19
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of Art) Untuk mendukung penelitian ini, diperlukan State Of The Art atau penelitian sebelumnya. Penelitian yang diambil adalah yang memiliki kesamaan antara variabel X dan variabel Y atau yang mencakup salah satunya. Contoh penelitian sebelumnya yaitu : Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of Art) 1 . Judul Jurnal Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Bank Prisma Dana Manado Nama Peneliti Fadly Pangumpia Masalah Dalam pelaksanaan iklim komunikasi organisasi pada bank prisma dana sering ditemui kendala – kendala, diduga kendala - kendala tersebut adalah kurang adanya kejujuran dalam komunikasi, kurang adanya keterbukaan komunikasi kebawah, kurang adanya keputusan bersama. Hasil Analisis Terdapat hubungan yang fungsional dan linear yang berarti diantara kedua variabel tersebut yaitu iklim komunikasi organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan, karena dari persamaan regresi linear sederhana ternyata setiap kenaikan 5

2013-2-016f37-MC Bab2001

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ff

Citation preview

Page 1: 2013-2-016f37-MC Bab2001

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya (State of Art)

Untuk mendukung penelitian ini, diperlukan State Of The Art atau

penelitian sebelumnya. Penelitian yang diambil adalah yang memiliki

kesamaan antara variabel X dan variabel Y atau yang mencakup salah

satunya. Contoh penelitian sebelumnya yaitu :

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of Art)

1. Judul

Jurnal

Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan di Bank Prisma Dana Manado

Nama

PenelitiFadly Pangumpia

Masalah

Dalam pelaksanaan iklim komunikasi organisasi pada bank

prisma dana sering ditemui kendala – kendala, diduga

kendala - kendala tersebut adalah kurang adanya kejujuran

dalam komunikasi, kurang adanya keterbukaan komunikasi

kebawah, kurang adanya keputusan bersama.

Hasil

Analisis

Terdapat hubungan yang fungsional dan linear yang berarti

diantara kedua variabel tersebut yaitu iklim komunikasi

organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan, karena dari

persamaan regresi linear sederhana ternyata setiap kenaikan

satu variabel iklim komunikasi organisasi akan diikuti 0,84

variabel produktivitas kerja karyawan.

Persamaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebab – akibat,

dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah iklim

komunikasi organisasi dan produktivitas karyawan.

Perbedaan Terdapat perbedaan di variabel Y, yaitu produktifitas kerja

karyawan.

Penelitian dilakukan kepada 41 koresponden yaitu karyawan

Bank Prisma Dana.

5

Page 2: 2013-2-016f37-MC Bab2001

Sumber

e-journal.unstrat.ac.id

Fadly Pangumpia. (2013). Jurnal Acta Diurna. Pengaruh

Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan di Bank Prisma Dana Manado. (Online), Vol 2,

No. 2, diakses 5 Juni 2014 dari www. e-journal.unstrat.ac.id

(http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/view/

1136)

2.Judul

Jurnal

Pengaruh Motivasi Kerja dan Iklim Komunikasi Organisasi

Terhadap Komitmen Keorganisasian Pegawai Arsip Nasional

Republik Indonesia

Nama

Peneliti Azwar Sanusi

Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi

kerja dan iklim komunikasi organisasi terhadap komitmen

keorganisasian pegawai Arsip Nasional Republik Indonesia.

Penelitian dilakukan di ANRI, pada bulan April sampai

dengan Mei 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah kuantitatif eksplanasi, dengan melibatkan 86

responden yang dipilih secara acak. Kuisioner yang dipakai

dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup dengan

menggunakan skala likert. Kuisioner telah diuji validitas dan

realibilitasnya dengan teknik pearson product moment dan

teknik cronbach alpha.

Hasil

Analisis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat komitmen

pegawai ANRI berada pada tingkat sedang atau cukup baik.

Iklim komunikasi organisasi secara parsial memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi.

Motivasi kerja secara parsial memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Kedua variabel

tersebut (iklim komunikasi organisasi dan motivasi kerja

sama- sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

6

Page 3: 2013-2-016f37-MC Bab2001

terhadap komitmen organisasi.

