73
·' } RLSALAH RA.PAT PANITIA KERJA BELUM DIKOREKSI · P.ANSUS RUU TENTANG KEPllRIWISATAAN Tahun Sidang . 1990 I 1991 Masa Persidangan ; I J enis Rap at· i:. : RA.PAT P.ANITIA KERJ A '.'I Rapat ke .. ' ·: 11 :aa.ri I ta.nggal : Kamia, 13 September 1990 Jam : 09.00 a/d 17.00 WID Temp at : Wa.ca.naaabha VI IC e t u·a : IGN. ISTIAN.TO SUWARGONO Sekretarie : DRS. AGEM GINTING Hadir . 24 dar.i, 25 Anggota PANJA. . PEMERINTAH HADIR : 1 •. JOOP AVE, 2. PROF. DR. M. DIMYATI ID\RTONO, SH, 3. DRS. BU.OIARTO, 4. DRS. W.J • PRANOTO, 5. DRS. SOETJ:tPTO, SH, MA, 16. DRS. E.A. CHALIK HAMID, 7. OHR. TITALEY, SH, 8. DRS. R. SARWONO, 9. SUDARSONO, SH, 10. RUSLI YABYA, SH, 11. M. MASJKUR, SH. PIMPmAN PANJA : 1. WARNOHARDJO, SE, 2. DR. IR. G.M. TAMPUBOLON, 3. IGN. ISTIAN 1 ro SUWARCONO, 4. m.;.. H. ANWAR DATUX. ANGGOTA PANJA : 1. NY• .. ENDANG K. INTEN SOEWENO, 2. IBNU SALEH, 3. DRS. SOEHARDI, 4. m. LUKAS N.ANLOHY, 5. J.G. WOWOR, SH, 6. ABDUL LATIEF, SH, 7. DRS. H. MANSJOER SJAHAR- KIANG, a. NY. IR. TA'l'I SUNARTI soEM±iumo, 9. DRS. WAHYUDI, 10. DRS. ' I WAY.AN DHANA, 11. SAHUNTONG SAS'l!ROHAMIDJOJO, 12. JOEPITO, 13. SORASTADI, 14. SUBAGYO, 15. SOEMARNO, 16. MUHAMMAD BUANG, SH, 17. DRS. MOH. RUSNIE TJIAN- RIN, 18. NY. DJAILINAR OETOMO, BA., 19. I GUSTI NGUR.All YUDHA, 20. DJUPRI, SH. KETUA RA.PAT •••••••••••••••••

berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190830... · 2019-08-30 · -~ ·' ~;~ {f} RLSALAH RA.PAT PANITIA KERJA BELUM DIKOREKSI · P.ANSUS RUU TENTANG KEPllRIWISATAAN

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

-~ ·'

~;~ {f}

RLSALAH

RA.PAT PANITIA KERJA

BELUM DIKOREKSI

· P.ANSUS RUU TENTANG KEPllRIWISATAAN

Tahun Sidang . 1990 I 1991 • Masa Persidangan ; I

J enis Rap at· i:. : RA.PAT P.ANITIA KERJ A '.'I

Rapat ke .. ' ·: 11

:aa.ri I ta.nggal : Kamia, 13 September 1990

Jam : 09.00 a/d 17.00 WID Temp at : Wa.ca.naaabha VI

IC e t u·a : IGN. ISTIAN.TO SUWARGONO

Sekretarie : DRS. AGEM GINTING

Hadir . 24 dar.i, 25 Anggota PANJA. .

PEMERINTAH HADIR :

1 •. JOOP AVE, 2. PROF. DR. M. DIMYATI ID\RTONO, SH, 3. DRS. BU.OIARTO, 4. DRS. W.J • PRANOTO, 5. DRS. SOETJ:tPTO, SH, MA, 16. DRS. E.A. CHALIK HAMID, 7. OHR.

TITALEY, SH, 8. DRS. R. SARWONO, 9. SUDARSONO, SH, 10. RUSLI YABYA, SH, 11.

M. MASJKUR, SH.

PIMPmAN PANJA :

1. WARNOHARDJO, SE, 2. DR. IR. G.M. TAMPUBOLON, 3. IGN. ISTIAN1ro SUWARCONO,

4. m.;.. H. ANWAR DATUX.

ANGGOTA PANJA :

1. NY• .. ENDANG K. INTEN SOEWENO, 2. IBNU SALEH, 3. DRS. SOEHARDI, 4. m. LUKAS

N.ANLOHY, 5. J.G. WOWOR, SH, 6. ABDUL LATIEF, SH, 7. DRS. H. MANSJOER SJAHAR­

KIANG, a. NY. IR. TA'l'I SUNARTI soEM±iumo, 9. DRS. B~ANG WAHYUDI, 10. DRS. ' I WAY.AN DHANA, 11. SAHUNTONG SAS'l!ROHAMIDJOJO, 12. JOEPITO, 13. SORASTADI, 14.

SUBAGYO, SR~ 15. SOEMARNO, 16. MUHAMMAD BUANG, SH, 17. DRS. MOH. RUSNIE TJIAN­RIN, 18. NY. DJAILINAR OETOMO, BA., 19. I GUSTI NGUR.All YUDHA, 20. DJUPRI, SH.

KETUA RA.PAT •••••••••••••••••

···.·

. ; ~.

"'

- 2

KE'IDA RAPAT . (IGN .. ISTIAN'IO SUWARGOID) ---·-------------Assalarru' alaikum Wr. Wb.

Saudara-saudara sekalian, hari ini adalah satu hari yang terakhir kita , .. c·

nexbahas pada · RlJU ini khususnya dalam PAN.JA sehingga ki ta mengharapkan hari

ini bisa tuntas semua pasal selesai dan besok tingga~ kita melanjutkan pan­

bahasan kepada. penjelasan yang belum bisa kita bahas, dan pada sore hari ki­

ta misa 'll'engevaluasi apa-apa yang\perlu kita selesaikan pada. TIMUS, oleh ka-~ . .

renanya kami m::>h?TI ketepatan waktu ~ahasan dan sekaligus tanpa mengurangi

bobot masalalmya, oleh karenanya skors kami cabut kerrbali.

Seperti kita ketahui bersama kemarin sampai pada Pasal 32 yang masih menyang

kut hanya dua kata kelihatannya, tetapi memptmyai latar belakang yang cukup

dal 41.

am.

Yang pertama, ada.lah ayat (1), kata 11 diarahkan 11•

Ayat (2), ada.lah kata "mempertinbangkan ".

Semua fraksi telah rranber:ikan pandangan-pandangarmya, dan sepakat kata­

" mempertimbangkan 11, ini dihapus . Sedangkan kata " diarahkan ", ada yang

rnenyampaikan diganti '' di laksanakan '', dan ada yang menyampaikan diganti -

dengan kata '' dimaksudkan ''. Karena kemarin kita 'll'encoba mer~, dan kita ingin tentunya yang

terakhir pendapat da.ri pada. Pemerintah, setelah keempat fraksi rnenyatakan

pei:ida.patnya semua, mudah-mdahan kali ini Pemerintah bisa menyepakati, ka­

lau tidak bisa rnencarikan suatu jalan tmtuk dipertirrbangkan bersama-sama.

Kami"persilahkan kepada Pemerintah tmtuk 'll'enyampaikarmya.

PEMERINrAH ( PROF.· DR: M: 'Dil1YATI HAR'IONO, SH):

Terima kasih. B.apak Pimpinan yang kami honnati serta Bapak dan Thu -

yang kami honnati. Sesuai dengan kepercayaan y~g diberikan oleh sidang

agar supaya Pemerintah 'll'erenung tentang pasal 32, makfi sebelum kita sampai

kepada apa yang kita ingin dikemukakan, ijinkanlah Pemerintah menyampaikan

terlebih dahulu, apa sebenamya yang menjadi pertinbangan Pemerintah, sehi­

ngga Pemerintah mempertinbangkan. Dus danikian kalimat yang kemarin masih

rnenjadi pertimbangan .

Sebenamya yang perlu kita ketemukan adalah, apap dan didalam hal-

apa rakyat setempat itu diikutsertakan ? Apakah d·i dalam pembangunannya -

saja ? Apakah dalam pengerrbangarmya saja ? Kalau dalam pe.rrDangunarf;mung­

kin rakyat ini bisa diikutsertakan sebagai tenaga-tenaga didalamnya, dari

tenaga yang kasar, terampil sampai tenaga ahli, apabila dilokasi tersebut -

ada. • Tetapi juga bisa didalam pengelolaannya, pada. saat obyek yang di-

bangun itu sudah akan beroperasi, d:i.masukkan sebagai tenaga-tenaga pengelo­

la sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Tapi sebenamya Pemerintah ingin

berpikir lebih jauh, bukan hanya dalam keikutsertaan menbangun, dan keikut -

sertaan tmtuk 'll'engelola, sehingga akhimya rnenj adi pemain tetapi tidak j elas .

Tetapi juga ....... .

' ')

·I

"

" ?

. ' ~· .l

'v.

.. '

... ', ..

- 4 -

Kami persilahkan ma.sing-ma.sing Fraksi untuk menanggapi.

Dari fl:'DI. ANnm\/FPDI, (I GUSTI trn-I 'YUDl~) :

Ter:i.ma kasih Bapak Pimpinan, terima kasih pada Pemerintah begitu juga

pada rekan-rekan sekalian.

Atas konsep yang telah disernpurnakan menyangkut Pasal 32. ~

·Un~ ayat (1) kami tetap · sebaga?Jnana pendirian kami kemarin, sikap kami ke-

marin kami bisa menerima. Narrun baran~li untuk nencunpmg aspirasi kehen -

dak bahwa yang dikaitkan kemarin dengan "daya tarik wisata" dimana disini

atraksi yang nxmyangkut orang-orangnya inilah kesejahteraannya baracy)<ali

perlu di penjelasan seanda.inya itu dianggap perlu bisa ditamptmg. Sebab yang

kita jual adalah a.traksinya, daya tariknya, nam..m bila itu didukung oleh ma­

nusia atau binatang dalam sirkus, binatahgnyaptm haru.s sehat tidak IDLmgkin

dengan binatang yang sakit memberikan pe~tunjukan yang baik .

... Kh~us nxmyanpJ<ut ayat (2) kami tetap ingin seperti tawaran penye.'Tpum~

an dari FKP kemarin, jadi dengan nengikut sertakan dan ini. apa alasan, apa

pertinbangan dari Pemarintah rrempertinbangkan sebenamya menurut hernat kami

sudah ditampung di dalam ayat (3) BAB V PERAN SERTA MASYARAf<AT Pasal 30.

Jadi pelaksanaan Peras serta ma.syarakat sebagaimana d:i.maksud dalam ayat (2)

yang tentunya terkait dengan ayat (1) juga karena ayat (2) m:munjuk ayat (1). keseluruhan ini diatur dengan Peraturan Pemerintah, disinilah alasan-alasan

Pemarintah itu bisa ditampung sebenamya. Kami memang sangat rrerindukan ka­

lau kalimat ini nenpertimbangkan atau rremperhatikan bisa kita hilangkan saya

kira ada kebahagiaan sedikit dipihak rakyat untuk menbaca undang-undang ini,

sebab konotasi mernpertinbangkan juga ada kecenderungan bergeser sama dengan

memperhatikan. tapi tidak dilaksanakan. Ini sudah kepermukaan terlalu sering

yang kita hadapi akhir-akhir ini.. Kami akan pertinbangkan, kami perhatikan

dengan sungguh-sungguh, namun temyata ya tidak pelaksanaannya, yang walau­

pun kamus besar artinya positif,semua bagus-bagus namun dalam pelaksanaan

bergeser kearah yang cenderung berl<onotasi negatif.

~antisipasi keada.an sekarang bertitik tolak sekarang clan rrengantisipasi

yang akan datang barangkali produk·ini. begitu progresip d8n positif kalau ki­

ta bisa nenberi warn.a, nafas dan jiwa kepada undang-undang yang akan kita la­

hi-rkan ini. Katakanlah dari pihak FPDI nerasa ini target kita, kebanggaan

tersendiri. Kalau ki_ta menghila:np,kan kata keiikut sertaan masyarakatpun kita

masih ~ertimbangkan padahal di BAB V PERANSERTA WSYARP¥.AT Pasal 30 be­

ta.pa besar kita nanberikan. Disini. sepertinya makin mmdur bukannya makin

ma.ju, anehnya asensi yang dikandung kok makin mundur.

Sebenamya ayat (3) i.ni sudah mmgatur apa yang d:i.katakan oleh Pernerintah ta­

di secara keseluruhan; antara lain 'yang sudah kita mufakati clan setujui ber­

sama kemarin.

Jadi inilah m:>hon pengertian clan nnhon dipert:i.rrbangkan oleh kita semna

bukan maksud kami mtuk nen?)lanbat penyelesB.ian, karena ini karni anggap sa -

· ngat strategis.

Kadang-kadang

- 5 -

I<ada.ng ... kadang rakyat perlu dihibur. Ini kami rrohon pengertian ki ta serrua.

Demi.kian Bapak Ketua, rohon maaf kami agak berlebihan clan panjang me­

nyampaikan mudah-mudahan ada gi.manya. Terima. ka.sih.

I<ETUA RAPAT (IGN. ISTIANIO SUWARGOID) :

Terima ka.sih Pak Yuclha, kami persilahkan pada FPP.

PJ!GX!rA/FPP · (MI.JHAM1AD ·B~ ,· SH)

Assalanu' alaikun Wr. Wb.

Sauda;r.:aKetua, Saudara Wakil.Peimrintah yang kami honnati, rekan-rekan

dan sahagat-sahabat yang kami hOiµnati.

'Setelah kami manerima bah.an renun~an Pe.trerintah ini j auh &ri yang kami. ha­

rapkan.

Ay_at <Jt. kanarir:i kami sudah menyampaik~ dan kami tel_ah bacakan jawaban Pe­

merintah nengenai p18.salah penbinaan seniman yang kami rurnuskan pembinaan SlJI!l

ber daya manusia .

. Seperti jawaban Peimrintah yang disampaikan oleh Bapak ~nteri Parpostel, Pe­

merintah setuju cu:na substansinya apa. Lewan pengalaman nanperlihatkan kepada

kita· senua bahwa .para seniman yang pada waktu mudanya Cukup kreatif merrberi­

kan andil dan sunbangan untuk mendukung penggalakan kepariwisataan, namun pa­

da usia senja irereka masih ditelantarkan. Ini sebenamya yang ingin kita ja­

mak. Jadi pada usia produktif mereka treaberikan andil dan surrbangan yang cu­

kup besar bagi pengerrbangan kepariwisataan di tanah air, namun pada hari tua

sekali lagi nasib mereka dilanda oleh gerruruh pariwisata itu sendiri.

Atas dasar itu, IMka. agaknya perlu dipikirkan na.sib para senimm yang sudah

rapuh itu untuk kita perhatikan bersama.. Oleh karenanya FPP ingin menambah­

kan pada ayat (1) ba-hwa perrbinaan kepariwisataari ticlak semata diarahkan lm­

tuk mewujudkan dan melestarikan keutuhan, obyek _clan daya tarik wisata itu Se!}

.diri, tetapi manusia yang ~c:lukung kepariwisataan ini kiranya kita perhati­

kan juga. Itu inti pennasalahan Yc:\118 kami ingin sampaikan bahwa perumusannya

· bagaimana. kami rnerunuskan memang sangat sederhana setelah kata "wisata" kami

tanb~ "sert~ ne~tkan kualitas sunber daya m.musia, _Barangkali red-~

si kurang tepat bisa kita carikan yang tepat. Tapi apa yang kami inginkan

sebetulnya itu yang kami katakan tadi. Itu rnengenai ayat (1) .

· ·Ayat (2) .agaknya apa yang kami sampa.ikan kemarin dan rekan-rekan Fraksi yang

lain· juga demikian, ma.laha.n kami bersyukur Peirerintah begitu maju dalam pe­

runn.JSan khususnya clalam penjelasan bahwa keiikut sertaan masyarakat bukan

hanya clalam pelaksanaan penbangunan , pengelolaan tapi juga pendidikan, dan

ini sebenamya masalah yang sangat esensial, karena itu perurnusan pemilikan

karni (FPP) dapat menyetujui diangkatnya rnasalah pendidikan ini untuk dijadi­

kan perunusan baru, namun yang kita inginkan bukan dipertirIDangkan.

Di Komisi V sudah ...... ' ...... '

•. '

- 6 -

Di Kontj.si V sudah banyak dibicarakan antara lain pernah dibicarakan Menteri

Negara J?erumahan Rakyat, kalau tanah rakyat banyak dibebaskan lalu dibikin

real estate atau gedung tertentu clan sebagainya. Kita ingin rakyat yang me­

miliki tanah itu tidak sekedar menjual tetapi dia memiliki semacarn sahamlah

di perusahaan itu, jadi ada keiikut sertaan keoemil:ikan. Inti ini juga se -­

benamya yang kita berkali-kali ~icarakan dengan ?ihak Perrerintah jangan

hanya rakyat sekedar diberi ganti tugi dalarn jurnlah tertentu yang biasanya I

rendah, tetapi mereka yang roodal berupa asset tanah merupakan saham terhadap

badan usapa yang akan. didirikan. Jadi konkritnya karni ingin mengusulkan bukan

memperhatikan atau.rrempe~tirnbangkan tetapi mengikut sertakan rnasyarakat se -

ternpat dalam perrbangtman, pengelolaan clan pemilikan seauai denga,n kemampuan

mereka ma.sing-ma.sing. Jadi kalau dia pm1ya tanah 10· M itu kita hitt.mg sekian

persen sahamnya. Jadi penfuangunan ini bukan memelaratkan rakyat tapi justru

mengangkat martabat dan harkat rakyat itu yang kita inginkan, idenya kita

sudah sama. semua tidak ada perbedaan antara Pemerintah dan Fraksi-fraksi, sa­

ya meli.hat tidak ada (secara prinsipil dtidak ada perbedaan ini) curna Pemeri~

tah mertml.Skan dengan kata mempertinbangkan pada penjelasan, pada batang tu­

buh mernperhatikan, kita khawatir kata-kata ini dalarn pelaksanaan-ya jauh dari

yang kita harapkan bahwa seperti dikatakan oleh FKP kemarin tidak berarti bah-

wa deng~ kata mengikut sertakan rakyat lalu rakyat harus ...... toh bisa kita

tawarkan, rakyat karnu punya seldan · rnau ganti uang. a tau saham. Jadi ada pili.h­

an. Kalau pada akhimya rakyat mengatak~ kami terima uangnya saja, karni ti­

dak mengerti saharn soal kepemilikan ini, tidak ada masalah .

Ka-lau kita bisa menerobos ini, ini suatu karya besar tmtuk seluruh bangsa

kita , a~aknya kami. merasa tersentuh kalau suclah merrbicarakan kehidupan rak­

yat dengan tanahnya.

Kami mphon Peirerintah dapat mempertinbangkan kerrbali apa yang diusulkan

oleh Fraksi-fraksi.

Demikian terima kasih. Wassalamu' alaikum Hr. Wb.

KE'TIJA RA-PAT .......... ' ..... .

t';

- 1

l\ETUA RAPAT ( IGN. ISTL\NTO ~;lJh' .\l?. ~ONO )

Torimu ku~ih kupadu f•'.PP yan1~ tulult 111un.Jolu1,;kan lutur

holukunc mont,;tlpu totap lwrtuhun lJald.:an jucu munyu11111aihun

purlunyu pumhinuan 11ura soni111un. h'.ami l.:.injutk<....r; kol>adu F .h:P

ANGGOTA, F.KP l ABDUL LA'I'IEF, SII )

f A:::;.s. Wr. Wb •

. I• Eupuk Pi111pinun, plhuk PcmurintuJi, rukun-rckan Punja

yujlC' kumi hormati.

Dulu111 runeka pumhuhal!>an Pu.-;;al 32 konisop tcrukhir YU':JC

diijukan_ oloh Pumcrintuh ayut (:.2) mun{julumi puruhuhan uari

paia yant,; dildcurakun kc111urin yuitu mun15cunti is.tiluh 1110111-

pu1timd> tinekun uoncttn 111un11ucltu t ikan. l\uluu kumi mo11111urhuti­

kan istiluh momportimhun(,;kun·., llan mumpcrhatikun kclihat<,i.nnyu

Uu,ujutnyu itu munrrkin u<lu su<likit burhuJu tupi Uorajutnyu

sun a. Sotolah mcn(.loneurkun I>onj.olu:;:;un Pomurintah ku.mi lohih

co llone ::;oporti run1u::;ah yune uikornukukun kcmurin yai tu pom­

hi uun soha£:uimunu uimuksuu uu.lum uyut ( 1) jue-u tcrmusuk ·l>!:,

nyouiuun kuwusun puriwi.::;utu dc11c;m mune·ikut sortakun musyu­

rul<'u t ::set um pat tlulum vcmlmnc·unun dan lH.Jnt_;cmhaneun kawu::sun

pu iwi sa ta. Alusun ku111i :.;u tcl<.th 111<..mdun[;<.1rkan po n jc lusun Pc­

mc intuh i tu kami tuuili<.\h ) al.; in :-:;cbenurnya hahwa rui11usun yung

kumi. ujukun i tu udulah l>unur. J\arun._, di::dni Pumurintah mun

jcllul::ikan kuikut-sort<.wn 111:..L:-.;yarakut di.::;i tu 111cnyungkut hidnng

1wmlhan(,;unun, rncnyunr~kut m.:.1sa.l uh pcnt:;elol~tun, munyant.;kut 111u­

stt.lul1 (H.1milil-an. Duhkan ku.ud ta111l1altkan lugi dun k:.uul taml>u!!

kun ini tiOl>cnarnytl su:suui. u(:ngun nui1u::;un Undanc-uddall(S in.I

yui tu kcikut-::HJrtuun masynrukut di::dni hukun hunytt yu.ne ti­

g~t ird t11Jd Jnul1 lol>ih l11;1r; yait.u kcdl,11t-twr·t.iw.n 111'-t.-:;yi.ir<tkat

dul m ikut mouwlilwru k(1l(n;,triun ~vrta 111cnja(JU kuutii11<.1n ob­

yck dun duya turik wisata it11. Kurunu upu, ini tcrc:.1ntum du

lum Pu::H11. I. Jadi kitu tidak mvl:i.11a duri :-:;og.i u::;aha l>ukan

::;o-J11~ta-111utu kitu 111ulihut duri seai u:;:;ahu, :.so(Si cko11omi tc­

tupl juau kitu molihut dari l::iUGi kcle::;turian dun kuutuhan I

<..lurl pullu olJyuk dan daya tarik 1~ i;.,;a tu i t\i. J adi du ntsan dumJ.

kiu~ k(Jikut-tiurtuun musy:.n·akat ui::;ini utau mcn(sikut-scrtakan

mus urukut ui::>inl aduluh ::;an1sut tc1i:..tt ;::.cl.;ul i dan l:iekali{StH:l

uul · 111 ki tu muml>uha::; Undanu-undunG j ni kami l>crnah mun1..:·a tuJ,un ..

huh ·u Undung-un<lun{s i ni t id'-lk lwnytt dii ha cu, tidal~ hanyu di-

pcl · jari uluh DunG'tiU. rn~lonusi;.1 hallkan bunasa ;.\:::>inc- pun akan

11101111 ucu Untlune-un<..lan1~ i1d., ;-;ojauh 111ana Undune-undang ini

111un1 ·iku t-sortaku n ma ::;yurttka t di tl:.t law r<.weha 1wnav111Lanl_San

dun pcninak<.ttun kupari1>'i::iutaun <.ti Indone:-siti. Jt\l..li ::;euorti

upa y11rt(~ d:lu:-:i1dk;1n 011.!li 1·ol\:1n-1·1.:lc\n turd111lh11lu :-;o.1ya r;.1:-;;1

suneu t. • •••

-------·---~-----

'···

.,

- 8. -

sanC"ut hurulusun upahilu ru111u:::>~tn yanc~ diujjkan o.ll~tJ .F'rt1k::si­

Fruk::ii sujuk kunurin dan huri ini kiranyu l>utul-huttil dapat

dipurt imh. 1unt~kan. Kulau mumant~in j p:.1k Dimyu ti ::;c tu ju i, tuui

suuuh t.likutukun olulJ suudaru l'i1111dntlrl h<.lhwa hu:::>ok padi tin~

{.!'al turukhir untuk In\ mbuhus l)ar:.ln(~k~ll i pc·n ju 1 u::;un twnm1 a tuu

punjulasun pa::;al dt;mi ptu:H.41. IIari ini ktduu ldsu kitu :::.o.1u,,

suikun ::;u l uruh pu.': ul u lu nc;kah hahat~i:1uya Pan ja dal tu11 rangka

mcmhuhas RUU ini· scsuu.i dun1,~<..rn jaLh~aJ.. Sck:i :111 dan terirn:t

kusih.

l\ETU.A H,\P,\T ( IGN. JSTI.\~JTO .:3lr1"',\J<00NO )

Turimu ka:::;ih kl:11adaP.Kl'.. ya1, ~ Ll:J;..1h 1Jll.:mpurtt1ja111 111u~ala ..

1iy • 1'umi,~crsiluhkun kuptHla F.ADRI

.t\NOGOTA, F.J\IJHI ( JO.EJ>I'l~)

Turimu ku!'l ih saudara I\ e tua. }l«...:nt;unu i i·u111u sun Pus al J2

uyut (1) itu l:)ejuk k.~marin F.i\f!HI tldak mt.nllpurso:.tlkan urti­

nyu suLluh l>i::>u mcnri111'-1 ru111usun ini diuruhkan tidak hcrurti

nc{~U tit', kl ta so lulu du.lam pcmbinaan i iu harus udu <.ir<.lh yun1~ \

ju la:,:;. Auu uruh tcrtunt~J un tuk hi::Hl n1cnc:.q1ui tuju:.H1 turtentu

yai tu 111uwu judkun, 111umc l .i ltaru kttwusan ::;chtie·td 9 l1y(,! k dan dayu

tarik wisutu itu sudt1h jclt\:o:; h::tt~·i lc\llii.

Muntsunai uyut (2) llb;ini kuta 111c111purti111h:.rn{~l·.:an k<.:111:.irin jugu

tlimut:luluhkan olch rt.·kan-rukun dari rak::ii lu:i:'. tur111a::>11k F • .,. ADRI, rumusun yantJ huru i ni nampak ::>Utlah 1 chih mu ju urtinyu

uisini lel>ih konkrit duri padu sukuutlr mumpurti1111>un1~kun.

J\urcnu i tu Fruk s i kt\mi dtd um ha 1 ini d:.q1u t merwri.111a upa ytu11s

c.lirurnu:,:;kun oloh Pcmurint:.1h dcngun me1;npcrh..-Ltikttn koikut-::>crt~

an musyurukut l.lulum pcmhune·t.mun uun iient;umhun{.!'un kuwui:;un vu­

riwis:.Ltu inl • .Numun dcud.kJ.an huranl_)i..ttli JUnts mu:::dlt kitu min-

tukun punjulu::;un tcntu nanti dula111 p1..:njul'u::san ini, uc-ur upu

yun;~ uirllllllH;kun dulurn ~.~)'. .. .d; {:2) di~:.i11a ukun l.l;.q,at luhih jeL .. ts.

11u11c·crt..ia11 1tH:mpurltati1,.:111 <li.-,,.i.111 ,...,ud:dl jula:;,-jela:-:. 111.t::;yarahat

:sutu111put itu tiuuk diul1aikan di.-:;ini pcngc1·tian ~u.u115ada ptulu

Fruki::ii ,\T!IU 11Hn11unts muk:::aiu di..l.c:l 1i:..LdL1. t1.yut(12) imi tidu.k luin

hul~uimunu U(SU.r musyural,a t }''t\fl/S ada dikul:l<;l::>trn par i w i ::;u tu u t tlU

yanc· Ut.lu J.i sukitur kawu::;an pari1>i::;:.1ta itu daoat lncr1•cr\..\n

::;ortu dalum pm11hun151wun 1•ungc1111i~ini:;;utttl kuwa::;an 11:1r i "i wisu ta

ini. Sukuli,luC"i ru111u.su11 ini ;,uuah luliih hail< lehih 111aju

d:.rn ini mumhuktikan ln1.hw:: i>c111urintuJ1 ;:;uduh uko111odati.f' dc­

neun rckan-rokun dari Frak :..;l-Fr,1ks i yane 1 a in. Un. tul, ::;c111en­

turu cfomikiun pomh.tpat d<.11'.i i"ruh.'.;i .i'dJHl, t11ri111a 1,~.t.':iill.

I\ETUi\ HAPJ\1' ( IGK. ISTL\NTO SU!\' .\T~GO'\'O )

luhih •••••••

-9-

·l(!hih {.~i(jih momhcla rakyut. S:111duru-~mudura sok:.tl:lan lei.ta

tc lut.r nwndont_~urkan pon jolusun dari 1111.1 ::;i ll(S-ma:::d nlS Fraksi,

totupi udu ht11 ytin(.~ ingin kami s<.1111p:.tikun hullwu mohon diku

itkun unburu uyut (1) du~ uyut (2) knrunu uyut (2) ti<luk

ukan lopas <.luri uyut (1) :s,clunjutnya jugtt unb.~ra huk di.tn

kcwaj il>un ini ju GU pent ind karcnu uda ytin{:, rncn(~U taknn

uyat (1) disitu kowttjwhan.;run{~ huru ::;dipik11I, mcngapu a-

ya t ( 2) kok h.:iknya dikurangi ~' Yun:~ kcdua yun{; kami mohon

uda pcrhatian huti-hati dalum ·titik sinlS{StJl1G wcwonung,

karoukalu ki ti.t hi cu;a ton tan{~ ku lo s tariun ol>yek dun dttya

turik wist\ tu i tu wowomt(J siapu, ka.luu ki ta ld.car~t · pumhi­

nuun sonj.mun wmwonancs siupu ~.lun sotorusnyu dun soterusnyu.

Mohon huti-huti juncsun sampai kita· saJuli molan(5khh. Dcnii­

kian hchhrupa yung kumi Rimpulkan padu i:;usf:d.on i)crtama ini.

Numun clcmikian mungkin duri Pcmcrint:.th punya cura haru ltn­

tuk mcnyelusuikun musulult ini. J\.ami por::;;i lahkun.

PEMRIUNTJ\11 ( PHOF. DH. M •. DD1Y1\TI TL\flTONO, SH )

Dupak Pimpinun dun ln.tpal..:-lmpak ::;ukn.1 .ian sorta il>u yang

kumi hormu ti. Is j_nkal nl ah t 1~r<l:ll1ulu kami monynmpui kan tune-~

pan atus pc ndupat Fraksi-li'raksi· seb:.tgi.ti l>erikut :

Frnksi Partai Dornokra:=;i r·11tlonu:o;iu 111onyott1jui aynt ( 1)

dun d:.1yu turik porlu d:i.huri. punjelasun yung dimaksutlkan a­

ucluluh uc-ur supayu diporha.tikttn ju~sn l·~uscjuh teruun senirnun

YtHlfS olch Fruksi Purtai Dcmokraslil Indonosia tolnh dij:iwnl>

sondiri, 'huhwu Pusul itu ukan hl.-;:.t c1itumpun(~ pada saut Pu­

mcrintalt monyusun kctontuan-kutentuun I'nsul JO uyat (J). Sayu kiru Pomcrintah duput mcncrinm <lun ukun monjai'i cutut

un Pumorin tah tlcnr;un upu yune· dikcmukukun ci>.1 elj Pimpinnri,

sohelum dihcrikun kcuompatun kcpudu Pcmerintuh,ucur supuyu

kitu hnti-huti ui dulum musulult tlt:i.k sinl~15ung den(sun Un­

t~anc.r-unuan{.!' yun{s lain. Mc111un1s disini ndu dua, pomhinuan

turhullap soni l>uduyu, poml>inaun torhtultip scnim:.tn :i tu t::(!hu­

c-ui sutu sisi. Sisi lain udulah pumun:fuatun soni h;q.1duyu

1tu untuk kepcntincun puciwii:;:.ttt1. E.lujuuh nwnyantskut ponwn­

fuutan disitulult Dopurtcrnun Purp1.>stel rnasih torkult antaru

tucas dan tancgunc jawahnya; to t.upl ku l uu pemhi naa n ten tu

ki tu hurua mcn1shorma ti Dupartc•mun I'd:rn h. ~umun i tu tid:1k

tcrtutup kcmun~h idun untuk mel:.tkuk:.tn horsrnnu-sama hc•rwu-

,j wl 111 :l sal nya Su rut Ko put u sun Jiu rs :.1111u. Tc ta pi ka .J t\11 mau +

kl.ta masukun tlulum Undun1.r-undu.r11s l>ur:.i.nekttli ,toputlah apa

y:.ttl{j u:i sumpuikun olch I\utuu haltw<.l IH.:rlu ITl('lllJlOrlw tikan ti­

tik sinm~ung.

Kcmuc.Hun u:rut (2) ucnr supnya tidak \Jsult mcmukai,ka'-..

tu tan pa rncmporhu tikun lanc~sunt~ snja iln1t · s<.!rta. Penwri. n -tah nws:ih punya pcnjclastin lehilt l.:t11J'11t n:ir·it:.t' t 1 so ;o (lh

ku 11ada. • •

- 10 -

ktq;udu i:;umua .Fr-.1h;:;i ::;ulu.:::.t1i, molwn I\1.rtai Dumokra::d. Jndonu­

:.:sia liur::i< .. dlur d11lu, tuh.L11l j.i1•ahy:.1 ll1llll/,'J,in tidnk tur1a]ll'1 J,!!

uh liahkun mu111ant_~ .-:;u tu.

