34
4 BAB 2 DATA dan ANALISA 2.1 Data dan Literatur Data dan informasi yang mendukung Tugas Akhir ini dicapai degan 3 pendekatan, antara lain: Wawancara langsung dengan Mr. Patrice selaku koodinator program sekolah ESMOD, wawancara lulusan dan survey ke sekolah ESMOD. Survey Online Literatur : - Cat Walk/ Fashion Show Sebuah acara yang diadakan oleh seorang desainer fashion untuk memperlihatkan karya-karya desain pakaian mereka. Pada beberapa tipe fashion show, para model berjalan diatas panggung untuk memamerkan pakaian yang dikenakan mereka yang dirancang oleh desainer. (Wikipedia) - Promosi Merupakan salah satu unsur dalam paduan pemasaran berupa komunikasi yang bersifat informatif dan persuasif. (Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan)

2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

BAB 2

DATA dan ANALISA

2.1 Data dan Literatur

Data dan informasi yang mendukung Tugas Akhir ini dicapai degan 3

pendekatan, antara lain:

• Wawancara langsung dengan Mr. Patrice selaku koodinator program sekolah

ESMOD, wawancara lulusan dan survey ke sekolah ESMOD.

• Survey Online

• Literatur :

- Cat Walk/ Fashion Show

Sebuah acara yang diadakan oleh seorang desainer fashion untuk

memperlihatkan karya-karya desain pakaian mereka. Pada beberapa tipe

fashion show, para model berjalan diatas panggung untuk memamerkan

pakaian yang dikenakan mereka yang dirancang oleh desainer. (Wikipedia)

- Promosi

Merupakan salah satu unsur dalam paduan pemasaran berupa komunikasi

yang bersifat informatif dan persuasif. (Metode Perancangan Komunikasi

Visual Periklanan)

Page 2: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

 

 

2.2 Hasil Survey Lapangan

Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk melakukan survey langsung

di sekolah ESMOD dengan Mr. Patrice selaku Koordinator Program Akademis sekolah

ESMOD adalah sebagai berikut:

Menurut Mr. Patrice visi dari sekolah ESMOD ini adalah mengembangkan Indonesia

dibidang fashion, karena ada beberapa hal yang belum cukup dikembangkan dengan

benar, sedangkan misinya yaitu agar semua orang dapat sukses didunia professional dan

membuat rasa ingin tahu orang-orang Indonesia lebih besar lagi dan lebih tertarik pada

dunia fashion. ESMOD juga memiliki banyak kelebihan, seperti misalnya sekolah

ESMOD yang merupakan sekolah Internasional yang memiliki program-program

sekolah dari Paris dimana setiap program disetiap cabang sekolah ESMOD di seluruh

dunia semuanya memiliki kesamaan sehingga siswa sekolah ESMOD dapat berpindah-

pindah kesekolah ESMOD ditempat-tempat lainnya diluar Indonesia yang bertujuan agar

setiap siswa-siswa sekolah ESMOD dapat mengenal dan menemukan suatu perbedaan

budaya. Selain daripada itu, calon siswa sekolah ESMOD juga bisa memilih untuk

mengambil program-program di sekolah ESMOD yang dibagi menjadi program 1 tahun

dan program 3 tahun, bila calon siswa memilih untuk mengambil program 1 tahun maka

setelah 1 tahun lulus siswa tersebut akan diberikan sertifikat Internasional dan untuk

calon siswa yang mengambil program 3 tahun akan diberikan D3 Internasional. Siswa

yang ingin melanjutkan sekolah untuk mendapatkan gelar S1 dapat melanjutkan sekolah

ke beberapa negara seperti di Singapore (Rafles Design School), Dubai dan Moscow

selama 1 tahun. Kegiatan di sekolah ESMOD ini sangat banyak seperti membuat

Page 3: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

 

 

ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit pakaian dan lain sebagainya.

Kurikulum yang diajarkan untuk para siswa sekolah ESMOD juga terus dikembangkan.

Seperti misalnya para siswa diajarkan menggambar tubuh manusia, mewarnai kulit

manusia, para siswa juga belajar membuat pakaian, kemudian para siswa juga diajarkan

membuat portfolio untuk kerja, dan tentunya siswa-siswa sekolah ESMOD juga

diajarkan marketing dikarenakan marketing sangat penting untuk memulai suatu bisnis

di dunia nyata sedangkan desain adalah sebuah impian setiap orang. Selain itu sekolah

ESMOD juga bekerja sama dengan banyak perusahaan agar program-program sekolah

ESMOD lebih dikenal dan terlihat oleh dunia luar. Kebanyakan guru yang mengajar

disekolah ESMOD berasal dari Indonesia, dimana semua guru juga belajar disekolah

ESMOD, selain itu juga terdapat 2 guru asal Paris yang mengajar disekolah ESMOD ini.

Di sekolah ESMOD ini para siswa kebanyakan berasal dari seluruh daerah di Indonesia

tetapi ada juga yang berasal dari luar Indonesia misalnya dari Filipina. Sedangkan rata-

rata siswa sekolah ESMOD pertahunnya sekitar 150 orang dan 20 orang untuk setiap

kelas. Sekolah ESMOD juga selalu memamerkan karya-karya siswa mereka. Biasanya

karya-karya siswa-siswa sekolah ESMOD dipamerkan di mall-mall yang berupa display

atau pada sebuah fashion show. Pameran karya-karya siswa sekolah ESMOD juga dibagi

menjadi 2 macam yaitu sebuah pameran untuk siswa yang masih sekolah di ESMOD,

sedangkan untuk alumni atau lulusan hanya dibuatkan video presentasi. Sekolah

ESMOD juga bekerjasama dengan banyak perusahaan seperti LEAJEANS, SURF

SINGAPORE, YKK oleh karena itu siswa-siswa lulusan sekolah ESMOD sangat mudah

mencari pekerjaan karena sebagian besar para siswa bekerja langsung dibeberapa

perusahaan yang telah bekerja sama dengan sekolah ESMOD, sedangkan sebagian

Page 4: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

 

 

lainnya siswa lulusan sekolah ESMOD ada yang mendirikan rumah mode dengan brand

dan logo sendiri, ada juga yang menjadi desainer kostum untuk penyanyi dan ada juga

yang menjadi fashion editor di berbagai redaksi majalah maupun televisi.

