91
221'2/11c1 Is ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN BMT (Studi Kasus pada Beberapa BMT Masjicl Jakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarj ana Ekonomi Islam (SEI) Oleh: INDRIYATI NIM: 103046128264 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2007 M

221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

221'2/11c1 Is

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN BMT

(Studi Kasus pada Beberapa BMT Masjicl Jakarta)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarj ana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh:

INDRIYATI

NIM: 103046128264

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH

JAKARTA

1428 H / 2007 M

Page 2: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB l(EBERHASILAN DAN

KEGAGALAN BMT

(Studi Kasus pada Beberapa BMT Masjid Jakarta)

bing I

SKRIP SI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarj ana Ekonomi Islam

Oleh:

INDRIYATI NIM. 103046128264

Di Bawah Bimbingan

Drs. H. Hasanuddin, M.Ag NIP. l 50. 275. 289

Muzazin, SE, M.Ag

KONSENTRASI PERBANKAN SY ARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOJ.YII ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1428 H/2007 M

Page 3: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi be1judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN BMT (STUD! KASUS PADA BEBERAPA BMJ MASJID .JAKARTA) telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatuJlah Jakarta pada 21 November 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satt'.1 syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Islam (SE!) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 21 November 2007

Mei:igesahkan,

I. Ketua : Prof.DR.I·!. Muhammad Amin Suma,SI·LMA.MM ( ..

2. Sekretaris

NIP. 150 210 422

: Ah. Azharuddin lathif, M.Ag NIP.150318308

3. l'cmbimbing I : Drs. H. Hasanuddin, M.Ag NIP. 150 275 289

4. Pcmbimbing II : Muzazin, SE, M.Ag

5. l'e11guji I

6. Pcnguj i II

: Dedi Nursyamsi, SH, M.HUM NIP. 150 264 001

: Ah. Azharuddin lathif, M.Ag NIP. 150 318 308

~::. ........... )

( ..

Page 4: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya rnenyatakan bahwa :

1. Skripsi ini rnerupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan mernperoleh gelar strata I di Universitas Islam

Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Senma surnber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlak di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (lJIN) Syarif

1-Jidayatullah Jakarta.

Jakarta, 2 I Nopember 2007

Page 5: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

ABSTRAK

Latar belakang penulis memilih judul m1 yaitu karena tingkah laku ekonomi yang belum mengacu kepada Syariah, padahal pada zaman Rasulullah SAW telah dikenal ekonomi syariah, pada zaman Rasulullah SAW Rasulullah dipercaya menyimpan segala macam barang titipan (deposit). Dan saat ini tempat penitipan segala macam barang titipan atau uang disebut lembaga keuangan baik bank, ataupun lembaga keuangan resmi lainnya dan salah satunya adalah BMT. BMT dikembangkan di tengah ketidak percayaan masyarakat kepada instansi koperasi, jumlah BMT saat ini lebih dari 3000 BMT dan 1300 diantaranya sudah memiliki badan hukum koperasi. Kondisi BMT di Indonesia masih sangat labil, dari sekian banyak BMT yang ada, BMT yang tetap eksis jumlahnya masih terbatas. Sedangkan sisanya muncul dan tenggelam. Hal ini dikarenakan antara lain: manajemen amburadul, pengelola kurang amanah dan kurang professional, juga kekurangan modal, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat judul ini karena ingin mengetahui lebih dalam lagi apa saja faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan BMT.

Setelah dilakukan penelitian, maka diketahui faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan BMT. Faktor-faktor penyebab keberhasilan BMT adalah memiliki kinerja keuangan yang baik, memiliki kelembagaan dan manajemen yang baik, tingkat kepercayaan masyarakat yang sangat tinggi, dan adanya dukungan serta partisipasi dari banyak pihak. Adapun faktor-faktor penyebab kegagalannya adalah kredit macet, kualitas SDM yang masih kurang, kesulitan modal, kurangnya rasa memiliki (peduli) pengurus BMT terhadap BMT, kurangnya pelatihan yang diberikan kepada para SDM BMT dalam meningkatkan kualitas pangetahuan dan keterampilan mereka dalam mengembangkan usaha BMT. SS@1egi Pengembangan yang dilakukan oleh BMT adalah : Meningkatkan SDM pengeroJaBMT dengan cara melakukan pelatihan pelatihan dengan menghadirkan trainer yang ahli di bidang Perbankan Syariah dari Bank Muarnalat. Melakukan peningkatan pengawasan terhadap pengelola/manajemen secara ·periOtltk yang berfungsi untuk memberikan masukan-masukan atau arahan-arahan serta evaluasi ke1ja demi untuk menjaga dan meningkatkan kualitas manajemen dan pelayanan BMT. Merapikan tata ruang kantor. Mengadakan kegiatan­kegiatan sosial, seperti mengadakan khitanan massal, memberikan santunan dan bantuan untuk para nasabah BMT yang tergolong dhuafa (berupa dana pendidikan, bantuan perobatan dan lain-lain), serta memberikan bantuan terhadap korban bencana alam. Dalam rangka untuk menunjang program penghimpunan dana, manajemen BMT terus melakukan promosi produk-produk BMT yaitu melalui partisipasi dalam event atau kegiatan dengan menjadi sponsor kegiatan tersebut baik dalam bentuk dukungan dana maupun dalam bentuk pembuatan atribut yang berisi pesan sponsor spanduk.

Kata kunci : BMT, Kesehatan BMT, Syariah

Page 6: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji hanya milik Allah Yang Maha Kuasa, Maha Perkasa lagi

Maha Bijaksana. Dengan Taufiq dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan diniatkan untuk beribadah karena Allah.

Skripsi ini dengan judul "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB

KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN BMT" (Studi Kasus pada Beberapa BMT

Masjid Jakarta). Di susun untuk memenuhi persyaratan mencapai Gelar Smjana pada

Jurusan Mum11alat (Ekonomi Islam), Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islm11

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Niat yang baik diiringi dengan lm1gkah penuh keikhlasan, kesabarfil1,

ketenangan serta tawakkal dengfil1 mengaharap ridha Allah, rahmat Allah serta

syafaat Rasulullah dari dunia sampai akhirat, akhirnya dapat dirampungkan dengan

baik. Karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini,

terutama kepada yang terhormat :

I. Bapak Prof. Dr. H. Muhfil11mad Amin Suma, SH, MA, MM, selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, selaku Ketua

dan Sekretaris Program Studi Muamalat.

3. Bapak Ors. H. Hasmmddin, M.Ag dan Bapak Muzazin, SE, M.Ag, selaku Dosen

Page 7: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II, yang terus membimbing penulis di

tengah kesibukan beliau, sehingga penyelesaian skripsi ini rnenjadi mungkin dan

menjadi lebih baik dan sempurna.

4. Bapak Abdul Haris I-I dan Bapak Drs. I-I. Ishak Ismail selaku Dewan Manager dan

Dewan Pengawas Syariah BMT At-Taqwa yang telah menyediakan data-data dan

me! uangkan waktunya kepada penulis untuk mclakukan wawancara dan

rnembirnbing penulis dalam menyelesaikan skripsi sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

5. Bapak Syamsul Bahri selaku Manager BMT Masjid Al-Azhar yang telah

menyecliakan data-data dan meluangkan waktunya kepacla penulis untuk

melakukan wawancara.

6. Bapak Gato! Sukoco selaku Manager BMT At-Taqwa Mandiri yang telah

menyediakan data-data dan meluangkan waktunya kepacla penulis untuk

melakukan wawancara.

7. Segenap pengurus dan pegawai perpustakaan Fakultas Syari'ah clan I-Iukum dan

perpustakaan utama UfN SyarifHidayatullah Jaka1ia, perpustakaan umum Islam

Iman Jama Jakarta, yang telah membantu dan melayani penulis dalam memproses

literatur-literatur yang penulis butuhkan sebagai sumber data untuk mendapatkan

referensi yang mendukung penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak dan !bu Dosen atau staf pengajar di lingkungan Jurusan Muamalat Fakultas

Syariah clan Hukum UIN yang telah memeberikan ilmu pengetahuan yang sangat

berarti kepada penulis selama ini.

Page 8: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

9. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan khusus kepacla keclua orang tua

penulis Ayahancla Jaenuclclin clan Ibuncla Fatimah yang selalu memberi clukungan

baik moril maupun materil, perhatian, kasih sayang, clan cloa yang tak pernah

henti-hentinya di berikan kepacla Anancla. Tak acla sesuatu apapun di clunia ini

yang clapat membayar segala pengorbanan Ayah clan Bunda buat Nanda hanya

cloa clan bakti Nanda semoga Ayah clan Bunda selalu diberkahi oleh Allah.

10. Aclik-aclikku tercinta, Yulia Fitriani, Faisal Bagus, Nur Kamilah dan Zalu·ah

Salsabila yang senantiasa memberikan semangat kepacla penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Terima kasih banyak kepada Kakakku Nano yang telah memberikan motivasi clan

dukungan sepenuhnya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, terima

kasih atas segala waktu clan masukan-masukan yang terbaik buat Penulis.

12. Teman-teman Jurusan Muamalat Perbankan Syariah angkatan 2003, khususnya

teman-teman di kelas B, yang telah memberikan support kepacla penulis, clan

khusus buat Lala lathifah terima kasih atas segala clukungannya. Serta semua

pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap clan berdo'a kepacla Allah SWT, semoga amal baik mereka

dibalas oleh Allah SWT clengan pahala yang berlipat ganda. Dan Semoga skripsi ini

clapat bermanfaat clan menjadi sumbangan positif bagi banyak. pihak.

Jakarta, 21Nopember2007 M 11 Dzulqoiclah 1428 I-I

Penulis

Page 9: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

DAFTARISI

KATA PENGANTAR

DAFTARISI

DAFT ART ABEL

BAB! PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

c. Tujuan dan Manfaat Penelitian

D. Kaj ian Pustaka

E. Metode Penelitian

F. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN UMUM TENT ANG BMT, KEGAGALAN

dan KEBERHASILAN BMT

A. Konsep BMT (Bait al-Maal wat Tamwil)

B. Produk-Produk BMT

1. Musyarakah

2. Mudharabah

3. Murabahah

4. Salam

5. Isti~hna

6. Qardhul Hasan

7. Titipan Zakat, Infaq dan $.hadaqah

C. Konsep Kegagalan dan Keberhasilan BMT

IV

Vil

IX

7

8

9

12

14

16

18

18

19

20

20

21

21

22

24

Page 10: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

BAB III GAMBARAN UMUM BEBERAPA BMT MASJID JAKARTA

1. Profil BMT Masjid Al-Azhar

2. Profil BMT At-Taqwa

3. Profil BMT At-Taqwa Mandiri

4. Profil BMT Karsa Cendikia

BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN

clan KEGAGALAN BMT MASJID di JAKARTA

43

45

48

49

A. Analisis Tingkat Keberhasilan dan Kegagalan BMT 57

B. Faktor-faktor Penyebab Keberhasilan clan Kegagalan BMT 59

C. Strategi Pengembangan terhadap Faktor-faktor Keberhasilan

BMT At-Taqwa dan BMT Masjid Al-Azhar

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPI RAN

65

67

79

70

Page 11: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

DAFT AR T ABEL DAN GRAFIK

1. Tahel 1 Ringkasan lndikatar dan Kampanen Kinerja

Keuangan BMT 34

2. Tabel 2 Pembabatan Indikatar dan Kampanen dari Kine1ja

Keuangan BMT 40

3. Tabel 3 Tingkat Kesehatan Kine1ja Keuangan BMT 41

4. Tabel 4 Rasia Keuangan BMT Masjid Al-Azhar 2005 dan 2006 52

5. Grafik 1 Rasia Keuangan BMT Masjid Al-Azhar 2005 clan 2006 53

6. label 5 Prediksi Tingkat Kesehatan Kine1ja Keuangan BMT Masjid

Al-Azhar Tahun 2006 54

7. Tabel 6 Rasia Keuangan BMT At-Tagwa 2005 dan 2006 55

8. Grafik 2 Rasia Keuangan BMT At-Tagwa 2005 dan 2006 55

9. Tabel 7 Prediksi Tingkat Kesehatan Kinerja Keuangan BMT At-Tagwa 56

10.Tabel 8 Peralehan Laba BMT At-Tagwa Mandiri dalam Menjalankan

Usahanya Tahun 2005 dan 2006 57

I I .Tabel 9 Peralehan Laba BMT Karsa Cendikia dalam Menjalankan

Usahanya 58

12.Grafik 3 Peralehan Laba BMT Karsa Cendikia dalam Menjalankan

Usahanya 58

Page 12: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

BABI

PENDAI-IULUAN

A. Latar Belalrnng Masalah

Agama Islam adalah agama yang sangat menekankan keseimbangan.

Segala sesuatu di dunia ini di ciptakan secara seimbang, sehi.ngga tata nilai dalam

sistim yang membentulmya menjadi sesuatu yang pokok. Tuhan menciptakan

bumi dan seisinya berpasang-pasangan juga merupakan bagian clari konsep

keseimbangan, serta keaclilan sebuah hukum alam.

Ticlak hanya itu, Islam juga mengatur hal-hal yang cliperbolehkan dan ha!-

ha! yang clilarang. Lanclasan syariah adalah kebijaksanaan clan kebahagiaan

manusia di dunia clan akhirat, kesejahteraan ini terletak pada keaclilan, kasih

sayang, kesejahteraan, clan kebijaksanaan. Sementara apapun yang bergeser clari

keaclilan akan menjacli keticlakaclilan, kasih sayang menjacli penindasan,

kesejahteraan menjacli kesengsaraan, dan kebijaksanaan menjacli keboclohan.

Sebenarnya ticlak acla sangkut pautnya clengan syariah. Tujuan Syariah yang

paling dasar aclalah memajukan kesejahteraan manusia yang terletak pacla jaminan

atas keyakinan, intelektual, masa clepan dan harta milik 1•

Tingkah laku ekonomi yang tidak menunjang, apalagi yang menghalangi

terwujuclnya keaclilan clikutuk keras, bahkan agaknya tidak ada kutukan kitab suci

1 M. U mer Chapra, al-Qur 'an Menuju Sistem Mone/er yang Adil, (Y ogyakarta : Dana Bakti Prima Vasa, 1997), h. I

Page 13: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

2

yang lebih keras daripada kutukan kepada para pelaku ekonomi yang tidak adil,

dapat dirasakan dalam, antara lain ekspresi surat al-Takatsur dan al-Humazah.

Namun suatu kutukan kepada sikap ekonomi yang tidak produktif dan egois

dengnjelas dinyatakan dalam surat al-Taubah ayat 34-35.

Dalam konsep ekonomi Islam al-Qur'an juga melarang manusia untuk

mengeksploitasi harta secara berlebihan. Islam mengajarkan agar manusia

memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki seperlunya. Sehingga tidak te1jadi

kerusakan-kerusakan yang timbul setelah pemanfaatan tersebut. Dan mengenai

harta kekayaan, Islam melarang akumulasi hmia pada golongan tertentu di

kalm1gan masyarakat. Karenanya, Islam mengingatkan kepada orang-orang yang

mempunyai harta tentang perlunya tanggung jawab sosial, yakni kepedulian

terhadap rnasyarakat sekitar, bahkan manusia secara umum.

Perwujudannya adalah dengan redistribusi yang adil, yang bukan

mendistribusikan asset fisik/riil dalam artian sempit, bukan pula membagi­

bagikan kegiatan bisnis para konglomerat baik yang seclang sekarat ataupun yang

suclah bangkrut, bukan pula merupakan alat untuk meminclahkan aset fisik clan

kesempatan memperoleh rente ekonomi clari aktor barn. Reclistribusi asset clapat

cliartikan sebagai usaha memberikan kekuasaan clan kesempatan yang aclil bagi

pengusaha kecil/menengah clan koperasi untuk melakukan kegiatan ekonomi clan

bisnis, climana selama ini kesempatan bisnis hanya clikuasai oleh orang-orang

yang clekat clengan kekuasaan.