Fruk;:;i Purl:iutu.an P1.,;ml>'-1nc;uri:.1n 1nunt,en:d u.yat (1) tunt<.tnt.:

kcltidupun ::wnin1an oaya Lira s;.u11u. tuntu 111c11jadl purl1at.i.:_i11 kJ.

ta l>uri:;umu pad~l usiu prpduktii' uH:ruku itu r11:.1::dh kita liurap -

kun. Puuu uisiu isunja, kitu ::>orin{; 111eml>:.icu di hor;.in ria::;ill rnu­

ruku t if.!uk kuruun. Mudal1-tnuduhan .1 cth l rn} t1 lJndanc-undan{~· l ri.i

nanti ukan mcmhcr·u kuhidupun Y'-tn;; J.cl>ilt hdk tctul'i tctup u.-. . '··

fi<.t.kuh ki tu wunant; apu tidti,k uwne_atur l1t.1ro:rn1sku: r jawahanny~1,

sumu tlcnt.~an apt1 yant~ LI i ::H1m111.ti kan Fr;1 :. ::;i . Purtai Denrokra :::.i In­

u onus iu t ki tu tiorJ.u llWlll!JOr'tirnl>:~n{;k:.tn U::;fH.Jk kuWCll.:tn{~·un ti tik

:sinGGUOG yun15 uda puda 111n;-;ine--ma::;int; Und~1n1·;-un(I:tn(_~.

Kumudian 111unr~cnui uyut (:2) tidak us~dt luui purti111h:.tr11)1:un

tutupi ,luntsi:nrnts ::;uju, say._1 kira ki tu scmua sumu.

Adu tumhuhan tlulum rumusan u.tsur nanti .-:-;u1:::.uui dcng;.u1 kcm•rn•pl.!,

un mai:;inc--mu~int;, liur:..ini~kuli pl'in::dp i11i ld.::;a kita terim:..i

tctupi upukuh porlu rc<lu.ksi ini ki tu c:..intumkan. Nunt:i. ki tu

iwrt imhant;kan hur::H.1.rua.

Duri Fruk::;i Kuryu I'umhancunan, kuta dorujut mcmporha-

t ikan dun mcmpt!rt imhan1;kun l>isu dlk.a t~1kun suma to ta pi ka lau

ki tu mcl ihu t urutun munyu.-:;un produk .-:;ua tu Undan{5-undan{5 ha­

ra n(5kul i pcrtu111u mum11c rt imhant.~k~tn ll:1ru kurnud ian 111c n1si n15a t,

hal yurie- ko ti 1;a i tu 111umpc.ch;.'l ttkan 111undun1sar, ju.di <.luraja t

mc.:1111>orti111hun{)-:-un lchih ut\.us, k<Jn:::dduruns, ini kuluu Undanc

untlunt~· Tunpa munimh~.n11~ t:i.duk ak:rn ::>amput 111cn1;ing._tt. Ap;1la(Si

kuluu murnlone·ur, surin1; h:l::;u dhlcn15ctr pun t idak, munurut p~\k

Yuuhu inf, Llip1..irhuti.k-.rn ::;uju surine· tid~tk diluk::;unah:un.

Kumudiun k1...dluut-::;urluu11 yang 1 ul>ilt hiwi:> ya h:i ta .-:;utuju tetapi

kul uu ::iuuah men yo top p<.ulu ke l cs tariun u tus :::.caul u mu cum, ha, -

rttnGkuli kitu mcmp<H'lwtikan titik .-:;inGeunt; Undun{5-urn.1ants ytrnt.:-•

mongutur tcntan(5 linehun1..:-t1n hidu11.

Kcmudian himhuuun i..l(5L1r ::;upuyu ki tu ::;u111uu k<1.lat1 hisa. 1:::.otc.1 uh

int sulc:;)Uilult ::;cmuu pa::;ul-l>Ll::>Ul yan1.;·tcr::Si:su, ku.lau Pcmurin­

tuh jUn{;knktln hari ini kulau )Ji,-.:;<..1 Subclum makan Sit.Ing.

Dari J<'ruksi AURI, tcri.ma kaaih.

Sauduru-sauuuru .'::lckuliun, izinkunlah Pomcri n tu.h sucuru

u111u111 uun ini munLli'..1.put purhutian, kaluu Fraksi-Frak:::;i mcru::>a

tor::iontuh tuntun1.: kc:i.kut-1:>0rt<.l<..1.tl ~11:..t::;yaruk<.tt dun hhu::;u::;nyu

yLlnG ui<.tjukun olch .1.·.c111eri111tult tuntanc pcrnilikan, Pemvrintuh

juGa torsontuh dong,.n1 tu.11ct;upan F'rak:.>i-Frul.::::;i. 0.1 c.:h karunu

Jtu Pumurintuh la111 hci:1Jiklr lul•lh j;.tuh, :inl n10!1on il:l1ic.rt:i.!!!

kun konupu ka1.:1u mc111-.int.: ni a tnyu 1"r'-tk.":i1.-1"ruh ·'=> i i tu d·e111iki~tn

kurus. • •••••

r.~n ; =••iih2 • ,._,.._ ..... · " ·· ..... · .... ·.-~ ·

kura:; untuk 1111~mh1:rikan ke1:>1..:111u<-ll :in J;,_-p<ld<..l r'i..tl,);.tt ~~0tcn1p;1t unt11k

i.hut :::.crL .. L 111c111iJ.i.J,i, l-<Jl, t...111c;r;·1rni.:,-L.1n:.;;_;u11,~ h1.111<lpi..l t.id..ik d.iu~~ul

kan i:;cl~;dian ini 1..li.: .. 1nc.~kat J., .. p,.Lda l1<1.t:111:; t1:liuli. Ui.11q:J .... L(; p~ul<..t

l>aL . .t.rl{~ tuh11h 1.lan pomlli.l...unl:1 i l.d11 I, LL.L t1..:11q••tlk:111. !\i..1L111 Pc111u­

rintull nwntsutukan lwr::;udia 1.li.turnp.:.1tk.:..u1 J,~ida l1at. •. 1111,; tul>ull, l1a -

rtm[Skali ma:<::duh 111umpcrlwtjk;tn dan llH.~illiJU.L'tiwli<tllt_'.,'l,an hi::.;:.i. d:i.11a -

iius. Pcrtimhant;annyu udalali h;1ran1.;kal.L ::->01Jurti dil,<.•111ukaka11 Fr·:il\

:;;i Pu.r::;atuun Jlu111li:ir1t;urian do.in 1·'.l'JJl d:1n l.1.J;11wlian diJ...11:.itl.:an <J.1ull

Fraktd Karyu dan ,\DIG, di.':! ·in i l;d1 ktJhi..tll;~i..;<..lan I; :it a. lJ ndun,:;-und•lrl{S

i ni. har:nit;ka 1 i Y'-Ll'l/.~ i,ur-t:.wu di lndu111..:,_;ia y:1u1~ n11.H·up:.d,anp1.~r\•U -

juu:.i.n luinkri t dw:i Pu::;al JJ lJ:rida11(;-1.1nd<111ls D:.1:;,;1r l 911 'j. Ol ul1 1.::q··.!.;;.

nu :i.tu mak;:.l l~inl.i..tnlah Plw1cr·i.i1L.d1 hi..l.L.LU (.l.i.;:;;ut.uj1d 111t.:U/SlL:,ulh<.Hl

hal tcr::.chut tiduk dijat11hha11 J•:.td...i ayat 'LJcL.IJ.. ayat (~2) t1tmjol.:ii2

un tutat>i Llian(5kut mcnjadi ay;.lt (J) d:u·i haL111c tuhult I1a1:1al J:!.

Tontu rcdak~iny.:.L ukun di:;;l.HlllJUrn<~ll,J.n. :J<1y~1 ldru ini y;.rn1~ 111cnj;.i­

di mu:-;alah pokok dan 111l!111an:_; Jlcn1erint.~LI: t0J.'l•;tn{s1;il .-,~:lulah 111vn-

d c 11~;.1.r ku n ;.H.:111uu 11c n ju 1. u . .,, an d ;i l ':i. ,,, u 111·1r .. l i-'1 ·~d, ::, .i •

Dc111ild.an ln.q><..tk 1\utuu, tcri111a l,;t:::.ilt •

.. Tcrima kasilt k1.!puda Pc11hH~int:t11. :~ej;tk J.;c111:1rin .-:>aya su<lnh

l)crfikir upal.;ah p;,1k Dimyati dulu l:1in duni.~'-tll paJ.; Diwyali .,;uJ,.<1-

r.:.uie. S:.lyu t:i.dak kcnul i1rof...::.,dir11ya, ~:1y::.1 l>en"il p:d.; l.d111yatl-11y:.1 0

Ternyatu 11t:1.'5:ill t1.:t~.1p ::;;,.w1u. l\iL1 tvlult ::1•,·1hlunc~;_1rhan h:lc;a.irn;..u1a

111c·n1.~ornl:ntacl, ol(jli karen:uiy.:..t ll;.t1..:·~ti111:111;1 k;iluu ki.ta llll!H1hurik;u1

k(J.':!Clll{l<:.lt~111 sej1in;1J- kopada fll.:uwrinLilt 1;.rd:ul; ll"~1·11111u.<:;l,u11 ;.iyat ('3)

yan~ d:i.kuhcndul.;i . .,;chint.~t::a dull[jdll dumJk:ian n;.tnti ki.ta ld.::;;u me­

nyuJu::;uik::rnnya. D<..q1ut di::;up.:1kati ?

ANGGOT,\, F.Pl' { MUIL\~L'J,\D fJU.\i\Ci, SJ! )

nt;at 111uju dalum r11unant.:-t.~ap ap;,t ~a111,; d.iin:;·ink;1n oll)}l F'ri..tk.':!i-Fr;iJ,-

1.:>i dan n1u11;.tikkan dari pe11jc.1:1::;;;1n J,u l>at::111..:· tuhull kuta-kuti..t 11u111:i . -

l ikan in:i s1H1t~G'uh 11uJnt;gc111l>i.1·ahnn ki t::1 ~>1J111ua d:..1n k..i.mi bdll(Sat ::H:­

tuju .i tu i11undukunts p<niuh.

M~n{~un1.ti uyut (1) ti<:hua<.dmuna u::;ul k:t111i, tw.li t.ii:::dngG'unt; kc111trn~

kinitn titik ::>in[Sguna kc\vcnangun pernl>inaan scnimari ini. Kulau ka

mi rrwrujuk Pasal Jl uyut (1) yane· tuluh diepakuti di1:H!hutkt111

hhwu Pomcrintuh tukah muluki:ial-;an pomhinaun ko1•arild.sutuun u.rti­

nyu yan f' mu] akukan pe111ld nuan i tu udu I uh Pe111uri n tah. Augknyu du­

rlf5i.tn k a ta-ka t i.l P0wuri n tali ye.: i· . ..,, u lit~ t t i<.l:i k: ul..:.:.1 n 1110 O}' in "'{rtzrl(.' ti t 1· J.; l~' _. ..> ' ..

i:iin(_~::·tHl(~ l..:owununt.~·nan anL.1c l.>u11;u·tu111u11, , .. ,clJab 1J(~n1~urf'.iu11 1'<.:11 1cr·i!_!

tah dJi:;:fnl t.idak ::;atu Du11;.irt.,crnun tertuntu. Suhinr't~a liurant_."k.:.tli , \I..>

da tiat • ••••

-------·--···--------

dat><.tt Lliporti111htin1.:·k<.tn, intinya Pcmcr:i.ntull ;:;uduh rnenLtn/~(~ttpi tadi

1,aeuimunu mc.:mhinu sonirnan, pcru111u:;;un k: .. u11i lH.!rcayuk<.tn lqqi:.Ld<J I>u­

mcrintuh. Tctuvi kuluu kita hurhicurtl t·i.Lik .•::dnec·unt..;' Lul.i, k:.wt.i.

ku tukun Pusul Jl ttya t ( 1) munyL~llutl~:.111 1'u111uri.ntah hi ::;:1 da 1 ~1n1 nui!l

tuk 1\:1,)pros, Inprc.:s atuu SKTJ llurun15lcil i > :1111:: l1i;.1.-;~1 t<:L.q>i. l';t:::ti

t iuuka kun mc.:nyuntuh kuwonun15<HI un tar in::; t.:.l n:-:. i k.:.1 taku.n I. ~ill al;. :..tn

l>ortuhrulcun dunsol>U[~Ui dun ;:;uha1~ainya. :;o;_tl rudnks:i ].;:1111:L ,,;.!.Ltb,

kan puk Dimy<.t ti ya.nt.!' torhnik, pu.k Di my.:., t :L .':iungu t 111ar111 •ti (L\ L..1111

k S 1 1 ( .'!.) musaluh rcdu ·sional •• cc angi.an ayat - .-:;uk.:.tl i J:.11_:-i karn i 111<:111.~;-

KETUi\ HAP,\T ( IGN. ISTI,\t\TO STJh",\W:-:ONO )

Tcrima kt1silt, rnus·ih a •la y:.1n1s ine"Ln hcrko111untar ?

ANGGOTA, F'.KP ( DJ1UPHI, Sii )

Turi111;..1 k~1.-:;ih s:.ltH.lar:.1 pir11pin:.m juG:t kup.:.1da P0ir11)1'i11t:.t11 k:.1111 i

ucupkan turinw kasih utas diturimany;., u ... :n.11 d~1ri pa,J:..t Fr:.1k.-,,:i­

Fruksi mcnahilun1.;kan istil~1h baik mum1wrt:i.n1linn::li:.1n maupun j bL·i­

lah mumpcrhatikan l>ahkan :-:;ucara tegas d:i.111:t.-:>uhk:.1n 111<..1.~:.1 l:.th 1wm"i..J .i~

un ini morupakan suutu komujuun y:.111{:· li<~tul-llc..~tu1 ld~;~i ki.Lt li:ine-

Kcmudi:irr 111cnyun1~lnit uyat (.1) solwn:.1rny:i kaltrn dipt~rh:.\1.ik:tn :..qJ:l

yune- c..lihicarakun komarin, F.KP jut;:.t muncu~;ulk<..1n ad:1ny;1 ~u:1tu

pu ru hahun :i. st i l uh d :la rah k :.Hi d en{_~·:.1n di. Lil,;. ,-:;:..ma k an. In i k e 1 i I t;i Lin -

nytt helurn divytus haront\ ada jUC'U yun:~ lllc..\n1~u.-:;u1 kan dirnaksudk:.tn.

Suhenurnyu hut:,i kami i::>tilah ini t:i.dakl>u1~itu l'L~ntine k;_1l:.n. di. -

hundinekan l.lcn[!'un uyat (2) t:.1c..li. Namun apa ;ranll kita l1cr.lu lH.:i:'-

hat :i. li:an du ne:.1 n u.pa yang c..l ik 1..•rnuhan n.J ult rul ... u n F.rak s i h, rs~t tu :1n

(><.:mhumeu nan in i yu it 1~ yane· me ny:.1 n e:k u t 1.1:.1 ~; :.t I :d 1 ay Ll t ( 1.) , k.rnii.

jU[!'<.\ san[!':.1t s011urnktpat dnn men:.n·uh 11urhall~1n h)r1r:.1d:11, riasi.li

para t;Oniman. 01.uh karuna , tu .':ianeat ;:;ill1l'Ltt:i..l..; k:.llau <.tp:.t ) :.1n1_:

c..likumukttkun oluh rckun F'.PP t1c..:njA~l~st1nny:..1 it.u kit:.1 ru1nw:.il-.::111

Pusal Jl uyut (1.J 'ini dihurikan punjuJ.:.1.'::iun scyt:.cti ;.q,a y:.ine d.i­

kumuku.kun 011,;h F.PP~ Hunnisun kit:.d>::>uruJd\~1n ku1•ada i u1nurint:dL

Kami. r~tsu ird usul hauli kcsuluruhun l'asc.1.L Jl. Tur:irn:.t ka.-,,:i.J1

suudurt\ l':i..11qiin:.1n.

KETTJA RAPi\T t IGN. I STI ANTO SlN 1\RGONO )

Kami persi.lahkun F'raksi PDT.

J\NGGOTi\, F. PDI ( I GUSTI NGUIL\II YUDII '• )

Terimu ka::-;ih Pimpinan. ,\ta:'> t:Ht(,.;-(S:..q1:.1n 1l:.1n u.-;u J :.1r1 f'<..:111urin­

tuh yune torukhir di.':iump.:.dk~in t:.H.l:i., Ji'r:.tk:-::i JlDJ .<sw11.~egl1 111 unelr:.ir­

eai dun munehoruwt:i.. karonu jrd.1.:th y:.tn_, kltu r:ind11L:.1n. K~urt:i l•utu1-

l) l!' t l.J 1 ••••••••••

- 13 -

he tul tcrharu kurcr.u ini.Llh iirridul, lei. ta y;..irits l'enur-llt,nar dcn1~<..rn

tuea~ rnencuntunrktrn .nu~al JJ wul:..\upun tidak ter::;urat ;-:;ecara ju -

lus numun jiwunyu tcluh kitu mut:iukun. Sujuk k<.\llt:.trin 111um;u1r~ k:..rnd.

omone-omone in i mumune hur:..qiu~ kumi ::;ck;1run1s tcrbuk t .i.. Di d:..t 1 Ufll

hul Pasul 32 ini turutumu D<..th i>uran Swrta sw.lah tclah twrc •. d .. u1>

Pu~tll 27 y:..Hl{~ ka111i urop S()hon.:trny:.l ji1vanyu d:i::dni tc..:1·hunl11k lJn­

LlUn{_!'-Unuune Dasur i91~5. Jadi 11wndu.J><.1.t huk ko.·:H.:mpatan l>ukL·rju

YUrl{S S'-lllli.l U.:.lrl Wajttr. Jtldi dc . ..Hll_~ilO dctniki<.trl ;::;uk:..di ,Jugi_ ]\: .. Liiii lli''fli.:

hormuti dun tcrlmu kasih ut:..ts ku::;<.Hliuan f'urnc:rintab ini, (.h:r11~un

i..lurnikiun kum:i munyutul..-an pcr:::>ctujuan k;,.u1d tor111u::;uk ap:...l ) :..1111~ d.i

sarunkun oleh rck;_tn F'.1>p 11wnyan1skut ayut (!) ju{;a rek:.u1 r.hl'

11H:nyunt;ln1t ayut ( 1). 'l'untan{; rudak$i kunii scr-.d1kan dan l>l!:C'caya

kcpul.ia Pc111urintah. Suki:..i.n, turim;.1. k;_L.,;ill.

Terima k~aih kepad1 J.i' PDI, dari l' A13RI Kami porsj_l::1hkrm.

Anggota J!' .AB'.1I . . . . . . . . . .

- 1 '~ -

Terima kasih kepada F PDI, dari F ABRI kami persilahkan. ANGGOTA F ABRI (JOEPITQl :

' ,~ .. Terima kasih Sdr. Ketua, kami dari F ABRI juga sangat berterima

kasih kepada pemerintah atas penjelasan yang demikian, tadi. Yang na.m paknya sudah begitu akomodatif atas asoirasi dari semua fraksi. Kalau tadi kami mengatakan memperhatikan keikut sertaan masyarakat setempat itu dap~t kami terima itu tidak laip kaitannya .dalam hal ini adalah agar masarakat itu memang .Perlu diberi~ankesempatan artinya perlu dil

kut sertaltan, dengan pengertian'Jll.emperhatikan sebenarnya secara propo,r: sional disini akan nanti ada kejelasan.

Oleh karena dalam penjelasan pemerintah tadi dalam hal 1.ni memang lebih jauh lagi daripada apa yang kita rumuskan eemula maka dalam hal ini F ABRI juga lebih bisa menerima lagi kalau halnya demikian itu bi­sa dirumuskan dengan le bih baik. Kami hanya ingin barangkali mengusul­kan ata~ menyarankan agar ayat (2) ini untuk dapat menampung tadi apa yang diaJukan oleh pemerintah maka kami merumuskan lebih baik lagi ba­rangkali perlu dipertimbangkan adalah dengan memberikan kesempatan ma­syarakat setempat untuk ikut serta maupun disini kesempatan, kesempat­an berarti juga dilihat dari berbagai kemampuan dalam pembangunan dan pengembangan kawasan pariwisata. Sedangkan tadi keinginan pemerintah bahkan menawarkan kepada kita semuanya untuk mengangkat masalah kepe -milikan kepada ayat (3) ini malah mengalir dari ayat (2) ini salah satu diantaranya kesempatan itu adalah memiliki, ini barangkali agar rumusan pasal 32 dari ayat (1) sampai dengan ayat (3) yang nanti bisa terus me-

1

ngalir dengan demikian semua penjelasan yang diperlukan saya kira tidak perlu ada lagi karena sudah cukup jelas.

Jadi mengenai ayat (2) kalau memang daikian kami mengusulkan tadi adanya perubahan rumusan yaitu dengan memberikan kesempatan kepada ma -syarakat setempat untuk ikut serta dalam pembangunan dan pengembangan kawasan pariwisata, kesempatan ikut serta itu apa nanti di ayat (3), yang juga intinya sudah ad.a di dalam penjelasan ayat (2) itu.

Tentamh ayat (l) kami kira disini pengertian'daripada fraksi ABRI sudah cukup jelas yang disini illtinya ditujukan kepada kelestarian, pa­d.a obyek dan daya tarik wisata, mengenai pembinaan yang lain tentu dalam hal ini harus kita lihat pada pembinaan, yang disana sebenarnya sudah cukup jelas yaitu pada pasal 31. Katakanlah yang menyangkut masalah se­niman atau seni-·seni yang ad.a di daerah, disana juga jelas-jelas bah~ sanya pemerintah melaksanakan pembinaan kepariwisataan dalam bentuk pe­ngaturan pemberian bimbingan dan p8ngawasan terhadap penyelenggaraan k~ pariwisataan, kepariwisataan itu sendiri aspeknya itu cukup luas, bukan hanya kepada usahanya, bukan kepada usaha pariwisata tetapi juga kepada manusia-manusia yang terlibat di dalam kepariwisataan.

Ini menurut pendapat. • • • • '"

... ~ 15 -

Ini menurut pendapat dari F ABRI yang juga sudah cukup luas disana, untuk tidak disempitkan kembali.

Demikian tanggapan dari F ABRI, terima kasih. KETUA RAPAT (IGN )STIANTO SUWARGONO) :

Terima kasih kepada !raksi-fraksi, kami hanya menggaris bawahi sepakat untuk lebih mentajamkan kembali dengan menampung aspirasi yang ad.a dari kita dan sangat didambakan, o+eh masayarakat. Yang terkait an tara lain hak dan kewajiban. Dan pasti F ABRI juga akan mendukung.

Olep karena ini merupakan yang membutuhkan suatu rumusan baru kami mohon waktu kepada pemerintah uo:tuk cisa merumuskan kembali, bisa dise~ak.ati ? ( Sid~ setu.ju ) •

Terime kasih. Kami persilahkan pemerintah..

~EME~NT.tµi (PROF.DR. M. DIMYATI HARTONO,. SH.)_: T~rima kasih Bapak Pimpinan dan·Bapak-Bapak yang kami hormati. Karena sudah tahu toh ahirnya diserahkan kepada pemerintah ••••

Bapak-bapak sekalian !bu yang kami hormati barangkali diijinkan kepa­da pemerintah untuk tidak memberikan tanggapan satu persatu karena toh masalahnya sudah klier, sehingga kita langsung saja pada perurnus­an.

Pa~ ayat ( 1) yang masih dipermasalahkan adalah kata diara·nl<:an, dilaksanakan dimaksudkan dll. supaya kita eek kembali ke GBHN itu ada kata ditujukan tetapi ini ada konviusnya dengan tujuan yang didepan, azas dan tujuan bagaimana kalau mittalnya ini sebelumnya kita tawarkan dulu tetap pada diarahkan karena jelas · itu diarahkan itu, kalau ini tetap diarahkan maka pada ayat (1) itu tidak ada perubahan tetapi untuk menampung aspirasi yang timbul, ayat ( l) perlu l diberi penjelasan, ma­ka penjelasannya telah kita coba berbunyi sebagai berikut : Termasuk dalam pembinaan terhadap obyek dan daya tarik wisata didalam pasal ini adalah juga pembinaan terhadap kehidupan seni budaya dan para seniman itu sendiri, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang be£ laku. Kami ulangi, Termasuk dalam" pembinaan terhadap obyek dan daya ta­rik wisata didalam pasal ini adalah juga pembinaan terhadap kehidupan s~ ni bud.aya dapar seniman itu sendiri, sesuai dengan ketentuan perundang -undangan yang berlaku. Jadi ini titik singgung terhadap perundang-undangan teta.p

dihormati • . Kemudian a;yat (2) setelah mendenga:r semua. fra.ksll mencoba menampung sejauh

mungkin yang aesuai dengan memperk.ukuh pengertian bunyinya aebagai berikut : Pembinaan

sebagaimana. dima.kaud dalam ayat (1) juga term.a.auk penyedia.an kawasan pariwiaata dengan

memberi keaempatan, ini da:ri F ABRI keikut aerta.an ma.ayarakat setempat berperan serta

memberi kesempatan keikut serta.an masyarakat setempat berperan serta dalam pembangti.nan

dan pengembangan kawaaan pariwisata. Itu aya.t (2)

Ayat (3)nya. ••••••

0

Ayat · (3) keikut serlaan masyarakat yang dimaksud a.yat (2) , sebagairnana dimak.sud da­

lam ayat (2) di dalam pelaksanaan penbangtman, pengelolaan dan pernilikan kawasan -

tersebut sesuai dengan keroampuannya. Perubahannya hanya satu kalimat saja, hanya ayat

(2) lalu menjadi ayat (3) bukan penjelasan tetapi batanp.; tubuh. Yang cli.m3ksud dengan

keikut sertaan masyarakat seteropat di.dalam ayat (2) sebagai.Inana dimaksud ayat (2) atau

yang lengkapnya barangkali adalah keikut •. sertaan masyarakat setarrpat didalam pelaksa­

naan perrbangi.man pngelolaan dan pemilikan"·kawasan tersebut, sesuai den5:?;an kernarnpuannya.

Saya kira demikian Bapak Pimpinan, redaksional nanti mtmgkin disempumakan.

Teri.ma kasih. '"' ., ....... ' .... '"' ..

. l<E1UA 'RAPAT 'IGN 'ISTIANTO SUWAROOID :

Terima .. kasih kepada perrerintah yang telah rrencoba rrerumuskan dengan rrenarrptmg se­

rnua asp~r~~i., ... k~ .. ~~~.i~~~ .. ?a~~ F PDI untuk bisa rrengutarakan. AfJGroTA ·p 'PDI . I I 'GUSTI 'NGURAH 'YUDHA : -

Terima kasih Bapak P.impinan pad.a prinsipnya kami bisa rrenerima soal redaksi kami

persilahkan untuk disusun lebih bail< lagi.

Terima kasih.

KETUA RAPAT IGN ISTIANIO 'SUWARGON'.) . :

Dari F PP kami persilahkan.

ANGGOI'A F PP . I HUHAMMAD BUANG ,· SH. :

Terima kasih Sdr. :Pimpinan, sama apa dengan yanP, disarnpaikan F PDI prinsip dasar

kami setujui tennasuk penjelasan ayat (1) kami setujui agaknya supaya lebih bagus kita

skor 10 menit, untuk merrberikan kesernpatan kepada pemerintah, cuman tidak ayat (3) yang

dibacakan tadi, apa tidak cukup dimasukkan _ke ayat (2) saja. Jadi tidal< perlu tiga ayat

tiga yang dibacakan tadi dimasukkan ke ayat (2) dengan menambalt kira-kira bunyinya di -

sini pernbinaan sebagaimana climaksud dalam ayat (1) juga termasuk penyediaan pariwisata

dengan rneniberikan kesempatan keikut sertaan inasyarakat dalam perrbangtman pengelolaan

pengernbangan dan perwuju~~ kawasan pariwisata ini saya kira, jadi tidak perlu dengan se­

suai dengan kernarrpuannya, jadi tidak perlu dengan ayat (3) lagi, ini sekeclar usul.

Terima kasih

KETIJA RA.PAT IGN 'ISTIANTO 'SUWARC'-OID

Terima kasih kepada F :PPP yang lebih mengkongkritkan rumusan,kami persilahkan dari

F.KP.

ANGGOTA F .KP/ ABDUL lATIEF. SH.

Terima kasih,saudara Pimpinan,kamijuga sependapatmaterinya akan disempurnakan -

dalam kalimat yang bagusapabila kita rrenyetujuirrenarnbah ayat 3, tetapi dalam rrem:ikiran -

kita mernang kiranya bisa jugapertarrbahan yang terakhir ini dirumu kan di ayat 2 bahkan -· itu lebih s~purna.Semula kami berf ikir yang diusulkan pemerintah tadi adalah merupakan

menyempurnaan dari pada ayat 2,bunyinya seperti ya.ngkan rekan F PPP tadicuma istilah -

pengemba.nga.n itu apakah : Pengelola.a.n dsb itu cuk:up pengertian pengelolaa.n disitu,setelah di ·usul oleh ABRI memberikan keikutsertaan masyarakat· tempat dalam pembangunan,pengelola_:

da.n pemilikan kawasa.n pariwisata,apakah itu sesuai dengan apa ;ang kita sepakati.

Jadi hanyarumusa.n ayat 2 ini berobah sedikit,sekian dan Terirrla kasih saudara Pimpinan.

KETUA RAPAT IGN ISTIANT!!! SUWARGONO • Ka.mi persila.hka.n dari F .ABRI

ANGQ..OTA •••••••••••••••

cAyat (2) Pembinaan sebagc;iirnana dimaksud dalam ayat (1) juga termasuk penyediaan kawa­

san pariwisata de_ngan rnerrberikankesempatan kepada rnasyaral~at seternpat untuk ikut ser­

ta dalam perribangunan~ pengembangan, pengelolaan, dan pernilikan kawasan pariwisata. Penjelasan ayat (1) termasuk dalam perrbinaan terhadap obyek dan daya tarik wisata

dalam pasal ini ada.lah serta penbinaan terhada.p kehidupan seni budaya clan para seni-. .

man itu sendiri,,sesuai dengan ketentuan penmdang-undangan yang berlaku. . ... . Ayat (2) cukup jelas. Dapat disepakati ? (Sidang setuju). .. . .. Marilah kita melanjutkan kepada pasal yang baru, sekarang lingkupnya masalah pen-

didikan. Dari pemerintah kalau ada tarrbahan penjelasan. Kami persil~.

PEMERINTAH .•.........

-..

~19 -

PEMERIN'JAH (PROF. DR. M. DIMYATI I!AB'IO!'JO, ~H.{ :

Terima kasih Bapak Pimpinan, sebagaima.na telah ki.ta sepakati bahwa mas­

alah pernbinaan iili agar ditarik dpn dihilangkan nafas usaha. Sehingga akhir­

nya Pemerintah menikirkan kira-kira dibi~g apa penl::lidihan itu yang cocok.

Akhimya ditemukan yang cocok dibidang pembinaan. Karena itu maka .ternpatnya

diusulkan pada Pasal 33 dibawah Bab Pernbinaan. Yang selengkapnya berbunyi

sebagai berikut :

Ayat. (1) Dalam p::rrbinaan kepariwisataan tennasuk pallbinaan terhadap pendidik­

an tenaga kepariwisataan yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dan trarrpil dibidang kepariwisataan.

Ayat (2) 1Pendidikan tenaga kepariwisataan sebagai.rnana dimaksud dalam ayat (l)'

merupakan bagian dari sistem pendidikan Nasional.

Merupakanl bagian dari sisten pendidikan Nasional artinya tertampung disana

apa yang ~a jib, tetapi juga apa yang sesuai dehgan: ·kebuii:uhan i.uiap-tiap bi-1

dang. · . • I

Saya kira 1

1

dernik.ian penjelasan, terima kasih.

I

KETUA RAP.j\T ( ISTIAN'IO SUWARGONO),_ : I I

Terirha kasih pada Pernerintah. Kami langsung kepada FKP. I . I

ANGGOI'A/F ~KP (ABDUL LATIEF , SH • ) : ·. I

Ter~ kasih Saudara Pimpinan, Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) ini saya

rasa diarntlil dari RUU dan kami sangat setuju dengan materi ini. Hanya didalam I

DIM, ini untuk menjadi bahan pertirnbangan, kami ada usul tambahan ayat. • I

Karena perididikan kepariwisataan ini sudah berkembang pada saat sekarang ini

baik yang ldilak~anakan oleh Penerintah maupun dilaksanakan oleh swasta atau

:rrasyaraka~. Oleh seb~ itu untuk mendapat suatu kepastian didalam Undang-un­

dang ini aflakah tidak sebaiknya kita tambahkan ayat yang berbunyi : Pendidik-1

an tenaga fepariwisataan sebagaimana dimaksud dalam ayat (l)' dan (2) diseleng-

garakan olbh Perrerintah dan masyarakat.

Sekian, tekima kasih. I

KETUA RAPA~ (ISTIANI'O SUWAffiONO) I

Terima kasih pada F.KP, kami persilahkan pada FPP. I

I,

ANGGOI'A/F. f P (MU1l'AM>1AD BUAN3, SH • ) : I

Terini<f kasih Bapak Ketua, Fraksi Persatuan Panbangunan pada prinsipnya I

dapat meneli-ima rumusan Pasal 33 baik ayat (1) maupun ayat (2) , hanya perubah-1 ' .

an kecil sCj.ja kami usulkan pada ayat (2) khususnya huruf "s" pada kata sistem I

supaya hunif "s" nya besar. Cengan demikian mengacu kepada penjelasan yang

nanti dikuthp dari Pasal 20 ayat (2) di.situ tertulis sistem pendidikan nasional I

....... -~~~~~~~-

- 20

dengan huruf kecil, nak.a ketiga-tiganya dengan huruf kapital pada huruf per­

tarna dan kalau masih mungkin apa tidak baik pada ayat (2) di penjelasan di­

samping yang ini juga merujuk pada Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

Sistan Pendidikan Nasional. Disa:rrping penjelasan yang ada disebutkan seperti

kemarin kita menyebut Undang-undang N:Inor 574 tentang Pokok-pokok Pemerintah­

an di daerah juga disebut Undang-undang tblror 2 tahun 1989 tentang Sistern

Pendidikan Nasional.

Agaknya kalau disebutkan tenta.ng Undang-undang Nanor 2 tahun 1989 tentang

Sistem Pendidikan Nasional sekaligus kami mohon maaf pada Fraksi Karya Pem­

bangunan untuk rrengomentari ayat (3) barangkali tidak perlu lagi, karena

Undang-undang l:'b:ror 2 tahun 1989 jelas penyelenggara pendidikan itu Pemerin­

tah dan swasta. \

~.: ..

