kantor pemasaran Bengkulu.

Opening of the Bengkulu Marketing Office.

Memperoleh fasilitas perpanjangan waktu kredit dari Bank Negara Indonesia.

Obtained term extension credit facility from Bank Negara Indonesia.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

Extraordinary General Meeting of Shareholders

Page 12: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PenghargaanAwards

11 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

2001, 2002, & 2003

2005

2005, 2006, & 2007

2007

Perusahaan multifinance terbaik dalam bentuk Investor Award pada tahun 2001, 2002 dan 2003 dari Majalah Investor, FEUI, dan Prasetio Utomo.

Penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan kembali diperoleh berturut-turut pada tahun 2005 dan 2006 dari Majalah Info Bank.

Pada tahun 2007, mendapat penghargaan dari Majalah Investor sebagai salah satu perusahaan penerbit obligasi terbaik.

Penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan pada tahun 2007 dari Majalah Info Bank.

In 2007, the Company received award from Investor Magazine as one of the best bond issuers.

In 2007, the Company received award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial Performance.

Pada tahun 2005 terpilih sebagai salah satu Emiten Terbaik sektor multifinance versi Majalah Investor.

In 2005, the Company was selected as one of the Best Public Companies in 2005 from Investor Magazine.

The Best Listed Company in Multifinance in the form of Investor Award in 2001, 2002 and 2003 from Investor Magazine, FEUI and Prasetio Utomo.

In 2005 and 2006, the Company received an award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial Performance.

Page 13: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 12 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

2007 & 2008

2009

2010

2011

Mendapat ranking tertinggi di sektor pembiayaan diantara perusahaan publik lainnya untuk tahun 2007 dan 2008 dari Majalah Investor.

Penghargaan sebagai perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan pada tahun 2010 dari Majalah Info Bank.

Penghargaan sebagai “Perusahaan Multifinance Terbaik tahun 2010” untuk kategori aset Rp 1 triliun – Rp 2 triliun dari Majalah Investor.

Penghargaan dari APPI sebagai “Juara III Perusahaan Multifinance Terbaik 2010” untuk kategori aset diatas Rp 500 miliar.

Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat sangat bagus selama 5 tahun berturut-turut versi Majalah Info Bank.

Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat “Sangat Bagus” pada tahun 2011 dari Majalah Info Bank.

Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat “Sangat Bagus 5 tahun berturut-turut” pada tahun 2011 dari Majalah Info Bank.

Penghargaan sebagai salah satu “Multifinance Terbaik tahun 2011” dari Majalah Investor.

Penghargaan dari APPI sebagai “Perusahaan Multifinance Terbaik 2011” untuk kategori aset diatas Rp 500 milyar.

Penghargaan dari Majalah Forbes Indonesia : BEST of THE BEST AWARD 2011 : “The A List “ The 40 Top Performing Small and Midsized Companies.

In 2011 Received an award as a multifinance company with Outstanding Performance from Info Bank Magazine.

In 2011 Received an award as a multifinance company with Outstanding Performance for 5 consecutive years from Info Bank Magazine.

Received an award as one of “The Best Multifinance Company in 2011” from Investor Magazine.

Received an award from APPI as “The Best Multifinance Company in 2011” for the Rp 500 billion asset category.

Received the 'Best of the Best Award 2011': “The A List of the 40 Top Performing Small and Midsized Companies” from Forbes Indonesia Magazine.

In 2010, the Company received an award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial performance.

The Company received 'the 2010 Best Multifinance Company' award, in the Rp1trillion to Rp2 trillion category from Majalah Investor magazine.

The Company received an APPI award as ' 2010 #3 Best Multifinance Company' in the Rp500 billion category.

The Company received award from Info Bank Magazine as one of the best multifinance company for 5 years since 2005-2009.

Penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan pada tahun 2009 dari Majalah Info Bank.

Pada tahun 2009, Mendapat Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat sangat bagus selama 5 tahun berturut-turut versi Majalah Info Bank.

In 2009, the Company received an award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial performance.

In 2009, the Company received award from Info Bank Magazine as one of the best multifinance company for 5 years since 2004- 2008.

In 2007 and 2008, the Company obtained highest ranking in financing business among other public companies from Investor Magazine.

Page 14: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Jaringan UsahaBussiness Network

13 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Pada tahun 2011, Clipan Finance telah memiliki 33 kantor jaringan pemasaran yang tersebar di Indonesia yang terdiri dari 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran. Enam kantor pemasaran baru yang dibuka selama tahun 2011 adalah Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Muara Bungo, Bukit Tinggi dan Bengkulu (Sumatera), Palu dan Kendari (Sulawesi). Kantor pemasaran baru tersebut difokuskan untuk penjualan produk pembiayaan konsumen.

Pada bulan September 2011, Perseroan telah memindahkan kantor pemasaran Tasikmalaya ke kantor Cabang Bandung berkenaan dengan telah berakhirnya masa sewa menyewa ruangan kantor pemasaran di Tasikmalaya sampai ditetapkan kemudian.

Kantor Pusat

JABODETABEK

/ Head O_ceWisma Slipi Lt. 6Jl. Let. Jen. S. ParmanKav.12, Jakarta 11480Tel: (021) 5308005Fax: (021) 5308026,5308027

/ Greater JakartaJakarta BaratBusiness Park Kebon JerukB-10, Jl. Meruya Ilir No. 88Jakarta BaratTel: (021) 30067871, 30067872Fax: (021) 30067871

Jakarta UtaraKomplek Ruko Mall KTCBlok A No.16.Jl. Boulevard BaratKelapa Gading, Jakarta UtaraTel: (021) 45851191, 4524489Fax: (021) 4524626

BogorJl. Raya Tajur No.240 EWangun,Bogor 16720Tel: (0251) 248043Fax: (0251) 248044

DepokJl. Margonda Raya No.535FPondok Cina, Beji, DepokTel: (021) 78849532, 78849507Fax: (021) 78849588

TangerangRuko BataviaBlok AA-2 No.18Jl. Boulevard Gading SerpongTangerang 15000Tel: (021) 54214039, 54214040Fax: (021) 54213670

BekasiRuko Grand Mall Blok A/25Jl. Jend. SudirmanBekasi 17137Tel: (021) 88953921, 88957747Fax: (021) 88954171

KemayoranBursa Mobil KemayoranBlok E No.50 KemayoranJakarta PusatTel: (021) 65868121Fax: (021) 65868121

Jakarta SelatanRukan Fatmawati Mas Blok IINo.205Jl. RS Fatmawati Kav. 20Jakarta SelatanTel: (021) 7654937, 7662346Fax: (021) 7654938

Jakarta TimurRuko Kalimalang SquareBlok KS No. 6Jl. Inspeksi Kalimalang,Pondok BambuJakarta TimurTel: (021) 86609770, 86610672Fax: (021) 86610536

KarawangRuko Blok III No.7Jl. Galuh Mas RayaKarawangTel: (0267) 8450052Fax: (0267) 8450052

SerangJl. Raya Serang-Cilegon Km.3 LegokKelurahan Drangong,Kecamatan Taktakan, Kota SerangTel: (0254) 227364, 227372Fax: (0254) 227364

SukabumiJl. Jend. Sudirman No. 75CSukabumiTel: (0266) 234956, 234957Fax: (0266) 234936

/ Java and Bali

BandungGedung Bank Panin Lt. 4Jl. Asia Afrika No. 166-170Bandung, Jawa BaratTel: (022) 4202903, 4222246Fax: (022) 4200774

Jawa Dan Bali

SemarangRuko Mataram Plaza Blok E/6Jl. MT Haryono No. 427-429SemarangTel: (024) 3563919, 3563768Fax: (024) 3560068

YogyakartaGedung Bank Panin Lt. 2Jl. Gejayan CT X No. 10Yogyakarta, Jawa TengahTel: (0274) 557536, 557521Fax: (0274) 557523

SurabayaJl. Diponegoro No.233Surabaya, Jawa TimurTel: (031) 5623077Fax: (031) 5623014

DenpasarGedung Bank Panin Lt. 2Jl. Diponegoro 150Pertokoan IDT, Genteng Biru A4-6Denpasar, BaliTel: (0361) 227895, 247400Fax: (0361) 237911

/ Sumatera

LampungJl. Jend. Sudirman No.42Bandar LampungTel: (0721) 254635, 254535Fax: (021) 268190

PalembangJl. Lingk I No.1096ERT/RW 17/04Kel/Kec 15 Ilir/Ilir TimurPalembangTel: (0711) 356594, 356743Fax: (0711) 357457

PekanbaruJl. Tuanku Tambusai No.399Pekanbaru, Riau 28125Tel: (0761) 571455, 571881, 571544Fax: (0761) 571977

Sumatera

MedanKomplek Golden Trade CentreJl. Gatot Subroto No.20Medan,Sumatera Utara 20111Tel: (061) 4521420, 4521530,Fax: (061) 4521484

JambiJl. Hayam Wuruk No.3AJelutung, JambiTel: (0741) 21151, 21152Fax: (0741) 7555756

Muara Bungo Komplek Pertokoan WTC blok G No. 2 Jl.Lintas Muara Bungo, Kec. Pasar Muara Bungo,Kel. Bungo Barat, Kab. Bungo, Propinsi Jambi.Tel. :0747 – 7324051, 7324052Fax : 0747 - 7324050

Pangkal PinangJl. Soekarno Hatta Km. 5 No. 17, Kel. Dul, Kec.Pangkalan Kab Bangka Tengah,Bangka BelitungTel. :0717 – 4261281, 4261283Fax : 0717 - 4261092

Bukit TinggiJl. Prof M Yamin No. 36DBukit TinggiTel. :0752 – 33801, 33807Fax : 0752 - 33847

Bengkulu Jl, S. Parman No. 19 Bengkulu Tel. :0736 – 25682Fax : 0736 - 2567

/ Borneo

BalikpapanJl. MT Haryono No. 88Balikpapan, Kalimantan TimurTel: (0542) 872208Fax: (0542) 444687

Kalimantan

SamarindaJl. Ahmad Yani No. 21Sungai Pinang DalamSamarinda, Kalimantan TimurTel: (0541) 772439Fax: (0541) 772020

BanjarmasinJl. A. Yani Km. 55 No.450 CBanjarmasin,Kalimantan SelatanTel: (0511) 3263596, 3263597Fax: (0511) 3263598

/ Sulawesi

MakasarKomplek Metro SquareJl. Latimojong No. C26Lariangbangi, MakasarTel: (0411) 3620502, 3620503Fax: (0411) 3611731

ManadoKompleks Bank PaninJl. Dotulolong Lasut No.9Manado 95111Tel: (0431) 874585, 878815, 878817Fax: (0431) 874594

PaluJl. Emy Saelan No. 42Palu Tel. :0451 – 457060, 421103Fax : 0451 - 485432

KendariJl. Brigjend M Yoenoes, KompleksKendariSenapati Land Blok A No. 34

Sulawesi

In 2011, Clipan Finance has 33 offices spread out all over Indonesia, consisting of 18 branch offices and 15 marketing offices. Six marketing offices opened in 2011 were Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Muara Bungo, Bukit Tinggi and Bengkulu (Sumatera), Palu and Kendari (Sulawesi). These new marketing offices are focused to market consumer financing products.

In September 2011, the Company relocated its Tasikmalaya Marketing Office to its Bandung Branch Office, due to the termination of the contract to lease the office space, until a new location for the marketing office is obtained.

Page 15: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 4 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 1

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Audit Commitee

General Meetingof Shareholders

Risk ManagementCommittee

Risk Management

MarketingDirectorate

Penanggung JawabPMN

Investor & CorpRelation Secretary

Finance & HRDirectorate

Compliance & SOP

Credit RiskManagement

Board ofCommissioners

Board ofDirectors

Internal Audit

Operation & ARDirectorate

Collection &Remedial

Area Collection Manager

Task Force

Operation

Factoring HeavyEquipment

OtoCommercial

OtoPassenger

Finance &Accounting

Regional Area Bussiness & ProductDevelopment

Branches

Treasury

GA & Inventory

InformationTechnology

HumanResources

CorporateLegal

Credit RiskNon Otomotif

Credit RiskOtomotif

Compliance

SystemOperatingPrecedure

Litigasi

Finance &Accounting

FinancialPlaning &Analysis

Doc, Control &Product Support

Page 16: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Performa 2011Performance 2011

Page 17: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi
Page 18: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Ringkasan Laporan Tahunan 2011Summary of 2011 Annual Report

17 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Dewan Komisaris dan Direksi

Kinerja Keuangan dan Operasional

Susunan Dewan Komisaris Perseroan pada saat diterbitkannya Laporan Tahunan ini adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Mu'min Ali GunawanKomisaris : Roosniati SalihinKomisaris : Suwirjo JosowidjojoKomisaris Independen : Veronika LindawatiKomisaris Independen : Lukman Abdullah

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.

Susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Direktur Utama : Gita Puspa Kirana DarmawanDirektur Pemasaran : Suhendra, SEDirektur Operasional : Ir. Parmanto Adhi Tjahjono

Jumlah pembiayaan baru meningkat sebesar 45% dari Rp 2.883 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.194 miliar di tahun 2011, yang terdiri dari :

?Pembiayaan konsumen meningkat sebesar 54% dari Rp 1.560 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 2.402 miliar di tahun 2011.

?Sewa pembiayaan meningkat sebesar 19% dari Rp 675 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 803 miliar di tahun 2011.

?Anjak Piutang meningkat sebesar 53% dari Rp 648 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 989 miliar di tahun 2011.

Saldo piutang usaha bersih yang dikelola manajemen meningkat sebesar 73% dari Rp 2.602 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.502 miliar di tahun 2011, yang terdiri dari:

?Piutang pembiayaan konsumen bersih meningkat 109% dari Rp 1.108 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 2.317 miliar di tahun 2011.

?Piutang sewa pembiayaan meningkat 19% dari Rp 927 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 1.106 miliar di tahun 2011.

?Piutang anjak piutang meningkat 90% dari Rp 567 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 1.078 miliar di tahun 2011.

Saldo piutang bermasalah masih berada pada tingkat yang wajar yaitu sebesar 0,8% dari jumlah piutang bersih tahun 2011.

Total aset meningkat sebesar 78% dari Rp 2.694 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.785 di tahun 2011, diikuti peningkatan jumlah ekuitas sebesar 47% dari Rp 1.481 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 2.174 miliar di tahun 2011.

Laba bersih meningkat sebesar 38% dari Rp 201 miliar di tahun 2010 menjadi sebesar Rp 276 miliar di tahun 2011.

Jumlah jaringan usaha menjadi sebanyak 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Board of Commissioners and Board of Directors

The composition of the Board of Commissioners as of the date of issue of this Annual Report is as follows:

President Commissioner : Mu'min Ali GunawanCommissioner : Roosniati SalihinCommissioner : Suwirjo JosowidjojoIndependent Commissioner : Veronika LindawatiIndependent Commissioner : Lukman Abdullah

In carrying out its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and the Risk Management Committee.

The composition of the Board of Directors is as follows:

President Director : Gita Puspa Kirana DarmawanDirector of Marketing : Suhendra, SEDirector of Operations : Ir. Parmanto Adhi Tjahjono

Operational & Financial Performance

New financing rose 45% from Rp 2,883 billion in 2010 to Rp 4,194 billion in 2011, consisting of:

? Consumer financing, up 54% from Rp 1,560 billion in 2010 to Rp 2,402 billion in 2011.

? Leasing, up 19% from Rp 675 billion in 2010 to Rp 803 billion in 2011.

? Factoring, up 53% from Rp 648 billion in 2010 to Rp 989 billion in 2011.

Net receivables increased 73% from Rp 2,602 billion in 2010 to Rp 4,502 billion in 2011, consisting of:

? Net consumer financing receivables, up 109% from Rp 1,108 billion in 2010 to Rp 2,317 billion in 2011.

? Leasing receivables, up 19% from Rp 927 billion in 2010 to Rp 1,106 billion in 2011.

? Factoring receivables, up 90% from Rp 567 billion in 2010 to Rp 1.078 billion in 2011.

Non-performing receivables remained at a reasonable level, i.e. 0.8% of total net receivables in 2011.

Total assets increased 78% from Rp 2,694 billion in 2010 to Rp 4,785 billion in 2011, followed by the increase in equity of 47% from Rp 1,481 billion in 2010 to Rp 2,174 billion in 2011.

Net income increased 38% from Rp 201 billion in 2010 to Rp 276 billion in 2011.

Business network consisted of 18 branch offices and 15 marketing offices spread all over Indonesia.

Page 19: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 18 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Penghargaan

Saham dan Obligasi

Selama tahun 2011, Perseroan meraih beberapa penghargaan sebagai berikut:?Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan

predikat “Sangat Bagus” pada tahun 2011 dari Majalah Info Bank.

?Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat “Sangat Bagus 5 tahun berturut-turut” pada tahun 2011 dari Majalah Info Bank.

?Penghargaan sebagai salah satu “Multifinance Terbaik tahun 2011” dari Majalah Investor.

?Penghargaan dari APPI sebagai “Perusahaan Multifinance Terbaik 2011” untuk kategori aset diatas Rp 500 milyar.

?Penghargaan dari Majalah Forbes Indonesia : BEST of THE BEST AWARD 2011 : “The A List “ The 40 Top Performing Small and Midsized Companies.

Pada bulan September 2011, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas V Kepada Para Pemegang Saham Perseroan Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah 1.171.488.567 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 250 setiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp 400 setiap saham sehingga seluruhnya bernilai Rp 468.595.426.800 dan sebanyak 911.157.774 waran seri V yang memberikan kepada pemegangnya hak untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp 250 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 450 per saham dengan masa pelaksanaan mulai tanggal 9 April 2012 sampai dengan 6 Oktober 2014. Jumlah total nilai yang akan diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Terbatas V dan penerbitan HMETD maupun waran adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 878.616.425.100.

Harga saham CFIN di Bursa Efek Indonesia turun dari sebesar Rp 660 per saham pada tahun 2010 menjadi Rp 430 per saham pada tahun 2011.

Perseroan juga telah menerbitkan Obligasi Clipan Finance Indonesia I, II dan III masing-masing sejumlah Rp 150 miliar, Rp 200 miliar dan Rp 1 triliun dengan bunga tetap. Obligasi Clipan Finance I dan II telah dilunasi pada tahun 2007 dan 2008. Untuk Obligasi Clipan Finance III sebesar Rp 1 triliun terdiri dari 3 seri:

?Obligasi Seri A, sebesar Rp 248 miliar dengan tingkat suku bunga 8,75% per tahun dengan jangka waktu 370 hari kalender.

?Obligasi Seri B, sebesar Rp 123 miliar dengan tingkat suku bunga 9,75% per tahun dengan jangka waktu 24 bulan.

?Obligasi Seri C, sebesar Rp 629 miliar dengan tingkat suku bunga 10,25% per tahun dengan jangka waktu 36 bulan.

Perseroan selalu memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan telah melakukan pembayaran hutang pokok dan bunga Obligasi Clipan Finance I, II dan III sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat Perseroan dan surat hutang Perseroan dengan hasil “idA+” (Single A plus; Stable Outlook).

Ringkasan Laporan Tahunan 2011Summary Of 2011 Annual Report

Awards

In 2011, the Company received the following awards:

?In 2011 Received an award as a multifinance company with Outstanding Performance from Info Bank Magazine.

?In 2011 Received an award as a multifinance company with Outstanding Performance for 5 consecutive years from Info Bank Magazine.

?Received an award as one of “The Best Multifinance Company in 2011” from Investor Magazine.

?Received an award from APPI as “The Best Multifinance Company in 2011” for the Rp 500 billion asset category.

?Received the 'Best of the Best Award 2011': “The A List of the 40 Top Performing Small and Midsized Companies” from Forbes Indonesia Magazine.

Stocks and Bonds

In September 2011, the Company conducted a Limited Public Offering V to Shareholders of the Company regarding the Issuance of the Preemptive Rights, of 1,171,488,567 common shares with a par value of Rp 250 per share offered at a price of Rp 400 per share, making up a total of Rp 468,595,426,800, and 911,157,774 Series V Warrants that bestow the right to the holder to buy common shares with a par value of Rp 250 per share and an execution price of Rp 450 per share, within the period that starts on 9 April 2012 until 6 October 2014. The total amount of proceeds obtained by the Company from the Limited Public Offering V and the Issuance of Preemptive Rights and Warrants is no more than Rp 878,616,425,100.

The share price of CFIN on the Indonesia Stock Exchange declined from Rp 660 per share in 2010 to Rp 430 per share in 2011.

The Company has also issued the Clipan Finance Indonesia I, II and III Bonds each valued at Rp 150 billion, Rp 200 billion, and Rp 1 trillion, respectively. All three bonds have a fixed interest rate. The Clipan Finance Bonds I and II have been fully settled in 2007 and 2008, respectively. The Clipan Finance III Bonds amounting to Rp 1 trillion consisted of 3 series:

• Bond Series A, Rp 248 billion with a fixed interest rate of 8.75% p.a. with a maturity period of 370 calendar days.

• Bond Series B, Rp 123 billion with a fixed interest rate of 9.75% p.a. with a maturity period of 24 months.

• Bond Series C, Rp 629 billion with a fixed interest rate of 10.25% p.a. with a maturity period of 36 months.

The Company always adheres to all the provisions stipulated in the Custodianship Agreement and has fully repaid all the principals and interest of the Clipan Finance I, II, and III Bonds according to the date of maturity stated in the Custodianship Agreement.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) gave the Company and its Bonds the rating of “idA+” (Single A plus; Stable Outlook).

Page 20: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Ringkasan Laporan Tahunan 2011Summary of 2011 Annual Report

19 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Kebijakan Dividen

Tata Kelola Perusahaan

Sumber Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Prospek Usaha

Pada tahun 2010 dan 2011, Perseroan telah membagikan dividen atas laba tahun buku 2009 dan 2010 kepada para pemegang sahamnya masing-masing sebesar Rp 15 per lembar saham.

Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Clipan Finance disusun berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan sebagaimana yang telah diatur dan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang perseroan terbatas, perusahaan pembiayaan, pasar modal, dan peraturan perundang-undangan lainnya yang relevan dengan kegiatan usaha Perseroan dan nilai-nilai Perusahaan.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Clipan Finance didorong oleh semangat untuk menjadi perusahaan multifinance terbaik yang dapat memberikan nilai tambah bagi semua stakeholder. Untuk mendapatkan kepercayaan tersebut maka penerapan tata kelola perusahaan dimulai dari pimpinan tertinggi yaitu Dewan Komisaris dan Direksi dan diteruskan kepada seluruh karyawan Perseroan.

Perseroan sangat menghargai sumber daya manusia yang dimilikinya sebagai aset terpenting untuk mewujudkan visi dan misinya. Nilai-nilai Perusahaan ditanamkan kepada seluruh karyawan untuk bekerja dengan Integritas tinggi, melayani secara Profesional, selalu berpikir Inovatif untuk memberikan Kepuasan kepada nasabah. Untuk mencapai semuanya itu Perseroan sangat memperhatikan sistem perekrutan yang baik, pelatihan dan pengembangan serta kesejahteraan karyawannya.

Jumlah karyawan Perseroan telah meningkat dari 654 karyawan di tahun 2010 menjadi 892 karyawan di tahun 2011.

Sebagai suatu bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan lingkungan disekitarnya, Perseroan berusaha secara aktif melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial sebagai tindakan nyata kepedulian Perseroan dengan melalui berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan.

Fokus utama Perseroan di tahun 2012 adalah menjaga dan terus meningkatkan pertumbuhan yang telah dicapai di tahun 2011.

Dividend Policy

In 2010 and 2011, the Company paid dividends from the net income of the fiscal years 2009 and 2010 to all shareholders, each in the amount of Rp 15 per share.

Corporate Governance

The Guidelines for Good Corporate Governance in Clipan Finance has been established based on the principles of good corporate governance as stipulated by and with consideration to the prevailing laws and regulations on limited liability companies, financing companies, the capital market, and other regulations deemed relevant to the Company's values and business activities.

The implementation of Good Corporate Governance in Clipan Finance is grounded on the spirit to become the best multifinance company that provides added value to all stakeholders. To obtain this trust, the implementation of good corporate governance must begin with the highest in command, namely the Board of Commissioners and the Board of Directors, and subsequently by all the employees of the Company.

Human Resources

The Company values highly the human resources it manages as the most important asset it possesses to realize its vision and mission. The Company's values are inculcated in all employees to work with great integrity, serve with professionalism, and think innovatively to bring satisfaction to the customers. In order to achieve all that, the Company pays strict attention to the policies of good recruitment, training and development, and welfare of its employees.

The number of employees working in the Company rose from 654 employees in 2010 to 892 employees in 2011.

Corporate Social Responsibility

As an integral part of the society and the surrounding environment, the Company actively strives to carry out various social responsibility programs as a manifestation of its social concern, through different activities involving local communities.

Business Prospects

The Company's major focus in 2012 is to maintain and improve business growth which has been achieved up until 2011.

Page 21: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights

Laporan Tahunan 2011 20 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

5000,0

4000,0

3000,0

2000,0

1000,0

0

20082007 2009 2010 2011

1.674,4 1.607,41.771,3

2.693,9

4.785,5

Jumlah Aset ( Rp Miliar )Total Asset ( Rp Billion )

300,0

250,0

200,0

150,0

100,0

0

20082007 2009 2010 2011

74,7

112,8

150,3

200,7

276,3

Laba Bersih ( Rp Miliar )Net Profit ( Rp Billion )

4000,0

3000,0

2000,0

1000,0

0

20082007 2009 2010 2011

1.386,3 1.328,5 1.091,7

2.882,8

4.193,9

Nilai Pembiayaan Baru ( Rp Miliar )Value of New Booking ( Rp Billion )

5000,0

4000,0

3000,0

2000,0

1000,0

0

20082007 2009 2010 2011

1.334,6 1.432,11.631,1

2.602,2

4.501,7

Nilai Jumlah Piutang Bersih ( Rp Miliar ) Value of Net Receivables ( Rp Billion )

800,0

600,0

400,0

200,0

0

20082007 2009 2010 2011

218,2323,3 329,4

402,6

700,4

Jumlah Pendapatan ( Rp Miliar )Total Revenues ( Rp Billion )

Page 22: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights

21 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Komposisi Pembiayaan Baru 2011Composition of New Financing in 2011

Pembiayaan KonsumenConsumer FinancingAnjak PiutangFactoringSewa PembiayaanLeasing

Pembiayaan KonsumenConsumer FinancingAnjak PiutangFactoringSewa PembiayaanLeasing

Komposisi Piutang Bersih 2011Composition of Receivables in 2011

57%

51%

24%

24%

19%

25%

Clipan Finance menunjukkan perkembangan bisnis yang pesat di tahun 2011 dibandingkan tahun 2010, yang tercermin pada pertumbuhan sebagai berikut:

?Total aset tumbuh sebesar 78%, ? Jumlah pendapatan meningkat sebesar 74%, ? Laba bersih meningkat sebesar 38% dan, ? Nilai pembiayaan baru meningkat sebesar 45%, ?Jumlah piutang bersih yang dikelola meningkat sebesar 73%.

Pada tahun 2011, pembiayaan baru Perseroan masih didominasi oleh pembiayaan konsumen yang mencapai 57% dari jumlah pembiayaan baru dan jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dikelola pada tahun 2011 menjadi sebesar 51% dari total piutang bersih.

Setelah pembiayaan konsumen, posisi berikutnya untuk jumlah pembiayaan baru di tempati oleh pembiayaan baru anjak piutang yang mencapai 24% dari jumlah keseluruhan pembiayaan baru dan menggeser posisi sewa pembiayaan yang hanya mencapai 19% dari jumlah pembiayaan baru. Terjadinya pergeseran komposisi pembiayaan tersebut terutama disebabkan karena tersendatnya supply alat berat dari Jepang karena musibah tsunami yang mengakibatkan negara tersebut tidak dapat memproduksi alat berat baru.

Namun demikian komposisi jumlah piutang yang dikelola oleh Perseroan masih sama yaitu pembiayaan konsumen 51%, sewa pembiayaan 25% dan anjak piutang 24%.

Clipan Finance demonstrated a rapid growth rate in 2011 compared to that in 2010, as reflected in the following growth indicators:

• Total assets increased 78%,• Total revenues increased 74%,• Net income was up 38%,• New financing rose 45%,• Net receivables was up 73%.

In 2011, the Company's new financing was still dominated by consumer financing, which contributed 57% to the total new financing. Meanwhile, the total consumer financing receivables managed by the Company in 2011 became 51% of the total receivables.

The second biggest contributor to new financing was factoring, which accounted for 24% of total new financing in 2011, taking the position previously held by leasing, which in 2011 only contributed 19% to total new financing. This shift in the composition of new financing was mainly due to the obstruction in the supply of heavy machineries from Japan, as an effect of the tsunami disaster that crippled the nation's ability to manufacture new machineries.

However, the composition of receivables managed by the Company in 2011 was similar to that of 2010, 51% of which consisted of consumer financing, 25% of leasing, and 24% of factoring.

Page 23: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Laporan Tahunan 2011 22 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

(Rp Juta)

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Pendapatan

Laba Sebelum Pajak

Laba Bersih

Laporan Posisi Keuangan

Piutang Pembiayaan Konsumen

Penanaman Netto Sewa Guna Usaha

Penanaman Netto Anjak Piutang

Jumlah Piutang

Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Aset Pajak Tangguhan

Aset Lain-lain

Utang Bank

Utang Lainnya

Surat Berharga Yang Diterbitkan

Jumlah Ekuitas

Data Saham

Saham Beredar (Juta)

Laba Per Saham Dasar (Rp)

Dividen Per Saham (Rp)*

Rasio-rasio

Pengembalian terhadap Ekuitas**

Pengembalian terhadap Aset^

Pinjaman & Obligasi terhadap Ekuitas^^

Jumlah Liabilitas terhadap Total Ekuitas

Laba Bersih terhadap Pendapatan

Jumlah Aset

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas

Nilai Pembiayaan Baru (Rp Juta)

Sewa Pembiayaan

Pembiayaan Konsumen

Anjak Piutang

Jumlah

Nilai Total Piutang yang Dikelola (Rp Juta)*

Sewa Pembiayaan

Pembiayaan Konsumen

Anjak Piutang

Jumlah

Jumlah Cabang dan Kantor Perwakilan

Jumlah Karyawan

* Tidak termasuk piutang diluar neraca (channeling)

Value of New Bookings (IDR Million)

Leasing

Consumer Financing

Factoring

Total

Value of Total Receivables Managed (IDR Million)*

Leasing

Consumer Financing

Factoring

Total

Number of Branches & Rep. Offices

Number of Employees

* Exclude of-balance-sheet (channeling) receivables

802.913

2.402.212

988.784

4.193.908

1.110.558

2.333.940

1.078.344

4.522.842

33

892

674.898

1.560.020

647.836

2.882.754

942.028

1.120.477

569.215

2.631.720

28

654

365.056

610.105

116.531

1.091.692

894.367

504.093

285.582

1.684.042

23

510

511.241

549.720

267.500

1.328.461

910.429

304.158

265.257

1.479.844

20

381

791.812

494.458

100.000

1.386.270

876.625

394.758

101.879

1.373.262

17

313

2010

402.624

265.119

200.711

1.120.477

942.028

569.215

2.631.720

(29.505)

2.220

89.476

1.089.564

123.150

-

1.481.196

2.603

77,10

15

14,4%

9,0%

0.7

0.8

49,9%

2.693.910

2.693.910

2010

2011

700.357

365.768

276.257

2.333.940

1.110.558

1.078.344

4.522.842

(21.137)

413

283.386

4.785.504

1.496.548

126.103

989.026

2.173.827

4.785.504

3.037

97,14

*

15,1%

7,4%

1.14

1.20

39,4%

2011

(IDR Million)

Statements of Comprehensive Income

Revenues

Pretax Profit

Net Profit

Statements od Financial Position

Consumer Financing Receivables

Net Investment in Direct Financing Leases

Net Investment in Factoring

Total Receivables

Bad Debt Reserve

Deffered Tax Assets

Other Assets

Bank Loan

Other Payables

Bonds Payables

Equity

Share Data

Share Outstanding (Million)

Basic Earnings Per Share (IDR)

Dividend Per Share (IDR)*

Ratios

Return on Equity (ROE)**

Return on Assets (ROA)^

Debt to Equity Ratio^^

Total Liabilities to Total Equity

Net Profit Margin

Total Assets

Total Liabilities & Equity

2009

329.385

202.164

150.253

504.093

894.367

285.582

1.684.042

(52.921)

1.704

138.441

377.846

81.421

-

1.312.000

2.603

57,72

15

12,1%

8,9%

0.3

0.4

45,6%

1.771.267

1.771.267

2009

2008

323.342

158.047

112.874

304.158

910.429

265.257

1.479.844

(47.732)

5.956

169.375

395.209

37.470

-

1.174.763

2.603

43,36

5

10,1%

6,9%

0.3

0.4

34,9%

1.607.442

1.607.442

2008

2007

218.198

94.247

74.714

394.758

876.625

101.879

1.373.262

(38.636)

14.695

325.073

380.574

82.529

149.402

1.061.889

2.603

48,26

-

9,9%

6,1%

0.5

0.6

34,2%

1.674.394

1.674.394

2007

* Dividen 2011, jika ada akan dicatat di tahun buku 2012

** Laba Bersih / Rata-rata Ekuitas

^Laba Bersih / Rata-rata Jumlah Aset

^^ Pinjaman (utang bank + obligasi) / Ekuitas

*2011 dividend, if any, is too be recorded in 2012 financial year

** Net Provit / Averange Equity

^Net Profit / Average Total Assets

^^ Debt (loan + bonds) / Equity

Page 24: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Kronologis Pencatatan SahamChronology Of Share Listing

23 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

SAHAM PERUSAHAAN TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

Kronologis pencatatan saham adalah sebagai berikut:

SEJARAH HARGA SAHAMStock Price Movement

KINERJA PERGERAKAN SAHAM 2011 Stock Price Movement 2011

THE COMPANY’S SHARES ARE LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE

Chronology of share listing is as follow:

IPO @ Rp 1,000

Partial Listing

Partial Listing (Bonus Share I)

Partial Listing (Bonus Share II)

Right Issue I

Company Listing

Stock Split - @Rp 500

Partial Listing (Bonus Share III)

Right Issue II

Right Issue III

Warrant Exercise - I

Stock Split - @Rp 250

Warrant Exercise - II

Warrant Exercise - III

Right Issue IV

Warrant Exercise - IV

Warrant exercise - IV

Right Issue V

Kuartal I

Kuartal II

Kuartal III

Kuartal IV

Jan-Des

660

800

840

510

840

500

570

330

370

330

560

680

420

430

430

275

335

390

820

820

220

240

285

355

220

225

305

375

660

660

1st Quarter

2nd Quarter

3rd Quarter

4th Quarter

Jan-Dec

Periode PeriodTertinggi / Highest

Tertinggi

Highest

Terendah

Lowest

Penutupan

Closing

Terendah / Lowest Penutupan / Closing

2011 - 2010 2011 - 2010 2011 - 2010

Waran Seri IV yang tidak dilaksanakan sampai masa pelaksanaan berakhir

Unexercised warrant Series IV up to the end of the exercise period

312.209.115

Jumlah Waran yang Beredar - Waran Seri V 911.157.686

Peristiwa

Event

BEJ

JSE

Tanggal / Date

BES

SSE

Saham Baru Diterbitkan

New Shares Issued

Saham Ditempatkan

Shares Outstanding

27 Aug 90

19 Jan 93

05 Aug 93

24 Jul 95

07 Nov 97

22 Dec 97

19 Oct 98

10 Dec 98

29 Oct 99

04 Jul 00

07 Jul 03

13 Jul 07

07 Okt 11

20 Jan 00

20 Jan 00

20 Jan 00

20 Jan 00

20 Jan 00

20 Jan 00

20 Jan 00

20 Jan 00

20 Jan 00

20 Jan 00

7 Jul 03

13 Jul 07

07 Okt 11

1,500,000

1,475,000

991,572

1,983,457

29,600,034

8,849,988

44,400,051

8,705,734

195,011,672

171,088,532

-

463,606,040

65,002,500

50,000,000

1,561,085,388

176

7,782

1,171,488,567

1,500,000

2,975,000

3,966,572

5,950,029

35,550,063

44,400,051

88,800,102

97,505,836

292,517,508

463,606,040

463,606,040

927,212,080

992,214,580

1,042,214,580

2,603,299,968

2,603,300,144

2,603,307,926

3,774,796,493

Page 25: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 24 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Ikhtisar SahamStock Highlights

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM

Komposisi pemegang saham Perseroan dengan kepemilikan 5% atau lebih pada tangal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Berdasarkan Akta No. 37 tanggal 29 Juli 2009 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui meningkatkan modal dasar Perseroan dari Rp 1.040.000.000 ribu yang terbagi atas 4.160.000 ribu saham menjadi Rp2.603.000.000 ribu yang terbagi atas 10.412.000 ribu saham dengan nilai nominal Rp250 dan menyesuaikan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari Rp260.553.645 ribu menjadi Rp 650.824.992 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas IV Tahun 2007.

Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 23 September 2011 dibuat di hadapan Notaris Erni Rohaini,S.H,MBA, notaris di Jakarta, pemegang saham memberi persetujuan kepada Perseroan untuk menerbitkan 1.171.488.567 ribu saham baru disertai dengan 911.157.774 ribu waran Seri V melalui Penawaran Umum Terbatas V. Pada tanggal 23 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V berdasarkan Surat BAPEPAM-LK No. S-10363/BL/2011. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2011.

Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Erni Rohaini, S.H., MBA, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penyesuaian modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan dari Rp650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas V Tahun 2011.

Jumlah waran yang beredar masing-masing sebanyak 911.157.686 Waran Seri V pada tanggal 31 Desember 2011 dan 312.216.897 Waran Seri IV pada tanggal 31Desember 2009. Waran Seri IV diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas IV. Masa berlaku Waran Seri IV adalah sejak tanggal 14 Januari 2008 dan berakhir tanggal 12 Juli 2010, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 400 per saham, sedangkan Waran Seri V diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas V. Masa berlaku Waran Seri V adalah sejak tanggal 9 April 2012 dan berakhir tanggal 6 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 450 per saham, sedangkan masa berlaku Waran Seri IV telah berakhir tanggal 12 Juli 2010. Jumlah waran yang dikonversi menjadi saham untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing –masing sejumlah nihil, 7.782 waran dan 176 waran.

Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham Perseroan.

SHAREHOLDERS COMPOSITION

The composition of the Company's shareholders with ownership of 5% or more as of 31 December 2011 is as follows:

Based on Deed No. 37 dated 29 July 2009, of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders approved the increase of the Company' authorized capital from Rp 1,040,000,000 thousand divided into 4,160,000 thousand shares, to Rp 2,603,000,000 thousand divided into 10,412,000 thousand shares with a par value of Rp 250 and the increase of its issued and paid-up capital from Rp 260,553,645 thousand to Rp 650,824,992 thousand as result of a Limited Public Offering IV Year 2007.

Based on Deed No. 11 dated 23 September 2011, of Erni Rohaini, S.H., MBA., Notary in Jakarta, the shareholders approved the issuance of 1,171,488,567 new shares with 911,157,774 Series V Warrants which were offered to public through Limited Public Offering V. On 23 September 2011, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) to execute the Limited Public Offering V based on the Bapepam-LK Letter No. S-10363/BL/2011. On 7 October 2011, the Company's shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.

Based on Deed No. 14 dated 21 October 2011, of Erni Rohaini, S.H., MBA., Notary in Jakarta, the shareholders approved the Company's issued and paid-up capital from Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand as result of a Limited Public Offering V Year 2011.

The total outstanding warrants as of 31 December 2011 amounted to 911,157,686 Series V Warrants and as of 31 December 2009 amounted to 312,216,897 Series IV Warrants. Series IV Warrants were issued through the Limited Public Offering IV, while Series V Warrants were issued through the Limited Public Offering V. Series V warrants can be executed from 9 April 2012 up to 6 October 2014, with an exercise price of Rp 400 per share, while Series IV warrants had expired on July 12, 2010. The number of exercised warrants into shares for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 is nil, 7,782 warrants and 176 warrants, respectively.

No members of the Board of Commissioners or the Board of Directors own any shares of the Company.

Modal Dasar

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh

Jumlah Saham dalam Portapel

Pemegang Saham

Bank Panin Indonesia

Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill

Masyarakat ( < 5 % )

Authorized Capital

Issued and Fully Paid Capital

Share Capital in Portapel

Shareholders :

Bank Panin Indonesia

Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill

Public with ownership < 5%

10.412.000.000

3.774.796.493

6.637.203.507

2.051.431.264

280.000.000

1.443.365.229

2.603.000.000.000

943.699.123.250

1.659.300.876.750

512.857.816.000

70.000.000.000

360.841.307.250

100

100

Keterangan Description

Nilai Nominal Rp 250 per Saham / Price per Share Rp 250

Jumlah Saham

Number of Shares

Nilai Nominal

Nominal Value in %

Page 26: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi
Page 27: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 26 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Pada kesempatan ini Dewan Komisaris Perseroan ingin menyampaikan bahwa berkat dukungan dari semua pihak, maka pelaksanaan seluruh tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan evaluasi dan memberikan persetujuan atas strategi bisnis Perseroan, melakukan pengawasan atas pengelolaan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi berkaitan dengan kepengurusan Perseroan selama tahun 2011 telah berjalan dengan baik.

Dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat rutin Dewan Komisaris dan Direksi yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Untuk meningkatkan kualitas kerjanya dalam melakukan evaluasi atas sistem laporan keuangan dan pengawasan internal serta memastikan bahwa tata kelola perusahaan yang baik telah dilaksanakan oleh Perseroan maka Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko yang telah dibentuk oleh Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris memastikan bahwa pelaksanaan tata kelola yang baik seperti ini dapat terus dipertahankan, bahkan terus ditingkatkan kualitasnya dimasa yang akan datang untuk memelihara kepercayaan yang diberikan para pemegang saham dan pemangku kepentingan kepada Perseroan.

Setelah mencapai pertumbuhan ekonomi 6,1% di tahun 2010, maka pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Indonesia terus melaju dan mencapai pertumbuhan 6,5% dengan tingkat inflasi 3,79%. Hal tersebut didukung oleh turunnya tingkat suku bunga Bank Indonesia pada level 6,0% setelah sempat naik pada level 6,75% pada periode awal Februari 2011 – awal September 2011 sehingga memacu pertumbuhan kredit.

Rendahnya tingkat suku bunga acuan menyebabkan sektor kredit khususnya di sektor industri otomotif mengalami peningkatan cukup tajam dan berhasil memacu pertumbuhan di sektor industri pembiayaan.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang positif dan stabilitas ekonomi ditengah masa krisis finansial global, Indonesia semakin mendapat kepercayaan dari dunia Internasional. Hal tersebut dapat terlihat dari semakin meningkatnya aliran dana yang masuk ke Indonesia. Perbankan nasional memiliki likuiditas yang baik untuk menyalurkan kredit dengan tingkat suku bunga yang relatif rendah, dimana kondisi tersebut berdampak posit i f pada meningk atnya t ingk at daya beli masyarakat.

Pada tahun 2011, Clipan Finance berhasil mempertahankan kinerjanya dengan berhasil meningkatkan laba bersih Perseroan sebesar Rp.276,3 miliar, meningkat sebesar 38% bila dibandingkan dengan laba bersih Perseroan tahun 2010. Peningkatan laba bersih tersebut didorong oleh tumbuhnya pembiayaan baru sebesar 45% dari Rp 2,9 triliun di tahun 2010 menjadi Rp 4,2 triliun di tahun 2011, sehingga jumlah piutang bersih yang dikelola Perseroan meningkat sebesar 73% dari Rp 2,6 triliun di tahun 2010 menjadi Rp 4,5 triliun di tahun 2011. Kinerja tersebut tidak terlepas dari tepatnya kebijakan dan strategi usaha yang ditetapkan manajemen yaitu fokus pada upaya pengembangan produk-produk pembiayaan yang inovatif serta disesuaikan dengan kondisi pasar dengan tetap mengacu pada prinsip kehati-hatian.

Pencapaian kinerja Perseroan tentunya tidak dapat lepas dari adanya dukungan perusahaan induk yaitu Bank Panin yang telah secara

KONDISI PEREKONOMIAN

KINERJA PERSEROAN

Dear Shareholders,

On this occasion the Board of Commissioners of the Company wishes to express our gratitude for the support from all parties that has enabled the Board to execute its duties and responsibilities, i.e. to evaluate and grant approval to the Company's business strategies, to supervise management activities, and to provide advices to the Board of Directors relating to the management of the Company during the year of 2011.

In carrying out its supervisory function, the Board of Commissioners held regular meetings attended by all the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

The Audit Committee and Risk Management Committee assist the Board of Commissioners in ensuring the quality of the financial reporting system, internal control and implementation of good corporate governance principles in the Company.

The Board of Commissioners ensures that such an excellent implementation of good corporate governance principles can be continuously maintained and further improved in the future to uphold the trust of the Shareholders and Stakeholders of the Company.

ECONOMIC SITUATION

After attaining an economic growth of 6.1% in 2010, the Indonesian economy continued to advance and recorded a growth of 6.5% with an inflation rate held at 3,79% in 2011. This was further supported by the decline in Bank Indonesia's interest rate to 6.0% after rising to 6.75% in the beginning of February 2011 until early September 2011, which spurred the growth of credit.

Low benchmark interest rate impacted the automotive industry credit sector to experience a relatively sharp increase and positively enhance the growth in the financing sector.

With positive economic growth and stability amid the global financial crisis, Indonesia gained greater confidence from international investors, as seen from the increasing capital inflow the country experienced. The national banking industry possessed strong liquidity to channel loans with relatively low interest rates, which stimulate the increase in the people's purchasing power.

COMPANY PERFORMANCE

In 2011, Clipan Finance successfully maintained its performance with the Company booking a 38% increase in net profit to Rp 276.3 billion. This increase in net profit was driven by the 45% increase in new financing, from Rp 2.9 trillion in 2010 to Rp 4.2 trillion in 2011. Therefore, the Company's net account receivables increased by 73% from Rp 2.6 trillion in 2010 to Rp 4.5 trillion in 2011. Such a performance was inextricably linked to the correct business strategy and policy implemented by the management, i.e. to emphasize on the development of innovative financing products adjusted to market conditions by continuing to uphold the principle of prudence.

The Company's excellent performance was also affected by the support it received from its Parent Company i.e. Bank Panin, which has been

Sambutan Komisaris UtamaMessage From President Commissioner

Page 28: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

27 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Sambutan Komisaris UtamaMessage From President Commissioner

konsisten memberikan dukungan penuh dalam bentuk pendanaan sehingga Perseroan memiliki struktur permodalan yang kuat. Tercapainya kinerja Perseroan juga didukung oleh berbagai faktor, seperti perluasan jaringan usaha untuk menjangkau basis nasabah yang lebih luas, teknologi jaringan yang canggih dan terintegrasi, sumber daya manusia yang kompeten dan terlatih, serta manajemen risiko yang efektif.

Di tahun 2011, hasil kinerja Perseroan mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak seperti dari Majalah InfoBank, Majalah Investor, Majalah Forbes Indonesia dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) dan semua keberhasilan tersebut kami persembahkan kepada para pemegang saham, mitra kerja dan pemangku kepentingan Perseroan sebagai bukti komitmen kami untuk mengemban visi dan misi yang telah ditetapkan bersama.

Perseroan selalu berusaha untuk memperkuat struktur permodalan dan mencari sumber dana murah untuk dapat bersaing di pasar. Pada tahun 2011, selain memperoleh dana dari pinjaman bank Perseroan memperoleh dana melalui penawaran umum terbatas dan penerbitan obligasi.

Para pemegang saham telah memberi persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan “corporate action” melalui Penawaran Umum Terbatas V untuk menerbitkan saham baru disertai dengan waran Seri V. Dari Penawaran Umum Terbatas V tersebut Perseroan memperoleh dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp 879 miliar yang semuanya akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan. Dengan telah dilaksanakannya Penawaran Umum Terbatas V maka jumlah modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan meningkat dari Rp 650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu.

Selain Penawaran Umum Terbatas V, untuk memenuhi kebutuhan sumber dana pembiayaan baru, Perseroan menerbitkan Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 dengan nilai nominal sebesar Rp 1 triliun dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Obligasi tersebut terdiri dari 3 seri yaitu: Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 248 miliar berjangka waktu 370 hari dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun; Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 123 miliar berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun; dan Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 629 miliar berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun.

Dalam rangka penerbitan obligasi Perseroan memperoleh hasil pemeringkatan dari PT. Pefindo, di mana Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus; Stable Outlook).

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 30 Juni 2011, menyetujui pembagian dividen sebesar 19,46% dari laba bersih Perseroan tahun 2010 atau sebesar Rp 15 per saham. Pembayaran dividen merupakan komitmen yang kuat dari Perseroan untuk memberikan yang terbaik bagi para pemegang saham.

Pencapaian kinerja Perseroan didukung dengan komitmen untuk memegang teguh dan menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Sepanjang tahun 2011 Dewan Komisaris telah menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan strategi bisnis dan kebijakan yang diambil oleh Direksi dan seluruh jajaran Manajemen Perseroan.

PENAWARAN UMUM TERBATAS V, PENERBITAN OBLIGASI DAN DIVIDEN

TATA KELOLA PERUSAHAAN

consistently delivering full support in the form of funding, enabling the Company to possess a strong capital structure. Other key supporting factors that made such an achievement possible include business network expansion to reach out a wider customer base, advanced and integrated networking technologies, well-trained and competent human resources, and an effective risk management.

In 2011, the Company's performance earned a number of accolades from various institutions, such as InfoBank Magazine, Investor Magazine, Forbes Indonesia Magazine, and the Association of Financing Companies in Indonesia (APPI). We also dedicate all our successes to the Company's shareholders, business partners and stakeholders, as proof of our commitment to carrying the established vision and mission.

LIMITED PUBLIC OFFERING V, BOND ISSUANCE AND DIVIDENDS

The Company always strives to strengthen the capital structure and is continously looking for inexpensive sources of funding to be able to compete in the market. In 2011, in addition to obtaining funding from bank loans, the Company also obtained funding from a limited public offering and bond issuance.

The Shareholders have given approval to the Company's Board of Directors to conduct corporate action of Limited Public Offering V to issue new shares along with Series V Warrants. The Company obtained a maximum of Rp 879 billion from the Limited Public Offering V, all of which will be used as working capital. Post the offering, the amount of the Company's issued and fully paid capital increased from Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand.

In addition to the Limited Public Offering V, to meet the need for new sources of financing, the Company issued Clipan Finance III Bond in 2011 worth Rp 1 trillion with a fixed interest rate, with a value of 100% of the principal amount. The bonds came in 3 series: Series A with the principal amount of Rp 248 billion, maturity period of 370 days and a fixed interest rate of 8.75% per annum; Series B with the principal amount of Rp 123 billion, maturity period 24 months and a fixed interest rate of 9.75% per annum; and Series C with the principal amount of Rp 629 billion, maturity period of 36 months, and a fixed interest rate of 10.25% per annum.

The Company's bonds were rated by PT Pefindo, in which the 2011 Clipan Finance III Bonds received the A+ (Single A Plus; Stable Outlook) rating.

The Annual General Meeting of Shareholders (GMS) held on 30 June 2011 approved a dividend distribution of 19.46% of the Company's net profit in 2010, amounting to Rp 15 per share. It is the Company's strong commitment to pay dividends in order to provide the most optimum returns for shareholders.

CORPORATE GOVERNANCE

The Company's performance was supported by its commitment to uphold and implement the principles of good corporate governance. Throughout 2011, the Board of Commissioners carried out its supervisory function over the execution of business strategies and policies adopted by the Board of Directors and the entire Management of the Company.

Page 29: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 28 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Dewan Komisaris senantiasa memastikan bahwa sistem dan prosedur yang ditetapkan dilaksanakan dengan baik sesuai dengan standar prinsip tata kelola perusahaan (best practices), serta sesuai dengan rencana bisnis yang ditetapkan.

Pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan bahwa tidak ada perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2011.

Dalam hal manajemen risiko, Dewan Komisaris mendapatkan laporan secara periodik berkaitan dengan penerapan manajemen risiko Perseroan melalui Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko yang telah melakukan pertemuan rutin. Hasil laporan mengenai manajemen risiko Perseroan selanjutnya menjadi bahan yang kami bahas dengan Direksi Perseroan pada rapat Dewan Komisaris dengan Direksi.

Sepanjang tahun 2011, kami memperhatikan upaya manajemen menerapkan praktik terbaik manajemen risiko untuk menjaga kualitas aset Perseroan yang sehat. Perseroan selalu mengacu pada prinsip kehati-hatian dalam memberikan kredit sehingga kualitas asetnya terjaga dengan baik. Upaya manajemen tersebut terbukti membawa hasil karena Perseroan berhasil menjaga tingkat kredit bermasalah (NPL) pada tingkat yang wajar yaitu sebesar 0,8 % meskipun pertumbuhan pembiayaan baru Perseroan meningkat signifikan.

Dalam rangka pengawasan internal Perseroan, Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko telah bekerjasama dengan Divisi Audit Internal Perusahaan untuk melakukan pemeriksanaan pada seluruh aspek dan divisi yang ada pada Perseroan. Hasil laporan dan pembahasan dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Penerapan pengendalian internal Perseroan selama tahun 2011 telah berjalan dengan baik dan dapat mengurangi dan mengantisipasi risiko kerugian bagi Perseroan.

Dewan Komisaris menyadari bahwa sumber daya manusia adalah faktor penting yang harus mendapatkan perhatian. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan kepada Direksi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Perseroan, termasuk diantaranya penyesuaian gaji karyawan, pemberian bonus yang dikaitkan dengan hasil penilaian masing-masing karyawan, pelatihan dan pengembangan yang diadakan oleh pihak internal Perseroan maupun pihak external, dan kegiatan lainnya.

Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa Perseroan akan terus dapat berkembang untuk menjalankan misinya dan mencapai visinya menjadi perusahaan pembiayaan terkemuka yang memberikan solusi pembiayaan terbaik kepada nasabah. Dengan strategi yang tepat sasaran, sumber daya yang bekerja secara profesional untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, proses kerja yang efektif dengan dukungan sistem teknologi informasi yang online dan terintegrasi, inovasi produk dan peningkatan kualitas pelayanan, ekspansi jaringan usaha, penerapan manajemen risiko yang baik, dukungan pendanaan khususnya dari induk perusahaan Bank Panin dan hubungan yang baik dengan kreditur, mitra usaha dan nasabah, serta kondisi perekonomian Indonesia yang diperkirakan kondusif di tahun 2012, maka Clipan Finance yakin dapat memberikan yang terbaik bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan di tahun 2012.

MANAJEMEN RISIKO

AUDIT INTERNAL

SUMBER DAYA MANUSIA

PROSPEK USAHA

Sambutan Komisaris UtamaMessage From President Commissioner

The Board of Commissioners constantly ensure that the systems and procedures are implemented in accordance with the Corporate Governance Principles standards (best practices), and aligned to the prescribed business plan.

We also would like to announce that there were no changes to the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors in 2011.

RISK MANAGEMENT

In terms of risk management, the Board of Commissioners receives periodic reports relating to the application of the Company's Risk Management from the Audit Committee and Risk Management Committee, which hold meetings on a regular basis. The Company's risk management reports are subsequently discussed further in the Company's Board of Commissioners' and Board of Directors' meetings.

Throughout 2011, we oversaw the efforts made by the Management to implement the best practices in risk management to maintain the robust quality of the Company's assets. The Company always upholds the principle of prudence in approving credit applications to safeguard its asset quality. Such efforts by the Management proved to be successful in keeping the Company's non-performing loan ratio (NPL) on a reasonable level of 0,8 % despite the significant increase in the Company's new financing.

INTERNAL AUDIT

The Audit Committee and Risk Management Committee collaborate with the Company's Internal Audit Division to perform inspection on all aspects and Divisions of the Company. Reports and discussions are reported to the Board of Commissioners. The application of the Company's internal control throughout 2011 was deemed satisfactory and has been demonstrated to successfully reduce and anticipate the Company's risk of loss.

HUMAN RESOURCES

The Board of Commissioners acknowledges that employees play an important role in shaping the success of the Company. In 2011, the Board of Commissioners gave approval to the Board of Directors to improve the Company's Human Resources quality, including the adjustment of salaries, performance-oriented bonuses, trainings and developments by the internal and external parties, as well as various other activities.

BUSINESS PROSPECTS

The Board of Commissioners is of the view that the Company will continue to grow and achieve its mission and vision of becoming the leading financing company that provides the best financing solutions to customers. With an effectively-targeted strategy, professional human resources that improve productivity and efficiency, effective work processes supported by integrated and online information technology systems, product innovation and service quality enhancement, business network expansion, sound implementation of risk management, funding support from Bank Panin as its Parent Company, and good relations with all creditors, business partners and customers, as well as Indonesia's economic situation in 2012 that is estimated to remain conducive, Clipan Finance is confident that it shall provide only the best for its shareholders and stakeholders in 2012.

Page 30: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

29 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Sambutan Komisaris UtamaMessage From President Commissioner

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, kami atas nama Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada para anggota Komite di bawah Dewan Komisaris yang telah bekerja keras dan membantu Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan atas pengelolaan Perseroan.

Kepada Direksi Perseroan dan seluruh jajaran karyawan kami menyampaikan penghargaan atas hasil kerja kerasnya sehingga kinerja yang baik dapat tercapai pada tahun 2011. Secara khusus kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank Panin sebagai induk Perusahaan sekaligus pemegang saham mayoritas atas dukungan penuh yang secara konsisten diberikan kepada Perseroan dan kepada pemegang saham lainnya atas kepercayaan yang diberikan kepada kami.

Pada kesempatan ini pula kami ingin menyampaikan penghargaan kepada seluruh regulator, mitra usaha, kreditur, supplier, dan para nasabah atas kerjasama dan dukungan yang diberikan.

Partisipasi aktif dari semua Pemangku Kepentingan Perseroan telah memungkinkan Perseroan untuk mencapai kinerja yang memuaskan sebagaimana yang diharapkan di tahun 2011.

Atas nama Dewan KomisarisOn behalf of the Board of Commissioners,

Mu’min Ali Gunawan Komisaris Utama

President Commissioner

ACKNOWLEDGMENTS

On this occasion the Board of Commissioners would like to express its deepest gratitude to the members of the Committees under the Board of Commissioners who have given their dedication and assisted the Board of Commissioners in conducting supervision over the management of the Company.

We also appreciate the Board of Directors and all employees of the Company, for their hard work and excellent performance that made all these achievements in 2011 possible. In particular, we would also like to express our gratitude to Bank Panin as our Parent Company and majority shareholder for its consistent support to the Company, and the confidence awarded to us by other shareholders.

We would also like to extend our appreciation to all regulators, business partners, creditors, suppliers, and clients for their cooperation and support.

Active participation from the Stakeholders has enabled the Company to achieve satisfactory results as expected for the year 2011.

Page 31: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Dewan Komisaris / Board Of CommissionersKiri ke Kanan Left to Right :

Veronika Lindawati, Roosniati Salihin, Mu’min Ali Gunawan, Suwirjo Josowidjojo, Lukman Abdullah

Page 32: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi
Page 33: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Sambutan Direktur UtamaMessage From President Director

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami menyampaikan bahwa Perseroan telah berhasil melewati tahun 2011 dengan catatan kinerja yang menggembirakan dan telah meletakkan dasar untuk kinerja yang lebih menjanjikan di tahun-tahun mendatang.

Sepanjang tahun 2011 kami telah menjalankan seluruh strategi yang ditetapkan. Dengan dukungan penuh para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya kami dapat mencapai hasil maksimal yang terbukti dari hasil pencapaian seperti jumlah pembiayaan baru tumbuh sebesar 45%, jumlah aset tumbuh 78%, jumlah pendapatan meningkat 74% dan laba bersih yang meningkat sebesar 38%.

Selain hasil kinerja diatas, hal lain yang sangat penting yang juga menjadi fokus kami adalah bahwa nasabah dan rekan usaha kami memperoleh dan menikmati pelayanan yang terbaik dari kami sehingga lewat hubungan yang baik serta kerjasama yang saling menguntungkan kami dapat meraih pangsa pasar yang semakin besar dan kinerja Perseroan dapat terus bertumbuh sesuai dengan rencana Perseroan.

Masa-masa yang menggembirakan bagi industri pembiayaan khususnya di sektor industri otomotif masih terus berlanjut di tahun 2011 ini. Hal tersebut terlihat nyata dari data Gaikindo yang menunjukkan peningkatan jumlah penjualan mobil di tahun 2011 hingga mencapai 894.164 unit atau tumbuh sebesar 17% dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 764.710 unit. Pencapaian tersebut tentunya tidak dapat dilepaskan dari faktor pertumbuhan ekonomi nasional yang terus meningkat dari 6,1% di tahun 2010 menjadi 6,5% di tahun 2011. Pertumbuhan tersebut didukung dengan tingkat inflasi dan suku bunga yang rendah, sehingga industri otomotif mengalami pertumbuhan yang positif. Rendahnya tingkat suku bunga pinjaman memacu kenaikan daya beli masyarakat, diantaranya pada peningkatan permintaan kendaraan bermotor.

Secara umum peningkatan penyaluran pembiayaan di tahun 2011 masih didominasi oleh pembiayaan di sektor otomotif, namun demikian sejalan dengan meningkatnya permintaan barang komoditas maka harga barang komoditas di pasar dunia ikut meningkat sehingga memacu perusahaan komoditas untuk melakukan ekspansi dengan membuka lahan baru, seperti perkebunan dan pertambangan. Hal ini tentunya berdampak pada meningkatnya permintaan pembiayaan non otomotif.

Pertumbuhan ekonomi yang kondusif di tahun 2011 ditanggapi dengan positif oleh Perseroan. Melalui kebijakan dan strategi usaha yang tepat sasaran, yaitu fokus pada pengembangan produk-produk pembiayaan yang inovatif yang disesuaikan dengan kondisi pasar serta memberikan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, Perseroan berhasil memanfaatkan peluang yang ada dan membukukan kinerja yang memuaskan untuk tahun 2011. Beberapa data pencapaian Perseroan tercatat sebagai berikut:

?Jumlah Pendapatan sebesar Rp 700 miliar atau tumbuh 74%. ?Laba bersih mencapai Rp 276 miliar atau tumbuh 38%.?Total aset tumbuh 78% dari Rp 2,7 triliun di tahun 2010

meningkat menjadi Rp 4,8 triliun di tahun 2011.?Jumlah pembiayaan baru meningkat 45% dari Rp 2.883 miliar

menjadi Rp 4.194 miliar.?Debt to equity ratio meningkat dari 0,7 di tahun 2010 menjadi

1,1 ditahun 2011.

PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

KINERJA PERSEROAN

Dear Shareholders,

With our utmost gratitude to God Almighty, we would like to report on the Company's successful journey throughout 2011, as our performance in that year was not only remarkable but also became the groundwork for even better performance in the coming years.

Throughout 2011, we implemented all the strategies we had earlier formulated. With full support from our shareholders and stakeholders we managed to obtain maximum results, as seen from the achievement of 45% growth in the amount of new financing, 78% growth in the total assets, 74% growth in total revenues and 38% increase in net income.

In addition, we are fully aware of the importance of providing the best quality of service to our customers and business partners, which in return will create mutually beneficial cooperation and relationship we need to seize a greater market share, thus improving the Company's performance as envisioned.

NATIONAL ECONOMIC GROWTH

Encouraging times for the financing industry continued in 2011, in particular in the automotive sector. Data from Gaikindo shows an increase in car sales in 2011 to reach 894,164 units, signifying 17% growth from 764,710 units in 2010. Such achievement was driven by the national economic growth which increased from 6.1% in 2010 to 6.5% in 2011. The growth was supported by low levels of inflation and interest rates, which lead to positive growth in the automotive sector. Furthermore, low interest rates stimulated the rise in people's purchasing power and their demand for motorized vehicles.

In general, the financing industry expanded in 2011, still dominated by the automotive sector financing, in line with the increase in the demand for commodities which drove up their prices in the global market. This stimulated commodity-related companies to expand their businesses by pursuing new business avenues, such as plantation and mining. The condition also drove up the demand for non-automotive sector financing.

COMPANY PERFORMANCE

The Company responded the condusive economic growth in 2011 positively. Through the implementation of appropriate policies and business strategies focused on innovative financing products development adjusted to market conditions, and on providing financial solutions that satisfy customers' needs, the Company managed to seize the available opportunities and recorded excellent performance in 2011. Below are some of the indicators demonstrating the Company's positive growth:

? Total revenues grew 74% year-on-year (yoy) to Rp 700 billion. ? Net income grew 38% to Rp 276 billion.? Total assets grew 78% from Rp 2.7 trillion in 2010 to Rp 4.8 trillion

in 2011.? Total new funding grew 45% from Rp 2,883 billion to Rp 4,194

billion.? Debt-to-equity ratio increased from 0.7 in 2010 to 1.1 in 2011.

Laporan Tahunan 2011 32 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Page 34: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

?Pengembalian laba bersih terhadap ekuitas yang ditanamkan (ROE) meningkat dari 14,4% di tahun 2010 menjadi 15,1% di tahun 2011.

?Pengembalian laba bersih terhadap aset yang dimiliki (ROA) turun dari 9,0% di tahun 2010 menjadi 7,4% di tahun 2011.

?Rasio piutang bermasalah (NPL) dapat tetap terjaga pada tingkat yang wajar sebesar 0,8% meskipun pembiayaan baru meningkat cukup signifikan.

Pertumbuhan pembiayaan baru Perseroan tercatat pada semua transaksi pembiayaan yang menjadi kegiatan utama Perseroan:

?Pembiayaan konsumen tumbuh 54% dari Rp 1.560 miliar di tahun 2010 menjadi sebesar Rp 2.402 miliar,

?Sewa pembiayaan tumbuh sebesar 19% dari Rp 675 miliar di tahun 2010 menjadi sebesar Rp 803 miliar,

?Pembiayaan anjak piutang tumbuh 53% dari Rp 648 miliar di tahun 2010 menjadi sebesar Rp 989 miliar.

Di tahun 2011, sumber pendanaan utama Perseroan masih berasal dari modal sendiri dan dari pinjaman bank baik Bank Pemerintah, Bank Swasta Nasional maupun Bank Asing dalam bentuk kerjasama channelling dan pinjaman tetap dengan jangka waktu pinjaman yang telah diselaraskan dengan tenor pembiayaan yaitu dengan penawaran suku bunga tetap yang kompetitif sepanjang tenor pinjaman.

Keberhasilan Perseroan menjadi salah satu perusahaan jasa pembiayaan terdepan tidak terlepas dari dukungan penuh Panin Bank sebagai pemegang saham mayoritas terutama dari sisi pendanaan, yang menjadi salah satu keunggulan Perseroan dalam mendapatkan sumber pendanaan untuk menjaga kelangsungan usaha dan kondisi keuangan Perseroan.

Selama tahun 2011, total pinjaman yang diperoleh Perseroan berjumlah Rp 2.040 miliar atau naik 84% dari tahun 2010. Meningkat pesatnya jumlah pembiayaan baru dan persaingan yang ketat di pasar mendorong Perseroan untuk mendapatkan alternatif sumber pendanaan lainnya. Untuk itu, pada tahun 2011 ini, Perseroan melakukan dua kegiatan korporasi yaitu Penawaran Umum Terbatas V dan Penawaran Umum Obligasi CFI III.

Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 23 September 2011, pemegang saham memberi persetujuan kepada Perseroan untuk menerbitkan 1.171.488.567 ribu saham baru disertai dengan 911.157.774 ribu waran Seri V melalui Penawaran Umum Terbatas V. Pada tanggal yang sama, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V dan saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2011. Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011, para pemegang saham menyetujui penyesuaian modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari Rp650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas V Tahun 2011.

Pada tahun 2011, Perseroan juga menerbitkan Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari:

?Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 248.000.000 ribu berjangka waktu 370 hari dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun.

SUMBER PENDANAAN

33 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Sambutan Direktur UtamaMessage From President Director

? Return on Equity (ROE) increased from 14.4% in 2010 to 15% in 2011.

? Return on Assets (ROA) decreased from 9.0% in 2010 to 7,4% in 2011.

? Non Performing Loans (NPL) was maintained at a reasonable rate of 0,8% amid significant increase in new funding.

In 2011, growth in new financing was recorded in all of the Company's major financing activities:

? Consumer Financing grew 54% from Rp 1,560 billion in 2010 to Rp 2,402 billion

? Finance Lease grew 19% from Rp 675 billion in 2010 to Rp 803 billion

? Factoring grew 53% from Rp 648 billion in 2010 to Rp 989 billion

SOURCE OF FUNDING

In 2011, the Company's primary sources of financing were own capital and bank loans from state-owned, private and foreign banks, which took the form of channeling partnerships and fixed loans, whose terms were aligned with the term of financing offered by the Company, i.e. with competitive fixed interest rates throughout the term.

The Company's success as one of the nation's leading financing companies is inextricably linked to the full support it received from Panin Bank as its majority shareholder, particularly with respect to funding, which became one of the Company's excellence in obtaining funding necessary for maintaining its business continuity and financial condition.

The Company's total amount of loans in 2011 was Rp 2.040 billion, an increase of 84% from that of 2010. The rapid increase in the total new financing and stiff competition in the market have motivated the Company to seek for alternative funding sources. To address this matter, the Company conducted its Limited Public Offering V and issued its CFI Bonds III to the public.

Based on the Deed No.11 dated 23 September 2011, the Shareholders of the Company approved the Company's plan to issue 1,171,488,567 thousand new shares along with 911,157,774 thousand Series V Warrants through the Limited Public Offering V. On the same date, the Company obtained the authorization from the Chairman of Bapepam-LK to conduct the Limited Public Offering V, with the shares listed on the Indonesia Stock Exchange on 7 October 2011. Based on the Deed No. 14 dated 21 October 2011, the Shareholders of the Company approved the amendment to the Company's issued and fully paid capital, from initially Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand, resulting from the Limited Public Offering V in 2011.

The Company also issued the Clipan Finance Indonesia Bonds III in 2011, with a total value of Rp 1 trillion, with fixed interest rates of 100% of the bond principal, consisting of:

? Bond Series A, Rp 248 billion with a fixed interest rate of 8.75% p.a. with a maturity period of 370 calendar days.

Page 35: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

?Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 123.000.000 ribu berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun.

?Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 629.000.000 ribu berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun.

Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo, Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus).

Pada tahun 2011, Perseroan telah menerapkan kebijakan strategi Pemasaran berdasarkan tingkat risiko dengan melakukan pemilihan segmen pelanggan dan jenis aset yang akan dibiayai. Penerapan syarat yang ketat untuk setiap pengajuan kredit dan analisa kredit yang akurat dilakukan untuk mempertahankan kualitas aset Perseroan. Hasil yang menggembirakan dapat dilihat dimana Perseroan dapat menjaga tingkat kredit bermasalah pada tingkat yang wajar dan tingkat kerugian atas agunan yang diambil alih dapat terjaga dengan baik.

Kegiatan pembiayaan konsumen tetap difokuskan ke ritel sektor usaha menengah keatas berupa kendaraan bekas yang masih memiliki pangsa pasar yang luas dan marjin bunga bersih yang cukup tinggi, dimana transaksi tersebut telah menghasilkan pendapatan sebesar Rp.334 miliar, meningkat 144% dari tahun 2010 dan telah memberikan kontribusi sebesar 48% dari total pendapatan Perusahaan.

Pada sewa pembiayaan, kegiatan tetap difokuskan ke korporasi sektor usaha transportasi, komoditas dan sumber daya alam berupa penyediaan alat alat berat baru yang umum digunakan dan memiliki nilai jual kembali yang tinggi. Pada tahun 2011 pendapatan sewa pembiayaan mencapai Rp 165 miliar meningkat 5% dari tahun 2010 dan memberi kontribusi pendapatan sebesar 24% dari total pendapatan Perseroan.

Kegiatan pembiayaan anjak piutang dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan piutang/tagihan jangka pendek dari transaksi dalam negeri turut memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 116 miliar atau 17% dari total pendapatan, meningkat sebesar 163% dari tahun 2010.

Faktor lain yang cukup penting dan berperan mendukung keberhasilan kami adalah jaringan usaha yang tersebar hampir diseluruh kota besar di Indonesia. Dengan kegiatan usaha yang difokuskan pada pembiayaan ke segmen retail atau perorangan, dan mendekatkan diri kepada nasabah, kami telah menambah jaringan usaha di wilayah yang masih potensial pangsa pasarnya dalam bentuk penambahan 6 kantor pemasaran untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan memberikan pelayanan yang terbaik. Saat ini Perseroan telah memiliki 33 kantor cabang dan kantor pemasaran yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Menyadari bahwa Perseroan akan terus bertumbuh menjadi semakin besar dan karenanya dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional dibidangnya, manajemen Perseroan berkomitmen untuk berupaya menjaga dan konsisten meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya. Sumber daya manusia yang handal, profesional dan terlatih serta memiliki integritas tinggi, merupakan ujung tombak keberhasilan Perseroan. Saat ini jumlah karyawan Perseroan meningkat seiring pertumbuhan Perseroan dari 654 karyawan pada tahun 2010 menjadi 892 karyawan di tahun 2011.