Menurut Mr. Patrice setiap tahun pada bulan Juni sekolah ESMOD ini selalu

mengadakan event fashion show yang besar. Tempatnya tidak menentu, pernah di

Menara Emporium Kuningan, Balai Kartini maupun Bapindo Plaza. Sedangkan pada

setiap tanggal 25 November sekolah ESMOD juga selalu mengadakan pesta kostum

dimana setiap siswa-siswa sekolah ESMOD selalu menciptakan kostum mereka masing-

masing. Tujuan utama sekolah ESMOD ini mengadakan event adalah untuk

mempromosikan sekolah ESMOD, memperlihatkan kepada orang banyak semua

kemampuan para siswa sekolah ESMOD dan memberikan kesempatan kepada orang-

orang untuk mau bekerja sama dengan sekolah ESMOD ditahun-tahun berikutnya.

Disetiap eventnya selalu dihadiri oleh siswa-siswa ataupun alumni dari sekolah ESMOD

dan masyarakat umum, khususnya yang tertarik dan menyukai dunia fashion. Dalam

setiap kali mengadakan event Mr. Patrice selalu mengalami kendala seperti pemilihan

untuk konsep event dan desain untuk promosi event, pemilihan lokasi yang tepat untuk

event, dan mencari sponsor untuk mendukung berlangsungnya event.

Adapun harapan dan rencana yang dimiliki sekolah ESMOD yang dikatakan oleh Mr.

Patrice untuk setahun kedepan yaitu sekolah ESMOD akan mengembangkan pakaian

jeans dikarenakan kebanyakan orang selalu menggunakan jeans pada kehidupan sehari-

harinya, dan juga sekolah ESMOD akan mengembangkan kemampuan para siswa

mereka dibidang komputer dalam membuat pola.

Page 5: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

 

 

2.3 Hasil Wawancara Lulusan

Adapun hasil wawancara kepada Rinindita sebagai seorang fashion desainer

muda alumni sekolah ESMOD adalah sebagai berikut:

1. Menurut Anda apa itu fashion, perlukah fashion untuk setiap orang?

Dita : Menurut saya fashion merupakan sebuah lifestyle, kebiasaan, salah satu cara setiap

orang untuk berekspresi. Fashion sangat perlu untuk setiap orang, karena fashion dapat

membuat orang lebih percaya kepada kita, menambah image orang kepada kita,

membuat orang kagum kepada kita.

2. Menurut Anda apakah fashion merupakan suatu pendidikan, mengapa?

Dita : Ya, fashion merupakan suatu pendidikan tetapi hanya untuk kalangan tertentu

yang suka akan penampilan karena fashion merupakan gaya seseorang dalam

berpenampilan, tetapi sayangnya orang-orang Indonesia masih belum terlalu peduli

dengan fashion, kebanyakan orang Indonesia lebih mementingkan masalah ekonomi,

hukum maupun politik.

3. Apakah Anda seorang desainer muda yang sudah memiliki rumah mode sendiri?

Dita : Ya, saya telah memiliki rumah mode sendiri.

4. Apa latar belakang Anda mendirikan rumah mode tersebut?

Dita : Karena menurut saya dunia fashion Indonesia belum berkembang, yang

berkembang hanya desainernya saja. Dari segi pasar, kebanyakan hanya ada pakaian

Page 6: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

 

 

busana malam, oleh karena itu saya mendirikan rumah mode dengan bermacam-macam

desain yang penuh warna yang tidak hanya untuk dipakai pada malam hari.

5. Apa tujuan utama Anda mendirikan rumah mode?

Dita : untuk membuat fashion Indonesia berkembang, memotivasikan para desainer

muda untuk lebih tampil dimasyarakat serta mengenalkan kepada masyarakat agar lebih

tahu.

6. Apa visi dan misi rumah mode Anda untuk kedepan?

Dita : visi saya yaitu untuk memperkaya kenangan masa kecil dan mengembalikan

semua perasaan masa kecil di masa dewasa. Sedangkan misi saya yaitu menjadi salah

satu brand fashion yang memiliki style dan karakteristik yang kuat serta

memperkenalkan gaya-gaya baru kepada pasar Indonesia.

7. Darimana inspirasi untuk membuat suatu desain didapat?

Dita : Dari trend sekarang, dari selera pasar Indonesia, dari trend masa depan, dan trend

musim selanjutnya.

8. Apa konsep rancangan desain Anda?

Dita : Konsep desain untuk rancangan saya yaitu bergaya anak-anak yang didapat dari

tujuan dan visi misi saya mendirikan rumah mode.

9. Bagaimana penggunaan warna pada rancangan desain Anda?

Page 7: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

10 

 

 

Dita : Terkadang saya hanya menggunakan warna hitam dan putih pada rancangan

desain saya karena kombinasi kedua warna tersebut paling laku dipasaran. Tetapi saya

juga menggunakan banyak warna sampai warna pastel. Semua kesan yang sering saya

tampilkan adalah lucu, ceria, bermain-main, dan sedikit romantis.

10. Bahan-bahan apa saja yang biasa digunakan pada hasil rancangan desain Anda?

Dita : Biasanya saya hanya menggunakan bahan katun dan bahan-bahan organik.

11. Menurut Anda apakah sebuah event fashion show penting diadakan?

Dita : Ya tentu saja, dengan adanya fashion show saya bisa memperkenalkan rancangan-

rancangan desain saya serta produk-produk saya kepada orang-orang, juga dengan

adanya fashion show merupakan suatu kesempatan bagi saya untuk berpromosi.

2.4 Data Penyelenggara

2.4.1 Sejarah ESMOD Internasional

Page 8: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

11 

 

 

Pada tahun 1841, Alexis Lavigne, penjahit Ratu Euginie yang juga penemu patung

dada dan pita sentimeter, adalah orang pertama yang membuka sekolah mode.

Selama lebih dari 160 tahun, ESMOD telah menjadi yang terdepan dalam

pendidikan mode baik dalam teknik maupun seni. ESMOD menggabungkan

kreatifitas, teknik dan profesionalisme melalui jaringan yang terdiri dari 20 sekolah

yang bertempat di berbagai Negara di dunia dan ESMOD Internasional telah

memberikan pengaruh mode Perancis ke seluruh dunia.

