42
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN 4.1. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR Permasalahan pembangunan daerah merupakan perkiraan kesenjangan antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan, serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi. Permasalahan Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur diidentifikasi berdasarkan interaksi dan dinamika perkembangan berbagai sektor yang terjadi baik pada skala lokal kabupaten, regional maupun global dalam 5 (lima) tahun terakhir. Perumusan permasalahan ini penting untuk mendefinisikan visi dan misi pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur untuk selanjutnya dijabarkan menjadi tujuan dan sasaran pembangunan dan dituangkan dalam berbagai program dan kegiatan sebagai jawaban atas permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Secara ilustratif, pola hubungan antara permasalahan wilayah, isu strategis, visi dan misi hingga program dan kegiatan dapat dilihat dalam Gambar berikut ; RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 Masalah dan Tantangan Program dan Kegiatan BAB IV - 1

2–3 · Web viewPotensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak

  • Upload
    buiphuc

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

4.1. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

Permasalahan pembangunan daerah merupakan perkiraan kesenjangan antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan, serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi. Permasalahan Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur diidentifikasi berdasarkan interaksi dan dinamika perkembangan berbagai sektor yang terjadi baik pada skala lokal kabupaten, regional maupun global dalam 5 (lima) tahun terakhir. Perumusan permasalahan ini penting untuk mendefinisikan visi dan misi pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur untuk selanjutnya dijabarkan menjadi tujuan dan sasaran pembangunan dan dituangkan dalam berbagai program dan kegiatan sebagai jawaban atas permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Secara ilustratif, pola hubungan antara permasalahan wilayah, isu strategis, visi dan misi hingga program dan kegiatan dapat dilihat dalam Gambar berikut ;

Gambar 4.1

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021

Masalah dan Tantangan

Program dan Kegiatan

Isu StrategisTujuan dan

Sasaran

VISI DAN MISI

BAB IV - 1

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Hubungan Antara Permasalahan Wilayah, Isu Strategis, Visi dan Misi Hingga Program dan Kegiatan

Permasalahan pembangunan daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur diidentifikasi melalui kajian data dan informasi pembangunan daerah khususnya data strategis pembangunan. Berikut penjabaran permasalahan pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur berdasarkan gambaran umum kondisi pembangunan daerah di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur:4.1.1. INFRASTRUKTUR DASAR WILAYAH

Ruang lingkup infrastruktur meliputi pengelolaan jalan, jembatan, air bersih, sanitasi, perumahan dan permukiman, sarana prasarana pemerintahan dan umum serta pengelolaan irigasi dan sungai. Peningkatan kualitas dan kapasitas jalan dan jembatan terus diupayakan untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas dan perkembangan perekonomian daerah. Penanganan air bersih dan sanitasi untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Pembangunan sarana pemerintahan sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sedangkan fasilitas umum diupayakan untuk memberikan ruang publik yang lebih nyaman dan manusiawi. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana irigasi terus diupayakan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian. Sebagai daerah penyangga air bagi daerah di bawahnya Dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur di bidang infrastruktur, permasalahan yang dihadapi adalah:1. Tingkat kerusakan jalan dan jembatan kabupaten lebih cepat

dibanding laju pembangunan jalan. Jalan Kabupaten yang dalam kondisi baik kurang dari 40% dari total seluruh jalan kabupaten. Di samping itu juga kondisi jalan provinsi yang melintasi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur kondisinya tidak memungkinkan lagi kapasitasnya terutama lebar jalan yang masih kurang, Kelebihan tonase angkutan barang mempercepat kerusakan jalan dan jembatan. Kendaraan yang melewati jalan adalah kendaraan pengangkut hasil pertanian dan perkebunan dengan mobilitas yang cukup tinggi mempercepat laju kerusakan jalan berikut disajikan tabel profil jalan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur :

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 2

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Tabel 4.1Panjang Jalan Menurut Pemerintahan Yang Berwenang di

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

Jenis Jalan Panjang Jalan (Km)Jalan Negara 21,31Jalan Provinsi 206,72Jalan Kabupaten 932,57

Sumber: Ogan Komering Ulu Timur Dalam Angka Tahun 2018, BPS

Tabel 4.2Panjang Jalan (Km) Menurut Jenis Permukaan

di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

Jenis Jalan 2013 2014 2015 2016 2017Diaspal/Cor Beton 337,82 356,7

9362,79 392,0

4362,9

Kerikil 574,03 575,78

569,68 540,53

569,68

Tanah 20,72 0 0 0 0Jumlah 932,57 932,5

7932,57 932,5

7932,5

7Sumber: Ogan Komering Ulu Timur Dalam Angka Tahun 2018, BPS

Tabel 4.3Panjang Jalan (Km) Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

Jenis Jalan 2013 2014 2015 2016 2017Baik 291,1 286,98 310,2

6320,73 303,43

Sedang 498,66

464,92 489,98

496,25 273,59

Rusak 142,81

180,67 132,33

115,60 217,43

Rusak Berat 0 0 0 0 138,12Jumlah 932,5

7932,57 932,5

7932,57 932,57

Sumber: Ogan Komering Ulu Timur Dalam Angka Tahun 2018, BPS

Tabel 4.4

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 3

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Persentase (%) Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

Jenis Jalan 2013 2014 2015 2016 2017Baik 32 31 33 34 33Sedang 53 50 53 53 29Rusak 15 19 14 12 23Rusak Berat 0 0 0 0 15Jumlah 100 100 100 100 100

Sumber: Ogan Komering Ulu Timur Dalam Angka Tahun 2018, BPS

Gambar 4.2 Grafik Persentase Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan

di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

4.1.2. PENYELENGGARAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) MASIH BELUM OPTIMAL

Kecenderungan praktik pemerintahan dewasa ini menunjukkan kuatnya semangat untuk menjalankan pemerintahan yang baik (Good Governance). Kecenderungan ini didorong oleh semakin derasnya tuntutan demokrasi, transparansi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (termasuk hak memperoleh informasi yang benar). Praktik pemerintahan yang baik mensyaratkan bahwa pengelolaan dan keputusan manajemen publik harus dilakukan secara terbuka dengan ruang partisipasi sebesar-besarnya bagi masyarakat. Konsekuensi dari transparansi pemerintahan adalah terjaminnya akses

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 4

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

masyarakat dalam berpartisipasi, terutama dalam proses pengambilan keputusan.