PEMASARAN

JARINGAN USAHA

SUMBER DAYA MANUSIA DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Sambutan Direktur UtamaMessage From President Director

Laporan Tahunan 2011 34 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

? Bond Series B, Rp 123 billion with a fixed interest rate of 9.75% p.a. with a maturity period of 24 months.

? Bond Series C, Rp 629 billion with a fixed interest rate of 10.25% p.a. with a maturity period of 36 months.

Based on the assessment conducted by PT Pefindo, the Clipan Finance Bonds III of 2011 were ranked A+ (Single A Plus).

MARKETING

In 2011, the Company implemented a marketing strategic policy based on risk level through the selection of market segmentation and type of assets to be financed. The application of strict requirements for each credit application and accurate credit analysis were carried out in order to maintain the Company's asset quality. It was encouraging, therefore, to see that the Company was able to maintain its non-performing loan ratio and its losses from non-performing loans and collaterals at reasonable levels.

Consumer financing activities remained focused on the middle to upper middle retail sector, particularly for used vehicles with large market share and relatively high net interest margin. Consumer financing transactions generated Rp 334 billion in revenues, up 144% from 2010, and contributed 48% to the Company's total revenues.

Finance lease was focused on the transportation, commodities, and natural resources sectors, taking the form of financing for new heavy equipment with relatively high resale value. In 2011, revenues from finance lease reached Rp 165 billion, an increase of 5% from 2010, contributing 24% to the Company's total revenues.

Meanwhile, factoring activities mostly took the form of purchases and transfer of receivables/short-term bills from domestic transactions, and generated Rp 116 billion of revenues or 17% of the total, up 165% from 2010.

BUSINESS NETWORK

The Company's business network, spreading across major cities in Indonesia, has been one of the most important factors that contribute to its success. With our business activities focused on the retail or individual segment, and with greater efforts to become even closer to our customers, we strived to expand our business network in the regions with potentially large market share. We established six new additional marketing offices to enhance our service and reach a greater range of customers. Currently the Company has 33 branch offices and marketing offices across various regions in Indonesia.

HUMAN RESOURCES AND INFORMATION TECHNOLOGY

The Company is aware that in order to expand its business, it is necessary to retain high quality employees who are professionals in their respective fields. Therefore, the Company is committed to maintaining and continuously enhancing the quality of its Human Resources. Employees that are reliable, professional well-trained, and have respectable integrity have been spearheading the Company's success heretofore. The number of employees of the Company also increased from 654 in 2010 to 892 in 2011, along with the Company's growth.

Page 36: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Faktor lain yang juga sangat penting dalam menunjang keberhasilan kinerja Perseroan ditengah persaingan yang semakin ketat adalah informasi teknologi. Jaringan teknologi yang terintegrasi memungkinkan Perseroan untuk dapat memonitor seluruh aktivitas operasional kantor pusat dan kantor cabang serta kantor pemasaran setiap saat secara langsung sehingga berbagai tindakan strategis dapat diterapkan dengan data yang akurat dan terkini dalam upaya pengembangan kinerja Perseroan.

Memberi pelayanan dengan solusi yang terbaik merupakan komitmen kami. Dan untuk memberikan hasil yang optimal kepada pelanggan serta mitra kerja, Perseroan senantiasa berupaya untuk mengembangkan teknologi informasi serta memberikan berbagai macam program pelatihan dan pendidikan Sumber Daya Manusia serta terus meningkatkan kesejahteraan karyawannya.

Perseroan sangat menyadari bahwa hubungan yang kuat dan erat dengan mitra usaha dan pelanggan merupakan salah satu kunci kesuksesan Perseroan. Oleh karenanya Perseroan senantiasa berupaya menjaga hubungan baik dan meningkatkan kepercayaan, serta kepuasan baik untuk pelanggan maupun mitra usaha. Untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan, Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya. Dengan mitra kerja, Perseroan berkomitmen untuk menjaga kepercayaan yang diberikan dengan menunjukkan kemampuan finansial serta kredibilitas yang baik.

Kondisi pasar yang terus berkembang di industri pembiayaan, menuntut produk dan layanan baru yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan solusi yang tepat sesuai harapan para pelanggan serta seluruh mitra kerja. Oleh karena itu, Perusahaan senantiasa berusaha melakukan pengembangan produk yang inovatif yang disesuaikan dengan kondisi pasar.

Untuk meningkatkan volume pembiayaan di sektor otomotif retail khususnya kendaraan bekas, Perseroan melakukan berbagai promosi dan pemasaran dengan melibatkan para mitra kerja yang telah menjalin kerjasama dan memiliki hubungan baik dengan Perseroan. Untuk pembiayaan di sektor non otomotif, Perseroan meningkatkan pemasaran melalui cross-selling produk pembiayaan alat-alat berat kepada para nasabah dan mitra kerja yang memiliki diversifikasi bisnis khususnya ke industri pertambangan dan perkebunan.

Perseroan menyadari bahwa implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara konsisten dan berkesinambungan merupakan hal penting yang harus diterapkan oleh Perseroan yang terus bertumbuh. Untuk itu, kami telah menerapkan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan selalu mengedepankan transparansi, tanggung jawab dan penerapan mekanisme kontrol yang efektif. Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Perseroan diawasi secara aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko. Pengawasan tersebut dilakukan untuk memastikan fungsi manajemen risiko yang sesuai ketentuan telah dilakukan dan dikonsolidasi dengan Perusahaan Induk, PT Panin Bank Tbk. Penerapan m a n a j e m e n re s i k o y a n g p r u d e n t s e c a r a k o n s i s t e n d a n berkesinambungan dengan mengikuti kondisi perkembangan industri pembiayaan dalam mengelola resiko yang dihadapi untuk tetap menjaga kondisi kesehatan Perseroan yang telah berhasil dicapai Perseroan, diantaranya rasio piutang bermasalah (NPL) tetap terjaga pada tingkat yang wajar meskipun jumlah portfolio piutang yang dikelola meningkat.

MENJAGA HUBUNGAN YANG KUAT DAN ERAT DENGAN MITRA USAHA DAN PELANGGAN

TATA KELOLA PERUSAHAAN

35 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Sambutan Direktur UtamaMessage From President Director

Another no less crucial factor supporting the success of the Company in an increasingly tight competition is information technology. An integrated technology network allows the Company to directly monitor all operational activities in the head office, marketing offices and branch offices at any time, so that various strategic actions can be applied based on accurate and up-to-date information, in order to improve its performance.

Providing service with the best solutions possible is our lasting commitment. And in order to deliver optimal results to our customers and business partners, the Company constantly endeavors to improve its quality in terms of information technology, human resources training and education programs, and employee welfare.

SECURING STRONG BUSINESS PARTNERSHIPS

The Company is very aware that tight collaboration with business partners and robust relationship with customers are two very crucial factors of success. Therefore, the Company always endeavors to maintain its relationships with customers and business partners by improving their level of confidence and satisfaction. It is the Company's persistent effort to improve its service quality to maintain sound and fruitful relationships with its customers. Together with its business partners, the Company is committed to maintaining the trust that has been awarded to it, by demonstrating strong financial indicators and credibility.

The fast-paced nature of the flourishing financing industry requires innovative new products and services to fulfill the needs by providing appropriate solutions that meet customers' and business partners' expectations. Therefore, the Company strives to develop innovative products based on market conditions.

To expand the volume of financing in the automotive sector, especially for used vehicles, the Company carried out numerous promotional and marketing campaigns by engaging its loyal business partners. As regards financing in the non-automotive sector, the Company extended its marketing campaigns via cross-selling of heavy equipment to customers and partners whose businesses are diversified, especially those in the mining and plantation sectors.

CORPORATE GOVERNANCE

The Company realizes that the implementation of good corporate governance principles in a consistent and sustained manner is of paramount importance for the Company to continue its growth. To that end, we have implemented good corporate governance practices by always applying the principles of transparency and responsibility as well as an effective control mechanism. The Board of Commissioners and the Board of Directors, assisted by the Audit Committee and the Risk Management Committee, actively supervise the implementation of Good Corporate Governance principles in the Company. The supervision is carried out to ensure that appropriate risk management functions have been conducted and consolidated with those of the Parent Company, PT Panin Bank Tbk. The Company consistently implements prudent risk management aligned with the latest developmentsin the financing industry in managing risks to maintain the Company's sound financial condition as achieved by the Company, among others, Non Performing Loans (NPL) ratio is sustainably maintained at a reasonable leveleven though the amount of managed receivables portfolio increases.

Page 37: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, Perseroan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan di sekitarnya dan secara aktif telah melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial melalui berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan.

Perseroan memiliki komitmen penuh untuk menerapkan manajemen risiko untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri jasa pembiayaan. Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perseroan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan terarah dan terkendali dalam limit risiko yang terukur serta tetap menguntungkan Perseroan. Perseroan senantiasa menerapkan prinsip transparansi, independensi, wewenang dan tanggung jawab serta kewajaran transaksi.

Sepanajang tahun 2011, kami tetap mempertahankan kebijakan penerapan manajemen risiko yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko yaitu Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Kebijakan dan Penerapan Batasan; Identifikasi, Pengukuran dan Pengawasan; serta Pengendalian Internal. Penerapan kebijakan tersebut telah berhasil menjaga kualitas aset Perseroan. Kami akan terus meningkatkan sistem manajemen risiko dan melakukan penyesuaian-penyesuaian sehingga dapat menghadapi tantangan di masa mendatang.

Dengan keyakinan akan pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2012 yang relatif stabil, dimana pertumbuhan yang ditargetkan di kisaran 6,5%, situasi politik yang dan keamanan yang tetap terjaga, kami menapak di tahun 2012 dengan optimis. Dengan kondisi pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan, maka diharapkan akan memicu pertumbuhan di berbagai sektor industri termasuk industri otomotif, perkebunan dan pertambangan. Kondisi tersebut didukung dengan kecenderungan penurunan tingkat suku bunga sehingga tentu saja akan berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat. Hal ini tentu saja akan memberikan peluang bagi Perseroan untuk mengembangkan usahanya.

Namun demikian kami juga menyadari bahwa tantangan dan hambatan akan selalu ada, karena adanya beberapa kebijakan Pemerintah yang berpotensi besar untuk memperlambat prospek pertumbuhan di industri otomotif khususnya. Rencana Pemerintah untuk menerapkan peraturan pengenaan pajak progresif kendaraan bermotor yang berlaku di tahun 2011, kebijakan pembatasan penggunaan bahan bakar bersubsidi bagi kendaraan pribadi akan menjadi hambatan bagi industri. Kemudian munculnya kebijakan mengenai rencana kenaikan harga bahan bakar akan memicu kenaikan tingkat inflasi dan kemungkinan terjadinya kenaikan suku bunga yang akan berpengaruh terhadap industri pembiayaan.

Meskipun demikian kami berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya karena Perseroan yang telah berdiri sejak tahun 1982 diberikan kesempatan untuk dapat membuktikan diri sebagai perusahaan pembiayaan yang mampu melewati masa krisis yang melanda Indonesia. Untuk menghadapi tahun 2012, Perseroan akan menjalankan strategi yang telah ditetapkan diantaranya menjaga hubungan yang baik dan kuat dengan seluruh mitra usaha dan nasabah, mengembangkan inovasi produk baru dan meningkatkan kualitas pelayanan, memperluas jaringan usaha, mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan teknologi informasi yang dinamis, diversifikasi sumber pendanaan, peningkatan

MANAJEMEN RISIKO

PELUANG dan TANTANGAN TAHUN 2012

Sambutan Direktur UtamaMessage From President Director

Laporan Tahunan 2011 36 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

As an inseparable part of society, the Company has great concern for its surrounding enviroment and is actively putting its Corporate Social Responsibility into practice through numerous social activities.

RISK MANAGEMENT

The Company is fully committed to strong implementation of risk management in order to stay ahead of the financing industry. Our risk management policy signifies the Company's effort to provide strong platform to conduct the Company's business activities in a focused and controlled manner, with a measured limit of risk so as to continue benefiting the Company. The Company implements the principles of transparency, independency, responsibility and fairness on its transactions at all times.

Throughout 2011, we continued to strengthen the implementation of risk management policy based on the four basic pillars of risk management, namely active supervision by the Board of Commissioners and the Board of Directors; policies and boundaries setting; identification, measurement, and monitoring; and internal control. The implementation of this policy has proved to help the Company maintain its asset quality. We shall continue to improve our risk management system's quality, and perform necessary adjusments to overcome future challenges.

CHALLENGES AND OPPORTUNITIES IN 2012

The Indonesian economy, which is expected to grow by a stable rate of 6.5% in 2012, supported by sound security and political situations, makes us confident and optimistic in welcoming the year 2012. With that target for national economic growth, we expect considerable growth in the automotive, plantation and mining sectors. Such a condition will be supported by the downward trend of interest rate that will eventually increase the people's purchasing power. The situation will provide a great opportunity for the Company to expand its business.

However, we do realize that there are challenges and obstacles that lie ahead, as certain Government policies to be enacted in the near future has the potential of slowing down growth prospects of the automotive industry. The Government's plan to apply progressive tax policy for vehicle ownership beginning in 2011 and to restrict the consumption of subsidized fuel by private vehicles will pose certain barrier to industry's growth. The possibility of an interest rate hike and higher inflation rates triggered by the rising price of fuel will also affect the financing industry.

Nevertheless, we remain most grateful to God Almighty, as well as all shareholders and stakeholders, for having given the Company, which was established in 1982, the opportunity to prove our capability to survive a number of economic crises that have hit Indonesia in the past. To face the challenges that 2012 may bring, the Company will apply a strategy that shall include maintaining rapport with all business partners and customers, developing new innovative products, improving service quality, expanding the business network, developing dynamic information technology and human resources, diversifying sources of financing, improving efficiency, and implementing good corporate governance principles and a balanced risk management approach.

Page 38: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

efisiensi dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko yang seimbang.

Dengan strategi dan kapasitas yang dimiliki maka kami yakin Perseroan akan dapat memberi nilai lebih bagi konsumen, mitra usaha, pemegang saham, karyawan dan pemangku kepentingan lainnya dan mencapai visi dan misinya.

Pada tahun 2011, Perseroan kembali mendapatkan berbagai penghargaan atas keberhasilan yang telah dicapai selama tahun berjalan. Penghargaan-penghargaan yang diperoleh tersebut adalah sebagai berikut:

?Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat “Sangat Bagus” pada tahun 2011 dari Majalah Info Bank.

?Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat “Sangat Bagus 5 tahun berturut-turut” pada tahun 2011 dari Majalah Info Bank.

?Penghargaan sebagai salah satu “Multifinance Terbaik t a h u n 2011” dari Majalah Investor.

?Penghargaan dari APPI sebagai “Perusahaan Multifinance Terbaik 2011” untuk kategori aset diatas Rp 500 milyar.

?Penghargaan dari Majalah Forbes Indonesia : BEST of THE BEST AWARD 2011 : “The A List “ The 40 Top Performing Small and Midsized Companies.

Pada kesempatan yang baik ini, perkenankanlah Direksi pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas pengawasan yang telah dilakukan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada para pemegang saham, seluruh karyawan, nasabah dan mitra kerja atas dukungan dan kerjasama yang diberikan.

Kami juga menyampaikan penghargaan kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia, Bapepam dan LK, Bank Indonesia dan regulator lainnya atas bimbingan yang diberikan sehingga Perseroan dapat terus berkembang sesuai target yang ditetapkan.

Akhir kata, kami berharap dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh semua pihak kepada Perseroan di tahun 2011 ini akan terus dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan, sehingga kami mampu terus berkarya di tahun mendatang dan mencapai tingkat yang lebih baik lagi dan mencapai visi dan misi kami serta memberikan kontribusi yang positif bagi negara Republik Indonesia yang tercinta.

PENGHARGAAN

UCAPAN TERIMA KASIH

37 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Sambutan Direktur UtamaMessage From President Director

We believe that the Company's strategy and capacity will yield added value to our customers, business partners, employees and stakeholders, in the pursuit of its vision and mission.

AWARDS

In 2011, the Company received the following awards for its achievements throughout the year:

?In 2011 Received an award as a multifinance company with Outstanding Performance from Info Bank Magazine.

?In 2011 Received an award as a multifinance company with Outstanding Performance for 5 consecutive years from Info Bank Magazine.

?Received an award as one of “The Best Multifinance Company in 2011” from Investor Magazine.

?Received an award from APPI as “The Best Multifinance Company in 2011” for the Rp 500 billion asset category.

?Received the 'Best of the Best Award 2011': “The A List of the 40 Top Performing Small and Midsized Companies” from Forbes Indonesia Magazine.

ACKNOWLEDGMENTS

On this occasion, the Board of Directors would like to extend our gratitude to the Board of Commissioners of the Company for their supervision. We are very grateful for the support and cooperation of our Shareholders, employees, customers and business partners.

We also wish to express our appreciation to the Minister of Finance of the Republic of Indonesia, Bapepam-LK, Bank Indonesia, and other regulatory bodies for their guidance that enabled us to experience growth as planned.

Eventually, it is our hope that the support and confidence given by all parties to the Company will remain even stronger in the future, which in return will enable us to maintain our productivity in the coming years, improve our implementation of our vision and mission, and contribute positively to Indonesia.

Atas nama Direksi On behalf of the Board of Directors,

Gita Puspa Kirana DarmawanDirektur Utama

President Director

Page 39: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Direksi / Board Of Directors

Parmanto Adhi TjahjonoGita Puspa Kirana Darmawan

Suhendra SE

Page 40: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Page 41: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi
Page 42: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Tinjauan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Overview

41 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Bagi Clipan Finance, aset yang tak ternilai dan berperan serta besar terhadap pertumbuhan bisnis adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai mitra kerja utama, SDM berperan sebagai salah satu penentu perkembangan bisnis sekaligus kunci penting terlaksananya visi dan misi Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan. Perseroan menyadari bahwa tata kelola SDM yang baik tak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan karyawan, tapi juga memunculkan potensi yang dimiliki setiap karyawan secara optimal sehingga pada akhirnya, karyawan dapat secara aktif memainkan peran sebagai bagian penting yang tak terpisahkan dari Perseroan.

Untuk itu, Clipan Finance mengelola segenap karyawan melalui Human Resources Division yang dalam kegiatan operasionalnya berfungsi melengkapi setiap SDM untuk profesional dan ahli di bidangnya. Pada akhirnya, SDM akan mampu berprestasi dan memberikan andil dalam mendukung terwujudnya Visi dan Misi Perseroan. Untuk menunjang terciptanya semangat kerja dan dedikasi yang tinggi dari segenap karyawan, Perseroan selalu mengupayakan berbagai cara untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman.

Dalam pengelolaan SDM yang baik, Perseroan memandang sangat penting bahwa setiap karyawan memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai perusahaan dan menerapkannya dalam lingkungan kerja. Bekerja dengan Integritas tinggi, melayani dengan Profesionalisme, berpikir Inovatif untuk mencapai Kepuasan nasabah merupakan nilai-nilai Perseroan yang selalu ditanamkan kepada seluruh karyawan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama karyawan, atasan dan juga hubungan eksternal dengan nasabah dan mitra kerja lainnya.

Nilai-nilai Perusahaan tersebut adalah:

1. Integritas: nilai ini mendorong setiap karyawan Clipan Finance untuk bertindak konsisten dalam pikiran, perkataan, dan tindakan, sesuai dengan ketentuan, peraturan, kode etik profesi yang ditetapkan Perseroan dan regulator lainnya serta prinsip-prinsip kebenaran yang berlaku.

2. Profesionalisme: nilai ini mendorong karyawan untuk kompeten di bidangnya dan senantiasa berhasrat mengembangkan diri. Bekerja secara efektif dan efisien untuk menghasilkan kinerja terbaik dan memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan mitra kerja.

3. Inovatif : nilai ini mendorong karyawan senantiasa berkembang dan menghasilkan ide-ide baru yang positif untuk kemajuan bersama. Perseroan secara terbuka menerima pemikiran dan gagasan yang positif dari karyawannya dan melakukan proses review dan pengkajian mendalam sehingga ide-ide dan gagasan yang positif tersebut dapat diterapkan dan memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh karyawan.

4. Kepuasan Nasabah: sebagai perusahaan pembiayaan, kepuasan nasabah yang tercipta dari hubungan yang tulus dan terbuka yang dilandasi oleh sikap saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama adalah nilai yang sangat penting yang terus ditanamkan oleh Perseroan kepada seluruh karyawan.

For Clipan Finance, employees are priceless assets that have a crucial role in the development of its business. As primary business partners, the Company's employees are one of the factors that determine its future business development and serve an important key for the attainment of the Company's vision and mission as a financing company. The Company realizes that a good corporate governance system must not only aim at increasing employees' capabilities, but also stimulating their potentials optimally so that they can actively become an inextricable part of the Company.

As such, Clipan Finance manages all its employees through the Human Resources Division, whose operational activities are aimed at helping each employee become more professional and qualified in their respective fields of work. Eventually, the employees will be able to become excellent and contribute positively towards the attainment of the Company's mission and vision. To encourage the working spirit and utmost dedication of all employees, the Company always strives to conduct measures that create a healthy, secure, and comfortable work environment.

With an excellent human resources management, the Company regards that it is essential for each employee to comprehend the Company's values and implement them at work. Working with high integrity, serving with professionalism, thinking in innovative ways to achieve customer satisfaction, are the Company's values inculcated in all employees for the creation of a harmonious relationship among all staff, superiors and subordinates, customers as well as other business partners.

The Company's values are:

1. Integrity: this value encourages each employee within Clipan Finance to act consistently as regards intention, words and actions, in line with the prevailing regulations, rules, and professional code of ethics stipulated by the Company as well as other regulators, and upholding the principle of truth.

2. Professionalism: this value motivates employees to be competent in their fields and strive for self-development. Working effectively and efficiently to yield the best results and provide added value for the Company and its business partners.

3. Innovativeness: this value triggers employees to always develop themselves and formulate new and positive ideas for collective development. The Company is always open to new positive thoughts and ideas from its staff, and reviews and studies these ideas to make them applicable and provide added value to the Company and all the employees.

4. Customer Satisfaction: as a financing company, customer satisfaction arising from an honest and open relationship made with trust and mutual respect is a critical value that is continuously inculcated by the Company in the mind of its employees.

Page 43: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Tinjauan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Overview

Laporan Tahunan 2011 42 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

1000

800

600

400

200

0

20082006 20072005 2009 2010 2011

381

182

252313

510

654

892

Jumlah Karyawan Total Number Of Employees

Direksi

EVP

Manager (GM,SM,M)

Asisten Manager

Senior Officer

Officer

Lain-lain

Jumlah

Sarjana (S2,S3)

Sarjana (S1)

Akademi, D3

Non Akademi

Jumlah

20 - 29 Tahun

30 - 39 Tahun

40 - 49 Tahun

50 - 59 Tahun

60 Tahun - lebih

Jumlah

Directors

EVP

Manager (GM,SM,M)

Assistant Managers

Senior Officers

Officers

Others

Total

Postgraduate Degree

Bachelor’s Degree

Diploma

Non-Diploma

Total

20 - 29 Years Old

30 - 39 Years Old

40 - 49 Years Old

50 - 59 Years Old

60 Years Old - more

Total

2

2

18

13

7

106

165

313

6

225

30

52

313

91

160

57

4

1

313

2

2

18

13

6

132

208

381

5

270

41

65

381

116

202

57

5

1

381

2

3

31

9

52

371

42

510

5

310

97

98

510

196

251

59

3

1

510

3

3

50

9

73

466

50

654

8

391

111

144

654

229

325

91

8

1

654

3

4

61

11

99

651

63

892

11

523

134

224

892

285

478

116

13

-

892

2008

2008

2008

2007

2007

2007

2009

2009

2009

2010

2010

2010

2011

2011

2011

Menurut Jenjang ManajemenBy Managerial Level

Menurut Jenjang PendidikanBy Education Level

Menurut Jenjang UsiaBy Age Level

Page 44: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

43 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Tinjauan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Overview

Produktivitas Tenaga Kerja Employee Productivity

Karyawan

Kantor Cabang / Pemasaran

Karyawan / Kantor Cabang dan Pemasaran

Nilai Pembiayaan Baru / Rata-rata Karyawan (Rp.Juta)

Kontak Baru / Rata-rata Karyawan

Employee

Branch / Marketing Offlice

Employee / Branch and Marketing Office

Value of New Booking / Average Employee (Rp Billion)

New Contract / Average Employee

892

33

27,0

5.425

25,5

654

28

23,4

4.953

26,2

36 %

18 %

16 %

10 %

- 0,7 %

2011 2010Perubahan

Change

“Kunci keberhasilan pengelolaan SDM Perseroan

adalah kemampuan untuk menempatkan staf yang

tepat pada jenis pekerjaan yang tepat.”

Secara konsisten Perseroan memperhatikan

pengembangan kapasitas karyawan dalam bidang

pekerjaannya yang dibarengi dengan peningkatan

kesejahteraan karyawan untuk menanamkan rasa

memiliki dan semangat untuk berprestasi lebih baik.

Jenjang karir yang jelas disediakan bagi setiap

karyawan yang berkualitas dan berprestasi.

“The key to success of the Company's human

resources management is its ability to assign the

right employee to the right job type.”

The Company is constantly attentive to the capacity

development of its employees as regards their respective

field of work, along with the measures to improve their

welfare, in order to foster a sense of belonging and a

spirit for excellence.

The Company provides a clearly defined career path to

all qualified employees and top performers.

Page 45: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Tinjauan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Overview

Laporan Tahunan 2011 44 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

REKRUTMEN DAN PELATIHAN

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

Clipan Finance menyadari, untuk terus berkembang mencapai visinya Perseroan harus memiliki SDM yang berkualitas, memiliki keyakinan yang teguh dan mampu bersaing, serta senantiasa menunjukkan kinerja terbaik. Karena itu menempatkan karyawan dalam posisi yang tepat pada suatu tim yang solid menjadi kunci penting Perseroan agar dapat bersaing dan menjadi perusahaan pembiayaan yang kuat di masa mendatang. Untuk menjawab tantangan tersebut, Clipan Finance secara konsisten melakukan pengembangan SDM yang tepat, sesuai dengan kebutuhan perkembangan industri pembiayaan.

Dengan pemahaman bahwa “segala sesuatu harus dimulai dengan baik dari awal” Perseroan menjadikan proses rekrutmen sebagai titik awal yang harus mendapat perhatian khusus untuk mendapatkan karyawan yang handal dan profesional yang dibutuhkan oleh Perseroan. Proses rekrutmen karyawan baru dilakukan secara berkala demi memenuhi rencana Perseroan melakukan ekspansi yang akan mendatangkan pertumbuhan bisnis. Mekanisme penerimaan karyawan dimulai dari adanya suatu analisa beban kerja yang terkait dengan struktur organisasi, analisa pekerjaan dan job description, sehingga terciptalah suatu ManPower Planning yang menyeluruh. Dalam proses rekrutmen ini, fokus utama Perseroan adalah untuk mendapatkan calon karyawan yang memiliki talenta yang sesuai dengan kebutuhan bisnis pembiayaan, visi, misi, strategi dan budaya perusahaan.

Proses perekrutan karyawan dilakukan secara selektif di kantor pusat dan di cabang masing-masing dengan pengawasan dari kantor pusat dengan melalui berbagai media seperti pemasangan lowongan iklan surat kabar lokal maupun nasional, partisipasi acara job fair, melalui situs web, dan program Employee-Get-Employee. Untuk area Jabodetabek, proses perekrutan dilakukan oleh kantor pusat. Selain itu Perseroan juga menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan yang bergerak dibidang human resources untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas.

Hingga akhir tahun 2011, jumlah karyawan Perseroan mencapai 892 karyawan meningkat cukup signifikan dari tahun 2010 sebanyak 654 karyawan. Kenaikan karyawan tersebut sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan yang meningkat cukup besar dari Rp 2.9 triliun di tahun 2010 menjadi Rp 4.2 triliun di tahun 2011 dan penambahan pembukaan beberapa kantor pemasaran baru.

Perseroan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan motivasi kepada seluruh karyawan untuk meningkatkan kemampuannya baik kemampuan teknis maupun kemampuan manajerial. Pengembangan SDM dilakukan secara konsisten dengan memberikan pelatihan-pelatihan internal maupun eksternal secara intensif, untuk meningkatkan kemampuan karyawan sehingga tingkat produktivitas dan profesionalisme karyawan semakin meningkat.

Pelatihan dan pengembangan dilakukan secara reguler dan diberikan kepada karyawan menurut kebutuhannya. Jenis pelatihan yang diberikan antara lain: marketing, credit analyst, operation, collection dan bidang lainnya.

Pelatihan dan pengembangan dapat digolongkan dalam 2 bagian:

1. Pelatihan internal, dilakukan di kantor pusat atau kantor cabang masing-masing. Pelatihan dibawakan oleh karyawan senior kepada staf. Pelatihan internal juga dapat dilakukan dengan mengundang trainer dari luar Perseroan.

RECRUITMENT AND TRAINING

Clipan Finance realizes that in order to continue its growth towards attaining its vision, it has to retain employees that are of excellent quality, consistent and sturdy in their work ethos, competitive, and well performing. Assigning the right person to the right type of work within a solid teamwork environment is key to the Company's ability to compete and become a strong financing company as it faces the future. Therefore, in order to address this challenge, Clipan Finance is consistently developing its human resources in accordance with the evolving needs of the financing industry.

Guided by the dictum that “everything must be good from the start,” for the Company, the recruitment process is the starting point that must be particularly considered in order to obtain reliable and professional people to be employed at the Company. The recruitment of new employees is conducted on a regular basis to meet the Company's expansion plan and record substantial business growth.

The recruitment of new employees is normally initiated with a work load analysis related to the organizational structure, job analyses and job descriptions, resulting in a comprehensive Manpower Planning. In this recruitment process, the Company's main focus is to obtain talented individuals that are compatible with the demands in the financing business as well as with the Company's vision, mission, strategies and work culture.

New employees are selectively recruited at the head office and at each branch under supervision from the head office through various media, such as job vacancy advertisements published in regional and national newspapers, participation in job fairs, website, and the Employee-Get-Employee program. For the Greater Jakarta area, the recruitment processes are conducted at and by the head office. The Company has also formed partnerships with several companies in the field of human resources to recruit qualified people that are suited for the positions being offered.

As of the end of 2011, the Company’s total number of employees was 892 employees, rising significantly from 654 employees by the end of 2010. This increase in the number of employees resulted from a substantial growth in the Company’s financing, from Rp 2.9 trillion in 2010 to Rp 4.2 trillion in 2011, and the opening of new marketing offices.

TRAINING AND DEVELOPMENT

The Company has a strong commitment to motivate all its employees to enhance their skills, both technical and managerial. The development of human resources is carried out consistently by providing intensive internal and external trainings, to enhance the ability of its employees so that their level of productivity and professionalism can be continuously improved.

These training and development sessions are conducted on a regular basis and are provided to the employees according to their respective needs. The types of training which the Company provides to its employees include: marketing, credit analyst, operations, collection, and other fields.

Training and development can be classified into 2 types:

1. Internal training, carried out at the head office or branch offices. Internal trainings are delivered by senior employees to the staff in training. Internal trainings can also be conducted by inviting trainers from outside the Company.

Page 46: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

45 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Tinjauan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Overview

Employee Productivity

2. Pelatihan eksternal, dilakukan dengan mengirimkan karyawan pada training yang dilakukan oleh APPI, IAI dan lembaga lainnya.

Perseroan sangat yakin bahwa perhatian penuh terhadap kesejahteraan karyawan berdampak pada peningkatan produktivitas. Berikut ini adalah program kompensasi dan kesejahteraan yang disiapkan untuk karyawan antara lain:

Struktur gaji bagi karyawan didasarkan pada pangkat masing-masing karyawan dan prestasi yang telah dicapai serta kontribusi karyawan kepada Perseroan. Prestasi karyawan diukur dari beberapa faktor yaitu: (i) prestasi individu, (ii) prestasi tim, (iii) prestasi cabang dan (iv) prestasi Perseroan. Perseroan menggunakan standar penetapan upah minimum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai acuan penetapan gaji. Selain itu faktor lain yang dianggap penting dalam penyesuaian gaji adalah keadaan perekonomian saat itu, sehingga karyawan dapat memperoleh kehidupan yang layak.

Berikut ini merupakan fasilitas dan tunjangan yang diberikan kepada karyawan:

1. Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) yang meliputi: - Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua

(JHT), Tunjangan Kematian (TK).2. Tunjangan perumahan dan tunjangan penempatan bagi

karyawan yang ditempatkan di kota lain di luar domisili.3. Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan yang diberikan

setahun sekali.4. Penggantian pengobatan dan rumah sakit untuk karyawan

dan anggota keluarganya.5. Fasilitas kepemilikan mobil.

Perseroan sangat menghargai usaha setiap karyawan untuk mencapai prestasi di bidang masing-masing. Untuk karyawan-karyawan berprestasi tersebut Perseroan memberikan penghargaan antara lain dalam bentuk promosi ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.

Selain itu juga terdapat beberapa program penghargaan yang diberikan secara rutin setiap tahun antara lain:

• Karyawan Marketing Terbaik (CMO dan Branch Manager) • Kantor Cabang dengan Performa Terbaik

Secara konsisten Perseroan berusaha menciptakan iklim kompetisi yang sehat baik secara individu, kelompok/divisi/cabang, sehingga karyawan dapat mengembangkan potensi yang maksimal dan menghasilkan performa kerja terbaik.

KESEJAHTERAAN KARYAWAN

GAJI

FASILITAS DAN TUNJANGAN

PENGHARGAAN UNTUK KINERJA TERBAIK

2. External training, carried out by sending employees to participate In trainings conducted by APPI, IAI, and other institutions.

EMPLOYEE BENEFITS

The Company is very confident that full attention to the welfare of employees brings a significant impact on increasing productivity. Below are among the compensation and welfare programs in place for the Company’s employees:

SALARY

Employee salary is calculated based on rank as well as personal achievements and contributions of each employee to the Company. An employee’s achievement is measured by several factors: (i) individual performance, (ii) the achievement of the team of which the employee is part of, (iii) the performance of the branch in which the employee works, and (iv) the overall achievement of the Company. The Company applies the minimum wage standards established by the Government as a reference for determining salaries. In addition, another factors considered important in the calculation of salary adjustments is the general state of the economy at the time, so that all the Company’s employees can earn a decent livelihood.

PERKS AND BENEFITS

The following list of perks and benefits a re provided to employees:

1. Jamsostek (Social Security), including: - Work-Related Accident Assurance, Pension Fund,

Death Benefit.2. Housing allowances and placement benefits for employees who

are stationed in other cities outside of their original domicile3. Allowances for Religious Events for employees, given once a year.

4. Reimbursement of costs of treatment and hospitalization for employees and their family members.

5. Car ownership program.

AWARD FOR BEST PERFORMANCE

The Company highly appreciates the effort of its every employee to achieve the highest in their respective fields. For those high-performing employees, the Company bestows awards, among others, in the form of promotion.

In addition, there are several routine programs each year, including:

• Best Marketing Employee Award• Best-Performing Branch Office Award

The Company consistently strives to create a climate of healthy competition, both for the individual, groups, divisions, and branches, so that employees can develop their maximum potential and yield their best performance for the Company.

Page 47: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Pelatihan Karyawan / Staff Training

Page 48: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profile

47 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Mu'min Ali Gunawan

Komisaris UtamaPresident Commissioner

Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 1991. Lahir pada tahun 1939. Beliau adalah salah seorang Pendiri dan Pemegang Saham dari tiga bank yang digabung dan merupakan cikal bakal Panin Bank yang didirikan pada tahun 1971. Saat ini beliau menjabat sebagai Penasehat PT Panin Bank Tbk, Presiden Komisaris PT Panin Insurance Tbk, Presiden Komisaris PT Panin Financial Tbk dan Komisaris Utama PT Clipan Finance Indonesia Tbk.

The Company’s President Comissioner since 1991. Born in 1939, he is one of the founder and shareholder of three banks that merged into Panin Bank, established in 1971. Currently, Mr. Mu’Min Ali Gunawan is also an advisor at PT Panin Bank, Tbk, President Commissioner at PT Pa n i n I n s u ra n ce, T b k , Pr e s i d e n t Commissioner at PT Panin Financial, Tbk and President Commissioner of PT Clipan Finance Indonesia, Tbk.

Roosniati Salihin

Komisaris Commissioner

Warga Negara Indonesia. Pendidikan sastra Bahasa Inggris di UCLA, Amerika (1965-1968) dan di Sophia University, Tokyo (1968-1970) serta mengikuti pendidikan di Tokyo Business School jurusan Manajemen (1970-1971). Bergabung dengan Panin Bank pada tahun 1971 dan menjabat sebagai Direktur Panin Bank (1991). Menjabat sebagai Komisaris di berbagai afiliasi Perusahaan : Westpac Panin Bank (1991-1993), ANZ Panin Bank (1993-2000), DKB Panin Finance Ltd (1991-2000) dan Schroder Investment Management Indonesia Ltd. (1994-2000). Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Panin Bank sejak tahun 1997. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 29 Juni 2007.

Indonesian citizen. Mrs. Roosniati Salihin graduated in English Literature from UCLA, USA (1965-1968) and also from Sophia University, Japan (1968-1970) as well as took management courses in Tokyo Business School (1970-1971). Joined Panin Bank in 1971 and served as Director at Panin Bank in 1991. She is also co m m i s i o n e r i n m a n y a f f i l i a t e d companies: Westpac Panin Bank (1991-1993), ANZ Panin Bank (1993-2000), DKB Panin Finance Ltd (1991-2000) dan Schroder Investment Management Indonesia Ltd. (1994-2000). She has been appointed Vice President Director at Panin Bank since 1997. She has been a p p o i n t e d a s t h e C o m p a n y ‘ s Commissioner since June 29, 2007.

Suwirjo Josowidjojo

Komisaris Commissioner

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1960. Bachelor of Science-Finance di University of San Fransisco, Amerika (lulus 1981). Bergabung dengan Panin Bank pada tahun 1982, menjabat sebagai Komisaris PT Panin Overseas Finance (1994-1998), Direktur PT Panin Insurance Tbk (1986-2000), Komisaris PT Asuransi MAIPARK Indonesia (2004-2006). Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Panin Bank (sejak 1994), Presiden Direktur PT Panin Insurance Tbk (sejak 2000), Wakil Presiden Komisaris PT Panin Financial Tbk (sejak 2003). Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 30 Juni 2008.

Indonesian citizen, born in Jakarta 1960. Mr. Suwirjo Josowidjojo obtained his Bachelor of Science-finance degree from University of San Francisco, USA in 1981. He joined Panin Bank in 1982. Prior to that, he was Commissioner at PT Panin Overseas Finance (1994-1998), Director at PT Panin Insurance Tbk (1986-2000), Commissioner at PT Asuransi MAIPARK Indonesia (2004-2006). Currently, Mr. Suwirjo has been Comissioner at Panin Bank since 1994, President Director at PT Panin Insurance, Tbk since 2000, Vice President Commissioner at PT Panin Financial, Tbk since 2003. He has been a s s i g n e d a s t h e C o m p a n y ’ s Commissioner since June 30, 2008.

Page 49: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profile

Laporan Tahunan 2011 48 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Veronika Lindawati

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Warga Negara Indonesia, lahir di Sei Pinyuh tahun 1966, memulai karir pada Kantor Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko & Sanjaya sejak tahun 1989-1992. Kemudian bergabung di PT Bank Panin Tbk pada tahun 1995-1997. D i a n g k a t s e b a g a i K o m i s a r i s Independen terhitung sejak tanggal 29 Juni 2007.

Indonesian citizen. Born in Sei Pinyuh in 1966, she started her career in Public Accountant Office of Prasetio, Sarwoko & Sanjaya in 1989-1992. Ms. Veronika Lindawati joined PT Bank Panin, Tbk in 1995-1997. She has been appointed as Independent Commissioner since June 29, 2007.

Lukman Abdullah

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1949. Sarjana Akuntansi Universitas Indonesia. Auditor pada KAP Drs. Utomo Mulia & Co (1973-1979). Auditor pada KAP Capelle Tuanakotta & Co (1980-1990). Partner KAP Drs. Hans Tuanakotta & Mustofa (1991-2002) . Menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Asuransi Ramayana Tbk (2004-2008). Diangkat sebagai Komisar is I ndependen Perseroan sejak 30 Juni 2009.

Indonesian citizen. Born in Jakarta in 1 9 4 9 . B a c h e l o r i n Acco u n t a n c y, University of Indonesia. Auditor at KAP Drs Utomo Mulia & Co (1973-1979). Auditor at KAP Capelle Tuanakotta & Co (1980-1990). Partner at KAP Drs. Hans Tuanakotta & Mustofa (1991-2002). He has been appointed as Audit Committee at PT Asuransi Ramayana Tbk (2004-2008). He has been appointed as Independent Commissioner since 30 June 2009.

Page 50: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Profil Dewan DireksiBoard of Directors’ Profile

49 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Gita Puspa Kirana Darmawan Direktur UtamaPresident Director

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1965, memulai karir di bidang akuntansi di Seabridge Australia Pty Ltd (Sidney) pada tahun 1988 dan di PT Tebolay Consultancy Services (Jakarta). Pada bulan Mei 1991 bergabung dengan Perseroan sebagai Senior Akuntan. Diangkat sebagai Manajer Akuntansi pada tahun 1994 dan sebagai Senior Manager Akuntansi pada tahun 1996. Menjabat sebagai Direktur sejak bulan Mei 2000 dan menjadi Direktur Utama sejak tahun 2003.

Indonesian citizen, born in Jakarta in 1965. Ms. Gita Puspa Kirana Darmawan started her accounting career in Seabridge Australia Pty Ltd (Sydney) on 1988 and in PT Tebolay Consultancy Services in Jakarta. In May 1991, she joined the Company as senior accountant. She was appointed as accounting manager in 1994 and was promoted to senior manager level in 1996. Ms. Gita Puspa Kirana Darmawan was been elected Director since May 2000 and has been the Company’s President Director since 2003.

Suhendra SE

Direktur Director

Warga Negara Indonesia, lahir di Sei Purun tahun 1971. Sarjana Manajemen Universitas Satya Wacana, Salatiga. Memulai karir sebagai Auditor pada KAP Budidarmodjo & Rekan, Semarang tahun 1996 kemudian bergabung dengan PT Astra Sedaya Finance (Astra Credit Companies) sejak November 1996 – Maret 2003 dengan jabatan terakhir sebagai Cash Management Manager di Divisi Treasury. Bergabung dengan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (Columbia Group) sejak April 2003 – Juni 2007 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan Columbia Group. Bergabung dengan PT Tunas Financindo Sarana (Tunas Ridean Tbk Group) sejak Juli 2007 – Sept 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Vice President Marketing & AR Direktorat. Bergabung dengan Perseroan Oktober 2008 sebagai Executive Vice President. Diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak 30 Juni 2009.

Indonesian citizen, born in Pontianak in 1971. Bachelor in Management, University of Satya Wacana, Salatiga. Started his career as an Auditor at KAP Budidarmodjo & Rekan, Semarang (May – Oct 1996). He joined PT Astra Sedaya Finance & Astra Credit Companies since Nov 1996 – Mar 2003 with last position as Treasury Manager. He joined PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (Columbia Group) since Apr 2003 – Jun 2007 with last position as Finance Director. He joined PT Tunas Financindo Sarana (Tunas Ridean Tbk Group) since Jul 2007 – Sept 2008 with last position as Vice President Marketing & AR Division. He joined the Company October 2008 as Executive Vice President Marketing Division and has been elected as Company‘s Director since 30 June 2009.

Parmanto Adhi Tjahjono

Direktur Director

Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya tahun 1963. Sarjana Geologi Universitas Trisakti, Jakarta. Memulai karir sebagai Wellsite Geologis pada PT Stanvac Indonesia tahun 1989-1990, kemudian bergabung dengan PT Astra Sedaya Finance (Astra Credit Companies) tahun 1991–2003 dengan jabatan terakhir sebagai Branch Manager. Bergabung dengan PT Bank Permata tahun 2003-2004 dengan jabatan terakhir sebagai Portfolio dan Deliquency Control Manager. Bergabung dengan PT Adira Dinamika Multi Finance pada tahun 2004-2005 dengan jabatan terakhir Remedial dan Inventory Department Head. Bergabung dengan PT BCA Finance tahun 2005-2010, dengan jabatan terakhir sebagai Collection Division Head. Bergabung dengan Perseroan Februari 2010 sebagai Executive Vice President. Diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak 30 Juni 2010.

Indonesian citizen, born in Surabaya in 1963. Bachelor in Geologist, University of Trisakti, Jakarta. Started his career as an Wellsite Geologist at PT Stanvac Indonesia (1989-1990). He joined PT Astra Sedaya Finance & Astra Credit Companies since 1991–2003 with last position as Branch Manager. He joined PT Bank Permata 2003-2004, with last position as Portfolio and Deliquency Control Manager. He joined PT Adira Dinamika Multi Finance 2004–2005 with last position as Remedial and Inventory Department Head. He Joined PT BCA Finance 2005-2010 with last position as Collection Division Head. He joined the Company February 2010 as Executive Vice President Collection Division and has been elected as Company‘s Director since 30 June 2010.

Page 51: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Manajemen / Management

Kiri ke Kanan Left to Right :

Parmanto Adhi Tjahjono, Suhendra SE, Dwijanto, Gita Puspa Kirana Darmawan, Engelbert Rorong Yr, Gilbert Napitupulu

Page 52: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Tinjauan BisnisBusiness Overview

Page 53: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi
Page 54: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Produk-produk KamiOur Products

53 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Clipan Finance yang telah berdiri sejak tahun 1982, pada mulanya lebih dikenal dengan kegiatan sewa pembiayaan alat berat atau lebih dikenal dengan pembiayaan sewa guna usaha. Seiring berjalannya waktu, dengan pemikiran serta pertimbangan yang matang mengenai prospek usaha ke depan, tingkat risiko dan hal penting lainnya maka fokus utama pembiayaan Perseroan dialihkan dari sewa pembiayaan alat berat ke pembiayaan konsumen mobil bekas. Perubahan tersebut tentu saja didukung dengan kebijakan-kebijakan dan strategi usaha yang tepat sasaran, dan pilihan yang diambil oleh Perseroan tersebut sangat tepat karena dalam periode lebih kurang 3 tahun, Perseroan telah dapat menikmati hasil yang menggembirakan.

Saat ini, sesuai dengan ijin yang dimiliki, kegiatan utama Perseroan adalah memberikan jasa sebagai berikut:

?Pembiayaan Konsumen untuk pengadaan mobil bekas dan mobil baru,

?Sewa Pembiayaan untuk pengadaan barang modal seperti alat-alat berat, kendaraan bermotor, tongkang, tug boat dan mesin produksi,

?Anjak Piutang yang lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam negeri.

Sepanjang tahun 2011, fokus Perseroan masih pada pembiayaan konsumen otomotif retail yang jumlah portfolionya mencapai 51% dari jumlah portfolio keseluruhan.

Perseroan memasarkan produknya melalui 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia.

Clipan Finance, established in 1982, was originally known for its leasing of heavy equipment business, more popularly known as lease financing. Over time, with thoughtful and careful consideration of its future business prospects, risk levels, and other important matters, the main focus of the Company's financing endeavors were shifted from lease financing of heavy equipment to financing of used consumer cars. This shift in focus was naturally supported by sound and effectively targeted policies and business strategies, and the Company's decision proved to be suitable, as in less than 3 years the Company was able to obtain satisfactory results.

Currently, pursuant to the licenses it has obtained, the Company’s main business line is to provide the following services:

• Consumer Financing for the procurement of used cars and new cars,

• Lease Financing for procurement of capital goods, such as heavy equipment, motor vehicles, barges, tug boats, and manufacturing machineries,

• Factoring, focused more on financing of purchases and/or transfers and management of short-term bills or receivables of companies from domestic trade transactions.

Throughout 2011, the Company remained focused on the retail automotive consumer financing, whose portfolio accounted for 51% of its total financing portfolio.

The Company markets its financing products through its 18 branch offices and 15 marketing offices in major cities in Indonesia.

Page 55: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PEMBIAYAAN KONSUMEN

Perseroan memiliki fokus bisnis pada target pasar ritel otomotif dimana tingkat pendapatan konsumen berada di sektor usaha menengah dan menengah keatas. Segmentasi portfolio pembiayaan konsumen lebih difokuskan pada kendaraan bekas non niaga yang selalu tumbuh dan mempunyai pangsa pasar terbesar khususnya kendaraan bekas yang diproduksi oleh produsen mobil Jepang. Hal ini mengingat besarnya tingkat penguasaan pangsa pasar produsen Jepang dengan harga harga kendaraan bekas rata-rata di atas Rp 50 juta keatas dan sebagian kecil pembiayaan kendaraan baru dengan harga rata-rata diatas Rp 100 juta, dengan tetap memperhatikan jenis dan merek yang memiliki nilai jual kembali yang tinggi.

Pada tahun 2011, pembiayaan konsumen merupakan pembiayaan mobil bekas bagi nasabah yang membeli mobil dari showroom dan dealer rekanan secara kredit dengan suku bunga tetap dan periode pinjaman antara satu hingga empat tahun dan uang muka rata-rata 20%-25% untuk kendaraan bekas dan 10%-15% untuk kendaraan baru. Dipilihnya pembiayaan mobil bekas sebagai fokus utama karena selain margin bunga bersih yang cukup tinggi, tingkat risiko yang rendah dan aset yang dibiayai masih memiliki tingkat pengembalian yang tinggi sehingga menguntungkan bagi Perseroan. Pembiayaan mobil baru bukan merupakan fokus utama karena tingkat suku bunga yang tidak bersaing dan Perseroan harus berkompetisi dengan bank-bank yang menawarkan suku bunga yang rendah.

Pada tahun 2011, jumlah pembiayaan konsumen baru mencapai Rp 2.402 miliar atau tumbuh sebesar 54% dibandingkan tahun 2010. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 57% dari total pembiayaan selama tahun 2011.

Produk-produk KamiOur Products

Laporan Tahunan 2011 54 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

CONSUMER FINANCING

The Company's business is focused on the retail automotive market, in which there is middle to high level of income. The segmentation of consumer financing portfolio is more focused on non-commercial used cars which has consistently been growing and currently has the largest share of the market, especially used cars from Japanese car manufacturers. This is because the market share of Japanese manufacturers with a price range for used cars of over Rp 50 million and a small portion of financing of new car has an average price of above Rp 100 million, with respect to types and brands with high resale value.

In 2011, consumer financing consisted of financing of used cars provided to customers who purchased cars from showrooms and partnering dealers by means of credit, with a fixed interest rate and period of between one to four years, and average down payment of 20%-25% of the total value for used cars, and 10%-15% for new cars. Financing of used cars has been chosen as the Company's main focus in consumer financing, for the net interest margin is high, the risk revel is low, and the assets being financed have a high rate of return, so as to financially benefit the Company. The financing of new cars has not been the Company's main focus, as interest rates have not been competitive enough and the Company would then have to compete with banks offering lower interest rates.

In 2011, the amount of new consumer financing reached Rp 2,402 billion, or growing 54% from the 2010 figure. This contributed 57% to the Company's total financing in 2011.

Page 56: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

SEWA PEMBIAYAAN

ANJAK PIUTANG

Sewa Pembiayaan merupakan pembiayaan berupa barang modal khususnya alat-alat berat dengan jangka waktu pembiayaan rata-rata 3 tahun dan uang muka berkisar antara 20%-30%. Perseroan memiliki fokus bisnis pada target pasar korporasi sektor usaha transportasi dan komoditas dimana eksposur pembiayaan barang modal yang disewagunausahankan terdiversifikasi pada sektor transportasi, pertambangan dan pengembangan lahan perkebunan.

Segmentasi portfolio pembiayaan lebih difokuskan pada pembiayaan barang modal unit baru dan khusus untuk pembiayaan alat berat difokuskan pada alat berat yang umum digunakan dan memiliki risiko yang rendah seperti excavator, buldozer dan lainnya yang diproduksi oleh authorized supplier yang terkemuka. Selain itu beberapa kriteria yang ditetapkan untuk pembiayaan khususnya alat berat adalah selain diharuskan bahwa kegiatan usaha nasabah sudah berjalan dan menghasilkan, pengalaman konsumen mengoperasikan alat berat juga merupakan persyaratan yang wajib dipenuhi.

Pada tahun 2011, jumlah sewa pembiayaan baru mencapai Rp 803 miliar atau tumbuh sebesar 19% dibandingkan tahun 2010. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 19% dari total pembiayaan selama tahun 2011.

Fokus bisnis dan segmentasi portfolio pembiayaan ini lebih kepada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan dalam negeri disektor industri dan properti dengan jangka waktu maksimum 1 tahun. Hal ini memberikan keuntungan bagi Perseroan karena perputaran dana yang relatif cepat dan mengurangi risiko fluktuasi tingkat suku bunga.

Untuk transaksi pembiayaan anjak piutang selain pembelian/pengalihan piutang, Perseroan mewajibkan nasabah untuk memberikan jaminan tambahan dalam bentuk aset tetap yang nilainya lebih tinggi dari nilai pembiayaan. Jumlah pembiayaan rata-rata adalah 80% dari total tagihan/piutang yang dialihkan.

Pada tahun 2011, jumlah pembiayaan anjak piutang meningkat cukup signifikan dan mencapai Rp 989 miliar atau tumbuh sebesar 53% dibandingkan tahun 2010. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 24% dari total pembiayaan selama tahun 2011.

55 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Produk-produk KamiOur Products

LEASE FINANCING

Finance lease is financing of capital goods, especially heavy equipment, with an average financing term of 3 years and down payment of between 20%-30% of total value. The Company is focused on the transportation and commodity sectors, where the exposure of capital goods being leased is fairly diversified among transportation, mining, and plantation sectors.

The segmentation of the Company's financing portfolio has been more focused on the financing of new capital goods and especially for the financing of heavy equipment, focused on the commonly used heavy equipment with known low level of risk, such as excavators, bulldozers and other machineries from leading and authorized suppliers. In addition, the Company has determined a range of criteria for financing, in particular heavy equipment, which require that the customers' business activities to be already running and generating revenues, and that the customers are experienced in handling and operating the heavy equipment.

In 2011, total new finance leases reached Rp 803 billion or growing 19% from the 2010 figure. This contributed 19% to the total amount of financing in 2011.

FACTORING

The Company's business focus and segmentation of factoring portfolio has been directed more on financing for purchases and/or transfers and also management of receivables or short-term bills from domestic trade transactions in the industry and property sectors, with the maximum term of 1 year. This has been beneficial for the Company, due to the relatively rapid turnover of funds and reduced risk of interest rate fluctuations.

For transactions of factoring with the exception of purchases/transfer of receivables, the Company requires customers to provide additional collateral in the form of a fixed asset whose value is higher than the asset being financed. The average amount being financed is about 80% of the total value of the bills/ receivables being transferred.

In 2011, total factoring amount significantly increased and reached Rp 989 billion, or growing 53% from the 2010 figure. This contributed 24% to the Company's total financing in 2011.

Page 57: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 56 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Kinerja OperasionalOperasional Performance

Merupakan visi Perseroan yang memacu setiap insan didalamnya untuk mengambil bagian dalam memiliki komitmen untuk meningkatkan kinerja dan budaya melayani kepada seluruh nasabah. Perseroan menyadari bahwa pelayanan terbaik yang diberikan kepada nasabah merupakan salah satu kunci penting dalam usaha meningkatkan kinerja dan menghadapi kompetisi yang semakin ketat di pasar. Kesadaran ini terus ditanamkan kepada seluruh divisi dan jajaran yang ada di Perseroan, sehingga diperoleh dukungan penuh dan semangat yang positif untuk terus maju dan memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen dan juga pihak yang terkait lainnya. Untuk itu secara konsisten dan terarah Perusahaan meningkatkan kemampuannya untuk memberikan pelayanan terbaik. Beberapa hal penting yang dilakukan untuk menghadapi perubahan iklim bisnis yang cepat tersebut adalah:

1. Memperbaharui sistem operasional yang lebih efektif dan efisien. Penyederhanaan proses persetujuan kredit antara lain dengan memangkas tahapan yang tidak memberikan nilai tambah.

2. Pelatihan yang intensif kepada sumber daya manusia yang dimiliki di setiap tingkatan dan divisi.

3. Pengembangan sistem teknologi informasi yang mendukung operasional Perseroan secara konsisten terus dilakukan untuk mendukung tercapainya visi Perseroan.

Beberapa program yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan adalah sebagai berikut:

1. Menjalin kerjasama dengan Bank Panin sebagai induk Perusahaan untuk mengadakan fasilitas Payment Point yang bertujuan untuk memudahkan para nasabah untuk melakukan pembayaran angsuran. Jaringan sistem Bank Panin tergabung dalam ATM Bersama, sehingga konsumen yang telah memiliki rekening yang termasuk dalam jaringan tersebut cukup membayar angsuran melalui ATM (anjungan Tunai Mandiri) dengan Nomor Rekening Virtual.

It is the vision of the Company to encourage everyone in the Company to participate in the commitment to performance improvement and to the culture of service for all customers. The Company is fully aware that the best service for customers is one of the most crucial aspect in ensuring the success of improving performance and facing ever stronger competition in the market. This awareness is continually inculcated in all the divisions and positions within the Company, resulting in the employees’ total support and positive spirit to keep progressing and providing optimal satisfaction to all customers and other stakeholders. Therefore, in a consistent and focused manner, the Company enhances its capabilities to provide the best service to the customers. Some important measures taken to face the changes in the new business climate were:

1. Establishing a new operational system that is more effective and

more efficient. The streamlining of credit approval include among others the elimination of stages that did not provide added value to the overall process.

2. More intensive trainings to workforce on every level and in every

division. 3. Development of IT system that supports the Company’s

operations, carried out consistently to attain the Company’s vision.

Some programs have been undertaken in order to improve the quality of the Company’s services. These are:

1. Collaboration with Panin Bank as the parent company to provide Payment Point facilities aimed to facilitate customers in fulfilling their installment obligations. Panin Bank’s system is a part of the ATM Bersama’s network, therefore customers with an account served by the network may simply pay the installments through an ATM with their Virtual Account Number.

Page 58: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

2. Menjalin kerjasama dengan Bank BCA yang memiliki jaringan kantor cabang dan ATM yang tersebar di seluruh Indonesia sehingga memudahkan mitra kerja Perseroan menerima pembayaran dan nasabah Perseroan untuk melakukan pembayaran angsuran khususnya melalui ATM dengan Rekening Virtual.

3. Menjalin kerjasama dengan bank-bank rekanan melalui layanan AUTO DEBET, sehingga mempermudah konsumen yang telah memiliki rekening di bank-bank rekanan Perseroan tersebut untuk melakukan pembayaran angsurannya.

4. Fasilitas SMS sebagai sarana komunikasi dua arah antara Perusahaan dengan para konsumen dan sebaliknya. Perusahaan dapat mengadakan pemberitahuan mengenai program-program terbaru, reminder tanggal jatuh tempo angsuran konsumen, reminder perpanjangan STNK konsumen hingga ucapan selamat ulang tahun ke konsumen.

5. Situs web (www.clipan.co.id) senantiasa diperbaharui dan memungkinkan konsumen dan masyarakat mempelajari tentang program-program promosi terbaru serta jasa layanan pembiayaan yang ditawarkan Perseroan.

57 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Kinerja OperasionalOperasional Performance

2. Partnering with BCA with a vast network of branches and ATMs nationally, thus enabling the Company’s business partners to receive payments and the customers to transfer their loan installment payments via Virtual Account at the ATMs.

3. Partnering with related banks through the Auto Debet service, thus making it easier for customers who already have accounts in these banks to transfer their loan installment payments.

4. SMS facility as a means of two-way communication between the Company and its customers. The Company can issue notices about the latest programs, remind the customers about their installments’ due dates, remind the customers about their vehicle registration renewal, and also send birthday greetings to customers.

5. Website (www.clipan.co.id) is constantly updated and allows customers and communities to learn about the latest promotional programs and financing services offered by the Company.

Page 59: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi
Page 60: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Tata Kelola Perusahaan

Yang BaikGood Corporate Governance

Page 61: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi
Page 62: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

61 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa keuangan, kepercayaan dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan adalah hal yang sangat penting. Oleh sebab itu, Clipan Finance Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kinerja korporasi dan bertanggung jawab untuk selalu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para pemangku kepentingan dan melaksanakan bisnis dengan berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan pada Clipan Finance Indonesia yang dimulai dari pimpinan tertinggi yaitu Dewan Komisaris, Direksi, pejabat senior dan diteruskan kepada seluruh karyawan didorong oleh semangat untuk menjadi perusahaan multifinance terbaik yang dapat memberikan solusi terbaik bagi setiap pelanggan, melalui praktik bisnis yang profesional yang menerapkan nilai-nilai Perseroan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan mampu bersaing secara sehat dengan perusahaan sejenis.

Perseroan senantiasa menjunjung tinggi kode etik dan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan disiplin tinggi dalam menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari serta berupaya secara terus menerus untuk menumbuhkan penerapan tersebut sebagai nilai dan budaya yang melekat dikalangan karyawan dimana setiap karyawan harus memiliki sikap mental yang mencerminkan jiwa kewirausahaan dalam bersikap dan bertindak dalam menjalankan aktifitasnya yaitu : disiplin, dapat bekerjasama, mempunyai motivasi yang tinggi, profesional, memiliki integriti yang baik, mampu mengantisipasi resiko, inovatif, mampu menjadi pemimpin yang handal dan bertanggung jawab, serta berorientasi pada kepuasan nasabah.

Penyusunan kerangka kerja tata kelola perusahaan berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan Pemerintah, peraturan perundang-undangan tentang perseroan terbatas, peraturan perundang-undangan di bidang perusahaan pembiayaan, peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang relevan dengan kegiatan usaha Perseroan dan tentunya dengan mengadopsi nilai-nilai perusahaan.

Perseroan mewajibkan setiap anggota Manajemen dan seluruh karyawan untuk selalu mentaati hukum yang berlaku dan selalu menerapkan praktik-praktik berusaha yang baik dalam menjalankan kegiatan usaha.

Perseroan berkomitmen untuk selalu mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada dan meningkatkan kualitas keterbukaannya kepada publik secara berkala, hal ini sesuai dengan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik.

Untuk memberikan pedoman yang baik dan jelas kepada seluruh karyawan, Perseroan memiliki kode etik yang berlaku bagi seluruh anggota Manajemen maupun karyawan Perseroan. Kode etik ini dimuat dalam Buku Peraturan Perusahaan, sehingga setiap Manajemen Perseroan dan karyawan dapat dengan mudah membacanya dan menerapkannya dalam lingkungan kerja masing-masing. Beberapa hal yang diatur dalam Kode Etik tersebut adalah:

KODE ETIK

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

As a company engaged in the financial sector, the trust and support from all stakeholdersis of paramount importance. Therefore, Clipan Finance Indonesia is committed to improving its trust given to them by maintaining the Company's performance and is responsible to keep the trust and honor that have been given by stakeholders by conducting business consistently and sustainably, in line with the principles of good corporate governance.

The implementation of good corporate governance principles in Clipan Finance Indonesia begins from the highest in command, i.e. the Board of Commissioners, the Board of Directors, senior management, and down to all employees of the Company, grounded on the spirit to become the best multifinance company that provides the best solutions to all customers, by conducting professional business practices that put into practice the Company's values in order to achieve sustainable business development and compete sportingly with similar companies.

The Company is steadfastly holding ethical codes and implementing with firm discipline the principles of Good Corporate Governance in conducting its daily activities, as well as to continuously develop the implementation into values and culture embedded in each employee's conscience, where each employee is expected to have a mental attitude that reflects a businessman's attitude in conducting its activities, i.e. discipline in teamwork, highly motivated, professional, owns solid integrity, able to anticipate risks, innovative, capable to be a dependable and responsible leader, as well as customer satisfaction oriented.

Preparation of the Company's good governance framework was guided by the principles of Good Corporate Governance in compliance with the government's regulation, Limited Liability Law, rules and regulations in the financing industry, capital market regulations, and other pertinent rules in line with the Company's business, all this achieved by the Company's adoption of the corporate values.

The Company requires each member of the Management and all employeesto always comply with the law and always apply good corporatepractices in conducting their business activities.. The Company is committed to always conform with the existing rules of legislation and to improve the quality of its transparency to thepublic on a regular basis, this corresponds to the implementation of Good Corporate Governance.

CODE OF CONDUCT

To provide a clear and concise guideline for all employees, the Company has a code of conduct in place that is binding to all members of the Management as well as employees. This code of conduct is published in the Company's Rulebook . Thus, the Company's management and employees can access the information with ease and apply the code of conduct in their relevant work environment. This code of conduct deals with a number of important issues, among others:

Page 63: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 62 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Larangan Menerima Apapun

Usaha Pribadi

Kerahasiaan

Pencegahan Praktik Pencucian Uang

Whistle Blower

Seluruh karyawan Perseroan dilarang menerima uang, barang, tip, komisi atau hal lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung dari nasabah, mitra dan pihak lainnya yang memiliki potensi timbulnya benturan kepentingan. Setiap karyawan diwajibkan untuk mengembalikan semua/apapun yang telah diterima dan Perseroan akan menerapkan sanksi jika hal tersebut dilanggar. Untuk mendukung penerapan aturan ini maka sosialisasi peraturan ini tidak hanya ditekankan kepada seluruh karyawan namun juga disosialisasikan kepada seluruh mitra kerja dan nasabah.

Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan usaha pribadi tidak diperkenankan karena akan mengganggu aktivitas kerja dan berpotensi pada penyalahgunaan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi.

Setiap karyawan wajib merahasiakan seluruh informasi penting mengenai Perseroan termasuk rencana dan strategi Perseroan, informasi mengenai konsumen dan keuangan, dan informasi lainnya. Kewajiban tersebut berawal baik sejak karyawan bergabung dan menjadi bagian dari Perseroan maupun setelah karyawan tidak lagi menjadi karyawan Perseroan.

Perusahaan telah memiliki Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah dan menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) dalam kegiatan usahanya. Hal ini merupakan usaha Perseroan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya praktik pencucian uang melalui Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan. Dalam upaya menjalankan Pedoman Pelaksanaan Penerapan PMN Perseroan telah menunjuk pejabat khusus PMN yang saat ini dijabat oleh Manager Administrasi sebagai ketua. Pelatihan dan sosialisasi PMN kepada seluruh karyawan baik di pusat dan cabang dilakukan dalam beberapa periode untuk menunjukkan kesungguhan dan komitmen Perseroan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Perseroan juga mengikutsertakan pejabat PMN dan karyawan untuk mengikuti training yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bekerjasama dengan tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Hal ini bertujuan agar penerapan kebijakan pencegahan praktik pencucian uang mengikuti standar dan ketentuan yang berlaku.

Perseroan juga telah menyiapkan sistem whistle blower yang merupakan sistem pengaduan yang bertujuan untuk mendeteksi adanya pelanggaran atau kecurangan yang terjadi di dalam Perseroan khususnya pelanggaran atas kode Etik dan Peraturan Perusahaan.

Pengaduan dari pihak manapun dapat disampaikan baik melalui telepon, faksimili, surat atau email yang ditujukan ke alamat e-mail [email protected]. Pihak pelapor akan dilindungi kerahasiaan keamanannya. Seluruh pengaduan yang masuk akan ditindaklanjuti ke bagian terkait dan dilaporkan kepada Komite Audit dan Manajemen Risiko Perseroan secara berkala.

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Prohibition to Accept Any Contribution

All employees of the Company is prohibited from accepting any money, goods, tips, commissions, or any other types of contribution, either directly or indirectly, from customers, business partners, and other parties that may lead to a conflict of interest at a later date. All employees are obliged to return all/anything that they have received and the Company reserves the right to sanction any employee found to violate this rule. To support the implementation of this rule, relevant information is disseminated on a regular basis not only to all employees of the Company, but also to all business partners and customers.

Personal Businesses

All activities related to personal businesses are not allowed to be conducted in the Company as they will disrupt work and may lead to the abuse of office facilities for personal interest.

Confidentiality

All employees is bound to safeguard the confidentiality of all material information regarding the Company, including but not limited to its business plans and strategies, information on customers and finances, and other types of information. This confidentiality of information is valid from the date any person joins the Company as an employee and remains valid after the person is no longer part of the Company.

Anti-Money Laundering Practices

The Company has established the Guidelines for the Know-Your-Customer (KYC) Implementation and implement this KYC principle in its business activities. This is part of the Company's effort to anticipate and prevent any money laundering practices carried out via the Company as a multifinance company. In order to implement the KYC principle, the Company has appointed a KYC Officer, which is currently held by the Manager of Administration as the Chairperson. Training and seminars on KYC are given on a periodic basis to all employees in the head office as well as in all branch offices, demonstrating the Company's commitment and determination to apply the principles of Good Corporate Governance. The Company also encourages the participation of the KYC Officer and employees in trainings held by APPI in collaboration with the PPATK, so that the anti-money laundering practices carried out by the Company adhere to the prevailing standards and regulations.

Whistle Blower

The Company has a whistleblowing mechanism and policies in place as a means for employees to express complaints and other grievances related to violations or fraudulent activities occuring in the Company, especially violations of its Code of Conduct and Corporate Regulations.

Grievances and complaints from any party can be delivered via telephone, facsimile, letter or e-mail addressed to [email protected]. The privacy and anonimity of the reporting party will be safeguarded at all times. All incoming complaints and grievances will be acted upon by the relevant work units, and reported to the Audit Committee and the Risk Management Committee of the Company on a regular basis.

Page 64: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

63 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Adanya sistem ini membantu Perseroan untuk melakukan evaluasi secara berkala dan melakukan perbaikan-perbaikan untuk terus meningkatkan kinerja di masa-masa yang akan datang.

Sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan, struktur tata kelola Perseroan terdiri dari:

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

Pemegang Saham merupakan pemangku kepentingan tertinggi yang berhak untuk melakukan pengambilan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB). Berbagai keputusan penting seperti persetujuan perubahan Anggaran Dasar, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, persetujuan atas laporan tahunan, penunjukan auditor eksternal, keputusan untuk pembagian dividen serta renumerasi bagi para anggota Dewan Komisaris dan Direksi diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Untuk itu Pemegang Saham memerlukan informasi yang tepat dan akurat yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Direksi dan Dewan Komisaris memiliki komitmen untuk menyediakan data dan informasi yang berkaitan dengan Perseroan dalam situs web Perseroan http://www.clipan.co.id yang dapat diakses oleh seluruh Pemegang Saham dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan Perseroan.

Selama tahun 2011, Perseroan telah melaksanakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2 (dua) kali RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2011 dan tanggal 23 September 2011.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

General Meeting of Shareholder (GMS)

Dewan Komisaris

The Board of Commissioners

Direksi

The Board of Directors

RUPS merupakan pemangku kepentingan tertinggi sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan.

The GMS is the highest sakeholder of the Company, pursuant to the Law of Limited Liability Companies and the Compenie's articles of assocation.

Dewan Komisaris melakukan pengawasan secara umum sesuai dengan Anggaran Dasar dan memberi nasehat kepada Direksi.

The Board of Commissioners conducts general supervisory duties according to the Articles of Association of the Company and provided counsel.

Direksi berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar.

The Board of Directors is responsible for and is fully authorized to conduct the management of the Company for compenie's articles.

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

The deployment of this whistleblowing system assists the Company in regularly evaluating and improving its system in order to enhance its performance.

CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE

Pursuant to the Law of Limited Liability Companies and the Company's Articles of Association, the Company's governance structure is as follows:

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

Shareholders are the Company’s ultimate stakeholders that reserve the right to make decisions at the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). Various fundamental decisions, such as the appointment of members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, the approval of annual reports, the distribution of dividends and remuneration for members of the Boards of Commissioners and Directors, are reached at the General Meeting of Shareholders. Therefore, Shareholders require precise and accurate information that can be utilized during the decision-making processes.

The Board of Directors and the Board of Commissioners are committed to providing data and information related to the Company on the Company's Website, http://www.clipan.co.id, which is made accessible to all Shareholders and parties concerned with the Company.

In 2011, the Company held 1 (one) Annual GMS on 30 June 2011 and 2 (two) Extraordinary GMS on 30 June 2011 and 23 September 2011.

Page 65: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 64 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2011 menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut:

?Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010 dan mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

?Memberikan pembebasan tanggung jawab para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2010.