2.4.2 ESMOD JAKARTA

ESMOD JAKARTA didirikan pada tanggal 6 September 1996 oleh Ibu Hartini

Hartarto, Ketua Yayasan Pendidikan Desain Indonesia. Esmod Jakarta turut menjaga

kualitas standard profesi Internasional yang ketat dan mendorong desainer-desainer

muda untuk mengadaptasikannya dalam kekayaan warisan dan akar budaya

Indonesia.

2.4.3 Visi dan Misi ESMOD

Visi sekolah ESMOD yaitu mengembangkan fashion di Indonesia.

Misi sekolah ESMOD yaitu agar semua orang sukses di dunia fashion yang

profesional serta membuat rasa ingin tahu masyarakat Indonesia lebih besar dan

lebih tertarik pada dunia fashion.

2.4.4 Program-Program sekolah ESMOD

2.4.4.1 Program 1 tahun (Pembelajaran dan Penetapan pada Situasi Nyata)

Page 9: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

12 

 

 

Tujuan:

- Mengenal profesi-profesi dalam mode di berbagai bidang dalam desain-pola-

tekstil-sejarah.

- Pengenalan dan pembelajaran dasar-dasar teknik yang diperlukan dalam

mengekspresikan ide-idenya.

- Pengembangan kepribadian dan otonomi siswa.

- Pengenalan kekhasan, tuntutan-tuntutan dan keinginan pasar industri tekstil

pakaian.

- Pengenalan pengembangan teknik industri dan pembelajaran melalui studi kasus

secara konkrit.

- Pengembangan dan riset di seputar teknik ekspresi pribadi.

- Pembelajaran prospektif melalui trend mode.

- Pembelajaran konsepsi, kreasi dan pengelolaan koleksi.

- Pengembangan makna komunikasi dan semangat kerja kelompok.

- Konsepsi citra dan pengelolaan proyek-proyek personal, koleksi yang

berhubungan dengan pasar aktual di depan juri professional.

2.4.4.2 Program 1 tahun Fashion Design

Filosofi program Fashion Design adalah memungkinkan para siswa menjadi

kreatif, memiliki pengetahuan teknik dan mencapai profesionalisme. Para

Page 10: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

13 

 

 

perancang mode mempelajari garis-garis pakaian, bentuk, bahan dan aksesoris.

Mereka menguasai pengetahuan mengenai trend masa kini dan belajar

menciptakan koleksi-koleksi. Para perancang mode bekerja dengan membuat

pola, manager bagian produksi dan ahli marketing. Para perancang belajar

mengadakan presentasi dan memperkuat koleksi mereka terhadap calon pembeli

dan media.

2.4.4.3 Program 1 tahun Pattern Making

Filosofi program Pattern Making adalah memungkinkan para siswa menjadi

kreatif, memiliki pengetahuan teknik dan mencapai profesionalisme. Kreasi

perancang dimulai dari rancangan pakaian. Kreasi tersebut merupakan

implementasi ide desainer, meningkatkan apresiasi trend dan kreasi koleksi

dalam kecermatan yang proporsional. Kreativitas teknik perancang

memungkinkan memproduksi pakaian dari sketsa. Jatuhnya dan potongan

pakaian tergantung pada dua teknik khusus; flat pattern dan moulding dengan

menggunakan bahan blacu (cotton muslin) pada patung dummy Lavigne.

2.4.4.4 Program 3 tahun

Persiapan tahun pertama

Tujuan:

- Mengenal berbagai profesi dalam mode melalui berbagai bidang Desain-Tekstil-

Budaya-Mode-Marketing.

Page 11: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

14 

 

 

- Pengenalan dan pembelajaran dasar-dasar teknik yang diperlukan dalam

mengekspresikan ide-idenya.

- Menemukan dan mengenal aktualitas mode dan pembuatnya.

- Memahami makna analisis, sintesis dan pencarian pribadi.

- Pengembangan kepribadian dan otonomi seputar siswa.

- Pengembangan dan riset di seputar teknik ekspresi personal.

- Pembelajaran prospektif melalui trend mode.

Pembelajaran tahun kedua

Tujuan:

- Mengenal kekhasan, tuntutan dan keinginan pasar industri tekstil pakaian.

- Pengenalan dan pengembangan teknik industri dan pembelajaran melalui studi

kasus konkrit.

- Pengembangan dan riset di seputar teknik ekspresi personal.

- Pembelajaran prospektif melalui trend mode.

- Pembelajaran konsepsi, kreasi dan pengelolaan koleksi.

- Pengembangan pemahaman komunikasi dan semangat kerja kelompok.

- Pembelajaran kerja nyata di perusahaan dan penerapan pada situasi nyata melalui

kerjasama dengan para profesional.

Page 12: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

15 

 

 

Spesialisasi tahun ketiga

Tujuan:

- Mengenal suatu spesialisasi dan satu sektor spesifikasi dipasar.

- Pengetahuan tentang tuntutan dan teknik spesifik yang berhubungan dengan

pasar tersebut.

- Pengembangan diseputar kepribadiannya, filosofinya dan wawasan kreatifnya.

- Pendalaman pengetahuan dan pemerolehan teknis dalam sektor yang dipilih.

- Perolehan kompetensi dan metode kerja professional.

- Koneksi citra dan pengelolaan suatu proyek personal koleksi yang berhubungan

dengan spesialisasi.

- Presentasi suatu proyek personal koleksi didepan juri profesional.

2.4.4.5 Fashion Design ( Program 3 tahun)

Program Tahun 1 (Tahun Pengenalan)

Para siswa belajar merancang dan membuat ilustrasi silhouette mode serta

menunjukkan konsep pakaian; memahami cara draping pakaian dibadan;

memilih sesuai ciri-ciri khusus sebuah produk; menggunakan formulir teknik;

mengumpulkan, mengklasifikasikan dan menyampaikan bagian informasi;

menyusun, memperbaiki dan melengkapi susunan warna (color range);

menganalisa pasar sesuai permintaan khusus; menyampaikan ide-ide;

Page 13: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

16 

 

 

menerangkan gaya (style) pakaian dan koleksi; mengusulkan warna bahan dan

perlengkapan yang cocok untuk produk; mengetahui penggunaan peralatan

komputer dibidang fashion design.

