Upload
risky
View
292
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
coba
Citation preview
ANALISIS KEBUTUHAN KESEHATAN DAN GIZI ANAK USIA DINI
PENDAHULUAN
Anak sehat adalah anak yang sehat secara fisik maupun psikis. Hal ini karena fisik
dan psikis akan saling berpengaruh di dalam diri anak. Untuk itu, orang tua perlu
memperhatikan kesehtan anak baik secara fisik maupun psikisnya.
Anak yang sehat akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal dan
wajar, yaitu sesuai standar pertumbuhan fisik anak pada umumnya dan memilik kemampuan
sesuai standar kemampuan anak seusianya. Selain itu, anak yang sehat tampak senang, mau
bermain, berlari, berteriak, meloncat, memanjat, dan tidak berdiam diri saja. Anak yang sehat
kelihatan berseri-seri, kreatif, dan selalu ingin mencoba sesuatu yang ada di sekelilingnya.
Jika ada sesuatu yang tidak diketahuinya maka anak akan bertanya sehingga pengetahuan
yang dimilikinya selalu bertambah.
KESEHATAN DAN GIZI PADA ANAK USIA TK
I. PENGERTIAN
Sehat dapat diartikan sebagai suatu keadaan baik segenap badan serta bagian-bagian
atau suatu hal yang mendatangkan kebaikan. Kesehatan sendiri dapat diartikan sebagai
keadaan sehat (terbebas dari penyakit) dan kebaikan keadaan (badan atau yang lainnya).
Sedangkan gizidiartikan sebagai zat makanan yang dibutuhkan tubuh. Jadi, kesehatan dan
gizi dapat diartikan sebagai suatu hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan
diberikan sebgai suatu hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan diberikan zat
makanan yang dibutuhkan tubuh. Dengan kata lain, kesehatan dapat diartikan sebagai suatu
hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan diberikan zat makanan yang dibutuhkan
tubuh. Dengan kata lai, kesehatan dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang sehat terbebas
dari penyakit sehingga dapat melakukan aktifitasnya tanpa hambatan fisik. Gizi merupakan
zat makanan yang apabila dikonsumsi oleh seseorang dapat mendatangkan kesehatan. Jadi,
kesehatan dan gizi saling berhubungan. Akan tetapi, orang yang dikatakan sehat tidak dapat
dilihat secara fisik saja. Seseorang dapat dikatakan sehat jika ia memiliki kesehatan baik
secara fisik (organ tubuh) maupun psikis (mental, emosional, sosial, dan spiritual).
II. HUBUNGAN KESEHATAN DAN GIZI
Perbedaan pengertian antara pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan berkaitan
dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel. Yang
biasanya diukur dengan berat, panjang. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil proses pematangan. Di sini menyangkut adanya proses
difrensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang
sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya.
Setiap organ dan keseluruhan tubuh mengikuti pola tumbuh kembang masing-masing
yang berbeda dalam masa berlangsungnya penahapan tersebut. Di sini kemungkinan
terdapatnya saat-saat rawan gizi oleh karena pemenuhan kebutuhan gizi merupakan faktor
utama untuk mencapat hasil tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetik.
Makanan yang bergizi akan mempengaruhi perkembangan fisik anak. Oleh karena itu,
makanan yang dikomsumsi anak sebaiknya beraneka ragam, dan mengandung berbagi
vitamin. Dalam pertumbuhan anak diperlukan gizi yang seimbang, supaya seluruh anggota
badan da[pat tumbuh secara wajar, pertumbuhan otot dan tulang dapat kuat, sehat dan
nantinya bermanfaat. Selain perkembangan fisik, perkembangan psikis juga sangat
dipengaruhi oleh kualitas gizi terutama perkembangan pribadi anak, Cipta, rasa dan karsa
anak akan berkembang dan suatu saat akan menjadi dewasa, terutama kecerdasan inteltual,
kecerdesan emosional, kecerdesan spritiual, serta segenap potensi lain yang dimiliki anak.
Sejak anak masih dalam kandungan, kesehatan dan gizi perlu diperhatikan melalui
ibunya. Membahas tentang gizi memang menarik karena tanpa makanan yang bergizi makan
tidak mungkin anak menjadi orang yang berkualitas. Sejak masih dalam kandungan bayi
perlu diberikan makanan yang bergizi. Ibu hamil harus makan makanan yang bergizi, sebab
makanan yang dimakan ibu, sari-sarinya juga dimakan bayinya. Setelah anak lahir, air susu
ibu (ASI) wajib diberikan kepada anak, kecuali apabila ASI ibu yang menyusui ada kelainan.
ASI merupkanan makanan utama, sedang makanan lainnya sebagai makanan pelengkap.
