10
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 11- 20 11 - Volume 3, No. 2, Mei 2014 KINERJA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN DI KABUPATEN PIDIE JAYA Marzuki 1 , Eldina Fatimah 2 , Ibnu Abbas Majid 2 1) Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Abstract: The Program of Rural Infrastructure Development (PIP) in 2012 in the District of Pidie Jaya was implemented in 15 (fifteen) villages with the coverage of village infrastructure developments for bridges, drainages, sanitation facilities, road retaining walls, village roads, and box culverts. In the implementation of the PIP found the problem in terms of performance time, cost and quality performance. The objective of the study is to evaluate the performances of PIP Program implementation during 2012 in Pidie Jaya by looking at time, cost, and quality performances. The data is analyzed with qualitative descriptive method using observation technique as well as document extraction with Earn Value Analysis (EVA). The output of the study recommends that the cost performance of PIP Program could be categorized into well managed project, in which the cost spent for the program completion is less than contractual planned, whereas the time performance of PIP Program in 15 villages was poorly managed, during which the project period was delayed and gone beyond the contract time. The weight percentage of quality performance results in 15 villages as follows; 92.63% weight planning phase, implementation phase and phase weight 60.58% 73.33% reporting weight thus to the overall quality of the performance results can be categorized either phase of total quality category must be met according to the contract and implementation guidelines.. These results are expected to become an input for the improvement of PIP Program policy in the coming years, considering that the project delay could become a serious problem of this program. Keywords : project performance, earned value, village infrastructure development Abstrak: Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PIP) tahun 2012 di Kabupaten Pidie Jaya dilaksanakan di 15 (lima belas) desa dengan cakupan pembangunan infrastruktur desa berupa jembatan, saluran, sanitasi, talud jalan, jalan desa dan gorong-gorong. Pada pelaksanaan kegiatan PIP ditemukan permasalahan dari segi kinerja waktu, biaya dan kinerja mutu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja pelaksanaan proyek PIP tahun 2012 di Kab. Pidie Jaya berdasarkan waktu, biaya dan mutu. Data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif menggunakan teknik observasi dan ekstrak dokumen dengan menggunakan analisis Nilai Hasil (Earn Value Analysis/EVA). Hasil dari penelitian menunjukan kinerja biaya proyek PIP dikategorikan baik, dimana biaya yang dikeluarkan untuk penyelesaian pekerjaan lebih kecil dari rencana kontrak sementara untuk kinerja waktu proyek PIP di 15 desa di kategorikan buruk, dimana waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian proyek lebih lambat dari rencana kontrak. Bobot presentase hasil kinerja mutu di 15 desa sebagai berikut; tahap perencanaan bobotnya 92,63%, tahap pelaksanaan bobotnya 60,58% dan tahap pelaporan bobotnya 73,33% dengan demikian hasil kinerja mutu untuk keseluruhan tahap dapat dikategorikan baik dari total kategori mutu yang harus dipenuhi sesuai kontrak dan pedoman pelaksanaan. Hasil ini diharapkan dapat menjadi masukan terhadap perbaikan kebijakan program PIP ditahun berikutnya mengingat keterlambatan waktu penyelesaian proyek dapat menjadi masalah yang serius kedepannya. Kata kunci : kinerja proyek, nilai hasil, pembangunan infrastruktur perdesaan

2.11.20.Marzuki

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Untuk mahasiswa teknik sipil yang mengerjakan skripsi

Citation preview

  • Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 11- 20

    11 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

    KINERJA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN

    INFRASTRUKTUR PERDESAAN DI KABUPATEN

    PIDIE JAYA

    Marzuki1, Eldina Fatimah

    2, Ibnu Abbas Majid

    2

    1) Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

    2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

    Abstract: The Program of Rural Infrastructure Development (PIP) in 2012 in the District of Pidie Jaya was implemented in 15 (fifteen) villages with the coverage of village infrastructure developments for bridges, drainages, sanitation facilities, road retaining walls, village roads, and box culverts. In the implementation of the PIP found the problem in terms of performance time, cost and quality performance. The objective of the study is to evaluate the performances of PIP Program implementation during 2012 in Pidie Jaya by looking at time, cost, and quality performances. The data is analyzed with qualitative descriptive method using observation technique as well as document extraction with Earn Value Analysis (EVA). The output of the study recommends that the cost performance of PIP Program could be categorized into well managed project, in which the cost spent for the program completion is less than contractual planned, whereas the time performance of PIP Program in 15 villages was poorly managed, during which the project period was delayed and gone beyond the contract time. The weight percentage of quality performance results in 15 villages as follows; 92.63% weight planning phase, implementation phase and phase weight 60.58% 73.33% reporting weight thus to the overall quality of the performance results can be categorized either phase of total quality category must be met according to the contract and implementation guidelines.. These results are expected to become an input for the improvement of PIP Program policy in the coming years, considering that the project delay could become a serious problem of this program.