Page 14: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

3

Dalam dunia Islam, aktifitas lembaga keuangan baik institusi bank

nrnupun non lx111k scpcrli kopcrasi lclah dimulai scjak zaman Rasulullah SJ\ W.

Ini di perlihatkan dalam salah satu bukti sejarah pe~jalanan nabi SAW. Ketika itu,

sebelum Nabi SAW diutus menjadi rasul, ia telah dikenal sebagai seorang al-

Amin yang artinya yang terpercaya, karena kejujuran itulah, Nabi Muhammad

SAW pernah dipercaya untuk menyimpan segala macam barang ti ti pan (deposit)

milik para penduduk. Begitu amanahnya beliau dalam menjaga deposit tersebut

sehingga pada saat terakhir sebelum rasul hijrah ke madinah, beliau melantik Ali

untuk mengembalikan sega!a deposit itu kepada pemiliknya.

Deposit telah dikenal sejak zaman Rasulullah dan saat ini menjadi salah

satu jasa pelayanan bank, antara lain bank syariah. Bank syariah telah berdiri di

Indonesia sejak tahun 1992 clan saal ini pcrkernbangannya makin mcningkal.

Perkembangan bank-bank syariah clalam beberapa tahun terakhir m1

tampaknya telah memicu berdirinya lembaga-lembaga keuangan keagamaan

lainnya seperti : Asuransi Syariah, Badan Amil Zakat (BAZ), Unit Simpan

Pinjam Syariah (USPS), BMT, serta lembaga lainnya yang tentunya akan semakin

memurnikan sistem perekonomian kita2•

BMT merupakan !embaga keuangan syariah non bank yang cukup

potensial untuk dikembangkan, di tengah keticlak percayaan masyrakat kepada

institusi koperasi yang dianggap sebagai perwujudan dari lembaga "koperasi"

2 I(arnaen A. Perwataatmadja, Men1b111nikan Ekonon-1i Jslan1 di lndonesia, (Depok: Usaha Kami, 1996), h. 3

Page 15: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

4

yaitu lembaga yang keuntungannya selalu habis oleh para pengurus yang tak

bertanggung jawab.

/Jaitul ma/ wat tamwil adalah lcmbaga ekonomi atau kcuangan syariah

non perbankan yang sifatnya informal. Disebut informal karena lembaga ini

didirikan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang berbeda dengan

lembaga keuangan perbankan dan lembaga keuangan formal lainnya3.

Secara kelembagaan BMT didampingi atau didukung oleh Pusat Inkubasi

Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). PINBUK sebagai lembaga primer karena

mengemban misi yang lebih luas, yalmi mengentaskan usaha kecil. Dalam

prakteknya, PINBUK menetaskan BMT, dan pada gilirannya BMT menetaskan

usaha kecil. Keberadaan BMT merupakan representasi dari kehidupan masyaralrnt

dimana BMT itu berada, dengan jalan ini BMT mampu mengakomodir

kepentingan ekonomi masyaralrnt4•

Menurut M. Hidayat, saat ini jumlah BMT di Indonesia mencapai lebih

dari 3000. Dari jumlah tersebut yang sudah memiliki Badan Hukum Koperasi

baru sebesar 1.300 unit. Jaringan BMT tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan

sebagai perpanjangan pihak Bank Umum Syariah untuk menjangkau layanan

pembiayaan kepada usaha kecil dan mikro, Melalui program lingkage5. Tujuan

berdirinya BMT adalah meningkatkan kualitas usaha ekonomi bagi kesej ahteraan

3 I-!. A. Djazuli dan Yadijanuari, Lembaga-Lembaga Perekonomian ummat (Sebuah Pengen/an), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2002), cet ke I, h. 183

4 Karnaen A. Perwataatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, h. 96 5 Berita, "Pembiayaan Sektor Usaha Mikro dan Keci/", artikel cliakses pada 22 November

2005 dari http://www.muamalat.com.22 november 2005)

Page 16: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

5

anggota, yang merupakanjamaah masjid lokasi BMT berada pada ldrnsusnya dan

masyarakat pada umumya. Selanjutnya dalam rangka meningkatkan ekonomi

ummat, maka sudah seharusnya memanfaatkan dan memberdayakan BMT

sebagai lembaga yang menghimpun masyarakat ekonomi lemah dengan

mengembangkan iklim usaha dalam lingkungan sosial ekonomi yang sehat. Untuk

itu sesungguhnya BMT di masjid-masjid, dapat diberdayakan menjadi wadah

untuk rnenghirnpun dan rnenyalurkan dana sedekah secarn profesional, sehingga

clapat mengembangkan ekonomi ummat. Pemberclayaan tersebut clilakukan

clengan menggancleng lembaga-lembaga pemerintahan daerah, organisasi

kernasyarakatan, dunia usaha, clan lembaga Perbankan Syariah, dalam sebuah

bentuk kemitraan berupa pembinaan manajerial, bantuan pengernbangan

perangkat clan sistem keuangan mikro, serta ke1jasama pengelolaan pengurnpulan

clan penyaluran seclekah kepacla ummat6•

Di Jakarta juga telah berdiri beberapa BMT yang saat ini be1jumlah

kurang lebih (±38) BMT dan BMT yang berada di masjid Jakarta be1jumlah

kurang lebih (±8) BMT7•

BMT merupakan salah satu model lembaga keuangan syariah yang paling

sederhana yang saat ini banyak yang muncul dan tenggelam di Indonesia,

sayangnya gairah munculnya begitu banyak BMT di Indonesia tidak didukung

6 Merza Gama!, "Sedekah dalam Perspektif Pemberdayaan Ekonomi Ummat", artikel diakses pada 21Maret2007 darihttp://www.kabarindonesia.com/2007/03.

7 Ishak Ismail, Daftar Baitul Maal Wat tamwil (EMT) se-JABODETABEK, (Jakarta : BMT At-taqwa, 2007)

Page 17: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

6

oleh faktor-faktor pendukung yang memungkinkan BMT untuk terns berkembang

dan be1jalan dengan baik. Fakta yang ada di lapangan menunjukkan banyaknya

BMT yang lenggclarn clan bubar yang discbabkan olch bcrbag.ai rnacam hal antara

lain : manajemennya yang amburadul, pengelola yang tidak amanah dan

profesional, tidak dipercaya masyarakat, kesulitan modal, dan lain-lain.

Akibatnya, citra yang timbul di masyarakat sangat jelek, BMT identik dengan

jelek, tidak dapat dipercaya, dan sebagainya.8

' Suatu BMT dikatakan berhasil adalah bagaimana BMT tersebut bisa

meraih kepercayaan dari :nasyarakat dan mengenali nasabah secara intens dan

cepat, ini dimungkinkan karena transaksi dilakukan secara harian. Selain itu ada

keseimbangan antara jumlah nasabah penabung dengan yang membutuhkan

pembiayaan.

Walaupun banyaknya BMT yang tenggelam dan bubar, namun masih ada

sebagian dari BMT yang masih tetap eksis sampai saat ini, ha! ini disebabkan oleh

masih tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BMT tersebut, dan lain

sebagainya. Itu merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan dari sebuah

BMT, dan BMT yang masih tetap eksis dan berhasil menjalankan usahanya

sarnpai saat ini adalah BMT At-Taqwa dan BMT Masjid Al-Azhar, namun

disamping ada faktor keberhasilan tentunya ada juga faktor kegagalan yang

clialami BMT clalam menjalankan usahanya sehingga BMT tersebut gaga! dalam

menjalankan usahanya, dan BMT yang mengalami kegagalan dalam menjalankan

8 Ibid

Page 18: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

7

usahanya adalah BMT At-taqwa Mandiri dan BMT Karsa Cendikia. Oleh sebab

itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam lagi apa faktor-faktor pcnyebab

keberhasilan clan kegagalan yang clialami BMT Masjicl, clan hal-hal yang

clilakukan BMT tersebut clalam mengatasi masalah-masalah yang te1jadi sehingga

BMT tersebut masih tetap eksis sampai saat ini. Oleh karena itu penulis tertarik h

untuk mengangkat tema ini menjacli sebuah skripsi dengan juclul : " Analisis

Faktor-Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan BMT " Pembatasan

clan Perumusan Masalah v 1. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan penulisan dan memudahkan analisa maka

permasalahan akan dibatasi pada analisa faktor-faktor penyebab keberhasilan

dan kegagalan BMT Masjid clengan ketentuan sebagai berikut:

a. Masjid yang dimaksud adalah sebagai tempat sekretariat saja

2. Pcrumusan Masalah

Dari batasan masalah yang telah disebutkan di atas, akan dibahas lebih

lanjut clalam beberapa identifikasi masalah meliputi:

a. Bagaimanakah tingkat keberhasilan BMT At-Taqwa dan BMT Masjid Al-

Azhar clan bagaimanakah tingkat kegagalan BMT At-Taqwa Mandiri dan

BMT Karsa Cendikia?

b. Apa saja faktor-faktor penyebab keberhasilan BMT At-Tra dan BMT

Masjid Al-Azhar dan apa saja faktor-faktor penyebab keJigalan BMT At-

Page 19: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

8

Taqwa Mandiri dan BMT karsa cendikia?

c. Apa saja Strategi Pengembangan dan Solusi Pemecahan terhadap Faktor­

Faktor Keberhasilan dan Kegagalan yang ada di BMT?

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui Bagaimanakah tingkat keberhasilan BMT At-Taqwa

dan BMT Masjid Al-Azhar dan bagaimanakah tingkat kegagalan BMT

At-Taqwa Mandiri dan BMT Karsa Cendikia.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan

BMT.

c. Untuk mengetahui strategi pangembangan dan Solusi Pemecahan terhadap

F aktor-faktor Keberhasilan dan Kegagalan BMT.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan mampu memberikan

kontribusi teori dalam dunia akademik, serta turut mengernbangkan

wacana ekonomi islam dalam aplikasi didalam kehidupan.

b. Manfaat Praktis

Basil Karya ilmiah ini dapat dipergunakan sebagai rujukan untuk

para pengelola BMT Masjid dalam menjalankan tugas dan usahanya

rnenuju BMT yang profesional sebagai lembaga keuangan syariah non-

Page 20: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

9

bank yang dapat memberikan banyak manfaat untuk ummat Islam baik di

sekitar BMT maupun dalam skala nasional dan internasional.

C. Kajian Pustaka

Penelitian terdahulu pertama dilakukan oleh Rosidah (2005) mangenai

Analisis SWOT Strategi BMT dalam Peningkatan Usaha Kecil Menengah. (studi

kasus BMT al-Munawwarah) Penelitian tersebut dilakukan terhadap BMT al-

Munawwarah.

Analisis strategi BMT dalam peningkatan usaha kecil menengah dengan

menggunakan analisis SWOT 9. Basil Penelitian menunjukkan bahwa BMT al-

Munawwarah saat ini merupakan salah satu BMT yang sukses, ha! tersebut

didukung faktor eksternal dan internal yang baik. Faktor internal yang dimiliki

BMT clapat dilihat dari kekuatan dan kelemahan. BMT memiliki kekuatan berupa

BMT terorganisir clan mancliri, sistem prosedur dan pembiayaan yang mudah,

menerapkan sistem syariah, sehingga BMT al-Munawwarah mempunyai

keunggulan clibanclingkan lembaga keuangan Iainnya, seperti Bank Konvensional

clan rentenir. Kelemahan yang clirasakan BMT berupa kondisi nasabah yang

masih belum faham tentang ekonomi syariah, masih terbatas dan belum maksimal

tenaga pengelola, adanya kelalaian nasabah sehingga menimbulkan kreclit macet

clan lokasi BMT al-Munawwarah yang Ietaknya kurang strategis.

9 Rosidah, "Anal is is SWOT Strategi BMT dalam Peningkatan Uisaha Kecil Menengah (studi kasus BMT a!-Munawwarah) ",Skripsi di Fakultas Syariah dan Hukum,, (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta,2005), h. 63-81, t.d.

Page 21: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

10

Tabel IFAS10

I Kekuatan II Kelemahan

I. BMT terorganisir dan mandiri l.Nasabah belum fabam ten tang

2. Sistem prosedur yang mudah sistem Ekonmi Syariah

3. Menerapkan sistem Syariah 2. Tenaga pengelola masih terbatas

4. Memiliki pendukung operasional 3. Adanya kredit macet

4. Lokasi kurang strategis

Tabel EFAS 11

Peluang Ancaman

1. Meningkatkan kemampuan I. Ban yak pesaing dari

anggota lembaga kcuangan

2. Membuka kesempatan ke1ja

dan mengembangkan usaha konvensional

3. Terhindar dari rentenir 2. Politik di Indonesia

4. Terealisirnya permintaan menentu

berclasarkan syariah Islam

5. Membantu pengusaha kecil 3. kenaikan harga

untuk bersaing clalam

persaingan pasar

10 IF AS : Faktor-Faktor Strategis Internal Suatu Perusahaan (Internal Strategi Factors Analysis Summary)

tidak

11 EFAS : Faktor-Faktor Strategi Eketernal Suatu Perusahaan (Eksternal Strategi Factors Analysis Summary)

I

I

Page 22: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

11

Menjawab tantangan era globalisasi, strategi BMT aclalah meningkatkan

manajemen pengelolaan perusahaan, meningkatkan investasinya pacla sektor riil

clan meningkatkan kerjasama clengan lembaga lain, cliikuti clengan promosi clan

peningkatan fasilitas/ pelayanan clengan teknologi yang marak dipakai kalangan

bisnis sekarang ini baik media cetak clan elektronik, sehingga masyarakat yang

ticlak tahu menjacli tahu, sehingga mamilih procluk BMT.

Penelitian terclahulu keclua clilakukan oleh Siti Maesunah (2006) mengenai

jV1engukur Kine1ja BMT al-Munawwarah clengan Balanced Scorecard. Penelitian

tersebut clilakukan terhaclap BMT al- Munawwarah Pamulang. Analisa terhaclap

pengukuran kine1ja di BMT al-Munawwarah clengan Balanced Scorecarcl 12.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa konsep pengukuran kinerja clengan

mempergunakan Balanced Scorecard memperhatikan empat perspektif yaitu

keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran clan petumbuhan.

Dalam perspektif pelanggan acla lima ha! yang menjacli to!ak ukurnya

yaitu pangsa pasar, kepuasan pe!anggan, kemampuan mempertahankan pelanggan

lama, kemampuan menarik pelanggan baru, serta pelanggan yang

menguntungkan.

Pangsa Pasar BMT al-Munawwarah

Segmen pasar clan mitra-bina BMT al-Munawwarah clapat clilihat clalam 3

segmen, yaitu :

12 Siti Maesunah," Mengukur Kiner} a BMT al-A1una1vwarah dengan Balanced scorecard (studi kasus BMT al-Munawwarah Pamulang) ", Skripsi di fakultas Sayriah dan Hukum,. (Jakmta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta,2006), h .... ., t.d.

Page 23: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

12

I. Didasarkan pada sektor usaha/ekonomi yaitu Perdagangan, Jasa, lndustri

Rumah Tangga, Swasta dan PNS.

2. Didasarkan pada Pengguna Dana yaitu Modal Kerja, Investasi dan

konsumtif.

Didasarkan pada Golongan Debitur yaitu Perorangan, Perusahaan,

Koperasi, Yayasan, Kelompok dan lain-lain.

