13
1 SENI MEMAHAMI Hermeneutika dari Schleiermacher sampai Gadamer 1 F. Budi Hardiman 2 Sebelum masuk ke dalam ul asan tentang keempat tokoh hermeneut ik a modern, yaitu Schleiermacher, Dilthey, Heidegger dan Gadamer, dalam Kelas Filsafat Komunitas Salihara ini say a akan lebih dahulu men gan tar anda ke dalam hermeneutika pada umumnya. Hermeneutika atau hermeneutik bukan bar ang asi ng lagi bag i mer eka yan g men ggu muli ilmu-ilmu sep erti teo log i, kitab suci, lsafat dan ilmu-ilmu sosial. etode ini menurut se!arahnya telah dipakai di dalam penelitian teks-teks kuna yang otoritatif, misalnya, Kitab Suci, kemudian !uga diterapkan di dalam teologi dan dire"eksikan secara losos, sampai pada akhirnya !uga men!adi metode di dalam ilmu-ilmu sosial. #alu se!auh hermeneutika adalah penafsiran teks, ia !uga dipakai di dalam berbagai bidang lainnya, seperti ilmu se!arah, hukum, sastra, dan sebagainya. Hermeneutika terutama berurusan dengan teks-teks. anakala kita sedang membaca sebuah teks dari seorang pengarang yang kita kenal baik yang hidu p se$aman de ng an kita, kita tak akan me ng hadapi kesulitan memahami kalimat-kalimat dan kata-kata atau istilah-istilah khusus yan g termuat di dalam tek s tersebut. Ketidak!el asan mak na teks dapat dia tas i secara lisan oleh pengarangnya, bila ia masih hidup, atau oleh pemahaman kata-kat a, kalimat-kalimat dan terminologi khusus yang memang sudah dikenal pada $aman kita ini. %pa yang tertulis dalam teks itu dapat ditangkap secara kurang lebih &lurus' dari makna yang dimaksud pengarangnya. (ersoalannya men!adi lain bila teks yang kita baca berasal dari $aman dahulu. Kontak kita dengan pengarangnya terputus oleh sebuah rentang )aktu yang pan!ang sehingga kata-kata, kalimat-kalimat dan terminologi-terminologi khusus dalam teks itu sulit kita pahami atau akan kita salah pahami. Di sini kita ber usa ha keras unt uk men ang kap mak na seb agaima na dimaks udk an ole h pengarangnya. Kita menghadapi problematik otentisitas makna teks. Dan di sinilah kita berhad apan den gan &pr oblematik her meneutika'* bag aimana menafsirkan teks itu. (roblematik ini dihadapi dalam berbagai bidang se!auh menyangkut penafsiran, misalnya bidang kesusastraan, tradisi-tradisi religius +kitab-kitab suci, doktrin-doktrin, hukum-hukum, bidang hukum, ilmu se!arah +prasasti, dokumen-dok umen kuna dan seterusnya, musikologi, politikologi dan sebagainya. leh karena itu, memahami apa itu hermeneutika teks akan sangat bermanfaat untuk menambah )a)asan atau cara pandang kita terhadap produk-produk budaya masa lalu atau tradisi serta ilmu-ilmu yang berkenaan dengannya. 1  a ka la h untu k kul ia h pertama K el as F il sa fa t Seni Me mahami : Hermeneuti ka dari Schleiermacher sampai Gadamer , Serambi Salihara, / Februari 01/, 12* 345. akalah ini telah disunting. 2  F. 5udi Hardiman adalah penga!ar di S6F Driyarkara, 7akarta. 4a mendapatkan gelar doktor lsafat dari Hochschule f8r (hilosophie, 8nchen. 4a menulis se!umlah buku tentang pemikiran  78rgen Habermas, di antaranya Menuju Masy arakat Ko munik atif +0 2 dan Kritik Ideo logi +0/9 di samping Humanisme dan Sesudahnya +010 dan Demokrasi Deliberatif +02 . 

[20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

7/25/2019 [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

http://slidepdf.com/reader/full/20140204budi-kelas-filsafat-seni-memahami-hermeneutika-dari-schleiermacher 1/13

1

SENI MEMAHAMIHermeneutika dari Schleiermacher sampai Gadamer1

F. Budi Hardiman

2

Sebelum masuk ke dalam ulasan tentang keempat tokoh hermeneutikamodern, yaitu Schleiermacher, Dilthey, Heidegger dan Gadamer, dalam KelasFilsafat Komunitas Salihara ini saya akan lebih dahulu mengantar anda kedalam hermeneutika pada umumnya. Hermeneutika atau hermeneutik bukanbarang asing lagi bagi mereka yang menggumuli ilmu-ilmu seperti teologi,kitab suci, lsafat dan ilmu-ilmu sosial. etode ini menurut se!arahnya telahdipakai di dalam penelitian teks-teks kuna yang otoritatif, misalnya, Kitab Suci,kemudian !uga diterapkan di dalam teologi dan dire"eksikan secara losos,

sampai pada akhirnya !uga men!adi metode di dalam ilmu-ilmu sosial. #aluse!auh hermeneutika adalah penafsiran teks, ia !uga dipakai di dalam berbagaibidang lainnya, seperti ilmu se!arah, hukum, sastra, dan sebagainya.

Hermeneutika terutama berurusan dengan teks-teks. anakala kitasedang membaca sebuah teks dari seorang pengarang yang kita kenal baikyang hidup se$aman dengan kita, kita tak akan menghadapi kesulitanmemahami kalimat-kalimat dan kata-kata atau istilah-istilah khusus yangtermuat di dalam teks tersebut. Ketidak!elasan makna teks dapat diatasisecara lisan oleh pengarangnya, bila ia masih hidup, atau oleh pemahamankata-kata, kalimat-kalimat dan terminologi khusus yang memang sudah dikenalpada $aman kita ini. %pa yang tertulis dalam teks itu dapat ditangkap secarakurang lebih &lurus' dari makna yang dimaksud pengarangnya.

(ersoalannya men!adi lain bila teks yang kita baca berasal dari $amandahulu. Kontak kita dengan pengarangnya terputus oleh sebuah rentang )aktuyang pan!ang sehingga kata-kata, kalimat-kalimat dan terminologi-terminologikhusus dalam teks itu sulit kita pahami atau akan kita salah pahami. Di sini kitaberusaha keras untuk menangkap makna sebagaimana dimaksudkan olehpengarangnya. Kita menghadapi problematik otentisitas makna teks. Dan disinilah kita berhadapan dengan &problematik hermeneutika'* bagaimanamenafsirkan teks itu. (roblematik ini dihadapi dalam berbagai bidang se!auhmenyangkut penafsiran, misalnya bidang kesusastraan, tradisi-tradisi religius

+kitab-kitab suci, doktrin-doktrin, hukum-hukum, bidang hukum, ilmu se!arah+prasasti, dokumen-dokumen kuna dan seterusnya, musikologi, politikologi dansebagainya. leh karena itu, memahami apa itu hermeneutika teks akansangat bermanfaat untuk menambah )a)asan atau cara pandang kitaterhadap produk-produk budaya masa lalu atau tradisi serta ilmu-ilmu yangberkenaan dengannya.

