24
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA SCLERODERMA Definisi Kata “Scleroderma” berasal dari dua kata dari Yunani: “sclero” artinya keras dan “derma” yang berarti kulit. Pengerasan pada kulit adalah salah satu manifestasi utama dari penyakit ini. Penyakit ini dulu disebut “progressive systemic sclerosis”, tetapi penggunaan istilah ini sudah tidak dianjurkan lagi karena telah ditemukan bahwa tidak semua Scleroderma adalah progresif. Penyakit ini terdiri dari beberapa bentuk/jenis yang akan dijelaskan selanjutnya. Ditemukan juga beberapa variabilitas diantara para pasien. Scleroderma adalah penyakit yang gejalanya dapat terlihat, seperti pada kasus dimana kulit yang terkena, atau gejala- gejala yang mungkin tidak terlihat, dimana pada organ-organ tubuh yang terkena. Epidemiologi Diperkirakan ada lebih dari 5.000 orang dengan Scleroderma Sistemik di Australia. Secara statistik, wanita yang menderita penyakit ini lebih banyak, sekitar tiga sampai empat kali daripada pria. Scleroderma dapat berkembang dan

210222955 Scleroderma

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rrr

Citation preview

Page 1: 210222955 Scleroderma

BAB III. TINJAUAN PUSTAKA

SCLERODERMA

Definisi

Kata “Scleroderma” berasal dari dua kata dari Yunani: “sclero” artinya keras dan

“derma” yang berarti kulit. Pengerasan pada kulit adalah salah satu manifestasi utama

dari penyakit ini. Penyakit ini dulu disebut “progressive systemic sclerosis”, tetapi

penggunaan istilah ini sudah tidak dianjurkan lagi karena telah ditemukan bahwa tidak

semua Scleroderma adalah progresif. Penyakit ini terdiri dari beberapa bentuk/jenis yang

akan dijelaskan selanjutnya. Ditemukan juga beberapa variabilitas diantara para pasien.

Scleroderma adalah penyakit yang gejalanya dapat terlihat, seperti pada kasus dimana

kulit yang terkena, atau gejala-gejala yang mungkin tidak terlihat, dimana pada organ-

organ tubuh yang terkena.

Epidemiologi

Diperkirakan ada lebih dari 5.000 orang dengan Scleroderma Sistemik di Australia.

Secara statistik, wanita yang menderita penyakit ini lebih banyak, sekitar tiga sampai

empat kali daripada pria. Scleroderma dapat berkembang dan ditemukan dalam setiap

kelompok umur dari bayi sampai orang tua, namun dimulai paling sering pada usia antara

25-55 tahun.

Beberapa faktor termasuk jenis kelamin, ras dan latar belakang etnis, dapat

mempengaruhi risiko terkena Scleroderma, usia dimulainya dan pola atau seberapa parah

organ dalam yang terkena. Penyebabnya kurang jelas. Meskipun Scleroderma tidak

langsung diwariskan/diturunkan, beberapa ilmuwan merasa ada sedikit kecenderungan

untuk terkena di dalam keluarga yang mempunyai riwayat penyakit rematik.

Page 2: 210222955 Scleroderma

Etiologi

Penyebab pasti atau penyebab-penyebab Scleroderma masih belum diketahui, tetapi para

ilmuwan dan peneliti medis di berbagai bidang bekerja keras untuk menemukannya.

Tiga hal yang ditemukan pada Scleroderma, yaitu:

1. Kelebihan produksi kolagen

2. Proses otoimun

3. Kerusakan pembuluh darah.

Kolagen adalah protein utama dari jaringan ikat tubuh, yang merupakan jaringan yang

mengikat sel-sel menjadi satu. Kolagen ditemukan di kulit, persendian, tendon dan

bagian-bagian dari organ internal. Kolagen terdiri dari serat kecil, dijalin bersama seperti

benang untuk membentuk sepotong kain. Bila ada kelebihan produksi kolagen, penebalan

dan pengerasan daerah yang terkena, sering akan mengganggu fungsi normal dari bagian-

bagian tubuh tersebut.