Program Tahun 2 (Tahun Pengajaran)

Siswa dapat membuat ilustrasi silhouette mode menurut caranya sendiri-sendiri;

menguasai informasi; menganalisa evolusi mode; menyusun koleksi yang

berbeda-beda; menyesuaikan masalah bentuk badan yang berbeda-beda dan

menggunakan formulir teknik yang dapat dipakai di industri garmen; merancang

dan menggambarkan rencana koleksi; mengetahui industri tekstil dan

mempertahankan rencana siswa; menyusun rencana penjurusan untuk program

spesialisasi tahun 3; mengetahui peralatan komputer.

Program Tahun 3 (Tahun Spesialisasi)

Kreasi koleksi pribadi berdasarkan spesialisasi melalui kreativitas, pengetahuan

teknik dan profesionalisme. Mereka dapat berkreasi dengan memperhatikan

referensi budaya, penelitian, pengetahuan pasar dan mengikuti mode dan

lingkungan sekitarnya. Mereka dapat memahami kehendak profesionalisme,

memperhatikan faktor-faktor lingkungan, kemungkinan teknik serta

kemungkinan dapat menembus pasaran. Para siswa dapat menetapkan rencana

kerja, mengatur waktu kerja, mengevaluasi hasil-hasilnya, mempertahankan

rencana kerja mereka dan mengatur berbagai macam aspek profesional dan

penyedia yang terkait.

Page 14: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

17 

 

 

2.4.4.6 Pattern Making (Program 3 tahun)

Program Tahun 1 (Tahun Pengenalan)

Siswa mengetahui volume pada badan; membuat kemeja, rok dan gaun;

memahami ketrampilan, diplomasi dan mata untuk kerapihan dibidang pattern

making, bekerja dengan menggunakan kain pada patung dummy; mempelajari

langkah-langkah menjahit; membuat sketsa potongan; memilih kain yang sesuai

dengan desain; menyusun, memperbaiki dan melengkapi kartu-kartu untuk

langkah menjahit; mengekspresikan dan menyampaikan ide; mengetahui cara

pembuatan pattern dengan menggunakan peralatan komputer.

Program Tahun 2 (Tahun Pemerolehan Pengetahuan)

Siswa mempelajari cara membuat lengan dengan volume, gambaran dan pola

industri; mempelajari ketrampilan dan diplomasi; menyusun pelaksanaan

pembuatan pattern; merancang dengan komputer data bank; menganalisis

kemampuan bekerja; mengetahui peralatan industri dalam pattern making;

mengubah bentuk model dasar melalui teknik yang berbeda-beda; menyesuaikan

model-model yang ada ke tekstil; belajar bekerja secara berkelompok dan

mempertahankan rencana kerja; menguasai peralatan komputer; memahami

pengaturan waktu; menyusun rencana penjurusan untuk program spesialisasi

tahun 3.

Program Tahun 3 (Tahun Spesialisasi)

Page 15: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

18 

 

 

Kreasi koleksi pribadi berdasarkan spesialisasi melalui kreativitas, pengetahuan

teknik dan profesionalisme. Mereka dapat berkreasi dengan memperhatikan

referensi budaya, penelitian, pengetahuan pasar dan mengikuti mode dan

lingkungan sekitarnya. Mereka dapat memahami kehendak profesionalisme,

memperhatikan faktor-faktor lingkungan, kemungkinan teknik dan kemungkinan

dapat menembus pasaran. Para siswa dapat menetapkan rencana kerja,

mengevaluasikan hasil-hasilnya, mempertahankan rencana kerja mereka dan

mengatur berbagai macam aspek professional dan supplier yang terkait.

2.4.4.7 Program Tambahan

Untuk mencapai professional dan mendapatkan seluruh pengetahuan dalam

dunia fashion, para siswa diberi pengarahan melalui kelas-kelas modologi

mengenai:

1) Teknologi Tekstil

Memungkinkan siswa untuk membedakan berbagai macam tekstil. Hal ini

mempermudah pemilihan bahan untuk rancangan yang telah ditentukan.

2) Seni dan Sejarah Fashion

Sejarah dan perkembangan seni serta pengaruh fashion dari jaman Mesir hingga

abad 21.

3) Fashion Marketing/Merchandising

Page 16: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

19 

 

 

Memberikan pengertian yang lebih baik kepada siswa mengenai bisnis didunia

mode. Termasuk perencanaan, pengembangan dan presentasi.

4) CAD (Computer Aided Design)

Pelatihan CAD disediakan untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam membuat

presentasi desain yang efektif dan mengenal industri garmen. Selama pelatihan

ini, siswa belajar untuk mengeksplorasi cara lain dalam membuat presentasi

figurin dikelas Fashion Design dan pecah pola, grading dan marker making

(penggunaan bahan) dikelas Pattern Making.

2.4.4.8 Pengembangan Karier dan Penempatan

Setelah berhasil menyelesaikan training dibidang Pattern Making dan Fashion

Design, siswa dilengkapi dengan pengetahuan mengenai bagaimana

mempersiapkan Curriculum Vitae mereka, mencari pekerjaan, dan hal-hal pokok

dalam menghadapi interview.

2.4.4.9 Studi Wisata

Studi Wisata (domestik/luar negeri) untuk tiap tingkat pendidikan siswa telah

disatukan kedalam program pendidikan regular. Tempat yang dituju disesuaikan

dengan tujuan dari program pendidikan tiap tingkat.

2.4.4.10 Pendidikan Intensif

Pendidikan berdasarkan pengabdian dan pengalaman lebih dari 160 tahun di

dunia mode. Perpaduan antara teori akademik dan praktek yang dipimpin oleh

Page 17: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

20 

 

 

pengajar ahli dan berpengalaman. Seminar dari para profesional, karyawisata ke

pabrik/perusahaan serta kunjungan ke pameran terkait merupakan bagian dari

kurikulum yang menunjang pendidikan intensif bagi siswa ESMOD.