1  akalah untuk kuliah pertama Kelas Filsafat Seni Memahami: Hermeneutika dariSchleiermacher sampai Gadamer , Serambi Salihara, / Februari 01/, 12* 345. akalah initelah disunting.2 F. 5udi Hardiman adalah penga!ar di S6F Driyarkara, 7akarta. 4a mendapatkan gelar doktor

lsafat dari Hochschule f8r (hilosophie, 8nchen. 4a menulis se!umlah buku tentang pemikiran 78rgen Habermas, di antaranya Menuju Masyarakat Komunikatif +02 dan Kritik Ideologi+0/9 di samping Humanisme dan Sesudahnya +010 dan Demokrasi Deliberatif +02. 

Page 2: [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

7/25/2019 [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

http://slidepdf.com/reader/full/20140204budi-kelas-filsafat-seni-memahami-hermeneutika-dari-schleiermacher 2/13

2

Kata hermeneutika atau hermeneutik  adalah pengindonesiaan dari kata4nggris hermeneutics.  Kata terakhir ini berasal dari kata ker!a :unanihermeneuo  yang berarti &mengungkapkan pikiran-pikiran seseorang dalamkata-kata'. Kata ker!a itu !uga berarti &mener!emahkan' dan &bertindaksebagai penafsir'. Ketiga pengertian ini sebenarnya mau mengungkapkan

bah)a hermeneutika adalah usaha untuk beralih dari sesuatu yang relatif gelap ke sesuatu yang lebih terang. Dalam pengertian pertama, hermeneueindapat dipahami sebagai semacam peralihan dari sesuatu yang relatif abstrakdan gelap, yakni pikiran-pikiran, ke dalam bentuk ungkapan-ungkapan yang

 !elas, yaitu dalam bentuk bahasa. (emadatan pikiran dalam bahasa sudahmerupakan penafsiran. Dalam pengertian kedua &mener!emahkan', terdapatusaha mengalihkan diri dari bahasa asing yang maknanya gelap bagi kita kedalam bahasa kita sendiri yang maknanya !elas. Dalam pengertian ketiga pada)aktu seseorang sedang menafsirkan sesuatu, ia mele)ati suatu ungkapanpikiran yang kurang !elas menu!u ke yang lebih !elas9 bentuk pemikiran yangkurang !elas diubah men!adi bentuk pemikiran yang lebih !elas9 itulahmenafsirkan.

Di dalam mitologi :unani ada tokoh yang namanya dikaitkan dengan&hermeneuein', yaitu* Hermes. enurut mitos itu, Hermes bertugasmenafsirkan kehendak de)ata orakel!  dengan bantuan kata-kata manusia.(engertian dari mitologi ini kerap dapat men!elaskan pengertian hermeneutikateks-teks kitab suci, yaitu menafsirkan kehendak 6uhan sebagaimanaterkandung di dalam ayat-ayat kitab-kitab suci.

Dalam pemakaiannya, hermeneutika di masa lampau memiliki arti yangluas, yaitu sebagai se!umlah pedoman untuk pemahaman teks-teks yangbersifat otoritatif, seperti dogma dan kitab suci. 6eknik pemahaman ini lebih

merupakan sebuah &seni' pemahaman daripada suatu &teori' atau "science# tentang pemahaman. 5aru de)asa ini ada usaha memberi )u!ud metodologisdan teoretis atas teknik-teknik penafsiran men!adi sebuah ilmu pengetahunhermeneutika.

;ntuk memahami apa itu hermeneutika, kita !uga dapat menemukan !a)abnya dalam se!arah lsafat dan teologi, karena hermeneutikadikembangkan di dalam kedua disiplin ini.

(ertama, se!arah perkembangan hermeneutika, khususnya hermeneutikaatas teks-teks dapat ditelusuri dalam se!arah teologi, dan lebih umum lagi,se!arah pemikiran teologis :udeo-Kristiani. Dalam tradisi agama :ahudi, tafsiratas teks-teks 6aurat $ora! dilakukan oleh para ahli kitab, yaitu mereka yang

membaktikan hidup mereka untuk bela!ar dan menafsirkan hukum-hukumagama. Selain para ahli kitab itu, dalam masyarakat :ahudi !uga muncul tokoh-tokoh tafsir lainnya, yaitu para nabi. ereka ini mendidik masyarakat sambilmelontarkan kritik sosial atas praktik-praktik keagamaan yang tidak diikutitindakan yang adil. Dalam men!alankan fungsinya ini mereka terus-menerusberupaya memberi tafsir tentang apa itu agama yang benar dan mana yangsesat dan palsu. Dasarnya adalah tradisi :ahudi dan pengalaman pribadi sangnabi.

 6radisi Kristiani a)al !uga segera menerapkan hermeneutika pada teks-teks (er!an!ian #ama. rang-orang Kristen purba menafsirkan teks-teks itu

dengan )a)asan baru yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang beragama :ahudi, yaitu pengalaman iman akan :esus Kristus yang )afat dan bangkit.

Page 3: [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

7/25/2019 [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

http://slidepdf.com/reader/full/20140204budi-kelas-filsafat-seni-memahami-hermeneutika-dari-schleiermacher 3/13

3

leh karena itu teks-teks (er!an!ian #ama itu dipahami &secara Kristiani'. Hasiltafsir tersebut termuat di dalam (er!an!ian 5aru.

asalah hermeneutika teks-teks kitab suci mulai !elas dalam abad-abadpertama asehi. 6erhadap teks-teks kitab suci itu, orang-orang Kristenmencoba memberi dua macam penafsiran* penafsiran simbolis dan penafsiran

harah. Kedua macam hermeneutika ini tampil dalam kontro<ersi antarama$hab %ntiokhia dan ma$hab %leksandria, dua pusat agama Kristen padaabad-abad pertama perkembangannya. a$hab %ntiokhia menafsirkan kitabsuci secara harah, sedangkan ma$hab %leksandria secara alegoris atausimbolis.

(uncak permasalahan hermeneutika teks kitab suci dialami agamaKristen pada $aman =eformasi. %gama Kristen terpecah karena perbedaanprinsip-prinsip hermeneutis. Sementara golongan (rotestan memegang prinsipsola scriptura +hanya kitab suci, gere!a Katolik memegang prinsip tradisi* kitabsuci ditafsirkan dalam terang tradisi. (ada masa-masa inilah hermeneutikamen!adi kegiatan yang sangat penting dan memiliki implikasi sosiopolitis yangsangat luas. asing-masing aliran dalam agama Kristen pasca-=eformasimemperkembangkan bangunan teologisnya menurut prinsip-prinsiphermeneutisnya sendiri sehingga perbedaan ini !uga ter)u!ud dalam bentuksosioreligius yang berbeda-beda.