Anak usia 1-3 tahun yang sangat rentan terhadap penyakit gizi. Usia ini merupakan
konsumen pasif, artinya anaka menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya. Anak-
anak usia ini diperkenalkan dengan berbagi makanan, dapat diajari makan sendiri dengan
cara mencicipi makan yang lunak, tidak pedas, dan tidak merangsang. Makanan yang tidak
disukai anak tidak perlu dipaksakan, tetapi sayuran sebaiknya perlu dianjurkan kepada anak.
Makanan yang disenangi anak biasanya yang manis : cokelat, permen, es krim. Pemberian
makan ini tidak boleh terlalu banyak supaya tidak terjadi karises (gigi berlubang). Anak perlu
belajar menggosok gigi.
Usia 4-6 tahun kebutuhan nutrientnya relatif berkurang, nutrient ialah zat penyusun
bahan makanan yang diperlukan oleh tubuh untuk metabolisme, yaitu air, protein, lemak,
aktivitas masih banyak dan masih rawan terhadap berbagai penyakit gizi dan infeksi. Usia 4-6
tahun ini bersifat konsumen aktif, mereka telah dapat memilih makanan yang disukai dan
makan sendiri sehingga boleh makan dengan orang dewasa. Pada usia ini, anak mulai
dibiasakan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan segar agar menambah asupan vitamin dan
mineral, merangsang pertumbuhan gigi, dan enzim-enzim pencernaan. Usakan jangan
memaksa anak untuk memakan sesuatu yang baru dikenal dan tidak disenangi, hal ini dapat
berdapak menambah ketidaksenangan bahkan penolakan seumur hidup anak. Penciptaan
suasana yang menyenangkan dapat membangkitkan selera makan anak. Untuk anak-anak usia
4-6 tahun ini telah dapat diberikan pendiidkan gizi baik di rumah maupu di sekolah.
Anak usia 7-12 tahun telah memerlukan nutruent yang lebih banyaj kerna banyak
melakukan aktivitas fisik, misalkan olahraga, bermaik, dan membantu orang tua. Sebelum
pergi ke sekolah perlu makan pagi yang cukup. Mereka telah cukup mempunyi daya tahan
terhadap penyakit gizi dan infeksi. Pertumbuhan anak pria biasanya lebih lambat, yaitu pada
usia 12-13 tahun.
Dari uruaian tersebut menunjukan bahwa betapa pentingnya kesehatan dan gizi bagi
pertumbuhan anak, supaya menjadi manusia yang berkualitas. Di samping itu, perlu
keteraturab dalam pemberian makanan dan pemilihan makanan yang tepat sesiai dengan
umur anak.
III. KESEHATAN, GIZI DAN PERKEMBANGAN POTENSI ANAK.
Kesehatan dan gizi anak akan berpengaruh terhadap pengembangan potensi anak.
Potensi dapat dikembangkan pada anak yang sehat secara fisik maupun mentalnya.
Pengembangan potensi pada anak yang sehat akan lebih mudah sebab hambatan kesehatan
yang ada tidak memperngaruhinya. Untuk itu kesehatan pada sebaiknya selalu dijaga dan
dipelihara bahkan anak seharusnya ditanamkan kebiasaan hidup sehat sejak usia dini.
Perawatan kesehatan pada anak usia dini dapat diawali pemberian makanan yang
sehat dan menjaga kebersihan. Pemberian makanan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
Makanan yang baik adalah sesuai dengan jumlah kebutuhan gizi yang seimbang. Waktu
makan yang teratur membuat anak berdisplin tanpa paksaan dan hidup teratur. Membiasakan
anak dengan cara makan yang benar tanpa harus disuapi, duduk bersama dalam satu meja
makan sejak dini membuat anak mengerti etika dan mengajarkan bertingkah laku sopan.
Kebiasaan seperti ini juga mengajarkan hidup mandiri. Kebiasaan anak untuk cuci tangan
sebelum makan dan penggunaan alat makan dengan benar juga mendidik anak untuk hidup
bersih dan teratir. Dengan memelihara kesehatan mulai dari pemberian makanan yangs ehat
dan teratur diharapkan akan tumbuh anak yang sehat dan baik secara jasmani maupun rohani.
Kebiasaan hidup sehat dan bersih akan memberikan ketenangan dan kebiasaan anak
untuk terbiasa hidup teratur dan sehat. Anak yang sehat akan tumbuh secara optimal sebab
akan lebih mudah diberikan stimulasi yang tepat. Makanan yang diberikan kepada anak agar
dapat tumbuh dan kembang secara optimal sebaiknya makanan bergizi, meliputi (1) bahan
makanan pokok sebagai sumber zat tenaga, (2) bahan makanan lauk pauk sebagai sumber zat
pembangun, (3) bahan makanan sayuran sebagai sumber zat pengatur, serta (4) susu dan
telur.
Makanan yang diberikan kepada anak selain sesuai dengan kebutuhan gizi juga harus
sesuai dengan kebutuhan anak. Sebab kebutuhan setiap anak bermacam-macam. Untuk anak
yang alergi terhadap makanan tertentu berikan makanan penggantu untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya. Misalnya, untuk anak yang alergi terhadap telur dan ikan bisa diganti
dengan daging. Hati ayam, tahu, tempe dan makanan lainnya yang diberikan secara
bervariaso.