?Menyetujui penetapan penggunaan laba untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010, sebagai berikut:o Sejumlah Rp 100.000.000 sebagai dana cadangan

sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.o Sejumlah Rp 39. 049.618.890 sebagai dividen tahun

buku 2010 atau Rp 15 per saham.o Sisa laba bersih tahun 2010 setelah dikurangi dana

cadangan dan pembagian dividen sebesarRp 161.561.579.110 digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perseroan dan dicatat sebagai laba di tahan.

?Menyetujui memberi kuasa dan wewenang kepada Wakil Pemegang Saham yakni PTBank Panin Tbk untuk menetapkan besarnya honorarium anggota Dewan Komisaris untuk tahun buku 2011.

?Menyetujui memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan para anggota Direksi untuk tahun buku 2011.

?Menyetujui memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik untuk mengaudit pembukuan Perseroan untuk tahun buku 2011.

?Menyetujui mengenai penyesuaian jumlah modal disetor Perseroan sehubungan dengan hasil pelaksanaan waran Seri IV Perseroan.

RUPS Luar Biasa pada tanggal 23 September 2011, menghasilkan keputusan sebagai berikut:

?Menyetujui Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya sejumlah 1.171.488.567 saham biasa atas nama, dengan nilai nominal tiap saham Rp 250, dengan ketentuan sebagai berikut:o Setiap pemegang saham yang memiliki 20 saham

dengan nilai nominal Rp 250 setiap saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham Emiten pada tanggal 5 Oktober 2011 mempunyai 9 HMETD untuk membeli 9 saham baru dengan nilai nominal Rp 250 setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp 400 setiap saham s e h i n g g a s e l u r u h n y a b e r j u m l a h R p 468.595.426.800, dan setiap pemegang 9 saham baru hasil dari HMETD akan memperoleh 7 Waran Seri V secara cuma-cuma, dengan demikian Waran Seri V yang dikeluarkan dalam PUT V ini sebanyak-banyaknya berjumlah 911.157.774 Waran seri V dan setiap pemegang 1 Waran Seri V diberi hak untuk melaksanakan hak membeli saham biasa atas nama dengan harga pelaksanaan Rp 450.

The Annual and GMS on 30 June 2011 achieved the following resolutions:

?Approved the Company's Annual Report for the year ended 31 December 2010 and validated the Company's Financial Statements for the fiscal year ended 31 December 2010.

?Granted full release and discharge of all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors for the supervision and management of the Company throughout the fiscal year ended 31 December 2010.

?Approved the use of income for the fiscal year ended 31 December 2010, as follows:o Rp 100,000,000 as a general reserve in compliance

with the Articles of Association of the Companyo Rp 39,049,618,890 as dividends for FY 2010, or

equivalent to Rp 15 per shareo The remaining balance after deducted by the

allocations for general reserve and dividends payout amounted to Rp 161,561,579,110, to be used for the Company's investment purposes and working capital, and recorded as retained earnings

?Approved the granting of authorization to the Shareholders' Representative, i.e. PT Bank Panin Tbk to determine the amount of honorarium for members of the Board of Commissioners for FY 2011.

?Approved the granting of authorization to the Board of Commissioners to determine the amount of salaries and allowances for the Board of Directors for FY 2011.

?Approved the granting of authorization to the Board of Directors to appoint a Public Accounting Firm to audit the Company's financial statements for FY 2011.

?Approved the adjustment to the paid-up capital of the Company in line with the outcome of the issuance of the Company's Warrants Series IV.

The Extraordinary GMS on 23 September 2011 achieved the following resolutions:

?Approved the Company's plan to conduct the Limited Public Offering V with Preemptive Rights of no more than 1,171,488,567 common shares, with a par value per share of Rp 250, with the following provisions:

o Each shareholder in possession of 20 shares with a par value of Rp 250 per share whose name is listed on the Company's List of Shareholders on 5 October 2011 receives 9 Preemptive Rights to purchase 9 new shares with a par value of Rp 250 per share, with the offer price of Rp 400 per share, so that altogether it amounts to Rp 468,595,426,800, and each holder of 9 new shares resulting from the Preemptive Rights will receive 7 Series V Warrants cost-free, and therefore the Series V Warrants issued in this Limited Public Offering V are a maximum of 911,157,775 Series V Warrants, and each holder of 1 Series V Warrant is given the right to exercise their right to purchase a common share with the exercise price of Rp 450.

Extraordinary

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Page 66: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

65 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

?Memberikan wewenang kepada direksi Perseroan melaksanakan PUT V sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sesuai dengan Undang-Undang Perseroan dan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris (BOC) dan Direksi (BOD) secara bersama-sama bertanggung jawab atas keberhasilan Perseroan serta mempertanggungjawabkan kinerja usahanya kepada para Pemegang Saham.

Tugas Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar serta pedoman Tata Kelola Perusahaan mencakup supervisi dan pemberian petunjuk terhadap tindakan Direksi dalam menjalankan usahanya serta melakukan fungsi pengawasan. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.

Secara umum, tugas dan wewenang Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan antara lain:

• Melakukan evaluasi dan memberikan persetujuan atas strategi bisnis Perseroan, anggaran tahunan, kebijakan m a n a j e m e n r i s i k o s e b a g a i m a n a d i s u s u n d a n direkomendasikan oleh manajemen.

• Melakukan pengawasan atas pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi.

• Memeriksa semua pembukuan, dokumen-dokumen lainnya serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

• Meminta keterangan/informasi dari Direksi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kepengurusan Perseroan.

• Mengadakan rapat Dewan Komisaris.

Seluruh anggota Dewan Komisaris dicalonkan dan diangkat oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 3 tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan.

Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali. Seluruh anggota Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan sesuai peraturan yang ditetapkan oleh Bapepam-LK.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen. Salah satu anggota Komisaris diangkat menjadi Komisaris Utama.

Susunan Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal diterbitkannya Laporan Tahunan ini adalah sebagai berikut:

DEWAN KOMISARIS

Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris

Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris

Struktur dan Komposisi Dewan Komisaris

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

?Granted the authority to the Board of Directors of the Company to conduct the Limited Public Offering V according to the prevailing laws and regulations.

THE BOARD OF COMMISSIONERS

In accordance with the Limited Liability Company Law and the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners (BOC) and the Board of Directors (BOD) are jointly responsible for the successes of the Company’s business and also are accountable for the Company’s performance to the Shareholders.

Duties and Authorities of the Board of Commissioners

The duties of the Board of Commissioners in accordance with the Company’s Articles of Association and Code of Corporate Governance encompass the supervision and guidance of the actions of the Board of Directors in conducting the Company’s business activities, as well as to conduct oversight functions. In conducting its oversight functions, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and the Risk Management Committee.

In general, the duties and authority of the Board of Commissioners in accordance with the Company’s Articles of Association are, among others:

• Evaluating and approving the Company's business strategies, annual budgets, and risk management policies compiled and recommended by the management

• Supervising the management of the Company carried out by the Board of Directors and providing advices to the Board of Directors

• Reviewing all accounting records and other documents, and are entitled to know every action conducted by the Board of Directors

• Requesting information/explanation from the Board of Directors on matters related to the management of the Company

• Convening at the meetings of the Board of Commissioners

Appointment and Release of the Board of Commissioners

All members of the Board of Commissioners are nominated and appointed by Shareholders in the General Meeting of Shareholders for a period of 3 years starting from the date of appointment.

Members of the Board of Commissioners whose tenure has ended can be reappointed. All members of the Board of Commissioners have fulfilled the requirements as regards capabilities and passed the fit and proper test as obliged by Bapepam-LK Regulations.

Structure and Composition of the Board of Commissioners

Based on the Company's Articles of Association, the Board of Commissioners consists of at least 2 (two) members, including an Independent Commissioner. One of the members of the Board of Commissioners is appointed as the President Commissioner.

The composition of the Board of Commissioners of the Company as of the publication date of this Annual Report is as follows:

Page 67: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 66 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu. Rapat Dewan Komisaris hanya sah dan dapat mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ bagian dari jumlah anggota Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat tersebut. Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara setuju lebih dari ½ bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat tersebut.

Mematuhi peraturan bursa efek dan pedoman tata kelola perusahaan yang baik, selama tahun 2011 Dewan Komisaris Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 5 (lima) kali, dengan tingkat kehadiran Komisaris mencapai 100%. Ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan. Seluruh rapat Dewan Komisaris tersebut juga dihadiri oleh seluruh anggota Direksi dengan tingkat kehadiran mencapai 100%.

Hal-hal yang menjadi pokok bahasan dalam rapat Dewan Komisaris yang juga dihadiri seluruh anggota Direksi tersebut membahas antara lain: strategi bisnis, kinerja keuangan dan operasional dan hal-hal penting lainnya yang berhubungan dengan kebijakan, tujuan dan target usaha Perseroan.

Selain itu, Direksi dan Dewan Komisaris mengadakan rapat informal setiap bulannya untuk membahas antara lain penerapan dan pelaksanaan keputusan yang telah dibuat dalam rapat resmi.

Berikut ini daftar hadir Rapat resmi Dewan Komisaris dan Direksi:

Nama / Name

Mu’min Ali Gunawan

Roosniati Salihin

Suwirjo Josowidjojo

Veronika Lindawati

Lukman Abdullah

Domisili / Domicile

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jabatan / Position

Komisaris Utama

President Commissioner

Komisaris

Commissioner

Komisaris

Commissioner

Komisaris Independen

Independent Commissioner

Komisaris Independen

Independent Commissioner

Sejak / Since

1991

2007

2008

2007

2009

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors

Meetings of the Board of Commissioners are held anytime as considered necessary. A meeting of the Board of Commissioners is considered valid and may pass binding resolutions only if more than ½ of the total members of the Board of Commissioners are present or represented in the meeting. The Resolutions of the Board of Commissioners' Meetings are achieved on a condition of unanimity. In the case that a unanimous motion cannot be achieved, then the decision must be reached through a voting in which those for the motion must consist of more than ½ of total authorized votes in any given meeting.

Pursuant to the rules of the capital market and the guidelines of good corporate governance, throughout 2011 the Board of Commissioners of the Company conducted 5 (five) meetings, with the attendance rate of all Commissioners at 100%. This demonstrated the strong commitment of all members of the Board of Commissioners. All these meetings were also attended by all members of the Board of Directors, with each member's attendance rate of 100%.

Issues discussed in the meetings of the Board of Commissioners which were also attended by the Board of Directors include, among other things: business strategy, financial and operational performance, and other important matters related to the Company's policies, objectives, and business targets.

In addition, the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company also conducted informal meetings every month to discuss, among others, the implementation and follow up on the resolutions achieved in the formal meetings.

The following table details the meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors:

Page 68: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

67 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Komite-Komite Dibawah Dewan Komisaris

Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko. Komite Audit membantu Komisaris melaksanakan tugasnya mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi, mengawasi dan memastikan bahwa Perseroan dijalankan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, serta terselenggaranya pengendalian internal yang efektif. Komite Manajemen Risiko membantu Komisaris untuk memastikan bahwa tata kelola perusahaan yang baik telah dilaksanakan oleh Perseroan.

Mu’Min Ali Gunawan

Roosniati Salihin

Suwirjo Josowidjojo

Veronika Lindawati

Lukman Abdullah

Gita Puspa Kirana Darmawan

Suhendra SE

Parmanto Adhi Tjahjono

V

V

V

V

V

V

V

V

Jan Apr

Pertemuan / Meeting JumlahRapat

Numberof Meetings

JumlahKehadiranAttendances

%KehadiranAttendance

Rate (%)

Nama/ Name Jul Oct Dec

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Committees under the Board of Commissioners

In carrying out its duties and responsibilities, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and the Risk Management Committee.The Audit Committee assists the Board of Commissioners in monitoring and providing advice to the Board of Directors, in supervising and ensuring that the Company is managed according to the prevailing rules and regulations and the effectiveness of the implementation of the internal control system. The Risk Management Committee assists the Board of Commissioners in ensuring that good corporate governance principles are adhered to by the Company at all times.

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

Komisaris Utama / President Commissioner : Mu'min Ali GunawanKomisaris / Commissioner : Roosniati SalihinKomisaris / Commissioner : Suwirjo JosowidjojoKomisaris Independen / Independent Commissioner : Veronika LindawatiKomisaris Independen/ Independent Commissioner : Lukman Abdullah

Komite Audit /Audit Committee

Ketua / Chairman : Veronika LindawatiAnggota / Member : Lukman Abdullah

: Ditto Nurtanio

Komite Manajemen Risiko / Risk Management Committee

Ketua / Chairman : Gita Puspa Kirana DarmawanAnggota / Member : Suhendra SE

: Parmanto Adhi Tjahjono: Dwijanto: Gilbert Napitupulu: Engelbert Rorong Yr

Page 69: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 8 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 6

KOMITE AUDIT

VERONIKA LINDAWATI

LUKMAN ABDULLAH

DITTO NURTANIO

ARIS EFENDI

Tanggung jawab utama Komite Audit adalah membantu tugas dan fungsi Dewan Komisaris untuk secara maksimal antara lain: melakukan evaluasi penggunaan prinsip dan praktek akuntansi dalam penyajian informasi keuangan kepada publik, penelaahan atas perencanaan audit dan laporan audit internal, melakukan evaluasi terhadap laporan audit eksternal, serta evaluasi terhadap praktek tata kelola perusahaan.

Saat ini Komite Audit Perseroan terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 3 (tiga) orang anggota, yang keseluruhannya memiliki integritas tinggi dan kompeten di bidangnya. Pada tahun 2011, sehubungan dengan pengunduran diri Sdri Afrina Purba dari jabatannya sebagai anggota Komite Audit Perseroan, maka Dewan Komisaris memutuskan melakukan perubahan susunan Komite Audit Perseroan dengan menambah 2 (dua) anggota baru yaitu Sdr. Ditto Nurtanio dan Sdr. Aris Efendi. Kedua anggota Komite Audit tersebut telah memenuhi persyaratan kompetensi dan independensi yang diperlukan sebagai Komite Audit.

Berikut ini penjelasan mengenai latar belakang anggota komite Audit:

Warga Negara Indonesia, lahir di Sei Pinyuh tahun 1966, memulai karir pada Kantor Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko & Sanjaya sejak tahun 1989-1992. Kemudian bergabung di PT Bank Panin Tbk pada tahun 1995-1997. Diangkat sebagai Komisaris Independen terhitung sejak tanggal 29 Juni 2007.

Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta 12 Desember 1949. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia Jurusan Akuntansi. Berpengalaman sebagai partner pada Kantor Akuntan Publik Drs. Hans Tuanakotta & Mustofa 1991 - 2002, sebagai anggota Komite Audit PT Asuransi Ramayana Tbk 2004 – 2008. Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tanggal 30 Juni 2009.

Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta 27 Oktober 1979. Menyelesaikan pendidikan di STIE Perbanas Jakarta jurusan Akuntansi. Berpengalaman dibidang akuntansi dan perpajakan. Saat ini bekerja pada salah satu kantor konsultan di Jakarta.

Warga negara Indonesia, lahir di Serang 19 April 1973. Menyelesaikan pendidikan di Akademi Akuntansi YAI dan Akademi Bahasa Asing di Jakarta. Berpengalaman dibidang akuntansi dan saat ini bekerja pada salah satu perusahaan di Jakarta.

Rapat Komite Audit merupakan rapat antara para angota Komite Audit maupun dengan Direksi, Dewan Komisaris, internal audit dan eksternal auditor. Pembahasan yang dilakukan mencakup hasil temuan audit, efektivitas pengendalian internal, cakupan internal dan eksternal, laporan keuangan, serta kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Rapat Komite Audit

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

AUDIT COMMITTEE

The main responsibilities of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in conducting their duties and functions of, among others: evaluating the implementation of widely accepted accounting principles and practices in the financial reporting to the public, reviewing the audit plan and internal audit report, evaluating external audit report, as well as evaluating corporate governance practices.

Currently Audit Committee consists of 1 (one) Chairman and 3 (three) members, all of which have high integrity and competence in their fields. In 2011, in connection withMs. Afrina Purba's resignation from her position as a member of the Audit Committee, the Board of Commissioners decided tochange the composition of the Audit Committee by adding 2 (two) new members, i.e. Mr. Ditto Nurtanio and Mr. Aris Efendi. Both Audit Committee members have met the competency and independence requirements as members of the Audit Committee

The explanation and report from each committee are given below :

VERONIKA LINDAWATI

Indonesian citizen, born in Sei Pinyuh in 1966. Started her career in Public Accounting Firm Prasetio, Sarwoko & Sanjaya in 1989 until 1992. She subsequently joined PT Panin Bank Tbk in 1995 and worked there until 1997. Appointed as an Independent Commissioner of the Company on 29 June 2007.

LUKMAN ABDULLAH

Indonesian citizen, born in Jakarta, 12 December 1949. He graduated from the Faculty of Economics, University of Indonesia, majoring in Accounting. He was partner at Drs. Hans Tuanakotta & Mustafa in 1991-2002, as well as member of the Audit Committee of PT Asuransi Ramayana Tbk from 2004 to 2008. Appointed as an Independent Commissioner of the Company on 30 June 2009.

DITTO NURTANIO

Indonesian citizen, born in Jakarta October 27, 1979. Graduated from Accountancy faculty at STIE Perbanas Jakarta. Experienced in accounting and taxation. Currently he works in one of the consulting offices in Jakarta.

ARIS EFENDI

Indonesian citizen, born in Serang, April 19 1973. Graduated from YAI Accountancy Academy and Foreign Languages Academy in Jakarta. Experienced in accountancy and at the moment he works for a company in Jakarta.

Meetings of the Audit Committee

The members of the Audit Committee meets with the members of the Board of Directors, the Board of Commissioners, internal audit and external auditors. Topics normally discussed in an Audit Committee Meeting include audit findings, the effectiveness of the internal control system, internal and external coverages, financial reports and compliance with the prevailing laws and regulations.

Page 70: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

69 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Selama tahun 2011, Komite Audit menyelenggarakan (4) empat kali pertemuan resmi yang dihadiri oleh 100% anggotanya.

Tugas utama Komite Audit adalah memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris sehubungan dengan laporan-laporan dan informasi lainnya yang disampaikan oleh Direksi serta mengidentifikasi masalah-masalah yang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris.

Selama tahun 2011, Komite Audit telah melakukan tugasnya dan seluruh hasil kegiatan Komite Audit telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Beberapa aktivitas yang dilakukan selama tahun 2011 antara lain mencakup hal-hal berikut:

• Mengevaluasi efektivitas pengendalian internal melalui penelaahan dan pelaksanaan program audit dan evaluasi atas laporan aktivitas auditor internal.

• Melakukan evaluasi atas informasi keuangan yang akan disampaikan kepada Bapepam-LK dan pihak lainnya secara periodik, untuk memastikan kebenaran dan kelengkapan isi laporan.

• Melaksanakan rapat dengan auditor eksternal untuk memastikan independensi dan obyektivitas eksternal auditor dan memastikan ruang lingkup pemeriksaan. Komite Audit secara aktif berdiskusi dengan auditor ekternal mengenai hasil temuan audit dan management letter untuk perbaikan kinerja Perseroan.

Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab terhadap sistem pengawasan internal yang mengawasi proses identifikasi, evaluasi dan pengelolaan risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Kesadaran akan penerapan praktik manajemen risiko yang baik sangat membantu Perseroan untuk menjadi Perseroan pembiayaan terdepan, dan karenanya manajemen risiko menjadi elemen yang sangat penting bagi Perseroan dalam menjalankan bisnisnya. Sasaran dan tujuan utama diterapkannya praktik manajemen risiko adalah untuk melindungi Perseroan melalui pengelolaan risiko yang mungkin timbul dari aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan yang telah ditetapkan oleh Perseroan.

Sebagai salah satu anak Perusahaan Bank Panin, Perseroan diwajibkan untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank yang melakukan pengendalian terhadap Perusahaan Anak. Dan pelaksanaan atas hal tersebut telah dilakukan di Perseroan sejak tahun 2008.

Manajemen Perseroan memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan manajemen risiko secara komprehensif yang mencakup kecukupan kebijakan, prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha Perseroan tetap dapat terkendali pada batasan risiko yang ditetapkan. Pelaksanaan manajemen risiko di Perseroan mendapat pengawasan aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris.

Penerapan manajemen risiko telah dilaksanakan dengan penyusunan dan pembentukan:

Laporan Komite Audit

KOMITE MANAJEMEN RISIKO

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Throughout the year 2011, the Audit Committee held four formal meetings.

Report of the Audit Committee

The main duties of the Audit Committee are to provide an independent and professional opinion to the Board of Commissioners in relation with the Company’s reports and other information submitted by the Board of Directors, and to identify problems that may require the attention of the Board of Commissioners.

Throughout the year 2010, the Audit Committee performed its duties, including the following:

• Evaluating the effectiveness of internal control system through the review and implementation of audit and evaluation of the report of internal auditors’ activities

• Evaluating financial information to be submitted to Bapepam-LK and other parties periodically to ensure that the reports are correct and complete

• Conducting meetings with external auditors to ensure the independence and objectivity of the external auditors as well as to ensure the scope of the audit. The Audit Committee actively engages external auditors as regards to audit findings and management letter to further improve the Company's performance. All the activities of the Audit Committee has been reported to the Board of Commissioners.

RISK MANAGEMENT COMMITTEE

The Risk Management Committee is responsible for the internal control system that oversees the identification, evaluation and risk management processes in the Company. An awareness of the implementation of best practices in risk management has helped the Company to become a leading multifinance company, and therefore risk management is a very crucial element for long-term sustainability of the Company’s business. The main target and purpose of the implementation of best practices in risk management is to protect the Company from the risks that may result from its activities and to maintain the level of these risks to be consistent with the direction set by the Company.

As a subsidiary of Panin Bank, the Company is required to comply with the Regulation of Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 dated 30 January 2006 and the Circular Letter of Bank Indonesia No. 8/27/DPNP dated 27 November 2006 concerning the Implementation of Consolidated Risk Management in Banks Maintaining Control over Their Subsidiaries. Such implementation has been done by the Company since 2008.

The Company's management is strongly committed to the comprehensive implementation of risk management, which includes the adequacy of policies, procedures and methodologies of risk management in a way that the Company’s business activities remain controllable within the specified risk limits. The implementation of risk management practices within the Company is actively supervised by the Board of Directors and the Board of Commissioners.

The implementation of risk management includes the formulation and establishment of:

Page 71: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 70 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

• Buku Pedoman dan Kebijakan Manajemen Risiko yang telah disetujui dan disahkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris

• Komite Manajemen Risiko (KMR) • Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) pada organisasi

Perseroan yang bertanggung jawab kepada Presiden Direktur dan Komite Manajemen Risiko.

Komite Manajemen Risiko (KMR) bertugas untuk mengidentifikasi dan melakukan kontrol serta mitigasi atas risiko yang dihadapi Perseroan. KMR dibentuk untuk membantu manajemen Perseroan dalam memahami dan mengelola risiko serta memberikan rekomendasi untuk suatu perubahan peraturan, kebijakan dan prosedur Perseroan sehingga manajemen Perseroan dapat melakukan kontrol dengan baik.

KMR berwenang dan bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama tentang hal-hal sebagai berikut:

1. Menyusun kebijakan manajemen risiko serta perubahannya termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal terjadi.

2. Melakukan penyempurnaan penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Perseroan.

3. Penetapan (justification) atas hal-hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities), seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Perseroan yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan.

KMR bertanggung jawab untuk menentukan besarnya batas risiko yang dapat diterima oleh Perseroan dan memastikan bahwa Perseroan telah melakukan usaha sesuai dengan batasan risiko yang telah ditentukan.

KMR dan Direktur Utama mendapatkan laporan bulanan dari SKMR yang berisi Profil Risiko Perseroan. Setelah melewati tahap pembahasan maka laporan tersebut diteruskan kepada Unit Kerja Manajemen Risiko Bank Panin untuk dilakukan proses konsolidasi.

Laporan Profil Risiko mengukur 8 (delapan) jenis risiko yaitu: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Reputasi dan Risiko Kepatuhan. Dari 8 (delapan) jenis risiko, risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko operasional akan dibahas lebih mendalam pada bagian Manajemen Risiko dalam laporan tahunan ini.

KMR juga mengawasi efektivitas kebijakan-kebijakan manajemen risiko dan melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi baik internal maupun eksternal.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, KMR dan SKMR bekerjasama dengan Departemen Internal Audit. Efektivitas sistem manajemen risiko dan pengendalian internal yang baik sangat membantu manajemen untuk memperoleh informasi terkini yang akurat dan tepat waktu terutama jika terjadi suatu pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan. Manajemen dapat dengan segera mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi dampak risiko yang timbul.

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

• Guidelines and Policies of Risk Management, approved and ratified by the Board of Directors and the Board of Commissioners

• The Risk Management Committee (RMC) • The Risk Management Unit (RMC Unit) within the Company

organizational structure that is directly responsible to the President Director and the Risk Management Committee.

The Risk Management Committee (RMC) is responsible for identifying, controlling and mitigating the risks faced by the Company. The RMC was established to assist the Company’s management in understanding and managing such risks and providing recommendations for the revision or amendment of the Company’s rules, policies and procedures so that the Company’s management will be able to exercise proper control.

The RMC is authorized and is responsible for providing recommendations to the President Director on the following issues:

1. Development of risk management policies and amendments, including risk management strategies and contingency plans if external conditions which are abnormal occur

2. Improvement of the implementation of Risk Management both periodically and ad hoc as a consequence of a change in internal or external conditions

3. Justification for issues related to business decisions that deviate from normal procedures (irregularities), such as the decision to expand the business significantly beyond the initial business plan that has been previously established, or undertaking risk positions/exposures that exceed the established limits.

The RMC is responsible for determining the limits of risks deemed acceptable by the Company and for ensuring that the Company has conducted its business activities in line with the risk limits that have been previously established.

The RMC and the President Director receive monthly reports from the RMC Unit, which contain the Corporate Risk Profile. After such report has been discussed, it is then forwarded to the Risk Management Unit of Panin Bank to be consolidated.

The Risk Profile Report measures 8 (eight) types of risks, which are: Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Strategic Risk, Reputation Risk and Compliance Risk. Of the 8 (eight) types of risk, credit risk, liquidity risk and operational risk are discussed in greater depth in the Risk Management section of this Annual Report.

The RMC also oversees the effectiveness of risk management policies and evaluates both the internal and external factors that might affect the Company’s business activities.

In carrying out its duties and responsibilities, the RMC and the RMC Unit cooperate with the Internal Audit Department. The effectiveness of risk management systems and a proper internal control help the management to obtain current information that is both accurate and timely, especially in the event of a breach or non-compliance with the standards. The management therefore can immediately take appropriate steps or actions deemed necessary to allay the effects of the risks.

Page 72: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

71 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Pada tahun 2011, fokus bisnis Perseroan adalah melakukan ekspansi di bidang pembiayaan konsumen. Berbagai usaha baik di pihak internal maupun dengan pihak-pihak ekster nal d i lak uk an untuk mengembangkan pembiayaan konsumen. Perseroan sangat memahami bahwa risiko kredit tetap menjadi risko utama Perseroan, dan karenanya Perseroan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan membuat peraturan dan kebijakan yang ketat yang wajib diimplementasikan dalam proses pemberian kredit.

Pengelolaan dan mitigasi risiko yang baik sangat diperlukan mengingat bahwa sumber pendanaan Perseroan untuk melakukan pembiayaan selain dari modal sendiri diperoleh dari fasilitas pinjaman perbankan. Tetap terjaganya kualitas aset memudahkan Perseroan untuk memperoleh fasilitas pinjaman dari pihak perbankan dan hal tersebut akan membantu pertumbuhan aset Perseroan.

Pengelolaan dan mitigasi risiko juga dilakukan kepada departemen lainnya seperti administrasi, teknologi informasi dan sumber daya manusia, sehingga Perseroan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan yang berlaku, Direksi bertanggung jawab penuh atas pengelolaan aset Perseroan, penyusunan rencana kerja, pembentukan sistem pengendalian internal dan sistem manajemen risiko.

Berikut ini adalah tugas utama Direksi:

• Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai tujuan Perseroan.

• Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan untuk kepentingan Perseroan. Secara berkala Direksi mengadakan pertemuan internal dengan anggota Direksi untuk menetapkan strategi bisnis yang akan dilaksanakan serta aspek operasional lainnya dalam rangka pengelolaan Perseroan. Selain itu secara rutin mengikuti rapat dengan Dewan Komisaris untuk membahas kinerja Perseroan.

Direksi Perseroan memiliki kemampuan dan kompetensi dalam hal pengetahuan dan pengalaman manajerial di industri pembiayaan. Pengetahuan yang dimiliki mencakup pengetahuan mendalam akan industri pembiayaan, profil pelanggan dan supplier, pengetahuan mengenai peraturan-peraturan yang berlaku khususnya mengenai industri pembiayaan, tata kelola perusahaan serta pengetahuan akan manajemen risiko. Direksi Perseroan terdiri dari profesional yang bekerja penuh bagi Perseroan.

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang anggota Direksi, salah satunya diangkat menjadi Direktur Utama. Anggota Direksi dicalonkan dan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 tahun sejak masa pengangkatan. Meskipun demikian, pemegang saham melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham diperkenankan untuk memberhentikan Direktur sebelum masa kerjanya berakhir.

DIREKSI

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Persyaratan, Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

In 2011, the Company's business is focused on the expansion in the field of consumer financing. Various efforts done internally and also in collaboration with external parties have been undertaken to develop consumer financing. The Company is thoroughly aware that credit risk remains the most important risk it faces, and therefore it continues to apply the precautionary principle and to formulate strict rules and policies that must be adhered to in the loan disbursement processes.

A good management and mitigation of risks is necessary considering that the Company’s sources of funding, other than its own capital, are from loan facilities from banks. Thus, keeping the fixed assets quality at a certain level enables the Company to obtain loan facilities from banks, which will promote the growth of the Company’s assets.

The management and mitigation of risks are also applied to other departments, such as administration, information technology and human resources, so that the Company can reach its intended purposes.

Directors

Duties and Responsibilities of Directors

The Company's Directors are responsible in performing their duties for the Company's interest in achieving its aims and objectives. In accordance with the Articles of Association and applicable regulations, the Directors are fully responsible for the Company's asset management, preparation of work plans, establishment of internal control system and risk management system.

The following are the main tasks of the Directors:

?To lead and manage the Company in accordance with the Company's objectives.

?To be in control of, to maintain and to manage the Company 's wealth for the benefit of the Company. Directors regularly conduct internal meetings with members of the Board to establish a business strategy to be implemented, as well as other operational aspects in the management of the Company. Besides, regularly attending meetings with the Board of Commissioners to discuss and review the Company's performance.

Requirements, Appointment and Discharge of Directors

The Board of Directors of the Company possesses the necessary abilities and competencies in both knowledge and managerial experience in the financingindustry. This knowledge includes an in-depth understanding of the financing industry, of customer and supplier profiles, of prevailing rules and regulations, particularly those pertaining to the financing industry, and of corporate governance as well as of risk management. The Board of Directors consists of professionals working full time for the Company.

As stipulated in the Company's Articles of Association, the Board of Directors consists of at least 2 (two) members, one of whom is appointed as the President Director. Members of the Board of Directors are nominated and elected at the General Meeting of Shareholders for a period of two years starting from the date of appointment. Shareholders nevertheless retain the right through the General Meeting of Shareholders to terminate the tenure of any Director prior to the end of their period of service.

Page 73: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 72 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Susunan Direksi Perseroan sampai dengan Laporan Tahunan ini dibuat adalah sebagai berikut:

Dipilih kembali sebagai Direktur Utama Perseroan dalam RUPS pada tanggal 30 Juni 2010. Merupakan pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi dan bertanggung jawab atas kinerja Perseroan. Bersama dengan anggota Direksi lainnya menyusun rencana kerja untuk pencapaian visi dan misi Perseroan. Ruang lingkup tugas Direktur Utama mencakup bidang akuntansi dan keuangan, kredit, hukum dan sumber daya manusia.

Dipilih kembali sebagai anggota Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 30 Juni 2010. Sebagai Direktur Pemasaran, Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi tugas dibidang pemasaran adalah menanamkan citra Perseroan dalam kegiatan bisnis, memperluas pengenalan masyarakat terhadap Perseroan dan produk-produknya dan mengembangkan penetrasi pasar diseluruh cabang Perseroan. Dibidang pengembangan bisnis dan teknologi informasi, yang bersangkutan bertanggung jawab untuk terus mengembangkan produk yang inovatif yang dapat diterima oleh pasar, meningkatkan kerjasama yang telah terjalin baik dengan supplier, showroom dan konsumen.

Diangkat sebagai anggota Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 30 Juni 2010. Sebagai Direktur Penagihan dan Operasional, tanggung jawab utama di bidang penagihan adalah menjaga kualitas aset yang dibiayai, menyusun strategi dan penagihan piutang dengan baik untuk meminimalisasi risiko dan kerugian Perseroan. Di bidang Operasional yang bersangkutan bertanggung jawab terutama di bidang administrasi pembiayaan.

Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Direksi dibantu oleh Komite Manajemen Risiko dan Komite Kredit.

Komite Kredit berfungsi untuk melakukan perbaikan, penyempurnaan dan penyederhanaan proses dan prosedur pemberian kredit. Selama tahun 2011, Komite Kredit telah menghasilkan berbagai kebijakan dalam pemberian kredit diantaranya melakukan penyederhanaan formulir dan prosedur, tingkat bunga dan lainnya. Hasilnya Perseroan dapat meningkatkan jumlah pembiayaan baru di tahun 2011.

Perseroan menyediakan anggaran bagi anggota Direksi untuk mengikuti program pelatihan melalui berbagai seminar dan workshop untuk meningkatkan pengetahuan anggota Direksi. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kinerja Perseroan.

GITA PUSPA KIRANA DARMAWAN

SUHENDRA SE

Ir. PARMANTO ADHI TJAHJONO

PROGRAM PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DIREKSI

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

The members of the Board of Directors of the Company as of the publication date of this Annual Report is as follows :

GITA PUSPA KIRANA DARMAWAN

Re-elected as the President Director of the Company at the Annual General Meeting of Shareholders held on 30 June 2010. She is the decision maker with the highest authority within the Company's management and is responsible for the Company's overall performance. Together with other members of the BOD, she creates work plans to be pursued by the Company in order to achieve its vision and mission. The scope of the President Director's duties includes accounting and finance, credit, legal affairs, and human resources.

SUHENDRA SE

Re-elected as member of the Board of Directors at the Annual General Meeting of Shareholders held on 30 June 2010. As the Director of Marketing, Business Development, and Information Technology, his primary responsibilities in the field of marketing are to convey the image of the Company in all its business activities, to expand the public recognition of the Company and its products, and to improve the market penetration of all the Company's branch offices. In the fields of business development and information technology, he is responsible for developing innovative products to offer to the market, as well as reinforcing the partnerships with the Company's suppliers, showrooms, and customers.

Ir. PARMANTO ADHI TJAHJONO

Appointed as member of the Board of Directors at the Annual General Meeting of Shareholders held on 30 June 2010. As the Director of Collections and Operations, his primary responsibilities in the field of collections are to maintain the quality of the financed assets, as well as to formulate strategies to perform the collection of accounts receivable in the best possible way that minimizes the risks and losses borne by the Company. He is also responsible for the Operational field, particularly in financing administration.

In conducting their duties the Directors are assisted by Credit Committee.

Credit Committee's function is to restore, to improve and simplify processes and procedures for granting credit. During 2011, the Credit Committee has produced various policies of loan provisions by simplifying forms and procedures, interest rates, etc. The Company achieved a significant increase of new financing in 2011.

TRAINING PROGRAMS TO IMPROVE THE COMPETENCY OF THE DIRECTORS

The Company maintains a budget for the members of the Board of Directors to attend training programs that include various seminars and workshops to enhance their knowledge. These training programs are aimed at improving the Company's business effectiveness and performance.

Page 74: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

73 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

PROSEDUR PENETAPAN BESARNYA REMUNERASI UNTUK DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

PELAKSANAAN PRINSIP MENGENAL NASABAH

SEKRETARIS PERSEROAN

Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 30 Juni 2011, Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui:

• Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Wakil Pemegang Saham yakni PT Bank Panin Tbk, untuk menetapkan besarnya remunerasi Dewan Komisaris untuk tahun buku 2011.

• Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besarnya remunerasi para anggota Direksi untuk tahun buku 2011.

Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan telah menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Direksi telah menunjuk Pejabat PMN yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

Pejabat PMN memiliki tugas antara lain:

• Menyusun dan memelihara Kebijakan dan Pedoman Pelaksanaan Penerapan PMN.

• Memantau pengkinian data dan profil nasabah.• Melakukan koordinasi dan pemantauan atas kepatuhan

terhadap Pedoman Pelaksanaan Penerapan PMN oleh unit-unit kerja terkait.

• Menerima dan melakukan analisis atas transaksi yang mencurigakan yang akan disampaikan kepada Menteri Keuangan atau PPATK.

• Memantau dan merekomendasikan kebutuhan pelatihan tentang PMN kepada seluruh karyawan Perseroan.

Selama tahun 2011, Perseroan telah memberikan sosialisasi dan pelatihan PMN kepada seluruh cabang,

Fungsi utama Sekretaris Perseroan adalah untuk memastikan bahwa Direksi melaksanakan tugas dan menjalankan kegiatan Perseroan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku serta sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Perseroan menunjuk Bapak Dwijanto untuk melakukan fungsi sebagai Sekretaris Perseroan.

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perseroan antara lain:

• Bertanggung jawab atas corporate action Perseroan. • Bertanggung jawab atas corporate communication secara

tepat waktu dan akurat kepada seluruh pemangku kepentingan dan bertanggung jawab atas investor relation.

• Mengikuti perkembangan yang terjadi di pasar modal termasuk peraturan-peraturan terbaru yang berlaku dan memberikan masukan kepada Direksi.

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

PROCEDURES OF REMUNERATION FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS

According to the provisions of the Company's Articles of Association, remuneration for members of the Board of Commissioners and the Board of Directors is determined by the Annual General Meeting of Shareholders. In accordance with the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders held on 30 June 2011, the Annual General Meeting of Shareholders approved:

? To confer full power and authority to the Shareholders' Representative, namely PT Panin Bank Tbk, to determine the remuneration of the Board of Commissioners for the fiscal year 2011.

?To confer full power and authority to the Board of Commissioners to determine the remuneration of the members of the Board of Directors for the fiscal year 2011.

IMPLEMENTATION OF KNOW YOUR CUSTOMER PRINCIPLES

As a financing company, the Company has applied Principles of Know Your Customer (KYC) in compliance with prevailed legislation. The Directors have appointed PMN officials in charge and are resposible directly to the Director.

KYC officials have the following duties:

?Developing and maintaining Policies and Guidelines of KYCImplementation.

?Monitoring the updating of data and customer profiles.?Coordinating and monitoring on compliance to Guidelines for

KYC Implementation by related work units.

?Receiving and analyzing suspicious transactions to be forwarded to the Minister of Finance or PPATK.

?Monitoring and recommending KYC training needs to all of the Company's employees.

During the year 2011, the Company has provided socialization andPMN training to all branches.

CORPORATE SECRETARY

The primary function of the Corporate Secretary is to ensure that the Board of Directors carries out its duties and manages the Company's activities in accordance with the prevailing rules and regulations and in accordance with the Company's Articles of Association.

The Company appointed Mr. Dwijanto as the Corporate Secretary.

The duties and responsibilities of the Corporate Secretary are, among others:

?Being responsible for the corporate actions of the Company.?Being responsible for corporate communications done in a timely

and accurate manner with all stakeholders and also is responsible for investor relations.

? Following developments in the capital market including the latestregulations and provide advice to the Board of Directors.

Page 75: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 74

• Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam-LK dan pihak public.

• Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan.

Salah satu implementasi Tata Kelola Perseroan yang Baik adalah memastikan bahwa sistem pengendalian internal telah dilaksanakan dengan baik. Sistem Pengendalian internal dijalankan oleh seluruh karyawan Perseroan dari tingkat Direksi sampai dengan staf yang ada, yang pengawasannya dilakukan oleh Dewan Komisaris yang dibantu oleh Komite Audit.

Untuk membantu pelaksanaan pengawasan, Perseroan telah membentuk divisi Internal Audit. Divisi Internal Audit merupakan divisi independen yang bertanggung jawab melakukan pengkajian yang independen atas seluruh aspek yang memiliki potensi menimbulkan permasalahan di bidang pengelolaan, kebijakan dan prosedur internal Perseroan baik di kantor pusat maupun kantor cabang. Divisi internal audit bertanggung jawab secara operasional kepada Direksi dan secara administratif kepada Komite Audit.

Tugas dan fungsi internal audit antara lain mengembangkan rencana audit tahunan dan mengimplementasikannya sesuai dengan rencana audit tahunan yang telah disetujui oleh Komite Audit dan Direksi. Pelaksanaan audit sesuai dengan konsep ”Risk Based Audit” difokuskan pada hal-hal yang memiliki risiko paling tinggi yang diindikasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit.

INTERNAL AUDIT

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

? Serving as a liaison between the Company and Bapepam-LK and the public.

? Carrying out secretarial activities.

INTERNAL AUDIT

One of the implementations of Good Corporate Governance principles is to ensure that the internal control system has been implemented properly. The internal control system is put into action by all employees from members of the Board of Directors down to all staf, with the monitoring conducted by the Board of Commissioners with assistance from the Audit Committee.

To support the supervisory duties, the Company has established the Internal Audit Division, an independent division that is responsible for conducting independent studies and reviews of all aspects that have the potential to engender problems related to the fields of management, policies and internal procedures both at the head office and also at the branch offices. The Internal Audit Division is responsible operationally to the Board of Directors and administratively to the Audit Committee.

The duties and functions of the Internal Audit Division are stipulated in the annual audit plan approved by the Audit Committee and the Board of Directors. The audit is conducted in accordance with the "Risk Based Audit" concept, focused on aspects that bear the greatest risks as indicated by the Risk Management Committee and the Audit Committee.

Page 76: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

75 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Laporan internal audit dihasilkan dari analisa audit secara menyeluruh dan obyektif, dilakukan secara berkala dan menekankan pada temuan atas penyimpangan/pelanggaran dan rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan.

RUPS Tahunan Perseroan tanggal 30 Juni 2011, telah menyetujui memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik untuk mengaudit pembukuan Perseroan untuk tahun buku 2011. Auditor eksternal independen yang ditunjuk bertanggung jawab untuk menyampaikan opininya atas laporan keuangan yang diaudit sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan memberikan rekomendasi perbaikan atas pengendalian internal Perseroan. Untuk tahun 2011 ini, Kantor Akuntan Osman Bing Satrio & Rekan (member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) ditunjuk sebagai auditor eksternal independen Perseroan.

Perseroan menyadari bahwa dalam mengelola usahanya akan selalu ada risiko yang harus dihadapi, khususnya berkaitan dengan aset Perseroan. Untuk mengurangi risiko kerugian atau kehilangan atas harta kekayaan Perseroan, maka Perseroan telah mengasuransikan aset yang dimilikinya kepada perusahaan asuransi PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna.

Perseroan senantiasa memberikan informasi mengenai kondisi, kinerja dan prospek keuangan dan non keuangan kepada publik. Berbagai informasi tentang kegiatan operasional dan kinerja Perseroan serta informasi lainnya yang berguna bagi pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan dapat diakses di situs www.clipan.co.id.

AUDITOR EKSTERNAL INDEPENDEN

ASURANSI ASET PERSEROAN

AKSES INFORMASI

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

The internal audit reporting, derived from the comprehensive and objective analysis of the audit process, is conducted periodically and focuses on the detection of irregularities/violations and recommendations for the improvements that are required to be done.

INDEPENDENT EXTERNAL AUDITORS

The Company's Annual General Meeting of Shareholders held on June 30, 2011, has approved authorization to the Board of Directors to appoint Public Accountants to audit the Company's financial statements of 2011.Appointed independent external auditors are responsible to express their opinion on the audited financial statements are in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia and provide recommendations on improving the Company's internal controls. For 2011, the Accountants Office of Osman Bing Satrio & Partners (member of Deloitte Tohmatsu Limited) was appointed as the Company's independent external auditors.

THE COMPANY'S ASSETS INSURANCE

The Company realizes that in managing its business there will always be risks that must be faced, in particular the Company's assets. To reduce the risk of loss of the Company's property and wealth, the Company insured its assets to the insurance companies: PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha Guna.

ACCESS TO INFORMATION

The Company continues to provide information regarding the Company's condition, financial and non-financial performance and prospects to the public. Various information regarding the Company's operations and performance as well as other useful information for shareholders and concerned parties can be accessed through the website www.clipan.co.id.

Page 77: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi
Page 78: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

77 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Salah satu tolak ukur kerberhasilan suatu perusahaan tidak hanya pada keberhasilan mencapai target yang ditetapkan namun juga bagaimana kemampuan perusahaan tersebut mengelola risiko-risiko yang dihadapi. Kesadaran akan adanya risiko yang akan dihadapi mendorong manajemen perusahaan untuk mempersiapkan strategi pengelolaan terhadap risiko yang akan timbul. Beberapa strategi pengelolaan risiko yang dapat dijalankan antara lain dapat berupa menghindari risiko, memindahkan risiko, mengurangi efek negatif dari risiko yang timbul atau bersedia menampung sebagian atau seluruh konsekuensi atas risiko yang akan timbul.

Kebijakan Manajemen Risiko Clipan Finance merupakan kebijakan yang disusun untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri jasa pembiayaan termasuk dalam kaitan pengembangan manajemen risiko secara terkonsolidasi dengan Bank Panin sebagai induk Perseroan (parent company) yang bergerak dalam bidang jasa perbankan.

Perseroan menyadari bahwa pengelolaan kegiatan pembiayaan yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko yang meliputi proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendaliaan risiko. Strategi yang digunakan untuk mendukung terwujudnya tujuan manajemen risiko adalah dengan ditanamkannya budaya kesadaran akan risiko yang kuat dan dengan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Dan dalam penerapannya, Perseroan meyakini bahwa peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Senior Manajemen sangat menentukan efektifitas berjalannya manajemen risiko untuk sampai kepada seluruh karyawan .

Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perseroan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value.

Tujuan utama penerapan kebijakan manajemen risiko di Clipan Finance adalah :

• Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis dan kegiatan pendukung dalam operasional Perseroan telah memperhitungkan seluruh potensi risiko yang mungkin timbul, baik dalam bentuk risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko operasional.

• Untuk melakukan fungsi kontrol dan pengelolaan terhadap seluruh resiko yang melekat pada aktifitas bisnis dalam batas–batas toleransi risiko Perseroan yang telah ditetapkan.

• Untuk mengoptimalkan penggunaan modal Perseroan.

• Untuk memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang relevan, antara lain peraturan Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan otoritas lain.

• Untuk meningkatkan shareholder value dalam jangka panjang.

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Manajemen RisikoRisk Management

A company's success is not only measured by its ability to reach its predetermined target, but also from its ability to manage its risks. Awareness of possible risks to be faced encouraged the Company management to prepare strategies on managing risks that may arise. Several strategies to manage risks, among others are: avoiding risks, transferring risks, reducing negative impact of risks or willing to accommodate some or all consequences of any risks that may arise.

IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT

Clipan Finance Risk Management Policy is a policy prepared to meet rapid developments of the financial services industry, including in relation to the development of consolidated risk management with Bank Panin, as the parent company which is engaged in banking services.

The Company fully realizes that the sound and robust management of financing activities based on good corporate governance principles requires a risk management implementation that covers the identification, measurement, monitoring and mitigation of risks. One strategy that has been employed to nurture the manifestation of the purpose of risk management is to inculcate a strong risk awareness culture and to foster the implementation of good corporate governance. In the implementation, the Company feels assured that the Board of Commissioners' and the Board of Directors' and all Senior Managers' have a very critical role in determining the efficacy of the employees' overall risk management conducts.

Risk management policy is one of The Company's endeavors to ensure a strong foundation to conduct the Company's operational activities so that all operational activities would run at a measured risk limit to reach the target to enhance our shareholders' value.

The main objectives of Clipan Finance's implementation of risk management policy:

• To ensure that all business and support activities of the Company's operations have accounted for all the potential risks that may arise, either in the form of credit risk, market risk, liquidity risk and operational risk.

• In order to perform control functions and management of all risks inherent in business activities within the limits of the Company's determined risk tolerance.

• To optimize the use of the Company's capital.

• To ensure compliance with all relevant legislations, including regulation of Bank Indonesia, Ministry of Finance and other authorities.

• To enhance long term shareholders' value.

Page 79: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 8 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 7

Perseroan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip transparansi, independensi, wewenang dan tanggung jawab serta kewajaran transaksi.

Perseroan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Perseroan memiliki mekanisme yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup:

• Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala;

• Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Direksi;

• Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala;

Manajemen RisikoRisk Management

The Company consistently applies the principles of transparency, independence, authority and responsibility and the fairness of transactions.

The Company recognizes the importance of having an appropriate mechanism to accommodate the risks facing the Company. The Company has a mechanism that is based on four (4) pillars of risk management, which can be described as follows:

Pillar 1: Active Supervision by Boards of Commissioners and Directors

? Active supervision is reflected from the formulation of the annual business plan, and includes:

• Approving and evaluating risk management policies on a regular basis;

• Evaluating and approving activities that require approval from the Board of Commissioners or Board of Directors;

• Establishing risk management policies and strategies, which include setting authorities for granting limits and reviewing the quality of the portfolio on a regular basis;

PENERAPAN MANAJEMEN

RISIKO

RISK MANAGEMENT

IMPLEMENTATION

PILAR III / PILLAR III

IDENTIFIKASI, PENGUKURAN,

PENGAWASAN DAN SISTEM

INFORMASI MANAJEMEN

IDENTIFICATION, MEASUREMENT,

MONITORING AND MANAGEMENTt

INFORMATION SYSTEM

PILAR I / PILLAR II

PENGAWASAN AKTIF DARI

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

ACTIVE SUPERVISION BY

BOARDS OF COMMISSIONERS

AND DIRECTORS

PILAR IV / PILLAR IV

PENGENDALIAN INTERNAL

INTERNAL CONTROL

PILAR II / PILLAR II

KEBIJAKAN DAN

PENERAPAN BATASAN

POLICY AND IMPLEMENTATION

OF LIMITS

Page 80: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

79 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

• Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen Risiko sebagai organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya; dan

• Membentuk komite yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite Manajemen Risiko.

Kerangka konsolidasi manajemen risiko dengan Perusahaan Induk terselenggara dengan terdapatnya wakil dari Perusahaan Induk dalam jajaran Dewan Komisaris Perseroan. Kerangka tersebut juga dilaksanakan melalui pemeriksaan kinerja secara berkala, menyangkut kinerja keuangan, pengawasan sistem informasi akuntansi, serta tingkat kesehatan dan profil risiko atas aset Perseroan.

Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan

Perseroan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Prosedur Operasi Standar dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perseroan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan/otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit.

Pilar 3: Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan dan Sistem Informasi Manajemen

Perseroan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko kredit dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan system informasi manajemen yang ada serta melalui pertemuan berkala Komite Audit dan Manajemen Risiko Perseroan. Selain itu, sistem teknologi informasi utama Perseroan mampu menyediakan data/informasi secara cepat, akurat dan real time online kepada pihak manajemen.

Pilar 4: Pengendalian Internal

Perseroan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup:

• Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perseroan;

• Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas di dalam Perseroan termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; dan

• Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal).

Untuk melakukan proses identifikasi, pengukuran, pengelolaan dan pelaporan, Perseroan telah memiliki Divisi Manajemen Risiko yang juga disebut Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). Laporan yang dihasilkan oleh SKMR dalam bentuk Laporan Profil Risiko akan direview oleh Komite Manajemen Risiko dan Direksi, dan untuk selanjutnya diserahkan kepada Unit Kerja Manajemen Risiko Bank Panin untuk dilakukan proses konsolidasi.

Manajemen RisikoRisk Management

• The existence of the Audit and Risk Management Committee as an organ of the Board of Commissioners in carrying out their supervisory functions; and

? Establishing a committee in connection with the implementation of risk management, i.e. the Risk Management Committee.

Consolidated risk management framework with the Parent Company is conducted with the presence of the Parent Company's representatives in the Company's Board of Commissioners. The framework is also conducted through regular performance reviews, regarding financial performance, supervision of accounting information systems, as well as the level of soundness and risk profile of the Company's assets

Pillar 2: Policy and Implementation of Limits

The Company develops policies related to risk management, which are reviewed periodically and constantly adapted to current business conditions. The policies are translated into Standard Operating Procedures and Internal Memos, which are disseminated to all employees. The Company also has policies regarding approval/ authorization limits for both c r e d i t and noncredit transactions.

Pillar 3: Identification, Measurement, Monitoring and Management Information System

The Company has tools to identify, measure and monitor risk, particularly credit risk and operational risk, through the reporting mechanism and the management information system and through regular meetings of the Company’s Audit and Risk Management Committee. In addition, the Company’s main information technology system is able to provide fast, accurate and real-time online data and information to the management.

Pillar 4: Internal Control

The Company has an Internal Audit Division, which independently reports the process and results of its investigations to the Board of Commissioners and the President Director. The accountability of the Internal Audit Division includes:

• Providing appraisal on the adequacy and effectiveness of all existing processes within the Company;

• Reporting on important issues related to the activities control process within the Company, including potential improvements to these processes; and

• Coordinating with other controlling and supervisory functions (risk management, compliance, legal and external audit).

In order to conduct the processes of identification, measurement, management, and reporting, the Company has the Risk Management Division in place, that is also referred to as Risk Management Unit (SKMR). The reports delivered by the SKMR in the form of Risk Profile Report are reviewed by the Risk Management Committee and the Directors, to be subsequently submitted to the Risk Management Unit of Panin Bank to be consolidated.

Page 81: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 80 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Sistem Manajemen Risiko yang efektif dapat membantu manajemen untuk mengambil keputusan dan mengambil tindakan tepat serta mengantisipasi kemungkinan kerugian yang akan mempengaruhi nilai Perseroan.

Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan menyadari bahwa penerapan manajemen risiko adalah hal yang mutlak harus dilakukan demi kebaikan dan keuntungan Perseroan dan seluruh pemangku kepentingan. Sebagai anak usaha dari Bank Panin, Perseroan banyak mengadopsi dan mengakomodasi pola yang diterapkan oleh sektor perbankan sebagai sektor usaha di Indonesia yang paling berpengalaman dalam penerapan konsep manajemen risiko, mengingat perlu diterapkannya kerangka konsolidasi manajemen risiko antara Perseroan dengan Perusahaan Induk, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006. Dalam aktivitas usahanya, Perseroan menghadapi berbagai risiko antara lain:

Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat membawa risiko bagi Perseroan. Dalam perencanaan usaha Perseroan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perseroan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.

Terkait eksposur tingkat bunga dalam mata uang rupiah dan jangka waktu pembiayaan, secara konsisten Perseroan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga tetap dengan menyesuaikan tingkat suku bunga kredit terhadap tingkat suku bunga pinjaman ditambah beban dana dengan jangka waktu yang juga disesuaikan. Perseroan senantiasa memilih sumber pendaaan yang tepat, dimana faktor tingkat suku bunga dan jangka waktu jatuh tempo antara sumber pendanaan dan piutang pembiayaannya telah diselaraskan.

Terkait eksposur tingkat bunga dalam mata uang asing, Perseroan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga kredit yang mengambang yang direview 3 bulanan. Sumber pendanaan dalam mata uang asing berasal dari modal sendiri yang sebagian besar dari penerimaan angsuran nasabah dalam mata uang asing.

Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perseroan saat ini, risiko pasar Perseroan adalah minimal.

Risiko kredit adalah risiko utama yang dihadapi Perseroan sejalan dengan kegiatan usaha Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan.

Risiko kredit merupakan risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan atau potensi kegagalan nasabah memenuhi kewajibannya secara penuh sesuai perjanjian. Risiko kredit merupakan risiko utama Perseroan dimana Perseroan menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang hendak memiliki produk. Dengan demikian, Perseroan menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perseroan.

JENIS-JENIS PENGELOLAAN RISIKO

Risiko Pasar

Risiko Kredit

An effective Risk Management System helps the management in decision-making processes and in performing at the proper actions as well as anticipating the possibilities of a loss that will affect the Company’s value.

TYPES OF RISK MANAGEMENT

As a finance company, the Company realizes that risk management must be absolutely implemented for the good and benefit of the Company and all stakeholders. As a subsidiary of Bank Panin, the Company adopts and accommodates many patterns applied by the banking sector in Indonesia, and Bank Panin which is the most experienced in applying the concept of risk management, considering the need of applying consolidated risk management between the Company and the Parent Company, as defined in Regulation No Indonesia. 8/6/PBI/2006 dated January 30, 2006. In its business activities, the Company encounters risks such as:

Market Risk

Market risk is risk that arises primarily from changes in interest rates, the exchange rate of the Rupiah currency, commodity prices, and the price of capital or loans, which could incur risks for the Company. In the Company's business planning, the market risk with direct impact to the Company is in terms of interest rate management.

Related interest rate exposure in rupiah currency and term financing, the Company management consistently apply a fixed interest rate with adjusting interest rates to credit interest rate loan plus load funds with a period that is also customizable. The Company always choose the right funding sources, where the factor of interest rate and maturity period, between funding sources and accounts receivable financing have been aligned.

Related to interest rate exposure to foreign currency, the Company implemented the management of floating interest rate that is reviewed 3 monthly. Sources of funding in foreign currency come from their own capital, mostly from customer payments in foreign currencies.

With the pattern of business activity currently operated by the Company, the market risk of the Company is minimal.

Credit Risk

Credit risk is the principal risk faced by the Company in conducting its activities as a finance company.

Credit risk is the risk that arises as a result of the failure or potential failure of customers (counterparties) to fully meet their contractual obligations. Credit risk is the main risk faced by the Company, as the Company offers credit facilities for people who want to own products. The Company therefore faces risk if consumers are unable to comply with their obligations to settle their loans in accordance with the agreements that have been agreed between the consumers and the Company.

Manajemen RisikoRisk Management

Page 82: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

81 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Perseroan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dengan proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit untuk kemudian disetujui oleh komite kredit. Perseroan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah dirubah dengan Peraturan Menteri keuangan No.74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan keputusan Direktur Jendral Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank. Manajemen risiko kredit mencakup namun tidak terbatas pada :

1. Menjaga agar eksposur kredit kepada setiap nasabah berada dalam limit yang ditetapkan kepada nasabah tersebut sesuai dengan perhitungan customer credit risk rating.

2. Memproses setiap pengajuan aplikasi kredit sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku dan memperhatikan identifikasi risiko awal pada nasabah tersebut.

3. Melakukan monitoring dan review terhadap nasabah secara berkala dalam jangka waktu yang wajar serta melakukan analisa diteksi dini atas kredit yang mengarah kepada kredit bermasalah.

4. Melakukan pengelolaan risiko kredit yang independen dengan kewenangan yang jelas dan bertanggung jawab.

Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang yang dimiliki Perseroan:

Investasi neto sewa pembiayaan

Piutang pembiayaan konsumen

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki Perseroan adalah individu dengan jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 2.819 miliar dan Rp 1.387 miliar.

Transaksi anjak piutang

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, konsentrasi risiko atas anjak piutang yang dimiliki Perseroan adalah korporasi dengan jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 1.220 miliar dan Rp 638 miliar.

Untuk memungkinkan Perseroan melakukan pengawasan kredit secara tersegmentasi, telah dilakukan diversifikasi portofolio pembiayaan ke dalam beberapa aspek risiko, meliputi diversifikasi geografis, jenis dan merek, tipe kendaraan dan lain-lain.

Diversifikasi Pembiayaan

The Company has a policy in place to deal with this risk. This starts with the initial process of receiving credit applications selectively and handling them with prudence principles, whereby the credit application goes through a survey and credit analysis process to then be approved by the Credit Committee. The Company also implements the Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles as stipulated in Minister of Finance Regulation No. 45/KMK.06/2003 dated 30 January 2003 regarding the Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions, which was amended by Minister of Finance Regulation No. 74/PMK.012/2006 dated 31 August 2006 and Decision of the Director General of Financial Institutions No. Kep-2833/LK/2003 dated 12 May 2003 regarding Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions. Credit risk management includes but is not limited to:

1. Maintaining credit exposure to each customer within the limits set for the client in line with the calculation of the customer’s credit risk rating.

2. Processing every credit application in accordance with the applicable provisions and procedures and paying attention to the early identification of risks in the client.

3. Monitoring and periodic review of the customers within a reasonable period of time and analysis for early detection of loans that may become uncollectible.

4. Conducting independent credit risk management with clear authority and responsibility.

The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Company’s consumer financing receivables:

Net investment in finance lease

Consumer financing receivables

On December 31, 2011 and 2010, concentration of risk on consumer financing receivables owned by the Company are individuals with individual credit risk - each amounting Rp 2,819 billion and Rp 1,387 billion.

Factoring receivables

On December 31, 2011 and 2010, concentration of risk on the Company's factoring is a number of corporates with credit risk of Rp 1,220 billion and Rp 638 billion, respectively.

Diversification of Financing.

To enable the Company to supervise its credit in a segmented manner, the financing portfolio has been diversified into several aspects of risks, including diversifications in geography, types and brands of equipment, types of financing facility, types of vehicle, etc.

Manajemen RisikoRisk Management

Korporasi

Individu

Jumlah

Corporate

Individual

Total

996.291

283.908

1.280.199

904.230

193.035

1.097.265

2011 2010

Rp Juta - IDR Million

Page 83: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 82 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Diversifikasi geografis

Portfolio Perseroan tersebar pada cabang-cabang yang berada di Jabodetabek, Sumatera, Jawa dan Bali, Kalimantan serta Sulawesi. Sampai saat ini wilayah Jabodetabek masih merupakan market terbesar Perseroan. Strategi untuk meningkatkan kinerja cabang untuk bekerja lebih efektif dan efisien diterapkan dalam tahun 2011, disamping itu Perseroan berusaha memperluas pasar dan membuka beberapa kantor pemasaran baru seperti: Pangkal Pinang, Muara Bungo, Palu, Bukit Tinggi, Kendari dan Bengkulu. Diversifikasi geografis memungkinkan Perseroan mengelola penyebaran risiko ke berbagai daerah untuk menghindari kemungkinan terjadinya bencana alam.

Diversifikasi Jenis dan Merk

Pada tahun 2011, lebih kurang 74% pembiayaan konsumen adalah untuk kendaraan merk Jepang. Selain memiliki nilai jual kembali yang lebih baik, permintaan atas kendaraan bekas merk Jepang juga sangat baik.

Untuk portfolio sewa pembiayaan, khususnya di bidang pembiayaan peralatan berat, tersebar diantara empat merek terkenal Hitachi, Komatsu, Caterpillar dan Kobelco. Keempat merek tersebut mempunyai nilai jual yang baik di pasar sekunder.

Diversifikasi Tipe Mobil

Pada tahun 2011, lebih kurang 91% dari seluruh portfolio pembiayaan kendaraan bermotor merupakan kendaraan non sedan.

Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perseroan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan kepada nasabah, selain menggunakan dana sendiri, Perseroan juga memperoleh dukungan dari beberapa bank besar pemerintah dan swasta serta asing dalam bentuk fasilitas kredit modal kerja, demand loan dan term loan. Perseroan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran yang dapat ditarik setiap waktu untuk memenuhi kebutuhan dana selama minimal 5 hari kerja.

Risiko Likuiditas

Geographic Diversification

The Company's portfolio is spread across Greater Jakarta, Sumatera, Java and Bali, Kalimantan, and Sulawesi. Until now, the Greater Jakarta area is still the largest market for the Company. The strategies to improve the performance of branch offices to be more effective and efficient were implemented in 2010, while the Company also tried to expand its market and opened several new sales offices such as in East Jakarta, South Jakarta, Karawang, Serang, and Sukabumi. Geographical diversification has enabled the Company to mitigate this the risk by spreading it over various regions to avoid significant damage caused by natural disasters.

Diversification of Types and Brands

Around 74% of all consumer financing in 2011 was for the purchase of Japanese-brand vehicles. Aside from having a better reselling value, the demand for secondhand cars of Japanese brands also remained stellar.

For the lease financing portfolio, particularly in the field of heavy equipment financing, four well-known brands—Hitachi, Komatsu, Caterpillar, and Kobelco—took up the greatest share of the market. All four brands have excellent selling values at secondary markets.

Diversification of Vehicle Type

Around 91% of all the portfolio for motorized vehicles financing in 2011 was non-sedan vehicles.

Liquidity Risk

Liquidity risk is the risk that the Company does not have sufficient financial resources to fulfill the obligations that have matured. This risk can be mitigated by the Company because in the provision of financial services to consumers, as well as using its own funds, the Company also maintains cooperative relationships with several national banks and state-owned banks in the forms of finance loan forwarding facilities (channeling), demand loans, and term loans.

Manajemen RisikoRisk Management

Sumatera

Kalimantan

Sulawesi

Diluar Jawa dan Bali

Jabodetabek

Jawa dan Bali

Total Jawa dan Bali

Jumlah

Sumatera

Kalimantan

Sulawesi

Outside Java dan Bali

Greater Jakarta

Java and Bali

Total Jawa and Bali

Total

Diversifikasi Portofolio

Berdasarkan Geografis

2011 2010 Perubahan

Change

Portfolio Diversification by

Geography

18,0 %

14,6 %

7,1 %

39,7 %

47,8 %

12,4 %

60,3 %

100,0 %

17,5 %

13,5 %

5,2 %

36,2 %

53,4 %

10,4 %

63,8 %

100,0 %

0,5 %

1,1 %

1,9 %

3,5 %

- 5,6 %

2,0 %

- 3,5 %

0,0 %

Page 84: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

83 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Sebagai anak perusahaan Bank Panin Perseroan mendapatkan dukungan penuh dari Bank Panin khususnya dalam pendanaan. Terbukti dari fasilitas yang diberikan oleh Bank Panin dalam bentuk fasilitas rekening koran, fasilitas channelling dan fasilitas pinjaman tetap.

Untuk memperoleh sumber dana yang murah, pada tahun 2011 ini Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas V serta menerbitkan Obligasi Clipan Finance Indonesia III.

Perseroan memiliki rasio likuiditas yang sangat sehat. Hal ini dapat dilihat dari solvabilitas, yakni kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya yang mengalami pertumbuhan. Perbandingan kewajiban terhadap ekuitas Perseroan untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 120% dan 82%. Dalam hal perbandingan kewajiban terhadap jumlah aset tahun 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar 55% dan 45%.

Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh kegagalan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem maupun hal-hal yang lain yang dapat berdampak pada operasional Perseroan. Untuk mencegah timbulnya risiko operasional, Perseroan melakukan beberapa hal:

Risiko Operasional

As a subsidiary of Panin Bank, the Company is fully supported by Bank Panin, especially in financing. It is evident from the facilities provided by Bank Panin in the form of overdraft, amenities, channeling and fixed loan facilities.

To obtain an inexpensive source of funds, in 2011, the Company conducted Public Offering of Limited Bonds V and Clipan Finance Indonesia III.

The Company has a very healthy liquidity ratio. It can be seen from its solvency, i.e. the Company's ability to pay short-term and long-term liabilities is growing. Comparison of debt to the Company's equity for the years 2011 and 2010 respectively were 120% and 82%. In terms of liabilities to total assets ratio in 2011 and 2010 were respectively 55% and 45%.

Operational Risk

Operational risk is usually caused by several things, such as deficiencies and failures of internal processes, human error, system failures, or other issues that may affect the activities of a company. To avoid operational risk, the Company does several things:

Manajemen RisikoRisk Management

Page 85: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 84 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

• Pengertian yang jelas oleh semua lini yang terkait terhadap Resiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan.

• Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara pelaksanaan dan kontrol, sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) baku Perseroan. Sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang sudah digariskan oleh SOP.

• Perseroan menggunakan E-loan System agar kelangsungan dan kelancaran pengoperasian sistem dapat terjamin. Perseroan sudah menerapkan sistem on-line dan real time sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan /atau kebijakan Perseroan.

• Perseroan juga sudah menerapkan Risk Control Self Assessment (RCSA) terhadap unit kerja terkait dan melakukan tinjauan dan evaluasi periodik terhadap kebijakan-kebijakan dan SOP secara rutin.

• Perseroan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya dengan berbagai pelatihan agar dapat menekan seminimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional dan dampak kerugian financial yang diakibatkan oleh hal tersebut.

Seluruh kegiatan utama operasional Perseroan telah diatur dalam Standar Prosedur Operasi (”SOP”). SOP tersebut secara terus menerus diperbaharui untuk menjamin akuntabilitas dan tanggung jawab dari setiap fungsi yang ada. Pengawasan atas implementasi SOP dilakukan secara periodik oleh Divisi Compliance.

Perseroan telah mengimplementasikan sistem komputerisasi E-Loan di semua kantor cabang untuk mengelola risiko yang mungkin timbul dari proses aktivitas internal. Sistem E-Loan merupakan sistem dengan platform website yang dirancang untuk mempercepat proses pengelolaan data sehingga mampu meningkatkan kontrol atas fasilitas pembiayaan yang diberikan. Selain itu beberapa pengelolaan risiko yang dilakukan antara lain: pemasangan Firewall System dan AntiVirus untuk perlindungan database dan jaringan dan pengendalian atas kode akses (password) untuk memastikan kewenangan user.

Perseroan telah menerapkan “Disaster Recovery Plan” yang bertujuan untuk melindungi dan menghindari risiko kerusakan operasional serta menjamin adanya kontinuitas kegiatan usaha seandainya terjadi suatu bencana. Saat ini, secara rutin setiap hari dilakukan back-up data yang disimpan di tempat terpisah. Untuk kedepannya, Perseroan merencanakan pengembangan Disaster Recovery Center dengan metode mirroring database.

• A clear understanding on the part of all lines concerned of the risks inherent in each stage of the operational activities and processes, mainly in connection with approval and disbursement of financing, customer service, accounting, and reporting.

• A clear and separate allocation of tasks between execution and control. Executors perform their activities based on the Company’s standard operating procedures (SOP), while the monitoring function ensures that the activities comply with the requirements outlined in the SOP.

• The Company uses an E-Loan System to ensure continuity and the proper functioning of the system. The Company applies an on-line, real-time system so that the management can directly control all operational activities and quickly make appropriate strategic decisions to mitigate any potential risks arising from negligence, system malfunctions, or deviations in the implementation of SOP and/or Company policy.

• The Company has also implemented Risk Control Self-Assessment (RCSA) in relevant work units and routinely conducts periodic review and evaluation of policies and SOP.

• The Company continuously develops the skills and knowledge of its employees through various forms of training in order to minimize the incidence of human error and problems with operating systems and the financial losses thereby incurred.

All main operational activities of the Company are conducted by adhering to their respective Standard Operating Procedures (SOP). The Company’s SOPs are continuously updated to guarantee the accountability and responsibility of every function existing within the Company. The implementation of SOPs is supervised periodically by the Compliance Division.

The Company has implemented the E-Loan computerized system in all its branch offices, in order to manage the risks that may arise from its internal activities and processes. The E-Loan System is a system with a website platform designed to speed up the process of data management so as to increase control over the financing facilities provided. In addition, the Company has also taken other measures to manage this risk, including: the installation of a Firewall System and an AntiVirus program to protect the database and network, and the implementation of control over access code (password) to verify users’ levels of authority.

The Company implemented a “Disaster Recovery Plan” to protect and to avoid possible operational damange risks and to ensure continuity of bussiness operational in case of disaster occurence. Currently we conduct backing up our data on a daily basis and store them in a separate location. In the future, the Company plans to develop a Disaster Recovery Center by mirroring database method

Manajemen RisikoRisk Management

Page 86: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

85 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Pengeloalan risiko untuk mengurangi dampak eksternal dilakukan dengan melakukan penutupan asuransi atas seluruh aktiva tetap dan menyimpan data back-up di lokasi yang berbeda.

Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Perseroan memiliki Divisi Hukum yang bertanggung jawab melakukan pengelolaan risiko hukum yang antara lain meliputi penanganan dan pengelolaan seluruh aspek hukum terkait dengan aktivitas dan operasional Perseroan, memberikan pertimbangan hukum kepada manajemen, serta menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian terkait dengan paparan risiko hukum bagi Perseroan. Dalam struktur organisasi Divisi Hukum bertanggung jawab kepada Direktur Utama sehingga leluasa dalam melakukan pengelolaan risiko hukum Perseroan.

Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan karena Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

Perseroan memiliki Divisi Sekretaris Perusahaan yang melakukan pengawasan dan melaporkan semua masalah yang terkait dengan risiko kepatuhan, antara lain:

?Memastikan Rapat Umum Pemegang saham Tahunan dan/atau Luar Biasa dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan ketentuan Bapepam dan LK,

?Memastikan bahwa Perseroan selalu mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku bagi perusahaan pembiayaan,

?Memastikan bahwa Perseroan patuh terhadap ketentuan-ketentuan Pasar Modal dan Obligasi,

?Memastikan bahwa pelaksanaan Tata kelola Perusahaan yang Baik dan Prinsip Mengenal Nasabah telah dilaksanakan dengan baik.

Risiko Reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. Sedangkan Risiko Strategis adalah risiko akibat tidak tepatnya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan termasuk kurangnya respon Perseroan terhadap perubahan eksternal.

Untuk mengelola risiko reputasi dan risiko strategis yang mencakup keseluruhan tahapan aktivitas usaha Perseroan, manajemen Perseroan melibatkan seluruh pejabat senior untuk turut serta membantu Direksi dalam mengidentifikasi, mengukur, mengelola, dan mengendalikan kedua jenis risiko tersebut.

Risiko Hukum

Risiko Kepatuhan

Risiko Reputasi dan Risiko Strategis

The risk management efforts to reduce the external impacts have been carried out by insuring all the fixed assets of the Company and by maintaining a data mirroring center in a separate location.

Legal Risk

Legal Risk is the risk that may arise from weaknesses in the Company's legal aspects, among others due to the existence of litigation, lack of supporting laws and regulations, or flaws in bonds such as the non-fulfillment of the terms of contracts and imperfect indenture for collaterals.

The Company has a Legal Division that is responsible for conducting legal risk management, among others the controlling and management of all legal aspects related to the Company's operational activities, providing legal counsel to the Management, and also monitoring and controlling activities related to the Company's exposure to legal risk. Within the organizational structure, the Legal Division is responsible directly to the President Director, and therefore has the freedom to conduct legal risk management of the Company.

Compliance Risk

Compliance Risk is the risk that may arise from the Company's non-compliance with or non-implementation of laws or other relevant provisions.

The Company has a Company Secretary Division to conduct internal control and report all problems related to compliance risk, among others:

?Ensuring that the Annual and/or Extraordinary General Meetings of Shareholders are carried out in accordance with the Company's Articles of Association and Bapepam-LK Regulations,

?Ensuring that the Company always complies with applicable laws and regulations that apply to financing companies,

?Ensuring that the Company adheres to the regulations of the capital market and bond market,

?Ensuring that Good Governance Corporate and Know-Your-Customer principles are being implemented properly.

Reputation and Strategic Risks

Reputation Risk is the risk that may arise from negative publicity related to the Company's business activities. Strategic Risk is the risk that may arise from inaccurate formulation and implementation of the Company's strategies, including the incompatibility of the Company's responses to external changes.

To manage its reputation and strategic risks, which include of all the phases of the Company's business activities, the Company's Management involves all senior officers to participate and assist the Board of Directors in identifying, measuring, managing, and controlling both types of risk.

Manajemen RisikoRisk Management

Page 87: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 86 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Manajemen RisikoRisk Management

Pengembangan Manajemen Risiko di Masa yang Akan Datang

Perseroan menyadari bahwa setiap langkah pertumbuhan akan diikuti dengan tantangan dan risiko, baik risiko yang saat ini sedang dihadapi maupun risiko-risiko yang akan muncul. Namun demikian, Perseroan tetap yakin dengan tersedianya mekanisme pengelolaan risiko yang dinamis yang mengikuti perkembangan Perseroan dan faktor-faktor eksternal membuat Perseroan siap dalam mengantisipasi dan mengelola setiap risiko yang ada.

Beberapa mekanisme yang ada dan terus dikembangkan agar penerapannya semakin efektif dan efisien adalah sebagai berikut:

?Membangun sumber daya manusia agar memiliki kepekaan dan kompetensi untuk mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun strategi untuk penanggulangan dan pencegahan risiko.

?Mengembangkan infrastruktur teknologi informasi yang mampu mengakomodasi aktivitas pengelolaan manajemen risiko.

?Bersinergi dengan Bank Panin sebagai Perusahaan Induk dalam pengelolaan risiko.

?Pengembangan dan perbaikan proses operasional internal secara berkesinambungan.

?Secara konsisten dan berkesinambungan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Perusahaan.

Perseroan secara konsisten dan berkesinambungan akan terus menerapkan dan mengembangkan manajemen risiko yang telah dilaksanakan dan terbukti berhasil menjaga tingkat risiko dan kualitas aset Perseroan.

Future Development of Risk Management

The Company realizes that every step of its growth will be followed by more challenges and risks, not only the risks it currently faces, but also other types of risks that lie ahead. However, the Company remains confident, given the availability of a dynamic risk management mechanism that closely follows the development of the Company and various external factors. This helps the Company prepare itself to anticipate and manage any risk that may occur.

Mechanisms that are current and will continue to be developed to allow for more effective and efficient risk management are:

?Enhancing the quality of employees to be sensitive and competent for indentifying, analyzing, and compiling the strategies for the mitigation and prevention of risks.

?Developing information technology infrastructure able to accommodate risk management activities.

?Collaborating with Panin Bank as Parent Company in risk management.

?Developing and improving internal internal operational process on an ongoing basis.

?Consistently and continuously implementing Good Corporate Governance principles in the Company.

The Company consistently and continuously implements and develops risk management policies and strategies that have been implemented and proved to be effective in managing risk levels and maintaining the quality of the Company's assets.

Page 88: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Pembahasan dan AnalisaManajemenManagement Discussion and Analysis

Page 89: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi
Page 90: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

89 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Pembahasan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

Kinerja Keuangan

Statistik

Financial Performance

Statistic

(Rp Juta)

Jumlah Pendapatan

Laba Bersih

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Sewa Pembiayaan

Pembiayaan Konsumen

Anjak Piutang

Sewa Operasi

Bunga

Keuntungan belum direalisasi Investasi Jangka Pendek

Keuntungan Kurs Mata Uang Asing - Bersih

Pendapatan lain-lain

Bunga dan Pembiayaan lainnya

Umum dan Administrasi

Tenaga Kerja

Imbalan Pasca Kerja

Penyusutan Aset Sewa Operasi

Kerugian Penurunan Nilai

Aset Keuangan

Aset Non Keuangan

Kerugian Kurs Mata Uang Asing - Bersih

Rugi Penjualan Investasi Jangka Pendek

Beban Lain-lain

Jumlah Beban

Laba Sebelum Pajak

Pajak Kini

Pajak Tangguhan

Jumlah Beban Pajak

(IDR Million)

Total Income

Net Income

Statements Of Comprehensive Income

Finance Lease

Consumer Financing

Factoring

Operating Lease

Interest

Unrealized gain on Short tem Investment

Gain on Foreign Exchange Rate-net

Other Income

Interest and Other Financing

General and Administration

Personnel

Employee Benefit

Depreciation of Leased Assets

Impairment Losses

FinancialAssets

Non-Financial Assets

Loss on Foreign Exchange Rate-Net

Loss on Sale of Short-Term Investment

Other Expenses

Total Expenses

Income Before Tax

Current Tax

Deffered Tax

Total Tax Expenses

2010

402.625

200.711

157.581

136.525

44.136

7.434

5.094

384

-

51.471

58.212

22.983

38.824

1.542

2.765

3.507

641

3.609

5.413

10

137.506

265.119

(64.924)

516

(64.408)

4,6 %

144,4 %

162,7 %

7,0 %

42,3 %

- 7,6 %

0,0 %

35,9 %

260,8 %

60,3 %

31,2 %

39,7 %

7,4 %

638,6 %

786,1 %

- 100,0 %

100,0 %

407 %

143,3 %

38,0 %

35,1 %

- 450,4

39,0 %

73,9 %

37,6 %

2011

164.843

333.723

115.938

7.957

7.251

355

342

69.948

700.357

210.035

36.853

50.943

2.154

2.971

25.903

5.680

-

-

50

334.589

365.768

(87.704)

(1.807)

(89.511)

276.257

PerubahanChange

Nilai Pembiayaan Baru (Rp Juta)

Sewa Pembiayaan

Pembiayaan Konsumen

Anjak Piutang

Jumlah

Nilai Total Piutang yang Dikelola (Rp Juta)*

Sewa Pembiayaan

Pembiayaan Konsumen

Anjak Piutang

Jumlah

Jumlah Cabang dan Kantor Perwakilan

Jumlah Karyawan

* Tidak termasuk piutang diluar neraca (channeling)

Value of New Bookings (IDR Million)

Leasing

Consumer Financing

Factoring

Total

Value of Total Receivables Managed (IDR Million)*

Leasing

Consumer Financing

Factoring

Total

Number of Branches & Rep. Offices

Number of Employees

* Exclude of-balance-sheet (channeling) receivables

802.913

2.402.212

988.784

4.193.908

1.110.558

2.333.940

1.078.344

4.522.842

33

892

674.898

1.560.020

647.836

2.882.754

942.028

1.120.477

569.215

2.631.720

28

654

365.056

610.105

116.531

1.091.692

894.367

504.093

285.582

1.684.042

23

510

511.241

549.720

267.500

1.328.461

910.429

304.158

265.257

1.479.844

20

381

791.812

494.458

100.000

1.386.270

876.625

394.758

101.879

1.373.262

17

313

20102011 2009 2008 2007

Page 91: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 90 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Analisis dan pembahasan oleh manajemen dijabarkan berdasarkan laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Rekan (a member firm of Deloitte Tohmatsu), dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dalam laporannya masing-masing tanggal 12 Maret 2012 dan 21 Maret 2011.

Gambaran Umum

Pertumbuhan ekonomi nasional yang meningkat dari 6,1% di tahun 2010 menjadi 6,5% di tahun 2011 yang didukung dengan tingkat inflasi dan suku bunga yang rendah membawa dampak positif khususnya pada industri otomotif di tanah air. Rendahnya tingkat suku bunga pinjaman memacu kenaikan daya beli masyarakat, diantaranya pada peningkatan permintaan kendaraan bermotor. Data Gaikindo menunjukkan adanya peningkatan jumlah penjualan mobil di tahun 2011 yang mencapai 894.164 unit atau tumbuh sebesar 17% dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 764.710 unit.

Pada tahun 2011, secara umum peningkatan penyaluran pembiayaan masih didominasi oleh pembiayaan di sektor otomotif, namun demikian sejalan dengan meningkatnya permintaan barang komoditas maka harga barang komoditas di pasar dunia ikut meningkat sehingga memacu perusahaan komoditas untuk melakukan ekspansi dengan membuka lahan baru, seperti perkebunan dan pertambangan. Hal ini tentunya berdampak pada meningkatnya permintaan pembiayaan non otomotif khususnya alat berat.

Pertumbuhan ekonomi yang baik di tahun 2011 membawa dampak positif bagi Perseroan. Hal tersebut tercermin dari:

?Jumlah pembiayaan baru Perseroan meningkat sebesar 45% dari Rp 2.883 miliar di tahun 2010 meningkat menjadi Rp 4.194 miliar di tahun 2011.

?Jumlah Pendapatan Perseroan meningkat sebesar 74% dari Rp 403 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 700 miliar ditahun 2011.

?Laba bersih setelah pajak meningkat sebesar 38% dari Rp 201 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 276 miliar di tahun 2011.

?Peningkatan laba bersih di tahun 2011 membawa peningkatan terhadap pengembalian terhadap ekuitas (ROE). ROE Perseroan meningkat menjadi 15,1% dibandingkan tahun 2010 sebesar 14,4%.

?Jumlah piutang bersih yang dikelola per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 4.502 miliar meningkat sebesar 73% dibandingkan piutang bersih tahun 2010 sebesar Rp 2.602 miliar.

?Jumlah aset Perseroan meningkat signifikan yaitu sebesar 78% dari Rp2.694 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.786 miliar di tahun 2011.

?Pertumbuhan jumlah jaringan usaha dari 28 kantor cabang dan pemasaran menjadi 33 kantor cabang dan pemasaran.

FINANCIAL REPORT ANALYSIS

The following management analysis and discussions are based on the Company's financial statements for the years ended on 31 December 2011 and 2010, as audited by Public Accounting Firm Osman Bing Satrio dan Rekan (a member of Deloitte Tohmatsu), with unqualified opinion, as stated in the reports dated March 12 and 21, 2012.

Overview

The local automotive industry expanded in 2011 as the country's economy grew 6.5% year-on-year from 6.1% in 2010, due to controlled inflation and low interest rates. The low-interest rate environment boosted the rise of the people's purchasing power, including their demand for motorized vehicles. According to Gaikindo data, the number of vehicles sold in 2011 reached 894,164 units, up 17% from 764,710 units in 2010.

In 2011, financing for the automotive sector still dominated the increase in new financing. However, growing demands for commodities boosted commodities' prices in the global market, triggering commodity-related companies to expand themselves by opening new sites, as in plantations and mines. This naturally brought an impact on the rising demand in non-automotive sector, such as heavy equipments.

Robust economic growth in 2011 brought about positive influences to the Company's performance, as reflected in these indicators below:

?The Company's new financing grew 45% from Rp 2,883 billion in 2010 to Rp 4,194 billion in 2011.

?The Company's Income rose 74% from Rp 403 billion in 2010 to Rp 700 billion in 2011.

?Net income (after tax) grew 38% from Rp 201 billion in 2010 to Rp 276 billion in 2011.

?The rise of net income in 2011 positively affected to the Company's return on equity (ROE). The Company's ROE reached 15.1% in 2011, up from 14.4% in 2010.

?The amount of net account receivables stood at Rp 4,502 billion per 31 December 2011, up 73% from Rp 2,602 billion in 2010.

?The Company's assets increased 78% from Rp 2,694 billion in 2010 to Rp 4,786 billion in 2011.

?The Company's business network increased to 33 branch and marketing offices, from 28 branch and marketing offices.

Pembahasaan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

Page 92: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

91 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Pembahasaan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

Sewa Pembiayaan

Pembiayaan Konsumen

Sewa Operasi

Anjak Piutang

Bunga

Keuntungan belum direalisasi

investasi jangka pendek

Keuntungan Kurs Mata Uang

Asing - Bersih

Pendapatan Lain-lain

Jumlah Pendapatan

Finance Lease

Consumer Financing

Operating Lease

Factoring

Interest

Unrealized Gain on

Short Term Investment

Gain on Foreign Exchange

Rate-net

Other Income

Total Income

164,843

333,723

7,957

115,938

7,251

355

342

69,948

700,357

157,581

136,525

7,434

44,136

5,094

384

-

51,471

402,624

4.6 %

144.4 %

7.0 %

162.7 %

42.3 %

- 7.6 %

0.0 %

35.9 %

73.9 %

2011

Pendapatan Income

2010Perubahan

ChangeRp Juta IDR Million

Kontribusi Pendapatan 2011 Kontribusi Pendapatan 2010

Sewa PembiayaanFinance Lease Anjak PiutangFactoringPembiayaan KonsumenConsumer Financing

BungaInterest IncomePendapatan Lain-lainOther IncomesSewa OperasiOperating Leases

48%

1%

17%

10%

24%

34%

39%

2%

11%

1%

13%

Page 93: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 92 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

PENDAPATAN

Pendapatan Perseroan berasal dari pendapatan sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang, sewa operasi, bunga, keuntungan belum direalisasi jangka pendek, keuntungan kurs mata uang asing, dan pendapatan lain-lain.

Jumlah pendapatan tahun 2011 mencapai Rp 700 miliar meningkat 74% dari pendapatan tahun 2010 sebesar Rp 403 miliar. Peningkatan yang signifikan berasal dari kenaikan pendapatan anjak piutang dan pembiayaan konsumen.

Berbeda dengan tahun 2010, dimana pendapatan yang berasal dari transaksi sewa pembiayaan masih memberikan kontribusi pendapatan terbesar yaitu sebesar 39% dari jumlah pendapatan, maka pada tahun 2011 ini kontribusi pendapatan terbesar telah beralih dari pendapatan sewa pembiayaan ke pendapatan pembiayaan konsumen yang memberikan kontribusi sebesar 48% dari jumlah pendapatan tahun 2011. Hal ini membuktikan bahwa strategi pemasaran Perseroan yang lebih difokuskan kepada pembiayaan retail khususnya pembiayaan konsumen, telah menghasilkan kontribusi peningkatan pendapatan yang signifikan.

Pendapatan sewa pembiayaan diperoleh dari pendapatan pembiayaan barang modal seperti alat berat, kendaraan bekas niaga dan non niaga, tongkang, tug boat, dan lainnya. Sebagian besar pendapatan sewa pembiayaan Perseroan diperoleh dari pembiayaan alat berat. Pendapatan sewa pembiayaan memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 165 miliar atau 24% dari jumlah pendapatan Perseroan di tahun 2011. Jumlah pendapatan tahun 2011 ini meningkat sebesar 4,6% dibandingkan jumlah pendapatan tahun 2010 sebesar Rp 157 miliar, namun kontribusi pendapatan sewa pembiayaan menurun dari tahun sebelumnya sebesar 39%.

Selain karena fokus utama pembiayaan dialihkan pada pembiayaan konsumen, penurunan tersebut terjadi karena dampak berkurangnya pasokan alat berat baru akibat Jepang sebagai negara produsen alat berat dengan merk terkenal seperti Komatsu, Hitachi dan Kobelco dilanda gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,9 skala richter yang menimbulkan gelombang tsunami di negara tersebut. Keadaan mulai kembali pulih pada semester kedua tahun 2011 dan jumlah pembiayaan alat berat baru mulai kembali meningkat.

Sepanjang tahun 2011, jumlah pembiayaan baru sewa pembiayaan mencapai Rp 803 miliar meningkat sebesar 19% dibandingkan tahun 2010 yang mencapai Rp 675 miliar. Jumlah pembiayaan baru sewa pembiayaan memberikan kontribusi sebesar 19% dari jumlah pembiayaan baru tahun 2011, menurun dari kontribusi tahun sebelumnya sebesar 23%.

Pada tahun 2011 ini, pendapatan pembiayaan konsumen memberikan kontribusi terbesar dari seluruh jumlah pendapatan Perseroan. Diawali pada tahun 2008, dimana Perseroan melakukan perubahan strategi pemasaran dengan lebih fokus kepada pembiayaan retail khususnya pembiayaan konsumen dan menjalankan strategi secara tepat sasaran, sehingga jumlah pendapatan pembiayaan konsumen terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan baru pada tahun 2011 ini jumlah pendapatan pembiayaan konsumen menjadi penyumbang terbesar dari seluruh jumlah pendapatan Perseroan.

Sewa Pembiayaan

Pembiayaan Konsumen

INCOME

The Company's Income is derived from finance lease (leasing), consumer financing, factoring, operating lease, interest, short-term unrealized gain, gain on foreign exchange rates, and other incomes.

In 2011, the Company's total income reached Rp 700 billion, up 74% from Rp 403 billion in 2010, due to the rise in revenues from factoring and consumer financing activities.

Throughout 2011, consumer financing contributed 48% to the Company's total income, making it the largest contributor to income, whereas in 2010 the largest contributor was finance lease, which accounted for 39% for to total income. This demonstrates the fact that the Company's distribution strategy on retail financing, especially consumer financing, brought significant results to boosting income.

Finance Lease (Leasing)

Income from leasing activities is derived from capital goods financing, such as heavy equipment, secondhand (used) commercial and non-commercial vehicles, barges, tug boats, and others. Most of the Company's income from leasing is derived from heavy equipment financing. In 2011, income from leasing contributed Rp 165 billion or 24% to the Company's total income. This was up 4.6% from Rp 157 billion in 2010, although it went down from 39% in 2010.

Apart from the shifted focus of financing, from leasing to consumer financing, the decreased contribution was due to reduced supply of new heavy equipment, as top heavy equipment manufacturers in Japan—Komatsu, Hitachi, and Kobelco—were adversely hit by the 8.9-Richter Scale earthquake and tsunami. Japan started to recover in the second semester of 2011, however, and new heavy equipment financing resumed its growth.

Over the course of 2011, the amount of new leasing reached Rp 803 billion, up 19% from Rp 675 billion in 2010. The amount of new leasing contributed 19% to the total new financing in 2011, down from 23% in 2010.

Consumer Financing

In 2011, income from consumer financing became the largest contributor to the Company's total income. This achievement began in 2008 when the Company shifted its marketing strategy by focusing more on retail financing, particularly on consumer financing, and carried out its strategies effectively. As a result, income from consumer financing grew year by year and became the biggest contributor to the Company's overall income in 2011.

Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 94: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

93 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Di tahun 2011, jumlah pendapatan pembiayaan konsumen mencapai sebesar Rp 334 miliar atau meningkat sebesar 144% dibandingkan pendapatan pembiayaan konsumen tahun 2010 sebesar Rp 137 miliar. Jumlah pendapatan tersebut memberikan kontribusi sebesar 48% dari jumlah pendapatan tahun 2011, meningkat 14% dibandingkan jumlah kontribusi pendapatan pembiayaan konsumen pada tahun 2010 sebesar 34%.

Kenaikan tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah pembiayaan konsumen baru yang meningkat sebesar 54% dari Rp 1.560 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 2.402 miliar di tahun 2011.

Pertumbuhan ekonomi yang baik juga membawa dampak positif pada pembiayaan anjak piutang. Jumlah pendapatan anjak piutang pada tahun 2011 mencapai Rp 116 miliar meningkat signifikan sebesar 163% dibandingkan jumlah pendapatan tahun 2010 sebesar Rp 44 miliar. Peningkatan pendapatan anjak piutang sejalan dengan jumlah pembiayaan baru tahun 2011 yang mencapai Rp 989 miliar meningkat 53% dibandingkan jumlah pembiayaan baru tahun 2010 sebesar Rp 648 miliar. Jumlah pendapatan anjak piutang tahun 2011 memberikan kontribusi sebesar 17%, naik 6% dibandingkan kontribusi jumlah pendapatan tahun 2010 sebesar 11%.

Pendapatan sewa operasi diperoleh dari aset Perseroan yang disewaoperasikan kepada perusahaan induk yaitu Bank Panin berupa bangunan (rukan) dan kepada PT Panin Financial (pihak berelasi) berupa kendaraan bermotor. Perjanjian sewa untuk bangunan memiliki periode sewa selama 10 tahun sedangkan untuk kendaraan bermotor memiliki periode sewa 3 tahun dan 5 tahun.

Pada tahun 2011, pendapatan sewa operasi meningkat sebesar 7% dari Rp 7 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 8 miliar di tahun 2011, sejalan dengan meningkatnya permintaan mobil operasional untuk karyawan perusahaan induk.

Pendapatan bunga meningkat sebesar 42% dari Rp 5 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 7 miliar di tahun 2011. Pada bulan Oktober 2011, Perseroan menerima dana hasil Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) lebih kurang Rp 469 miliar dan selanjutnya di bulan November 2011, menerbitkan Obligasi Clipan Finance III (Obligasi CFI III), dan dana dari hasil kegiatan korporasi tersebut disimpan di bank sampai saat untuk digunakan. Adanya tenggang waktu antara penerimaan dana hasil PUT V dan Obligasi CFI III dengan penggunaan dana untuk pembiayaan baru memberi hasil berupa bunga bagi Perseroan meskipun periodenya cukup singkat karena pada akhir tahun 2011, Perseroan telah berhasil menggunakan dana yang diperoleh untuk pembiayaan baru.

Keuntungan belum direalisasi investasi jangka pendek berasal dari investasi jangka pendek dalam bentuk Obligasi Bank Panin II tahun 2007 seri C yang dimiliki Perseroan. Investasi ini memberikan tingkat bunga rata-rata 11% per tahun.

Anjak Piutang

Pendapatan Sewa Operasi

Pendapatan Bunga

Keuntungan Belum Direalisasi Investasi Jangka Pendek

Over the course of 2011, income from consumer financing reached Rp 334 billion, up 144% from Rp 137 billion in 2010. This contributed 48% to the overall income in 2011, up 14% from 34% in 2010.

This increase was consistent with the soaring demand for new consumer financing, which climbed 54% from Rp 1,560 billion in 2010 to Rp 2,402 billion in 2011.

Factoring

Robust economic growth yielded positive impacts on the factoring business. In 2011, income from factoring reached Rp 116 billion, up 163% from Rp 44 billion in 2010. This rise was in line with strong growth of new financing, which amounted to Rp 989 billion, up 53% from Rp 648 billion in 2010. In 2011, income from factoring contributed 17% to total income, up 6% from its contribution in 2010, which was 16%.

Operating Leases

Income from operating leases is derived from the Company's assets rented to be operated to its Parent Company, i.e. Panin Bank, in the form of buildings (office spaces) and to a related party PT Panin Financial in the form of motorized vehicles. Contracts for buildings have a period of 10 years, while contracts for motorized vehicles have a period of between three to five years.

Throughout 2011, income from operating lease grew 7% from Rp 7 billion in 2010 to Rp 8 billion in 2011, in line with rising demands for operational vehicles for the employees of its Parent Company.

Interest Income

Interest income reached Rp 7 billion in 2011, up 42% from Rp 5 billion a year earlier. In October 2011, the Company received funding from the Limited Public Offering V (PUT V) amounting to about Rp 469 billion. A month afterwards, the Company issued the Clipan Finance Bonds (CFI Bonds III), and the proceeds is deposited in banks to be used on a later date. The interim period between the receipt date of the PUT V and CFI III Bonds proceeds and the use of these proceeds for new financing yielded interest income for the Company, although the period was rather brief as the Company successfully utilized these proceeds for new financing at the end of 2011.

Unrealized Gain on Short Term Investments

Unrealized gain on short term investments comes from short term investments in the form of Panin Bank Bonds II Year 2007 Series C held by the Company. The investment gave an average rate of return of 11% p.a.

Pembahasaan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

Page 95: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 94 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Keuntungan Kurs Mata Uang Asing - bersih

Pendapatan Lain-lain

Perseroan memiliki aset moneter bersih dalam mata uang asing dolar Amerika (US$) terutama yang berasal dari kas dan investasi neto sewa pembiayaan. Keuntungan selisih kurs terjadi karena kenaikan kurs tengah transaksi dari Rp8.991/US$1 per 31 Desember 2010 menjadi Rp9.068/US$ 1 per 31 Desember 2011.

Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan administrasi, denda keterlambatan, keuntungan penghentian kontrak, potongan premi asuransi, provisi sewa pembiayaan, penerimaan kembali piutang yang dihapus buku dan pendapatan lainnya.

Jumlah pendapatan lain-lain memberikan kontribusi sebesar 10% terhadap jumlah pendapatan Perseroan. Jumlah pendapatan lain-lain meningkat 36% dari Rp 51 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 70 miliar di tahun 2011.

Laba bersih Perseroan pada tahun 2011 mencapai Rp 276 miliar meningkat sebesar 38% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2010 sebesar Rp 201 miliar. Berikut ini merupakan perkembangan laba bersih Perseroan selama 5 tahun terakhir:

LABA BERSIH

LABA PER SAHAM

Gain on Foreign Currency Exchange Rate – net

The Company has net monetary assets denominated in US dollars (US$), particularly those from cash flows and lease financing net investments. The gain on foreign currency exchange rate occurred due to the rise of the exchange rate from Rp 8,991/US$ 1 as of 31 December 2010 to Rp 9,068/US$ 1 as of 31 December 2011.

Other Incomes

Other incomes consist of administration fees, penalty for delayed payment, gain on termination of contracts, discounts on insurance premium, fee on net investment in finance leases, receipt from loan written-off, and others.

The amount of other incomes contributed 10% to the Company's total income, reaching Rp 70 billion in 2011, up 36% from Rp 51 billion in 2010.

NET INCOME

The Company's net income reached Rp 276 billion in 2011, up 38% from Rp 201 billion in 2010. Below is the growth of the Company's net income in the past five years:

EARNINGS PER SHARE

Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis

200,0

250,0

150,0

100,0

50,0

0

20082007 2009 2010 2011

74,7

112,8

150,3

200,7

276,3Laba BersihNet Income

Laba (Rp ‘000)

Jumlah Rata-Rata Tertimbang Saham Biasa

Untuk Perhitungan Laba Per Saham Dasar

Jumlah Rata-Rata Tertimbang Saham Biasa

Untuk Perhitungan Laba Per Saham Dilutif

Laba per Saham Dasar

Laba per Saham Dilusian

Net Income (Rp ‘000)

Total Average Weighted Common Shares for The

Basic Calculation of Earnings per Share

Total Average Weighted Common Shares

for The Calculation of Earnings per Share

Basic Earnings per Share

Diluted Earnings per Share

276.257.363

2.884.024.755

3.036.897.568

97,14

90,97

200.711.198

2.603.303.896

2.603.303.896

77,10

-

2011 2010

Page 96: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

95 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Pada tahun 2011, Perseroan menghitung laba per saham dilusian karena pengaruh efek berpotensi saham biasa pada tanggal posisi keuangan bersifat dilutif, karena harga pelaksanaan waran lebih rendah dari harga saham Perseroan di pasar modal tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2010, Perseroan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak terdapat waran yang diterbitkan Perseroan yang sedang beredar.

Jumlah biaya operasi tahun 2011 meningkat cukup signifikan sebesar 143% dari Rp 138 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 335 miliar di tahun 2011. Jumlah biaya operasi tahun 2011 tersebut adalah 48% dari jumlah pendapatan tahun 2011, naik sebesar 14% dibandingkan persentase jumlah biaya operasi tahun 2010 dibandingkan dengan jumlah pendapatan 2010.

Pada tahun 2011, komponen terbesar dari biaya operasi adalah biaya bunga dan pembiayaan lainnya yang merupakan 63% dari jumlah biaya operasi, biaya tenaga kerja yang merupakan 15% dari jumlah biaya operasi, biaya umum dan administrasi yang merupakan 11% dari jumlah biaya operasi dan kerugian penurunan nilai yang merupakan 9% dari jumlah biaya operasi tahun 2011.

BIAYA OPERASI

In 2011, the Company calculates diluted earnings per share because the effect of potential ordinary shares at statement of financial position date are dilutive, because the exercise price of warrants is lower than the Company's stock price in the stock exchange in 2011. In 2010, the Company did not calculate diluted earnings per share because there are no outstanding warrants issued by the Company.

OPERATING EXPENSES

In 2011, the Company incurred total operating expenses of Rp 335 billion, up 143% from Rp 138 billion in 2010. Total operating expenses in 2011 accounted for 48% of the Company's total income, 14% higher than the percentage of operating expenses to the Company's total income in 2010.

During 2011, the largest component of operating expenses were interest and other financing, which constituted 63% of total operating expenses. Personnel expenses contributed 15% to operating expenses; general and administration expenses contributed 11%; and impairment losses contributed 9%.

Pembahasaan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

Bunga dan Pembiayaan Lainnya

Umum dan Administrasi

Tenaga Kerja

Imbalan Pasca Kerja

Kerugian Penurunan Nilai

Kerugian Kurs Mata Uang Asing - Bersih

Penyusutan Aset Sewa Operasi

Rugi Penjualan Investasi Jangka Pendek

Beban Lain-Lain

Jumlah Beban

Persentase Dari Total

Bunga dan Pembiayaan Lainnya

Umum dan Administrasi

Tenaga Kerja

Imbalan Pasca Kerja

Kerugian Penurunan Nilai

Kerugian Kurs Mata Uang Asing - Bersih

Penyusutan Aset Sewa Operasi

Rugi Penjualan Investasi Jangka Pendek

Beban Lain-Lain

Jumlah Beban

Interest and Other Financing

General and Administration

Personnel

Employee Benefit

Impaiment Losses

Loss On Foreign Exchange Rate - Net

Deprectioation of Leased Assets

Loss on Sale of Short - Term Investments

Other Expenses

Total Expenses

% of Total

Interest and Other Financing

General and Administration

Personnel

Employee Benefit

Impaiment Losses

Loss On Foreign Exchange Rate - Net

Deprectioation of Leased Assets

Loss on Sale of Short - Term Investments

Other Expenses

Total Expenses

210.035

36.853

50.943

2.154

31.583

-

2.971

-

50

334.589

62,8 %

11,0 %

15,2 %

0,6 %

9,4 %

0,0 %

0.9 %

0,0 %

0,0 %

100 %

58.212

22.983

38.824

1.542

4.148

3.609

2.765

5.413

10

137.506

42,3 %

16,7 %

28,2 %

1,1 %

3,0 %

2,6 %

2,0 %

3,9 %

0,0 %

100 %

260,8 %

60,3 %

31,2 %

39,7 %

661,6 %

- 100 %

7,5 %

100,0 %

100,0 %

143,3 %

20,4 %

- 5,7 %

- 13,0 %

- 0,5 %

6,4 %

- 2,6 %

- 1,1 %

- 3,9 %

0,0 %

0,0 %

2011 2010Perubahan

ChangeRp Juta

Biaya Operasi Operating Expenses

IDR Million

Page 97: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 96 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Bunga dan Pembiayaan Lainnya

Umum dan Administrasi

Tenaga Kerja dan Imbalan Pasca Kerja

Kerugian Penurunan Nilai

Biaya bunga dan pembiayaan lainnya terdiri dari biaya bunga pinjaman bank, biaya bunga obligasi dan biaya lainnya. Biaya bunga dan pembiayaan lainnya meningkat sebesar 261% dari Rp 58 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 210 miliar di tahun 2011 sejalan dengan kenaikan jumlah pembiayaan baru sebesar 45% dari Rp 2.883 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.194 miliar di tahun 2011.

Di tahun 2011, selain dana yang diperoleh dari penerimaan angsuran nasabah, sumber dana Perseroan untuk pembiayaan baru diperoleh dari hasil Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) dan penerbitan Obligasi CFI III serta penambahan fasilitas pinjaman baru dari bank-bank nasional terkemuka dan bank asing.

Jumlah biaya bunga dan pembiayaan lainnya meningkat sejalan dengan tambahan fasilitas pinjaman bank yang digunakan selama tahun 2011 sebesar Rp 2.040 miliar dan dana hasil penerbitan obligasi CFI III (bersih) sebesar Rp 988 miliar. Penambahan jumlah pinjaman bank dan obligasi CFI III tersebut juga meningkatkan gearing ratio Perseroan dari 0,7 kali menjadi 1,14 kali.

Biaya umum dan administrasi merupakan 11% dari jumlah biaya operasi tahun 2011 turun 5,7% dari jumlah biaya operasi tahun 2010.

Biaya umum dan administrasi di tahun 2011 ini meningkat sebesar 60% dari Rp 23 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 37 miliar ditahun 2011. Biaya umum dan administrasi terdiri dari biaya perjalanan dinas dan transportasi, biaya penyusutan, peralatan dan perlengkapan kantor, biaya sewa, komunikasi, biaya perijinan, materai dan pajak, premi asuransi, iklan dan administrasi pencatatan efek, jasa profesional, pemeliharaan dan perbaikan dan lain-lain.

Biaya tenaga kerja meningkat sebesar 31% dari Rp 39 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 51 miliar di tahun 2011. Peningkatan biaya tenaga kerja tersebut terutama disebabkan bertambahnya jumlah karyawan dari 654 karyawan di tahun 2010 menjadi 892 karyawan di tahun 2011. Pertambahan karyawan dilakukan terutama untuk mengisi divisi marketing, penagihan dan administrasi dari level staf sampai manager untuk mengisi beberapa kantor pemasaran yang dibuka di tahun 2011 sejalan dengan pertumbuhan Perseroan yang cukup pesat. Seluruh penambahan jumlah karyawan disesuaikan dengan Man Power Plan yang dibuat oleh Perseroan.

Biaya imbalan pasca kerja meningkat sebesar 40% dari Rp 1,5 miliar menjadi Rp 2,2 miliar terutama disebabkan penambahan jumlah usia kerja karyawan. Selain itu kenaikan juga disebabkan bertambahnya jumlah karyawan Perseroan.

Perseroan telah menerapkan PSAK 50 dan 55 efektif sejak 1 Januari 2010 untuk menghitung kerugian penurunan nilai. Sebelum 1 Januari 2010 Perseroan masih mengikuti Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 untuk melakukan perhitungan kerugian penurunan nilai.

Interest and Other Financing

Interest and other financing consist of interest expenses on bank loans, interest expenses on bonds, and other expenses. Interest and other financing grew 261% to Rp 210 billion in 2011, from Rp 58 billion in 2010, in line with the increase in new financing, which reached Rp 4,194 billion in 2011, up 45% from Rp 2,883 billion in 2010.

Apart from the receipts from customers' installments, the Company received new sources of financing from the Limited Public Offering V (PUT V) and issuance of CFI Bonds III and additional new financing facilities from prominent local banks and foreign banks in 2011.

The increase in interest and other financing was in accordance with additional bank loans throughout 2011, which reached Rp 2,040 billion, and the proceeds from the issuance of CFI Bonds III (net) in the amount of Rp 988 billion. The increase in bank loans and proceeds from CFI Bonds III boosted the Company's gearing ratio from 0.7x to 1.14x.

General and Administration

In 2011, general and administration expenses accounted for 11% of total operating expenses, down 5.7% from the figure in 2010.

In 2011, general and administration expenses grew 60% to Rp 37 billion, from Rp 23 billion in 2010. General and administration expenses consist of official travel and transportation fees, impairment, office equipment and supplies, leases, communication fees, permits, stamp duties and taxes, insurance premiums, advertising and securities registration and administration costs, professional services, maintenance and repairs, and others.

Personnel and Employee Benefit

The Company incurred personnel expenses amounting to Rp 51 billion, up 31% from Rp 39 billion in 2010, as it now has 892 employees, up from 654 in 2010. The Company recruited new employees to fill vacant positions in the marketing, billing, and administration divisions, from staff up to managerial levels, at the newly-opened marketing offices in 2011, in line with the Company's growth. These were all adjusted to the Company's Man Power Plan.

Employee benefit rose 40% to Rp 2.2 billion in 2011, from Rp 1.5 billion in 2010, due to the increase in the average tenure of employees and the increase in the number of employees.

Impairment Losses

The Company has implemented PSAK 50 and 55 starting on 1 January 2010 in its computation of impairment losses. Prior to January 1, 2010, the Company applied Bank Indonesia's regulation No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, and PBI No. 9/6/PBI/2007 to calculate impairment losses.

Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 98: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

97 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Pada tahun 2011, terjadi peningkatan jumlah pembiayaan dari Rp 2.883 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.194 miliar di tahun 2011, terutama karena naiknya jumlah pembiayaan baru pembiayaan konsumen. Kenaikan tersebut diikuti dengan meningkatnya jumlah piutang yang bermasalah sehingga mengakibatkan jumlah kerugian penurunan nilai di tahun 2011 mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebesar 662% dari Rp 4 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 32 miliar di tahun 2011. Meskipun terjadi kenaikan Perseroan tetap dapat menjaga rasio piutang bermasalah (NPL) pada tingkat yang wajar sebesar 0,8% dari jumlah piutang bersih 2011.

Perseroan memiliki aset moneter bersih dalam mata uang asing dolar Amerika (US$) terutama yang berasal dari kas dan investasi neto sewa pembiayaan. Nihilnya saldo kerugian selisih kurs – bersih disebabkan karena kenaikan kurs tengah transaksi dari Rp8.991/US$1 per 31 Desember 2010 menjadi Rp9.068/US$ 1 per 31 Desember 2011. Sehingga posisi per 31 Desember 2011 adalah keuntungan kurs mata uang asing – bersih.

Tidak ada transaksi atas efek yang diperdagangkan selama tahun 2011. Rugi penjualan efek yang diperdagangkan terjadi pada tahun 2010, dimana Perseroan melakukan penjualan atas Obligasi Bank Panin II tahun 2007 seri B.

Kerugian Kurs Mata Uang Asing - bersih

Rugi Penjualan Investasi Jangka Pendek

In 2011, there was an increase in financing from Rp 2,883 billion in 2010 toRp 4,194 billion in 2011, mainly due to new bookings in consumer financing. This growth was followed by the increase in non-performing receivables, which in 2011 resulted in the increase of impairment losses by 662% to Rp 32 billion in 2011, from Rp 4 billion in 2011. Nevertheless, the Company successfully maintained its Non-Performing Loan (NPL) ratio at a fair and reasonable rate of 0.8% of net receivables in 2011.

Foreign Exchange Losses – net

The Company owned net monetary assets denominated in US dollars, especially those from cash and finance lease net investments. Foreign exchange losses – net were nil, due to the increase in the middle exchange rate of Rupiah to USD, from Rp 8,991/USD 1 as of 31 December 2010 to Rp 9,068/USD 1 as of 31 December 2011. Therefore, as of 31 December 2011 the Company booked foreign exchange gains – net.

Loss on Sale of Short - Term Investments

There were no transactions involving securities held for trading in 2011. The Company booked a loss on sale of securities held for trading in 2010, where the Company sold the Panin Bank II Bonds Year 2007 Series B.

Pembahasaan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

Page 99: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 8 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 9

ANALISA PROFITABILITAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Pendapatan bunga bersih meningkat 44% dari Rp 285 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 412 miliar di tahun 2011. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya pendapatan bunga dari pembiayaan konsumen dan anjak piutang. Marjin laba sebelum pajak dan marjin laba bersih mengalami penurunan masing-masing sebesar 13,6% dan 10,6%. Namun demikian ROE Perseroan meningkat dari 14% di tahun 2010 menjadi 15% di tahun 2011.

PROFITABILITY ANALYSIS

Net interest income grew 44% from Rp 285 billion in 2010 to Rp 412 billion in 2011, due to rising interest income from consumer financing and factoring. Pre-tax margin and net margin each fell 13.6% and 10.6%, respectively. However, the Company's ROE slightly increased from 14% in 2010 to 15% in 2011.

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis

Pendapatan Bunga Bersih

Marjin Laba Sebelum Pajak

Marjin Laba Bersih

Pengembalian Terhadap Ekuitas

^(Pendapatan Sewa Guna Usaha + Pembiayaan

Konsumen + Anjak Piutang + Pendapatan Bunga

- Beban Keuangan

Net Interest Income

Pretax Margin

Net Margin

Return on Equity (ROE)

^(Leasing Revenues + Consumer Finance Revenue

+ Factoring + Interest Income) - Financing Cost

411.720

52,2 %

39,4 %

15,1 %

285.124

65,8 %

50,0 %

14,4 %

44,4 %

- 13,6 %

- 10,6 %

0,8 %

2011 2010Perubahan

ChangeRp Juta

Analisa Profitabilitas Profitability Analysis

IDR Million

Kas dan Setara Kas

Investasi Neto Sewa Pembiayaan

Piutang Bersih - Pembiayaan Konsumen

Tagihan Anjak Piutang - Bersih

Jumlah Piutang

Penyisihan Piutang Ragu-Ragu

Jumlah Neto Piutang - Bersih

Aset pajak Tangguhan

Aset Lain-Lain

Jumlah Aset

Utang Bank

Surat Berharga Yang Diterbitkan

Utang Lain-Lain

Jumlah Liabilitas

Jumlah Ekuitas

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas

Cash and Cash Equivalent

Net Investment in Finance Lease

Net Receivables - Consumer Financing

Factoring Receivables - Net

Total Receivables

Allowance for Doubtful Accounts

Total Receivables - Net

Deferred Tax Asset

Oter Assets

Total Assets

Bank Loans

Bond Issued - Net

Other Payables

Total Liabilities

Total Equity

Total Liabilities and Equity

192.183

1.110.558

2.333.940

1.078.344

4.522.842

(21.137)

4.501.705

413

91.203

4.785.504

1.496.548

989.026

126.103

2.611.677

2.173.827

4.785.504

26.327

942.028

1.120.477

569.215

2.631.720

(29.505)

2.602.214

2.220

63.149

2.693.910

1.089.564

-

123.150

1.212.714

1.481.196

2.693.910

630,0 %

17,9 %

108,3 %

89,4 %

71,9 %

- 28,4 %

73,0 %

- 81,4 %

44,4 %

77,6 %

37,4 %

100,0 %

2,4 %

115,4 %

46,8 %

77,6 %

2011 2010Perubahan

ChangeRp Juta

Laporan Posisi Keuangan Statements Of Financial Position

IDR Million

Page 100: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

99 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

PERTUMBUHAN AKTIVA DAN KUALITAS AKTIVA

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG

PENDANAAN

Jumlah aktiva Perseroan meningkat 78% dari Rp 2.694 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.786 miliar di tahun 2011. Kenaikan jumlah aktiva tersebut terutama disebabkan kenaikan saldo piutang pembiayaan konsumen yang meningkat signifikan sebesar 108% dari Rp 1.120 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 2.334 miliar di tahun 2011. Meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen di tahun 2011 secara signifikan sesuai dengan fokus Perseroan untuk menyalurkan pembiayaan baru pada sektor otomotif retail khususnya mobil. Kenaikan signifikan lainnya terjadi pada saldo tagihan anjak piutang yang meningkat sebesar 89% dari Rp 569 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 1.078 miliar di tahun 2011.

Jumlah neto piutang bersih per 31 Desember 2011 merupakan 94% dari jumlah aset Perseroan dan komponen terbesar dari aset tersebut adalah piutang bersih pembiayaan konsumen yang mencapai 48% dari jumlah aset tahun 2011 diikuti oleh investasi neto sewa pembiayaan dan anjak piutang yang mencapai masing-masing 23% dari jumlah aset Perseroan per 31 Desember 2011.

Jumlah piutang bermasalah pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 37 miliar meningkat sebesar 50% dibandingkan piutang bermasalah tahun 2010 sebesar Rp 24 miliar. Jumlah piutang bermasalah ini merupakan 0,8% dari jumlah piutang bersih 2011. Penyisihan piutang ragu-ragu tahun 2011 adalah sebesar Rp 21 miliar yang merupakan 0,6 kali dari jumlah piutang bermasalah.

Jumlah penghapusan piutang pada tahun 2011 meningkat 28% dari Rp 11 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 30 miliar di tahun 2011. Jumlah tersebut merupakan 0,7% dari jumlah piutang bersih Perseroan tahun 2011.

Kualitas piutang per 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut:

? Piutang sewa pembiayaan lancar adalah sebesar 98,6%.? Piutang pembiayaan konsumen lancar adalah sebesar 98,7 %

dan ? Piutang pembiayaan anjak piutang lancar adalah sebesar

100,0%.

Di tengah kompetisi yang sangat ketat di tahun 2011, jumlah pembiayaan baru Perseroan meningkat cukup signifikan dari Rp 2.883 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.194 miliar di tahun 2011. Ketersediaan dana yang bersaing merupakan salah satu penopang dapat tercapainya target pembiayaan tahun 2011. Dan untuk dapat memenuhi kebutuhan dana yang diperlukan, Perseroan memperoleh dana dari beberapa sumber antara lain:

?Sumber dana tetap yang diperoleh Perseroan dari hasil angsuran nasabah yang jatuh tempo.

?Tetap melakukan kerjasama dengan bank-bank nasional terkemuka dan bank asing untuk memperoleh fasilitas pinjaman. Fasilitas pinjaman baru maupun fasilitas tambahan di tahun 2011 diperoleh dari Bank Panin (fasilitas Pinjaman Tetap V, Pinjaman Rekening Koran dan Channelling), Bank Mandiri (fasilitas Kredit Modal Kerja), Bank Negara Indonesia (perpanjangan fasilitas Pinjaman Tetap), Bank Central Asia

ASSETS GROWTH AND ASSETS QUALITY The Company's assets increased 78% to Rp 4,786 billion in 2011, from Rp 2,694 billion in 2010. This growth was driven by the increase in consumer financing receivables that amounted to Rp 2,334 billion in 2011, up 108% from Rp 1,120 billion in 2010. This increase was consistent with the Company's focus to channel new financing to the retail automotive sector, particularly cars. Another significant increase was in factoring receivables, which rose 89% from Rp 569 billion in 2010 to Rp 1,078 billion in 2011.

Total receivables – net as of 31 December 2011 accounted for 94% of the Company's total assets, with the biggest contributor being consumer financing receivables, which accounted for 48% of total assets in 2011. Other key components were net investment in finance lease and factoring receivables – net, each of which contributed 23% to the Company's total assets as of 31 December 2011.

Non performing loans amounted to Rp 37 billion in 2011, up 50% from Rp 24 billion in 2010. This accounted for 0.8% of the Company's net receivables in 2011. Allowance for doubtful account in 2011 reached Rp 21 billion, which was 0.6 times the amount of non performing loans.

Receivables written off in 2011 grew 28% from Rp 11 billion in 2010 to Rp 30 billion. This amount accounted for 0.7% of the Company's net receivables in 2011.

RECEIVABLES COLLECTIBILITY

The breakdown of the Company's receivables based on quality as of 31 December 2011 is as follows:

? Current financing lease receivables: 98.6%? Current consumer financing account receivables: 98.7% and

? Current factoring receivables: 100.0%

FUNDING

Amid a very tight competition in 2011, the Company was able to book total new financing of Rp 4,194 billion, up from Rp 2,883 billion in 2010. The Company's ability to secure competitive funding sources was one of the key factors for the Company's success in attaining the targets for financing in 2011. The Company received funding from the following sources to fulfill its funding requirement:

?Fixed funding sources from customers paying their maturing installments.

?Maintained agreements with leading local and foreign banks to obtain borrowing facilities. New borrowing facilities and additional borrowing facilities in 2011 were obtained from Panin Bank (Fixed Loan V, Overdraft and Channeling), Bank Mandiri (Working Capital Loan), Bank Negara Indonesia (Fixed Loan Extension), Bank Central Asia (Installment Loan 5 and Overdraft), Bank Danamon (Term Loan and Working Capital Loan), ICBC

Pembahasaan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

Page 101: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 100 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

(Installment Loan 5 dan Pinjaman Rekening Koran), Bank Danamon (fasilitas Pinjaman Berjangka dan Modal Kerja), Bank ICBC (fasilitas Pinjaman Tetap), Bank Hana (fasilitas Pinjaman Angsuran) dan Bank Permata (fasilitas Money Market Line), Bank Victoria (perpanjangan fasilitas Pinjaman Kredit Modal Kerja dan Pinjaman Rekening Koran), Bank Capital (perpanjangan fasilitas Pinjaman Rekening Koran, Pinjaman angsuran Berjangka dan Pinjaman Aksep Money Market II). Selama tahun 2011, total pinjaman yang diperoleh Perseroan berjumlah Rp 2.040 miliar atau naik 85% dibandingkan tahun 2010. Penjelasan lebih rinci mengenai pinjaman bank di atas dapat dilihat pada bagian Laporan Keuangan 2011 yang telah di Audit pada laporan ini.

Selain memperoleh dari penerimaan tagihan nasabah dan pinjaman bank, pada tahun 2011 ini Perseroan memperoleh dana dari:

?Penawaran Umum Terbatas V.

? Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 23 September 2011, pemegang saham memberi persetujuan kepada Perseroan untuk menerbitkan 1.171.488.567 saham baru disertai dengan 911.157.774 waran Seri V melalui Penawaran Umum Terbatas V.

? Pada tanggal 23 September 2011, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V berdasarkan Surat BAPEPAM-LK No. S-10363/BL/2011. Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2011.

? Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011 dari Erni Rohaini, S.H., MBA., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan dari Rp 650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas V Tahun 2011.

? Jumlah waran Seri V yang beredar per 31 Desember 2011 sebanyak 911.157.686 Waran Seri V. Masa berlaku Waran Seri V adalah sejak tanggal 9 April 2012 dan berakhir tanggal 6 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 450 per saham.

?Penebitan Obligasi CFI III. ? Pada bulan Oktober 2011, Perseroan menerbitkan

Obligasi Clipan Finance III tahun 2011, yang merupakan obligasi nilai nominal sebesar Rp 1.000.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Dan terdiri dari:

Bank (Fixed Loan), Hana Bank (Installment Credit Facility), Bank Permata (Money Market Line Facility), Victoria Bank (Working Capital Loan Extension and Overdraft), Bank Capital (Overdraft Extension, Term Loan and Money Market Loan II). Throughout 2011, the Company recorded Rp 2,040 billion in total lending, up 85% from 2010. More details on the Company's lending can be obtained in the 2011 Audited Financial Statements.

Apart from receiving installments from customers and and securing loans from banks, the Company also obtained funding from the following sources in 2011:

?Limited Public Offering V.

? Based on the Company's General Meeting of Shareholders on 23 September 2011, the shareholders approved the Company's plan to issue 1,171,488,567 new shares and 911,157,774 Series V warrants through the Limited Public Offering V.

? On 23 September 2011, the Company received an effective statement from Bapepam-LK to carry out the Limited Public Offering V based on the Bapepam-LK Letter No. S-10363/BL/2011. The Company's shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on 7 October 2011.

? Based on the Deed No. 14 dated 21 October 2011, made by Erni Rohaini, S.H., MBA., Notary in Jakarta, all shareholders agreed to increase the Company's issued and paid-up capital from Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand as a result of the Limited Public Offering V of 2011.

? The total outstanding Series V Warrants as of 31 December 2001 were 911,157,686 Series V Warrants. These Series V Warrants can be executed throughout the period starting from 9 April 2012 to 6 October 2014, with an exercise price of Rp 450 per share.

?CFI III Bonds Issuance

? In October 2011, the Company launched Clipan F i n a n c e I I I B o n d s Y e a r 2 0 1 1 w o r t h Rp1,000,000,000,000 bearing a fixed rate which were offered at 100% of the nominal value and consisting of:

Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 102: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

101 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

o Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 248 miliar, berjangka waktu 370 hari dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 13 November 2012.

o Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 123 miliar, berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 November 2013.

o Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 629 miliar, berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 November 2014.

? Atas penerbitan obligasi ini, Obligasi CFI III tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus; Stable Outlook) dari PT Pefindo untuk periode 14 Juli 2011 sampai dengan 1 Juni 2012.

? Perseroan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan anjak piutang yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 60% dari jumlah utang pokok obligasi.

Perseroan mencatat pertumbuhan modal dan laba ditahan sebesar 47% dari Rp 1.481 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 2.174 miliar di tahun 2011. Peningkatan pertumbuhan modal terutama berasal dari pelaksanaan PUT V pada bulan September 2011. Pertumbuhan modal dan laba ditahan juga diikuti dengan pertumbuhan sisi liabilitas dimana jumlah penarikan fasilitas pinjaman bank bertambah dan Perseroan juga menerbitkan Obligasi CFI III pada bulan Oktober 2011.

Kondisi di atas menyebabkan gearing ratio Perseroan mengalami peningkatan dari (0,7x) di tahun 2010 menjadi (1,14x) di tahun 2011. Gearing ratio (debt to equity ratio) di tahun 2011 dan 2010, dihitung dari rasio jumlah pinjaman yang diterima dan hutang obligasi bersih terhadap jumlah ekuitas. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.84/PMK.012/2006 tentang perusahaan pembiayaan ditetapkan bahwa batas maksimum gearing ratio adalah sebesar 10X. Hal ini menunjukan bahwa Peseroan memiliki struktur permodalan yang sangat kuat dan Perseroan memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan porsi pinjaman untuk memperbesar kapasitas pembiayaannya di tahun mendatang.

Meningkatnya jumlah liabilitas yang disebabkan oleh meningkatnya saldo utang bank dan obligasi menyebabkan tingkat solvabilitas Perseroan mengalami peningkatan dari 0,8 kali di tahun 2010 menjadi 1,2 kali di tahun 2011.

MODAL DAN GEARING RATIO

SOLVABILITAS

o Series A with a nominal value of Rp 248 billion, with a term of 370 days, with a fixed interest rate of 8.75% per annum, and will mature on 13 November 2012.

o Series B with a nominal value of Rp 123 billion, with a term of 24 months, with a fixed itnerest rate of 9.75%, and will mature on 8 November 2013.

o Series C with a nominal value of Rp 629 billion, with a term of 36 months, with a fixed interest rate of 10.25%, and will mature on 8 November 2014.

? Upon the issuance of this bond, CFI III Bond in 2011 was rated A+ ( Single A Plus Stable Outlook ) byPT Pefindo for the period of July 14, 2011 to June 1, 2012.

? The Company provided collateral in the form of finance lease net investment, consumer financing receivables, and factoring to third parties at an amount equivalent to 60% of the outstanding balance of credit facility.

CAPITAL AND GEARING RATIO

The Company recorded a 47% growth in capital and retained earnings from Rp 1,481 billion in 2010 to Rp 2,174 billion in 2011. This growth was due to the Limited Public Offering V held in September 2011. The increase in capital and retained earnings was subsequently followed by the increase in liabilities, as the Company utilized its bank loan facility and issued the CFI Bonds III in October 2011.

The aforementioned conditions caused the Company's gearing ratio to increase from (0.7x) in 2010 to (1.14x) in 2011. The gearing ratio (debt to equity ratio) for the years 2011 and 2010 was calculated from the ratio of debts received and net bonds payable to total equity. The Regulation of the Ministry of Finance No. 84/PMK.012/2006 on financing companies stated that the minimum gearing ratio for these companies is is 10x. This clearly shows that the Company has a very strong capital structure and has a vast potential to increase its lending portion to improve its lending capacity in the years to come.

SOLVENCY

The increase in liabilities due to the increase in bank loans and bonds caused the Company's solvency to reach 1.2x in 2011, up from 0.8x in 2010.

Pembahasaan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

Page 103: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 102 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

KEBIJAKAN DIVIDEN DAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 30 tanggal 30 Juni 2011, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2010 sebagai berikut:

?Pembagian dividen tunai sebesar Rp 39.049.619.000?Sejumlah Rp 100.000.000 digunakan sebagai cadangan umum

sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan?Sisa laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 162 miliar digunakan

untuk keperluan investasi dan modal kerja Perseroan dan dibukukan sebagai laba ditahan.

Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 72 tanggal 30 Juni 2010, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2009 sebagai berikut:

?Pembagian dividen tunai sebesar Rp 39.049.619.000?Sejumlah Rp 100.000.000 digunakan sebagai cadangan umum

sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan?Sisa laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 111 miliar digunakan

untuk keperluan investasi dan modal kerja Perseroan dan dibukukan sebagai laba ditahan.

Pada tahun 2011, Perseroan telah menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:

?PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.

?PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

Penerapan PSAK 50 dan PSAK 55 (revisi 2006) secara prospektif pada penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan ditahun 2009 kecuali adanya kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar 7.531.399 ribu yang dibebankan ke saldo laba sesuai dengan Buletin Teknis No. 4, Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006).

Penjelasan lebih terperinci dapat dilihat pada Catatan atas Laporan Keuangan dari Laporan Keuangan 2011 yang telah di Audit pada laporan ini.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan berelasi, sebagaimana yang yang dimaksud dalam PSAK No. 7 (revisi 2010) dan Peraturan Bapepam dan LK.No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi tersebut meliputi antara lain: penempatan dana dalam bentuk giro dan deposito serta penerimaan bunga, investasi jangka pendek, transaksi sewa pembiayaan, menyewakan aset operasi, memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan, asuransi atas aset sewa dan aset tetap operasi, memperoleh fasilitas kredit dan sewa gedung.

DIVIDEND POLICY AND USAGE OF NET INCOME

Based on the Resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders No. 30 dated 30 June 2011, the net profit of FY 2010 was allocated as follows:

?Cash dividends of Rp 39,049,619,000?General reserve of Rp 100,000,000 in compliance with the Articles

of Association of the Company?Remaining balance of Rp 162 billion for investment purposes and

working capital, and recorded at retained earnings

Based on the Resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders No. 72 dated 30 June 2010, the net profit of FY 2009 was allocated as follows:

?Cash dividends of Rp 39,049,619,000?General reserve of Rp 100,000,000 in compliance with the Articles

of Association of the Company?Remaining balance of Rp 111 billion for investment purposes and

working capital, and recorded at retained earnings

IMPLEMENTATION OF NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND REVISIONS (PSAK) AND INTERPRETATION OF PSAK (ISAK)

In 2011, the Company adopted the following revised PSAK which are effective for financial statements beginning on or after 1 January 2010:

?PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures.

? PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements.

The prospective implementation of the initial adoption of PSAK 50 and PSAK 55 (revised 2006) did not bring any impacts on the amounts reported for FY 2009, except for the impairment losses on financial assets amounting to 7,531,339 thousand which were charged to retained earnings in accordance with the Technical Bulletin No. 4, Transition Guidance on the Initial Adoption of PSAK 50 (revised 2006) and PSAK 55 (revised 2006).

More detailed explanation is available in the Notes on the 2011 Audited Financial Statements.

TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

In conducting its business, the Company carried out certain transitions with related parties as defined in PSAK No. 7 (revised 2010) and Bapepam-LK Regulation No. VIII.G.7 on the Guidelines for Presentation of Financial Statements. Transactions with these related parties include placement of funds in the form of demand deposits and time deposits and interest income, short-term investments, finance leases, lease of operating assets, loans to employees, insurance on leased assets and fixed operating assets, loan facility, and building lease.

Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 104: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

103 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan – Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi dari Laporan Keuangan 2011 yang telah di Audit pada laporan ini.

Perseroan memiliki aset (liabilitas) moneter dalam mata uang asing dolar Amerika (US$). Per 31 Desember 2011 jumlah Aset Bersih adalah sebesar US$ 9.335.596 ekuivalen dengan Rp 84.655 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011, kurs tengah transaksi yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah Rp 9.068 per 1 US$. Penjelasan lebih rinci mengenai Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing dapat dilihat pada Laporan Keuangan 2011 yang telah di Audit - Catatan atas Laporan Keuangan – Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing.

Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan Bank Panin, pihak berelasi, berdasarkan akta No.24 tanggal 11 Juni 2003 jo akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005, yang keduanya dibuat oleh James Herman Rahardjo, S.H., notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Bank Panin akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Perusahaan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Perusahaan. Tujuan dari kerjasama/ fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga (konsumen) secara "consumer finance without recourse" yang dananya disalurkan melalui Perusahaan.

Berdasarkan Surat dari Bank Panin No. 172/FIT/EXT/09 tanggal 5 Agustus 2009, maksimum fasilitas adalah sebesar Rp 600 miliar dengan tingkat suku bunga terakhir adalah masing-masing sebesar 9,25% per tahun untuk tenor 1 – 12 bulan, 9,75% per tahun untuk tenor 13 – 24 bulan dan 10,25% per tahun untuk tenor 25 – 36 bulan. Jangka waktu perjanjian sampai dengan tanggal 11 Juni 2021. Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (channeling) per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 66.232 juta.

Penjelasan lebih rinci mengenai Kontinjensi dapat dilihat pada Laporan Keuangan 2011 yang telah di Audit - Catatan atas Laporan Keuangan - Kontinjensi.

Berdasarkan Perjanjian Kredit No.42 tanggal 10 Januari 2012, Perseroan memperoleh fasilitas PTD (Demand Loan) dari Bank ICBC sebesar Rp 100 miliar dengan tenor 36 bulan.

Berdasarkan Surat Penawaran Kredit dari Bank Permata tanggal 16 Januari 2012, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman atas pembiayaan kendaraan sebesar Rp 200 miliar sehingga jumlah fasilitas pinjaman meningkat menjadi Rp 300 miliar dengan tenor pembiayaan maksimum 36 bulan.

ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

PERJANJIAN KERJASAMA

KONTINJENSI

PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

All transactions with these related parties have been disclosed in the Notes on the Financial Statements – Nature of Relationship and Transactions with Related Parties in the 2011 Audited Financial Statements.

MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY

The Company has monetary assets (liabilities) denominated in USD. As of 31 December 2011, the amount of Net Assets reached USD 9,335,596, or equivalent to Rp 84,655 million. On 31 December 2011, the middle exchange rate of Bank Indonesia was Rp 9,068/USD 1. Detailed information on Monetary Assets and Liabilities in Foreign Currency is presented in greater detail in the Notes on the 2011 Audited Financial Statements – Monetary Assets and Liabilities in Foreign Currency.

COOPERATION AGREEMENTS

The Company entered into a financing channel joint operation agreement with a related party, Panin Bank, based on Deed No. 24 dated 11 June 2003 in conjunction with Deed of Amendment Channeling Joint Operations Agreements No. 5 dated 7 September 2005. Both were prepared by James Herman Rahardjo, S.H., Notary in Jakarta. In those agreements, it was stated that Panin Bank will purchase the Company's third party receivables who had bought either new or used vehicles financed by the Company. The purpose of this joint operation/channeling facility is to finance the purchases of vehicles by third parties (customers) under “consumer finance without recourse” basis where the funds are channeled through the Company.

Based on the Letter from Panin Bank No. 172/FIT/EXT/09 dated 5 August 2009, the Company obtained an increase in the maximum loan facility in the amount of Rp 600 billion with interest rate of 9.25% per annum for 1-12 months period, 9.75% per annum for 13-24 months period and 10.25% per annum for 25-36 months period. This agreement had been extended until 11 June 2021. The total amount of consumer financing related to this channeling agreement as of 31 December 2011 was Rp 66,232 million.

CONTINGENCIES

Detailed explanations on Contingency can be obtained in the 2011 Audited Financial Statements, within the Notes on the 2011 Audited Financial Statements – Contingencies.

IMPORTANT EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

Based on Credit Agreement No. 42 dated 10 January 2012, the Company obtained PTD (Demad Loan) Facility from Bank ICBC amounting to Rp 100 billion, with a term of 36 months.

Based on Offering Credit Letter from Bank Permata dated 16 January 2012, the Company obtained the additional Loan Facility for Vehicles Financing amounting to Rp 200 billion and increase the loan facility into Rp 300 billion, with a maximum term of of 36 months.

Pembahasaan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

Page 105: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 104 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

TEKNOLOGI INFORMASI

Perseroan telah mengimplementasikan sistem komputerisasi E-Loan secara online di semua kantor cabang untuk mengelola risiko yang mungkin timbul dari proses aktivitas internal. Sistem E-Loan merupakan sistem dengan platform website yang dirancang untuk mempercepat proses pengelolaan data sehingga mampu meningkatkan fungsi kontrol atas fasilitas pembiayaan yang diberikan. Selain itu beberapa pengelolaan risiko yang dilakukan antara lain: pemasangan Firewall System dan AntiVirus untuk perlindungan database dan jaringan dan pengendalian atas kode akses (password) untuk memastikan kewenangan user.

Sistem aplikasi yang terintegrasi telah diterapkan mulai dari permohonan pembiayaan, persetujuan kredit, pencairan kredit, pencatatan akuntansi hingga penyediaan laporan operasional telah diterapkan secara real time dari seluruh jaringan dan ini sangat membantu manajemen membuat keputusan dengan cepat dan tepat dan memungkinkan Perseroan untuk bersaing di pasar.

Pengembangan-pengembangan dilakukan untuk semakin mendukung dan memenuhi kebutuhan akan ketersediaan data dan informasi bagi Perseroan dan juga bagi seluruh pihak yang terkait dengan Perseroan.

Perseroan telah menerapkan “Disaster Recovery Plan” yang bertujuan untuk melindungi dan menghindari resiko kerusakan operasional serta menjamin adanya kontinuitas kegiatan usaha seandainya terjadi suatu bencana, yang saat ini dilakukan dengan rutin setiap hari dengan melakukan backup data disimpan di safe deposit box di salah satu Bank swasta lokal. Untuk kedepannya, Perseroan merencanakan pengembangan Disaster Recovery Center dengan metode mirroring database.

Untuk mendukung proses bisnis dan operasi, Perseroan akan terus menerus meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur Teknologi Informasinya lebih lanjut agar dapat terus mendukung strategi bisnis Perseroan dan menanggapi secara cepat tuntutan untuk selalu menawarkan produk yang inovatif dan layanan yang total mengikuti perkembangan pasar. Pengembangan TI juga diperuntukkan agar dapat memenuhi persyaratan bisnis dan operasi yang disesuaikan dengan perkembangan bisnis dan peraturan yang berlaku di Industri multifinance.\

INFORMATION TECHNOLOGY

The Company has implemented an online computerized system called E-Loan in all branch offices to manage risks that may occur due to internal activities and processes. The E-Loan system has a web-based platform designed to accelerate data management processes to increase control of the financing provided by the Company. Moreover, some risk management measures that have been carried out are: Firewall System and AntiVirus installations to protect database and network and control access codes (passwords) to confirm users' authorities.

An integrated application system has been implemented in the procedures of financing applications, credit approvals, credit disbursements, bookkeeping, and operational reporting, real time in the Company's entire network. This exceedingly expedites the Company's management to take quick and accurate decisions and allows it to compete in the market.

Some developments have been initiated to continuously support and fulfill the needs for data and information availability for the Company as well as all related parties.

The Company has applied a Disaster Recovery Plan aimed at protecting and avoiding risks of operational damages, as well as ensuring business activities sustainability should disasters occur. On a daily basis, the Company backups its data and keeps them in a safe deposit box at one of the local private banks. In the future, the Company plans to develop a Disaster Recovery Center that employs a database mirroring feature.

To support its business processes and operations, the Company continue to improve and develop its Information Technology infrastructure so as to assist the Company's business strategies and respond quickly to the challenges on innovative products offerings and total services to meet market needs. Information Technology Development is also aimed at fulfilling business requirements and operations in accordance with business development and prevailing regulations in the multifinance industry.

Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 106: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

105 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Tahun 2011 merupakan tahun yang kondusif bagi industri otomotif nasional dimana pada tahun ini industri otomotif nasional berhasil mencapai rekor tertinggi untuk penjualan otomotif khususnya penjualan mobil. Pertumbuhan yang positif pada sektor otomotif juga dialami oleh sektor lainnya diantaranya sektor komoditas yaitu perkebunan dan pertambangan dimana Perseroan sebagai salah satu perusahaan pembiayaan menjalankan kegiatan usahanya. Keberhasilan pertumbuhan ekonomi nasional yang positif ditunjang oleh faktor tingkat suku bunga yang relatif rendah, tingkat inflasi yang terjaga dan nilai tukar Rupiah yang stabil sehingga perekonomian nasional dapat terus bertumbuh ditengah terjadinya krisis global dan memberikan dampak pada meningkatnya kesejahteraan dan daya beli masyarakat.

Sebagai salah satu perusahaan pembiayaan, Perseroan turut memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional khususnya melalui pembiayaan baru mobil bekas, alat berat dan anjak piutang. Dengan menerapkan strategi yang telah ditetapkan, Perseroan berhasil membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 4,2 triliun dan membukukan laba bersih sebesar Rp 276 miliar. Kinerja yang baik pada tahun 2011 dan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik di tahun 2012, memberi rasa optimisme kepada Perseroan untuk menyongsong tahun 2012.

Di tahun 2012, industri otomotif masih dipandang sebagai lokomotif dari industri nasional dan di beberapa negara termasuk Indonesia, industri otomotif dipandang sebagai industri yang menentukan selain industri perbankan, pertambangan dan agribisnis. Beberapa kebijakan Pemerintah yang mendukung bertumbuhnya sektor industri khususnya industri otomotif dan pembiayaan adalah mempertahankan atau bahkan menurunkan tingkat suku bunga acuan dan menjaga tingkat inflasi pada tingkat yang wajar serta mendorong turunnya tingkat suku bunga pinjaman, sehingga daya beli masyarakat semakin meningkat. Pembangunan infrastruktur seperti jalan raya dan pelabuhan serta implementasi pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia, juga memberikan dampak positif bagi perusahaan pembiayaan karena setiap sektor tersebut membutuhkan sarana transportasi berupa kendaraan dan penunjang kerja seperti alat-alat berat yang digunakan dalam sektor sumber daya alam.

Pandangan Terhadap Tahun 2012Outlook for the Year 2012

The year 2011 was a strongly conducive year for the national automotive industry, as in 2011 the national automotive industry was able to book record-high sales figures for automotive products, especially for cars. The positive growth experienced by the automotive sector was also seen in other sectors, such as commodities, including plantations and mining, in which the Company's financing operations are carried out. The success of the national economy to grow was positively supported by the low interest rates, the inflation rate maintained at a low, and the stable exchange rates of the Rupiah to the US Dollar. The national economy was therefore able to continue growing amidst global crisis, whose impacts include rising prosperity and purchasing power of the people.

As a financing company, the Company contributed to the national economy especially through the new financing of used cars, heavy equipments, and factoring. By applying the prescribed strategy, the Company successfully recorded new financing in the amount of Rp 4.2 trillion and booked a net profit of Rp 276 billion. This strong performance in 2011 and favorable estimates for economy growth in 2012, provide a sense of optimism to the Company in anticipation of 2012.

In 2012, the automotive industry is predicted to remain among the key drivers of the national industry, and in several countries including Indonesia, the automotive industry is seen as a decisive sector, aside from banking, mining, and agribusiness. The Government's policy to support the growth of industrial sectors, especially automotive industry and financing, is to maintain or even lower interest rates and to maintain inflation at a reasonable rate to encourage the lowering of interest rate for credit, which will in turn strengthen the purchasing power of the people. Infrastructure developments, such as roads and ports, as well as the implementation of economic equality throughout Indonesia, also bring positive impacts on financing companies, as they require good transportation facilities, such as vehicles and productivity-supporting equipment, such as heavy equipments regularly used in the extraction of natural resources.