    Keywords : project performance, earned value, village infrastructure development

    Abstrak: Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PIP) tahun 2012 di Kabupaten Pidie Jaya

    dilaksanakan di 15 (lima belas) desa dengan cakupan pembangunan infrastruktur desa berupa jembatan,

    saluran, sanitasi, talud jalan, jalan desa dan gorong-gorong. Pada pelaksanaan kegiatan PIP ditemukan

    permasalahan dari segi kinerja waktu, biaya dan kinerja mutu. Tujuan penelitian ini adalah untuk

    mengevaluasi kinerja pelaksanaan proyek PIP tahun 2012 di Kab. Pidie Jaya berdasarkan waktu, biaya

    dan mutu. Data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif menggunakan teknik observasi dan

    ekstrak dokumen dengan menggunakan analisis Nilai Hasil (Earn Value Analysis/EVA). Hasil dari

    penelitian menunjukan kinerja biaya proyek PIP dikategorikan baik, dimana biaya yang dikeluarkan

    untuk penyelesaian pekerjaan lebih kecil dari rencana kontrak sementara untuk kinerja waktu proyek

    PIP di 15 desa di kategorikan buruk, dimana waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian proyek lebih

    lambat dari rencana kontrak. Bobot presentase hasil kinerja mutu di 15 desa sebagai berikut; tahap

    perencanaan bobotnya 92,63%, tahap pelaksanaan bobotnya 60,58% dan tahap pelaporan bobotnya

    73,33% dengan demikian hasil kinerja mutu untuk keseluruhan tahap dapat dikategorikan baik dari total

    kategori mutu yang harus dipenuhi sesuai kontrak dan pedoman pelaksanaan. Hasil ini diharapkan

    dapat menjadi masukan terhadap perbaikan kebijakan program PIP ditahun berikutnya mengingat

    keterlambatan waktu penyelesaian proyek dapat menjadi masalah yang serius kedepannya.

    Kata kunci : kinerja proyek, nilai hasil, pembangunan infrastruktur perdesaan

  • Jurnal Teknik Sipil

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 12

    PENDAHULUAN

    Kabupaten Pidie Jaya adalah kabupaten

    pemekaran yang baru terbentuk pada tahun

    2007. Sebagai kabupaten pemekaran baru,

    permasalahan minimnya sarana dan prasana

    dasar menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten

    Pidie Jaya. Pembangunan infrastuktur dasar

    seperti jalan, jembatan, saluran dan sanitasi

    lingkungan menjadi prioritas pembangunan

    daerah dalam 5 tahun terakhir ini. Sejak tahun

    2009 Kabupaten Pidie Jaya mendapatkan

    bantuan program dari Direktorat Jenderal Cipta

    Karya Kementerian Pekerjaan Umum yaitu

    program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

    (PIP).

    Kabupaten Pidie Jaya pada tahun 2012

    mendapatkan bantuan Program PIP di 15 (lima

    belas) desa dimana jumlah desa bantuan ini

    bertambah dari tahun 2011 yang hanya

    berjumlah 10 desa dan kemungkinan akan

    bertambah pada tahun-tahun mendatang.

    Karena jumlah bantuan terus bertambah maka

    diperlukan evaluasi kinerja proyek untuk

    melihat kesesuaian perencanaan dengan

    realisasi proyek, pencapaian target yang

    ditetapkan dari segi biaya, waktu serta

    penjaminan kualitas mutu proyek.

    Penelitian ini bertujuan untuk

    mengevaluasi kinerja pelaksanaan proyek PIP

    berdasarkan waktu, biaya dan mutu hasil

    pembangunan infrastruktur perdesaan di

    Kabupaten Pidie Jaya tahun 2012.

