6
ANALISIS KEBUTUHAN KESEHATAN DAN GIZI ANAK USIA DINI PENDAHULUAN Anak sehat adalah anak yang sehat secara fisik maupun psikis. Hal ini karena fisik dan psikis akan saling berpengaruh di dalam diri anak. Untuk itu, orang tua perlu memperhatikan kesehtan anak baik secara fisik maupun psikisnya. Anak yang sehat akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal dan wajar, yaitu sesuai standar pertumbuhan fisik anak pada umumnya dan memilik kemampuan sesuai standar kemampuan anak seusianya. Selain itu, anak yang sehat tampak senang, mau bermain, berlari, berteriak, meloncat, memanjat, dan tidak berdiam diri saja. Anak yang sehat kelihatan berseri-seri, kreatif, dan selalu ingin mencoba sesuatu yang ada di sekelilingnya. Jika ada sesuatu yang tidak diketahuinya maka anak akan bertanya sehingga pengetahuan yang dimilikinya selalu bertambah. KESEHATAN DAN GIZI PADA ANAK USIA TK I. PENGERTIAN Sehat dapat diartikan sebagai suatu keadaan baik segenap badan serta bagian-bagian atau suatu hal yang mendatangkan kebaikan. Kesehatan sendiri dapat diartikan sebagai keadaan sehat (terbebas dari penyakit) dan kebaikan keadaan (badan atau yang lainnya). Sedangkan gizidiartikan sebagai zat makanan yang dibutuhkan tubuh. Jadi, kesehatan dan gizi dapat diartikan sebagai suatu hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan diberikan sebgai suatu hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan diberikan zat makanan yang dibutuhkan tubuh. Dengan kata lain, kesehatan dapat diartikan sebagai suatu hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan diberikan zat makanan yang dibutuhkan tubuh. Dengan kata lai, kesehatan dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang sehat terbebas dari penyakit sehingga dapat melakukan aktifitasnya tanpa hambatan fisik. Gizi merupakan zat makanan yang apabila dikonsumsi oleh seseorang dapat mendatangkan kesehatan. Jadi, kesehatan dan gizi saling berhubungan. Akan tetapi, orang yang dikatakan sehat tidak dapat dilihat secara fisik saja. Seseorang dapat dikatakan sehat jika ia memiliki kesehatan baik secara fisik (organ tubuh) maupun psikis (mental, emosional, sosial, dan spiritual).

217187691 Analisis Kebutuhan Kesehatan Dan Gizi Anak Usia Dini

  • Upload
    risky

  • View
    292

  • Download
    20

Embed Size (px)

DESCRIPTION

coba

Citation preview

  • ANALISIS KEBUTUHAN KESEHATAN DAN GIZI ANAK USIA DINI

    PENDAHULUAN

    Anak sehat adalah anak yang sehat secara fisik maupun psikis. Hal ini karena fisik

    dan psikis akan saling berpengaruh di dalam diri anak. Untuk itu, orang tua perlu

    memperhatikan kesehtan anak baik secara fisik maupun psikisnya.

    Anak yang sehat akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal dan

    wajar, yaitu sesuai standar pertumbuhan fisik anak pada umumnya dan memilik kemampuan

    sesuai standar kemampuan anak seusianya. Selain itu, anak yang sehat tampak senang, mau

    bermain, berlari, berteriak, meloncat, memanjat, dan tidak berdiam diri saja. Anak yang sehat

    kelihatan berseri-seri, kreatif, dan selalu ingin mencoba sesuatu yang ada di sekelilingnya.

    Jika ada sesuatu yang tidak diketahuinya maka anak akan bertanya sehingga pengetahuan

    yang dimilikinya selalu bertambah.

    KESEHATAN DAN GIZI PADA ANAK USIA TK

    I. PENGERTIAN

    Sehat dapat diartikan sebagai suatu keadaan baik segenap badan serta bagian-bagian

    atau suatu hal yang mendatangkan kebaikan. Kesehatan sendiri dapat diartikan sebagai

    keadaan sehat (terbebas dari penyakit) dan kebaikan keadaan (badan atau yang lainnya).