Page 107: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 106 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Pandangan Terhadap Tahun 2012Outlook for the Year 2012

Namun demikian beberapa kebijakan Pemerintah yang perlu dicermati dan mendapat perhatian yang dapat membawa dampak negatif bagi industri pembiayaan khususnya pembiayaan otomotif di tahun mendatang antara lain kebijakan yang mengatur pajak progresif kendaraan bermotor, kebijakan penetapan uang muka pembelian kendaraan dan alat berat, dan kebijakan pembatasan penggunaan bahan bakar minyak bersubsidi atau kebijakan menaikkan bahan bakar minyak.

Untuk mengantisipasi perekonomian nasional yang semakin baik di tahun 2012, dan tetap memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kondisi memburuk baik akibat yang disebabkan oleh kondisi ekonomi global dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, Perseroan akan tetap fokus untuk menjaga pertumbuhan ditengah keadaan yang terus berubah dengan menerapkan strategi pemasaran yang telah disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan pasar dengan tetap memperhatikan Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Strategi yang dijalankan adalah :

1. Senantiasa menjaga hubungan yang kuat dan erat dengan mitra usaha dan nasabah dan berupaya meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mereka.

2. Mengembangkan inovasi-inovasi produk baru yang dapat diterima oleh pasar sehingga dapat membantu pelanggan mendapatkan solusi keuangan yang terbaik.

3. Senantiasa mencari alternatif sumber pendanaan yang lebih baik agar dapat lebih bersaing di market.

4. Melakukan pricing strategy terhadap produk yang dianggap memiliki resale value cukup baik dan resiko terukur untuk sebaran wilayah yang berbeda.

5. Memperluas jaringan usaha di wilayah yang masih berpotensi dan besar pangsa pasarnya agar dapat menjangkau dan lebih dekat dengan nasabah dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh mitra kerja dan nasabah dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi ekonomi di wilayah tersebut.

6. Pengembangan Teknologi Informasi terkini serta kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional untuk mendukung pertumbuhan kegiatan usaha.

7. Perluasan pasar retail maupun korporasi melalui utilisasi jaringan cabang dan unit kerja.

8. Tetap fokus pada portfolio pembiayaan yang mampu memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tetap mengacu pada tingkat kesehatan aset yang dibiayai.

9. Menerapkan fungsi Manajemen Resiko yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati-hatian.

10. Senantiasa melakukan penyempurnaan sistem dan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi terkini di market agar dapat terus bersaing dan meningkatkan produktifitas, efisiensi serta mendukung aktifitas kegiatan usaha.

Untuk memastikan seluruh strategi yang ditetapkan berjalan dengan baik, Perseroan akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap perkembangan kondisi pasar.

Dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki, maka Manajemen Perseroan yakin bahwa Perseroan mampu mencapai hasil yang maksimal di tahun 2012 dan dapat memberikan nilai tambah bagi nasabah, mitra usaha, karyawan dan pemangku kepentingan Perseroan.

However, there are certain policies of the Government that need to be observed which may bring negative impacts to the financing industry, especially automotive, in the coming years. This include policies that regulate progressive motorized vehicle tax, down payment for motorized vehicle and heavy machinery purchase, restrictions on subsidized fuel or the increase of fuel price.

In anticipation of the improving national economy in 2012, and taking into account all factors that may lead to the worsening of the national economy, either due to global economic conditions or policies issued by the Government, the Company will remain focused to maintain growth amid the ever-changing external situation by implementing marketing strategies that have been adapted to market conditions and latest developments. These strategies also take into account Risk Management policies and Good Corporate Governance principles, and are guided by the principle of prudence. These strategies are:

1. Continuing to maintain strong and fruitful relations with business partners and customers and striving to improve their confidence and satisfaction.

2. Developing new innovative products which the market would accept and which would assist customers to obtain the best financial solutions possible.

3. Always looking for better alternative sources of funding in order to better compete in the market.

4. Implementing a pricing strategy for products considered to have fair resale value and a measurable risk that may differ in each region.

5. Expanding the business network in potential areas which have a huge market in order to reach out to and approach customers, to provide the best service to all partners and customers, adjusted at all times to the economy conditions of each region.

6. Developing information technology infrastructure and enhancing the quality of reliable and professional employees to support the Company's business growth.

7. Expanding the retail and corporate markets through branch network and work units utilization.

8. Focusing on the financing portfolio that provides high return rate with respect to the quality of the asset being financed.

9. Implementing Risk Management functions by referring to the principle of prudence.

10. Constantly improving systems and procedures adapted to current market conditions in order to continue to compete and support and improve productivity and efficiency of business activities.

To ensure that all these strategies are implemented properly, the Company will conduct periodic evaluation on the latest market developments.

With its capacity and capabilities, the Company's Management believes that the Company will be able to achieve optimum results in 2012 and provide added value to all its customers, business partners, employees, and stakeholders.

Page 108: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

107 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Pentingnya Tanggung Jawab Sosial

Perseroan menyadari bahwa hubungan yang baik dan harmonis dengan para pemangku kepentingan adalah hal yang sangat penting dan menjadi kunci keberhasilan dan kelangsungan usaha Perseroan. Secara umum, Perseroan memiliki 6 (enam) pemangku kepentingan yang berhubungan secara langsung dengan operasional Perseroan. Pemangku kepentingan inilah yang menjadi fokus utama Perseroan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial Perseroan.

Pemangku kepentingan yang berhubungan langsung dengan Perseroan adalah:

1. Pemegang Saham

Sesuai dengan ketentuan Anggaran dasar, Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang agendanya antara lain adalah untuk menyampaikan hasil kinerja Perseroan kepada para pemegang saham dan membuat keputusan-keputusan strategis Perseroan. Perseroan berkomitmen untuk selalu menjaga dan meningkatkan kinerjanya dari waktu ke waktu sehingga dapat memberikan nilai pengembalian investasi yang selalu meningkat.

Tanggung Jawab Sosial PerseroanCorporate Social Responsibility

The Importance of Social Responsibility

The Company is fully aware of the fact that sound and harmonious relationship between the Company and all its stakeholders is of utmost importance and key to the business success and sustainability of the Company. In general, the Company has 6 groups of stakeholders that are directly connected to the Company's operations. These stakeholders become the main focus of the Company in carrying out its corporate social responsibility.

The stakeholders with direct relation to the Company are:

1. Shareholders

According to the provisions of the Company's Articles of Association, the Company conducts General Meetings of Shareholders (GMS), whose agenda among others is to report on its performance to shareholders and to reach strategic decisions that will affect the Company. The Company is committed to maintaining and improving its performance at all times in order to attain an increasing return on investment.

Page 109: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 08 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 1

Tanggung Jawab Sosial PerseroanCorporate Social Responsibility

2. Karyawan

Aset utama Perseroan yang sangat penting adalah sumber daya manusia yang dimiliki, yang turut mempunyai andil dalam pencapaian prestasi Perseroan. Hubungan dan komunikasi yang baik antara Perseroan dan karyawan terus dijaga dan ditingkatkan sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman dan kondusif. Selain itu, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara berkesinambungan kepada seluruh karyawan Perseroan.

3. Mitra Usaha

Hubungan yang harmonis dengan mitra usaha merupakan kunci keberhasilan Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Perseroan telah memiliki pedoman dalam berusaha sehingga dapat menghindari dan mengatasi terjadinya benturan kepentingan dan menciptakan kesetaraan bagi seluruh mitra usaha Perseroan.

4. Nasabah

Kepercayaan dan kepuasan nasabah adalah kekuatan usaha Perseroan. Hal tersebut harus dipelihara dengan sebaik-baiknya dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan yang dapat dinikmati oleh seluruh nasabah Perseroan

5. Pemerintah

Menjalin hubungan baik dengan Pemerintah sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan Perseroan. Perseroan selalu mentaati setiap peraturan yang berlaku dan berusaha maksimal untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional.

6. Masyarakat

Masyarakat juga merupakan pemangku kepentingan yang amat penting bagi Perseroan, karena nasabah Perseroan, mitra usaha, karyawan, pemegang saham juga merupakan bagian dari masyarakat. Untuk itu Perseroan memiliki kewajiban untuk dapat melaksanakan pengembangan kepada masyarakat khususnya masyarakat yang berada di sekitar lokasi jaringan usaha Perseroan.

Komitmen dari seluruh manajemen dan karyawan Perseroan merupakan inti kekuatan Perseroan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial Perseroan. Perseroan selalu berusaha untuk terus meningkatkan pelaksanaan tanggung jawab sosial Perseroan.

Perseroan menyadari bahwa keberhasilan yang dicapai oleh Perseroan sampai dengan saat ini adalah anugerah Tuhan. Dan menjadi tanggung jawab Perseroan untuk dapat berbagi dan mendistribusikan anugerah yang diperolehnya kepada sesama. Untuk itu, Perseroan melaksanakan berbagai kegiatan sosial yang menyentuh langsung kepada masyarakat melaui berbagai kegiatan di bawah ini.

2. Employees

The Company's primary assets whose significance cannot be overstated is its human resources, which play a crucial role in the excellent achievements of the Company. Good rapport and communication between the Company and its employees are maintained at all times and enhanced so as to create a comfortable and conducive work environment. In addition, human resources development and training programs are carried out continuously for all employees of the Company.

3. Business Partners

A harmonious relationship with business partners is key to ensuring the Company's success in its business activities. The Company has a guideline in place for preventing and overcoming conflict of interest and establishing equality among all of its business partners.

4. Customers

The trust and satisfaction of customers constitute the Company's main business strength. This must be maintained by the Company by improving its service quality for all customers.

5. Government

Constructing a good relationship with the Government is paramount for supporting the business of the Company. Therefore, the Company fully complies with all the prevailing regulations and strives to contribute optimally to the national development.

6. Public

The public constitute a group of stakeholders whom the Company deems important, as the Company's customers, business partners, employees, and shareholders are all part of the public. Therefore, the Company carries out its obligation to develop the society especially the communities living in or around the area of the Company's business network.

The commitment of the entire management and employees of the Company represents the core strength of the Company in carrying out its corporate social responsibility, and the Company strives to improve its performance in this regard at all times.

The Company realizes that the success it has attained so far is a blessing from God. It is therefore part of the responsibility of the Company to share and distribute this grace given it to the community. As such, the Company conducts various social activities that directly deal with improving the society. Some of these activities are explained at greater detail below.

Page 110: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

109 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Bantuan Korban Bencana Alam

Bantuan bagi Panti Asuhan

Bantuan dalam Rangka Kegiatan Keagamaan dan Kebudayaan

Kontribusi kepada Negara

Perseroan melalui jaringan usahanya turut berpartisipasi di berbagai aktivitas sosial terutama bagi masyarakat yang memerlukan bantuan dalam hal ini korban bencana alam. Musibah banjir merupakan musibah yang sering melanda banyak wilayah di Indonesia, tidak terkecuali juga melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sebagai wujud simpati terhadap korban bencana ini, Perseroan secara aktif memberikan bantuan secara langsung melalui program Clipan Peduli. Bantuan Perseroan kepada korban bencana diberikan baik dalam bentuk makanan dan pakaian juga dalam bentuk uang tunai.

Sebagai wujud dari komitmen Perseroan dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya dan kesadaran akan pentingnya berbagi kasih kepada sesama diwujudkan dengan kunjungan ke panti asuhan – panti asuhan anak melalui program Clipan Peduli. Selain untuk memberikan bantuan, kunjungan tersebut lebih dimaksudkan untuk memberikan perhatian dan motivasi kepada anak-anak untuk selalu memiliki keyakinan dan semangat dalam menjalani kehidupan.

Sebagai bagian dari rakyat Indonesia, Perseroan juga berperan aktif dalam pengembangan kegiatan keagamaan baik di dalam lingkungan kerja maupun dilingkungan sekitar lokasi jaringan usaha Perseroan. Perseroan turut serta berkontribusi bagi pengadaan, perbaikan dan pengembangan sarana ibadah. Selain itu, Perseroan juga melakukan aktivitas sosial selama bulan Ramadhan dan menjelang Natal dengan memberikan paket sembako kepada masyarakat yang kurang mampu.

Dalam bidang kebudayaan, Perseroan melakukan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk turut serta melestarikan dan mengembangkan kebudayaan milik bangsa Indonesia antara lain mewajibkan karyawan untuk menggunakan pakaian batik pada setiap hari Jumat.

Perseroan menyadari bahwa sebagai salah satu perusahaan swasta nasional yang merupakan bagian dari entitas yang ada di Indonesia, Perseroan dapat memberikan kontribusi yang maksimal kepada negara. Selain kontribusi melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, Perseroan juga memberikan kontribusi dalam bentuk pembayaran pajak penghasilan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya laba bersih Perseroan.

Tanggung Jawab Sosial PerseroanCorporate Social Responsibility

Relief for Natural Disaster Victims

The Company through its business network participates in numerous social activities aimed at lessening the burden of the victims of natural disasters. Flooding, for instance, is a disaster that often strikes most parts of Indonesia, without exception to the Greater Jakarta region. As a manifestation of its concern for this issue, the Company extends direct assistance to the natural disaster victims through its program called the Clipan Peduli. The Company's aid given to the victims comes in the form of food supplies and clothings, and also in cash.

Donation to Orphanages

As part of its commitment to corporate social responsibility and its awareness of the importance of sharing the love to all mankind, the Company through its Clipan Peduli program conducts visits to orphanages. In addition to providing donations, these visits are more aimed at providing care and at motivating these orphaned children to always have the hope and the spirit to live on.

Donation for Religious and Cultural Activities

As part of the Indonesian people, the Company is actively involved in the religious activities both within the work environment as well as in the areas around its business network. The Company contributes to the procurement, repairs, and development of religious facilities. In addition, the Company extends aid consisting of basic goods to the less fortunate in the society, during special religious seasons such as the Ramadhan and prior to Christmas.

With respect to culture, the Company carries out numerous activities aimed at preserving and developing local Indonesian culture, among others by requiring all employees to wear batik every Friday.

Contribution to the Nation

The Company is aware that as a public non-state-owned company with nationwide scope, it is part of the entities that build up Indonesia. Therefore it aims to contribute its best to the development of the nation. Aside from contributions through the activities related to its corporate social responsibility, the Company also provides contributions in the form of payment of income tax which is increasing over time in line with the sustained increase in its net income.

Page 111: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan Tahunan 2011 110 PT Clipan Finance Indonesia Tbk

Wali Amanat

Notaris

Trustee

PT Bank Mega TbkMenara Bank Mega lantai 16Jl. Kapten P. Tendean Kav 12-14 AJakarta 12790

Notary

Fathiah Helmi, S.H.Graha Irama, Lantai 6, Ruang 6 C Jl. H.R. Rasuna Said X-1 Kav. 1 & 2 KuninganJakarta 12950

Pemeringkat EfekBon Rating Agency

PT Pemeringkat Efek IndonesiaPanin Tower Senayan City 17 th FloorJl. Asia Afrika Lot.19Jakarta 10270Telepon : (021) 72782380Faksimili : (021) 72782370

Penjamin Pelaksana Emisi EfekUnderwritter

PT Evergreen CapitalPanin Bank Center, Ground FloorJl. Jend. Sudirman No. 1Senayan, Jakarta Pusat 10270

PT Indo Premier SecuritiesWisma GKBI 7/F Suite 718Jl. Jend. Sudirman No.28Jakarta 10210

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar ModalCapital Market Proffesional and Supporting Agencies

Akuntan Publik

Konsultan Hukum

Public Accountant

Osman Bing Satrio & Rekan(Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) The Plaza Office Tower 32nd FloorJl. M.H. Thamrin Kav. 28-30Jakarta 10350

Law Firm

Da Silva, Subandi, SuhardiadiGedung Artha Graha Lantai 23Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53Jakarta 12190

Page 112: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

111 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Tanggung Jawab Atas Pelaporan Tahunan 2011Responsibility for the 2011 Annual Report

Kebenaran Laporan Keuangan yang di audit beserta informasi terkait pada Laporan Tahunan merupakan tanggung jawab Pengurus Perseroan dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagai berikut :

The accuracy of the audited financial statements and other related information in this annual report are the responsibility of the Company’s Management and have been approved by the members of the Board of Commissioners and the Company’s Directors as follow :

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Mu’min Ali Gunawan Komisaris Utama

President Commissioner

DireksiBoard of Directors

Gita Puspa Kirana DarmawanDirektur Utama

President Director

Roosniati SalihinKomisaris

Commissioner

Suhendra SEDirekturDirector

Parmanto Adhi TjahjonoDirekturDirector

Veronika LindawatiKomisaris Independen

Independent Commissioner

Lukman AbdullahKomisaris Independen

Independent Commissioner

Suwirjo JosowidjojoKomisaris

Commissioner

Page 113: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

Laporan KeuanganFinancial Statements

Tahun-tahun yang Berakhir pada tanggal31 Desember 2011,2010 dan 2009

For The Years EndedDecember 31, 2011,2010 and 2009

Page 114: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN KEUANGAN/

FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009/

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/

AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Page 115: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

P.T. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

DAFTAR ISI

P.T. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

TABLE OF CONTENTS

Halaman/

Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2011, 2010 and 2009 and for the years then ended

Laporan Posisi Keuangan 2 Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif 4 Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas 5 Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas 6 Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan 7 Notes to Financial Statements

Page 116: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~ ~~ ~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~ ~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~ ~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Page 117: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi
Page 118: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

Catatan/

Notes 2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

ASET ASSETS

Kas dan setara kas 3e,3j,5 Cash and cash equivalents

Pihak berelasi 3d,33 133.136.150 24.156.779 27.251.944 Related party

Pihak ketiga 59.047.205 2.170.407 3.778.817 Third parties

Jumlah 192.183.355 26.327.186 31.030.761 Total

Investasi jangka pendek - pihak berelasi 3e,3k,6,3d,33 15.261.250 14.906.000 74.371.750 Short term investments - related party

Investasi neto sewa pembiayaan 3e,3l,3o,7 Net investment in finance leases

Pihak berelasi 3d,33 Related parties

Piutang sewa pembiayaan 13.962.267 10.071.965 3.215.952 Finance lease receivables

Nilai sisa terjamin 2.531.947 1.546.262 605.941 Guaranteed residual value

Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui (2.071.083) (1.694.140) (493.335) Unearned lease income

Simpanan jaminan (2.531.947) (1.546.262) (605.941) Security deposits

Pihak ketiga Third parties

Piutang sewa pembiayaan 1.266.237.227 1.087.193.275 1.122.782.216 Finance lease receivables

Nilai sisa terjamin 251.682.276 247.506.558 206.229.551 Guaranteed residual value

Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui (167.570.581) (153.543.576) (231.137.491) Unearned lease income

Simpanan jaminan (251.682.276) (247.506.558) (206.229.551) Security deposits

Jumlah 1.110.557.830 942.027.524 894.367.342 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (4.053.273) (15.005.915) (28.073.163) Allowance for impairment losess

Investasi neto sewa pembiayaan - bersih 1.106.504.557 927.021.609 866.294.179 Total net investment in finance leases - net

Piutang pembiayaan konsumen - setelah Consumer financing receivables - net of

dikurangi pendapatan yang belum diakui dan unearned income and allowance for

cadangan kerugian penurunan nilai sebesar impairment losses amounted to

Rp 501.907.061 ribu tahun 2011, Rp 501,907,061 thousand in 2011,

Rp 279.246.818 ribu tahun 2010 dan Rp 279,246,818 thousand in 2010 and

Rp 127.611.615 ribu tahun 2009 Rp 127,611,615 thousand in 2009

Pihak ketiga 3e,3m,3o,8 2.317.186.204 1.108.099.154 494.482.365 Third parties

Tagihan anjak piutang - setelah dikurangi Factoring receivables - net of

pendapatan yang belum diakui dan cadangan unearned income and allowance for

kerugian penurunan nilai sebesar impairment losses amounted to

Rp 141.834.577 ribu tahun 2011, Rp 141,834,577 thousand in 2011,

Rp 70.712.735 ribu tahun 2010 dan Rp 70,712,735 thousand in 2010 and

Rp 46.301.743 ribu tahun 2009 Rp 46,301,743 thousand in 2009

Pihak ketiga 3e,3n,3o,9 1.078.014.646 567.093.654 270.345.059 Third parties

Piutang lain-lain - setelah dikurangi cadangan 3e,3o,10 Other receivables - net of allowance

kerugian penurunan nilai sebesar nihil tahun 2011 for impairment losses amounted to nil in 2011

dan 2010 serta Rp 44.257 ribu tahun 2009 and 2010 and Rp 44,257 thousand in 2009

Pihak berelasi 3d,33 7.454.894 2.573.174 3.376.799 Related parties

Pihak ketiga 4.940.841 4.302.225 2.857.891 Third parties

Jumlah 12.395.735 6.875.399 6.234.690 Total

Biaya dibayar di muka 3d,3p,11,33 5.103.763 5.063.349 4.740.967 Prepaid expenses

Aset pajak tangguhan 3w,31 412.808 2.219.739 1.704.084 Deferred tax assets

Aset sewa operasi 3l,3q,3r,12 Leased assets

Pihak berelasi - setelah dikurangi Related parties - net of accumulated

akumulasi penyusutan sebesar depreciation amounted to

Rp 17.571.362 ribu tahun 2011, Rp 17,571,362 thousand in 2011,

Rp 16.978.569 ribu tahun 2010 dan Rp 16,978,569 thousand in 2010 and

Rp 16.930.177 ribu tahun 2009 3d,33 11.683.192 10.727.460 8.674.852 Rp 16,930,177 thousand in 2009

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi 3q,3r,13 Premises and equipment - net of

penyusutan sebesar accumulated depreciation amounted to

Rp 23.878.540 ribu tahun 2011, Rp 23,878,540 thousand in 2011,

Rp 19.296.615 ribu tahun 2010 dan Rp 19,296,615 thousand in 2010 and

Rp 15.134.399 ribu tahun 2009 28.195.994 17.516.576 12.891.307 Rp 15,134,399 thousand in 2009

Aset lain-lain 3r,3s,14 18.562.252 8.059.863 496.786 Other assets

JUMLAH ASET 4.785.503.756 2.693.909.989 1.771.266.800 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

- 2 -

Page 119: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 (Continued)

Catatan/

Notes 2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Utang bank 3f,15 Bank loans

Pihak berelasi 3d,33 412.035.367 495.526.902 160.230.033 Related party

Pihak ketiga 1.084.512.845 594.037.226 217.616.304 Third parties

Jumlah 1.496.548.212 1.089.564.128 377.846.337 Total

Utang premi asuransi 3f Insurance premium payables

Pihak berelasi 3d,33 4.303.740 6.944.613 8.312.625 Related parties

Pihak ketiga 2.604.420 2.804.254 1.279.170 Third parties

Jumlah 6.908.160 9.748.867 9.591.795 Total

Utang lain-lain kepada pihak ketiga 3f,16 31.697.621 50.045.313 15.599.912 Other payables to third parties

Biaya masih harus dibayar 3f,3u,17 Accrued expenses

Pihak berelasi 3d,33 4.023.936 2.177.249 - Related parties

Pihak ketiga 25.111.245 9.395.574 14.511.647 Third parties

Jumlah 29.135.181 11.572.823 14.511.647 Total

Pendapatan ditangguhkan - bersih 3u,18 Deferred income - net

Pihak berelasi 3d,33 1.755.000 2.295.000 150.000 Related party

Pihak ketiga 10.370.531 12.861.448 12.367.700 Third parties

Jumlah 12.125.531 15.156.448 12.517.700 Total

Utang pajak 3w,19,31 37.261.248 29.805.228 23.920.532 Taxes payable

Surat berharga yang diterbitkan 3f,20 Bonds issued - net

Pihak berelasi 3d,33 144.000.000 - - Related parties

Pihak ketiga 856.000.000 - - Third parties

Jumlah 1.000.000.000 - - Total

Beban emisi obligasi yang belum diamortisasi 3t (10.974.347) - - Unamortized bonds emission

Bersih 989.025.653 - - Net

Liabilitas imbalan pasca kerja 3v,21 8.975.350 6.821.414 5.279.200 Post-employee benefits obligation

JUMLAH LIABILITAS 2.611.676.956 1.212.714.221 459.267.123 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham Capital Stock - par value of Rp 250 per shares

Modal dasar - 10.412.000.000 saham Authorized capital - 10,412,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up capital -

3.774.796.493 saham tahun 2011, 3,774,796,493 shares in 2011,

2.603.307.926 saham tahun 2010 dan 2,603,307,926 shares in 2010 and

2.603.300.144 saham tahun 2009 1b,22 943.699.124 650.826.982 650.825.036 2,603,300,144 shares in 2009

Tambahan modal disetor 3t,22 310.003.997 147.452.851 147.451.684 Additional paid - in capital

Saldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 23 600.000 500.000 400.000 Appropriated

Tidak ditentukan penggunaannya 919.523.679 682.415.935 513.322.957 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 2.173.826.800 1.481.195.768 1.311.999.677 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.785.503.756 2.693.909.989 1.771.266.800 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

- 3 -

Page 120: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

Catatan/

Notes 2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

PENDAPATAN 3u INCOME

Sewa pembiayaan 3d,3e,3l,24,33 164.842.640 157.580.722 144.662.417 Finance lease

Pembiayaan konsumen 3e,3m,25 333.723.025 136.524.580 68.561.321 Consumer financing

Anjak piutang 3e,3n 115.938.418 44.136.374 51.879.704 Factoring

Sewa operasi 3l,12,33 7.956.837 7.433.600 6.743.137 Operating lease

Bunga 3d,26,33 7.250.831 5.093.858 13.538.959 Interest

Keuntungan belum direalisasi Unrealized gain on short-term

investasi jangka pendek 3e,3k,6 355.250 384.250 9.945.250 investments

Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 3c,34 342.002 - - Gain on foreign exchange rate - net

Pendapatan lain-lain 27 69.948.406 51.471.063 34.054.429 Other income

JUMLAH PENDAPATAN 700.357.409 402.624.447 329.385.217 TOTAL INCOME

BEBAN 3u EXPENSES

Bunga dan pembiayaan lainnya 3d,3f,28,33 210.035.382 58.211.744 39.865.561 Interest and other financing

Umum dan administrasi 3d,3q,29,33 36.852.617 22.982.953 20.948.238 General and administration

Tenaga kerja 3d,30,33 50.943.237 38.823.884 27.563.204 Personnel

Imbalan pasca kerja 3v,21 2.153.936 1.542.214 1.371.789 Employee benefit

Penyusutan aset sewa operasi 3q,12 2.971.317 2.765.392 3.047.499 Depreciation of leased assets

Kerugian penurunan nilai Impairment losses

Aset keuangan 3o,7,8,9,10 25.903.458 3.506.792 21.378.967 Financial assets

Aset nonkeuangan 3r 5.679.861 640.632 - Non-financial assets

Kerugian kurs mata uang asing - bersih 3c,34 - 3.608.515 13.045.515 Loss on foreign exchange rate - net

Rugi penjualan investasi jangka pendek 3e,3k - 5.413.200 - Loss on sale of short-term investments

Beban lain-lain 49.444 9.867 141 Other expenses

JUMLAH BEBAN 334.589.252 137.505.193 127.220.914 TOTAL EXPENSES

LABA SEBELUM PAJAK 365.768.157 265.119.254 202.164.303 INCOME BEFORE TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK 3w,31 TAX BENEFIT (EXPENSES)

Pajak kini (87.703.862) (64.923.711) (47.658.912) Current tax

Pajak tangguhan (1.806.932) 515.655 (4.252.276) Deferred tax

JUMLAH BEBAN PAJAK (89.510.794) (64.408.056) (51.911.188) TAX EXPENSES - NET

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN NET PROFIT FOR THE YEARS AND TOTAL

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 276.257.363 200.711.198 150.253.115 COMPREHENSIVE INCOME

LABA PER SAHAM 3x,32 EARNINGS PER SHARE

(dalam Rupiah penuh) (in fully Rupiah amount)

Dasar 97,14 77,10 57,72 Basic

Dilusian 90,97 - - Diluted

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

- 4 -

Page 121: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

Modal Tambahan

saham/ modal disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan

Catatan/ Paid-up Additional penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah Ekuitas/

Notes capital stock paid-in capital Appropriated Unappropriated Total equity

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Saldo per 1 Januari 2009 650.824.992 147.451.658 300.000 376.186.342 1.174.762.992 Balance as of January 1, 2009

Pelaksanaan waran 22 44 26 - - 70 Exercise of warrant

Dividen tunai 23 - - - (13.016.500) (13.016.500) Cash dividend

Cadangan umum 23 - - 100.000 (100.000) - General reserve

Jumlah laba komprehensif - - - 150.253.115 150.253.115 Total comprehensive income

Saldo per 31 Desember 2009 650.825.036 147.451.684 400.000 513.322.957 1.311.999.677 Balance as of December 31, 2009

Saldo per 1 Januari 2010 650.825.036 147.451.684 400.000 513.322.957 1.311.999.677 Balance as of January 1, 2010

Penyesuaian sehubungan Adjustment due to initial

dengan penerapan awal adoption of PSAK No. 55

PSAK No. 55 (Revisi 2006) 2b,7,8,9 - - - 7.531.399 7.531.399 (Revised 2006)

Saldo per 1 Januari 2010

setelah penyesuaian Balance as of January 1, 2010

sehubungan dengan after adjustment

penerapan awal due to initial adoption

PSAK No. 55 (Revisi 2006) 650.825.036 147.451.684 400.000 520.854.356 1.319.531.076 of PSAK No. 55 (Revised 2006)

Pelaksanaan waran 22 1.946 1.167 - - 3.113 Exercise of warrant

Dividen tunai 23 - - - (39.049.619) (39.049.619) Cash dividend

Cadangan umum 23 - - 100.000 (100.000) - General reserve

Jumlah laba komprehensif - - - 200.711.198 200.711.198 Total comprehensive income

Saldo per 31 Desember 2010 650.826.982 147.452.851 500.000 682.415.935 1.481.195.768 Balance as of December 31, 2010

Penawaran saham 22 292.872.142 162.551.146 - - 455.423.288 Stock issued

Dividen tunai 23 - - - (39.049.619) (39.049.619) Cash dividend

Cadangan umum 23 - - 100.000 (100.000) - General reserve

Jumlah laba komprehensif - - - 276.257.363 276.257.363 Total comprehensive income

Saldo per 31 Desember 2011 943.699.124 310.003.997 600.000 919.523.679 2.173.826.800 Balance as of December 31, 2011

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

Saldo Laba/Retained Earnings

- 5 -

Page 122: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari: Cash receipt from:

Sewa pembiayaan 766.077.865 787.575.023 487.515.214 Finance leases

Pembiayaan konsumen 1.526.592.246 965.529.886 534.713.729 Consumer financing

Anjak piutang 592.595.825 403.610.864 150.327.758 Factoring

Sewa operasi 7.925.586 10.446.533 6.657.214 Operating lease

Penerimaan dari pendapatan administrasi,

denda keterlambatan dan pelunasan Receipts from administration, pinalty

dipercepat 234.882.854 233.001.638 177.718.518 and early termination fees

Penerimaan bunga 7.164.140 4.592.919 13.875.330 Interest income received

Penerimaan (pengeluaran) kas sehubungan Cash receipt (disbursement) in connection with

dengan kerjasama penerusan pinjaman loan channeling and joint financing

dan pembiayaan bersama (248.011.288) 77.638.028 (98.441.194) cooperation

Pembayaran kas untuk: Cash paid to suppliers:

Transaksi pembiayaan (2.916.350.834) (2.129.202.202) (863.509.472) Dealers

Anjak piutang (988.783.685) (647.677.690) (114.899.762) Factoring

Pembayaran aktivitas operasi lainnya (259.960.939) (251.745.747) (184.265.402) Payments of other operating activities

Pembayaran bunga (184.492.230) (50.374.271) (39.606.729) Payments of interest

Pembayaran beban umum dan administrasi (84.618.808) (67.400.679) (44.857.331) Payments of general and administration expenses

Pembayaran pajak penghasilan (79.534.553) (59.418.372) (30.150.756) Payments of income taxes

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (1.626.513.822) (723.424.070) (4.922.883) Net Cash Used in Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Hasil penjualan aset tetap 1.182.200 717.248 1.409.850 Proceed from sale of premises and equipment

Perolehan aset tetap (17.080.956) (9.890.581) (4.276.196) Acquisition of premises and equipment

Pencairan investasi jangka pendek - 76.381.800 35.520.000 Withdrawal of short term investment

Perolehan aset sewa operasi (3.973.550) (5.301.000) (822.460) Acquisition of leased assets

Pembayaran uang jaminan (930) (28.130) (36.166) Payment of security deposit

Hasil penjualan aset sewa operasi 780.000 1.158.494 - Proceed from sale of leased asset

Penempatan investasi jangka pendek - (21.945.000) (82.372.000) Placement of short term investment

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in) Investing

Aktivitas Investasi (19.093.236) 41.092.831 (50.576.972) Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerbitan obligasi 988.134.181 - - Bonds issued

Penerimaan utang bank 2.039.637.781 1.104.562.467 250.500.000 Receipt of bank loans

Pembayaran utang bank (1.632.530.042) (388.969.455) (267.862.770) Payments of bank loans

Pembayaran dividen (39.028.586) (39.029.293) (13.011.815) Payments of cash dividend

Penambahan modal disetor dari penawaran

saham 455.423.288 - - Additional paid up capital from right issued

Penambahan modal disetor dari pelaksanaan Additional paid up capital from exercise of

waran - 3.113 70 warrant

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in) Financing

Aktivitas Pendanaan 1.811.636.622 676.566.832 (30.374.515) Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN NET INCREASE (DECREASE) IN CASH

SETARA KAS 166.029.564 (5.764.407) (85.874.370) AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS BEGINNING

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 26.327.186 31.030.761 116.683.495 OF YEAR

Efek dari perubahan kurs (173.395) 1.060.832 221.636 Effect of foreign exchange rate changes

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 192.183.355 26.327.186 31.030.761 CASH AND CASH EQUIVALENTS END OF YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

- 6 -

Page 123: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

- 7 -

1. UMUM

1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT. Clipan Finance Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta No. 47 tanggal 15 Januari 1982, yang diubah dengan akta No. 363 tanggal 29 Juni 1982, keduanya dibuat oleh Ny. Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-396.HT.01.01.Th.82 tanggal 2 Agustus 1982 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut No. 2771 dan 2772 tanggal 10 Agustus 1982, serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1982, Tambahan No. 1189.

PT Clipan Finance Indonesia Tbk ("Company") was established based on Deed No. 47, dated January 15, 1982, then amended by Deed No. 363, dated June 29, 1982, both were prepared by Ny. Kartini Muljadi, S.H., notary in Jakarta. The deed has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-396.HT.01.01.Th.82 dated August 2, 1982, and was registered in State Court of Jakarta under No. 2771 and 2772 dated August 10, 1982, and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 79 dated October 1, 1982, Supplement No. 1189.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Erni Rohaini S.H., MBA., notaris di Jakarta, dalam rangka peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp 650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu.

The Company’s articles of association have been amended several times, most recently by Deed No. 14 dated October 21, 2011 of Erni Rohaini S.H., MBA., notary in Jakarta, concerning the increase in the Company’s issued and paid-up capital from Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha investasi neto sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, dan anjak piutang.

In accordance with article 3 of the Company's articles of association, the Company's main activities covers net investment in finance leases, consumer financing and factoring.

Perusahaan memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No.1402/KMK.013/1990 tanggal 3 Nopember 1990. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor cabang di Denpasar, Bandung, Medan, Yogyakarta, Lampung, Surabaya, Pekanbaru, Balikpapan, Semarang, Palembang, Jakarta Utara, Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi, Samarinda, Banjarmasin, Makassar dan kantor pemasaran di Manado, Jambi, Jakarta Barat, Kemayoran, Jakarta Timur, Serang, Karawang, Jakarta Selatan, Sukabumi, Pangkal Pinang, Muara Bungo, Palu, Bukit Tinggi, Kendari dan Bengkulu. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Slipi lantai 6, Jl. Letjen S. Parman Kav 12 Jakarta 11480.

The Company obtained its license to operate as a financial institution from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia by his Decision Letter No. 1402/KMK.013/1990 dated November 3, 1990. The Company is located in Jakarta with branch offices in Denpasar, Bandung, Medan, Yogyakarta, Lampung, Surabaya, Pekanbaru, Balikpapan, Semarang, Palembang, North Jakarta, Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi, Samarinda, Banjarmasin, Makassar and marketing offices in Manado, Jambi, West Jakarta, Kemayoran, East Jakarta, Serang, Karawang, South Jakarta, Sukabumi, Pangkal Pinang, Muara Bungo , Palu, Bukit Tinggi, Kendari and Bengkulu. Its head offices is located in Wisma Slipi 6

th floor,

Jl. Letjen S. Parman Kav 12 Jakarta 11480.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Panin. Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak 892 karyawan, 654 karyawan dan 510 karyawan.

The Company is part of Panin Group and had total number of employees of 892, 654 and 510 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.

Page 124: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 8 -

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 and 2009 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company’s Board of Commissioners and Directors and Audit Committee consisted of the following:

2011 2010 2009 Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Mu’min Ali Gunawan Mu’min Ali Gunawan Mu’min Ali Gunawan President Commissioner

Komisaris Roosniati Salihin Roosniati Salihin Roosniati Salihin Commissioners Suwirjo Josowidjojo Suwirjo Josowidjojo Suwirjo Josowidjojo Komisaris Independen Veronika Lindawati Veronika Lindawati Veronika Lindawati Independent Commissioners Lukman Abdullah Lukman Abdullah Lukman Abdullah Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Gita Puspa Kirana

Darmawan Gita Puspa Kirana Darmawan

Gita Puspa Kirana Darmawan

President Director

Direktur Suhendra, SE Suhendra, SE Suhendra, SE Directors Ir. Parmanto Adhi

Tjahjono Ir. Parmanto Adhi

Tjahjono

Komite Audit Audit Committee Ketua Veronika Lindawati Veronika Lindawati Veronika Lindawati Chairman Anggota Lukman Abdullah

Ditto Nurtanio Aris Efendi

Afrina Purba Lukman Abdullah

Afrina Purba Lukman Abdullah

Members

Corporate Secretary Dwijanto Dwijanto Dwijanto Corporate Secretary Audit Internal Camelia Widjaja Camelia Widjaja Harsono Sanusi Internal Audit Ruang lingkup Direktur Utama mencakup bidang akuntansi dan keuangan, hukum, kredit, standar prosedur operasional dan sumber daya manusia. Sedangkan ruang lingkup Direktur Pemasaran mencakup bidang pemasaran, pengembangan bisnis, teknologi informasi dan Direktur Operasional mencakup penagihan dan administrasi.

The scope of President Director’s authority includes accounting and finance, legal, loan, standard operating procedure and human resources department. While, the scope of Marketing Director’s authority includes marketing, business development, information technology and Operational Director’s authority includes collection and administration.

Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5, tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004.

The establishment of the Company's Audit Committee is in accordance with the Capital Market Supervisory Agency Regulations No. IX.1.5, concerning formation and guidance of procedures of the Audit Committee in the attachment of Bapepam-LK Chairman Decree No. Kep-29/PM/2004 dated September 24, 2004.

Gaji dan kesejahteraan dan beban imbalan pasca kerja dewan komisaris dan direksi untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 6.027.190 ribu, Rp 4.029.392 ribu dan Rp 4.075.838 ribu.

The Board of Commissioners and Directors’ remuneration and employee benefit expense for 2011, 2010 and 2009 are Rp 6,027,190 thousand, Rp 4,029,392 thousand and Rp 4,075,838 thousand, respectively.

b. Penawaran Umum Perusahaan

b. The Company's Public Offering

Penawaran Umum Saham Pada tanggal 26 Juni 1989, Perusahaan memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. SI-037/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas 1.500 ribu saham Perusahaan kepada masyarakat.

Public Offering of Shares On June 26, 1989, the Company obtained the license from Minister of Finance of the Republic of Indonesia through letter No. SI-037/SHM/MK.10/1989 for the Company’s public offering of 1,500 thousand shares.

Page 125: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 9 -

Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

The Initial Public Offering and Limited Public Offerings conducted by the Company are as follows:

Nilai Harga

Jumlah nominal penawaran Nomor dan tanggal surat

Saham/ per saham/ per saham/ efektif dari Bapepam/

Keterangan/ Number Par value Offering price Number and date of Bapepam's

Description of Shares per share per share notice of effectivity

Rp Rp

Penawaran Umum Perdana/ S1-037/SHM/MK.10/1989 26 Juni 1989/

Initial Public Offering 1.500.000 1.000 8.850 S1-037/SHM/MK.10/1989 June 26, 1989

Penawaran Umum Terbatas I/ S-2427/PM/1997 17 Oktober 1997/

Limited Public Offering I 29.600.034 1.000 1.000 S-2427/PM/1997 October 17, 1997

Penawaran Umum Terbatas II/ S-2009/PM/1999 20 Oktober 1999/

Limited Public Offering II 217.211.696 500 500 S-2009/PM/1999 October 20, 1999

Penawaran Umum Terbatas III/ S-1136/PM/2000 23 Mei 2000/

Limited Public Offering III 336.119.485 500 500 S-1136/PM/2000 May 23, 2000

Penawaran Umum Terbatas IV/ S-3216/BL/2007 29 Juni 2007/

Limited Public Offering IV 1.561.085.388 250 350 S-3216/BL/2007 June 29, 2007

Penawaran Umum Terbatas V/ S-10363/BL/2011 23 September 2011

Limited Public Offering V 1.171.488.567 250 400 S-10363/BL/2011 September 23, 2011

Pada tanggal 5 Agustus 1993 dan 24 Juli 1995, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus masing-masing sebanyak 2.466.564 saham dan 4.933.453 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum perdana. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

On August 5, 1993 and July 24, 1995, the Company distributed bonus shares totaling 2,466,564 shares and 4,933,453 shares, respectively, with par value of Rp 1,000 per share, which were originated from additional paid-in capital generated from the initial public offering. All of those shares have been listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.

Sejak tanggal 2 Januari 1997, saham Perusahaan tidak lagi tercatat di Bursa Efek Surabaya sesuai dengan surat dari PT Bursa Efek Surabaya No. S054/LIS/BES/CB/XI/96 tanggal 11 Nopember 1996. Penghapusan pencatatan efek (delisting) Perusahaan pada Bursa Efek Surabaya karena sejak saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Surabaya tidak pernah terjadi transaksi.

Since January 2, 1997, the Company's shares were no longer listed in the Surabaya Stock Exchange, based on letter from Surabaya Stock Exchange No. S054/LIS/BESICB/XI/96 dated November 11, 1996. The delisting was made because there were no transactions conducted since the Company's shares were listed on Surabaya Stock Exchange.

Pada tanggal 9 Desember 1998, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus sebanyak 8.705.734 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 Desember 1998.

On December 9, 1998, the Company distributed bonus shares totaling 8,705,734 shares, respectively, with par value of Rp 500 per share, which were originated from additional paid-in capital generated from the initial public offering. All of those shares have been listed on the Jakarta Stock Exchanges on December 10, 1998.

Pada tanggal 30 November 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia. Jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 3.774.796.493 saham pada tanggal 31 Desember 2011, 2.603.307.926 lembar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2.603.300.144 lembar pada tanggal 31 Desember 2009.

On November 30, 2007, the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange merged to become Indonesia Stock Exchange. The total Company's shares listed on the Indonesia Stock Exchange as of December 31, 2011 are 3,774,796,493 shares, as of December 31, 2010 are 2,603,307,926 shares and as of December 31, 2009 are 2,603,300,144 shares.

Page 126: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 10 -

Penawaran Umum Obligasi

Public Offering of Bonds

Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan

memperoleh pernyataan efektif dari Ketua

Bapepam-LK dengan suratnya

No. S-11740/BL/2011 untuk melakukan

penawaran obligasi Clipan Finance

Indonesia III Tahun 2011 kepada

masyarakat dengan nilai nominal sebesar

Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 9 Nopember

2011, seluruh obligasi tersebut telah

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

On October 31, 2011, the Company

obtained the notice of effectivity from the

Chairman of Bapepam-LK in his letter

No. S-11740/BL/2011 for the Company’s

public offering of Clipan Finance Indonesia

III Year 2011 Bonds with a nominal value

of Rp 1,000 billion. On November 9, 2011,

all of the bonds have been listed on the

Indonesia Stock Exchange.

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (ISAK)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED

STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION

OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar dan Interpretasi yang berlaku

efektif pada tahun berjalan

a. Standards and interpretation effective in

the current year

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah

menerapkan semua standar baru dan revisi

serta interpretasi yang dikeluarkan oleh

Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari

Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan

dengan operasinya dan efektif untuk

periode akuntansi yang dimulai pada

tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar

baru dan revisi serta interpretasi telah

berdampak terhadap perubahan kebijakan

akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi

penyajian dan pengungkapan laporan

keuangan untuk tahun berjalan atau tahun

sebelumnya:

In the current year, the Company have

adopted all of the new and revised

standards and interpretations issued by the

Financial Accounting Standard Board of the

Indonesian Institute of Accountants that are

relevant to their operations and effective for

accounting periods beginning on January 1,

2011. The adoption of these new and

revised standards and interpretations has

resulted in changes to the Company

accounting policies in the following areas,

and affected the financial statement

presentation and disclosures for the current

or prior years:

PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian

Laporan Keuangan

PSAK 1 (revised 2009), Presentation of

Financial Statements

Standar revisi ini mengatur perubahan

dalam format dan isi laporan

keuangan, termasuk revisi judul

laporan keuangan.

This revised standard has introduced

changes in the format and content of

the financial statements, including

revised titles of the financial

statements.

Sebagai hasil dari penerapan standar

revisi ini, Perusahaan menyajikan

semua perubahan pemilik dalam

ekuitas pada laporan perubahan

ekuitas. Semua perubahan non-pemilik

dalam ekuitas disajikan dalam laporan

laba rugi komprehensif. Informasi

komparatif disajikan kembali untuk

menyesuaikan dengan standar.

As a result of adopting this revised

standard, the Company presents all

owner changes in equity in the

statements of changes in equity. All

non-owner changes in equity are

presented in the statements of

comprehensive income. Comparative

information has been re-presented to

conform with the standard.

Page 127: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 11 -

Pengungkapan tambahan juga

dilakukan sehubungan dengan

manajemen modal, penilaian kritis

dalam menerapkan kebijakan

akuntansi, dan sumber-sumber utama

ketidakpastian estimasi.

Additional disclosures were also made

with respect to capital management,

critical judgment in applying accounting

policies, and key sources of estimation

uncertainty.

PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi

PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures

Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan. Perusahaan telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai dengan standar revisi ini.

This standard has expanded the definition of related party and disclosure requirement, transaction and balance including any commitments between them. The standard also requires disclosure of the relationship between a parent and its subsidiaries, irrespective of whether there have been transactions between them. Further, disclosure of compensation in total and for each category of compensation given to all key management personnel is also required. The Company had evaluated the relationships between related parties and disclosed them according to this revised standard.

Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:

The following new and revised standards and interpretations have also been adopted in these financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:

PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus

Kas

PSAK 3 (revisi 2010), Laporan

Keuangan Interim

PSAK 4 (revisi 2009), Laporan

Keuangan Konsolidasian dan Laporan

Keuangan Tersendiri

PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi

PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah

Periode Pelaporan

PSAK 12 (revisi 2009), Bagian

Partisipasi dalam Ventura Bersama

PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada

Entitas Asosiasi

PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak

Berwujud

PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi

Bisnis

PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan

PSAK 2 (revised 2009), Statement of

Cash Flows

PSAK 3 (revised 2010), Interim

Financial Reporting

PSAK 4 (revised 2009), Consolidated

and Separate Financial Statements

PSAK 5 (revised 2009), Operating

Segments

PSAK 8 (revised 2010), Events after

the Reporting Period

PSAK 12 (revised 2009), Interests in

Joint Ventures

PSAK 15 (revised 2009), Investments

in Associates

PSAK 19 (revised 2010), Intangible

Assets

PSAK 22 (revised 2010), Business

Combinations

PSAK 23 (revised 2010), Revenue

Page 128: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 12 -

PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi

Akuntansi, dan Kesalahan

PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan

Nilai Aset

PSAK 57 (revisi 2009), Provisi,

Liabilitas Kontinjensi, dan Aset

Kontinjensi

PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak

Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan

Operasi yang Dihentikan

ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi

Entitas Bertujuan Khusus

ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas

Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan

Liabilitas Serupa

ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan

ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas

Kepada Pemilik

ISAK 12, Pengendalian Bersama

Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh

Venturer

ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya

Situs Web

ISAK 17, Laporan Keuangan Interim

dan Penurunan Nilai

PSAK 25 (revised 2009), Accounting

Policies, Changes in Accounting

Estimates and Errors

PSAK 48 (revised 2009), Impairment of

Assets

PSAK 57 (revised 2009), Provisions,

Contingent Liabilities and Contingent

Assets

PSAK 58 (revised 2009), Non-current

Assets Held for Sale and Discontinued

Operations

ISAK 7 (revised 2009), Consolidation -

Special Purpose Entities

ISAK 9, Changes in Existing

Decommissioning, Restoration and

Similar Liabilities

ISAK 10, Customer Loyalty

Programmes

ISAK 11, Distributions of Non-cash

Assets to Owners

ISAK 12, Jointly Controlled Entities -

Non-monetary Contributions by

Venturers

ISAK 14, Intangible Assets – Web Site

Costs

ISAK 17, Interim Financial Reporting

and Impairment

b. Standar yang berlaku efektif pada tahun

2010

Pada tahun 2010, Perusahaan menerapkan

PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif

untuk laporan keuangan yang dimulai pada

atau setelah 1 Januari 2010:

PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen

Keuangan: Penyajian dan

Pengungkapan.

PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran.

b. Standards effective in 2010

In 2010, the Company adopted the following

revised PSAKs which are effective for

financial statements beginning on or after

January 1, 2010:

PSAK 50 (revised 2006), Financial

Instruments: Presentation and

Disclosures.

PSAK 55 (revised 2006), Financial

Instruments: Recognition and

Measurements.

PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan

pengungkapan instrumen keuangan yang

lebih luas termasuk beberapa

pengungkapan kualitatif yang berkaitan

dengan risiko keuangan dan tujuan

manajemen.

PSAK 50 (revised 2006) resulted in

expanded disclosure on financial

instruments, including some qualitative

disclosures relating to financial risks and

management objectives.

Page 129: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 13 -

PSAK 55 (revisi 2006) memberikan

panduan pada pengakuan dan pengukuran

instrumen keuangan dan kontrak untuk

membeli item non-keuangan. Antara lain,

pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan

melakukan klasifikasi atas aset dan

liabilitas keuangan yang dimilikinya dan

perhitungan metode suku bunga efektif

ketika aset atau liabilitas diukur pada biaya

perolehan diamortisasi (amortized cost)

yang diperoleh sebelumnya dan masih

bersaldo pada saat penerapan awal PSAK

ini ditentukan berdasarkan arus kas masa

depan yang akan diperoleh sejak penerapan

awal PSAK ini sampai dengan jatuh tempo

instrumen keuangan tersebut. Selain itu,

PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan

dalam mengukur penurunan nilai aset

keuangan tergantung pada klasifikasi

instrumen keuangan. Karena PSAK ini

diterapkan secara prospektif, penerapan

awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah

yang dilaporkan di tahun 2009, kecuali

Rp 7.531.399 ribu dari kerugian penurunan

nilai aset keuangan yang dibebankan ke

saldo laba sesuai dengan Buletin Teknis

No. 4, Ketentuan Transisi Penerapan Awal

PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi

2006) dengan perincian sebagai berikut :

PSAK 55 (revised 2006) provides guidance

on the recognition and measurement of

financial instruments and some contracts

to buy non-financial items. Among other

things, on January 1, 2010, the Company

classified its financial assets and liabilities

and effective interest method calculation

for the amortised cost of a financial

instrument which provided earlier and had

an oustandings on initial adoption of this

PSAK determined by future cash receipts

from initial adoption of this PSAK upto

maturity date of financial instrument.

Additionally, this PSAK also changes the

way the Company measure the impairment

losses of financial assets depending on the

classification of the financial instrument.

Because this PSAK is applied

prospectively, the initial adoption has had

no impact on amounts reported for 2009,

except for Rp 7,531,399 thousand of

impairment losses on financial assets

which are charged to retained earnings in

accordance with Technical Bulletin No. 4,

Transition Guidance on the Initial Adoption

of PSAK 50 (revised 2006) and PSAK 55

(revised 2006) with details as follow :

Penyesuaian sehubungan

dengan penerapan

awal PSAK 55

(revisi 2006)/ Penyisihan

Adjustment awal setelah

Penyisihan due to initial penyesuaian/

awal/ adoption of Initial

Initial PSAK 55 provisions after

provisions (revised 2006) adjustment

Rp '000 Rp '000 Rp '000

Aset Assets

Investasi neto sewa pembiayaan Net investment in finance lease

(Catatan 7) 28.073.163 1.461.038 26.612.125 (Note 7)

Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivables

(Catatan 8) 9.610.351 5.934.904 3.675.447 (Note 8)

Tagihan anjak piutang (Catatan 9) 15.237.174 135.457 15.101.717 Factoring receivables (Note 9)

Jumlah 52.920.688 7.531.399 45.389.289 Total

c. Standar dan interpretasi telah diterbitkan

tapi belum berlaku efektif:

c. Standards and interpretations in issue,

but not yet effective:

i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:

i. Effective for periods beginning on or after January 1, 2012:

PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates

Page 130: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 14 -

PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 16 (revised 2011), Property, Plant and Equipment

PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans

PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja

PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits

PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman

PSAK 26 (revised 2011), Borrowing Costs

PSAK 28 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian

PSAK 28 (revised 2011), Accounting for Casualty Insurance Contract

PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 30 (revised 2011), Lease

PSAK 33 (revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

PSAK 33 (revised 2011), Stripping Cost Activity and Environmental Management in the Public Mining

PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi

PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts

PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa

PSAK 36 (revised 2011), Accounting for Life Insurance Contract

PSAK 45 (revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba

PSAK 45 (revised 2010), Financial Reporting for Non-Profit Organization

PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan

PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes

PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian

PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation

PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham

PSAK 53 (revised 2010), Share-based Payments

PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

PSAK 55 (revised 2011), Financial Instrument: Recognition and Measurement

PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham

PSAK 56 (revised 2010), Earnings per Share

PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures

PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance

PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 62, Insurance Contract

PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

PSAK 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

PSAK 64, Exploration for and Evaluation of Mineral Resources

ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations

ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset

Imbalan Pasti, Persyaratan

Pendanaan Minimum dan

Interaksinya

ISAK 15, PSAK 24 - The Limit on a

Defined Benefit Asset, Minimum

Funding Requirements and their

Interaction

ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi ISAK 16, Service Concession

Arrangements

ISAK 18, Bantuan Pemerintah –

Tidak Berelasi Spesifik dengan

Aktivitas Operasi

ISAK 18, Government Assistance –

No Specific Relation to Operating

Activities

Page 131: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 15 -

ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

ISAK 19, Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya

ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders

ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan

ISAK 22, Service Concession Arrangements: Disclosures

ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 23, Operating Leases – Incentives

ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa

ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions involving the Legal Form of a Lease

ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 25, Land Rights

ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat

ISAK 26, Reassesment of Embedded Derivatives

ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada

atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat dan PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

ii. Effective for periods beginning on or after January 1, 2013 is ISAK 21, Agreements for the Constructions of Real Estate and PSAK 38 (revised 2012), Business Combination Under Common Control

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan.

As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

b. Penyajian Laporan Keuangan b. Financial Statement Presentation

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Page 132: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 16 -

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Asing

c. Foreign Currency Transactions and

Balances

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.

The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to reflect the rate applied on that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current statement of comprehensive income.

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

d. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.

A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (referred to as the 'reporting entity').

a) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

1) memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas entitas pelapor;

2) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

3) personil manajemen kunci entitas

pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

a) A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person:

1) has control or joint control over

the reporting entity;

2) has significant influence over the reporting entity; or

3) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

1) entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

1) the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

2) satu entitas adalah entitas asosiasi

atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

2) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

Page 133: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 17 -

3) kedua entitas tersebut adalah

ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

3) both entities are joint ventures of the same third party.

4) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

4) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

5) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

5) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

6) entitas yang dikendalikan atau

dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).

6) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).

7) orang yang diidentifikasi dalam

huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

7) a person identified in a) 1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

e. Aset Keuangan

e. Financial Assets

Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) atau pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari sifat dan tujuan perolehan aset keuangan tersebut dan ditentukan pada saat awal pengakuannya.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, held-to-maturity financial assets, available-for-sale financial assets or loans and receivables. The classification depends on the nature and purpose for which the financial assets and were determined at initial recognition.

Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Financial assets at fair value through profit or loss

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan apabila:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat;

A financial asset is classified as held for trading if:

it has been acquired principally for the purpose of selling it in the near future; or

pada pengakuan awal merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

on initial recognition it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

Page 134: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 18 -

merupakan derivatif, kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai.

it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:

A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:

penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabiltias atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau

merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabiltias) ditetapkan sebagai FVTPL.

such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or

the financial asset forms part of a group of financial assets or financial liabilities or both, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Company’s documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or

it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan pada Catatan 2h.

Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 2h.

Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.

Held to maturity financial assets

A financial asset is classified as a held-to-maturity investment only if it has fixed or determinable payments, a fixed maturity and the Company has the positive intention and ability to hold to maturity. At initial measurement, held-to-maturity investments are initially recognised at fair value plus directly related transaction costs. They are subsequently measured at amortised cost using the effective interest method less any impairment losses.

Page 135: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 19 -

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Available for sale financial assets

Financial assets that are not intended to be held to maturity, measured at fair value through profit or loss or loan and receivables, are classified as available-for-sale. Available-for-sale financial assets are initial measured at fair value plus transaction cost that are directly attributable to acquisition of financial asset.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laporan laba rugi.

Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in other comprehensive income and accumulated in AFS investment revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in profit or loss. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation is reclassified to profit or loss.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment.

Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in profit or loss when the Company’s right to receive the dividends are established.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”.

Semua items diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.

Loans and receivables

Cash and cash equivalents, consumer financing receivables, factoring receivables and other receivable that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. All items classified as loans and receivables, are initially measured at fair value plus transaction cost that are directly attributable to acquisition of financial asset and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method less impairment losses. Interest income is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Page 136: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 20 -

Pengukuran awal dan setelahnya dari investasi neto sewa pembiayaan dijelaskan pada Catatan 3l.

Initial and subsequent measurement of net investment in finance leases is discussed in Note 3l.

Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Effective interest method Effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset/ liabilities (or a group of financial asset and liabilities) and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or (where appropriate) a shorter period, to get net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan atau kelompok aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan (“peristiwa merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Impairment of financial assets A financial asset or a group of financial assets, except for FVTPL financial assets, are assessed for indicators of impairment at each statements of financial position date. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses incurred if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the financial asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial assets that can be reliably estimated.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya.

Objective evidence of impairment could include:

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

default or delinquency in interest or principal payments; or

it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Page 137: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 21 -

Untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For financial assets carried at amortised cost, the Company first assessed individually whether objective evidence of impairments exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

However if the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individual assessed financial asset, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan

metode diskonto arus kas (discounted cash

flow). Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan

dengan agunan (collateralised financial

asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

Allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed individually by using discounted cash flows method. The calculation of present value of the estimated future cash flows of the collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Perusahaan harus menghitung:

In assessing earning assets collectively, the Company calculate:

Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.

Probability of default (“PD”) – these models assess the probability that the customer will fail to make full and timely repayment.

Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas

tersebut (discounted cash flow).

Recoverable amount – based on identification of future cash flow and estimation of discounted cash flow.

Loss given default (”LGD”) – Perusahaan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam

persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko,misalnya ketersediaan agunan.

Loss given default (“LGD”) – The Company estimate the economic loss that may be suffered by the Company’s on a loan/financing receivable facility in the event of default. The LGD of a facility represents the amount of debt which cannot be recovered and is typically expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The Company's LGD models take into account the type of borrower, facility and any risk mitigation such as the presence of any security or collateral held.

Page 138: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 22 -

Loss identification period (”LIP”) - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas kredit/pembiayaan secara individual.

Loss identification period (“LIP”) – period from loss event happened in loan group until objective evidence on individual loan/financing receivable can be identified.

Exposure at default (”EAD”) – Perusahaan mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.

Exposure at default (“EAD”) – The Company estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable in the event of arrears.

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.

PD, LGD and LIP are derived from observation of loan/financing receivable data for at least three years.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).

Allowance for impairment losses that are collectively assessed is performed by multiplying the outstanding loans/financing at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).

Perusahaan menggunakan model analisa statistik yaitu flow rate method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif.

The Company uses statistical model analysis method, i.e flow rate method to assess financial assets’ impairment collectively.

Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

The amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the original effective interest rate of the financial assets.

Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Jika pada periode berikutnya jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat aset keuangan pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Pada saat kerugian penurunan nilai diakui, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah kerugian penurunan nilai dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.

The impairment loss is recognized in statement of comprehensive income and the carrying amount of the financial asset or a group of financial asset less allowance for impairment losses reserved. If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor's credit rating or the issuer), the previously recognized impairment loss is reversed through statement of comprehensive income therefore, the carrying amount of financial assets at the date of impairment loss recovery does not exceed the amortized cost prior to the recognition of impairment loss. When the impairment losses are recognized, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment loss using the interest rate used for discounting the estimated future cash flows when calculating impairment.

Page 139: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 23 -

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

The Company derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.

Reklasifikasi Aset Keuangan Reclassifications of Financial Assets

Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Perusahaan hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia

untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas.

The Company are not allowed to perform reclassification of financial assets from or to a group of financial assets measured at fair value through profit or loss or loans and receivables. The Company are only permitted to reclassify financial assets from available-for-sale to held-to-maturity (or vice versa). For financial assets held-to-maturity, if the reclassification is in a greater than insignificant amount, then the remaining held-to-maturity investments must be reclassified as available-for-sale (tainting rule). If there is reclassification from held-to-maturity to available-for sale, the financial assets will be measured at fair value and the difference between fair value and carrying amount should be recorded in equity.

f. Liabilitas keuangan dan instrumen

ekuitas

f. Financial liabilities and equity

instruments

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Instrumen liabilitas dan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Classification as liabilities or equity

Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Page 140: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 24 -

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan liabilitasnya. Instrumen ekuitas diterbitkan oleh Perusahaan dan diakui pada saat hasilnya diterima, dikurangi dengan biaya penerbitan langsung.

Equity instruments

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Company are recognised at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities

Financial liabilities are classified into at fair value through profit and loss; or financial liabilities measured at amortised cost (FLAC).

Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika liabilitas keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Financial liabilities at fair value through profit or loss (FVTPL)

Financial liabilities are classified as at FVTPL where the financial liability is either held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

A financial liability is classified as held for trading if:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau

merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

it has been acquired principally for the purpose of repurchase in the near future; or

it is part of an identified portfolio of

financial instruments that the Company manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

it is a derivative that is neither

designated nor effective as a hedging instrument.

Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:

A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:

penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or

liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok liabilitas keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau

the financial liability forms part of a group of financial liabilities, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Company documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or

Page 141: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 25 -

merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.

it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diakui pada nilai wajarnya dikurangi dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pengukuran berikutnya dinilai pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

At initial recognition, financial liabilities measured at fair value through profit and loss, are recognized at fair value less transaction costs recognized in statement of comprehensive income. Subsequently, these financial liabilities are measured at fair value. Gains or losses arising from changes in fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are recognized in statement of comprehensive income.

Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.

Financial liabilities measured at amortised costs

At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Derecognition of financial liabilities

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

The Company derecognise financial liabilities when and only when, the Company’s obligations are discharged or cancelled or they expire.

g. Saling Hapus Instrumen Keuangan g. Off Setting Financial instrument

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan:

Financial assets and financial liabilities are off-set and the net amount is presented in the statement of financial position if, and only if, the Company:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and

intends to settle on a net basis or to realize its asset and settle its liability simultaneously.

Page 142: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 26 -

h. Nilai wajar instrumen keuangan h. Fair value of Financial Instrument

Nilai wajar adalah nilai yang digunakan

untuk mempertukarkan suatu aset atau

untuk menyelesaikan suatu kewajiban

antara pihak-pihak yang memahami dan

berkeinginan untuk melakukan transaksi

secara wajar (arm’s length transaction).

Fair value is the value which is used to

exchange an asset or to settle a liability

between parties who are knowledgeable

and are willing to perform an arm’s length

transaction.

Nilai wajar suatu aset atau liabilitas

keuangan dapat diukur dengan

menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu

jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap

waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan

harga tersebut mencerminkan transaksi

pasar yang aktual dan rutin dalam suatu

transaksi yang wajar.

The fair value of a financial asset or

financial liability can be measured by

using quoted market price in an active

market, if quoted prices are readily and

regularly available and those prices

represent actual and regularly occurring

market transactions on an arm’s length

basis.

Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk

suatu aset atau liabilitas keuangan, maka

Perusahaan menentukan nilai wajar dengan

menggunakan teknik penilaian yang sesuai.

Teknik penilaian meliputi penggunaan

transaksi pasar terkini yang dilakukan

secara wajar oleh pihak yang berkeinginan

dan memahami, dan bilamana tersedia,

peggunaan analisa arus kas yang

didiskonto dan penggunaan nilai wajar

terkini dari instrumen lain yang secara

substansial sama.

In the event that there is no active market

for a financial asset or financial liability,

the Company determines fair value using

appropriate valuation techniques.

Valuation techniques include the use of

current market transactions conducted by

parties who are knowledgeable and are

willing to perform an arm’s length

transaction, the use of discounted cash

flow analysis and use of the current fair

value of another instrument which is

substantially the same.

i. Penggunaan Estimasi i. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan di

Indonesia mengharuskan manajemen

membuat estimasi dan asumsi yang

mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas

yang dilaporkan dan pengungkapan aset

dan liabilitas kontinjensi pada tanggal

laporan keuangan serta jumlah pendapatan

dan beban selama periode pelaporan.

Realisasi dapat berbeda dengan jumlah

yang diestimasi.

The preparation of financial statements in

conformity with Indonesian Financial

Accounting Standards requires

management to make estimates and

assumptions that affect the reported

amounts of assets and liabilities and

disclosure of contingent assets and

liabilities at the date of the financial

statements and the reported amounts of

revenues and expenses during the

reporting period. Actual results could

differ from those estimates.

j. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank

dan semua investasi yang jatuh tempo

dalam waktu tiga bulan atau kurang dari

tanggal perolehannya dan yang tidak

dijaminkan serta tidak dibatasi

penggunaannya.

j. Cash and Cash Equivalents

Cash and cash equivalents consist of

cash on hand and in banks and all

unrestricted investments with maturities of

three months or less from the dates of

placement.

Page 143: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 27 -

k. Investasi Jangka Pendek

Sejak 1 Januari 2010, investasi jangka pendek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar, biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Pengukuran selanjutnya disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar dan penjualan investasi tersebut disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sebelum 1 Januari 2010, investasi jangka pendek disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

k. Short-term Investment Since January 1, 2010, short-term investments are initially measured at fair value, with transaction costs are recognized directly in the statement of comprehensive income, and subsequently measured at fair value. Unrealized gains or losses resulting from the increase or decrease in the fair value and the sale of such investment are presented in the current profit or loss. Prior to January 1, 2010, short-term investments are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are reflected in statement of comprehensive income.

l. Investasi Neto Sewa Pembiayaan l. Lease

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Sebagai Lessor

As Lessor

Dalam investasi neto sewa pembiayaan, aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan Perusahaan. Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.

Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the Company’ net investment in finance leases. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflect a constant periodic rate of return on the net investment oustanding in respect of the leases.

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.

Sebagai Lessee As Lessee

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Page 144: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 28 -

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

m. Piutang Pembiayaan Konsumen

m. Consumer Financing Receivables

Sejak 1 Januari 2010, piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen sebesar jumlah bersih piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai oleh bank-bank sehubungan dengan transaksi kerja sama pembiayaan bersama yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif (Catatan 3e).

Since January 1, 2010, consumer financing receivables are stated at the carrying amount net of impairment loss. The carrying amounts of consumer financing receivables net of the portion financed by banks in connection with joint financing are amortized using the effective interest rate (Note 3e).

Pada saat pengakuan awal, nilai wajar piutang pembiayaan konsumen adalah sebesar piutang pembiayaan konsumen ditambah dengan biaya transaksi dan dikurangi dengan pendapatan transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti beban kepada dealer dan potongan premi asuransi yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen.

At initial recognition, the fair value of consumer financing receivables is the consumer financing receivables plus transaction cost and minus upfront fee directly attributable to receivables such as charges paid to the dealer and discount on insurance premium which are directly related to consumer financing.

Sebelum 1 Januari 2010, piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu.

Prior to January 1, 2010, consumer financing receivables are stated at the total outstanding installments less unearned income and allowance for doubtful accounts.

Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan

bersama konsumen tanpa jaminan (without

recourse), disajikan sebesar porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank, dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama

konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.

Finance contracts with joint-financing consumers without recourse are stated at the total amount of outstanding installments (net approach). Income from consumer financing is stated after reducing the banks’ portion for the transaction. For joint-financing consumer with recourse, consumer financing receivables are stated at total outstanding installments and credit from fund provider is recorded as liability (gross approach). Interest imposed on consumers is recorded as part of consumer financing income, while interest imposed by providers is recorded as interest expense.

Page 145: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 29 -

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan yang belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen dengan menggunakan tingkat pengembalian bunga efektif.

Unearned income on consumer financing receivables represents the difference between the total installments to be received and the principal amount financed. Unearned income is amortized and recognized as income over the terms of the financing agreement using an effective interest rate.

Pelunasan sebelum masa berakhirnya kontrak pembiayaan konsumen dianggap sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan.

Early settlement before the end of a consumer financing contracts is treated as cancellation of the existing consumer financing contract and resulting gains or losses are recognized in current operations.

Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.

Other revenues relating to consumer financing transactions are recognized and recorded as income in current operations.

n. Tagihan Anjak Piutang n. Factoring Receivables

Sejak 1 Januari 2010, tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat tagihan anjak piutang sebesar jumlah bersih piutang yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif. Pada saat pengakuan awal, nilai wajar tagihan anjak piutang adalah sebesar tagihan anjak piutang dikurangi dengan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti pendapatan provisi (Catatan 3e).

Since January 1, 2010, factoring receivables are stated at carrying amount net of impairment losess. Carrying amounts of factoring receivables are the net receivables which are amortized using the effective interest rate. At initial recognition, the fair value of factoring receivables is equal to the receivables less income directly attributable to the receivables such as fees (Note 3e).

Sebelum 1 Januari 2010, anjak piutang diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh. Selisih antara tagihan anjak piutang dengan jumlah pembayaran kepada nasabah diakui sebagai pendapatan tangguhan selama periode anjak piutang. Pendapatan administrasi diakui pada saat transaksi dilakukan dan pendapatan anjak piutang dicatat atas dasar akrual. Transaksi anjak piutang dilakukan atas dasar dengan jaminan (with recourse).

Prior to January 1, 2010, factoring receivables recognized as factoring are stated at the value of receivables received. The difference between factoring receivables and payment to the customers is recognized as deferred income in the factoring period. Administrative income is recognized when the transaction occurred and factoring income is recorded on an accrual basis. Factoring transactions are made on a with recourse basis.

o. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

o. Allowance for impairment Losses

Sejak 1 Januari 2010, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual atau pinjaman yang diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai, seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e.

Since January 1, 2010, the Company, at each statement of financial position date evaluate whether there is any objective evidence that financial assets or groups of financial assets classified as held-to-maturity, available-for-sale or loans and receivables are impaired, as described in note 3e.

Page 146: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 30 -

Sebelum 1 Januari 2010

Before January 1, 2010

Perusahaan telah mengimplementasi manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan untuk memenuhi peraturan Bank Indonesia No.8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006. Penyisihan kerugian dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang ”Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007, yang mengelompokkan aset produktif dalam 5 (lima) kategori dengan besarnya minimum persentase penyisihan penghapusan aset sebagai berikut:

The Company has implemented the consolidated risk management for banks which exercise control over subsidiaries in compliance with Bank Indonesia regulation No.8/6/PBI/2006 dated January 30, 2006. The allowance for possible losses is calculated in accordance with Bank Indonesia regulation No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005, which was amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006 and PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 concerning ”Asset Quality Ratings for Commercial Banks”, which classified earning assets into 5 (five) categories, with minimum percentages of allowance for possible losses, as follows:

Persentase

Minimum Penyisihan

Penghapusan Aset/

Minimum

Umur piutang Percentage of

jatuh tempo/ Allowance for

Aging of overdue Losses

belum jatuh tempo/

Lancar no overdue 1% Current

Dalam perhatian khusus 1 -90 hari/days 5% Special mention

Kurang lancar 91 -120 hari/days 15% Substandard

Diragukan 121 -180 hari/days 50% Doubtful

Macet >180 hari/days 100% Loss

ClassificationKlasifikasi

Persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan tunai.