    Metode penelitian yang digunakan adalah

    analisis deskriptif. Kinerja proyek menurut

    biaya dan waktu dianalisis dengan metode

    earned value Analysis, sedangkan untuk kinerja

    mutu proyek dilakukan observasi lapangan

    menggunakan tabel cek list untuk melihat

    keseuaian pedoman teknis kegiatan dengan

    pelaksanaan dilapangan.

    KAJIAN KEPUSTAKAAN

    Program Pembangunan Infrastruktur

    Perdesaan (PPIP)

    Program Pembangunan Infrastruktur

    Perdesaan (PPIP) dimaksudkan untuk

    peningkatan kesejahteraan masyarakat desa

    melalui peningkatan akses masyarakat miskin

    terhadap pelayanan infrastruktur dasar

    perdesaan. Didalam Buku Pedoman Progam

    PIP (Anonim, 2011), program PIP memiliki

    tujuan, yaitu:

    1. Meningkatkan akses masyarakat

    berpenghasilan rendah terhadap

    infrastruktur dasar di wilayah

    permukiman perkotaan dan perdesaan.

    2. Meningkatkan peran serta masyarakat

    dalam penyediaan infrastruktur

    permukiman perkotaan dan perdesaan.

    3. Menciptakan kawasan permukiman

    perkotaan dan perdesaan serta kawasan

    perbatasan yang layak , aman nyaman

    sehat tertib dan teratur.

    4. Meningkatkan kualitas kawasan

    permukiman perkotaan dan perdesaan

    dan kawasan perbatasan untuk mencapai

    kondisi sosial ekonomi masyarakat yang

    lebih baik.

    5. Mengembangkan kawasan permukiman

    baru yang berwawasan lingkungan dan

    mengutamakan keberpihakan bagi

  • Jurnal Teknik Sipil

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    13 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

    masyarakat yang berpenghasilan rendah

    dalam mendapatkan pelayanan

    infrastruktur.

    Kinerja Proyek

    Pengertian Kinerja Proyek

    Mangkunegara (2001) dalam Wibowo et

    al. (2011): kinerja merupakan hasil kerja secara

    kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh

    seorang pegawai dalam melaksanakan tugas

    dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

    Kinerja proyek adalah kualitas keseluruhan dari

    proyek dalam hal dampaknya, nilai manfaat,

    efektivitas pelaksanaan, efisiensi dan

    keberlanjutan.

    Pengukuran Kinerja Proyek

    Menurut Wibowo et al. (2009)

    Pengukuran kinerja adalah menentukan kriteria,

    mengidentifikasi metode pengolahan data dan

    proses pengumpulan data terkait. Evaluasi

    kinerja mempunyai tujuan menilai organisasi

    agar mencapai performance expectation

    sehingga dapat menjelaskan bagaimana

    hubungan sebab akibat antara kegiatan

    pengukuran kinerja yang dilakukan hasil akhir

    yang dicapai.

    Berdasarkan A Guide to the Project

    Management Body of Knowledge (PMBOK

    Guide) (Anonim, 2004), Earned Value

    Management (EVM) merupakan salah satu

    teknik untuk mengukur kinerja proyek dengan

    cara mengintegrasikan ruang lingkup, waktu,

    dan data biaya.

    Pengukuran Kinerja Biaya dan Waktu

    Proyek Dengan Earned Value

    Parameter Earned Value

    Menurut Soeharto (1995) Konsep earned

    value dikenal beberapa parameter untuk

    mengendalikan biaya proyek antara lain:

    a. BCWS (Budgeted Cost Work Schedule)

    BCWS adalah merupakan anggaran biaya

    yang dialokasikan berdasarkan rencana

    kerja yang telah disusun terhadap waktu.

    b. BCWP (Budgeted Cost Work Performed)

    BCWP yaitu kemajuan yang telah dicapai

    berdasarkan nilai uang dari pekerjaan-

    pekerjaan yang telah diselesaikan pada

    periode waktu tertentu. BCWP inilah

    yang disebut earned value.

    c. ACWP (Actual Cost Work Performed)

    ACWP adalah biaya aktual yang

    dikeluarkan untuk menyelesaikan

    pekerjaan sampai pada periode tertentu.

    ACWP dapat disajikan per perioda atau

    kumulatif.

    Variansi

    Menurut Soeharto (1995) didalam konsep

    earned value ada beberapa parameter variansi

    antara lain:

    a. SV (Schedule Variance)

    SV adalah variansi atau perbedaan antara

    kemajuan pekerjaan yang dicapai dengan

    yang direncanakan pada periode tertentu.