Persamaan

Membahas tentang motivasi kerja, dimana hal tersebut sangat

penting dalam bekerja dan motivasi tersebut ikut

mempengaruhi komitmen seseorang dalam bekerja.

Perbedaan

Penelitian ini mendalami tentang iklim komunikasi dan

komitmen dalam bekerja secara lebih rinci dan mendalam

namun tidak membahas tentang bagaimana komunikasi

organisasi yang ada.

Sumber

Azwar Sanusi. (2012). Pengaruh Motivasi Kerja dan Iklim

Komunikasi Organisasi Terhadap Komitmen Keorganisasian

Pegawai Arsip Nasional Republik Indonesia, diakses 1

September 2014 dari http://lontar.ui.ac.id

(http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?

id=20313832&lokasi=lokal)

3.Judul

Jurnal

Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Motivasi Terhadap

Semangat Kerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(PERSERO) Tbk. Cabang Medan Putri Hijau

Nama

Peneliti Hasibuan dan Mahruro Agiihdini

Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

komunikasi organisasi (X1) dan motivasi (X2) terhadap

semangat kerja (Y) pada karyawan PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan Putri Hijau.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal yang

mengukur hubungan-hubungan antar variabel penelitian dan

berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel

mempengaruhi variabel lain. Populasi dalam penelitian ini

adalah karyawan tetap PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk. Cabang Medan Putri Hijau.

Hasil

Analisis

Berdasarkan uji F variabel bebas (komunikasi organisasi dan

motivasi) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang

7

Page 4: 2013-2-016f37-MC Bab2001

positif dan signifikan terhadap variabel terikat (semangat

kerja karyawan). Melalui pengujian koefisien korelasi (R)

diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara

komunikasi organisasi dan motivasi terhadap semangat kerja

karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang

Medan Putri Hijau merupakan hubungan yang tinggi.

Motivasi merupakan faktor yang paling dominan

mempengaruhi semangat kerja karyawan pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan Putri Hijau.

PersamaanMembahas tentang komunikasi organisasi dan motivasi serta

metode yang digunakan yaitu metode kauntitatif.

PerbedaanMenggunakan 2 variabel X dan 1 variabel Y sehingga

menggunakan multivariat.

Sumber

Hasibuan dan Mahruro Agiihdini. (2011). Pengaruh

Komunikasi Organisasi dan Motivasi Terhadap Semangat

Kerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(PERSERO) Tbk. Cabang Medan Putri Hijau, diakses 1

September 2014 dari http://repository.usu.ac.id

(http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/26291)

4. Judul

Jurnal

The Effect of Positive Organizational Behavior of the Staff on

Organizational Performance, Based on the Luthans Model in

Public Organizations of Behbahan

Nama

Peneliti

Memari, Hamid; Valikhani, Mashallah; Aghababaee, Zohreh;

Mehdi Davali, Mohammad

Masalah

Present Research has been conducted to analyze the relation

of positive organizational behavior with the organizational

functioning in the Behbahan city’s organizational.

Hasil

Analisis

The Results of the analysis show the order of positive

organizational behavior importance of the workers with self-

confidence at first, optimism at second, hope at third and

resilience is the last.

Persamaan Melihat jurnal diatas dapat dilihat bahwa salah satu yang

8

Page 5: 2013-2-016f37-MC Bab2001

dijaga dalam sebuah organisasi selain komunikasinya adalah

perilakunya dimana hal tersebut akan berdampak bagi

organisasi yang bersangkutan.