Ada beberapa teori tentang bagaimana kolagen produksinya menjadi berlebihan. "Teori

otoimun" menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh memainkan peranan penting.

Biasanya, sistem kekebalan tubuh menghasilkan sinyal kimia dalam darah yang disebut

sitokin, yang mengkoordinasikan pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan serangan

asing lainnya. Selain itu, beberapa sitokin membantu memperbaiki luka dengan

merangsang produksi kolagen untuk menutup bekas luka. Ada sejumlah teori yang ada di

mana sistem kekebalan terlalu aktif secara tidak wajar, yang menyebabkan jumlah sitokin

yang diproduksi menjadi berlebihan. Sitokin ini menyebabkan kerusakan pada jaringan-

jaringan sehat tubuh dan juga dapat merangsang kelebihan produksi kolagen.

Teori yang lain, "teori vaskular," berhubungan dengan pembuluh darah. Kerusakan pada

pembuluh darah, khususnya yang kecil, adalah ciri khas dalam Scleroderma. Cedera pada

pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah mengkerut dan menjadi kaku dan

bereaksi berlebihan terhadap dingin atau stres. Reaksi-reaksi ini dapat menyebabkan

kerusakan lebih lanjut pada pembuluh itu sendiri dan organ-organ tubuh, yang disuplai

oleh pembuluh darah tersebut. Ada juga kemungkinan adanya hubungan antara produksi

kolagen yang berlebihan dan pembuluh darah yang rusak. Telah disarankan bahwa

Page 3: 210222955 Scleroderma

pembuluh darah yang rusak dapat memungkinkan peningkatan kebocoran sitokin ke

jaringan sekitarnya yang pada gilirannya dapat merangsang produksi kolagen yang

berlebihan.

Penelitian sedang dilakukan untuk mempelajari teori dan teori-teori lainnya. Diharapkan

bahwa dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang menyebabkan Scleroderma

akan mengarah kepada metode pengobatan yang lebih baik dan, akhirnya, untuk

penyembuhan.

Gambar 1. skema pathogenesis kompleks sklerogenesis sistemik

Klasifikasi Scleroderma

Ada dua klasifikasi utama dari Scleroderma: Scleroderma Morphea atau Scleroderma

Localised (Lokal) dan Scleroderma Sistemik. Scleroderma Sistemik (SSc) dibagi menjadi

dua yaitu Limited (terbatas) dan Diffuse (menyebar).

Page 4: 210222955 Scleroderma

Gambar 2. Klasifikasi Skleroderma

Morphea atau Skeloderma Lokal

Dalam kondisi ini ada patches/seperti tambahan-tambalan lokal dari kulit yang menebal.

Kulit yang terkena sering terlihat seperti lilin dan mungkin berwarna kemerahan atau

kecoklatan. Perubahan ini biasanya hanya ditemukan di beberapa tempat pada kulit dan

kadang-kadang pada otot-otot utama. Jarang menyebar di tempat lain. Penebalan-

penebalan ini bisa membesar atau mengecil, dan sering menghilang secara spontan.

Morphea biasanya muncul pada rentan usia antara 20 dan 50 tahun, tetapi juga dapat

dilihat pada anak-anak.

Orang dengan kondisi ini tidak memiliki gejala Raynaud dan sangat jarang ada organ

internalnya yang terkena. Prospek jangka panjang adalah sangat baik. Orang dengan

Morphea jarang menjadi Scleroderma Sistemik. Antibodi antinuklear yang biasanya

ditemukan dalam darah orang dengan Scleroderma Sistemik, tidak ditemukan pada orang

dengan Morphea atau Scleroderma Lokal.

Linear Morphea adalah bentuk Scleroderma Lokal yang gejalanya sering dimulai

dengan suatu baris atau garis yang keras, kulit seperti mengandung lilin pada lengan atau

kaki atau di dahi. Kadang-kadang berbentuk seperti lipatan panjang di kepala atau leher,

disebut sebagai "en coup de sabre" karena kemiripannya dengan mandau atau luka

Page 5: 210222955 Scleroderma

karena pedang. Scleroderma Linier cenderung melibatkan lapisan kulit yang lebih dalam

dan begitu juga lapisan permukaan, dan kadang-kadang membatasi pergerakan sendi

yang terletak di bawahnya. Scleroderma Linier biasanya berkembang pada masa kecil.