Dalam proses transparansi, masyarakat memiliki hak untuk memperoleh informasi yang menyangkut kepentingan publik. Kesadaran ini akan mengubah cara pandang manajemen publik pada masa mendatang. Masyarakat tidak lagi pasif menunggu informasi dari pemerintah atau dinas-dinas. Mereka berhak mengetahui segala sesuatu yang menyangkut keputusan dan kepentingan publik.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.101 tahun 2000, pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum, dan dapat diterima seluruh masyarakat. Rumusan permasalahan yang berhubungan dengan Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance) Masih Belum Optimal dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5Rumusan Permasalahan: Penyelenggaraan Tata Kelola

Pemerintahan yang Baik (Good Governance) Masih Belum Optimal

Permasalahan Akar Masalah

Belum optimalnya penyelenggaraan pelayanan publik

Belum optimalnya penyusunan dan penerapan Standar Pelayanan Publik (SPP), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional dan ProsedurBelum optimalnya sarana prasarana pelayanan publik sesuai standarBelum optimalnya penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publikBelum optimalnya budaya kerja aparatur

Belum optimalnya penyelenggaraan pemerintah daerah

Belum optimalnya Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)Belum optimalnya sistem manajemen sdm aparaturBelum optimalnya kinerja dan ketatalaksanaan OPDBelum optimalnya pengelolaan pendapatan, keuangan dan aset daerahBelum optimalnya tindak lanjut hasil

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 5

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

pemeriksaan pengelolaan keuangan dan aset daerahBelum optimalnya integrasi sistem perencanaan, penganggaran, pengendalian dan pengelolaan keuangan dan aset daerahBelum optimalnya akuntabilitas kinerja Pemerintah DaerahBelum optimalnya tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan

4.1.3. KRIMINALITASPengertian kriminalitas adalah segala bentuk perbuatan atau

tindakan yang dilakukan oleh seseorang/beberapa sekaligus, yang mana perbuatan tersebut melanggar hukum pidana.

BEGAL menjadi topik paling hangat dalam lingkup gangguan kamtibmas di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Nyaris setiap hari terjadi pembegalan motor di berbagai desa. Dalam terminologi hukum Indonesia tidak ada istilah begal. Dalam KUHP jenis kejahatan diklasifikasikan sebagai pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatan (curat). Begal motor masuk dalam klasifikasi curas. Hanya saja, istilah begal yang berasal dari bahasa daerah tertentu menjadi lebih populer sebagai sebutan bagi perampas motor.

Fenomena begal sesungguhnya tidak bisa dipandang dari sisi keamanan saja. Berbagai analisis menyebutkan, kejahatan lahir dari banyak sebab. Persoalan ekonomi, sosial, pendidikan, dan gaya hidup kerap berkorelasi dengan munculnya kriminalitas.

Begal tidak hanya persoalan kamtibmas, melainkan juga masalah sosial. Pemerintah dan seluruh komponen bangsa ikut bertanggung jawab. Pendidikan di dalam rumah, adalah yang paling penting untuk membentuk karaktek anak di samping pendidikan di sekolah. Rumusan permasalahan kriminalitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6Rumusan Permasalahan : Kriminalitas

Permasalahan Akar Masalah

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 6

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Masih tingginya gangguan ketenteraman dan ketertiban masyarakat

Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga ketertiban dan ketentramanMasih adanya ancaman dan gangguan, kerawanan sosial politik terhadap masyarakatTidak proporsionanya jumlah aparat kepolisian dengan jumlah penduduk

4.1.4. KETIMPANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI ANTAR WILAYAHKabupaten Ogan Komering Ulu Timur terdiri dari 20 kecamatan,

dibelah oleh Sungai Komering sepanjang 170 km yang merupakan salah satu dari sembilan sungai besar di Provinsi Sumatera Selatan. Ketimpangan yang dimaksud adalah wilayah kecamatan dan desa di sekitar pesisir Sungai Komering banyak yang masih dikategorikan tertinggal dibandingkan dengan wilayah Kecamatan Martapura yang merupakan ibukota kabupaten dan Wilayah di sekitar Kecamatan Belitang yang merupakan pusat ekonomi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Fasilitas di kawasan pesisir sungai komering seperti Ketersediaan infrastruktur, ketersediaan fasilitas kesehatan dan pendidikan juga terjadi ketimpangan dibanding di wilayah di sekitar Belitang. Sebagian besar penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur bekerja di sektor pertanian, wilayah pertanian yang luas dan di dukung oleh irigasi yang baik tersebar di wilayah sekitar kecamatan Belitang tetapi tidak halnya di wilayah di sekitar pesisir komering.

4.1.5. TURUNNYA HARGA KOMODITI PERKEBUNAN (KARET)

Harga getah karet di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur kembali Mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir ini. Penurunan harga getah karet tersebut bukan hanya terjadi pada getah karet bulanan, namun karet mingguan juga mengalami penurunan. Berdasarkan data yang dirilis Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Selatan, harga karet ditingkat petani saat ini

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 7

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

berkisar Rp. 4.000-5.000 per/kilo. Sementara itu, untuk harga karet diatas kapal bongkar muat, harga karet sekitar, Rp. 18.000, dan pada saat petani menjual karet kepada tengkulak, mendapatkan potongan.

Karet merupakan komoditas perkebunan terbesar di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, jika harga karet terus merosot dikhawatirkan menjadi penghamabat tumbuhnya perekonomian dan penyumbang angak kemiskinan.

4.2. ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH

Pernyataan isu-isu strategis memberikan gambaran tentang hal-hal yang menjadi fokus dan prioritas penanganan oleh pemerintah karena pengaruhnya yang besar, luas, dan signifikan terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada pembangunan masa mendatang. Isu-isu strategis merupakan isu-isu yang jika diprioritaskan antisipasi dan penanganannya maka peluang tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan lima tahun mendatang akan lebih besar dan lebih pasti. Namun jika isu-isu strategis ini tidak ditangani dengan serius, maka hal yang sebaliknya akan terjadi yakni tujuan dan sasaran menjadi sulit tercapai. Suatu isu strategis dirumuskan melalui identifikasi berbagai isu internasional, nasional, dan regional. Berdasarkan identifikasi dari berbagai isu tersebut dapat ditentukan isu strategis yang akan ditangani dalam lima tahun ke depan.