Perbedaan Penelitian diatas menggunakan metode penelitian kualitatif

Sumber

connection.ebscohost.com

Memari, Hamid; Valikhani, Mashallah; Aghababaee, Zohreh;

Mehdi Davali, Mohammad. (2013). The Effect of Positive

Organizational Behavior of the Staff on Organizational

Performance, Based on the Luthans Model in Public

Organizations of Behbahan. (Online), Vol. 4, Issue 9, diakses

10 Juni 2014 dari www. connection.ebscohost.com

(http://connection.ebscohost.com/c/articles/86132254/effect-

positive-organizational-behavior-staff-organizational-

performance-based-luthans-model-public-organizations-

behbahan)

5. Judul

Jurnal

Organizational Communication as an Important Factor of

Company Success : Case Study of Bosnia and Herzegovina

Nama

PenelitiKenan Spaho

Masalah Not possible to have good human relations without

communication. On the other hand effective communication is

required not only for human relations but for a good and

successful business. In practice there is no organization

without communication. There are organizations with bad

communication and these cannot be considered successful

organizations.Managers spend the majority of their time

communicating in severalforms: meeting, face-to–face

discussion, letters, emails etc. Also more and more employees

realize that communication is a very important part of their

work because a lot of work activities are based on teamwork

among workers in different

9

Page 6: 2013-2-016f37-MC Bab2001

functional groups. This is the reason why communication has

become more important in companies.

Hasil

Analisis

This problem can be solved in one way, by creating a

communication plan. We distinguish two types of

communication plan, general communication plan and

special communication plan.

Persamaan

Sama – sama membahas mengenai komunikasi organisasi

dimana hal itu memang penting dalam lingkungan

berorganisasi.

PerbedaanPenelitian diatas menggunakan metode kualitatif sehingga

hasilnya pun berupa deskriptif.

Sumber

Kenan Spaho. (2011). Organizational Communication as an

Important Factor of Company Success : Case Study of Bosnia

and Herzegovina. (Online), Vol 4, No. 2, diakses 10 Juni

2014 dari www.saycocorporativo.com

(http://www.saycocorporativo.com/saycoUK/BIJ/journal/

Vol4No2/Case_2.pdf)

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Teori Informasi Organisasi

Teori Informasi Organisasi adalah satu cara untuk menjelaskan

bagaimana organiasasi membuat informasi yang membingungkan atau

ambigu menjadi masuk akal.

Teori ini fokus pada proses pengorganisasian anggota organisasi

untuk mengelola informaasi daripada berfokus pada struktur organisasi ttu

sendiri. Asumsi untuk mendasari teori ini adalah (West and Turner, 2008:

339):

- Organisasi manusia ada dalam sebuah lingkungan informasi.

- Informasi yang diterima sebuah organisasi berbeda dalam hal

ketidakjelasannya.

10

Page 7: 2013-2-016f37-MC Bab2001

- Organisasi manusia terlibat di dalam pemrosesan informasi untuk

mengurangi ketidakjelasan informasi.

Asumsi yang pertama menyatakan bahwa organisasi bergantung pada

informasi agar berfungsi secara efektif dan tujuan mereka tercapai. Weick

(1979) memandang konsep lingkungan informasi sebagai suatu yang berbeda

dari lingkungan fisik di mana organisasi berada.

Asumsi yang kedua berfokus pada ambiguitas yang ada dalam

informasi. Dimana sebuah pean akan memiliki makna yang berbeda jika

dipahami oleh beberapa orang.

Asumsi ketiga, menyatakan bahwa organisasi mulai dalam aktivitas

kerjasama dalam membuat informasi yang diterima untuk dapat lebih

dipahami.

2.2.2 Teori Motivasi

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Frederick Herzberg adalah

Two-Factor Theory berdasarkan pada “motivators” dan “hygiene factors”.

Hygiene factors merupakan kebutuhan dasar manusia., tidak bersifat

memotivasi , tetapi kegagalan mendapatkannya menyebabkan ketidakpuasan.