Pada anak-anak, akan berpengaruh pada pertumbuhan anggota tubuh yang terkena.

Systemic Scelroderma (Skleroderma Sistemik)

Perubahan yang terjadi pada Scleroderma Sistemik dapat mempengaruhi jaringan ikat di

banyak bagian tubuh. Scleroderma Sistemik dapat menyerang kulit, kerongkongan,

saluran pencernaan (lambung dan usus), paru-paru, ginjal, jantung dan organ internal

lainnya. Juga dapat mempengaruhi pembuluh darah, otot dan persendian. Jaringan organ

yang terkena menjadi keras dan berserat, menyebabkan organ-organ tersebut fungsinya

menjadi kurang efisien. Istilah sclerosis sistemik menunjukkan bahwa "sklerosis"

(pengerasan) dapat terjadi dalam sistem internal tubuh. Ada dua pola utama yang

diketahui dapat menyebabkan, membatasi atau menambah parah penyakit. Berdasarkan

luas kulit yang terkena, penyakit ini dibagi menjadi dua kelompok. Secara umum, kulit

yang terkena pada Scleroderma dimulai pada jari-jari tangan dan menyebar ke lengan.

Beberapa penebalan kulit wajah adalah sangat umum, dan pada beberapa orang dengan,

bagian kaki juga terkena. Orang dengan scleroderma dikategorikan sebagai Terbatas jika

disamping terkenanya muka, juga diketemukan penebalan kulit pada tangan khususnya

siku dan di kaki, jika penebalan meluas dari kaki biasanya hanya sampai lutut. Pasien

dikategorikan sebagai Menyebar jika ada penyebaran lebih luas dari penebalan kulit,

yaitu kulit lengan atas, paha atau badan juga terkena.

Tabel 1. Persentasi perbedaan manifestasi klinis LS dan DS.

Manifestation (Manifestasi)Limited Scleroderma

(Skleroderma Terbatas)Diffuse Scleroderma

( Skleroderma Menyebar)Fenomena Raynaud 95% 80%Kulit 95% 95%Refluks gastro – kerongkongan

75% 90%

Paru-paru fibrosis 30% 30%Jantung less than 5% 10%Hipertensi pada paru-paru 15% 5%Penyakit ginjal less than 5% 20%Telangectasia 91% 64%Calcinosis 42% 17%

Page 6: 210222955 Scleroderma

Limited Scleroderma (Skleroderma Terbatas)

Scleroderma Terbatas biasanya menyebabkan Fenomena Raynaud and pengerasan kulit

pada tangan. Kemungkinan ada beberapa perubahan pada kulit wajah dan seperti yang

disampaikan di atas, kadang-kadang ada penebalan pada kulit di lengan bawah dan

tungkai bawah.

Masalah pada kerongkongan adalah umum. Meskipun, seperti yang ditunjukkan pada

Tabel 1, kadang-kadang keterlibatan organ internal lainnya akan terjadi, adalah penting

untuk menyadari bahwa keterlibatan ini sering sangat ringan dan mungkin terjadi hanya

setelah sakit selama bertahun-tahun.

Munculnya Scleroderma Terbatas sering sangat pelan/lambat, dan perkembangan kulit

yang terkena juga sangat lambat terjadi, hanya setelah bertahun-tahun. Prospek

Scleroderma Terbatas umumnya sangat baik. Sekitar 70% orang dengan Scleroderma

Sistemik mempunyai Scleroderma Terbatas, sedangkan 30% selebihnya lebih parah

dengan tipe Menyebar.