KEIDA RAPAT ( ISTIAN'IO Sl:..WAffiONO) .

Terima kasih pada FPP. Kami persilahkan dari Fraksi ABRI.

AN3GOTA/F.ABRI (JOEPI'IO) :

Terima kasih Saudara Ketua, Pasal 33 (baru) yang telah dirunuskan ken­

bali oleh Panerin~ untuk bisa rrenampung d.irnana tempat tenaga pendidikan itu

dirrasUkkan dalam Undang-undang ini, kami prinsip su:lah setuju substansinya,

rremang ada redaksi barangkali yang perlu disempurnakan.

Diantaranya pada ayat (1) dalam P2!ftbinaan kepariwisataan ter:r,asuk didalarnnya

pada.hal berlebihan tapi barangkali maksudnya demikian. Itu tidak ada masalah.

Mengenai ayat (2) ini betul tadi sistem p:mdidikan nasional, hanya pe.rlu di­

dalam hal ini karena sudah kita bicarakan dengan sistem pendidikan nasional

dalam penjelasan kita harus tegas-tegas disana bahwasanya ini berdasarkan Un­

dang-undang Nanor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional itu perlu '

kita cantumkan. Supaya nanti tidak,menimbulkan lagi interpretasi atau barang-

kali ketidak jelasan. Karena sudah 1ada Undang-undangnya. Sehingga dengan de­

mikian barangkali maaf juga pada FKP su:lah bisa rrenampung apa yang diinginkan

tadi, karena kalau sudah berdasarkan disana kita sudah tidak usah macam-macam

nemang sudah itu isinya, jadi harus kita laksanakan.

Jadi dalam :i;:enjelasan Fraksi ABRI menyarankan perlunya dicantumkan rrengenai

Undang-undang sistan pendidikan nasional itu. Karena didalam RUU tentang pen­

jelasan yang sanula disana Pasal 20 dan Pasal 21 belum dimasukkan.

Ter·ima kasih.

KE'IUA RA.PAT ( ISTIAN'IO S'lJWAffiONO)

'1Erima kasih F.ABRI. Kami persilahkan dari Fraksi POI.

-----,--···----···· .. ·---·.

- G.1-

ANGGOI'A/F .PDI (I GUSTI N:;URAH YUDHA) :

Ter:ima kasih Bapak Pimpinan, Pasal 33 ayat (1) dan (2) kami bisa menerirra,

cuma dalam penjelasan memang sesuai dengan yang kemarin dalam Pasal yang telah

kita bicarakan !TB11yangkut siste:n pendidikan nasional agar dicantunkan Undang­

undang Naror 2 tahun 1989 tentang sistan pendidikan nasional. Hanya tamJ:a.han

itu saja, sedangkan usulan ayat (3) dari rekan FKP kami persilahkan pada Pane­

rintah untuk rrenjawab tetapi tentunya tidak jauh borheda dcngan tanqqapan kc­

dua Fraksi tadi .

Terima kasili.

~!\ ~AT _(_ I~_TIANTO SUWA!3f!._~0)

Kami persilahkan dari piliak Pemerintah.

PEMERINTAH ( P.OOF. DR. M. DIMYATI HAR'IONO, SH. )

Bapak Pimpinan dan B:ipak-bapak sekalian yang kami ho.rmati.

Pertanyaan bagi piliak Pemerintah a.pa Pe.merintah masih perlu memberi penjelas-

an.

Barangkal.i seaara: umurn saj.a,• J• 1 paQa dasarnya 1. terima kasih I~rintah bah­

ayat (1) dan (2) bisa diterima, rremang pers6alarmya tinggal Undang-undang No­

mor 2 tahun 1989, apakah masih perlu dicantumkan a.pa tidak dalam penjelasan.

Kalau kita lihat barangkali sistem r,:endidikan nasional itu curra satu, barang­

kali. Jadi J?errerintah rnener:i.ma prinsipnya. Cuma cirinya bcrbeda.

Saya kira demikian Bapak Pimpinan, terirna kasih.

KE'IUA RAPAT (ISTIAN'IO SUWARGONO)

Terirna kasih. Kami akan bacakan Pasal 33 ayat ( 1) Dalam panbinaan kepariwisataan, ter­

masuk pembinaan terhadap pendidikan tenaga kepariV{isataan yang diselenggara­

kan untuk rne:nenuhi kebutuhan tenaga'ahli dan trarnpil dibidang kepariwisataan.

Ayat (2) Pendidikan tenaga kepariwisataan sebagaimana dirnaksud dalam ayat (1)

rrerupak.an bagian dari Sistem J?endidikan Nasional.

Penjelasan ayat (1) •

PEMERINTAH. (PROF. DR. M. DIMYATI HAR'IONO, SH. ) :

Mohon maaf, kalau penjelasan baransrkali sebelum diteruskan oleh Bapak

Ketua, itu ada perubahan.

Jadi yang tertulis adalah pindahan penjelasan Pasal 20 ayat (1) RUU, yang

kedua adalah pindahan penjelasan Pasal 20 ayat (2) RUU .. Karena tadi rnengenai

batang tubuh dengarn ge.mbira kita terima, barangkali penjelasan ini diusulkan \

tidak perlu ditulis cukup jelas.

Terima kasih.

l(E;IJ'lJl\. • • • • • • • • • •

;.~

- 22 -

Ada yang ingin mengusulkan, kalau tidak ada, penjelasan ayat (1) cukup

jelas, penjelasan ayat (2) cukup jelas. ,Dapat disepakati ?

( · SIDANG PANJA : SETUJU ) •

• i

Saudara-saudara sekalian yang kami ho~ti, terutarra dari pihak Pemerin-

tah, kita melanjutkan pada Bab berikutnya adalah Bab VIII mengana.i Ketentuan

Pidana.

Kami persilahkan kalau ada perubahan konsep dari pihak Pemerintah.

PEMERINTAH (PROF. DR. M. DIMYATI H.ARI'ONO, SH.) :

Bapak Piropinan yang kami horrrati, pada dasarnya Ketentuan Pidana tidak

ada perubahan yang diajukan oleh Pemerintah h~ya l:arangkali sebagai acuan

mohon dipegang kembali RUU, hanya beberapa pada Pasal 36 i tu yai tu usulan

dari Fraksi Partai I:J:?mokrasi Indonesia agar·supaya redaksinya dirubah dengan

menempatkan kata "dilarang". Saya kira Pemerintah dapat menerima dan kemudian

pada baris pertarra itu ada perkataan · "dengan sengaja merusak, mengurangi" itu

barangkali juga ditambahkan sesudah itu "rnengurangi nilai", sebal:f mengurangi

i tu bisa jumlah tapi juga bisa mengurangi nilai. Jadi area misalnya jumlah

tetap 999, tetapi karena dikurangi tangannya, lalu nilainya yang kurang, jum­

lah tidak berkurang.

Saya kira dari Periterintah hanya demikian sedangkan redaksi mungkin nanti ke­

cil -kecil ada perubahan.

Terinia kasih.

KE'IUA RAPAT ( ISTIAN'IO SUV-IA.R;ONO)

Kami persilahkan dari Fraksi ABRI.

ANGGorA/F .ABRI ( SUBAGYO, SH. ) :

Terima kasih Bapak Ketu.tt,;•Ibu dan Bapak-bapak anggota Panja serta Bapak­

bapak yang mcwakili Pemerintah yang saya hormo.ti.

Pembahasan Bab VIII tentang Ketentuan Pidana ini didalam DTI1 Fraksi ABRI ya­

i tu yang pertama: mengenai judul Bab VIII Fraksi ABRI tetap sebagaimana ter­

cantum didalam RUU.

Kemudian menyangkut Pasal 36 ayat (1). Fraksi ABRI mengusulkan ba.hwa ancaman

pidana yang tertulis didalam Rancangan Undang-undang Pasal 36 ayat (1) ini

diusulkan dirubah dari alternatif menjadi altematif kumulatif. Tegasnya ya­

itu bahwa didalam RW berbunyi "dipidana dengan pidana penjara paling larra.

5 ( liroa) tahlm a tau denda setinggi-tingginya Rp. 50. 00 0. 000 ,+.J- ( lima puluh

j uta rupiah) ~

Fraksi .....•.

----- ----·----·--····· -

- 23 -

Fraksi ABRI rrengusulkan rumusan "d.ipidana penjara paling larra 5 (lima) tahun

dan atau denda setinggi-tingginya Rp. 50 .000 .000 ,- ( lima puluh juta rupiah)".

Alasan Fraksi ABRI mengajukan usul perubahan ancaman pidana dari altematif

menjadi a1tematif kumulatif ini tentunya·harus disesaikan dengan bunyi ayat

(2) dari Pasal 36 .Rancangan Undang-undang .yang didalam rumusannya juga me-

nyinggung Undang-undang yang lain. Yaitu Undang-undang Lingkungan Hidup,

Und~~.1u-wK1.lil<J l~mserv.:.tsi di!Ul Lun :;d>d< J<.1inyu. Dimani.l d i.d.·tlrnn lhHtmq-LuK!dnq

Nanor 4 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Lingkungan IIidup ancarnan

pidananya juga ditentukan alternatif kumulatif yaitu "dan atau". Demikian ju­

ga didalam Rancangan Undang-undang Konservasi Sumber Daya Alam Bayatiidan

Ekosistannya. Didalam Rancangan Undang-undang juga dirumusk<,r1 ancarnan pidana

alternatif kumulatif, walaupun akhirnya didalam pernbahasan Rancangan Undang­

undang yang bersangkutan telah disepakati bahwa ancaman pidananya menjadi ku­

mulatif.

Masalah ancaman pidana alternatif klmmlatif ini mernang sesuai dengan ketentuan

atau tiori hukum. Telah berkerroang didalam p:mlbahasan atau i;:anbentukan setiap

Undang-undang yang terjadi akhir-akhir ini. Sebenarnya ancarran pidana penjara

dan ancaman pidana benda ini adalah sa:rra-sama rnerupakan hukuran rokok sesuai

ketentuan Pasal 10 KUHP. Namun karenasifat Rancangan Undang-undang Kepariwi­

sataan ini adalah Undang-undang yang khusus, didalam tiori ilmu hukum juqa

tidak dilarang penjatuhan ancarran hukunan rokok ini bersarraan. D:l.n juga dida­

lam praktek r:embentukan Undang-undang khusus oleh DPR bersarna-sama Pernerintah •

telah banyak contoh dari Undang..'.'undang yang dihasilkan rrencantumkan ancaman

pidana alternatif kumulatif ini. ha1 ini tentunya juga nantinya didalam prak­

tek terserah pada hakim yang menjatuhkan putusan untuk memilih antara hukuman

penjara dan atau denda ini. Jadi kita serahkan sepenuhnya kepada hakim yang

bersangkutan nanti apabila menyidangkan perkara-perkara yang sedemikian ini.

Mengenai rumusannya sendiri, yaitu adanya penambahan kata rrengurangi nilai

sebagaimana telah dijelaskan oleh Pemerintah tadi, prinsip Fraksi ABRi bisa

rremahami dan rrenerima, hanya rrengenai tanbahan kata "larangan" didalam rumus­

an, ini manang masih perlu dipert:i.mbangkan. Apakah kata "larangan" ini masih

perlu dimasukkan kedalam ruuusan daripada suatu ketentuan pidana. Karena pada

dasamya sesuai den9un ketentuan b:!knik perundang-LU1dan~Jan bahwa didalam me­

rumuskan ketentuan pidana ini harus dir:erhatikan ketentuan Pasal 103 KUHP

yang rrenyatakan bahwa ketentuan-ketentuan dalam 8 titel pertama dari buku sa­

tu KUHP .be1daku juga terhadap perbuatan-perbuatan yang dalam peraturan per­

undangan lain diancam pidana.

Berawal dari r:engajuan tersebut kami rrasil1 ingin rnemperoleh penjelasan dari

Panerintah apakah pe..nggunaan kata "larangan" didalam rumusan ketentuan pidana

ini masih diperlukan.

Saya kira serrentara untuk Pasal 36 ini Fraksi ABIU telah menyampaikan alasan­

. nya dan untuk Pasal 36 ayat (2) sebagaimana didalam DIM Fraksi ABRI,

F'raksi ABTU ••••••••

- 24 -

Fraksi ABRI tetap pada rumusan Rancangan Unda.ng-undang.

Sekian, terirna kasih.

KETUA RAPAT ( ISTIAN'ID SLMAffiCNO)

Terima kasih p:ida Fraksi ABRI, kita lanjutkan kepada Frak.si POI.

ANGG0TA/F.PDI •••••••••••

\.

- 25 -

JNGqaI'A F,PDI(DJUPRI, ~H.)i

Terima kasih. Saudara Pilr1pinan serta wakil dari Pemerintflh. yang. karai hor-

mati. Mengawali men~~nai ketentuan pi~ana ini , terlepas dari kesapatan yang

telah kita sepakati, terlebih dahulu saya, ingin mengingatkan lwinbali bahwa se-

betulnya apa yar1g diatur itu d.idalaru Bab VIII tentang ketentuan pidana, itu ha11ya­

lah yang mengandi.mg sanksi-sanksi pidana, jadi bukan noma-norma. Tapat sekali -

d.engan apa yang dikemukakan oleh rek<:i~' ,kami deri fraksi JC.RI itu, ketentua.n pida -

na secra umum sudah diatur dalam pasal 103 KUHP, itu YOJ.•o bersifat ur'.:um. J;,1

Oleh karena itu sekarang kembali kepada pertanyc.ian ke1)ad;;,, ?em<O.!rintah. Menurut -

konsep yang ada saya melihat bahwa Pemr~rintah mensanggap penting untuk melindungi

dan mel.estarfr.an obyek-obyek wisata, oleh kal-ena i tu timbul rl.Ullusan usulan deiri

F .PDI d.icantumkan dalam pasal 7· b d.ibaweh judui obyek dan daya terik wisata, itu

kalau memang dianggap sor:gut penting, ~:ieh.il1cga merupakan suatu r u.·..i!'.>an nor1l1o pid.a­

na yang bersi:f at khusus, baguim.:.ins pernah juga diatur dalam Undang-undang tentang

konservasi dan sumber daya alam hayati, yang diatur dalam pasal 21, dibawah judul

tentang perlunya pengawetwi jenis tumbuhan clan sutwa. Kalau ti..unbuhan itu musnah

itu tidak bisa dibuat lagi kalau hs.nya satu-catunya yang ada. Ole{J ka:0ma i tu

:lianggap perlu diatur secara khusus. Pertanyaen ak<:in kcmbuli kepada Pemerint.a.~

nah kalau sudah oorsif:3t umum, eli"ti.'1;.ra tid.ok perlu diatur disini, rumununnya tidak:

perlu ada usulan tarabohan. Tadi kami men~anggap perlu diu.sulakan itu, karena -

memang disini menunjuk ketentuan-ketentuan yanz ada didalarn konsep itu sendiri.

Oleh karena itu kembali kepada masalahnya., kaluu misalnya terlepas dari ki::sepakat­

an yani ada, tjalau ii.u dikembalikt'n kepada judul tentan.i:; obyek dan daya tarik wisata

pasal yang terakhir, itu tidalc rr.elepas substansi, akan tetapi cuma mengt;eser pl:ls::il­

pasal saja. Dengan norma yant,, ada it~1 ~ang diusulkan oleh F.PDI, lr..emudian sangsi­

nya diatur dalam ketentuan pidana, tentu hanya mer .1bah redaksinya dengan monunjuk

pasal yang diusulkan tadi. Jadi rumusan yang S<:?lengkapnya yang diajukl<:an oleh

F.PDI itu, bal'ung sieipa dengan sengeja merusak, m<:mgurangi, memisahkan atau mem .­

buat tidak dapat berf'un~si atau tidak dapat berfungsi secara sempurna suatu obyek

wisata atau bangunan obyek wisata ~bagai rn.:mo dimaksud dalCllll p&sal 7, dipidAna

CS.ngan penjara paling lama 5 tahun atau denda Rp. 50.000.000,-.

Sekaligus kami juga ingin menanggapi usulan dari F.ABRI mengenai hu.kuman komulatif­

altematif komulatif. M::mw1G kalau ini dlpdnd;inc sanc;ot pn1tlns ltu tepat aekul!,

itu tepat sckali, jadi tidak atau, sebab kalau atau itu rumti akan mc:;1milih ·len:fa-

nya ai;ija, pc.dahal itu penting untuk d.iatur sangsi yang dianggap berat. Jadi d.enda

dan atau hukuman penjare dan atau dend.a. Jadi itu lebih bagus usulan dari F.A8RI

kami dukung. Untuk selanj;itnye mcmang seharusnyi.:J harus ditar1.lh didalem Bab ten­

tang obyek dan daya tarik wisata sesuai dengan kebiasaan yane ada, dal<.ii:l hk:.ll'll sek­

toral itu meinang diatur demikian. 'l'api kalau mengaz.::.;ap itu. panting, 1:-..enibali 1".epada

masalahnya kepadB Pem0x:intah seniiri, kalau memang dianegap, sudah c.i.kup diatur du­

lam kitab Undong-undang hukum pidanu ~·~bai,s<.i.Lm..:.:rn.1 tadi dL..;in ~-~·..mG di:J.uia pasal 103

kitab Undan:~-undang pidana, sayo kil'.::., itu t:LL:.k <.;~.:;oh rilmaDukan.

Demikian Sauda·a Pir:i1-1inon, t(;:r:i.ma b.idh.

KE'IUA RAPit.T. • •••• • •• •

- 26 -

KETUA RAPAT ( IGN. ISTIANID SUWARGONJ) :

Terima. kasih kepada F .PDI. Kami persilahkan kepada F .KP..

ANGGOTA F. KP ( ABDUL lATIEF, SH) : , ,: ~ .

Terima. kasih. Ketentuan pidaria·,pasal 34 barangkali clan 37 dari RUU, F .KP­

memang mengusulkan adan:ya perubahan-pe.rubahan redaksi, sudah barang tentu se­

kaligus merubah pengertian. Selain, dari pada perubahan redaksi, F. KP juga me -• - '·,l

ngusulkan adanya suatu ketentuan. pidan yang bersifat denda yang agak tinggi

dibandingkan dengan RUU. Hal ini F.KP pellihat bahwa perkerrbangan kepariwisa­

taan dirnasa-masa yang akan datang begitu pesat, clan kerrn.mgkinan juga tehnis

clan tingkah atau ulah dari pada msyarakat juga makin lama rnakin canggih atau

tarrbah tinp-,gi nilai-nilai kejahatannya itu. Ini terbukti kalau kita lihat be­

lakangan ini adanya berita-nerita tentang hilangnya patung, adanya pencurian -

mayat di Toraja itu, di C".andi Borobudur juga. Oleh sebab itu kira perlu di­

lindlm.gi obyek dan daya tarik wisata ini1·• agar pengernbangan clan kelestarian -

ob:yek itu tetap terj amin. Kami melihat perumusan yang· .,diajukkan oleh Pemerin­

tah hanya menyebut barang siapa dengan sengaja merusak, mengurangi, rnernisahkan

atau .mernbuat tidak dapat ber:ft.mgsi. Jadi disini kalau kita perhatikan bagai­

mana kalau orang menarrbah, sehingga rrn.mgkin nilai c1ari pada obyek dan daya ta-

rik itu akan berubah nilai atau :ft.mgsinya. Jadi disini kelihatannya secara

limitatif, itu maka karni katakan ka-lau tarrbah canggih dan tinggi tingkat ke­

jahatan itu, rrn.mgkin bermacam-macam bisa terjadi.

Oleh sebab ilitu Saudara Pimpinan, kami mengusulkan disini untuk mencakup peng -

ertian barang siapa deligan sengaj merusak dan mengurangi atau rrernisahkan dan­

sebagainya itu; kami mengusulkan dengan, barang sial)a dengan sengaja melaku­

kan perbuatan, jadi perbuatan disitu luas, apakah itu mengurangi, apakah itu

irerusak, apakah rnenarrbah dan sebagainya, itu adalah rrelakukan suatu perbuatan.

Barang siapa dengan sengaja melakukan perbuatan sehingga rnengakibatkan tidak

dapat berftm.gsi secara sempurna atau rrengurangi nilai; jadi bukan tidak ber­

:fungsi tidak sempurna saja, tetapi sebenamya nilai sebagai obyek dan daya ta­

rilc itu sudah berkurang. Oleh sebal;:> itu karni coba rnerumuskan disini sesuai . . dengan pengalarnan apa yang kami per0leh di Toraja; istilah rnengurail-gi itu di-

tempatkan setelah kata-kata " tidak dapat berftm.q;si secara sempuma atau me-

ngurangi nilai suatu obyek dan daya tarik wisata, a tau bangunan ohyek clan

daya tarik wisata atau bagian dari bangunan obyek dan daya tarik wisata."

Dengan demikian sudah rnencakup, betul-betul obyek dan daya tarik, a-pakah itu

bangunan tetap terlindung, apakah itu corat - coret ctan sebagainya, ini sudah

tercakup dalarn suatu perbuatan.

Kemudian dipidana ini kami u..sulkan disini, kalau rencana Pemerintah a tau kon­

sep· RUU 5 tahtm., kanii usulkan menjadi 10 tahtm, ini atas dasar bahwa pengem-

bangan dan perlindungan kepada obyek wisata rnernang sangat penting. Oleh se-

bab itu kami usulkan huku:nannya selama-lamanya 10 tahm dan dendanya, nah

ini apa yang tadi dikatakan oleh F. PDI dan F .ABRI, '," t>idak tner(rpakan suatu al­

ternatif, tetapi rrerupakan komulatif.

Dan denda ........ .

-'.::'.'(-

Dan denda setinggi-tingginya, tinggi juga. Kami usulkan 200.000.000 juta-

setinp.,gi-tingginya, karcma apa ?

susah tmtuk dinilai secara tepat.

Ni. l <ti d.:in obyek d<lY<l ttrrLk wLsa t:a i tu

Oleh sebab itu kita tentukan tinggi agar

supaya tidak sewenang-wenang orang berbuat rnerusak clan sebagainya terhadap

obyek dan daya tarik wisata tersebut. Sebab sulit untuk menilainya, apal,;::ah

dengan 50.000.000, atau 100.000.000 juta, oleh sehab itu kita coha mcrnberi -

kan suatu sangsi yang cukup ber!t, hal i.ni juga dikaitkan dengan kelestari­

an lingkungan, kelestarian lingkungan itu juga berat, karena in ticlak ini . ' tidak bisa dipisahkcm kelestarian lin?)<.ungan dengan ohyek clan rerkembangan

kepariwisataan dimasa-masa yang akan datang. Saya rasa banyak sudah surnbang­

an dari pada lingkungan-lingkungan terhadap k.epariwisataan kita di Indonesia.

Oleh .. sebab itu kita rr:endukung apa diterapkan didalam undang-undanp.; tentang

kelestarian linkt.mgnn, i.nipun harus ldta imlx:mgi dengan ketentuan-kctentwm

yang cukup berat. Saya rasa inilah hal sebagai suatu uraian yang kami kemu­

kakan didalam kesempatan ini, dan atas perhatian kami ucapk.an terirna kasih.

KETUl\ RAP AT ( I GN. I STIANID SlJWARCOITT) : -- ___ ... _____ ..,._,.. ... .,._

Teri.ma kasih kepada F .KP. ~i persi.lahkan kepada F .PP.

~..G<?TA F. PP ( M.JIW'.11~UANG I SH) :

Terima kasih Saudara Ketua. singkc1tnya kami kalau dalmn putaran Bab VIII­

ini, dan kami setuju yang disetujui oleh semua pihak. Jadi kami ticlak ada

komentar terhadap ini, kalau ketiga fraksi dan Pemerintah setuju, kami nunut

saj a pak. Terima kasih pak .

KETUA RAPAT ( IGN. ISTIAN'ID SLJWARC',ONJ): . _ ........................... -~ .... Terima kasih kepada F.PP. Ka-mi persilahkan kepacta oihak. Perrerintah un­

tuk trenyampaikan, setelah mendeng;.irkan saran-sarnn.

PEMERINTAH ( PROF. DR. M. DIMYATI HARTOITT, SH) : - ---·--··-~--. Teri.ma kasih Bapak Ketua. Dari semua uraian yang disampaikan oleh fraksi

termasuk juga ole.h F. PP, maka sebenamya 'Pemerintah melihat keinginan yang sarna

dari semua fraksi agar supaya rnasalah hal-hal yang rnerusak, rrengurangi dan

sebagainya itu, jangan sampai itu dibiarkan begitu saja t<mpa suatu ketentuan

peraturan yang bisa rremberikan dampak preventif terhadap apa yang alcan ter­

j adi, nah itu sebcnamya yang di:inn1'.,inkan. Caranya s;rja yang berhcdn-becb.

~1i.salnya dapa F. PDT, akan ditcrnpat..k;in satu paBal terncndiri, Jiumud ikan :;u..:it:u

item tersendiri; dari F .ABRI itu akan ada alternatif apa ak.omulatif; begitu ju­

ga dari F.KP, begitu juga pihak Pem:;rintah sendiri berpendapat demikian.

Tetapi barangkali kita tetap han1s rrelihat suatu ini dalarn porsi yang tepat, -

jangan karena keinginan kita oada saat ini nnnental kita rr:elihat kondisinya

dernikian, lalu kita ang~ap itu sesuatu yang harus dan lalu tidak proporsional,

.. ini saj a. Seperti halnya ki ta rre l:Lhat barangkal i dalam penggaran RUU ini , -

bagaimana semua pihak rrelihat pentingnya masalah promosi, tetA.pi. pacla akhir -

nya kita juga sepakat, rrelihat piomosi itu pada pronorsi yang tepat, sehinp·,ga

dengan dernikian kita bisa sepakat snmpai clisitu.

Oleh karena itu dalam konteks ini, baranrr)<.ali kalau kita berbicara tcntang

masalah pidana, tent1..."!l.ya kita berbicara tentan8 masalah hukurn yang

di:'.:;li 1 k i I :J ...• ,

- C::.0 -

disana kita perlu mernperhatikan beberapa fase hukun itu . Pertama-,

norrria itu sendiri yang rtertuang dicla(am penmdang-undangan; kemuclian pe­

negakan hukt.rrn itu -sendiri yang berl~ didalam masyarakat . Kalau kita

bicara tentang penegakan hukum, memand;kita banyak bisa kecewa dalam keada.n

sekara.ng, tapi kita toh tetap proporsional melihatnya, yaitu apakah penegak­

an hukt.rrn ini karena normanya yang tidak. benar, mungkin itu perlu undang-un -

dangnya diperbaiki, apa mungkin aparatnya yang tidak benar. Nah mungkin da­

lam kaitan ini nonna tidak perlu ki'ta utik-utik, tapi TTJLn1gkin juga karena

situasi umum yang 'melingkari situasi penep;ak hukum, nah disitu munp)dn aparat­

nya sud.ah benar. Oleh karena itu rrohon hal ini kita periksan secara propor­

sional. Oleh karena itu rnaka akan kami coba berdasarkan titik tolak demi­

kian untuk menjawab apa yang dikernukakan oleh masing-masing fraksi, sebagai

berikut :

Fraksi ABRI, yang menyatakan judul tetap pada pasal 36, apakah kita memilih

alternatif, atau kita adakan ak.t..nnUlatif. Kongkrit usulnya adalah, diberi tam­

bahan '' clan ''. Ini barangkali pemecahan yang baik, artinya nerriberikan ka ta -

" dan ", pilihan itu tidak. hanya dua, mungkin lebih dari itu dengan penggabung­

an. Nah ini saya kira tepat nanti kepada uraian F .KP, hal ini akan terkait.

Karena dengan" clan" itu, apa yang tercantum dalam ketentuan pidana disini,­

itu bisa dikawinkan dengan ketentuan pidana yang berlaku pada undang-1mdang

yang lain. Oleh karena itu Perrerintah setuju dengan apa yang clikermikakan -

oleh F .ABRI, dengan pertimbangan bahwa rrernang tepatnya apa yang dikemu.1<akan

oleh F .KP, belak.angan ini banyak pencurian-pencuarian, tentu sehinp-.,ga merugi­

kan kelestarian oebyek dan daya tarik wisata. kita. Tetapi tent;u kita melihat­

nya itu harus proporsional, apakah ini normanyayang membuat pencurian itu

lalu berai1i, karena terlalu ringan, apa ini aparatnya yang belum siap untuk

menegakkan hUktDU dengan baik, a-tau mun?J<in kesadaran masyarakatnya· untuk -

ikut serta mernelihara, karena itu lalu 1ikut serta ramai-ramai rrencuri, atau

merusak. misalnya ini. Misalnya sa.i a masalah corat coret, kita semua benci

kepada itu, dan itu nnhon maaf misalnya dilakukan juga oleh anak-anak yang

terpelajar, apa karena itu lalu normanya harus kita besarkan, 'apa bukan karena

kesadaran anaknya itu sendiri itu yang perlu dibina. Nah ini barang)<ali kait­

annya demikian.

Selanjutnya mengenai dari F .ABRI kata 11 larangan 111 dikait dengan pasal 103

dan lain-lainya, rremang l?emerintah ingin mernberikan tanggapan, yaitu pada dasar-1

nya kita tetap adalah apa yang diajukkan oleh Pemerintah.

Kalau kita lohat pasa~ 103 demikian, bahkan tidal< hanya 103, KUHP pada .urnurmya­

itu berbunyi demikian, sedangkan sebenarnya mengenai pidana itu induknya ada

pada KUHP. J adi F. ABRI, Pemerintah sependapat.

Selanjutnya dari F.PDI yang juga sesuai dengan F.ABRI dengan kata 11 di­

langa ", apabila dianggap perlu karena penting, yaitu diberi tempat rersendiri.

Pemerintah telah menyarnpaikan bahwa pentingnya itu tetap kita hormati, tetapi

hendak.nya juga kita tetap proporsional. Hisalnya saja tadi dikatakan tumbUhan

langka; tumbuhan langka itu diambil, tidal< bisa diulangi lap;i, penting. Apa

karena itu lalu kita harus merubah ini, baranglzali kita perlu hati-hati.

Sebab hal .......... .

-------·--··-·--·· .... -- ........ ..

Sebab hal itu sudah diatur oleh Unclang-LU1Ciang tentang Lingkungan Hidup, ju­

g"! telah diatur oleh Undang-undang tentang Konservasi. Bahkan kalau boleh

kita lihat dalam.Undang-undang konservasi, itu diatas ini. Jadi apa yang

di.kerrn.:tkakan oleh F .KP, dari 50. 000. 000 nnik n:enjadi 200. 000. 000, mungld.n

. . . . . . . . Undang-unc1:mg konservasi Bab 12 pasal 40, itu rreny -!r ahkan denda

pidanapenj ara paling lama 10 tahrn1, denc:l.a paling banynk 200. 000. 000.

Tetapi jangan karcnr1 ini kita Lilu Li.tl;1k proporsio11<1L mc.dilH1r11ya, t>L'l1i.ru~1 1,<1

karena pasal 36 ayat (1) tidak bisa dilepaskan dengan pasal 26 ayat (2). dalam ayat (2) inilah, ketentuan sehagaimana dimaksud dalam ayat (1) ticlnk

nengurangi ancaman pidana yanr, ditetapkan oleh Undang-W1dmg lain. Oleh

karena itu usul F.PDI barangkali penjelasan ini bisa nenempatkan persoalannya

tanpa meru.bah rumusan yar1g telah diajukkan oleh Pemerintah, tapi telah menam­

pung aspirasi yang telah dikernukakan oleh F.PDI.

Yang ketiga dari F.PDI adalah sama dcngan F.ABRI, untuk baga:i.rmna alternatif

apa akumulatif dan ini disei:ujui. akumulatif, Pemerintah jugn sependapat.

Dari F.KP, kecanggihan yang dirnnatiterhadap pelaku-pelaku y<lng rncrn~;<lk,­

rrengurangi nilai dan segala macam, sehingga cliusulkan, barnng siapa melakllizan

perbuatan; barangkali kita juga patut mempcrhciti.kan, kata " dengan sengajn

merusak ", itu sebenamya sudah tertarnpi..mg. Tetapi mungkin k:i.ta meriver ke-

pada Undang-undang yang mengatur induknya piclana, yaitu ketentuan hi.tl-:-um-

pidana. Dalam karena itu rm.mgkin yang bisa ditampi.mg adalah, barang siapa.

melakukan, sampai ciisitu bisa menin~mlkan persoalan. Nah kalau yanr; rrelrucu­

ka-n ini mernang harus diharuskan oleh undang-undang, tenbmya lalu timbul -

persoalan. Karena. itu diusulkan, baranr, siapa dengan melawan hak ( ini bu­

nyi dari KUHP), untuk bisa menampung apa yang diusulkan oleh F .I(P, itu

Bab XVII dari kitab Huk1..nn Pidana ki ta.

Selanjutnya nengenai pidana yang ingin dinaikkan, barangkali sama dengan apa

yang dikemukakan kepada fraksi sebelumnya, bahwa- pasal 36 ayat (1) henclak -

nya tidak dilepaskan denga ayat (2), karena dalarn ayat (2) i.tu jelas undang -

undang yang lain tennasuk perkataan undang-undang la-innya, itu adalah undang­

undang yang baru lahir, ya.itu Unclnng-und.ang tcntang konserv;wi, y<ing

200. 000 .'o.oo sudah tertampung disini. Oleh karena itu me.nurut he.mat kami i.ni

cukup dengan apa yang diusulkan oleh pihak Pemerintc1h, yaitu 50.000.000 se­

tinggi-tingginya.

Selanjutnya •••••••••·····

- )0 -

Sela.njutnya ba.rangkali sependapat sekali dengan a.pa. yan.g dikemukaka.n

oleh FKP bagaimanapun juga kita cantumkan disini, roaka pad.a pelaksanaannya.

aanga.t tergantwig pad.a hakim yang akan menjatuhka.n hukuman. Untuk itulah

ba.rangkali kita tatap harua menghorrnati kebebasan hak~ didalam memilih ap:

ka.h al tematif, apa akumulatif a tau undang-undang yang mana yang akan di -

terapka.n, dan ha.ki.m tentu didalam proses penuntuta.n ini tergantung dari Pak

Latief artinya tergantung dari Jal{Sa penuntut wnum untuk mcmilih undang-un­

dang ma.na yang jadi dasar tuntutannya, Tuntutannya tergantung dari J alr.sa,

putusa.nnya tergantung dari Hakim.

