Upload
eka-aditio
View
7
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Untuk mahasiswa teknik sipil yang mengerjakan skripsi
Citation preview
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 11- 20
11 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
KINERJA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PERDESAAN DI KABUPATEN
PIDIE JAYA
Marzuki1, Eldina Fatimah
2, Ibnu Abbas Majid
2
1) Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Abstract: The Program of Rural Infrastructure Development (PIP) in 2012 in the District of Pidie Jaya was implemented in 15 (fifteen) villages with the coverage of village infrastructure developments for bridges, drainages, sanitation facilities, road retaining walls, village roads, and box culverts. In the implementation of the PIP found the problem in terms of performance time, cost and quality performance. The objective of the study is to evaluate the performances of PIP Program implementation during 2012 in Pidie Jaya by looking at time, cost, and quality performances. The data is analyzed with qualitative descriptive method using observation technique as well as document extraction with Earn Value Analysis (EVA). The output of the study recommends that the cost performance of PIP Program could be categorized into well managed project, in which the cost spent for the program completion is less than contractual planned, whereas the time performance of PIP Program in 15 villages was poorly managed, during which the project period was delayed and gone beyond the contract time. The weight percentage of quality performance results in 15 villages as follows; 92.63% weight planning phase, implementation phase and phase weight 60.58% 73.33% reporting weight thus to the overall quality of the performance results can be categorized either phase of total quality category must be met according to the contract and implementation guidelines.. These results are expected to become an input for the improvement of PIP Program policy in the coming years, considering that the project delay could become a serious problem of this program.
Keywords : project performance, earned value, village infrastructure development
Abstrak: Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PIP) tahun 2012 di Kabupaten Pidie Jaya
dilaksanakan di 15 (lima belas) desa dengan cakupan pembangunan infrastruktur desa berupa jembatan,
saluran, sanitasi, talud jalan, jalan desa dan gorong-gorong. Pada pelaksanaan kegiatan PIP ditemukan
permasalahan dari segi kinerja waktu, biaya dan kinerja mutu. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi kinerja pelaksanaan proyek PIP tahun 2012 di Kab. Pidie Jaya berdasarkan waktu, biaya
dan mutu. Data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif menggunakan teknik observasi dan
ekstrak dokumen dengan menggunakan analisis Nilai Hasil (Earn Value Analysis/EVA). Hasil dari
penelitian menunjukan kinerja biaya proyek PIP dikategorikan baik, dimana biaya yang dikeluarkan
untuk penyelesaian pekerjaan lebih kecil dari rencana kontrak sementara untuk kinerja waktu proyek
PIP di 15 desa di kategorikan buruk, dimana waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian proyek lebih
lambat dari rencana kontrak. Bobot presentase hasil kinerja mutu di 15 desa sebagai berikut; tahap
perencanaan bobotnya 92,63%, tahap pelaksanaan bobotnya 60,58% dan tahap pelaporan bobotnya
73,33% dengan demikian hasil kinerja mutu untuk keseluruhan tahap dapat dikategorikan baik dari total
kategori mutu yang harus dipenuhi sesuai kontrak dan pedoman pelaksanaan. Hasil ini diharapkan
dapat menjadi masukan terhadap perbaikan kebijakan program PIP ditahun berikutnya mengingat
keterlambatan waktu penyelesaian proyek dapat menjadi masalah yang serius kedepannya.
Kata kunci : kinerja proyek, nilai hasil, pembangunan infrastruktur perdesaan
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 12
PENDAHULUAN
Kabupaten Pidie Jaya adalah kabupaten
pemekaran yang baru terbentuk pada tahun
2007. Sebagai kabupaten pemekaran baru,
permasalahan minimnya sarana dan prasana
dasar menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten
Pidie Jaya. Pembangunan infrastuktur dasar
seperti jalan, jembatan, saluran dan sanitasi
lingkungan menjadi prioritas pembangunan
daerah dalam 5 tahun terakhir ini. Sejak tahun
2009 Kabupaten Pidie Jaya mendapatkan
bantuan program dari Direktorat Jenderal Cipta
Karya Kementerian Pekerjaan Umum yaitu
program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
(PIP).
