212185040-Lapsus-Ikm-Tb

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    1/41

    Laporan kasus

    KEPANITERAAN KLINIK

    ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    TUBERKULOSIS

    Oleh

    Fatimah putri sonia

    100610039

    Pembimbing

    dr. Cut khairunnisa, M.Kes

    !"!M #!$%K! M&$%'K()' K&P!$')!!$ K"'$'K 

    *!%'!$ '"M( K&+&!)!$ M!+-!#!K!) F!K(")!+

    K&OK)!$ ($'+')!+ M!"'K(++!"&

    P(+K&+M!+ )!$! /!M*O !-&

    P!$)O$ "!*(

    0

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    2/41

    01

    1

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    3/41

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Penyakit tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit infeksi yang masih

    menjadi masalah kesehatan masyarakat. TB adalah suatu penyakit infeksi yang

    disebabkan bakteri berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama

     Mycobacterium tuberculosis  dan ditularkan melalui perantara droplet   udara

    (Hiswani, 2004).

    Mycobacterium tuberkulosis  telah menginfeksi sepertiga

    pendudiuk dunia. Pada Tahun 1993, WHO menanangkan

    kedaruratan gl!"al pen#akit T$ karena pada se"agian "esar

    negara di dunia. Pen#akit T$ tidak terkendali, ini dise"a"kan

    "an#akn#a penderita #ang tidak "erhasil disem"uhkan, terutama

    penderita menular % $T& '(). Pada tahun 199* diperkirakan

    setiap tahun ter+adi sekitar 9 +uta penderita "aru T$ dengan

    kematian 3 +uta !rang. -umlah penderita T$ diperkirakan akan

    meningkat seiring dengan munuln#a epidemi H/%& di dunia

    'epkes , 2002 emenkes , 2011).

     Tahun 1999, WHO memperkirakan setiap tahun ter+adi

    *53.000 kasus "aru T$ dengan kematian karena T$ sekitar

    140.000. eara kasar diperkirakan setiap 100.000 penduduk

    nd!nesia terdapat 130 penderita "aru T$ paru $T& '() 'epkes

    , 2002 6irsang, 2002 Permatasari, 200*). e!rang penderita

     T$ aktif dapat menularkan "asil T$ kepada 10 !rang di

    2

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    4/41

    sekitarn#a dalam kurun waktu 1 tahun. '6irsang, 2002

    Permatasari, 200*). Peng!"atan #ang tidak teratur dan

    k!m"inasi !"at #ang tidak lengkap diduga telah menim"ulkan

    keke"alan ganda kuman T$ terhadap !"at &nti7tu"erkul!sis

    'O&T) atau Multi Drug Resistance  '8) 'epkes , 2002

    Hiswani, 2004 emenkes , 2011).

    Kasus baru penyakit TB paru BTA (+) di puskesmas Tanah jambo aye

    yang terdeteksi pada tahun 2!" adalah sebanyak "2 kasus# diikuti dengan $"

    kasus pada tahun 2!$# dan sebanyak %$ kasus pada tahun 2!%. Target angka

    kesembuhan TB Paru BTA (+) dalam &ndonesia 'ehat adalah sebesar %.

    Kejadian kasus TB paru yang tinggi ini paling banyak terjadi pada kelompok 

    masyarakat dengan sosio ekonomi lemah (emenkes , 2012  Hasanah,

    201*).

    Berdasarkan data*data tersebut di atas# maka perlu ditelaah lebih lanjut

    mengenai aspek yang menyebabkan mengapa angka kejadian TB paru masih saja

    tinggi dan faktor*faktor yang memungkinkan penularannya sehingga dapat

    dilakukan penegahan dan angka kejadian penyakit ini pun dapat ditekan. ,aka

    dari studi kasus ini# diharapkan untuk dapat mengetahui faktor*faktor yang

    mempengaruhi kejadian penyakit TB tersebut.

    3

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    5/41

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Ga!aran P"n#ak$% Tu!"rku&os$s D$ Pusk"sas Tana' Ja!o A#"

    Berdasarkan data program TB Paru Puskemas  Tanah jambo aye

    didapatkan data sebagai berikut-

    Tabel 2.!. ata /asil 0akupan P2 TB Puskesmas Tanah jambo aye Tahun 2!"

    riteria

    Hasil egiatan

     T!talTri1ulan ! Tri1ulan 2 Tri1ulan " Tri1ulan $uspek 133 105 124 5 433$T& ( 12 5 32

    Tabel 2.2. ata /asil 0akupan P2 TB Puskesmas tanah jambo aye Tahun 2!$

    riteriaHasil egiatan

     T!talTri1ulan ! Tri1ulan 2 Tri1ulan " Tri1ulan $

    uspek 14 139 144 120 *49$T& ( 13 12 9 9 43

    Tabel 2.". ata /asil 0akupan P2 TB Puskesmas tanah jambo aye Tahun 2!%

    riteriaHasil egiatan

     T!talTri1ulan ! Tri1ulan 2 Tri1ulan " Tri1ulan $

    uspek !"" !% !$! * $""$T& ( !3 ! ! * %"

    ari tabel di atas terlihat bah1a kejadian tuberkulosis di 4ilayah Kerja

    Puskesmas Tanah jambo aye setiap tahun enderung meningkat. Terjadinya

     peningkatan kasus tuberkulosis ini berkaitan dengan perilaku# ekonomi dan

    tingkat sosial budaya masyarakatnya.

    Penemuan kasus merupakan salah satu ara untuk menemukan masalah

    kesehatan# dan bertujuan untuk menemukan sumber penularan dan atau menari

    ada atau tidaknya penderita baru di masyarakat. Penemuan kasus ini dapat

    4

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    6/41

    dibedakan menjadi 2 yaitu- (!) penemuan kasus seara aktif# dan (2) penemuan

    kasus seara pasif (Asy5ari# 2%).