Dari FPP karena yang mer1gajukan sudah t idak ad.a ba.rangkal i t idak perl u

dijawab.

Saya kira demikia.n Bapak Ketua terima ka.sih, A .

KE'I'UA RAPAT (IGN •. IS'rIANTO SU.IARGOIW) :

Saudara.-saudara seka.lian walauptm ini tinjauan daripada hakum ta.pi kita

aimak bersama, Terima kasih pad.a Pemerintan yang telah mencoba memb0rika.n

gambaran.

Kami kembalikan kepada FP.DI untuk biaa menyumpaika.n.

ANGGOTA/FPDI (DJUPRI, SH) :

Saudara Pimpinan dan Saudara sekalian yang terhormat, Ka.lau lcnmi mena­

rik penjelasan dari Pemerintah ta.di dip:::indang tidak perlu secara 1'..husus di­

tegaskan mengenai norma. yang ad.a didalam ketentua.n ini, culrup mengacu kepada

Kitab Unda.ng Unda.ng Hu.kum Pidana kslau ini saya tidak salah menaruh artinya

tadi sa;ya katakan akan perperan pad.a Pemerintah sendi:ri, kalau diatur secara

khusus bagaimana Undang Unda.ng Konservasi dan undang-unda.ng lain yang bersi­

f'at sektoral itu ad.a semaoa.m norma, t.J,pi kalau bisa dijadika.n satu dengan ke­

tentuan pidana inl ha.nya redaksinya harus dibuat sedemikian rupa sehingga ke­

tentuan pidana .iai S<3la.in roengandung k:eterrtuan norma juga. sa.ngsinya, sehingga

nanti akan ad.a penyesuaian pe;:it;gt.Ulaan do.ripa.da RUU yang ~iajukan oleh Pemerin­

tah dengan memperhatikan usula.n dari FABRI. yang juga didukung oloh FKP dan

FPDI denga.n demikian ba.gi ka.mi tidak ada ha.l yang perlu kami ajukan sebab Pe­

merintah aendiri sud.ah tegas bahwa maaalah ini a.kan mengacu hanya perlu di -

ingat bahwa apa yang dia.cu didalam Undang Undang Hukum Pidana itu bersifat

umum, ka.takanlah pem:curian itu umum, kemudian pengrus~ umwn, tiJ.a.k aecara

khusua menyebut tentang misalnya saja mencuri atau merusak obyek wisata. Ka­

rena kita ketahui pengalaman dari pemuga.ran Candi Borobudur yang jadi perhati­

an dunia internasional ini juga merepotkan karena sebelum dipersiapkan itu

perlu dicai'i bai'ang-barang yan~ yang dicuxi. Kalau itu menganggap tidak perlu

diingatka.n atau •••••••• norma, kami tidak bisa apa,...apa kecuali kw serah­

kan kembal i kepada Pemi;irintah.

Demikia.n Saudara Pimpinan komentar kami dan terirna kasih.

KETUA RAP AT ( IGN. ISTH:NTO S'U'v/ AilGOl!O) :

Terima kasih kepada FPDI dan Y..c.1.mi lan.jutkan kepada FKP.

AH GGO'l' A/FKP ••••••••••••••••••

------.. ~.-~ .. ,,. ___ ........ . .... ..

,'' -

ANC'lJOTA/FKP (ABDUL IATIEF, SH) :

Terima kasih Saudara Pimpinan,. cbn terima kasih .iuga kepada Pemerintah

yang telah menanggapi penda.pat darioada Fraksi-fraksi. Pemerintah mengatak.an

tadi antara lain bahwa tidak dapatnya diberikan suatu denda atau hukuman ya-ng

tinggi itu adalah antara lain disebabkan karei.a heberapa faktor apakah kare­

~a sangsinya apapakh ka.rena aparn t, apakah karena hukum dan sebagaJnya.

Ini memang sulit tmtuk kita rIEmecahkan pe~salahannvn karena begitu luas se­

hingga kita coba rIEnentukan nila.i 50 ju.ta inipun sebenamya kalau dipikir-pi­

kir dasamya itu tidnk ada, aµakah itu digantungkan kepada aoarat, apakah itu

hukrnn, .1pnkrth k0pnrln funr.;si dnrirnd:i h11lom111n it11 nendiri y:1111~ mcn1hunr. nr~:ir n~t

paya.. orang tidak akan berbuat lagi, jera dsb. in:i. sehenarnya mem..1nr; relc1tip

sekali, 50 ju.ta itupun sebenamya berat , kami tadi hanya menp.;atakan bahwa

beratnya hukuman itu karena kami tidak bisa meni.lai secara tepat nHai-nilai

daripada obyek dan daya tarik wisata itu sendiri, tetApi kami mengerti arti

penting daripada kepariwisataan di.mnsa ini maupun dimasa yang ru<an data-ng.

Cuma itu saja sebena.mya dasar kita untuk memheri.k.:1n suatu sangsi yang

berat ma.uptm denda yang cukup tinP,gi karena kalClu dibanclinp;kan dengan ketentu­

an tmdang-undang lain behIDl tentu Hu suatu perbuatan yanr; merusak atauotm me­

lakukan suatu perbuatan ataupun tidak akan berfungsinya suatu obyek wisata

itu ada. hubtmgannya dengan ketentun.n-ketentuan lainnya, apa dahulu ada hu -

bungannya dengan ketentuan lingkungan hidup ---- behm1 ten tu. Itu berarti clia

TMsih tetap ringan, kalau mema.ng ada hubungannya rremang ini cukup berat tetapi

bagi Hakim saya rasa tmtuk menentukan i.tu pertimbAngannya tentu ada, tidak se­

mata-mata karena konservasi htrl<lill1.1nnya sekian teru.s pariwisata juga hukurmn­

nya dua ratus saya rasa itu sangnt relatif terP,nnb.m~ kepacla Hakim-nya tetapi

kita sudah rrenerapkan suatu ketentuan yanis cukup sebenamya yang sifatnya pr§

ver:itif melindungi obyek-obyek dan daya tarik wisata.

Saudara Pimpinan ini terserah kepada kita sebab seperti kami katak.an ta­

di 50 jutapun sebenarnya kalau kita tanya kenapa ditentukan 50 juta, saya rn­

sa tidak puas juga kalau Pemerintah bisa menjawab tapi bnnmgk.ali kita semua­

nya tidak puas atas jawaban itu.

Ini kalau kita lihat aspirasi ffi3Syarakat terutama di Toraja itu clittm­

tut agar supaya setiap yang mengurnngi ni.lai dengan cara apapun ini suda.h

kena, kalau dia mengambil belun ten tu. Jadi kami sebenarnya tidak. memperguna­

kan ketentuan Kitab Undang Undang HuktIDl Pidana di.sini karena kami sadar bAh­

wa ketentuan Hukum Pidana itu sudah mengatur tersendiri.

Oleh sebab itu kami inginkan disini itu "mengu:nmgi nilai". Ini ki.ta hu­

bungkan dengan apa yang terjadi di Toraja masyarakat menenb.ikan supaya suver­

sip kalau bisa. Ini kami sampaikan aspirasi clan keinginan rakyat, kalau bisa

ini dikenakan kctenb.1rm picim 1n ynnr; di p;o 1 onr;knn pndn suhvern if. Tapi. ~' nyn ni­

sa kita tidak sampai kesi.tu t:etapi barnngkali hanya kita rnencantt.u11km1 clenda

dan huki r:'an yang sudah di.bakukan dn lam tmcianr;-tmdang.

Kami rasa ini tanggapan kami terhcidap aoa yang dijelaskan oleh Pemerin­

tah, sudah barang tentu kita n::mti. nkrm melihat nrrnus.::m np;:ikrih sucL-1h se~m<li

nanti. de.ngan apa yang ....... .

- 32 -

nanti dengan apa yang diusulkan oleh FKP.

Seldan clan terirna kasih.

KETUA RA.PAT . (IGN; ISTIANIO SUWARGONO)

Terima kasih dari FABRI ~sih ingin menanggapi ?

ANGGOTA/FABRI . (SAHUNTIJNG SASTR01W1IDJQJO) :

Jadi kami tetap sebag~a telah kami sampaikan_ didalam putaran per­

tama tadi hanya menyangkut masalah ancaman pidana yang diusulkan menjadi al-

ternatif, akumulatif.

Hengenai jumlah seberapa pidana penjara yang akan dijatuhkqn atau ancamannya

mauptm denda yang diancam, ini tentunya tergantung dari kesepakatan kita bef

sama nanti tmtuk menentukan berapa ancaman pidana penj ara rnaupun denda ini

yang wajar terhadap perbuatan sebagaimana diatur di dalam Pasal 36 ayat (1).

Saya kira demikian Bapak Ketua.

' KETUA 'RAPAT '(IGN .. ·rsTIANIO SUWARGON))

Terima kasih,FPP mau menggunakan kesernpatan '? Silahkan .

. 'ANGGOI'A/FPP . (NY. 'DJAILINAR OETCMJ ,· BA) :

Saudara Ketua sepert~ di beritahu oleh Pak BU8Ilg tadi yang 36 ini ka:rni

pas tapi yang 37 ada ~orrentar.

Teri.ma kasih.

KETUA 'RAPAT. (IGN .· 'ISTIANID 'SUWARGOID)

Terima kasih. Kami ke:mbalikan pada pihak Pernerintah untuk bisa menam­

pung· gagasan dari FKP terutama.

PEMERINfll}l · (PROF; 'DR. 'M. DTI1YATI HAR'IDID ,· SH)

Bapak Pimpinan yang saya honnati, Bap1ll<-bapak clan Thu sekalian yang

saya hormati. Rasanya menurut Perrerintah sudah tidak ada masalah yang prin­

sipil karena dari FPDI terserah terpulang kepada Perrerintah da.~ dari FKP

saya rasa kepada masalah "nilai" clan kalau kita berbicara tentang nilai la­

lu akhirnya kita terpaksa ke:mbali kepada tiori nanti artiny~ kita bisa mem- · pergunakan itu kaitannya dengan tiori tentang apa maksud pemiclanaan, ada ti9

ri kejeraan setinggi-tingginya supaya jera tapi ada tiori edukatif sifatnya

supaya mendidik saja, ada juga tiori revans (balas dendam) atau perkerribangan

terbaru tiori sosio sohologi dan sosio ekonomi. Jadi pertirnbangan-pertim -

bangan ini. Dan kalau disitu baiknya kita mengadakan seminar, tapi setelah

dikaji-kaji dengan mempertimbangksn kaitan dengan Pasal 36 ayat (1) clan (2)

dengan adanya tanbahan kata '1'dan" pada "atau" itu saya kira begitu luas.

Jadi rneniberi kebebasan kepada Hakim yang sudah bebas itu tmtuk apakah al -

ternatif, apa kumulatif.

Saya kira demikian Bapak Pimpinan dan rnungkin rumusannya nanti itu bi­

sa kite. rubah : "Barang siapa rnelakuk~ perbuatan melawan hak yang dengan

sengaja". Itu barangkali rumusannya, dengan demikian maka sudah tertampunp,

semua. Demikian Bapak Pirnpinan.

KETUA RA.PAT ............ .

KETUA RAPAT (IGN. ISTIANIO SUWARGONO) ............... ._......... • - -- ......... c •• ·- .,.. .. _

Ter:i,ma kasih pada Perrerintah dan pada Saudara-saudara sekalian.

Karena masalahnya sudah terselesaikan dan kelihatannya penyusl.ll.1.8.n konsep

tidak rrengalami masalah apakah bisa kita se:esaikan .sekarang ? Bagaimana ka-lau kita berik.:m kcsempatan pacla Pemerintah, a tau Pemc­