D. Metode Penelitian

1. .Jenis Penelitian

Jenis penelitian dapat juga disebut berdasarkan cara pengumpulan

datanya. Dalam ha! ini penulis menggunakan jenis penelitian sebagai berikut:

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yakni d.engan mengumpulkan,

membaca dan menganalisa sejumlah buku dan bahan-bahan yang ada

kaitannya dengan permasalahan ini, khususnya yang berkaitan dengan

teori-teori dan konsep yang berhubungan dengan BMT. Disamping itu,

penulis juga menggunakan bahan-bahan dokumen yang ada di BMT.

b. Penelitian Lapangan (Field Research), yakni penulis te1jun langsung ke

lokasi penelitian yaitu BMT Masjid Al-Azhar, BMT At-Taqwa, BMT At­

Taqwa Mandiri clan BMT Karsa Cenclikia.

2. Jcnis Data dan Sumber Data.

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor penyebab keberhasilan clan

kegagalan BMT Masjid. Data yang dihimpun clalam penelitian ini aclalah

Page 24: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

13

data-data kuantitatif dan kualitatif. Jenis data yang digunakan adalah data

primer, yaitu data yang cliperoleh melalui wawancara clengan pihak pengelola

BMT, serta data sekunder yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan

dikumpulkan oleh pihak lain berkaitan dengan permasalahan penelitian ini13.

Sumber data dari penelitian ini adalah subjek penelitian yaitu pengurus dan

pengelola BMT Masjid Al-Azhar, BMT At-Taqwa, BMT At-Taqwa Mandiri

clan BMT Karsa Cendikia.

3. Tehnik Pengumpulan data

Sedangkan tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini melalui :

a. Wawancara

Penulis menggunakan tehnik wawancara untuk memperoleh informasi

yang berkenaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan data-data tentang

faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan BMT di lokasi objek

penelitian,clata-clatanya dalam bentuk laporan keuangan atau profil BMT.

Pelaksanaan dilakukan terhadap pengelola BMT Masjid Al-Azhar, BMT

At-Taqwa, BMT At-Taqwa Mandiri, dan BMT Karsa Cendikia.

4. Tehnik Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel ini dengan menggunakan metocle

pengambilan sampel yang bersifat ticlak acak clalam bentuk Pw7Josive

!J Masri Singarin1bun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta, LP3ES), h. l 1

Page 25: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

14

Sampling, dimana sampel dipilih bardasarkan pertimbangan-pe1iimbangan

tertentu 14.

5. Tchnik Analisa dan Interpretasi data

Dalam analisa data, penulis menggunakan metode sebagai berikut :

a. Metode deskriptif yaitu dengan memaparkan data-data yang cliperoleh di

lapangan apa adanya.

b. Metode analitis yaitu dimulai clari membaca, menelaah dan mempelajari

data-data tersebut secara seksama kemudian dianalisa.

Selanjutnya dari proses analisa tersebut penulis mengambil suatu

kesimpulan dari masalah yang bersifat umum kepada yang bersifat khusus

( clecluktif).

6. Tchnik Pcnulisan Laporan

Sedangkan tehnik penulisan laporan dalam penelitian ini, penulis mengacu

atau berpecloman pada tehnik penulisan yang berlaku di Fakultas Syariah clan

Hukum UIN SyarifHiclayatullah Jakarta tahun 2007.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan ini, penyusun membagi kepacla beberapa

bab yakni:

BAB I Pendahuluan. Bagian ini menjelaskan tentang latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan clan kegunaan penelitian,

kajian pustaka, metode penelitian serta sistematika penulisan.

14 Ibid., h. 155

Page 26: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

15

BAB II Landasan Teori. Bab ini berisikan tentang teori-teori yang

berkaitan tentang masalah penelitian, teori Baitul Mall Wat Tamwil, teori tentang

Kegagalan dan Keberhasilan BMT.

BAB III Gambaran Umum Beberapa BMT Masjicl Jakarta. Bab ini

mendeskripsikan tentang sejarah pembentukan, visi dan misi BMT, tanggal

pendirian, produk-produk BMT, struktur organisasi.

BAB IV Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keberhasilan clan

Kegagalan BMT Masjid Jakarta. Bab ini berisikan tentang analisis tingkat

keberhasilan dan kegagalan BMT, faktor-faktor penyebab keberhasilan dan

kegagalan BMT, strategi pengembangan dan solusi pemecahan terhadap faktor­

faktor keberhasilan dan kegagalan BMT.

Bab V Penutup. Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang

diperoleh penulis melalui hasil dari penelitian.

Page 27: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG BMT, KEGAGALAN DAN

KEBERHASILAN BMT

A. Konsep BMT (Baitul Mal wat Tamwil)

Bait a/-lvfaa/ berasal dari dua kata yakni, bait yang berarti adalah rumah,

dan a/-maa/ yang berarti harta, kalau kedua kata itu digabungkan mempunyai arti

yang tidak jauh berbeda dari penggalan-penggalan katanya yaitu rumah harta atau

perbendaharaan harta. Banyak ahli berbeda pendapat tentang fungsi dari bait al­

Maal serta siapa yang pe1iama kali mendirikan al-A1aal.

Mannan membagi bait al-Maal kepada tiga macam : Pertama, Bait al­

Maal al-lkhlas, adalah perbendaharaan kerajaan atau dana rahasia, dengan sumber

pendapatan clan unsur pengeluaran sencliri. Pengeluaran-pengeluaran itu antara

lain pengeluaran pribadi khalifah, istana pensiun anggota keluarga raja, pegawai

istana, clan hacliah clari para khalifah kepacla pangeran asing. Keclua, Bait al-maal,

adalah sejenis bank negara untuk kerajaan. lni tidak berarti bahwa ia memiliki

semua fungsi bank sentral dewasa ini, karena Kerajaan Islam sangat terpusat, baik

pacla tingkat provinsi maupun tingkat pusat, maka aclministrasi Bait al-maal selalu

beracla dalam tangan satu orang. Pacla tingkat propinsi kepala te1iinggi Bait a/­

Maal ac!alah gubernur propinsi. Dia bertugas mengumpulkan clan mengelola

penclapatan. Bait al-Metal betempat di kantor besar propinsi. Pusat Bait al-Maal di

ibukota kerajaan sehingga ia langsung di bawah pengawasan khalifah. Ketiga,

Page 28: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

17

Bait al-mactl al-lslamin, adalah perbendaharaan kaum muslim, yang sebenarnya

adalah tidak hanya untuk kaum muslim tetapi untuk seluruh kesejahteraan

masyarakat kerajaan Islam tanpa memanclang kasta, warna kulit, dan

kcyakinannya. Fungsi Bait al-Maal ini tcrdiri clari memelihara pekerjaan unrnm,

jalan-jalan, jembatan, masjid, gereja, dan kesejahteraan serta persediaan untuk si

miskin. Bait al-maa/ ini berpusat di masjicl utama dan pacla tingkat pusat clikelola

oleh Qadi ', seclangkan di tingkat provinsi oleh rekan-rekan Qadi '. Unsur

pendapatannya diperoleh dari zakat, infak/shaclaqah, ghanimah, fai, kharaj, clan

jizyah. Tugas Khalifah aclalah menjaga agar semua penerimaan ini terpisah satu

sama lainnya clalam perbenclaharaan, karena masing-masing hal mempunyai

kekhususan clan harus clikelola menurut peraturannya sencliri. 1

Aclapun pengertian Baitul Maa/ aclalah lembaga ekonomi berorientasi

sosial-keagamaan yang kegiatan utamanya menampung haiia masyarakat clari

berbagai surnber terrnasuk zakat, infaq clan 11haclaqah, clan menyalurkannya untuk

tujuan mewujuclkan kemaslahatan umat dai1 bangsa clalam aiii seluas-luasnya.2

Aclapun secara harfiah Bait al-Tamwil tercliri clari chm kata yakni Bait yang

berarti rurnah clan al-Tamwil yang bera1ii pengemba11gan harta. Jadi penge1iian

Bait a/-Tamwil aclalah lembaga ekonomi yang melakukan kegiatan

pengernbangan usaha-usaha produktif clan investasi dalam meningkatkan kualitas

1 Muhammad Abdul Mannan, Ekonomi Islam : Teori dan Praktek (Dasar-dasar Ekonomi Islam), Te1jemahan Polan ArifHarahap, (Jakarta, PT Jntermasa, 1992), h. 180

2 Makhalul Ilmi. SM, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, (Yogyakarta, UJJ Press, 2002), h. 66-67

Page 29: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

18

ekonorni pengusaha rnikro dan keeil terutarna dengan mendorong kegiatan

menabung dan menunjang pembiayan kegiatan ekonominya.3

Maka pengertian BMT (Baitul Maal wat Tamwi[) adalah suatu lembaga

keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh

kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, dalam rangka mengangkat derajat dan

martabat serta membela kepentingan kaum fakir mi skin. 4

B. Produk-Produk BMT

Jenis-jenis usaha BMT sebenarnya dimodifikasi dari produk perbankan

Islam. Oleh karena itu, usaha BMT dapat dibagi kepada dua bagian utama, yaitu

mernobilisasi simpanan dari anggota dan usaha pembiayaan. 5

Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT

sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan

berlandaskan syariah. Dan produk-produk BMT antara lain sebagai berikut :

Musyarakah!Syirkah, Jvfudharabah, Murabahah, Salam, Jstishna, Qardhul

Hasan6. Titipan zakat, infaq, dan 2hadaqah (ZIS)7.

I. Musyarakah

Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah (Syirkah atau

syarikah). Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang

3 M. Amin Aziz, Buku Saku Tata Cara Pendirian BMT, (Jakarta, PKES, 2006), hal. I ·1 Ibid., h. I 5 H. A. Djazuli dan Yadijanuari, Lembaga-Lembaga Perekonomian ummat (Sebuah

Pengenalan}, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2002), eel ke I, h. 191 6 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Deskripsi dan 1/ustrasi},

(Yogyakarta, EKONISIA, 2003), h. 96 7 Djazuli dan Yadi, Lembaga-Lembaga Perekonomian ummat, h. 191

Page 30: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

19

bekerj a sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara

bersama-sama. Semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih

dimana rncrcka sccara bcrsarna-sarna rncrnadukan seluruh bcntuk surnbcr

daya baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Secara spesifik bentuk

kontribusi dari pihak yang beke1jasama dapat berupa dana, barang

perdagangan (trading asset), kewiraswastaan (interpreneurship), kepandaian

(skill), kepemilikan (property), perlatan (equipment), atau intangible asset

(seperti hak paten atau goodwill), kepercayaan/ reputasi (credit worthiness)

dan barang-barang laim1ya yang dapat dinilai dengan uang. 8

2. Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk ke1jasama antara dua atau lebih pihak

dimana pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan sejumlah modal

kepacla pengelola (mudharib) dengan suatu pe1janjian keuntungan. Bentuk ini

menegaskan ke1jasama dalam paduan kontribusi I 00% modal kas clari shahib

al-maa/ clan keahlian dari mudharib.

Perbedaan yang esensial dari musyarakah dan mudharabah terletak

pacla besarnya kontribusi atas manajemen dan keuangan atau salah satu

diantara itu. Dalam mudharabah, modal hanya berasal dari satu pihak,

seclangkan clalam musyarakah modal berasal dari dua pihak atau lebih.

lvfu.syarakah clan mudharabah dalam literatur fiqh berbentuk pe1janjian

8 Adiwannan Karim, Bank Islam (Ana/is is Fiqh dan Keuangan), (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004 ), h. 92.

Page 31: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

20

kepercayaan (uqud al-amanah) yang menuntut tingkat kejujuran yang tinggi

dan menjujung keadilan. Oleh karena itu keduanya harus menjaga kejujuran

dan keadilan untuk kepentingan bersama tanpa ada yang melakukan

kecurangan di salah satu pihak.

3. Muraba!talz

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

Dimana BMT bertindak sebagai penjual, sedangkan nasabah sebagai pembeli.

1-Iarga jual adalah harga beli bank dari pemasok di tam bah keuntungan Karena

dalam definisi yang telah disebutkan diatas "keuntungan yang disepakati'',

oleh karena itu karakreristik murabahah adalah si penjual harus memberi tahu

pembeli tentang harga pembelian barang dan menyatakan jumlah keuntungan

yang clitambahkan pada biaya tersebut. Misalnya, si A membeli mobil seharga

80 juta rupiah, biaya-biaya yang clikeluarkan sebesar 3 juta rupiah, maka

ketika menawarkan mobilnya untuk dijual, ia mengatakan: "Saya jual mobil

ini seharga 90 juta rupiah, dan saya mengambil keuntungan dari penjualan ini

sebesar 7 juta rupiah.". Murabahah selalu clilakukan dengan cara pembayaran

cicilan (bi tsaman ajil, atau muajja/). Dalam transaksi ini barang diserahkan

segera setelah akad, seclangkan pembayaran dilakukan secara tangguh.

4. Salam

Salam adalah transaksi jual beli climana barang yang dipe1jualbelikan

belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara tangguh sedangkan

Page 32: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

21

pembayaran dilakukan tunai. BMT bertindak sebagai pembeli, sedangkan

nasabah sebagai penjual. Dalam prakteknya, ketika barang telah diserahkan

kepada BMT, maka BMT akan menjualnya kepada rekanan nasabah atau

kepada nasabah itu sendiri secara tunai atau secara cicilan. Harga jual yang

ditetapkan oleh BMT adalah harga beli BMT dari nasabah ditambah

keuntungan. Dalam ha! BMT menjualnya secara tunai biasanya disebut

pembiayaan talangan (bridging financing). Sedangkan dalam ha! BMT

menjualnya secara cicilan, kedua pihak harus menyepakati harga jual dan

jangka waktu pembayaran.

5. lstiif./ma'

Produk istiif_hna' menyerupai produk salam, tapi dalam Jstiif_hna'

pembayarannya dapat dilakukan oleh BMT dalam beberapa kali (termin)

pembayaran. Ketentuan um um pembiayaan Jstiif_hna' adalah spesifikasi barang

pesanan harus jelas seperti jenis, macam ukuran, mutu dan jumlahnya.

6. Qardlzul Hasan

Menurut Syafi'i Antonio (1999), qardh adalah pemberian harta kepada

orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain

meminj amkan tan pa mengharap imbalan.

Menurut Bank Indonesia (1999), qardh adalah akad pinjaman dari bank

(muqridh) kepada pihak teretntu (muqtaridh) yang wajib dikembalikan

clengan jumlah yang sama sesuai pinjaman

Page 33: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

22

Dali! al-Qu'an tentang al-Qardh : "Siapakah yang mau meminjamkan

kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan me/ipatgandakan

(balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memeperoleh pahala yang

banyak." (QS.AL-Hadid: I)

7. Titipan Zakat, Infaq dan §.hadaqah

Adapun pengertian dari zakat, infaq dan 2hadaqah aclalah sebagai berikut :

a. Pcngertian Zakat

Zakat berasal clari kata "zaka" yang artinya berkah, tumbuh, bersih dan

baik. Zakat berarti suci, tumbuh, berkah, terpuji, bertambah dan subur.

Seclangkan menurut istilah syariah (syara') zakat berarti sejumlah harta

tertentu yang cliwajibkan oleh Allah diserahkan kepacla orang-orang yang

berhak,9 yaitu mereka yang dijelaskan olch Allah dalarn finmm-Nya

dalam QS. Al-Taubah (9) : 60, sebagai berikut:

" Sesungguhnya, zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang faqir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallafyang dibujuk

hatinya untuk (memerdekakan budak), orang-orang yang berhutang,

untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan,

sebagai ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui

lagi Maha Bijaksana"

9 Makhalul, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, h. 67-68

Page 34: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

23

b. Pcngcrtian Infaq dan ~hadaqah

Kata infaq berarti mendermakan atau memberikan rizeki (karunia

Allah) atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa

ikhlas dan karena Allah semata. 10 Pengertian ini diam bi! berdasarkan

firman Allah SWT, sebagai berikut :

" Kitab Al-Qur 'an itu tidak ada keraguan di dalamnya; Dia menjadi

petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang

percaya kepada hal-hal yang gaib, mendirikan shalat dan mendermakan

(mengiJ?faqkan) sebagian dari apa yang Kami karuniakan kepada

1nereka'~.