4.2.1. ISU INTERNASIONAL

Isu strategis internasional merupakan suatu kondisi yang dialami secara global oleh seluruh negara di dunia dimana isu tersebut merupakan prioritas utama setiap negara dalam penyusunan rumusan kebijakan di negaranya masing-masing. Isu strategis internasional sebagian besar mengusung perihal degradasi kualitas lingkungan hidup hingga ancaman menipisnya sumber daya tak terbaharui yang merupakan bahan bakar untuk energi. Salah satu yang mmenjadi perhatian Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yaitu pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/MDGs).

1. SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 8

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Indonesia menjadi salah satu negara yang menandatangani sebuah isu strategis internasional yakni Millenium Development Goals (MDGs). Komitmen bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan MDGs mencerminkan upaya untuk menyejahterakan rakyat sekaligus menyumbangkan dukungan terhadap kesejahteraan masyarakat internasional. Millenium Development Goals (MDGs) memiliki konsep jelas dan indikator pencapaian terukur dalam komitmen memerangi kemiskinan, kelaparan, penyakit, buta huruf, degradasi kualitas lingkungan hidup dan diskriminasi terhadap perempuan. Target pencapaian MDGs tersebut diharapkan tercapai pada tahun 2015 sebagai bagian dari kesepakatan bersama menuju pembangunan global.

Tahun 2015 telah dilewati dan tentu saja evaluasi berbagai capaian MDGs sudah mencapai puncaknya. Capaian bangsa Indonesia pada target MDGs cukup beragam dimana terdapat 13 indikator sudah memenuhi target yang diharapkan sebelum tahun 2015 berakhir, sedangkan 36 indikator diperkirakan akan tercapai pada tahun 2015. Selain itu, terdapat 14 indikator MDGs yang masih memerlukan kerja keras dan kerja cerdas untuk mencapai target sesuai kesepakatan internasional.

Program MDGs yang berakhir pada tahun 2015 ini, diteruskan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang disahkan di Sidang Umum PBB akhir September di New York, Amerika Serikat. SDGs tidak terpisah dari MDGs dan merupakan penyempurnaan dari MDGs. Bentuk penyempurnaan dilakukan melalui sejumlah pendekatan yang dipandang perlu dengan tetap melibatkan peran aktif warga dunia bagi terciptanya kepentingan global yang lebih luas. Tahun 2016 merupakan tahun pertama implementasi agenda pembangunan dunia Post-2015 (SDGs). Sidang Umum PBB pada 4 Desember 2014 telah menyetujui platform agenda pembangunan dunia Post-2015 berdasar pada hasil Open Working Group (OWG) on Sustainable Development Goals yang akan menjadi target dan tujuan pembangunan dunia sampai 2030. Rumusan SDG terdiri dari 17 tujuan dan 169 target dimana pencapaian lebih terukur untuk menciptakan masyarakat dunia 2030 jauh lebih baik dari saat ini. Ke-17 tujuan SDGs tersebut adalah sebagai berikut :

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 9

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

1. Menghapus segala bentuk kemiskinan dimana pun berada; 2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan

peningkatan gizi, dan mencanangkan pertanian berkelanjutan; 3. Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan

kesejahteraan penduduk di segala usia; 4. Menjamin kualitas pendidikan yang adil dan inklusif serta

meningkatkan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua; 5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua

perempuan dan anak perempuan;6. Memastikan ketersediaan dan pengelolaan yang berkelanjutan

dari air dan sanitasi untuk semua; 7. Memastikan seluruh penduduk mendapat akses untuk energi

yang terjangkau, dapat diandalkan, dan berkelanjutan; 8. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan

berkelanjutan, lapangan kerja yang penuh dan produktif, dan pekerjaan yang layak untuk semua secara berkelanjutan;

9. Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi inklusif berkelanjutan, dan inovasi asuh;

10. Mengurangi ketimpangan di dalam dan antar negara-negara; 11. Membuat pemukiman kota dan pemukiman manusia yang

inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan; 12. Pastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan; 13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim

dan dampaknya; 14. Pelestarian dan pemanfaatan samudera, laut dan sumber daya

kelautan berkelanjutan dalam rangka pembangunan berkelanjutan;

15. Melindungi, memulihkan dan mempromosikan pemanfaatan ekosistem darat, lestari mengelola hutan, memerangi penggusuran, dan menghentikan dan membalikkan degradasi lahan dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati;

16. Meningkatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua, dan membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan; serta

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 10

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

17. Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

Target pembangunan universal yang tertuang dalam SDGs membutuhkan dukungan dari semua elemen masyarakat dunia, termasuk dari pemerintahan, Lembaga Swadaya Masyarakat, swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat. Di setiap negara, tidak hanya negara miskin dan berkembang tetapi juga negara maju, rumusan SDGs merupakan sumber penting untuk menyelaraskan strategi dan kebijakan demi membuat kehidupan di muka bumi menjadi lebih baik. Di Indonesia khususnya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, rumusan SDGs dan target pencapaian dapat menjadi salah satu rujukan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional maupun daerah.

4.2.2. ISU NASIONAL1. Telaahan RPJPN Tahun 2005-2025

Isu-isu secara nasional yang memiliki potensi besar untuk mempengaruhi arah pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur pada masa mendatang adalah kebijakan dari pemerintah pusat. Dokumen perencanaan tingkat nasional merupakan salah satu sumber kebijakan yang memiliki kepastian tinggi dan dalam amanat peraturan perundangan harus diikuti karena penyusunan RPJMD harus berpedoman pada RPJMN. Mengingat periodesasi RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur mengikuti periode RPJMD III, maka arah kebijakan RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur menyelaraskan dengan periode RPJMN III (2015-2019) yang mengacu pada RPJPN tahap ketiga (2015-2019).

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 11

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Gambar 4.3Fokus Kebijakan Setiap Tahapan dalam RPJPN 2005-2025

Arah kebijakan untuk RPJMN tahap III ditekankan pada pembangunan daya saing industri nasional untuk meningkatkan nilai tambah SDA, pembangunan kualitas SDM untuk meningkatkan produktivitas, dan penguasaan IPTEK untuk melahirkan inovasi. Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM tahap III, RPJM tahap III ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.

Kualitas sumber daya manusia terus mengalami perubahan positif yang ditandai oleh meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan; meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat; meningkatnya kesetaraan gender; meningkatnya tumbuh kembang optimal serta kesejahteraan dan perlindungan anak; tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang; serta mantapnya budaya dan karakter bangsa.

Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan semakin efektif dan efisien yang dicerminkan oleh terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang, dan lestari; terus membaiknya

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 12

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam yang diimbangi dengan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup; meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan hidup; serta semakin mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang di seluruh wilayah Indonesia.

Daya saing perekonomian Indonesia semakin kuat dan kompetitif dengan semakin terpadunya industri manufaktur dengan pertanian, kelautan, dan sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan; terpenuhinya ketersediaan infrastruktur yang didukung oleh mantapnya kerja sama pemerintah dan dunia usaha; makin selarasnya pembangunan pendidikan, industri, ilmu pengetahuan dan teknologi; serta terlaksananya penataan kelembagaan ekonomi untuk mendorong peningkatan efisiensi, produktivitas, penguasaan, dan penerapan teknologi oleh masyarakat dalam kegiatan perekonomian.

Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang ditandai oleh berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi; terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien sesuai kebutuhan sehingga elektrifikasi rumah tangga dan elektrifikasi perdesaan dapat tercapai; mulai dimanfaatkannya tenaga nuklir untuk pembangkit listrik dengan mempertimbangkan faktor keselamatan secara ketat; terselenggaranya pelayanan pos dan telematika yang efisien dan modern guna terciptanya masyarakat informasi Indonesia; terwujudnya konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air dan pengembangan sumber daya air; serta terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Wilayah perdesaan merupakan titik vital pembangunan masyarakat ekonomi lemah. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur perdesaan harus terus dikembangkan terutama untuk mendukung pembangunan pertanian. Selain itu, pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi sarana prasarana pendukung kehidupan bagi seluruh masyarakat harus terus ditingkatkan dengan didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang, berkelanjutan, efisien, dan akuntabel. Diharapkan, dengan terpenuhinya kondisi tersebut semakin mendorong terwujudnya kabupaten/kota tanpa permukiman kumuh.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 13

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Berdasarkan telaahan RPJPN tahap III (2015-2019), maka pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur harus selaras dengan arahan RPJPN tahap III dengan menyesuaikan karakteristik lokal seperti: a. Semakin terpadunya industri manufaktur dengan pertanian,

perkebunan, dan sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan untuk mendukung daya saing perekonomian Indonesia yang semakin kuat dan kompetitif.

b. Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang semakin mantap dicerminkan oleh terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang, dan lestari;

2. Telaahan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2015-2019

Dalam merumuskan dan merealisasikan berbagai komitmen Presiden dan Wakil Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpilih pada periode ini, serta berdasarkan kajian maupun analisis mengenai permasalahan dan isu strategis nasional yang menjadi prioritas untuk ditangani dalam lima tahun ke depan, termasuk dalam penyelarasan dengan sasaran-sasaran pokok pembangunan jangka panjang dalam RPJP Nasional tahun 2005-2025, maka untuk memajukan Negara Indonesia ke depan ditetapkan visi RPJM Nasional tahun 2015-2019 sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GORONG ROYONG”

Gotong royong merupakan intisari dari ideologi Pancasila. Tanggung jawab untuk membangun bangsa harus dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat dalam memutuskan suatu perihal dan gotong royong dalam bekerja. Kekuatan rakyat adalah gotong royong, dimana rakyat selalu bahumembahu dan bekerjasama menyelesaikan berbagai hambatan dan tantangannya ke depan.

Berdaulat adalah hakikat dari kemerdekaan, yaitu hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik bagi bangsanya sendiri. Oleh karena itu, pembangunan selain sebagai usaha untuk mewujudkan kedaulatan sebagai negara

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 14

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

merdeka, pembangunan juga merupakan upaya membangun kemandirian. Bangsa yang berdaulat dan mandiri adalah bangsa yang mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain. Oleh karena itu, untuk membangun kemandirian diperlukan kekuatan dan kemampuan nasional di segala lini baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Kemandirian suatu bangsa tercermin antara lain pada ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunannya; kemandirian aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya; kemampuan untuk memenuhi pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dalam negeri yang makin kokoh dan berkurangnya ketergantungan kepada sumber luar negeri; dan kemampuan memenuhi kebutuhan pokok.

Kemandirian dalam kebudayaan harus dicerminkan dalam setiap aspek kehidupan baik hukum, ekonomi, politik, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan. Kemandirian dan kemajuan suatu bangsa tidak boleh hanya diukur dari perkembangan ekonomi semata, namun kemandirian dan kemajuan juga tercermin dalam kelembagaan, pranatapranata, dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan politik dan sosial. Secara lebih mendasar lagi, kemandirian sesungguhnya mencerminkan sikap seseorang atau sebuah bangsa mengenai jati dirinya, masyarakatnya, serta semangatnya dalam menghadapi berbagai tantangan.

Upaya untuk mewujudkan Visi tersebut ditempuh melalui Misi sebagai berikut:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan Negara Hukum;

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 15

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing; 6. Mewujudkan indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,

maju, kuat, dan berlandaskan kepentingan nasional; serta 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam

kebudayaan.

Dalam rangka mencapai Visi dan Misi serta untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga Negara;

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia;

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsabangsa Asia lainnya;

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;

8. Melakukan revolusi karakter bangsa; serta 9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia.Dalam pelaksanaan agenda prioritas nasional tersebut, maka

dirumuskanlah kebijakan pengembangan wilayah pulau-pulau besar yang diarahkan untuk mendorong percepatan pembangunan di wilayah Sumatera dengan tetap mempertahankan momentum

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 16

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

pembangunan di Sumatera. Percepatan pembangunan wilayah tersebut ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mengurangi kesenjangan antar wilayah sebagai satu kesatuan Negara yang berkeadilan.

Arah kebijakan pembangunan wilayah perkotaan dan perdesaan wilayah sumatera :PerkotaanArah kebijakan : memperkuat keterkaitan kota-desa serta membangun kota berkelanjutan dan berdaya saing berdasarkan karakter fisik, potensi ekonomi dan budaya lokal, melalui :

a) Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional (SPN);b) Perwujudan Kota Layak Huni yang Aman dan Nyaman,

melalui Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) yang mudah diakses bagi seluruh kalangan masyarakat kota, termasuk kelompok lansia, disabel, wanita, anak;

c) Perwujudan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana;d) Pengembangan Kota Cerdas dan daya saing kota;e) Peningkatan kapasitas tata kelola pembangunan perkotaan.