rintah sudah siap atau masih mcmerlukan waktu. Kalau sud.ah siap oohon di­

bacakan.

~~~(PROF .. D~:.: M. DIMYATI_J~!3_!0~.!. SH) :

Pasal 36 ayat (1) Barangsiapa melakukan perbuatan melawan hak dengan senga­ja merusak, mengurangi, mengurangi nilai, m2ffii.sahkan a tau membuat tidak da­

pat berfungsi atau tidak dapat berfungsi secara sempurna suatu obyek dan

daya taik wisata atau bangunan obyek dan daya tarik wisata, atau bagian da­ri bangunan obyek dan daya tarik w:i.sata; dipi.dana dengan pidana penjara pa­limg lama 5 (Ii.ma) tahtm dan atau denda setinggi-tingginya F'.p.50.fJ00.000

(lima puluh juta n1piah) ;

Avat (2) Ketentuan sebagairrana dimaksud dalam ayat (1) tidak rnengurangi an­

caman pidana yang ditetapkan dalam tmd:mg tmdang mengenai Lingkungan Hidup,

benda cagar budaya, konsevasi st.m1ber daya a lam ha,vati dan eko sis tirnnya, ne­rikanan clan undang undang lainnya.

Demikian 'Pak Ketua.

KETUA RAPAT (IGN. ISTIANIO SUWARCD1'D) -- ,_ p ........ - ........ _." •• ,_._,.. __

Akan karni bacakan kerrbali secara pelcm-pelan. BAB VIII KETENI'UAN PI001A

Pasal 35 ayat (1) Barangsiapa nelakukan perbuatan melawan hak dengan se­

ngaja merusak, nengurangi, mrngurangi nilai, rremisahkan atau nembuat tidak

dapat berf ungsi atau tidak dapat berfun.gsi secara sempurna suatu obyek c1an

daya tarik wisata atau bangunan obyek clan daya tarik wisata, atau bar,ian cb­

ri bangunan obyek dan daya tarik wisata, dipiclana clengan pidana penjara pa­

ling lama 5 (lilna) tahun clan atau denda setinggi-tingginya Rp.50.000.000

(lima puluh juta rupiah) .

Ayat (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalarn ayat (1) ti<lak rnengurangi an­

caman pidana yang ditetapkan dalarn Undang Undang mengenai Llngkungan Jlidup,

bencla cagar buclaya, konsevasi Surrber Daya Alam liayati clan Eko Sistimnya,

Peril<anan clan undang undang lainnya.

Dapat disepakati ?

INTER.UPS! DARI F.KP

ANGC'mA/FKP (ABDUL IA~, SH) :

Kami tadi mengusulkan sebenarnya melakukan perbuat<~n. Jadi barangsiapa

dengan sengaja melakukan perbuatan melawan hal<. Jadi disini tidal( ada lagi istilah merusak (tidak kita masukan) 1 mengurangi juga tidak kita masukan ka­

. rena dia nelakukan perbuatan, apa perbucitannya itu akcm merusak dan sebagal­

nya sehing,ga ---------- sebab kami katakan tadi merusak, mengurangi ini 1.e­

bih tatif. Kalau ma.u lengkap boleh juga kami setuju , merusak, menp;urangi, mungkin menarrbah , ...... .

:i,

" f'

- .,I•

m..mgkin ma.cam-ma.cam lagi itu kami sangat setuju sekali tetapi sebenamya

itu baraiigkali kita bisa rumuskan didalam suatu istilah, satu kalimat mung­

kin itu bisa perbuatan itu luas sekali itu bisa berubah trerusak, bisa ne -

ngurangi tapi kc'lIIli setuju kalau semuanya itu bisa tercakup karena karn:i katn­

kan sekarang ini dengan canggih orang bisa melakukan suatu perbuatan tanpa

mengurangi tapi fungsi daripada kepariwisataan itu sudah bida berkurang

atau tidak berfungsi secara wajar.

Oleh sebab itu tadi kami coba nengusulkan barangkali didalam Kitab Undang

Undang Hukum Pidana ptm ada dan beberapa ketentuan undang undang ini kmni

memang nenganbil ini kare.na ada. dalam beberapa ketetentuan i.mdang undcmg

tentang ketentuan pidana itu kalimat ini dicantunkan. Jadi bukan kita ka -

rang tetapi rnemang kami trengarrbil dari beberapa ----- ..

Jadi dengan istilah tadi kami katakan bahwa barang siapa dengnn sengnja

melakukan perbuatan nelawan hak sehinp.,ga rrengakibatkc111 . . . . . . . . . els t. kami

sangat setuju sehingga nanti ; tidak berfungsi, mengurangi nilai dsb. itu

sudah tennasuk didalarmya. Ini tinggal rumusan tetap.i karn:i sangat setuju

kalau itu bisa diuraikan satu persatu bukan hanya mmp.;urangi m=narrnahptm

kalau memang tapi tidak waj ar kalau ki ta mau masukan dis ini.

Oleh sebab itu dengan suatu kalimat barangkali melakukan satu perbuatan

yang mengakibatkan ini. , . . ini, i tu sudc.1h rrengandung arti yang luns.

Ini yang karni usulkan tadi Saudara 'Pimpinan terserah nanti bagaiTTlc1I1c'1

rurrusannya.

Jadi di Telekarn.mikasi juga saya lihat : Barangsiapa melakukan perbuat­

an yang nengakibatkan ga!lp"_,guan ~nyelenggaraan telekorrn.mikasi sebagaim:ma

dimaksud dalam Pasal 32 diancam ........... dsb.

Jadi ada beberapa ketentuan uncl1ng-un~-mg. Jadi disini tidak lirnitatif ka­

lau nanti ada pengacara rrengatakan -- lo ini ticl1k mengurangi kok ---- n.am­

bah, nah ini mau bagaimana, tetapi kalau kita kerribali kepada ketentwm ini

Pengacara j uga trnrbah canp-,gih.

Saya rasa dengan demikian pokrolpun tidak bisa berbuat apa-apa, ini kita

mmghindari agar supaya pengacara-pengacara ini juga tidak masuk. sehingga

denean demikian nanti irenjadi suatu kelemahan daripada suatu pertmdang -

uncl1.ngan .

Saya rasa Pak DIM sangat rrengerti, maka dengan demikian kami serahkan

pada Pak Dim unb.:il.<. bisa mempertinbanp;kan lebih jauh usul kmni.

Seldan clan terim-'l kasih.

KETUA RAPAT •..••••...........

- 35 -

KETUA .RAPAT l IGN •. ISTIANTO SU1~ AHGONO )

.Torimu k;.\sih licpada Ji'.1'\:P. Dari F'ru1;;:.;i ada ko111entur ?

tAnccotu, F.ABIU sumcntara, t.hlak) Dari F.rr1I ?

.ANGGOTA, F.PDI l DJUPHI, SI! )

Suudt.tra Pimvi.nun, ::s<.tytt ut:;ulk:.u1 dirw11u::;kan ken1lial i duni..:·~tn 1la-. ·

ik k<-tronu ini kctuntuan piduna. KaL.tu k.i.t;.1 la~lletul:rn ld.;-;a ll~lll/.~k~q)

tctupi adu st\tu y<..mc kckur<-rne:.rn y'.une 111c11y:..tn1~·kut ku\va::;an \,'i.~;;ata,

kumi'' mohonkttn u i tuml>u.hkun di sanu' t (.\l.l i/ a}~~~JWlt-:::)(..) l>u t. Duk an d :i .sk or

t;.tpi ki tu tcruskUrl !JLtSU.l l Ll in l"wnya :in i. rt.111:us:tn di ::i UllifJlll'O :..tl\<.Hl rli..lll­

ti kitu hahus kc111Luli. Dund.k:U.tn saudara h.utu:.i.

KETUA U.APAT l ICN. ISTI ,\Jl\TO SUl11\HGONO )

F. PP..

ANGGOTA, F. PP l DW>. MOIJ. HUSNI£ TIL\.MIGN )

Sctclalt 111c1H.lunr.~urkan rumusan yun ·: dis:.tmpuikun olult llumur:i.nt;.il1,

yunc rncncol>a untuk murttnckum bcrhugai iiundupat kl1u::ni:~nya d~tri F.l\P,

S'-\YU kiru lllclllUOC' lchih di:::1t.idurhanukan tutupi cakupunnya l;..!l>ih I t1:.ts.

Su1~ine£:.u tluneun clumikian lwrh:.tGai kcmunc·ki.n~1n y~1n1s turjudi nanti

hisa ki tu hint.lari. Oluh kuruna i tu rn<.rn1an{.~ ki tu 111erul,uskan dcne·~tn

yane luhih sutlorhana tut<.qii cakupunnyu y:.t11 J.ul>ih .lu:1;-;;. Saya ki ra

kalimut-kulimut tudi murusuk, rnunC'ur~nei, 111umisuhkun utuu ini sueu­

la nmcum, huw .. iimun ini hisu ki ta cakup c..lal am ::;a tu puneurt ian : mo­

lukukun suu tu pcrhuu tun yune mcl t.twun huk. l\ emudian yunC' 111une: .. tki. l>a.!

kun' ini, ini torkonu piu-.inu. Dcneun sodurhan;: i tu tetapi mumiliki

junekuuun yunclohih ltius. Tcrim:::~ kusih.

KETUA RAPAT ( IGN. ISTIANTO SU\w'1\HG~)

Torimu kusih kcp<..lu F.PP. Kami. kurnhul:lk:.111 kepud-.t piJ1ak Pc111u­

rintuh.

PEMERINTAII ( PROF'. DR. M. DIMYATI TJJ\HTONO, Sil ) ---Dapak Pimpinunyune 1H1111i hormati. 1-lu111:..tng kita dapat 13aja 111e­

runn,1skun su{!ulu scsuu tu ini dula111 urtiun y:..int..:- lcl>ih u111um, :i. tu ti­

uuk uutl lllt\Sttluh. Tctupi hurant~kuli kita molion }>one·crti.an d:\l:.1111 l.;u­

itun tloneun ma~.H.\luh puritvisttttt :i.ni ::;cbun:.trnyu k.:tl.:1u Id.ta kc.•ni7•:11 i.

Ucngun <..tpa yunG· kitu l>i.curukan :::;emult.tny:.1, itu Stt1ah ::wtu kunci. d:.t­

ri kupariwisa tuu:n i tu udaluh turlu tuk p:.1da ol>yl..·k d:.1n day:1 t:i ri J,;

pari.wisutu. Ohyck dan duy<..L tur:.l.k 1>'i1::;:.1t:..t i.tu ldta toJ.:.1h ha[.;'i d.:tL 111 ,

U.uu kulompok ht•sur, yai tu ci1Jtuan 1't1h:.1n Y;.111c Mak.t Esa d<..1n karyn

munusiu. Durungkuli in l nurnunya (>in tu ma;:;uknyu ke padu pijrsoulan

kita ini 1..lisini. Kuluu di~:u.in kita up:..1., f'lur:..1 dun fuuna. KaL.tu y:..1n1.;

kuduu masuk dun dikc10111pokan ul::im, l>ud:.1)r:.1, ko11n1dL1n ndnat klttJ.~>tth. J\,t.d UU i. t ll k :i. t LI 11' }·1 n t 11·1" 111 ... · lr1 '~ 1• "llll> .. · 1.J. 1' .l ,·.1 '"''1' ] J • t ..... .... ,_ ..... .... u.c :.1 t ua yu 1 u y·:.trt{S l)er-

wu jyd dun tiduk. Kalau yttn{_:- dicuri ti.dak lic.·rl~ujud kit: 1 ;,.1kan std it,

k;..d u u •••••

k;.llau yan{_!' uirusak tiduk licr\vUjud j_tu kall sulit. Ini m;t~alahnya, Oluh karcn'-l :i.tu dal:..1.111 Bah ini in{:;in uikonkritkun perl>ULlL<:lll itu.

Y ·1·1- k 'tk t \T 1·•1'11 ".-"un,1_,•- 111uru;:;ak i.tu, '-··:.tn{_,·· 111vnr_:-11ran1~:i

unl.~ 1.. 1.r\On ·r:i. ·an ~n '- a ...... _ ,

nila:i., murn.isuhk:..tn ut:..tu 11wmhuut tidak IH:rfun{~.-:;.i atuu tid:.11< clLqi;,t

hcrf'un{s::> :i. so curu scmpurnu. Kula u 111i ;:;•.1 lny:..l :i tt~ di. taml>:.ill ya k<tru -

n:..\ tiduk lll<.\i:>Ul~ llikurun~i. Tapi 111c·111hu<..tt .i tu L:idah. l)l11·.fun!.~:-:;_i :i tu

i:>Ulluh tcr111asuk pcrl>uu tun. h.aluu di tamhah it. u liur:f11n{'.·-:; i ta pi t...J.. 1..luk sompurnu, ya tcrm;,.lsuk dis:i.nl. Kcnati:..t munc1iri tid:..tk, lctrena

titlaI~ musuk ke Jalum piduna umwrr. OJ.uh kuren~titu Pcnwrir1talt i­

n{sin ucur ;:;upaya udu hcntuk-hentuk iiurhuatan yang rnel:..\\~an 11:1J..:

itu sccara konkrit. l\:ulau kitu tsencral:i.;:; interprctasiny:..t lun::;

sckali. Samu harune·kali ki t:..l llllrnuh hic:..u.~:..t Und:..tn{~-ur1<l:in1:- tun­

~une :::;uhvcrsi kalau tiduk udu pr•-~ asu::; yang jeJ:..t.-:;, molion m:.wf

ini. Scpc1~ti di.kcmukaktrn tu.di Toraju lni.~.i nny:..t sul>vcr::; i kal au

moncuri ini, tutapi Id tu tut up h: .. Lrua liur11il:ir lwhwa Vnd:.1n'-~ -

unuun~ ini tiduk lH .. tn}~a untuk Toruja, Untlt1ni:;-i.rnd: .. ine ini hit:..t

tur:..qikun untuk ::;cluruh liungsu, n:.\~;;iun:..Ll. J:..Ldi suya kira Pl!111e­

rintuh inc;in tetup pucl::.t rumu:::;an ini dun1:;t:n diescmpurrwl;;an :i.Lu

y:..1n1; taui uil>ucukan. Suya kiru demikian.

KETU,\ RAP ~-~2~~_: ~!~~~~~\~:~!CONO )

Duri F .h:P ?

ANGGOTA, F .KP ( ADDUL LNrIEF, SII ) -Sayu rastt kuluu. mcmunt_!' t<.1f'sirunnya t10mihd.tin hany; .. t le.uni hli•1-

wutirkan soporti k:..uni ke111ukukan t: .. tdi kaJau n:.inti diartikan 1111•1111J11-'

ut tiuuk hcrf'un(,!'Si ut:1u ti.duk ht..?ri'une;:;i sccu1·u :'wmtnirrw, di~il1i

stH.lt1h tcrcukup 1wne·crtiun n11..ln<.1111hah d:.1n l<..d.n sch::ig:.d ny:.~ d:.ir:i :~n1;:1-

la pcrl>uatun. J\::;ul suduh disupukati l)er.-::;:.Lil::..l di· Panja .ini. l;ami r:.1-

sa k:.imi jueu tttluk ukan. hcrtahan h:..1 y:t unt111' ap:1 y:1nr'. h:tmi l'en1uL.:..:.

kan :i.tu untuk hisa dipurhutiknn d~1n nrun:;l-:in 111enjndi ~u:.tl:u i•urin1~.:l

tan hael ki tu~ !\::.uni rusa cukup ::;ek:i:.111.

KETU,\ TIAPA1.' ( TCN'. I~TL\N1'0 SUW,\I<CONO )

Dari F'ruks i ADRI adu ti<..trun ? tAnt~e-otu, F. AIJHT : t idLtk ada

juc.li tctup soporti pcndiriun somulu) Dari PDI ? (Anel.!'otu, F. PIH

<.luri 1''ruksi f>DI juaa sudah cukup kumi urui1•:..1ntadi) Duri F.PP ?

1\NGGOTA, F. PP l DHS. MOU. IIUSNIE TlL\MHIN )

r):tr.; t."'.pn s~ay·• I"·ir" tl r111·•r1 l"n' 1 ' J> • t l - _._ i· ,t· - ... .... c ...;-... h.J Jc .:..11:H .• n cmcrin a 1 mu111~tn1_:- mun1_~-

kin mclihut durnpuk duri pusal i11i, m:..tterinyu hi.ta sudalt :;;cp:.1.hut,

.musuluh lulu kc padu pururuusunnyu. Peruuit.l::;;an y;..u1t_!' suya ken1ukuh.an

bahwa lll<..!lllUO{.!' ki ttl in{_!'in Uu<.rnyu ::;U<.t LU lH.:l'Ull'IUS:..tn yan{_'.' lulJ.i.h t:h:dorJ1:.t-

OU tctUt)i hisu lllOOJ0

UOi-'."kUU i:>u:---uatt• v:lfl{•: ] .. •·1>·;]·1 ]11· 1' 'l l _ ... • J- _ ~ _._ .. L;:;. ~q,.1- -:a au 1111..J -

mane Pomcrin tah me 1 :lhu t lnthwa de ng;.tn ru111U.'::itlfl i ni , in i yan~ ::;u~Jali

. . . .

_,,, ' ~-

JH.\.l:i.nt: tuput, ::iaya kiru kita tidak ada 111u.-:;uluh ::;;chub 1110111ants 111:.itcri­

nyu i tu cumu kami munchttrupkun rumusnn y;,.tr11~· lcl>ih :sinisku.t. Teri ma

k:.t s i h •

KE"l'UA HAPA1' ( IGN. IS1'IANTO SU\1',\HGONO )

Turimu ku:;ih suuuura-suud;,~ru ::.ol' al ian dur:i. Frak::; i d:..tn d :1 r i

Pc.:mur:intah. Sotclah 111ondune-arkan suran-::Hlr<.tn duri Pcmcr"l nt:..1J1,

Fruksi-Ji'rak:.si molwn kc1>ud:..1. Pu111ur.intaT1 un Luk lllL'rl{Sttnt.i:s.ipa:::;i. rn:na r­:siran yants mungl~in terl><..1.tas (.lari ii:..Ll.L .. i ru:.:u1;:;trn in:i, car:.inya l>u,..'.,':..ti­

naanu suyu ti(luk tau. D<.Hll(5tln dumil,·:i:..\n k<..tLd l.iru ru111u::;:irinya :-.iUlH.!r'­

ti yane kunii hac<.tkan tudi titluk ada purul>;d1:..1n. Kami. hacal~;.H1 .. ;uk:..1·-

li luei Pusul 35 : aytt t ( .1) Uurune· s iupu mulukukan purl>uu t<..in Ille 1:..twun hah, dcn{~an . ..,;u nt~u-

ju mu ru stik, 1111.J O(.~U runt_;i, mu n1.~ur:..rnc·i n i J a i , mum :i. :-; ~L11 k an a L.u 1

mcml>u:..it tiuuk dupat 1.,er.fl.mis:-:>.i at<..tu tidak dapat lH..:rf'uiit.'.'~i

::>UCUrU ~ompurna SUt.\tU Ohyok tlun uayu turik W.isatu, :.tt~IU

hunt:unan ohyck <Jan d.::.tya tarik \d.~;uta, ;;1;tuu h<11~iun d(.tri

hane-tHlt\n ohyuk dan daya tarik \visata, tl:i.p.idana ,J,.Hi(jan 11.L­

t..l:..tnu penjara puline lama ·5 (.lima) tahun dun utau dcnd~1

sotin,sei-tint.:t~:lnya Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupi­

~·t).

uyut (~) Kotontuan suhaisuimana <.lirm.tksutl dalwn uyat (1) t:idttk. 111<.:­

n15urun1si. uncamun pitlunu yung t..li tetapkun dal a111 Und:.1n1~ -

undane m<:J·ntsonui Linekune·un TTiL1Ul', honda Cae;ar Dwlu.y;t,

l'Con sorvusi 'Sum her D::.iyu Alum Titt}''L\ ti dun Ek os i. st crnnya,

Purikanun dan Undunc-und~n~ luinnya.

Duput disupukuti, sutuju ?

( Sit..lanc : sotuju )

M'un1sunui pcnjulusunnyu kt.uni pursilahkan dari Pemerintah.

PEMEIHNTAII ( PHOF. nn. M. DIMY.i\'I'I IL\nTONO, Sil )

J>impinun yants kami hormttti, h:.tpak-h:..qJ:.11' dan ihu :·wka 1 i an.

Pen julusun Pusul 3.5 diaml>il l.luri Pasul 36 WJU aya t ( 2). Ka 1 au n ·1n­

t i ki ta hucu pusal ini maka suhonurny:..t tulah tcrta111ptH1{~ upa y~uit;

uikhawu tirkan haik oleh Fruksi-Fr:..tks i vacla pcmhahasan ,.;;ehe luniny:.1.

Kumi hucu solcn(,!'kupnyu sehaeui berikut :

uyut (2) Porhuatan p:hlanu misulnyu nwrusak utau memuti.kan sumhet­

m~1tat <.tir ualum to.mun hutan uiuncum pic..lanu horl.lusurkun

Untlune-unuun(! mon{,!'onui Lin(,!'kilneun Hillup, Untlane·-unt..Iunr~

moneonui Porikunan, utuu Unllune-un<lun~ munc~nui Konsor­

vusi Sumhor Daya Alum Iluyuti uan Ekosistemnya.

Dulam hul tumun hutun torsohut komutliun herdasarkun Undane­

unuane i ni dikemhun(~kun suhueai ohyuk dan daya turik "'i::;<.1• -

ta muku k1Jrusukun y;ine ui timhulkan oleh porhuatan tor."lcl•ut

juea herurti utau monjuuikun ti(.bk l>cr.f'un{;si utau tid:..ik

horf'un<ss i nya tlunean somvurntt tam an hu tan y:.1 nl~ hcr::;;.rnek u t. ~ln

suhueui ohyok <l<.tn llaya turik I>' i s:.1 tu. Dal.am.., •••••

- 38 -

Dul.um hul ini, torhudup purbu;.i·c:.in pidunu tl.lr:::HJht!t di­

uncum pula ll<.H1e,·:.ln Lii<.luntl y:..tnlS diatur dul um Undt:•n1~-un­

dun~ ini.

Ilurun{.!'kali ini 11w111judi jolus 1Jursoalun l..:itu. Terima ku:dh.

KE'I'UA H1\PAT ( IGN. ISTIANTO SUWARGONO )

Tcrimu kusih kcpuuu Pumerintah. Dt1rl Fr:..lksi-Frak.-, 1 ?

Ktuni lJOrsiluhkun Fruksi PDI.

J\NGGOTi\, F. PDI ( DJUPHI, SII )

Humusun l>linjclusun ku111i sud:.ih 1:wtuju. liunya muntjkin ada ll::d k­

nyu pllnychutan tontana Umlun{.!'-undunc- itu ;:;ucuru jolas suja ::><.!su<..l'i

de neo:ln Undun{.!'-Ulld Llrl{S yun{.!' uda mi:,;;.tlnya Sttj tL l'.Jndun{_:--tHH.1:.1111~· te rl L1 nr~

Lintskuneun Ilidup i tu di:::;ohut Undane-undL1n1s tcntants Kctcntu:tn Pokok

Pcng.oluhun Lintskune-ttn JJidup. Kc111udiun jul..:·:..1 m<.H1{.!'cnai TJnd:.ln1J-und:.1n1,;

tcntune Konsorvu::d Stm11>or .Alum Ilayuti dun Eko::d.:::;tomn:r:..1 •. Jall:i . .,;:.1y~1

kiru kita hisu 111tH1orima i::;inyu pcnjelu:::;an ini ltanya ponyul>utan Un­

dune-undune i tu su pay a su suai du n1:un yanG w.d:..t, le ngk :..i 1' hut.~i tu.

Tcrimu kus ih.

KP.TU,\ HAP AT ( IGN. I STI ANTO SUK MmONO )

Duri Fruks:t yune lui.n, scluin PDI ? Dari F. PP ~i Ltltk:.rn.

ANGGOTA, F.PP l DRS. MOII. HUSNIE TIIAMTHN )

Duci rumu:san tttui kami scpendup:.tt :..tvu yanc~ di.sa111pa.ikan oluh

Fruksi PDI tomtane pcnyumpurnuun liari i::;ct:tuv Undane-und:Hit~ di.::H.:llu t

vc nuh dari Und:.rne-undune Yt\O{S 1.;: i tu k::ti tkan dis in i... J\ ()IJJ1Jd i.an ') <H1 1:

in{~in kumi purtunyak: . .lfl kcp::..tdu Pumcrintuh <..q;uknh dcnet.tri 11H.:rt.1;:;ak i. tu

tnUl:dh dik.ui tkttn de ne~n ku ta dCO{SU.11 SC0(5UjU U!>tl cuku p dcng·:.I rl l>el_';i n i

utuu masih •• , In:i. yune. in{,~in mcrnlupatkan penjc]a::;un d:.iri Pu1111·int:d1,

Misulnyu pcrhuatun p:hlttnu dcn,:un sent_~aja rn0rusuk atuu cukui, dcne·:1n

mcrusuk a tau .111u111a t ikan, mohon penjula:-:H.trl, t eri.ma krt s i 11.

KF.TU1\ HAPAT l IGN. I'STI.ANTO SU\\'AHGONO )

Turimu ka sih. Duri Frak .si ,\BIG ?

ANGC OT J\ • F. ADRI { SUD1\:GYO , SJI )

Tcrimu kusih sntH.lura Kotuu. Judi nH.111wne henar di dala111 uen­

jclasan Pttsun 36 ay;.1 t (2) ini pcrlu di lenek:.qii dcncan punyuhut:.1n

Undanc-unll::..\nt.!', su1JUrti. Undane-undunt~ No.::; T:.11'1un .1.985 tunt:.1nc; Pur­

ikunun, Undane-und:.1ne No. !~ TuJnm 198;? tun tune K4Jtontuan-Ketontuan

Pokok ·Lint~kunl.!'un Hidu1.1 d:.t111, juc-u yanl.!' lain. Snya k i r:.1 dumiJ..:ian,

tcrirnti k:.1sih.

KF.TUA HJ\P1\T ( IGN. ISTI,\NTO SUI{ ATICONO )

Turimu ku~ih. Dari F.KP 7 ANGGOTA, F.Kr ••.•

- .);) -

ANGGOT.A, F .KP ( .ADDUL L\TIEF, STT, )

Kumi lhllH.I t monorima rumu~:.tn i ni. (lonc .... rn ca ta tan .so l>Crti

ytrne llikumukukun rckun-rckan seholurnnya menycl)ut Undan1_:--unllna,~

in i kuluu mu man{;:- l>is:.1 Undung-un une ::sekali{,., s di schu t. nomor h!::.

rtll>U kult\U hi s;.l Llen{;an judulnyu 1 onekap. Sayu rasu cuku p sck:i-

un.

KETUA RAPAT ( IGN. ISTIANT? ~)Ul\'AH.GO~O )

Dari Pomcrintuh tentu si;.q1.

PEMEIUNT.Ali ( PHOI~. Dn. M. DIMYATI ff,\l(l'ONO, Sll )

IDUi>Uk J>impinun YUll(.!' kumi hormati, htL!JtLk-ba pak dan :ibu

yune kami hCJrmuti. Mumune auu pcrt.i111h;.1nl..:·~1n tortcntu uwnl:.·ap<.l

tidtlk {.lisol>ut nomornyu Undane-und:..tn{,!', k:.wd umli:il contoh l>cr­

kutaan misalnyu Unu<-rne-undunc- mun~una:i Lint_'."kun1~an 11 iuuv. Du.lam Unuan{;-und;..tn{; mcn(.!'<..lnai Lin~kun~;..m IIidup i tu wasill mw­

nycl>ut hanyaknyu Undlane-undunt.!' dari Pusal 11 sumpai Pa::;:..tJ. 17

i tu m~.sih moru11akun pcrintuh-purinta.h uari UndLtnt:-unLl:.rnr~· u_12

tuk mcmhuu t UndLLnc-undanc lain yttn{~ lwlum udu. 0 l eh kar0na

i tu ki tu t ;i.dak mo nyohu tkun ini tu1ri. men cun tumkan me 111.!'en:.ti.

Jttdi yu.nt! 111anu suja nun ti yant~ uhun uilaldrkun ke111ud.ian.

Misulnyu muncenui linckuneun hitlu1> i tu at.Ia pur.i.ntahnyLt 11l<H1{_'."e­

nui sumhor llayu alum senlli ri, haya ti, kumudiun porl indLtn;_:·un

mun,•;·enui strnll>or duyu hulttun judi 111asih akun .l ahir. Jad:i Jleme­

rintah her pendaput menccnL1.i lint;kun~un hidup misaln-y~i kita

lihat di tlalu111 rumu .. :>un horikktnyLI. itu kita t;ebutkan eko.-:;i::;tu.!!!

nya. Ekos is to mi tu moncuku1> ha yak ::>cku.1 i )''"ttne munt~k in dala111

porkumhu.n{.!'ltn tlrnuh uir ki ta mont_!'<..lnai I'll .. .,., .. harus suncliri, f'u,!!

nu musti S<..lntliri. Apakuh kita tiLluk muneuntisipusi vada perku~

hunr~un itu donl!'un nwnc:..tntumkan numu Unuane-undane dunean 1101110..:.:.

nya. Oloh karuna itu niohon dipurtimh:..tnckan kitu .~uduh .'3e1ml;:1t

k i ta ni ni (lupa t 111uneun ti::;i pusi pad;.\ purk0rnli:1 n(.~:.tn kuuduan, ta pi

jueu an tis i11u.s i tu rhall:..qi purkomhants:...Ln purunuun{.!'-undanean Nu;:; i

onal sondiri. Itulith sohuhnyu Pcm<..lrintah muneomukukun di::; :ini

tidttk duneun judul atuu tlcnc·an nolllor. Dcmikiuh hapuk Pi rnp.i.n:.tn,

terimu kusih.

KETUA fo\PA'r ( J:GN. ISTT ANTO SUW i\HGONO )

Tori111a ktLsih. Ku.mi r>er::;i.lahkun PDI.

ANCGOT,\, F. PDI ( DJUPIU, SII )

Saw.Jura f'imp.in:.tn dan Sidan{: y:.w1.:· turhormut. Untuk h:.t.1.­

hul yun1..!" su<..luh konkri t k:.1 tak:.tnl:.th cl:! l!';ini di::;oliut didu1<.un

runcune:..rn pt.injclusun ini monl1un1.1i kon::;orv:isi ::;1.1111l>ur d:.iya alum

hayati dan uko::si.-:;tu111nyl1, itu mom:.tnL:' ::;udah puny:.l nornor clan .-:;u­

dah di::;ahkun !:iu hursai Undanc-un~.tune. l untun1~· nun ti. ada Und:tn1;-

• undanc yun.t.~ lain suyu kiru itu lH.inyohutannyu yune Jain l>ukan

Sumla:r Alum lluyLt ti muneld n Mont!huy-:.1 ti, tu pi yune sudaJ1 konkr it

yunc sw.la.h ada suya kit-ai ti1.lak ada salaltrn_·u, t01

,1tt - suk:.t1i k:.1l:.1u

in i ~ ...• ~.

- 40 -

ini J.isul>ut scl>uha kulau tiduk nunt;l l.lic:1ri-ctiri Undan{~-und;.tn(~

yun{.~ munu ini 1

punyuhutun ini haru::; konkri t d~lu111 Slwtu punju­

lusun. Ku tukn luh in i Und~Hl{~-unllanc Li. nc;kune ... 1n yu sukar:.tri(~ ::1udah

uuu, nunti kuluu uitumlmh dun husilny:.l disunu Kutuntuan Pol;ok

Pun{.!'t.)loluun Linlfkuntsun IIidup karuna di::>ini udu jucu kctcntu:'n

pidana yun{.~ t idak ukun turl opus duri padu apa yun~ d ican turn];. :.1n

di dulum Uuncanean UndancOundane yun:~ d:i..J-.crjakan in:i.. t(!ntu ti dt1k ukun turllcpus Lluri i.tu. Schub itu p0rh1 JH.:nyul>ut:.111 yang tt·-

put sulH .. th kalu t:i.dak ukun sus::.ilt dicari • i..10 sumuu Und:.tn{.~-und;_rn tl

yan{~ · tlisuhkan in i momt>Un~u.i nomor d:.1n juLlulny:.t. Duin ik iari ::;aud~«-

ru Pimpinun, turimu kusih.

KETUA RJ\PAT { IGN. ISTI~\NTD SUW ,\HG ONO )

Torin1u kasih duri l;'.PLJI. honkritny:.1 halau ki tu rncnyl~ln1tJ,:.111

rnistl'lnyu. Unlh.ine-undun{S Konscrvusi y:..in15 n:..1nti ak n di jahurkan

hcrmucum-rnacum Unl.l:..rnt..!'-undantsr up:..tkuh tidah. l:incku11nya ld.::;a u1en­

cukup yune luin-luin ?

.ANCG01'A, F. PDI l DJUPHI, sn ) Suya l>isa n1unc-crti. Di:·.>ini disul)utl;;:..1n ::;ucart.t tuca::> l...<in . .,.;<..:r­

vusi sumhur ulun1 ha yu ti dun ckosistomnya, i tu suduh ad:..t no111or,

tapi 1-:ulau Und:..rne-undune tcntane Kon.·.:H.irv:.i~i l>c{Si tu s;.1ja ::;aya ld­

ra tiuuk udu pcrsoulan ... Ini maksw.lnya su11aya udu punue;asan.

Ta pi kaluu t iduk m~1sukun rumusan i ni :;;uya I.,; iru t idt\k :..qJu-;_q,a,

kon:scrvusi titi.k. Kureni..l uda dua nantinya Jisampine hayuti jueti

non huyttti ytinL; sukaran{s ini runcun{Sannyu. munt_:-kin swl:.th d:i.111:.isul.::­

u.n. Sckiun, tcrin1a kasih.

KE1'U,\ HJ\PAT ( IGN. ISTIANTO SU\~MWON'O )

Turimu k:.t.'::ii11. Kumi lunjutkan [i'.l1P

ANGGOT i\ ,' F. PP ( DRS. MOii. JJUSNIR T l\II.i\MHIN )

Turimu. kusih. Ku.mi cumi..t intsin yanc: t:.idi llulum diju.laskan

kc111hul i tun tun{~ m:.isulah yunc kami :..ijukan ku tu dune-an ::;uneaja

upu di1>urlukt1n apu tiuuk ual::.un ru1r1us':..m ini. Turirna knsih.

KETUA RAPJ\'I' {2~ ISTIANTO SUh',\HGONO )

Dt1ri .F. KP ?

ANCCO'f.,\, F .KP ( ATlDUL LATIEF' sn )

Turima k:.isih sauuuru P:i.mpinun. Kaml 111uneint~ink:1n lJunjcil:tM

san lni cukuv julus. Pcnjulu~un :i.ni janc:.m nanti diuneeuv t:lduk

jolus .Olub ::;ul>uh i tu upu yting twJi u .i.kurnuk:.t:kun ib 1.uh F PDl .'i<ty~1

rusu porlu ki tu lcnekupi kaluu udu t.rndan~-undune- y:.ine 111u111uatny:1

nornorny:..1,jaui oni.rnL; )"Ltne mclihutnya lii.::;a muncari und:.1n1~-und:.int:.

nomor 1>ern1Ja tcntune· apa.Suldnt~L:-•-li>unjelu::;un in.i ti.dak lucimer:..1_

·t~ukan,l>ukun di tulis"cultup ju.las 11 .Tutap:i huci orun[~y:..trit_j 1J1e111Ji:1 ....

cunyu i tu terus tsun1pt1nc-. Tcrimu kasih ::;:.tw.l:.iru 1.>.imui n:.1n.

l\ETUJ\. . . . . . . .

,,

- "t I -

ro-;::TUA HA PAT ( IGN. ISTJ ,\N'T'O Sln1' ,\[U";0:'\0 )

'Furimu kasih. J)nri Fruksi i\nRI aclu t:.lmhnhan ?

(Ancgota, P.1\ll!U; tid;Jk ada) Kami pursi'lahkan kcptHla Pcmurin_tah y<..trl/j sutu menghondaki kute-

ausun y;:.i.ne (luri P.cmerinttill ment_;khui.·qtirkun upuhila nan ti i tu

lwnyu climnprc tas i kun ~us t ru t iJak liacla Undun{.r-undung tors<.• hut .•

·Kami ycrsiluhkun duri pilwk Pcmerintah.

PEMBRINTAll'('.PTIOF. DH.·M. DIMY1\TI TI:\:n'ONO, :~If)

Bupuk Pim pi nun yunrs kami hormu ti. l'umerin tull l>crpendupat

huhwu misulnyu suju Undtrn(S-untlunc; •ncn{Sunui Lingkungtrn !Iidup

i tu m.unu: lain is ti luh Undanl_;-unduni.S Poh.ok, i tu baru mcrupukttn

kctcntuun-kutuntuun pokok J"un15 huru.-:; clijalntrkan puda Undana­

undunG' yunG lain. 1\tuni mun1jurt i 1>:..tlnh\. ada Undunu-undani'.S yanlS I •

suduh luli:iir tapi tH1u Unda11{5-undan{S Y'-tni; hulum lullir dah lm -

n)rak Undun{S-Un<lun{; yune- l>ulum .lahi1~. Misulnya purikunan; l'U.£

iukunu.11 i tu juaa utlu Und:..tr1{~-undttn(S lu.in mun(Scnai zono ukono

mi okslusii'.

Kumbuli kupudu purmus.uluhun, l>ukun tidnk mun{Scrti upt\ yune­

disnmp:..dkun oluh .hupuk-hupuk dnri Fruksi.-F'raksl h~tap:i Pcrnu­

rintah mun~untisipasi scl>ul> l<a 1.au ini k:l t,1 sudal1 cnn tumk;..111,

k i tu swiuJ1 turika t dan kuluu uda Undan1S-untl:..rn1s liaru yanlS 1ic

lum turcnkup disini misulnyu ::;aju tcntuni.~ porikunun, itu

uda Undan{5-undun{S Pcrlkunun, tapi ada Untltn11s-und:~n{; kllu::;us

yant..:- 111cnyun1sku t iw rikanun juc;-a mi sttlnya tun t unr~ zone ukono­

rni uksl us :i.:f •. Yang su tu <li h:.t1"u11 und:..trl(S-Ulldung k i tu sudnlt tu£.

can tum disi tu ptH1u hal perkc111l>an[Jan Undun1.~-11ndru1g l>aru tcntu{_:­

ln i Unuun{S-undan1s Pokok ton tani'.S Lingkuncun IIiidu p k i ta can tum­

kun konsorvusi totupi komudiun timhul yan{S luin. Judi kaluu 1.

holuh diusulkun :l tu, ku.l'pu SLH.1'-lh ki ta ::HJ hut Undttn{.~-undan{s me-

n~cnui, 111isulnya Undttrl{j-1)ndant~ PurH>anan yung Un~lan(s-und~tnG'

ini ukun lahir. Hunt;unui :surnhur dayu L\J.um hi..d.k yanc sw..luh hil

yati u<.lu utuu non huyuti y~Hl(5 ukun adu. J\ul<.lu disul>utkttn ol.;o

sistcm, ukosistcm itu juau mun{skln monyuntskut daratnyu, mun~

kin monyan{.~kut lnu tnya, jU(5i..l. rnun1;h: :in mcn{,;u na.i. udur:1 nyu.

Sokarunts misulnyu hapuk-hap:1k kcmarin sama il>u-ihu 111r..wccn1u­

kukan nmsul uh 11ta turuuna, lwlum auu Unth.tnu-undan{; nus ionc.11 nya,

tu.ta ruun\5 jula1S.;akun mcnyanek11t rnatc..~ru durut, matoru J:iut,

matcru u<lara. Jar..l:i. l>urunakali k~ll.au dipurkenankan lell'iJ1 lo­

lunsa kl tn me n{Sonui huhkan sny:.1 ::;u tu ju mi su lnyu dun[_~an d :i.ko­

mt..ikukun o.1 ch Fruks i Partai D<..!llle>kr:.wl Indnnu . ., iu mi salnya ku tu

surnhor daya alanr liuyuti itu r..lih~tpuskan tnpi ekosistorn totnp

hlclup.

Sebab tata •••••••••••

KE'lUA RAPKr IGN ISTIANIO SWAROOID :

KBmi persilalh<an pemerintah.

PEMERINTAH PROF:,. DR. M.DIMYATI HARrOID,SH.

Bapak Pimpinan Bapak-Bapak clan !bu sekalian yang kami honnati. Pertama untuk F PP

mengenai kata sengaja karena sengaja itu sudah ad.a pada batang tubuh dan sengaja di­

sana dipergunakan untuk mengacu kepada yang tidak sengaja, jadi tidak tepat rasanya

kalau diberi pada penjelasan mengenai usul yang terahir da.ri F ABRI dan F KP. yang

juga didukung .oleh F PDI ·barangkali pemerintah bersedia merunuskan kembali dengan ~

masukkan kata-kata ketentuan perundang-undangan. Sehingga runusannya lalu menjadi s~

bagai berikut : Perbuatan pie.Jana misalnya merusak atau mema.tikan ma.ta air da lam taman ' '• ' I.

hutan diancam pidana ber~sarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku mengenai

l~an hidup, perikaruin konservasi surrt>er daya alam dan ekosistem saya kira begi-. .

tu.' •• . '

Terima kasih, Sdr. Pirnpinan. .. . '"' .... ,., ...

. 'KEWA RA.PAT 'IGN 'ISTIAN'IO 'SUWARGOID

Akan. .. kami baca kalau tidak ada saran-saran dari fraksi-fraksi. Penjelasan pasal -

36 ayat (1) cukup jelas. Ayat. (2) perbuatan pidana misalnya n:erusak atau mematikan

sunher ma.ta air dalam taman hutan, diancam pidana berdasarkan ketentuan perundang"'".~

dangan yang berlaku, ketentuan perundang-undangan mengenai lingktmgan hidup, peril<a::.

an, konservas.i suber daya alam dan ekosistemnya. Saya teruskan <la.lam hal taman hutan ... ... .

t~:rsebut, kemu~an berdasarkan. undang-undang ini dikenibangkan sebagai obyek dan da-

ya tarik wisata, maka kerusakan yang ditinbulkan oleh perbuatan tersebut juga berar-... .. ..

ti merusak ataumenjadikantidak be~fungsi atau tiQak berf1.1I1gsinya tidal( sempurna ta-

man hutan yang bersangkutan sebagai obyek dan day a tarik wisata. Dalmn hal ini, terha ' -

dap perbuatan pidana tersebut diancarn pula dengan pidana yang diatur dalam UU ini.

Dapar disepakati ? (Sidang setuju) Terima ka.sih.

Mari kita lanjtitkan kepada pasal 37 RUU · atau pasal 36 dari pihak perrerintah tmtuk

nenanpaatkan waktu 30 menit. 1

,:: • I • • I • I • • o 1 1 ' o o' ' I , 1 t , 1 o • , o 1 1 • , 1 , , ! 1 , , : ~

. 'PEMERINTAH 'PROF 'PR: M: 'DIMYA'I'! HAR'.IOID,· 'SH. :

Pasal 3'7 RUU yang akan mmjadi 36 roohon pengertian bahwa pasal 36 ini diarrbil dari

RUU tentunya dengan perubahan disesuaikan ·rumgan sistirnatika dalam RUU hal,a:man 11.

Bunyinya sebagai berikut : Barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan dalam pa -

sal tertulis 24 clan 25, setelah kita cocokan menjadi pasal 12. Yaitu n:aLgenai impesa­

riat, senula 12, 13, 13-nya kerrudian sudah naik mmjadi ayat (3). Jacli pasal 2Lf di -

drop dan 25 di drop.