Kabupaten Pidie Jaya pada tahun 2012
mendapatkan bantuan Program PIP di 15 (lima
belas) desa dimana jumlah desa bantuan ini
bertambah dari tahun 2011 yang hanya
berjumlah 10 desa dan kemungkinan akan
bertambah pada tahun-tahun mendatang.
Karena jumlah bantuan terus bertambah maka
diperlukan evaluasi kinerja proyek untuk
melihat kesesuaian perencanaan dengan
realisasi proyek, pencapaian target yang
ditetapkan dari segi biaya, waktu serta
penjaminan kualitas mutu proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi kinerja pelaksanaan proyek PIP
berdasarkan waktu, biaya dan mutu hasil
pembangunan infrastruktur perdesaan di
Kabupaten Pidie Jaya tahun 2012.
Metode penelitian yang digunakan adalah
analisis deskriptif. Kinerja proyek menurut
biaya dan waktu dianalisis dengan metode
earned value Analysis, sedangkan untuk kinerja
mutu proyek dilakukan observasi lapangan
menggunakan tabel cek list untuk melihat
keseuaian pedoman teknis kegiatan dengan
pelaksanaan dilapangan.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan (PPIP)
Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan (PPIP) dimaksudkan untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat desa
melalui peningkatan akses masyarakat miskin
terhadap pelayanan infrastruktur dasar
perdesaan. Didalam Buku Pedoman Progam
PIP (Anonim, 2011), program PIP memiliki
tujuan, yaitu:
1. Meningkatkan akses masyarakat
berpenghasilan rendah terhadap
infrastruktur dasar di wilayah
permukiman perkotaan dan perdesaan.
2. Meningkatkan peran serta masyarakat
dalam penyediaan infrastruktur
permukiman perkotaan dan perdesaan.
3. Menciptakan kawasan permukiman
perkotaan dan perdesaan serta kawasan
perbatasan yang layak , aman nyaman
sehat tertib dan teratur.
4. Meningkatkan kualitas kawasan
permukiman perkotaan dan perdesaan
dan kawasan perbatasan untuk mencapai
kondisi sosial ekonomi masyarakat yang
lebih baik.
5. Mengembangkan kawasan permukiman
baru yang berwawasan lingkungan dan
mengutamakan keberpihakan bagi
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
13 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
masyarakat yang berpenghasilan rendah
dalam mendapatkan pelayanan
infrastruktur.
Kinerja Proyek
Pengertian Kinerja Proyek
Mangkunegara (2001) dalam Wibowo et
al. (2011): kinerja merupakan hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja proyek adalah kualitas keseluruhan dari
proyek dalam hal dampaknya, nilai manfaat,
efektivitas pelaksanaan, efisiensi dan
keberlanjutan.
Pengukuran Kinerja Proyek
Menurut Wibowo et al. (2009)
Pengukuran kinerja adalah menentukan kriteria,
mengidentifikasi metode pengolahan data dan
proses pengumpulan data terkait. Evaluasi
kinerja mempunyai tujuan menilai organisasi
agar mencapai performance expectation
sehingga dapat menjelaskan bagaimana
hubungan sebab akibat antara kegiatan
pengukuran kinerja yang dilakukan hasil akhir
yang dicapai.
Berdasarkan A Guide to the Project
Management Body of Knowledge (PMBOK
Guide) (Anonim, 2004), Earned Value
Management (EVM) merupakan salah satu
teknik untuk mengukur kinerja proyek dengan
cara mengintegrasikan ruang lingkup, waktu,
dan data biaya.
Pengukuran Kinerja Biaya dan Waktu
Proyek Dengan Earned Value
Parameter Earned Value
Menurut Soeharto (1995) Konsep earned
value dikenal beberapa parameter untuk
mengendalikan biaya proyek antara lain:
a. BCWS (Budgeted Cost Work Schedule)
BCWS adalah merupakan anggaran biaya
yang dialokasikan berdasarkan rencana
kerja yang telah disusun terhadap waktu.
b. BCWP (Budgeted Cost Work Performed)
BCWP yaitu kemajuan yang telah dicapai
berdasarkan nilai uang dari pekerjaan-
pekerjaan yang telah diselesaikan pada
periode waktu tertentu. BCWP inilah
yang disebut earned value.
c. ACWP (Actual Cost Work Performed)
ACWP adalah biaya aktual yang
dikeluarkan untuk menyelesaikan
pekerjaan sampai pada periode tertentu.