Sumbangan yang sangat berarti dalam se!arah perkembanganhermeneutika diberikan oleh teolog modern, =udolf 5ultmann. Konsepnya yangmen!adi termasyhur adalah &detimologisasi'. Dalam membaca danmenafsirkan teks-teks religius, misalnya kitab suci, kita harus mengadakandetimologisasi. Kalau mendengar kata &mitos', kita cenderungmenyamakannya dengan dongeng atau cerita khayal. %kan tetapi sebenarnya

mitos adalah ungkapan simbolis mengenai kenyataan dengan mempergunakangambaran-gambaran, kisah-kisah dan lukisan-lukisan. 5ahasa mitologis initidak lagi dapat dipahami oleh ilmu pengetahuan modern. (ersoalannyabukanlah bagaimana melenyapkan mitos-mitos, melainkan bagaimanamenafsirkannya secara eksistensial dan mendemitologisasikannya.

Sumbangan 5ultman yang lain adalah penerapan gagasan Heideggertentang prapaham pada teologi. ;ntuk memahami sebuah teks kita harusmemiliki prapaham tentang teks itu. Hanya !ika persoalan yang kitapertanyakan sungguh-sungguh merupakan persoalan kita, teks itu mulai&bicara' kepada kita. Suatu kepentingan tertentu dalam menafsirkan teks

 !ustru menyebabkan teks itu berbicara bagi kita, maka prapaham tidak

membatasi kemungkinan kita memahami teks, melainkan !ustru membuatpenafsiran kita men!adi produktif. Di lain pihak, suatu prapaham tidak samadengan prasangka. Suatu prasangka bisa lahir dari keyakinan akan kebenaranprapaham kita sebagai sesuatu yang denitif sehingga menentukan hasil-hasilpenafsiran kita secara a priori. 5erlainan dengan prasangka, prapaham !ustrumemungkinkan kita untuk terbuka terhadap hal-hal baru yang tak terduga.

Dalam lsafat, re"eksi kritis mengenai hermeneutika dirintis olehFriedrich Schleiermacher. Sumbangan yang diberikannya adalah mengenaidi%inatorisches  &erstehen +pemahaman intuitif. Sebuah tafsir membutuhkanintuisi tentang karya yang sedang dipela!ari itu. Sebuah teks yang kita hadapi

tidak sama sekali asing bagi kita, !uga tidak sepenuhnya biasa bagi kita.Keasingan suatu teks dapat diatasi dengan mencoba memahami si pengarang.

Page 4: [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

7/25/2019 [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

http://slidepdf.com/reader/full/20140204budi-kelas-filsafat-seni-memahami-hermeneutika-dari-schleiermacher 4/13

4

Kita harus mencoba membuat rekonstruksi ima!inatif atas situasi $aman dankondisi batin pengarangnya dan berempati dengannya. Dengan kata lain, kitaharus membuat penafsiran psikologis atas teks itu sehingga dapatmereproduksi pengalaman pengarang. (andangan Schleiermacher ini dikemudian hari dikritik, karena terlalu psikologistis dan kita mengalami kesulitan

yang berarti pada saat kita berusaha mengatasi kesen!angan )aktu yangmemisahkan cakra)ala budaya kita dan cakra)ala budaya pengarang.

Filsuf lain yang memperkenalkan gagasan losos mengenaihermeneutika adalah 3ilhelm Dilthey. engatasai psikologismeSchleiermacher, ia berpendapat bah)a peristi)a-peristi)a yang termuat dalamteks-teks kuna itu harus dipahami sebagai suatu ekspresi kehidupan se!arah,maka yang direproduksi bukanlah keadaan-keadaan psikis pengarang,melainkan makna peristi)a-peristi)a se!arah itu. eskipun demikian, Diltheytetap berada pada garis yang sama dengan Schleiermacher* keduanya sama-sama memahami hermeneutika sebagai penafsiran reproduktif.

akna hermeneutika yang radikal diberikan oleh lsuf artin Heidegger.5aginya, hermeneutika atau &pemahaman' adalah bagian dari eksistensimanusia sendiri, melekat pada manusia. Dalam memahami dunianya danse!arahnya, manusia adalah cakra)ala bagi pemahaman dirinya. Suatu obyekmenampakkan dirinya hanya dalam suatu keseluruhan makna dan setiappengertian tentang obyek baru ter!adi karena adanya pemahaman yangmendahuluinya +prapaham sebagai the conditions of   possibility '(nya. Gagasanini disebut &lingkaran hermeneutis'.

Gagasan tentang &lingkaran hermeneutis' diterima oleh Hans-GeorgGadamer, seorang lsuf yang mencoba membuat sebuah teori lososmengenai pemahaman, sehingga men!adi hermeneutika losos. 4a

melontarkan kritiknya terhadap hermeneutika =omantik yang dirintis olehSchleiermacher dan Dilthey. 5aginya, kesen!angan )aktu antara kita danpengarang tidak harus diatasi seolah-olah sebagai suatu yang negatif,melainkan !ustru harus dipikirkan sebagai per!umpaan cakra)ala-cakra)alapemahaman. Kita memperkaya cakra)ala pemahaman kita denganmembandingkannya dengan cakra)ala-cakra)ala pengarang. leh karena itu,suatu penafsiran tidak bersifat reproduktif belaka, melainkan !uga produktif.aksudnya, makna teks tidak harus makna bagi pengarangnya, melainkanmakna bagi kita yang hidup di $aman ini, maka menafsirkan adalah proseskreatif.

Schleiermacher dan Hermeneutika Romantik 

 6okoh pertama yang akan kita bahas dalam kuliah ini adalah Friedrich Daniel>rnst Schleiermacher +1?@A-1AB/. Dia lahir di 5reslau +sekarang di (olandiapada 01 Co<ember 1?@A. 6okoh yang dibesarkan dalam keluarga (rotestan inisudah dipersiapkan untuk memimpin !emaat. rangtuanya memberinyapendidikan yang baik, dan dia sendiri adalah bakat yang khusus sebagaipengkotbah, sehingga dikirim ke sebuah seminari di 5arby>lbe. Di sana

3

 &6he conditions of possibillity' +syarat-syarat kemungkinan adalah istilah yang berasal dari4mmanuel Kant. 4stilah ini mengacu pada sesuatu yang harus dipenuhi lebih dahulu agar suatubentuk pengetahuan sahih.

Page 5: [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

7/25/2019 [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

http://slidepdf.com/reader/full/20140204budi-kelas-filsafat-seni-memahami-hermeneutika-dari-schleiermacher 5/13

5

Schleiermacher berkenalan dengan kepustakaan ilmiah dan losos sertaroman-roman non-religius, antara lain yang ditulis oleh Goethe, sehingga iamulai bimbang untuk men!adi pengkotbah atau ilmu)an./  Dia punmemutuskan untuk bela!ar lsafat, teologi dan lologi di ;ni<ersitas Halle, dandi situ dia untuk pertama kalinya membaca lsafat kritis Kant.