Kami ulangi barang siapa ~gan sengaja melanggar ketentuan <la.lam pasal 12 dipida­

ns. dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan atau setinggi-tingginya 50 juta (Rp. ·

50~000.000,-).

Demikian Bapak Pimpinan terima kasih .' '' ..... ,, ' .... ·.··· .... ,,,, ......... '

. 'KE'IUA 'RAPAT ·rGN,.ISTIAN'IO 'SUWARGOOO :

.... ~. ingin .. ~:y~,. J?et1~.e~asan masih tetap ? Kami persilahkan dari F PP .

. '/INGGJTA 'F 'KP " ' 'ABDUL TATIRF', SH,. :

Kami melihat kalau didas'arkan kepada RUU apakah ~tu nanti sudah berubah ke pasal

lain, yang sudah kita sepakati tetapi kalau diperhatikan pasal 21 RUU, penyeleng,ga­

rapn usaha pemmj ang ma.salah ini dilakukan berdasarl<:an ij in us aha kecuali beberapa

jenis usaha yang

-· -··

. - 44 -

jenis usaha yang merupakan usaha rurnah t~a, sekarang sebenarnya sudah kita ma­

sukan soal ijin dsb. sudah kita kelanpokan di pasal 9 ada pasal 10 ada di ayat (3)

sekarang bagaimana IIEngenai beberapa pasal sudah disinggung, mengenai pasal apabila

tidak ada ij :in ada suatu usaha didalam us~ kepariwisataan ini tidak ij :in apakah

ini itu ada sanksi pidananya apa tidak ? Kalau ada mestinya juga kita mencant!Umkan

pasal-pasal yang m:myangkut ma.salah ijin, nanti kita lihat, antara lain pasal 10.

Dan setiap usaha. itu ada ijin, nulai darl jenis usaha pariwi.sata kemudian pengusa­

haan obyek wisata ~xrana. usaha ada ijin. Seandainya itu nanti melanggar keten~

ketentuan itu apakah ada sanksi 'pidananya, kalau memang ada kami usulkan supaya pa

sal-pasal yang nienyangkUt masalah itu ditentukan untu?:. dimasukkan di dalam keten -

tuan pasal 37 'itu.

Seldan terima kas ih . .. ' . .. .... '' ..... KETUA RA.PAT 'IGN.' ·rsTIANro ·suwAROOID

Ter~ ~s~~ ~~P".1:~ .. ~?, :y~g.~ingat:kan masalah ijin. Dari F PP . . 'AfU:JYrA 'F ·pp . ( 'DRS ,' 'MX!I lIDSNIE 'THAMR.IN ) :

Mengenai pasal 37 yang digant-i dengan perubahan m:mjadi pasal 35, 36, saya ki­

ra dengan m:mghilangkan yang berkait dengan pasal 12 saya kira bisa kita setujui,

cuma. ma.sal~ya yang dalam DIM kami juka. dijelaskan disitu kita ingin n-endapatkan

penjelasan dari pemerintah lebih.lanjut tentang kenapa hukuman harus 5th. dan di

banding dengan 50 juta, ini dasarnya apa, ini supaya kitci. juga tahu. Ini apa cuma

kira apa trerm1g 'ada ketentuari ~ yang kalau 5 th. itu 50 juta nanti 10 th, 100 juta.

Ini supaya .kita·: ~cm.\l, . .. . . ~e~~: kas ih 'l<ETUA RAPAT 'IGN ·rsTIANro 'SUWARGOID. :

Terima kasih. Silahkan dari F ABRI. " .... '"' ..... ,,

. 'PNC'JIITA F '.ABRI · SUBAGYO :

Teri.ma kas:i.h, sebagaimana pembahasan mengenai pasal 36 RUU yang menjadi pasal

35 urutannya. F ABRI hanya ingin menyempurnakan atau mengusulkan ancaman pidana da­ri altenatif.menjad.i alternatif kumulatif, jadi tegasnya atau ini diganti bul~<m atau

kemudian m:myangkut penl.lll.jukkan pasal 24, 25, yang tentunya dikaitkan dengan besar -

nya ancaman pidana penj ara maupun denda ini yang dalam penj elasan sebelumya telah

disepakati sehingga rurrusan pasal 37 RUU ini hendaknya dikenakan pada pasal 12- baru

yang menyangkut penyelenggaraan impersariat saya kira yang haros nanperhatikan nilai­

nilai agama dst. Tentunya ma.sih per~u dikaji apakah ancaman pidana 5 th. dan denda

so juta ini masih sesuai kalau hanya ditujukan kepada satu pasal 12 yang semula di -

dalam RUU ini qikenakan terhadap pelanggaran 2 pasal yaitu pasal 24, 25, tentunya ~ . . . .

sih perlu penj elasan perrerintah khususnya IIEnyangkut besarnya ancmnan pidana ini .

~kian ~~Y~ .. k~~a .. ~el'.~ .. ~sih . . · 'RE'IUA 'RAPAT IGN 'ISTIAN'IO 'SUWAROOID

Terima kasih dari F PD!.· · ·'Al"CIX'JrA· :F·::Pn!".D"iu":F ·R>r" .. ,· ·Sli.

Terima kasih, satula didalam DIM tidak acla usuiari karena itu tetap oleh karena

itu kBmi justru kalau pasal ini nantinya tenci.t menyesuaikan dengan apa yang sudah di

sepakati bersama. Sehingga kalau pasal 25 itu di droP pasal 24 itu sudah berubah.

rnaka menjadi pasal ..... .

maka menjadi pasal 12, sekaligus mananggapi usulan dari F KP, F PDI berpendapat bah­

wa itu masalah yang ada kait:a.nnya dengan ij in sehingga yang diatur disini yang di

atur saja. Yang tidak dengaii. sendirinya nanti tergantung dari penguasa setempat, p~

merintah yaa ditutup. Jadi tidak perlu yang·diatur disini adalah yang berijin saja.

Seldan terima kasih. Jadi tidak boleh 'dicant:tmUQm secara khusus di dalam UU

:ini.

KE'IUA RA.PAT ·rGN ·rsTIANIO SUWAROOID. :

Teri.ma kasih kepada fraksi~~aksi, kami persilahkan kepada pemerintah.

'PEl1ERINTAH PROF .DR.M. D~ HARWID, SH. : )

, · Bapak Pimpinan dan Bapak Ibu sekal._~an yang kami honnaJl. Atas pertanyaan F KP 1

apakah pasal 21 itu kalau tan.pa ijin bag~ ? Kalau Jsata ijin dikait dengan senja ··-........... ,.,,..,,.· -

ta lain konotasinya tetapi kalau ijin dikait d.engan:usaha barangkali yaa nanti dulu

justru yang lebih baik kita arahkan kepada hal-hal yang administratif.

Dari F PP irenanyakan tentang 50 juta, dasamya pertama-tama kita lihat perbuatan­

perbuatm; itu bagaimana, kemudian akibat yang dit:inbulkan, ketika kita lihat perbuat­

amya kira ~ akibat yang ditinbulkan apa kenudian yang bisa. rnengatur UU ini dimana ?

Ada didalam KUHP Unum ada UU tentang lingkLmgan hidup atau UU tent~ konservasi per­

ikanan dan ma.cam-ma.cam, cagar budaya. Dari sana kita melihat ada berbagai ma.cam pidana

penjara clan denda yang beraneka ragam, tentu ma.sing-masing UU itu sebagai UU yang roo­

ngatur kegiatan pokok (satu kegiatan pokok) focusnya ada disana sedangkan kita dari su­

dut pariwisata pada u:rumya lebih banyak intinya itu pada pemanpa.atan, pendayagunaan,

sehingga berdasarkan atas pertinbangan itu ditarrbah lagi juga pertirrbangan sosiosik.£.

loginya ma.syarakat Indonesia akhirnya kita tidak ariibil yang teratas dan tetendah.

Sehingga akh:i.mya kita mengarrbil 5 th dan 50 juta. Demikian,

Dari F ABRI dipennasalahkan ma.salah dan tadi SR)7a kira tidak keberatan, ada per­

tanyaan yang kedua dikait dari pasal 24, 25, kalau kita baca aslinya RUU itu 21+ adalah

· penyelenggara.an impesariat dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai budaya bangsa ke­

susilaan clan ketertiban UlllLUll.. pasal 25 usaha impesariat hanya bisa dilakukan oleh baclan

~aha berbentuk Perseroan Terbatas. Dua pasal ini telah menjadi satu pasal dan peny~

purnaan dengan kata-kata ni.lai agama. F PDI masalah ijin telah dijawab, clan pemerintah

setuju, saya kira danikian. Bapak Pi.rrq:>inan Teri.ma kasih. '' '" ...................... , ...... .

. :KE'ItiA'RAPAT·'IGN·'ISTIANro ·suwAROOOO :

Ter:ima kasih_ kepada pemerintah, saya menyarankan kepada F PP masalah perijinan ta-

~ .. perc~Y.a .. ~aJ.a"""" . .' ... Kam1: .. P~rs~~~ dari F KP . . 'Af\JGClYTA F 'KP·' (ABDUL TATIF.F · 'SH)",. ..

' . , , . Terlma kasih Bapak Pimpinan_Bapak dari pemerintah dan F PDI yang telah mewakili

paoorintah menanggapi saran kami. Oleh sebab itu sudah barang tentu pertanyaan kami be­

rikutnya kami tujukan kepada pemerintah dan . . • • 'fadi menang kami m:myinggung masalah

ijin, kenapa kami rrengatakan ijin itu perlu ada, satu ketentuan sanksi pidana karena

kami melihat atau rrengambil suatu contoh, contohnya apabila suatu perusahaan roongadakan

impesariat mengadakc.1Il kesenian-kesenian olah raga clan lain-lain. tetapi dia mendatang -

kan kesenian dari luar tanpa ijin, tetapi dia sudah ada disini sudah rnenju.1.l ticket dsb.

kemudiail . ......... . ~ . .: ... :~;:;

- '+b -

kenudian rakyat sudah berbondong-bondong, uang sudah masuk, tahu-tahu tidak ada ijin

tetapi rakyat sudah dirug~kan terlebih dulu, kalau ditutup silahkan ditutup n:erek.1 -

telali. dapat uang, oleh .sebab itu bagaimana caranya untuk mengatasi dimana rakyat su­

d.ah dirugikan kemudian dia juga sudah mendapatkan keunt\J!lgan, sesuai dengan harapan

Tni kami. roohon penjelasan. Terirna. kasih.

I<E'IUA "RA.PAT IGN ISTIAN'IO SUWARGCNO : -Ada lagi selain F KP. dari F PDI.

. ANGGOrA F PDI DJUFRI, "SH. :

Sdr. P:i.mpinan karni b1:Jl<an rrewakili pemerintah, tetapi karena masalah ini memerlu-, '

kan tanggapan. dari semua frak:Ji, jadi itu haknya juga untuk menyampaikan. . ... apala-

gi ditujukan l'angsung baik pemerintah maupun F PDI.

Sdr. P:i.mpinan saya kira inasalahnya sudah cukup j el as tadi saya karukakan bahwa

yang diatur disini adalah yang berijin kerrudian yang tidak langkah-langkah yang diam­

bil- psnerintah tadi ditutup, :tini?ul pertanyaan bagaimana nasib penonton itu-yang su­

dah ~ayar karcis, ini persoalarmya ada dua kernunW:cinan dari pihak pemerintah send!_ ri bukan atas · narila psnerintah .. Jadi kemmgkinan bisa dianbil ada dua segi yaitu segi

perdata dan perdana, kalau mereka itu sudah tahu bahwa itu ada peraturan harus dengan

ij in nsribuka berarti dia melan?p;ar suatu · larangan katakanlah di terapkan dalam unsur pe­

nipuan mi.salnya itu bisa, jaksa polisi penyidik bertindak, jaksa menuntut, hakim menu -

tus dar perdata apabila ma.sih domisili di Indonesia tentu dengansendirinya bisa ditun­

ti.lt secara perdata.Jadi kembali kalau perlu dengan ganti rugi, dalarrhal penyelesaian

nya tentu akan tnen:inbulkanbantuan dari _aparat pemerintah. Itu sudah dengan sendirinya.

Demikian. Terima kasih:

. KETUA RAPAT • • • • • • • • • • •

- 47 -

KEnUA :RAPAT ( ISTIAN'IO StJWAR;C:NO)

Terima kasih kepada F .PDI, dari F .PP ada ?

AN3GOI'A/F .PP (DRS. Mal. HUSNIE 'IHAMRIN). :

Kita nanbicarakan dulu Pasal ini, saya kira Pasal 36 (baru) ini yang ber­

kaitan dexlgan masalah Pasal 12 saya kira kit.a setuju setelah mendengarkan pen­

jelasan Pemerintah tentang·ratio dari lima dan lima puluh ta.di.

KemUdian nengenai masalah yang berkai tan dengan usul dari FKP !f:l.en tang masalah

pe~.lzinan~· rcemang tidak lajim bahwa dalam satu unaang-undang mengatur misalnya

yang··tidak izin melakukan, mem:mg yang tida.k dapat izin tidak boleh melakukan.

Dan itu nenang satu pelanggaran. Tanpa ~atur dalam Undang-urrlang itu sudah

kena dengan peraturan masalah-masalah yang berkaitan Cen.gan per-izi.n-an.

Ter:llna kasih.

KE'lUA RAPAT (IST~ SUWA.roCNO)

Teriroa kasih, dai:i Fraksi ABRI.

Mf¥X'£JrA/F .ABRI (SUBAGYO, SH.) : · IS

Saya kira masalahnya sudah cukup jelas. Tidak ada kcm2I1.tar.

KE.-lUA RAPAT (ISTIAN'IO SUWAffiCNO) . :

Teri.ma kasili, ': aPa,kah dengan danikian Pemerintah masih, kami persilahkan.

PEMERINTAH. (PROF • DR. M. DIMYATI i-IAR.TcNO; SH. ) :

Pemerintah hanya rnenjawab terima kasih, Fraksi-fraksi mai.dukung Pemerin-

tah. . ..... · . ...... ,1 :1

ANGSar.A/F .KP (ABDUL IATIEP, sH.) :

Terima k~ih Saudara. Pirrpinan, kiranya · memang penghujung Pasal ini ki ta

perlu ada tes-tes kecil. Dengan demikian· jantung akan sehat, karn.rlian kita

sudah. lepas dari ujian. Terima kasih.

KETUA RAPAT ( ISTI.ANTO .&JWARGOro)_ :

Akan kami bacakan Pasal 36 : Baranq siapa· '1engan senqaja malan99ar ke­tentuan dalam Pasal 12 · dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 ( lima)

t.ahun dan ataudenda. setinggi-tingginya Rp. so.000.000,- (lima puluh juta rupiah) .•.

Penjelasan Pasal 36 cukuP jelas.

Dapat disepakati ?.

( SII:MG P~JA SEIUJU ) •

Terirna kasih.

Saudara-saudara .•.••

- 48 -

Saudara-saudara sekalian, Sidang. saya skors selama satu jam. I \

( SIDANG DISEKORS SEr.llMA · SATU JAM ) •

· ~ RAP~T_iIS~.J?.NTO St:.MARpN...Q)_ :

Sau:lai:-a-saudara sekalian, kita melanjutkan kerrbali dan membahas.Pasal

berikutnya didalain RUU adalah Pasal 38 tentunya akan menjadi Pasal 37.

Mas.ill ada 4 Pasal yang ·tertulis didalarn RUU, waktu tinggal 3 jam, mudah-1. • •

mOOahan bisa lebih efektif lagi.

Kami ·'i:iersilahkan kepada pihak Perrerinfah. ~i'

PEMERINT.l\H (PR!F. DR.· M. DIMYATI HARIWO, SH.) :

· · Bapak Pinpinan yang kami honnati, Bapak-bapak dan Tuu sekalian . ...

Pasal;>.3TJ nohciln: diperiksa RUU.1 ka:teri.aytidak mengalami banyak perubahan.

Selengkapn~a.kami baca sebagai berikut:

Pasal 37

Barangsiapa karena kelalaiarmya rrerusak a.tau mengakibatkan terganggunya ke-;

se.imbangm,i atau meng~ibatkan gangguan terhada:p·kelancaran kegiatan yang

· 'rrenjadi. obyek · dan daya tarik wisata dalam wisata bu::laya, dipidana dengan

pidana kurungan p:tling lama 1 (satu) tahun.

Penjelasan sedikit barangkali berbeda dengan·Pasal 35 yang sudah menjadi Pa­

sal 36 adalah pada ··awalnya. Yang diatas bararig siapa dengan sengaja sedangkan

disini bararigsiapa karena kelalaianriya.

Demikian, terima kasih.

~ J:iAPAT (I~.'t~ S~O)_

Terina kasih pa& Pemarintah. Kami persilahkan dari FPP. untuk bisa iTh.:­

nyampaikan tanggapannya.

ANGGOI'A/F. PP ( DRs • MCT·I • HUSNIE 'IHAMRIN)

Terima kasih atas penjelasan dari Peirerintah tentang RUU Pasal 38 menjadi

Pasal 37. ~genai rnaterinya saya kira tidak ada masalah, cuna. kami ingin rren­

dapat penjelasan bahkan kalau bisa, bisa dimasukkan dalC!ffi penjelasan pasal ini

teritang pengel:tian terganggilnya keseimbangan atau yang mengakibatkan gangguan

terhadap kelancaran kegiatan dan seterusnya •••

Jadi saya kira·perlu·ada satu penjelasan didalam penjelasan.nanti. Oleh kai::'ena

it:u ingin saya coba untuk kam:i. jelaskan didaiam DlM kami dalam manori penjelas­

. an harus ]elas nienggaml::arkan tennasuk dqlam pengertian terganggunya keseimbang-

. an atau rrengakibatka.n gangguan terhadap kelancaran kegiatan yang oleh cbyek

yang m:mjadi obyek dan daya tarik Wisata ialah kebudayaan yang dijadikan daya

tarik ........ .

- 49 -

tarik; atau cbyek dan daya tarik wisata y~ nengandung nilai-nilai yang ter-. .

tentangan dengan adat istiadat dan nilai-nilai agma. Terina kasih.

Jadi rumusannya terserah tapi te:rhadap kalirnat-kalirnat yang terganggunya ke­

seinbangan dan seterUsnya itu manang perlu ada perijelasan lEbih lanjut .

. ~A RAPAT (ISTIAN'IO S~ :

Teriroa kasih. Dari F. POI.

AN3GOI'A~P?I (OJUPR;!_1 SH.) :

:-Saudara Pimpinan dan Sidang Panja yang terl1onuat.

Fraksi POI nelihat .dari Rancangan Undang-undang ini sudah barang tentu nanti­

nya akan disesuaik.an dengan kesepakatan kita. Mis.:;tlnya rrengenai obyek wisata

itu· sudah ada kesepakatan dan daya tarik wisata dan seterusnya.

Hanya·· .ada satu pertanyaan yang ingin kami sarnpaikan dalam Pasal · 38 ini kenapa

tidak ·aaa alternatif.

Terima kas .ih.

~RAPAT (I§2:'~ SUWARGONO)

Ter:ilna kasih. Dari FKP.

-NrrC!rA/F .~(ABDUL IATIEF I SH _J_ :

Pasal 38. kami '·dapat menerimanya dengan perubahan. tad.i itu obyek ditambah

·dengan daya · .. tarik wisata •. Namun demikian kami dalam kesempatan ini juga ingin

bertanya kepada Pemerintah karena sebelumnya kita rasanya belum pernah rrende­

ngar istilah wisata bu:laya. Oleh sebab itu kami ingin tanya apa sebenarnya \

yang dimaksi.rl dengan wisata budaya itu.

Cukup sekian, terima kasih.

KETUA RAPAT ( ISTIAN'IO StWARa:NO)

Terina kaSih. Dari Fraksi ABRI.

~.£Jr'N!_.AB~ _(S~GYO, SH_J_ : .

Dalam DIM Fraksi ABRI Pasal 38 yaitu runusan Pasal 38 RUU hanya nencan­

tumkan ancaman·pidana yaitu dengan pidana kurungan paling lama. 1 (satu) tahun.

Fraksi ABRI ingin mengtisulkan untuk nenarribahkan juga pidana denda. Bahkan an­

caman pidananya ini ju:ra.sebagaimana pembahasan Pasal clalam Bab Ketentuan pi­

aana terdahulu itu juga diusulkan alternatif. kumulatif. Jadi tegasnya Pasal

38 RUU ini yang· nantinya rrenjadi Pas al 37 kaJ.au .. tidak salahakan berbunyi :

Barang siapa karena kelalaiaannya nerusak atau mengakibatkan terganggunya ke­

seimbangan atau mengak:ibatkan gangguan terhadap kelancaran kegiatan yang men­

jadi ocyek dan daya tarik wisata dalam wisata bu:laya, d.ipidana dengan pidana

kurungan

- 50 -

kunmgan paling lama 1 (satu) tahun clan atau denda setinggi-tingginya

Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupia11).

Demikian pendapat Fraksi ABRI, ter.irra kasih.

KETUA RAPAT (ISTIANTO Sl.JWARGONO) :

. Terima kasih pada Fraksi ABRI.

Kami persilahklan kepada pihak Pemerintah.

PEMERINTAH (PROF. DR. M. DIMYATI HAR'IDNO, SIL) :

Bap:lk P.impinan yang kami ho:i::rrati, Bapak-bapak dan Ibu sek.alian:.yang

kami hormati.

Walaupun ki ta manbaca Pasal 37 ini adalah lengkapnya dengan penyesuaian ter­

hadap apa yang sudah · ki ta sepaka ti, ten tu ki ta semuanya harus j uga memper­

timbangkan segala apa·yang sudah kita sepakati didepannya.

Jadi kalau hal-hal yang sudah kita sepakati ·didepan dan sudah kita tampung

tentunya Bapak-bapak dan Ibu sekalian setuju dengan Perrerintah untuk tidak

over bodig.

Oleh karena itu kami coba untuk mulai dari pertanyaan Fraksi Persatuan Pern­

bangunan mengenai perlunya dibe.:ii:i penjelasan tentang nilai-nilai agama.

Barangkali kalau ini ki ta beri penjelasan itu menurunkan apa yang sebenarnya

sudah kita sepakati karena pada Pasal mengenai impresariat itu termasuk dalam

jadi menurut hemat kami seyogyanya tidak perlu diberi penjelasan.

Selanjutnya pada Fraksi PDI kenapa tidal< diberikan al ternatif, sengaja memang

tidak diberi alternat~f karena ini pertama sifatnya bukan sengaja merusak.

Kedua oleh karena pidana yang diusulkan itu pidana kurungan. Memang itu yang

diinginkan. Sebab i tu bisa terjadi oleh karena orang itu jatuh tidak sengaja,

misalnya karena dilrntan -wisata itu licin lalu dia jatuh mungkin merusak.

Demikian penjelasa:i:i untuk Fraksi PDI.

Untuk FKP yang menanyakan barangkali bahasa fX)pulernya kok ujug-ujug kok ada

wisata budaya. Barangkali mernang ka.lau ki ta J.tipa bahwa ki ta sudah plmya Pc:isal

16 yang baru. Dalarn Pasal 16 (baru) itu ada pengelomt::Dkkan disana salah satu

adalah wisata budaya.

Mohon diperiksa Pasal 16 ayat (1) huruf :(b) Wisata budaya meliputi ....

Saya kira dernikian untuk Fraksi Karya Perrbangunan.

Untuk Fraksi ini kami barangkali lebih condong untuk jangan diberikan alter­

natif hukurran denda, tetapi sebaiknya kurungan karena memang intinya kalau

kita pada diatas dengan sengaja itu ITBU memberikan hukuman yang berat 11Bka

pada ini wa]_aupun tidak sengaja itu harus didorong kehati-hatiannya itu,

sehingga yang punya uan_g lebih dari 10 juta kalau kena 10 juta tidak begi tu

berarti. Tapi kalau dia masuk kurungan barangkali akan lebih berhati-hati.

Dsnikian Bapak Pimpinan.

Terbna kasih.

KETUA ·--~------

- 52 -

KETUA RAPAT ( ISTIANTO SUW'ARGONO) :

Kami :i;ersilahkan dari Fraksi ABRI.

ANGGorA/F .ABR! ( SUBAGYO I SH.) :

Ter.i.rna kasih Saudara Ketua, dan ter.i.rna kasih atas penjelasan yang telah

disampaikan oleh Pemer.intah •. Nami.m dalam hal ini Fr~si ABRI masih ingin me­

na}fyakan ·memang benar Pasal 38 RUU akan menjadi Pasal 37 nanti urutannya me­

ngatur mengenai kelalaian. Dalam istilah hukunnya adalah kulfa.

Memang ta.di alasan yang disarnpaikan oleh J?emerintah sudah · culrnp jelas, namun

apabila kita kaitkan dengan Pasal berikutnya yang juga mengatur masalah kulfa di Pasal 39 disana juga selain k!unmgan 'juga ada denda. Inilah masalcih yang

masih ingin k~ta tanyakan, jadi untuk keseraganian apakah tidak seyCXjyanya apa­

bila juga dikaitkan dengan pasal terdahulu dari Bab Ketentuan Pidar1a ini rnas­

alah altematif denda ini menurut Fraksi ABRI manang masih perlu untuk diper­

timbangkan •

Sekian, terirna kasih.

KEI'UA RA.PAT ( ISTIAN'ID SUVAlnNO)

Terirna kasih.

Dengan demikian masalahnya masili sana, masih manbutuhkan satu penjelasan

lagij. lalu Fraksi ABRI yang terakhir mernbandingkan dengan Pasal 39.

Kami persilahkan pada p.ihak J?ernerintah.

PEMERINTAH (PR~DR. M. DIMYA"J;'I IIAR'IDNO, SH.)

Ter.llna kas.ih Bapak Pimpinan.

Pertama-tama adalah pertanyaan dari Fraksi Persatuan Pembangunan, apa yang

d.iniaksud gangguan terhadap keseimbangan.

Barangkali mohon diperhatikan lagi Pasal 16 (b) yang kita Sl,ldah sepakati, apa

yang dirnaksud dengan wisata budaya. Wisata budaya meliputi peninggalan sejarah,

museum, kesenian dan budaya, taman rekreasi, taman hiburan, taman satwa, monu­

men. Saya kira tiap-tiap yang ki.ta sebut itu rrerupakan suatu unit yang utuh dan apa­

bila salah satu unit i tu tidak ada tentunya mengganggu keseimbangan. Misalnya

saja kita arnbil peninggalan sejarah, betapapun kecilnya kalau diambil misalnya

di Borobu:lur satu area.

Saya kira demikian Fraksi Persatuan Panbangunan. Dari Fraksi PDI, marang seyogyanya kita bisa rrenggunakan konsistensi, itu baik.

Tapi mohon diperhatikan Pasal 37 ini ada kekhususannya, yaitu merusak atau

mengganggu menyebabkan terganggunya keseimbangan. Itu tidak semua, khusus

hanxa ......... .

- 53 -

hanya wisata budaya. yang kalau pakai istilah Fraksi-fraksi tadi pa.gi kalau

tidak salah dari Frak.si Karya PEmbangunan, itu tidak ada nilainya.

Kalau ki ta selalu rnernberikan al ternatif khusus dalam hal ini, rnereka yang

rnerasa berdukit dengan .alasan tidak sengaja rrain-inain tapi rnernang merusak.

Dia bisa membayar. 'Tu.pi sementara i tu sudah rusak.

Oleh karena i tu bersifat prefentif.

Supaya jangan sampai terjadi usaha-usaha ini walaupun karena kelalaian i tu

tetap. Ini pendapat·Pernerintah, ten:ctru hai ini selanjutnya juga pada Fraksi

Karya Pallbangunan yang Penerintah barangkali ·sulit membuat jawaban karena

sudah setuju.

Fraksi ABRI dikait. dengan Pasal 38, barangkali agak berbeda. Kalau Pasal 38

itu dikait dengan Pasal 24 itu mengenai irnpresariat yang kemudian dan Pasal

36 itu nacam-:rracam perbuatan disitu.

Sedangkan Pasal 37 khusus hanya wisata budaya, ini t.mtuk memberi tempat yang

budaya ini tidak bisa dinilai dengan uang.

Saya.kira demikian Bapak Piropinan.

KE'IUA RAPAT ( ISTIAN'ID SlWARGONO) :

Terirna kasih, nasih dua Fraksi kalau FPP tidak rnempersoalkan lagi.

ANGGOTA/F. PP (DRS. MOH. HUSNIE THAMRIN) :

Dari F.PP setelah penjelasan terakhir kita ter.ima dengan senang hati.

KETUA ~AT _j_I§_T~_§UW~?SNQ.) :

Dari F .PDI dan Fraksi ABRI kami kira, kami persilahkan.

ANGGOTA/F .PDI (DJUPRI.,. SH.) :

Justru karena kelalaian bukan karena kesengajaan maka sanksi pidananya

sebaiknya ada altematif. Artinya dalam kasus ini ringan. Jadi kalau tidak

kurungan fisik (penj?tra) ada altematif denda. Sesuai dengan kesepakatan kita

terdahulu maka runusan ini disesuaikan saja. Ini menurut pendapat kami.

Sehingga dengan dernikian menjadi klop, artinya sesuai dengan jiwanya maksud

dari ketel1tuan pidan~ ini tidak senata-rrata ba.las dendam tapi juga mendidik.

Tapi tentu ada sanksi, sanksinya itu kalau ringan rnustinya denda dulu kalau

tidak bisa bayar ya masuk, bukan lalu dibalik.

Cemikian Saudara PimPinan.

KETUA RAPAT ••••••••••

- 55 -

Jadi lebih ringan sebenamya klasifikasinya dari pidana. Jadi aaya kira

ini ada dampa.k negatifnya begitu, kita okan konsisten te!•tu dengan di. -

at.as kalau ~ itu memang cocok. Tapi kalau didalam hal in1 kita ingin

memberi tempat, ka:t:ena budaya wisata:, obyek den daya tar.t.k wisata budqa

in! kita semua meeyad.ari, kalau itu sud.ab h1lang, nah kita ketilangan -p

obyek clan daya tarik wisata. Oleh karena itu biar memd!dik kepada masya­

rakat ldta, walaupun bukan itu kesengajaan dan kelalaian, tetapi ad.a ke­

sangsiannya itu. Dem.:lkian terima kasih.

KE'tU.\ JlAP.AT ( !Cl!. ].~IN!fO &JWAMQNOlt Terima k.asih kepada Pemerintah ·yang telah menjelaskan lebih jauiJ lagi

dan.-··apa yang d!inginkan menjad.i sasaran Pemerintah, mudah-mudahan ditinjau

dari pe~~gan juga ada benarnya.

Kami persilahlcan kepada.F •. .'POI •

.QfgggrA F.PD;t ( DJUPRI, §H}J. Terinla kasih. Mengena.1 tuibahan pidana kurungan itu, justru l.ah!mya

ketentuan.pidana kurungan itu timbul kalau pada suatu ketika kena sangsi -denda tidak bisa baru dikw:-ung. J adi memang rinsan , justru karena ringa:n

itulah, maka saya mendUkung apa yang diusulkan oleh F.,\I3RI tadi ada alter -

natif dend.a, nah tenUuig nainti e aebagaimana hakim mengambil keputusan, 1ni

terserah hakim akaa ngabil mana diantaranya itu, paling tidak ~mikian. Tapi kalau.:Prosesnya seperti kesepakatan kita tad.1, tentu altematit komu­latit itu :rang paling tepat, tapi kalau tidak ya altematif tapi alt<~rnatif

dend.a, sebab kurungan itu timbul kalau dendanya itu tiCak bisa bayar, t:f.d.ak

dikurung ~ulu baru kemudian did.end.a. ~mikian saud.ara Pimpinan.

KETUA RAPAT ( !GN. I§'l'I&fl'O $.JWAfiCONQ)J

~~rlma kas.'th. Kami persilahkan .~epada. FABRI.

N!G@!A F 1@1'.J; ( §W!ACIQjsH): Terima kasih. Dengan penjelasan tambahan dari Pemerintah tadi, justru

lebih meyakink~ F.ABnI l:?ahwa.<ialam ¥ in.i sel:>eno.rnya di4alam pasal 39 -RUUdisana juga ancaman penjaranya ad.-1ah pidana kurungan. Kemudian apalagi

•"\ . . kalau ~tkan dengan pasal 3a· 1ang diatur d.alam pasal 38, justru yang roo-

nyangkut wi~. budaya tadi yang dikatakan, kalau itu usaha sudah tidak ad.a

nilaieya~ dalam hal inilah justru F./\DRI ingin memberikan tambahan alternatif

hukuman denda tersebut. Jadi dem:f.Jd.an seJ1entara pendapat F.AiRI.

~ W&t. < rgn;. WW!O siw~Q.)J. Ter.ima k8sih. Jadi kalau memang pengert!an pidana penjara dengan pidena

kurungan.r ini tadi betul apa yang dikatakan ~leh F.ABnI, dipasal 39 juga pi -

dana kurungan dengan dend.a 10.000.000. · Jadi masalah apakah mernong, aetia.!l ..

kurungan i'b.1 tanpa denda, atau ipemang pidana penjara saja yang pakai _denda.

Ini kami mohon penjelasan dari pihak Pemerintah.

Kalad memang. •••••••

- 56 -

Kalau memang itu merupakan suatu sistim hJkum, itu berarti. pasal berikuteya 39 -

itu dendanya barus dih.Uangkan, kalau memang ketentuan pidana kurungan itu tanpa denda, tetapi kalau ketentuan pidana ku.rungon itu boleh dengan dend.a, knmi me­

n~sulkan gagar pasal sebelumnya juea !tu ditahlbah denda. Karena wisata budaya

itu jup sangat panting, behkan itu sangat kite dambakan sebagai obyek dan daya tar1k wisata. Jadi dengan demilcian kami mengusul.kan, yang perts.ma dari eegi hu­

kum itu, kalau pidana kurungen apakah itu ditambah dengan.denda, kalau mamang bo­

leh tambah dend.a, kami·usuJ.kan juga pasal eebelUllll'l1'a tidak ada salahn1a kalau itu

d.f.taabahkan denda. Terima ·kasJ.h Saudara Pimpinan.

KETUA RAPAI Irnr. ·rS'TIANTO SJWMGONoh. Teriln8 kasih. Saudara-saud.ara sekalian jadi masih ad.a perbedaan pendapat da­

ri Pe~rintah dan .dari .frakst. Kami persilahlcan kepada Pemerintah.

mtlRMAH ( ~Ql· DR. 1:1·. DIMiqI HABtQNo, §fi)J,

Terima leas.th •. Sobelumnya barangkali perlu kaJl\i jawab perlal'lTaan dari F.KP

apakah kurungan dan denda. Jadi Soya kira begini, kurungan dengan denda · atau

altemati.f boleh·, jadi bisa kurungan sendiri, bisa denda sendir.t, tapi .bisa juga

disini dua-d.1.Jan1'a. Tetapi Pemerintah dalam hal ini •nginginkan al ternatif, al­

wmatifey"a ban.ya pada kurungmi. Mcmang biaa apa yang dikemukakan oleh F.PDI, -

kalau kita dek&ti denda itu munculnya setelah ada kurungan rang tid.alc biea dipe -nuhi. Saya.kaa:masalahnya adalah'demikian, kalau itu ?1)3rupekan alte:fnatif, itu

msnq bisa.) tapi rang di ing1nkan oleh Pemerintah didalam hal ini khusus mense­nai ~w~s.a~a ·hudaya ini, itu kalau bisa ti.dak diberi altematit pilihan denda, -

tetapi langsung kurungan, maksudnya dalah. supaya bersif'at edukatif dan preventi.f

lau:ena menyadari·posisinya. Obyek dan d&J'a tarik wisata bud.an in1 banyak yang

tidak bisa ditukar dengan'uang, itulah kira-kira.

Demikian jawaban dari Pemerintah.

'l'erima Jcesih. ( in1J&rupsi )

f!llRmA!i ( PR,Ql· OR. M. D,DffAT~ }·IJ\ET.ONO, SHH,

Mohon msaf pale, pemerintah terpaksa harus merabaca kembali. Pasal 37 ini 8 -lama itu ketika belurn ada penggolongan sepert! yang swiah lcita sepakati.~a pasal

'" 16. ah sekarang pasal 16 itu memang sud.ah ad.a wisata budqa, dan wisata b.t<lata -"' itu sud.ah kita S.pakati d.ikelompokkan pads butir b, !tu peninggalan sejarah, vi-

sata bw:1.e1'e ad.al.eh pan.18"aJ.an sejareh, Musium, kevenian dan bt.tdeya, taan rek -

reasi, taman hiburan, tMtan satlra. Ada perlcataan taman rekreasi dan tamah hiburon

yang tad! Paerintah mengbendald tidak disini t.~, kaxena itu kami bertahan l' . . .

pada kurungan. ·· api setelah kita pelajari kembali, tmDan nkreasi clan teman hib.lr-• f

an, raemang poaisinya lain dengan peninggalan sejatah.

Jad.i memang. ••••

- 57 -Jodi meman,g lain peninggalan aejarah,. Museum; Monumen, taman satwa. Karena

tam.an rekmasi dan tamen JU_b~ itu bisa d.ibuat setiap saat. Barangkali

mempertimbangkan inilah kitu bisa menemukan jalan keluar. Pcmerintah da­

pat menerima altematif. Te:t·ima kasih.

KETUA WAT (IGN. t§TWIO SJWA.~l!Qlf .. Teri.ma kasih. Tin~ dendanY'a berapa pak ?

PEMERDn'AI\ ( PRQf, 'OR. M. DilWATI H!i1\IONO, Slj}a

kalau mengkuti pasal.38 ya 1 tahun sama 10.000.000, ini alternatif. Terima 'kasih pak.

KETUA ·RA.PAI ( Ig-N. IsrIANTO 'SUIJAfiQONQ)1

Terima ka(l!h. Dari fraksi ABRI Jjlasih .ad.a ? Silahkan

ANooarA F. ABBI ( WJ3AQX01 Sf! )a .