ACWP dapat disajikan per perioda atau
kumulatif.
Variansi
Menurut Soeharto (1995) didalam konsep
earned value ada beberapa parameter variansi
antara lain:
a. SV (Schedule Variance)
SV adalah variansi atau perbedaan antara
kemajuan pekerjaan yang dicapai dengan
yang direncanakan pada periode tertentu.
SV = BCWP BCWS ........................ (1)
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 14
b. CV (Cost Variance)
CV adalah variansi atau perbedaan antara
biaya yang harus dikeluarkan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan pada
periode tertentu dengan kemajuan
pekerjaan yang dicapai pada periode
tersebut yang menggambarkan posisi
keuangan pekerjaan pada periode yang
bersangkutan.
CV = BCWP ACWP ........................ (2)
Indeks Kinerja Pekerjaan
Menurut Soeharto (1995) didalam konsep
earned value ada dua parameter untuk
mengukur indeks kinerja pekerjaan antara lain:
a. SPI (Schedule Performance Index)
SPI adalah indeks yang menunjukkan
produktivitas pekerjaan (efisiensi jadwal)
berdasarkan kemajuan yang dicapainya
pada periode tertentu.
SPI = BCWP/BCWS ....................... (3)
b. CPI (Cost Performance Index)
CPI adalah indeks yang menunjukkan
produktivitas keuangan (efisiensi biaya)
atau keuangan berdasarkan penyerapan
biaya yang sebenarnya terjadi sampai
pada penyerapan biaya proyek
berdasarkan penyerapan biaya yang
sebenarnya terjadi pada periode tertentu.
CPI = BCWP/ACWP ......................... (4)
Bila angka indeks kinerja ditinjau lebih
lanjut, akan terlihat sebagai berikut :
SPI = 1 ; proyek tepat waktu
SPI > 1 ; proyek lebih cepat
SPI < 1 ; proyek terlambat
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Tabel 1. Nama Desa Penerima Bantuan PIP 2012
No Desa Kecamatan
1. Seunong
Meurah Dua 2. Lhok Sandeng
3. Sarah Mane
4. Jijiem
Bandar Baru
5. Sarah Panyang
6. Kayee Jatho
7. Kumba
Bandar Dua 8. Alue Keutapang
9. Muko Dayah
10 Tunong
Panteraja
11. Teungoh
12. Reudeup
13. Mesjid
14. Peurade
15. Mee Peuduek Triengadeng
Tahap Kegiatan Penelitian
Tahap kegiatan dalam penelitian dapat dilihat
pada Gambar 1.
Metode Analisis dan pengolahan Data
Kinerja proyek berdasarkan Biaya dan
waktu
Kinerja proyek berdasarkan biaya dan
waktu dianalisis dengan menggunakan Metode
Earned Value. Secara umum pembahasannya
dibagi menjadi beberapa sub pokok
permasalahan sebagai berikut :
1. Planned Value (PV) atau Budgeted Cost
of Work Schedule (BCWS)
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
15 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
2. PV atau BCWS adalah Analisis Rencana
Anggaran Total Proyek yang didapat dari
volume rencana proyek PIP di 15 desa
tahun 2012.
3. Nilai Hasil (Earn Value) atau Budgeted
Cost Work Performed (BCWP); EV atau
BCWP diperoleh dari akumulasi dari
pekerjaan-pekerjaan yang telah
diselesaikan pada periode waktu tertentu.
4. Actual Cost (AC) atau Actual Cost Work
Performed (ACWP); AC atau ACWP
diperoleh dari biaya aktual yang
dikeluarkan untuk menyelesaikan
pekerjaan sampai pada periode tertentu.