Hygiene factors itu mencakup (Wibowo, 2007 : 380) :

- Gaji dan tunjangan (salary and benefits)

- Kondisi kerja (working conditions)

- Kebijakan organisasi

- Status kedudukan

- Keamanan kerja

- Pengawasan dan otonomi

- Kehidupan di tempat kerja

- Kehidupan pribadi

Sedangkan motivators adalah yang sebenarnya mendorong orang

untuk mendapatkan kebutuhannya. Inilah yang harus dilakukan manajer unuk

memelihara tenaga kerja yang puas. Unsur yang ada dalam motivators adalah

(Wibowo, 2007 : 381):

- Prestasi (achievement)

11

Page 8: 2013-2-016f37-MC Bab2001

- Pengakuan (recognition)

- Minat pada pekerjaan (job interest)

- Tanggung jawab (responsibility)

- Kemajuan (advancement)

2.2.3 Komunikasi

Komunikasi didefinisikan sebagai penyampaian atau pertukaran

informasi dari pengirim kepada penerima, baik secara lisan, tertulis, maupun

menggunakan alat komunikasi (Sopiah, 2008 : 143).

2.2.3.1 Unsur-unsur yang ada dalam Komunikasi

1. Pengirim : orang yang memiliki informasi dan kehendak untuk

menyampaikannya kepada orang lain.

2. Penyandian (encoding) : merupakan proses mengubah informasi ke

dalam syarat – syarat atau simbol – simbol tertentu untuk ditransmisikan.

Penyandian dilakukan oleh pengirim.

3. Pesan : merupakan informasi yang hendak disampaikan pengirim kepada

penerima. Sebagian pesan dalam bentuk kata, baik berupa ucapan

maupun tulisan.

4. Saluran / Media adalah alat yang dipakai untuk menyampaikan pesan

dari pengirim pesan kepada penerima pesan, misalnya radio, televisi,

telephone.

5. Penerima adalah orang yang menerima informasi dari pengirim.

Penerima melakukan penafsiran terhadap pesan yang disampaikan oleh

pengirim.

6. Penafsiran (decoding) adalah proses penerjemahkan (menguraikan sandi

pesan) dari pengirim, Sebagian besar proses decodingdalam bentuk

menafsirkan isi pesan oleh penerima.

7. Umpan balik (feedback) merupakan tanggapan penerima atas informasi

yang disampaikan pengirim. Biasanya terjadi pada komunikasi dua arah.

8. Gagguan (noise) adalah faktor yang mengganggu penyampaian atau

penerimaan pesan dari komunikator ke komunikan. Dapat terjadi pada

setiap elemen komunikasi.(Sopiah, 2008 : 145)

2.2.4 Komunikasi Organisasi

12

Page 9: 2013-2-016f37-MC Bab2001

Didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit

– unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.

Suatu organisasi terdiri dari unit – unit komunikasi komunikasi dalam

hubungan – hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan

berfungsi dalam suatu lingkungan. (Pace and Faules, 2010 : 31)

2.2.4.1 Komunikasi berdasarkan dari Segi Peninjaunnya

1. Komunikasi lisan :

Komunikasi yang melalui ucapan kata – kata atau kalimat, melalui apa

yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya. Komunikasi lisan dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

Komunikasi lisan secara langsung, artinya komunikasi lisan yang

tidak dipisahkan dengan jarak. Jadi sifatnya tatap muka (face to face

communication). Media yang digunakan misalnya wawancara,

ceramah, ceramah, dan lain sebagainya.

Komunikasi lisan secara tidak langsung, yaitu komunikasi lisan yang

dipisahkan oleh jarak (tidak tatap muka). Media yang dipergunakan,

misalnya telephone.

2. Komunikasi tertulis :

Komunikasi dengan mempergunakan rangkaian kata – kata atau

kalimat, kode – kode (yang mengandung arti), yang tertulis atau tercetak

yang dapat dimengerti oleh pihak lain.

Media yang dipergunakan dibedakan menjadi dua macam, yaitu

media tertulis intern dan media tertulis ekstern.

Media tertulis intern, ialah media tertulis atau tercetak yang hanya

dipergunakan di dalam organisasi, misalnya surat dinas, nota dinas,

surat keputusan, instruksi, pengumuman, bulletin.

