35
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap kegiatan pada proyek pembangunan jalan tol serangan hingga tanjung benoa tentunya tidak terlepas dari timbulnya dampak, baik positif maupun negatif. Dalam hal ini, perlu dijaga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara kegiatan proyek dengan lingkungan hidup di sekitarnya, sehingga dampak negatif yang timbul dapat diminimalkan dan dampak positif dapat dikembangkan atau diperbesar. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) disusun berdasarkan evaluasi dampak pada Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup, sehingga dapat diketahui efektivitas pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan ( RPL ) juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan selama pembangunan jalan tol serangan tanjung benoa. Agar Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL) ini dapat dilaksanakan secara efektif dan dapat mendeteksi perubahan komponen/parameter yang terkena dampak besar dan penting, maka harus dipertimbangkan kelompok masyarakat yang terkena dampak dan parameter dampak yang sensitif sehingga jenis, jumlah sampel serta rekomendasi pemantauan yang akan digunakan dapat memenuhi tujuan pemantauan dampak lingkungan pembangunan jalan tol serangan tanjung benoa. Perlunya dilakukan rencana pemantauan lingkungan hidup ditinjau dari kepentingan pemrakarsa, pihak-pihak yang berkepentingan, maupun untuk kepentingan umum dalam rangka menunjang rencana pembangunan jalan tol serangan tanjung benoa dapat diuraikan sebagai berikut : A. Bagi Pemrakarsa 1. Merupakan kesepakatan antara pemrakarsa dengan pihak-pihak lain yang terkait dan berhubungan dengan pemrakarsa; 2. Sebagai pedoman dan acuan bagi pemilik/pemrakarsa dalam memantau efektifitas pemantauan lingkungan dengan melaksanakan kegiatan secara baik dan benar,

204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rencana pemantauan lingkungan proyek pembangunan jalan ol serang tanjung benoa

Citation preview

Page 1: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap kegiatan pada proyek pembangunan jalan tol serangan hingga tanjung

benoa tentunya tidak terlepas dari timbulnya dampak, baik positif maupun negatif.

Dalam hal ini, perlu dijaga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara kegiatan

proyek dengan lingkungan hidup di sekitarnya, sehingga dampak negatif yang timbul

dapat diminimalkan dan dampak positif dapat dikembangkan atau diperbesar.

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) disusun berdasarkan evaluasi

dampak pada Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup, sehingga dapat

diketahui efektivitas pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan ( RPL ) juga

dapat digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan selama

pembangunan jalan tol serangan tanjung benoa.

Agar Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL) ini dapat dilaksanakan secara

efektif dan dapat mendeteksi perubahan komponen/parameter yang terkena dampak

besar dan penting, maka harus dipertimbangkan kelompok masyarakat yang terkena

dampak dan parameter dampak yang sensitif sehingga jenis, jumlah sampel serta

rekomendasi pemantauan yang akan digunakan dapat memenuhi tujuan pemantauan

dampak lingkungan pembangunan jalan tol serangan tanjung benoa.

Perlunya dilakukan rencana pemantauan lingkungan hidup ditinjau dari

kepentingan pemrakarsa, pihak-pihak yang berkepentingan, maupun untuk

kepentingan umum dalam rangka menunjang rencana pembangunan jalan tol

serangan tanjung benoa dapat diuraikan sebagai berikut :

A. Bagi Pemrakarsa

1. Merupakan kesepakatan antara pemrakarsa dengan pihak-pihak lain yang terkait

dan berhubungan dengan pemrakarsa;

2. Sebagai pedoman dan acuan bagi pemilik/pemrakarsa dalam memantau efektifitas

pemantauan lingkungan dengan melaksanakan kegiatan secara baik dan benar,

Page 2: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

sehingga tidak menimbulkan gangguan/pencemaran lingkungan baik pada tahap

pra konstruksi, konstruksi, maupun operasi;

3. Sebagai acuan dalam evaluasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan sehingga

seluruh komponen kegiatan pembangunan jalan tol serangan tanjung benoa

didasarkan atas asas kelestarian lingkungan serta kesinambungan pembangunan

dapat dilaksanakan secara optimal.

B. Bagi Pemerintah/Instansi Terkait

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan serta sebagai bahan

telaah dan dasar pemantauan untuk usaha menangani permasalahan lingkungan di

wilayah kerja pembangunan jalan tol serangan tanjung benoa.

C. Bagi Masyarakat

Pelaksanaan pemantauan dan hasil pemantauan dapat memberi rasa aman bagi

masyarakat terhadap kemungkinan adanya gangguan atau kerusakan lingkungan

akibat pelaksanaan pembangunan jalan tol serangan tanjung benoa.

1.2. Tujuan Pemantauan Lingkungan

Tujuan disusunnya dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup ini

adalah agar dapat digunakan sebagai:

a. Acuan dalam pelaksanaan pemantauan lingkungan hidup terhadap pengelolaan

lingkungan hidup pembangunan dan operasional jalan tol serangan tanjung benoa

yang dilakukan oleh Dinas pekerjaan umum propinsi bali

b. Acuan untuk menilai efektivitas upaya pengelolaan hidup pembangunan dan

operasional jalan tol serangan tanjung benoa yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan

Umum Propinsi Bali.

c. Dokumen pemantauan lingkungan yang mengikat semua pihak yang terkait

pembangunan dan operasional jalan tol serangan tanjung benoa.

d. Menguji kemampuan / kesesuaian alternatif yang dipilih dalam penanganan

dampak;

Page 3: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

e. Menciptakan mekanisme pengendalian dan peringatan dini perubahan lingkungan

yang tidak terduga;

f. Menciptakan mekanisme koordinasi antara pihak-pihak yang terkait di dalam

pengelolaan lingkungan melalui pertukaran informasi

1.3. Kegunaan Pemantauan Lingkungan

a. Dapat dijadikan umpan balik bagi pemrakarsa, apakah pelaksanaan pengelolaan

lingkungan hidup yang dilakukan efektif atau tidak.

b. Untuk mengetahui perubahan keadaan lingkungan hidup sebagai upaya dini serta

antisipasi pencegahan dan penanggulangan dampak.

c. Hasil pemantauan lingkungan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam

mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan;

d. Hasil pemantauan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi

pengaruh kegiatan pembangunan terhadap komponen lingkungan, secara kontinu

dan periodik digunakan sebagai umpan balik untuk mencapai kesinambungan

kegiatan pengelolaan lingkungan

Page 4: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

BAB II

RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

2.1. UMUM

Berdasarkan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), maka disusun

Rencana pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). Sebagaimana telah dijelaskan pada

uraian sebelumnya, tujuan pemantauan lingkungan proyek pembangunan Jalan Tol

Serangan Tanjung Benoa adalah untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan

pengelolaan lingkungan terhadap setiap kegiatan pada masing-masing tahapan

kegiatan proyek. Kegiatan pemantauan lingkungan dilakukan secara periodik dan

berkesinambungan/rutin menurut tingkat kecenderungan dampak yang timbul dan

pada gilirannya akan tampak perkembangan dampak pembangunan terhadap

komponen lingkungan di sekitarnya. RPL ini ditujukan untuk menekan dampak

negatif penting sehingga dampak tersebut dapat diantisipasi dan dikelola, dan

meningkatkan dampak positif yang timbul sehingga kegiatan pasca konstruksi dapat

berjalan dengan lancar tanpa mengganggu sekitarnya.