    Sedangkan gizidiartikan sebagai zat makanan yang dibutuhkan tubuh. Jadi, kesehatan dan

    gizi dapat diartikan sebagai suatu hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan

    diberikan sebgai suatu hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan diberikan zat

    makanan yang dibutuhkan tubuh. Dengan kata lain, kesehatan dapat diartikan sebagai suatu

    hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan diberikan zat makanan yang dibutuhkan

    tubuh. Dengan kata lai, kesehatan dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang sehat terbebas

    dari penyakit sehingga dapat melakukan aktifitasnya tanpa hambatan fisik. Gizi merupakan

    zat makanan yang apabila dikonsumsi oleh seseorang dapat mendatangkan kesehatan. Jadi,

    kesehatan dan gizi saling berhubungan. Akan tetapi, orang yang dikatakan sehat tidak dapat

    dilihat secara fisik saja. Seseorang dapat dikatakan sehat jika ia memiliki kesehatan baik

    secara fisik (organ tubuh) maupun psikis (mental, emosional, sosial, dan spiritual).

  • II. HUBUNGAN KESEHATAN DAN GIZI

    Perbedaan pengertian antara pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan berkaitan

    dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel. Yang

    biasanya diukur dengan berat, panjang. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya

    kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang kompleks dalam pola yang teratur dan

    dapat diramalkan, sebagai hasil proses pematangan. Di sini menyangkut adanya proses

    difrensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang

    sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga

    perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan

    lingkungannya.

    Setiap organ dan keseluruhan tubuh mengikuti pola tumbuh kembang masing-masing

    yang berbeda dalam masa berlangsungnya penahapan tersebut. Di sini kemungkinan

    terdapatnya saat-saat rawan gizi oleh karena pemenuhan kebutuhan gizi merupakan faktor

    utama untuk mencapat hasil tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetik.

    Makanan yang bergizi akan mempengaruhi perkembangan fisik anak. Oleh karena itu,

    makanan yang dikomsumsi anak sebaiknya beraneka ragam, dan mengandung berbagi

    vitamin. Dalam pertumbuhan anak diperlukan gizi yang seimbang, supaya seluruh anggota

    badan da[pat tumbuh secara wajar, pertumbuhan otot dan tulang dapat kuat, sehat dan

    nantinya bermanfaat. Selain perkembangan fisik, perkembangan psikis juga sangat

    dipengaruhi oleh kualitas gizi terutama perkembangan pribadi anak, Cipta, rasa dan karsa

    anak akan berkembang dan suatu saat akan menjadi dewasa, terutama kecerdasan inteltual,

    kecerdesan emosional, kecerdesan spritiual, serta segenap potensi lain yang dimiliki anak.

    Sejak anak masih dalam kandungan, kesehatan dan gizi perlu diperhatikan melalui

    ibunya. Membahas tentang gizi memang menarik karena tanpa makanan yang bergizi makan

    tidak mungkin anak menjadi orang yang berkualitas. Sejak masih dalam kandungan bayi

    perlu diberikan makanan yang bergizi. Ibu hamil harus makan makanan yang bergizi, sebab

    makanan yang dimakan ibu, sari-sarinya juga dimakan bayinya. Setelah anak lahir, air susu

    ibu (ASI) wajib diberikan kepada anak, kecuali apabila ASI ibu yang menyusui ada kelainan.

    ASI merupkanan makanan utama, sedang makanan lainnya sebagai makanan pelengkap.

    Anak usia 1-3 tahun yang sangat rentan terhadap penyakit gizi. Usia ini merupakan

    konsumen pasif, artinya anaka menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya. Anak-

    anak usia ini diperkenalkan dengan berbagi makanan, dapat diajari makan sendiri dengan

    cara mencicipi makan yang lunak, tidak pedas, dan tidak merangsang. Makanan yang tidak

    disukai anak tidak perlu dipaksakan, tetapi sayuran sebaiknya perlu dianjurkan kepada anak.

  • Makanan yang disenangi anak biasanya yang manis : cokelat, permen, es krim. Pemberian

    makan ini tidak boleh terlalu banyak supaya tidak terjadi karises (gigi berlubang). Anak perlu

    belajar menggosok gigi.

    Usia 4-6 tahun kebutuhan nutrientnya relatif berkurang, nutrient ialah zat penyusun

    bahan makanan yang diperlukan oleh tubuh untuk metabolisme, yaitu air, protein, lemak,

    aktivitas masih banyak dan masih rawan terhadap berbagai penyakit gizi dan infeksi. Usia 4-6

    tahun ini bersifat konsumen aktif, mereka telah dapat memilih makanan yang disukai dan

    makan sendiri sehingga boleh makan dengan orang dewasa. Pada usia ini, anak mulai

    dibiasakan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan segar agar menambah asupan vitamin dan

    mineral, merangsang pertumbuhan gigi, dan enzim-enzim pencernaan. Usakan jangan

    memaksa anak untuk memakan sesuatu yang baru dikenal dan tidak disenangi, hal ini dapat

    berdapak menambah ketidaksenangan bahkan penolakan seumur hidup anak. Penciptaan

    suasana yang menyenangkan dapat membangkitkan selera makan anak. Untuk anak-anak usia

    4-6 tahun ini telah dapat diberikan pendiidkan gizi baik di rumah maupu di sekolah.