5. Penyimpangan Biaya dan waktu
Menggunakan rumus berikut:
CV = BCWP ACWP ....................... (5)
SV = BCWP BCWS ........................ (6)
6. Indeks Kinerja Pekerjaan
Untuk menghitung indeks kinerja
pekerjaan di gunakan rumus berikut:
CPI = BCWP/ACWP ........................ (7)
SPI = BCWP/ BCW .......................... (8)
7. Melakukan Estimasi Akhir Pelaksanaan
Proyek
Perkiraan biaya penyelesaian proyek
(Estimate at Completion = EAC)
ACWP+(BAC-BCWP)
CPI+SPI ........................... (9)
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 16
Kinerja proyek berdasarkan mutu
Tahapan evaluasi mutu dilakukan mulai
dari penyusunan program, perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian
mutu. proses pengecekan mutu dilakukan
dengan membuat cek list parameter yang
meliputi:
1. Tahapan pelaksanaan program PIP: mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan.
2. Syarat-syarat dan dokumen yang harus
ada dan disiapkan
3. Spesifikasi teknis pekerjaan
4. Jadwal pelaksanaan
5. Rencana Anggaran Biaya
6. Keterlibatan masyarakat
7. Peran serta masyarakat dalam setiap
tahap kegiatan
Skala Penilaian Deskriptif
Dalam penelitian ini data deskriptif
kualitatif yang didapat dari hasil cek list
parameter mutu akan dianalisis secara deskriptif
persentase. Cara menghitung persentase dengan
rumus:
=
100% ............................... (10)
Keterangan:
DP = Deskriptif Persentase (%)
n = Skor empirik (Skor yang diperoleh)
N = Jumlah responden/pertanyaan
HASIL PEMBAHASAN
Hasil Pengolahan Data Kinerja Biaya dan
Waktu
Hasil pengolahan data yang dilakukan di
15 desa tersebut dilakukan dengan konsep
Earned Value (Konsep nilai hasil). Dalam
penelitian ini masa evaluasi yang ditinjau
adalah mulai dari minggu ke-1 sampai dengan
minggu ke-15 untuk desa regular sedangkan
untuk desa APBN-P dari minggu ke-1 sampai
dengan minggu ke-6. Rekapitulasi hasil
pengolahan data yang dilakukan di 15 desa
dapat dilihat pada Tabel 2.
Rekapitulasi Analisis Kinerja Biaya dan
Waktu
Rekapitulasi data analisis ini selain
memudahkan pemahaman akan analisis data
juga untuk mengurutkan peringkat desa dengan
nilai kinerja biaya dan kinerja waktu yang
terbaik. Rekapitulasi dengan hanya melihat
pada indeks kinerja biaya dan kinerja waktu
tanpa melihat jadwal pelaksanaan dan jenis
anggarannya, di jabarkan pada Tabel 3.
Berdasarkan Analisa yang telah
dilakukan hanya satu desa yang tepat waktu
pelaksanaan dan juga menghabiskan biaya
dibawah rencana, yaitu Desa Sarah Panyang,
sedangkan 14 desa lainnya terlambat dari
jadwal tetapi untuk kinerja biayanya hampir
seluruh desa biaya aktualnya lebih kecil atau
sama dengan rencana kontrak kecuali satu desa
yaitu Desa Tunong. Dari analisis tersebut ada
beberapa faktor yang menjadi faktor kendala
dan faktor yang harus menjadi perhatian
kedepannya antara lain:
1. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa
penyelesaian pekerjaan terlambat
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
17 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
dikarenakan waktu pelaksanaan pekerjaan
telat dimulai. Hal ini juga diakibatkan
proses perencanaan, sosialisasi di
masyrakat dan pencairan dana yang
terlambat dari jadwal yang seharusnya.
2. Singkatnya waktu pelaksanan yang hanya 6
minggu atau 42 hari seperti yang terjadi
pada 9 desa, merupakan faktor tidak
selesainya proyek. Hal ini dikarenakan
menunggu disahkannya DIPA APBN-
Perubahan. proyek yang dimulai dengan
waktu yang sangat singkat dengan
pelibatkan masyarakat dalam proses
perencanaan dan pelaksanaan menurut
panduan pelaksanaan PIP membutuhkan
waktu setidaknya 4 6 bulan agar proses
pelaksanaannya menjadi maksimal.