Secara ringkas dapat di rumuskan bahwa infaq adalah pengeluaran

derma setiap kali seorang muslim menerima rezeki (karunia) dari Allah

sejumlah yang di kehendaki dan di relalcannya. Bedanya dengan zakat

adalah, ia tidak ditentukan jenisnya, jumlah dan kadarnya, serta waktu

penyerahannya. Sebagian ulama berpendapat bahwa hukum

rncngeluarkannya adalah wajib sebagaimana zakat, berdasarkan firman­

Nya ini:

" ... dan tetaplah kamu beril?faq untuk agama Allah, dan janganlah kamu

meriferumuskan diri dengan tanganmu sendiri kelembah kecelakaan

(karena menghentikan infak itu) ".

'0 Ibid, h. 68-69

Page 35: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

24

Turunnya ayat tersebut adalah untuk memberikan penegasan bagi

lrnum Anshar Madinah yang ragu berinfaq dengan telah diwajibkannya

zakat pada tahun ke 2 hijrah (2 I-I). Mereka mengira, bahwa dengan

wajibnya zakat Allah membebaskan mereka untuk berinfaq membantu

pe1juangan Rasulullah.

Kcrnuclian yang climaksucl 2haclaqah (seclekah) aclalah keseluruhan

amal kebajikan yang clilakukan setiap pribadi muslim untuk menciptakan

kesej ahteraan sesama umat manusia, termasuk untuk kelestarian

lingkungan hiclup dan alam semesta ciptaan Allah guna memperoleh

hiclayah clan ridho Allah SWT.

C. Konsep Kegagalan dan Kcbcrhasilan BMT

Kegagalan dalam berusaha cliartikan clengan suatu tinclakan ekonomi yang

ticlak mencapai titik impas, bahkan kurang, clengan bahasa lain clikatakan sebagai

suatu kerugian usaha. Husein Syahatah mengutip penclapat Ibnu Manzur

mengartikan rugi secara bahasa adalah hancur, binasa, dan hilang, seperti halnya

clikatakan, "si pedagang itu merugi clalam perdagangannya" Berarti kehilangan

atau lepas. Dalam bahasa al-Qur'an-nya adalah khasarah yaitu berkurangnya

modal pokok. 11

11 Husein Syahatah, Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam, terjemahan Khusnul Fatarib, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2001), h. 149.

Page 36: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

25

Dalam al-Qur'an ada beberapa ayat yang cliclalamnya terclapat lafal

khasarah. Berikut kutipan ayat yang berkaitan clengan muamalah maaliyah

(keuangan), seperti firman Allah berikut ini dalam QS. al-Muthaffifin (83):1-3

Artinya : "Celakalah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang

apabila menerima takaran clari orang lain, mereka minta clipenuhi, dan apabila

mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi".

Dan dijelaskan pula clalam surat QS. al-Syu'ara (26): 181

Artinya : "Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang yang

merugikan".

Dan clalam QS. al-Rahman (55): 9

Artinya : "Dan tegakkanlah timbangan it11 clengan aclil, dan janganlah kamu

mengurangi neraca itu".

Tiga ayat tersebut menjelaskan bahwa rugi itu adalah kekurangan pada

timbangan, takaran maupun uang. Namun ada juga ayat al-Qur'an yang

mengandung lafal khasarah dengan pengertian hancur, hilang, kurang, binasa

seperti yang termaktub dalam QS. al-kahfi : 103-104

Artinya : "Katakanlah : Apakah akan kami beritahukan kepaclamu tentang orang­

orang yang paling merugi perbuatannya, yaitu orang-orang yang telah sia-sia

perbuatannya dalam kehiclupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa

mereka berbuat sebaik-baiknya".

Jacli clapat disimpulkan bahwa pengertian khasarah (rugi) dalam bidang

usaha menurul al-Qur'an ialah kehancuran, kehilangan, kekurangan, serta

Page 37: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

26

kebinasaan, baik didunia maupun diakhirat. Adapun dalam bidang muamalah,

khasarah berarti kekurangan atau penyusutan pada modal pokok, atau kekurangan

timbanngan atau takaran.

Bisnis yang merugi dalam Islam menurut DR. Mustaq ahmad disebabkan

oleh tiga faktor, yaitu ; investasi, modal yang jelek, keputusan yang tidak sehat,

clan perilaku jahat. Menurutnya investasi modal yang jelek adalah menanamkan

modal pacla bisnis-bisnis yang bertolak belakang dengan syariat, seperti menjual

diri mereka untuk hal-hal yang bersifat sihir. Keputusan yang tidak sehat diartikan

oleh Mustaq clengan mementingkan kehiclupan dunia daripada akhirat, menyukai

hal-hal yang khabits, menyanclarkan pada harta dan kekuasaan, dan bukannya

pada kebenaran dan keaclilan. Perilaku jahat clipaparkan olehnya adalah

mempraktekkan riba, melibatkan diri dalam minuman keras dan judi,

mengkhianati amanah dan kepercayaan. Kesemuanya itu aktivitas larangan Allah

clan menjerumuskan pelakunya dalam kerugian. 12

Seorang muslim sejati hams menumbuhkan etos ke1ja, semangat dalam

beke1ja, bersikap serta mempunyai persepsi terhadap nilai ke1ja. Bukanlah ke1ja

merupakan suatu fitrah, dan sekaligus merupakan salah satu iclentitas manusia,

sehingga beke1ja yang didasarkan pada prinsip-prinsip Iman dan Tauhid, bukan

saja menunjukan fitrah seorang muslim, tetapi sekaligus menunjukan martabat

clirinya sebagai "abclullah" (hamba Allah) yang mengelola seluruh alam sebagai

bentuk clari cara dirinya mensyukuri kenilm1atan clari Allah Rabb al-' Alamin.

12 Mustaq, Etika Bisnis dala1n Islan1, h. 44

Page 38: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

27

Apabila bekerja adalah fitrah manusia, maka jelaslah bahwa manusia yang

enggan beke1ja, malas dan tidak mau mendayagunakan seluruh potensi cliri untuk

dinyatakan clalam bentuk amal kreatif, sesungguhnya dia itu melawan fitrah

dirinya sendiri, menurunkan clerajat iclentitas dirinya sebagai manusia, untuk

kemuclian runtuh clalam kecluclukan yang lebih hina clari binatang. 13

Adapun konsep keberhasilan adalah senantiasa dikaitkan clengan nilai-

nilai moral. Dr. Monzer Kahfmengutip penclapat M.N. Siddiqi mengatakan:

Keberhasilan terletak clalam kebaikan. Dengan perilaku manusia yang semakin

sesuai clengan pembakuan-pembakuan moral clan semakin tinggi kebaikannya,

maka clia semaldn berhasil selama hiclupnya, pacla setiap fase keberaclaan, pada

setiap langkah, incliviclu Muslim berusaha berbuat selaras dengan nilai-nilai

moral. 14

Kebaikan, dalam peristilahan Islam, berarti sikap positif terhadap

kehiclupan clan orang lain.

Dr. Monzer kahf kembali mengutip penclapat Dr. Siddiqi mengatakan :

Manusia dilahirkan clengan kebutuhan-kebutuhan yang tidak terhitung; berusaha

memenuhinya aclalah wajar. Semakin baik kebutuhan-kebutuhan ini clipenuhi

semakin baik pulalah clia. Kehidupan yang clipersiapkan secara baik menjamin

keclamaian jiwa, kepuasan dan rasa aman. Dan konclisi jiwa semacam itulah yang

menopang terbinanya suasana yang sehat, bermoral clan bercorak spiritual. Ticlak

13 Toto Tasmara, Etas Kerja Pribadi Muslim, (Yogyakmta: DEW, 1995), h. 2 14 Monzer Kahf, Ekonomi Islam (I'elaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam).

Te1je111ahan Machnun Husein, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1995), h.18.

Page 39: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

28

satu kemajuan material dan pembangunan ekonomi yang dalam dirinya sendiri

bertentangan dengan kemajuan moral spiritual. Betapapun juga semua kemajuan

semacam itu, bila diperoleh dengan cam yang baik dan dipertahankan, rnerupakan

surnbangan terhadap moralitas yang sehat dan spiritualitas yang benar. Dengan

demikian upaya untuk mendapatkan kemajuan ekonomik bukan kejahatan

menurut pandangan Islam. Bahkan sebenarnya ia menjadi salah satu kebaikan bila

ia bisa diseimbangkan dan diniatkan untuk mendapatkan kebaikan. 15

Keberhasilan atau kegagalan suatu BMT dapat diukur juga dengan

melakukan penilaian tingkat kesehatan BMT. Dan tingkat kesehatan BMT adalah

kinerja dan kualitas BMT dilihat dari faktor-faktor penting yang sangat

berpengaruh bagi kelancaran, keberlangsungan, dan keberhasilan usaha BMT,

baik untuk jangka pendek maupun untuk keberlangsungan kehidupannya dalam

jangka panjang. 16 Penilaian tingkat kesehatan BMT sangat bermanfaat untuk

memberikan gambaran mengenai kondisi aktual BMT kepada pihak-pihak yang

berkepentingan, terutama bagi nasabah dan pengelola. Selain itu dengan

mengetahui tingkat kesehatannya akan membantu pihak-pihak tertentu dalam

pengambilan keputusan sehingga terhindar dari kesalahan pengambilan

keputusan. 17

15 Ibid, h. 18-20 16 M. Amin Aziz, Pedoman Penilaian Tingkat Kesehatan EMT, (Jakarta, PINBUK) h. I, t.th. 17 Zaenal A, STP, "Menilai Tingkat Kesehatan EMT dari Aspek Manajemen ", artikel diakses

pada 12 Mei 2006 dari http://www.trimudilah.Wordpress.com/2006/12/05/bmt.

Page 40: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

29

Keberlangsungan hidup dan berfungsinya clengan baik sebuah BMT

sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah/mikro

sangat ditentukan oleh tingkat kesehatan BMT. BMT yang sehat aclalah: 18

1. BMT yang Aman, karena :

• Dananya akan terpelihara dengan baik, dan tidak akan hilang, atau

clibawa Iari.

• BMT memiliki legalitas hukum sebagai I) KSM yang bernaung cli

bawah program PHBK Bank Indonesia, 2) KSP (Koperasi Simpan

Pinjam)berclasar syariah, 3) KSU (Koperasi Serba Usaha) berclasar

syariah.

• Sitem kelembagaan dan manajemen pengelolaan clana BMT telah

lcrlala dcngan baik.

• Pengawasan internal di dalam BMT dari Pengurns terhaclap Pengelola

telah te1iata clengan system yang baik.

2. BMT yang Dipercaya, karena :

• Telah cliusahakan memilih pengelola dan pengurus yang amanah.

• Diusahakan untuk menerapkan nilai-nilai Islami dan sistem Syariah

dalam pengelolaan BMT.

18 An1in Aziz, Pedotnan Penilaian Tingkat Kesehatan BA1T, h. l-2

Page 41: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

30

3. BMT yang Bermanfaat, karena :

• Berperan sebagai lembaga penghubung antara pemilik yang menyimpan di

BMT dengan pengusaha kecil bawah/mikro yang membutuhkan modal untuk

pengembangan usaha.

• Berperan sebagai lembaga yang memberi peluang saling menguntungkan

anlara pemilik dana clan pengusaha kecil bawah/mikro.

• Memberikan peluang meningkatkan keterampilan berusaha pengusaha

bawah/mikro.

• Membentuk dana meningkatkan jaringan komunikasi untuk informasi dan

pemasaran produk dari pengusaha kecil bawah/mikro.

• Dapat berperan untuk mencari clan memperkenalkan teknologi barn sehingga

dapat meningkatkan nilai tambah pengusaha kecil bawah/mikro.

• Dapat mempersempit kesenjangan sosial-ekonomi di antara anggota

masyarakat.

• Mempraktekan dalam kehidupan nyata ibadah ubudiah dan ibadah muamalah.

BMT yang tidak atau kurang sehat menunjukkan bahwa ada sesuatu yang

salah dalam pengelolaannya selain dari aspek manajemen, kelembagaan, tetapi

juga dari aspek Syariah. Apabila tidak segera diantisipasi maka BMT yang kurang

sehat akan mengalami banyak kesulitan dalam menjalankan usahanya sebelum

akhirnya terpuruk dan merugi, yang juga mengakibatkan citra negatif pada

Page 42: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

31

pengembangn dan eksistensi BMT khususnya, dan lembaga Keuangan Syariah

pada umumnya.

Pada Dasarnya aspek kesehatan BMT dapat dibagi menjadi dua yaitu Aspek

Jasadiyah dan Aspek Ruhiyah. 19 Aspek kesehatan BMT adalah faktor-faktor yang

menjadi bahan penilaian kesehatan dan keberhasilan usaha BMT. Dua aspek

utama kesehatan yang dinilai a. Aspek Jasadiyah yang meliputi : Kinerja

Keuangan, Kelembagaan dan Manajemen , dan b. Aspek Ruhiyah yang meliputi :

Visi dan Misi BMT, Kepekaan Sosial, Rasa Memiliki,. Pelaksanaan Prinsip­

Prinsip Syariah.

1). Aspek Jasadiyah Kesehatan BMT meliputi :

a). Kine1:ja Keuangan

adalah aspek kemampuan BMT dalam melakukan penataan, pengaturan,

pembagian dan penempatan dana (uang) dengan baik, teliti, cerdik, dan

benar. Sehingga menjamin keberlangsungan lancarnya ams dana di dalam

mengelola kegiatan simpan pinjam BMT dan terns maningkatkan

keuntungan baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.

b). Kelembagaan dan Manajemen

Y aitu aspek kesiapan BMT untuk melakukan operasinya dilihat dari sisi

kelengkapan aturan-aturan dan mekenisme organisasi dalam perencanaan,

pelaksanaan, pembinaan dan pengawasan, SDM, permodalan, sarana dan

prasarana kerja. Aspek manajemen lebih menekan pada kesiapan BMT

19 Ibid.,h. 3-21

Page 43: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

32

dalam sistem dan prosedur ke1ja sehari-hari yang dijalankan oleh

pengelola BMT.

2). Aspek Ruhiyah Kesehatan BMT yang dimaksud clalam ha! ini meliputi :

a). Visi clan Misi BMT

Yaitu sejauh mana para pendiri, pengurus, clan seluruh anggotanya

memiliki komitmen, ghirah perjuangan dan ruhul jihad terhadap usaha

peningkatan harkat martabat (kualitas hidup) ummat Islam. Martabat

tersebut sesuai dengan yang dikehendaki ("diperintahkan") Allah untuk

"memakmurkan bumi dan penghuninya", menciptakan khaira ummah:

ummat terbaik terbaik diantara manusia, mewujudkan insan kamil di

dalam keluarga bahagia mawaddah wa rahmah, dengan sistem jamaah

(terorganisir dengan jaringan yang rapi) dan dilandasi oleh rasa ukhuwah

Jslamiyah.

b ). Kepekaan Sosial

Yaitu sejauh mana para pendiri, pengurus, pengelola dan seluruh

anggotanya memiliki kepekaan yang sangat tajam dan dalam, responsif,

proaktif terhadap nasib para anggota clan nasib (kualitas hidup) ummat

Islam senyatanya di dalam masyarakat di sekitar BMT itu. Sehingga

secara naluriah akan memunculkan kesadaran-kesadaran yang sangat

tinggi untuk membela kepentingan bersama kaum kita yang te1iinggal itu.