    SV = BCWP BCWS ........................ (1)

  • Jurnal Teknik Sipil

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 14

    b. CV (Cost Variance)

    CV adalah variansi atau perbedaan antara

    biaya yang harus dikeluarkan untuk

    mengerjakan suatu pekerjaan pada

    periode tertentu dengan kemajuan

    pekerjaan yang dicapai pada periode

    tersebut yang menggambarkan posisi

    keuangan pekerjaan pada periode yang

    bersangkutan.

    CV = BCWP ACWP ........................ (2)

    Indeks Kinerja Pekerjaan

    Menurut Soeharto (1995) didalam konsep

    earned value ada dua parameter untuk

    mengukur indeks kinerja pekerjaan antara lain:

    a. SPI (Schedule Performance Index)

    SPI adalah indeks yang menunjukkan

    produktivitas pekerjaan (efisiensi jadwal)

    berdasarkan kemajuan yang dicapainya

    pada periode tertentu.

    SPI = BCWP/BCWS ....................... (3)

    b. CPI (Cost Performance Index)

    CPI adalah indeks yang menunjukkan

    produktivitas keuangan (efisiensi biaya)

    atau keuangan berdasarkan penyerapan

    biaya yang sebenarnya terjadi sampai

    pada penyerapan biaya proyek

    berdasarkan penyerapan biaya yang

    sebenarnya terjadi pada periode tertentu.

    CPI = BCWP/ACWP ......................... (4)

    Bila angka indeks kinerja ditinjau lebih

    lanjut, akan terlihat sebagai berikut :

    SPI = 1 ; proyek tepat waktu

    SPI > 1 ; proyek lebih cepat

    SPI < 1 ; proyek terlambat

    METODE PENELITIAN

    Lokasi Penelitian

    Tabel 1. Nama Desa Penerima Bantuan PIP 2012

    No Desa Kecamatan

    1. Seunong

    Meurah Dua 2. Lhok Sandeng

    3. Sarah Mane

    4. Jijiem

    Bandar Baru

    5. Sarah Panyang

    6. Kayee Jatho

    7. Kumba

    Bandar Dua 8. Alue Keutapang

    9. Muko Dayah

    10 Tunong

    Panteraja

    11. Teungoh

    12. Reudeup

    13. Mesjid

    14. Peurade

    15. Mee Peuduek Triengadeng

    Tahap Kegiatan Penelitian

    Tahap kegiatan dalam penelitian dapat dilihat

    pada Gambar 1.

    Metode Analisis dan pengolahan Data

    Kinerja proyek berdasarkan Biaya dan

    waktu

    Kinerja proyek berdasarkan biaya dan

    waktu dianalisis dengan menggunakan Metode

    Earned Value. Secara umum pembahasannya

    dibagi menjadi beberapa sub pokok

    permasalahan sebagai berikut :

    1. Planned Value (PV) atau Budgeted Cost

    of Work Schedule (BCWS)

  • Jurnal Teknik Sipil

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    15 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

    2. PV atau BCWS adalah Analisis Rencana

    Anggaran Total Proyek yang didapat dari

    volume rencana proyek PIP di 15 desa

    tahun 2012.

    3. Nilai Hasil (Earn Value) atau Budgeted

    Cost Work Performed (BCWP); EV atau

    BCWP diperoleh dari akumulasi dari

    pekerjaan-pekerjaan yang telah

    diselesaikan pada periode waktu tertentu.

    4. Actual Cost (AC) atau Actual Cost Work

    Performed (ACWP); AC atau ACWP

    diperoleh dari biaya aktual yang

    dikeluarkan untuk menyelesaikan

    pekerjaan sampai pada periode tertentu.

    5. Penyimpangan Biaya dan waktu

    Menggunakan rumus berikut:

    CV = BCWP ACWP ....................... (5)

    SV = BCWP BCWS ........................ (6)

    6. Indeks Kinerja Pekerjaan

    Untuk menghitung indeks kinerja

    pekerjaan di gunakan rumus berikut:

    CPI = BCWP/ACWP ........................ (7)

    SPI = BCWP/ BCW .......................... (8)

    7. Melakukan Estimasi Akhir Pelaksanaan

    Proyek

    Perkiraan biaya penyelesaian proyek

    (Estimate at Completion = EAC)

    ACWP+(BAC-BCWP)

    CPI+SPI ........................... (9)

    Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

  • Jurnal Teknik Sipil

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 16

    Kinerja proyek berdasarkan mutu

    Tahapan evaluasi mutu dilakukan mulai

    dari penyusunan program, perencanaan,

    pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian

    mutu. proses pengecekan mutu dilakukan

    dengan membuat cek list parameter yang

    meliputi:

    1. Tahapan pelaksanaan program PIP: mulai

    dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan

    pelaporan.