Keterkaitan Kota-DesaArah kebijakan: menghubungkan keterkaitan fungsional antara pasar kawasan produksi , melalui :

a) Perwujudan konektivitas antar kota sedang dan kota kecil dan antar kota kecil dan desa sebagai tulang punggung (backbone) keterhubungan desa-kota;

b) Perwujudan keterkaitan antara kegiatan ekonomi hulu (upstream linkage) dan kegiatan ekonomi hilir (downstream linkage) desa-kota dengan pengembangan agribisnis (agrowisata dan agroindustri), melalui kawasan pusat transmigrasi, kawasan agropolitan dan minapolitan serta kawasan pariwisata;

c) Peningkatan kapasitas tata kelola, kelembagaan, dan masyarakat dalam peningkatan keterkaitan kota-desa.

Desa dan Kawasan Perdesaan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 17

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Arah kebijakan: menguatkan desa dan masyarakat desa serta pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota dan perdesaan berkelanjutan, melalui:

a) Pemenuhan Standar Pelayanan Minimun sesuai dengan kondisi geografis Desa;

b) Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat desa;

c) Pembangunan Sumber Daya Manusia, peningkatan keberdayaan, dan Pembentukan Modal Sosial Budaya Masyarakat Desa;

d) Penguatan Pemerintahan Desae) Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Berkelanjutan, serta Penataan Ruang Kawasan Perdesaan;f) Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan untuk mendorong

keterkaitan desa-kota.

4.2.3 ISU ATAU KEBIJAKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

Penelaahan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dengan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018 bertujuan untuk menyelaraskan dan menjabarkan RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sehingga dapat memberikan sumbangsih positif pada pencapaian visi dan misi pembangunan jangka menengah Provinsi Sumatera Selatan. Perencanaan pembangunan jangka menengah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018 memiliki visi pembangunan “SUMATERA SELATAN SEJAHTERA, LEBIH MAJU DAN BERDAYA SAING INTERNASIONAL dengan upaya pencapaian berupa misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi;2. Memantapkan stabilitas daerah;3. Meningkatkan pemerataan yang berkeadilan

4. Meningkatkan pengelolaan lingkungan yang lestari dan penanggulangan bencana

4.2.4 HASIL TELAAH KLHS

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 18

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Sebagai dasar penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021, maka Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur wajib melaksanakan KLHS RPJMD sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas kebijakan pembangunan daerah. KLHS ini dilakukan pada tahap awal dari proses penyusunan Rancangan RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021, sehingga dapat diperkirakan dampak negatif terhadap lingkungan hidup apabila Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) dilaksanakan, KLHS tidak mengkaji dampak sebuah proyek, melainkan mengkaji dampak sebuah Kebijakan, Rencana dan Program (KRP). Karenanya hasil dari kajian ini tentunya bersifat strategik, untuk memberikan rekomendasi penyempurnaan KRP yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021. Dengan kata lain, dengan adanya Pengendalian Lingkungan, implementasi KLHS diharapkan permasalahan lingkungan yang diperkirakan terjadi dapat diminimalisasi sehingga pembangunan yang berkelanjutan dapat diwujudkan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Berdasarkan hasil proses KLHS Penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021, dapat disampaikan kesimpulana sebagai berikut :1. Pelaksanaan KLHS RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 15 bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah Wajib untuk membuat KLHS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kedalam penyusunan atau evaluasi RTRW beserta rinciananya, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota. KLHS RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021 secara umum telah menggunakan pedoman berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah. Meskipun demikian, pedoman tidak dapat menjawab semua kebutuhan sesuai dengan tahapan terutama saat melakukan kajian pengaruh terhadap kondisi lingkungan hidup Kabupaten

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 19

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Ogan Komering Ulu Timur. Atas dasar pemahaman tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kemudian mengeluarkan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan Republik Indonesia Nomor SE;04/Menlhk-II/2015 tentang Pelaksanaan KLHS yang kemudian menjadi acuan dalam pelaksanaan KLHS RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021;

2. Tidak tersedianya data dan informasi yang memadai untuk digunakan dalam proses pengkajian merupakan kelemahan utama dari proses pelaksanaan KLHS Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021;

3. Isu strategis yang dihasilkan dari proses KLHS terdiri dari 2 isu strategis, yaitu: (1) Peningkatan Gas Emisi Gas Karbon (Gas Rumah Kaca), (2) Akses Sanitasi Masih Rendah;

4. Dari hasil kajian pengaruh didapatkan 12 program prioritas dan mitigasi nya terhadap isu strategis, terutama program-program yang terkait dengan pembangunan fisik antara lain yaitu : 1) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya;2) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata;

3) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;4) Program Pengembangan dan Pengelolaan jaringan irigasi,

Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya;5) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh;6) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan;7) Program Pengembangan Perumahan;8) Program Pengembangan Wilayah Perbatasan;9) Program Peningkatan Ketahanan

PanganPertanian/Perkebunan;10) Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi;11) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Hidup;12) Program Perlindungan dan Konservasi SDA.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 20

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

5. Untuk meminimalkan pengaruh/dampak negatif tersebut dirumuskan mitigasi dan alternatif program berdasarkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, telaahan KLHS terhadap RPJMD yang memberikan dampak negatif dan bagaimana Mitigasi atau kegiatan pengurangan dampaknya. Kegiatan Mitigasi tersebut menjadi bagian pembahasan di dalam RPJMD :

Tabel 4.7Mitigasi Dampak KRP terhadap Isu Pembangunan Berkelanjutan

NoRumusan Program

PembangunanDampak Mitigasi/Adaptasi/Alternatif

1

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Menurunnya kualitas air dan tanah,meningkatnya emisi, meningkatnya limbah domestik,terpicunya kejadian genangan air bahkan banjir bila pembangunan drainase tidak terintegrasi dengan baik, pencemaran limbah medis, bau yang berasal dari limbah medis membuat masyarakat tidak nyaman

Mempedomani Bangunaan Gedung Hijau (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor: 02/PRT/M/2015 tanggal 18 februari 2015), Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor: 06/PRT/M/2007 tanggal 16 Maret 2007)

2 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata

Menurunnya kualitas air dan tanah,meningkatnya emisi, meningkatnya limbah domestik,terpicunya kejadian genangan air bahkan banjir bila pembangunan drainase tidak terintegrasi dengan baik, pencemaran limbah medis, bau yang berasal dari limbah medis membuat

Mempedomani Bangunaan Gedung Hijau (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakayat nomor: 02/PRT/M/2015 tanggal 18 februari 2015), Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor :

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 21

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

NoRumusan Program

PembangunanDampak Mitigasi/Adaptasi/Alternatif

masyarakat tidak nyaman 06/PRT/M/2007 tanggal 16 Maret 2007)

3Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Menurunnya kualitas air dan tanah, meningkatnya kebisingan dan polusi udara, meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK), alih fungsi lahan, polusi udara dan suara

Perkerasan yang dibuat perlu memperhatikan ketinggian permukaan dan arah aliran air hujan agar tidak terjadi genangan air, menggunakan material yang mudah perawatannya (low maintenance), penyediaan RTH di sempadan jalan dan jembatan yang berfungsi sebagai: penyerap polusi, penyerap kebisingan dll)

4

Program Pengembangan dan Pengelolaan jaringan irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya.