Diffuse Scleroderma (Skleroderma Menyebar)

Scleroderma Menyebar mempengaruhi kulit tidak hanya pada tangan dan lengan, tetapi

juga dapat mempengaruhi kulit pada badan, lengan atas dan paha. Pasien dengan kondisi

ini sering memiliki penyakit yang lebih sistemik dengan proses Scleroderma berpotensi

mempengaruhi organ dan jaringan tubuh yang lain. Jenis Scleroderma ini sering

memerlukan perawatan lebih intensif dan beberapa pasien dengan tipe ini memiliki

gangguan yang serius. Scleroderma Menyebar umumnya memiliki gejala awal cukup

cepat, penebalan kulit terjadi dalam selama beberapa bulan. Bagaimanapun juga,

penebalan kulit dapat kembali setelah beberapa tahun dengan sedikit kerusakan dalam

jangka panjang.

Page 7: 210222955 Scleroderma

Gambar 3. Penebalan kulit terdapat di ekstremitas, muka dan seluruh tubuh.

CREST adalah nama lain yang kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan

subkelompok orang dengan Scleroderma. Istilah ini umum digunakan di masa lalu, tapi

sekarang kurang umum digunakan, klasifikasi Terbatas dan Menyebar lebih tepat

digunakan dalam memprediksi prospek jangka panjang. CREST adalah singkatan untuk

kombinasi klinis Calcinosis, fenomena Raynaud, masalah-masalah dengan Esofagus,

Sclerodactyly (jari-jari kaku) dan Telangiectasia (pembuluh darah kecil merah melebar

pada kulit wajah atau tangan). Kebanyakan pasien CREST mempunyai Scleroderma

Terbatas.

Page 8: 210222955 Scleroderma

Gambar 4. CREST

Meskipun sebagian besar orang dengan scleroderma dapat diklasifikasikan memiliki

penyakit jenis Menyebar atau Terbatas, tiap orang yang berbeda mungkin memiliki

gejala-gejala dan kombinasi penyakit yang berbeda.

Gejala dan Tanda

Gajala Klinis:

Secara umum Skleroderma mempengaruhi jaringan ikat, terutama pada kulit dan dinding

pembuluh darah, dan, pada tingkat yang lebih rendah, dapat mempengaruhi hati saluran

pencernaan, paru-paru dan ginjal.

Page 9: 210222955 Scleroderma

Cutaneous symptoms (Gejala pada Kulit):

Gejala yang timbu pada kulit, sering dikaitkan atau didahului dengan fenomena Raynaud

dan arthralgias pada jari, hal ini biasanya menjadi tanda-tanda awal perjalanan penyakit

scleroderma. Oleh karena itu gejala awal ini dapat membantu untuk menegakkan

diagnosis dan memulai terapi.

Tanda:

Akumulasi jaringan ikat yang berlebihan

Fibrosis

Pembentukan autoantibodi terhadap sejumlah antigen seluler

Dan perubahan degeneratif pada kulit, otot rangka, sinovium, pembuluh darah, saluran

pencernaan, ginjal, paru dan jantung.

Tabel 2. Tampilan klinis

Tampilan Sklerosis sistemik

terbatas

Sklerosis sistemik difus

Kulit yang terlibat Terbatas pada jari, lengan

distal, wajah, progresifitas

lambat

Difus: jari-jari,

ekstremitas, wajah, badan,

progreifitas cepat

Fenomena Raynaud Mendahului keterlibatan

kulit, berhubungan dengan

iskemia

Sejalan dengan

keterlibatan kulit

Fibrosis pulmonal Mungkin terjadi, moderat Sering, awal dan berat

Hipertensi arteri

pulmonal

Sering, lambat, mungkin

terisolasi

Dapat terjadi,

berhubungan dengan

fibrosis pulmonal

Krisis renal

scleroderma

Sangat jarang 15% terjadi, diawal

Kalsinosis kultis Sering, menonjol Dapat terjadi, ringan

Karakteristik

autoantibody

Antisentomer Antitopoisomerase

Page 10: 210222955 Scleroderma

Gambar 5. Tampilan klinis skleroderma

Diagnosis Scleroderma

Diagnosis adanya Scleroderma bisa sangat sulit, terutama dalam tahap awal. Banyak

gejalanya yang termasuk umum, atau mungkin tumpang tindih dengan penyakit lain,

terutama penyakit jaringan ikat autoimun lainnya seperti penyakit seperti rheumatoid

artritis dan lupus (SLE). Gejala yang berbeda dapat berkembang pada beberapa tahap

selama waktu yang sangat lama dan beberapa orang dengan Scleroderma mempunyai

gejala dan efek yang sama persis.