    Penemuan penderita TB dilakukan seara pasif# artinya penjaringan

    tersangka penderita dilakukan pada mereka yang datang berkunjung ke unit

     pelayanan kesehatan. 'emua tersangka penderita harus diperiksa " spesimen

    dahak dalam 1aktu 2 hari berturut*turut# yaitu se1aktu*pagi*se1aktu. Penamuan

    seara pasif tersebut didukung oleh penyuluhan seara aktif# baik oleh petugas

    kesehatan ataupun masyarakat# untuk meningkatkan akupan penemuan penderita.

    0ara ini biasa dikenal dengan  passive promotive case finding . isamping itu#

    semua kontak penderita TB paru BTA positif dengan gejala yang sama# harus

    diperiksa dahaknya (Asy5ari# 2%).

    Penemuan kasus baru TB paru BTA positif di 1ilayah kerja Puskesmas

    Tanah jambo aye tersebar di " desa.

    2.2. Pro(ra P"n#ak$% Tu!"rku&os$s D$ Pusk"sas Tana' Ja!o A#"

    Pr!gram T$ paru di Puskesmas Tanah +am"! a#e memiliki 3

    "uah kegiatan p!k!k, #aitu kegiatan k!ntak serumah, kegiatan

    pelaakan T$ mangkir, kegiatan follow up T$

    Kegiatan kontak serumah bertujuan untuk memeriksa dahak semua

    anggota keluarga yang tinggal serumah atau orang yang berada di sekitar rumah

     pasien TB paru BTA positif untuk mengetahui sumber infeksi TB paru

    sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan % kasus dalam sebulan (3 kasus dalam

    setahun) dengan dana sebesar 6p!.%.#. ari kegiatan ini masih ada

    anggota keluarga atau orang yang berada di sekitar pasien yang menolak untuk 

    *

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    7/41

    diperiksa dahaknya dengan alasan dahaknya tidak bisa dikeluarkan# merasa tidak 

     perlu untuk memeriksakan dahaknya# dan lain sebagainya (Puskesmas Tanah

     +am"! a#e, 201*).

    Kegiatan pelaakan TB mangkir dilakukan apabila ada pasien TB paru

    yang telat atau tidak datang mengambil obat ke Puskesmas dalam jangka 1aktu

    7! minggu dari jad1al yang telah ditentukan. Bila ada kasus TB mangkir# petugas

    Puskesmas akan mengunjungi rumah pasien TB paru tersebut dan menari tahu

     penyebab pasien tidak datang mengambil obat. Pada tahun 2!$ hanya terdapat 2

    kasus TB mankir (Puskesmas Tanah +am"! a#e, 201*).

    Kegiatan follo1 up TB paru dilakukan setiap hari di Puskesmas tanah

     jambo aye. 8ollo1 up berupa pemberian obat dan e9aluasi perkembangan kondisi

     pasien. /ampir sebagian besar pasien yang telah di berikan pengobatan

    menunjukkan hasil negatif setelah dilakukan pemeriksaan ulang dahak pada akhir 

     bulan ke*2# ke*% dan akhir pengobatan (Puskesmas Tanah +am"! a#e,

    201*).

    'alah satu kegiatan lintas program yang dilakukan adalah kegiatan kontak 

     balita &'PA# dilakukan dengan program :i;i. Kegiatan ini dilakukan sekali

    setahun dengan tujuan untuk menemukan kasus TB paru baru. ari $ balita

    &'PA# diharapkan dapat ditemukan minimal $ orang sumber kontak yang dapat di

     peiksakan dahaknya# namun hanya " orang yang mau untuk diperiksa dahaknya

    (Puskesmas Tanah +am"! a#e, 201*).

    Kegiatan lintas program yang lainnya antara lain adalah- memeberikan

     pengetahuan tentang pentingnya P/B' (Promkes)# mempromosikan kebersihan

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    8/41

    lingkungan dan kondisi rumah yang sehat (Kesling)# memperkenalkan ara

     pengobatan pasien TB dan :i;i yang baik (:i;i)# dan pemeriksaan dan kualitas

    dahak yang bagus (

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    9/41

    • &ngka Penemuan Pasien "aru T$ $T& p!sitif 'Case Detection

    Rate A ).• &ngka e"erhasilan Peng!"atan 'Success Rate A ).

    isamping itu ada "e"erapa indikat!r pr!ses untuk menapai

    indikat!r >asi!nal terse"ut di atas, #aitu 'emenkes , 2011

    emenkes 2012)?

    • &ngka Pen+aringan uspek.

    • Pr!p!rsi Pasien T$ Paru $T& p!sitif diantara uspek #ang

    diperiksa dahakn#a.

    • Pr!p!rsi Pasien T$ Paru $T& p!sitif diantara seluruh pasien T$

    paru.

    • Pr!p!rsi pasien T$ anak diantara seluruh pasien.

    • &ngka >!tiBkasi asus 'Case Notication Rate A >)

    • &ngka !n:ersi

    • &ngka esem"uhan.

    2.).1. An(ka P"n,ar$n(an Susp"k Tu!"rku&os$s

     Target dari indikat!r angka pen+aringan suspek adalah

    C*0D. &ngka pen+aringan suspek T$ di Puskesmas Tanah -am"!

    e pada tahun 2013 dan 2014 "elum menapai target, untuk itu

    perlu dilakuukan per"aikan pada pr!gram k!ntak serumah, dan

    k!ntak "alita P&?