Terima kasih atas pereyataan Pemerintah, namun dalam ha1 ini juea fraksi

ABRI mauih ingin meneingatkan, bahwa didalam pembahasan pasal 35," didalam·pen­jelasan eyat (2) in1 mengacu kepada peraturan perund.ang.:.i.mdan~an yan_g lain, -

antara lain juga DlenlJ'.)nai l:f.ngkungan hid.up, didalmn Undang-undang mn~nai

lingkungan hid.up W ,juga ancaman p:tdana 'ku:r:cna lcelalaian, ad.alah eltematif

kaoul.at.U"1 dan a.tau. Jadi supara slngk:rcJn sa,-a m kira mungkin masih perlu d.1-

pertimbangkan, pukan hanya eeaedar alternetit~ ~ juga alternatif kaaulutif ,­

yaitu km:tmam·cla.etait·denda., Saya k.i.ra demildan terima kasib.

KETU A RAPA! ! :Tgl.!-I..i?.'JlAJ!tQ..§:J..W.~l!Q) 1

Teri.ma kasih. Kami per8.f.lahkan d.ari pihak Pemerintah.

PEMERWAH ( PBOF. D,R. M. DJ11XATI HWQ!i,0-iSH)!

Terima kasill. Kami m.asih in&f.n berpengang kepa.da altemati.f'. Pertama ,-.~ . ~ .. .

oleh kaJ:ena ini kelalaian. dan yang kedua, baranglceli kita tidak terlalu ae-

perti ta111an hlbur$1., tainan Nkreas1, !tu barangkall tidak terlalu ban.yak ter­

kaiUl¥a Undang-undang lain. De~an pak.

K;ETUJa RAfAT ( mJz JWXAm:O SJwmiOlP­Terima kasih. Dari fralcs:L PDI.

~qggtA ?rPPilDJUPBI• §Bl 1

Teriaa kasih. Dari fraks.i PDI kembali kepad.a masalah D~, sejak semula

kt.ta setuju kalau· Pemerintllh maksudnya d.em.ikian, kC"ena sud.ah t.f.dalc bisa me­

neriaa alternatu; dari :f'raksi PD! tidalc ad.a persoalan. Demikian

KEWA BAPAt t IGN. ;tsr;i;wo 31~0)1 Terima leas.th. Dari F.KP.

ANQ9CTXA F •.Kf .C Q3DI!k WIEla SH)1

.Ter.ima kasih. Dari F.KPpe~ lcami ucapkan terima kasih kepada Pemerin -

tab yang lcirany'a pasaJ. beri.kuteya · juga ditambah. denda ya pale. lian)"a masalahnya

selqarang altemat.f.:t atau komulatif. J adi W lceaemuaeya tergantung kepada rasa

kltadilan saja sebenarnya, kalau mau dilihat rasa kead.Uan. Jadi kalau memang

km ulatit yaa oukup berat, dia sud.eh d!kurung kemudian ditaml)ah dend.a lag!, itu

d.ilihat •••••

- 58 -

dJ.lJJMrt kelaJa:l1m1a 1tu aebena~ 18 memang lalai tidak disengaja, dengan demi -

kian rasa kead.ilan1l1& .1 tupun berbun71 'bahwa terlalu beaat barangkal.i kalau itu -

kcmulatit. Han¥a masa~a dengan 10.000.000 itu apakah... W kalau mau kita

kemball, apakab itu aeimbang dengan 1 tahun kurungan, dillhat d.a1:1 seg1 budaya

tentu tidak b:LSf d.iukur. Oleh sebab itu k-1 rasa melDSllg rasa kead.Uan ldta ya

cukup bl.au itu · altemat.U saja. ·rerima kasih 5,aulara Pimpinan. . .

~A RAP£ ( ICj!. W:I,WTO SUWpi>!{O)a

Terima .lcas:ih. Dari F.PP ·silahkan • ...

A!GOO!'A F.PP, ( DRS~ H .HUSNI TiWftm! }! Terima · lcas:Lh. Saya kira denSan ~a perubahan pemikiran dari Pemerintah, bahwa

diperlukan adanya alternati!' · dari huklwlan kurul\8an yang diberikan, maka sud.ah barang

tentu mW'lgk.tn ~bih sempurna, jadi kita terima dengan alternat11". Demikian.

JEUA JW'Ai ( IQN• ISJ:IM!O S.!WARCONO lt Teri.ma kasih~/ k&mi persilahkan bpad.a F.ABRI.

ANQ®TA F.J8RI C ~o, salt .. Terima lcasih. · Jad.i 1A&lihat perke~bangal) pembahasan pasal YT 1n1 yang telah ber-

lc8mbang begitu mendaleru. Fraksi-trakai maupun Pemerintah telah menyepalcati 1*iwa an­

caman pid.arla ii'11 cukup alternatif saja, te~e dalam hal ini F • .A.BRI Udale bisa ber­

jalan aendiri. . Dal.an ha1 .f.ni kani menguoapkan teriaa kasih kepada Pemerintah yag te­

lah mau uenampuns saran pendapat. F.A'BRI faitu dang.in ad.&n¥a alternatif, maka F.ABRI jdga,1bisa menerima kalau aneaman ·pidana pada pasal 37 adalah alternati.f, yaitu k'UrUJ'lg-

an selaaa t\ tahun ·atau den«a setinggi-t.f.nggi Rp. 10.ooojipooo~- terima kasih~

l\EIUA RAPAI ( IgH. rISTWto w~oli . . Ter.f.makaSih; kami 'ldra tidal' ad.a yang mempersoalbn J.aSi. Aican kerni bacakan po-

sal '?>7 a barang s!apa karena ·· kal~a merusak atau mengokibatkan terganggu.eya ~­

seillbansan &tau mengaki'batlcan sanssu.an terhadap kelm'lcaran lcegf.atan yang oonjad.1 ob-

. ,_k dan daya tar.Uc wisata,dalam .viaata budqa,clipidana dengan pl.dan 1curungan paling -

1-.1 ( &«tu) t.hun atau denda set.inggi-~ RP. 10.000~~;-( sepuluh juta ru-piah }. .

Penj.lasan pasal 37; cukup .jela~· Apekah in.i d.D:Pat diaepakat:t ?

( r~ me~tujui ) I

Terima kQS.f.h. JC.:tta len~ut Jeeped.a ~elJ9 RUU lama men~adi palal 3e~ lcarn.i persilah -kan kala\.i. ads tabahan dari pi.hak Pemcrintah.

" .

~~.Rtm:.AH { fROF, DR. M, DJt:!XATI HARIQJO, SHh Terima kasjJ:i ~ P.impinan yang kami hormati. Pada pasal 39 RUU yang menjadi

pasel · 38 baru; t:l.dak ada tambahan, hanya ada pe~bahan nomor pasal, ·- '

Selengkapnya~ •••••

- 59 -

Selengk.aP'll'a ber~ sebagsi berilcut; 1 ... »arans ld.fJi)a karena kelalaiancya melanggat ·

ketentuan pasal 1ang te~ulis 24 diganti 12, dan pasal 36 diganti 3.5, dipidana

dengan pidana kuru.ngen paliDg lama 1 ( satu) tahun atau denda setinggi.;.tingginya -

Rp. 10~000~QOO ( sejuluh ju:ta rupieb. ). Demikian Saudara Ketua.

IE'lllA RAPA~ ( ml•- _J§I:TJ,E'O f!liAR@NO )p

TerW kas1h lcapada femerintah. Dari frlksi-fraksi ada yang ingf.n meeyata­k.- Pend.a~; 13a1k kami ~an; pasal 38 1 ·

'.

Barang siapa . . . . . . . . . . . .

f

f f ,, i E r, I.•

..

- 62 -

ditampung dalam Bab tersendiri misalnya Bab tentang lain-lain, barang kali masalah

ini bisa kita dekati sebagaiman tadi telah dikemukakan contah-contoh pokok permas~

lahannya sebagai.berikut, kita menyadari bahwa sadar wisata itu kemudian dituangkan

didalam produk hukum yang disebut Inpres No. 3 th 1989 yang antara lain berisi Sap­

ta Pesona, Sapta adalah tujub, Pesona artinya mengagumkan. Jadi kalau 7 hal ini ki

ta penuhi maka akan mengagumkan artinya mengagumkan bagi perkembangan pariwisata

Indonesia dan juga dalam kontek Pembangunan strategisnya akan mempengaruhi 2 hal

yaitu ingin dicapai ialah jati· diri bangsa dan yang ke 2 adalah disiplin nasional.

Jadi in·i. tidak hanya untuk kepentingan pariwisata oleh karena i tu maka ijinkanlah

kami dalam hat.ini menyampaikan dahulu apa itu Sapta Pesona walaupun Bapak-bapak

dan Ibu-ibu kami yakin sudah mengetahui. Pertama dimulai dari soal ~ dan tertib

apakah perlu aman dan tertib ini kita atur dalam undang-undang kita ini, masalah

konkritnya ~dalah demikian. Aman itu bagaimanapun juga suatu keadaan yang harus di

ciptakan dan !tu menjadi tanggu.ng jawab dari' satu departemen didalam negara lclta y~

ng diberi tugas p9kok didalam masalah penyelnggaraan aman, itupun sudah ada undang­

undangnya yaitu· undang-undang Hankamneg, didalam pembahasan ini baik fraksi maupun

bapak ketua selalu menyinggung demikian juga Pemerintah ~gar supaya didalam menuanl?_

produk atau butir-butir per_maslahan kita itu selalu memperhatikan t1tikseng,,gung de­

ngan undang-undang lai.~ ~ nab kalau _ ki ta· masukkan keamanan dalam pengertian fisik

atau jiwa .disini ,barang kali rasanya agak terlalu jauh, karena hal itu sudah menja­

di tanggung jaw~ penuh dari apa yang diberikan tugas dan tanggung jawabnya oleh

undang-undang tentang·Pertahanan Keamanan Negara, selanjutnya kalau sekarang bicara

tentang tertib maka ketertiban itu tentu wujudnya adalah apabila aturan-aturan itu

ditaati yang itu kita semua punya ada tercantum didalam baik hukum perdata maupun

hukum pidana, nah kalau ini keamanan dalam artian ketertiban masyarakat barang kali

itu kita mengacu kepada undang-undang hukum pidana, kalau sekarang kita berbicara

tentang bersin, indah dan sejuk maka indah sejuk ini. tentu adalah lingkungan kare-.... . na itu sudah ada µndang-undang tentang lingkungan hidup, nah kita pe~lu juga meng -

honnati juga ini dan telah kita lakukan· itu sejak awal. Kemudian masalah ramah,ini

adalah masal~h budaya ·barigsa, mas.alah budaya ·bangsa tentu porsi yang utamanya tidak

pada Departemen parpostel tetapi ada pada Departemen P dan K. · Terakhir mungkin ma­

sal.ah kenangan, kenangan ini kita s~dah mencantumkan ketika kita me.ngatur tentang

pusat-pusat industridanker.ajinan, selanjutnya ada masih satu aspek dari keamanan

yang dikemukakan tadi yaitu masalah kese;amatan .wisatawan, apakah tidak mungkin di­

ujudkan covernya: dalam ujud asuranst, kalau asuransi !d~a atur disini rasanya juga . . . kurang tepat karena asuransi itu sudah ada ketentuan sendiri, bahkan itu sudah in­

ternasional sifatnya dan kalau kita lihat siapa yang diasuransikan, yang diasuransi .·' . -

kan adalah )o/isat~wan. Maka wisatawan harus kita lihat dalam kontek keseluruhan ke-

pariwisataa~ merupakan salah satu saja dari komponen keseluruhan pariwisata.

Oleh karena·itu berdasarkan.pertimbangan-pertimbangan demikian rasanya masalah asu­

ransi ~alaupun·menyangkut keamanan, keselamatan. barang kali lebih tepat kita sing -

gung serba sedikit

begitu/ .•.•••

- 63 -

begitu juga yang terkait asuransi dengan bank tadi dan kalau bicara tentang sing. ~

gungannya sebenarnya telah kita singgung pada saat kita membicarakan Pasal 18, sudah

kita putusk~ disana pengusahaan obyek dan daya tarik wisata yang berintikan kegia -

tan memerlukan pengamanan terhadap keselamatan wisatawa9, jadi sudah ada karena itu , I

mungkin yang diperlukan nanti adalah pering~at perundang- undangan yang lebih rendah

dari ini yang menjabarkan masalah itu, mungkin dalam PP atau dalam produk yang le -

lain. dari itu , untuk itu maka bapak pimpinan menurut hemat pemerintah idea itu sen­

diri kita setuju dan idea itu telah ditampung didalam salah satu Pasal 21 yang perlu

diperhatikan nanti barang kali penjabarannya. Pindahan dari Pasal 15 RUU.

Dengan demikiah Bapak Pimpinan Pemerintab berpendapat bahwa bab baru tentang lain -

lain ini materinya telah ditampung dalam pasal-pasal yang ada didalam rancangan yang

sudah kita sepakati,terima kasih.

KETUA RAPAT ( ISTIANTO SUWARGONO ):

Terima kasih kepada Pemerintah yang telah memberikan penjelasan, saya ke~balikan ke­

pada yang mengajukan FKP untuk bisa menanggapi apa penjelasan Pemerintah, kami persl

lahkan Pak.

ANGGOTA/FKP ( ABDUL LATIEF, SH): . .

Terima kasih Saudara pimpinan dan terima kas~h juga kami sampaikan kepada Pemerintah

yang telah menjelaskan sesuai dengan apa yang telah kami usulkan, Pemerintah tadi

juga sudah menanggapi ~atu-persatu yaitu menyangkut masalah keamanan dan ketertiban

juga menyangkut barang kali masalah kebersihan dan kesehatan tadi sudah disinggung -' tetapi sebenar~ya yang kami maksud disini bukanlah menyinggung atau mengatur materi

yang menyangkut masalah keamanan.karena itu kami sadar sekali bahwa sudah ada yang

mengaturnya. Tetapi ketentuan ini sebenarnya sekaligus kita ingin menunjuk, mengi -

ngatkan bahwa untuk mengembangkan dan meningkatk~n kepariwisataan di Indonesia ini

perlu masalah keamanan dan ketertiban. Jadi kita menunjuk k.1 ta tidak mengatur mate­

rinya tetapi hanya sekedar menunju~ bahwa diperlukan masalah keamanan dan ketertiban

diperlukan masalah kebersihan.dan kesehatan, .itu diperlukan kesemuanya dan selanjut­

nya kami tadi menyebut juga diperlukan suatu ketentuan asuransi, asuransi jug~ sudah

ada undang-undang yang mengatur masalah asuransi, kamisadar sekali tetapi kita mengi . . -ngatkan mengkaitkan bahwa undang-undang ini atau ketentuan dalam kepariwisataan ini

kita mengingatkan mengkaitkan dengan itu, dengan ketentuan yang sudah ada. Selanjut . -nya barang kal1 kami jue;a bisa menange;api apa yans dikemukakan oleh Pemer1ntah me nyangkut pasal 21, ini benar kami lihat bahwa pasal 21 itu waktu kita membicarakan

pengusahaan .obye.k dan daya tarik wisata, sepenqhnya pengusahaan obyek dan daya tarik

wisata yang berintikan kegiatan ini memerlukan pengamanan :terhadap keselamatan wi­

satawan, kelestarian dan mutu lingkungan. Tetapi yang kita maksud disini adalah se­

cara keseluruhannya seni.uci kegiatan kepariwisataan ini tennasuk sarana pariwisata, . . . . . .

termasuk usaha jasa pariwisata jadi bukan hanya salah satu usaha dalam kepariwisata-

an ini, inilah tanggapan kami trhadap apa yC1,ng d.ikemukakan oleh Pemerintah namun de­

mikian. kami juga dalam kesempatan ini barang kali ingin mendengarkan '

pendapat/ •••••

...

.. ·'

- 64 -

pendapat atau pandangan dari pada rekan-rekan fraksi-fraksi didalam Panja ini, kami

rasa cukup sekian saudara ·Pimpinan dan kami ucapkan terima kasih.

KETUA RAPAT. (ISTIANTO SUWARGONO ):

Terima kasih kepada FKP, ada keinginan dari FKP untuk teman-teman yang lain juga me!E_

berikan pandangan dan kami justru bertanya mengapa kok tidak mencantumkan ketentuan

lain ini, mungkin ada latar belakang masing-masing yang tidak sama dengan Pemerintah

kami persilahkan dari FABRI.

ANGGOTA/ ABRI (.SAHUNTUNG SASTROHAMIDJOJO):

Saudara Pimpinan dan saudara-saudara sekalian, ini ada pertanyaan mengapa FABRI ti -

~, dak ~encantumkan ? Jadi maksudnya demikian mengapa kita tidak mencantumkan ketentu-·."r

an lain lain karena kita menganggap bahwa apa yang berkaitan dengan masalah kepariwJ:_

sataan yang kita rasakan perlu dicantumkan dalam undang-Undang ini sudah cukup rnenca

kup semuanya sepanjang ini adal~h berkaitan langsung dengankepariwisataan.

Apalagi setela.h mendengar penjelasan dari Pemerintah mengenai Sapta Pesona dan lain­

lain ini saya kira ada atau tidak pariwisata ini keamanan mesti ada, ·mesti ada keber

sihan, mesti ada kesehatan,', sanitasi,. disiplin mesti ada saya kira tidak perlu disi­

ni tempatnya. jadi cuktip barang kali" penjelaslitn umum rnungkin kn.lau ada suatu bahwa

ini syaratnya ada begini-begini. Tetapi tidak perlu lalu ada peraturan Pemerintah

yang khusus karena ini ada amanatnya Pak paling bawah itu, kalau tidak salah dengan

peraturan perundang-.undangan saya kira perundang- undangan juga sudah banyak diatur

oleh Pemerintah, jadi intinya adalah mengapa kita tidak memasukan kita memandang

rumusan pada undang- undang ini sebenarnya dari segi untuk pengeturan kepariwisataan

ini cukup, yang lain-lain sudah didukung cross sektoral ataupun perundang-undangan

yang sudah ada, saya kira cukup sekian terima kasih.

KETUA RAPAT/ •••.

-64a -

KETTJA RAPAT ( IGN. ISTIANTO SUWARGON.Q2 :

Terima kasih FABRI. Kami persilahka.n kepada FPP.

ANGGOTA/FPP (.MUHAMMAD BUANG, SE;2 : Terima. kasih Pak Ketua. Me~a.ng dari FP? tidak mencantumkan DIH dalam ke­

tentua.n dan lain-lain. Karena .pertama

Karena pertama; kami waktu menerima RUU itu kami ooba. pelajari nampaknya ada

yang tercantum da.lam buku hijaumemang dira.sa keku.rangan ka..rena itu kita membuat

DIM tetapi sepanjang menyangkut apa yang diusulka.n FKP kami melihat itu sudah

ditanga.ni oleh peraturan perunda.ng-ynda.nean tersendiri da.n ba.rangjali alasan

kami ya;ng paling kUat seka.xang setelah kita menyetujui bebe.rapa pasal terdahulu

barangkali a.pa yang diinginkan 0 leh FKP ini ini materinya, substansinya bida d~

masu.Jr..an pad.a. BAB VI dibawah Pembinaa.'1 Pasal 31.

Disitu disebutka.n a.yat (1) Pemerintah melak.sanaan pembinaan kepariwisataan dalam

bentuk pengaturan, pemberian bimbinga.'1 dan pengawasa.n terhadap penyelengga.raan

kepariwisataa.n.

Ayat (2) Pelaksa.naa.n pembinaa.n sebagaimana dimaksud. dalam ayat (1) diatur lebih

lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Ini baran~ali ma.teri.nya bl.Sa diambil a.tau bisa ditu.angkan disini sehingga nanti

Pemerintah pad.a waktu menyusun Peraturan Pemerintah baranekali dan seya sangat

sctuju kalau Pemerintah memperhatikan bal ini dalam :penyusunan Peraturan Pernerin­

tah dari Pasal ~1 nan.ti.

Terirna kasih mudah-mudaha.n Pak Latief bisa menerirna.

KETUA RAPAT ( IGN. ISTIAN'l10 . SUWAROONO) :

Terima kasih, kami persilahkan FPDI.

f:NGGOTA/FPDI (DJUPRia SH) :

Saudara Pimpinan dan Sidang yang terhormat. :Ket'l?'ntu.a.n lain-lain ini me­

nurut pedoma.n tehinik pembuatan undang-undang yang dikelu.arkan ol?h Departemen

Keha.kiman disana memang tidak ada tapi didala.m beberapa unda.ng-undang pernah ter­

jadi diperluka.n. Hal itu bisa terjadi a:pabila. seluruhnya materi itu tidak bisa

d1tampung. Menurut atau ditinjau dari segi materinya menurut FPDI apa yang di­

inginkan oleh rekan FKP ini sudah tertampung didalam persoalan bebera:pa pasal

yang ada karena kadang>-kadang yang bersifat tebnis sehingga tidak perlu diatur

secara tersendiri di da.lam perundang-undangan dan kala.u toh terpaksa harus ada

itu mascilah sistimatiknya tidak ditempatkan disini, jadi sebelum Ketentuan Pi­

da.na. Tapi saya kira da.ri segi meteri itu sendiri.sudah bisa ditampung artinya

tidak usah diadakan aturan tersendiri. Sehingza oingkatnya FPDI sepa.kat a.pa yang

disempaikan oleh Pemerintah dan rekan-rekan Fraksi lain a.tu.ran lain-lain itu ki­

ta. diperlukan dalam unda.ng-unda.rig yang mengatu:r kepa.:riwisataan.

Demikian Sa.udara Pimpinan terima lr....asih.

lCE'l'UA RAPAT ••••••••••••

- 65 -

1KETUA RAPAT (IGN. ISTIANTO SUW.ARGONO)

Teri.ma .kaaih ,PM.a FPDI. Kami persilahkan pad.a piha.k Pemerintah.

PE!1E1RINTAH (PROF. DR. M. DIMYATI HARTONO, SH) :

Sa\)l'a kira Bapak Pimpinan yang saya hormati serta :Bapa.k sekalian. Dari

Pemerinta.h sudah jelas daripada nanti yublen tapi pa:nja.ng.

Terima. ka.sih Pak.

KETUA RAPAT (IGN, ISTIANTO SUWARGONO) : Kami peraila.hkan dari FKP.

ANGGOTA{FKP (ABDUL LATIEF. SH} : Ta.rima ka.sih Sauda.ra Pimpinan dan terima kasih pula kami sam:paikan. kepa.­

da. Fra.ksi-fraksi yang telah menanggapi gagasan atau usul dari FKP khuauanya

mengenai ketentuan lain-lain.

Kami mema.ng memperhatika.n usul atau pendapat yang dikemuka.kan di dala.m PANJA

ini memang mempunyai la.tar belakang yang berbeda.-beda kalau bisa kami tanggapi

ad.a. yang ada. ~yang aebena.:r:nya menerima materi yang kami usulkan tetapi :penem -

patannya dimana. Jad.i memang ad.a yang menya.da.ri ha.hwa beberapa materi yang me­

mang belum tertampung didalam ketentua.n ini. Oleh sebab itu itu na.nti bisa di­

ta.mpung di dalam ketentuan-ketentuan lain, tadi FPP menga.ta.kan di Pembina.an ha . . -

nya ini juga barangkali bisa merupa.ka.n suatu oatatan dan perhatian kita bersa.-

ma.

Kemudian dari FPDI .juga mengata.kan bahwa ketentuan lain-lain ini mema.ng

mungkin :petunjuk atau tehnis perundan,g..undangan itu tidak diketemuka.n tetapi

juga tidak melarang bahkan ada. sebenarnya di dalam ketentuan perundang-undan~

a.n itu ketentua.n yang lain-lain sepanjang ketentuan itu belum diatur dalam

pasal-pasal sebelumnya. Jadi inipun sebenarnya mcrupal:-..an pemikiran kami :pada

awalnya dan timbulah a.tau tumbuhlah'ketentuan lain-lain ini.

Pertimbang,an ini semua.nya barangkali merupa.kan masuka.n ba.gi kita terma.suk Pe­

merintah ka.rena. Pemerintahpun pada pri."lsipnya menyangkut masalah Sada.r Wisata. \

dengan Sapta. Pesona ini mema.ng sangat penting da.n sependapat agar masalah Sap-

ta Pesona ini bisa dikembangkan didalam bida.ng ke:pariwisataan.

Kerriudian ka.mi terima kasih pilla sampaikan kepa.da FAJ3RI. Cliina begini kern­

bali lagi kami mengatakan bahwa didalam perunda.ng-undangan ini memang kami

. aadari bahwa itu sudah ad.a peratura.n-peratura.n yang mengatur tetapi tid.ak sa­

la.bnya. kalau memang ad.a suatu ketentua.n di dalam pasal ini mengingatka.n. Itu

aama saja halnya dengan PasaJ. 21, .Pasal 21 ini mema.ng menyangk:ut masalah yang

berintikan kegiatan yang memerlukari pengama.na.n.

Kami ba..ca seka.li lagi : Penguaaha.an obyek dan daya tari.k wisata. yang berinti­

ka.n kegiata.n yang memerlu.kan penga.mana.n.

Tentu pengamanan ini ditunjuk kepada. undang-undang yang menyangku.t masalah pe­

ngamana.n, tapi kita. bioara juga. soal pengamanan yang juga keselamatan wisat~

wan, juga, kita bicara soal kesela.matan wisatawan, kelestarian dan mutu lingkun~

an6 ketertiba.n, ketentraman1 juga. kita bicarakan.

Jadi dongan demikian ••••••••

- 66 -

J a.di dengan demikian ticl&k ada. sal~a d4J,am auatu perundang-undangan apa.­

bila Sita mecyinggung ka.rena. kesemuanya itu menunjang ketentuan-ketentuan

yang lain-lainnya. Namun · demildan kam1 menyampa.ikan terima ka.sih kepada. FABRI yang sebe -

na.rcya telah menanggapi usul. kami dan a.khirnya kami sebenarnya sependa.pa.t

dengan :rekan..rekan dan Pe.merintah-pun kami ha.ra.pkan agar supa.ya. ma.teri yang

kami usulka.n ini hendaknya. dapat dit~g di dalam ketentua.n-ketentua.n itu

tadi mengenai Pembiila.an Pa.sal 31. Itu mungkin nanti di dalam Peratu.ra.n Pe~­

rintah bisa dicantumkan ka:rena apa ? Sadar Wiaata dengan Sapta Pesonanya au­

dah di daJ.am INPRF..S. Sebenarnya. ·karena ini sud.ah Instruksi Presiden, m.aka ka.­

mi :lngin aPa. sala.hnya. kalau kita itu angkat mertjadi dalam bentuk tmdang -

· undang. Nalillm demikian kembali lagi ka.mi melihat di dala.m PANJA ini reka.n -

rekan telah dapat menanggapi dan b18a disalurka.n. Sekali lagi kami Uoapkan

~ terima kaaih kepada Pemerintah kami harapkan a&ar materi .i,ni bisa ditampung.

Sekian dan teri:ma. kasih Saud;am Pimp.inan.

KETUA RAPAT (IGN, ISTIANTO SUWAROONO) : Kami ke,mbalikan kepada piha.k Pemerintah, muda.h-mudahan disepa.ka.ti.

. .

PEMERINTAH ••••••••

- 67 - I

PEMEHINTAII l PnOF. DH. M. DIMYi\TI IIAH'I'ONO' sn )

Tiup_uk Pitnpinun yun{~ kami hormati, bupttk-hapuk dan il>u ;:;u­

kul:iun yune kumi horrnati. Punwrintah da1,ut muneurti dan akan

nu.:impurhutikan hul i tu llan motn<.Ln{; i tu sULl:..Lh tercantum patla Pu -

sul 21 yune untura luin kulimat yant; tcrukhir, l.liatur lch:!.h

lanjut dcngun Puruturun Pomurintah. :Jayu kira llumikian, tori -

mu ku:::iih.

KETU1\ nAPAT ( IGN. ISTIANTO SUW AHGONO )

Suud<.Lru-suuduru sckaliun., lluneun llomikian tuntasluh su -

tu huh, Jd.tu lanjutJ.:an padu huh l>urikutnyu ]}uh Porul:i.hun.

Dari Irub Porulihun :i.ni kuluu t;hluk sa.luh udu. duu Frak.s:l ~y<tnt..:­

mon~usulkan l.luri. Fraki:;:i. PDI dun FKP n:..1.mun dumiki:..rn tich.tk hur­

urti F.PP dan F. ADlH tiduk turlihat. J.::anli porsilaltkan lune·

sune suju kcpadu Fruksi PDI unt;uk l)isa mvnjolaskan.

ANGGOTA, F .PDI ( DJUPIU, SH )

Torimu kusih suullaru Pimtdnu.n dun Sidunc Punju y:..tnc k:..i -

mi horma ti. Moncuwuli usulan · F. PDI solu .. teuinwn<.1. tcrcantum da.larn

DIM Pt\sul l.i2: uum l~J ktuni inisin munue:..t::d...:an komhu.li pornyt1.tu;;~n

Llari Fraksi PD! yun{S pornuh diuutmak:..1.n di dal:..rn1 Pansu;:; butapu

pontinenyu pcruturan perulihun di dulam sutu Undtrng-undane.

Duhkun mc.H1ur·1,1t tH.1ntl:.1vut l•'uraksi PDI itu 111utlak vor1u. Aclapun

alasun-ulu:sunnya rumusun usulan sohat;:..uLmunu tcrcantum uulum u­

su.hrn PIM itu :soh<Jlumnya c..lil.lahului l.luni_:;:..tn sutu penclitiu.n ::;uni.::

(;uh pun ponclitiun itu ::;ucuru. is»tlorhunu. Fraksi PDT mulJh:.it

bahwa sotoltth munl'·u.clukun punol i. t LLn c..l;.1ri ::;okiu.n hanyuk Unclunt~-•• :. ' J • '

undone su juk luhir, ::.c juk Prmklum:..1.::d hineau sckaruna :i.ni ki b1

monC'ttmhil satu rei'crun::d. ::;opuluh Un<ll':..tnt,;-undtir1c. Kita mulihut

dnri su.Jut h:..lik ::;istim:..~tika m::.rnpun sub.-:>t<.1nsi llar:i pada peratu..!.:

an itu sundiri. Dar:i. sudut s:i.stirnutika 1.:ita n1ol:ihu.t ku::;in1pu.lan

dari punc lit iun i tu b:..\lrnu udu ti ea surttn[Sk ui yune pas ti udu dj_

dulan · suu tu Und:..rne-un<Iane yui tu purtamu kotcntuan qmum koduu

kutontuun vurulihun dun kcti[Su kutuntuun 11unutup. nuhkun pida­

nu itu udtL. Itur11pa.':>~i uc..l:..i di c..l<.ilum Und<.t"nc-und.:rna. ·1\umudiun pu­

sul•11ti1;nil lain u.ttm l>ub-h::ih lnin itu d:lutur yun1.~ 111onytrn1:kut

11H.ituri ytwe di-.Ltur <ltil:..unUn,ltrne-un~lnne :ttu. Puclu clasarnyu ketun­

tuan poral:i.hun ini <li tinj<.iu cl:..iri suuut sul>stunsi ini nwru1iakun

s tu .tcmpu~ yants hist\ mun:..ur1pune- prohl0matik apa yanc ukun turj2

l.li ::;utolah UndtLne.-unl.larrre: ini dl.sahkan. Purt:..unu schucai contolt . . '

l>ucuim.:inu nusih IJUrutu.r.an pcrundanean )··unL.:- :..ulu.. Yan(; w.la su.luma ... ini sojak Proklm11ai:.i, k:ornu<.l~un h: .. t{;aim:..tna luml>uea-luml>uga termasu1..:

ohyuk wisuta YUO{J ..:;uc..luh di ti..~tupkun 01.c.:11 Pcnwrintuh. Itu :..td:.11.ah

·~utu kupastian yanc tiduk duneun sumdirinya lulu rnenyusuttikun,

ti.duk~ •••••

---------·----- -

- 68 - '

t illuk, ho:.iruu uuu: kot.untw:.tn securu tu~as Lliu tur di clalam pcro,­

turun pu:ruli.hun i ni. Iburut uturun purul ihan ini aLlaluh ji wu-

nyu. Kuluu i.ni titlak uda i.tu lw;rarti c•1call. Satu contoh saju I

Undun(s-undune N:o. 7 Tuhun 1989 'tuntant~ Porud ilan A(_!'trnw. i tu d,i

u tur Llulurn hab tursumliri, Dab VII Pttsul 106. Und<..rn[5-Ur1Llani:;

No. :? ·Tuhun 1989 tuntan{,!' Sistim Ponllitliknn Nasional, ini di.a -

tur dulum hah turs··ndiri, Dub XIX Pu~.H.tl 57. Untluni:;-undanc-.1: '

N.o. 1* :..ihun 82 tuntun{5 Kctuntuan Pokol; Lin[5kune;an IIidup i tu

<liutur'~ulam Dub VIII Pusul 23. Un<lnne-un<lane No. 5 Tahun 72

tuntune Pumorimtuhan <li Duur~t itu ~fuutur Julum Dab VII Pa­

sal 51. Dun duri 1 ima Unt.lnn{S-unclan{.!' y:.1 n1:· trn.l i suya si nel.'1.mc,·

i tu ::;umuanyu diatur 1..lulum hub. torsuncliri. Masuluh-masaluh yants

adu i tu julus huhwu y::.ine harus diporsoalkun sol<uru.n[_: yune hui­

ruu <.littlmJ>une di <.tu.lam 1>oruturun purulihun ini hueaimunu nasil>

puruturun pulaksunu<.Ul yune tl<.lu. Turluv::.it.:> uuri pudu Un<.l<.in(.!'-Un~

uune in i buru u tau l.umu :l tu 111pera turtlrJ purlalihun pu::; ti uuu..

Su bu tulnyu u11u Y'-l;O{.!' dimuksul.l perLt tural; pui'al ihun dulu111 Undang­

unt.lunts 1ni fflll,n(;:..uuhil Ji~uTrnu duri kutuntlilan Paso.I ~ Un<..lttn{S­

un<..1.urla Dq.s;:.\r l 9'i 5, i tu dusu.rnyu ut\ri s~111a. Du rliicaru. soul per~

turLin pu_rundune-undan{~:..tn seluma bulum ucla yanl5 l>aru tutap hur­

ltlku, :-sumpui i:;ukar::.we ini mt\sih l>urlaku. \h\ktunytl vunjunc- suJ....:1

li. A turan po·rulihan i tu uclu 1..luu kumunt;kinun, kcmunekinan he ret

luku sumenturu, kumtln{.!'kinun bcrlu.ku untuk scturusnyu. Su.mpai

pa<lu masu; uh-mus<..\lah yane l.lipursou.lkan .di ::d ni ld sa tortu1111iu n{.!'.

Suhint.!'C'U kusimpulannyu F'raksi PDI rnunc·~tn{.!'{.!'Up J.;utontuan Perali.!l

an.}.ni uda.}.ah punt:lne Lian sun{Sut 1~unt;inls untuk dicantumkan.

Rumusun yan£S turkundunG du.lam Pu;:;Ll.l l1.;2 dun l1J DIM F'ruksi l)IH

ini. sumatu-ma tu untuk mon::.un1iun{; ma::>al:..ih-mtlsalah yttnG' timbul

kulu11. runcune:.Ln Unllant;-undants ini Lli::;. hkt1n sol>u{Sai Unduna-un­

dane, su.tu· mont;.cnui · kutuntuan yun{.~ llllll1{Sunui i;uruturun porundan~

undan{Sttn yan{S uda y:tnt; mo.nyunekut ku puri \> i su tuun, l aJ.u kedua ' ' lonihaea-lcmhttc«.t atau l>allun-hutl·,n yun[; swluh di.tctapkan o1uh

Pomcrin tuh somH.ri. Itu torsuhur cli Lla.l u111 pol haeui l'ura tu run

jueu.· Ol>yok.-obyck \visuta. komuLliL.Ul luml>a.eu lain yanu perm.th di

sineeunt.!' udu Dupurnas Llun ~uliut.~uinyu itii l>uetdmttnL.t nasihnya,

scmu::.rnyu h:H'u.-:; ditu{_!'U::;kan 1.lalam kotontu:·1n purulihan in:i..

Schab kuluu tidak, tichtk l>J. sa ki tL.\ menyesuuiknn dune·an Und:inc­

unuo.nt.!' yun{S haru l.luogan semLlirinyu otomt~tis tiduk hisa,harus

udt\ ~atu kutu.ntuun khususQ Domikian suucluru Pimpinan s0ln1etli

· tumbuha.n pen ju lusu.n kumi dam turi1n;..t ktt.sih u tus porha tiannya.

KETUA RAPAT ( IGN. ISTIANTO · SU\l'~\RGONO ')

Teri.mu kasih. Kupul.la F.KP kw11i lHJr~iJ.ahknn.

~\NGGO'rA, F.KP ( ,\DDUL LATTEF, srr )

Torima kusih sutH.lara impi11un. Ket:untw:1n porulihun :in:i

" Llilihut ••••••

- 69 -

u il iha t (h.tri suc-i porundune-undttnC'tLn ;:;ubunttrnyt\ f'une~s inytt

untuk mon jueu koko::sonean hukum. I tu :>ohunurnyu yn nr.~ uturna

sck.uli f'un~::>inyu untuk munjueu kukoson1~tlll huku111. Kalau k.!,

ta l>ic:.ira soul hukum utau porun1..lun(_!'-t1nlL .. tneun sohunurnyu S.£

larnu k1..1puriwisutaan ini. lwrkom1>~1nlS (Lt In<loncsiu sudah l>unyuk

· kotontuan lH.~run<.lune-undunl'.;t\rl yanl!' dtkuluurkan, apalui.h kctun­

tuan porundune-un1..luneun yune monyune·ku.t- musu 1 ah lon1haea, up.£!

'kah kotontuan purund::tn{~-un<laneun y:1n[; nwnyunekut ma:::;alah ob­

'yok U:un <luyu turik wLsata, itu somutinyu wJu kub:ntuan vcrun­

llane•unduneannyu. OJ.ch schuh itu 81..Hnonturu kotuntuan porali]!

an ini momhcrikun kosompu tun aaur supttya janaun ;.ttla ko:f'ucum­

un, janeun t\uu stul~nusi. I tllluh f'unesi utamunyu, oloh so bah

i tu kt\mi mon(.!lJSUlkan <lunaun kotontuun porulihun ini momunr;

suneat pontine sopanjant.r kotontut\n-kotontuun sobolumnya. ti­

c.la.k bortontuneun c.lonea.n Um.la.ne-unc.lune yune tliutur ini.

Sopu~june tic.lak botontunea.n, soc.lunekan poraturun-poruturun u

puluai :Poru turan Pomurintt\h <l::.tn scbaeuinyu i tu lama akun ui­buu t. Apakuh sohulum u..c.lu Poruturun Pomurintuh doneun svndiri

nya ··kutontuun-kctontuan yunt.!' borluku yun(!' lwrhontilk porun

clu·na-unut\neun i tu 1..lonl!'un senllirinyu dinyutukan hatul, in:i.