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup ini hanya dilakukan pada komponen

lingkungan hidup yang merupakan dampak besar dan penting saja akibat adanya

kegiatan pembangunan Jalan Tol Serang Tanjung Benoa dengan memperhatikan

faktor-faktor berikut, diantaranya:

Komponen lingkungan hidup yang dipantau hanyalah yang mengalami

perubahan mendasar atau terkena dampak besar dan penting;

Aspek-aspek yang dipantau perlu mengacu pada dampak besar dan penting

yang dinyatakan dalam ANDAL serta sifat pengelolaan dampak lingkungan

yang dirumuskan dalam dokumen RKL;

Pemantauan dilakukan pada sumber penyebab dampak atau terhadap

komponen lingkungan yang terkena dampak;

Rancangan pengumpulan dan analisis data aspek-aspek yang perlu dipantau,

mencakup jenis data yang dikumpulkan, lokasi pemantauan, frekuensi dan

Page 5: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

jangka waktu pemantauan, metode pengumpulan data dan metode analisis

data;

Dokumen RPL perlu memuat tentang kelembagaan pemantauan lingkungan

hidup.

Berdasarkan hasil pengkajian studi ANDAL, komponen atau parameter

lingkungan yang diperkirakan mengalami perubahan mendasar dan menjadi dampak

besar dan penting akibat adanya kegiatan pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung

Benoa sehingga perlu dipantau. Jenis dampak besar dan penting yang dipantau dapat

dilihat pada Tabel 2.1., sedangkan Ringkasan Rencana Pemantauan Lingkungan

Hidup (RKL) yang disajikan dalam bentuk tabulasi dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 2.1 : Dampak Penting Yang Harus Dikelola

No Tahap / Dampak Penting Komponen Kegiatan Penyebab

Dampak

Sifat Dampak

Positi

f Negatif

I. Pra Konstruksi

1. Keresahan Masyarakat Survei/studi amdal dan Sosialisasi X X

2. Penurunan keanekaragaman

flora

Pengukuran Lahan X

3. Pembatasan akses public Pengukuran lahan X

Pembukaan dan pembersihan

lahan

X

II. Konstruksi

4. Penurunan Kualitas udara Mobilisasi alat berat X

Penyediaan material X

5. Peningkatan Kebisingan Pembuatan base camp X

Mobilisasi alat berat X

Kegiatan konstruksi X

Demobilisasi alat berat X

6. Penurunan Kualitas Air Laut Kegiatan konstruksi X

7. Kerusakan Prasarana Jalan Mobilisasi alat berat X

Demobilisasi alat berat X

8. Kemacetan lalu lintas Mobilisasi alat berat X

Demobilisasi alat berat X

Page 6: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

9. Penurunan Kualitas Tanah Penyediaan material X

10. Penurunan keanekaragaman

flora

Pembukaan dan Pembersihan

Lahan

X

11. Kerusakan biota laut Kegiatan konstruksi X

12. Keresahan Sosial Pembuatan basecamp X

Mobilisasi tenaga kerja X

Kegiatan Konstruksi X

13. Kesempatan Kerja Mobilisasi tenaga kerja X

14. Penurunan Kesehatan

Lingkungan

Pembuatan base camp X

Mobilisasi tenaga kerja X

Mobilisasi alat berat X

Kegiatan konstruksi X

15. Penurunan kesehatan

masyarakat

Pembuatan base camp X

Mobilisasi tenaga kerja X

Mobilisasi alat berat

III. Pasca Konstruksi

16. Penurunan kualitas udara Pengoperasian jalan tol

(kendaraan yang melintas) X

17. Peningkatan kebisingan Pengoperasian jalan tol

(kendaraan yang melintas) X

18. Pembatasan akses public Pengoperasian jalan tol X

19. Peningkatan pendapatan

pemerintah

Pengoperasian jalan tol X

20. Penurunan Kesehatan

Lingkungan (peningkatan

jumlah sampah)

Pengoperasian jalan tol X

21. Penurunan Kesehatan

masyarakat (ISPA,

kecelakaan lalu lintas)

Pengoperasian jalan tol X

Sumber data: Hasil Analisis

2.1 TAHAP PRA KONTRUKSI

2.1.1. Keresahan Masyarakat

a. Jenis Komponen, Parameter dan Indikator Yang Dipantau

Jenis komponen sosial budaya yang dipantau adalah keresahan masyarakat

berupa kekhawatiran terhadap dampak yang ditimbulkan

Parameter yang dipantau adalah sikap penolakan dan dukungan masyarakat

terhadap keberadaan proyek.

Page 7: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

Indikator yang dipantau adalah konflik yang timbul di masyarakat akibat

kegiatan pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa.

b. Sumber Dampak-

Komponen yang menjadi sumber dampak adalah kegiatan publikasi dan

sosialisasi.

c. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan

Tujuan dari rencana pemantauan lingkungan adalah memantau adanya sikap

negatif masyarakat di sekitar proyek terhadap keberadaan Jalan Tol Serangan

Tanjung Benoa yang akan dibangun.

d. Metode Pemantauan Lingkungan Sosial Ekonomi Budaya

d.1. Metode Pengumpulan Data

- Melakukan wawancara terstruktur (kuesioner) kepada masyarakat di sekitar

tapak proyek dengan model sampling.

- Melakukan dialog dengan masyarakat di sekitar proyek.

d.2. Lokasi Pemantauan

Wilayah pemukiman penduduk di sekitaran Serangan terutama di Kelurahan

Serangan, Denpasar Selatan dan Tanjung Benoa terutama Desa adat Tanjung

Benoa Kecamatan Kuta Selatan.

d.3. Waktu/ Periode Pemantauan

Pemantauan dilakukan selama pelaksanaan publikasi dan sosialisasi serta

selama pelaksanaan konstruksi.

d.4. Metode Analisis

Metode analisis dilakukan melalui analisa kualitatif kuantitatif dari hasil

penyebaran kuesioner.

Page 8: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

e. Institusi Pemantauan Lingkungan

Institusi yang bertanggungjawab dalam melakukan pemantauan lingkungan

adalah:

Pelaksana : Pemrakarsa Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali

Pengawas : Tim Ahli Universitas Udayana

Penyerahan Laporan : Walikota Denpasar, Bupati Badung , Polsek Denpasar

Selatan dan Kuta Selatan, Kelurahan Serangan dan Desa Tanjung Benoa

2.1.2 Penurunan Keanekaragaman Flora

a. Jenis Komponen, Parameter dan Indikator Yang Dipantau

Jenis komponen biologi yang dipantau adalah penurunan keanekaragaman

flora berupa penurunan jumlah tanaman bakau.

