238640821-TA-RAB-FULLS-2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal

Citation preview

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DAN PENJADWALANRUKO 3 LANTAI DI JALAN MARSMA R. ISWAHYUDIBALIKPAPAN

TUGAS AKHIRKARYA TULIS INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARATUNTUK MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA DARIPOLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

FARID KUNDORINIM : 090309126592

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPANJURUSAN TEKNIK SIPILBALIKPAPAN2012iiLEMBAR PENGESAHANRENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DAN PENJADWALANRUKO 3 LANTAI DI JALAN MARSMA R. ISWAHYUDIBALIKPAPAN

Disusun Oleh :FARID KUNDORINIM : 090309126592

Penguji I

Chairil Anwar, S, STNIDN. 11.2004.82.02Penguji II

Ir. Poegoeh Soedjito, MTNIDN.05.2303.58.02

Mengetahui,Ketua JurusanTeknik Sipil

Drs. Sunarno, M.EngNIDN. 11.1304.64.02Pembimbing

Hermansyah, STNIDN.11.2207.71.02iiiSURAT PERNYATAANYang bertanda tangan di bawah ini :Nama: Farid KundoriTempat/Tgl Lahir: Blora , 22 Februari 1989NIM: 090309126592Menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul RENCANA ANGGARANBIAYA (RAB) DAN PENJADWALAN RUKO 3 LANTAI DI JALANMARSMA R. ISWAHYUDI BALIKPAPAN adalah bukan merupakan hasilkarya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam kutipanyang sebutkan sebutkan sumbernya.Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabilapernyataan ini tidak benar kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Balikpapan, 3 September 2012Mahasiswa,

FARID KUNDORINIM : 090309126592ivLEMBAR PERSEMBAHAN

0 !$# uq 9$# m 9$#

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah ,Aku persembahkan karyakecilku ini kepada:Ibu dan Ayah tercinta , motivator terhebat yang tak pernahlelah mendoakan dan menyayangiku ,atas kesabaran danpengorbanan sehingga mengantarkanku sampai sekarang ini.Tak akan pernah cukup Aku membalas cinta Ibu dan Ayahtercinta , Kartini dan Kasdi.Kakak dan Adik-Adikku yang tercinta.Siti Uswatun Khasanah A.Ma , Siti Khoiriyah danAhmad Khusnul Yakin.Dan para penekun ilmu pengetahuan.

vABSTRACTIn building construction requires a budget plan. Budget plan isapproximate cost to construct the building from the beginning to theend of theproject work. The budget is used as a benchmark for the cost ofcontractors,calculation of taxes, profit , and a variety of evaluations requiredin the projectactivities. The benefits of this final projectstudents can apply the knowledgeacquired during his time in college.Build a construction takes several measures to calculate budget , amongothers, drawing construction plans, regulations and requirements , analysis ofcost and some other conditions. Planning costs are influenced by the

priceescalation of materials, labor, location of work and conditions of employment.Standardization of prices for labor and materials used data obtained from thePublic Works Department, the analysis and material prices SNI 2012 BalikpapanCity.Results from analyzes using material prices and wages SNI 2012Balikpapan city, building shop house 3 floor with an area 290 meter square willrequire a fee of Rp 1.204.580.0000,-or prices per meter square in the building forRp 4.153.724,- Its execution time in the S curve for 126 days or 5 months 1 week,with a duration of one week is equal to 6 working days.Keyword : budget plan, project duration, cost estimate analysis

viABSTRAKDalam membangun suatu konstruksi memerlukan rencana anggaran biaya.Rencana anggaran biaya merupakan perkiraan biaya yang dibutuhkan untukmembangun bangunan tersebut dari awal sampai akhir pekerjaan proyek tersebut.Anggaran biaya digunakan sebagai tolak ukur produktifitas kerja pelaksanakonstruksi, perhitungan pajak, keuntungan, serta berbagai macam evaluasiyangdiperlukan dalam kegiatan proyek. Manfaat dari tugas akhir ini antaralainMahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh pada saat waktu kuliah .Membangun suatu konstruksi dibutuhkan beberapa syarat untukmenghitung anggaran biaya , antara lain gambar rencana konstruksi , peraturandan syarat-syarat , analisa perhitungan biaya dan beberapa syarat lainya.

Perencanaan biaya dipengaruhi oleh eskalasi harga material , upaha kerja ,lokasi pekerjaan serta kondisi pekerjaan. Standarisasi harga untuktenagakerja dan bahan material menggunakan data yang didapat dari DinasrjaanUmum , yaitu analisa dan harga material SNI 2012 kota Balikpapan .asil dari menggunakan analisa harga metarial dan upah SNI 2012

tenagupahPekekota

Balikpapan , pembangunan ruko 3 lantai dengan luas 290 m2tersebut memerlukanbiaya sebesar Rp 1.204.580.0000,- atau harga per m2dalam bangunan tersebutseharga Rp 4.153.724,-. Waktu pelaksanaannya dalam kurva S selama 126hariatau 5 bulan 1 minggu , dengan durasi 1 minggu sama dengan 6 hari kerja.Kata kunci : anggaran biaya, durasi proyek, analisa perhitungan biaya

viiKATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi MahaPenyayang yang mana telah memberikan kesehatan, rizki, rahmat, taufik danhidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhirdengan Judul Rencana Anggaran Biaya (RAB) Dan Penjadwalan Ruko 3Lantai di Jalan Marsma R. Iswahyudi ini dengan baik dan lancar.Tugas akhir ini merupakan salah satu kewajiban yang harus diselesaikanpenulis sebagai Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Balikpapanuntuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik dengan beban Studi 6 SKS. Dengandilaksanakannya Tugas Akhir ini maka diharapkan Mahasiswa dapat memperolehwawasan yang baru tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaanTeknik Sipil. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis banyak menerimaBimbingan, Bantuan dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Dalamkesempatan ini penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :1. Bapak . Riswan Asmaran S.T, M.M, sebagai Direkur Politeknik NegeriBalikpapan.

2. Bapak Drs. Sunarno, M.Eng selaku Kepala Program Studi Teknik Sipildan Dosen Wali 3TS Angkatan 2009..3. Bapakermansyah, ST. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yangtelah memberikan banyak masukan dan membantu penulis dalammenyelesaikan Tugas Akhir ini.4. Kedua rang Tua serta Saudara/i dan Keluarga Penulis, yang telahbanyak memberikan doa dan dorongannya secara Moril danMaterialnya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhirini.5. Bapak dan Ibu Dosen beserta Civitas Akademika Politeknik NegeriBalikpapan, khususnya kepada Dosen Dosen Teknik Sipil Yang tidakbisa disebutkan satu per satu namanya yang telah banyak memberikanmasukan masukan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.viii6. Rekan - rekan Mahasiswa DIII Angkatan 2009 di Politeknik NegeriBalikpapan, Khususnya jurusan Teknik Sipil yang telah banyakmembantu Penulis yang memberikan ide ide cemerlangnya untukmenyempurnakan Tugas Akhir ini.7. Kepada para senior senior ( kakak tingkat ) Teknik Sipil yang telahbanyak memberikan masukan masukan untuk pembuatan Tugas Akhirini..8. Semua pihak yang Penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu, yangtelah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsungdalam penyusunan Tugas Akhir ini hingga selesai.Semoga kebaikan kalian akan mendapat balasan Allah SWT. Penulismenyadari masih banyak kekurangan dalam penyajian isi Tugas Akhir inidantentu saja jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan kemampuan Penulis. lehkarena itu Penulis sangat mengharapkan kritik dansaranyang bersifatmembangun sehingga penulis dapat menyempurnakan penulisan ini. SemogaTugas Akhir ini memberikan manfaat bagi Penulis khususnya dan pembaca padaumumnya, Amin.Balikpapan, 3 September 2012

ixDAFTAR ISIJUDUL ..................................................................................................................... iLEMBAR PENGESA AN .................................................................................... iiSURAT PERNYATAAN....................................................................................... iiiLEMBAR PERSEMBA AN ................................................................................ ivABSTRACT/ABSTRAKASI ................................................................................... vKATA PENGANTAR .......................................................................................... viiDAFTAR ISI ......................................................................................................... ixDAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiiDAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiiiBAB I PENDA ULUAN ....................................................................................... 11.1 Latar Belakang ............................................................................................. 11.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 21.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 21.4 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 21.5 Manfaat Penulisan ........................................................................................ 21.6 Metodologi Penilisan .................................................................................... 3BAB II LANDASAN TERI ............................................................................... 42.1 Rencana Anggaran Biaya ............................................................................. 42.1.1 Macam-Macam Anggaran Biaya.................................................................. 62.1.2 Macam-Macam Daftar Analisa Perhitungan Biaya ..................................... 82.1.3 Perencanaan .................................................................................................. 92.1.4 Perencanaan Beserta Syarat-Sayarat ............................................................ 92.1.5al- al Pokok Dalam Menghitung Estimasi Biaya................................... 112.1.6 Kualifikasi dan Tugas Estimator ................................................................ 112.1.7 KondisiYang Mempengaruhi Estimasi Biaya ............................................ 122.1.8 Resiko Dalam Estimasi .............................................................................. 142.2 Volume/Kubikasi Pekerjaan ....................................................................... 142.3 Penjadwalan ............................................................................................... 152.3.1 Manfaat Penjadwalan ................................................................................. 162.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Penjadwalan ................................................. 172.3.3 Metode Penjadwalan Proyek ...................................................................... 182.3.3.1 Bagan Balok ............................................................................................... 182.3.3.2 Kurva S ....................................................................................................... 192.3.3.3 Metode Penjadwalan Linier ( Diagram Vektor ) ........................................ 202.3.3.4 Metode Penjadwalan Network Planning .................................................... 212.4 Penjadwalan Sumber Daya ......................................................................... 222.4.1 Penjadwalan Sumber Daya Yang Terbatas ................................................ 22