subunurnyu yt\rle. ti<lak ki tu ir1einkun. Suyu rusu punjolasan ua ri rokun kumi Fruksi Pttrtui JJomokra::;i Indomo::;ia tudi ::;udttlt

cukup jclus huhkan sayu rustl Pornerint:.1J1 juea cukup nwneuta­

hui dun monllu.lumi. Sur11a suju di Llalam Und:.ine-und;1nl5 Dasar

19115 i tu Portl tu run Porul ihun cluu rummvi i tu cJurnik ian ju ca

1>.ynyi nyu • Su juk k i ta mcrcluku i tu· l>ei um ten tu soluruhnya hi ::;a

dia tur dont.!a n pura tu un-puru tu ran y·an,~: udu. 01 ch suh;..1.l> i tu wu

luu pun puraturan itu yane .Jihw.it oluh Duland:.l, tctup .suj.:.t l.;i

tu puktli h:.lhkun sumpui sckurune ini uuruturun ynne dihuat o­

lch Dulun<lu. yunu muny:.tnekut Ki tub UnclantJ-.trndane Iluku111 Purda­

ta y~ne monyunekut unditne-unclune hukum dae-une tlU:n luinnyu lll,9;

sih kitu iwrL,"lrnu.kun, 111:.isih kitu ·v:.1kui. Olol.1 t;uhuh itu kami '

rusu hl:rulustln kuluu me111:.tr1{s kotuntuan .1;uralihan11d.ni t;UrJ(Sut

pcrlu. A1>uluci kuluu kita mun~ineut ruvut Punsus suhulu111nyu

l)apuk Mu turi wqk tu :l tu mun(J{,!'Ulllhurkan hurupa :sehunarnyu ha -

n!sknya1 ke tun tu an purundane-un<lun~i.1n y:.me adu di Du purtu111<: n

Porpost~·l i tu yane udu sukarune ini, u Li:.tkuh i tu horadintuk

Kuputusan.Menturi, upakuh itu Inppus clun J;.tin sohucuinyu,

h:.tnyitk sokul:i. In ilah suhunarriyu ki ta m:.~u mununjuk padtt y;.1ng

· · llunyukmi tu. yune 1..tda di Kantor Du1;urtunwn P~rpostol. S~kiun dan turimu kasih.

KETUA RAPAT ( TGN. ISTI.1\NTO SUlvMWONO_)

Tori mu kus ih ku puda l•' .J\:P. Kami Liu r::i i lahka n ke pt~da Puwc­

ri n t uh <lun 1nttri ki tu dcin{~:.trl ... ·.·111 li1• · i _ • ~r::san a nwn{_!'Lll'LI. Pemc:rintah

tiduk·~····~

.. _ ....... _. ___ ._...._,,..,..,...., .. ~,..--•••""'"•"''•'·n· •~·•·''•'•-~••--'-•• "•' ""

- 70 -

t i<luk monco:.intumkun hal ini. Kami p0r.-:;il:..1.hkan.

PEMERINTAH t Pn OF. nn. M. DIMY,\'tI II \HTGNO' sn )

DtqH.ik Pimpinan yan 1~ karni hormnti dun hu1iak sckalian. Kami

dunisan ponuh pcrlwtiun nwmporhat;iku.n :.tPtt yane dikemuk;:ikan ol uh

Fraksi Partui Dumokrasi TnLloncsiu dan Frttksi Kurya Pemhaneunan

<.Ian saneu t hertcrima k:.i1:;ih hahwu llumiki<.tn liu::;u.r pcrha ti an F'r:.t~

si-Fraks i patl:.t umurnnya d:.tn khusu ~ny;_\ kl;(1u;.t Fraks i in i yaniS 111c­

nyunt_!'kut musttluh Dub Puralihan. Izink<-ihlah kumi monLtn{Sk<.tlJ upa

.Yant: .Llikemuku.k:..m ttldi ~.lone·an rnont:C"olonel.:an pormusaluhnnnyu. tl,il

lam hclaJrupu ponc-eolonean pcrmusa l t.th:..ln. Pundeku tan yant_:- tl i la­

kukun F'ruksi Purtu.i Domokrusi Indonu::;i-.t maupun Fraksi Karya

Poml>ant:unan ~laput kami lihat dalum ti~'tL hentuk pont~ekatan, sa­

tu' adalall iwndckatun histori:s, kcduu. l.lunu;.rn rnulal-atkan ::;tudy

pcrhanc..li ncun, c·ompuru ti f strnly dun yanc ke ieu ventlok;.1. tan dari

soc·i sutis tun si •

. Dorllusurkan atas hul itu .izinkulll;.1h kumi. moncoha mun1lH.:ril\:1n

kun ponjclasan seliac-ui herikut. Suhuah Unclunc-undi.tqe tontu k_i

ta t\kan narn1perhii t ik an l>unyuk uspuk. Sa.l ah sa hi us pcknya i tu

udaluh :'>isti.mutiku por\rndane-undaneun. Di duL.tm ::;istimatik:.1

pr~~undune-undan,;un sohueai prd>duk loG'i::;J a ti.f', muku su(saht vr.'..,'.

l.luk purumlune-un.Junu:.rn mompt.myui purin1sku t tertcn tu. Porineka t

ini yune t~rt 1.nctSi udul uh Unduni_!'-Un<.l:.Lnu Du.sur <.Ji huwah Tup.

MJ'R, di t>uwuhnya Undanc;-undtrnts dun sotorusnya ko buwuh s:..unpui

k<.:puuu lnpros, Kupres, Kuputu::;un Munturi, Kcputu.san Dirjcn

dun Kukunwil uan sutcrusnya .. Prinsi1J yunc torkandunts Ll:l du.L.t111

sotiup pemhuu.tan Unllune-undune borclusarknn struktur yanc· mu­

nyun(:kut t>c.rinck;.tt porundana-untl~.i.n[~un i..tdaluh hu.hwu tiap lfn<.Lrnis­

undane purin{sl..:ttl turtcntu yan1~ dil>uut itu tilluk l>ol:uh liurten­

tan{S<.rn dcnl!tin prinsi1> y<.int: loliih tin.isei. ;\puhilu ULlu pcrine·kat

pur\induni_!'-urH.lan~·un yunc lchih. tinc-ei muka l>orinekut y:.tne1ehih

:t-unt.luh itu otomuti:s n1onjuui tic.bk h<.:i .. l;.tku.

Mcnconai si.stimatika yune- munyanckut struktur harunekali

Undune:-undune yun{s J.unc-k;.tp auuluh lilUIJl'-lnls 111uncthlunC' hal>-bul> y:..tnc

di duJ amnyu udu t>ah hul-hal lain uun ;.ttl hul> l>erulihttn. Tet•.qii

upukuh hul-hu.l lain i tu masih iicrl u ll;.Lla111 ::>u ti. !J Undtina-undanl!'

tur(~untunc uttri suhstunsi y:.ine· lliu tur. Cont oh konkri t ny.u tud i

kita suutih mulihat suhstunsi tuntunfS baL luin turnyuta vcrlu

c..liu tur t utapi puri nt:kutnyu tiduk l.1aru::; pudu Undani_!-undan{S,

hisu <.lulum i>ro<.luk yune lul>ih runduh 1.luri i tu. Oleh ku.ronu i tu

tuui k.i ta soimktt t kuluu hul-hal 1.;.lin i tu sudtth di t:.~mpl:lne sub-

.· s tunsi.nyu, pu luksanuannyu tli::>erahkun b .. •1;ud:y Perno ri ntah.

- 'f:.,.._ -l-u ~ 7J

Suutu. . ... "' ....

- 11 -

Suu tu pro(,.luk yunG" lohih ronuuh di htt1v·~th pur:l naku t Undane-undrrne·.

Olch sch;..dmyu ponth:ku tun i.;ocura :::ii st ima tiku t :i.tlak ::;uli.tlu l.bLu11

::;utia1' Unc.lane--lJndttne i tu mu::; ti ttdtt bttl> tunt:.ni(_s i)uralihun tlan bah

tcntunl!' lain-L . .i.in. It·u tureantunc- :::><.HlH.tta-mata tlari substansinya.

Sclunjutnyu iwndokutun hL;tor:ls )·unc dilakukan oloh Fr:.tkt)i

Purtui Domokru~i InU.onus i\..t su j:\k tu.hun 19115 :::H.unpai sckt1ranlS. Mt.:-

111:.\ne i tu sa tu study. yan1,: munurik, tuta1d mollo.n dipcrha tikan h:.ih-

. w:..i tlari 'tahun i91i5 sumpui 1990 Ropublik Indonusiu ini mun1salu111i

hcrhuc-a.i rnuca111 coruk sistim pumorint\..thun. Wuluu pun tutup dasar­

nyu Punct\tiili:.\ tutttl>i kit<.t mon~alumi :.it.la Dcmokrasi Parlumcntcr

dun kumudiun sojuk 1966 ku bolukunu kitu tcluh supukut dcneun

MPH .kitu inein munoe;..tkkan kuhitlup;.in konsti tusional t.bn ::ii1·.>ti111

yane kitu mantupkun u<lulah Prusi<lun~iil. Oluh kuruna itu kuluu

kf-tu l)anJine prot.luk lucislt\.tir y:.tnL:" ada schulum tuhun 196(> upa­

la{.~i ::H.lhulum tuhun 1959 Jcni,!'ttn su::;utluh 1966 maku rnune<ilami i,c­

ruhuhun, iiurhctluun. Mune·kin di~i tu his a kutwnukun ad.i'..1. Dah I'cr­

ul ihun, atla huh lain, yan1; lain t:ltfo.k ~tt.lu. In i punucka tun dari

sc(;i historis .•

·sukuranc dari sudut sulist1..i,nsi, 1wnt.1uh.u tun d:.tri sudut ~u1J­

s-turisi yan{.!' diu tur t.l::i. dulamnya i tu nu..lny<.1nekut kc 1 cmhaeuun,

yane 1..liutur t.li lltllumnyu itu prod.uk-produk lc{;islatlI' yanc di­

huat yunc- suduha.la, tott\Pi mohon ditH.:rhttt.ikan l>ahwu koscJu -

ruhun pr~uuk yunc adu di kopuriwisutaun porinekut somuanyu t.li l>uwuh Undanc-un~lt.rn~, pal inc tincei i tu In pros, In pres 3/89.

OJ.uh karunu i tu huuirnytl Un<.lunt;-un.June y;.int:h•..tru i tu ti<lak ukun

mc~yun tuh Undune·-un<lunc yunc uiltl. k.arunu mumune lw lum purnuh at.la

Undtrn1~-undane i tu. Duhkan sobuau.i cci>ntoh misulnyu tat.li t.lischut

Umlun{,!'-undan{.!' tontunc- Porauilun Aeumu •

. ,_

:tdohon ~ •••••••••

- 72 -

mohon diperhatil$:an aebel:um adanya Undang Undang Peradila.n Agama. sud.ah ada du­

lu rat" vanjustisi, rat a.gama. segala maoam yang bertingkat ordonanoe, tinga.kt­

nya aama. dengan undang-undang. Olah karena itu perlu a.da Peraturan Peralihan,

juga Pendidikan Nasional. mohon diingat aebelunya itu jama.n Beland.a sud.ah ad.a.

onder wiya ordonance itu peringkatnya juga u;nd~dang. Jadi wajar kalau

perlu ad.a peralihan perundan8"-undangan demikian juga tenta.ng Pemerintahan Dae­

rah _itu sud.ah ad.a bf,!tstuur OrdODanOe ta.pi di bidang kepariwiaataan itu di ja­

man Belanda pun :Beland.a belum mengerti itu' touriaam, kita lebih mengerti.

. x:alau yang paling muta.hir contoh adalah Undang Undang tentang KOJlServasi .. .

Swnber Daya Alam. Itu yang paling akhir produk Dewan Perwakilan Ralcyat bersama

Pemerintah. Didalamoya ituneudah ada ordonanoe tenta.ng binata.ng-binatang liar,

y~ yaoh ol.'donance itu juga sudab ada pad.a tingka.t ordonanee, tapi pariwisata

belum pemah ad.a. Jadi ketika. undang-undang ini nanti Ineya Allah disyahkan /-

disetujui DPR menjadi undang-undang pada ea.at itu seiuruh produk: undans-undang

yang ada da.n kelemba.ga.an yang ad.a itu barus meeyesuaikan denga.n u:ndan~undang­

nya tidak a.kan terjadi kepakuman. Inilah sebabnya, ma.ka Pemerintah tida.k me­

masu.kan Ketentuan l?eraliban di dalam u.ndang-undang dan ini betul-betul produk

paaiqnal yang asing yang ak:a.n ki ta lahirkan.

Saya kira dem.ikian Bapak Pimpinan yang kami hormati. Terima. ka.aih.

KETUA RAPAT ( IGN, ISTIANTO SUWARGONO) : .

Terima kasih kepada. Pem.erintall. Kami pe~Uahkan,.kepada. FPDI.,.

ANOOOTA/FPDI {DJUPRiij SH) : Saudara. Pimpinan yang kami honoati. Pertama..tama. ka.mi ucapkan terima.kaaih

atas penjelasan yang demikian luas dari Pemerinta.h sehingga kami ataa nama.

FPDI mengetahui latar bela.k.ang-kenapa tidalc dioantumk;annya Peraturan Pera1ihan

dalam RUV: ini.

Saudara Pimpinan dan Saudara seka.lian, ta.di aa.ya mengatakan basil peaeli­

tian itu lcurang lebih 50 undang-undang bahka.n sa.ya. bisa mengat~an seluru.h un­

dang-undang yang ada itu teroa.ntum Aturan PeraJ.iban.

Menyinggung maaalah undang•undang yang ba.ru., ta.di .. disinggwig Vnda.ng-Un­

dang tentang Konaevasi Sumber Daya. Alam ~ati dan Eke Si.Btimnya, kami juga.

menyadari ba.hwa ini undang-undang ba.ru, meakipun aebetulnya sud.ah ad.a undang­

unda.ng ta.pi unclang-unda.ng itu tid.a.k menoak:up aeluruh materi yang ada. Jadi Pak

DiJJtY'ati bersama Pemerintah mengata.ka.n ordonaoe perlindungan binatang liar dan

adalagi ordonanoe perburuan di J awa. d.a.n Madura kemudian ordona.ce perl indunga.n

alam, itu mernang.ada tapi merupakan aatu undang.-undang ya-ng tidak menca.ktlp

keseluruhann,ya.. Jadi ini lima undang-undang dijadika.n satu kemudian dilengkppi

ma:beri yang belum e.da..

Jadi j,ni justru •••••••••••

' :;.:·

- 73 -

~· Jadi ini justru karena 4 UU tidakada materi yang diatur secara lengkap seperti UU

konservasi sumberdaya alam hayati itulah dilahirkan UU baru kemudian tirribul pert.§_

nyaan bagaimana UU lama lalu ada peraturan-peraturan peralihannya disitu meskipun

ini UU yang baru. Jadi saya mel:ihat tidak ada UU satu pun yang tidak mernakai aturan ..

peralihan dan mi sesudah Sidang W marilah kita masing-masing melihat clan itu akan

kita arrbil kesimpulan bahwa peraturan peralihan itu ada, bail< itu VU yang lama maupLm

yang baiu. Dan saya mengatakan tadi konservasi surrber daya alam hayati dan rnungkin

menhayati yang akan datangitu juga yang baru karena UU yang lama i tu pisah-pisah be­

gitu, sud.ah diatur tapi belum lengkap.materinya, sehingga perlu ada peraturan per -

alihan. Kalau ti~ ~tu lalu ada suatu problematik yang belum tertamptmg sebab tidak

ada penegasan oleh _vu, RUU ini yang akan disyahkan, bagq.imana obyek ~ wisata itu,

itu harus dijelaskan didalam pasal UU ini. Baga:imana peraturan pelaksanaan di bawah UU

ad.a penegasan rumusan, secara konkrit F PDI mengusulkan disini. Saya bacakan saja

Pasal 1, 2, dari F PDI, peraturan pelaksanaan dari peraturan penmdang-unclangan dibi­

dang kepariwisataan yang telah ada sepanj ang tidak bertentangan dengan UU ini tetap

berlaku sampai :i dikeluarkannya peraturan pelaksanaan yang baru berdasarka:n UU ini

Lalu pasal 43 Serrn.Ja obyek wisata yang telah ditunjuk dan ditetapkan berdasarkan pera­

turan perundang-undangan yang berlaku sebelum berlakunya UU ini dianggap telah dite -

tapkan sebagai obyek. wisata berdasarkan UU ini dengan demikian pemerintah tidak lalu

kesulitan bagaimana statusnya sekarang obyek itu karena itu ditetapkan dengan peratt.l!.

an. pelaksanaan, disini hatus ditegaskan oleh vu karena vu mi lebih tin~i daripada

peraturan kepariwisataan yang lain. Jadi ini harus ad.a penegasan kalau tidak terkatuna

katung ada kevakurnan hukum sebagaimana disinggung tadi oleh F KP.

Apakah itu UU baru yang belum pernah ada maupun yang UU baru sebagai penyempurna­

an uu yang ±ama, aturan peralihan itu tetap ada .. Dan saya ingin sekali kalau memang

~ketemukan oleh pemerintah UU yang baru maupun lama yang tidak ada peraturan peralih-

an.

Terima kasih .

. KETUA 'RAPAT 'IGN ·rsTIANIO:suw·A.~GOOO·

Terima kasih, ada sedikit klarifikasi dari kami, atau oohon penjelasan, mt..mgkm

Bapak Djufri, bisa menunjuk UlJ yang baru yang murni buatan Indon.esia, yang mernpunyai

kekhususan yang tidak terkait dengan UlJ yang lain.

ANGC-DTA ·p PDI 'DJUFRI; 'SH. :

Sdr. Pimpinan saya tadi katakan, VU konsekwensi stmber daya alam hayati dan eko

sistermya yang kita syahk.an k.ita bersama itu mungkin sekarang sudah mempunyai nonor,

itu merupakan hal yang baru no1mr 5 karena peraturan Lmdang-undang yang dicabut

yang tadi disebut oleh pemerintah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . dsb. itu tidal< mengatur se­

cara lengkap tentang konservasi sumber daya alam clan ekosistermya tid.ak ad.a sanupun

tidak ad.a. tetapi W baru jadi secara parsial bagian-bagian daripada materi itu me­

mang itu UU tetapi secara lengkap ini merupakan UU yang baru oleh republik ini baru

. pertarna kali dilahirkanseper-ti halnya yang akanlahir ini UU Kepariwisataan ini konse.E.

vasi sumber d8.ya alam hayati, clan ,yang akan datang kemungkinan non hayati itu juga ba­

ru karen kita belum pemah ada kalau toh peraturan yang ada itu mun.gkin itu hanya

parsial saja.

Dernikian Sdr. Pimpinan. Teriroa kas ih. . . . . · 'KETUA RAPAT 'IGN 'ISTI.ANIO 'SU\.JARGON'.): :

Terirna kasih kepada F PDI, kami persilahkan F KP. ANGGOTA .•....

- ''* -~GGC'fl'A F KP · ABDUL LATIEF, SH. :

Terima kasih Sdr. Pfnl:>inan, terima kasih juga kepda pernerintah yang telah menang

gapi. saran dan pandangan daripada F KP. Pada pokoknya F KP sebenamya mangingi.nkan peraturan atau ketentuan peralihan in:

sangat pentine dan memang perlu clan rnemang perlu dicantumkan, tadi dilihat dari bebra·

pa segi sudah diuraikan oleh pa:nerintah, kami juga bisa melihat dari segi lain kenapa

· UU ketentua.n peralihan ini perlu dicant:unkan yang pertama tadi karena masalah kepakurnc

hukun. +.tu pen.ting sekali, kenapa kami katakan penting, kami juga khawatir kalau ini

tidak dicant:urril:<ali. bisa saja diartikan apa yang dilakukan oleh pemerintah selama ini ti

dak didasarkan kepada suatu ketentuan per Undang 2 an yang syah. Ini yang saya khawa -. -

tirkan _apalagi. sekarang ini ada peradilan tata usaha neg~ra, jadi ini perlu kita re -

nungkan sebenam:ya bahwa ini ada peradilan tata u.Saha negara jangan nanti dianggap bah . . -wa.ketentuan 1 yang berlaku selama ini itu diang-gap tidak syah. Berarti tindakan p~

rintahpun tidak syah karena tidak didasarkan dengan UU. Oleh sebab itu agar supaya apa

yanga dilak:ukan oleh pen:erintah selama ini itu diperlukan peraturan peralihan ini yai­

tu: dengan ketentuan bahwa sep,ala peraturan pe-undang 3_ an ~ kami mengerti bahwa

peraturan per Undang 3_ an yang climaksud selama ini adalah m.mgkin lebih rend.ah daripa­

da UU, tetapi·peraturan per-Undang ~an itu,sepanjang tidak bertentangan dengan UU ini, itu sudah dilegalisir oleh UU ini bahwa pa:nerintah sebenamya suc1ah imlakukan yane

syah.

Ini perlu _barangkali menjadi renungan kita agar apa yang kita hasilkan dan apa yan

kita perbuat se+ama. ini tidak ada suatu gugatan tidak ada suatu penilaian :~)tang sebe­

namya, apalagi kalau µenilainya menjurus kepa~ yang tidak syah itU, ini saya rasa

yang perlu diperhat:i.kan.

Mungkin seperti ada sekarang BAPERNAS itu yang dibentuk ... udah itu tidak syah - l •

itu, apalagi tinda.kart 2 nya selama j,ni, •. , . Dernikian juga barangkali Baclan Infonnasi, . -

itupun kalau umpamanya sua~ lenhaga yang sudah dikeluarkan apakah itu dengan salah sa-

tu Menteq Inpres, itu juga dianggap nan.ti ti~ syah sedan~ dia sudah melakukan

kegiatan-kegiatan tnengUill>ulkan dana dsb. dari. masyarakat.

Seperti ini barangkali perlu direnungkan, perlu kita bahas, tanpa mengurangi

terima kasih_ kami kepada pemerintah. Tetapi tolong ini juga dipertinbangkan dani kita

bersama ..

Sekian terima kas ih. .. . ......... . KETUA RAPAT ISTIANIO SUWAROONO.

Teri.ma kasih kep~da .F. ¥.'. .kcmrl. persilahkan F PP. JINCIDrA 'F ·pp· (MI.JFfA}MAD 'BUAOO,' 'SH.) :

Memang :F PP tidak mengajukan D:nvt masalah ketent:uan peralihan atau Bab keten­

tuan peralihan. Narrun setelah kami mengi~ti pe:rbicaraan didalam Panja ini, barang­

ka.li ada satu ·asas yang mes ti kita lihat I. yaitu ·tadi Pak Tatief sudah trenyinggung

masalah legitimasi, dan legalisasi .'. Legiti.masi dan legalisasi yang kami maksud­

kan adalah apa disebut~ oleh F .KP, keabsahan tindakan Pererlntah sebelum ada

Undang-undang i.ni. Ba-rangkali kalau kami trelihat pendekatan ini, memang barang­ka.li diperlukan. Jadi unclang-undang ini mengaku keabsahan tindakan Parerintah di­

bidang kepariwi.sataan selama ini, bail<: dalam bentuk Inpres, · SK 1-~nteri clan sebagai -

nya.. · Jadi kita melagalisir tindakan Pererintah terhadap ma.salah ini.

rr.Rlau kam:i.

- I~ -

Kalau kami melihat dari asp~ ini, agaknya ti~ berkelebihan kalau ketentuan Pe­

ralihan ini kita cantl.lIIkan dalam Bab tersendiri sebelum Bab Penutup.

Demikian terima kasih, 'c'.:!.u·. '.. ;.,·.

KE'IUA Rt\PAT ( IGN. ISTIAN.r0 'SUWARGOID) :

Terima. kasih kepada F. PP yang telah m:manggapi dari perkenbangan diskusi ini

karena tidak menyatakan, mengapa tidak menyampaikan Bab baru tersebut.

Kami persilahkan kepada F.ABRI.

1'J:ilG(1J£A F ;ABRI · (SUBAGY'O ,· 'SH) :

Tei.i.ma kasih Bapak Ketua. Didalam DIM F .ABRI manang tidak mencanturrkan acla­

nya DIM nengenai peraturan peralihan :ini. Na-mm dari penbahasan materi yang rne­

nyangkut ketentuan peralihan ini yang telah berkenbang; dan juga j awaban atau­

jawaban yang .telah disampaikan oleh Peroorintah tadi memang cukup jelas. Kiranya

memang perlu ad.a nya pembahasan lebih mendalam. Untuk inilah dalam kesempatan

:ini walaupun F .ABRI tidak mengajukan apa-apa dida.lam DIM-nya yang menyangkut ke­

terituan peralihan ini, F .ABIU · ingin 100nempuh tmtuk mencari jalan keluar rrengenai . '

penbahasan keterituan peralilian :ini. Dida.lam Pansusu kita nanang telah. sama-sama-

me:ndengar bahwa di Departem:m Parpostel khususnya di Direktoran Jenderal Pari­

wisata ini cukup banyak .ketentuan-ketentuan pelaksanaan mengenai bidang kpariwi­

sataan ini. .. Yang juga diakui secara hirarki ketentuan penm.dang-undangan, se -

suai Tap MPRS Noo-or 20/1966, ini tidak ada cantolarmya. Jadi nampaknya peraturan

pelaksanaan yang telah ada, apakah itu Inpres, Keppres, Kepiren dan lain sebagai -

nya :ini, tanpa nanpunyai canto lan. Tadi F. PP telah me:nyi.I1P.£1.ln.g rnasalah legi timas i

maupun legalitas begitu, 1l'aTiang w· juga merupaka:ai pemikiran· ·F .ABRI .

Jadi F .A~RI berpendapat, bahwa dengan bisa dipertinbangkan adanya ketentuan pe­

ralihan ini, justru akan merupakan dasar hukum atau landasan hukurn bagi peraturan­

peraturan ....

pelaksanaan .............

•..,.'

- 76 -

pelaksanaan yang swah. ada bllk itu akan tetap berlaku maupun bagi yang ber­

tentangan. aen.gan Undang-undan] yang baru ini. Un'b.lk itulah saya kira mem:mg

masih perlu k.ita bahas bersama dan dengan urun renbu; dari Fraksi ABRI ini nohon juga tanggapan Panerintah d.imana dalam hal ini Fraksi ABRI justru rreng­

an.ggap adanya suatu ketentilan peraiihan didalam·Rancangan Undang-undan:; Kepa­

riwisataan ini akan rnenjadi dasar hukun dari pera'bumn' pelaksanaan yang sufuh

ada. Apakah nanti akan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan de~an Un­dang-unda.rg baru ini atau yang nanang harus tiaak diberlakukan karena berten­

tang.~. Jadi ada dasar hukunnya. Sa ya kira demikian, terima kasih •

. · Klm.JA RA.PAT (ISTIANTO St.Ml\roCNO) . :

Te:tima kasih kepada Fraksi-fraksi yang telah rrenyarrpaikan pendapatnya. Kelihatannya masih t&,dapat beberapa pemedaan pendapat walaupun ini masalah .

hukum. Apa.yang da~t kani tangkap ada dua masalah yang pokok.

Yang pertama adalah status at.au kedudukan daripada Undang-undang ini sendiri

dibanding dengan peraturan perundangan yang telah ada. Yang kedua stab.is tei;:~ut dapat sejajar a.an· dapat ·1ebih tinggi.

Kita lib.at disini ·statusnya adalah lebih tinggi.

Materi,. kalau kita ljhat rnateri apa yang' kita bahas clisini adalah merpunyai

ciri sencliri tidak ditemukan pada. Undang-undang lain. Sebab ada materi yang

bisa ditanukan didalam Un~ -undang.yang lain walaupun tidak secara lengkap. Artinya secara keseluruhan. Seperti yang dicrintohkan oleh F.PDI.

Selanjutnya adalah pertanyaannya, mungkin dilempai oleh F.KP kalau tidak salah tangkap. Baga.imana bila peraturan perundangan yang harus keluar daripada Undang­

undang ini ? apakah ini berupa pp aan sebagainya l::elum keluar, tetapi ,r.:eraturan­

peratUran Pemerintah jiwanya mungkin agak bertentangan dengan Undang-undang ini,

satu. Yang kedua adalah yang diutarakan oleh FPP, FKP dan F .ABRI adalah tidak. hanya

berlaku kedepan, tetapi juga meng-al:sahkan kebelakang apa yang telah dilakukan

oleh Panerintah.

Ini sE:betulnya jawabarmya adalah apabila kita bisa nenanukan contoh Undang-un­dan:J yang seperti ini, ini bagaimana. Menurut teknik peratu:rari pembuatan ·UnclMg­

urrlang ini harus bagairnana. Apakah itu dari Men'teri Kehak:iman apak.ah dari yang lain-lain. Ini yang dapat kami tarigkap, dan kami kembali.kan kepada Bapak. D.imyati untuk

bisa mungkin mencari jalan bagaimana menyelesaikarmya.

Kami persilahkan.

Bapak Pirnpinan yang kami ho:t1t1ati.

Pertama-tama adalah pertanyaan ·aari Bapak Pimpinan sendiri, kalau ada

!i - 77 -

produk-produk yang soo.ah ada kemudian bertentangan dengan Undang-undang ini,

i tu baga:i.mana.

Undang-undang saja yang sudah ada kalau ada Undang-undang yang lebih baru dia

bertentangan, itu musti' rrenyesuai.kan.

Apalagi peringkat yang lebih rendah dari itu. Itu otanatis tanpa disebut dalam

Undang-urrlang itupun otanatis musti sudah rrenyesuaikan. Itu tidak usah disebut­

kan dalam Undang-umang. ·

Ked.ua, nengenai pertanyaan ·legalitas, dari tin;:lakan-tindakan Pemerintah seka­

rang·. I.egal.itasnya itu ada nenjadi tidak legal apabila bertentangan dengan

perlligkat Undang-un¢1ang yang lebili tinggi pada saat dilakukan. Sarrpai saat ini

. yang dilakukan :oleh ·Menteri Parpostel adalah mel.Bksanakan apa yang dinarnakan

irenye~~garakan sebagian dari Pemerintahan unun.dibidang kepariwisataan. Ini

. legalitasnya. ItU dimana dapatnya, dari. Presiden yang diberi kewenangan oleh

Undang-urrlang Dasar sebagai hali of the state arid had of the executive :pa4er.

Jadi legal, ini men<J.enai legalitasnya. Tapi sekarang yang ingin kita. masuki

adalah bagaimana supaya bidang yang berk~ ini kemu:lian rremp~yai peringkat

yang lebih atas; yaitu .peringk.at Undang-undang. Ini' pennasalahannya kan disana.

Ini ada contdl, satu Undang-undang d:i.mana tanpa rrenyebut peraturan peralihan

dan Undang-:undang·ini bukan Undang-urrl~g tidak penting. Undang-undang penting

menentUkan jatidiri · bangsa Indonesia. Contohnya ndalah Undang-undang Naror 73

tahun 1958,. ini·yang te.nnasuk yang diteliti.antara·45 sampai 90 yang rrengatur

tentang kejahatan·terhadap bendera kebangsaan Republik Indonesia. Ini dulu be-

. lun pernah ada Undang-undang .itu. Dilahirkan dengan Undang-l.Jndang Naror 73 ta­

hun 1958. Kanudian kejahatan. te.rlladap bend.era kebangsaan negara sahabat, meno­

dai bendera.·kebangsaan Republik Indonesia •. Ini bai:u Undang-undang tanpa ada

peral.ihan. Ini baru kita punya tetapi ada m;!'Clang mengatur masalah bendera ke­

bangsaan, karena kita dulu tidak punya bendera kebangszµm. (jaman dijajah).

Jadi tidak mutlaJ<: harus ada Bab peral!i!h~. ~.ii :.· i . '·

Kemudian, kembali apa yang dikanukakan tadi bahwa l'li:dalam Undang-undang kon­

servasi,Undang-undang Naror 5 tahun 1990 itu disatUkan didalam Undang-tmdang

ini itu adalah cara Inembuatnya disatukan. Bisa disatukan, bisa dipisahkan ..

Tetapi substansi yang diatur dan d.imasukkan rrenjadi satu dalam Undang-undang

Naror 5 tahun 90 .ini sudah ada sebelumnya, diatur· oleh ordonansi yang Bapa1<

.. tadi sebutk.an. Bahkan dalam ketentuan peralihannya itu menga11dung dua.

Ini kami bacakan : Pasal 41 Ketentuan l?eralihan. Hutan suaka alam dan tanah . .

telah di tunjuk • • • .. • berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku sebeltim

berlakunya Undang-undang ini. Iba kita kan tidak punya Undang-unclang itu.

Ayat (2) .Sanua perat~ pelaksanaan dari perundang-undangan dibidang sunber

daya alam hayati· dan ~ .••• Y,angi.telah ada. Kita beiun pernah ptmya.

Jadi berdasarkan pertirrbangan ini Pemerintah menganggap agak berlebi.h-lebihan­

lah kalau kita tanpatkan ketentuan peralihan disini, karena ini Undang-undang

ki ta ini nenang betul :..betul baru dan disi tulah akan kelihatannya. Kok jni

tidak ada •••••••• ... --· --- ··-~- ···--- -.- --- ...

- 78 -

tidak ada, ciliini national proquct 100%. Itulah kira-kira, produk dalam negeri

yang rnulai dibanggakan.

Jadi demikian Bapak Pirnpinan, rnaka Pemerin~ tetap bahwa rnasalah ini barang­

kali tidak menimbulkan ma.salah. Kami nob.on i?engertian dari Bapak-bapak dan

Jbu sekalian agar ketentuan peralihan ini tidak usah kita masukkan. Terima kasih.

!<EWA RAPAT (IST!AN'ro SUWAHGCNO~

.. Terima kasih pada Pernerintah, saya·kira dengan dem.ikian kita lebih jelas

lagi walaupun rnungkin l:>elum pas~

Ada saran yang diajuk.an kepada kami walaupun ini sudah jam 16 .15. Yang pertama

adalah diajak icojok sebentar, lalu yang kedua adalah_ direnungkan. Kita rrojak

sebentar ?.Mchan Pemerintah bisa menyepakati.

Kita nojak tidak ada.kecualinya, tennasuk. yang tidak rnengajuk.an.

Ki ta skors 15 neni t.

(. RAPAT PANJA DISKORS 15 MENIT ) •

::~ · · Seiama 30 rnenit 'kita telah mencoba untuk lcbby mengadakan rujukan, teta.pi

kelihatannya karena masalahnya kelihatannya sede·!hana tetapi cukup · ki ta harus

hati-hati dengan newaspadai kedepan. Oleh karenanya rra.sa1ah ini disarankan rna­

sih pending sarrpai besak pagi dan saya sudah nenberikan satu wawasan disarnping

dilihat daripada· segi hukum, ndlan dilihat dari segi-segi y,ang lain. Baik .itu

bidang politik ma(lpun dampak nanti yang,akari terjadi: Karena kita.negara ber­

kernbang1; IllUdah.-mu:lahan bisa mengha5ilkan disarr"Ping rnaterinya juga produk hukun

yang baru •

. Saudara-saudara sekalian, sebelum saya. tutup ada sedikit apa yang ingin

kami haturkan besak ~gi adalah hari terakhir,. hari Jum'at dan harapan saya

untuk menyelesaikan rnasalah pasal tidak. terlalu lama. Ada keinginan daripada

Peroor:i.ntah dan ini juga mohon ·pengertian daripada Fraksi-f raksi, bahwa tesok

pagi apabila mungkin kita rnulai setelah 'makan· siang dengan nanberikan kesan­

patan kepada Perrerin~ untuk meng-evaluasi dan rnenrnt1skan kanbali penjela~an­i;:enj~lilsan yang sudah berkembang/bergeser, tennasuk. penjelasari umun tentunya

apabila l:>esok pagi kita tidak cukup waktu untuk· irenyelesaikan karena di.sini

.te.rlihat sanentara ini catatan dari Sekretariat masih ada 17 pasal yang relum

terselesaikan penjelasannya, yang ringan hanya 5 pasal. D:i;samping itu kita

juga belum ngecek atau sekretariat.belun ngecek mana ~jelasan yang cukup

jelas. Secara rinci besok pagi akan disanpaikan.

Saya nenyarankan kalau rnemang besak pagi rnaterinya · terlalu berat, terlaiu ba­

nyak, ki~ sarrpai .. pada pakok-pokok materi yang ada di penjelasan kita tanukan

dan kita lempar ·kepaoo Tirmls. Itu satu.

Kalau tidak ....

- 79 -

Kalau .tidak maka kita selesaikan dengan rohon izin kepada P.llrpinan tentunya

untukl,nengambil hari Sabtu.

Dengan demikian maka Timus selama tiga hari (Senin, Selasa, Fabu) dan saya

yak.in akan bisa t:erselesaikan karena Timur porsinya cukup kecil sekali. Itu

ju;a alternatif fe11yelesaian. Den:fan pen;rertian tidak disamakan dengan Panja

tidak selesai (Panja selesai).

Sau:tara-saudara sekalian, apabila kita sepakati besok jam 14.00. Dari

Pare:i;:-~tah.

!?~ <~ .. DR._1!._ R~TI ~o,:_SH.) :

Kalau manarig kira-ki.ra;_masih kiqi;.ma:sih;;a~ coruitrc;in waktu, Pemerintah

bersedia untuk.besak pagi, tidak usah kita siang.

I<E'lUA RAPAT (ISTIANTO SUWAIG:>NO)

Kalau .. Panerfutah siap pa.gi, sebab dari 17 penjelasan pa.sal ini na:nti

akan kita lihat ma,na penjelasan yang cukup j~l~, mu::lah-mudahan banyak yang

cukup jelas.

Baik, dengan demikian sesuai derigan kesancjgupari Penerintah besck pagi kita

ketemu 'jam 09 .• oo pagi ci!itempat yang sama.

Maka cengan de.m.ikian 'seizin Saudara-saudara Sidang·karni skors sampai besok.

pagi dengan u:::apan.terima kasih. Wassalamu'alaikum W:lr'ahmatullahi Wabarakatuh.

(RAPAT · PANJA DISKORS PADA JAM 17. 00 WIB.)

Jakarta, 13 SEPTEMBER 1990.

SEKREI'ARIAT PANSUS

RUU TENI'ANG KEPARIWISATMN