2.4.4.11 Reputasi Internasional

ESMOD Internasional berpusat di Paris dengan cabang-cabang di Lyon,

Bordeaux, Rennes dan Roubaix serta memiliki lebih dari 20 cabang yang

tersebar di seluruh dunia, antara lain : Brazil (Sao Paolo), China (Beijing),

Germany (Berlin, Munich), Indonesia (Jakarta), Japan (Tokyo, Osaka), Korea

(Seoul), Lebanon (Beirut), Norway (Oslo), Syria (Damascus), Tunisia (Tunis,

Sousse), Russia (Moscow), United Emirates Arab(Dubai).

2.4.4.12 Karir yang Menantang

Setelah 3 tahun menjalani pendidikan, siswa ESMOD memperoleh akses

langsung ke berbagai profesi dalam dunia mode dan tekstil. Lulusan ESMOD

dibutuhkan perusahaan garmen dan tekstil yang merupakan industri non-migas

terbesar di dunia.

2.4.4.13 Wawasan Dunia

Siswa ESMOD berkesempatan mengikuti kompetisi internasional dan pertukaran

antar sekolah ESMOD di seluruh dunia yang dapat menambah wawasan dan

mengasah ketrampilan pada pasar Internasional di kawasan Eropa, Amerika dan

Asia.

Page 18: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

21 

 

 

2.4.4.14 Fasilitas

1) Perpustakaan & Bookstore

Memiliki koleksi buku mode, seni dan sejarah, majalah, video dan internet untuk

penggunaan siswa dan referensi. Tersedia juga berbagai macam peralatan yang

berhubungan dengan kegiatan akademis.

2) Bimbingan Konsultasi

Konsultasi akademis dan pribadi tersedia untuk membantu murid mengambil

keputusan yang berhubungan dengan pendidikan maupun pribadi.

3) Pengembangan/Penempatan Karir Siswa

Setelah lulus, ESMOD membantu alumni dengan pengembangan karir dan

penempatan kerja.

4) Fasilitas lain

ESMOD café, ruang istirahat, ruang kelas AC, laboratorium tekstil, laboratorium

komputer, ruang batik, ruang serba guna, halaman parkir.

2.4.4.15 Data event

Menurut salah satu siswa lulusan sekolah ESMOD, event ESMOD Fashion

Show yang sebelumnya berlangsung cukup glamour dengan menampilkan

banyak karya-karya rancangan desain siswa-siswa sekolah ESMOD yang

diperagakan oleh model-model profesional. Pada event menampilkan

Page 19: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

22 

 

 

pertunjukkan fashion show yang diakhiri dengan pemberian token penghargaan

untuk siswa yang hasil rancangan desainnya merupakan rancangan terbaik

menurut penilaian juri. Biasanya event fashion show disekolah ESMOD

berlangsung ramai dan dihadiri oleh para orangtua siswa, orang-orang luar

maupun media-media yang meliput. Event biasanya juga dijadwalkan pada hari-

hari tertentu dimana orang-orang sudah tidak begitu memiliki banyak kegiatan

seperti pada hari sabtu dengan jam acara yang dijadwalkan dari malam hari

sampai selesai. Tempat penyelenggaraan event juga dipilih ditempat-tempat

yang profesional seperti digedung tempat orang biasanya mengadakan resepsi

pernikahan. Event ini dihadiri oleh kurang lebih 1000 orang baik dari keluarga

siswa, alumni maupun kalangan umum.

Berikut ini lampiran data event fashion show yang akan diselenggarakan oleh

sekolah ESMOD :

Judul event : Esmod Fashion Festival 2008

Tema : Graduation Students

Acara : Fashion Show

Tempat : Bapindo Plaza

Tanggal : 26 Juni 2008

Jam : 19.00 - selesai

Sponsor : Puspita Martha, Bank Mandiri, Swarovski, NOKIA, Jeeves, Cosmo Girl, Metro TV, Sosro.

Juri : berasal dari toko Garment, Tekstil, Fashion, Media .

(semua juri berasal dari luar sekolah ESMOD)

Page 20: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

23 

 

 

Penghargaan : Siswa dengan karya terbaik mendapatkan sebuah TOKEN penghargaan ESMOD Fashion Festival 2008.

- Acara ini merupakan acara fashion show yang menampilkan karya desain siswa-

siswa lulusan sekolah ESMOD.

- Acara ini diadakan pada tanggal 26 Juni yang bertempat di Bapindo Plaza.

- Undangan diberikan bagi siswa-siswa ESMOD baik yang masih sekolah maupun

alumni serta keluarga siswa, dan diberikan kepada kalangan umum diluar

sekolah ESMOD yaitu relasi dan kalangan yang profesional dibidang fashion

termasuk para fashion desainer, industri tekstil dan garmen.

- Dipungut biaya bagi kalangan umum sebesar rp. 100.000 per orang.

- Diselenggarakan oleh ESMOD dan disponsori oleh Puspita Martha, Bank

Mandiri, Swarovski, NOKIA, Jeeves, Cosmo Girl, Metro TV, dan Sosro.

- Pada event ESMOD Fashion Festival 2008 ini menyertakan 33 siswa-siswi

lulusan sekolah ESMOD yang merancang desain pakaian minimum 5 outfit

perorangan dan juga berkolaborasi dengan SWAROVSKI sehingga yang akan

diperagakan total keseluruhan terdapat kurang lebih 200 outfit pada event

Fashion Show Festival ini, yang juga diperagakan oleh 200 orang model

profesional. Semua outfit termasuk womenswear, childrenswear, dan menswear.

Event ini juga mengundang kurang lebih 60 media, baik media cetak maupun

elektronik.

Page 21: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

24 

 

 

2.4.4.16 Visual

Berikut beberapa contoh desain visual dari event fashion show yang telah

diselenggarakan sebelumnya :

Gambar 2.1

Buku ini merupakan buku event yang berisi dari karya-karya siswa-siswa

ESMOD sampai sponsor yang mendukung berlangsungnya event tersebut. Pada desain

visual buku event ini memang menimbulkan kesan fashion, namun isi dari buku event ini

kurang sintaktik dengan tema.

Page 22: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

25 

 

 

2.4.5 Kompetitor (LaSalle College)

2.4.5.1 Sejarah LaSalle College

LaSalle College International Jakarta merupakan sekolah design dibidang

Fashion, Fashion Business, Computer Graphic & Multimedia dan Interior

Design. LaSalle College International Jakarta berdiri pada bulan Juli 1997

sebagai aspirasi dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dimana komunitas

yang tergabung di dalamnya adalah anggota-anggota dari industri tekstil dan

fashion.