    Anak usia 7-12 tahun telah memerlukan nutruent yang lebih banyaj kerna banyak

    melakukan aktivitas fisik, misalkan olahraga, bermaik, dan membantu orang tua. Sebelum

    pergi ke sekolah perlu makan pagi yang cukup. Mereka telah cukup mempunyi daya tahan

    terhadap penyakit gizi dan infeksi. Pertumbuhan anak pria biasanya lebih lambat, yaitu pada

    usia 12-13 tahun.

    Dari uruaian tersebut menunjukan bahwa betapa pentingnya kesehatan dan gizi bagi

    pertumbuhan anak, supaya menjadi manusia yang berkualitas. Di samping itu, perlu

    keteraturab dalam pemberian makanan dan pemilihan makanan yang tepat sesiai dengan

    umur anak.

    III. KESEHATAN, GIZI DAN PERKEMBANGAN POTENSI ANAK.

    Kesehatan dan gizi anak akan berpengaruh terhadap pengembangan potensi anak.

    Potensi dapat dikembangkan pada anak yang sehat secara fisik maupun mentalnya.

    Pengembangan potensi pada anak yang sehat akan lebih mudah sebab hambatan kesehatan

    yang ada tidak memperngaruhinya. Untuk itu kesehatan pada sebaiknya selalu dijaga dan

    dipelihara bahkan anak seharusnya ditanamkan kebiasaan hidup sehat sejak usia dini.

    Perawatan kesehatan pada anak usia dini dapat diawali pemberian makanan yang

    sehat dan menjaga kebersihan. Pemberian makanan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.

    Makanan yang baik adalah sesuai dengan jumlah kebutuhan gizi yang seimbang. Waktu

    makan yang teratur membuat anak berdisplin tanpa paksaan dan hidup teratur. Membiasakan

  • anak dengan cara makan yang benar tanpa harus disuapi, duduk bersama dalam satu meja

    makan sejak dini membuat anak mengerti etika dan mengajarkan bertingkah laku sopan.

    Kebiasaan seperti ini juga mengajarkan hidup mandiri. Kebiasaan anak untuk cuci tangan

    sebelum makan dan penggunaan alat makan dengan benar juga mendidik anak untuk hidup

    bersih dan teratir. Dengan memelihara kesehatan mulai dari pemberian makanan yangs ehat

    dan teratur diharapkan akan tumbuh anak yang sehat dan baik secara jasmani maupun rohani.

    Kebiasaan hidup sehat dan bersih akan memberikan ketenangan dan kebiasaan anak

    untuk terbiasa hidup teratur dan sehat. Anak yang sehat akan tumbuh secara optimal sebab

    akan lebih mudah diberikan stimulasi yang tepat. Makanan yang diberikan kepada anak agar

    dapat tumbuh dan kembang secara optimal sebaiknya makanan bergizi, meliputi (1) bahan

    makanan pokok sebagai sumber zat tenaga, (2) bahan makanan lauk pauk sebagai sumber zat

    pembangun, (3) bahan makanan sayuran sebagai sumber zat pengatur, serta (4) susu dan

    telur.

    Makanan yang diberikan kepada anak selain sesuai dengan kebutuhan gizi juga harus

    sesuai dengan kebutuhan anak. Sebab kebutuhan setiap anak bermacam-macam. Untuk anak

    yang alergi terhadap makanan tertentu berikan makanan penggantu untuk memenuhi

    kebutuhan nutrisinya. Misalnya, untuk anak yang alergi terhadap telur dan ikan bisa diganti

    dengan daging. Hati ayam, tahu, tempe dan makanan lainnya yang diberikan secara

    bervariaso.

    Buah-buahan yang diberikan kepada anak juga harus bervariasi. Jika si anak berlum

    bergigi sebaiknya makanan yang diberikan dihaluskan terlebih dahulu. Makanan ini diberikan

    untuk memperoleh kebutuhan zat gizi yang cukup untuk kelangsungan hidu[, pemulihan

    kesehatan sesudah sakit, aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan anak.