The above percentages are applied to the balances of the earning assets, less the value of eligible collateral in accordance with Bank Indonesia regulations, except for those classified as current and are not secured by cash collateral.

Aset produktif terdiri dari investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang karyawan dalam akun piutang lain-lain.

Productive assets consist of net investment in lease financing, consumer financing, factoring receivables and employees receivables in other receivable accounts.

Ketika piutang dinyatakan tidak tertagih dan telah menunggak lebih dari 180 hari serta nasabah beserta unit yang dibiayai sudah tidak diketahui keberadaannya, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Penerimaan kembali dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain dalam tahun berjalan.

When a receivable was uncollectible and has been delinquent for more than 180 days as well as the debtor with the unit being financed is unknown, accounts receivable written off to reserves through the journal impairment losses. Receivables may be removed books after all necessary procedures have been performed and the amount of loss has been determined. Recoveries of receivables previously written off are recognized as other income in the current year.

Page 147: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 31 -

p. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya dengan metode garis lurus.

p. Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over their beneficial period using the straight line method.

q. Aset Tetap – Pemilikan Langsung

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

q. Premises and Equipment - Direct

Ownership Premises and equipment are held for services or for administration purposes stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of fixed assets as follow:

Tahun/Years

Bangunan 20 Building

Prasarana kantor (partisi dan Leasehold improvements (partition &

renovasi kantor) 5 office renovation)

Peralatan kantor 5 Office equipments

Kendaraan bermotor 5 Motor vehicles

Perabotan kantor 5 Office furniture and fixtures

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Aset sewa operasi disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis, yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri, atau selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.

Leased asset is depreciated based on the estimated useful lives, which is the same with the privately owned asset, or through the shorter period between lease period and useful lives .

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to statement of comprehensive income as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current statement of comprehensive income.

Page 148: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 32 -

r. Penurunan nilai aset non keuangan

Pada tanggal laporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

r. Impairment of non financial asset

At reporting dates, the Company review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi komprehensif.

Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against statement of comprehensive income.

s. Jaminan yang dikuasakan kembali

Jaminan yang dikuasakan kembali dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi bersih pada saat jaminan dikuasakan kembali dan dicatat sebagai aset lain-lain. Selisih antara nilai realisasi bersih dari jaminan yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen yang tidak tertagih dibebankan pada tahun yang bersangkutan. Pada akhir tahun, jaminan yang dikuasakan kembali ditelaah kembali, apabila terdapat penurunan nilai dari jaminan yang dikuasakan kembali, maka nilai jaminan yang dikuasakan kembali tersebut akan disesuaikan.

s. Foreclosed collateral Foreclosed collateral are stated at the lower of related consumer financing receivable carrying value or net realizable value of the foreclosed collateral at the time of foreclosure and are recorded as other asset. The excess of net realizable value of the foreclosed collateral over the balance of uncollectible receivables is credited or charged to current operations. At the end of the year, foreclosed collateral are reviewed and any impairment in value of the foreclosed collateral will be adjusted.

Konsumen memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual jaminan yang dikuasakan kembali ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian. Pada saat jaminan yang dikuasakan kembali dijual, nilai tercatatnya dihapuskan dari akun yang bersangkutan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan jaminan yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibukukan dalam operasi tahun berjalan.

In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the foreclosed collateral or take any other actions to settle of oustanding consumer finance receivables. While the foreclosed collateral sold, the carrying amount are removed from the respective accounts. Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from sales of foreclosed collateral and the oustanding consumer finance receivables. If the differences are negative, the resulting losses are charged to the current operation.

Page 149: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 33 -

t. Biaya Emisi

Biaya Emisi Obligasi Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode suku bunga efektif. Selisih antara harga pembelian kembali obligasi dengan jumlah tercatat obligasi diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun berjalan.

t. Issuance Costs Bond Issuance Costs Bond issuance costs are deducted directly from the proceeds of the related bonds to determine the net proceeds of the bonds. The difference between the net proceeds and nominal value represents a discount or premium, which is amortized using the effective interest rate method. The difference between the redemption price and the carrying value of the bond is recognized as gain or loss in the current operation.

Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

Share Issuance Costs Share issuance costs are deducted from additional paid-in capital and are not amortized.

u. Pengakuan Pendapatan dan Beban

u. Recognition of Revenue and Expenses

Sejak 1 Januari 2010, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, pendapatan bunga dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e dan 3f).

Since January 1, 2010, consumer financing income, factoring income, interest income and interest expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 3e and 3f).

Pendapatan dari investasi neto sewa pembiayaan dialokasikan berdasarkan metode yang dijelaskan pada Catatan 3l.

Revenue from finance lease is allocated based on method described in Note 3l.

Penerimaan yang berhubungan dengan piutang yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat piutang. Pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan anjak piutang yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai piutang setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai.

Revenue associated with impaired receivables directly reduced the carrying amount of receivables. The impaired finance lease income, consumer financing income and factoring income are computed for using the effective interest rate method based on the amount of receivables - net of impairment loss.

Beban provisi sehubungan dengan utang bank diamortisasi dengan metode suku bunga efektif dan dibukukan sebagai bagian dari beban bunga dan pembiayaan lainnya.

Loan fees directly attributable to bank loans are amortized using the effective interest rate method and recorded as part of interest expense and other financial charges.

Sebelum 1 Januari 2010, Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang seperti yang dijelaskan pada Catatan 3l, 3m dan 3n. Pada saat investasi neto sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang dinyatakan macet, Perusahaan menghentikan pengakuan pendapatannya. Pada saat realisasi penerimaan hasil tagihan piutang macet tersebut, diutamakan untuk melunasi pokok piutang dan sisanya diakui sebagai pendapatan (bila ada).

Prior to January 1, 2010, the Company recognizes revenue on finance lease, consumer financing and factoring as explained in notes 3l, 3m and 3n. When net investment in finance leases, consumer financing receivables and factoring receivables are classified as doubtful, the Company will stop recognizing the related income. On the realization of the doubtful receivables, priority is given to settling the principal amount and the excess is recognized as interest income (if any).

Page 150: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 34 -

Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga berlaku.

Interest income is recognized based on the prevailing interest rate and time elapsed.

Pendapatan potongan premi asuransi sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dibukukan sebagai pendapatan lain-lain pada laporan laba rugi comprehensive tahun berjalan.

Revenue from discount on insurance premium which is associated with consumer financing and finance lease transactions is recorded as other income on current statement of comprehensive income.

Beban provisi sehubungan dengan utang bank diamortisasi selama jangka waktu pembiayaan dan dibukukan sebagai bagian dari beban bunga dan pembiayaan lainnya.

Fees related to bank loans are amortized over the term of the financing and recorded as part of interest and other financing expense.

Pendapatan dan beban lainnya

Income and Other expenses

Pendapatan diterima di muka atas transaksi sewa operasi diamortisasi sesuai dengan masa sewa dengan menggunakan metode garis lurus dan disajikan sebagai "Pendapatan Ditangguhkan - Bersih" pada laporan posisi keuangan.

Unearned income on operating leases is amortized over the lease period using the straight-line method and is presented as "Deferred Income - Net" in the statement of financial position.

Pendapatan jasa administrasi atas transaksi sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang serta pendapatan provisi atas transaksi sewa pembiayaan, dibukukan sebagai pendapatan pada laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Administrative fees related to net investment in finance leases, consumer financing and factoring transactions and provision fees from finance lease transactions are recorded as income in the current statement of comprehensive income.

Pendapatan denda keterlambatan dan keuntungan penghentian kontrak diakui pada saat diterima.

Revenue from late charges and early termination are recognized when received.

Beban lainnya diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).

Other expenses are recognized when incurred or according to their useful life (accrual basis).

v. Imbalan Pasca Kerja

Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

v. Post Employment Benefits

The Company provides defined benefit pension plan for its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

Page 151: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 35 -

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

The benefit obligation recognized in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.

w. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

w. Income Tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada tahun berjalan dan periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Company expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kni dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Company intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.

Page 152: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 36 -

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.

x. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

x. Earnings per Share

Basic earnings per share are computed by dividing the net income by the weighted average number of shares outstanding during the year. Diluted earnings per share are computed by dividing the net income by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.

y. Informasi Segmen

Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sebaliknya, standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan mengidentifikasikan dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.

y. Segment Information Effective January 1, 2011, PSAK 5 (Revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Company that are regulary reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast, the predecessor standard required the Company to identify two sets of segments (business and geographical), using a risks and returns approach.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis

yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

a) That engages in business activities from which it may earn revenue and incur expense (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

b) Yang hasil operasinya dikaji ulang

secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

b) Whose operating results are reviewed regulary by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c) Dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

c) For which discrete financial information is available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk, yang menyerupai informasi segmen usaha yang dilaporkan di periode sebelumnya.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior periods.

Page 153: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 37 -

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN

SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN YANG

SIGNIFIKAN

4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENT AND

KEY SOURCES OF ESTIMATION

UNCERTAINTY

Pertimbangan kritis dalam penerapan

kebijakan akuntansi Perusahaan

Critical judgments in applying the

Company’s accounting policies

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini:

in the process of applying the accounting policies dscribed in Note 3, management has not made any critical judgment that has siginificant impact on the amounts recognized in the financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below:

Sumber estimasi ketidakpastian Key sources of estimation uncertainty

Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini.

Information of the key assumptions concerning the future, and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year, are discussed below.

Cadangan kerugian penurunan nilai aset

keuangan

Allowance for impairment of financial assets

losses

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.

At each of reporting date, the Company evaluates whether there is an objective evidence that financial assets are impaired. A financial assets is impaired when there is an objective evidence of the occurrence of events that may impact on the estimated cash flow of financial assets. The evidence includes observable data indicating that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or national or local economic conditions that correlate with the dereliction to pay receivables.

Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.

Impairment loss is the difference between carrying value and the present value of estimated future cash flows and the realization of collateral in the initial effective interest rates of financial assets. Provision for decline in value will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling future cash flows.

Page 154: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 38 -

Perusahaan melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:

The Company assessed of the impairment in two ways, namely:

a) Individual, dilakukan untuk jumlah aset

keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.

a) Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the statement of financial position date. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of best estimate of future cash flows and the realization of collateral at the original effective interest rates of financial assets. This estimation is done by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flow, the industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. The estimation of the amount and timing of future recovery will require a lot of consideration. The receipt depends on the performance of the debtors in the future and the value of collateral, both will be affected by future economic conditions, in addition, that collateral may not be easy to sell. The actual value of future cash flows and the date of receipt may differ from those estimates and consequently actual losses which occur may be different from that recognized in the financial statements.

b) Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset

keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.

b) Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold, have no objective evidence of impairment and financial assets that have objective evidence of impairment, but has not been identified separately on the statement of financial position. Provisioning of collective impairment losses, among others, considering the amount and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factor of the reserves is the probability of default and loss given default. The quality of financial assets in the future be affected by uncertainties that could cause actual losses of financial assets may differ materially from the impairment loss reserves have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on the debtor’s spending, the unemployment rate and payment behavior.

Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual.

The methodology and assumptions used in individual and collective impairment will be reviewed regularly to reduce differences between estimated losses and actual losses.

Page 155: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 39 -

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Aset Sewa Operasi

Estimated Useful Lives of Premises and Equipment and Leased Assets

Masa manfaat setiap aset tetap dan aset sewa operasi Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the Company premises and equipment, and leased assets are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dan aset sewa operasi dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment and leased assets would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of premises and equipment.

Nilai tercatat aset tetap dan aset sewa operasi diungkapkan dalam Catatan 12 dan 13.

The carrying amounts of premises and equipment and leased assets are disclosed in Notes 12 and 13.

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Kas dan setara kas diklasifikasi dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Nilai wajar dari kas dan setara kas adalah nilai tercatatnya.

Cash and cash equivalents are classified as loans and receivables. The fair value of cash and cash equivalents is its carrying amount.

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Kas 2.124.970 1.184.535 449.867 Cash on hand

Bank Cash in banks

Rupiah Rupiah

Pihak berelasi Related party

Bank Pan Indonesia 121.365.775 3.740.189 3.931.790 Bank Pan Indonesia

Pihak ketiga Third parties

Bank Rakyat Indonesia 2.893.487 330.163 - Bank Rakyat Indonesia

Bank Central Asia 1.900.839 573.393 3.189.114 Bank Central Asia

Bank ICBC 719.899 3.622 - Bank ICBC

Bank Pembangunan Daerah Bank Pembangunan Daerah

Sumatera Selatan Sumatera Selatan

dan Bangka Belitung 489.558 11.152 - and Bangka Belitung

Bank Negara Indonesia 143.590 9.882 - Bank Negara Indonesia

Lainnya 774.862 57.660 139.836 Others

Subjumlah 128.288.010 4.726.061 7.260.740 Subtotal

Dolar Amerika Serikat U.S Dollar

Pihak berelasi Related party

Bank Pan Indonesia 208.675 186.840 23.320.154 Bank Pan Indonesia

Jumlah Bank 128.496.685 4.912.901 30.580.894 Total Cash in banks

Page 156: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 40 -

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Deposito berjangka Time deposits

Rupiah Rupiah

Pihak ketiga Third party

Bank Mutiara 50.000.000 - - Bank Mutiara

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar

Pihak berelasi Related party

Bank Pan Indonesia 11.561.700 20.229.750 - Bank Pan Indonesia

Jumlah Deposito Berjangka 61.561.700 20.229.750 - Total Time deposits

Jumlah Kas dan Setara Kas 192.183.355 26.327.186 31.030.761 Total Cash and Cash Equivalents

Tingkat bunga rata-rata per tahun Average annual interest rate

Deposito berjangka Time deposits

Rupiah 9,00% - - Rupiah

Dollar Amerika Serikat 1,00% 1,00% - U.S. Dollar

Pada tahun 2011 dan 2010, jangka waktu deposito berjangka adalah satu bulan.

In 2011 and 2010, the term of time deposits is one month.

6. INVESTASI JANGKA PENDEK

6. SHORT TERM INVESTMENTS

Rp'000 Peringkat/ Rp'000 Peringkat/ Rp'000 Peringkat/

Rating Rating Rating

Trading securities - fair

Efek diperdagangkan - nilai wajar value

Rupiah Rupiah

Pihak berelasi Related party

Obligasi Bank Panin II Bank Panin II year

tahun 2007 Seri B - - 59.850.000 idA+ 2007 Bond Series B

Obligasi Bank Panin II Bank Panin II year

tahun 2007 Seri C 15.261.250 idAA 14.906.000 idAA 14.521.750 idA+ 2007 Bond Series C

Jumlah 15.261.250 14.906.000 74.371.750 Total

Tingkat bunga rata-rata per tahun 11,00% 11,00% 10,80% Average annual interest rate

2010 20092011

Investasi jangka pendek diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

The short-term investments are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss.

Biaya perolehan efek diperdagangkan sebesar Rp 14.500.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta Rp 68.352.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2009. Nilai wajar investasi jangka pendek didasarkan pada harga pasar investasi jangka pendek pada tanggal laporan posisi keuangan. Nilai wajar investasi jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar nilai tercatatnya.

Cost of trading securities as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 14,500,000 thousand, while as of December 31, 2009 amounted to Rp 68,352,000 thousand, respectively. The fair value of the short-term investments are based on its market value as of statement of financial position dates. The fair value of short-term investments is its carrying amount.

Investasi jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 tidak mengalami penurunan nilai.

Short-term investments are not impaired as of December 31, 2011 and 2010.

Page 157: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 41 -

Mutasi keuntungan (kerugian) belum direalisasi dari kenaikan (penurunan) nilai wajar investasi jangka pendek sebagai berikut:

The movement of unrealized gain (loss) arising from increase (decrease) in value of short-term investments as follows:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Balance at the beginning

Saldo awal tahun 406.000 6.019.750 (3.925.500) of year

Penambahan tahun berjalan 355.250 384.250 9.945.250 Addition for the year

Realisasi tahun berjalan - (5.998.000) - Realization for the year

Saldo akhir tahun 761.250 406.000 6.019.750 Balance at end of year

Peringkat obligasi dilakukan oleh Pefindo Credit Rating Indonesia.

Bonds were rated by Pefindo Credit Rating Indonesia.

7. INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN

7. NET INVESTMENT IN FINANCE LEASES

Investasi neto sewa pembiayaan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas

nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko

suku bunga atas arus kas (cash flow interest

rate risk).

The net investment in finance leases are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.

Estimasi nilai wajar dari investasi neto sewa pembiayaan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Nilai wajar dari aset keuangan ini pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 1.107.025.503 ribu dan Rp 930.312.702 ribu.

The estimated fair value of net investment in finance leases with fixed interest rate where quoted market price is determined by discounting the estimated future cash flows using a current yield curve appropriate for similar term of investment in finance leases. The fair value of such financial asset amounted to Rp 1,107,025,503 thousand and Rp 930,312,702 thousand as of December 31, 2011 and 2010, respectively.

Dinilai secara Dinilai secara

kolektif/ individual/

Assessed Assessed Jumlah/

collectively individually Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pihak berelasi Related party

Rupiah Rupiah

Piutang sewa pembiayaan 13.962.267 - 13.962.267 Finance lease receivable

Nilai sisa terjamin 2.531.947 - 2.531.947 Guaranteed residual value

Pendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (2.071.083) - (2.071.083) Unearned lease income

Simpanan jaminan (2.531.947) - (2.531.947) Security deposits

Jumlah pihak berelasi 11.891.184 - 11.891.184 Total related party

Nilai Tercatat/Carrying value

2011

Page 158: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 42 -

Dinilai secara Dinilai secara

kolektif/ individual/

Assessed Assessed Jumlah/

collectively individually Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah

Piutang sewa pembiayaan 1.133.195.830 53.009.534 1.186.205.364 Finance lease receivable

Nilai sisa terjamin 225.476.344 9.887.377 235.363.721 Guaranteed residual value

Pendapatan sewa pembiayaan

diakui (156.274.908) (4.037.485) (160.312.393) Unearned lease income

Simpanan jaminan (225.476.344) (9.887.377) (235.363.721) Security deposits

Subjumlah 976.920.922 48.972.049 1.025.892.971 Subtotal

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar

Piutang sewa pembiayaan 76.371.583 3.660.280 80.031.863 Finance lease receivable

Nilai sisa terjamin 15.745.911 572.644 16.318.555 Guaranteed residual value

Pendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (7.214.833) (43.355) (7.258.188) Unearned lease income

Simpanan jaminan (15.745.911) (572.644) (16.318.555) Security deposits

Subjumlah 69.156.750 3.616.925 72.773.675 Subtotal

Jumlah pihak ketiga 1.046.077.672 52.588.974 1.098.666.646 Total third parties

Jumlah 1.057.968.856 52.588.974 1.110.557.830 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (2.540.900) (1.512.373) (4.053.273) Allowance for impairment losses

Jumlah - Bersih 1.055.427.956 51.076.601 1.106.504.557 Total - Net

Tingkat bunga efektif Average effective

rata-rata per tahun annual interest rate

Rupiah 16,08% Rupiah

Dolar Amerika Serikat 7,24% U.S. Dollar

Nilai Tercatat/Carrying value

2011

Dinilai secara Dinilai secara

kolektif/ individual/

Assessed Assessed Jumlah/

collectively individually Total 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pihak hubungan istimewa Related party

Rupiah Rupiah

Piutang sewa pembiayaan 10.071.965 - 10.071.965 3.215.952 Finance lease receivable

Nilai sisa terjamin 1.546.262 - 1.546.262 605.941 Guaranteed residual value

Pendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (1.694.140) - (1.694.140) (493.335) Unearned lease income

Simpanan jaminan (1.546.262) - (1.546.262) (605.941) Security deposits

Jumlah pihak hubungan

istimewa 8.377.825 - 8.377.825 2.722.617 Total related party

Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah

Piutang sewa pembiayaan 925.230.452 72.378.798 997.609.250 1.056.047.064 Finance lease receivable

Nilai sisa terjamin 214.955.648 12.520.852 227.476.500 188.265.577 Guaranteed residual value

Pendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (133.176.639) (8.555.302) (141.731.941) (222.364.428) Unearned lease income

Simpanan jaminan (214.955.648) (12.520.852) (227.476.500) (188.265.577) Security deposits

Subjumlah 792.053.813 63.823.496 855.877.309 833.682.636 Subtotal

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar

Piutang sewa pembiayaan 82.940.868 6.643.157 89.584.025 66.735.152 Finance lease receivable

Nilai sisa terjamin 18.644.816 1.385.243 20.030.059 17.963.974 Guaranteed residual value

Pendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (11.292.890) (518.745) (11.811.635) (8.773.063) Unearned lease income

Simpanan jaminan (18.644.816) (1.385.243) (20.030.059) (17.963.974) Security deposits

Subjumlah 71.647.978 6.124.412 77.772.390 57.962.089 Subtotal

Jumlah pihak ketiga 863.701.791 69.947.908 933.649.699 891.644.725 Total third parties

Jumlah 872.079.616 69.947.908 942.027.524 894.367.342 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses/

Penyisihan piutang ragu-ragu (2.014.684) (12.991.231) (15.005.915) (28.073.163) allowance for doubtful accounts

Jumlah - Bersih 870.064.932 56.956.677 927.021.609 866.294.179 Total - Net

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Average annual effective interest rate

Rupiah 18,05% 18,25% Rupiah

Dolar Amerika Serikat 10,00% 10,33% U.S. Dollar

2010

Nilai Tercatat/Carrying value

Page 159: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 43 -

Jumlah angsuran sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:

Total lease installments based on maturity date are as follow:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pihak berelasi Related party

Satu tahun berikutnya 7.054.903 4.404.428 1.668.870 The following year

Dua tahun berikutnya 5.345.066 3.715.617 1.117.947 The second following years

Tiga tahun berikutnya 1.562.298 1.951.920 429.135 The third following years

Jumlah pihak berelasi 13.962.267 10.071.965 3.215.952 Total related party

Pihak ketiga Third parties

Telah jatuh tempo 17.283.428 21.884.295 10.662.206 Past due receivables

Satu tahun berikutnya 776.826.099 639.050.808 451.632.715 The following year

Dua tahun berikutnya 342.017.380 301.445.557 267.276.660 The second following years

Tiga tahun berikutnya 130.110.320 124.812.615 393.210.635 The third following years

Jumlah pihak ketiga 1.266.237.227 1.087.193.275 1.122.782.216 Total third parties

Jumlah 1.280.199.494 1.097.265.240 1.125.998.168 Total

Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 3 tahun.

Financing agreements have term of 3 years.

Perusahaan menggunakan investasi neto sewa pembiayaan yang dimilliki sebagai jaminan utang bank (Catatan 15). Jumlah investasi neto sewa pembiayaan (setelah dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui) yang dijaminkan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebagai berikut:

The Company uses investment in finance leases as collateral for bank loans (Note 15). Net investment in finance leases (net of unearned lease income) pledged as collateral as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively, are as follows:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Bank Central Asia 219.444.322 119.389.379 53.254.571 Bank Central Asia

Bank ICBC Indonesia 65.918.121 101.969.416 - Bank ICBC Indonesia

Bank Mandiri 65.809.889 919.794 19.149.161 Bank Mandiri

Bank Hana 45.667.814 25.408.093 - Bank Hana

Bank International Indonesia 45.026.147 30.689.280 - Bank International Indonesia

Bank Victoria International 34.921.719 55.595.375 51.825.619 Bank Victoria International

Bank Permata 4.738.806 4.036.536 - Bank Permata

Bank Capital 2.436.437 - - Bank Capital

Bank Danamon Indonesia 845.998 - Bank Danamon Indonesia

Bank Sinarmas - 4.012.311 15.138.218 Bank Sinarmas

Bank Windu Kencana - - 59.631.308 Bank Windu Kencana

Jumlah 484.809.253 342.020.184 198.998.877 Total

Jumlah investasi neto sewa pembiayaan yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 152.335.666 ribu, Rp 46.026.954 ribu dan Rp 363.503.258 ribu pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

Total restructured net investment in finance leases as of December 31, 2011, 2010 and 2009 were amounted to Rp 152,335,666 thousand, Rp 46,026,954 thousand and Rp 363,503,258 thousand, respectively.

Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada konsumen.

Additional cost arises, for example: insurance premium, stamp duty and others related to leased assets, charged to consumers.

Page 160: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 44 -

Investasi neto sewa pembiayaan dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan dan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan. Investasi neto sewa pembiayaan

untuk alat-alat berat, tongkang, tug boat, mesin-mesin produksi dan peralatan diikat dengan

akte fidusia (grosse akte) dari barang-barang yang dibiayakan. Seluruh transaksi sewa pembiayaan dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali untuk sewa pembiayaan atas mesin dan kendaraan bermotor kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 13.962.267 ribu, Rp 10.071.965 ribu dan Rp 3.215.952 ribu pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

Net investment in finance leases are secured by motor vehicles financed by the Company and Vehicle Document of Ownership (BPKB) of the related vehicle. Net investment in finance leases for heavy equipment, barges, tug boats, production machinery and equipment tied with fiduciary certificate (certificate grosse) of the financed items. The finance lease transactions with third parties, except for finance lease transactions for machinery and motor vehicles with related parties amounted to Rp 13,962,267 thousand, Rp 10,071,965 thousand and Rp 3,215,952 thousand, as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.

Kualitas investasi neto sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The quality of net investment in finance leases as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Rp'000 Rp'000

Tidak mengalami penurunan nilai 1.180.624.167 977.364.696 Not impaired

Mengalami penurunan nilai 99.575.327 119.900.544 Impaired

Bersih 1.280.199.494 1.097.265.240 Net

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses in 2011, 2010 and 2009 are as follows:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Saldo awal tahun 15.005.915 28.073.163 30.746.658 Balance at beginning of year

Penyesuaian sehubungan dengan

penerapan awal PSAK 55 Adjustment due to initial adoption

(revisi 2006) - (1.461.038) - of PSAK 55 (revised 2006)

Provision (reserval of provision)

Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan for the year

Individual (4.481.510) (4.559.454) 4.867.867 Individual

Kolektif 526.215 590.957 - Collective

Akrual bunga pada piutang yang Accrued interest on impaired

mengalami penurunan nilai (1.315.578) (5.167.656) - receivables

Penghapusan (5.681.769) (2.470.057) (7.541.362) Write-off

Saldo akhir tahun 4.053.273 15.005.915 28.073.163 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari konsumen telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya investasi neto sewa pembiayaan.

The management believes that the amount of allowance for impairment losses and the value of collateral received from consumers is adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible net investment in finance leases.

Page 161: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 45 -

Simpanan Jaminan Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, penyewa pembiayaan (lessee) memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan penyewa pembiayaan. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa pembiayaan (lessee) pada akhir masa sewa pembiayaan.

Security Deposits At the inception of net investment in finance lease’s contract, the lessee rendered security deposits which will be used as payment of purchased leased assets at the end of the lease period, if the right option is exercised. If the option right is not exercised, such security deposits will be returned at the end of the lease period.

8. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN –

BERSIH

8. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES – NET

Piutang pembiayaan konsumen dalam mata uang rupiah dan diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Consumer financing receivables determined in Rupiah and are classified as loans and receivables, measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Piutang pembiayaan konsumen memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).

The consumer financing receivables are arranged at fixed interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk.

Estimasi nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Nilai wajar dari aset keuangan ini pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 2.321.088.612 ribu dan Rp 1.112.818.754 ribu (Catatan 37).

The estimated fair value of consumer financing receivables with fixed interest rate where quoted market prices are not available, is determined by discounting the estimated future cash flows using a current yield curve appropriate for similar term of consumer financing receivables. As of December 31, 2011 and 2010, the fair value of this financial assets amounted to Rp 2,321,088,612 thousand and Rp 1,112,818,754 thousand, respectively (Note 37).

Dinilai secara Dinilai secara

kolektif/ individual/

Assessed Assessed Jumlah/

collectively individually Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Piutang pembiayaan konsumen 2.795.340.232 23.753.033 2.819.093.265 Consumer financing receivables

Pendapatan pembiayaan Unearned consumer financing

konsumen belum diakui (484.823.321) (329.865) (485.153.186) income

Jumlah 2.310.516.911 23.423.168 2.333.940.079 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (11.561.543) (5.192.332) (16.753.875) Allowance for impairment losses

Bersih 2.298.955.368 18.230.836 2.317.186.204 Net

Tingkat bunga efektif Average effective

rata-rata per tahun 17,46% annual interest rate

2011

Nilai Tercatat/Carrying value

Page 162: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 46 -

Dinilai secara Dinilai secara

kolektif/ individual/

Assessed Assessed Jumlah/

collectively individually Total 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Piutang pembiayaan konsumen 1.363.088.015 24.257.957 1.387.345.972 622.093.980 Consumer financing receivables

Pendapatan pembiayaan Unearned consumer financing

konsumen belum diakui (265.574.438) (1.294.139) (266.868.577) (118.001.264) income

Jumlah 1.097.513.577 22.963.818 1.120.477.395 504.092.716 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses/

Penyisihan piutang ragu-ragu (3.811.572) (8.566.669) (12.378.241) (9.610.351) Allowance for doubtful accounts

Bersih 1.093.702.005 14.397.149 1.108.099.154 494.482.365 Net

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun 19,00% 19,93% Average annual effective interest rate

2010

Nilai Tercatat/Carrying value

Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:

Total consumer financing installments based on maturity date are as follow:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Telah jatuh tempo 34.919.138 15.848.091 - Past due receivables

Satu tahun berikutnya 1.344.960.612 628.670.944 315.826.291 The following year

Dua tahun berikutnya 955.686.600 460.901.529 195.023.593 The second following years

Tiga tahun berikutnya atau lebih 483.526.915 281.925.408 111.244.096 The third following years or later

Jumlah 2.819.093.265 1.387.345.972 622.093.980 Total

Aset yang dibiayai oleh Perusahaan adalah kendaraan baru dan bekas, dengan tenor pembiayaan adalah 1 - 4 tahun dengan mayoritas pembiayaan di tenor 3 tahun.

Assets funded by the Company are new and used vehicles with period of financing ranging from 1 - 4 years with majority tenor within 3 years.

Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset pembiayaan konsumen, dibebankan kepada nasabah.

Additional cost arises, for example: insurance premium, stamp duty and others related to leased assets are charged to customers.

Perusahaan menggunakan piutang pembiayaan konsumen sebagai jaminan utang bank (Catatan 15). Jumlah piutang pembiayaan konsumen (setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui) yang dijaminkan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The Company uses consumer financing receivables as collateral for bank loans (Note 15). Consumer financing receivables (net of unearned consumer financing income) pledged as collateral, respectively, as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Bank Negara Indonesia 233.952.773 229.625.949 - Bank Negara Indonesia

Bank Danamon 160.900.936 - - Bank Danamon

Bank Mandiri 99.566.367 - 10.895.774 Bank Mandiri

Bank Central Asia 71.376.667 36.017.912 29.754.008 Bank Central Asia

Bank Permata 70.529.216 13.322.393 - Bank Permata

Bank International Indonesia 65.067.074 659.349 - Bank International Indonesia

Bank CIMB Niaga 9.168.083 - - Bank CIMB Niaga

Bank Hana 1.464.688 - - Bank Hana

Bank Capital 191.224 - - Bank Capital

Bank Sinarmas - - 92.033 Bank Sinarmas

Jumlah 712.217.028 279.625.603 40.741.815 Total

Page 163: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 47 -

Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 1.065.516 ribu, Rp 1.339.998 ribu dan Rp 74.694 ribu pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

Amount of consumer financing receivables being restructured as of December 31, 2011, 2010 and 2009 amounted to Rp 1,065,516 thousand, Rp 1,339,998 thousand and Rp 74,694 thousand, respectively.

Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan kendaraan bermotor (baru dan bekas) yang dibiayai oleh Perusahaan dan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan.

The consumer financing receivables are secured by motor vehicles (new and secondhand) financed by the Company and Vehicle Document of Ownership (BPKB) of the related vehicle.

Kualitas piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The quality of consumer financing receivables as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Rp'000 Rp'000

Tidak mengalami penurunan nilai 2.388.628.446 1.175.437.910 Not impaired

Mengalami penurunan nilai 430.464.819 211.908.062 Impaired

Jumlah 2.819.093.265 1.387.345.972 Total

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses in 2011, 2010 and 2009 are as follows:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Saldo awal tahun 12.378.241 9.610.351 10.318.509 Balance at beginning of year

Penyesuaian sehubungan dengan Adjustment due to

penerapan awal PSAK 55 initial adoption of PSAK 55

(revisi 2006) - (5.934.904) - (revised 2006)

Penyisihan tahun berjalan Provision for the year

Individual 22.075.854 15.898.646 7.932.133 Individual

Kolektif 7.749.971 2.575.569 - Collective

Akrual bunga pada piutang yang Accrued interest on impaired

mengalami penurunan nilai (471.881) (609.491) - receivables

Penghapusan (24.978.310) (9.161.930) (8.640.291) Write-off

Saldo akhir tahun 16.753.875 12.378.241 9.610.351 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari konsumen telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

The management believes that the amount of impairment losses and the value of collateral received from consumers are adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible consumer financing receivables.

9. TAGIHAN ANJAK PIUTANG

9. FACTORING RECEIVABLES

Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Factoring receivables are classified as loans and receivables, measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Page 164: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 48 -

Tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku

bunga atas nilai wajar (fair value interest rate

risk).

The factoring receivables is arranged at fixed interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk.

Estimasi nilai wajar dari tagihan anjak piutang dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Nilai wajar dari aset keuangan ini pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 1.090.969.692 ribu dan Rp 574.890.487 ribu (Catatan 37).

The estimated fair value of factoring receivables with fixed interest rate where quoted market prices are not available, is determined by discounting the estimated future cash flows using a current yield curve appropriate for similar term of factoring receivables. As of December 31, 2011 and 2010, the fair value of this financial assets amounted to Rp 1,090,969,692 thousand and Rp 574,890,487 million, respectively (Note 37).

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Tagihan anjak piutang 1.219.849.223 637.806.389 316.646.802 Factoring receivables

Pendapatan anjak piutang

belum diakui (141.504.894) (68.591.476) (31.064.569) Unearned factoring income

Jumlah 1.078.344.329 569.214.913 285.582.233 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (329.683) (2.121.259) (15.237.174) Allowance for impairment losses

Bersih 1.078.014.646 567.093.654 270.345.059 Net

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun 15,90% 16,79% 17,45% Average annual effective interest rate

Jangka waktu tagihan anjak piutang berdasarkan periode dalam perjanjian adalah 91 hari sampai dengan 1 tahun dan dapat diperpanjang.

The term of factoring receivables based on the agreements are 91 days up to 1 year and can be extended.

Tagihan anjak piutang dijamin dengan tanah dan bangunan.

Factoring receivables are secured by land and building.

Kualitas tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The quality of factoring receivables as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Rp'000 Rp'000

Tidak mengalami penurunan nilai 1.218.745.202 624.202.368 Not impaired

Mengalami penurunan nilai 1.104.021 13.604.021 Impaired

Jumlah 1.219.849.223 637.806.389 Total

Page 165: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 49 -

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses in 2011, 2010 and 2009 are as follows:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Saldo awal tahun 2.121.259 15.237.174 6.667.174 Balance at beginning of year

Penyesuaian sehubungan dengan Adjustment due to

penerapan awal PSAK 55 initial adoption of PSAK 55

(revisi 2006) - (135.457) - (revised 2006)

Penyisihan tahun berjalan Provision for the year

Individual 32.928 (10.954.670) 8.570.000 Individual

Akrual bunga pada piutang yang Accrued interest on impaired

mengalami penurunan nilai (1.824.504) (2.025.788) - receivables

Saldo akhir tahun 329.683 2.121.259 15.237.174 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.

The management believes that the amount of allowance for impairment losses and the value of collateral received from consumers are adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible factoring receivables.

10. PIUTANG LAIN-LAIN

10. OTHER RECEIVABLES

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pihak berelasi Related parties

Piutang karyawan 7.407.547 2.507.811 3.183.041 Employee receivables

Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment

nilai - - (31.830) losses

Jumlah piutang karyawan - bersih 7.407.547 2.507.811 3.151.211 Employee loan - net

Lain-lain 47.347 65.363 225.588 Others

Subjumlah 7.454.894 2.573.174 3.376.799 Subtotal

Pihak ketiga Third parties

Piutang karyawan 807.302 1.162.597 1.242.663 Employee receivables

Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment

nilai - - (12.427) losses

Jumlah piutang karyawan -

bersih 807.302 1.162.597 1.230.236 Employee loan - net

Lain-lain 4.133.539 3.139.628 1.627.655 Others

Subjumlah 4.940.841 4.302.225 2.857.891 Subtotal

Jumlah 12.395.735 6.875.399 6.234.690 Total

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian pada tahun 2009 atas piutang adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Pada tahun 2011 dan 2010 tidak diadakan penyisihan penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

The management believes that the amount of allowance for impairment losses in 2009 is adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible other receivables. In 2011 and 2010, the allowance for impairment losses on other receivables was not established, because the management believes that such receivables were collectible.

Page 166: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 50 -

Piutang karyawan, piutang bunga dan piutang asuransi diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari piutang karyawan ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini. Nilai wajar dari piutang lain-lain, kecuali piutang karyawan, adalah nilai tercatatnya.

Employee receivables, interest receivables and insurance receivables are classified as loans and receivables, measured at amortized cost using the effective interest rate method. The fair value of employee receivables is determined by discounting the estimated future cash flows using current interest rates. The fair value of other receivable, except employee receivables, is its carrying amount.

Piutang karyawan merupakan pinjaman keuangan biasa, pinjaman untuk pembiayaan pemilikan rumah dan kendaraan bermotor yang diberikan kepada direksi dan karyawan dengan tingkat bunga 0% - 6% per tahun. Jangka waktu pinjaman 1 - 8 tahun dan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah 1 bulan sampai dengan 95 bulan.

Employee receivables represent ordinary financial loans, housing and car loans for directors and employees with annual interest rates of 0% - 6%. Employee receivables are due within 1 - 8 years and have remaining periods from statement of financial position date to maturity date for 1 – 95 months.

Piutang lain-lain kepada pihak ketiga terutama merupakan uang muka untuk kegiatan operasional dan piutang asuransi.

Other receivables to third parties primarily represent advances for operational activities and insurance receivables.

11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 11. PREPAID EXPENSES

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Sewa 3.225.834 2.973.103 2.002.014 Rent

Beban ditangguhkan Deferred expense

Pihak berelasi 673.808 1.258.037 2.358.039 Related party

Pihak ketiga 645.833 281.762 38.560 Third parties

Asuransi 372.123 334.024 276.687 Insurance

Lainnya 186.165 216.423 65.667 Others

Jumlah 5.103.763 5.063.349 4.740.967 Total

12. ASET SEWA OPERASI Akun ini terutama merupakan aset Perusahaan yang disewaoperasikan kepada Bank Pan Indonesia (pihak berelasi) berupa bangunan (rukan) dan operasi perjanjian sewa dengan PT Panin Life untuk kendaraan bermotor. Perjanjian sewa untuk bangunan memiliki periode sewa selama 10 tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2020. Perjanjian sewa untuk kendaraan bermotor memiliki periode sewa 3 dan 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 2014 (Catatan 33).

12. LEASED ASSETS This account represents operating lease agreements between the Company and Bank Pan Indonesia (a related party) for buildings such as office-house buildings and operating lease agreements with PT Panin Life (a related party) for motor vehicles. Lease agreements for buildings have lease period of 10 year and will mature in 2020. Lease agreements for motor vehicles have lease periods of 3 and 5 years and will mature in 2014 (Note 33).

Page 167: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 51 -

Rincian dari aset sewa operasi pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The detail of leased assets as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2011 Additions Deductions Reclassification 2011

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biaya perolehan Cost

Tanah 1.945.500 - - - 1.945.500 Land

Bangunan 1.354.500 - - - 1.354.500 Building

Kendaraan bermotor 24.406.029 3.973.550 2.425.025 - 25.954.554 Motor vehicles

Jumlah 27.706.029 3.973.550 2.425.025 - 29.254.554 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Bangunan 733.688 67.725 - - 801.413 Building

Kendaraan bermotor 16.244.881 2.903.592 2.378.524 - 16.769.949 Motor vehicles

Jumlah 16.978.569 2.971.317 2.378.524 - 17.571.362 Total

Jumlah Tercatat 10.727.460 11.683.192 Net Carrying Value

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2010 Additions Deductions Reclassification 2010

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biaya perolehan Cost

Tanah 1.945.500 - - - 1.945.500 Land

Bangunan 1.354.500 - - - 1.354.500 Building

Kendaraan bermotor 22.305.029 5.301.000 3.200.000 - 24.406.029 Motor vehicles

Jumlah 25.605.029 5.301.000 3.200.000 - 27.706.029 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Bangunan 665.963 67.725 - - 733.688 Building

Kendaraan bermotor 16.264.214 2.697.667 2.717.000 - 16.244.881 Motor vehicles

Jumlah 16.930.177 2.765.392 2.717.000 - 16.978.569 Total

Jumlah Tercatat 8.674.852 10.727.460 Net Carrying Value

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2009 Additions Deductions Reclassification 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biaya perolehan Cost

Tanah 1.945.500 - - - 1.945.500 Land

Bangunan 1.354.500 - - - 1.354.500 Building

Kendaraan bermotor 20.286.219 822.460 - 1.196.350 22.305.029 Motor vehicles

Jumlah 23.586.219 822.460 - 1.196.350 25.605.029 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Bangunan 598.238 67.725 - - 665.963 Building

Kendaraan bermotor 13.250.995 2.979.774 - 33.445 16.264.214 Motor vehicles

Jumlah 13.849.233 3.047.499 - 33.445 16.930.177 Total

Jumlah Tercatat 9.736.986 8.674.852 Net Carrying Value

Page 168: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 52 -

Beban penyusutan untuk tahun 2011, 2010 and

2009 masing-masing sebesar Rp 2.971.317

ribu, Rp 2.765.392 ribu dan Rp 3.047.499 ribu.

Depreciation expenses amounted to

Rp 2,971,317 thousand, Rp 2,765,392 thousand

and Rp 3,047,499 thousand in 2011, 2010 and

2009, respectively.

Keuntungan penjualan aset sewa operasi pada

tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Gain on sales of leased assets in 2011 and 2010

are as follows:

2011 2010

Rp'000 Rp'000

Jumlah tercatat 46.501 483.000 Net Carrying Value

Harga jual 780.000 1.158.494 Selling price

Keuntungan penjualan aset Gain on sales of leased

sewa operasi (Catatan 27) 733.499 675.494 assets (Note 27)

Perusahaan memiliki dua bidang tanah yang

disewa operasi di Ruko Permata Hijau Blok D18

dan D17 dengan hak legal berupa Hak Guna

Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh)

tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal

8 Januari 2028. Manajemen berpendapat tidak

terdapat masalah dengan perpanjangan hak

atas tanah karena seluruh tanah diperoleh

secara sah dan didukung dengan bukti

pemilikan yang memadai.

The Company owns two leased land at Ruko

Permata Hijau Blok D18 and D17 with Building

Use Right (HGB) for 20 (twenty) years expiring

on January 8, 2028. Management believes that

there will be no difficulty in the extension of the

land rights since all the land was acquired

legally and supported by sufficient evidence of

ownership.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat

aset sewa operasi lebih rendah daripada nilai

yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak

dibentuk penurunan nilai aset sewa operasi.

Management believes that the carrying value of

leased assets are lower than the recoverable

amount, and therefore there is no impairment of

leased assets.

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan

2009, seluruh aset sewa operasi, kecuali tanah,

telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran,

kecurian dan risiko lainnya kepada PT Panin

Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna

(pihak berelasi) dengan jumlah pertanggungan

masing-masing sebesar Rp 18.688.450 ribu,

Rp 18.248.000 ribu dan Rp 14.020.000 ribu .

Manajemen berpendapat bahwa nilai

pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi

kemungkinan kerugian atas aset yang

dipertanggungkan.

As of December 31, 2011, 2010 and 2009

leased asset, except for land, are insured

against fire, theft and other possible risks to

PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha

Guna (related parties) for Rp 18,688,450

thousand, Rp 18,248,000 thousand and

Rp 14,020,000 thousand, respectively.

Management believes that the insurance

coverage is adequate to cover possible losses

on the assets insured.

Page 169: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 53 -

13. ASET TETAP 13. PREMISES AND EQUIPMENT

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2011 Additions Deductions Reclassification 2011

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biaya perolehan Cost

Pemilikan langsung Direct ownership

Tanah 1.987.181 1.161.700 - - 3.148.881 Land

Bangunan 3.137.819 1.331.050 - - 4.468.869 Building

Prasarana kantor 3.697.886 1.842.803 - - 5.540.689 Leasehold improvement

Peralatan kantor 8.454.928 2.617.593 - - 11.072.521 Office equipment

Kendaraan bermotor 17.740.499 9.955.150 1.819.613 - 25.876.036 Motor vehicle

Perabotan kantor 1.794.878 172.660 - - 1.967.538 Office furniture and fixtures

Jumlah 36.813.191 17.080.956 1.819.613 - 52.074.534 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Pemilikan langsung Direct ownership

Bangunan 694.918 173.529 - - 868.447 Building

Prasarana kantor 2.343.117 702.719 - - 3.045.836 Leasehold improvement

Peralatan kantor 5.853.432 1.169.570 - - 7.023.002 Office equipment

Kendaraan bermotor 9.064.920 3.739.691 1.418.705 - 11.385.906 Motor vehicle

Perabotan kantor 1.340.228 215.121 - - 1.555.349 Office furniture and fixtures

Jumlah 19.296.615 6.000.630 1.418.705 - 23.878.540 Total

Jumlah Tercatat 17.516.576 28.195.994 Net Carrying Value

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2010 Additions Deductions Reclassification 2010

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biaya perolehan Cost

Pemilikan langsung Direct ownership

Tanah 1.534.204 452.977 - - 1.987.181 Land

Bangunan 1.965.796 1.172.023 - - 3.137.819 Building

Prasarana kantor 3.248.583 449.303 - - 3.697.886 Leasehold improvement

Peralatan kantor 7.238.266 1.300.679 84.017 - 8.454.928 Office equipment

Kendaraan bermotor 12.355.237 6.364.630 979.368 - 17.740.499 Motor vehicle

Perabotan kantor 1.683.620 150.969 39.711 - 1.794.878 Office furniture and fixtures

Jumlah 28.025.706 9.890.581 1.103.096 - 36.813.191 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Pemilikan langsung Direct ownership

Bangunan 562.444 132.474 - - 694.918 Building

Prasarana kantor 1.674.579 668.538 - - 2.343.117 Leasehold improvement

Peralatan kantor 4.802.494 1.124.983 74.045 - 5.853.432 Office equipment

Kendaraan bermotor 7.041.866 2.717.002 693.948 - 9.064.920 Motor vehicle

Perabotan kantor 1.053.016 323.862 36.650 - 1.340.228 Office furniture and fixtures

Jumlah 15.134.399 4.966.859 804.643 - 19.296.615 Total

Jumlah Tercatat 12.891.307 17.516.576 Net Carrying Value

Page 170: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 54 -

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2009 Additions Deductions Reclassification 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biaya perolehan Cost

Pemilikan langsung Direct ownership

Tanah 1.269.800 264.404 - - 1.534.204 Land

Bangunan 1.130.200 835.596 - - 1.965.796 Building

Prasarana kantor 2.516.797 810.316 78.530 - 3.248.583 Leasehold improvement

Peralatan kantor 7.810.607 782.032 1.354.373 - 7.238.266 Office equipment

Kendaraan bermotor 14.281.837 1.465.610 2.195.860 (1.196.350) 12.355.237 Motor vehicle

Perabotan kantor 1.836.569 118.238 271.187 - 1.683.620 Office furniture and fixtures

Jumlah 28.845.810 4.276.196 3.899.950 (1.196.350) 28.025.706 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Pemilikan langsung Direct ownership

Bangunan 485.044 77.400 - - 562.444 Building

Prasarana kantor 1.230.690 521.879 77.990 - 1.674.579 Leasehold improvement

Peralatan kantor 4.515.186 1.250.428 963.120 - 4.802.494 Office equipment

Kendaraan bermotor 6.701.316 1.918.950 1.544.955 (33.445) 7.041.866 Motor vehicle

Perabotan kantor 896.271 337.744 180.999 - 1.053.016 Office furniture and fixtures

Jumlah 13.828.507 4.106.401 2.767.064 (33.445) 15.134.399 Total

Jumlah Tercatat 15.017.303 12.891.307 Net Carrying Value

Keuntungan penjualan aset tetap pada tahun 2011, 2010 dan 2009 sebagai berikut:

Gain on sales of premises and equipment in 2011, 2010 and 2009 are as follows:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Jumlah tercatat 400.908 298.453 1.132.886 Net Carrying Value

Harga jual 1.182.200 717.248 1.409.850 Selling price

Keuntungan penjualan aset Gain on sales of premises and

tetap (Catatan 27) 781.292 418.795 276.964 equipment (Note 27)

Beban penyusutan untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 6.000.630 ribu, Rp 4.966.859 ribu dan Rp 4.106.401 ribu (Catatan 29).

Depreciation expenses amounted to Rp 6,000,630 thousand, Rp 4,966,859 thousand and Rp 4,106,401 thousand in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 29).

Perusahaan memiliki tiga bidang tanah di Depok, Bogor dan Manado dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 4 Juni 2035, 10 Januari 2040 dan 5 Mei 2030. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Company owns land in Depok, Bogor and Manado with Building Use Right (HGB) for 30 (thirty) years expiring on June 4, 2035, January 10, 2040 and May 5, 2030. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since the land was acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset tetap.

Management believes that the net carrying value of premises and equipment is lower than the recoverable value, as such there was no impairment in value of premises and equipment.

Page 171: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 55 -

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna (pihak berelasi) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 23.799.465 ribu, Rp 19.073.355 ribu dan Rp 9.195.585 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang ditangguhkan.

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, premises and equipment, except for land, are insured against fire, theft and other possible risks to PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha Guna (related parties) for Rp 23,799,465 thousand, Rp 19,073,355 thousand and Rp 9,195,585 thousand, respectively. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible asset losses on the assets insured.

14. ASET LAIN-LAIN 14. OTHER ASSETS

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Jaminan yang dikuasakan kembali,

bersih setelah dikurangi Foreclosed collateral, net of

penyisihan penurunan nilai allowance for decline in value of

sebesar Rp 3.376.870 ribu tahun Rp 3,376,870 thousand in 2011

2011 dan Rp 640.632 ribu and Rp 640,632 thousand

tahun 2010 18.036.942 7.534.439 - in 2010

Lainnya 525.310 525.424 496.786 Others

Jumlah 18.562.252 8.059.863 496.786 Total

Jaminan yang dikuasakan kembali Foreclosed collateral Jaminan yang dikuasakan kembali merupakan jaminan piutang pembiayaan konsumen berupa kendaraan yang telah diambil alih oleh Perusahaan.

Foreclosed collateral represents consumer financing collateral in the form of vehicles that have been foreclosed by the Company.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Rp'000 Rp'000

Saldo awal tahun 640.632 - Balance as beginning of year

Penyisihan tahun berjalan 5.679.862 640.632 Provision for the year

Penghapusan (2.943.624) - Write-off

Saldo akhir tahun 3.376.870 640.632 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tersebut.

Management believes that the allowance for decline in value of foreclosed collateral is adequate to cover potential losses.

Page 172: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 56 -

15. UTANG BANK

15. BANK LOANS

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pihak berelasi Related party

Bank Pan Indonesia 412.035.367 495.526.902 160.230.033 Bank Pan Indonesia

Pihak ketiga Third parties

Bank Central Asia 226.070.460 151.566.808 79.055.556 Bank Central Asia

Bank Negara Indonesia 221.422.908 217.234.051 - Bank Negara Indonesia

Bank Danamon Indonesia 161.147.202 - - Bank Danamon Indonesia

Bank Mandiri 148.210.107 827.314 27.040.442 Bank Mandiri

Bank International Indonesia 104.355.044 29.927.938 - Bank International Indonesia

Bank Permata 74.994.881 16.409.908 - Bank Permata

Bank ICBC Indonesia 62.395.302 96.226.451 - Bank ICBC Indonesia

Bank Hana 46.992.035 25.306.496 - Bank Hana

Bank Victoria International 28.123.244 52.726.705 49.319.444 Bank Victoria International

Bank CIMB Niaga 8.301.662 - - Bank CIMB Niaga

Bank Capital 2.500.000 - - Bank Capital

Bank Sinarmas - 3.811.555 14.499.307 Bank Sinarmas

Bank Windu Kentjana International - - 47.701.555 Bank Windu Kentjana International

Jumlah pihak ketiga 1.084.512.845 594.037.226 217.616.304 Total third parties

Jumlah 1.496.548.212 1.089.564.128 377.846.337 Total

Rata – rata tertimbang suku bunga efektif untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing adalah 11,09% dan 11,30% per tahun.

Weighted average effective interest rate in 2011 and 2010 are 11.09% and 11.30% per annum, respectively.

Utang bank diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas keuangan lainnya, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Bank loans are classified as other financial liabilities measured at amortized cost using the effective interest rate.

Utang bank memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Perusahaan terpapar

risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value

interest rate risk) dan risiko suku bunga atas

arus kas (cash flow interest rate risk).

Bank loans are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.

Nilai wajar untuk utang bank dengan bunga mengambang didasarkan pada kuotasi harga di pasar. Estimasi nilai wajar dari utang bank dengan bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk utang baru dengan jangka waktu yang serupa. Nilai wajar dari aset keuangan ini pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.496.578.146 ribu dan Rp 1.102.323.582 ribu (Catatan 37).

The aggregate fair values with floating interest rate are calculated based on quoted market prices. The estimated fair value of bank loans with fixed interest rate where quoted market prices are not available, is determined by discounting the estimated future cash flows using a current yield curve appropriate for similar term of bank loans. The fair value of such financial liability amounted to Rp 1,496,578,146 thousand and Rp 1,102,323,582 thousand as of December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 37).

Bank Pan Indonesia (Panin)

Bank Pan Indonesia (Panin)

Pada tanggal 17 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas berikut ini:

Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 25.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 17 September 2010. Tingkat bunga 12,00% per tahun.

On September 17, 2009, the Company obtained the following facilities:

Overdraft facility with a maximum credit limit of Rp 25,000,000 thousand and a term of 12 months ending September 17, 2010. This loan bears interest at a rate of 12.00% per annum.

Page 173: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 57 -

Pinjaman Tetap I dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 200.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 42 bulan yang berakhir tanggal 17 Maret 2013. Tingkat bunga per tahun sebesar 10,50%, 11,00% dan 11,50% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, saldo pinjaman tetap masing-masing sebesar Rp 63.055.555 ribu, Rp 128.750.000 ribu dan Rp 159.305.556 ribu.

Fixed Loan facilities I with a maximum credit limit of Rp 200,000,000 thousand with a term of 42 months ending March 17, 2013. These loans bear interest at rates of 10.50%, 11.00% and 11.50% per annum for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, outstanding balance of fixed loan facilities amounted to Rp 63,055,555 thousand, Rp 128,750,000 thousand and Rp 159,305,556 thousand, respectively.

Berdasarkan surat dari Panin No. 249/FIT/EXT/09 tanggal 11 Nopember 2009, tingkat bunga per tahun untuk pinjaman tetap dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,25%, 10,75% dan 11,25%.

Based on a letter from Panin No. 249/FIT/EXT/09 dated November 11, 2009, the interest rates per annum for fixed loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.25%, 10.75% and 11.25%, respectively.

Berdasarkan Surat dari Panin No. 022/FIT/EXT/10 tanggal 12 Pebruari 2010, tingkat bunga per tahun untuk pinjaman tetap dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,00%, 10,50% dan 11,00%.

Based on a letter from Panin No. 022/FIT/EXT/10 dated February 12, 2010, the interest rates per annum for fixed loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.00%, 10.50% and 11.00%, respectively.

Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap II dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 100.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 42 bulan yang berakhir 1 Oktober 2013. Tingkat bunga per tahun sebesar 10,00%, 10,50% dan 11,00% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo Pinjaman Tetap II masing-masing sebesar Rp 41.944.444 ribu dan Rp 76.944.445 ribu.

On April 1, 2010, the Company obtained a Fixed Loan Facility II with a maximum credit limit of Rp 100,000,000 thousand, with a term of 42 months and will mature on October 1, 2013. Interest rates per annum are 10.00%, 10.50% and 11.00%, respectively, for the loan period of 1 year, 2 years and 3 years. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of Fixed Loan II amounted to Rp 41,944,444 thousand and Rp 76,944,445 thousand, respectively.

Berdasarkan Surat dari Panin No. 131/FIT/EXT/10 tanggal 24 Mei 2010, tingkat bunga per tahun untuk channeling dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 9,75%, 10,25% dan 10,75% dan untuk pinjaman rekening koran sebesar 11,75%. Tingkat bunga tersebut berlaku untuk pencairan fasilitas mulai tanggal 26 Mei 2010.

Based on a letter from Panin No. 131/FIT/EXT/10 dated May 24, 2010, the interest rates per annum for channeling with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 9.75%, 10.25% and 10.75% and for overdraft facility is 11.75%, respectively. Such interest rate is applicable for loans disbursed beginning on May 26, 2010.

Berdasarkan Surat Perubahan Perjanjian Kredit dari Panin No. 001/FIT-PRK/LEG/09/Per.II tanggal 14 Oktober 2010, Panin menyetujui permohonan Perusahaan untuk:

Memperpanjang Pinjaman Rekening Koran menjadi jatuh tempo pada tanggal 17 September 2011 dan menambah fasilitas kredit tersebut menjadi sebesar Rp 50.000.000 ribu. Tingkat bunga 11,00% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, saldo pinjaman rekening koran masing-masing sebesar nihil, Rp 14.850.284 ribu dan Rp 924.477 ribu.

Based on the Letter for Amendment of Credit Agreement from Panin No. 001/FIT-PRK/LEG/09/Per.II dated October 14, 2010, Panin approved the Company’s requests to:

Extend the term of Overdraft facility to expire on September 17, 2011 and increase the maximum credit limit to Rp 50,000,000 thousand. This facility bears interest at a rate of 11.00% per annum. As of December 31, 2011, 2010 and 2009 the outstanding balance of the overdraft facility amounted to nil, Rp 14,850,284 thousand and Rp 924,477 thousand, respectively.

Page 174: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 58 -

Memberikan Pinjaman Tetap III dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 200.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2014. Tingkat bunga per tahun sebesar 9,75%, 10,25% dan 10,75% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo Pinjaman Tetap III masing-masing sebesar Rp 129.305.556 ribu dan Rp 195.972.222 ribu.

Grant Fixed Loan Facility III with a maximum credit limit of Rp 200,000,000 thousand with a term of 36 months ending April 14, 2014. This loan bears interest at rates of 9.75%, 10.25% and 10.75% per annum for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of Fixed Loan III amounted to Rp 129,305,556 thousand and Rp 195,972,222 thousand, respectively.

Berdasarkan surat dari Panin No. 001/FIT-PRK/LEG/09/per.III tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman Tetap IV dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 200.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan yang berakhir tanggal 16 Juni 2014. Tingkat bunga per tahun sebesar 9,75%, 10,25% dan 10,75% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo Pinjaman Tetap IV masing-masing sebesar Rp 138.055.556 ribu dan Rp 80.000.000 ribu.

Based on a letter from Panin No. 001/FIT-PRK/LEG/09/per.III dated December 16, 2010, the Company obtained a Fixed Loan Facility IV with a maximum credit limit of Rp 200,000,000 thousand, with a term of 36 months ending June 16, 2014. Interest rates per annum are 9.75%, 10.25% and 10.75%, respectively, for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years. On December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of Fixed Loan IV amounted to Rp 138,055,556 thousand and Rp 80,000,000 thousand, respectively.

Berdasarkan perubahan perjanjian kredit No. 001/FIT-PRK/LEG/09/per.IV tanggal 28 April 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tetap V sebesar Rp 150.000.000 ribu dengan jangka waktu fasilitas pinjaman selama 42 bulan terhitung mulai tanggal 28 April 2011 dan akan berakhir pada tanggal 28 Oktober 2014. Tingkat bunga per tahun sebesar 9,75%, 10,25% dan 10,75% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo Pinjaman Tetap V sebesar Rp 40.277.778 ribu.

Based on a amendment credit facility No. 001/FIT-PRK/LEG/09/per.IV dated April 28, 2011, the Company obtained a Fixed Loan Facility V with a maximum credit limit of Rp 150,000,000 thousand, with a term of 42 months starting April 28, 2011 and will expire on October 28, 2014. Interest rates per annum are 9.75%, 10.25% and 10.75%, respectively, for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years. As of December 31, 2011, the outstanding balance of Fixed Loan V amounted to Rp 40,277,778 thousand.

Berdasarkan Surat dari Panin No. 187/DFI/EXT/11 tanggal 3 Agustus 2011, tingkat bunga per tahun untuk channeling dan pinjaman tetap dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 9,25%, 9,75% dan 10,25% dan untuk pinjaman rekening koran sebesar 10,00%. Tingkat bunga tersebut berlaku untuk pencairan fasilitas mulai tanggal 3 Agustus 2011.

Based on a letter from Panin No. 187/DFI/EXT/11 dated August 3, 2011, the interest rates per annum for channeling and fixed loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 9.25%, 9.75% and 10.25% and for overdraft facility is 10.00%, respectively. Such interest rate is applicable for loans disbursed beginning on August 3, 2011.

Berdasarkan Surat dari Panin No. 244/DFI/EXT/11 tanggal 3 Oktober 2011, Panin menyetujui perpanjangan Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp 50.000.000 ribu, akan jatuh tempo 17 September 2012 dengan suku bunga 10,00 % per tahun.

Based on a letter from Panin No. 244/DFI/EXT/11 dated October 3, 2011, Panin approved a request to extend the over draft facility of Rp 50,000,000 thousand and will expire on September 17, 2012 and interest rate of 10.00% per annum.

Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Panin pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 603.523 ribu dan Rp 990.049 ribu.

Total unamortized transaction costs associated with the loan from Panin as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 603,523 thousand and Rp 990,049 thousand, respectively.

Page 175: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 59 -

Bank Central Asia (BCA)

Bank Central Asia (BCA)

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober 2006 dari BCA, Perusahaan mendapatkan

fasilitas kredit Installment Loan 2 dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 13,50% per tahun. Jaminan berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8). Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan telah dilunasi pada tanggal 26 Juni 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009,

saldo fasilitas Installment Loan 2 adalah sebesar Rp 7.166.667 ribu.

Based on the Announcement Letter of Loan Granted from BCA No.1259/GBK/2006, dated October 20, 2006, the Company obtained an Installment Loan 2 facility amounting to Rp 100,000,000 thousand for working capital with a maturity period of 3 years and bears interest at a fixed rate of 13.50% per annum. This facility is secured by net investment in finance leases and customer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of this credit facility (Notes 7 and 8). The credit facility had matured and the loan had been fully paid on June 26, 2010. As of December 31, 2009, outstanding Installment Loan 2 facility amounted to Rp 7,166,667 thousand.

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 1585/GBK/2007 tanggal 23 Oktober 2007 dari BCA, Perusahaan mendapatkan

fasilitas kredit Installment Loan 3 dengan jumlah maksimum Rp 200.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 10,50% per tahun. Jaminan berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8). Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 28 Juli 2011. Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 9.111.111 ribu dan Rp 71.888.889 ribu.

Based on the Announcement Letter of Loan Granted from BCA No. 1585/GBK/2007 dated October 23, 2007, the Company obtained an Installment Loan 3 facility amounting to Rp 200,000,000 thousand for working capital with a maturity period of 3 years and bears interest at fixed rate of 10.50% per annum. This facility is secured by net investment in finance leases and customer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of this credit facility (Notes 7 and 8). The loan had been fully paid on July 28, 2011. As of December 31, 2010 and 2009 the outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 9,111,111 thousand and Rp 71,888,889 thousand, respectively.

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No. 30317/GBK/2010 tanggal 12 Mei 2010 dari BCA dan sesuai dengan Akte Perubahan Keempat atas Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 17 Mei 2010 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit

Installment Loan 4 dengan jumlah maksimum Rp 150.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 11,00% per tahun. Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah maksimum Rp 25.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 12 bulan dan suku bunga tetap 10,50% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan

2010, saldo fasilitas Installment Loan 4 masing-masing sebesar Rp 88.888.889 ribu, dan Rp 138.888.888 ribu.

Based on the Announcement Letter of Loans Granted from BCA No. 30317/GBK/2010 dated May 12, 2010 and in accordance with the Fourth Amendment on Deed of Loan Agreement No. 11 dated May 17, 2010 of Arnasya A. Pattinama, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained additional Installment Loan 4 facility at a maximum amount of Rp 150,000,000 thousand for working capital with a maturity period of 3 years and bears interest at a fixed rate of 11.00% per annum. In addition, the Company also obtained a credit facility in the form of Overdraft (PRK) at a maximum amount of Rp 25,000,000 thousand for working capital purposes for a period of 12 months and bears an annual floating interest rate of 10.50%. As of December 31, 2011 and 2010, outstanding Installment Loan 4 facility amounted to Rp 88,888,889 thousand and Rp 138,888,888 thousand, respectively.

Page 176: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 60 -

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 30303/GBK/2011 tanggal 13 Juli 2011, Perusahaan memperoleh persetujuan permohonan tambahan PRK menjadi Rp 50.000.000 ribu dengan suku bunga 10,00 %

floating per tahun dan penambahan fasilitas

Installment Loan 5 sebesar Rp 150.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja pembiayaan Perusahaan dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 10,50 % per tahun. Suku bunga pada saat penarikan sebesar 10,00% tetap per tahun untuk jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo fasilitas

Installment Loan 5 sebesar Rp 138.055.556 ribu, sedangkan saldo PRK pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar nihil dan Rp 4.193.484 ribu.

Based on the Announcement Letter of Loans Granted from BCA No. 30303/GBK/2011 dated July 13, 2011, the Company obtained additional overdraft facility to a maximum amount of Rp 50,000,000 thousand and bears interest at a floating rate of 10.00% per annum and obtained additional Installment Loan 5 facility at a maximum amount of Rp 150,000,000 thousand for working capital purposes with a maturity period of 3 years and bears interest at a fixed rate of 10.50% per annum. On the disbursement date, the interest rate is 10.00% fixed per annum for a period of 3 years. As of December 31, 2011, the outstanding Installment Loan 5 facility amounted to Rp 138,055,556 thousand, meanwhile outstanding Overdraft facility as of December 31, 2011 and 2010 amounted to nil and Rp 4,193,484 thousand, respectively.

Perusahaan memberikan jaminan berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).

The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases and customer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Notes 7 and 8).

Perusahaan diwajibkan antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/harga dari agunan tidak kurang dari 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali, perbandingan antara seluruh liabilitas terhadap total ekuitas

(debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1.

The Company is obliged to among others, preserve, keep and maintain the value/price of collateral not less than an amount equivalent to 105% from total principal outstanding balance of credit facility which has been drawn and not yet repaid and the debt to equity ratio of not more than 8:1.

Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BCA pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 873.985 ribu dan Rp 626.675 ribu.

Total unamortized transaction costs associated with the loan from BCA as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 873,985 thousand and Rp 626,675 thousand, respectively.

Bank Negara Indonesia (BNI)

Bank Negara Indonesia (BNI)

Pada tanggal 30 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja dengan jangka waktu 1 - 4 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,50% per tahun untuk tenor 1 - 3 tahun dan 13,50% per tahun untuk tenor 4 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo Pinjaman Tetap masing-masing sebesar Rp 222.255.135 ribu dan Rp 218.144.652 ribu.

On November 30, 2010, the Company obtained a credit facility in the form of Fixed Loan for Working Capital with a term of 1 - 4 years at a maximum amount of Rp 300,000,000 thousand with a fixed interest rate of 12.50% per annum for loan with a term of 1 - 3 years and 13.50% per annum for loan with a term of 4 years. On December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of Fixed Loan amounted to Rp 222,255,135 thousand and Rp 218,144,652 thousand, respectively.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 8).

The Company provided collateral in the form of consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Note 8).

Page 177: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 61 -

Berdasarkan surat dari BNI No. KSN/2/8160 tanggal 8 Desember 2010, terdapat penurunan tingkat suku bunga menjadi 10,25% per tahun untuk tenor 1 - 2 tahun, 10,50% per tahun untuk tenor 3 tahun dan 12,50% per tahun untuk tenor 4 tahun.

Based on a letter from BNI No. KSN/2/8160 dated December 8, 2010, the interest rate was decreased to 10.25% per annum for loans with a term of 1 - 2 years, 10.50% per annum for loans with a term of 3 years and 12.50% per annum for loans with a term of 4 years.

Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/5/752 tanggal 24 Agustus 2011 bahwa tingkat suku bunga menjadi 10,00% per tahun untuk tenor 1 -3 tahun dan 12,50% per tahun untuk tenor 4 tahun.

Based on a letter from BNI No. SLN/5/752 dated August 24, 2011, the interest rate was decreased to 10.00% per annum for loans with a term of 1 - 3 years and 12.50% per annum for loans with a term of 4 years.

Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/5/267/R tanggal 27 Desember 2011, Perusahaan memperoleh perpanjangan sementara jangka waktu fasilitas kredit untuk 3 bulan sejak tanggal 15 Desember 2011 sampai dengan tanggal 14 Maret 2012 dengan tingkat suku bunga 10,00% untuk tenor 1 - 3 tahun, dan 12,50 % untuk tenor 4 tahun.

Based on a letter from BNI No. SLN/5/267/R dated December 27, 2011, the Company obtained a temporary extending credit facility for a term of 3 months starting December 15, 2011 upto March 14, 2012 with a fixed interest rate of 10.00% per annum for loans with a term of 1 - 3 years and 12.50% per annum for loans with a term of 4 years.

Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BNI pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 832.227 ribu dan Rp 910.601 ribu.

Total unamortized transaction costs associated with the loan from BNI as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 832,227 thousand and Rp 910,601 thousand, respectively.

Bank Danamon Indonesia Bank Danamon Indonesia Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 27 Januari 2011 dari Rismalena Kasri, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan

memperoleh fasilitas pinjaman berjangka (Term

Loan) sebesar Rp 200.000.000 ribu dengan suku bunga 10,50%, 10,75% dan 11,00% per tahun, masing-masing untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp 156.745.000 ribu.

Based on Credit Agreement No. 16 dated January 27, 2011 of Rismalena Kasri, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a credit facility in the form of Term Loan amounted to Rp 200,000,000 thousand with interest rate per annum of 10.50%, 10.75% and 11.00% for a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively. As of December 31, 2011, the outstanding balance of Term Loan amounted to Rp 156,745,000 thousand.

Berdasarkan surat No. 0107/CBD-FCS/0411 tanggal 6 April 2011 beserta adendumnya yang terakhir No. 0120/CBD-FCS/0411 tanggal 29 April 2011 dari Danamon terdapat perubahan ketentuan suku bunga fasilitas sebesar 10,75% per tahun untuk jangka waktu 3 tahun.

Based on a letter from Danamon No. 0107/CBD-FCS/0411 dated April 6, 2011 and its latest amendments No. 0120/CBD-FCS/0411 dated April 29, 2011, the interest rate was decreased to 10.75% per annum for loans with a term of 3 years.

Berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 21 Juni 2011, yang dibuat oleh notaris Rismalena Kasri, S.H., Perusahaan

memperoleh fasilitas modal kerja (working

capital) sebesar Rp 250.000.000 ribu dengan suku bunga tetap untuk 3 bulan pertama sebesar 9,50% per tahun. Fasilitas ini sudah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 23 Nopember 2011.

Based on Credit Agreement No. 25 dated June 21, 2011 of Rismalena Kasri, S.H., the Company obtained a credit facility for working capital purposes amounted to Rp 250,000,000 thousand, with a fixed interest rate per annum of 9.50% for the first 3 months. This loan has been fully paid by the Company on November 23, 2011.

Page 178: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 62 -

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 284/PP&PWK/KB/CBD/XI/2011 tanggal 30 Nopember 2011, Danamon memberikan fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 50.000.000 ribu dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2013 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,50% pertahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 saldo pinjaman sebesar Rp 5.000.000 ribu.

Based on Credit Agreement No. 284/PP&PWK/KB/CBD/XI/2011 dated November 30, 2011, Danamon granted working capital facility amounting to Rp 50,000,000 thousand and will mature on January 27, 2013 with a fixed interest rate per annum of 9.50%. As of December 31, 2011, the outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 5,000,000 thousand.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).

The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases and consumer finance receivables from third parties at an amount equivalent to 100% of the outstanding balance of credit facility (Notes 7 and 8).

Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Danamon pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 597.798 ribu.