2.4.2 Perataan Sumber Daya ............................................................................... 242.5 Pengawasan dan Pengendalian proyek ....................................................... 252.5.1 Pengawasan dan Pengendalian Waktu Pekerjaan ...................................... 262.5.2 Pengawasan dan Pengendalian Biaya Proyek ............................................ 282.5.3 Bobot Kegiatan ........................................................................................... 30x2.5.4 Menghitung arga Satuan Pekerjaan ......................................................... 332.5.5 Keunggulan dan Kelemahan Kurva S ........................................................ 35BAB III METDLGI ................................................................................... 363.1 Data Umum Proyek .................................................................................... 363.2 Data Penunjang .......................................................................................... 363.3 Flow Chart Rencana Anggaran Biaya ....................................................... 373.4 Flow Chart Penjadwalan ............................................................................ 383.5 Perhitungan Volume Masing-Masing Pekerjaan ........................................ 39BAB IV PEMBA ASAN ..................................................................................... 454.1 Pekerjaan Pendahuluan .............................................................................. 464.2 Pekerjaan Galian/Urugan Pasar dan Pasangan ........................................... 484.3 Pekerjaan Beton .......................................................................................... 524.4 Pekerjaan Pembesian .................................................................................. 824.5 Pekerjaan Bekisting .................................................................................. 1204.6 Pekerjaan Pekerjaan Dinding ................................................................... 1484.7 Pekerjaan Lantai ....................................................................................... 1574.8 Pekerjaan Langit-Langit / Plafond ........................................................... 1654.9 Pekerjaan Kusen , Daun Pintu dan Jendela .............................................. 1684.10Pekerjaan Instalasi Listrik......................................................................... 1834.11Pekerjaan Instalasi Air .............................................................................. 1844.12Pekerjaan Pengecatan ............................................................................... 1884.13Pekerjaan Penggantung dan Pengunci ...................................................... 1974.14Perhitungan Rencana Anggaran Biaya ..................................................... 2004.15Rekapitulasi RAB ..................................................................................... 204

4.16Menentukan Durasi Perkiraan Pekerjaan.................................................. 2054.17Penjadwalan Dengan Kurva S .................................................................. 208BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 2095.1 Kesimpulan ............................................................................................... 2095.2 Saran ......................................................................................................... 210Daftar Pustaka ...................................................................................................... 211Lampiran

xiDAFTAR GAMBARalamanGambar 3.1 Flow Chart Rencana Anggaran Biaya 37Gambar 3.2 Flow Chart Penjadwalan 38

xiiDAFTAR TABELalamanTabel 2.1Tabel 2.2Tabel 2.3Tabel 2.4Tabel 2.5Tabel 3.1

Contoh Bar Chart16Contoh Bagan Balok19Bobot Pekerjaan30Kurva S31Analisa SNI33Perhitungan Masing Masing Pekerjaan

39

xiiiDAFTAR LAMPIRANLampiran 1 .......................................... Analisa SNI,Upah Tenaga dan arga BahanLampiran 2 ......................................................................................... Daftar GambarLampiran 3 ................................................................................................... Kurva SLampiran 4 ...................................................................Lembar Asistensi dan Revisi

1BAB IPENDA ULUAN1.1 Latar BelakangAda banyak faktor yang mempengaruhi lancarnya pelaksanaan suatu proyekkonstruksi. Salah satunya adalah ketersediaan dana untuk membiayai pelaksanaanproyek konstruksi. Suatu proyek konstruksi akan sulit terwujud apabila tidaktersedia cukup dana untuk membiayainya. Sebaliknya, suatu proyek konstruksiakan berjalan lancar apabila dana yang dibutuhkan terpenuhi.Besarnya estimasi biaya yang diperlukan untuk merealisasikan suatu proyekkonstruksi harus sudah diketahui terlebih dahulu,sebelum proyek berjalan agardana yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tersebut dapat dipersiapkan.Apabila dana untuk pelaksanaan proyek sudah dipersiapkan sejak awal makakemungkinan terhentinya proyek di tengah jalan akibat kekurangan dana dapatdiminimalisir.Pengetahuan mengenai biaya proyek Ruko 3 Lantai yang akan dilaksanakansangat penting bagi kontraktor dan pemilik proyek. Bagi para kontraktor,pengetahuan tersebut bermanfaat untuk menyusun Rencana Anggaran Biaya(RAB) yang akan diajukan ke pemilik proyek untuk memenangkan tender.Sedangkan bagi pemilik proyek,pengetahuan tersebut dapat digunakan untukmempertimbangkan kelayakan dan kerealistisan Rencana Anggaran Biaya (RAB)yang diajukan oleh masing-masing kontraktor.Estimasi biaya dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menentukanvaliditas suatu Rencana Anggaran Biaya (RAB). Apabila suatu RAB memilikinilai yang jauh lebih besar daripada estimasi biaya maka hampir dapat dipastikanbahwa konstruktor telah melakukan mark up (pembengkakan) biaya proyek.Sedangkan apabila suatu RAB memiliki nilai yang jauh lebih kecil daripadaestimasi biaya maka bangunan yang akan dihasilkan kemungkinan tidak memilikikualitas sebagaimana yang diharapkan.Dengan demikian perhitungan RAB berperan juga dalam menentukan kapandimulai dan selesainya proyek tersebut,sehingga proyek dapat berjalan secaraefektif dan efisien.21.2 Identifikasi MasalahIdentifikasi masalah pada penjadwalan dan perhitungan rencana anggaranbiaya pada proyek Ruko 3 lantai sebagai berikut:1. Penjadwalan pelaksanaan proyek.2. Bangunan yang direncanakan memerlukan rencana anggran biaya ( RAB ).1.3 Batasan MasalahMengingat luasnya ruang lingkup permasalahan dan keterbatasan penulis,maka diperlukan batasan masalah sebagai bahan acuan pembahasan masalahtersebut.Pokok-pokok permasalahan yang akan diangkat meliputi:1. Penjadwalan pelaksanan proyek dengan kurva S.2. Perhitungan rencana anggaran biaya dengan analisa SNI 2012.1.4 Tujuan PenulisanAdapun tujuan dalam penulisan Tugas Akhir ini,antara lain:1. Mengetahui anggaran biaya yang diperlukan untuk membangun Ruko 3 lantai.2. Mengetahui waktu penyelesaian proyek berdasarkan jadwal yang telah dibuat.3. Agar tercipta efisiensi dan efektifitas proyek tersebut.4. Meminimalisir keterlambatan yang terjadi pada proyek.5. Sebagai dasar kontrak antara pemilik proyek dengan pelaksana.

1.5 Manfaat PenulisanManfaat penulisan Tugas Akhir ini antara lain:1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh pada saat waktu kuliah.2. Sebagai pedoman bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam proyekpembangunan.31.6 Metodologi PenulisanMetode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :1. Studi pustakaStudi pustaka dilakukan untuk pengumpulan data sekunder dan landasan teoridengan mengambil data literatur yang relevan maupun standar yang diperlukandalam perencanaan penjadwalan dan biaya bangunan. Pengumpulan dilakukanmelalui perpustakaan atau pun instansi instansi pemerintah yang terkait.2. Studi LiteraturPenulis mencari buku panduan / literatur yang akan digunakan untuk menyusunlandasan teori penulisan tugas akhir ini, sesuai dengan judul yang diangkat.3. Browsing InternetPenulis mencari data atau bahan yang sesuai dengan judul yang diangkatdariinternet.4. bservasi LapanganDengan cara meninjau langsung ke lapangan dan mendatangi pihak-pihak yangterkait dengan pekerjaan yang dilaksanakan untuk mendapatkan data yangakurat, seperti mendatangi Dinas Pekerjaan Umum ( DPU ) kota balikpapanuntuk medapatkan Data Standarisasi arga Bahan, Upah, dan Alat tahun 2012.yang dimana Standarisasi arga tersebut sangat penting sekali dalammenyusun Rencana Anggaran Biaya, karena akan menjadi patokan dalammenentukan harga barang dan lain sebagainya.5. Interview / WawancaraPenulis bertanya langsung pada sumber-sumber yang lebih berpengalaman dankompeten.4BAB IILANDASAN TERI2.1 Rencana Anggaran BiayaRencana anggaran biaya adalah merencanakan sesuatu bangunan dalambentuk dan faedah dalam penggunaanya,beserta besar biaya yang diperlukandansusunan-susunan pelaksanaan dalam bidang administrasi maupun pelaksanaankerja dalam bidang teknik.Dimana Rencana Anggaran biaya merupakan perkiraanperhitungan biaya-biaya yang diperlukan untuk tiap pekerjaan dalam suatu proyekkonstruksi sehingga diperoleh biaya total yang diperlukan untuk tahappenyelesaian proyek pekerjaan konstruksi. Rencana anggaran biaya dihitungberdasarkan gambar-gambar rencana dan spesifikasi yang mudah ditentukan sertaupah tenaga kerja dan alat kerja.Dalam proses konstruksi, estimasi meliputibanyak hal yang mencakup bermacam-macam maksud dan kepentingan bagiberbagai manajemen dalam organisasi.Dimana konsultan atau juga bisa disebut pemberi tugas menggunakanyasebagai alat bantu untuk menentukan biaya investasi modal yang harus ditanam,mengatur pembiayaan, menentukan kelayakan ekonomi proyek, mengukurproduktivitas kerja, menghitung perpajakan, asuransi, serta maksud-maksudevaluasi penting lainya. Dalam pembuatan RAB perencana akan membuatpenaksiran harga barang dan upah, Penaksiran anggaran biaya sangat dipe

rlukandalam perhitungan rencana anggaran biaya, dimana pengertian dari penaksirananggaran biaya adalah suatu proses perhitungan volume pekerjaan, harga-hargabahan yang diperlukan dalam pekerjaan konstruksi.Anggaran biaya suatu proyek yang memiliki nilai besar, terdapat beberapasegmen pekerjaan yang biaya pengerjaannya memiliki pengaruh yang besar padabiaya proyek secara keseluruhan. Biaya pada segmen-segmen pekerjaan tersebutdipengaruhi dari beberapa aspek, diantaranya dilihat dari segi bahan, carapengerjaan, jumlah tenaga kerja, waktu pelaksanaan dan lain-lain.5