Di 5erlin Schleiermacher berkenalan dengan kalangan cendekia)an dansastra)an =omantik, seperti keluarga <on Humboldt, =ahel Earnhagen,Dorothea Eeit dan khususnya lsuf Friedrich Schlegel yang mendorongnyauntuk mener!emahkan dialog-dialog (lato. (engaruh =omantisme inilah yangmemba)a minatnya pada hermeneutika. =omantisme adalah gerakan yangkritis terhadap (encerahan abad ke-1A. (ara pemikirnya melihat kema!uan-kema!uan peradaban kapitalis industrial >ropa saat itu sebagai bahaya dankemerosotan bagi manusia, maka alih-alih gandrung dengan industri, sains danteknologi, mereka mencoba menggali kembali kebi!aksanaan kuna dalamtradisi, agama, mitos untuk menemukan maknanya bagi masa kini, danterutama menemukan perasaan-perasaan sebagai kekuatan manusia)i yangamat penting. Schleiermacher secara mendalam dipengaruhi =omantisme.(andangannya yang sangat diperhitungkan dalam lsafat agama dapatdikembalikan kepada pengaruh aliran ini.

Di masa itu itu cukup dominan pandangan Kant yang menyempitkanagama pada moralitas dan Hegel yang menyaring agama men!adi rasionalitasbelaka. 5erbeda dari kedua tokoh ini, Schleiermacher berpandangan bah)ahakikat agama adalah &perasaan ketergantungan mutlak' di hadapan alamsemesta +Met)ler *hilosophen+ ?/. 4man religius tak lain daripadamemandang dan merasakan alam semesta. Simbol-simbol atau ritus-ritusdalam agama tak lain adalah ungkapan &perasaan religius' tersebut. 

Schleiermacher lebih dikenal sebagai teolog dan pengkotbah daripadasebagai lsuf. eski demikian, kesibukannya dengan hermeneutika me)arnaikarier intelektualnya se!ak dia menga!ar di Halle pada 1A sampai pada harikematiannya.@ 6ulisan-tulisannya tentang hermeneutika tersebar dalam sketsa-sketsa, aforisme-aforisme dan catatan-cacatan kuliah. rang bahkan dapatmenilai bah)a Schleiermacher sebenarnya sangat enggan menerbitkan karya-karyanya, karena dia seorang hermeneutikus se!ati yang tidak pernah puasdengan isi tulisan-tulisannya sendiri +,inf ű hrung, A2. 5egitu sebuah tulisandihasilkan, ia tidak lagi mencerminkan maksud penulisnya. &enurut asasterakhirnya,'demikian tulisnya suatu kali, &memahami adalah sebuah tugasyang tidak pernah berkesudahan +Met)ler *hilosophen, ?.

 6ulisan-tulisan pendiri hermeneutika =omantik ini dikumpulkannya dalamapa yang disebut Kompendium %on --/ yang digunakannya sebagai dasarkuliah-kuliahnya ketika menga!ar teologi (rotestan di ;ni<ersitas 5erlin antara1A1 dan 1AB/. Seorang mahasis)anya, Friedrich #cke, mengumpulkanmanuskrip-manuskripnya dan pada 1ABA menerbitkan kumpulan itu dengan

 !udul Hermeneutik und Kritik mit besonderer 0e)iehung auf das 1eue$estament   +Hermeneutika dan Kritik dengan Hubungan Khusus dengan

4  5aca 7.5. et$ler, Met)ler *hilosophen 2e3ikon +Stuttgart* 7.5. et$lerscheEerlagsbuchhandlung, 12A2, ?0. Selan!utnya ditulis Met)ler *hilosophen.5  5andingkan 7ohannes Hirschberger, Geschichte der *hilosophie. 0and II. 1eu)eit und

Gegen4art +Freiburg i.5.* Herder, 01, B22.6  5aca 7ean Grondin, ,inf ű hrung in die philosophische Hermeneutik   +Darmstadt*3issenschaftliche 5uchgesellschaft, 1221, AA. Selan!utnya ditulis ,inf ű hrung.

Page 6: [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

7/25/2019 [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

http://slidepdf.com/reader/full/20140204budi-kelas-filsafat-seni-memahami-hermeneutika-dari-schleiermacher 6/13

6

(er!an!ian 5aru. #e)at terbitan #cke itulah hermeneutika Schleiermacherdikenal luas. anuskrip-manuskrip tersebut mencerminkan bagaimanaSchleiermacher memusatkan diri pada subyekti<itas penulis dan kurang padagramatika, sehingga kemudian dikritik oleh tokoh hermeneutika kontemporer,Hans-Georg Gadamer, sebagai psikologistis.?  (ada 12-an Hein$ Kimmerle

menemukan motif berbeda dalam manuskrip-manuskrip Schleiermacher a)al.Schleiermacher muda mengembangkan hermeneutika yang berpusat padabahasa, sebelum akhirnya dia men!adi psikologistis +Hermeneutics+ 21-20.Schleiermacher meninggal dunia di 5erlin pada @ Februari 1AB/.

Seni Memahami!

4stilah &seni memahami' saya ter!emahkan dari istilah 7erman yang berasaldari Schleiermacher, yaitu &Kunstslehre des &erstehens'. %pa yang dimaksud

dengan &memahami' di sini, dan mengapa memahami dipandang sebagaisebuah &seni' 4stilah memahami +&erstehen dalam hermeneutika mengacupada proses menangkap makna dalam bahasa atau, dikatakan lebih luas, yangmen!adi target pemahaman adalah struktur-struktur simbol atau teks. Di dalamkehidupan sehari-hari kita berbicara dengan orang-orang lain. emahamiadalah proses menangkap maksud atau makna kata-kata yang diucapkanpembicara. byek pemahaman tidak lain daripada bahasa, tetapi bahasa tidakdapat dilepaskan dari pikiran penuturnya. (erlu ditambahkan bah)a manusiatidak berpikir tentang hal sama, meski memakai kata yang sama.

Karena itu kita perlu membedakan dua hal, yaitu antara &memahamiapa yang dikatakan dalam konteks bahasa dengan kemungkinan-

kemungkinannya' dan &memahami +apa yang dikatakan itu sebagai sebuahfakta di dalam pemikiran si penuturnya'.A  Kedua hal itu sen!ang satu samalain. Kita lalu dapat mengatakan bah)a dalam percakapan kerap ter!adikesen!angan antara teks yang diucapkan dan isi pikiran penuturnya, antarateks dan maksudnya, antara kata dan maknanya, dan antara simbol danacuannya. 5ila tidak ada kesen!angan seperti itu tentu tidak akan ter!adikesalahpahaman, melainkan saling pemahaman. Dikatakan sebaliknya, prosespemahaman didorong oleh kebutuhan untuk mengatasi kesen!angan tersebut.%pakah kesen!angan itu sungguh dapat diatasi atau tidak adalah soal lain yangnanti masih harus kita bahas.