Total unamortized transaction costs associated with the loan from Danamon as of December 31, 2011 amounted to Rp 597,798 thousand.

Bank Mandiri (Mandiri) Pada tanggal 25 Januari 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000.000 ribu dari Mandiri dalam bentuk fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dengan aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau kendaraan roda empat merk Mitsubishi.

Bank Mandiri (Mandiri) On January 25, 2006, the Company obtained a credit facility at a maximum amount of Rp 200,000,000 thousand from Mandiri in the form of Revolving Working Capital Loan on aflopend per batch disbursement to increase working capital for financing the purchase of heavy equipment and/or Mitsubishi’s four-wheeled vehicles.

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit No. CBC.OTO/105/2006 jangka waktu fasilitas kredit diperpanjang menjadi 4,5 tahun terhitung sejak 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli 2010. Tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,00%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga pertahun untuk alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan 16,00%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 22 Nopember 2006.

Based on the Notice of Loan Approval No. CBC.OTO/105/ 2006, the facility credit term was rescheduled to 4.5 years, from January 27, 2006 up to July 26, 2010. Interest rates per annum for vehicles (cars) with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 15.00%, 15.25% and 15.50%, respectively. The interest rates per annum for heavy equipment with terms of 1 year, 2 years and 3 years are 15.50%, 15.75% and 16.00%, respectively. The interest rate changes are effective for loans disbursed on or after November 22, 2006.

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Penawaran Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja No. CBC.OTO/015/X/2007 tanggal 4 Oktober 2007 jangka waktu fasilitas pembiayaan adalah 54 bulan terhitung mulai tanggal 27 Juli 2007 sampai dengan 26 Januari 2012 dengan rincian sebagai berikut : a. Jangka waktu penarikan maksimum 18

bulan sampai dengan tanggal 26 Januari 2009 dan dapat diperpanjang kembali;

b. Jangka waktu angsuran end user, maksimal 36 bulan sejak tanggal penarikan fasilitas kredit.

Based on the Notice of Loan Approval and Extension of Loan Period No. CBC.OTO/015/X/ 2007 dated October 4, 2007, the term of credit facilities was rescheduled to 54 months, from July 27, 2007 up to January 26, 2012, with detail as follows: a. The maximum term of drawdown was 18

months up to January 26, 2009 and can be reextended.

b. The maximum term of installment was 36 months since the date of drawdown credit facilities.

Page 179: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 63 -

Berdasarkan Surat No. CBC.OTO/042/2007 tanggal 9 Oktober 2007, tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dan alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,50%, 10,75% dan 11,00%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 10 Oktober 2007.

Based on the letter No. CBC.OTO/042/2007, dated October 9, 2007, interest rates per annum for vehicles (cars) and heavy equipment with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.50%, 10.75% and 11.00%, respectively. The changes are effective for loans disbursed on or after October 10, 2007.

Berdasarkan surat No. CBC.OTO/773/VI/2008 tertanggal 12 Juni 2008, tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 12,75%, 13,00% dan 13,25%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 16 Juni 2008.

Based on letter No. CBC.OTO/773/VI/2008 dated June 12, 2008, the interest rate per annum for vehicles (cars) with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 12.75%, 13.00%, and 13.25%, respectively. The changes are effective for loans disbursed on or after June 16, 2008.

Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1508/IX/2008 tertanggal 19 September 2008, tingkat bunga per tahun dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 13,25%, 13,75% dan 14,50%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 1 Oktober 2008.

Based on letter No. CBC.OTO/1508/IX/2008 dated September 19, 2008, the interest rates per annum with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 13.25%, 13.75% and 14.50%, respectively. The changes are effective for loans disbursed on or after October 1, 2008.

Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 32 tanggal 14 April 2011, Perusahaan menerima fasilitas Kredit Modal Kerja dari Mandiri sebesar Rp 250.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,50%, 10,75% dan 11,00%. Jangka waktu kredit 54 bulan, terdiri dari jangka waktu penarikan 18 bulan dan jangka waktu angsuran maksimal 36 bulan.

Based on Deed of Working Capital Credit Agreement No. 32 dated April 14, 2011, the Company obtained a credit facility from Mandiri at a maximum amount of Rp 250,000,000 thousand in the form of Revolving Working Capital Loan. The interest rates per annum with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.50%, 10.75% and 11.00%, respectively. The term of the credit facility is 54 months, consists of maximum drawdown term of 18 months and maximum installment term of 36 months.

Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1252/2011 tanggal 1 Agustus 2011, tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,25%, 10,50% dan 10,75%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 2 Agustus 2011.

Based on letter No. CBC.OTO/1252/2011 dated August 1, 2011, the interest rates per annum with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.25%, 10.50% and 10.75%, respectively. The interest rates changes are effective for loans disbursed on or after August 2, 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp 148.838.631 ribu, Rp 827.814 ribu dan Rp 27.040.442 ribu.

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the outstanding balance of loan amounted to Rp 148,838,631 thousand, Rp 827,814 thousand and Rp 27,040,442 thousand, respectively.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 111% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).

The Company provides fiduciary collateral in the form of net investment in finance leases and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 111% of the outstanding balance of credit facility (Notes 7 and 8).

Page 180: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 64 -

Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Perusahaan tidak diperkenankan melakukan tindakan sebagai berikut: memindahtangankan barang jaminan, melunasi utang Perusahaan kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 tahun sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang mewakili saham dan pengurus dari Panin.

As long as the credit facility has not been settled, without the written agreement from Mandiri, the Company is not allowed to do the following actions: handover the collaterals, to settle due to shareholders, pay dividend more than 50% of 1 year previous profit, take a part of dividend or capital for non business interest and personal interest, and not allowed to change the Company's management and shareholders who representing shares and management of Panin.

Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Mandiri pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 628.524 ribu dan Rp 500 ribu.

Total unamortized transaction costs associated with the loan from Mandiri as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 628,524 thousand and Rp 500 thousand, respectively.

Bank International Indonesia (BII) Pada tanggal 21 Desember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Berjangka (PB) dengan jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 150.000.000 ribu yaitu PB 1 (untuk pembiayaan otomotif) sebesar Rp 120,000,000 ribu dan PB 2 (untuk pembiayaan alat berat) sebesar Rp 30.000.000 ribu, dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun untuk piutang kurang dari sama dengan 1 tahun dan 10,75% per tahun untuk piutang lebih dari 1 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo fasilitas pinjaman berjangka masing-masing sebesar Rp 104.533.333 ribu dan Rp 30.000.000 ribu.

Bank International Indonesia (BII) On December 21, 2010, the Company obtained a Term Loan (TL) credit facility with a term of 3 years for a maximum amount of Rp 150,000,000 thousand, i.e. TL 1 (for otomotive financing) of Rp 120.000.000 thousand and TL 2 (for heavy equipment financing) of Rp 30,000,000 thousand, with a fixed interest rate of 10.50% per annum for loan period less than or equal to 1 year and 10.75% per annum for loan period greater than 1 year. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of term loan facility amounted to Rp 104,533,333 thousand and Rp 30,000,000 thousand, respectively.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).

The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 7 and 8).

Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BII pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 178.289 ribu dan Rp 72.062 ribu.

Total unamortized transaction costs associated with the loan from BII as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 178,289 thousand and Rp 72,062 thousand, respectively.

Bank Permata (Permata) Bank Permata (Permata) Berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan No. 30 tanggal 28 Juli 2010 yang disahkan oleh Sjarmeini S. Chandra, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Consumer Asset Purchase (CAPR) dari Permata dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000 ribu dengan tenor pembiayaan 36 bulan dengan tingkat bunga 10,75% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp 75.268.022 ribu dan Rp 16.490.983 ribu.

Based on the Deed of Credit Agreement on Vehicle Financing Receivable No. 30 dated July 28, 2010 of Sjarmeini S. Chandra, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a Consumer Asset Purchase (CAPR) credit facility from Permata with a maximum amount of Rp 100,000,000 thousand for a period of 36 months and bears interest at 10.75% per annum. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of this facility amounted to Rp 75,268,022 thousand and Rp 16,490,983 thousand, respectively.

Page 181: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 65 -

Berdasarkan surat No. 087/PB/Multifinance-FI/II/11 tanggal 9 Pebruari 2011 dari Permata terdapat perubahan suku bunga piutang pembiayaan konsumen menjadi sebesar 11,00% per tahun untuk tenor 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun.

Based on a letter from Permata No. 087/PB/Multifinance-FI/II/11 dated February 9, 2011, the interest rate of consumer financing receivables was changed to 11.00% per annum for a term of 1 year, 2 years and 3 years.

Berdasarkan surat No. 125/PB/Multifinance-FI/III/11 tanggal 17 Maret 2011 dari Permata terdapat perubahan suku bunga piutang pembiayaan konsumen menjadi sebesar 10,75% per tahun untuk tenor 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun.

Based on a letter from Permata No. 125/PB/Multifinance-FI/III/11 dated March 17, 2011, the interest rate of consumer financing receivables was changed to 10.75% per annum for a term of 1 year, 2 years and 3 years.

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 8 Agustus 2011 dihadapan Notaris Sjarmeini S. Chandra, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh Fasilitas Money Market Line (MM) sebesar Rp 200.000.000 ribu dengan tenor pembiayaan sampai dengan 30 Nopember 2011 atau maksimal 6 bulan bulan dengan tingkat bunga tetap 9,50% per tahun. Pinjaman ini telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 26 Nopember 2011.

Based on the Deed of Credit Agreement No. 25 dated August 8, 2011 of Sjarmeini S. Chandra, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a Money Market (MM) credit facility from Permata with a maximum amount of Rp 200,000,000 thousand for a financing period up to November 30, 2011 or for a maximum term of 6 months and bears interest at 9.50% per annum. This loan has been fully paid by the Company on November 26, 2011.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).

The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 100% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 7 and 8).

Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Permata pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 273.141 ribu dan Rp 81.075 ribu.

Total unamortized transaction costs associated with the loan from Permata as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 273,141 thousand and Rp 81,075 thousand, respectively.

Bank ICBC Indonesia (ICBC) Bank ICBC Indonesia (ICBC)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 157 tanggal 21 Juli 2010 yang dibuat oleh Notaris Mellyani Noor Shandra, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap untuk modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 53.000.000 ribu dengan jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 10,50% per tahun (floating). Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo pinjaman tetap masing-masing sebesar Rp 29.444.444 ribu dan Rp 47.111.111 ribu.

Based on the Deed of Loan Agreement No. 157 dated July 21, 2010 of Notary Mellyani Noor Shandra, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a maximum Fixed Loan amounting to Rp 53,000,000 thousand for working capital with a term of 3 years and bears interest at a floating rate of 10.50% per annum. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of fixed loan facility amounted to Rp 29,444,444 thousand and Rp 47,111,111 thousand, respectively.

Berdasarkan surat No. 445/MKT/ICBC-CBII/XI/2010 tanggal 16 Nopember 2010 dari ICBC, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000 ribu dengan jangka waktu 36 bulan dan tingkat bunga sebesar 10,00% (floating). Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo pinjaman atas tambahan fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 33.333.333 ribu dan Rp 50.000.000 ribu.

Based on a letter from ICBC No. 445/MKT/ICBC-CBII/XI/2010 dated November 16, 2010, the Company obtained an additional Fixed Loan facility with a maximum credit limit of Rp 50,000,000 thousand and a term of 36 months and bears interest at a floating rate of 10.00% per annum. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of this additional loan facility amounted to Rp 33,333,333 thousand and Rp 50,000,000 thousand, respectively.

Page 182: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 66 -

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 137 tertanggal 25 Juli 2011, Perusahaan

memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap (Demand

Loan) sebesar Rp100.000.000 ribu untuk jangka waktu 4 bulan dengan suku bunga 9,50% per

tahun floating. Pinjaman ini telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 28 Nopember 2011.

Based on the Deed of Loan Agreement No. 137 dated July 25, 2011, the Company obtained a maximum Fixed Loan (Demand Loan) amounting to Rp 100,000,000 thousand with a term of 4 months and bears interest at a floating rate of 9.50% per annum. This loan has been fully paid by the Company on November 28, 2011.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7).

The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Note 7).

Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari ICBC pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 382.474 ribu dan Rp 884.660 ribu.

Total unamortized transaction costs associated with the loan from ICBC as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 382,474 thousand and Rp 884,660 thousand, respectively.

Bank Hana (Hana)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang No. 23 tanggal 7 Mei 2010 yang dibuat oleh Notaris Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, S.H., Mkn., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000 ribu dengan jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar

11,00% per tahun (fixed 1 tahun pertama dan

floating tahun kedua dan ketiga). Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo fasilitas pinjaman berjangka masing-masing sebesar Rp 15.948.779 ribu dan Rp 25.407.352 ribu.

Bank Hana (Hana)

Based on the Deed of Credit Agreement and Credit Acknowledgement No. 23 dated May 7, 2010 of Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, S.H., Mkn., notary in Jakarta, the Company obtained a installment credit facility with a maximum amount of Rp 30,000,000 thousand for a period of 3 years with interest at 11.00% per annum (year for first year and floating for second and third year). On December 31, 2011 and 2010 the outstanding balance of term loan facility amounted to Rp 15,948,779 thousand and Rp 25,407,352 thousand, respectively.

Berdasarkan surat No. 23/504/PN/KRED tanggal 15 Maret 2011, Perusahaan memperoleh penambahan fasilitas Pinjaman Angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 11,00% per tahun untuk tenor 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo fasilitas pinjaman angsuran sebesar Rp 31.196.163 ribu.

Based on a letter No. 23/504/PN/KRED dated March 15, 2011, the Company obtained an additional Installment Loan facility with a maximum credit limit of Rp 40,000,000 thousand and a term of 3 years and bears interest rate of 11.00% per annum. As of December 31, 2011, the outstanding balance of installment loan facility amounted to Rp 31,196,163 thousand.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).

The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 100% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 7 and 8).

Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Hana pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 152.907 ribu dan Rp 100.856 ribu.

Total unamortized transaction costs associated with the loan from Hana as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 152,907 thousand and Rp 100,856 thousand, respectively.

Page 183: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 67 -

Bank Victoria International (Victoria)

Pada tanggal 29 April 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun. Pemberian kredit ini maksimal 95% dari investasi neto sewa pembiayaan yang dijaminkan (Catatan 7).

Bank Victoria International (Victoria) On April 29, 2008, the Company obtained a credit facility in the form of Revolving Installment Fixed Loan with terms of 1, 2 and 3 years at a maximum amount of Rp 30,000,000 thousand with a fixed interest rate of 11.00% per annum. The maximum amount of loan granted is 95% of the net investment in finance leases used as collateral (Note 7).

Berdasarkan surat No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 tanggal 8 Desember 2009, Perusahaan memperoleh penambahan fasilitas kredit Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum menjadi sebesar Rp 55.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun (floating) untuk tenor 3 tahun dan fasilitas pinjaman rekening koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun. Keduanya memiliki jangka waktu fasilitas 1 tahun sejak pengikatan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, saldo fasilitas pinjaman tetap masing-masing sebesar Rp 28.227.778 ribu, Rp 52.930.556 ribu dan Rp 49.319.444 ribu sedangkan fasilitas pinjaman rekening koran bersaldo nihil.

Based on letter No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 dated December 8, 2009, the Company obtained an additional Fixed Loan facility at a maximum amount of Rp 55,000,000 thousand with a floating interest rate of 12.00% per annum for a term of 3 years and an overdraft facility with a maximum credit limit of Rp 5,000,000 thousand with a interest rate of 12.00% per annum. Both facilities have a term of 1 year since the signing of the loan agreement and subject to extension. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the outstanding balance of fixed loan facility amounted to Rp 28,227,778 thousand, Rp 52,930,556 thousand and Rp 49,319,444 thousand, respectively, while the outstanding balance of overdraft facility was nil.

Berdasarkan surat No. 047/SKM-KSP/VIC/XII/09 tanggal 23 Desember 2009, tingkat suku bunga per tahun sebesar 11,75% untuk penarikan fasilitas kredit fixed loan yang dilakukan dari tanggal 22 sampai dengan 31 Desember 2009.

Based on letter No. 047/SKM-KSP/VIC/XII/09 dated December 23, 2009, fixed loan credit facility withdrew on or after December 22, 2009 up to December 31, 2009 bears interest at a rate of 11.75% per annum.

Berdasarkan surat No. 002/SKM-KSP/VIC/III/10 tanggal 10 Maret 2010, tingkat suku bunga per tahun sebesar 11,50%.

Based on letter No 002/SKM-KSP/VIC/III/10 dated March 10, 2010, the interest rate per annum is 11.50%.

Berdasarkan surat No. 024/KSM-KSP/VIC/XI/10 tanggal 23 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut :

Based on letter No. 024/KSM-KSP/VIC/XI/10 dated November 23, 2010, the Company obtained the following extension of credit facility:

Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000.000 ribu dengan tingkat bunga ditentukan pada saat pencairan (pencairan dilakukan dengan tingkat bunga 10,50%);

Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun.

Working Capital Loan PTDA revolving years 1, 2 and 3 with a maximum loan amount of Rp 55,000,000 thousand and with an interest rate determined at the time of disbursement (disbursement were made at interest rate of 10.50%);

Overdraft facility (PRK) with a maximum of Rp 5,000,000 thousand and bears interest at a rate of 12.00% per annum.

Page 184: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 68 -

Berdasarkan surat No. 055/KSM-KSP/VIC/XI/11 tanggal 30 Nopember 2011, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut :

Based on letter No. 055/KSM-KSP/VIC/XI/11 dated November 30, 2011, the Company obtained the following extension of credit facility:

Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000.000 ribu dengan tingkat bunga ditentukan pada saat pencairan (pencairan dilakukan dengan tingkat bunga 10,00%);

Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 10,00% per tahun.

Working Capital Loan PTDA revolving years 1, 2 and 3 with a maximum loan amount of Rp 55,000,000 thousand and with an interest rate determined at the time of disbursement (disbursement were made at interest rate of 10.00%);

Overdraft facility (PRK) with a maximum of Rp 5,000,000 thousand and bears interest at a rate of 10.00% per annum.

Jangka waktu kedua fasilitas kredit tersebut berlaku sampai dengan 14 April 2012.

The term of both credit facilities are valid up to April 14, 2012.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7).

The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Note 7).

Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Victoria pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 104.534 ribu dan Rp 203.851 ribu.

Total unamortized transaction costs associated with the loan from Victoria as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 104,534 thousand and Rp 203,851 thousand, respectively.

Bank CIMB Niaga (CIMB Niaga) Bank CIMB Niaga (CIMB Niaga)

Berdasarkan perjanjian kredit No. 417/CB/JKT/2010 tanggal 29 Desember 2010, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit berupa Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari CIMB Niaga dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000 ribu dengan jangka waktu 36 bulan dan tingkat bunga tetap 11,00% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman transaksi khusus sebesar Rp 8.333.333 ribu.

Based on the Deed of Credit Facility Agreement No. 417/CB/JKT/2010 dated December 29, 2010, the Company obtained a credit facility in the form of Special Transaction Loan (STL) from CIMB Niaga with a maximum facility of Rp 100,000,000 thousand, for a term of 36 months and a fixed interest rate of 11.00 % per annum. The outstanding balance of Special Trasaction Loan (STL) as of December 31, 2011 is Rp 8,333,333 thousand.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 110% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 8).

The Company provided collateral in the form of consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 110% of the outstanding balance of the credit facility (Note 8).

Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari CIMB Niaga pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 31.671 ribu.

Total unamortized transaction costs associated with the loan from CIMB Niaga as of December 31, 2011 amounted to Rp 31,671 thousand.

Page 185: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 69 -

Bank Capital (Capital) Bank Capital (Capital)

Berdasarkan Akte Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 02 tanggal 14 April 2010 oleh Arman Lany, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit sebagai berikut:

Based on the Deed of Extension Banking Facility Agreement No. 02 dated April 14, 2010 of Arman Lany, SH, notary in Jakarta, the Company obtained credit facilities as follows:

Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000.000 ribu dengan jangka waktu 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2011. Tingkat bunga 12,50% per tahun.

Overdraft facility (PRK) with the principal amount not exceeding Rp 5,000,000 thousand with a term of 12 months ending April 14, 2011. The interest rate is 12.50% per annum.

Pinjaman Angsuran Berjangka dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 45.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2011. Tingkat bunga 10,50% per tahun.

Installment Term Loan with the principal amount not exceeding Rp 45,000,000 thousand for a term of 12 months ending April 14, 2011. The interest rate is 10.50% per annum.

Berdasarkan surat dari Capital No. 032/MKT/KP/III/11 tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan memperoleh perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit sebagai berikut:

Based on a letter from Capital No. 032/MKT/KP/III/11 dated March 31, 2011, the Company obtained an extension and additional credit facility as follows:

Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000.000 ribu dengan jangka waktu 12 bulan diperpanjang sampai dengan 14 April 2012. Tingkat bunga 10,50% per tahun. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar nihil.

Overdraft facility (PRK) with a maximum amount of Rp 5,000,000 thousand with a term of 12 months was extended up to April 14, 2012. The interest rate is 10.50% per annum. The outstanding balance as of December 31, 2011 and 2010 is nil, respectively.

Pinjaman Angsuran Berjangka dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 45.000.000 ribu diubah menjadi Pinjaman Aksep Money Market I sebesar Rp 40.000.000 ribu dan diperpanjang sampai dengan 14 April 2012. Tingkat bunga 10,50% per tahun. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 and 2010 masing-masing sebesar nihil.

Installment Term Loan with a maximum amount of Rp 45,000,000 thousand was changed into Money Market I Loan amounted to Rp 40,000,000 thousand and was extended up to April 14, 2012. The interest rate is 10.50% per annum. The outstanding balance as of December 31, 2011 and 2010 is nil, respectively.

Pinjaman Aksep Money Market II sebesar Rp 15.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2012. Tingkat bunga 10,50% per tahun. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 2.500.000 ribu.

Money Market II Demand Loan with a maximum amount of Rp 15,000,000 thousand and a term of 12 months was extended up to April 14, 2012. The interest rate is 10.50% per annum. The outstanding balance as of December 31, 2011 is Rp 2,500,000 thousand.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).

The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 7 and 8).

Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Capital pada tanggal 31 Desember 2011 adalah nihil.

Total unamortized transaction costs associated with the loan from Capital as of December 31, 2011 is nil.

Page 186: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 70 -

Bank Sinarmas (Sinarmas) Pada tanggal 21 Januari 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk

fasilitas term loan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000 ribu dengan batas waktu penarikan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Tingkat bunga tetap sebesar 10,50% untuk tahun pertama sedangkan untuk tahun kedua dan ketiga akan ditentukan kemudian. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo fasilitas pinjaman tetap sebesar Rp 3.816.445 ribu dan Rp 14.499.307 ribu. Fasilitas kredit ini telah jatuh tempo pada tanggal 30 April 2011 dan telah dilunasi.

Bank Sinarmas (Sinarmas) On January 21, 2008, the Company obtained a credit facility in the form of term loan at a maximum amount of Rp 30,000,000 thousand with a drawdown period of 6 months from the signing date of the credit agreement. This loan bears interest at a rate of 10.50% per annum for the first year, while the interest rate for the second and third year will be determined later. As of December 31, 2010 and 2009, outstanding balance of fixed loan facility amounted to Rp 3,816,445 thousand and Rp 14,499,307 thousand, respectively. The credit facility had matured on April 30, 2011 and the loan had been fully paid.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).

The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases and consumer finance receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 7 and 8).

Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Sinarmas pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 4.890 ribu.

Total unamortized transaction costs associated with the loan from Sinarmas as of December 31, 2010 amounted to Rp 4,890 thousand.

Bank Windu Kentjana International Bank Windu Kentjana International Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan memakai Jaminan No. 19 tanggal 7 Oktober 2009 yang disahkan oleh Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap dengan jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,00% per tahun. Saldo pinjaman tetap pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 47.701.555 ribu. Pada tanggal 18 Mei 2010, Perusahaan sudah melakukan pelunasan atas pinjaman tersebut.

Based on the Deed of Credit Agreement No. 19 dated October 7, 2009 of Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a credit facility in the form of Fixed Loan with a term of 3 years with a maximum amount to Rp 50,000,000 thousand with a fixed interest rate of 13.00% per annum. Outstanding balance of fixed loan as of December 31, 2009 amounted Rp 47,701,555 thousand. On May 18, 2010 the Company had fully paid the loan.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 125% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7).

The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases from third parties at an amount equivalent to 125% of the outstandings balance of credit facility (Note 7).

Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan di atas, serta pembayaran bunga, pokok pinjaman dan pelunasan pinjaman sesuai jadwal.

The Company has complied with all of the above covernants and has paid the interest, loan principal and fully paid the credit facilities as scheduled.

Page 187: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 71 -

16. UTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA

16. OTHER PAYABLES TO THIRD PARTIES

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Titipan setoran nasabah 31.301.331 49.757.956 15.329.255 Customer temporary deposit

Lain-lain 396.290 287.357 270.657 Others

Jumlah 31.697.621 50.045.313 15.599.912 Total

Titipan setoran nasabah diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas lainnya, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar titipan setoran nasabah adalah sebesar nilai tercatatnya.

Customer temporary deposits are classified as others financial liabilities, measured at amortized cost using the effective interest rate. The fair value of customer temporary deposit is its carrying amount.

17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

17. ACCRUED EXPENSES

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pihak berelasi Related party

Bunga atas hutang bank 4.023.936 2.177.249 - Interest on bank loans

Pihak ketiga Third parties

Bunga atas hutang bank 15.989.382 2.471.399 1.743.195 Interest on bank loans

Bonus 8.000.000 6.000.000 8.500.000 Bonuses

Pendidikan dan pelatihan 528.713 - 838.616 Educational and training

Jasa profesional 483.150 424.175 1.049.400 Professional fees

Barang cetakan 110.000 300.000 700.000 Printings

Pemeliharaan komputer Computer and office

dan alat kantor - 200.000 1.680.436 maintenance

Jumlah pihak ketiga 25.111.245 9.395.574 14.511.647 Total third parties

Jumlah 29.135.181 11.572.823 14.511.647 Total

Bunga atas utang bank diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas lainnya, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar bunga atas utang bank adalah sebesar nilai tercatatnya.

Interest on bank loan are classified as others financial liabilities, measured at amortized cost using the effective interest rate. The fair value of interest on bank loans is its carrying amount.

18. PENDAPATAN DITANGGUHKAN – BERSIH

18. DEFERRED INCOME - NET

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pihak berelasi Related party

Pendapatan sewa (Catatan 33) 1.755.000 2.295.000 150.000 Rental income (Note 33)

Pihak ketiga Third parties

Pendapatan bunga 9.870.745 10.774.517 11.510.184 Interest income

Pendapatan potongan premi

asuransi 499.786 2.086.931 - Income on insurance discount

Pendapatan provisi anjak piutang - - 857.516 Fee on factoring receivables

Jumlah pihak ketiga 10.370.531 12.861.448 12.367.700 Total third parties

Jumlah 12.125.531 15.156.448 12.517.700 Total

Page 188: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 72 -

Pendapatan Sewa

Rental Income

Merupakan sewa diterima di muka atas transaksi sewa operasi antara Perusahaan dengan Panin (pihak berelasi) berupa bangunan rukan di Permata Hijau untuk jangka waktu 10 tahun berakhir 19 April 2010. Perjanjian sewa ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 April 2020.

This represents deferred rental income from operating lease transactions between the Company and Panin (a related party) for the office house in Permata Hijau for 10 years and matured on April 19, 2010. This lease agreement had been extended and will mature on April 19, 2020.

Sewa diterima di muka yang diakui sebagai pendapatan sewa operasi untuk tahun 2011, 2010, dan 2009 masing-masing sebesar Rp 540.000 ribu, Rp 555.000 ribu dan Rp 600.000 ribu.

Deferred rental income recognized as operating lease income amounted to Rp 540,000 thousand, Rp 555,000 thousand and Rp 600,000 thousand in 2011, 2010 and 2009, respectively.

Pendapatan Bunga

Interest Income

Saldo pendapatan bunga yang ditangguhkan untuk tahun 2011, 2010 dan 2009, merupakan pendapatan yang ditangguhkan atas kapitalisasi tunggakan bunga investasi neto sewa pembiayaan yang direstrukturisasi, yang pengakuan pendapatannya dilakukan secara proporsional berdasarkan penerimaan angsuran pokok yang akan jatuh tempo pada 9 Juni 2012.

The outstanding balance of interest income in 2011, 2010 and 2009 represents deferred overdue interest income of net investment in finance leases which was restructured, on which the income is recognized proportionally based on principal installment received will be matured on June 9, 2012.

Amortisasi pendapatan bunga diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 903.772 ribu, Rp 735.667 ribu dan Rp 317.816 ribu.

Amortization of interest income is recognized as finance lease income amounted to Rp 903,772 thousand, Rp 735,667 thousand and Rp 317,816 thousand in 2011, 2010, and 2009, respectively.

19. UTANG PAJAK

19. TAXES PAYABLE

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pajak penghasilan badan

- tahun berjalan (Catatan 31) 29.905.634 24.303.379 18.564.240 Corporate income tax (Note 31)

Pajak penghasilan Income tax

Pasal 4 ayat 2 3.420 47.668 - Article 4 (2)

Pasal 21 238.040 903.157 719.210 Article 21

Pasal 23 107.313 119.647 62.019 Article 23

Pasal 25 6.898.683 4.331.630 4.565.430 Article 25

Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 108.158 99.747 9.633 Value Added Tax - Net

Jumlah 37.261.248 29.805.228 23.920.532 Total

20. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

20. BONDS ISSUED - NET

Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Bonds issued are classified as other financial liabilities measured at amortized cost using the effective interest rate.

Page 189: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 73 -

Surat berharga yang diterbitkan memiliki suku bunga tetap sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Estimasi nilai wajar dari surat berharga yang diterbitkan dengan bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk surat berharga yang diterbitkan baru dengan jangka waktu yang serupa. Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 1.000.399.654 ribu (Catatan 37).

Bonds issued are arranged at fixed interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk. The estimated fair value of bond issue with fixed interest rate where quoted market prices are not available, is determined by discounting the estimated future cash flows using a current yield curve appropriate for similar term of bond issue. The fair value of such financial liabilities amounted to Rp 1,000,399,654 thousand as of December 31, 2011 (Note 37).

Obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

Bonds issued by the Company are as follows:

2011

Rp '000

Nilai nominal Nominal value

Obligasi Clipan Finance III Tahun 2011 Clipan Finance III Year 2011 Bonds

Seri A 248.000.000 Series A

Seri B 123.000.000 Series B

Seri C 629.000.000 Series C

Obligasi yang beredar 1.000.000.000 Outstanding bonds

Diskonto yang belum di amortisasi (10.974.347) Unamortized discount

Bersih 989.025.653 Net

Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 Merupakan obligasi nilai nominal sebesar Rp 1.000.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari:

Clipan Finance III Year 2011 Bonds Represents bonds with a total nominal value of Rp 1,000,000,000 thousand, bearing a fixed interest rate, which were offered at 100% of nominal value and consist of:

Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 248.000.000 ribu berjangka waktu 370 hari dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 13 Nopember 2012.

Series A with a nominal value of Rp 248,000,000 thousand, has a term of 370 days, with a fixed interest rate of 8.75% per annum and matures on November 13, 2012.

Seri B dengan jumlah pokok sebesar

Rp 123.000.000 ribu berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Nopember 2013.

Series B with a nominal value of Rp 123,000,000 thousand, has a term of 24 months, with a fixed interest rate 9.75% per annum and matures on November 8, 2013.

Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 629.000.000 ribu berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Nopember 2014.

Series C with a nominal value of Rp 629,000,000 thousand, has a term of 36 months, with a fixed interest rate of 10.25% per annum and matures on November 8, 2014.

Pembayaran kupon pertama untuk seri A, B dan C dilakukan pada tanggal 8 Pebruari 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 13 Nopember 2012 untuk Seri A, tanggal 8 Nopember 2013 untuk Seri B dan tanggal 8 Nopember 2014 untuk Seri C.

The first interest coupon for series A, B and C was paid on February 8, 2012 while the last interest coupon will be paid on November 13, 2012 for Series A, on November 8, 2013 for Series B and on November 8, 2014 for Series C.

Page 190: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 74 -

Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 919/PEF-Dir/VII/2011 tanggal 18 Juli 2011, Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus) untuk periode 14 Juli 2011 sampai dengan 1 Juni 2012.

Based on the result of PT. Pefindo’s assessment No. 919/PEF-Dir/VII/2011 dated July 18, 2011, the rating for Clipan Finance III Year 2011 Bonds for the period of July 14, 2011 until June 1, 2012 is A+ (Single A Plus).

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan anjak piutang yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 60% dari jumlah utang pokok obligasi (Catatan 7, 8 dan 9).

The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases, consumer financing receivables and factoring receivables from third parties at an amount equivalent to 60% of the outstanding balance of the bonds (Notes 7, 8 and 9).

Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadwal.

The trustee for the bonds issued is PT Bank Mega Tbk. The Company has complied with all covenants, paid the interest and has to pay the principal of the bonds through KSEI as scheduled.

21. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

21. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION

Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 428, 315 dan 383 karyawan masing-masing untuk tahun 2011, 2010 dan 2009.

The Company records defined post-employment benefits for its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 428, 315 and 383 for 2011, 2010 and 2009, respectively.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:

The details of post-employment benefits expense recognized in statement of comprehensive income are as follows:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biaya jasa kini 1.491.574 1.025.696 865.543 Current service cost

Biaya bunga 661.481 515.637 505.365 Interest cost

Amortisasi dari biaya jasa lalu Amortization of unrecognized

yang belum direalisasi - past service cost - Non

Non Vested Benefits 881 881 881 Vested Benefits

Jumlah 2.153.936 1.542.214 1.371.789 Total

Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The post-employment benefit obligations stated in statement of financial position are as follows:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Nilai tunai kewajiban imbalan pasti 10.896.394 7.443.157 5.973.824 Present value of past service liability

Biaya jasa lalu yang belum diakui - Unrecognized past service cost -

Non Vested (3.523) (4.404) (5.285) Non Vested

(Keuntungan) kerugian aktuarial

yang belum diakui (1.917.521) (617.339) (689.339) Unrecognized actuarial loss (gain)

Liabilitas - bersih 8.975.350 6.821.414 5.279.200 Liability - net

Page 191: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 75 -

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The changes in the net liability in statement of financial position are as follows:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Saldo awal tahun 6.821.414 5.279.200 3.907.411 Balance at beginning of year

Beban tahun berjalan 2.153.936 1.542.214 1.371.789 Expense for the year

Saldo akhir tahun 8.975.350 6.821.414 5.279.200 Balance at end of year

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen, PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:

The cost of providing employee benefits is calculated by an independent actuary, PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 using the following key assumptions:

Tingkat diskonto per tahun 7%, 8% dan 10% masing-masing tahun Discount rate per annum

2011, 2010 dan 2009/

7%, 8% and 10% in 2011, 2010 and 2009,

respectively

Tingkat kenaikan gaji per tahun 6%, 6% dan 8% masing-masing tahun Salary increment rate per annum

2011, 2010 dan 2009/

6%, 6% and 8% in 2011, 2010 and 2009,

respectively

Tabel mortalitas 100% TMI2 Mortality table

Tingkat pengunduran diri 5% sampai dengan usia 40 tahun Resignation rate

dan menurun secara bertahap

sampai dengan 0,25% pada usia

50 tahun; dan asumsi tidak ada

pengunduran diri dari peserta

berusia di atas 51 tahun/

5% up to age 40 and reducing

linearly up to 0.25% at age 50; and

assuming no voluntary resignation

occur beyond age 51

Usia pensiun normal 55 tahun/ years Normal pension age

22. MODAL SAHAM

Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

22. CAPITAL STOCK

Based on report from the Securities Administration Bureau, the Company’s stockholders as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:

2011

Jumlah Persentase Jumlah

saham/ pemilikan/ modal disetor/

Number of Percentage Total paid-up

Nama pemegang saham shares of ownership capital stock

Rp'000

Bank Pan Indonesia 2.051.431.264 54,35% 512.857.816 Bank Pan Indonesia

Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill

Emerging Markets Value C 280.000.000 7,42% 70.000.000 Emerging Markets Value C

Masyarakat (masing-masing

di bawah 5%) 1.443.365.229 38,24% 360.841.308 Public (below 5% each)

Jumlah 3.774.796.493 100,00% 943.699.124 Total

Name of stockholders

Page 192: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 76 -

2010

Jumlah Persentase Jumlah

saham/ pemilikan/ modal disetor/

Number of Percentage Total paid-up

Nama pemegang saham shares of ownership capital stock

Rp'000

Bank Pan Indonesia 1.414.783.286 54,35% 353.695.822 Bank Pan Indonesia

Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill

Emerging Markets Value C 225.000.000 8,64% 56.250.000 Emerging Markets Value C

Masyarakat (masing-masing

di bawah 5%) 963.524.640 37,01% 240.881.160 Public (below 5% each)

Jumlah 2.603.307.926 100,00% 650.826.982 Total

Name of stockholders

2009

Jumlah Persentase Jumlah

saham/ pemilikan/ modal disetor/

Number of Percentage Total paid-up

Nama pemegang saham shares of ownership capital stock

Rp'000

Bank Pan Indonesia 1.414.783.286 54,35% 353.695.822 Bank Pan Indonesia

Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill

Emerging Markets Value C 250.000.000 9,60% 62.500.000 Emerging Markets Value C

Indopremier Sekuritas 148.493.500 5,70% 37.123.375 Indopremier Sekuritas

Masyarakat (masing-masing

di bawah 5%) 790.023.358 30,35% 197.505.840 Public (below 5% each)

Jumlah 2.603.300.144 100,00% 650.825.036 Total

Name of stockholders

Berdasarkan Akta No. 37 tanggal 29 Juli 2009 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp 1.040.000.000 ribu yang terbagi atas 4.160.000 ribu saham menjadi Rp 2.603.000.000 ribu yang terbagi atas 10.412.000 ribu saham dengan nilai nominal Rp 250 dan menyesuaikan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp 260.553.645 ribu menjadi Rp 650.824.992 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas IV Tahun 2007.

Based on Deed No. 37 dated July 29, 2009, of Benny Kristianto, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved the increase of the Company’ authorized capital from Rp 1,040,000,000 thousand divided into 4,160,000 thousand shares, to Rp 2,603,000,000 thousand divided into 10,412,000 thousand shares with a par value of Rp 250 and the increase of its issued and paid-up capital from Rp 260,553,645 thousand to Rp 650,824,992 thousand as result of a Limited Public Offering IV Year 2007.

Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 23 September 2011 dari Erni Rohaini, S.H., MBA., notaris di Jakarta, pemegang saham memberi persetujuan Perusahaan untuk menerbitkan 1.171.488.567 saham baru disertai dengan 911.157.774 waran Seri V melalui Penawaran Umum Terbatas V.

Based on Deed No. 11 dated September 23, 2011, of Erni Rohaini, S.H., MBA., notary in Jakarta, the stockholders approved the issuance of 1,171,488,567 new shares with 911,157,774 Series V warrants which were offered to public through Limited Public Offering V.

Pada tanggal 23 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V berdasarkan Surat BAPEPAM-LK No. S-10363/BL/2011. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2011.

On September 23, 2011, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) to execute the Limited Public Offering V based on the BAPEPAM-LK’s letter No. S-10363/BL/2011. On October 7, 2011, the Company’s shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.

Page 193: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 77 -

Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011 dari Erni Rohaini, S.H., MBA., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan dari Rp 650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas V Tahun 2011.

Based on Deed No. 14 dated October 21, 2011, of Erni Rohaini, S.H., MBA., notary in Jakarta, the stockholders approved the Company’s issued and paid-up capital from Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand as result of a Limited Public Offering V Year 2011.

Jumlah waran yang beredar masing-masing sebanyak 911.157.686 Waran Seri V pada tanggal 31 Desember 2011 dan 312.216.897 Waran Seri IV pada tanggal 31 Desember 2009. Waran Seri IV diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas IV sedangkan Waran Seri V diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas V. Masa berlaku Waran Seri V adalah sejak tanggal 9 April 2012 dan berakhir tanggal 6 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 400 per saham, sedangkan masa berlaku Waran Seri IV telah berakhir tanggal 12 Juli 2010. Jumlah waran yang dikonversi menjadi saham untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing- masing sejumlah nihil, 7.782 waran dan 176 waran.

The total outstanding warrants as of December 31, 2011 amounted to 911,157,686 Series V Warrants and as of December 31, 2009 amounted to 312,216,897 Series IV Warrants. Series IV Warrants were issued through the Limited Public Offering IV, while Series V Warrants were issued through the Limited Public Offering V. Series V warrants can be executed from April 9, 2012 up to October 6, 2014, with an exercise price of Rp 400 per share, while Series IV warrants had expired on July 12, 2010. The number of exercised warrants into shares for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 is nil, 7,782 warrants and 176 warrants, respectively.

Penambahan modal tahun 2011, 2010 dan 2009 berasal dari pelaksanaan waran dan penawaran umum saham.

The addition of paid-up capital in 2011, 2010 and 2009 resulted from the exercise of warrants and public offerings.

Tambahan modal disetor merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut:

The additional paid-in capital represents, the excess of the total proceeds over the total par value of shares arising from the sale of shares through public offering, limited public offering, exercise of warrants, stock dividends and share swap, with details as follows:

Rp'000

Saldo per 1 Januari 2009 147.451.658 Balance as of January 1, 2009

Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Additional paid-in capital resulting from

waran seri IV 26 the exercise of series IV warrants

Saldo per 31 Desember 2009 147.451.684 Balance as of December 31, 2009

Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Additional paid-in capital resulting from

waran seri IV 1.167 the exercise of series IV warrants

Saldo per 31 Desember 2010 147.452.851 Balance as of December 31, 2010

Penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas V Received from Limited Public Offering V

sebanyak 1.171.488.567 saham dengan of 1,171,488,567 shares with par

harga penawaran Rp 400 per saham 468.595.427 value of Rp 400 per share

Nilai nominal saham yang dicatat sebagai Amount recorded as issued and paid-up

modal disetor atas pengeluaran capital from issuance of 1,171,488,567

1.171.488.567 saham (292.872.142) shares

Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan Share issuance cost in connection with

dengan Penawaran Terbatas V (13.172.139) Limited Public Offering V

Saldo per 31 Desember 2011 310.003.997 Balance as of December 31, 2011

Page 194: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 78 -

23. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM

23. CASH DIVIDEND AND GENERAL RESERVE

2011 Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 30 tanggal 30 Juni 2011 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2010 sebagai berikut:

2011

As stated in the Deed of the Annual Stockholders’ Meeting No. 30 dated June 30, 2011 of Benny Kristianto, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved the usage of 2010 net income as follows:

a. Pembagian dividen tunai sebesar

Rp 39.049.619 ribu.

a. Declaration of cash dividend amounted to Rp 39,049,619 thousand.

b. Sejumlah Rp 100.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.

b. The amount of Rp 100,000 thousand will be appropriated as general reserve to be in compliance with the Company’s Articles of Association.

c. Sisanya sebesar Rp 161.561.579 ribu digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perusahaan dan dibukukan sebagai laba ditahan.

c. The remaining balance amounted to Rp 161,561,579 thousand will be used for investment purposes and for the Company’s working capital and recorded as retained earnings.

2010

Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 72 tanggal 30 Juni 2010 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2009 sebagai berikut:

a. Pembagian dividen tunai sebesar

Rp 39.049.619 ribu.

b. Sejumlah Rp 100.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.

c. Sisanya sebesar Rp 111.103.496 ribu digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perusahaan dan dibukukan sebagai laba ditahan.

2010

As stated in the Deed of the Annual Stockholders’ Meeting No. 72 dated June 30, 2010 of Benny Kristianto, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved the usage of 2009 net income as follows:

a. Declaration of cash dividend amounted to

Rp 39,049,619 thousand.

b. The amount of Rp 100,000 thousand will be appropriated as general reserve to be in compliance with the Company’s Articles of Association.

c. The remaining balance amounted to

Rp 111,103,496 thousand will be used for investment purposes and for the Company’s working capital and recorded as retained earnings.

2009

Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 64 tanggal 30 Juni 2009 dari Benny Kristanto, S.H., notaris di Jakarta, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2008 sebagai berikut: a. Pembagian dividen tunai sebesar

Rp 13.016.500 ribu. b. Sejumlah Rp 100.000 ribu digunakan

sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.

2009 As stated in the Deed of the Annual Stockholders’ Meeting No. 64 dated June 30, 2009 of Benny Kristanto, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved the usage of 2008 net income as follows: a. Declaration of cash dividend amounted to

Rp 13,016,500 thousand. b. The amount of Rp 100,000 thousand will be

appropriated as general reserve to be in compliance with the Company’s Articles of association.

Page 195: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 79 -

c. Sisanya sebesar Rp 99.757.554 ribu

digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perusahaan dan dibukukan sebagai laba ditahan.

c. The remaining balance amounted to Rp 99,757,554 thousand will be used for investment purposes and for the Company’s working capital and recorded as retained earnings.

24. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN

24. FINANCE LEASE INCOME

Pendapatan sewa pembiayaan merupakan pendapatan yang diperoleh dari transaksi sewa pembiayaan atas alat-alat berat, tongkang, tug boat, mesin-mesin produksi, peralatan dan kendaraan bermotor. Pendapatan sewa pembiayaan yang diperoleh dari investasi neto sewa pembiayaan yang berasal dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 1.714.672 ribu, Rp 898.092 ribu dan Rp 407.909 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

Finance lease income represents income derived from finance lease transactions covering heavy equipments, barge, tug boat, production machineries, equipments and motor vehicles. Finance lease income earned from related parties for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 were Rp 1,714,672 thousand, Rp 898,092 thousand and Rp 407,909 thousand respectively.

Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010, pendapatan sewa pembiayaan yang diperoleh dari investasi neto sewa pembiayaan yang mengalami penurunan nilai adalah sebesar Rp 1.315.578 ribu dan Rp 5.167.656 ribu.

For the years ended December 31, 2011 and 2010, finance lease income earned from the impaired net investment in finance leases were Rp 1,315,578 thousand and Rp 5,167,656 thousand, respectively.

25. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 25. CONSUMER FINANCING INCOME

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pendapatan pembiayaan

konsumen - bruto 359.478.393 191.902.800 115.913.005 Consumer financing income - gross

Dikurangi hak bank-bank Less amounts of the bank's right

sehubungan dengan transaksi on such income relating to

kerjasama penerusan the loan channeling cooperation

pinjaman (Catatan 38) (25.755.368) (55.378.220) (47.351.684) (Note 38)

Bersih 333.723.025 136.524.580 68.561.321 Net

Pendapatan dari transaksi kerjasama

penerusan pinjaman (channeling) untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 12.215.477 ribu, Rp 15.618.195 ribu dan Rp12.793.031 ribu.

Income from loan channeling for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 were Rp 12,215,477 thousand, Rp 15,618,195 thousand and Rp 12,793,031 thousand, respectively.

Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010, amortisasi biaya transaksi yang diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 5.817.216 ribu dan Rp 6.002.797 ribu dan pendapatan pembiayaan konsumen yang diperoleh dari piutang pembiayaan konsumen yang mengalami penurunan nilai adalah masing-masing sebesar Rp 471.881 ribu dan Rp 609.491 ribu.

For the years ended December 31, 2011 and 2010, amortization of transaction costs which are recognized as consumer financing income amounted to Rp 5,817,216 thousand and Rp 6,002,797 thousand, respectively and consumer financial income earned from impaired consumer financing receivables amounted to Rp 471,881 thousand and Rp 609,491 thousand, respectively.

Page 196: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 80 -

26. PENDAPATAN BUNGA

26. INTEREST INCOME

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Deposito berjangka dan jasa giro 5.895.201 2.254.273 5.357.684 Time deposits and current accounts

Obligasi 1.355.630 2.839.585 8.181.275 Bonds

Jumlah 7.250.831 5.093.858 13.538.959 Total

Jumlah pendapatan bunga yang diterima dari pihak berelasi sebesar Rp 7.115.154 ribu, Rp 4.949.461 ribu dan Rp 13.224.685 ribu masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

Total interest income received from the related parties were Rp 7,115,154 thousand, Rp 4,949,461 thousand and Rp 13,224,685 thousand, for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.

27. PENDAPATAN LAIN-LAIN

27. OTHER INCOME

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pendapatan jasa administrasi Administration fees

Pembiayaan konsumen 15.134.095 12.970.997 5.745.897 Consumer financing

Anjak piutang 1.280.029 572.079 415.351 Factoring

Sewa pembiayaan 874.248 1.858.087 2.205.351 Finance lease

Denda keterlambatan pembayaran Penalty for installment and interest

cicilan dan bunga payment

Pembiayaan konsumen 14.356.065 10.837.673 6.130.251 Consumer financing

Sewa pembiayaan 3.804.293 3.660.620 3.080.424 Finance lease

Anjak piutang 551.156 50.779 - Factoring

Keuntungan penghentian kontrak 12.869.993 7.648.527 4.315.709 Gain on termination of contracts

Potongan premi asuransi 6.940.111 2.774.919 7.998.793 Discounts on insurance premium

Provisi sewa pembiayaan 4.693.377 2.414.325 - Fee on net investment in finance leases

Penerimaan kembali piutang

yang dihapus buku 2.388.326 3.686.130 951.135 Receipt from loan written-off

Keuntungan penjualan aset

sewa operasi (Catatan 12) 733.499 675.494 - Gain on sale of leased assets (Note 12)

Keuntungan penjualan investasi Gain on sales of short term

jangka pendek - - 635.800 investments

Keuntungan penjualan dan

penghapusan aset tetap Gain on sale and disposal of

(Catatan 13) 781.292 418.795 276.964 premises and equipment (Note 13)

Provisi anjak piutang - - 640.492 Fee on factoring receivables

Lainnya 5.541.922 3.902.638 1.658.262 Others

Jumlah 69.948.406 51.471.063 34.054.429 Total

Pendapatan jasa administrasi merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan dari jasa administrasi kepada pelanggan dan pengurusan dokumen-dokumen pelanggan.

Administrative fees represent income received by the Company as administration fees to customers and manage the debtor documents.

Keuntungan penghentian kontrak merupakan pinalti atas penghentian kontrak yang dipercepat.

Gain on termination of contracts represent charge upon termination of the contract.

Page 197: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 81 -

28. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA 28. INTEREST AND OTHER FINANCING

EXPENSES

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Beban bunga atas Interest expense on

Hutang bank 186.514.005 53.232.205 36.279.086 Bank loans

Obligasi 15.343.541 - - Bond

Provisi dan administrasi bank 8.177.836 4.979.539 3.586.475 Fee and bank administration

Jumlah 210.035.382 58.211.744 39.865.561 Total

Jumlah beban bunga yang dibayarkan kepada pihak berelasi sebesar Rp 63.193.983 ribu, Rp 30.761.003 ribu dan Rp 4.929.882 ribu masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

Total interest income paid to the related parties were Rp 63,193,983 thousand, Rp 30,761,003 thousand and Rp 4,929,882 thousand, for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.

29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

29. GENERAL AND AMINISTRATION EXPENSES

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Perjalanan dinas 6.028.187 3.623.520 524.747 Travelling

Penyusutan (Catatan 13) 6.000.630 4.966.859 4.106.401 Depreciation (Note 13)

Peralatan dan perlengkapan kantor 4.513.872 2.069.629 1.402.573 Office supplies and stationeries

Sewa 4.305.505 3.811.654 3.434.369 Rental

Komunikasi 4.160.653 3.558.420 2.489.359 Communication

Perijinan, materai dan pajak 4.034.060 1.921.781 932.278 License, stamp duty and taxes

Premi asuransi 1.864.193 1.530.526 1.354.240 Insurance premium

Iklan dan administrasi pencatatan Advertising and stocks recording

efek 1.669.870 691.781 2.227.764 administration

Jasa profesional 1.121.883 450.462 1.376.811 Profesional fee

Pemeliharaan dan perbaikan 224.382 234.538 2.502.328 Repairs and maintenance

Lain-lain 2.929.382 123.783 597.368 Others

Jumlah 36.852.617 22.982.953 20.948.238 Total

Beban umum dan administasi termasuk beban sewa yang dibayarkan kepada pihak berelasi masing–masing sebesar Rp 379.469 ribu, Rp 629.499 ribu dan Rp 786.911 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Beban asuransi yang dibayarkan kepada pihak berelasi sebesar Rp 1.861.998 ribu, Rp 1.530.526 ribu dan Rp 1.354.240 ribu masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

General and administration expenses, including rental paid to related parties were Rp 379,469 thousand, Rp 629,499 thousand and Rp 786,911 thousand, for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. Insurance expenses paid to related parties were Rp 1,861,998 thousand, Rp 1,530,526 thousand and Rp 1,354,240 thousand, for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.

30. BEBAN TENAGA KERJA

30. PERSONNEL EXPENSES

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Gaji dan tunjangan 37.542.828 28.912.047 20.692.571 Salaries and benefits

Gratifikasi dan bonus 10.795.794 3.667.043 5.311.564 Gratuities and bonuses

Lainnya 2.604.615 6.244.794 1.559.069 Others

Jumlah 50.943.237 38.823.884 27.563.204 Total

Page 198: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 82 -

31. PAJAK PENGHASILAN

Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari:

31. INCOME TAX

Tax expense (benefit) of the Company consists of the following:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pajak kini (pajak penghasilan badan) 87.703.862 64.923.711 47.658.912 Current tax (Corporate income tax)

Pajak tangguhan 1.806.932 (515.655) 4.252.276 Deferred tax

Jumlah 89.510.794 64.408.056 51.911.188 Total

Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

Current tax A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Laba sebelum pajak penghasilan Profit before tax based on

menurut laporan laba rugi statement of comprehensive

komprehensif 365.768.157 265.119.254 202.164.303 income

Perbedaan temporer: Temporary differences:

Penyisihan penurunan nilai

jaminan yang dikuasakan Allowance for impairment of

kembali 2.736.238 640.632 - foreclosed colateral

Beban imbalan pasca kerja 2.153.936 1.542.214 1.371.789 Post employment benefit expense

Depreciation of premises and

Penyusutan aset tetap 753.919 732.497 615.456 equipment

Biaya emisi obligasi (10.974.347) - - Bonds issuance expense

Keuntungan yang belum direalisasi Unrealized gain on short term

investasi jangka pendek (355.250) (384.250) - investment

Penyusutan aset sewa operasi (455.580) (446.723) 460.908 Depreciation of leased assets

Penyisihan penurunan nilai aset Allowance for impairment losses

keuangan - - (19.457.256) on financial assets

Jumlah (6.141.084) 2.084.370 (17.009.103) Total

Beban (manfaat) yang tidak dapat

diperhitungkan menurut fiskal: Nondeductible expenses (benefit):

Pendapatan atas aset sewa

operasi (540.000) (2.550.000) (600.000) Revenue from leased assets

Pendapatan bunga yang

sudah dikenakan pajak final (7.250.831) (5.093.858) (13.538.959) Interest income subject to final tax

Pendapatan atas penjualan Income from sales of short term

investasi jangka pendek - (584.800) - investments

Lainnya (1.020.792) 719.876 (805.841) Others

Jumlah (8.811.623) (7.508.782) (14.944.800) Total

Laba kena pajak 350.815.450 259.694.842 170.210.400 Taxable income

Page 199: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 83 -

Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:

The computation of current tax expense and current tax payable are as follows:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Beban pajak kini Current tax expense

25 % x Rp 350.815.450 ribu tahun 2011 87.703.862 - - 25 % x Rp 350,815,450 thousand in 2011

Rp 259.694.842 ribu tahun 2010 - 64.923.711 - Rp 259,694,842 thousand in 2010

28 % x Rp 170.210.400 ribu tahun 2009 - - 47.658.912 28 % x Rp 170,210,400 thousand in 2009

Jumlah 87.703.862 64.923.711 47.658.912 Total

Dikurangi pajak dibayar di muka Less prepaid income taxes

Pasal 23 (148.337) (137.062) (123.019) Article 23

Pasal 25 (57.649.891) (40.483.270) (28.971.653) Article 25

Utang pajak kini (Catatan 19) 29.905.634 24.303.379 18.564.240 Current tax payable (Note 19)

Laba kena pajak dan pajak penghasilan Perusahaan tahun 2010 dan 2009 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

The Company’s taxable income and corporate income tax in 2010 and 2009 are in accordance with the annual corporate income tax returns filed by the Company with the Tax Service Office.

Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih Perusahaan adalah sebagai berikut:

Deferred Tax The details of the Company’s - net deferred tax assets (liabilities) are as follows:

Dikreditkan Dikreditkan Dikreditkan

(dibebankan) (dibebankan) (dibebankan)

ke laporan ke laporan ke laporan

laba rugi/ laba rugi/ laba rugi/

Credited Credited Credited

1 Januari/ (charged) to 31 Desember/ (charged) to 31 Desember/ (charged) to 31 Desember/

January 1, income for December 31, income for December 31, income for December 31,

2009 the year 2009 the year 2010 the year 2011

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Liabilitas imbalan pasca kerja 976.852 342.947 1.319.799 385.554 1.705.353 538.485 2.243.838 Post-employment benefits

Penyisihan penurunan nilai Allowance for impairment on

jaminan yang dikuasakan kembali - - - 160.158 160.158 684.059 844.217 foreclosed collateral

Aset sewa operasi 371.699 115.227 486.926 (111.681) 375.245 (140.128) 235.117 Leased assets

Aset tetap (256.505) 153.864 (102.641) 183.124 80.483 (56.947) 23.536 Premises and equipment

Keuntungan yang belum direalisasi Unrealized gain on

investasi jangka pendek - - - (101.500) (101.500) (88.813) (190.313) short-term investment

Biaya emisi obligasi - - - - - (2.743.587) (2.743.587) Bonds emission expense

Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment on

nilai aset keuangan 4.864.314 (4.864.314) - - - - - losses on financial assets

Jumlah Aset Pajak Tangguhan 5.956.360 (4.252.276) 1.704.084 515.655 2.219.739 (1.806.932) 412.808 Total Deferred Tax Asset

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.

Based on law No. 36/2008, the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective from January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.

Page 200: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 84 -

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efekif yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per statement of

laporan laba rugi komprehensif 365.768.157 265.119.254 202.164.303 comprehensive income

Tarif pajak yang berlaku 91.442.039 66.279.813 56.606.005 Tax expense at effective tax rates

Pengaruh pajak atas manfaat

yang tidak dapat diperhitungkan

menurut fiskal (1.931.245) (1.877.195) (4.694.817) Tax effect of non-taxable income

Penyesuaian atas perubahan tarif pajak - 5.438 - Adjustment for the change tax rates

Beban pajak 89.510.794 64.408.056 51.911.188 Tax expense

32. LABA PER SAHAM

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian:

32. EARNINGS PER SHARE

The computation of basic and diluted earnings per share is based on the following information:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Laba bersih Net income

Laba bersih untuk perhitungan laba Earnings for computation of basic

per saham dasar dan dilusian 276.257.363 200.711.198 150.253.115 and diluted earnings per share

Jumlah saham (dalam angka Number of shares (in full

penuh) Lembar/share Lembar/share Lembar/share amount)

Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of ordinary

biasa untuk perhitungan laba shares for computation of basic

per saham dasar 2.844.024.755 2.603.303.896 2.603.300.051 earnings per share

Pengaruh efek berpotensi saham Effect of dilutive potential ordinary

biasa yang dilutif: shares:

Waran 192.872.813 - - Warrants

Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of ordinary

biasa untuk perhitungan laba shares for computation of dilutive

per saham dilutif 3.036.897.568 2.603.303.896 2.603.300.051 per share

Pada tahun 2011, Perusahaan menghitung laba per saham dilusian karena pengaruh efek berpotensi saham biasa pada tanggal posisi keuangan bersifat dilutif, karena harga pelaksanaan waran lebih rendah dari harga saham Perusahaan di pasar modal tahun 2011.

In 2011, the Company calculates diluted earnings per share because the effect of potential ordinary shares at statement of financial position date are dilutive, because the exercise price of warrants is lower than the Company’s stock price in the stock exchange in 2011.

Pada tahun 2010, Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak terdapat waran yang diterbitkan Perusahaan yang sedang beredar.

In 2010, the Company did not calculate diluted earnings per share because there are no outstanding warrants issued by the Company.

Pada tahun 2009, Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena pengaruh efek berpotensi saham biasa pada tanggal posisi keuangan bersifat antidilutif, karena harga pelaksanaan waran lebih tinggi dari harga saham Perusahaan di pasar modal tahun 2009.

In 2009, the Company did not calculate diluted earnings per share because the effect of potential ordinary shares at statement of financial position date are antidilutive, because the exercise price of warrants is higher than the Company’s stock price in the stock exchange in 2009.

Page 201: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 85 -

33. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Sifat Pihak Berelasi

33. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Nature of Relationship

a. Bank Pan Indonesia adalah entitas induk

dan pemegang saham Utama Perusahaan. a. Bank Pan Indonesia is the parent and

ultimate controlling party of the Company.

b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan:

b. Related parties with the same majority stockholder as the Company:

PT Asuransi Multi Artha Guna PT Asuransi Multi Artha Guna

c. Pihak berelasi yang merupakan entitas yang dikendalikan personil manajemen kunci yang sama dari Perusahaan:

c. Related parties which are entities controlled by same key management personnel of the Company:

PT Panin Life PT Panin Life PT Panin insurance PT Panin insurance

d. PT Cavallino Mitra Jaya dan PT Lollipop

Indonesia merupakan pihak berelasi dengan Perusahaan.

d. PT Cavallino Mitra Jaya and PT Lollipop Indonesia are related party with the Company.

Transaksi-transaksi Berelasi

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak hubungan berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:

Transactions with Related Parties

In normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties. These transactions included, among others, the following:

Penempatan dana kepada Bank Pan

Indonesia dalam bentuk giro dan deposito berjangka serta penerimaan bunga (Catatan 5 dan 26).

Placements of funds with Bank Pan Indonesia in form of current accounts and time deposit and receipt of interest (Notes 5 and 26).

Melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk obligasi Bank Pan Indonesia dan penerimaan bunga (Catatan 6 dan 26).

Short term investments in form of Bank Pan Indonesia Bonds and receipt of interest (Notes 6 and 26).

Melakukan transaksi sewa pembiayaan dengan PT. Asuransi Multi Artha Guna, PT. Cavallino Mitra Jaya dan PT. Lollipop Indonesia dengan nilai kontrak masing-masing sebesar Rp 1.370.279 ribu, Rp 1.578.478 ribu dan Rp 18.991.348 ribu. Kontrak berjangka waktu 3 - 4 tahun dan akan berakhir pada tahun 2014 (Catatan 7 dan 24).

Net investment in finance leases transactions were done with PT. Asuransi Multi Artha Guna, PT. Cavallino Mitra Jaya and PT. Lollipop Indonesia with contract amount of Rp 1,370,279 thousand, Rp 1,578,478 thousand and Rp 18,991,348 thousand, respectively. The term of contracts were 3-4 years and will expire in 2014 (Notes 7 and 24).

Menyewakan aset sewa operasi dengan Bank Pan Indonesia dan PT Panin Life dengan nilai kontrak sebesar Rp 32.455.236 ribu dan Rp 29.837.775 ribu untuk tahun 2011 dan 2010. Kontrak berjangka waktu 3 - 10 tahun dan akan berakhir pada tahun 2010 – 2020. Transaksi ini merupakan transaksi dengan kontrak yang dapat dibatalkan (Catatan 12 dan 18).

Entered into lease agreement with Bank Pan Indonesia and PT Panin Life with contracts amount of Rp 32,455,236 thousand and Rp 29,837,775 thousand in 2011 and 2010, respectively. The term of contracts were 3 – 10 years and will expire between 2010 upto 2020. This transaction is a transaction with cancellable contract. (Notes 12 and 18).

Memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga sebesar 0% sampai 6% per tahun dengan jangka waktu 1 – 8 tahun (Catatan 10 dan 27).

Granted employee loan for purchasing vehicles, house and other necessities, bear interest rate at 0% up to 6% per annum with term ranging from 1 to 8 years (Notes 10 and 27).

Page 202: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 86 -

Asuransi atas aset sewa dan aset tetap operasi Perusahaan pada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna (Catatan 12 dan 13).

The Company’s premises and equipment and leased assets are insured with PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha Guna (Notes 12 and 13).

Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Pan Indonesia dalam bentuk fasilitas money market, transaksi valuta asing, pinjaman tetap, pinjaman rekening koran dan pembayaran bunga (Catatan 15 dan 28) serta perjanjian kerja sama penyaluran pembiayaan (channeling) dan penerimaan bunga (Catatan 25 dan 38).

Obtained credit facility from Bank Pan Indonesia in the form of money market facilities, foreign exchange transactions, fixed loan, overdraft and interest payments (Notes 15 and 28) and financing corporation agreement (channeling) and interest income (Notes 25 and 38) .

Sewa gedung dari Bank Pan Indonesia sebesar Rp 379.469 ribu, Rp 572.827 ribu and Rp 786.911 ribu untuk jangka 1 tahun masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 29).

Rents a building with Bank Pan Indonesia amounted to Rp 379,469 thousand, Rp 572,827 thousand and Rp 786,911 thousand for one year term in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 29).

Persentase saldo masing-masing aset dari pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:

The percentage of balance each asset from related parties to total assets are as follows:

2011 2010 2009

% % %

Kas dan setara kas 2,78 0,90 1,54 Cash and cash equivalent

Investasi jangka pendek 0,32 0,55 4,20 Short-term investment

Investasi neto sewa pembiayaan 0,25 0,31 0,15 Net investment in finance leases

Aset sewa operasi 0,24 0,40 0,49 Leased assets

Piutang lain-lain 0,16 0,10 0,19 Other receivables

Biaya dibayar di muka 0,01 0,05 0,13 Prepaid expense

Jumlah 3,76 2,31 6,70 Total

Persentase saldo masing-masing liabilitas kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:

The percentage of balance each liability to related parties to total liabilities are as follows:

2011 2010 2009

% % %

Utang bank 15,78 40,86 34,89 Bank loans

Utang premi asuransi 0,16 0,57 1,81 Insurance premium payables

Biaya yang masih harus dibayar 0,15 0,18 - Accrued expense

Pendapatan ditangguhkan 0,07 0,19 0,03 Deferred income

Surat berharga yang diterbitkan 5,45 - - Bonds issued

Jumlah 21,61 41,80 36,73 Total

Persentase masing-masing pendapatan dari pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan adalah sebagai berikut:

The percentage of each income from related parties to total income are as follows:

2011 2010 2009

% % %

Pendapatan sewa pembiayaan 0,24 0,22 0,12 Finance lease income

Pendapatan sewa operasi 1,14 1,85 2,05 Operating lease income

Pendapatan bunga 1,01 1,23 4,01 Interest income

Jumlah 2,39 3,30 6,18 Total

Page 203: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 87 -

Persentase masing-masing beban dari pihak berelasi terhadap jumlah beban adalah sebagai berikut:

The percentage of each expense from related parties to total expenses are as follows:

2011 2010 2009

% % %

Bunga dan pembiayaan lainnya 18,89 22,37 3,87 Interest and other financing

General and administration

Umum dan administrasi 0,67 1,57 1,68 expense

Post-employment benefit

Beban imbalan pasca kerja 0,04 0,19 0,21 expense

Tenaga kerja 1,70 2,74 2,99 Personnel expenses

Jumlah 21,30 26,87 8,75 Total

34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai aset (liabilitas) moneter dalam mata uang asing dolar Amerika (US$) sebagai berikut:

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company has monetary assets (liabilities) in US Dollar as follows:

Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen

asing/ Rupiah/ asing/ Rupiah/ asing/ Rupiah/

Foreign Equivalent Foreign Equivalent Foreign Equivalent

currency Rupiah currency Rupiah currency Rupiah

USD Rp'000 USD Rp'000 USD Rp'000

Cash and cash

Kas dan setara kas 1.298.399 11.773.881 2.271.171 20.420.096 2.480.867 23.320.154 equivalent

Investasi neto Net investment in

sewa pembiayaan 8.025.328 72.773.675 8.650.027 77.772.390 6.166.180 57.962.089 finance leases

Piutang lain-lain 13.178 119.495 13.959 125.501 13.894 130.606 Other Receivables

Jumlah Aset 9.336.905 84.667.051 10.935.157 98.317.987 8.660.941 81.412.849 Total Assets

Utang lain-lain (1.309) (11.869) (2.009.441) (18.066.888) (1.666) (15.665) Other payables

Jumlah Aset - Bersih 9.335.596 84.655.182 8.925.716 80.251.099 8.659.275 81.397.184 Total assets - Net

2011 20092010

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs tengah transaksi yang dikeluarkan Bank Indonesia masing-masing adalah Rp 9.068, Rp 8.991 dan Rp 9.400 per 1 US$.

As of Desember 31, 2011, 2010 and 2009, the middle exchange rate of Bank Indonesia are Rp 9,068, Rp 8,991 and Rp 9,400 per US$ 1, respectively.

35. INFORMASI SEGMEN

35. SEGMENT INFORMATION

Pada tahun sebelumnya, informasi segmen dilaporkan berdasarkan segmen operasi. Efektif tanggal 1 Januari 2011, standar baru mewajibkan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan informasi yang dikaji ulang oleh pengambil keputusan operasional yang digunakan untuk tujuan alokasi sumber daya dan menilai kinerja segmen tersebut.

In prior years, the segment information reported was based on business segment. However, effective January 1, 2011, the new standard requires that operating segments be identified based on the information reviewed by the chief operating decision maker, which is used for the purpose of resources allocation and assessment of their operating segments performance.