Aspek pembiayaan yang besar menjadi pusat perhatian untuk dilakukananalisa kembali dengan tujuan untuk mencari penghematan.Dalam pelaksanaanini terdapat beberapa nama-nama pejabat yang memegang peranan penting yangberhubungan dengan pelaksanaan proyek pembangunan tersebut,antara lain:1. Pemberi Pekerjaan (Principcial)Apabila seseorang atau jawatan ingin membuat bangunan,maka orangtersebut menyampaikan keinginannya kepada ahli bangunan dan menyerahkanagar dapat direncanakan bangunan yang diinginkan ,beserta besar biaya yangdiperlukan. rang ini dinamakan Principcial atau pemberi pekerjaan.2. Penasehat (adviser)Ahli-ahli bangunan yang menerima pekerjaan dari principal, umumnya yangmedapatkan pekerjaan tersebut adalah tenaga teknik ( Sarjana Teknik, Arsitek,Sipil ). Jadi, yang menerima pekerjaan disebut penasehat atau perencana. Dalammelakukan pekerjaannya, tenaga ahli atau penasehat akan menyalurkan keinginanprincipal untuk diterapkan dalam bidang ilmu keteknik sipilan sesuai denganmanfaat dan penggunaan bangunan yang dimaksud.Pada umumnya perencana akan mengemukakan bentuk berupa biayasementara yang dinginkan oleh principal. Selanjutnya ada kemungkinan principalakan memberikan pendapat yang disesuaikan dengan rencana yang disajikan olehperencana. Setelah mendapat kata sepakat, maka perencana dapat melanjutkansemua pekerjaan, hingga bantuan yang akan dibangun dapat segera dilaksanakan.3. Direksi ( pengawas / pengurus )Saat melaksanakan pekerjaan, pemborong perlu mengawasi pekerjaannya.Biasanya ini dilakukan oleh seorang yang disebut direksi atau pengawasyangmempunyai staf tenaga ahli dibidangnya masing-masing. Seiring pekerjaanpengawasan ini dilaksanakan oleh perencana itu sendiri. Apabila bangunantersebut dimiliki oleh instansi pemerintah, maka pengawasanya adalah berasaldari Dinas Pekerjaan umum ( DPU ) yang biasanya disebut Pimpinan Proyek atau Supervisior yang ditunjukan oleh dinas ( Perusahaan Konsultan Pengawas ).6

4. Pemborong ( Annemer )Pada waktu pelaksanaan pembangunan, yang melaksanakan proyekpembangunan tersebut adalah pemborong. Dimana keuntungan didapat darikerjanya tersebut.5. Pelaksana ( Uitvoeder )Pelaksana adalah teknisi yang bertanggung jawab atas pelaksanaanpekerjaan dan terlaksananya pekerjaan. Seorang pelaksana ditunjuk olehpemborong dan setiap saat berada ditempat pekerjaan, karena dalam beberapa halpemborong sering berhalangan hadir. Penunjukkan seorang pelaksana harusdiberitahukan kepada pihak direksi ( pengawas ) dan mendapat persetujuan.Karena pihak direksi dapat menolak pelaksana ditunjuk pemborong apabiladianggap tidak memenuhi syarat. ( Sumber : Dasar Penyusun Anggaran Bangunan, Ir.J.A.Mukomoko )2.1.1 Macam-Macam Rencana Anggaran BiayaProses pengerjaan Rencana Anggaran Biaya dapat diklasifikasikan menjadidua macam antara lain:1. RAB kasar yaitu rencana anggaran biaya yang diperhitungkan berdasarkantiap volume pekerjaan dikalikan dengan harga satuan pekerjaan sehinggaseluruh jumlah pekerjaan diperoleh biaya total pekerjaan. Penyusunananggaran biaya kasar memerlukan bahan-bahan bangunan yang digunakan,cara pembuatannya dan persyaratan pokok yang ditentukan.Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyusunan anggaran biaya kasarantara lain:a. Jenis dan ukuran bangunanb. Jenis konstruksic. Lokasi bangunanUntuk menghitung anggaran biaya terkebih dahulu perlu disiapkan bahanbahan yang telah diuraikan termasuk data atau catatan-catatan mengenaiharga bangunan sejenis yang ada. Selanjutnya perlu ditetapkan ukuran pokokberdasarkan gambar prarencana yang akan dipakai sebagai dasar perhitunganuntuk menentukan harga satuan pekerjaan. Yang dimaksud dengan ukuran7

pokok dalam penulisan disini adalah untuk bangunan gedung,yang dipakaisebagai ukuran pokok adalah luas per m atau sisi bangunan per m.Perkiraan harga satuan yang digunakan baik untuk perhitungan luaslantai,maupun isi bangunan,terantung pada:a. Sifat atau bentuk bangunan yang meliputi : bangunan sederhana ,bangunansedang atau baik , bangunan megah atau monumental.b. Jenis bangunan yang meliputi : bangunan gedung, rumah tinggal, kantor,sekolah, gedung pertemuan dan sebagainya.c. Jenis konstruksi yang meliputi : berat atau ringan dari konstruksi,gedungbertingkat atau tidak bertingkat.d. Jenis bahan-bahan bangunan pokok yang digunakan.Untuk menentukan ukuran pokok dapat ditempuh beberapa cara, yaitu:a. Luas lantai (ukuran dalam, ukuran sumbu dan ukuran luar).b. Luas atap (ukuran berdasarkan denah bangunan termasuk tritisan)c. Isi bangunan, dihitung berdasarkan luas lantau dikalikan tinggi gedung.

Ukuran tinggi gedung dihitung dari tengah-tengah kedalaman pondasi(separuh tinggi pondasi dari alas pondasi sampai lantai) dengan tengahtengah jarak antara talang atau tritisan dan puncak bangunan.Ruang bawah(basement) dihitung penuh.(sumber : Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan)2. RAB halus atau terperinci yaitu anggaran biaya bangunan atau proyekyangdihitung dengan teliti dan cermat , sesuai dengan ketentuan dan syarat-syaratpenyusunan anggaran biaya.Bahan-bahan yang diperlukan dalam penyusunananggaran biaya teliti ,antara lain:a. Peraturan dan syarat-syarat (Bestek).b. Gambar rencana atau gambar bestek.c. Buku analisa BW.d. Peraturan-peraturan normalisasi yang bersangkutan.e. Peraturan-peraturan bangunan negara dan bangunan setempat.f. Syarat-syarat lain yang diperlukan.8

Perhitungan yang dibuat untuk menyusun anggaran biaya teliti akanmenghasilkan suatu biaya atau harga bangunan dan dengan biaya atau hargatersebutuntuk pelaksanaan, bangunan akan terwujud sesuai dengan yangdirencanakan. leh karena itu anggaran biaya teliti harus disusun denganteliti, rinci dan selengkap-lengkapnya. Sebelum mulai menghitung anggaranbiaya teliti perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:a. Semua bahan untuk menyusun anggaran biaya teliti supaya dikumpulkandan diatur dengan rapi.b. Gambar-gambar rencana atau gambar bestek dan penjelasan atauketerangan yang tercantum dalam peraturan dan syarat-syarat atau bestek,berita acara atau risalah penjelasan pekerjaan harus selalu dicocokkan satusama lain.c. Membuat catatan sebanyak mungkin yang perlu, baik mengenai gambarbestek.d. Menentukan sistem yang tepat dan teratur yang dipakai dalamperhitungan.(sumber : Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan)2.1.2 Macam-Macam Daftar Analisa Perhitungan BiayaAnalisa adalah suatu perumusan yang berguna untuk menetapkan harga danupah masing-masing dalam bentuk satuan. Berikut ini adalah macam-macamdaftar analisa harga yang sering digunakan dalam perhitungan Anggaran Biayaoleh Estimator, antara lain :1. Daftar Analisa B..WDaftar Analisa B..W adalah daftar analisa pertama yang di dalamnyaterdapat perhitungan harga dan upah untuk mendapatkan harga suatupekerjaan.2. Daftar Analisa SNIDaftar analisa SNI adalah daftar analisa perhitungan biaya yang telahdibakukan dan ditetapkan didalam standar nasional indonesia.