    2. Syarat-syarat dan dokumen yang harus

    ada dan disiapkan

    3. Spesifikasi teknis pekerjaan

    4. Jadwal pelaksanaan

    5. Rencana Anggaran Biaya

    6. Keterlibatan masyarakat

    7. Peran serta masyarakat dalam setiap

    tahap kegiatan

    Skala Penilaian Deskriptif

    Dalam penelitian ini data deskriptif

    kualitatif yang didapat dari hasil cek list

    parameter mutu akan dianalisis secara deskriptif

    persentase. Cara menghitung persentase dengan

    rumus:

    =

    100% ............................... (10)

    Keterangan:

    DP = Deskriptif Persentase (%)

    n = Skor empirik (Skor yang diperoleh)

    N = Jumlah responden/pertanyaan

    HASIL PEMBAHASAN

    Hasil Pengolahan Data Kinerja Biaya dan

    Waktu

    Hasil pengolahan data yang dilakukan di

    15 desa tersebut dilakukan dengan konsep

    Earned Value (Konsep nilai hasil). Dalam

    penelitian ini masa evaluasi yang ditinjau

    adalah mulai dari minggu ke-1 sampai dengan

    minggu ke-15 untuk desa regular sedangkan

    untuk desa APBN-P dari minggu ke-1 sampai

    dengan minggu ke-6. Rekapitulasi hasil

    pengolahan data yang dilakukan di 15 desa

    dapat dilihat pada Tabel 2.

    Rekapitulasi Analisis Kinerja Biaya dan

    Waktu

    Rekapitulasi data analisis ini selain

    memudahkan pemahaman akan analisis data

    juga untuk mengurutkan peringkat desa dengan

    nilai kinerja biaya dan kinerja waktu yang

    terbaik. Rekapitulasi dengan hanya melihat

    pada indeks kinerja biaya dan kinerja waktu

    tanpa melihat jadwal pelaksanaan dan jenis

    anggarannya, di jabarkan pada Tabel 3.

    Berdasarkan Analisa yang telah

    dilakukan hanya satu desa yang tepat waktu

    pelaksanaan dan juga menghabiskan biaya

    dibawah rencana, yaitu Desa Sarah Panyang,

    sedangkan 14 desa lainnya terlambat dari

    jadwal tetapi untuk kinerja biayanya hampir

    seluruh desa biaya aktualnya lebih kecil atau

    sama dengan rencana kontrak kecuali satu desa

    yaitu Desa Tunong. Dari analisis tersebut ada

    beberapa faktor yang menjadi faktor kendala

    dan faktor yang harus menjadi perhatian

    kedepannya antara lain:

    1. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa

    penyelesaian pekerjaan terlambat

  • Jurnal Teknik Sipil

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    17 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

    dikarenakan waktu pelaksanaan pekerjaan

    telat dimulai. Hal ini juga diakibatkan

    proses perencanaan, sosialisasi di

    masyrakat dan pencairan dana yang

    terlambat dari jadwal yang seharusnya.

    2. Singkatnya waktu pelaksanan yang hanya 6

    minggu atau 42 hari seperti yang terjadi

    pada 9 desa, merupakan faktor tidak

    selesainya proyek. Hal ini dikarenakan

    menunggu disahkannya DIPA APBN-

    Perubahan. proyek yang dimulai dengan

    waktu yang sangat singkat dengan

    pelibatkan masyarakat dalam proses

    perencanaan dan pelaksanaan menurut

    panduan pelaksanaan PIP membutuhkan

    waktu setidaknya 4 6 bulan agar proses

    pelaksanaannya menjadi maksimal.

    3. Proses monitoring dan pelaporan tiap

    minggu harus di maksimalkan, mengingat

    pentingnya hal tersebut untuk dapat

    mendeteksi sedini mungkin apabila terjadi

    penyimpangan sehingga dapat dilakukan

    penanggulangan permasalahan.