     Ta"el 2.4. &ngka Pen+aringan uspek T$ di Puskesmas Tanah

     -am"! e tahun 2013ilai % Hasil

    2013 433 944 4*,5@D2014 4*9 553 2,1@D

    201* 4*@ 901 0,@1D

    5

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    10/41

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    11/41

    n T$ Paru $T& '()Pen+aringan

    uspekHasil

    2010 32 433 @,2D2011 43 4*9 @,53D2012 *4 4*@ 11,04D

    2.-. DOTS  Direct Observed Treatment Short-course/

    e+alan dengan meningkatn#a kasus T$, pada awal tahun

    1990

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    12/41

    trategi OT diartikan se"agai "erikut '&s#Fari, 200*)?

    1. 'Directly ). ilakukan pemeriksaan dengan mikr!sk!p untuk

    menentukan apakah ada kuman atau tidak. &gar kasus

    penderita T$ dapat disem"uhkan, maka pri!ritas utama dari

    setiap pr!gram T$ harus langsung pada sum"er pen#akit. -adi,

    penderita dengan pemeriksaan sputum $T& p!sitif, langsung

    di!"ati sampai sem"uh.2. O '"bser#e). &da obser#er   #ang mengamati pasien dalam

    minim !"at. Hal #ang diamati #aitu saat minum !"at dan d!sis

    !"at. "bser#er  dapat "erupa se!rang tenaga kesehatan atau

    kader teratih atau keluarga pasien.3. T 'Treatment ). Pasien disediakan peng!"atan lengkap serta

    dim!nit!r. Pasien harus di#akinkan "ahwa mereka akan

    sem"uh setelah peng!"atan selesai. &lat m!nit!r "erupa "uku

    lap!ran #ang merupakan "agian dari sistem d!kumen

    kema+uan dalam pen#em"uhan.4. 'S$ort%course). Peng!"atan T$ dengan k!m"inasi dan d!sis

    #ang "enar. O&T dikenal dengan S$ortcourse c$emot$erapy .

    Peng!"atan harus dilakukan dalam +angka waktu #ang "enar

    selama "ulan.

    G!kus utama OT adalah penemuan dan pen#em"uhan

    pasien, pri!ritas di"erikan kepada pasien T$ tipe menular.

    trategi ini akan memutuskan penularan T$ dan dengan

    demikian menurunkan insidens T$ di mas#arakat. 8enemukan

    11

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    13/41

    dan men#em"uhkan pasien merupakan ara ter"aik dalam

    upa#a penegahan penularan T$ 'emenkes , 2011).

    alah satu k!mp!nen OT adalah peng!"atan paduan

    O&T +angka pendek dengan pengawasan langsung. =ntuk

    men+amin keteraturan peng!"atan diperlukan se!rang P8O

    'Pengawasan 8enelan O"at) 'emenkes , 2011).

    a. Pers#aratan P8O

    • ese!rang #ang dikenal, dipera#a dan disetu+ui, "aik !leh

    petugas kesehatan maupun pasien, selain itu harus disegani

    dan dih!rmati !leh pasien.

    • ese!rang #ang tinggal dekat dengan pasien.

    • $ersedia mem"antu pasien dengan sukarela.

    • $ersedia dilatih dan atau mendapat pen#uluhan "ersama<

    sama dengan pasien

    ". iapa #ang "isa +adi P8O

    e"aikn#a P8O adalah petugas kesehatan, misaln#a $idan

    di esa, Perawat, Pekar#a, anitarian, -uru mmunisasi, dan

    lain lain. $ila tidak ada petugas kesehatan #ang

    memungkinkan, P8O dapat "erasal dari kader kesehatan,

    guru, angg!ta PPT, P, atau t!k!h mas#arakat lainn#a atau

    angg!ta keluarga.

    . Tugas se!rang P8O

    • 8engawasi pasien T$ agar menelan !"at seara teratur

    sampai selesai peng!"atan.

    • 8em"eri d!r!ngan kepada pasien agar mau "er!"at teratur.

    • 8engingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu

    #ang telah ditentukan.

    12

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    14/41

    • 8em"eri pen#uluhan pada angg!ta keluarga pasien T$ #ang

    mempun#ai ge+alaAT lini pertama lainnya.

    ;stimasi gl!"al terhadap insidensi 8T$ pada tahun 200

    13

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    15/41

    adalah se"esar 459.139 atau sekitar 4,5D dari +umlah t!tal

    estimasi insidens T$ di 114 negara pada tahun 200

    '10.229.31*). ua negara pen#um"ang kasus ter"esar adalah

    hina dan ndia, #ang diperkirakan men#um"ang sekitar *0D

    dari seluruh kasus 8T$ dan diikuti !leh usia sekitar @D

    '&ditama, 200 Iunita, 2011,).

    esistensi !"at pada kasus T$ adalah masalah #ang

    mendapat perhatian "esar dalam pr!gram penanggulangan T$

    !leh karena "e"erapa strain 8TB yang sulit diobati. 'train ini

    mendapat perhatian oleh karena dapat menyebar di seluruh dunia# menekankan

     perlunya peningkatan program kontrol# seperti metode diagnostik baru# obat

    obatan yang le"ih efektif dan penemuan :aksin #ang le"ih efektif.

    Pasien dengan 8

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    16/41

    resistensi O&T dalam tingkat p!pulasi. &da dua alasan utama

    kenapa T$ resisten O&T dapat dikaitkan dengan H/. Pertama

    adalah terdapatn#a resistensi rifampisin diantara pasien T$

    dengan H/ dan dalam peng!"atan T$, meskipun hal ini

    "erkaitan dengan peng!"atan #ang terputusputus. 8ala"s!r"si

    O&T +uga telah "erhasil di"uktikan dalam penelitian k!h!rt pada

    kel!mp!k dengan pre:alensi H/ #ang tinggi, #ang menun+ukkan

    pasien T$ dengan H/ kemungkinan memiliki risik! #ang le"ih

    tinggi untuk mendapatkan resistensi. &lasan kedua "erhu"ungan

    dengan paparan, fakt!r risik!n#a adalah riwa#at dirawat di

    rumah sakit #ang "erarti pasien T$ dengan H/ memiliki risik!