9

3. Analisa Modifikasi ( EI )Daftar analisa EI adalah daftar analisa perhitungan biaya yang dibuatolehpihak Dinas Pekerjaan Umum ( DPU ) yang didalamnya telah dibakukansebagai daftar analisa perhitungan biaya beserta pekerjaan.2.1.3 PerencanaanUntuk merencanakan suatu bangunan khususnya pembangunan gedung,maka hal hal yang harus diperhatikan dan dilakukan sebagai bahan persiapanperencanaan adalah sebagai berikut, antara lain :1. Mengetahui tujuan pembangunan gedung tersebut.2. Melihat keaadan / kondisi lapangan.3. Mengetahui syarat-syarat dan peraturan untuk pekerjaan pembangunangedung dari instansi pemerintah yang bersangkutan.4. Syarat-syarat arsitektur yang dikehendaki.5. Besar / kecilnya perlengkapan bangunan.2.1.4 Perencanaan Beserta Syarat SyaratYang memberi pekerjaan perlu mengetahui, bagaimana, dari mana, dan daribahan apa bangunan tersebut akan dibuat. Maka direksi terlebih dahulu membuatgambar rencana dari bangunan yang akan dibuat lengkap dengan detail-detail danpenjelasan-penjelasasn teknik yang diperlukan, kemudian diajukan kepada yangmemberi pekerjaan untuk diketahui dan untuk mendapatkan persetujuaanya.Peraturan-peraturan uraian penjelasan eknik dan administratif terpisahantara tang satu dengan yang lainnya dan biasanya disebut Rencana dan Syarat Syarat suatu rencana itu juga memerlukan gambar pekerjaan bangunan yangakan dibuat, karena gambar-gambar ini merupakan penjelasan dari rencanatadi,maka gambar itu disebut Gambar Rencana . Adapula yang mengemukakanpendapat bahwa gambar rencana itu lebih penting dari ketentuan-ketentuanadministratif .

10

Adapun rencana dan syarat-syarat yang dimaksud adalah, antara lain:1. Cara pelaksanaannya.2. Bila terjadi perubahan-perubahan dalam rencana sebelum dan selamapelaksanaan pekerjaan, begitupula tambahan-tambahannya.3. Perjanjian-perjanjian dengan pemilik tanah dimana bangunan itu akandidirikan.4. Waktu penyerahan gambar penjelasan dan konstruksinya.5. Penyerahan bahan-bahan dan ketentuan harganya.6. Yang dianggap berstatus direksi siapa saja.7. Pimpinan pekerjaan itu siapa.8. Tanggung jawab pemborong ( kontraktor ) atas pekerjaannya.9. Tanggung jawab pemborong atas pelaksanaan.10. Waktu masa pembayaran.11. Pesediaan atau sewa alat bantu atau penggantinya.12. Cara menyerahkan pekerjaan kepada pemborong bawahannya.

13. Keadaan tanah yang mungkin menyebabkan kerugian.14. Waktu bekerja bagi para pegawainya.15. Upah bagi para pekerja dan pegawainya.16. Keamanan para pekerjanya.17. Jaminan perhubungan lalu lintas dan pengaliran air yang diperlukan.18. Bila ada yang perlu dibongkar,bongkaran itu menjadi milik siapa.Dan masih banyak lagi syarat-syarat yang harus ditentukan / dibuat dalamrencana administrasi yang umumnya disebut Bagian Pokok Kedua BagianAdministrasi karena rencana dan syarat-syaratitu bagi pemborong / kontraktorbukan suatu rencana anggaran biaya yang telah tersusun, tetapi itu memuat uraianuraian tentang pekerjaan petunjuk cara pelaksanaan seluruh pekerjaan danyangsifatnya merupakan kontrak selama ia melaksanakan pekerjaan tersebut.( Sumber :Dasar Penyusunan Anggaran Bangunan, Ir.J.A.mukomoko)

11

al- al Pokok Dalam Menghitung Estimasi Biaya2.1.5Sebelum menghitung estimasi biaya ada beberapa hal pokok yang pentingdan harus sangat diperhatikan, antara lain :1. Bahan BahanMembuat daftar jenis dan harga bahan yang akan digunakan dalam suatupekerjaan, dimana harga bahan yang dibuat merupakan harga bahan yangakan digunakan pada lokasi pekerjaan.2. arga UpahPanjangnya jam kerja untuk para pekerja dan jenis pekerjaan tersebutsangatlah berpengaruh bagi upah pekerja.3. PeralatanMembuat daftar untuk alat-alat yang akan digunakan dalam pekerjaantersebut serta biaya total sewa alat yang akan dipergunakan dalam pekerjaan.4. Biaya Tak terduga (verhead )Biayatak terduga adalah biaya yang tidak dimasukan kedalam suatu jenispekerjaan dan tidak dapat ditagihkan pada sebuah proyek.5. Keuntungan (Profit)Jasa pekerjaan konstruksi atau juga dinamakan dengan keuntunganpelaksanaan haruslah dihitung dalam rencana anggaran biaya, yang tetapitidak boleh ditampilkan dalam rencana anggaran biaya tersebut. Besarnyakeuntungan yang diperoleh adalah sebesar biaya proyek yang akandilaksanakan nantinya.2.1.6 Kualifikasi dan Tugas Seorang EstimatorSeorang estimator harus mempunyai kualifikasi sebagai berikut, antara lain :1. Mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang cukup mengenai detail daricara pelaksanaan.2. Mempunyai pengalaman dalam bidang konstruksi.3. Mempunyai sumber-sumber informasi untuk mengetahui harga barang, jamkerja buruh yang diperlukan dan yang lainnya.12

4. Pengambilan kesimpulan yang tepat mengenai harga untukberbagai daerahlainnya.5. Mempunyai metode yang tepat untuk menaksir biaya.6. Mampu menghitung secara teliti.7. Mampu menghimpun.8. Mampu membayangkan segala langkah untuk setiap jenis pekerjaan.Adapun tugas dari seoarang estimator, antara lain :1. Mengumpulkan data.Pengumpulan data, memisahkan, dan mengelola adalah sangat pentingdalam menghitung biaya secara tepat dan kemudian harus menyimpan datadata dari biaya-biaya proyek yang sudah selesai dikerjakan. Data tersebutharus lengkap berisi harga bahan-bahan dan volumenya, upah-upah, keadaancuaca, keterlambatan dan sebab-sebabnya.2. Meninjau Lapangan.Sebelum menghitung perkiraan biaya proyek, estimator terlebih dahulu harusmeninjau lapangan untuk mempelajari keadaan setempat.2.1.7 Kondisi Yang Mempengaruhi Estimasi BiayaEstimasi biaya disiapkan dengan mengevaluasi seluruh element pekerjaan.Disamping itu estimasi biaya masih dapat dipengaruhi oleh kondisi-kondisipenting yang umum dan berkaitan dengan produktivitas kerja, antara lain:1. Produktivitas tenaga kerjaproduktivitas adalah volume pekerjaan yang dapat dihasilkan oleh sorang ataukelompok pekerja dalam satuan waktu , makin besar produktivitas, makamakin cepat pekerjaan tersebut di selesaikan, yang berarti makin cepatpekerjaan diselesaikan. al ini berkaitan dengan jumlah upah yangdibayarkan, namun juga perlu analisis yang lebih mendalam karena denganprodutivitas semakin besar harga satuan upah tenaga kerja juga semakinmahal.13

2. Ketersediaan materialSemakin langka material dipasaran , maka semakin mahal harga yang ditawarkan, ataupun jika diperlukan waktu pemesanan yang lebih lama, denganbiaya yang akan di bebankan kepada konsumen.3. Pasar FinansialNilai kurs akan mempengaruhi indeks harga tenaga kerja , maupun sumberdaya proyek yang lain.4. CuacaPelaksanaan proyek konstruksi yang dimungkinkan dikerjakan dalam waktuyang relatif lama akan sangat mempengaruhi biaya suatu pekerjaan. Misalnyapekerjaan beton yang dilaksanakan pada musim hujan, akan menambah biayapembelian bahan pelindung beton setelah pengecoran.5. Masalah KonstruksibilitasKesulitan ataupun menggunakan metode yang belum pernah di laksanakan ,maka faktor resiko akan menjadi lebih tinggi, sehingga biaya akan makin

mahal.6. Biaya Tak Terduga (verhead)Biaya tak terduga adalah biaya yang tidak dimasukan kedalam suatu jenispekerjaan dan tidak dapat ditagihkan pada sebuah proyek. leh sebab itu,overhead sangatlah penting pada perhitungan estimasi biaya. Ada 2 (dua)jenis biaya tak terduga yaitu :a. Biaya Tak Terduga UmumYang termasuk dalam biaya ini misalnya : sewa kantor, pasang listrik,pasang telpon, pajak bunga bank dan lain-lain.b. Biaya Tak Terduga ProyekBiaya tak terduga proyek adalah biaya yang dibebankan kepada proyek,tetapi tidak dapat dibebankan kepada biaya bahan, upah maupun yanglainnya. Yang termasuk dalam biaya ini adalah : jamsostek, pembuatandokumen kontrak dan lain lain.14

2.1.8 Resiko Dalam EstimasiEstimator harus dapat mengindentifikasi sesuatu yang banyak yang dapatmengandung resiko atau ketidakpastian dalam estimasinya sendiri. Dan sebagiancontoh dalam sebuah identifikasi resiko dalam sebuah proyek antara lain :1. Mempelajari dokumen yang berhubungan dengan proyek termasuk dokumenyang direfensikan dalam dokumen kontrak.2. Melakukan tinjauan ke lokasi proyek sebelum melakukan penawaran.3. Membuat jadwal konstruksi sebelum penawaran.4. Menyelidiki kemampuan keuangan dan etika bisnis pemilik proyek.5. Memilih subkontraktor dan supplier yang tepat.6. Mengidentifikasi reakasi terhadap masyarakat terhadap suatu proyek.7. Mendapatkan kepastian bahwa sumber daya yang tersedia dalampembangunan proyek.8. Membuat strategi untuk mendapatkan proyek tersebut.9. Mengidentifikasi dan memahami kalusa-klausa spesifikasi yang dapatmenjadikan resiko tambahan atau khusus pada kondisi tertentu olehkontraktor yang terkadang tidak terduga dan masuk dalam biaya tambahan.10. Mengidentifikasi persyaratan-persyaratan pemerintah.11. Mengidentifikasi gangguan lingkungan yang berhubungan dengan proyekdan mengkaji ulang pola musim dareah tersebut.12. Mengidentifikasi lokasi pembuangan dan penyelidikan tanah di lokasi poyek.13. Mengidentifikasi metode konstruksi.14. Analisis terhadap pekerjaan sub kontraktor untuk memastikan seluruhpekerjaan telah tercakup didalamnya.2.2 Volume / Kubikasi PekerjaanVolume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volumepekerjaan dalam satu satuan. Volume juga bisa disebut sebagai kubikasipekerjaan, jadi volume ( kubikasi ) suatu pekerjaan bukanlah merupakanvolume( isi sesungguhnya ) melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satukesatuan.15