Page 204: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 88 -

Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009) berdasarkan divisi-divisi operasi, sama dengan segmen operasi pada standar sebelumnya:

The Company reportable segments under PSAK 5 (revised 2009) are based on their operating divisions; which is similar to the business segment under the previous standard:

1. Investasi net sewa pembiayaan 2. Piutang pembiayaan konsumen 3. Tagihan anjak piutang

1. Net investment in finance leases 2. Consumer financing receivables 3. Factoring receivables

Pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 tidak ada transaksi kepada satu pihak yang jumlah pendapatannya melebihi 10% dari pendapatan segmen. Informasi segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:

For the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, no transactions was done with a party that exceed 10% of total segment income. The business segment information of the Company is as follow:

Investasi

neto sewa Pembiayaan

pembiayaan/ konsumen/

Net investment Consumer Anjak Piutang/ Jumlah/

in finance leases financing Factoring Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PENDAPATAN INCOME

Pendapatan segmen Segment income

Pihak berelasi 1.714.672 - - 1.714.672 Related parties

Pihak ketiga 163.127.968 333.723.025 115.938.418 612.789.411 Third parties

Pendapatan tidak dapat

dialokasikan Unallocated income

Bunga 7.250.831 Interest

Lain-lain 78.602.495 Others

Jumlah pendapatan 700.357.409 Total income

BEBAN EXPENSES

Beban segmen tidak Unallocated segment

dapat dialokasikan expense

Pihak berelasi 68.036.070 Related parties

Pihak ketiga 248.317.660 Third parties

Beban tidak dapat dialokasikan Unallocated expense

Penyusutan 8.971.947 Depreciation

Lain-lain 9.263.575 Others

Laba sebelum pajak tidak dapat Unallocated income

dialokasikan 365.768.157 before tax

Beban pajak (89.510.794) Tax expense

Laba bersih 276.257.363 Net income

ASET ASSETS

Aset segmen Segment assets

Pihak berelasi 11.891.184 - - 11.891.184 Related parties

Pihak ketiga 1.094.613.373 2.317.186.204 1.078.014.646 4.489.814.223 Third parties

Aset tidak dapat dialokasikan 283.798.349 Unallocated assets

Jumlah aset 4.785.503.756 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas segmen Segment liabilities

Pihak berelasi 133.445.035 293.855.763 127.154.262 554.455.060 Related parties

Pihak ketiga 464.777.463 1.023.474.093 442.867.248 1.931.118.805 Third parties

Liabilitas tidak dapat dialokasikan 126.103.091 Unallocated liabilities

Jumlah liabilitas 2.611.676.956 Total liabilities

31 Desember/December 31, 2011

Page 205: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 89 -

Investasi

neto sewa Pembiayaan

pembiayaan/ konsumen/

Net investment Consumer Anjak Piutang/ Jumlah/

in finance leases financing Factoring Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PENDAPATAN INCOME

Pendapatan segmen Segment income

Pihak berelasi 898.092 - - 898.092 Related parties

Pihak ketiga 156.682.630 136.524.580 44.136.374 337.343.584 Third parties

Pendapatan tidak dapat

dialokasikan Unallocated income

Bunga 5.093.858 Interest

Lain-lain 59.288.913 Others

Jumlah pendapatan 402.624.447 Total income

BEBAN EXPENSES

Beban segmen tidak Unallocated segment

dapat dialokasikan expense

Pihak berelasi 33.007.276 Related parties

Pihak ketiga 84.055.470 Third parties

Beban tidak dapat dialokasikan Unallocated expense

Penyusutan 7.732.251 Depreciation

Lain-lain 12.710.196 Others

Laba sebelum pajak tidak dapat Unallocated income

dialokasikan 265.119.254 before tax

Beban pajak (64.408.056) Tax expense

Laba bersih 200.711.198 Net income

ASET ASSETS

Aset segmen Segment assets

Pihak berelasi 8.377.825 - - 8.377.825 Related parties

Pihak ketiga 918.643.784 1.108.099.154 567.093.654 2.593.836.592 Third parties

Aset tidak dapat dialokasikan 91.695.572 Unallocated assets

Jumlah aset 2.693.909.989 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas segmen Segment liabilities

Pihak berelasi 174.135.722 220.171.464 101.219.716 495.526.902 Related parties

Pihak ketiga 208.753.755 263.941.362 121.342.109 594.037.226 Third parties

Liabilitas tidak dapat dialokasikan 123.150.093 Unallocated liabilities

Jumlah liabilitas 1.212.714.221 Total liabilities

31 Desember/December 31, 2010

Page 206: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 90 -

Investasi

neto sewa Pembiayaan

pembiayaan/ konsumen/

Net investment Consumer Anjak Piutang/ Jumlah/

in finance leases financing Factoring Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PENDAPATAN INCOME

Pendapatan segmen Segment income

Pihak hubungan istimewa 407.909 - - 407.909 Related parties

Pihak ketiga 144.254.508 68.561.321 51.879.704 264.695.533 Third parties

Pendapatan tidak dapat

dialokasikan Unallocated income

Bunga 13.538.959 Interest

Lain-lain 50.742.816 Others

Jumlah pendapatan 329.385.217 Total income

BEBAN EXPENSES

Beban segmen tidak Unallocated segment

dapat dialokasikan expense

Pihak berelasi 10.874.486 Related parties

Pihak ketiga 94.766.116 Third parties

Beban tidak dapat dialokasikan Unallocated expense

Penyusutan 7.153.900 Depreciation

Lain-lain 14.426.412 Others

Laba sebelum pajak tidak dapat Unallocated income

dialokasikan 202.164.303 before tax

Beban pajak (51.911.188) Tax expense

Laba bersih 150.253.115 Net Income

ASET ASSETS

Aset segmen Segment of assets

Pihak berelasi 2.722.617 - - 2.722.617 Related parties

Pihak ketiga 863.571.562 494.482.365 270.345.059 1.628.398.986 Third parties

Aset tidak dapat dialokasikan 140.145.197 Unallocated assets

Jumlah aset 1.771.266.800 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas segmen Segment liabilities

Pihak berelasi 87.380.888 48.276.388 24.572.757 160.230.033 Related parties

Pihak ketiga 118.676.291 65.566.542 33.373.471 217.616.304 Third parties

Liabilitas tidak dapat dialokasikan 81.420.786 Unallocated liabilities

Jumlah liabilitas 459.267.123 Total liabilities

31 Desember/December 31, 2009

Page 207: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 91 -

36. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS

36. MATURITIES OF ASSETS AND LIABILITIES

Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Aging analysis of assets and liabilities according to remaining periods from December 31, 2011 until maturity dates are as follows:

Sampai dengan > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d

Lainnya/ 1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun/

Others Upto 1 month > 1 month to > 3 month to > 1 year to > 5 tahun/ Jumlah/

3 months 12 months 5 years > 5 years Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset Assets

Tanpa suku bunga: Non-interest bearing :

Cash and cash

Kas dan setara kas - 2.124.970 - - - - 2.124.970 equivalents

Piutang lain - lain 3.579.222 41.500 45.192 514.972 - - 4.180.886 Other receivables

Biaya dibayar dimuka - 478.311 786.729 2.326.604 1.512.119 - 5.103.763 Prepaid expense

Aset pajak tangguhan 412.808 - - - - - 412.808 Deffered tax assets

Aset sewa operasi - bersih 11.683.192 - - - - - 11.683.192 Leased asset - net

Aset tetap - bersih 28.195.994 - - - - - 28.195.994 Premises and equipment - net

Aset lain-lain - bersih 18.562.252 - - - - - 18.562.252 Other asset - net

Suku bunga variabel: Variable interest rate:

Cash and cash

Kas dan setara kas - 128.496.685 - - - - 128.496.685 equivalents

Investasi neto sewa Net investment in finance

pembiayaaan - 3.235.803 5.870.028 25.096.210 38.571.634 - 72.773.675 leases

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:

Cash and cash

Kas dan setara kas - 61.561.700 - - - - 61.561.700 equivalents

Investasi jangka pendek - - - - 15.261.250 - 15.261.250 Short-term investments

Investasi neto sewa

pembiayaaan - 73.516.295 91.739.151 485.358.943 387.169.766 - 1.037.784.155 Net investment in finance leases

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (4.053.273) - - - - - (4.053.273) impairment losses

Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - 170.598.888 170.222.654 734.368.981 1.258.749.556 - 2.333.940.079 receivables

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (16.753.875) - - - - - (16.753.875) impairment losses

Tagihan anjak piutang - 55.171.803 141.264.979 881.907.547 - - 1.078.344.329 Factoring receivables

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (329.683) - - - - - (329.683) impairment losses

Piutang lain - lain - 181.568 361.053 1.579.443 4.634.625 1.458.160 8.214.849 Other receivables

Jumlah 41.296.637 495.407.523 410.289.786 2.131.152.700 1.705.898.950 1.458.160 4.785.503.756 Total

Liabilitas Liabilities

Tanpa suku bunga: Non-interest bearing

Utang premi asuransi - - 6.908.160 - - - 6.908.160 Insurance premium payables

Utang lain-lain kepada Other payable

pihak ketiga 149.402 695.708 682.095 30.170.416 - - 31.697.621 to third parties

Biaya yang masih

harus dibayar - 20.013.318 - 9.121.863 - - 29.135.181 Accrued expense

Pendapatan ditangguhkan - 1.629.504 3.330.666 5.450.575 1.714.786 - 12.125.531 Deffered income

Utang pajak - - - 37.261.248 - - 37.261.248 Tax payable

Liabilitas imbalan Post employement

pasca kerja 8.975.350 - - - - - 8.975.350 benefit

Suku bunga variabel: Variable interest rate:

Utang bank - 5.534.885 9.466.879 43.214.224 51.171.351 - 109.387.339 Bank loans

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:

Utang bank - 61.431.049 122.754.074 533.456.973 669.518.777 - 1.387.160.873 Bank loans

Surat berharga yang diterbitkan - - - 242.606.555 746.419.098 - 989.025.653 Bonds issued

Jumlah 9.124.752 89.304.464 143.141.874 901.281.854 1.468.824.012 - 2.611.676.956 Total

31 Desember/December 31, 2011

Page 208: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 92 -

Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Aging analysis of assets and liabilities according to remaining periods from December 31, 2010 until maturity dates are as follows:

> 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d

Sampai dengan 3 bulan 12 bulan 5 tahun/

Lainnya/ 1 bulan > 1 month to > 3 month to > 1 year to > 5 tahun/ Jumlah/

Others Upto 1 month 3 months 12 months 5 years > 5 years Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset Assets

Tanpa suku bunga: Non-interest bearing

Kas dan setara kas - 1.184.535 - - - - 1.184.535 Cash and cash equivalents

Piutang lain - lain 3.139.628 20.171 45.192 - - - 3.204.991 Other receivable

Biaya dibayar dimuka - 356.402 529.362 1.204.238 2.973.347 - 5.063.349 Prepaid expense

Aset pajak tangguhan 2.219.739 - - - - - 2.219.739 Deffered tax assets

Aset sewa operasi - bersih 10.727.460 - - - - - 10.727.460 Leased asset - net

Aset tetap - bersih 17.516.576 - - - - - 17.516.576 Premises and equipment -net

Aset lain-lain - bersih 8.059.863 - - - - - 8.059.863 Other asset - net

Suku bunga variabel: Variable interest rate:

Cash and cash

Kas dan setara kas - 4.912.901 - - - - 4.912.901 equivalents

Investasi neto sewa Net investment in finance

pembiayaaan - 2.499.334 4.099.518 17.915.609 53.257.929 - 77.772.390 leases

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (495.672) - - - - - (495.672) impairment losses

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:

Cash and cash

Kas dan setara kas - 20.229.750 - - - - 20.229.750 equivalents

Investasi jangka pendek - - - - 14.906.000 - 14.906.000 Short-term investments

Investasi neto sewa Net investment in finance

pembiayaaan - 62.265.909 71.518.981 399.157.743 331.312.501 - 864.255.134 leases

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (14.510.243) - - - - - (14.510.243) impairment losses

Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - 93.886.624 99.986.096 284.047.357 642.557.318 - 1.120.477.395 receivables

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (12.378.241) - - - - - (12.378.241) impairment losses

Tagihan anjak piutang - 15.304.021 10.804.413 543.106.479 - - 569.214.913 Factoring receivables

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (2.121.259) - - - - - (2.121.259) impairment losses

Piutang lain - lain - 125.725 247.617 1.070.456 1.247.606 979.004 3.670.408 Other receivables

Jumlah 12.157.851 200.785.372 187.231.179 1.246.501.882 1.046.254.701 979.004 2.693.909.989 Total

Liabilitas Liabilities

Tanpa suku bunga: Non-interest bearing

Utang premi asuransi - - 9.748.867 - - - 9.748.867 Insurance premium payables

Utang lain-lain kepada Other payable

pihak ketiga 113.700 4.737.352 987.801 44.206.460 - - 50.045.313 to third parties

Biaya yang masih

harus dibayar - 4.648.648 - 6.924.175 - - 11.572.823 Accrued expense

Pendapatan ditangguhkan - 109.366 10.800.151 405.000 3.841.931 - 15.156.448 Deffered income

Utang pajak - - - 29.805.228 - - 29.805.228 Tax payable

Liabilitas imbalan Post employement

pasca kerja 6.821.414 - - - - - 6.821.414 benefit

Suku bunga variabel: Variable interest rate:

Utang bank - 4.160.041 7.333.588 33.117.637 76.921.681 - 121.532.947 Bank loans

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:

Utang bank - 54.503.438 72.099.208 300.577.577 540.850.958 - 968.031.181 Bank loans

Jumlah 6.935.114 68.158.845 100.969.615 415.036.077 621.614.570 - 1.212.714.221 Total

31 Desember/December 31, 2010

Page 209: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 93 -

Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2009 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Aging analysis of assets and liabilities according to remaining periods from December 31, 2009 until maturity dates are as follows:

> 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d

Sampai dengan 3 bulan 12 bulan 5 tahun/

Lainnya/ 1 bulan > 1 month to > 3 month to > 1 year to > 5 tahun/ Jumlah/

Others Upto 1 month 3 months 12 months 5 years > 5 years Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset Assets

Tanpa suku bunga: Non-interest bearing

Kas dan setara kas - 449.867 - - - - 449.867 Cash and cash equivalents

Piutang lain - lain 1.627.655 28.932 196.656 - - - 1.853.243 Other receivables

Biaya dibayar dimuka - 268.202 373.812 801.168 3.297.785 - 4.740.967 Prepaid expense

Aset pajak tangguhan 1.704.084 - - - - - 1.704.084 Deffered tax assets

Aset sewa operasi - bersih 8.674.852 - - - - - 8.674.852 Leased asset - net

Aset tetap - bersih 12.891.307 - - - - - 12.891.307 Premises and equipment -net

Aset lain-lain - bersih 496.786 - - - - - 496.786 Other asset - net

Suku bunga variabel: Variable interest rate:

Cash and cash

Kas dan setara kas - 30.580.894 - - - - 30.580.894 equivalents

Investasi neto sewa Net investment in finance

pembiayaaan - 1.896.136 4.764.426 6.800.076 44.501.451 - 57.962.089 leases

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:

Investasi jangka pendek - - - - 74.371.750 - 74.371.750 Short-term investments

Investasi neto sewa Net investment in finance

pembiayaaan - 28.136.301 59.533.230 193.900.342 554.835.380 - 836.405.253 leases

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (28.073.163) - - - - - (28.073.163) impairment losses

Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - 23.835.774 44.249.050 171.828.986 264.178.906 - 504.092.716 receivables

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (9.610.351) - - - - - (9.610.351) impairment losses

Tagihan anjak piutang - 17.000.000 26.318.833 242.263.399 - - 285.582.233 Factoring receivables

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (15.237.174) - - - - - (15.237.174) impairment losses

Piutang lain - lain - 92.998 188.912 799.367 2.377.506 966.921 4.425.704 Other receivables

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (44.257) - - - - - (44.257) impairment losses

Jumlah (27.570.261) 102.289.104 135.624.919 616.393.338 943.562.778 966.921 1.771.266.800 Total

Liabilitas Liabilities

Tanpa suku bunga: Non-interest bearing

Utang premi asuransi - - 9.591.795 - - - 9.591.795 Insurance premium payables

Utang lain-lain kepada Other payable

pihak ketiga 76.575 792.317 691.754 14.018.216 21.050 - 15.599.912 to third parties

Biaya yang masih

harus dibayar - 1.743.195 - 12.768.452 - - 14.511.647 Accrued expense

Pendapatan ditangguhkan - 102.963 225.508 1.414.712 10.774.517 - 12.517.700 Deffered income

Utang pajak - - - 23.920.532 - - 23.920.532 Tax payable

Liabilitas imbalan Post employement

pasca kerja 5.279.200 - - - - - 5.279.200 benefit

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:

Utang bank - 19.049.158 35.986.778 146.237.283 176.573.118 - 377.846.337 Bank loans

Jumlah 5.355.775 21.687.633 46.495.835 198.359.195 187.368.685 - 459.267.123 Total

31 Desember/December 31, 2009

37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET

DAN LIABILITAS KEUANGAN

37. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE OF

FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:

The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities as of December 31, 2011 and 2010:

Page 210: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 94 -

Pinjaman yang Biaya perolehan

diberikan diamortisasi

dan piutang/ lainnya/ Nilai tercatat/

Diperdagangkan/ Loans and Other amortized Carrying Nilai wajar/

Trading receivables cost amount Fair value

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset keuangan Financial assets

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Kas dan setara kas - 192.183.355 - 192.183.355 192.183.355 Cash and cash equivalents

Piutang pembiayaan konsumen - bersih - 2.317.186.204 - 2.317.186.204 2.321.088.612 Consumer financing receivables - net

Tagihan anjak piutang - bersih - 1.078.014.646 - 1.078.014.646 1.090.969.692 Factoring receivables - net

Piutang lain - lain - 9.729.906 - 9.729.906 9.729.906 Other receivables

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi Financial asset at FVTPL

Investasi jangka pendek 15.261.250 - - 15.261.250 15.261.250 Short term Investments

Jumlah 15.261.250 3.597.114.111 - 3.612.375.361 3.629.232.815 Total

Liabilitas keuangan pada biaya Financial liabilities at amortized

amortisasi cost

Utang bank - - 1.496.548.212 1.496.548.212 1.496.578.146 Bank loans

Utang premi asuransi - - 6.908.160 6.908.160 6.908.160 Insurance premium payables

Utang lain-lain kepada pihak ketiga - - 31.301.331 31.301.331 31.301.331 Other payables to third parties

Biaya masih harus dibayar - - 20.013.318 20.013.318 20.013.318 Accrued expense

Surat berharga yang diterbitkan - - 989.025.653 989.025.653 1.000.399.654 Bonds issued

Jumlah - - 2.543.796.674 2.543.796.674 2.555.200.609 Total

31 Desember 2011

Pinjaman yang Biaya perolehan

diberikan diamortisasi

dan piutang/ lainnya/ Nilai tercatat/

Diperdagangkan/ Loans and Other amortized Carrying Nilai wajar/

Trading receivables cost amount Fair value

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset Keuangan Financial assets

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Kas dan setara kas - 26.327.186 - 26.327.186 26.327.186 Cash and cash equivalents

Piutang pembiayaan konsumen - bersih - 1.108.099.154 - 1.108.099.154 1.112.818.754 Consumer financing receivables - net

Tagihan anjak piutang - bersih - 567.093.654 - 567.093.654 574.890.487 Factoring receivables - net

Piutang lain - lain - 3.724.485 - 3.724.485 3.724.485 Other receivables

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi Financial asset at FVTPL

Investasi jangka pendek 14.906.000 - - 14.906.000 14.906.000 Short term Investments

Jumlah 14.906.000 1.705.244.479 - 1.720.150.479 1.732.666.912 Total

Liabilitas keuangan pada biaya Financial liabilities at amortized

amortisasi cost

Utang bank - - 1.089.564.128 1.089.564.128 1.102.323.582 Bank loans

Utang premi asuransi - - 9.748.867 9.748.867 9.748.867 Insurance premium payables

Utang lain-lain kepada pihak ketiga - - 49.757.956 49.757.956 49.757.956 Other payables to third parties

Biaya masih harus dibayar - - 4.648.648 4.648.648 4.648.648 Accrued expense

Jumlah - - 1.153.719.599 1.153.719.599 1.166.479.053 Total

31 Desember 2010

38. PERJANJIAN KERJASAMA

38. JOINT OPERATIONS AGREEMENTS

Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan Bank Pan Indonesia (Panin), pihak berelasi, berdasarkan akta No. 24 tanggal 11 Juni 2003 jo akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005, yang keduanya dibuat oleh James Herman Rahardjo, S.H., notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Panin akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Perusahaan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Perusahaan. Tujuan dari kerjasama/ fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak

ketiga (konsumen) secara "consumer finance

without recourse" yang dananya disalurkan melalui Perusahaan.

The Company entered into a financing channel joint operation agreement with a related party, Bank Pan Indonesia (Panin), based on deed No. 24 dated June 11, 2003 in conjunction with deed of Amendment Channeling Joint Operations Agreements No. 5 dated September 7, 2005. Both were prepared by James Herman Rahardjo, S.H., notary in Jakarta. In those agreements, it was stated that Panin will purchase the Company’s third party receivables who had bought either new or used vehicles financed by the Company. The purpose of this joint operation/channeling facility is to finance the purchases of vehicles by third parties (customers) under “consumer finance without recourse” basis where the funds are channeled through the Company.

Page 211: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 95 -

Jumlah pokok yang dapat dibiayai maksimum sebesar Rp 300 miliar dengan tingkat suku bunga terakhir yang berlaku masing-masing sebesar 13,50% per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 14,25% per tahun untuk tenor 13 - 24 bulan dan 15% per tahun untuk tenor 25 - 36 bulan. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 11 Juni 2011 atau tanggal lain yang disetujui kedua belah pihak apabila seluruh pinjaman telah dilunasi.

Total maximum principal amount being financed are amounted to Rp 300 billion with the last prevailing interest rate of 13.50% per annum for 1 - 12 months period, interest rate of 14.25% per annum for 13 - 24 months period and 15.00% for 25 - 36 months period. This agreement will be expiring on June 11, 2011 or any other dates agreed by both parties after the entire loan have been settled.

Berdasarkan Surat dari Panin No. 172/FIT/EXT/09 tanggal 5 Agustus 2009, maksimum fasilitas menjadi sebesar Rp 600 miliar dengan tingkat suku bunga masing-masing sebesar 12,00% per tahun untuk tenor 1 – 12 bulan, 12,25% per tahun untuk tenor 13 – 24 bulan dan 12,75% per tahun untuk tenor 25 – 36 bulan. Jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2021.

Based on letter from Panin No. 172/FIT/EXT/09 dated August 5, 2009, the Company obtained an increase plafond at maximum amount Rp 600 billion with interest rate of 12.00% per annum for 1 – 12 months period, 12.25% per annum for 13 – 24 months period and 12.75% per annum for 25 – 36 months period. This agreement had been extended until June 11, 2021.

Berdasarkan surat dari Panin No. 203/FIT/EXT/09 tanggal 17 September 2009, terdapat perubahan tingkat suku bunga fasilitas tersebut menjadi sebesar 10,50% per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 11,00% per tahun untuk tenor 13 - 24 bulan dan 11,50% per tahun untuk tenor 25 - 36 bulan.

Based on the letter No. 203/FIT/EXT/09 from Panin dated September 17, 2009, the interest rates were changed to 10.50% per annum for 1-12 months period, 11.00% per annum for 13 -24 months period and 11.50% per annum for 25-36 months period.

Berdasarkan surat dari Panin No. 2491/FIT/EXT/09 tanggal 11 Nopember 2009, terdapat penyesuaian tingkat suku bunga menjadi sebesar 10,25% per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 10,75% per tahun untuk tenor 13-24 bulan dan 11,25% per tahun untuk tenor 25-36 bulan.

Based on the letter No. 2491/FIT/EXT/09 from Panin dated November 11, 2009, the interest rates were changed to 10.25% per annum for 1-12 months period, 10.75% per annum for 13-24 months period and 11.25% per annum for 25-36 months period.

Berdasarkan surat dari Panin No. 022/FIT/EXT/10 tanggal 12 Pebruari 2010, terdapat penyesuaian tingkat suku bunga menjadi sebesar 10,00% per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 10,50% per tahun untuk tenor 13-24 bulan dan 11,00% per tahun untuk tenor 25-36 bulan.

Based on the letter No. 022/FIT/EXT/10 from Panin dated February 12, 2010, the interest rates were changed to 10.00% per annum for 1-12 months period, 10.50% per annum for 13-24 months period and 11.00% per annum for 25-36 months period.

Berdasarkan surat dari Panin No. 131/FIT/EXT/10 tanggal 26 Mei 2010, terdapat penyesuaian tingkat suku bunga menjadi sebesar 9,75% per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 10,25% per tahun untuk tenor 13-24 bulan dan 10,75% per tahun untuk tenor 25-36 bulan.

Based on the letter No. 131/FIT/EXT/10 from Panin dated May 26, 2010, the interest rates were changed to 9.75% per annum for 1-12 months period, 10.25% per annum for 13-24 months period and 10.75% per annum for 25-36 months period.

Berdasarkan surat dari Panin No. 187/DFI/EXT/11 tanggal 3 Agustus 2011, terdapat penyesuaian tingkat suku bunga menjadi sebesar 9,25% per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 9,75% per tahun untuk tenor 13-24 bulan dan 10,25% per tahun untuk tenor 25-36 bulan.

Based on the letter No. 187/DFI/EXT/11 from Panin dated August 3, 2011, the interest rates were changed to 9.25% per annum for 1-12 months period, 9.75% per annum for 13-24 months period and 10.25% per annum for 25-36 months period.

Page 212: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 96 -

Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian kerjasama

penyaluran pembiayaan (channeling) ini masing-masing sebesar Rp 66.232.356 ribu, Rp 278.240.342 ribu dan Rp 182.392.582 pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

Total principal amount of consumer financing in relation to the financing channeling joint operations (channeling) amounted to Rp 66,232,356 thousand, Rp 278,240,342 thousand and Rp 182,392,582 thousand as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.

39. KONTINJENSI

39. CONTINGENCIES

a. Pada tanggal 24 Oktober 1996, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand Tbk untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada bulan Maret 1998, Perusahaan telah pindah kantor ke gedung Plaza Panin Palmerah. Sejak bulan April 1998, Perusahaan tidak melakukan pembayaran sewa ke PT Mulialand Tbk. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand Tbk mengajukan gugatan kepada Perusahaan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

a. On October 24, 1996, the Company signed a lease agreement for Plaza 89 office building with PT Mulialand Tbk for the period from October 1, 1996 up to September 30, 2000. In March 1998, the Company moved its office to Panin Plaza Palmerah. Since April 1998, the Company stopped paying rent to PT Mulialand Tbk. In connection with this, on January 27, 1999 PT Mulialand Tbk filed a lawsuit against the Company which was registered in the District Court of South Jakarta.

Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel tanggal 29 Juli 1999, Perusahaan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar US$ 518.222 dikurangi dengan deposit telepon Perusahaan sebesar Rp 58.318 ribu dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh liabilitas dibayar lunas oleh Perusahaan. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25 Pebruari 2000, Perusahaan sebagai pihak yang dikalahkan.

Based on South Jakarta District Court Decision No. 43/PDT.G/1999/ PN. Jak-Sel. dated July 29, 1999, the Company is required to pay the remaining rent, service cost and other costs for the period from April 14, 1998 up to September 30, 1998 amounting to US$ 518,222 less the Company's telephone deposits amounting to Rp 58,318 thousand and plus a penalty of 2% per month calculated from April 21, 1998 until all liabilities are fully paid by the Company. In response to this decision of the South Jakarta District Court, the Company filed an appeal to the Jakarta Superior Court and based on Jakarta Superior Court Decision No. 977/Pdt/1999/PT.DKI dated February 25, 2000 the Company was declared the loser.

Dengan adanya hasil putusan tersebut, Perusahaan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah menyampaikan memori kasasi tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah penerimaan permohonan kasasi No.43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel.

As a result of this Decision, the Company has filed a request for cassation (appeal) to the Supreme Court of the Republic of Indonesia and submitted its cassation brief dated October 26, 2000 in accordance with formal minutes of request for cassation in the case No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel.

Page 213: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 97 -

Telah ada surat dari Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No. 2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi (formil) kepada Perusahaan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui.

There is a letter from the Supreme Court of the Republic of Indonesia to the South Jakarta District Court concerning delivery of a copy of Supreme Court decision No. 2321/K/PDT/2001 dated March 17, 2003. Up to the issuance date of the financial statements, the Company has not been informed of the content of this letter of Notification of Cassation Result (formal).

b. Kantor Cabang Semarang Perusahaan menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari CV. Bina Usaha (Penggugat) terkait permasalahan hukum atas 9 (sembilan) unit Truk Tangki yang merupakan objek leasing CV. Bina Usaha

(selaku Lessee) dan permasalahan pembayaran liabilitas leasing CV. Bina

Usaha kepada Perusahaan (selaku Lessor). Gugatan tersebut diregister dengan No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 7 September 2009.

b. The Company's Semarang Branch Office received a lawsuit from CV Bina Usaha (Plaintiff) in relation to an unlawful act concerning 9 (nine) units of tank trucks leased by CV Bina Usaha (the lessee) and the lessee's lease payment obligation to the Company (the lessor). The lawsuit is registered under case registration No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated September 7, 2009.

Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain mengajukan sita jaminan terhadap 9 (sembilan) unit Truk Tangki yang. merupakan Objek investasi neto sewa pembiayaan, tuntutan ganti rugi materiil sebesar Rp 477.785 ribu dan ganti rugi immateriil sebesar Rp 10.000.000 ribu. Saat ini, perkara dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Semarang.

The relief sought includes, among other matters, attachment of 9 (nine) units of leased tank and claims for material losses of Rp 477,785 thousand and immaterial losses of Rp 10,000,000 thousand. To date, the case is still in process at the Semarang District Court.

Berdasarkan Putusan PN Semarang No.210/Pdt.G/2009/ PN.Smg tanggal 26 Mei 2010 memutuskan , antara lain :

Dalam Pokok Perkara: menolak gugatan CV. Bina Usaha (Penggugat) untuk seluruhnya;

Dalam Rekonpensi: mengabulkan gugatan Perusahaan (selaku Penggugat Rekonpensi) untuk sebagian, menyatakan CV. Bina Usaha (selaku Tergugat Rekonpensi) telah ingkar janji (wanprestasi) dan memerintahkan Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat Rekonpensi sebesar Rp 2.526.052 ribu dan denda sebesar 0,4% per hari keterlambatan membayar ganti rugi tersebut.

Based on the Semarang District Court Decision No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010 decided, among other matters:

In the principal action: To reject the claim of CV. Bina Usaha (the Plaintiff) in its entirety;

In the cross action: to grant in part the claim of the Company (as Plaintiff); to declare that CV. Bina Usaha (as Counterclaim Defendant) is in default (breach of contract); and to order the Counterclaim Defendant to pay material damages to the Counterclaim Plaintiff in the amount of Rp 2,526,052 thousand and a fine of 0.4% per day of delay in payment the compensation.

Page 214: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 98 -

Atas Putusan PN Semarang No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010 ini, CV. Bina Usaha mengajukan banding. Telah ada Putusan Pengadilan Negeri Semarang No. 385/Pdt/2010/PN.Smg tanggal 3 Januari 2011 yang memutuskan antara lain memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Semarang tanggal 26 Mei 2010 No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg yang dimohonkan banding sekedar mengenai pembebanan pembayaran ganti rugi kepada Tergugat Rekonpensi/ Penggugat Konpensi. Atas Putusan Pengadilan Tinggi Semarang tersebut Perseroan telah mengajukan permohonan Kasasi tanggal 4 Maret 2011.

Based on the Semarang District Court Decision No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010, CV. Bina Usaha appeal. There has been a Semarang District Court Decision No. 385/Pdt/2010/PN.Smg dated January 3, 2011, to decide, among others, revised Semarang District Court Decision No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010 which is just a request for appeal on the imposition of the payment of damages to Counterclaim Defendant/ Claim Plaintiff. As a result of this Decision, the Company has filed a request for cassation (appeal) on March 4, 2011.

c. Kantor Cabang Bandung Perusahaan

selaku Tergugat menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari Yudi Heriyanto (Penggugat) terkait permasalahan pembayaran liabilitas serta objek pembiayaan (jaminan) Penggugat selaku Konsumen kepada Perseroan (selaku Perusahaan Pembiayaan). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bandung No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg tanggal 27 Agustus 2009. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk penjadwalan utang

(reschedulling), penetapan sisa hutang sebesar Rp 133.817 ribu dengan jangka waktu pembayaran ditambah menjadi 7 (tujuh) tahun sampai dengan 9 (sembilan) tahun, tuntutan ganti rugi immateriil sebesar Rp 600.000 ribu dan ganti rugi materiil sebesar Rp 30.000 ribu.

c. The Company’s Bandung Branch as the Defendant received an unlawful act lawsuit from Yudi Heriyanto (Plaintiff) relating to problems with payment of liabilities and the financing object (collateral) of the Plaintiff as the Consumer against the Company (as the Finance Companies) The lawsuit was registered at the Bandung District Court with No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg dated August 27, 2009.

As relief, the Plaintiff seeks, among other matters, rescheduling of the debt, determination of the remaining debt at Rp 133,817 thousand with the payment period increased to between 7 (seven) and 9 (nine) years, and compensation for immaterial losses of Rp 600,000 thousand and for material losses of Rp 30,000 thousand.

Berdasarkan Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN. Bdg tanggal 7 Juli 2010 memutuskan , antara lain :

Based on the Bandung District Court Decision No. 299/Pdt/G/2009/PN. Bdg dated July 7, 2010 decided, among other matters:

Dalam Pokok Perkara: menolak gugatan Yudi Heriyanto (Penggugat) seluruhnya;

Dalam Rekonpensi : mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi (Perseroan) untuk sebagian, menyatakan Tergugat Rekonpensi (Yudi Heriyanto) telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi), memerintahkan kepada Tergugat Rekonpensi agar menyerahkan Mercedes Benz yang menjadi Obyek Jaminan Fiducia kepada Penggugat Rekonpensi berdasarkan Sertifikat Fiducia No. W 8.0006364.HT.04.06 Tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009 yang memiliki kekuatan eksekutorial;

On the merits of the case: to reject Yudi Heriyanto’s (the Plaintiff) suit in its entirely;

In the countersuit: to grant in part the claim of the Countersuit Plaintiff suit (the Company), declaring that the Countersuit Defendant (Yudi Heriyanto) has commited a breach of contract (default) and ordering the Countersuit Defendants to hand over to the Countersuit Plaintiff a Mercedes Benz as Object of Fiduciary Guarantee based on Fiduciary Certificate No. W 8.0006364.HT.04.06 year 2009 dated May 19, 2009, which has executorial force;

Page 215: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 99 -

Atas Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN.Bdg tanggal 7 Juli 2010 tersebut Yudi Heriyanto menyatakan banding. Pada Saat ini perkara tersebut masih dalam proses banding.

In response to Bandung District Court Decision No. 299/Pdt/G/2009/PN Bdg dated July 7, 2010, Yudi Heriyanto filed an appeal. Currently, the case is still in process.

Pihak Penggugat menyatakan banding dan telah ada putusan banding Pengadilan Tinggi Bandung No.43/Pdt/2011/PT.Bdg tanggal 11 Mei 2011 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 7 Juli 2010 No.299/Pdt.G/2009/ PN.Bdg, atas putusan ini Yudi Heriyanto (Penggugat/ Pembanding) mengajukan kasasi pada tanggal 23 Agustus 2011. Perkara ini masih dalam proses kasasi.

The plaintiffs declare appeals and there has been a High Court Appeal Ruling No. 43/ Bandung Pdt/2011/PT.Bdg on May 11, 2011, this High Court Appeal Ruling strengthen the decision of the District Court Bandung on July 7, 2010 No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg, over this ruling Yudi Heriyanto (Plaintiff/ Appeals) filed a cassation on August 23, 2011. This case is still in the process of cassation.

d. Perusahaan selaku Tergugat II mendapat gugatan perdata dari An Man Oh (selaku Penggugat). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bogor dengan No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010. Gugatan terkait dengan pelaksanaan lelang eksekusi atas 5 (lima) bidang tanah jaminan atas nama Man Oh An (Ah Man Oh) selaku konsumen yang telah wanprestasi (konsumen bermasalah/macet) pada Perusahaan. Pelaksanaan lelang eksekusi atas jaminan 5 (lima) bidang tanah tersebut telah dilakukan pada tanggal 18 November 2009 di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk menetapkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap 5 (lima) bidang tanah atas nama Man Oh An dan memerintahkan Para Tergugat untuk tidak mengalihkan, menjual, menjadikan jaminan kepada pihak lain/pihak ketiga. Saat ini perkara masih dalam proses persidangan di PN Bogor.

d. The Company as Defendant II received a civil lawsuit from An Man Oh (as Plaintiff). The lawsuit was registered in the Bogor District Court with No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated June 9, 2010. The lawsuit is related to the conduct of an enforcement auction of 5 (five) plots of land collateral in the name of Man Oh An (An Man Oh) as a defaulted customer of the Company. The auction of the 5 (five) plots of land collateral was carried out on November 18, 2009 at the Bogor State Property and Auction office (KPKNL) Bogor. In Plaintiff’s lawsuit, the relief sought includes, among other matters, an attachment order (conservatoir beslag) of the 5 (five) plots of land in the name of Man Oh An and an order to the Defendants not to transfer, sell, or use as collateral such land to any other party/ third party. Currently, the case is still in process at the Bogor District Court.

Perusahaan selaku Termohon III dari Permohonan Intervensi No. 61/ Pdt.Intervensi/ 2010/PN.Bgr terhadap perkara perdata No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 tersebut diatas, yang diajukan oleh Tati (selaku Pemohon Intervensi) di Pengadilan Negeri Bogor. Dalam petitum permohonan, Pemohon Intervensi memohon agar diputuskan, antara lain: menyatakan menolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima gugatan perkara No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 yang teregister di Pengadilan Negeri Bogor, menyatakan Pemohon Intervensi sah sebagai Pemenang Lelang berdasarkan Risalah Lelang No.469/2009 tanggal 2 Desember 2009 serta Pemohon Intervensi berhak atas 5 (lima) bidang tanah yang telah dilelang dalam 1 (satu) paket. Saat ini perkara masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Bogor.

The Company, as Applicant III of Intervention Application No. 61/Pdt.Intervensi/ 2010/PN.Bgr of civil case No. 61/Pdt.G/ 2010/PN.Bgr dated June 9, 2010 above, filed by Tati (as Intervention Applicant) in Bogor District Court. In petitum petition, The Intervention Applicant request for decision, among others: to reject or at least declare in admissible lawsuitNo.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated June 9, 2010 which is registered in Bogor District Court, claiming the Intervention Applicant as the winning gidder based on the minutes of the aution No. 469/2009 dated December 2, 2009 and the Intervention Applicant has the right of 5 (five) parcels of land that has been auctioned in 1 (one) package. To date the case is still in process at Bogor District Court.

Page 216: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 100 -

e. Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM dan

Dr. Juniver Girsang, S.H., MH selaku Penggugat mengajukan gugatan perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 14 Juli 2011 terhadap Perusahaan selaku Tergugat V beserta 6 (enam) Tergugat lainnya dan 2 (dua) Turut Tergugat, berupa gugatan ingkar janji/ wanprestasi dimana Penggugat menuntut

Para Tergugat untuk membayar success

fee kepada Penggugat (selaku Kuasa Hukum Para Tergugat dalam perkara kepailitan).

e. Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM and Dr. Juniver Girsang, S.H., MH as the Plaintiff filed a civil suit in the South Jakarta District Court with No. 398/Pdt.G/2011/ PN.Jkt.Sel dated July 14, 2011 against the Company as Defendant V with 6 (six) other Defendants and 2 (two) Participate Defendants in a lawsuit dissenter promise/ breach of contract where the Plaintiff sued the Defendants to pay success fee to the Plaintiff (as lawyer of the Defendants in the case of bankruptcy).

Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut Para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sejumlah Rp 4.605.828 ribu ditambah dengan bunga sebesar 3% setiap bulannya sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus, meminta Turut

Tergugat untuk membekukan (suspending) kegiatan usaha dan/atau mendenda Perusahaan dan 1 (satu) Tergugat lainnya karena sebagai perusahaan publik telah melakukan perbuatan ingkar janji/ wanprestasi dan tidak melaporkannya kepada Turut Tergugat sebagai badan-badan yang memberi izin dan mengawasi perusahaan-perusahaan publik.

As relief, among others, the Plaintiffs sued the Defendants jointly and severally to pay damages to the Plaintiffs of Rp 4,605,828 thousand plus interest of 3% per month since the lawsuit filed up to the Defendants settle all their obligations in cash and at once, ask the Participate Defendants to freeze (suspend) the Company’s and 1 (one) other Defendant’s business activities and/or fined them, because as public companies, they have committed a dissenter promise/breach of contract and did not report it to Participate Defendants as agencies who give permission and supervise the public companies.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses persidangan.

As of the date of issuance of the financial statements, the case is still in process.

Selain perkara tersebut di atas, dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai perusahaan pembiayaan, Perusahaan menerima beberapa gugatan perbuatan melawan hukum yang terutama berkaitan dengan piutang dan transaksi sewa.

Other than the cases mentioned above, in normal course of its business as a finance company, the Company received several lawsuits in relation to complaint against unlawful acts, which are mainly related to receivables and rental transactions.

40. MANAJEMEN RISIKO

40. RISK MANAGEMENTS

a. Manajemen risiko modal a. Capital risk management

Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.

The Company manages capital risk to ensure that they will be able to survive, in addition to maximizing shareholder profits by optimizing the balance of debt and equity.

Struktur modal Perusahaan terdiri dari pinjaman, dalam hal ini utang bank dan surat berharga yang diterbitkan (Catatan 15 dan 20) dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor, tambahan modal disetor dan saldo laba (Catatan 22 dan 23).

The Company's capital structure consists of a loan, in this case bank loan and bonds issued (Notes 15 and 20) and equity which consists of paid-in capital and additional paid-in capital and retained earnings as described in (Notes 22 and 23).

Page 217: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 101 -

Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan penelaahan atas struktur pemodalan Perusahaan. Sebagai bagian

dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

Board of Directors regularly conduct a review of the Company's capital structure. As part of this review, the Board of Directors consider the cost of capital and risk-related.

Gearing ratio yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK. 012/2006 tanggal 29 September 2006 pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Gearing ratio is calculated based on the Regulation of the Minister of Finance No. 84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006 as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pinjaman 2.485.573.865 1.089.564.128 377.846.337 Debt

Modal 2.173.826.800 1.481.195.768 1.311.999.677 Equity

Gearing ratio 114,34% 73,56% 28,80% Gearing ratio

b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko

keuangan

b. Risk management objectives and policy

Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan merupakan kebijakan yang disusun untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri jasa pembiayaan termasuk dalam kaitan pengembangan manajemen risiko secara terkonsolidasi dengan Bank

Panin sebagai induk perusahaan (parent

company) yang bergerak dalam bidang jasa perbankan.

The Company’s Risk Management Policy is a policy designed to address the rapid developments in the financial service industry, including in relation to the development of consolidated risk management with Bank Panin as the holding company (parent company), which is engaged in banking services.

Perusahaan menyadari bahwa pengelolaan kegiatan pembiayaan yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko yang meliputi proses identifikasi,

pengukuran, monitoring dan pengendalian risiko. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut perusahaan meyakini bahwa peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Senior Manajemen sangat menentukan efektifitas manajemen risiko.

The Company recognizes that sound management of financing activities based on good governance requires the application of risk management that includes the processes of identifying, measuring, monitoring and controlling risk. In the application of risk management, the Company believes that the active role of the Board of Commissioners, the Directors and Senior Management strongly determines the effectiveness of its risk management.

Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perusahaan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan

shareholder value.

The risk management policy is one of the Company management’s efforts to ensure a strong foundation for the implementation of operational activities so that operations can proceed within measurable limits of risk to achieve the target of enhanced shareholder value.

Page 218: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 102 -

Tujuan penerapan kebijakan manajemen risiko adalah:

The objectives of application of the risk management policy are:

Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis dan kegiatan pendukung dalam operasional Perusahaan telah memperhitungkan seluruh potensi risiko yang mungkin timbul, baik dalam bentuk risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko operasional.

To ensure that all business activities and operational support activities within the Company have taken into consideration all potential risks that may arise, whether in the form of credit risk, market risk, liquidity risk, or operational risk.

Untuk melakukan fungsi kontrol dan pengelolaan terhadap seluruh resiko yang melekat pada aktivitas bisnis dalam batas–batas toleransi risiko Perusahaan yang telah ditetapkan.

To perform the function of supervision and management of all risks inherent in business activities within the Company's established risk tolerance limits.

Untuk mengoptimalkan penggunaan modal Perusahaan.

To optimize the use of the Company’s capital.

Untuk memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang relevan, antara lain peraturan Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan otoritas lain.

To ensure compliance with all relevant regulations, including those of Bank Indonesia, the Ministry of Finance, and other authorities.

Untuk meningkatkan shareholder value dalam jangka panjang.

To increase long-term shareholder value.

Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip transparansi, independensi, wewenang dan tanggung jawab serta kewajaran transaksi.

The Company consistently applies the principles of transparency, independence, authority and responsibility, and the fairness of transactions.

Perusahaan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. Perusahaan memiliki mekanisme yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

The Company recognizes the importance of having an appropriate mechanism to accommodate the risks facing the Company. The Company has a mechanism that is based on four (4) pillars of risk management, which can be described as follows:

Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris

dan Direksi

Pillar 1: Active Supervision by Boards of

Commissioners and Directors

Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup:

Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala;

Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Direksi;

Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala;

Active supervision is reflected from the formulation of the annual business plan, and includes:

Approving and evaluating risk management policies on a regular basis;

Evaluating and approving activities that require approval from the Board of Commissioners or Board of Directors;

Establishing risk management policies and strategies, which include setting authorities for granting limits and reviewing the quality of the portfolio on a regular basis;

Page 219: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 103 -

Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen Risiko sebagai organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya; dan

Membentuk komite yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite Manajemen Risiko.

The existence of the Audit and Risk Management Committee as an organ of the Board of Commissioners in carrying out their supervisory functions; and

Establishing a committee in connection with the implementation of risk management, i.e. the Risk Management Committee.

Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan

Pillar 2: Policy and Implementation of Limits

Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Prosedur Operasi Standar dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perusahaan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan/otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit.

The Company develops policies related to risk management, which are reviewed periodically and constantly adapted to current business conditions. The policies are translated into Standard Operating Procedures and Internal Memos, which are disseminated to all employees. The Company also has policies regarding approval/ authorization limits for both credit and noncredit transactions.

Pilar 3: Identifikasi, Pengukuran dan Pengawasan

Pillar 3: Identification, Measurement, Monitoring and Management Information System

Perusahaan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko kredit dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan system informasi manajemen yang ada serta melalui pertemuan berkala Komite Audit dan Manajemen Risiko Perusahaan. Selain itu, sistem teknologi informasi utama Perusahaan mampu menyediakan data/informasi secara cepat, akurat dan real time online kepada pihak manajemen.

The Company has tools to identify, measure and monitor risk, particularly credit risk and operational risk, through the reporting mechanism and the management information system and through regular meetings of the Company’s Audit and Risk Management Committee. In addition, the Company’s main information technology system is able to provide fast, accurate and real-time online data and information to the management.

Pilar 4: Pengendalian Internal

Pillar 4: Internal Control

Perusahaan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup:

The Company has an Internal Audit Division, which independently reports the process and results of its investigations to the Board of Commissioners and the President Director. The accountability of the Internal Audit Division includes:

Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perusahaan;

Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas di dalam Perusahaan termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; dan

Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal).

Providing appraisal on the adequacy and effectiveness of all existing processes within the Company;

Reporting on important issues related to the activities control process within the Company, including potential improvements to these processes; and

Coordinating with other controlling and supervisory functions (risk management, compliance, legal and external audit).

Page 220: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 104 -

Risiko pasar

Market risk

Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat membawa risiko bagi Perusahaan. Dalam perencanaan usaha Perusahaan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perusahaan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.

Market risk is risk that arises primarily from changes in interest rates, the exchange rate of the Rupiah currency, commodity prices, and the price of capital or loans, which could incur risks for the Company. In the Company's business planning, the market risk with direct impact to the Company is in terms of interest rate management.

Terkait eksposur tingkat bunga dalam mata uang rupiah dan jangka waktu pembiayaan, secara konsisten Perusahaan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga tetap dengan menyesuaikan tingkat suku bunga kredit terhadap tingkat suku bunga pinjaman ditambah beban dana dengan jangka waktu yang juga disesuaikan. Perusahaan senantiasa memilih sumber pendaaan yang tepat, dimana faktor tingkat suku bunga dan jangka waktu jatuh tempo antara sumber pendanaan dan piutang pembiayaannya telah diselaraskan.

Related interest rate exposure in rupiah currency and term financing, the Company management consistently apply a fixed interest rate with adjusting interest rates to credit interest rate loan plus load funds with a period that is also customizable. The Company always choose the right funding sources, where the factor of interest rate and maturity period, between funding sources and accounts receivable financing have been aligned.

Terkait eksposur tingkat bunga dalam mata uang asing, Perusahaan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga kredit yang mengambang yang direview 3 bulanan. Sumber pendanaan dalam mata uang asing berasal dari modal sendiri yang sebagian besar dari penerimaan angsuran nasabah dalam mata uang asing.

Interest rate exposure to foreign currency, the Company implemented the management of the floating interest rate that reviewed every 3 month. Sources of funding in foreign currency is from their own capital, mostly from the receipt of customer payments in foreign currencies.

Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perusahaan saat ini, risiko pasar Perusahaan adalah minimal.

With the pattern of business activity currently operated by the Company, the market risk of the Company is minimal.

Tabel berikut menggambarkan rincian aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga:

The following table summarizes the Company’s financial assets and liabilities at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual repricing or maturity dates to see the impact of changes in interest rates:

Kurang dari Kurang dari

3 bulan/ >3-12 bulan/ >1-5 tahun/ >5 tahun/ 3 bulan/ >3-12 bulan/ >1-5 tahun/ >5 tahun/ Jumlah/

Less than 3 months >3-12 months >1-5 years >5 years Less than 3 months >3-12 months >1-5 years >5 years Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Aset keuangan Financial assets

Kas dan setara kas 128.496.685 - - - 61.561.700 - - - 190.058.385 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek - - - - - - 15.261.250 - 15.261.250 Short-term investmentsInvestasi neto sewa Net investment in

pembiayaan 9.105.831 25.096.210 38.571.634 - 165.255.446 485.358.943 387.169.766 - 1.110.557.830 finance leasesPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - - - - 340.821.542 734.368.981 1.258.749.556 - 2.333.940.079 receivablesTransaksi anjak piutang - - - - 196.436.782 881.907.547 - - 1.078.344.329 Factoring receivablesPiutang lain - lain - - - - 542.621 1.579.443 4.634.625 1.458.160 8.214.849 Other receivables

Jumlah 137.602.516 25.096.210 38.571.634 - 764.618.091 2.103.214.914 1.665.815.197 1.458.160 4.736.376.722 Total

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesUtang bank 15.001.764 43.214.224 51.171.351 - 184.185.123 533.456.973 669.518.777 - 1.496.548.212 Bank loansSurat berharga yang

yang diterbitkan - - - - - 242.606.555 746.419.098 - 989.025.653 Bonds issued

Jumlah 15.001.764 43.214.224 51.171.351 - 184.185.123 776.063.528 1.415.937.875 - 2.485.573.865 Total

Jumlah-bersih 122.600.752 (18.118.014) (12.599.717) - 580.432.968 1.327.151.386 249.877.322 1.458.160 2.250.802.857 Total-net

Suku bunga tetap/Fixed rates

31 Desember/December 31, 2011

Suku bunga variabel/Variable rates

Page 221: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 105 -

Kurang dari Kurang dari

3 bulan/ >3-12 bulan/ >1-5 tahun/ >5 tahun/ 3 bulan/ >3-12 bulan/ >1-5 tahun/ >5 tahun/ Jumlah/

Less than 3 months>3-12 months >1-5 years >5 years Less than 3 months >3-12 months >1-5 years >5 years Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Aset keuangan Financial assets

Kas dan setara kas 4.912.901 - - - 20.229.750 - - - 25.142.651 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek - - - - - - 14.906.000 - 14.906.000 Short-term investmentsInvestasi neto sewa Net investment in

pembiayaan 6.598.852 17.915.609 53.257.929 - 133.784.890 399.157.743 331.312.501 - 942.027.524 finance leasesPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - - - - 193.872.720 284.047.357 642.557.318 - 1.120.477.395 receivablesTransaksi anjak piutang - - - - 26.108.434 543.106.479 - - 569.214.913 Factoring receivablesPiutang lain - lain - - - - 373.342 1.070.456 1.247.606 979.004 3.670.408 Other receivables

Jumlah 11.511.753 17.915.609 53.257.929 - 374.369.136 1.227.382.035 990.023.425 979.004 2.675.438.891 Total

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Utang bank 11.493.629 33.117.637 76.921.681 - 126.602.646 300.577.577 540.850.959 - 1.089.564.128 Bank loans

Jumlah-bersih 18.124 (15.202.028) (23.663.752) - 247.766.490 926.804.458 449.172.466 979.004 1.585.874.763 Total-net

Suku bunga tetap/Fixed rates

31 Desember/December 31, 2010

Suku bunga variabel/Variable rates

Kurang dari Kurang dari

3 bulan/ >3-12 bulan/ >1-5 tahun/ >5 tahun/ 3 bulan/ >3-12 bulan/ >1-5 tahun/ >5 tahun/ Jumlah/

Less than 3 months >3-12 months >1-5 years >5 years Less than 3 months >3-12 months >1-5 years >5 years Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset keuangan Financial assets

Kas dan setara kas 30.580.894 - - - - - - - 30.580.894 Cash and cash equivalents

Investasi jangka pendek - - - - - - 74.371.750 - 74.371.750 Short-term investments

Investasi neto sewa Net investment in finance

pembiayaan 6.660.563 6.800.076 44.501.451 - 87.669.531 193.900.342 554.835.380 - 894.367.343 leases

Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - - - - 68.084.824 171.828.986 264.178.906 - 504.092.716 receivables

Transaksi anjak piutang - - - - 43.318.833 242.263.399 - - 285.582.232 Factoring receivables

Piutang lain - lain - - - - 281.910 799.367 2.377.506 966.921 4.425.704 Other receivables

Jumlah 37.241.457 6.800.076 44.501.451 - 199.355.098 608.792.094 895.763.542 966.921 1.793.420.639 Total

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Utang bank - - - - 55.035.936 146.237.283 176.573.118 - 377.846.336 Bank loans

Jumlah-bersih 37.241.457 6.800.076 44.501.451 - 144.319.162 462.554.811 719.190.424 966.921 1.415.574.303 Total-net

31 Desember/December 31, 2009

Suku bunga tetap/Fixed ratesSuku bunga variabel/Variable rates

Perusahaan terpapar risiko suku bunga karena piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap dan investasi neto sewa pembiayaan dan utang bank memiliki suku bunga tetap dan mengambang.

The Company is exposed to interest rate risk because its consumer financing receivables and factoring receivables are arranged at fixed interest rates and net investment in finance leases and bank loans are arranged at fixed and floating interest rates.

Aset dan liabilitas keuangan perusahaan yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar dan risiko suku bunga atas arus kas dijelaskan dalam Catatan 7, 8, 9 dan 15.

The Company’s financial assets and liabilities that are exposed to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk as described in notes 7, 8, 9 and 15.

Analisis sensitivitas

Sensitivity analysis

Untuk investasi neto sewa pembiayaan dalam mata uang asing dengan suku bunga mengambang, analisis sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah pokok investasi neto sewa pembiayaan terhutang pada tanggal neraca adalah yang terhutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 50 basis poin suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan atau menurunkan laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp 400.159 ribu dan Rp 387.094 ribu. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya, terutama kurs mata uang asing, tetap konstan. Perubahan terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variabel.

For floating rate net investment finance lease in foreign currency, the sensitivity analysis is prepared assuming the amount of net investment finance lease outstanding at the statement of financial position date was outstanding for the whole year. A change of 50 basis points in interest rates at the reporting dates would have increased or decrease profit before tax for the years ended December 31, 2011 and 2010 by Rp 400,159 thousand and Rp 387,094 thousand. This analysis assumes that all other variables, in particular foreign currency rates, remain constant. The movement is mainly attributable to interest rates on its variable rate borrowings.

Page 222: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 106 -

Untuk utang bank suku bunga mengambang, analisis sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah utang bank terhutang pada tanggal laporan posisi keuangan adalah yang terhutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 50 basis poin suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan atau menurunkan laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp 549.614 ribu dan Rp 612.592 ribu. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya, terutama kurs mata uang asing, tetap konstan. Perubahan terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variabel.

For floating rate bank loans, the sensitivity analysis is prepared assuming the amount of bank loans outstanding at the statement of financial position date was outstanding for the whole year. A change of 50 basis points in interest rates at the reporting dates would have increased or decreased the profit before tax for the year ended December 31, 2011 and 2010 by Rp 549,614 thousand and Rp 612,592 thousand. This analysis assumes that all other variables remain constant. The movement is mainly attributable to interest rates on its variable rate borrowings.

Untuk modal kerja, utang dan pinjaman investasi, Perusahaan berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga yang kompetitif.

For working capital, investment loans and borrowings, the Company may seek to mitigate its interest rate risk by obtaining loans structure with competitive interest rate.

Risiko kredit

Credit risk

Risiko kredit merupakan risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan atau potensi kegagalan nasabah (counterparty) memenuhi liabilitasnya secara penuh sesuai perjanjian. Risiko kredit merupakan risiko utama Perusahaan dimana Perusahaan menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang hendak memiliki produk. Dengan demikian, Perusahaan menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi liabilitasnya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perusahaan.

Credit risk is the risk that arises as a result of the failure or potential failure of customers (counterparties) to fully meet their contractual obligations. Credit risk is the main risk faced by the Company, as the Company offers credit facilities for people who want to own products. The Company therefore faces risk if consumers are unable to comply with their obligations to settle their loans in accordance with the agreements that have been agreed between the consumers and the Company.

Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dengan proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit untuk kemudian disetujui oleh Komite Kredit. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi lembaga keuangan Non Bank, yang telah dirubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No.74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan keputusan Direktur Jendral Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank. Manajemen risiko kredit mencakup namun tidak terbatas pada :

The Company has a policy in place to deal with this risk. This starts with the initial process of receiving credit applications selectively and handling them with prudence principles, whereby the credit application goes through a survey and credit analysis process to then be approved by the Credit Committee. The Company also implements the Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles as stipulated in Minister of Finance Regulation No. 45/KMK.06/2003 dated January 30, 2003 regarding the Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions, which was amended by Minister of Finance Regulation No. 74/PMK.012/2006 dated August 31, 2006 and Decision of the Director General of Financial Institutions No. Kep-2833/LK/2003 dated May 12, 2003 regarding Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions. Credit risk management includes but is not limited to:

1. Menjaga agar eksposur kredit kepada setiap nasabah berada dalam limit yang ditetapkan kepada nasabah tersebut sesuai dengan perhitungan customer credit risk rating.

1. Maintaining credit exposure to each customer within the limits set for the client in line with the calculation of the customer’s credit risk rating.

Page 223: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 107 -

2. Memproses setiap pengajuan aplikasi kredit

sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku dan memperhatikan identifikasi risiko awal pada nasabah tersebut.

2. Processing every credit application in accordance with the applicable provisions and procedures and paying attention to the early identification of risks in the customer.

3. Melakukan monitoring dan review terhadap nasabah secara berkala dalam jangka waktu yang wajar serta melakukan analisa diteksi dini atas kredit yang mengarah kepada kredit bermasalah.

3. Monitoring and periodic review of the customers within a reasonable period of time and analysis for early detection of loans that may become uncollectible.

4. Melakukan pengelolaan risiko kredit yang independen dengan kewenangan yang jelas dan bertanggung jawab.

4. Conducting independent credit risk management with clear authority and responsibility.

Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang yang dimiliki Perusahaan:

The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Company’s account receivables:

Investasi neto sewa pembiayaan

Net investment in finance leases

2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Korporasi 996.291.606 904.229.870 1.008.004.280 Corporate

Individu 283.907.888 193.035.370 117.993.888 Individual

Jumlah 1.280.199.494 1.097.265.240 1.125.998.168 Total

Piutang pembiayaan konsumen

Consumer financing receivables

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki Perusahaan adalah individu dengan jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 2.819.093.265 ribu, Rp 1.387.345.972 ribu dan Rp 622.093.980 ribu.

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the concentration risk of the Company’s consumer financing receivable was with individuals with the amount of credit risk, respectively amounting to Rp 2,819,093,265 thousand, Rp 1,387,345,972 thousand and Rp 622,093,980 thousand.

Transaksi anjak piutang

Factoring receivables

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 konsentrasi risiko atas anjak piutang yang dimiliki Perusahaan adalah korporasi dengan jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 1.219.849.223 ribu, Rp 637.806.389 ribu dan Rp 316.646.802 ribu.

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the concentration risk of the Company’s factoring receivable is corporate, with total credit risks, respectively amounting to Rp 1,219,849,223 thousand, Rp 637,806,389 thousand and Rp 316,646,802 thousand.

Risiko Iikuiditas

Liquidity risk

Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perusahaan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan kosumen, selain menggunakan dana sendiri, Perusahaan juga membina kerjasama dengan beberapa bank nasional dan bank pemerintah maupun bank asing dalam bentuk fasilitas penerusan pinjaman untuk pembiayaan (chanelling) maupun demand loan dan term loan.

Liquidity risk is the risk that the Company does not have sufficient financial resources to fulfill the obligations that have matured. This risk can be mitigated by the Company because in the provision of financial services to consumers, as well as using its own funds, the Company also maintains cooperative relationships with several national banks, state-owned banks and foreign banks in the forms of finance loan forwarding facilities (channeling), demand loans, and term loans.

Page 224: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 108 -

Perusahaan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran yang dapat ditarik setiap waktu Untuk memenuhi kebutuhan dana selama minimal 5 hari kerja.

The Company also has an overdraft facility which can be withdrawn at any time to meet the funding requirements for a minimum of 5 working days.

Perusahaan memiliki rasio likuiditas yang sangat sehat. Perbandingan liabilitas terhadap ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 120,14%, 81,87% dan 35,01%. Dalam hal perbandingan liabilitas terhadap jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 54,57%, 45,02% dan 25,93%.

To date, the Company has very sound liquidity ratios. The Company’s liability to equity ratios for as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are 120.14%, 81.87% and 35.01%, respectively. Meanwhile, the Company’s liability to asset ratios as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are 54.57%, 45.02% and 25.93%, respectively.

Tabel berikut menyajikan sisa umur kontraktual liabilitas keuangan Perusahaan yang menggambarkan eksposur Perusahaan terhadap risiko likuiditas pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009:

The following table summarizes the residual contractual maturities of the Company’s financial liabilities, illustrating the Company’s exposure to liquidity risk as of December 31, 2011, 2010 dan 2009:

Sampai dengan

1 bulan/ 1-3 bulan/ >3-12 bulan/ >1-5 tahun/ Jumlah/

Until 1 month 1-3 months >3-12 months >1-5 years Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Utang bank 66.965.934 132.220.953 576.671.197 720.690.128 1.496.548.212 Bank loans

Surat berharga yang diterbitkan - - 242.606.555 746.419.098 989.025.653 Bonds issued

Utang premi asuransi - 6.908.160 - - 6.908.160 Insurance premium payables

Utang lain-lain kepada pihak ketiga 642.552 488.362 30.170.417 - 31.301.331 Other payables to third parties

Biaya yang masih harus dibayar 20.013.318 - - - 20.013.318 Accrued expenses

Jumlah 87.621.804 139.617.475 849.448.169 1.467.109.226 2.543.796.674 Total

31 Desember/December 31, 2011

Sampai dengan

1 bulan/ 1-3 bulan/ >3-12 bulan/ >1-5 tahun/ Jumlah/

Until 1 month 1-3 months >3-12 months >1-5 years Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Utang bank 58.663.479 79.432.796 333.695.214 617.772.639 1.089.564.128 Bank loans

Utang premi asuransi - 9.748.867 - - 9.748.867 Insurance premium payables

Utang lain-lain kepada pihak ketiga 4.665.645 956.701 44.135.610 - 49.757.956 Other payables to third parties

Biaya yang masih harus dibayar 4.648.648 - - - 4.648.648 Accrued expenses

Jumlah 67.977.772 90.138.364 377.830.824 617.772.639 1.153.719.599 Total

31 Desember/December 31, 2010

Sampai dengan

1 bulan/ 1-3 bulan/ >3-12 bulan/ >1-5 tahun/ Jumlah/

Until 1 month 1-3 months >3-12 months >1-5 years Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Utang bank 19.049.158 35.986.778 146.237.283 176.573.118 377.846.337 Bank loans

Utang premi asuransi - 9.591.795 - - 9.591.795 Insurance premium payables

Utang lain-lain kepada pihak ketiga 715.742 569.245 14.018.216 26.051 15.329.254 Other payables to third parties

Biaya yang masih harus dibayar 1.743.195 - - - 1.743.195 Accrued expenses

21.508.095 46.147.818 160.255.499 176.599.169 404.510.581

31 Desember/December 31, 2009

Page 225: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 109 -

Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009:

The following table summarizes the maturity gap profile of the Company’s financial assets and liabilities as of December 31, 2011, 2010 and 2009:

Tidak memiliki

tanggal jatuh

tempo

kontraktual/ Sampai dengan

No contractual 1 bulan/ 1-3 bulan/ >3-12 bulan/ >1-5 tahun/ >5 tahun/ Jumlah/

maturity date Until 1 month 1-3 months >3-12 months >1-5 years >5 years Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset keuangan Financial assetsKas dan setara kas - 192.183.355 - - - - 192.183.355 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek - - - - 15.261.250 - 15.261.250 Short term investmentsInvestasi neto sewa Net investment in finance pembiayaaan - 76.752.098 97.609.179 510.455.153 425.741.400 - 1.110.557.830 leasesDikurangi: cadangan Less: allowance for kerugian penurunan nilai (4.053.273) - - - - - (4.053.273) impairment lossesPiutang pembiayaan Consumer financing konsumen - 170.598.888 170.222.654 734.368.981 1.258.749.556 - 2.333.940.079 receivablesDikurangi: cadangan Less: allowance for kerugian penurunan nilai (16.753.875) - - - - - (16.753.875) impairment lossesTagihan anjak piutang - 55.171.803 141.264.979 881.907.547 - - 1.078.344.329 Factoring receivablesDikurangi: cadangan Less: allowance for kerugian penurunan nilai (329.683) - - - - - (329.683) impairment lossesPiutang lain - lain 1.428.365 223.068 406.245 1.579.443 4.634.625 1.458.160 9.729.906 Other receivables

Jumlah (19.708.466) 494.929.212 409.503.057 2.128.311.124 1.704.386.831 1.458.160 4.718.879.918 Total

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesUtang bank - 66.965.934 132.220.953 576.671.197 720.690.128 - 1.496.548.212 Bank loansSurat berharga yang diterbitkan - - - 242.606.555 746.419.098 - 989.025.653 Bonds issuedUtang premi asuransi - - 6.908.160 - - - 6.908.160 Insurance premium third partiesUtang lain-lain kepada Other payables to pihak ketiga - 642.552 488.362 30.170.417 - - 31.301.331 third partiesBiaya yang masih Accrued expenses harus dibayar - 20.013.318 - - - - 20.013.318 payables

Jumlah - 87.621.804 139.617.475 849.448.169 1.467.109.226 - 2.543.796.674 Total

Perbedaan jatuh tempo (19.708.466) 407.307.408 269.885.582 1.278.862.955 237.277.605 1.458.160 2.175.083.244 Maturity gap

2011

Tidak memiliki

tanggal jatuh

tempo

kontraktual/ Sampai dengan

No contractual 1 bulan/ 1-3 bulan/ >3-12 bulan/ >1-5 tahun/ >5 tahun/ Jumlah/

maturity date Until 1 month 1-3 months >3-12 months >1-5 years >5 years Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset keuangan Financial assetsKas dan setara kas - 26.327.186 - - - - 26.327.186 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek - - - - 14.906.000 - 14.906.000 Short term investmentsInvestasi neto sewa Net investment in finance

pembiayaan - 64.765.243 75.618.499 417.073.352 384.570.430 - 942.027.524 leasesDikurangi: cadangan kerugian penurunan Less: allowance for nilai (15.005.915) - - - - - (15.005.915) impairment lossesPiutang pembiayaan

konsumen - 93.886.624 99.986.096 284.047.357 642.557.318 - 1.120.477.395 Consumer financingDikurangi: cadangan receivables kerugian penurunan Less: allowance for nilai (12.378.241) - - - - - (12.378.241) impairment lossesTransaksi anjak piutang - 15.304.021 10.804.413 543.106.479 - - 569.214.913 Factoring receivablesDikurangi: cadangan kerugian penurunan Less: allowance for nilai (2.121.259) - - - - - (2.121.259) impairment lossesPiutang lain-lain 134.610 292.809 1.070.456 1.247.606 979.004 3.724.485 Other receivables

Jumlah (29.505.415) 200.417.684 186.701.817 1.245.297.644 1.043.281.354 979.004 2.647.172.088 Total

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesUtang bank - 58.663.479 79.432.796 333.695.214 617.772.639 - 1.089.564.128 Bank loans

Insurance premium Utang premi asuransi - - 9.748.867 - - - 9.748.867 payablesUtang lain-lain kepada Other payables to

pihak ketiga - 4.665.645 956.701 44.135.610 - - 49.757.956 third partiesBiaya yang masih harus

dibayar - 4.648.648 - - - - 4.648.648 Accrued expenses

Jumlah - 67.977.772 90.138.364 377.830.824 617.772.639 - 1.153.719.599 Total

Perbedaan jatuh tempo (29.505.415) 132.439.912 96.563.453 867.466.820 425.508.715 979.004 1.493.452.489 Maturity gap

2010

Page 226: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 110 -

Tidak memiliki

tanggal jatuh

tempo

kontraktual/ Sampai dengan

No contractual 1 bulan/ 1-3 bulan/ >3-12 bulan/ >1-5 tahun/ >5 tahun/ Jumlah/

maturity date Until 1 month 1-3 months >3-12 months >1-5 years >5 years Total

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset keuangan Financial assets

Cash and cash

Kas dan setara kas - 31.030.761 - - - - 31.030.761 equivalents

Investasi neto sewa Net investment in

pembiayaan - 30.032.438 64.297.656 200.700.418 599.336.831 - 894.367.343 finance leases

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (28.073.163) - - - - - (28.073.163) impairment losses

Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - 23.835.774 44.249.050 171.828.986 264.178.906 - 504.092.716 receivables

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (9.610.351) - - - - - (9.610.351) impairment losses

Transaksi anjak piutang - 17.000.000 26.318.833 242.263.399 - - 285.582.232 Factoring receivables

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (15.237.174) - - - - - (15.237.174) impairment losses

Piutang lain-lain - 92.998 188.912 799.367 2.377.506 966.921 4.425.704 Other receivables

Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan Less: allowance for

nilai (44.257) - - - - - (44.257) impairment losses

Jumlah (52.964.945) 101.991.971 135.054.451 615.592.170 865.893.243 966.921 1.666.533.811 Total

Kawajiban keuangan Financial liabilities

Utang bank - 19.049.158 35.986.778 146.237.283 176.573.118 - 377.846.337 Bank loans

Insurance premium

Utang premi asuransi - - 9.591.795 - - - 9.591.795 payables

Utang lain-lain - 715.742 569.245 14.018.216 26.051 - 15.329.254 Other payables

Biaya yang masih harus

dibayar - 1.743.195 - - - - 1.743.195 Accrued expenses

Jumlah - 21.508.095 46.147.818 160.255.499 176.599.169 - 404.510.581 Total

Perbedaan jatuh tempo (52.964.945) 80.483.875 88.906.633 455.336.671 689.294.074 966.921 1.262.023.230 Maturity gap

2009

Risiko Operasional

Operational risk

Risiko Operasional biasa disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan dan kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem maupun hal-hal yang lain yang dapat berdampak pada operasional perusahaan. Untuk mencegah timbulnya risiko operasional, perusahaan melakukan beberapa hal:

Operational risk is usually caused by several things, such as deficiencies and failures of internal processes, human error, system failures, or other issues that may affect the activities of a company. To avoid operational risk, the Company does several things:

Pengertian yang jelas oleh semua lini yang terkait terhadap resiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan.

A clear understanding on the part of all lines concerned of the risks inherent in each stage of the operational activities and processes, mainly in connection with approval and disbursement of financing, customer service, accounting, and reporting.

Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara pelaksanaan dan kontrol, sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan

berdasarkan Standard Operating

Procedures (SOP) baku perusahaan. Sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang sudah digariskan oleh SOP.

A clear and separate allocation of tasks between execution and control. Executors perform their activities based on the Company’s standard operating procedures (SOP), while the monitoring function ensures that the activities comply with the requirements outlined in the SOP.

Page 227: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

- 111 -

Perusahaan menggunakan E- loan System

agar kelangsungan dan kelancaran pengoperasian sistem dapat terjamin. Perusahaan sudah menerapkan sistem on-line dan real time sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan /atau kebijakan Perusahaan.

The Company uses an E-Loan System to ensure continuity and the proper functioning of the system. The Company applies an on-line, real-time system so that the management can directly control all operational activities and quickly make appropriate strategic decisions to mitigate any potential risks arising from negligence, system malfunctions, or deviations in the implementation of SOP and/or Company policy.

Perusahaan juga sudah menerapkan Risk Control Self Assessment (RCSA) terhadap unit kerja terkait dan melakukan tinjauan dan evaluasi periodik terhadap kebijakan-kebijakan dan SOP secara rutin.

The Company has also implemented Risk Control Self-Assessment (RCSA) in relevant work units and routinely conducts periodic review and evaluation of policies and SOP.

Perusahaan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya dengan berbagai pelatihan agar dapat menekan seminimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional dan dampak kerugian financial yang diakibatkan oleh hal tersebut.

The Company continuously develops the skills and knowledge of its employees through various forms of training in order to minimize the incidence of human error and problems with operating systems and the financial losses thereby incurred.

41. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

41. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

a. Berdasarkan Surat Penawaran Kredit

No. 007/BP/CRC-WB/I/2012 dari Bank Permata tanggal 16 Januari 2012, Perusahaan memperoleh tambahan Fasilitas Pinjaman atas Pembiayaan Kendaraan sebesar Rp 200.000.000 ribu sehingga fasilitas pinjaman meningkat menjadi Rp 300.000.000 ribu dengan tenor pembiayaan maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan.

b. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 42

tanggal 10 Januari 2012, Perusahaan memperoleh Fasilitas PTD (Demand Loan) dari Bank ICBC sebesar Rp 100.000.000 ribu dengan tenor 36 (tiga puluh enam) bulan, dan suku bunga floating 10,00% per tahun.

a. Based on Offering Credit Letter No. 007/BP/CRC-WB/I/2012 from Bank Permata dated January 16, 2012, the Company obtained the additional Loan Facility for Vehicles Financing amounting to Rp 200,000,000 thousand and increase the loan facility into Rp 300,000,000 thousand with a maximum tenor of 36 (thirty six) months.

b. Based on Credit Agreement No. 42 dated

January 10, 2012, the Company obtained PTD Facility (Demand Loan) from Bank ICBC amounting to Rp 100,000,000 thousand, with the tenor of 36 (thirty sixty six) months, and with a floating interest rate per annum of 10.00%

42. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN

PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 2 sampai 111 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 12 Maret 2012.

42. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 2 to 111 were the responsibilities of the management, and were approved for issue by the Company’s Directors on March 12, 2012.

Page 228: 2011 Annual Report - clipan.co.id · Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa ... krisis moneter yang melanda Indonesia pada ... menyesuaikan dengan kondisi