    4. Dari segi kualitas infrastruktur yang

    dibangun, menunjukan bahwa jenis proyek

    infrastruktur yang dibangun oleh

    masyarakat lebih murah, fungsional dan

    berkualitas.

    Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data dengan Metode Earned Value

    TOTAL SV (CUM) CV (CUM) ETC EAC Waktu

    (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

    (x1000) (x1000) (x1000) (x1000) (x1000)

    Bcws 100.00 245,000.00

    Seunong Bcwp 65.17 159,672.77 (85,327.23) 5,789.65 0.65 1.04 82,233.30 236,116.42

    Acwp 62.81 153,883.12

    Bcws 100.00 245,000.00

    Lhok Sandeng Bcwp 65.67 160,895.38 (84,104.62) 5,833.99 0.66 1.04 81,055.02 236,116.42

    Acwp 63.29 155,061.40

    Bcws 100.00 245,000.00

    Sarah Mane Bcwp 27.85 68,224.00 (176,776.00) 2,889.00 0.28 1.04 169,290.28 234,625.28

    Acwp 26.67 65,335.00

    Bcws 100.00 245,000.00

    Jijiem Bcwp 94.55 231,654.90 (13,345.10) 7,312.87 0.95 1.03 12,923.83 237,265.85

    Acwp 91.57 224,342.03

    Bcws 100.00 245,000.00

    Sarah Panyang Bcwp 100.00 245,000.36 0.36 9,944.17 1.00 1.04 (0.35) 235,055.84

    Acwp 95.94 235,056.19

    Bcws 100.01 245,000.00

    Kayee Jatho Bcwp 72.42 177,419.00 (67,581.00) 5,622.16 0.72 1.03 65,439.45 237,236.29

    Acwp 70.12 171,796.84

    Bcws 100.00 245,000.00

    Kumba Bcwp 6.22 15,246.34 (229,753.66) 37.30 0.06 1.00 229,191.62 244,400.67

    Acwp 6.21 15,209.05

    Bcws 100.00 245,000.00

    Alue Keutapang Bcwp 40.88 100,167.94 (144,832.06) 2,526.24 0.41 1.03 141,179.39 238,821.09

    Acwp 39.85 97,641.70

    Bcws 100.00 245,000.00

    Muko Dayah Bcwp 29.24 71,638.80 (173,361.20) 3,230.40 0.29 1.05 165,543.84 233,952.24

    Acwp 27.92 68,408.40

    Bcws 100.00 245,000.00

    Tunong Bcwp 54.84 134,361.75 (110,638.25) (5,418.62) 0.55 0.96 115,100.13 254,880.51

    Acwp 57.05 139,780.37

    Bcws 100.00 245,000.00

    Teungoh Bcwp 69.81 171,030.88 (73,969.12) 15,605.45 0.70 1.10 67,219.92 222,645.36

    Acwp 63.44 155,425.43

    Bcws 100.00 245,000.00

    Reudeup Bcwp 70.22 172,030.90 (72,969.10) 19,089.22 0.70 1.12 64,872.16 217,813.84

    Acwp 62.43 152,941.68

    Bcws 100.00 245,000.00

    Mesjid Bcwp 87.18 213,579.96 (31,420.04) 27,827.42 0.87 1.15 27,326.31 213,078.85

    Acwp 75.82 185,752.54

    Bcws 91.91 245,000.00

    Peurade Bcwp 32.52 79,675.28 (165,324.72) 1,304.08 0.33 1.02 162,618.78 240,989.99

    Acwp 31.99 78,371.21

    Bcws 100.00 245,000.00

    Mee Peuduek Bcwp 43.84 107,404.46 (137,595.54) 2,173.98 0.44 1.02 134,810.46 240,040.94

    Acwp 42.95 105,230.47

    6

    Minggu

    6

    Minggu

    6

    Minggu

    6

    Minggu

    6

    Minggu

    6

    Minggu

    6

    Minggu

    6

    Minggu

    6

    Minggu

    15

    Minggu

    15

    Minggu

    15

    Minggu

    15

    Minggu

    15

    Minggu

    1

    No NAMA DESA BOBOT Pelaks

    anaan

    15

    Minggu

    5

    TOTAL

    BOBOT

    (%)

    SPI

    (CUM)

    CPI

    (CUM)