Beberapa contoh, sebagai berikut :Volume pondasi batu kali= 25 m3Volume atap= 140 m2Volume lisplank= 28 m3Masing-masing volume tersebut mempunyai pengertian sebagai berikut :1. Volume pondasi batu kali dihitung berdasarkan isi, ( panjang x luaspenampang yang sama )2. Volume atap dihitung berdasarkan luas, yaitu jumlah luas bidang-bidang atap,seperti segitiga, persegi panjang, trapesium, dan sebagainya.3. Volume lisplank dihitung berdasarkan panjang atau luas.2.3PenjadwalanPenjadwalan adalah pengukuran (ploting) kegiatan pelaksanaan kedalamunsur waktu sepanjang masa pelaksanaan pekerjaan proyek. Dimana kegiatanmerupakan semua kegiatan pelaksanaan, sedangkan waktu adalah waktu yangdiperlukan untuk menyelesaikan kegiatan kegiatan tersebut. Faktor waktu harusmendapat perbaikan karena banyak hal yang mempengaruhi untuk dapatdimanfaatkan waktu secara produktif, antara lain faktor cuaca, hari libur, waktuistirahat, faktor lapangan dan lain lain.Bebarapa syarat dalam penjadwalan perlu diperhatikan, antara lain :1. Pekerjaan yang dijadwalkan tidak boleh lebih dari kemampuan yang tersedia.Misalnya bila perusahaan mempunyai 2 buah buldozer, rencanakan dengankemampuan dua alat tersebut.2. Urutan pekerjaan mengikuti yang ditentukan. Contoh : membuat dinding,tentunya pekerjaan pondasi harus sudah selesai.3. Pekerjaan yang mempunyai pengaruh pekerjaan lain harus diprioritaskan.4. Penjadwalan harus menjamin kelangsungan pekerjaan secara terus menerusdalam keseluruhannya.16

5. Perencanaan kerja dan penjadwalannya dapat dibuat dalam bentuk Bar Chart,seperti contoh Tabel 2.1 ini.Tabel 2.1 Contoh Bar ChartNo PekerjaanMinggu/BulanI II III IV1 Pondasi2 Struktur3 Finishing2.3.1 Manfaat PenjadwalanDengan adanya penjadwalan konstruksi maka bermanfaat untuk :

1. Memberikan pedoman untuk pelaksanaan kegiatan dan untuk memberikanprioritas perhatian dalam pengawasan dan pengendalian,agar proyek dapatdiselesaikan sesuai rencana,terhindar dari keterlambatan,kenaikan biaya, danperselisihan-perselisihan kontraktual.2. Dipakai sebagai dasar penentuan progress payment, penyusunan cash flowproyek dan pembuatan strategi pendanaan proyek.3. Merupakan dasar atau pedoman untuk pengendalian, baik yang berkaitandengan waktu maupun biaya proyek.4. Memberikan pedoman kepada sub-ordinate-units mengenai batas-batas waktubagi mulainya dan berakhirnya tugas masing-masing.5. Menghindari pengelolaan pelaksanaan proyek yang hanya mengandalkannaluri saja.6. Menghindari pemakaian sumberdaya dengan intensitas yang tinggi sejak awalproyek ,dengan harapan dapat diselesaikan secepatnya.7. Memberikan kepastian waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan proyek.Kepastian tersebut dapat menghindari pekerja berada ditempat kerja lebihlama dari waktu yang diperlukan, bergerombol menanti penugasan, mondarmandir tanpa tujuan dan sebagainya.8. Dapat dipakai mengevaluasi dampak akibat adanya perubahan-perubahanpelaksanaan proyek,baik yang berkaitan dengan waktu penyelesaian proyek,17

maupun biaya proyek. asil evaluasi dapat dipakai sebagai dasarpenyelesaian masalah kontraktural, seperti untuk menyelesaikan tuntutantuntutan (Claims) kenaikan biaya maupun perpanjangan waktu.9. Apabila jadwal diupdate secara teratur, selain untuk tindakan koreksi,berfungsi pula sebagai dokumentasi adanya perubahan-perubahan didalampelaksanaan pekerjaan, keterlambatan yang tidak diharapkan, perubahanwaktu penyelesaian kegiatan dan adanya change order,makapendokumentasian jadwal awal berikut perubahan-perubahannya dapatdipakai sebagai dokumen historis proyek.10. Memberikan dukungan yang sangat berharga dalam komunikasi diantarapihak-pihak yang terlibat atau berkepentingan dalam penyelenggaraanproyek.2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi PenjadwalanKompleksitas penjadwalan proyek sangat dipengaruhi oleh faktor faktorberikut :1. Sasaran dan tujuan proyek.2. Keterkaitan dengan proyek lain agar terintegrasi dengan master schedule.3. Dana yang di perlukan dan dana yang tersedia.4. Waktu yang di perlukan, waktu yang tersedia, serta perkiraan waktuyanghilang dan hari hari libur.5. Susunan dan jumlah kegiatan proyek serta keterkaitan di antaranya.6. Kerja lembur dan pembagian shift kerja untuk mempercepat proyek.7. Sumber daya yang di perlukan dan sumber daya yang tersedia.8. Keahlian tenaga kerja dan kecepatan mengerjakan tugas.Semakin besar skala proyek, semakin kompleks pengelolaan penjadwalankarena dana yang dikelola sangat besar, kebutuhan dan penyediaan sumberdayajuga besar, kegiatan yang di lakukan sangat beragam serta durasi proyek menjadisangat panjang. leh karena itu, agar penjadwalan dapat diimplementasika

n,digunakan cara cara atau metode teknis yang sudah digunakan seperti metode18

penjadwalan proyek. Kemampuan scheduler yang memadai dan bantuan softwarekomputer untuk penjadwalan dapat membantu memberikan hasil yang optimal.2.3.3 Metode Penjadwalan ProyekAda beberapa metode penjadwalan proyek yang digunakan untuk mengelolawaktu dan sumberdaya proyek. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dankekurangan. Pertimbangan penggunaan metode-metode tersebut didasarkan ataskebutuhan dan hasil yang ingin di capai terhadap kinerja penjadwalan.Kinerjawaktu akan berimplikasi terhadap kinerja biaya, sekaligus kinerja proyeksecarakeseluruhan.leh karena itu, variabel-variabel yang mempengaruhinya juga harus dimonitor, misalnya mutu, keselamatan kerja, ketersediaan peralatan dan material,serta stake holder yang terlibat. Bila terjadi penyimpangan terhadap rencanasemula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetappadakondisi yang diinginkan.2.3.3.1 Bagan BalokBagan balok atau Barchart ditemukan olehenry L. Gantt dan FredickW.Tailor pada tahun 1916 dalam bentuk bagan balok, dengan panjang balok sebagairepresentasi dari durasi setiap kegiatan. Format bagan baloknya informatif, mudahdibaca dan efektif untuk dikomunikasi serta dapat dibuat dengan mudahdansederhana. Bagan balok terdiri atas sumbu-Y yang dinyatakan kegiatan atau paketkerja dari lingkup proyek, sedangkan sumbu-X menyatakan satuan waktu dalamhari, minggu, atau bulan sebagai durasi.Pada bagan ini juga dapat ditentukan Milestone / Baseline sebagai bagiantarget yang harus diperhatikan guna kelancaran produktifitas proyek secarakeseluruhan. Untuk proses updating, bagan balok dapat diperpendek ataudiperpanjang dengan memperhatikan total floatnya, yang menunjukan bahwadurasi kegiatan akan bertambah atau berkurang sesuai kebutuhan dalam perbaikanjadwal. Penyajian informasi bagan balok agak terbatas, misal hubungan antarkegiatan tidak jelas dan lintasan kritis kegiatan proyek tidak dapat diketahui.19

Karena urutan kegiatan kurang terinci, maka bila terjadi keterlambatanproyek,prioritas kegiatan yang akan dikoreksi menjadi sukar untuk dilakukan.Kelebihan:

1. Metoda ini relatif sederhana, mudah dimengerti dan mudah pembuatannya.2. Mudah untuk digunakan memantau perkembangan proyek, bagan balokmeberikan kemudahan bagi manajer untuk mengetahui kegiatan apa yangsudah selesai, sedang berjalan, atau belum dilaksanakan. Denganmembandingkan antara keadaan nyata dan rencana, dapat diketahui apakahprogres dari proyek yang bersangkutan sesuai jadwal atau mengalamiketerlambatan.Kelemahan:1. Tidak secara langsung dapat menunjukkan hubungan antar kegiatan sehinggaapabila suatu kegiatan mengalami penundaan maka akan sulit untukmengetahui kegiatan berikut apa yang akan terpengaruh, dan bagaimanadampaknya terhadap waktu selesainya proyek.2. Tidak dapat menunjukkan kegiatan apa saja yang merupakan kegiatan kritis.Tabel 2.2 Contoh Bagan BalokKegiatan Minggu Pertama Minggu Kedua1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7ABCD2.3.3.2 Kurva SKurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T. anummatas dasar pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hinggaakhirproyek. Kurva S dapat menunjukan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktudan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase kumulatifdariseluruh kegiatan proyek. Visualisasi Kurva S dapat memberikan informasimengenai kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana.Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwalproyek.20

