12
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman teknologi yang ada telah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Di segala bidang terjadi peningkatan dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Tidak terkecuali di bidang elektronika, berbagai hal telah ditemukan dalam bidang ini, mulai dari penemuan elektron yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronis hingga ke rangkaian rumit seperti TV, radio, komputer, dan lain sebagainya. Namun dalam ragkaian yang dikategorikan sebagai rangkaian arus kuat tersebut, terdapat rangkaian sederhana sebagai penyusunnya. Untuk memahami jenis-jenis rangkaian tersebut maka perlulah mata kuliah elektronika, dimana kali ini kami akan memberikan penjelasan mengenai rangkaian encoder dan decoder. Encoder dan decoder sangat erat hubungannya dengan rangkaian digital, karena rangkaian ini bekerja dengan kondisi 0 atau 1, dimana encoder berfungsi merubah kode suatu bilangan digital menjadi bilangan digital lain sedangkan decoder mempunyai fungsi kebalikan dari encoder yaitu untuk mengembalikan kode yang telah diubah menjadi kode asalnya. 1.2. Tujuan Adapun tujuan ditulisnya makalah ini mengenai multiplekser dan demultiplekser adalah: a. Mengerti fungsi dari encoder dan decoder b. Memahami proses kerja encoder dan decoder c. Mengetahui jenis-jenis encoder dan decoder 1.3. Rumusan Masalah Berikut rumusan yang dibawa dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : a. Apa yang dimaksud dengan encoder dan decoder b. Bagaimana proses kerja encoder dan decoder c. Apa sajakah jenis-jenis encoder dan decoder

225250313 Makalah Encoder Decoder

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Encoder dan Decoder

Citation preview

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Seiring dengan perkembangan zaman teknologi yang ada telah mencapai kemajuan yang

    sangat pesat. Di segala bidang terjadi peningkatan dalam pemenuhan kebutuhan hidup

    manusia. Tidak terkecuali di bidang elektronika, berbagai hal telah ditemukan dalam bidang

    ini, mulai dari penemuan elektron yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronis hingga ke

    rangkaian rumit seperti TV, radio, komputer, dan lain sebagainya. Namun dalam ragkaian

    yang dikategorikan sebagai rangkaian arus kuat tersebut, terdapat rangkaian sederhana

    sebagai penyusunnya. Untuk memahami jenis-jenis rangkaian tersebut maka perlulah mata

    kuliah elektronika, dimana kali ini kami akan memberikan penjelasan mengenai rangkaian

    encoder dan decoder.

    Encoder dan decoder sangat erat hubungannya dengan rangkaian digital, karena

    rangkaian ini bekerja dengan kondisi 0 atau 1, dimana encoder berfungsi merubah kode suatu

    bilangan digital menjadi bilangan digital lain sedangkan decoder mempunyai fungsi

    kebalikan dari encoder yaitu untuk mengembalikan kode yang telah diubah menjadi kode

    asalnya.

    1.2. Tujuan

    Adapun tujuan ditulisnya makalah ini mengenai multiplekser dan demultiplekser adalah:

    a. Mengerti fungsi dari encoder dan decoder

    b. Memahami proses kerja encoder dan decoder

    c. Mengetahui jenis-jenis encoder dan decoder

    1.3. Rumusan Masalah

    Berikut rumusan yang dibawa dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

    a. Apa yang dimaksud dengan encoder dan decoder

    b. Bagaimana proses kerja encoder dan decoder

    c. Apa sajakah jenis-jenis encoder dan decoder

  • BAB II

    DASAR TEORI

    2.1 Encoder

    Encoder adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengkodekan data input menjadi data

    bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian

    kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki

    output sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input

    yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah

    Encoder seperti Desimal to BCD Encoder yang berarti rangkaian digital yang berfungsi

    untuk mengkodekan line input dengan jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan

    biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau 8 line to 3 line Encoder yang berarti

    rangkaian Encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).

    Gambar 1. Digital Encoder

    Encoder dalam contoh ini adalah encoder desimal ke BCD (Binary Coded Decimal) yaitu

    rangkaian encoder dengan input 9 line dan output 4 bit data BCD. Dalam mendesain suatu

    encoder kita harus mengetahui tujuan atau spesifikasi encoder yang diinginkan yaitu dengan :

    a. Membuat tabel kenenaran dari encoder yang ingin dibuat.

    b. Membuat persamaan logika encoder yang diinginkan pada tabel kebenaran

    menggunakan K-Map.

    c. Mengimplemenstasikan persamaan logika encoder dalam bentuk rangkaian gerbang

    logika digital.

    Dalam mendesain rangkaian encoder desimal ke BCD langkah pertama adalah

    menentukan tabel kebenaran encoder kemudian membuat persamaan logika kemudian

    mengimplementasikan dalam gerbang logika digital seperti berikut.

  • Tabel 1. Tabel kebenaran encoder Desimal (10 Line) ke BCD

    Berdasarkan table kebenaran di atas, maka didapat persamaan logika output encoder

    Desimal (10 Line) ke BCD sebagaimana berikut.