Akan berdampak buruk pada lingkungan ekologi, seperti: Menurunnya kualitas air dan tanah, terganggunya ekosistem perairan, menurunnya populasi biotaperairan, alih fungsi lahan

Pengamanan dan perlindungan kawasan pertanian (sawah),

5

Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

Meningkatnya kebisingan dan polusi udara, meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca (GRK), meningkatnya debu, meningkatnya limbah domestik, degradasi vegetasi dan lahan, menurunnya populasi biota darat, terganggunya pasokan air bersih,

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada wilayah perkotaan adalah sebesar minimal 30% yang terdiri dari 20% ruang terbuka public dan 10% ruang terbuka prrivat

6 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Menurunnya kualitas air dan tanah, meningkatnya kebisingan dan polusi udara, meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK),

Reboisasi pada kawasan yang terdegradasi akibat dampak pembangunan infrastruktur, penghijauan pada kawasan budidaya, kampung iklim, pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) taman RT/RW/Kelurahan/Desa yang dapat dimanfaatkan oleh

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 22

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

NoRumusan Program

PembangunanDampak Mitigasi/Adaptasi/Alternatif

masyarakat.

7

Program Pengembangan Perumahan

Alih fungsi lahan, pelanggran tata ruang, kebutuhan air bersih meningkat dll

Mempedomani Bangunaan Gedung Hijau (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakayat nomor : 02/PRT/M/2015 tanggal 18 februari 2015), Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor : 06/PRT/M/2007 tanggal 16 Maret 2007), Mempedomani Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor :05/PRT/M/2008)

8

Program Pengembangan Wilayah Perbatasan

Pelanggaran tata ruang, konflik sosial di daerah perbatasan

Melaksanakan pemantauan kualitas lingkungan di sekitar wilayah perbatasan, konservasi dan rehabilitasi akibat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan, pelibatan masyarakat dalam upaya pengukuran tapal batas

9

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan.

Alih fungsi lahan, pelanggran tata ruang, meningkatnmya emisi Gas Rumah Kaca berbasis perubahan lahan

Mengembangkan pertanian berwawasan lingkungan atau pertanian organik

10 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

Alih fungsi lahan, pelanggran tata ruang, meningkatnmya emisi Gas Rumah Kaca berbasis perubahan lahan

Pengembangan sistem kegiatan kawasan yang berbasis agribisnis, Pengembangan sistem pusat permukiman yang berhirarki dan selaras dengan RTRW Kabupaten OKU TIMUR, Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan kawasan, Ruang Terbuka Hijau

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 23

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

NoRumusan Program

PembangunanDampak Mitigasi/Adaptasi/Alternatif

(RTH) publik di kawasan pusat KTM

11

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Pencemaran lingkungan Pelibatan aktif masyarakat

12Program Perlindungan dan Konservasi SDA

Pencemaran lingkungan Pelibatan aktif masyarakat

4.3 ISU STRATEGIS KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBerdasarkan hasil telaahan terhadap isu internasional, isu dan

kebijakan nasional, isu dan kebijakan Provinsi Sumatera Selatan, , serta Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, maka isu dan kebijakan serta permasalahan pembangunan yangada selama beberapa periode pembangunan perlu dikaji kembali untukpenetapan isu strategis Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur pada pelaksanaan pembangunan periode 2016-2021 sebagai berikut :

A. PENINGKATAN INFRASTRUKTUR DASAR WILAYAH BERKELANJUTAN YANG

Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan mengandung pengertian dimana pembangunan infrastruktur tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini, namun juga generasi yang akan datang serta mampu merespon perubahan situasi yang terjadi. Pembangunan infrastruktur menyangkut kinerja pelayanan infrastruktur kabupaten yang baik dengan tetap memerhatikan kualitas lingkungan hidup, sarana dan prasarana dasar permukiman yang berkualitas.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 24

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Peningkatan infrastruktur yang berkelanjutan akan dilaksanakan melalui Misi I RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021 yaitu Untuk Mewujudkan Ogan Komering Ulu Timur Lebih Baik, Nyaman Tanpa Jalan Berlubang Diperlukan Dukungan Aparatur Yang Beriorientasi Pada Pelayanan Publik Serta Anggaran Pembangunan Yang Pro Rakyat. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar, dengan sasaran Peningkatan kualitas jalan, sanitasi dan air minum.

B. TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN REFORMASI BIROKRASIPrioritas utama Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dalam

peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan meliputi transparansi, partisipasi, akuntabilitas dan koordinasi. Langkah utama untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berkualitas di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dilakukan melalui penciptaan struktur pemerintah yang efisien, peningkatan kapasitas aparatur dan peningkatan kualitas perencanaan pembangunan yang lebih baik melalui peningkatan ketersediaan dan kualitas data berbasis teknologi informasi yaitu penggunaan e-planning dan e-budgeting.

Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya manusia aparatur.

Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau diperkirakan tidak akan berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperharui. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Selain itu dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 25

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

harus segera diambil langkah-langkah yang bersifat mendasar, komprehensif, dan sistematik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Reformasi di sini merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga tidak termasuk upaya dan/atau tindakan yang bersifat radikal dan revolusioner.

Fokus Reformasi Birokrasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terkait dengan pengelolaan dan laporan keuangan yaitu dengan tetap mempertahankan status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) BPK yang telah diraih tujuh kali berturut-turut. Seperti diketahui WTP adalah opini tertinggi yang berarti akuntabilitas sistem pengelolaan keuangan daerah lebih baik, sehingga good dan clean government dapat terwujud. Namun demikian, pengelolaan tata pemerintahan perlu terus ditingkatkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melayani.