Media tertulis ekstern, ialah media komunikasi tertulis yang

dipergunakan oleh organisasi untuk berhubungan dengan organisasi

13

Page 10: 2013-2-016f37-MC Bab2001

atau pihak lain. Media yang dipergunakan misalnya spanduk,

majalah, surat kabar.(Wursanto, 2005 : 160)

2.2.5 Aliran Komunikasi Formal dalam Organisasi

a. Komunikasi dari Atas ke Bawah

Merupakan aliran komunikasi dari tingkat atas ke tingkat bawah melalui

hierarki organisasi. Bentuk aliran komunikasi dari atas ke bawah berupa

prosedur organisasi, instruksi tentang bagaimana melakukan tugas,

umpan balik, terhadap prestasi bawahan, penjelasan tentang tujuan

organisasi dan lain sebagainya.

b. Komunikasi dari Bawah ke Atas

Komunikasi dari bawah ke atas dirancang untuk menyediakan umpan

balik tentang seberapa baik organisasi telah berfungsi. Bawahan

diharapkan memberikan informasi tentang prestasinya, praktik serta

kebijakan organisasi. Komunikasi dari awah ke atas dapat berbentuk

laporan tertulis maupun lisan, kotak saran, pertemuan kelompok dan lain

sebagainya.

c. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal merupakan aliran komunikasi kepada orang –

orang yang memiliki hierarki yang sama dalam suatu organisasi,

misalnya komunikasi yang terjadi antara manajer bagian pemasaran

dengan manajerbagian produksi atau antara karyawan bagian produksi

dengan karyawan bagian keuangan.

d. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal merupakan aliran komunikasi dari orang – orang

yang memiliki hierarki yang berbeda dan tidak memiliki hubungan

kewenangan secara langsung. Misalnya komunikasi antara manajer

pemasaran dengan kepala subbagian pengendalian mutu.

2.2.6 Motivasi

Menurut Kreiter dan Kinicki (2010 : 212) dalam buku Wibowo

berjudul Perilaku dalam organisasi halaman 111 dijelaskan bahwa motivasi

merupakan proses psikologis yang membangkitkan (arousal), mengarahkan

14

Page 11: 2013-2-016f37-MC Bab2001

(direction), dan ketekunan (persistence) dalam melakukan tindakan secara

sukarela yang diarahkan pada pencapaian tujuan.

Kesimpulannya bahwa motivasi merupakan dorongan untuk bertindak

terhadap serangkaian proses perilaku manusia dengan mempertimbangkan

arah, intensitas, dan ketekunan pada pencapaian tujuan.

15

Page 12: 2013-2-016f37-MC Bab2001

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Komunikasi Organisasi Gambar 2.2 Motivasi Kerja Karyawan

Berdasarkan gambar diatas, kerangka pemikiran yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu Komunikasi Organisasi (sebagai

variabel X / independent) dan Motivasi Kerja Karyawan (sebagai variabel Y /

dependent). Pada variabel Komunikasi Organisasi terdiri dari 3 unsur yaitu

Komunikasi Vertikal, Komunikasi Horizontal, Komunikasi Diagonal. Sedangkan

pada variabel Motivasi Kerja, unsur yang ada di dalamnya adalah gaji dan tunjangan,

kondisi kerja, kebijakan organisasi, status kedudukan, keamanan kerja, pengawasan

dan otonomi, kehidupan di tempat kerja, kehidupan pribadi, prestasi, pengakuan,

minat pada pekerjaan, tanggung jawab, dan kemajuan dalam bekerja.

16

KOMUNIKASI

ORGANISASI

Komunikasi Vertikal

(Komunikasi Atas ke Bawah;

Komunikasi Bawah ke Atas)

Komunikasi Horizontal

Komunikasi Diagonal

MOTIVASI KERJA

KARYAWAN

Gaji dan tunjangan

Kondisi kerja

Kebijakan organisasi

Status kedudukan

Keamanan kerja

Pengawasan dan

otonomi

Kehidupan di tempat

Kerja

Kehidupan pribadi

Prestasi

Pengakuan

Minat pada pekerjaan

Tanggung jawab

Kemajuan

Page 13: 2013-2-016f37-MC Bab2001

17