Indikasi tersebut dapat menjadi informasi awal guna melakukan tindakan koreksidalam proses pengendalian jadwal.Tetapi informasi tersebut tidak detail dan hanya terbatas untuk menilaikemajuan proyek. Perbaikan lebih lanjut dapat menggunakan metode lain yangdikombinasikan, misal dengan metode bagan balok yang dapat digeser-geserdannetwork planing dengan memperbaharui suber daya maupun waktu pada masingmasing kegiatan.Untuk membuat kurva S, jumlah persentase kumulatif bobotmasing-masing kegiatan pada suatu periode diantara durasi proyek diplotkanterhadap sumbu vertikal sehingga bila hasilnya dihubungkan dengan garis,akanmembentuk kurva S. Bentuk demikian terjadi karena volume kegiatan padabagian awal biasanya masih sedikit, kemudian pada pertengahan meningkat dalamjumlah cukup besar, lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali mengecil.Untuk menentukan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan dapatberupa perhitungan persentase berdasarkan biaya per item pekerjaan / kegiatandibagi nilai anggaran, karena satuan biaya dapat dijadikan bentuk perse

ntasesehingga lebih mudah untuk menghitungnya....(2.1)2.3.3.3 Metode Penjadwalan Linier (Diagram Vektor)Metode ini biasanya sangat efektif dipakai untuk proyek dengan jumlahkegiatan relatif sedikit dan banyak digunakan untuk penjadwalan dengan kegiatanyang berulang seperti pada proyek konstruksi jalan raya, runway bandarudara,terowongan atau tunnel atau proyek industri manufaktur. Metode ini sangatmemuaskan untuk diterapkan pada proyek-proyek tersebut karena menggunakansumber daya manusia yang relatif lebih kecil dan variasi keterampilan pada suatupekerjaan/kegiatan tidak sebanyak pada proyek yang lain.Metode ini juga cukup efektif untuk digunakan pada proyek bangunangedung bertingkat dengan keragaman masing-masing tingkat bangunan relatifsama. Pada proyek yang cukup besar, metode ini membantu memonitor progresbeberapa kegiatan tertentu yang berada dalam suatu penjadwalan keseluruhanal ini dapat dilakukan bila metode ini dikombinasikan denganproyek.metodeBobot =bioyo pcr itcm pckcr]oonniloi onggoron 1uu%21

network, karena metode penjadwalan linier dapat memberikan informasi tentangkemajuan proyek yang tidak dapat di tampilkan oleh metode network.2.3.3.4 Metode Penjadwalan Network PlanningMetode ini dikembangkan untuk mengendalikan sejumlah besar kegiatanyang memiliki ketergantungan yang kompleks. Metode ini relatif lebih sulit,hubungan antar kegiatan jelas, dan dapat memperlihatkan kegiatan kritis.Dariinformasi network planning-lah monitoring serta tindakan koreksi kemudian dapatdilakukan, yakni dengan memperbaharui jadwal. Akan tetapi, metode ini perludikombinasikan dengan metode lainnya agar lebih informatif.Tahapan penyusunan network scheduling :1. Menginfentarisasi kegiatan-kegiatan dari paket WBS berdasarkan itempekerjaan, lalu diberi kode kegiatan untuk memudahkan identifikasi.2. Memperkirakan durasi setiapkan dengan mempertimbangkan dengan jenispekerjaan, volume pekerjaan, jumlah sumber daya, lingukungan kerja, sertaproduktifitas pekerja.3. Penentuan logika ketergantungan antara kegiatan dilakukan dengan tigakemungkinan hubungan, yaitu kegiatan yang mendahului (predecessor),kegiatan yang didahului (successor), serta bebas.4. Perhitungan analisis waktu serta alokasi sumber daya, dilakukan sete

lahlangkah-langkah tersebut dilakukan dengan akurat dan teliti.Manfaat dari penerapan network scheduling ini antara lain:1. Penggambaran logika hubungan antar kegiatan, membuat perencanaanproyek menjadi lebih rinci dan detail.2. Dengan memperhitungkan dan mengetahui waktu terjadinya setiap kejadianyang ditimbulkan oleh satu atau beberapa kegiatan, kesulitan-kesulitan yangbakal timbul dapat diketahui jauh sebelum terjadi sehingga tindakanpencegahan yang diperlukan dapat dilakukan.3. Dalam network planning dapat terlihat jelas waktu penyelesaian yang dapatditunda atau harus disegerakan.4. Membantu mengomunikasikan hasil network yang ditampilkan.22

5. Memungkinkan dicapainya hasil proyek yang lebih ekonomis dari segi biayalangsung (direct cost) serta penggunaan sumber daya.6. Berguna untuk menyelesaikan klaim yang diakibatkan oleh keterlambatandalam menentukan pembayaran kemajuan pekerjaan, menganalisis cashflow,dan pengendalian biaya.7. Menyediakan kemampuan analisis untuk mencoba mengubah sebagian dariproses, lalu mengamatai efek terhadap proyek secara keseluruhan.8. Terdiri atas metode Activity n Arrow dan Activity n NodeDiagram Method).

(precedence

2.4 Penjadwalan Sumber DayaPenjadwalan sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, material danmodal atau biaya dapat merupakan bagian dari master schedule atau dapat jugasebagai bagian yang terpisah darinya sebagai subschedule.Untuk proyek yangcukup kompleks, pemilihan schedule sumber daya dari master schedule, dengandetailnya dilakukan pada subschudele adalah langkah terbaik untuk memudahkanmonitoring, tujuan penjadwalan sumber daya adalah memastikan jumlah ataujenis sumber daya dapat diketahui sejak awal dan tersedia bila dibutuhkan.Tetapi bila ketersediaan sumber daya terbatas, maka biasanya durasi proyekmenjadi lebih lambat dari yang direncanakan. Sebaliknya, dengan menambahjumlah sumber daya, durasi proyek dapat di percepat. Bila ketersediaansumberdaya cukup tetapi distribusi selama berlangsungnya proyek berfluktuasi, maka halini akan mengurangi tingkat efektifitas dan efesiensi pengguna sumberdaya. Bilajumlah sumber daya dimiliki terbatas dan ketersediaanya tidak mencukupi,sedangkan durasi adalah batasan kurun waktu proyek, maka penjadwalan dapatdilakukan dengan perataan sumber daya (resources leveling).2.4.1 Penjadwalan Sumber Daya yang TerbatasSumber daya yang terbatas adalah salah satu alasan mengapa penjadwalan

diperlukan. Penjadwalan dimaksudkan supaya pelaksanaan proyek tetap dapatberlangsung, caranya dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yangterbatas tersebut yang diusahakan juga durasi proyeknya tidak menjadi terlalu23

lambat.Sumber daya yang terbatas karena ketersediaannya yang memang langkahdapat membuat masalah besar bagi pelaksanaan proyek, karena hal ini akanmemengaruhi durasi proyek.Makin sedikit jumlah ketersediaannya, durasi proyek akan semaki lamakarena banyak kegiatan yang tidak dapat dilakukan. Akibatnya adalah adanyasangsi dari pemilik proyek yang berupa denda atau pemutusan hubungan kerjasepihak karena keterlambatan proyek. leh karena itu, perencanaan sumberdayayang langkah seperti peralatan atau mesin dengan teknologi tinggi, tukang khususukir/pahat, dan material yang harus di impor, peralatan yang memerlukanimpordari luar negeri, harus dibuat sebaik mungkin agar durasi kegiatannyatidakterganggu.Ada dua jenis batasan yang harus di perhatikan dalam penjadwalan proyek,karena batasan tersebut berpengaruh terhadap waktu kerja dari suatu kegiatan.Dua batasan tersebut adalah :1. Batasan hungungan kegiatan, batasan yang diakibatkan oleh hubungan antarkegiatan pada beberapa kegiatan.2. Batasan kondisi sumber daya, batasan yang diakibatkan olehketidaktersediaan sumber daya.Selain itu, ada empat aturan yang dapat diterapkan pada penjadwalan proyekdalam hubungannya dengan alokasi sumber daya yang terbatas, yaitu :1. Memprioritaskan kegiatan yang mempunyai batasan kegiatan-kegiatandengan sumber daya maksimum, lalu dilakukan penjadwalan terhadapkegiatan tersebut dengan basis kontinyu.2. Memprioritaskan pada kegiatan kritis atau mendekati kritis dengan total floatpaling rendah, lalu dilakukan penjadwalan terhadap kefitan tersebut dengancara basis kontinyu.3. Memprioritaskan pada kegiatan yang mempunyai durasi paling pendek, laludilakukan penjadwalan terhadap kegiatan tersebut dengan cara basiskontinyu.24

4. Setelah salah satu dari tiga aturan terpenuhi, dilakukan pada kegiatan denganprioritas rendah dengan cara basis terputus, kemudian dilakukan interupsioleh kegiatan yang lebih tinggi prioritasnya.