Isu Strategis Tata Kelola Pemerintahan dan Reformasi Birokrasi akan dijawab melalui Misi I RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021 yaitu Untuk Mewujudkan Ogan Komering Ulu Timur Lebih Baik, Nyaman Tanpa Jalan Berlubang Diperlukan Dukungan Aparatur Yang Beriorientasi Pada Pelayanan Publik Serta Anggaran Pembangunan Yang Pro Rakyat. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik, dengan sasaran peningkatan kinerja pelayanan publik, peningkatan tata kelola keuangan daerah dan terwujudnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah.

C. PENINGKATAN KEAMANAN, KETERTIBAN DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT

Satuan Polisi Pamong Praja sebagai perangkat pemerintah daerah memiliki tugas dan fungsi sebagai pemelihara dan penyelenggara ketentraman dan ketertiban umum serta menegakan peraturan daerah dan keputusan kepala daerah sesuai dengan PP No 6 Tahun 2010 tentang pedoman Satuan Polisi Pamong Praja. Dengan demikian, Satuan Polisi Pamong Praja memiliki kewajiban untuk mensukseskan program pemerintah dalam menciptakan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 26

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sebagai kabupaten yang baru terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang pemekaran kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ulu Selatan dan Ogan Ilir dalam provinsi Sumatera Selatan memiliki wilayah yang sangat luas dan berpenduduk dari berbagai suku dan agama. Sebagai kabupaten pemekaran, dalam rangka percepatan pembangunan untuk mengejar ketertinggalan dari kabupaten lain diperlukan kondisi yang aman dan tertib agar pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan perekonomian dan pembangunan jauh dari rasa was-was, takut dan khawatir. Untuk menciptakan rasa aman dan ketertiban di wilayah kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, pemerintah mempunyai komitmen yang tinggi dengan dicanangkannya program OKU TIMUR “AMAN”.

Dalam penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum di daerah, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur senantiasa dibantu/melibatkan aparat keamanan baik TNI maupun POLRI serta masyarakat itu sendiri.

Isu Strategis Peningkatan Keamanan, Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat akan dijawab melalui Misi II RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021 yaitu Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Dengan Peningkatan Sinergitas Antara Masyarakat, Pemerintah Kabupaten dan Kepolisian. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatnya kualitas keamanan dan kenyamanan masyarakat, dengan sasaran peningkatan partisipasi masyarakat terhadap pencegahan tindak pidana kriminalitas.

D. PENINGKATAN KUALITAS SDM

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci keberhasilan pembangunan nasional dan daerah. Hal ini dapat disadari oleh karena manusia sebagai subyek dan obyek dalam pembangunan. Mengingat hal tersebut, maka pembangunan SDM diarahkan agar benar-benar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, disiplin dan profesional. Disamping itu juga mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan nasional. Kualitas sumberdaya manusia juga memiliki

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 27

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

peranan penting dalam meningkatkan daya saing daerah dan perkembangan investasi di daerah. Indikator kualitas sumberdaya manusia dalam rangka peningkatan daya saing daerah dapat dilihat dari kualitas tenaga kerja dan tingkat ketergantungan penduduk untuk melihat sejauhmana beban ketergantungan penduduk.

Pengembangan inovasi pelayanan publik perlu didukung oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kompetitif sehingga perlu dilakukan pengembangan kompetensi ASN. Hal itu dibutuhkan karena tuntutan lingkungan strategis, seperti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, globalisasi dan peningkatan daya saing bangsa, serta harapan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah yang terus berkembang, sejalan dengan perkembangan dan dinamika masyarakat.

Adapun untuk pengembangan kompetensi ASN, dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran. Pengembangan kompetensi harus dievaluasi oleh pejabat yang berwenang dan digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan karier. “Pemerintah memiliki komitmen untuk menjalankan amanat UU ASN dengan mengimplemantasikan kebijakan yang mewajibkan ASN dalam mengikuti pengembangan kompetensi minimum 20 jam pelajaran (JP) per tahun,”. Hal ini berarti setiap PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk diikutsertakan dalam pengembangan kompetensi dengan memperhatikan hasil penilaian kinerja dan penilaian kompetensi PNS yang bersangkutan.

Diharapkan dengan langkah strategis yang telah diambil Pemerintah tersebut, kualitas SDM ASN semakin meningkat, karena kompetensinya akan terus di-upgrade sesuai dengan tuntutan masyarakat, tuntutan global, serta pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan sehingga pelayanan publik yang prima dan profesional di seluruh unit pelayanan publik pemerintah dapat segera terwujud.

Isu Strategis Peningkatan Kualitas SDM akan dijawab melalui Misi III RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021 yaitu

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 28

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Mewujudkan Kualitas SDM Yang Profesional, Berbudaya dan Berakhlak Mulia. Tujuan yang ingin dicapai adalah menciptakan SDM handal, berbudaya, religius dan terampil dengan sasaran peningkatan SDM yang berkualitas dan berdaya saing.

E. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNANPartisipasi dalam perencanaan pembangunan merupakan suatu

komponen yang sangat penting bagi keberhasilan proyek-proyek pembangunan. Partisipasi dalam perencanaan program-program pembangunan dapat mengembangkan kemandirian yang dibutuhkan oleh para anggota masyarakat pedesaan demi akselerasi pembangunan. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa masyarakat perlu terlibat atau dilibatkan secara aktif sejak tahap perencanaan pembangunan sehingga pada tahapan selanjutnya diharapkan akan tetap ada partisipasi masyarakat. Indikator dalam rangka mengukur dimensi keterlibatan masyarakat dalam perencanaan khususnya dalam perencanaan program pembangunan dapat dilihat melalui 5 indikator sebagai berikut, 1) keterlibatan dalam rapat atau musyawarah, 2) kesediaan dalam memberikan data dan informasi, 3) keterlibatan dalam penyusunan rancangan rencana pembangunan, 4) keterlibatan dalam penentuan skala prioritas kebutuhan dan 5) keterlibatan dalam pengambilan keputusan.

Isu Strategis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan akan dijawab melalui Misi IV RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021 yaitu Memberikan Kesempatan dan Peluang Kepada Seluruh Lapisan Masyarakat Untuk Ikut Berpartisipasi Dalam Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Serta Menikmati Hasil Pembangunan. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatnya partispasi aktif masyarakat dalam pembangunan, dengan sasaran peningkatan pemberdayaan masyarakat dan sinergitas program pembangunan.

F. PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN

Pembangunan sektor pendidikan mempunyai peran penting dalam

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 29

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

peningkatan pelayanan dasar SDM. Untuk mewujudkan hal ini, dilakukan melalui peningkatan aksesbilitas, kelembagaan, sumber daya manusia dan tata laksana yang meliputi penyediaan prasarana dan sarana sesuai standar, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, pengelolaan sistem pendidikan yang berkualitas, termasuk pendidikan karakter, pengembangan nasionalisme substansi, dan pendidikan inklusi.

Isu Strategis Peningkatan Kualitas Pendidikan akan dijawab melalui Misi V RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021 yaitu Memecah Stagnasi Pembangunan Dengan Melakukan Akselerasi Secara Cerdas Pencapaian Kesejahteraan Masyarakat Di Bidang Daya Beli, Kualitas Pendidikan dan Kesehatan. Tujuan yang meningkatnya mutu dan akses pendidikan dasar, dengan sasaran peningkatan penduduk ang mampu bersekolah pada jenjang pendidikan dasar dan peningkatan kualitas.

G. PENINGKATAN KUALITAS KESEHATANPeningkatan kualitas pembangunan kesehatan merupakan

pelayanan dasar salah satu pilar utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan kesehatan dilakukan melalui peningkatan kualitas kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata kelola meliputi antara lain melalui peningkatan kualitas prasarana dan sarana kesehatan, kualitas tenaga medis dan paramedis, perbaikan sistem pelayanan dengan memperhatikan keterjangkauan dan ketersediaan pelayanan untuk seluruh masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur termasuk masyarakat miskin. Pembangunan kesehatan juga diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan peningkatan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

Isu Strategis Peningkatan Kualitas Kesehatan akan dijawab melalui Misi V RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021 yaitu Memecah Stagnasi Pembangunan Dengan Melakukan Akselerasi Secara Cerdas Pencapaian Kesejahteraan Masyarakat Di Bidang Daya Beli, Kualitas Pendidikan dan Kesehatan. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 30

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

dengan sasaran Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

H. PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENGANGGURANKemiskinan adalah kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan sehari-

hari secara layak. Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur mengingat terdapat 11% penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang terkategorikan miskin pada tahun 2017 menurut BPS. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kurangnya kesempatan kerja, beban ekonomi keluarga, keterbatasan akses permodalan, tingkat pendidikan yang rendah.

Isu Strategis Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran akan dijawab melalui Misi VI RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021 yaitu Mewujudkan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pada Pembangunan Pertanian Berkelanjutan, Perkebunan, Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi, dengan sasaran peningkatan jumlah nilai investasi dan peningkatan kualitas dan kuantitas potensi asli desa.

I. PERTANIAN BERKELANJUTANPembangunan pertanian di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

dengan prinsip kemandirian dan berkelanjutan senantiasa harus diwujudkan dari waktu ke waktu, upaya mewujudkan pembangunan pertanian tidak terlepas dari berbagai macam masalah yang dihadapi, masalah pertama yaitu penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya lahan pertanian. Dari segi kualitas, faktanya lahan dan pertanian kita sudah mengalami degradasi yang luar biasa, dari sisi kesuburannya akibat dari pemakaian pupuk an-organik. Selanjutnya, masalah kedua adalah adanya kelemahan dalam sistem alih teknologi. Ciri utama pertanian modern adalah produktivitas, efisiensi, mutu dan kontinuitas pasokan yang terus menerus harus selalu meningkat dan terpelihara.

Hal lainnya sebagai masalah ketiga, muncul dari terbatasnya akses layanan usaha terutama di permodalan. Yang terakhir menyangkut, masalah keempat adalah masih panjangnya mata rantai tataniaga pertanian, sehingga menyebabkan petani tidak dapat

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 31

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

menikmati harga yang lebih baik, karena pedagang telah mengambil untung terlalu besar dari hasil penjualan.Pembangunan pertanian diartikan sebagai rangkaian berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan petani, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, memantapkan ketahanan pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Pemerintah melaksanakan perannya sebagai stimulator dan fasilitator yang mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi dan sosial para petani agar memberikan manfaat bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraannya.

Isu Strategis Pertanian Berkelanjutan akan dijawab melalui Misi VI RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021 yaitu Mewujudkan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pada Pembangunan Pertanian Berkelanjutan, Perkebunan, Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi dengan sasaran peningkatan produksi pertanian, peningkatan produksi peternakan dan peningkatan produksi perikanan.

J. PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATANPertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

sebagian besar ditopang dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Kategori lapangan usaha ini masih menjadi tumpuan dan harapan dalam penyerapan tenaga kerja. Kontribusi kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan terhadap PDRB pada tahun 2017 atas dasar harga berlaku mencapai 4,50 triliun rupiah atau sebesar 35,33 persen. Pertumbuhan ekonomi pada kategori pertanian, kehutanan dan perikanan berfluktuasi selama 5 (lima) tahun terakhir. Pada tahun 2017, kategori ini tumbuh sebesar 0,09 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 4,79 persen. Sepanjang tahun 2017, terjadi anomali cuaca yait El Nino di awal tahun dan berlanjut El Nina di pertengahan hingga akhir tahun uag berdampak kurang baik bagi produktivitas pertanian karena banyak tanaman pertanian yang terserang hama penyakit.

Wujud dari ekonomi kerakyatan ini adalah lahirnya UKM-UKM (Usaha Kecil Menengah) dan juga koperasi sebagai pilar pembangunan ekonomi di Indonesia. Penguatan pilar-pilar ini tentu merupakan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 32

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

sebuah keharusan demi tercapainya tujuan dasar dari prinsip ekonomi kerakyatan. Dan konsep satu desa satu produk atau OVOP dapat menjadi kebijakan dalam penguatan pilar ekonomi kerakyatan ini.

Isu Strategis Pengembangan Ekonomi Kerakyatan akan dijawab melalui Misi VI RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021 yaitu Mewujudkan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pada Pembangunan Pertanian Berkelanjutan, Perkebunan, Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatnya daya saing koperasi usaha mikro kecil dan menengah dengan sasaran Peningkatan kualitas koperasi dan UMKM.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PERUBAHANKABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 33