    2

    3

    4

    12

    13

    14

    15

    6

    7

    8

    9

    10

    11

  • Jurnal Teknik Sipil

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 18

    Tabel 3. Rekapitulasi Kinerja Analisis Biaya dan

    Waktu

    Analisis Kinerja Mutu Proyek PIP

    Analisis kinerja mutu PIP di 15 desa

    dilakukan mulai tahap perencanaan,

    pelaksanaan dan pelaporan. Analisis dilakukan

    dengan cara membandingkan dokumen kontrak,

    pedoman pelaksanaan PIP dengan realisasi

    pelaksanaan dilapangan. Hasil analisis

    dituliskan dalam bentuk cek list () dengan

    pilihan jawaban ya atau tidak. Hasil dari cek list

    tersebut kemudian akan di berikan penilaian

    dengan skala deskriptif persentase.

    Dari hasil analisis kinerja mutu proyek

    PIP didapat nilai bobot presentase setiap

    desanya berdasarkan 3 kategori, perencanaan,

    pelaksanaan dan pelaporan. Kriteria penilaian

    kinerja mutu ini dibagi menjadi dua. Pertama

    kriteria baik bila nilai presentase 51% - 100%.

    Kedua kriteria buruk bial nilai Nilai presentase

    1%-50%. Secara umum 15 desa yang telah

    diukur presentasenya, bila ditinjau berdasarkan

    3 kategori maka sebagai berikut :

    1. Presentase kategori perencanaan: 92,63%

    2. Presentase kategori pelaksanaan: 60,58%

    3. Presentase kategori pelaporan: 73,33%.

    Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Penilaian Kinerja Mutu

    Dari presentasi 3 kategori tersebut diatas

    maka dapat dilihat angka persentase > 50%,

    artinya secara umum 15 desa tersebut

    memenuhi kategori kinerja mutu yang Baik.

    Ada beberapa desa yang pada satu atau dua

    kategori nilainya dibawah 50 % . pada kategori

    pelaksanaan, desa-desa yang nilainya dibawah

    50% atau Kriteria Buruk adalah Desa Alue

    Keutapang dan Muko Dayah. Untuk kategori

    Pelaksanaan adalah Desa Lhok Sandeng dan

    Desa Sarah Mane sedangkan untuk kategori

    Pelaporan adalah Desa Lhok Sandeng dan Desa

    Sarah Mane.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis data dan

    No Nama Desa CPI SPI

    1 Sarah Panyang 1.00 1.04

    2 Mesjid 0.87 1.15

    3 Jijiem 0.95 1.03

    4 Reudeup 0.70 1.12

    5 Teungoh 0.70 1.10

    6 Kayee Jatho 0.72 1.03

    7 Lhok Sandeng 0.66 1.04

    8 Seunong 0.65 1.04

    9 Tunong 0.55 0.96

    10 Mee Peuduek 0.44 1.02

    11 Alue Keutapang 0.41 1.03

    12 Peurade 0.33 1.02

    13 Muko Dayah 0.29 1.05

    14 Sarah Mane 0.28 1.04

    15 Kumba 0.06 1.00

    Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan

    (%) (%) (%)

    1 Seunong 86.96 60.87 63.64

    2 Lhok Sandeng 86.96 52.17 36.36

    3 Sarah Mane 88.00 56.52 36.36

    4 Jijiem 96.00 82.61 100.00

    5 Sarah Panyang 96.00 78.26 90.91

    6 Kayee Jatho 100.00 73.91 100.00

    7 Kumba 92.00 60.87 63.64

    8 Alue Keutapang 86.96 39.13 72.73

    9 Muko Dayah 86.96 47.83 72.73

    10 Tunong 95.65 60.87 72.73

    11 Teungoh 95.65 60.87 72.73

    12 Reudeup 95.65 65.22 81.82

    13 Mesjid 91.30 60.87 81.82

    14 Peurade 95.65 60.87 72.73

    15 Mee Peuduek 95.65 47.83 81.82

    92.63 60.58 73.33

    BOBOT PENILAIAN

    Nama DesaNo

    NILAI RATA-RATA

  • Jurnal Teknik Sipil

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    19 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

    pembahasan pada Bab IV yang berkaitan

    dengan analisis kinerja biaya, kinerja waktu dan

    kinerja mutu proyek PIP tahun 2012 di 15 desa

    Kab. Pidie Jaya, maka dapat diambil beberapa

    kesimpulan, yaitu :