    Y3 = X8 + X9

    Y2 = X4 + X5 + X6 + X7

    Y1 = X2 + X3 + X6 + X7

    Y0 = X1 + X3 + X5 + X7 + X9

    Maka, dari persamaan tersebut akan dapat disusun rangkaian seperti gambar di bawah ini.

    Gambar 2. Rangkaian Implementasi Encoder Desimal (10 line) ke BCD Sesuai Tabel

    Kebenaran

  • Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari tabel kebenaran diatas dan

    persamaan logika encoder Desimal ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian

    karena alasan efisiensi komponen, hal ini karena apabil input X0 ditekan maka tidak akan

    mengubah nilai output yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas

    hanya akan bekerja dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini

    karena rangkaian encoder diatas bukan didesain sebagai priority encoder.

    Sebuah priority encoder adalah rangkaian encoder yang mempunyai fungsi prioritas.

    Operasi dari rangkaian priority encoder yaitu jika ada dua lebih input bernilai I pada saat

    yang sama, maka input yang mempunyai prioritas tertinggi yanga akan diambil.

    2.2 Decoder

    Decoder adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mengkonversikan kode yang

    kurang dikenal manusia kedalam kode yang lebih dikenal manusia.

    Contoh :

    2.2.1 Binary Decoding

    Binary decoding berfungsi untuk mengkonversi sebuah n-bit code ke dalam sebuah output

    yang aktif (High/Low). Rangkaiannya dapat dibentuk menggunakan AND atau OR gate.

    Jumlah masukan (input) lebih kecil dari jumlah keluaran (output). Jika inputnya berjumlah n

    maka outputannya berjumlah 2n. Hanya satu output yang aktif (high/low) dari banyak input

    yang diberikan.

  • a. 1 to 2 Binary Decoder

    b. 2 to 4 Binary Decoder

    Dari tabel kebenaran 2 to 4 diperoleh persamaan : 2-variable minterm (X'Y', X'Y, XY', XY)

  • c. 3 to 8 binary decoder

    Rangkaian penghasil output 3 (active HIGH) untuk input 0 1 1

  • 2.2.2 Decoder Biner ke Octal

    Pada decoder dari biner ke oktal ini terdapat tiga input yaitu A, B dan C yang mewakili suatu

    bilangan biner tiga bit dan delapan output yang yaitu D0 sampai dengan D7 yang mewakili angka

    oktal dari 0 sampai dengan

    Dalam hal ini unsur informasinya adalah delapan angka oktal. Sandi untuk informasi diskrit

    ini terdiri dari bilangan biner yang diwakili oleh tiga bit. Kerja dekorder ini dapat lebih jelas tampak

    dari hubungan input dan output yang ditunjukan pada tabel kebenaran dibawah ini. Tampak bahwa

    variabel outputnya itu hanya dapat mempunyai sebuah logika 1 untuk setiap kombinasi inputnya.

    Saluran output yang nilainya sama dengan 1 mewakili angka oktal yang setara dengan bilangan biner

    pada saluran inputnya

    .

  • BAB III

    CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

    3.1 Contoh Soal Encoder

    Buat rangkaian 8-to-3 binary encoder

    Penyelesaian :

    Diagram Blok

    Rangkaian 8-to-3 encoder

  • 3.2 Contoh Soal Decoder

    Rancang rangkaian untuk mengubah kode biner 2 bit menjadi desimal, jika diinginkan

    output active low !

    Penyelesaian :

    Decoder binary to decimal

    Persamaan output decoder :

    Y0 = BA + BA + BA = B + A

    Y1 = BA + BA + BA = A + B

    Y2 = BA + BA + BA = B + A

    Y3 = BA + BA + BA = B + A

    Input Output

    B A Y3 Y2 Y1 Y0

    0 0 1 1 1 0

    0 1 1 1 0 1

    1 0 1 0 1 1

    1 1 0 1 1 1

  • Rancangan decoder :

  • BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah tentang multiplekser dan demultiplekser

    ini adalah :

    a. Encoder adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengkodekan data input menjadi data

    bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian

    kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan

    memiliki output sedikit dalam format bilangan biner

    b. Decoder adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mengkonversikan kode yang

    kurang dikenal manusia kedalam kode yang lebih dikenal manusia.

    4.2 Saran

    Adapun saran yang diperlukan dalam pengembangan makalah ini adalah agar mahasiswa

    lebih mengenal lebih dalam fungsi serta kegunaan dari encoder dan decoder dalam kehidupan

    sehari-hari serta dapat mengaplikasikannya.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Tocchi, Ronald. 2007. Digital Systems Principles and Applications. New York : Pearson

    Prentice Hall

    Anonim. 2012. Digital Encoder. http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/digital-

    encoder/ (diakses tanggal 16 Mei 2014)

    Komarudin, Muhammad. 2013. http://mkomarudin29.files.wordpress.com/2013/03/bab-vi-

    decoder-encoder.doc. (diakses tanggal 16 Mei 2014)

    EEPIS-ITS. 2012. http://lecturer.eepis-its.edu/ ~prima/ elektronika% 20digital/

    elektronika_digital1/bahan_ajar/Bab8a_Decod%20Encod.pdf. (diakses tanggal 16 Mei

    2014)