Buah-buahan yang diberikan kepada anak juga harus bervariasi. Jika si anak berlum
bergigi sebaiknya makanan yang diberikan dihaluskan terlebih dahulu. Makanan ini diberikan
untuk memperoleh kebutuhan zat gizi yang cukup untuk kelangsungan hidu[, pemulihan
kesehatan sesudah sakit, aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pada usia dini anak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesar
sehingga memerlukan zat gizi dalam jumlah yang besar. Jika anak diberikan makanan yang
bergizi mereka akan sehat dan selanjutnya akan bergerak, bermain berwajah ceria, cakap dan
tersenyum sehingga anak mampu tumbuh dan kembang secara optimal, serta menjadi anak
yang memiliki kepribadian utuh.
Untuk dapat mengembangkan potensi anak secara menyeluruh perlu ada stimulasi
yang cukup. Stimulasi dini perlu dilakukan sejak bayi lahir, bahkan sejak jani enam bulan
dalam kandungan. Rangsangan dilakukan setiap hari pada semua sistem indra (pendengaran,
penglihatan, perabaan, pembauan, dan pengecapan) gerak dasar dan halus dari kaki, tangan
dan jari-jari mengajak berkomunikasi serta merangsang perasaan yang menyenangkan akan
memacu berbagai potensi yang dimili anak antara lain logika matematika, emosi, komunikasi,
bahasa, musikal, gerak, visual-spasial dan seni. Potensi anak tersebut dapat berkembang jika
ada stimulasi yang tepat sesuai kondisi anak. Selain stimulasi yang tepat sesuai kondisi anak.
Selain stimulasi yang tepat pemberian gizi yang seimbang dan pemeliharan kesehatan yang
cukup baik akan mempengaruhi perkembangan potensinya. Untuk itu pemberian gizi,
pemeliharaan kesehatan dan stimulasi yang tepat sebaiknya dilakukan secara seimbang dalam
suasana menyenangkan dan penuh kasih sayang agar potensi anak dapat berkembang.
IV. KESIMPULAN
Pembentukan fisik dan otak anak sebenrnya telah mulai berlangsung sejak janin
terbentuk dalam kandungan ibu, karena itu begitu dinyatakan hamil sang ibu harus
mengkonsumsi makanan yang cukup bergizi untuk mensuplai perkembangan janinya.
Begitu juga ketika anak lahir, sang ibu harus meletakkan bayi sesaat setelah lahir dan
dipotong tali pusar ke dada sang ibu (inisiasi), hingga anak berbekal ketahanan tubuh optimal
dan juga mendukung perkembangan fisik dan otaknya. Karena banyak penelitian yang
menemukan bahwa ASI dan asupan makanan tambahan yang bergizi dan alami akan
menekan tingkat kematian bayi, meningkatkan daya tahan tubuh serta menumbuh
kembangkan berbagai potensi anak.
Selain asupan gizi, anak yang berumur di bawa 5 tahun juga sangat membutuhkan
perhatian yang optimal dari kedua orangtuanya. Pola asuh yang penuh perhatian dari
orangtuanya akan sangat mendukung perkembangan psikologis anak selanjutnya.
Tak sedikit kasus perubahan perilaku anak justru terjadi karen pola asuh yang salah.
Anak menjadi pembohong, suka menyendiri, cuek atau berbuat semuanya sendiri. Bahkan
banyak keluhan anak menyangkut penyakit fisik yang diungkapkannya hanya sekedar
ulahnya untuk medapatkan perhatian orangtua.
Karena itulah sesibuk apapun orangtua, perhatian dan kasih sayang pada anak
sebaiknya jangan pernah berubah. Pola asuh menyangkut faktor psikologis merupakan salah
satu analisi kebutuhan anak usia dini yang mendasar dan sangat penting.
Halaman Pengesahan
Laporan ini disusun sebagai buktii pelaksanaan Praktek Mata Kuliah
Nama : Eri Murniasih
Nim : 822994523
Program Studi : S1 PG PAUD
Telah melaksanakan Praktek PKM sebanyak 8 kali Pertemuan dengan rincian :
1. Praktek PKM dengan Teman Sejawat, sebanyak 6 kali peertemuan yaitu: tanggal
21,22,23 Oktober 2013 dan 28,29,30 Obktober 2013 di TK Islam Al Fajar.
2. Praktek PKM dengan Supervisor tanggal 19 Nofember 2013 sampai 20
Nofembeer 2013 di TK GENERASI RABBANI
3. Praktek Ujian PKM dengan Penguji I dan Penguji II tanggal 19 Nofember 2013
sampai 20 Nofember 2013 di TK GENERASI RABBANi
Jakarta, 24 Nofember 2013
Yang Mengesahkan
Supervisor Mahasiswa