3. Proses monitoring dan pelaporan tiap
minggu harus di maksimalkan, mengingat
pentingnya hal tersebut untuk dapat
mendeteksi sedini mungkin apabila terjadi
penyimpangan sehingga dapat dilakukan
penanggulangan permasalahan.
4. Dari segi kualitas infrastruktur yang
dibangun, menunjukan bahwa jenis proyek
infrastruktur yang dibangun oleh
masyarakat lebih murah, fungsional dan
berkualitas.
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data dengan Metode Earned Value
TOTAL SV (CUM) CV (CUM) ETC EAC Waktu
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(x1000) (x1000) (x1000) (x1000) (x1000)
Bcws 100.00 245,000.00
Seunong Bcwp 65.17 159,672.77 (85,327.23) 5,789.65 0.65 1.04 82,233.30 236,116.42
Acwp 62.81 153,883.12
Bcws 100.00 245,000.00
Lhok Sandeng Bcwp 65.67 160,895.38 (84,104.62) 5,833.99 0.66 1.04 81,055.02 236,116.42
Acwp 63.29 155,061.40
Bcws 100.00 245,000.00
Sarah Mane Bcwp 27.85 68,224.00 (176,776.00) 2,889.00 0.28 1.04 169,290.28 234,625.28
Acwp 26.67 65,335.00
Bcws 100.00 245,000.00
Jijiem Bcwp 94.55 231,654.90 (13,345.10) 7,312.87 0.95 1.03 12,923.83 237,265.85
Acwp 91.57 224,342.03
Bcws 100.00 245,000.00
Sarah Panyang Bcwp 100.00 245,000.36 0.36 9,944.17 1.00 1.04 (0.35) 235,055.84
Acwp 95.94 235,056.19
Bcws 100.01 245,000.00
Kayee Jatho Bcwp 72.42 177,419.00 (67,581.00) 5,622.16 0.72 1.03 65,439.45 237,236.29
Acwp 70.12 171,796.84
Bcws 100.00 245,000.00
Kumba Bcwp 6.22 15,246.34 (229,753.66) 37.30 0.06 1.00 229,191.62 244,400.67
Acwp 6.21 15,209.05
Bcws 100.00 245,000.00
Alue Keutapang Bcwp 40.88 100,167.94 (144,832.06) 2,526.24 0.41 1.03 141,179.39 238,821.09
Acwp 39.85 97,641.70
Bcws 100.00 245,000.00
Muko Dayah Bcwp 29.24 71,638.80 (173,361.20) 3,230.40 0.29 1.05 165,543.84 233,952.24
Acwp 27.92 68,408.40
Bcws 100.00 245,000.00
Tunong Bcwp 54.84 134,361.75 (110,638.25) (5,418.62) 0.55 0.96 115,100.13 254,880.51
Acwp 57.05 139,780.37
Bcws 100.00 245,000.00
Teungoh Bcwp 69.81 171,030.88 (73,969.12) 15,605.45 0.70 1.10 67,219.92 222,645.36
Acwp 63.44 155,425.43
Bcws 100.00 245,000.00
Reudeup Bcwp 70.22 172,030.90 (72,969.10) 19,089.22 0.70 1.12 64,872.16 217,813.84
Acwp 62.43 152,941.68
Bcws 100.00 245,000.00
Mesjid Bcwp 87.18 213,579.96 (31,420.04) 27,827.42 0.87 1.15 27,326.31 213,078.85
Acwp 75.82 185,752.54
Bcws 91.91 245,000.00
Peurade Bcwp 32.52 79,675.28 (165,324.72) 1,304.08 0.33 1.02 162,618.78 240,989.99
Acwp 31.99 78,371.21
Bcws 100.00 245,000.00
Mee Peuduek Bcwp 43.84 107,404.46 (137,595.54) 2,173.98 0.44 1.02 134,810.46 240,040.94
Acwp 42.95 105,230.47
6
Minggu
6
Minggu
6
Minggu
6
Minggu
6
Minggu
6
Minggu
6
Minggu
6
Minggu
6
Minggu
15
Minggu
15
Minggu
15
Minggu
15
Minggu
15
Minggu
1
No NAMA DESA BOBOT Pelaks
anaan
15
Minggu
5
TOTAL
BOBOT
(%)
SPI
(CUM)
CPI
(CUM)
2
3
4
12
13
14
15
6
7
8
9
10
11
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 18
Tabel 3. Rekapitulasi Kinerja Analisis Biaya dan
Waktu
Analisis Kinerja Mutu Proyek PIP
Analisis kinerja mutu PIP di 15 desa
dilakukan mulai tahap perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan. Analisis dilakukan
dengan cara membandingkan dokumen kontrak,
pedoman pelaksanaan PIP dengan realisasi
pelaksanaan dilapangan. Hasil analisis
dituliskan dalam bentuk cek list () dengan
pilihan jawaban ya atau tidak. Hasil dari cek list
tersebut kemudian akan di berikan penilaian
dengan skala deskriptif persentase.