Parameter yang dipantau adalah jumlah tumbuhan tiap spesies.

Indikator yang dipantau adalah penurunan jumlah spesies tumbuhan tiap

spesies.

b. Sumber Dampak

Komponen yang menjadi sumber dampak adalah kegiatan pembukaan lahan

dengan membabat tanaman bakau di sekitar lokasi proyek

c. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan

Tujuan dari rencana pemantauan lingkungan adalah meminimalisir

dampakmemantau adanya sikap negatif masyarakat di sekitar proyek terhadap

keberadaan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa yang akan dibangun.

d. Metode Pemantauan Lingkungan Sosial Ekonomi Budaya

d.5. Metode Pengumpulan Data

- Melakukan pengamatan langsung di lapangan

d.6. Lokasi Pemantauan

Lokasi pemantauan adalah hutan bakau di sekitaran proyek

Page 9: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

d.7. Waktu/ Periode Pemantauan

Waktu pemantauan adalah pada saat pembukaan lahan untuk persiapan

proyek.

d.8. Metode Analisis

Metode analisis dilakukan melalui analisa kualitatif dan kuantitatif

e. Institusi Pemantauan Lingkungan

Institusi yang bertanggungjawab dalam melakukan pemantauan lingkungan

adalah:

Pelaksana : Pemrakarsa Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali

Pengawas : Tim Ahli Universitas Udayana

Penyerahan Laporan : Walikota Denpasar, Bupati Badung , Polsek Denpasar

Selatan dan Kuta Selatan, Kelurahan Serangan dan Desa Tanjung Benoa

2.1.3 Pembatasan Akses Publik

a. Jenis komponen yang Terkena Dampak

- Jenis komponen sosial budaya pada sub komponen akses publik.

- Parameter yang dipantau adalah adanya pengaduan masyarakat yang

sampai ke pihak pemrakarsa yaitu Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali.

- Indikator yang dipantau adalah adanya pembabatan dan pembersihan hutan.

b. Sumber Dampak

Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak pembatasan akses publik

adalah kegiatan pembukaan dan pembersihan lahan.

c. Tujuan rencana pengelolaan Lingkungan

Tujuan dilakukannya rencana pengelolaan lingkungan adalah :

- Mempertahankan kondisi lingkungan agar tetap bersih, sehat dan rapi ( tidak

kumuh)

- Mencegah terjadinya dampak sekunder yang timbul dari limbah yang tidak

dikelola dengan baik

d. Metode Pemantauan Lingkungan Sosial Ekonomi Budaya

d.1 Metode pengumpulan Data

- Melakukan wawancara dengan kuisioner

Page 10: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

- Melakukan pemantauan langsung ke lokasi proyek pembangunan jalan tol

Serangan – Tanjung benoa

d.2 Lokasi Pemantauan

Pada lokasi kegiatan dan daerah disekitar lokasi proyek pembangunan Jalan tol

Serangan – Tanjung Benoa

d.3 Waktu/Periode Pemantauan

Pemantauan dilakukan selama pelaksanaan kontruksi

d.4 Metoda Analisis

Metoda analisis dilakukan melalui analisis kuantitatif dan kualitatif

g. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup terhadap dampak yang ditimbulkan dari

proyek jalan tol meliputi

- Pelaksana : Pemrakarsa Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali

- Pengawas : RT/RW/ penduduk di sekitar lokasi proyek jalan tol, BPLH,

Dinas kesehatan

- Pelaporan : BPLH Provinsi Bali, Dinas Kesehatan provinsi Bali

2.2 TAHAP KONTRUKSI

2.2.4 Penurunan Kualitas Udara

a. jenis komponen, parameter dan indicator yang dipantau

~ Jenis komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah penurunan kualitas

udara akibat adanya peningkatan kadar polutan di udara.

~ Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah parameter

pencemar kualitas udara yang terdiri dari: SO2, NO2, H2S, HCl, Partikel diukur

dalam µg/m3.

~ Indikator dari komponen dampak besar dan penting yang dipantau sesuai

Pergub Bali No. 8 tahun 2007.

SO2 = 800 µg/m3.

NO2 = 1000 µg/m3.

H2S = 35 µg/m3.

HCl = 5 µg/m3.

Partikel = 350 µg/m3.

Page 11: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

b. sumber dampak

komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak penurunan kualitas udara kegiatan

mobilasasi alat berat dan penyediaan material, karena kondisi daerah yang masih

berkapur, bahan-bahan menghasilkan debu yang banyak. Pada musim kemarau

intensitas debu semakin lebih banyak yang diakibatkan karena kecepatan angin yang

cukup tinggi pada daerah tersebut. Selain itu pada saat pengadaan dan pengangkutan

material juga mengakibatkan adanya peningkatan kadar gas buang dari kendaraan

pengangkut yang melintasi wilayah studi sehingga meningkatkan kadar polutan di

udara.

c. tujuan rencana pemantauan lingkungan

tujuan rencana pemantauan lingkungan terhadap penurunan kualitas udara adalah

- Memantau pencemaran debu akibat mobilisasi alat berat dan penyediaan

material

- Memantau terjadinya konflik antara masyarakat di sekitar lokasi kegiatan

dengan Pemrakarsa.

d. metode pemantauan lingkungan hidup

d.1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data untuk mengetahui penurunan kualitas udara

dilakukan dengan sampling kualitas udara dan melakukan pengamatan

lapangan.

d.2. Lokasi pemantauan

Disekitar lokasi kegiatan dan sekitarnya dengan radius ± 500 m serta jalur

pengangkutan material.

Sampling udara dilakukan di daerah serangan serta daerah tanjung benoa dan

pemukiman penduduk sekitar.

Page 12: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

d.3. Waktu/ periode pemantauan

Pemantauan dilakukan selama kegiatan berlangsung secara terus menerus dan

sampling udara dilakukan maksimum 6 bulan sekali selama konstruksi

berlangsung.

d.4. Metode analisis

metode analisis yang digunakan adalah mengukur kadar debu disekitar

proyek, yang kemudian dianalisa pada laboratorium untuk mendapatkan hasil

kualitas udara pada daerah tempat dilakukannya proyek.

e. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi Pengelolaan lingkungan hidup terhadap penurunan kualitas udara

meliputi :

- Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umun Propinsi Bali

- Pengawas : Tim Ahli Universitas Udayana

- Pelaporan : BPLH kota Denpasar, Dinas kesehatan propinsi Bali

2.2.5 Peningkatan Kebisingan

a. Jenis Komponen, Parameter dan Indikator yang Dipantau

~ Jenis komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah peningkatan

kebisingan akibat akibat adanya lalu lalang kendaraan dan aktifitas proyek.

~ Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah parameter

kebisingan ruang terbuka hijau sesuai Pergub Bali No.8 tahun 2007 yaitu

tingkat kebisingan diukur dalam dBA.