Sementara Scleroderma sering dapat diduga dari gejala yang lebih terlihat mata, tidak ada

tes tunggal yang dapat membuktikan keberadaannya. Diagnosis biasanya dibuat oleh

dokter Anda melalui kombinasi berikut: sejarah medis, termasuk gejala masa lalu dan

sekarang, pemeriksaan fisik secara menyeluruh, dan hasil dari berbagai tes-tes

laboratorium dan studi lainnya. Dalam membuat diagnosis, adalah penting untuk tidak

hanya untuk mengkonfirmasi adanya Scleroderma, tetapi juga untuk menentukan luas

dan tingkat keparahan, terutama yang berkaitan dengan keterlibatan organ internal.

Diagnosis Skleroderma dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan

penunjang.

Page 11: 210222955 Scleroderma

Gambaran Klinis

Secara klinis agak sulit menegakkan diagnosis sklerosis sistemik sebelum timbul

kelainan kulit yang khas. Tetapi kemungkinan sklerosis sistemik harus dipikirkan bila

ditemukan gambaran fenomena Raynaud pada wanita umur 20-50 tahun.

Sindrom Raynaud’s adalah sebuah kondisi di mana pembuluh-pembuluh nadi terkecil

yang membawa darah ke ujung-ujung jari tangan atau kaki terhambat (menyebabkan

kejang urat - spasm) ketika terpapar kondisi dingin atau sebuah gangguan emosional.

Merokok atau bekerja dengan mesin-mesin yang menyebabkan getaran (vibrasi) juga

dapat menyebabkan Sindrom Raynaud’s. Pembuluh vena yang kecil biasanya terbuka,

jadi darah mengalir keluar melalui kapiler-kapiler darah. Jika ada kejang urat (spasm) di

pembuluh vena kecil darah terhambat di kapiler-kapiler darah,  Pada akhirnya ujung-

ujung jari tangan atau kaki menjadi biru akibat darah kehilangan oksigen. Pada akhirnya

ujung-ujung jari tangan atau kaki menjadi pucat, dingin, dan kaku. Sindrom Raynaud’s

kadang-kadang disebut juga Fenomena Raynaud’s atau Penyakit Raynaud’s.

Tahun 1980, American Rheumatism Association (ARA) mengajukan kriteria sklerosis

sistemik dengan sensitifitas 97 % dan spesifisitas 98 %., yaitu bila terdapat:

Satu kriteria mayor, atau

2 dari 3 kriteria Minor

Kriteria Mayor :

Skleroderma proksimal : penebalan, penegangan dan pengerasan kulit yang simetrik pada

kulit jari dan kulit proksimal terhadap sendi metakarpofalangeal atau metatarsofalangeal.

Perubahan ini dapat mengenai seluruh ekstremitas, muka, leher dan batang tubuh (toraks

dan abdomen)

Page 12: 210222955 Scleroderma

(a) (b) Gambar 6. (a) Penebalan dan Peregangan kulit pada wajah, (b) Sclerodactyly dengan

ulserasi digital; hilangnya lipatan kulit dan kontraktur sendi, rambut jarang.

Kriteria Minor

Sklerodaktili : perubahan kulit seperti tersebut di atas tetapi hanya terbatas pada

jari

Pencekungan jari atau hilangnya substansi jari. Hal ini terjadi akibat iskemia.

Fibrosis basal kedua paru. Gambaran linier atau lineonodular yang retikular

terutama di bagian basal kedua paru, tampak pada gambaran foto thorak standar.

Gambar 7. (A) Hiperkeratosis pada lipatan kuku pasien pada fase edema pasien skleroderma terbatas. (B) Ulserasi jari pada pasien scleroderma terbatas.