2.4.2 Perataan Sumber DayaPerataan sumber daya adalah meratakan frekuensi alokasi sumber dayadengan memastikan bahwa jumlah atau jenis sumber daya dapat diketahuidariawal dan tersedia bila dibutuhkan. Biasanya bila jumlah sunber daya dikurangi,durasi akan bertambah, sebaiknya bila jumlah sumber daya ditambah, durasi akanberkurang. Tujuan dari perataan sumber daya adalah untuk menjadwalkankegiatan pada proyek yang disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya dan polapenyebaran yang logis sehingga durasi proyek tidak melampaui batas berlebihan.Variasi penyebaran sumber daya dari suatu periode ke periode lainnyadiusahakan dapat tetap pada suatu batas minimum kebutuhannya, hasil yangdicapai dapat memenuhi sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan sumber dayayang ada. al lain yang perlu diperhatikan dalam perataan sumber daya adalahmengidentifikasi sumber daya yang terbatas dan yang dibutuhkan untuk seluruhjumlah durasi dari suatu proyek. Ini karena alokasi sumber daya yang langkah danketersediaannya terbatas harus di prioritaskan.Bila ketersediaannya tidak mencukupi, pengadaannya akan menimbulkanbiaya yang lebih tinggi. Perataan sumberdaya dimaksudkan agar alokasi tingkatpemakaian sumber daya dapat di ketahui sehingga penyelesaian proyek menjadilaebih logis. Dalam perataan sumber daya, biasanya durasi proyek dianggap tetap,sedangkan jumlah sumber daya diatur sedemikian rupa sehingga sesuai denganketersediaan.Metode perataan sumber daya bertujuan mendapatkan pola kebutuhansumber daya yang sesuai. Metode ini dapat dilakukan dengan cara :1. Memulai seluruh kegiatan proyek berada diantara waktu mulai awal danwaktu mulai paling lambat sehingga durasi proyek tidak bertambah.2. Berdasarkan ketersediaan waktu yang dibatasi dengan mengatur sumber dayayang dibutuhkan yang jumlah dan pola penyebarannya diatur sedemikianrupa.25

3. Berdasarkan ketersediaan sumber daya yang terbatas karena kelangkaandengan menambah durasi proyek sehingga proyek dapat menjadi lebih lambatdari yang dirancanakan.4. Berdasarkan penjadwalan dengan membuat diagram batang non kontinyudengan mengintrupsi suatu kegiatan oleh kegiatan yang lainnya.Dari semua hal tersebut, perataan sumber daya dimaksudkan untukmeningkatkan produktifitas, efektifitas dan efesiensi dan penggunaannya,menjaga pola penyebaran yang logis dari segi kuantitas serta menempatkankualitas sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan diharapkandengan durasi yang tidak berubah. Dengan demikian alokasi distribusi sumberdaya yang proporsional akan memberikan keuntungan bagi proyek sehinggapemanfaatan sumber dayanya terencana dengan baik dan hal ini akanmempengaruhi juga sebagi kinerja proyek secara keseluruhan.

2.5 Pengawasan dan Pengendalian ProyekPengawasan (supervising) adalah suatu proses pengevaluasian atauperbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan dengan pedoman pada standar danperaturan yang berlaku dengan bertujuan agar hasil dari kegiatan tersebut sesuaidengan perencanaan proyek. Pengendalian (controlling) adalah usaha yangsistematis untuk menentukan standart yang sesuai dengan sasaran perencanaan,merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standart,menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan danstandart, kemungkinan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan agarsumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.Bertitik tolak pada definisi-definisi tersebut, maka proses pengawasan danpengendalian proyek dapat diuraikan menjadi langkah-langkah sebagai berikut:1. Menentukan sasaran.2. Menentukan standar dan kriteria sebagai acuan dalam rangka mencapaisasaran.3. Merancang atau menyusun system informasi, pemantauan, dan laporanhasilpelaksanaan pekerjaan.26

4. Mengumpulkan data info hasil implementasi (pelaksanaan dari apa yangtelahdirencanakan).5. Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan perencanaan.6. Mengkaji dan menganalisa hasil pekerjaan dengan standart, criteria,dansasaran yang telah ditentukan.2.5.1 Pengawasan dan Pengendalian Waktu PekerjaanUntuk proyek dengan beberapa kegiatan, tahap pelaksanaan umumnya dapatdibayangkan sehingga penjadwalan tidak begitu mutlak dilakukan. Akan tetapiberbeda masalahnya pada proyek berskala besar dimana selain jumlah kegiatanyang sangat banyak dan rumitnya ketergantungan antar kegiatan tidak mungkinlagi diolah dalam pikirran. Penjadwalan dan pengontrolan menjadi rumit,jadisangatlah penting agar kegiatan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.Unsur utama dari penjadwalan adalah peramalan (forecasting), walaupunperlu disadari bahwa perubhan-perubahan dapat saja terjadi dimasa mendatangdan akan mempengaruhi pola rencananya sendiri. Penjadwalan adalah berfikirsecara mendalam melalui berbagai persoalan-persoalan, menguji jalur-jaluryanglogis, menyusun berbagai macam tugas yang menghasilkan suatu kegiatanlengkap, dan menuliskan macam-macam kegiatan dalam kerangka yang logis danrangkaian waktu yang tepat.Mengenai adanya perubahan-perubahan yang selalu terjadi pada saat pelaksanaan,maka faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk membuat jadwal yang cukupefektif ,antara lain:1. Secara teknis jadwal tersebut dapat dipertanggungjawabkan2. Disusun berdasarkan perkiraan yang akurat dimana perkiraan waktu, su

mberdaya, serta biaya dibandingkan dengan kegiatan pada proyek sebelumnya.3. Sesuai dengan sumber daya yang tersedia4. Sesuai dengan penjadwalan proyek lain, yang mempergunakan sumber dayayang sama.5. Fleksibel terhadap perubahan-perubahan, misalnya perubahan spesifikasiproyek.27

6. Mendetail dipakai sebagai alat pengukur hasil yang di capai dan pengendaliankemajuan proyek.7. Dapat menampilkan kegiatan pokok yang kritis.Teknis penjadwalan proyek juga dapat menggunakan bar chart. Mereka inibertujuan untuk mengidentifikasi unsure waktu dan urutan dalam merencanakansuatu kegiatan, terdiri dari waktu mulai, waktu selesai, dan dan padasaatpelaporan. Penggambarn bar chart terdiri dari kolom dan baris. Pada kolomtersusun urutan kegiatan yang disusun secara berurutan. Pada baris menunjukkanperiode waktu yang dapat berupa hari, minggu, ataupun bulan. Selain metode barchart dapat juga dipakai metode kurva S yang merupakan hasil t dari bar chart,bertujuan untuk mempermudah melihat kegiatan-kegiatan yang masuk dalamsuatu jangka waktu pengamatan prgress pelaksanaan pryek.Kurva S merupakan gambaran diagram % (persen) kmulatif biaya yangdiplt pada suatu sumbu, dimana sumbu x menyatakan satuan waktu sepanjangdurasi pryek dan sumbu y menyatakan nilai % (persen) kmulatif biayaselamadurasi pryek tersebut. Langkah membuat kurva S adalah:1. Melakukan pembbtan pada setiap item pekerjaan.2. Bbt item pekerjaan dihitung berdasarkan biaya item pekerjaan dibagi ttalpekerjaan dikalikan 100%.3. Setelah bbt tiap item pekerjaan dihitung, kemudian bbt item tersebutdidistribusikan selama durasi masing-masing aktivitas.4. Setelah jumlah bbt dari aktivitas tiap peride waktu tertentu dijumlahsecara kmulatif.5. Angka kmulatif pada setiap peride ini diplt pada sumbu y dalamgrafikdan waktu pada sumbu y.6. Dengan menghubungkan semua titik-titik maka akan di dapat kurva S.Grafik dari hasil pembuatan kurva S dapat kita lihat apakah pryek tersebutmengalami keterlambatan atau tidak. Dengan kurva S juga dapat dilihatinstensitas pekerjaan. Kemiringan curam menunjukkan pada saat itu pekerjaan28

besar (intensitas tinggi) dan kemiringan andai menunjukkan pekerjaan pada saat

itu sedikit.2.5.2 Pengawasan dan Pengendalian Biaya PryekManajer pryek perlu memperhatikan tentang anggaran yang telahditetapkan dalam perencanaan pryek, manajer tidak dapat menafsirkan bahwasebesar anggaran itulah akhir biaya pryek. Anggaran adalah suatu perkiraan yangdisusun berdasarkan infrmasi yang tersedia pada saat pembuatan anggaran. Adabeberapa asumsi yang digunakan untuk merumuskan ketidakpastian yangdihadapi pryek sehingga menjadi bagian dari anggaran pryek. Oleh sebab itu,rencana pryek yang dibuat sebelum dimulai dan dituangkan dalam PetunjukOperasinal (PO) haruslah memuat sifat:1. Rencana pryek yang mengalami perubahan selama pryek itu berjalan.2. Rencana pryek dapat menjadi landasan bersama semua pihak dalamkmunikasi mengenai pryek selama masa kerja pryek.Dengan dimilikinya sifat-sifat ini dalam rencana pryek, semua pihak akandapat mengetahui bahwa anggaran pryek dapat meningkat lebih besar selamapryek berjalan dan dapat pula realisasi biaya pryek lebih kecil daripadaanggarannya setelah pryek selesai asalkan pryek tersebut dapat berjalan secaraefektif dan efisien. Penyimpangan realisasi biaya pryek dari anggarannyaterutama terjadi karena ketidakpastian sehingga dapat menambah beban atau dapatsama sekali tidak menimbulkan beban pryek seperti yang diperkirakansebelumnya. Sehubungan dengan itu, prgram menghemat biaya pryek wajibmenjadi bagian dari disiplin manajemen pryek.Manajer pryek wajib mempertimbangkan alternatif kerja untuk dapatmenekan biaya pryek sebagai kesatuan.Karenanya pengawasan dan pengendalian biaya pryek setidak-tidaknya perlumencakup pengawasan dan pengendalian,antara lain:1. Jadwal pembiayaan (cash flw)2. Besarnya keseluruhan biiaya pryek.29

