237_pondasi Bang Tdk Bertingkat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mempelajari tentang bagaimana itu sebenarnnya pondasi bang tdk bertingkat

Citation preview

  • Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu III

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

    Minggu III PONDASI BANGUNAN TIDAK BERTINGKAT

    CAKUPAN ISI Dalam modul minggu ini, akan dibahas hal-hal yang terkait dengan pondasi bangunan tidak bertingkat.

    - Pengertian & logika Pondasi - Jenis, bahan dan kriteria pemilihan pondasi - Gambar rencana dan detail pondasi

    TUJUAN PEMBELAJARAN Dari modul minggu ini, mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami sistim pondasi untuk bangunan sederhana, tidak bertingkat dan berbentang pendek (rumah tinggal). - Memahami pengertian dan logika pondasi - Memahami jenis, bahan dan kriteria pemilihan pondasi - Mengerti dan mampu merencanakan serta menggambarkan rencana dan

    detail pondasi khususnya untuk bangunan rumah tinggal tidak bertingkat KRITERIA PENILAIAN Mengerti dan dapat menggambarkan rencana dan detail pondasi bangunan rumah tinggal tidak bertingkat dengan baik dan benar.

  • Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu III

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

    METODA PENYAMPAIAN DAN PENILAIAN Metoda penyampaian materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti yang disebutkan diatas adalah:

    1. Perkuliahan/ceramah 2. Diskusi 3. Visualisasi contoh-contoh 4. Kerja studio

    Sedangkan metode penilaian yang digunakan adalah:

    1. Tanya-jawab 2. Pemberian tugas

    Adapun materi penugasan pada perkuliahan di minggu ini adalah mahasiswa diminta untuk membuat rencana pondasi (dengan skala 1:50) dan detail pondasi (dengan skala 1:10). PENGERTIAN PONDASI Ada beberapa pengertian tentang pondasi yaitu:

    1. Suatu konstruksi bangunan yang memiliki fungsi untuk memindahkan beban/bobot/gaya yang ditimbulkan oleh banguna yang ada diatasnya kedalam tanah.

    2. Adalah bagian bangunan yang menghubungkan bangunan tersebut dengan tanah, dimana tanah harus menerima beban dari bangunan tersebut (beban mati dan beban hidup) dan tugas pondasi untuk membagi beban itu sehingga tekanan tanah yang diizinkan (daya dukung) tidak terlewati.

    3. Konstruksi yang diperhitungkan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri dan menghindari penurunan bangunan yang tidak merata.

  • Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu III

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

    Dapat disimpulkan, pengertian pondasi adalah: Bagian dari elemen bangunan yang berfungsi meletakkan dan meneruskan beban ke dasar tanah yang kuat mengimbangi dan mendukung (merespon) serta dapat menjamin kestabilan bangunan, paling tidak terhadap beratnya sendiri, beban yang bekerja serta beban gempa.

    HAL YANG MEMPENGARUHI BENTUK DAN JENIS PONDASI Bentuk dan jenis pondasi sangat dipengaruhi beberapa hal, yaitu:

    1. Jenis Tanah, (mempengaruhi daya dukung tanah) 2. Berat Bangunan, untuk bangunan dengan bobot yang berat/sangat berat

    harus memperkatikan pemilihan pondasi yang aman. 3. Kondisi Geografi, Geologi dan lingkungan sekitar Lokasi, diperhitungkan

    khususnya pada bangunan yang terletak pada daerah jalur gempa atau pengaruh alam lainnya.

    4. Peralatan yang dipergunakan KLASIFIKASI PONDASI BERDASARKAN SISTIM KERJA GAYA Dari berbagai hal yang mempengaruhinya (pada point 2 diatas), maka jenis-jenis pondasi secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Spread Fondations Dimana beban yang disalurkan disebarkan melalui lebar telapak pondasi. Dimana intensitas beban yang diteruskan ketanah haruslah lebih kecil dari daya dukung tanah yang diijinkan. Pile Foundations Pondasi tiang pancang, beban dan bobot disalurkan dengan mekanisme pergeseran antara tanah dan pondasi (tiang), dan dukungan dari lapisan tanah keras pada kedalaman tertentu. Pile adalah komponen penerus beban yang

  • Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu III

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

    berbentuk panjang dan vertical. Pile dapat terbuat dari bahan kayu, besi/baja, beton atau kombinasi diantaranya, tergantung dari berat beban yang dipikul. Pile digunakan dengan pertimbangan: - Beban yang dipikul sangat besar - Penggunaan jenis pondasi yang lain dinilai tidak ekonomis - Kondisi air tanah yang bervariasi dan perlu dipertimbangkan - Apabila dikemudian akan dibangun saluran dalam tanah/canal - Digunakan pada konstruksi bangunan di pelabuhan atau daerah air lainnya Pier Foundations Pondasi sumuran, pondasi yang berupa konstruksi sumuran vertical yang mencapai tanah keras. Bilamana bangunan terletak pada tanah yang berpasir dan letak tanah keras pada lapisan yang dalam, maka tipe pondasi ini perlu dipertimbangkan. Dengan kata lain sumuran sebenarnya merupakan kolom pada sub struktur yang berfungsi mendukung beban dari upper struktur dan melaluinya beban akan disalurkan ke tanah. KLASIFIKASI PONDASI BERDASARKAN JENIS TAPAKNYA Berdasarkan jenis tapaknya pondasi dapat dikelompokkan menjadi: Wall Footing Merupakan pondasi yang sederhana dan hanya digunakan untuk menahan beban yang ringan seperti: teras dan trap lantai.

  • Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu III

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

    Isolated Footing Merupakan pondasi dengan tapak setempat saja atau tidak menerus. Penyaluran gayanya terpusat/titik/setempat.

    Continuous Footing Merupakan pondasi dengan tapak menerus dimana beban disebarkan secara merata ketanah disepanjang tapak pondasi. Continuous footing dapat berupa:

    a. Pondasi Batu Kali, pondasi menerus dengan bahan batu kali.

  • Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu III

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

    b. Pondasi Tapak Beton, dengan bahan beton, memiliki luas dasar

    telapak yang kontinyu, sama dan menerus. c. Pondasi beton Tumbuk, memiliki prinsip sama dengan pondasi

    menerus batu kali hanya tidak dengan batu kali, melainkan dengan menggunakan elemen beton tumbuk tanpa tulangan.

    d. Pondasi Telapak Beton Dengan Balok, sama dengan pondasi telapak

    beton, hanya ditambahkan balok pengikat yang berfungsi seperti sloof.

  • Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu III

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

    Combined Footing Biasanya digunakan pada bangunan yang memiliki kolom konstruksi yang berdekatan, sehingga dengan persyaratan dan perhitungan, telapak pondasinya dapat digabungkan.

    Inverted Arch Footing Digunakan untuk mengurangi kedalaman pondasi dengan memanfaatkan bagian lengkungnya untuk menahan beban. Digunakan pada bangunan ringan. Banyak digunakan pada konstruksi jembatan atau saluran, dimana kelengkungannya dapat dimanfaatkan sebagai saluran.

    Grillage Foundations

  • Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu III

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

    Untuk mentransfer beban struktur yang sangat berat ke tanah yang memiliki daya dukung lemah dan menginginkan pondasi yang cukup ekonomis. Gigunakan untuk single column.

    Raft/Mat Foundations Dipergunakan apabila dibuthkan penyaluran beban yang terpadu, menyatu dan bersama-sama, khususnya untuk tanah liat, lunak da daya dukungnya lemah. Dapat dimanfaatkan untuk ruang bawah tanah dan parkir.

  • Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu III

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

  • Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu III

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

    Stepped Foundations Digunakan pada permukaan tanah yang tidak rata, miring, berkontur. Akan sangat mahal apabila digunakan sistim pondasi dengan dasar yang sama.

    KLASIFIKASI PONDASI BERDASARKAN BAHAN DAN KEDALAMAN Klasifikasi pondasi berdasrkan beban, penggunaan bahan dan kedalamannya dapat dikelompokkan menjadi: a. Berdasarkan Penggunaan Bahannya:

    - Bambu, kayu (friction) - Batu Bata (setempat, menerus) - Batu kali (setempat, menerus) - Besi/Baja (friction, tiang pancang) - Beton, Beton Bertulang (setempat, menerus, plat, sumuran, box,

    raft, tiang pancang, bored pile) b. Berdasarkan Kedalamannya:

    - Pondasi dangkal, kurang dari 2 m - Pondasi menegah, 2 10 m - Pondasi dalam, diatas 10 m

    Lebih jelasnya dapat melihat table pada halaman berikut.

  • Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu III

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

  • Program Studi Teknik Arsitektur I FTSP - UMB I Modul Perkuliahan 2008 I Minggu III

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Danto Sukmajati, ST TEKNOLOGI BANGUNAN I

    DAFTAR PUSTAKA - Sugihardjo, BaE.; Gambar-Gambar Dasar Ilmu Bangunan, Bina Bangunan - Moore, Fuller; Understanding Structures, Mc. Graw Hill - Snyder, James, C.; Pengantar Arsitektur, Erlangga - Jassin, Mauro Budi; Teknik Menggambar Arsitektur, - Erick; Ilmu Konstruksi Bangunan, Kanisius - Subarkah Imam; Konstruksi Bangunan Tidak Bertingkat - Frick, Heinz; Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu - Susilo, Ir, MM.; Diktat Perkuliahan Konstruksi Bangunan I, Jurusan Arsitektur UMB.