~ Indikator dari komponen dampak besar dan penting yang dipantau adalah

tingkat kebisingan untuk kawasan terbuka hijau 55 dBA.

b. Sumber dampak

Kompenen kegiatan yang menjadi sumber dampak peningkatan kebisingan adalah

kegiatan mobilisasi alat berat, pembuatan base camp, kegiatan konstruksi seperti

membuat pondasi, menanam tiang panacang dan demobilisasi alat berat.

c. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Page 13: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup terhadap dampak peningkatan

kebisingan adalah memantau terjadinya konflik antara masyarakat di sekitar

lokasi proyek dengan pemrakarsa, dan memantau tingkat kebisingan yang terjadi

akibat lalu lalang kendaraan pengangkut material, dan pekerjaan konstruksi

d. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

d.1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data untuk mengetahui tingkat kebisingan dilakukan

dengan sampling kebisingan serta dengan melakukan pengamatan lapangan.

d.2. Lokasi pemantauan

Sampling kebisingan dilakukan pada lokasi kegiatan dan sekitarnya terutama

yang dekat dengan pemukiman warga. .

d.3. Waktu/ periode pemantauan

Pemantauan dilakukan selama kegiatan berlangsung secara terus menerus dan

sampling kebisingan maksimal dilakukan 6 bulan sekali.

d.4. Metode analisis

Metode analisis yang digunakan adalah pengukuran di lapangan dengan

menggunakan sound level meter

e. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

Institusi Pengelolaan lingkungan hidup terhadap penurunan kualitas udara meliputi

:

- Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umun Propinsi Bali

- Pengawas : Tim Ahli Universitas Udayana

- Pelaporan : BPLH kota Denpasar, Dinas kesehatan propinsi Bali

Page 14: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

2.2.6 Kualitas Air

a. Jenis Komponen, Parameter dan Indikator yang Dipantau

~ Jenis komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah kualitas air akibat

adanya pemasangan tiang pancang pada daerah pantai, serta pengoperasian alat

disekitar pantai untuk membuat jembatan

~ Parameter yang dipantau adalah

~ Kekeruhan yang diukur dalam NTU dengan standar baku mutu < 5

~ Oksigen Terlarut (DO) diukur dalam Mg/L dengan standar baku mutu > 5

~ BOD diukur dalam Mg/L dengan standar baku mutu 20

~ Jumlah plankton dengan satuan SEL/100 ml dengan standar baku mutu

tidak bloom.

b. Sumber dampak

Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah pemasangan tiang

untuk membuat jembatan, serta pengoperasian alat disekitar pantai tersebut.

c. Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup

Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup terhadap dampak kualitas air adalah

memantau konflik yang mungkin timbul antara masyarakat di sekitar lokasi kegiatan

dengan pemrakarsa dan memantau adanya peningkatan kadar kekeruhan, BOD, DO

dan plankton akibat pemasangan tiang pancang pada pantai.

d. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

d.1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data untuk mengetahui terjadinya kualitas air laut

dilakukan dengan melakukan pengamatan lapangan dan pengukuran kadar air

pantai tersebut.

d.2. Lokasi pemantauan

Page 15: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

Di sekitar lokasi kegiatan khususnya kawasan pantai disekitar wilayah studi.

d.3. Waktu/ periode pemantauan

Saat terjadi perubahan kedalaman air laut akibat pekerjaan pondasi untuk

tiang pancang

d.4. Metode analisis

Metode analisis yang digunakan adalah analisa deskriptif kuantitatif dan

kualitatif

e. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

Institusi Pengelolaan lingkungan hidup terhadap penurunan kualitas udara

meliputi :

- Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umun Propinsi Bali

- Pengawas : Tim Ahli Universitas Udayana

- Pelaporan : BPLH kota Denpasar, Dinas kesehatan propinsi Bali

2.2.7 kerusakan jalan

a. Jenis komponen, parameter dan indicator yang dipantau

- Jenis komponen lingkungan yang dipantau adalah timbulnya kerusakan jalan

yang diakibatkan mobilasasi alat berat

- Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah luas kerusakan

jalan yang diakibtakan oleh mobilisasi lingkungan

- Indikatotnya adalah banyaknya jalan yang jebol dan bergelombang akibat

mobilasasi alat berat.

b. Sumber dampak

Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak timbulnya kerusakan jalan

adalah mobilasasi alat berat, serta truk-truk yang mengangkut material untuk

pembuatan jalan. Sehingga mengakibatkan jalan tidak kuat menahan dan

membuat jalan rusak.

c. Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup

Page 16: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup terhadap dampak kerusakan jalan

adalah memantau terjadinya konflik antara masyarakat di sekitar lokasi kegiatan

dengan pemrakarsa dan memantau adanya kerusakan jalan sekitar akibat mobilasasi

alat berat dan truk pengangkut material

d. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

d.1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data untuk mengetahui kerusakan jalan dilakukan

dengan pengamatan lapangan dengan bantuan dokumentasi foto kamera

d.2. Lokasi pemantauan

Di sekitar lokasi kegiatan yaitu jalan serangan serta jalan tanjung benoa

d.3. Waktu/ periode pemantauan

Pemantauan selama kegiatan berlangsung secara terus menerus atau setiap

terjadi kerusakan jalan

d.4. Metode analisis

Metode analisis yang digunakan adalah pengukuran dan pengamatan di lapangan

dengan analisa deskriptif kualitatif

e. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

Institusi pemantauan lingkungan hidup terhadap peningkatan kebisingan meliputi :

Institusi Pengelolaan lingkungan hidup terhadap penurunan kualitas udara

meliputi :

- Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umun Propinsi Bali

- Pengawas : Tim Ahli Universitas Udayana

- Pelaporan : walikota Denpasar, Bupati badung dan Dinas bina marga

propinsi Bali

Page 17: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

2.2.8Peningkatan Kepadatan Lalu Lintas/ Kemacetan lalu lintas

a. Jenis Komponen, Parameter dan Indikator yang Dipantau

~ Jenis komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah peningkatan kepadatan lalu-

lintas khususnya ruas-ruas jalan yang merupakan rute mobilisasi/ demobilisasi alat

berat dan rute pengangkutan material.

~ Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah volume lalu-lintas,

antrian, dan kemacetan pada ruas-ruas jalan yang merupakan jalur mobilisasi/

demobilisasi alat berat dan pengangkutan material.

~ Indikator dari komponen dampak besar dan penting yang dipantau adalah peningkatan

volume lalu lintas, antrian, dan kemacetan lalu lintas.

b. Sumber Dampak

Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak peningkatan kepadatan lalu-lintas

adalah kegiatan mobilisasi/demobilisasi peralatan serta kegiatan pengadaan dan

pengangkutan material dari tempat pengambilan material ke lokasi proyek pembangunan

jalan tol.

c. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup terhadap dampak peningkatan kepadatan

lalu-lintas adalah memantau kelancaran lalu lintas dan memantau adanya potensi konflik

antara masyarakat sekitar dengan pemrakarsa.

d. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

d.1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data untuk mengetahui terjadinya peningkatan

kepadatan lalu-lintas dilakukan dengan pengamatan lapangan dan prediksi

jumlah kendaraan proyek.

d.2. Lokasi pemantauan

Sepanjang jalur mobilisasi peralatan dan pengangkutan material, khususnya

Jalan disekitar lokasi proyek

d.3. Waktu/ periode pemantauan

Pemantauan dilakukan selama kegiatan berlangsung dilakukan secara terus

menerus

Page 18: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

d.4. Metode analisis

Metode analisis yang digunakan adalah analisa deskriptif kuantitatif dan

kualitatif (prediksi jumlah kendaraan proyek).

e. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

Institusi pemantauan lingkungan hidup meliputi :

~ Pelaksana : Pemrakarsa Dinas PU, Polantas

~ Pengawas : Dinas Perhubungan Kabupaten Badung, dan

masyarakat di sekitar lokasi proyek.