Hermeneutika dapat disebut sebagai sebuah &seni', karena dua hal*pertama, karena bertolak dari situasi tanpa pemahaman bersama atau bahkankesalahpahaman umum, sehingga pemahaman memerlukan upaya &canggih'dan tidak dapat secara spontan sa!a9 kedua, karena praktik untuk mengatasikesalahpahaman umum itu dilakukan menurut kaidah-kaidah tertentu

7  5andingkan =ichard >. (almer, Hermeneutics: Interpretation $heory in Schleiermacher+Dilthey+ Heidegger and Gadamer +><anston* Corth)estern ;ni<ersity (ress, 12@2, 2B.Selan!utnya ditulis Hermeneutics.8 5aca F.D.>. Scleiermacher, &Foundations* General 6heory and %rt of 4nterpretation', dalam

Kurt ueller-Eollmer, ed., $he Hermeneutics 5eader. $e3ts of the German $radition from the,nlightenment to the *resent , Iontinuum, Ce) :ork, 0@, h. ?/. Keterangan dalam kurungdari penulis. Selan!utnya ditulis $he Hermeneutics 5eader.

Page 7: [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

7/25/2019 [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

http://slidepdf.com/reader/full/20140204budi-kelas-filsafat-seni-memahami-hermeneutika-dari-schleiermacher 7/13

7

+,inf ű hrung, 21-20. Kata &seni' di sini dimengerti sebagai &kepia)aian' sepertiyang dapat kita temukan pada seniman yang menghasilkan 6ne art .2 

Schleiermacher membatasi tugas hermeneutika pada seni memahamisa!a. Hal itu perlu dilakukan karena masih ada hal lain yang kerap dianggapsama dengannya, yaitu seni berbicara dan seni menulis. Kedua hal terakhir ini

adalah &presentasi atas apa yang telah dikatakan' +$he Hermeneutics 5eader ,?/, sementara hermeneutika memusatkan diri pada kesen!angan antara apayang dikatakan dan apa yang dipikirkan. Seni berbicara dan seni menulisbersangkutan dengan sisi luar pemikiran, yaitu ungkapannya dalam bahasa.Dalam berbicara ter!adi gerakan dari dalam pikiran ke luar, yakni ke dalamungkapannya, tetapi dalam memahami ter!adi gerak sebaliknya, yaitu gerakdari luar, yakni ungkapannya dalam bahasa, menu!u ke pemikiran. :ang dicariadalah pemikiran di belakang sebuah ungkapan. &Hermeneutika,' demikiantulis Schleiermacher &adalah sebuah bagian dari seni berpikir, dan karena itubersifat losos' +$he Hermeneutics 5eader , ?/. Kesen!angan antara kata danpikiran diatasi dengan upaya rasional yang disebut &interpretasi'. Dalam artiini hermeneutika harus lebih dimengerti sebagai seni mendengarkan daripadaseni berbicara, seni membaca daripada seni menulis.

"endasaran Hermeneutika #ni$ersal

%gar dapat mengerti kebaruan yang disumbangkan oleh Schleiermacher untukhermeneutika, kita perlu lebih dahulu membicarakan dua pendahulunya.Keduanya adalah lolog, yakni peneliti teks-teks kuna yang dalam konteks>ropa adalah )arisan :unani- =oma)i kuna. Dari mereka kebanyakan orang

pada $aman itu memahami hermeneutika secara spesial sebagai interpretasiatas teks-teks kuna. 6okoh pertama, Friedrich %st +1??A-1A/1, berpendapatbah)a tugas lologi adalah adalah &roh' atauJdalam kosakata HerderJ&olkgeist  +roh rakyat dalam kebudayaan :unani dan =oma)i kuna. 4stilah &roh'di sini memadatkan berbagai aspek mental-intelektual kebudayaan, sepertitata nilai, moralitas, alam pikir dan seterusnya. engerti mentalitas suatukebudayaan yang tercermin dalam teks-teks tentu bukan peker!aan yangmudah.

;ntuk melaksanakan tugas yang sulit itu itu penafsir memang perlumempela!ari gramatika, tetapi gramatika hanyalah alat bantu sa!a bagihermeneutika untuk menarik keluar makna spiritual dari teks. Sepertikebanyakan pemikir di $aman (encerahan, %st mengandaikan adanya akal budibersama umat manusia, dan pemikiran keseluruhan ini tercermin di dalam akalindi<idu. Karena itu untuk memahami &roh' +Geist  kebudayaan kuna penafsirharus mengerti karya-karya indi<idu dan sebaliknya +Hermeneutics+ 77.Hubungan antara bagian-bagian dan keseluruhan ini nanti akan dikembangkanoleh Schleiermacher sebagai &lingkaran hermeneutika'.

 6okoh kedua adalah Friedrich %ugust 3olf +1?2-1A0/. Seperti %st, 3olf  !uga membatasi hermeneutika sebagai upaya untuk menangkap makna dalamteks-teks kuna, makna adalah alat dalam lologi. 5aginya interpretasi adalahsebuah dialog dengan penulis. %gar dapat menangkap pikiran penulis, penafsir

9  5aca. #a)rence K. Schmidt, 8nderstanding Hermeneutics +Durham* %cumen, 0@, 1.Selan!utnya ditulis 8nderstanding Hermeneutics.

Page 8: [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

7/25/2019 [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

http://slidepdf.com/reader/full/20140204budi-kelas-filsafat-seni-memahami-hermeneutika-dari-schleiermacher 8/13

8

perlu menempatkan diri dalam situasi penulis atauJdalam istilah 3olfJmemiliki &keringanan !i)a' yang &lekas menyelaraskan diri dengan pikiran-pikiran asing' +Hermeneutics+ A1. Dengan ungkapan lain, penafsir harusmampu memasuki dunia mental penulis. Semua yang dian!urkan oleh 3olf ininanti akan dilan!utkan oleh Schleiermacher dengan konsep "9ieder(,rleben# 

+mengalami kembali. 3olf !uga memperkenalkan distingsi penting yang nantidikembangkan oleh Dilthey, yaitu antara memahami +&erstehen danmen!elaskan +,rklren, namun distingsi ini memiliki arti yang berbeda.enurutnya memahami adalah untuk diri kita sendiri, sedangkan men!elaskanadalah untuk orang lain +Hermeneutics+ A0. Kita memahami denganmembaca, tetapi kita men!elaskan dengan mengungkapkan hasil pemahamankita atas bacaan.

Sebagaimana dikembangkan oleh %st dan 3olf, hermeneutikamengkhususkan diri pada teks-teks kuna. Kita tahu ada banyak macam teksyang membutuhkan pemahaman atas maknanya, seperti dokumen-dokumenhukum, kitab-kitab suci, atau karya-karya sastra. Dalam praktik ter!adikeanekaragaman cara untuk memahami tergantung pada !enis-!enis teks,sehingga berkembang macam-macam disiplin khusus dalam interpretasi.&Hermeneutika sebagai seni memahami,' demikian tulis Schleiermacher, &tidakada sebagai sebuah bidang umum, yang ada hanyalah berbagai macamhermeneutika khusus' +$he Hermeneutics 5eader+ ?B.