    #ang tinggi terpapar kuman #ang resisten '#ahrini et al 2005

     Iunita, 2011).

    ;mpat kateg!ri resistensi O&T dapat di"edakan atas

    'emenkes , 2011 Iunita, 2011)?

    • Monoresistance? resistensi terhadap salah satu dari O&T.

    • &oly'resistance? resistensi terhadap le"ih dari satu O&T, selain

    is!niaJid '>H) dan rifampisin seara "ersamaan.

    • Multirug'resistance  '8)? resisten terhadap sekurang

    kurangn#a >H "eserta rifampisin.

    • ()tensi#e rug'resistance  'K)? 8ultidrugresistane

    ditam"ah resistensi terhadap salah satu g!l!ngan

    Lu!r!Muin!l!n, dan sedikitn#a satu dari tiga +enis !"at lini

    kedua in+eksi 'kapre!misin, kanamisin dan amikasin).

    1*

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    17/41

    $erdasarkan kateg!ri diagn!stik T$ !leh WHO #ang

    "erimplikasi pada per"edaan regimen peng!"atan #ang

    direk!mendasikan, kasus 8T$ terg!l!ng dalam kateg!ri /.

    ateg!ri diagn!stik / menakup 'Iunita, 2011)?

    • 8T$ #ang sudah terk!nBrmasi.

    • ugaan 8T$. el!mp!k ini memerlukan wewenang medis

    #ang rele:an #ang merek!mendasikan "ahwa pasien perlu

    mendapatkan peng!"atan ateg!ri /. Pasien dapat diatat

    dan memulai peng!"atan kateg!ri / se"elum adan#a

    k!nBrmasi 8T$ han#a +ika adan#a sur:e# resistensi !"at

    #ang representatif atau data epidemi!l!gik lain #ang

    mengindikasikan kemungkinan "esar kasus terse"ut 8T$.

    • P!l#resistant T$. $e"erapa kasus p!l#resistant T$

    mem"utuhkan peng!"atan kateg!ri /. Pasienpasien ini

    mem"utuhkan peng!"atan dengan O&T lini pertama #ang

    le"ih lama '15 "ulan atau le"ih) di!m"inasikan dengan dua

    atau le"ih !"at lini kedua dan diatat se"agai kel!mp!k

    kateg!ri /.

     -ika ada suspek kasus 8T$ "erdasarkan riwa#at

    pen#akit maupun inf!rmasi epidemi!l!gis, sputum pasien harus

    diarahkan untuk kultur dan u+i sensitiBtas O&T dan mendapatkan

    regimen peng!"atan WHO atau regimen empirik !"at lini kedua

    #ang dian+urkan !leh  American T$oracic Society , Centers for 

    Disease Control an &re#ention an t$e Infectious Diseases

    1

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    18/41

    Society of America  '&T%%&) sam"il menunggu hasil u+i

    sensitiBtas. Ped!man peng!"atan selan+utn#a "erdasarkn hasil

    u+i sensiiBtas !"at '#ahrini et al 2005 Iunita, 2011).

     -ika hasil u+i sensitiBtas diper!leh dan ter+adi resistensi

    terhadap is!niaJid dan rifampisin 'dengan atau tanpa resistensi

    terhadap strept!misin) selama fase inisial, maka digunakan

    k!m"inasi dari ethi!namide, Lu!r!Muin!l!n, !"at "akteri!statik

    lain seperti etham"ut!l, PN& dan amin!glik!sida selama 3 "ulan

    atau sampai ter+adi k!n:ersi sputum. elama fase lan+utan,

    ethi!namide, Lu!r!Muin!l!n, !"at "akteri!statik lain

    'etham"ut!l) se"aikn#a digunakan selama minimal 15 "ulan

    sesudah ter+adi k!n:ersi sputum. Ped!man ter"aru #ang

    dikeluarkan !leh &T%%& men#arankan "ahwa diantara

    g!l!ngan Lu!r!Muin!l!n, le:!L!ksasin adalah #ang paling sesuai

    untuk peng!"atan 8T$ karena mem"erikan pr!Bl keamanan

    #ang "aik pada saat digunakan +angka pan+ang '#ahrini et al

    2005 Iunita, 2011).

    8T$ saat ini merupakan masalah "aru dalam

    penanggulangan tu"erkul!sis. $erdasarkan sur:e# WHO,

    insidensin#a mengalami peningkatan setiap tahunn#a.

    Penegakan diagn!sisn#a memerlukan pemeriksaan mikr!"i!l!gis

    terhadap 8.tu"erul!sis dan sensitiBtasn#a terhadap O&T lini

    pertama. Pemeriksaan #ang perlu dikem"angkan saat ini adalah

    1@

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    19/41

    #ang mem"erikan hasil #ang epat dan akurat untuk menun+ang

    perepatan penanggulangan infeksi T$. O"at!"atan lini kedua

    dapat dipakai untuk mengatasi strain 8 dan perlu

    dikem"angkan lagi untuk menghasilkan efektiBtas #ang "aik

    terhadap strain 8 dengan sifat t!ksisitas #ang rendah

    '#ahrini et al 2005 Iunita, 2011).

    15

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    20/41

    BAB III

    LAPORAN KASUS

    1. I*"n%$%as Pas$"n

     =ama Pasien - Tn. '

    ?mur - 32 tahun.