Tujuan didirikannya LaSalle College International Jakarta adalah untuk

menciptakan dan mengembangkan tenaga professional Indonesia dibidang

industri tekstil dan fashion yang bertaraf Internasional. Untuk itu para anggota

API sepakat untuk mencari sekolah Fashion Design International yang terdapat

di beberapa Negara yang mempunyai kurikulum dan metode pengajaran

Internasional yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan trend di Indonesia.

Setelah melihat beberapa sekolah fashion tersebut, maka diputuskanlah untuk

Page 23: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

26 

 

 

bekerja sama dengan LaSalle College International yang berpusat di Montreal,

Canada, yang juga mempunyai sekolah desain di beberapa Negara seperti,

Australia, China, Colombia, Malaysia, Morocco, Philippines, Singapore, Turkey,

Tunisia, dan Vietnam (sekarang hanya ada di Canada, China, Colombia,

Indonesia, Morocco, Philippines dan Tunisia).

Dengan bendera PT.Indotex LaSalle International College, maka bergabunglah

LaSalle College International Canada, Montreal dengan beberapa anggota API

diantaranya Bpk. Hariyadi B. Sukamdani, Bpk. Nicholas The(Argo Manunggal

International), Ibu Poppy Dharsono, PT. Great River International, PT. Karwell

Indonesia Tbk, Yayasan Indotex, Koperasi API DKI Jakarta, Bpk. Chamroel

Djafrie dan Bpk. Abidin Siman dengan lokasi pertama kali di bulan Juli 1997 di

Gedung Pusat Niaga Lt. 5, Arena PRJ Kemayoran Jakarta Pusat.

Pada awal berdirinya pada bulan Juli 1997, dengan Mr. Jean Giguere sebagai

Director General, dibukalah Program Fashion Design, disusul dengan Program

Fashion Marketing(sekarang Program Fashion Business), di bulan November

1997. Kemudian di tahun 1998, tepatnya di bulan Maret, Program Computer

Graphic dibuka. Terakhir Program Interior Design dibuka pada bulan Desember

2002.

Dalam periode 1997-1999, LaSalle College International Jakarta telah

menghasilkan lulusan pertama pada Program Fashion Design dan Fashion

Business dengan mengadakan acara Graduation Show dengan tema Essence,

tepatnya di bulan Juli 1999 di Hotel Regent (sekarang Four Season).

Page 24: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

27 

 

 

Pada bulan November 1999, LaSalle menempati lokasi kedua di Mall

Ambasador Lt. 5, Jl. Prof. Dr. Satrio, Casablanca Jakarta Selatan. Pada saat itu

LaSalle College International Montreal mengirim Mrs. Jeannie Oh Saw Poh

menggantikan Mr. Jean Giguere sebagai Principal LaSalle College International

Jakarta dan Mr. Denis Bellemare sebagai Program Coordinator Computer

Graphic & Multimedia. Untuk Program Fashion Design ditunjuklah Mr. E.Diaz

Chairullah dan Ms. Dini Mirawati sebagai Koordinator, Program Fashion

Business ditunjuk Ms. Truly Hutagalung, sedangkan Program Interior Design

ditunjuk Ms. Siti Aisyah.

Pada Maret 2002, LaSalle College International Jakarta menghasilkan lulusan

selanjutnya di Program Fashion Design, Fashion Business dan Computer

Graphic & Multimedia dengan tema Tech on Craft di Museum Nasional, Jl.

Merdeka Barat Jakarta Pusat. Pada bulan Januari 2003, Mrs. Jeannie Oh Saw Poh

dan Mr. Denis Bellemare digantikan oleh Mr. Mario Poulin sebagai Principal dan

Mr. Gael Dube sebagai Program Coordinator Computer Graphic & Multimedia.

Dengan bertambahnya jumlah mahasiswa di LaSalle College International

Jakarta, maka diputuskan untuk mencari lokasi yang dapat menampung jumlah

populasi mahasiswa, dosen dan staff. Untuk ketiga kalinya LaSalle College

International Jakarta menempati lokasi selanjutnya di Gedung Wirausaha Lt. 2

dan Lt. 3 Jl. HR Rasuna Said Kuningan Jakarta. Pada periode 2003-2006,

Program Coordinator Fashion Business, Interior Design dan Computer Graphic

& Multimedia mengalami beberapa kali pergantian pimpinan.

Page 25: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

28 

 

 

Atas pertimbangan dari para pemegang saham PT. Indotex LaSalle International

College, maka dipilihlah gedung Sahid Office Boutique Unit D-F, Komp. Hotel

Sahid Jaya Jakarta, sebagai lokasi terakhir LaSalle College International Jakarta

di bulan Agustus 2006. Diharapkan lokasi terakhir LaSalle College International

Jakarta makin berkembang, makin sukses dan dapat menampung siswa lebih

banyak lagi.

2.4.5.2 Visi dan Misi LaSalle College

Menciptakan dan mengembangkan tenaga profesional Indonesia di bidang

industri tekstil dan fashion yang bertaraf Internasional dan menciptakan

sumberdaya yang siap pakai.

2.4.5.3 Program-program LaSalle College

LaSalle College merupakan sekolah desain dan bisnis yang berpusat di Canada.

Tidak berbeda dengan yang berada di Canada, LaSalle College International

Jakarta yang berdiri pertama kali di Indonesia pada tahun 1997 juga menawarkan

pendidikan dibidang desain dan bisnis dengan standard Internasional.

Untuk bidang desain, program yang ditawarkan meliputi Fashion Design,

Fashion Business, Computer Graphic, dan Interior Design. Terdapat beberapa

Spesialisasi yang ditawarkan oleh Program Computer Graphic di LaSalle, yaitu

Multimedia, 3D Animation, Digital Photography, Video Editing, Video Games,

dan Marketing Communication & Advertising.