Penyerahan Laporan : Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Badung.

2.2.9 Penurunan Kualitas tanah

a. Jenis Komponen, Parameter dan Indikator yang Dipantau

~ Jenis komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah penurunan Kualitas tanah di

sekitar wilayah pembangunan jalan Tol.

~ Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah kualitas tanah akibat

proyek.

~ Indikator dari komponen dampak besar dan penting yang dipantau adalah Penurunan

kesuburan tanah disekitar lokasi proyek.

b. Sumber Dampak

Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak retakan bangunan sekitar/ struktur

tanah adalah kegiatan pekerjaan pondasi dan pekerjaan basement.

c. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup terhadap dampak penurunan kualitas tanah

adalah memantau terjadinya konflik antara masyarakat di sekitar lokasi kegiatan dengan

pemrakarsa dan memantau adanya penurunan kualitas tanah.

d. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

d.1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data untuk mengetahui Kualitas tanah dilakukan

dengan pengamatan lapangan dengan bantuan dokumentasi foto kamera.

d.2. Waktu/ periode pemantauan

Page 19: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

Pemantauan selama kegiatan berlangsung secara terus menerus.

d.3. Metode analisis

Metode analisis yang digunakan adalah pengukuran dan pengamatan di

lapangan dengan analisa deskriptif kualitatif.

e. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

Institusi pemantauan lingkungan hidup terhadap peningkatan kebisingan meliputi

:

~ Pelaksana : Pemrakarsa Dinas PU Propinsi Bali

~ Pengawas : Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Denpasar,

Kelurahan Serangan.

~ Penyerahan Laporan : Walikota denpasar, Bupati Badung, Kelurahan

Serangan, Desa tanjung Benoa.

2.2.10 Penurunan Keanekaragaman Flora

a. Jenis Komponen, Parameter dan Indikator yang Dipantau

~ Jenis komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah penurunan flora.

~ Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau terhadap penuruan

keanekaragaman flora adalah jumlah spesies tumbuhan dan hewan dan individu tiap

spesies.

~ Indikator dari komponen dampak besar dan penting yang dipantau adalah penuruanan

jumlah spesies tumbuhan tiap spesies

b. Sumber Dampak

Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap adanya penurunan

keanekaragaman flora adalah kegiatan pembukaan lahan, oleh karena itu penanaman

pohon-pohon peneduh di sepanjang sisi jalan-jalan lingkungan yang menjadikan suasana

lebih asri. Hal ini akan meningkatkan flora dan akan berdampak lanjutan pada terjaganya

kualitas udara di lokasi kegiatan.

Page 20: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

c. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup terhadap dampak penurunan

keanekaragaman flora adalah :

~ Menciptakan iklim dan suasana yang nyaman di sekitar lokasi kegiatan serta mencegah

konflik antara masyarakat dan pemrakarsa.

d. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

d.1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data untuk mengetahui penurunan keanekaragaman

floraeningkatan flora dan fauna dilakukan dengan melakukan pengamatan

langsung di lapangan

d.2. Lokasi pemantauan

Pada lokasi proyek

d.3. Waktu/ periode pemantauan

Pemantauan dilakukan saat kegiatan pembukaan lahan.

d.4. Metode analisis

Metode analisis yang digunakan adalah analisa deskriptif kuantitatif dan

kualitatif

e. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

Institusi pemantauan lingkungan hidup terhadap peningkatan flora dan fauna

terdiri dari :

~ Pelaksana : Pemrakarsa Dinas Pekerjaan Umum Propinsi bali

~ Pengawas : DKP Kota Denpasar, Kelian dinas dan Lurah,

Penduduk sekitar lokasi Pembangunan proyek.

~ Penyerahan Laporan : Walikota Denpasar, DKP Kota denpasar, Bupati

badung dan DKP Kabupaten badung.

2.2.11 Penurunan Keanekaragaman Biota Laut

a. Komponen yang terkena dampak

Page 21: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah komponen biologi, yaitu

berupa penurunan keanekaragaman biota laut akibat kegiatan pembangunan

jembatan khususnya pemasangan tiang pancang.

a. Sumber Dampak

Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak penurunan keanekaragaman

biota laut akibat kegiatan pembangunan jembatan khususnya pemasangan tiang

pancang.

b. Tolok Ukur Dampak

Yang menjadi tolok ukur dampak penurunan keanekaragaman biota laut adalah

kerapatan serta jumlah individu dimasing-masing spesies.

c. Parameter Dampak

Parameter dampak penurunan biota laut adalah jumlah spesies tumbuhan dan

hewan laut dan individu tiap spesies.

d. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan

Tujuan dilakukannya rencana Pengelolaan lingkungan hidup terhadap penurunan

keanekaragaman biota laut adalah menciptakan iklim dan suasana yang nyaman di

sekitar lokasi kegiatan serta kondisi ekosistem laut yang masih tetap terjaga.

e. Pengelolaan Lingkungan Hidup

f.1. Pendekatan Teknologi

- Perbaikan ekosistem trumbu karang dengan penanaman kembali bersama

masyarakat sekitar lokasi pembangunan jalan tol.

- Penanaman hutan mangrove disekitar lokasi pembangunan jalan tol.

f.2. Pendekatan institusi

Kerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Denpasar dan

Kabupaten Badung.

f.3. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan lingkungan hidup terhadap penurunan keanekaragaman

biota laut dilakukan pada pantai dan Laut disekitar lokasi kegiatan.

Page 22: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

f.4. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode Pengelolaan lingkungan hidup terhadap penurunan keanekaragaman

biota dilakukan saat pekerjaan Pembangunan jembatan terutama pada

pembangunan tiang pancang.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi Pengelolaan lingkungan hidup terhadap penurunan keanekaragaman biota

Laut meliputi :

~ Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bali

~ Pengawas : BPLH Kota Denpasar, Penduduk di sekitar lokasi

kegiatan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Surabaya, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota

Denpasar, Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Badung

~ Pengawas Pelaporan : Walikota Denpasar, Bupati badung, Dinas Kelautan

dan Perikanan Kota Denpasar, Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Badung.

2.2.12 Keresahan Sosial

a. Jenis Komponen, Parameter, dan Indikator Yang Dipantau

Jenis komponen sosial budaya yang dipantau adalah keresahan masyarakat

berupa kekhawatiran terhadap dampak yang ditimbulkan.