Dari hasil analisis kinerja mutu proyek
PIP didapat nilai bobot presentase setiap
desanya berdasarkan 3 kategori, perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan. Kriteria penilaian
kinerja mutu ini dibagi menjadi dua. Pertama
kriteria baik bila nilai presentase 51% - 100%.
Kedua kriteria buruk bial nilai Nilai presentase
1%-50%. Secara umum 15 desa yang telah
diukur presentasenya, bila ditinjau berdasarkan
3 kategori maka sebagai berikut :
1. Presentase kategori perencanaan: 92,63%
2. Presentase kategori pelaksanaan: 60,58%
3. Presentase kategori pelaporan: 73,33%.
Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Penilaian Kinerja Mutu
Dari presentasi 3 kategori tersebut diatas
maka dapat dilihat angka persentase > 50%,
artinya secara umum 15 desa tersebut
memenuhi kategori kinerja mutu yang Baik.
Ada beberapa desa yang pada satu atau dua
kategori nilainya dibawah 50 % . pada kategori
pelaksanaan, desa-desa yang nilainya dibawah
50% atau Kriteria Buruk adalah Desa Alue
Keutapang dan Muko Dayah. Untuk kategori
Pelaksanaan adalah Desa Lhok Sandeng dan
Desa Sarah Mane sedangkan untuk kategori
Pelaporan adalah Desa Lhok Sandeng dan Desa
Sarah Mane.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan
No Nama Desa CPI SPI
1 Sarah Panyang 1.00 1.04
2 Mesjid 0.87 1.15
3 Jijiem 0.95 1.03
4 Reudeup 0.70 1.12
5 Teungoh 0.70 1.10
6 Kayee Jatho 0.72 1.03
7 Lhok Sandeng 0.66 1.04
8 Seunong 0.65 1.04
9 Tunong 0.55 0.96
10 Mee Peuduek 0.44 1.02
11 Alue Keutapang 0.41 1.03
12 Peurade 0.33 1.02
13 Muko Dayah 0.29 1.05
14 Sarah Mane 0.28 1.04
15 Kumba 0.06 1.00
Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan
(%) (%) (%)
1 Seunong 86.96 60.87 63.64
2 Lhok Sandeng 86.96 52.17 36.36
3 Sarah Mane 88.00 56.52 36.36
4 Jijiem 96.00 82.61 100.00
5 Sarah Panyang 96.00 78.26 90.91
6 Kayee Jatho 100.00 73.91 100.00
7 Kumba 92.00 60.87 63.64
8 Alue Keutapang 86.96 39.13 72.73
9 Muko Dayah 86.96 47.83 72.73
10 Tunong 95.65 60.87 72.73
11 Teungoh 95.65 60.87 72.73
12 Reudeup 95.65 65.22 81.82
13 Mesjid 91.30 60.87 81.82
14 Peurade 95.65 60.87 72.73
15 Mee Peuduek 95.65 47.83 81.82
92.63 60.58 73.33
BOBOT PENILAIAN
Nama DesaNo
NILAI RATA-RATA
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
19 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
pembahasan pada Bab IV yang berkaitan
dengan analisis kinerja biaya, kinerja waktu dan
kinerja mutu proyek PIP tahun 2012 di 15 desa
Kab. Pidie Jaya, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan, yaitu :
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan pada Bab IV yang berkaitan
dengan analisis kinerja biaya, kinerja waktu
dan kinerja mutu proyek PIP tahun 2012 di
15 desa Kab. Pidie Jaya, maka tujuan
penelitian ini sudah tercapai dan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kinerja biaya proyek PIP di 15 desa
berdasarkan Earned Value Analysis
(EVA) dapat dikategorikan baik, dimana
hasil analisis didapatkan dari indeks
kinerja biaya (CPI) sebesar 0.96 1.15.