Terdapat dua program studi yang dapat dipilih para calon siswa LaSalle, yaitu:

Page 26: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

29 

 

 

o Advance Diploma dan program Certificate

Advance Diploma adalah program Diploma setara D3 yang dapat

ditempuh siswa selama 2 tahun (untuk full time program) atau 3 tahun (untuk

part time program). Siswa yang telah menyelesaikan program Advance Diploma

mempunyai kesempatan untuk melanjutkan keprogram Bachelor (setara s1)

diluar negeri dengan mentransfer credit nilai yang telah didapatkan selama

proses belajar mengajar di LaSalle College International Jakarta.

o Certificate

Certificate adalah program belajar 1 tahun (full time program) atau 2

tahun (part time program).

Dalam 1 tahun masa belajar dibagi dalam 3 semester, dan untuk kedua

program tersebut memperoleh ijasah yang langsung dikeluarkan LaSalle

College Montreal Canada.

Disamping terdapat 2 program diatas, LaSalle juga menawarkan Short Course

bagi calon siswa yang ingin mencoba/mengetahui cara belajar di LaSalle, dan

para profesional yang tidak mempunyai banyak waktu untuk memperdalam

pengetahuan dibidang design yang mereka geluti.

2.4.5.4 Syarat-syarat masuk LaSalle

Syarat dasar menempuh studi di LaSalle adalah calon siswa setidaknya

diharuskan memiliki ijazah SMU atau O-level (minimal 2 SMU sekolah

Page 27: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

30 

 

 

Internasinal). Yang memudahkan, LaSalle tidak mensyaratkan calon siswa

memiliki kemampuan menggambar atau latar belakang pengetahuan desain. Ini

karena setiap siswa di LaSalle akan diberikan pelajaran dari hal-hal yang paling

dasar. Namun, mengingat LaSalle adalah sekolah Internasional, maka untuk tes

masuk digunakan tes Bahasa Inggris..

2.4.5.5 Hubungan LaSalle dengan Industri

LaSalle College didirikan di Indonesia dengan tujuan untuk menciptakan

sumberdaya yang siap pakai, untuk itu LaSalle bekerja sama dengan beberapa

pihak industri. Dengan dukungan dari pihak industi terkait melalui kegiatan

Industrial Project, Intership, dan Field Trip, disamping membuat para siswa

LaSalle dapat mengetahui dan bersentuhan secara langsung dunia bisnis dan

kerja, juga mempermudah bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang

sesuai dengan latarbelakang pendidikannya.

2.4.5.6 Beberapa keuntungan yang diperoleh siswa yang belajar di LaSalle

1) Kurikulum yang digunakan dalam program International Diploma adalah

kurikulum Internasional (Canadian Curiculum) yang disesuaikan dengan

konteks Indonesia. Dengan begitu setiap siswa akan memiliki ijazah dan

kualifikasi Internasional sebagai bekal untuk menghadapi persaingan di era

globalisasi.

2) Credit yang diperoleh siswa selama belajar di LaSalle adalah transferable

credits sehingga siswa mempunyai kesempatan dan peluan besar untuk

Page 28: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

31 

 

 

melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi (S1/Bachelor Degree) di universitas

ternama di luar negeri.

3) LaSalle memiliki program “industrial project and internship” serta “field

trips” yang akan memberi kesempatan bagi siswa untuk praktek kerja

langsung diberbagai perusahaan ternama yang menjadi partner LaSalle. Ini

sekaligus sebagai ajang untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka

dapatkan.

4) Tenaga pengajar di LaSalle merupakan praktisi dan tenaga profesional di

bidangnya yang memiliki hubungan erat dengan industri.

5) Jumlah maksimum siswa dalam satu kelas adalah 20 siswa. Hal ini tentu saja

dengan tujuan agar interaksi proses transfer ilmu antara tenaga pengajar dan

siswa dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

2.4.5.7 Intake

Dalam 1 tahun LaSalle melakukan 3 kali penerimaan siswa/intake, yaitu di bulan

April, Agustus dan Desember.

2.4.5.8 Open House

Pada saat mendekati intake, diadakan open house yang bertujuan

memperkenalkan LaSalle secara keseluruhan baik penjelasan mengenai apa saja

yang dipelajari pada tiap program, bagaimana proses belajar mengajar serta

fasilitas-fasilitas yang disediakan sebagai pendukung.

Page 29: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

32 

 

 

2.4.5.9 Data Event

Judul : the 11th Adecade a decade to dedicate

Tema : Futuristik

Acara : Graduation Ceremony, Fashion Play, Movie Showcase

Tanggal : 20 Juli 2008

Tempat : Annex Building, Wisma Nusantara Complex lantai 11 – 12

2.4.5.10 Visual

Gambar 2.2

Brosur ini merupakan item promosi event kelulusan disekolah LaSalle. Desain

yang bertema futuristik ini memang terdapat mood future dan grafisnya, tetapi

dilain sisi kesan fashion pada desain secara visual masih kurang, sehingga mood

untuk fashion masih belum terlalu terasa.

Page 30: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

33 

 

 

2.4.6 Target

Menurut hasil survey dari sekolah ESMOD bahwa target sasaran dari event

sekolah ESMOD ini adalah siswa-siswa ESMOD sendiri baik lulusan maupun yang

masih sekolah dan juga masyarakat umum usia minimal 17 tahun, yang memiliki

ketertarikan pada dunia fashion serta mau dan peduli untuk berpenampilan menarik.

2.5 Data Pendukung

Sebagai suatu bentuk nyata bahwa dengan adanya sebuah event fashion show

merupakan sebuah usaha dan pilihan yang tepat untuk mempromosikan fashion

Indonesia kepada dunia yang sekaligus juga mengembangkan masyarakat Indonesia

dalam bidang fashion, maka saya lampirkan sebuah artikel event fashion show yang saya

kutip dari sebuah website :

Menurut salah satu web bisnis Indonesia yang saya baca, mengatakan bahwa dunia gaya

hidup berbusana tak sekedar bicara mengenai selembar kain yang membungkus tubuh

manusia. Melalui gaya berbusana atau fashion ternyata tersimpan kekuatan perubahan.