Parameter yang dipantau adalah adanya adanya sikap penolakan masyarakat

terhadap proyek dan dukungan masyarakat terhadap proyek.

Indikator yang dipantau adalah konflik yang timbul di masyarakat terhadap

proyek akibat keberadaan pekerja asing serta dampak-dampak yang

ditimbulkan akibat keberadaan proyek.

Page 23: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

b. Sumber Dampak

Komponen yang menjadi sumber dampak adalah pembuatan base camp pekerja,

mobilisasi tenaga kerja, dan kegiatan konstruksi.

c. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan

Tujuan dari rencana pemantauan lingkungan adalah untuk memantau adanya sikap

negatif masyarakat di sekitar proyek terhadap keberadaan proyek.

d. Metode Pemantauan Lingkungan Sosial Budaya

d.1. Metode Pengumpulan Data

Melakukan dialog dengan masyarakat di sekitar lokasi proyek.

d.2. Lokasi Pemantauan

Wilayah Kelurahan Tanjung Benoa dan Serangan

d.3. Waktu/ Periode Pemantauan

Pemantauan dilakukan selama tahap konstruksi.

d.4. Metode Analisis

Metode analisis dilakukan melalui analisa kuantitatif dan kualitatif terhadap

hasil penyebaran kuesioner.

e. Institusi Pemantauan Lingkungan

Institusi yang bertanggungjawab dalam melakukan pemantauan lingkungan

adalah:

Pelaksana : Pemrakarsa Dinas Pekerjaan Umum Propinsi

Bali

Pengawas : Tim Ahli Universitas Udayana, Polsek

Denpasar Selatan, Polsek Bualu, Kelurahan, RT/RW, dan masyarakat di

sekitar lokasi proyek

Penyerahan Laporan : Polsek Denpasar Selatan, Polsek Bualu, dan

Kelurahan

2.2.13 Kesempatan Kerja

a. Jenis Komponen, Parameter, dan Indikator Yang Dipantau

Jenis komponen sosial ekonomi budaya yang dipantau adalah terbukanya

lapangan kerja pelaksana pekerjaan konstruksi fisik pembangunan jalan tol

Serangan Tanjung Benoa.

Page 24: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

Parameter yang dipantau adalah perbandingan jumlah tenaga yang terserap

dalam pelaksanaan proyek dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

Indikator yang dipantau adalah jumlah tenaga kerja lokal yang direkrut sebagai

tenaga kerja pembangunan proyek jalan tol Serangan Tanjung Benoa.

b. Sumber Dampak

Komponen yang menjadi sumber dampak adalah mobilisasi tenaga kerja.

c. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan

Tujuan dari rencana pemantauan lingkungan adalah memantau manfaat

pembangunan jalan tol Serangan Tanjung Benoa terhadap penyerapan tenaga kerja

lokal.

d. Metode Pemantauan Lingkungan Sosial Ekonomi Budaya

d.1. Metode Pengumpulan Data

- Melakukan wawancara terstruktur (kuesioner) kepada masyarakat di sekitar

proyek dengan model sampling

- Melakukan pemantauan terhadap laporan administratif penerimaan tenaga

kerja dari pemrakarsa pembangunan jalan tol Serangan Tanjng Benoa

d.2. Lokasi Pemantauan

Di sekitar lokasi proyek, Kelurahan Tanjung Benoa dan serangan.

d.3. Waktu/ Periode Pemantauan

Pemantauan dilakukan selama tahap pra konstruksi, pelaksanaan konstruksi

dan operasional jalan tol Serangan Tanjung Benoa.

d.4. Metode Analisis

Metode analisis dilakukan melalui analisa kuantitatif terhadap hasil

penyebaran kuesioner dan laporan administratif penerimaan tenaga kerja.

e. Institusi Pemantauan Lingkungan

Institusi yang bertanggungjawab dalam melakukan pemantauan lingkungan

adalah:

Pelaksana : Pemrakarsa Dinas Pekerjaan Umum Propinsi

Bali

Page 25: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

Pengawas : Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk

Kota Denpasar, kecamatan dan kelurahan, RT/ RW, dan masyarakat di

sekitar lokasi proyek

Penyerahan Laporan : Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk

Kota Denpasar, kecamatan, dan kelurahan

2.2.14 Penurunan Kesehatan Lingkungan

a. Jenis Komponen , Parameter dan Indikator yang Dipantau

- Komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah kesehatan masyarakat

dengan sub komponen kualitas kesehatan lingkungan. Yang dimaksud adalah

peningkatan jumlah limbah, penurunan kualitas udara

- Parameter dampak penurunan kualitas lingkungan adalah peningkatan jumlah

limbah dan penurunan kualitas udara di sekitar proyek.

- Indikator yang dipantau adalah adanya pembutan base camp dari tenaga kerja.

b. Sumber Dampak

Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah pembuatan base camp,

mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi alat berat, dan kegiatan kontruksi.

c.. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan

Tujuan dilakukannya rencana Pengelolaan Lingkungan :

- Mempertahankan kondisi lingkungan agar tetap bersih, sehat dan rapi (tidak

kumuh)

- Mencegah terjadinya dampak sekunder yang ditimbulkan dari peningkatan

jumlah limbah dan penurunan kualitas udara yang tidak dikelola dengan baik.

d. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

d.1 Metode Pengumpulan Data

Melakukan pengamatan langsung dan memprediksi peningkatan jumlah limbah

yang dihasilkan dari proyek pembangunan jalan tol Serangan – Tanjung Benoa.

d.2 Lokasi Pemantauan

Pada lokasi kegiatan dan daerah disekitar lokasi proyek pembangunan Jalan tol

Serangan – Tanjung Benoa

d.3 Waktu/Periode Pemantauan

Pemantauan dilakukan selama pelaksanaan kontruksi

d.4 Metoda Analisis

Metoda analisis dilakukan melalui analisis kuantitatif dan kualitatif

e. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi pengelolaan lingkungan hidup terhadap penurunan kualitas kesehatan

lingkungan meliputi ;

Page 26: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

- Pelaksana : Pemrakarsa Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali

- Pengawas : RT/RW/ penduduk sekitar proyek, Dinas Kesehatan Provinsi

Bali

- Pelaporan : Dinas kesehatan Provinsi Bali

2.2.15 Penurunan Kesehatan Masyarakat

f. Jenis Komponen, Parameter dan Indikator Yang Dipantau

~ Jenis komponen sosial budaya yang dipantau adalah kesehatan masyarakat

berupa penurunan tingkat kesehatan masyarakat terhadap dampak yang

ditimbulkan

~ Parameter yang dipantau adalah peningkatan angka kesakitan dan kematian

masyarakat terhadap keberadaan proyek.

~ Indikator yang dipantau adalah jumlah kejadian penyakit seperti penyakit

ISPA, water born disease, demam berdarah dengue, dan penyakit menular

seksual.

g. Sumber Dampak

Komponen yang menjadi sumber dampak adalah pembuatan base camp,

mobilisasi tenaga kerja dan mobilisasi alat berat.

h. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan

Tujuan dari rencana pemantauan lingkungan adalah memantau adanya kejadian

penyakit yang ditimbulkan akibat pembangunan jalan tol yang mempengaruhi

kesehatan masyarakat.

i. Metode Pemantauan Lingkungan Sosial Ekonomi Budaya

d.9. Metode Pengumpulan Data

- Melakukan wawancara terstruktur (kuesioner) kepada masyarakat di sekitar

tapak proyek dengan model sampling.