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah autoantibodi antitopo-I (Scl 70) dan

antisentromer, karena memiliki spesifisitas yang baik pada sklerosis sistemik. Selain itu,

evaluasi terhadap berbagai organ yang mungkin terkena juga harus dilakukan. Bila

keadaan meragukan dapat dilakukan biopsi kulit.

Page 13: 210222955 Scleroderma

Gambar 8. (C.) Infiltrasi limfosit disekitar pembuluh. (D) Deposisi matriks kolagen yang melewati dermis dan meluas ke jaringan lemak subkutan. (E) Penebalan tunika intima dan media arteri interlobar dari biopsi ginjal.Terdapat beberapa tes laboratorium yang dapat digunakan untuk mengkonfirmasi

diagnosis atau mengevaluasi keparahan organ-organ tertentu yang dicurigai terkena. Tes-

tes laboratorium yang dapat dilakukan antara lain:

1. Blood test-Sejumlah tes darah dapat menunjuk kea rah scleroderma, pemeriksaan

yang dapat dilakukan antara lain :

Rheumatoid factor (Rematoid factor)

Erythrocyte sedimentation rate (Laju sedimentasi eritrosit)

Antinuclear antibody (Antinuklear Antibodi)

Scleroderma antibody (Skleroderma Antibodi)

Anticentromere antibody (Anticentromere Antibodi)

2. Imaging Test- Tes ini dapat memvisualisasikan organ-organ internal untuk melihat

bagaimana penyakit tersebut dapat mempengaruhi organ. Pada area tertentu dapat

dilakukan pemeriksaan menggunkan imaging-test yang dapat dipilih berdasarkan

gejala yang ditimbulkan. Yang termasuk dalam imaging test antara lain :

Sinar-X :tes yang menggunakan radiasi untuk mengambil gambar dari struktur di

dalam tubuh.

CT Scan :tipe dari x-ray yang menggunakan komputer untuk membuat gambar

dari struktur di dalam tubuh.

MRI Scan :tes yang menggunakan gelombang magnetik untuk membuat gambar

dari struktur di dalam tubuh.

Nailfold capillaroscopy : tes ini memungkinkan kita melihat gambaran dari

nailfold yang diperbesar untuk memeriksa kapiler.

3. Skin Biopsi : Sebuah sampel kecil dari kulit bisa dihapus dan diperiksa di

laboratorium untuk karakteristik tertentu yang menunjukkan skleroderma

Penatalaksanaan

Sampai saat ini belum ada terapi yang dapat menyembuhan scleroderma. Obat-obat yang

tersedia hanya untuk menyembuhkan atau mengobati gejala.

Page 14: 210222955 Scleroderma

Gambar 9. Skema penatalaksanaan skleroderma terbatas dan difusa sesuai keterlibatan organ(CTGF : connective tissue growth factor; GAVE : gastric antral venous ectasia; GERD : gastroesophageal reflux disease; MCP-1 : macrophage chemoattractant protein 1; MMF, mycophenylate mofetil; MTX : methotrexate; NTG, nitroglycerin; OT/PT : occupational therapy/physical therapy; PAH : pulmonary arterialhypertension; PDE-5 : type 5 phosphodiesterase; RP : Raynaud’s pheno menon;SRC:scleroderma renal crisis; SSRI, specifi c serotonin receptor uptake inhibitor; Stem cell Tx, stem cell transplantation; TGF-β, transforming growth factor beta.)

1. Non farmakologi

Makan makanan yang mudah dikunyah dan berprotein tinggi dan banyak

mengandung vitamin. Nikotin harus dihilangkan karena efek vasoconstrictoriy

nya.

"Menjaga tubuh tetap hangat" oleh pakaian pelindung seperti celana hangat,

sarung tangan, kaus kaki dan sepatu. Pemanasan tangan selama lima menit

setiap empat jam dalam bak air hangat menyebabkan perbaikan klinis yang

signifikan.