Nasib kehidupan ekonomi ummat kita kadang hanya bisa kita rasakan

getirnya saja, tetapi kita kurang sadar bahwa nasib kehidupan kita ini

Page 44: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

33

memang ditindas oleh suatu struktur yang telah mencekam kita sepanjang

sejarah sejak bangsa kita dijajah secara resmi dan kemudian "dijajah" oleh

suatu sistem kapitalisme internasional yang kita tidak mampu

menghindarinya. Bahkan kita tidak mampu memengertikannya. Rasa

kebersamaan dan aksi-aksi kebersamaan sesuai dengan kondisi lingkungan

perlu diprakarsai agar dapat menimbulkan rasa kebersamaan dalam

kepekaan sosial itu. Di sini diperlukan sikap tawakkal penuh clengan ide­

icle cerclik, bijak, tapi sederhana clan clapat clilaksanakan dalam bentuk

kebersamaan, seperti selamatan, gotong royong beribaclah, dan berbagai

macam kegiatan sosial lainnya yang mampu menimbulkan soliclaritas clan

rasa ukhuwah untuk menclorong kine~ja prestatif clan produktif atas dasar

iman yang bcnar.

c ). Rasa Memiliki

Yaitu aclanya rasa memiliki dan perhatian yang besar terhaclap maJu

mundurnya BMT dari para pencliri, pengurus, pengelola dan seluruh

anggota. Rasa memiliki itu hanya mungkin tumbuh dan berkembang kalau

BMT itu menunjuldrnn prestasi-prestasi yang bermanfaat bagi masyarakat

banyak clan membela kepentingan masyarakat banyak. Disamping itu

diperlukan kegiatan-kegiatan sesuai traclisi dan konclisi lingkungan

setempat untuk secara bertahap menuju kepada rasa pemilikan yang lebih

kuat terhadap BMT.

Page 45: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

34

d). Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Syariah

No.

1.

2.

3.

4.

5.

Yaitu memberlakukan aturan-aturan dalam operasi BMT sesuai dengan

kaidah syar 'iyyah (al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW).

Penilaian aspek kinerja keuangan meliputi 5 (lima) indikator berisi

8 ( delapan) komponen (rasio) keuangan, yang dapat dilihat pada Tabel I.

Tabel 1

Ringkasan Indikator dan Komponen

Kinerja Keuangan BMT

INDIKATOR KOMPONEN

Struktur Permodalan l.Rasio Total Modal terhadap Simpanan Sukarela BMT (TotMod/SimSuka) -

Aktiva Produktif 2. Rasio Total Pembiayaan Bermasalah (Pembiayaan Bermasalah) terhadap Total Pembiayaan yang diberikan

(YaMas/TotYa) 3. Rasio Cadangan Penghapusan Pembiayaan

terhadap Pembiayaan Bermasalah (CadPusYa/YaMas}

Likuiditas 4. Rasio Total Pembiayaan terhadap Dana yang diterima dari anggota (TotYa/DaMa)

Efisiensi J

5. Rasio Biaya operasional terhadap Pendapatan Operasional (BiaOp/PatOp)

6. Rasio Nilai Inventaris terhadap Total Modal (lnven/TotMod)

Rentabilitas 7. Rasio Laba Bersih terhadap Total Asset/harta (Laba/TotTa)

8. Rasio Laba Bersih terhadap Total Modal (Laba/TotMocl)

Page 46: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

35

I. Struktur Pemodalan

Yaitu jumlah modal tertentu secara aman dan seimbang yang harus dimiliki BMT

dibandingkan dengan dana yang harus siap untuk tiba-tiba dikeluarkan apabila

ada penarikan dana yang akan ditarik segera. Dengan kata lain, makin besar porsi

modal sendiri dibandingkan dengan simpanan pihak ketiga/anggota yang dapat

ditarik segera (simpanan sulrnrela) akan lebih baik struktur permodalannya, begitu

pula sebaliknya. Makin besar jumlah modal BMT dibandingkan dengan jumlah

simpanan sukarela maka tingkat keamanan dana anggota semakin terjamin, dilihat

dari sisi permoclalan BMT situasi itu dimiliki clalam kondisi sehat.

Penilaian Struktur Permodalan

RASIO (TotMod/SimSuka) NIL AI

<5% I

6 %- 15 % 2

16 %-25 % 3

>25 % 4

2. Kualitas Aktiva Produktif

Yaitu kualitas kekayaan BMT yang dapat menghasilkan pendapatan/bagi basil

dihubungkan dengan pembiayaan bermasalah. Dalam menilai Aktiva Produktif ini

Pembiayaan Bermasalah dapat dianalisis melalui dua cara : I) terhadap total

pembiayaan yang diberikan, clan 2) tersedianya dana penghapusan pembiayaan

terhadap pembiayaan bermasalah.

Page 47: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

36

Pertarna, makin kecil pernbiayaan bennasalah terhadap total pernbiayaan

yang diberikan berarti makin baik kualitas kekayaan produktif BMT dalarn

rnenghasilkan pendapatan. Kedua, makin besar dana cadangan penghapusan

pembiayaan yang dapat diakumulasikan dari keuntungan/pendapatan dari

masa ke masa terhadap pembiayaan bermasalah maka pembiayaan

bermasalah makin mudah dapat diatasi, kekayaan aktiva produktif BMT

akan semakin baik.

Yang dimaksud dengan pembiayaan bermasalah (YaMas) ialah pembiayaan

yang telah tertunggak Gumlah rupiah menunggak dari anggota perninjam),

rnelampaui masa akad perjanjian pengembaliannya sesuai dengan jenis

pembiayaan.

Penilaian Kualitas Aktiva Produktif Pertama

RASIO (YaMas/TotYa) NIL AI

< 10 % I

6 %- 10 % 2

3 %-5 % 3

>3% 4

Page 48: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

37

Penilaian Kualitas Aktiva Produktif Kedua

-RASIO (CadPusYaNaMas) NILA I

0 %-25 % 1

26 %- 50 % 2

57 %- 75 % 3

76%-100% 4

3. Likuiditas

Yaitu kemampuan BMT dalam menyediakan dana lancar setiap diperlukan untuk

mengantisipasi penarikan tabungan sukarela/jangka pendek anggota.

BMT dinilai sehat bila memiliki dana dalam jumlah yang aman, tidak terlalu kecil

sehingga tidak mencukupi kalau ada yang menarik dana, dan tidak juga terlalu

besar sehingga mubazir karena tidak terputarkan dalam pembiayaan usaha-usaha

pengusaha kecil.

Penilaian Likuiditas

RASIO (TotYa/DaMa) NILAI

<71%dan>94% 1

71 - 74 % dan 91 - 94 % 2

75-80 %dan86-90% 3

81 - 85 % 4

--

Page 49: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

38

4. Efisiensi

Yaitu kemampuan BMT dalam mengendalikan pengeluaran biaya operasional,

sehingga semakin kecil pengeluaran dana operasional terhadap pendapatan

operasional, dan semakin kecil nilai inventaris terhadap besarnya jurnlah modal

BMT sernakin baiklah efisiensi BMT. Dengan dernikian rnakin sehatlah BMT.

BMT dinilai efisien bila dapat rnenekan pengeluaran operasional.

Penilaian Efisiensi Pertama

RASIO (BiaOp/PatOp) NILA.I

>90% I

76 %- 90 % 2

60 %-75 % 3

<60% 4

Penilaian Efisiensi Kedua

RASIO (Inven/Totmod) NIL AI

>50% 1

41%-50% 2

31 %-40% " .)

<30% 4

5. Rentabilitas

Yaitu menunjukkan kernarnpuan BMT dalam menghasilkan

keuntungan/pendapatan. Kemarnpuan tersebut bisa ditunjuk oleh dua cara :

Pertama, rnakin besar perbandingan laba bersih terhaclap semua asset/kekayaan

Page 50: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

39

BMT berarti prestasi BMT makin baik; kedua, makin besar perbandingan laba

bersih terhadap jumlah semua modal BMT juga rncnunjukkan keberhasilan

BMT memperoleh pendapatan. Yang dimaksud dengan Asset adalah Total

Harta (TotTa) semua jumlah kekayaan yang dimiliki BMT, yang bisa

diperhatikan pada Laporan Neraca BMT yang bersangkutan.

Penilaian Rentabilitas Pertama

RASIO (Laba/TotTa) NI LAI

>3% 4

2%-3 % 3

1 %-1,9% 2

> 1 % I

Penilaian Rentabilitas Kedua

RASIO (Laba/TotMod) NILAI

>5% 1

5 %- 15 % 2

16%-25% 3

>25 % 4

Mendapatkan Skor Kinerja Keuangan BMT

Skor Kine1ja tiap Komponen = Nilai Rasio tiap Komponen X Bobot

Komponen yang bersangkutan

Page 51: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

40

Tabel 2

Pcmbobotan Indilrntor dan Komponcn dari Kincrja Kcuangan

BMT

NO INDIKATOR KOMPONEN BO BOT TOTAL 1%) 1%)

1. Struktur Rasia Modal terhadap 20 25 Permoclalan Simpanan Sukarela

(TotMocl/SimSuka) 2. Aktiva Procluktif a. Rasio 25 35

(pem biayaan pembiayaan bermasalah Bermasalah) terhadap total

pembiayaan diberikan (YaMas/TotYa)

b. Rasia cadangan 5 penghapusan pembiayaan terhadap pembiayaan bermasalah (CadPus Ya/Y aMas)

3. Likuiditas Rasia pembiayaan terhadap 20 15 dana diterima (TotYa/DaMa)

4. Efisiensi a. Rasio biaya 5 JO operasional terhadap pendapatan operasional (BiaOp/PatOp)

b. Rasia inventaris 5 terhadap Total modal (lnv/TotMocl)

5. Rentabilitas a. Rasia laba terhadap 13 15 asset/total hatia (Laba/TotTa)

b. Rasio laba terhadap 7 total modal ILaba/TotMocl)

Total Skor = Predikat Kesehatan Kine1ja Keuangan BMT

Page 52: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

41

Tabel 3

Tingkat Kesehatan Kinerja Keuangan BMT

~ SKOR PREDIKAT

3,50-4,00 SEHAT 2,5 - 3,49 CUKUPSEHAT 1,50 - 2,49 KURANGSEHAT

I < 1,50 TIDAKSEHAT

Adapun indikator-indikator keberhasilan suatu BMT adalah sebagai

berikut :20

a. Memiliki kinerja keuangan yang baik, dalam ha] ini BMT memiliki kemampuan

dalam melakukan penataan, pengaturan, pembagian, dan penempatan dana (uang)

dengan baik, teliti, cerdik, dan benar. Sehingga keberlangsungan lancarnya arus

dana di dalam mengelola kegiatan simpan pinjam BMT dan terns meningkatkan

keuntungan baik untukjangka pendek maupun untukjangka panjang.

b. Memiliki kelembagaan dan manajemen yang baik, dalam ha! ini BMT memiliki

kesiapan dalam melakukan operasinya dilihat dari sisi kelengkapan aturan-aturan

dan mekanisme organisasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan

pengawasan yang baik, SDM yang berkualitas, permodalan yang mencnkupi, dan

memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

c. Adanya rasa memiliki dan perhatian yang besar terhadap maju mundurnya BMT

dari para pendiri, pengurus, pengelola dan seluruh anggota.

20 Ibid., h. 3-5

Page 53: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

42

d. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BMT semakin besar.

Dan indikator-indikator kegagalan suatu BMT adalah sebagai berikut :

a. SOM (pengelola) kurang memiliki pengetahuan ataupun keterampilan dalam

mengelola BMT terutama dalam perguliran pembiayaan.

b. Banyaknya pembiayaan yang tak tertagih (kredit mace!).

c. Kurangnya rasa memiliki (peduli) pengurus BMT terhadap BMT.21

d. Tidak adanya kepercayaan dari masyarakat.

e. Pengelola yang tidak amanah dan professional.

f. Kesulitan modal.

g. Memiliki manajemen yang tidak baik22

21 ibid., h. i 22 Zaenal A, "'Meni/ai Tingkat Kesehatan BMT dari Aspek Manajemen '".

Page 54: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

BAB III

GAMBARAN UMUM BEBERAPA BMT MAS.HD JAKARTA

A. Profil BMT Masjid Al-Azhar

1. Nama

2. Alamat

3. Visi

4. Misi 1

: BMT Masjid Al-Azhar

: Kompleks Masjid Al-Azhar JI. Mujair No. 24 Rawa

Bambu Pasar Minggu Jakarta Selatatan Telp : 7802650

Fax: 78844740

: Visi KS-BMT Masjid Al-Azhar adalah Sebagai suatu

lembaga atau koperasi jasa keuangan yang berlandaskan

Syariah dalam upaya meningkatkan kuantitas maupun

kualitas kehidupan sosial ekonomi ummat secara umum,

khususnya masyarakat disekitar BMT

: a. Membangun konsep Islam dalam masyarakat luas.

b. Menciptakan potensi masyarakat (SDM) yang

berkualitas dan berakhlaq mulia, agar professional

dalam berusaha, sehingga meningkatkan asset usahanya

semakin berkembang.

c. Memberikan kesadaran kepada aghniya untuk

mengeluarkan ZIS.

5. Tanggal Pendirian: 26 Agustus 1995

6. Produk-Produk : a. Produk Simpanan

(Amanah, Pendidikan,

Tabungan Khusus).

b. Produk pembiayaan :

1 Profil BMT Masjid Al-Azhar, September, Jakarta, 2007

Simpanan Mudharabah

Hari Raya Walimah, Haji,

Pembiayaan Murabahah,

Page 55: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

44

Mudharabah, Qardhul Hasan, Muqayyadah, Ijarah

7. Riwayat Singkat BMT:

Baitul Maal Wattamwil Masjid Al-azhar didirikan pada tahun 1995

oleh beberapa tokoh masyarakat yaitu Bapak Ali Muiz, Bapak Aziz

Luthfi, clan Bapak Arifin clengan nama BMT Masjicl Al-Azhar clan bentuk

legalitas aclalah KSM (Kelompok Swaclaya Masyarakat) clibawah binaan

PINBUK - ICMI clan BMI (Proyek PHBK-BI) clengan Sertifikat Operasi

No. 090030065/PINBUK/II/99, sejak tanggal 14 September 1999 berubah

menjacli ber-Badan Hukum Koperasi Syariah

No.357/BH/KDK.9.4/IX/1999.Latar belakang berdirinya BMT Masjid Al-

Azhar adalah clilatar belakangi oleh para pengurus masjicl yang mengelola

pangaj ian arisan, dan dana tabungan. Mereka berpikir daripacla uang

tersebut clisimpan clirumah saja clan tidak clapat menghasilkan sesuatu atau

tidak memberikan manfaat kepacla orang lain, akhirnya para pengurus

masjid berpikir bagaimana untuk mengoptimalkan dana arisan dan

tabungan pengajian ini, maka mereka berniat untuk menclirikan BMT

dalam upaya penitipan/penyimpanan untuk clikelola secara produktif clan

profitable clalam bcintuk tabungan (simpanan) maupun bagi masyarakat

yang membutuhkan modal kerja atau investasi guna mengembangkan

usahanya dalam bentuk pembiayaan clengan skema bagi hasil, jual beli clan

Qardhul Hasan. Setelah persiapan clan perencanaan yang matang clan ilmu

yang clidapat telah mencukupi untuk menclirikan BMT, maka didirikanlah

Page 56: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

45

BMT Masjid Al-Azhar dengan mengalokasikan dana arisan dan tabungan

penganjian sebagai setoran pertama nasabah yang berasal dari kalangan

ibu-ibu pengajian masjid Al-Azhar.

8. Struktur Organisasi BMT Masjid Al-Azhar

PEN GURUS

KETUA

SEKRETARIS

ANGGOTA

PENGAWAS

KE TUA

ANGGOTA

PEN GELO LA

MANAGER

: I-I. Moh. Ali Moe'is

I-I.A. Supiansuri, S.Sos

I-I.A. Hasan

DR. H. Mas'ud Saiful Alam

I. H. Djumhana

2. H. Towilun

Syamsul Bahri, SE

B. Profil BMT At-Taqwa2

1. Nama : BMT At-Taqwa

2. Alamat

3. Visi

: JI. Sakti IV no.8 Komplek Pajak Kemanggisan Jakmia Baral.