    Pada usia dini anak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesar

    sehingga memerlukan zat gizi dalam jumlah yang besar. Jika anak diberikan makanan yang

    bergizi mereka akan sehat dan selanjutnya akan bergerak, bermain berwajah ceria, cakap dan

    tersenyum sehingga anak mampu tumbuh dan kembang secara optimal, serta menjadi anak

    yang memiliki kepribadian utuh.

    Untuk dapat mengembangkan potensi anak secara menyeluruh perlu ada stimulasi

    yang cukup. Stimulasi dini perlu dilakukan sejak bayi lahir, bahkan sejak jani enam bulan

    dalam kandungan. Rangsangan dilakukan setiap hari pada semua sistem indra (pendengaran,

    penglihatan, perabaan, pembauan, dan pengecapan) gerak dasar dan halus dari kaki, tangan

    dan jari-jari mengajak berkomunikasi serta merangsang perasaan yang menyenangkan akan

    memacu berbagai potensi yang dimili anak antara lain logika matematika, emosi, komunikasi,

  • bahasa, musikal, gerak, visual-spasial dan seni. Potensi anak tersebut dapat berkembang jika

    ada stimulasi yang tepat sesuai kondisi anak. Selain stimulasi yang tepat sesuai kondisi anak.

    Selain stimulasi yang tepat pemberian gizi yang seimbang dan pemeliharan kesehatan yang

    cukup baik akan mempengaruhi perkembangan potensinya. Untuk itu pemberian gizi,

    pemeliharaan kesehatan dan stimulasi yang tepat sebaiknya dilakukan secara seimbang dalam

    suasana menyenangkan dan penuh kasih sayang agar potensi anak dapat berkembang.

    IV. KESIMPULAN

    Pembentukan fisik dan otak anak sebenrnya telah mulai berlangsung sejak janin

    terbentuk dalam kandungan ibu, karena itu begitu dinyatakan hamil sang ibu harus

    mengkonsumsi makanan yang cukup bergizi untuk mensuplai perkembangan janinya.

    Begitu juga ketika anak lahir, sang ibu harus meletakkan bayi sesaat setelah lahir dan

    dipotong tali pusar ke dada sang ibu (inisiasi), hingga anak berbekal ketahanan tubuh optimal

    dan juga mendukung perkembangan fisik dan otaknya. Karena banyak penelitian yang

    menemukan bahwa ASI dan asupan makanan tambahan yang bergizi dan alami akan

    menekan tingkat kematian bayi, meningkatkan daya tahan tubuh serta menumbuh

    kembangkan berbagai potensi anak.

    Selain asupan gizi, anak yang berumur di bawa 5 tahun juga sangat membutuhkan

    perhatian yang optimal dari kedua orangtuanya. Pola asuh yang penuh perhatian dari

    orangtuanya akan sangat mendukung perkembangan psikologis anak selanjutnya.

    Tak sedikit kasus perubahan perilaku anak justru terjadi karen pola asuh yang salah.

    Anak menjadi pembohong, suka menyendiri, cuek atau berbuat semuanya sendiri. Bahkan

    banyak keluhan anak menyangkut penyakit fisik yang diungkapkannya hanya sekedar

    ulahnya untuk medapatkan perhatian orangtua.

    Karena itulah sesibuk apapun orangtua, perhatian dan kasih sayang pada anak

    sebaiknya jangan pernah berubah. Pola asuh menyangkut faktor psikologis merupakan salah

    satu analisi kebutuhan anak usia dini yang mendasar dan sangat penting.

  • Halaman Pengesahan

    Laporan ini disusun sebagai buktii pelaksanaan Praktek Mata Kuliah

    Nama : Eri Murniasih

    Nim : 822994523

    Program Studi : S1 PG PAUD

    Telah melaksanakan Praktek PKM sebanyak 8 kali Pertemuan dengan rincian :

    1. Praktek PKM dengan Teman Sejawat, sebanyak 6 kali peertemuan yaitu: tanggal

    21,22,23 Oktober 2013 dan 28,29,30 Obktober 2013 di TK Islam Al Fajar.

    2. Praktek PKM dengan Supervisor tanggal 19 Nofember 2013 sampai 20

    Nofembeer 2013 di TK GENERASI RABBANI

    3. Praktek Ujian PKM dengan Penguji I dan Penguji II tanggal 19 Nofember 2013

    sampai 20 Nofember 2013 di TK GENERASI RABBANi

    Jakarta, 24 Nofember 2013

    Yang Mengesahkan

    Supervisor Mahasiswa