- Memantau angka kunjungan masyarakat ke puskesmas dan penyakit yang

diderita.

d.10. Lokasi Pemantauan

Page 27: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

Wilayah Kelurahan Serangan Kecamatan Denpasar Selatan, Kotamadya

Denpasar dan Desa Tanjung Benoa Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten

Badung.

d.11. Waktu/ Periode Pemantauan

Pemantauan dilakukan selama pelaksanaan konstruksi.

d.12. Metode Analisis

Metode analisis dilakukan melalui analisa kualitatif kuantitatif dari hasil

penyebaran kuesioner dan wawancara.

j. Institusi Pemantauan Lingkungan

Institusi yang bertanggungjawab dalam melakukan pemantauan lingkungan

adalah:

- Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umun Propinsi Bali

- Pengawas : Tim Ahli Universitas Udayana

- Pelaporan : Dinas kesehatan propinsi Bali

2.1 TAHAP PASCAKONTRUKSI

2.3.16 penurunan kualitas udara

a. Jenis Komponen, Parameter dan Indikator yang Dipantau

~ Jenis komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah penurunan kualitas

udara akibat adanya peningkatan kadar polutan di udara akibat lalu lintas pada

saat pengoperasian tol.

~ Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah parameter

pencemar kualitas udara yang terdiri dari: SO2, NO2, H2S, HCl, Partikel diukur

dalam µg/m3.

~ Indikator dari komponen dampak besar dan penting yang dipantau sesuai

Pergub Bali No. 8 tahun 2007.

SO2 = 800 µg/m3.

NO2 = 1000 µg/m3.

H2S = 35 µg/m3.

HCl = 5 µg/m3.

Page 28: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

Partikel = 350 µg/m3.

b. Sumber Dampak

Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak penurunan kualitas udara adalah

lalu lintas kendaraan bermotor pasca konstruksi proyek atau saat jalan tol telah

dioperasikan.

c. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan

Tujuan rencana pemantauan lingkungan terhadap penurunan kualitas udara adalah

- Memantau pencemaran debu akibat lalu lintas jalan tol

- Memantau terjadinya konflik antara masyarakat di sekitar lokasi kegiatan

dengan Pemrakarsa.

d. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

d.5. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data untuk mengetahui penurunan kualitas udara

dilakukan dengan sampling kualitas udara dan melakukan pengamatan

lapangan dan sampling kualitas udara.

d.6. Lokasi pemantauan

Pengukuran dan sampling kualias udara dilakukan di titik-titik sekitar jalan tol

dan yang dekat dengan pemukiman penduduk.

d.7. Waktu/ periode pemantauan

Pemantauan dilakukan pada saat pengoperasan jalan tol dan dilakukan

secara kontinyu selama 6 bulan sekali.

d.8. Metode analisis

metode analisis yang digunakan adalah mengukur kadar debu dan polutan

disekitar jalan tol, yang kemudian dianalisa pada laboratorium untuk

mendapatkan hasil kualitas udara pada kawasan jalan tol.

Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi Pengelolaan lingkungan hidup terhadap penurunan kualitas udara

meliputi :

- Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umun Propinsi Bali

Page 29: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

- Pengawas : Tim Ahli Universitas Udayana

- Pelaporan : BPLH kota Denpasar, Dinas kesehatan propinsi Bali

2.3.17 Peningkatan Kebisingan

f. Jenis Komponen, Parameter dan Indikator yang Dipantau

k. Jenis komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah peningkatan

kebisingan akibat adanya lalu lintas kendaraan bermotor pasca konstruksi

proyek atau saat jalan tol telah dioperasikan.

l. Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah parameter

kebisingan ruang terbuka hijau sesuai Pergub Bali No.8 tahun 2007 yaitu

tingkat kebisingan diukur dalam dBA.

m. Indikator dari komponen dampak besar dan penting yang dipantau adalah

tingkat kebisingan untuk kawasan terbuka hijau 55 dBA.

g. Sumber dampak

Kompenen kegiatan yang menjadi sumber dampak peningkatan kebisingan

adalah lalu lintas kendaraan bermotor pasca konstruksi proyek atau saat jalan tol

telah dioperasikan.

h. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup terhadap dampak peningkatan

kebisingan adalah memantau terjadinya konflik antara masyarakat di sekitar

lokasi proyek dengan pemrakarsa, dan memantau tingkat kebisingan yang

terjadi akibat lalu lintas kendaraan bermotor pasca konstruksi proyek atau saat

jalan tol telah dioperasikan

i. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

d.1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data untuk mengetahui tingkat kebisingan dilakukan

dengan sampling kebisingan serta dengan melakukan pengamatan lapangan.

d.2. Lokasi pemantauan

Page 30: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

Sampling kebisingan dilakukan pada lokasi jalan tol dan sekitarnya terutama

yang dekat dengan pemukiman warga.

d.3. Waktu/ periode pemantauan

Pemantauan dilakukan selama kegiatan berlangsung secara terus menerus

dan sampling kebisingan maksimal dilakukan 6 bulan sekali.

d.4. Metode analisis

Metode analisis yang digunakan adalah pengukuran di lapangan dengan

menggunakan sound level meter

j. Institusi Pengelolaan lingkungan hidup terhadap penurunan kualitas udara

meliputi :

- Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umun Propinsi Bali

- Pengawas : Tim Ahli Universitas Udayana

- Pelaporan : BPLH kota Denpasar, Dinas kesehatan propinsi Bali

2.3.18 Pembatasan akses Publik

a. Jenis Komponen, Parameter dan Indikator Yang Dipantau

~ Jenis komponen sosial budaya yang dipantau adalah berupa pembatasan

akses public masyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan

~ Parameter yang dipantau adalah penurunan pembatasan akses public yang

disebabkan karena pengoperasian jalan tol.

~ Indikator yang dipantau adalah akses public yang mengalami penurunan

diwilayah sekitar jalan tol.

b. Sumber Dampak

Komponen yang menjadi sumber dampak adalah pengoperasian jalan tol

serangan tanjung benoa.

n. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan

Tujuan dari rencana pemantauan lingkungan adalah memantau adanya

penurunan akses public oleh pengelola jalan tol akibat pengoperasian jalan tol

yang mempengaruhi.