Sebagai suatu lembaga atau koperasi jasa keuangan yang

berlandaskan Syariah dalam upaya meningkatkan kuantitas

maupun kualitas kehidupan sosial ekonomi ummat secara

umum, khususnya masyarakat disekitar BMT.

2 Profile BMT At-Taqwa 2006

Page 57: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

4. Misi

46

: a. Menjadikan BMT sebagai lembaga atau jasa keuangan yang

dapat bersaing dalam ha!:

1 ). Sehat diukur dari segi jasa keuangan syariah

2). Profitable, usaha yang menguntungkim

3). Memiliki jaringan kerja dengan kapasitas usaha yang lebih

luas

4). Tempat yang potensial bagi pengembangan sumber daya

insani bagi karyawannya.

b. Menjadikan BMT At-Taqwa Sebagai Pilar

Ekonomi Ummat, Yang meliputi:

I). BMT At-Taqwa sebagai bagian dari syiar Islam dalam

bidang ekonomi

2). Memberikan keuntungan yang wajar bagi pihak-pihak

yang memiliki akses langsung maupun tidak langsung pada

BMT

3). Mengusahakan pertumbuhan BMT seoptimal mungkin

4). Memberikan kontribusi positif bagi tm1mat Islam

5. Tanggal Pendirian: Agustus 1994

6. Produk-Produk : a. Produk Pembiayaan: Mudharabah, Murabahah,

Musyarokah, Qardhul Hasan

b. Produk Simpanan : Simpanan Mudharabah, Simpanan At­

Taqwa, Simpanan Be1jangka Iman

7. Riwayat Singkat BMT At-Taqwa

Baitul maal Wattamwil At-Taqwa didirikan pada tahun 1994 oleh

beberapa Pengurus Yayasan Taqwa Bhakti dengan nama BMT At-Taqwa dan

berbadan hokum resm1 pada tanggal I Desember 2004, dengan

No.Kep.386/BH/MENEG.I/XII/2004. BMT At-Taqwa lahir sebagai solusi dari

Page 58: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

47

pembagian dana Zakat khususnya masyarakat di seldtar masjid At-Taqwa, dalam

upaya penitipan/penyimpanan untuk dikelola secara produktif dan profitable

dalam bcntuk tabungan (simpanan) maupun bagi masyarakat yang membutuhkan

modal kerja atau investasi guna mengembangkan usahanya dalam bentuk

pembiayaan dengan skema bagi hasil, jual beli dan Qardhul Hasan.

BMT At-Taqwa sejak awal berdirinya, clan berdasarkan hasil rapat

Yayasan Taqwa Bhakti, JOO% modal BMT At-Taqwa adalah milik Masjid At­

Taqwa (Yayasan Taqwa Bhakti).

8. Struktur Organisasi BMT At-Taqwa

Dewan Pengawas Keuangan :

Drs. I-I. Imran I-Iasyim

Ketua

Drs. I-IM. Ridwan

Anggota

Drs. I-I. Maryanto

Anggota

Drs. I-I. Rusli Achmad

Anggota Aktif

J>cmbina Manajcmc11 :

!wan Ridwan, SE

Ketua

Donny M. Iskandar, SE

Anggota

Ir. Anton Fahleie

Anggota

Dewan Pengawas Syariah

Drs. I-I. Djamaluddin G.

Ketua

Drs. I-I. Ishak Ismail

Anggota

Dewan Manajcr

Abdul haris I-I.

General Manajer

Azhar Ahmad

Aianajer Pemasaran

Page 59: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

48

Aries Kartono

Auditor Internal

C. Profil BMT At-Taqwa Mandiri

I. Nama

2. Alamat

3. Visi

4. Misi 3

: BMT At-Taqwa Mandiri

: JI. Daksinapati Raya No.I Rawamangun Jakarta Timur

13220. Telp. (021) 9243021, 4702586

: Visi BMT At-Taqwa Mandiri adalah Sebagai suatu

lembaga atau koperasi jasa keuangan yang berlandaskan

Syariah dalam upaya meningkatkan ekonomi ummat

: a. Memaksimalkan nilai tanggung jawab sosial yang

sesuai dengan syariat Islam dan Ridho allah SWT

b. Menciptakan dan menyediakan layanan yang sebaik­

baiknya sesuai dengan peraturan pemerintah dan

tuntunan syariah

c. Pembinaan terhadap usaha kecil dan menengah agar

lebih maju dan berkembang

5. Tanggal Pendirian: 30 Maret 2001

6. Produk-Produk : a. Produk Simpanan Simpanan (Mudharabah

Pendidikan, Hari Raya, Walimah, Be1jangka)

b. Produk pembiayaan :

Mudharabah, Qardhul

Ijarah, Musyarakah

7. Riwayat Singkat BMT:

Pembiayaan Murabahah,

Hasan, Bai' Bitsaman Ajil,

BMT At-Taqwa Mandiri berdiri pada tanggal 30 Maret 2001 di bawah

naungan Yayasan At-Taqwa dan binaan PINBUK yaitu sebuah LPSM yang

dibentuk oleh BMI, MUI dan ICMI. Bekerjasama dengan BAZIS DKI

3 Brosur J;!MT At-Taqwa Mandiri

Page 60: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

49

Jakarta, LSM dan lembaga-lembaga social lainnya. Berbadan Hukum

Koperasi Tanggal: 20 April 2001 No :21/BH/KDK.9/JT/IV/2001.

8. Struktur Organisasi BMT At-Taqwa Mandiri

Ketua

Sekretaris

Benclahara

: Gatot Sukoco, Spd

: Peny Indahati

: Evi Aryani

D. Profil BMT Karsa Cendikia

I. Nama

2. Alamat

3. Visi

4. Misi 4

: BMT Karsa Cenclikia

: JI. Ibnu Khalclun 1 No. 22 A komplek IAIN Ciputat

: Visi BMT Karsa Cenclikia meningkatkan kualitas ibaclah

anggota BMT KC sehingga berperan sebagai wakil­

pengabcli Allah memakmurkan kehiclupan anggota pacla

khususnya, clan ummat manusia pada umumnya.

Membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian

pengusaha kecil dan menciptakan struktur masyarakat

madani yang aclil berkemakmuran berlanclaskan syariah

dan riclha Allah SWT.

5. Tanggal Penclirian : 7 Juli 1996

6. Prociuk-Prociuk : a. Prociuk Simpanan Simpanan (Amanah,

Muclharabah Penclidikan, Bari Raya, Walimah,

Be1jangka)

b. Prociuk pembiayaan : Pembiayaan Murabahah,

Mudharabah, Qarclhul Hasan, Bai' Bitsaman Ajil,

Musyarakah

4 Profil BMT Karsa Cendilda

Page 61: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

50

7. Riwayat Singkat BMT:

BMT Karsa Ccnclikia (BMT KC) adalah unit usaha simpan pinjam

dcngan pola Bagi Hasil yang bertujuan untuk membantu menungkatkan usaha

sector riel di kalangan pengusaha kecil Ciputat clan sekitarnya, clibentuk oleh

pengurus ICMI Orsat Ciputat clan beroperasi clikantor secretariat ICMI di jl.

Ibnu Khalclun I No. 22 A Komplek IAIN Ciputat. BMT KC clibentuk

berclasarkan surat keputusan pengurus ICMI Orsat ciputat No.

I 01 A/I CMI/Orsat. C/IV /1996 tentang pembentukan Panitia Persia pan

Penclirian BMT Karsa Cenclikia (PPP-BMT KC) pacla tanggal 4 Mei 1996,

lalu clitetapkanlah tahun penclirian oleh pengurus clan pcngelola yakni pacla

tanggal 7 Juli 1996 dengan investor yang terkumpul sebanyak 28 orang clan

modal penyertaan Rp. 3.870.000 satu tahun kemudian diperoleh Sertifikat

Operasi Semcntara clari PINBUK dengan No. 1014014/PINBUK/XII/96, yang

berlaku sampai dengan April 1997, serta Sertifikat Operasi pacla tahun

berikutnya dengan No. 1014014/PINBUKNI/97, yang berlaku sampai 1 Juni

1998.

8. Struktur Organisasi BMT Karsa Cendikia

Dewan Penasehat Syariah : Prof. DR. H. M. Ardani

DR. H. Amin Suma, SH

H. Ahmad Sukarja

Komisaris : H. Hilman Indra

Pen gurus : Ketua : DR. Ir. H. Murasa Sarlcaniputra

Page 62: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

51

Sekretaris : Euis Amalia, SAg

Pengelola : Ketua : Ir. I-Iery Santoso

Pengelola : Kamarusdiana, Sag

Sopian, Sag

Nur Rakhmawati I-Iarini, Amd

Ahmad Mashuri, SAg

Page 63: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

BAB IV

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN dan

KEGAGALAN BMT MASJID JAKARTA

A. Analisis Tingkat Keberhasilan dan Kegagalan BMT

Berikut akan dibahas tentang tingkat keberhasilan BMT dengan

menggunakan penilaian tingkat kesehatan BMT pada dua BMT masjid Jakarta

yang penulis jadikan objek penelitian yaitu BMT Masjid Al-Azhar, dan BMT At-

Taqwa.

Tabel 4

Rasio Keuangan BMT Masjid Al-Azlrnr 2005 chrn 2006 1

----ASP EK RASIO

Standar 2005 2006 CAR 8,00% 14,7% 14,6 % BDR Max 10 % 19,3 % 13,0 % Kecukupan PP AP 100,00 % 28,7 % 20,5 % LDR 80-85 % 77,3 % 71,7% -BO/PO 70 sd 80 % 43,3 % 45,3 % Aktiva Tetap/Modal max 30% 37,I % 24,4%

ROA 3,00% 2;8% 3,6% ROE Min 35 % 23,4% 31,7 %

' Poltlc BMT Masjid Al-Azhar, 2007

Page 64: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

90 80 ;

70

60

Grafik 1

Graflk Raslo Kcuangan BMT Masjld Al-Azhar Tatum 2.005 dan 2006

17,J IU

10 JG

-= o~

"'

Asp ck

:111ahun2005 Dtahun2006

53

Jl,7

iJ o'"

"'

Tabel 4 dan grafik I diatas memperlihatkan informasi tentang ras10

keuangan BMT Masjid Al-Azhar. Tabel dan grafik tersebut menunjukkan bahwa

CAR pada tahun 2005 sebesar 14,7 % dan mengalami penurunan pada tahun 2006

sebesar 14,6 %. BDR pada tahun 2005 sebesar 19,3 % dan pada tahun 2006

mengalami penurunan sebesar 13,0 %. Kecukupan PPAP pada tahun 2005 sebesar

28.7 % dan mengalami penurunan pada tahun 2006 sebesar 20,5 %. LDR pada tahun

2005 sebesar 77,33 % dan pada tahun 2006 sebesar 71,7%. BO/PO pada tahun 2005

sebesar 43,3 % dan pada tahun 2006 sebesar 45,3 %. Aktiva Tetap/Modal pada tahun

2005 sebesar 37,1 % dan pada tahun 2006 sebesar 24,4 %. ROA pada tahun 2005

sebesar 2,8 % dan meningkat pada tahun 2006 menjadi sebesar 3,6 %. ROE pada

tahun 2005 sebesar 23,4 % dan pada tahun 2006 sebesar 31,7 %.

Page 65: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

54

Tabel 5

Prediksi Tingkat Kesehatan Kincrja Keuangan BMT Masjid

Al-Azhar Tahun 2006

NO. KOMPONEN RASIO NILAI BO BOT SKOR O/o

1. Struktur Permodalan 14,6 % 2 20 0,40 (CAR)

2. Kualitas Aktiva Produktif -BDR 13,0% " 25 0,75 ~

- Keculrnpan PP AP 20,5 % I 5 0,05 3. Likuiditas (LDR) 71,7 % 2 20 0,40 4. Efisiensi

-BO/PO 45,3 % 4 5 0,20 - Aktiva Tetap/Modal 24,4% 4 5 0,20

5. Rentabilitas -ROA 3,6 % 3 13 0,39 -ROE 31,7 % 4 7 0,28 ------

JUMLAHSKOR 2,67 --

Tabel 5 diatas memberikan informasi tentang prediksi tingkat kesehatan

kinerja keuangan BMT Masjid Al-Azhar tahun 2006. Tabel tersebut memperlihatkan

bahwa jumlah skor tingkat kesehatan kinerja keuangan BMT Masjid Al-Azhar

sebesar 2,67. Skor 2,67 tersebut menunjukkan predikat BMT Masjid Al-Azhar adalah

Cukup Sehat, dengan berpedomankan pada Tabel 3 pada bab II.

Page 66: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

55

Tabel 6

Rasio Keuangan BMT At-Taqwa 2005 dan 20062

ASP EK RASIO Standar 2005 2006

CAR 8,00 % 5,44% 6,61 % BDR Max 10% 4,93 % 6,98 % Kecukupan PP AP 100,00 % 100,60 % 49,66 % LDR 80-85 % 83,10 % 71,13 % BO/PO 70 sd 80 % 86,17 % 88,27 % Aktiva Tetap/Modal max 30 % 37,43 % 76,57 %

ROA 3,00 % 2,53 % 2,13 % ROE Min 35 % 45,13 % 45,31 %

Grafik2

Grafik Rasio Keuangan BMT At~Taqwa Tahun 2005 dan 2006

110 100,6

100 66~?.27 90 . 83,1

76,57 80 ,13 70 60 . ,66 454§,31

lit1ahun 2005 -i ,!

50 ; Clahun2000

40 ; 37,4

~ 30 20

5.J.i.61 4.9~,98 10 2,5'!, 13 0 lillCl ""'° ~

OM ''" KECUl\UPAN ''" 80PO MODAL 90A ROE

""" Aspek

Tabel 6 dan grafik 2 diatas memperlihatkan informasi tentang ras10

keuangan BMT At-Taqwa. Tabel dan grafik tersebut menunjukkan bahwa CAR pada

tahun 2005 sebesar 5,44 % dan mengalami peningkatan pada tahun 2006 sebesar 6,61

2 Pofi\e BMT At-Taqwa 2006

Page 67: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

56

%. BDR pada tahun 2005 sebesar 4,93 % dan pada tahun 2006 mengalami

peningkatan sebesar 6,98 %. Kecukupan PPAP pada tahun 2005 sebesar 100,60 %

dan mengalami penurunan pada tahun 2006 sebesar 49,66 %. LDR pada tahun 2005

sebesar 83,10 % dan pada tahun 2006 sebesar 71,13%. BO/PO pada tahun 2005

sebesar 86, l 7 % dan pada tahun 2006 sebesar 88,27 %. Aktiva Tetap/Modal pada

tahun 2005 sebesar 37,43 % dan pada tahun 2006 sebesar 76,57 %. ROA pada tahun

2005 sebesar 2,53 % dan menurun pada tahun 2006 menjadi sebesar 2,13 %. ROE

pada tahun 2005 sebesar 54,13 % dan pada tahun 2006 sebesar 45,31 %.

Tabel 7

Prediksi Tingkat Kesehatan Kinerja Keuangan BMT At-Taqwa

Tahun 2006

NO. KOMPONEN RASIO NILAI BO BOT SKOR %

1. Struktur Permodalan 6,61 % 2 20 0,40 (CAR)

2. Kualitas Aktiva Produktif -BDR 6,98 % 2 25 0,50 - Kecukunan PP AP 49,66 % 2 5 0,10

3. Likuiditas (LDR) 71,13 % 2 20 0,40 4. Efisiensi

-BO/PO 88,27 % 2 5 0,10 - Aktiva Tetan/Modal 76,57 % I 5 0,50

5. Rentabilitas -ROA 2,13 % " 13 0,39 J

-ROE 45,31 % 4 7 0,28 JUMLAHSKOR 2,67

Page 68: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

57

Tabel 7 diatas memberikan informasi tentang prediksi tingkat kesehatan

kinerja keuangan BMT At-Tagwa tahun 2006. Tabel tersebut memperlihatkan

bahwa jumlah skor tingkat kesehatan kine1ja keuangan BMT At-Tagwa sebesar

2,67. Skor 2,67 tersebut menunjukkan predikat BMT At-Tagwa adalah Cukup

Sehat, clengan berpeclomankan pada Tabel 3 pada bab II.