    Berdasarkan hasil analisis data dan

    pembahasan pada Bab IV yang berkaitan

    dengan analisis kinerja biaya, kinerja waktu

    dan kinerja mutu proyek PIP tahun 2012 di

    15 desa Kab. Pidie Jaya, maka tujuan

    penelitian ini sudah tercapai dan dapat

    disimpulkan sebagai berikut:

    1. Kinerja biaya proyek PIP di 15 desa

    berdasarkan Earned Value Analysis

    (EVA) dapat dikategorikan baik, dimana

    hasil analisis didapatkan dari indeks

    kinerja biaya (CPI) sebesar 0.96 1.15.

    Rata- rata indeks CPI sebesar 1.05

    dimana indeks normal 1.00 (biaya proyek

    sesuai rencana), dengan demikian biaya

    yang dikeluarkan untuk penyelesaian

    pekerjaan lebih kecil dari rencana

    kontrak;

    2. Kinerja waktu proyek PIP di 15 desa

    berdasarkan Earned Value Analysis

    (EVA) dapat dikategorikan buruk, dimana

    hasil analisis didapatkan dari indeks

    kinerja waktu (sebesar 0.06 1.00. Rata-

    rata indeks SPI sebesar 0.57 dimana

    indeks normal 1.00 (proyek tepat waktu

    rencana), dengan demikian dapat

    disimpulkan kinerja waktu (SPI) proyek

    PIP di 15 desa dapat dikategorikan buruk,

    dimana waktu yang dibutuhkan untuk

    penyelesaian proyek lebih lambat dari

    jadwal rencana kontrak;

    3. Analisis kinerja mutu yang dilakukan di

    15 desa ditinjau dari tahap perencanaan,

    pelaksanaan dan pelaporan secara umum

    dapat disimpulkan mempunyai kinerja

    yang baik. Hasil ini dilihat dari nilai

    persentase sebagai berikut:

    a. Presentase kategori perencanaan: 92,63%

    b. Presentase kategori pelaksanaan: 60,58%

    c. Presentase kategori pelaporan: 73,33%

    Skala penilaian presentase yang

    digunakan (1% - 50%) = Buruk, (51% -

    100%) = Baik.

    Saran

    Berdasarkan hasil penelitian yang

    dilakukan dimana penelitian ini dibatasi oleh

    waktu, lokasi penelitian, jenis infrastruktur

    yang diteliti dan metode penelitian yang

    digunakan maka saran penulis keterbatasan

    pada penelitian ini diharapkan dapat

    dilanjutkan/diperdalam pada penelitian

    berikutnya, karena pada penelitian ini kinerja

    mutu dikaji secara kinerja mutu program yang

    bersifat umum tanpa mengambil salah satu

    membahas secara mendalam setiap jenis

    infrastrukturnya. Diharapkan penelitian

    selanjutnya dapat dikembangkan pada satu

    kasus jenis infrastruktur, mengingat proyek

    bersifat unik. Bagi peneliti yang berminat

    terhadap substansi tema yang sama dapat

    melanjutkan pada penelitian berikutnya dan

    pada lokasi yang berbeda yang juga

    mendapatkan program PIP.

  • Jurnal Teknik Sipil

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 20

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, 2004, A Guide to the Project Management

    Body of Knowledge (PMBOK Guide) Third

    Edition, Project Management Institute, USA

    Anonim, 2011, Pedoman Pelaksanaan Program

    Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 2011,

    Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta

    Nazir, M. 2005. Metode Penelitian, Vol. 6. Penerbit

    Ghalia Indonesia, Jakarta

    Soeharto, I. 1995, Manajemen Proyek: Dari

    Konseptual sampai operasional. Penerbit

    Erlangga, Jakarta.

    Surya, I.I. 2011, Pengaruh Kualifikasi Kontraktor

    Terhadap Kualitas Pekerjaan Proyek

    Konstruksi Di Kabupaten Jembrana: Tesis,

    Universitas Udayana, Denpasar.

    Wibowo, A, Indriyani, R, Supani. 2011. Identifikasi

    Indikator Kinerja Proyek Konstruksi Dengan

    Metode Performance Prism (Studi Kasus

    Proyek Pembanguan dan Revialisasi Gedung

    Sekolah Di Surabaya). Jurnal, FTSP ITS,

    Surabaya.