    @enis Kelamin - s sedang menjalani pengobatan fase intensif yang sudah berlangsung

    selama minggu. A1alnya os mengeluhkan adanya batuk berdahak yang hilang

    timbul sejak kurang lebih "#% tahun yang lalu. A1alnya os mengira batuk yang

    dialaminya adalah penyakit batuk biasa# sehingga os tidak pernah memeriksakan

     penyakitnya ini ke puskesmas ataupun fasilitas pelayanan kesehatan. =amun os

    merasakan bah1a batuknya semakin memberat disertai dengan dahak yang

    terkadang ber1arna hijau dengan jumlah yang kurang lebih ! sendok makan

    setiap kali batuk# namun os menyangkal adanya ri1ayat batuknya berampur 

    darah ataupun batuk darah sejak pertama kali keluhan batuk munul. Batuk 

    dirasakan paling berat pada malam hari sampai*sampai mengganggu tidur# dan

    19

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    21/41

     biasanya dahak paling banyak pada saat pagi hari. >s juga mengeluh sering

     berkeringat malam 1alau tanpa akti9itas. >s mengaku bah1a berat badannya

    terasa menurun dan sering merasa lemas sejak pertama kali mengalami keluhan

     batuk tersebut.

    R$a#a% P"n#ak$% Da'u&u-

    6i1ayat penyakit jantung (*)# hipertensi (*)# , (*)# ri1ayat operasi (*)#

    ri1ayat minum >AT (*)# asma (*)# bronkitis (*).

    R$a#a% P"n#ak$% K"&uar(a 3

    Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama seperti

    os.

    R$a#a% P"n(o!a%an

    >s mengaku bah1a ia biasanya mengkonsumsi obat batuk yang dijual di

    1arung untuk mengatasi batuk yang dialaminya# namun keluhan batuk sulit

    mereda. >s dianjurkan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas tanah jambo aye

    oleh salah satu petugas Posyandu. 'ejak memeriksakan diri dan mulai menjalani

     pengobatan fase intensif# os mengatakan keluhan batuknya mulai mereda dan

    tidak mengganggu saat malam hari.

    R$a#a% Sos$a&4 Ekono$ *an L$n(kun(an3

    • >s memiliki % orang anak-

    &. Tn. '# " tahun# TK menikah# tinggal bersama os.

    &&. Tn. '# "" tahun# nelayan# menikah.

    &&&. =y. '# 2 tahun# P6T# menikah.

    20

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    22/41

    &. =y. 6# meninggal " tahun yang lalu pada usia 2" tahun akibat

    kll#. =y. ,# ! tahun pelajar  

    • >s tinggal dirumah bersama istrinya# anaknya yang ke*!# menantunya

    (istri dari anaknya yang ke*!# =y. ,# " tahun# s1asta# menikah)# dan dua

    orang uu (An. T# !$ tahun# pelajarC An. 6# % tahun).

    • >s mengaku sudah tidak merokok lagi sejak melakukan pemeriksaan dan

    menjalani pengobatan dari Puskesmas Tanah jambo aye. 'ebelumnya# os

    merupakan perokok sejak os masih muda dan dapat menghabiskan D sampai !

     bungkus rokok per hari.

    • >s merupakan keluarga ekonomi menengah keba1ah. >s tidak bekerja.

    Penghasilan keluarga os diperoleh dari hasil kerja anak*anak os.

    • ?ntuk air minum# >s mendapatkan air dari air sungai dan sumur. >s

    mengaku ia tidak selalu memasak air hingga mendidih untuk keperluan

    konsumsi rumah tangga.• >s memiliki sumur yang terletak di samping rumah# dimana air 

    sumurnya digunakan untuk mandi# ber1udhu dan menui.

    • >s belum memiliki fasilitas ,0K di rumahnya# sehingga os dan anggota

    keluarganya mandi di sungai yang terletak di dekat rumahnya. 'ungai tersebut

    memang digunakan sebagai fasilitas ,0K oleh 1arga di sekitar rumah os

    yang masih belum memiliki fasilitas ,0K. Keluarga os sudah memiliki

    renana untuk membangun fasilitas ,0K dalam 1aktu dekat.

    • ?ntuk memasak# keluarga os menggunakan tungku dan kayu bakar.

    ). P""r$ksaan 5$s$k  

    Keadaaan umum - Baik 

    Kesadaran - 0ompos mentis

    Tekanan darah - !!E mm/g

    8rek. =adi - 2 FEmenit

    21

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    23/41

    8rek. =afas - 2 FEmenit

    'uhu - "3# G 0

    Berat Badan - %2 kg

    Tinggi Badan - !3 m

    'tatus :i;i - Kurang

     Status Generalis

     Kepala-Leher 

    Kepala - eformitas (*)

    6ambut - /itam# lurus# lebat

    ,ata - Konjungti9a puat *E*# sklera ikterik *E*# mata ekung (*)

    Telinga-

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    24/41

    ". Penggunaan otot bantu nafas- '0, aktif# tidak tampak hipertrofi '0,# otot

     bantu abdomen aktif dan hipertrofi (*).

    $. &ga dan sela iga- pelebaran &0' (*).

    %. 8ossa suprala9iularis# fossa infrala9iularis- ekung# simetris kiri dan kanan

      8ossa jugularis- tak tampak de9iasi

    3. Tipe pernapasan- torako*abdominal.

    Pa&pas$3

    • Trakea- tidak ada de9iasi trakea# iktus kordis teraba di &0' linea

     parasternal sinistra.

    •  =yeri tekan (*)# massa (*)# edema (*)# krepitasi (*).

    • :erakan dinding dada- simetris kiri dan kanan.

    • 8remitus 9oal- simetris kiri dan kanan.

    P"rkus$3

    • 'onor seluruh lapang paru.

    • Batas paru*hepar  &nspirasi- &0' Ikspirasi- &0' &C Ikskursi- 2 &0'.