Menghindari paparan zat berbahaya lingkungan seperti silika, ethylens

terklorinasi, pelarut, monomer dari plastik atau obat-obatan tertentu untuk

menghentikan efek mereka pathogenetically progresif.

2. Farmakologi

Terapi ini diarahkan pada:

a. Vaskular sistem

PAH (Pulmonary Arterial Hypertension)

Page 15: 210222955 Scleroderma

Disfungsi endothel pada PAH menyebabkan peningkatan endothelin dan

penurunan nitric oxide dan prostasiklin. Pemberian Continuous intravenous

epoprostenol (Flolan) dan subcutaneous atau intravenous treprostinil

(Remodulin) yang sudah disahkan oleh US Food and Drug Administration

(FDA) dipakai sebagai terapi lini pertama penatalaksanaan PAH fs NYHA IV.

Efek prostasiklin yang selektif pada pembuluh darah pulmonal, memberikan

tempat untuk pemberiannya dengan cara inhalasi untuk menghindari efek

sitemiknya. Pemberian Iloprost (Ventavis) tampaknya memberikan perbaikan

fungsi dan hemodinamik serta menurunkan kecepatan progresifitas penyakit.

Scleroderma Renal Crisis (SCR)

Definisi SCR adalah terjadinya hipertensi maligna dan anemia hemolitik

mikroangiopati pada pasien scleroderma. Penatalaksanaan SCR adalah dengan

ACE inhibitor (kaptopril, 75-150 mg per hari secara oral). Obat ini tetap dapat

diberikan walaupun fungsi ginjal menurun dengan drastis. Jika diperlukan

dapat dilakukan dialysis. Pada kelainan ginjal pemberian steroid dan

plasmafaresis tidak ada gunanya.

Raynaud’s Phenomenon (RP)

Terapi utama RP adalah menghangatkan badan. Pemakaian sarung tangan,

penghangat tangan dan penghangat ekstremitas lain dapat dipakai. Calcium-

channel blockers seperti amlodipine, nifedipine atau felodipine, adalah terapi

medikal pertama pada RP. Kalsium channel blockers menghambat penyerapan

kalsium intraseluler dan akibatnya kontraksi sel otot polos pada dinding

pembuluh, yang dimediasi oleh protein kinase tergantung kalsium. Tiga dosis

10 mg nifedipin atau nicardipin dapat mengurangi frekuensi dan keparahan

serangan Raynaud. Dosis rendah selective serotonin reuptake inhibitors

(SSRIs) juga digunakan karena dapat menhambat efek agregasi dan aktivasi

trombosit. Diantara SSRI, fluoxetine (Prozac, Symbyax, Sarafem) responnya

baik dalam beberapa penelitian. ACE inhibitor dan ARB tidak efektif untuk

RP. Iskemi dan ulserasi jari ditatalaksana dengan pemberian Iloprost secara

intermiten serta obat-obatan lain yang dipakai pada PAH.

b. Sistem kekebalan tubuh (radang, immunmodulation, autoimunitas)

Cyclophosphamide

Cyclophosphamide (CYC) telah digunakan sebagai terapi utama untuk penyakit

paru interstisial skleroderma. Dalam uji coba terkontrol baru-baru ini,

Page 16: 210222955 Scleroderma

cyclophosphamide meningkatkan kapasitas vital paksa (FVC) sebesar 2,9%

dibandingkan dengan placebo

Transplantasi Stem Cell autologous

Immunoablasi dengan imun rekonstitusi dengan menggunakan stem cell perifer

autologous telah dipertimbangkan untuk scleroderma. Berbagai studi terus

menerus dilakukan untuk membandingkan anatara transplantasi sel induk

dengan CYC dalam penatalaksanaan scleroderma

Methotrexate

Percobaan acak terkontrol mengevaluasi efisiensi dari metotreksat dalam

scleroderma dalam mengontrol stabilitas penyakit yang lebih besar

dibandingkan dengan plasebo. Methotrexate digunakan untuk kasus awal

scleroderma dengan scleroderma terbatas pada kulit dan muskuloskeletal sistem,

termasuk myositis.