Schleiermacher meyakini adanya hakikat yang sama dan menyatukanberbagai hermeneutika tersebut. isalnya, semua teks, entah teks keagamaan,hukum atau sastra, adalah !alinan kata menurut kaidah-kaidah gramatistertentu. ;ntuk memahami makna mereka, kita perlu menghubungkannyadengan gramatika. Hubungan antara makna dan gramatika ini berlaku untuk

semua !enis teks. 7ika hubungan itu dapat di!elaskan, kita akan mendapatkanbasis untuk segala hermeneutika khusus. Hal itulah yang diupayakan olehSchleiermacher, maka dia dapat disebut sebagai bapak hermeneutika modern+Hermeneutics+ 2?. Hermeneutika itulah seni memahami yang dibutuhkanuntuk menangkap makna teks, tidak terbatas pada teks dari disiplin tertentu,melainkan semua !enis teks. Dengan ungkapan lain, Schleiermacher berhasilmelepaskan hermeneutika dari disiplin spesik, seperti teologi, hukum ataulologi, dan men!adikannya sebuah cara untuk memahami segala ungkapandalam bahasa, entah tuturan atau tulisan. Di sini hermeneutika bahkanmen!adi kemampuan umum manusia untuk memahami makna, seperti kataSchleiermacher &7edes Kind kommt nur durch Hermeneutik $ur 3ortbedeutung'

+6iap anak memahami makna kata hanya le)at hermeneutika, $heHermeneutics 5eader , 2/, sehingga terbukalah !alan menu!u hermeneutikalosos.

Masuk ke dalam %ulit! "enulis

Di atas sudah saya singgung bagaimana %st dan 3olf memahami tugashermeneutika sebagai upaya menangkap dunia mental yang tercermin didalam teks dengan cara menempatkan diri dalam situasi penulis.

Schleiermacher setu!u dengan kedua pendahulunya itu. ;ntuk memudahkan,marilah kita mengambil sebuah teks yang kita kenal sebagai contoh, yaitu

Page 9: [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

7/25/2019 [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

http://slidepdf.com/reader/full/20140204budi-kelas-filsafat-seni-memahami-hermeneutika-dari-schleiermacher 9/13

9

Door Duisternis tot 2icht   +1211, kumpulan surat-surat =aden %!eng Kartiniyang diterbitkan 7.H. %bendanon. Kita kenal buku itu dalam ter!emahamannyaoleh %rmi!n (ane dengan !udul Habis Gelap $erbitlah $erang. %da beberapakesulitan untuk memahami teks ini saat kita membacanya, seperti kesen!angan)aktu antara kita dan penulisnya, bahasa yang dipakai penulis, konteks

kebudayaan penulis, dan terutama pengalaman-pengalaman subyektifnya.Kalimat-kalimat yang tertulis di sana tidak secara transparan mengungkap isipenghayatan batin penulisnya atau apa yang kita sebut &dunia mental'penulis. 5agaimana lalu proses memahami makna berlangsung

Dari Schleiermacher kita mendapat gambaran bah)a proses hermeneutissebagai pembalikan dari proses penulisan teks +Hermeneutics, A@. Sementarapenulis bergerak dari pikirannya ke ungkapannya dalam susunan kalimat-kalimat, pembaca bergerak sebaliknya* dari susunan kalimat-kalimat itu diamemasuki dunia mental, yaitu pikiran penulisnya. 7ika Kartini, misalnya,mengungkapkan pikiran-pikirannya ke dalam susunan kalimat-kalimat dalamsurat-suratnya, kita sebagai pembaca mencoba memasuki isi pikiran Kartinile)at pintu kalimat-kalimat itu. Di sini Schleiermacher lalu membedakan antara&interpretasi gramatis' dan &interpretasi psikologis'. :ang dimaksud denganinterpretasi gramatis atau teknis adalah proses memahami sebuah teksbertolak dari bahasa, struktur kalimat-kalimat, dan !uga hubungan antara teksitu dan karya-karya lainnya dengan !enis yang sama +Hermeneutics, A2. Surat-surat Kartini, misalnya, ditulis dalam bahasa 5elanda dari abad lalu danberhubungan dengan tulisan-tulisan lain yang se!enis, misalnya, buku-bukuyang dibaca Kartini atau korespondensinya dengan teman-temannya. 5ilainterpretasi gramatis menempatkan teks dalam kerangka obyektif, interpretasipsikologis memusatkan diri pada sisi subyektif teks itu, yaitu dunia mental

penulisnya. :ang dicari di sini adalahJseperti disebut (almer &indi<idualitas sipengarang, ke!eniusannya yang khas' +Hermeneutics, A2.Sebagaimana telah disinggung di atas, setu!u dengan %st dan 3olf,

Schleiermacher berpendapat bah)a tu!uan pemahaman adalah menghadirkankembali dunia mental penulisnya atauJsaya memakai istilah dari (almerJ&rekonstruksi pengalaman mental pengarang teks' +Hermeneutics, A2. Kitasebagai pembaca seolah-olah mengalami kembali +9ieder(,rlebenpengalaman penulis teks. Di sini kita perlu berhati-hati agar tidakmenyalahpahami Schleiermacher. Dengan interpretasi psikologis tidakdimaksudkan menangkap penyebab perasaan-perasaan penulis. 6argetnyabukan emosi, melainkan pikiran penulis. %lih-alih bertanya, apa yang dirasakan

Kartini, kita bertanya, apa yang dipikirkan olehnya dengan kalimat-kalimat itu.4si pikiran di balik perasaan-perasaan itulah yang rele<an untuk pemahaman.

Dengan demikian, makna teks dapat dipahami, !ika pembaca seolah-olahmasuk ke dalam kulit penulis teks, dan hal itu tidak ter!adi secara subyektif belaka. &(enafsir,' demikian tulis Schleiermacher, &harus menempatkan dirinyabaik secara obyektif maupun subyektif dalam posisi pengarang' +$heHermeneutics 5eader , AB. :ang subyektif, yaitu upaya menangkap pribadikhas penulis, harus dilengkapi dengan yang obyektif, yaitu situasi lingkungandi luar diri penulis yang oleh Schleiermacher disebut bahasa atau gramatika.