    • Batas paru*jantung-

    Kanan- &0' && linea parasternalis dekstra

    Kiri- &0' & linea mid la9iula sinistra

    Ausku&%as$3

    0or- '! '2 tunggal regular# mur*mur (*)# gallop (*).

    Pulmo-

    esikuler (+) pada seluruh lapang paru .

    23

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    25/41

    6honki (*E*).

    4hee;ing (*E*).

    Igofoni (*).

     Abdomen

    Insp"ks$3

    •Bentuk- simetris

    • ?mbilius- masuk merata

    • Permukaan kulit- tanda*tanda inflamasi (*)# sianosis (*)# 9enektasi (*)#

    ikterik (*)# massa (*)# 9ena kolateral (*)# aput meduae (*)# papula (*)#

     petekie (*)# purpura (*)# ekimosis (*)# spider ne9y (*)

    istensi (*)

    • Asites (*)

    Ausku&%as$3

    • Bising usus (+) normal

    • ,etalli sound (*)

    • Bising aorta (*)

    P"rkus$3

    • Timpani pada seluruh lapang abdomen (+)

    •  =yeri ketok (*)

    •  =yeri ketok 0A (*E*)

    Pa&pas$3

    24

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    26/41

    •  =yeri tekan epigastrium (*)

    • ,assa (*)

    • /eparElienEren- tidak teraba

    • Tes ?ndulasi (*)

    • 'hifting dullness (*)

     !stremitas

     "nguinal-genitalia-anus - tidak diperiksa 

    -. P""r$ksaan P"nun,an(

    * Pemeriksaan sputum hasil BTA +2 (di puskesmas)

    0. D$a(nos$s K"r,a

    Tuberkulosis paru kasus baru BTA positif.

    6. P"na%a&aksanaan

    Terapi >AT Kategori !.

    7. Pro(nos$s

    ubia at Bonam

    8. Kons"&$n(

    • Penyakit yang diderita adalah penyakit TB yang menular dan bisa

    menyerang siapa saja.

    2*

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    27/41

    • ,enjelaskan kepada os tentang gejala*gejala pada penyakit TB dan

    ara penularannya.• ,embuang dahak pada 1adah tertutup yang berisi pasir dan air 

    sabun# diganti minimal !F sehari# kemudian menguburnya di tempat

    yang jarang dile1ati orang.

    • ,enjelaskan kepada anggota keluarga os yang tinggal serumah

    dengan os untuk memeriksakan dahaknya di laboratorium# untuk 

    memastikan adanya anggota keluarga yang lain yang mengidap

     penyakit TB seperti os atau tidak.

    • ,enjelaskan kepada os agar tekun meminum obat dan rutin

    memeriksakan dirinya sampai dinyatakan sembuh untuk e9aluasi

     perkembangan penyakit TB di Puskemas# meskipun os sudah merasa

    sehat sebelum dinyatakan sembuh.

    • @agalah kebersihan rumah dan penahayaan di dalamnya# buka

     jendela setiap hari pagi dan siang hari.

    • ,enganjurkan pasien mengkonsumsi sayur*sayuran dan buah*

     buahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

    2

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    28/41

    BAB I9

    PEMBAHASAN

    >s adalah seorang laki*laki berusia 32 tahun yang mengeluhkan adanya

     batuk berdahak yang hilang timbul sejak kurang lebih "#% tahun yang lalu dan

    semakin memberat. Batuk disertai dahak yang terkadang ber1arna hijau dengan

     jumlah yang kurang lebih ! sendok makan setiap kali batuk# namun os

    menyangkal adanya ri1ayat batuknya berampur darah ataupun batuk darah sejak 

     pertama kali keluhan batuk munul. Batuk dirasakan paling berat pada malam hari

    sampai*sampai mengganggu tidur# dan biasanya dahak paling banyak pada saat

     pagi hari. >s juga mengeluh sering berkeringat malam 1alau tanpa akti9itas. >s

    mengaku bah1a berat badannya terasa menurun dan sering merasa lemas sejak 

     pertama kali mengalami keluhan batuk tersebut. ari pemeriksaan fisik 

    didapatkan tidak ada kelainan pada kedua lapang paru. ari hasi pemeriksaan

    laboratotium didapatkan BTA +2# sehingga pasien ini di diagnosa dengan kasus

     baru dengan BTA positif.

    Berdasarkan hasil penelusuran kasus ini# jika mengau pada konsep

    kesehatan masyarakat# maka dapat ditelaah beberapa faktor yang mempengaruhi

    atau yang menjadi faktor resiko terhadap penyakit yang diderita oleh pasien dalam

    kasus ini.

    2@

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    29/41

    1. 5ak%or G"n"%$k:B$o&o($s.

    Pada kasus ini# os adalah seorang laki*laki berusia 3 tahun dengan status

    gi;i kurang. Penyakit TB paru enderung lebih tinggi pada laki*laki dibandingkan

    dengan perempuan. 'eiring dengan terjaidnya transisi demografi yang

    menyebabkan usia harapan hidup lansia menjadi lebih tinggi# pada usia lanjut

    lebih dari %% tahun sistem imunologis seseorang menurun sehingga sangat rentan

    terhadap berbagai penyakit# termasuk penyakit TB paru. ,eskipun penyakit TB

     paru paling sering ditemukan pada usia muda atau usia produktif# !%J% tahun.

    eadaan malnutrisi, giJi kurang, atau kekurangan kal!ri, pr!tein,

    :itamin, Jat "esi dan lain

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    30/41

    tergantung pada ada tidaknya sinar ultra9iolet# 9entilasi yang baik# kelembaban#

    suhu rumah dan kepadatan penghuni rumah (Keman# 2%).