Selanjutnya akan dibahas tingkat kegagalan BMT At-Tagwa Mandiri dan

BMT Karsa Cenclikia clalam menjalankan usahanya yang tcrlihat dalnm label dan

grafik berikut ini.

Tabel 8

Perolehan Laba BMT At-Tagwa Mandiri dalam Menjalankan Usahanya

Tahun 2005 dan 20063

Aspck 2005 2006

LABA 5.386.560.00 970.589.77

Tabel 8 diatas memberikan informasi bahwa perolehan laba BMT At­

Tagwa Mandiri pada tahun 2005 sebesar 5.386.560.00 dan mengalami penurunan

yang sangat signifikan pacla tahun 2006 sebesar 970.589.77.

3 Neraca Keuangan BMT At-Taqwa Mandiri 2006

Page 69: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

Tabel 9

Perolehan Laba BMT Karsa Cendikia dalam Menjalankan Usahanya4

ASP EK

-ROI

ROE

ROA

0

~ -0,5 fl w ~ ~ -1

-1,5

Tahun I Tahun II

- 0,37 % -1.37 %

-0,24 % -1,13 %

-0,05 % -0,23 %

"-

Grafik3

Grafik Perolehan Laba BMT Karsa Cendikia

-1,37 -1,28

Tahun

Tahun III

-0,87 %

-1,28 %

-0,81 %

lllROI

lllROE

DROA

58

Tabel 9 dan Grafik 3 diatas menunjukkan bahwa perolehan ROI BMT

Karsa Cendikia pada tahun I sebesar -0,37 %, tahun II sebesar -1,37 % dan tahun Ill

sebesar -0,87 %. Perolehan ROE pada tahun I sebesar -0,24 %, tahun II sebesar -1, 13

% dan tahun Ill sebesar - l ,28 %. Perolehan ROA pada tahun I sebesar -0,05 %, tahun

II sebesar -0,23 %, dan tahun III sebesar -0,81 %.

" Laporan Keuangan BMT Karsa Cendikia

Page 70: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

59

B. Faktor-Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan BMT

Dari data yang ada di PINBUK PUSAT, sampai dengan Juni 2006 saat ini

jurnlah BMT yang ada di seluruh lndoneisa sudah mencapai 3.200 BMT di

Indonesia. Ini menunjukkan peningkatan dari 3.000 BMT per Desember 2005

lalu.5 Dari BMT yang telah tumbuh dan berkembang ternyata ada juga yang

tumbang, gaga!, rugi dan kemudian mati, tidak be1jalan lagi. Namun ada juga

BMT yang berhasil menjalankan usahnya sampai saat ini, tentunya keberhasilan

dan kegagalan suatu BMT ditunjang oleh beberapa faktor-faktor yang

111e111 pen garuhi n ya.

I. Faktor-Faktor Penyebab Keberhasilan BMT

Indikator-indikator keberhasilan BMT adalah sebagai berikut :6

a. Memiliki kine1ja keuangan yang baik, dalam ha! ini BMT memiliki

kemampuan dalam melakukan penataan, pengaturan, pembagian, dan

penempatan dana (uang) dengan baik, teliti, cerdik, dan benar. Sehingga

keberlangsungan lancarnya arus dana di dalam mengelola kegiatan simpan

pinjam BMT dan terns meningkatkan keuntungan baik untuk jangka

pendek maupun untukjangka panjang.

b. Memiliki kelembagaan dan manajemen yang baik, dalam ha! ini BMT

memiliki kesiapan dalam melakukan operasinya dilihat dari sisi

kelengkapan aturan-aturan dan mekanisme organisasi dalam perencanaan,

5 Aslichan Burhan, "EMT Harus Saling Menguatkan", artikel diakses pada 28 Oktober 2007 dari http://www. icm i.or.id/2007110

6 M. Amin Aziz, Pedoman Peni/aian Tingkat Kesehatan EMT, (Jakarta, PINBUK), h. 3-5

Page 71: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

60

pelaksanaan, pembinaan dan pengawasan yang baik, SDM yang

berkualitas, permodalan yang mencukupi, dan memiliki sarana dan

prasarana yang memadai.

c. Adanya rasa memiliki dan perhatian yang besar terhadap maju mundurnya

BMT dari para pendiri, pengurus, pengelola dan seluruh anggota.

d. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BMT semakin besar.

Berdasarkan indikator-indikator keberhasilan BMT yang telah dijelaskan

diatas, berikut faktor-faktor penyebab keberhasilan BMT yang akan penulis

bahas dengan kasus bisnis pada BMT Masjid Al-Azhar clan BMT At-Taqwa.

Merujuk pada penilaian tingkat kesehatan BMT diatas, basil penilaian

tingkat kesehatan BMT pada kedua BMT ini yaitu BMT Masjid Al-Azhar clan

BMT At-Taqwa, keduanya mendapatkan skor sebesar 2,67, angka ini

menunjukan bahwa predikat kedua BMT ini adalah Cukup Sehat, dengan

kata lain kedua BMT ini telah berhasil menjalankan usahanya dengan baik,

clan faktor-faktor penyebab keberhasilannya adalah sebagai berikut :

1). Kine1j a Keuangan yang Baik

Dari data dilapangan, peneliti melihat bahwa kine1ja keuangan BMT At­

Taqwa dan BMT Masjid Al-Azhar sudah baik, ha! ini terbukti dengan

kemampuan BMT dalam melakukan penataan, pengaturan, pembagian,

clan penempatan dana (uang) dengan baik, teliti, cerdik, clan benar, dan

menghasilkan laba yang terus meningkat dari tahun ketahun. Seperti BMT

Page 72: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

61

At-Taqwa labanya pada tahun 2004 sebesar 67.390.000 dan meningkat

pada tahun 2005 menjadi sebesar 93.110.000. Dan pada BMT Masjid Al­

Azhar labanya pada tahun 2004 sebesar 31.034.602 dan meningkat pada

tahun 2005 sebesar 74.349.809.

2). Kelembagaan dan Manajemen yang Baik

Dari data lapangan, peneliti menemukan teknis usaha Kedua BMT ini

yaitu BMT Masjid Al-Azhar dan BMT At-Taqwa merupakan kegiatan

yang terorganisir yaitu adanya para pengelola yang tersusun dari suatu

struktur organisasi dan tugas-tugas terinci dalam susunan tugas dan

wewenang Uob discription). Oleh karena itu secara teknis kedua BMT ini

terlihat proporsional dan tidak menyimpang dari visi, misi serta tujuan

awal kcdua BMT itu sencliri. Aclanya Dewan Pcngawas Syariah yang

selalu mengawasi kinerja pengelola BMT dalam me11jalankan usahanya.

Kedua BMT ini juga memiliki modal yang besar, sehingga pengelola

BMT ticlak merasa khawatir jika terjadi rush yang dilakukan para nasabah

secara tiba-tiba. Kedua BMT ini juga telah memiliki kantor sendiri untuk

melakukan aktivitas usahanya, juga dilengkapi sislem komputerisasi

clalam megoperasionalkan usahanya.

3 ). Tingkat Kepercayaan Masyarakat

Dari data lapangan peneliti menemukan bahwa tingkat kepercayaan

masyarakat terhadap kedua BMT ini semakin meningkat, ha! ini terbukti

Page 73: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

62

dari hasil laporan keuangan kedua BMT ini yang menunjukkan semakin

bertambahnya jumlah nasabah kedua BMT ini. Pada BMT At-Taqwa

jumlah nasabah pada tahun 2005 sebanyak 1.953 nasabah dan mengalami

peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2006 sebanyak 3.182

nasabah. Dan pada BMT Masjid Al-Azhar jumlah nasabah pada tahun

2005 sebanyak 3.821 nasabah dan mengalami peningkatan pada tahun

2006 sebanyak 4.389 nasabah. Penambahan jumlah nasabah berpengaruh

signifikan pada meningkatnya dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun

kedua BMT ini. Bertambahnya jumlah DPK turut memberikan kontribusi

meningkatnya jumlah pembiayaan yang diberikan.

4 ). Adanya Dukungan dan Partisipasi dari Ban yak Pihak

Segala keberhasilan dan segala hasil yang telah dicapai oleh kedua BMT

ini merupakan hasil kerja keras yang dilakukan dengan maksimal, semua

itu bisa tercapai karena adanya dukungan dan partisipasi penuh dari pihak

manajemen dan pengelola (manajer dan seluruh karyawan ), pihak

pengawas dalam memonitor dan memberikan masukan selama tahtm buku

beijalan, serta dengan adanya dukungan dan partisipasi penuh dari seluruh

anggota dan unsur-unsur lainnya.

Page 74: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

63

2. Faktor-faktor Penyebab Kegagalan BMT

Walaupun acla BMT yang berhasil clalam rnenjalankan usahanya, ada juga BMT

yang gaga\ clalam menjalankan usahanya. Berikut indikator-inclikator kegagalan

BMT:

a. SDM (pengelola) kurang memiliki pengetahuan ataupun keterampilan dalam

mengelola BMT terutama clalam pergu!iran pembiayaan.

b. Banyaknya pembiayaan yang tak tertagih (kreclit macet).

c. Kurangnya rasa memiliki (peduli) pengurus BMT terhaclap BMT.7

cl. Ticlak aclanya kepercayaan clari masyarakat.

e. Pengelola yang ticlak amanah clan professional.

f. Kesulitan modal.

g. Merniliki manajemen yang tidak baik8

Kegagalan-kegagalan yang BMT At-Taqwa Mandiri clan BMT Karsa

Cenclikia alami clalam menjalankan usahanya tak luput dari faktor-faktor

penyebab kegagalannya. Berikut faktor-faktor penyebab kegagalannya :

l J. Kreclit macet

Menurut PINBUK kredit macet merupakan penyebab terbesar dari gagalnya

usaha BMT. Kreclit macet pada BMT ini disebabkan olch Tcrgusurnya pasar

dimana para peclagang dipasar ini meminjam uang pacla keclua BMT ini.

Keaclaan ini menyulitkan pengelola BMT untuk melakukan penagihan karena

7 Ibid., h. i 8 Zaenal A, STP, "Menilai Tingkat Kesehatan BMT dari Aspek Manajemen", artikel diakses

pada 12 Mei 2006 dari htt12:/lwww.trimudilah.Wordpress.com/2006/12105/bmt.

Page 75: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

64

para pedagang itu telah pergi entah kernana dan lari dari tanggung jawab,

ironinya lagi pengelola BMT tidak rnengetahui alamat tempat tinggal para

pcdagang scbcnarnya. Schingga banyak pcmbiayaan yang tak lcrlagih clan

karena perekonomian Indonesia yang tidak bagus pulalah banyak peminjam

yang tidak mampu melakukan pengembalian pembiayaan ke BMT dan

mereka lari dari tanggung jawab. Dan kemudian dibarengi dengan

pengambilan besar-besaran tabungan nasabah pcnabung (rush).

2). SDM

Kemampuan kepegawaian yang kurang ekspansif dalam masalah pembiayaan

dan jumlah SDM yang terdapat di BMT At-Taqwa Mandiri masih minim

sekali, sehingga mereka kesulitan dalam mengurusi masalah pembiayaan.

Pengetahuan dan keterampilan SDM BMT masih kurang sekali dalam

menjalankan usaha BMT.

3 ). Kesulitan Modal

Tidak adanya dana cadangan untuk mengantisipasi jika terjacli penarikan

besar-besaran yang dilakukan nasabah secara tiba-tiba dan hanya

menganclalkan clana dari nasabah penyimpan. Juga sulitnya mendapatkan

pinjaman untuk menambah modal clan mengembangkan usaha dari instansi­

instansi lain.

4). Kurangnya rasa memiliki (peduli) pengurus BMT terhaclap BMT, hal 1111

te1j adi pad a BMT Karsa Cendikia.

Page 76: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

65

5). Kurangnya pelatihan yang diberikan kepada para SDM BMT dalam

rneningkatkan kualitas pangetahuan clan keterampilan mereka c\alam

mengembangkan usaha BMT.

C. Strategi Pengembangan terhac\ap Faktor-Faktor Keberhasilan BMT

Berikut aclalah strategi yang c\ilakukan oleh BMT clalarn mengembangkan

usahanya.

l. Strategi Pengembangan yang clilakukan oleh BMT ac\alah :

a. Meningkatkan SDM pengelola BMT c\engan earn melakukan pelatihan

pelatihan c\engan menghac\irkan trainer yang ahli di bic\ang Perbankan

Syariah clari Bank Muamalat.

b. Melakukan peningkatan pengawasan terhac\ap pengelola/manajemen

secara perioclik yang berfungsi untuk memberikan masukan-masukan atau

arahan-arahan serta evaluasi kerja demi untuk me1"\iaga clan meningkatkan

kualitas manajemen clan pelayanan BMT.

c. Merapikan tata ruang !cantor.

cl. Mengac\akan kegiatan-kegiatan sosial, seperti mengaclakan khitanan

massal, memberikan santunan clan bantuan untuk para nasabah BMT yang

tergolong c\huafa (berupa c\ana penc\iclikan, bantuan perobatan clan lain­

lain), serta memberikan bantuan terhac\ap korban bencana alam.

e. Dalam rangka untuk menunjang program penghimpunan clana, manajemen

BMT terus melakukan promosi procluk-procluk BMT yaitu melalui

Page 77: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

66

partisipasi dalam event atau kegiatan dengan menjadi sponsor kegiatan

tersebut baik dalam bentuk dukungan dana maupun dalam bentuk

pembuatan atribut yang berisi pesan sponsor spancluk.

Page 78: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

A. Kesimpulan

BABY

PENUTUP

BMT merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang paling

seclerhana yang saat ini banyak muncul clan tenggelam di Indonesia. Sayangnya,

gairah munculnya begitu banyak BMT di Indonesia ticlak cliclukung oleh faktor­

faktor penclukung yang memungkinkan BMT untuk terus berkembang clan

berjalan clengan baik. Oleh karena itu suatu BMT tetap harus memenuhi kriteria­

kriteria layaknya sebuah bank syariah besar dengan beribu-beribu nasabalmya.

Salah satu alasan yang seclerhana adalah sebuah lembaga yang mengelola uang

masyarakat, tentunya harus kreclibel, clapat clipercaya oleh masyarakat. Tentunya

semua itu kita kembalikan lagi kepada BMT, apakah BMT tersebut ingin berhasil

clan terus maju mengembangkan usahanya atau tenggelam bersama dengan

kegagalan-kegagalan dalam menjalankan usahanya. Karena kegagalan atau

keberhasilan sebuah BMT berada di tangan pengelola BMT itu sendiri.

Berdasarkan uraian clalam bab sebelumnya, penulis clapat rnenyimpulkan hal­

hal berikut, cliantaranya yaitu :

1. BMT Masjicl Al-Azhar clan BMT At-Taqwa merupakan clua BMT yang

sukses saat ini. Dan faktor-faktor penyebab keberhasilannya aclalah sebagai

berikut : Dari data clilapangan, peneliti melihat bahwa kine1ja keuangan BMT

At-Taqwa clan BMT Masjicl Al-Azhar suclah baik. BMT yang tersusun clalam

Page 79: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

68

suatu struktur organisasi yang terorganisir clengan aclanya para pengelola clan

tugas-tugas terinci clalam susunan tugas clan wewenang (job discription),

SDM yang berkualitas, kecukupan modal, tingkat kepercayaan masyarakat

terhaclap keclua BMT ini semakin tinggi, aclanya clukungan clan patiisipasi clari

banyak pihak. Faktor-faktor penyebab kegagalan BMT At-Taqwa Mandiri

clan BMT karsa Cenclikia ini aclalah Masalah ekonomi yang kurang bagus,

kreclit macet, SDM, yaitu kemampuan kepegawaian yang kurang ekspansif

clalam masalah pembiayaan, kurangnya rasa memiliki (pecluli) pengelola

BMT terhaclap BMT, Kesulitan modal.