Perubahan harkat dan martabat Indonesia sebagai sebuah bangsa melalui dunia fashion

ini menjadi pesan penting yang tersirat dari ajang pameran Bali Fashion Week 2007

(BFW 2007) yang berlangsung di Bali, pada 22 November-25 November. Magnet Bali

sebagai daerah tujuan pariwisata yang diklaim oleh para pelancong sebagai milik dunia

menjadi tempat yang tepat untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia. Mardiana

Ika, yang merupakan sang penggagas ajang BFW yang berlangsung sejak 2001,

Page 31: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

34 

 

 

memiliki obsesi besar untuk menjadikan Bali sebagai gerbang menuju usaha

memperbaiki perekonomian sekaligus citra Indonesia di dunia. Ika yang berprofesi

sebagai desainer dan lama berdomisili di Hong Kong melihat Bali sebagai tempat yang

tepat untuk mempromosikan Indonesia. Maka, From Bali To The World, From Bali To

Paris, dan From Bali To New York merupakan tema yang diusung dalam perhelatan kali

ini. Tema itu ditulis dengan huruf yang mencolok pada dua kontainer besar dan layar

yang menghiasi panggung peragaan busana BFW 2007 yang berlangsung di ruang

terbuka di pinggir Pantai Kuta yang bernama Amphitheatre, Discovery Shopping Mall.

Menurut website tersebut warga dunia lebih mengenal Bali daripada Indonesia

disebabkan karena pesona alam dan budayanya yang eksotis membuat nama Bali dari

sisi pemasaran lebih menjual. Event tersebut diikuti lebih dari 100 pengusaha fashion

dan aksesori dari Bali, Jakarta, dan beberapa daerah lainnya. Kekuatan Bali dan dunia

busana menjadi modal untuk menarik minat media lokal dan asing untuk meliput event

ini. Harapan dan tujuan dari diadakannya event tersebut adalah mempromosikan

Indonesia serta mengenalkan kepada negara-negara luar bahwa Indonesia juga memiliki

desainer-desainer yang kreatif, berbakat dan berkualitas yang tidak kalah bersaing di

dunia luar.

Menurut Dirjen Industri Kecil dan Menengah Departemen Perindustrian Sakri

Widhianto yang hadir saat pembukaan BFW 2007 mewakili Menteri Perindustrian

Fahmi Idris, industri fashion memang diharapkan memberikan kontribusi untuk

meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia. Saat ini, nilai ekspor nonmigas Indonesia

yang baru 5% diharapkan meningkat menjadi 10% dalam 10 tahun ke depan. Untuk itu,

Page 32: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

35 

 

 

pemerintah, juga berkomitmen mendukung ajang promosi BFW yang diselenggarakan

pada setiap tahun. Beliau berharap Pemerintah propinsi Bali mau meningkatkan

dukungan terhadap BFW karena ajang ini juga bernilai pariwisata. Panitia event BFW

selalu memiliki kendala yang dari tahun ke tahunnya memang selalu mengalami

kesamaan, yaitu masalah pendanaan. Pemerintah sudah seharusnya mendukung upaya

warganya yang dengan suka rela bersedia mempromosikan Indonesia yang sebenarnya

merupakan tugas pemerintah. Terlepas dari kekurangan di balik layar kepanitiaan BFW

2007, menurut Musa Widyatmodjo salah satu pengusaha mode, dampak dari BFW ini

membantu memosisikan Indonesia sebagai penghasil produk kreatif yang bukan hanya

sekadar tukang jahit.

Manfaat lain adalah terjadi pertemuan antara berbagai macam usaha sekaligus

berkomunikasi di antara mereka hingga belajar cara berpameran skala internasional

karena saat ini sudah banyak pengusaha busana yang berorientasi ekspor. Apalagi,

menurut Musa, industri fashion kini tak bisa lagi di pandang sebelah mata dan hanya

dianggap sebagai usaha rumahan yang tidak serius dengan omzet tak seberapa. Fakta

membuktikan industri yang dianggap rumahan ini memiliki omzet yang tak kalah sedikit

dari industri kelas pabrikan. Rentetan dari industri fashion ini panjang. Mulai dari

industri tekstil, pengrajin hingga pengusaha aksesoris. Bahkan, dari busana ini lebih

mudah mempromosikan suatu bangsa. Melihat potensi industri fashion, sebagai

pengusaha mode, Musa meminta apabila pemerintah punya program pemberian kredit

hendaknya disosialisasikan kepada mereka. Dengan demikian event BFW menjadi event

yang tepat bagi pemerintah untuk mensosialisasikan program-programnya. Menurut

Sakri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru saja meluncurkan kredit penjaminan

Page 33: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

36 

 

 

untuk mendukung industri fashion dengan catatan pengusaha mode pun perlu

membekali manajemennya dengan cara pembukuan yang baik. Kredit penjaminan

tersebut bisa didapatkan melalui enam bank, antara lain Bank BNI, BRI, Bank Bukopin,

Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri. Berawal dari event BFW ini, kita semakin

memahami bahwa bangsa ini tak hanya kaya sumber daya alam, tapi juga budaya dan

manusia kreatif. Kemampuan kita dalam melihat peluang dan memasarkan dunia fashion

bisa menjadi salah satu kekuatan perubahan menuju Indonesia yang lebih baik.

2.6 Analisa SWOT

2.5.1 Strength

a. Merupakan event yang memamerkan karya-karya portfolio siswa-siswa

ESMOD yang juga mempertunjukkan kurang lebih 200 rancangan desain

pakaian yang diperagakan oleh model profesional pilihan.

b. Sebuah event yang dikategorikan profesional karena melibatkan pihak

garmen dan tekstil.

2.5.2 Weakness

a. Belum adanya konsep dan rancangan komunikasi visual yang profesional

untuk mendukung promosi event yang profesional ini.

b. Kurang bervariasinya acara dan kegiatan pada event.

2.5.3 Opportunity

Page 34: 2.2 Hasil Survey Lapangan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-2-00104-DS bab 2.pdf · 6 ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit

37 

 

 

a. Merupakan ajang kesempatan bagi para calon lulusan untuk memamerkan

karya –karya perdana mereka pada dunia luar.

b. Memperlihatkan kemampuan siswa-siswa sekolah ESMOD kepada orang-

orang.

c. Merupakan suatu kesempatan untuk promosi sekolah ESMOD.

d. Memberi kesempatan kepada orang-orang dari berbagai pihak untuk mau

bekerjasama dengan ESMOD ditahun-tahun berikutnya.

2.5.4 Threat

a. LaSalle College sebagai sekolah desain yang juga mengadakan event fashion

show serupa.