      P"n;a'a#aan Rua'

    Keadaan rumah os pada kasus ini tergolong lembab dan kurang ahaya.

    6umah os hanya memiliki satu buah jendela dan satu buah pintu untuk semua

    ruangan. Bahkan ada ruangan yang tidak memiliki jendela sama sekali. >s dan

    keluarga mengaku jarang membuka jendela dan gorden. 0ahaya yang masuk ke

    dalam rumah os sangat kurang. /al ini menyebabkan mikroorganisme dapat

     berkembang dengan pesat# termasuk kuman dan bakteri penyebab TB.

    ?ntuk memperoleh ahaya ukup pada siang hari# diperlukan luas jendela

    kaa minimum ! luas lantai# dengan durasi penahayaan minimal ! jam setiap

    hari# dimana penahayaan efektif dapat diperoleh pada pukul . sampai

    dengan pukul !3.. @ika peletakan jendela kurang baik atau kurang leluasa maka

    dapat dipasang genteng kaa. 0ahaya ini sangat penting karena dapat membunuh

     bakteri*bakteri patogen di dalam rumah# misalnya basil TB# karena itu rumah yang

    sehat harus mempunyai jalan masuk ahaya yang ukup (Keman# 2%).

    'emua jenis ahaya dapat mematikan kuman hanya berbeda dari segi

    lamanya proses mematikan kuman untuk setiap jenisnya. 0ahaya yang sama

    apabila dipanarkan melalui kaa tidak ber1arna dapat membunuh kuman dalam

    1aktu yang lebih epat dari pada yang melalui kaa ber1ama Penularan kuman

    TB paru relatif tidak tahan pada sinar matahari. Bila sinar matahari dapat masuk 

    dalam rumah serta sirkulasi udara diatur maka resiko penularan antar penghuni

    akan sangat berkurang (/elmia H

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    31/41

     

    K"pa*a%an Hun$an Rua'

    6umah tempat tinggal pasien dalam kasus ini memiliki jarak yang sangat

    dekat dengan rumah tetangga*tetangga sekitarnya. Bahkan sebagian besar rumah

    di lingkungan tempat tinggal pasien ini tidak memiliki halaman. @arak antar rumah

    satu dan lainnya #%*! meter. /al ini tentu saja dapat menjadi faktor pendukung

    untuk tersebarnya penyakit TB dengan mudah.

    'elain itu# luas lantai bangunan rumah sehat harus ukup untuk penghuni

    di dalamnya# artinya luas lantai bangunan rumah tersebut harus disesuaikan

    dengan jumlah penghuninya agar tidak menyebabkan overload. /al ini tidak 

    sehat# sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen juga bila salah

    satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi# akan mudah menular kepada

    anggota keluarga yang lain.

    Persyaratan kepadatan hunian untuk seluruh rumah biasanya dinyatakan

    dalam m2Eorang.

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    32/41

     

    J"n$s P"k"r,aan

    @enis pekerjaan menentukan faktor risiko apa yang harus dihadapi setiap

    indi9idu. Bila seseorang bekerja di lingkungan yang berdebu dengan paparan

     partikel debu di daerah terpapar akan mempengaruhi terjadinya gangguan pada

    saluran pernafasan. Paparan kronis udara yang teremar dapat meningkatkan

    morbiditas# terutama terjadinya gejala penyakit saluran pernafasan dan umumnya

    TB paru. Pasien dalam kasus ini tidak bekerja lagi# dan hampir selalu berada di

    lingkungan rumah sepanjang hari. i rumah# istri os memasak dengan

    menggunakan kayu bakar# sehingga os kerap terpapar polutan seara kronis.

    'ebelumnya os merupakan seorang petani dan sehari*hari dapat menghabiskan D

    sampai ! bungkus rokok per hari. Petani memiliki resik! terpapar

    partikel padi, pupuk dan pestisida selama "eker+a. Hal ini

    meningkatkan resik! pasien terkena pen#akit saluran napas.

     -enis peker+aan sese!rang +uga mempengaruhi terhadap

    pendapatan keluarga #ang akan mempun#ai dampak terhadap

    p!la hidup seharis kurang memperhatikan adanya orang*orang di lingkungan tempat

    tinggal dan di lingkungan kerjanya yang memiliki gejala batuk berdahak yang

    lama seperti yang dialaminya. >s menyangkal adanya orang tua ataupun saudara

    os yang memiliki gejala yang sama dengan os sebelumnya. 'udah dilakukan

    31

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    33/41

     pemeriksaan sputum BTA pada semua anggota keluarga yang tinggal bersama os#

    dan semua menunjukkan hasil negatif. 'ehingga sulit untuk menari sumber 

     penularan kuman BTA positif pada os.

    ). 5ak%or P"r$&aku

    Perilaku dapat terdiri dari pengetahuan# sikap dan tindakan. Pengetahuan

     penderita TB paru yang kurang tentang ara penularan# bahaya dan ara

     pengobatan akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku sebagai orang sakit dan

    akhinya berakibat menjadi sumber penular bagi orang disekelilingnya.

      P"n("%a'uan Yan( Kuran( T"n%an( TB

    >s dan keluarga sebelumnya tidak mengetahui tentang TB# pengertian#

    faktor resiko# penularan# akibat dsb. Pengetahuan yang rendah ini mempengaruhi

    tindakanya yang menjadi kurang tepat. Pasien dan keluarga mengaku jarang

    membuka jendela rumah# memasak menggunakan kayu bakar dan tidak segera

    memeriksakan diri ketika sudah ada gejala sakit yang mengarah ke TB.