2. Untuk mengembangkan segala keberhasilan yang telah clicapai clalam

menjalankan usahanya, BMT At-Taqwa clan BMT Masjid Al-Azhar

mempunym strategi dalam rnengembangkan usahanya. Strategi yang

clilakukan kedua BMT ini dalam rnengembangkan usahanya adalah

Meningkatkan SDM pengelola BMT dengan cara rnelakukan pelatihan­

pelatihan dengan menghadirkai1 trainer yang ahli di biclang Perbat1kan Syariah

dari Bank Muamalat, melakukan peningkatan pengawasan terhadap

pengelola/manajemen secara periodik, merapikan tata ruai1g kantor,

mengadakan kegiatan-kegiatan sosial, dalam rangka untuk menunjang

program penghimpunan dana, manajemen BMT terns melakukan promosi

produk-procluk BMT yaitu melalui partisipasi dalam event atau kegiatan

Page 80: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

69

dengan menj adi sponsor kegiatan terse but baik dalam bentuk dukungan dana

maupun dalam bentuk pembuatan atribut yang berisi pesan sponsor spanduk.

B. Saran-Saran

I. Untuk meningkatkan mutu pelayanan pada BMT dengan menyediakan sumber

daya manusia yang lebih banyak dan dan lebih berkualitas.

2. Perlu diselenggarakannya pembinaan kepada SDM BMT secara formal oleh

BMT dengan mengadakan pelatihan-pelatihan mengenai Perbankan Syariah.

3. Perlu dilakukan evaluasi secara intens terhadap hasil-hasil yang dicapai kedua

BMT ini dalam menjalankan usahanya, dalam rangka memperbaiki kualitas

BMT ini.

4. BMT barns mcmiliki cara yang tcrbaik agar dapat mcngatasi masalah kredit.

macet

Demikian kcsimpulan dan saran-saran yang dapat penulis kemukakan, dengan

harapan semoga skripsi ini dapat lebih membuka cakrawala berpikir kita untuk

lebih giat melakukan bisnis/usaha Islami. Sehingga masyarakat mengerti dan

sadar bahwa syariat Islam lebih sesuai dengan hati nurani (keadilan dan

kejujuran).

Page 81: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an al-Karim

A, Djazuli, I-!, dan Yadi januari, Lembaga-Lembaga Perekonomian ummat (Sebuah Pengenlan), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2002, Cet. I

A, Perwataatmadja, karnaen, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, Depok : U saha Kami, 1996

A, Zaenal, STP, Menilai Tingkat Kesehatan EMT dari Aspek Manqjemen, http://www.trimudilah.Wordpress.com/2006/12/05/bmt.

Afzalurrahman, Muhammad Sebagai Seorang Pedagang, terjemahan Dewi Nurjulianti, Jakarta: Yayasan Swarna Bhumy, 1997 Cet.II

Ahmad, Mustaq, Etika Bisnis dalam Islam, terjemahan Samson Rahman, Jakarta : Pustaka al-kautsar,2001

Ahmad, Mustaq, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001

Arifin, Zainul, Memahami bank Syariah : Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek, Jakarta : Alvabet, 1999

Azis, M. Amin, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia, Jakarta : Penerbit Bangkit

----------------------Pedoman Penilaian Tingkat Kesehatan EMT, Jakarta PINBUK, 1997

---------------------Buku Salcu Tata Cara Pendirian EMT, Jakarta: PKES, 2006

Berita, Pembiayaan Sektor Usaha }vfikro http://www.muamalat.com,22 november 2005

Burhan, Aslichan, "EMT Harus Saling Menguatkan", http://www.icmi.or.id/2007 /I 0

BMT At-Taqwa, Profil, 2006

BMT At-Taqwa Mandiri, Brosur, 2006

dan Kecil,

Page 82: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

71

BMT Masjid Al-Azhar, Profil, 2007

Chapra, M, Umer, al-Qur 'an Menuju Sistem Maneter yang Adil, Yogyakarta : Dana Bakti Prima Y asa, 1997

De Porter, Bobbi, et. All, Quantum Bussiness: Membiasakan Bisnis Secara Etis dan Sehat, Bandung : Kaifa, 2000, Cet. IV

Dhuafa, Dompe!, BMT, http://www.dompetdhuafa.org/2007/03.

Gama!, Merza, Sedekah dalam Perspektif Pemberdayaan Ekonomi Ummat, http://www.kabarindonesia.com/2007/03.

Harahap, Sofyan Syafri, Dr, Pedaman Manajemen Masjid Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Ummat, Jakarta: Pustaka Quantum Prima, 2001

Ilmi, Makhalul, SM, Teari dan Praktek Lembaga Milera Keuangan Syariah, Y ogyakarta, UII Press, 2002

Karim, Adiwarman, Bank Islam (Analisis Fiqh dan Keuangan), Jakarta,PT Raja Grafindo Persada, 2004

Kahf, Manzer, Dr, Ekanami Islam (Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekanami Islam), Te1jemahan Machnun Husein, Y ogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1995

Mannan, M. Abdul, M . A, Ph. D., Teari dan Praktek Ekanami Islam, te1jemahan Drs. Nastangin, Yogyakaiia: Dana Bhakti Wakaf, 1993

Singarimbun, Masri, dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai, Jakarta : LP3ES, 1995

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Deslcripsi dan Jlustrasi), Yogyakarta: EKONISIA, 2003

Syahatah, Husein, DR, Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam, te1jemahan Khusnul Fatai·ib, Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2001

Tasmara, Toto, Etas Ke1ja Pribadi Muslim, Yogyakmia: DEW, 1995

Page 83: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

LAMP IRAN

Page 84: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

SI SY~~l'AH n:u19;~

BMT BAITUL MAAL WATTAMWIL

MASJID AL-AZHAR

SURAT KETERANGAN No. 001/SKT/MGR/BMT-ALZ/X/07

/ahirrohmanirrohim,

Office : Masjid Jami Al-Azhar

JI. Mujair I RI. 003/09 Rawabambu Pasar Minggu

Jakarta 12520 Telp. : 7802650

Fax.: 78844740

bertanda tangan dibawah ini Manager KS-BMT Masjid Al-Azltar Pasar Minggu Jakarta n, dengan ini menerangkan bahwa :

Perguruan Tinggi as I Jurusan

t/Tempat Tinggal

Indriyati UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Syariah dan Hukum I Perbankan Syariah 103046128264 JI. Masjid Jami Al-Fallah No.3 Rt.006/01 Kamal Kalideres Jakarta Barat 11810

melakukan Penelitian sebagai persyaratan pengajuan Skripsi di KS-BMT Masjid Al-Azltar Minggu pada tanggal 14 September 2007.

ianlah surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan .imana mestinya.

t, 24 Oktober 2007

VfT Masjid Al-Azlzar ·--·--::L.Zo..

Page 85: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

BAITUL MAAL WAT-TAMWIL AT-TAQWA JI. Sakti IV No. 8 Kompleks Pajak Kemanggisan Jakarta Baral 11480

Telp. 535-9435, 532-8243 Fax. 532-8244

SURAT KETERANGAN PENELITIAN SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawab ini Manajer Badan Pengelola BMT AT-TAQWA

menerangkan nama tersebut dibawah ini :

Nanm Mabasiswi

NIM

Fakultas/Jurusan

Semester

: Indriyati

: 103046128264

: Syariab dan Hnkum I Perbankan Syariab

: IX (Sembilan)

Telab melaknkan penelitian skripsi di BMT AT-TAQWA mulai bnlan Juli s/d

September 2007 dengan judul penelitian :

"Analisis Faktor-Faktor Penycbab Kcberhasilan dan Kegagalan BMT (Studi

Kasus Pada Bcberapa BMT Masjid Jakarta)"

Demikian surat keterangan ini kami buat untnk digunakan dengan semestinya.

• I,''

Jakarta, 24 Oktober 2007

BMT AT-TAQWA

•1 •1 .J;\ada1l1P,11ngelola

ro .. (\n7:,. ,,,t.

.. ~f\A "'·A.i;<l~iii~ns H":__~...::...+----

Mauajer

Page 86: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

.</Jai/ul c!ffaal UJ{d.Yw1uL1tl f.</Jc4t.Y7 AT.TA Q w A MA ND IR I cs;B.c1:rtm1cr <..,';,fh11hcr11gut1 GKmH1181rw1 Badan Hukum: No, 21/BH/KOK.9/JT/IV/2001 JL Oaksinapr:iti Raya No. 1 Rawamangun Jakarta Timur 13220 Telp. {021) 9243021, 4702586 E-mail : atrn [email protected]

SURAT KETERANGAN PENELITIAN SKRil'SI

Yang bertanda tangan di bawah ini Manajer Badan Pengelola BMT At-Taqwa Mandiri

n1encrangkan nama tersebut di bawah ini :

Nan1a Mahasis\.Vi ; !ndriyati

NIM ; l 03046128264

Fakultas/Jurusan : Syariah dan Hukum I Perbankan Syariah

Sen1ester : IX (sembilan)

Telah 111elakukan pcnclitian skripsi di BM1~ At-1~aqwa Mandiri pacla tanggal 5 Dcscmbcr

2007 dcngan judul pcnelitian :

"Analisis faktor-faktor Penyebab Keberhasilan uan Kegagalan BMT (Studi Kasus

Pacla Bcbcrapa BMT Masjid Jakarta)"

De1nikian surat keterangan ini ka1ni buat untuk digunakan dengan se1nestinya.

Jakarta, 5 Desember 2007

BMT At-Taqwa Mandiri

Page 87: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

NamaBMT

Narasumber

Hari dan Tanggal Wawancara

Pertanyaan :

HASIL WA WANCARA

: BMT At-Taqwa

: Abdul haris H

: Selasa, 10 Juli 2007

I. Bagaimana sosialisasi yang dilakukan pengurus BMT At-Taqwa pada awal

berdirinya, sebagai langkah untuk memperkenalkan BMT?

Jawaban : sosialisasi yang dilakukan pengnrus BMT At-Taqwa pada awal

berdirinya, sebagai langkah untuk memperkenalkan BMT adalah dengan

memanfaatkan masjid, seperti mengadakan kegiatan dengan mengundang tokoh,

ahli perbankan, RT sampai Camat untuk memperkenalkan BMT.

2. Bagaimana respon masyarakat terhadap berdirinya BMT?

Jawaban : respon masyarakat terhadap berdirinya BMT pada saat itu baik,

bahkan masyarakat menganggap BMT sebagai Bank Muamalat, namun setelah

dijelaskan, masyarakat barn tahu kalau BMT bukanlah Bank Muamalat.

3. Apa saja kesulitan atau hambatan-hambatan yang dialami BMT At-Taqwa dalam

menjalankan usaha?

Jawaban : kesulitan atau hambatan-hambatan yang clialami BMT At-Taqwa

dalam menjalankan usaha adalah :

a. Internal

Page 88: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

- Kurangnya Pemahaman SDM tentang BMT

- Modal yang terbatas

b. Eksternal

- Pola pilcir masyarakat yang masih konvensional

4. Dan bagaimana solusi yang dilakukan pengelola BMT dalam menangani segala

kesulitan atau hambatan dalam menjalankan usaha?

Jawaban : solusi yang dilakukan BMT dalam menangani segala kesulitan atau

hambatan dalam menj alankan usalia adalah dengan mengadakan pelatihan­

pelatihan mengenai BMT bagi SDM BMT, dan memberi pengarahan kepada

masyaralcat tentang apa itu BMT dan manfaat apa saj a yang bis a didapat dari

BMT.

5. Hal apa saja yang dilakukan pengelola BMT dalam mengembangkan BMT?

J awaban : langkah yang dilalcnkan pengelola BMT dalam mengembangkan

usahanya adalah :

a. Internal

- Meningkatkan SDM pengelola BMT dengan cara melakukan pelatihan­

pelatihan dengan menghadirkan trainer yang ahli di bidang Perbankan

Syariah dari Bank Muamalat.

b. Eksternal

Mengadakan kegiatan-kegiatan sosial, salah satunya adalah khitanan

mass al.

Page 89: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

HASIL WA WANCARA

NamaBMT : BMT Masjid Al-Azhar

Narasumber : Syamsul Bahri

Hari dau Tanggal Wawancara : Jum'at, 14 September 2007

Pertanyaan :

1. Bagaimana sosialisasi yaug dilakukan pengurus BMT Masjid Al-Azhar pada awal

berdirinya, sebagai langkah untuk memperkenalkan BMT?

Jawaban : sosialisasi yaug dilakukan pengurus BMT Masjid Al-Azhar pada awal

berdirinya, sebagai langkah untuk memperkenalkan BMT adalah dari jamaah

masjid, kemudian melakukau sosialisasi ke warga sekitar, melalui spanduk-

spanduk, Alim Ulama dari masjid ke masjid.

2. Bagaimaua respon masyarakat terhadap berdirinya BMT?

Jawaban : respon masyarakat terhadap berdirinya BMT pada saat itu baik,

mereka mendukung sepenulmya pendirian BMT ini.

3. Apa saja kesulitau atau hambatan-harnbatau yang dialami BMT Masjid Al-Azhar

dalam menjalankan usaha?

Jawaban : kesulitan atau harnbatau-hambatan yang dialami BMT Masjid Al-

Azhar dalarn menjalankan usaha adalah kesulitaimya dari modal, karena tidak ada

link dari BMT lain, dan tingkat pemaharnan masyarakat tentang Ekonomi Islam

masih rendah sekali.

Page 90: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

4. Dan bagaimana solusi yang dilakukan pengelola BMT dalam menangani segala

kesulitan atau hambatan dalam menjalankan usaha?

Jawaban : solusi yang dilakukan BMT dalam menangani sc:gala kesulitan atau

hambatan dalam menjalankan usaha adalah dengan mengandalkan dana dari para

anggota BMT.

5. Hal apa saja yang dilakukan pengelola BMT dalam mengembangkan BMT?

Jawaban : langkah yang dilakukan pengelola BMT dalam mengembangkan

usahanya adalah :

a. Merapikan tata ruang kantor

b. Merapikan IT

c. Meng- up grade SDM

Page 91: 221'2/11c1 Is - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24360/1/INDRIY... · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN clan KEGAGALAN BMT

NamaBMT

Narasumber

Hari dan Tanggal Wawancara

Pertanyaan :

HASIL WA WANCARA

: BMT At-Taqwa Mandiri

: Gatot Sukoco

: Rabu, 5 Desember 2007

!. Bagaimana sosialisasi yang dilakukan pengurus BMT At-Taqwa Mandiri pada

awal berdirinya, sebagai langkah untuk memperkenalkan BMT?

Jawaban : sosialisasi yang dilakukan pengurus BMT At-Taqwa Mandiri pada

awal berdirinya, sebagai langkah untuk memperkenalkan BMT adalah dengan

memanfaatkan masjid.

2. Bagaimana respon masyarakat terhadap berdirinya BMT?

J awaban : respon masyarakat terhadap berdirinya BMT pacla saat itu baik

3. Apa saja kesulitan atau hambatan-hambatan yang clialami BMT At-Taqwa Mandiri

dalam menjalankan usaha?

Jawaban : kesulitan atau hambatan-hambatan yang dialami BMT At-Taqwa

Mandiri dalam menjalankan usaha aclalah kekurangan modal, sosialisasi program,

penyadaran masyarakat lingkungan, SDM.