Page 31: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

o. Metode Pemantauan Lingkungan Sosial Ekonomi Budaya

d.13. Metode Pengumpulan Data

- Melakukan wawancara terstruktur (kuesioner) kepada masyarakat di sekitar

tempat proyek dengan model sampling.

d.14. Lokasi Pemantauan

Wilayah Kelurahan Serangan Kecamatan Denpasar Selatan, Kotamadya

Denpasar dan Desa Tanjung Benoa Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten

Badung.

d.15. Waktu/ Periode Pemantauan

Pemantauan dilakukan setelah pelaksanaan konstruksi.

d.16. Metode Analisis

Metode analisis dilakukan melalui analisa kualitatif dari hasil penyebaran

kuesioner.

p. Institusi Pemantauan Lingkungan

Institusi yang bertanggungjawab dalam melakukan pemantauan lingkungan

adalah:

- Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umun Propinsi Bali

- Pengawas : Tim Ahli Universitas Udayana, Masyarakat Kelurahan

serangan, masyarakat desa tanjung benoa.

- Pelaporan : Lurah Serangan, Kelian Desa tanjung Benoa, Wali Kota

denpasar, Bupati Badung.

2.3.20 Peningkatan Pendapatan Pemerintah

a. Jenis Komponen, Parameter dan Indikator yang Dipantau

~ Jenis komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah peningkatan

pendapatan pemerintah dari pengoperasian jalan tol.

~ Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah jumlah

pendapatan pemerintah setelah pengoperasian jalan tol.

Page 32: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

b. Indikator dari komponen dampak besar dan penting yang dipantau adalah jumlah

pendapatan pemerintah setelah pengoperasian jalan tol.

c. Sumber Dampak

Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah pajak retribusi dari

kendaraan bermotor yang masuk jalan tol.

d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup adalah memantau manfaat

pembangunan jalan tol serangan tanjung benoa terhadap pendapatan pemerintah.

e. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

d.1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data untuk mengetahui peningkatan pendapatan

pemerintah diambil dari dokumen Pendapatan Daerah/APBD..

d.2. Lokasi pemantauan

Di kawasan jalan tol Serangan Tanjung Benoa.

d.3. Waktu / periode pemantauan

Pemantauan dilakukan selama pengoperasian jalan tol dengan periode

pematauan setahun sekali.

d.4. Metode analisis

Metode analisis yang digunakan melalui analisa kuantitatif dan kualitatif hasil

perbandingan jumlah pendapatan pemerintah sebelum dan setelah

pengoperasian jalan tol.

f. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

Institusi pemantauan lingkungan hidup terhadap peningkatan kebisingan meliputi :

~ Pelaksana : Pemrakarsa Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bali.

~ Pengawas : Masyarakat di sekitar lokasi proyek jalan tol, BPLH

Propinsi Bali, Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Propinsi Bali, Dinas Perpajakan Propinsi Bali,

Pemerintah Daerah Propinsi Bali.

Page 33: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

~ Penyerahan Laporan : Dinas Perpajakan Propinsi Bali dan Pemerintah

Daerah Propinsi Bali.

~

2.3.21 Penurunan Kesehatan Lingkungan (Peningkatan Jumlah Sampah)

g. Jenis Komponen, Parameter dan Indikator yang Dipantau

~ Jenis komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah kesehatan masyarakat

dengan sub komponen kualitas kesehatan lingkungan yaitu berupa peningkatan

jumlah sampah pada tahap pasca konstruksi dari pengoperasian jalan tol..

~ Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah jumlah timbulan

sampah per hari.

~ Indikator dari komponen dampak besar dan penting yang dipantau adalah

sampah yang menumpuk/tidak terangkut.

h. Sumber Dampak

Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak peningkatan sampah adalah

masyarakat yang membuang sampah sembarangan saat melintasi jalan tol yang

terjadi pada kegiatan pengoperasian jalan tol.

i. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup terhadap dampak peningkatan

sampah adalah untuk memantau konflik antara masyarakat sekitar dengan

pemrakarsa dan memantau kondisi lingkungan agar tetap bersih dan sehat .

j. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

d.1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data untuk mengetahui peningkatan jumlah sampah

yaitu dengan pengamatan lapangan serta prediksi jumlah material buangan.

d.2. Lokasi pemantauan

Dipantau sepanjang lokasi jalan tol serangan tanjung benoa.

d.3. Waktu / periode pemantauan

Page 34: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

Pemantauan dilakukan secara terus menerus selama pengoperasian jalan tol.

d.4. Metode analisis

Metode analisis yang digunakan adalah analisa deskriptif kuantitatif dan

kualitatif dengan prediksi jumlah buangan material.

k. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

Institusi pemantauan lingkungan hidup terhadap peningkatan sampah meliputi :

~ Pelaksana : Pemrakarsa Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bali.

~ Pengawas : Masyarakat di sekitar lokasi jalan tol, BPLH Propinsi

Bali, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Propinsi Bali,

Pemerintah Daerah Propinsi Bali.

~ Penyerahan Laporan :BPLH Propinsi Bali, Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Propinsi Bali.

2.3.22 Penurunan Kesehatan Masyarakat (Meningkatnya Kejadian ISPA)

l. Jenis Komponen, Parameter dan Indikator yang Dipantau

~ Jenis komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah penurunan kesehatan

masyarakat akibat meningkatnya kejadian ISPA pada tahap pasca konstruksi

dari pengoperasian jalan tol.

~ Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah jumlah

masyarakat sekitar proyek yang berobat atau merujuk pelayanan kesehatan

seperti puskesmas, rumah sakit ataupun praktek dokter swasta dengan keluhan

sesak napas, batuk, pilek, dan sebagainya yang berhubungan dengan infeksi

saluran pernapasan.

~ Indikator dari komponen dampak besar dan penting yang dipantau adalah data

sekunder yang terdapat pada pelayanan kesehatan sekitar.

m. Sumber Dampak

Komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak meningkatnya kejadian ISPA

adalah terhirupnya polutan udara dari hasil pembakaran bahan bakar kendaraan

yang melintasi jalan tol’.

Page 35: 204463601 164546937 Rencana Pemantauan Lingkungan Rpl Proyek Pembangunan Jalan Tol Serangan Tanjung Benoa

n. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup adalah untuk memantau penurunan

kesehatan masyarakat akibat meningkatnya kejadian ISPA.

o. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

d.1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data untuk mengetahui tingkat kejadian ISPA dilakukan

dengan pengamatan terhadap masyarakat sekitar yang mengalami gangguan

infeksi saluran pernapasan atau data sekunder dari tempat pelayanan

kesehatan.

d.2. Lokasi pemantauan

Dilakukan di sekitar lokasi jalan tol serangan tanjung benoa.

d.3. Waktu / periode pemantauan

Pemantauan dilakukan selama pengoperasian jalan tol dan dilakukan 6 bulan

sekali.

d.4. Metode analisis

Metode analisis yang digunakan adalah analisa deskriptif kuantitatif dan

kualitatif dengan membandingkan kejadian sakit terkait ISPA masyarakat

sekitar sebelum dan setelah pengoperasian jalan tol.

p. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

Institusi pemantauan lingkungan hidup terhadap peningkatan kejadian ISPA

meliputi :

~ Pelaksana : Pemrakarsa Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bali.

~ Pengawas : Mayarakat di sekitar lokasi jalan tol, Dinas

Kesehatan Propinsi Bali.

~ Penyerahan Laporan : Dinas Kesehatan Propinsi Bali.