      K"!$asaan M"&u*a' S"!aran(an

    'ebelum datang berobat# os memiliki kebiasaan meludah sembarangan

    yang sangat berpengaruh terhadap penularan TB di lingkungan sekitar os. /al ini

     berkaitan dengan kurangnya pengetahuan os dan keluarga tentang penyakit TB itu

    sendiri. Bukan hanya os saja# namun masih banyak didapatkan 1arga masyarakat

    yang meludah sembarangan# dan ini ukup mengha1atirkan apabila 1arga*1arga

    tersebut memang menderita penyakit TB paru BTA positif.

     

    K"!$asaan M"rokok 

    32

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    34/41

    >s dalam kasus ini termasuk mempunyai ri1ayat perokok berat. alam

    satu hari os bisa menghabiskan D sampai ! bungkus rokok per hari. Kebiasaan

    merokok meningkatkan resiko untuk terkena TB paru sebanyak 2#2 kali. engan

    adanya kebiasaan merokok akan mempermudah untuk terjadinya infeksi TB Paru.

     

    K"!$asaan M"asak M"n((unakan Ka#u Bakar

    &stri os memiliki kebiasaan memenuhi kebutuhan akan pangannya

    menggunakan kayu bakar# dimana kayu bakar memiliki polutan yang berbahaya

    untuk terjadinya kelemahan sistem imun akibat terpapar polusi kronis.

     

    Kuran( M"p"r'a%$an K"($a%an K"s"'a%an D$s"k$%ar

    >s tidak pernah mengikuti kegiatan*kegiatan kesehatan masyarakat yang

    diadakan oleh puskesmas seperti Posyandu

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    35/41

    ari beberapa uraian faktor tersebut di atas# dapat diketahui bah1a banyak 

    hal yang dapat menyebabkan pasien dalam kasus ini menderita TB.

    Ketidakseimbangan antara faktor pejamu# agen dan lingkungan dapat

    menyebabkan timbulnya suatu penyakit. 'elain itu adanya faktor*faktor dalam

    empat determinan kesehatan# seperti faktor biologis# lingkungan# perilaku# dan

    faktor pelayanan kesehatan dapat menjadi penyebab timbulnya suatu penyakit

    dalam masyarakat.

    @ika dilihat dari empat determinan tersebut di atas# dapat dirumuskan

     bah1a penyebab terbesar TB pada pasien dalam kasus ini apabila dilihat dari

    aspek kesehatan masyarakatnya yaitu dari aspek perilaku. Aspek perilaku untuk 

    hidup bersih dan sehat sering menjadi penyebab suatu penyakit munul dan tidak 

    dapat diberantas dalam lingkungan seseorang. Berikut ini digambarkan seara

    skematis faktor*faktor penyebab terjadinya tuberkulosis pada pasien dalam kasus

    ini dilihat dari konsep kesehatan masyarakat.

    34

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    36/41

    "'$%K($%!$

    Penaha#aan umah

    iwa#at !ntak

    epadatan Hunian umah

    Peker+aan

    P&"!-!$!$K&+&!)!$

    Pen#uluhan tentang T$ dan PH$ #ang le"ih terarah

     T$

    P'"!K(

    e"iasaan 8er!k!k

    n serta pendidikan #ang kurang mengenai T$ dan p!la hidup "ersih dan sehat

    8emasak engan a#u $akar

    Perhatian Terhadap esehatan

    e"iasaan 8eludah em"arangan

    *'O"O%'+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    (sia an 'munitas

    masuk usia dengan resik! pen#akit infeksi ':irus, "akteri) #ang "esar karena imunitas pada usia

     /enis Kelamin

    Eaki

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    37/41

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    BAB 9

    KESIMPULAN DAN SARAN

    0.1 K"s$pu&an

    !. alam program TB yang dilaksanakan di Puskesmas tanah jambo aye#

    hanya indikator 06 yang belum menapai target yang telah ditentukan.

    2. 8aktor yang menjadi faktor resiko terjadinya TB pada pasien dalam kasus

    ini yaitu faktor usia# jenis kelamin# penahayaan rumah# pengetahuan#

    kebiasaan merokok# memasak menggunakan kayu bakar# dan kurangnya

    akses terhadap pelayanan kesehatan.

    ". 8aktor*faktor tersebut sesuai dengan determinan masalah kesehatan yang

    dikemukakan oleh /.

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    38/41

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    Lap$ran3

    5o%o Rua' *an L$n(kun(an S"k$%ar Rua' Tn. S3

    3@

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    39/41

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+35

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    40/41

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    DA5TAR PUSTAKA

    1. &ditama, T.I., 200, K

  • 8/18/2019 212185040-Lapsus-Ikm-Tb

    41/41

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    '!*&)&+

    M&"')(+

    Pen#ehatan Eingkungan, 2012, ,Monitoring Dan (#aluasi

    &rogram &engenalian Tuberkulosis/ , ementerian

    esehatan epu"lik nd!nesia, -akarta.11. Permatasari, &., 200*, Pem"erantasan Pen#akit T$

    Paru an trategi OTF, $agian Paru, Gakultas

    ed!kteran, =ni:ersitas umatra =tara, 8edan.12. Puskesmas tanah +am"! a#e, 201*, ,!aporan

    Ta$unan &uskesmas tana$ 4ambo aye Ta$un 2567/ ,

    Puskesmas tanah +am"! a#e, pant!n la"u, aeh.13. #ahrini, H., Nu"ir, N., eliat, ;.>., &"idin, &., 2005,

    ,Tuberkulosis &aru Resistensi 9ana/ , epartemen lmu

    Pen#akit alam, Gakultas ed!kteran, =ni:ersitas umatra

    =tara, 8edan.14. Iunita, ., 2011, ,Multi%Drug Resistance Tuberculosis/ ,

    epartemen 8ikr!"i!l!gi, Gakultas ed!kteran,

    =ni:ersitas umatra =tara, 8edan.