Rata- rata indeks CPI sebesar 1.05
dimana indeks normal 1.00 (biaya proyek
sesuai rencana), dengan demikian biaya
yang dikeluarkan untuk penyelesaian
pekerjaan lebih kecil dari rencana
kontrak;
2. Kinerja waktu proyek PIP di 15 desa
berdasarkan Earned Value Analysis
(EVA) dapat dikategorikan buruk, dimana
hasil analisis didapatkan dari indeks
kinerja waktu (sebesar 0.06 1.00. Rata-
rata indeks SPI sebesar 0.57 dimana
indeks normal 1.00 (proyek tepat waktu
rencana), dengan demikian dapat
disimpulkan kinerja waktu (SPI) proyek
PIP di 15 desa dapat dikategorikan buruk,
dimana waktu yang dibutuhkan untuk
penyelesaian proyek lebih lambat dari
jadwal rencana kontrak;
3. Analisis kinerja mutu yang dilakukan di
15 desa ditinjau dari tahap perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan secara umum
dapat disimpulkan mempunyai kinerja
yang baik. Hasil ini dilihat dari nilai
persentase sebagai berikut:
a. Presentase kategori perencanaan: 92,63%
b. Presentase kategori pelaksanaan: 60,58%
c. Presentase kategori pelaporan: 73,33%
Skala penilaian presentase yang
digunakan (1% - 50%) = Buruk, (51% -
100%) = Baik.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan dimana penelitian ini dibatasi oleh
waktu, lokasi penelitian, jenis infrastruktur
yang diteliti dan metode penelitian yang
digunakan maka saran penulis keterbatasan
pada penelitian ini diharapkan dapat
dilanjutkan/diperdalam pada penelitian
berikutnya, karena pada penelitian ini kinerja
mutu dikaji secara kinerja mutu program yang
bersifat umum tanpa mengambil salah satu
membahas secara mendalam setiap jenis
infrastrukturnya. Diharapkan penelitian
selanjutnya dapat dikembangkan pada satu
kasus jenis infrastruktur, mengingat proyek
bersifat unik. Bagi peneliti yang berminat
terhadap substansi tema yang sama dapat
melanjutkan pada penelitian berikutnya dan
pada lokasi yang berbeda yang juga
mendapatkan program PIP.
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 20
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2004, A Guide to the Project Management
Body of Knowledge (PMBOK Guide) Third
Edition, Project Management Institute, USA
Anonim, 2011, Pedoman Pelaksanaan Program
Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 2011,
Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta
Nazir, M. 2005. Metode Penelitian, Vol. 6. Penerbit
Ghalia Indonesia, Jakarta
Soeharto, I. 1995, Manajemen Proyek: Dari
Konseptual sampai operasional. Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Surya, I.I. 2011, Pengaruh Kualifikasi Kontraktor
Terhadap Kualitas Pekerjaan Proyek
Konstruksi Di Kabupaten Jembrana: Tesis,
Universitas Udayana, Denpasar.
Wibowo, A, Indriyani, R, Supani. 2011. Identifikasi
Indikator Kinerja Proyek Konstruksi Dengan
Metode Performance Prism (Studi Kasus
Proyek Pembanguan dan Revialisasi Gedung
Sekolah Di Surabaya). Jurnal, FTSP ITS,
Surabaya.