Mofetil Mycophenolate

Belum ada penelitian acak buta ganda untuk Mofetil mycophenolate dalam

penatalaksanaan skleroderma. Bukti yang ada sekarang menunjukkan Mofetil

mycophenolate mungkin efektif pada skleroderma.

Corticosteroids

Prednisolon (awalnya: 40-100 mg / hari, dosis pemeliharaan: 10-15 mg / hari)

atau metilprednisolon pada umumnya menghambat peradangan tetapi juga

memberikan suatu efek katabolik pada sintesis kolagen (atrofi). Metil

prednisolon diindikasikan dalam pengobatan inflamasi dari SSC,

sclerodermatomyositis, khususnya pada arthritis, miositis alveolitis, dan

vaskulitis. Namun, ada bukti bahwa kortikosteroid (> 15 mg / hari prednisolon)

meningkatkan risiko memicu krisis SSC ginjal.

c. Fibrosis

Terlepas dari kenyataan bahwa fibrosis merupakan komponen utama dalam

patofisiologi skleroderma, sampai saat ini belum ada obat anti fibrosis yang

terbukti efektif untuk saat ini. Agen nonspecifik, termasuk D-penicillamine dan

rekombinan relaksin manusia, telah gagal dalam uji klinis. Pentingnya ekspresi

faktor pertumbuhan transformasi beta (TGF-beta) dalam patogenesis skleroderma

telah mendorong evaluasi agen yang dapat menghambat TGF-beta. Meskipun

penggunaan anti- antibodi TGF-beta telah diusulkan dalam studi-studi awal aman,

Page 17: 210222955 Scleroderma

namun bukti klinis masih harus diamati. Terapi antisitokin lain belum berhasil

pada scleroderma.

Tabel 3. Rekomendasi Terapi Skleroderma.

Therapeutic recommendations vasoactive substances calcium channel blockers

Nifedipin 3 x 10 mg/d

ACE-inhibitors Captopril 12,5 - 100 mg/dEnalapril 5 - 15 mg/d

prostacyclin analogs

Iloprost 0,5 - 2 ng/kg/min for 6 h i.v.; 5-10 days

antiinflammatory and immunesuppressive substancesGlucocorticoids Methylprednisolone initially 60-80 mg/d;

reduction to maintenance dose

Azathioprine 1,5 - 3 mg/dCyclophosphamide 2,0 - 2,5 mg/kg/d p.o.

or 0,5 - 1 g/m_/month i.v.

antifibrotic substancesD-Penicillamin 150 - 300 - (750) mg/d

slow dose increasePenicillin G 10 Mega IE i.v. (30

min) for 10 - 14 daysPUVAgastroenterologics proton pump inhibitor

Omeprazol 20 - 40 mg/d

H2-receptor blocker

Ranitidin 150 - 300 mg/d

gastroprocinetics Metoclopramid 3 x 10 mg/d p.o. Daftar Pustaka

Denton CP., 2006, Systemic Sclerosis, Scleroderma, In The Autoimmune Disease, 4th

ed, Elsevier, London

Gabrielli A, Avvedimento E, Krieg T, 2009, Scleroderma. The New England Journal of

Medicine, Massachusetts Medical Society

Haustein UF. 2002. Systemic sclerosis – scleroderma. Dermatol Online J 8(1):3

[http://dermatology.cdlib.org/DOJvol8num1/reviews/scleroderma/haustein.htm

l].

Page 18: 210222955 Scleroderma

Mayes MD., 2008, Systemic Sclerosis, In Primer on the Rheumatic Diseases. 13th

edition, Springer Science Business Media, London

Sardana K, Garg VK, 2008, Therapeutic trial for systemic sclerosis : an update, Indian

Journal Dermatology Venerology

Setiyohadi B., 2006, Sklerosis Sistemik, Buku ajar ilmu penyakit dalam, 1239-1244,

Pusat penerbitan departemen ilmu penyakit dalam, Jakarta

Varga J., 2008, Systemic Sclerosis (Scleroderma), Harrison’s Principles of internal

medicine, Mc Grwa Hill Medical, New York