&in'karan Hermeneutis

Page 10: [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

7/25/2019 [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

http://slidepdf.com/reader/full/20140204budi-kelas-filsafat-seni-memahami-hermeneutika-dari-schleiermacher 10/13

10

;lasan saya baru sa!a memperlihatkan bah)a seni memahami yang dirintisoleh Schleiermacher bukan sebuah upaya yang mudah. (rinsipnya memangsederhana, yakni untuk memahami teks kita perlu memasuki dunia mentalpenulisnya le)at susunan kalimat-kalimat yang ditulisnya atau masuk ke dalam

kulit penulis. Camun rinciannya men!adi cukup rumit, khususnya bila kitamemikirkannya lebih dalam lagi. Di sini kita menghadapi pertanyaan penting.anakah yang lebih utama* kalimat-kalimat yang dinyatakan oleh penulis atauisi pikiran penulis Sekilas tampak bah)a Schleiermacher mengandaikandualitas bahasa dan pemakainya, sehingga bahasa tidak lain daripada )ahanabagi pikiran pemakainya. %kan tetapi !ika kita membaca karyanya secara teliti,kita akan menemukan sesuatu yang berbeda dari kesan itu. Hal itu perlu kitabahas di sini karena Schleiermacher merinci lebih !auh bagaimana prosesmemahami berlangsung.

(ilihan prioritas antara bahasa dan pemakainya akan menghasilkankonsekuensi berbeda. 7ika isi pikiran lebih utama daripada bahasa yang dipakaiuntuk menyampaikannya, interpretasi psikologis tentu akan mendapat prioritasatas interpretasi gramatis, karena &orang menganggap bahasa secara khusussebagai sarana orang mengomunikasikan pikiran-pikirannya'. Kita !uga dapatberpendapat yang sebaliknya, yaitu mengutamakan interpretasi gramatis, !ikakita &menganggap orang dan tuturannya secara khusus sebagai kesempatanbagi bahasa untuk menyatakan dirinya'. (endirian Schleiermacher ataspersoalan adalah &bah)a kedua tugas itu sama sekali setara'+  $heHermeneutics 5eader+ ?. Kita memahami bahasa le)at pemakainya, tetapipemakai bahasa dapat dipahami le)at bahasa yang dipakainya. Dalam contohkita, pikiran Kartini dan surat-surat yang mengungkapkannya memiliki

kedudukan setara dalam interpretasi. Kita memahami pribadinya le)at teksyang ditulisnya, dan teks itu dipahami le)at pribadinya. 7ika demikian &baikinterpretasi gramatis maupun psikologis harus diperlakukan seolah-olahkeduanya dapat saling dipertukarkan' +$he Hermeneutics 5eader , ?@.

Kedudukan setara antara interpretasi gramatis dan psikologis dalammemahami makna teks itulah yang kemudian dikenal dengan istilah lingkaranhermeneutis +hermeneutische ;irkel, yang intinya adalah bah)a &setiapbagian dapat dipahami hanya dari keseluruhan yang mencakupnya, dansebaliknya' +$he Hermeneutics 5eader , A/. emasuki dunia mental si penulis,yakni mengalami kembali pengalamannya, adalah men!alani lingkaranhermeneutis ini dalam interpretasi. Di sini kita men!umpai kesulitan. 7ika untuk

memahami bagian-bagian, kita harus lebih dahulu memahami keseluruhan,lalu bagaimana memahami keseluruhan 5ukankah kita tidak dapat bertolakbegitu sa!a dari keseluruhan tanpa bagian-bagian Kalau begitu, bukankahlingkaran hermeneutis sebuah lingkaran yang memusingkan kepala atauJsebut sa!aJsebuah lingkaran setan (almer memberi sebuah pen!elasan yangmenarik tentang bagaimana Schleiermacher men!a)ab masalah ini.&6erkadang,' ia menulis, &semacam lompatanL ke dalam lingkaranhermeneutis ter!adi dan kita memahami keseluruhan dan bagian-bagianbersama-sama' +Hermeneutics, A?.

(en!elasan (almer, meski cocok dengan maksud Schleiermacher +$he

Hermeneutics 5eader , 2, dapat menimbulkan pertanyaan baru. Kekuatanapakah yang memampukan lompatan itu %mbil contoh berikut. ;ntuk

Page 11: [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

7/25/2019 [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

http://slidepdf.com/reader/full/20140204budi-kelas-filsafat-seni-memahami-hermeneutika-dari-schleiermacher 11/13

11

memahami kata kita harus lebih dahulu memahami kalimat. Hal ini mudahdimengerti. ;ntuk memahami kalimat kita harus lebih dahulu memahami kata.Hal ini !uga terang benderang. Camun di dalam praktik pemahaman makna,kita tidak bisa mulai dari satu titik tolak belaka, entah bagian atau keseluruhan,melainkan bagian-bagian dan keseluruhan secara serentak saling men!elaskan

sehingga makna itu ditangkap. %da kekuatan dalam akal kita sebagai penafsiryang memungkinkan keserentakan proses itu. 4tulah apa yang disebutSchleiermacher kekuatan &di<inatoris' atau &intuitif'. :ang dimaksud denganmemahami secara di<inatoris +di%inatorisches &erstehen adalah memahamiteks dengan cara mengambilalih posisi orang lain, penulis, agar dapatmenangkap kepribadiannya &secara langsung' +Hermeneutics, 2.

Memahami (eks &e)ih Baik daripada "enulisn*a

Saya akan melangkah lebih !auh untuk men!elaskan hermeneutikaSchleiermacher sebagai sebuah seni memahami. Di dalam salah satu bagiantulisannya dia menulis pernyataan tentang tugas interpretasi yang kerapdikutip, yakni &emahami teks pertama-tama dan !uga kemudian bahkan lebihbaik daripada pengarang teks itu' +$he Hermeneutics 5eader , AB. (ernyataanini tentu membingungkan. 5agaimana mungkin kita sebagai pembaca dapatmemahami teks lebih baik daripada penulisnya %mbil contoh lain, yaitu surat-surat (aulus. =asul (aulus yang surat-suratnya masuk ke dalam (er!an!ian 5arutentu lebih memahami maksud isi surat-suratnya itu daripada kita, pembacadari dua milenium sesudah dia. 5agaimanapun penulis adalah asal muasal darimaksud atau makna teks yang dihasilkannya, maka ia lebih tahu daripada

pembaca. (ernyataan Schleiermacher itu membutuhkan pen!elasan sedikitpan!ang di sini.

(ernyataan itu tidak dimaksudkan bah)a pembaca lebih benarmemahami teks daripada penulisnya. Sebaliknya, pembaca tidak memilikiakses langsung ke dalam dunia mental penulis, maka ia perlu mengerti banyakhal lain yang terkait dengan teks itu agar dapat memasuki isi pikiran penulis.Hal-hal lain yang diketahui oleh pembaca itu sebenarnya tidak diketahui atautidak disadari oleh penulisnya. ;ntuk memahami isi surat (aulus kepada umatdi Korintus, misalnya, kita perlu mengetahui tidak hanya siapa (aulus dan latarbelakang pendidikan dan kisah hidupnya, melainkan !uga keadaan sosial,ekonomis, politis serta adat istiadat masyarakat Korintus pada umumnya dan

 !emaat Korintus yang men!adi alamat surat itu pada khususnya. Datademogras, pemakaian simbol-simbol, gaya bahasa, kaitan dengan kelompok-kelompok Kristiani purba lainnya adalah hal-hal lain yang perlu diketahui agardapat mengakses makna, yaitu isi pikiran (aulus, penulis surat itu. &Kita mestimenyadari banyak hal yang tidak disadari oleh si penulis sendiri' +$heHermeneutics 5eader , A?, demikian kata Schleiermacher. 5anyaknya bukutafsir atas surat-surat (aulus bukan hanya berarti bah)a ada banyakinterpretasi atas surat-surat itu, melainkan !uga bah)a ada banyak hal lainyang tidak diketahui oleh (aulus sendiri, tetapi diketahui oleh para penafsirnya.Dalam arti ini para penafsir (aulus memahami (aulus lebih baik daripada

(aulus sendiri.

Page 12: [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

7/25/2019 [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

http://slidepdf.com/reader/full/20140204budi-kelas-filsafat-seni-memahami-hermeneutika-dari-schleiermacher 12/13

12

Dua !enis interpretasi yang disarankan oleh Schleiermacher kiranyadapat men!elaskan lebih !auh apa yang dimaksud dengan memahami tekslebih baik daripada penulisnya. Saya akan mengulas keduanya lebih rinci. Kitamulai dengan interpretasi gramatis atau interpretasi teknis. Kanon pertamaSchleiermacher berbunyi* &Segala hal dalam sebuah tuturan yang memerlukan

sebuah penentuan yang lebih tepat hanya dapat ditentukan dari area bahasayang sama bagi si pengarang dan pendengar langsungnya' +$he Hermeneutics5eader+ A@. asalah dalam setiap tugas interpretasi adalah kesen!angan)aktu antara penulis dan pembacanya. (enulis berasal dari $aman yangberbeda dari pembacanya, dan hal itu melibatkan banyak hal, sepertimisalnya, pengartian yang berbeda dari bahasa yang sama atau perubahanarti le)at )aktu. Kata #atin hostis, misalnya, berarti &orang asing', tetapisemula artinya adalah &musuh', karena dulu semua orang asing adalah musuh.#e)at )aktu orang mulai berhubungan dengan orang asing, maka kata ituperlahan mengalami perubahan arti yang lalu berbeda dari musuh +$heHermeneutics 5eader , A2. Kanon pertama menyarankan agar pembacamen!angkau makna asli sebelum kata mengalami perubahan arti le)at )aktu,yakni artinya sebagaimana dipahami oleh penulis dan pembaca a)alnya.

Schleiermacher menggunakan istilah &lingkup' +Sphre untuk kontekshidup penulis, seperti* perkembangannya, keterlibatannya, cara bicaranya. Kitasebagai pembaca harus memahami lingkup itu le)at interpretasi gramatis,misalnya, dengan menempatkan kata yang dipakainya dalam konteks lebihluas, membandingkan pemakaian kata yang satu dengan yang lainnya,membedakan arti literal dan guratif, dan seterusnya karena &sebuah katatidak pernah terisolasi, bahkan ketika berada sendiri, karena pengertiannyatidak berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari konteksnya' +$he

Hermeneutics 5eader , A2. Kanon kedua berbunyi* &akna tiap kata sebuahkalimat harus ditentukan dengan konteks kata itu berasal' +$he Hermeneutics5eader , 2. Sebuah kata bisa memiliki berbagai arti, maka arti yangdimaksudkan oleh penulis dapat dipahami dengan memeriksa konteksmunculnya kata itu. enurut Schleiermacher kita tidak dapat sepenuhnyamen!elaskan arti suatu kata sebagaimana dipakai penulis di masa lalu. 5ahasabisa mati, sehingga maknanya sulit ditangkap seluruhnya, sementara maknabahasa yang masih hidup !uga sulit ditangkap sepenuhnya karena masihberubah. eski demikian, pembaca dapat mengakses lingkup penulis untukmemahami apa yang ia maksud. Dalam rangka mengakses lingkup penulisitulah diperoleh banyak data yang tidak diketahui si penulis sendiri.

Seperti sudah saya singgung di atas, Schleiermacher menganggap,interpretasi gramatis itu harus dilengkapi interpretasi psikologis, dan keduamacam interpretasi ini ter!adi serentak dalam lingkaran hermeneutis, karena&bahasa dan pikiran-pikiran berkelindan' +$he Hermeneutics 5eader , 2. 7ugadalam interpretasi psikologis bagian-bagian diterangi oleh keseluruhan dansebaliknya. Kita baru memahami makna bahasa khusus yang dipakai sipengarang, !ika kita telah memahami bahasa yang dipakai oleh masyarakatnyapada )aktu itu. 5egitu !uga dalam interpretasi psikologis, kita baru dapatmemahami indi<idualitas si pengarang, !ika diterangi oleh pemahaman atasseluruh kehidupannya dan !uga $amannya. Hal itu tidak hanya berlaku untuk

kesusastraan, hukum atau teks-teks sakral, melainkan !uga untuk karya-karyaseni. ;ntuk memahami karya-karya musik 3olfgang %madeus o$art,

Page 13: [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

7/25/2019 [20140204budi]-Kelas Filsafat Seni Memahami-Hermeneutika Dari Schleiermacher Sampai Gadamer-F.budi Hardiman

http://slidepdf.com/reader/full/20140204budi-kelas-filsafat-seni-memahami-hermeneutika-dari-schleiermacher 13/13

13

misalnya, penafsir harus membaca biogra-biogra o$art dan tokoh-tokohse$amannya untuk mendapatkan terang mengenai &lingkup' atau kontekskepribadian dan singularitas sang !enius.

#a)rence K. Schmidt mencoba menskemakan interpretasi psikologisSchleiermacher men!adi empat tahap* (ertama, menangkap keutuhan dan arah

tulisan itu untuk menemukan &ide sentral' yang menggerakkan penulis. Kedua,mengidentikasi tulisan itu dalam konteks obyektif, yakni misalnya, termasukdalam genre mana. Ketiga, menemukan cara bagaimana si penulis menata isipikirannya. Keempat, menemukan pikiran-pikiran sekunder yangberkesinambungan dengan kehidupan penulis. Keempat tahap ini dilakukanuntuk merekonstruksi &genesis karya' itu +8nderstanding Hermeneutics, 12-0. Sebagaimana telah diulas, kita merekonstruksi genesis sebuah karya tulistidak cukup dengan memahami kalimat-kalimat yang tertulis di sana,melainkan !uga dengan mengambilalih posisi si penulis atau apa yang laludisebut &empati' psikologis. ;ntuk itu kita sebagai pembaca harus keluar dariteks itu untuk menemukan konteks penciptaannya. Seluruh proses pengenalankonteks dan penciptaan karya itu adalah sebuah keahlian atau apa yangdisebut Schleiermacher &seni', dan keahlian men!alankan seni itulah yangmembuat seorang penafsir memahami karya itu lebih baik daripadapenulisnya.