Manajer pryek perlu mengawasi dan mengendalikan para karyawan yangbertanggung jawab menimbulkan pengeluaran-pengeluaran. Pengawasan danpengendalian bukan hanya melalui prsedur dan metde serta kebijaksanaan,namun perlu diperhatikan pula bagaimana jalannya krdinasi untuk memecahkanhambatan-hambatan dan perbedaan pendapat diantara mereka dan perbedaanpendapat dalam unit kerjanya sendiri, kecepatan mereka mengambil keputusanterhadap masalah yang dibawahnya, bagaimana mereka memberi petunjuk kepadabawahan dalam memecahkan masalah, apakah mereka menyarankan cara kerjayang lebih baik, dan apakah mereka berusaha menciptakan iklim atau lingkunganpengawasan dan pengendalian menghargai pelaksanaan tugas yang baik danmemberikan kritik terhadap pelaksanaan tugas yang tidak memuaskan.Dalam pryek ini pengendalian biaya dilakukan dengan memeriksa apakahbiaya yang sudah dikeluarkan sesuai dengan kemajuan atau prgress prestasi yangtelah dicapai. Hal ini dapat diketahui dengan melihat kurva S, kurva

S secaragrafis menyajikan beberapa ukurn kemajuan komulatif pada suatu sumbu tegak,terhadap waktu pada sumbu mendatar. Kurva S ini digambarkan pada suatudiagram yang menunjukkan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Diagram ini disebutbar chart. Jumlah biaya yang dikeluarkan dapat diukur menurut kemajuanyangdicapai.Bar chart adalah diagram batang yang menggambarkan berbagai pekerjaanyang dapat diselesaikan dalam satu-satuan waktu tertentu. Dalam suatu proyek,bar chart diuraikan menjadi beberapa macam pekerjaan kemudian diperkirakanwaktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masing-masing pekerjaan tersebut.Lamanya waktu ini diperkirakan data-data yang dipakai serta pengalamankerjasebelumnya dan dibuat secara paralel tanpa mengabaikan cash flow daribiaya.Bar chart dilengkapi dengan kurva S untuk membandingkan antara lamanya suatupekerjaan dengan bobot.Karena satuan waktu yang dipakai adalah mingguan, maka elevasi terhadapbiaya yang telah dikeluarkan dilakukan mingguan pula. Besarnya biaya yang telahdikeluarkan ini dibandingkan dengan rencana anggaran biaya dan dicariprosentasenya. Dengan mengetahui nilai prosentase dan posisi waktu saatinidapat digambarkan kurva S actual ke bar chart yang memuat kurva S rencana.30

Dengan membandingkan kurva S actual dengan kurva S rencana dapat diketahuiapakah pembiayaan proyek berjalan sesuai dengan rencana atau tidak.Dari perbandingan kurva S aktual dan kurva S rencana akan diperolehkemungkinan.1. Kurva S actual berada dibawah kurva S rencana, ini berarti pelaksanaanpekerjaan mengalami keterlambatan.2. Kurva S actual berhimpit dengan kurva S rencana, ini berarti pelaksanaanpekerjaan tepat sesuai dengan pekerjaan.3. Kurva S actual berada diatas kurva S rencana, ini berarti pelaksanaanpekerjaan lebih cepat dari rencana.2.5.3 Bobot KegiatanBobot kegiatan adalah nilai persentase proyek dimana penggunaannyadipakai untuk mengetahui kemajuan proyek tersebut.Bobot kegiatan =arga kcgIatanharga TotaI KcgItanx 1uu......................................................(2.2)Misalnya sebuah proyek memiliki bobot pekerjaan seperti pada tabel di bawah ini.Tabel 2.3 Bobot pekerjaan

No Urutan kegiatan / perkerjaan arga perkerjaanPersenbobot ( % )1 Kegiatan pondasi 2.141.888,49 3,5852 Kegiatan beton / dinding 3.457.844,27 5,7873 Kegiatan kap / atap 3.544.532,50 5,9324 Kegiatan loteng 2.479.985,50 4,1515 Kegiatan plesteran 5.348.047,74 8,9516 Kegiatan lantai 22.658.096,34 37,921.7 Kegiatan pintu / jendela 2.568.604,20 4,2998 Kegiatan pengecatan 14.263.244,95 23,8719 Kegiatan perlengkapan 3.288.300,00 5,503Jumlah 59.705.543,99 10031

Maka perhitungan bobot kegiatan (2), beton/dinding adalah:Bobot kegiatan 2 =S.4S7.844,27S9.7uS.S4S,99x 1uu = S,787 %Setelah mendapatkan bobot kegiatan, selanjutnya adalah membuat tabel barchart dan bobot kegiatan yang didistribusikan ke setiap periode kegiatan.Misalnya, kegiatan beton/dinding akan dilaksanakan selama enam minggu, makabobot kegiatan beton/dinding per periode adalah:5,787 %6=0,965 %asil setiap periode dijumlahkan dan selanjutnya bobot per periodeditambahkan periode sebelumnya sehingga akhir proyek akan mencapai bobot100 %. Selanjutnya, dibuatkan kurva dengan memplot nilai bobot per periodenya,seperti pada ditabel 2.4 berikut.Tabel 2.4 Kurva S

32

Untuk mengalokasikan waktu dari sebuah pekerjaan kita dapatmenggunakan cara volume pekerjaandinding keseluruhan harus dibagidengankecepatan konstruksi material batu bata merah, yaitu 6 8 m2/hari. JikadalampembuatanTime Schedulewaktudibagimenjadi per minggu, maka h

asilpembagianvolumepekerjaandengankecepatankonstruksiharusdibagidengan tujuh hari dalam satu minggu. Misalnya pada contoh proyek padalantaisatu memiliki volume pekerjaan dinding sebesar 51 m3.Makalangkahuntukmenghitungalokasipekerjaan,pertama adalahkonversi satuan volume dari m3menjadi m2, karena 1 m3sama dengan 6,7 m2(tebal bata pada umumnya), maka:51 m3x 6.7 = 341.7 m2Kemudian satuan luas yang didapat dari konversi volume pekerjaan dibagi dengankecepatan konstruksi dinding menggunakan pasangan batu bata merah:S41.7 m8 m= 42.7Jika dalam time schedule waktu pelaksanaan didistribusikan menjadi satuanminggu, maka jumlah hari yang diperoleh harus dibagi dengan tujuh hari:42.7 hari7 hari= 6.1 = 6 mingguJadi jika bobot pekerjaan dinding batu bata merah misalnya 5,787 %, makapersentase tersebut harus dibagi dengan jumlah minggu yang ditemukan.Kemudian hasilnya dimasukkan pada chart pada time schedule dalam satuanpersen yang telah ditemukan, yaitu 0.965 %.5.787 %6= 0.965 %

33

2.5.4 Menghitung arga Satuan PekerjaanKoefisien analisa harga satuan adalah angka-angka jumlah kebutuhanbahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalamsatusatuan tertentu. Koefisien analisa harga satuan berfungsi sebagaipedomanawal perhitungan rencana anggaran biaya bangunan.....................(2.3)

Contoh koefisien analisa harga satuan bangunan:Misalnya untuk 1 m2pekerjaan plesteran dinding dengan tebal 15 mm, koefisienanalisa harga satuannya seperti pada tabel 2.5 berikut .Tabel 2.5 Analisa SNIAngka-angka pada Tabel 2.5 merupakan koefisien harga analisa satuan yangdibutuhkan untuk menyelesaikan 1 m2pekerjaan plesteran 1 pc : 4 ps dengan tebal15 mm, misalnya untuk menyelesaikan plesteran 100 m2dibutuhkanBahan 5,2 kg semen x 100 m2= 520 kg atau 5,2 zak semen (ukuran 50 kg/zak).Jadi jumlah harga semen untuk plesteran 1 pc : 4 ps dengan tebal 15 mm adalah :520 kg x Rp 1.600,00 = Rp.832.000,00 0,02 m2pasir pasang x 100 = 2 m2.arga satuan pekerjaan = Volume pekerjaan x analisa harga34

Jadi jumlah harga pasir untuk plesteran 1 pc : 4 ps dengan tebal 15 mm adalah :2 m3x Rp 235.000,00 = Rp 470.000,00Tenaga Pekerja 0,20 x 100 m2= 20Artinya 1 pekerja bisa menyelesaikan plesteran 100 m2dengan durasiwaktu 20 hari , atau 20 pekerja bisa menyelesaikan plesteran 100 m2dengan durasi 1 hari.Atau 100 : 20 = 5 m2/hari. Tukang 0,15 x 100 m2= 15Artinya 1 tukang bisa menyelesaikan 100 m2dengan durasi waktu 15 hari, atau 15 tukang bisa menyelesaikan plesteran 100 m2dengan durasi 1

hari.Atau 100 : 15 = 6,7 m2/perhari. Kepala tukang 0,015 x 100 m2= 1,5 Mandor 0,01 x 100 m2= 1 Jika 4 pekerja mampu menyelesaikan20 m2dalam sehari ,makapekerjaan plesteran 100 m2dapat diselesaikan dengan durasi waktu 5 hari.Upah Tenaga 4 pekerja x 5 hari x Rp 60.000,00 = Rp 1.200.000,00 3 tukang x 5 hari x Rp 80.000,00 = Rp 1.200.000,00 1,5 kepala tukang x Rp 90.000,00 = Rp 135.000,00 1 mandor x 1 hari x Rp 85.000,00 = Rp 85.000,00Dengan tenaga tukang yang mampu menyelesaikan 6,67 m2dalam sehari , makadibutuhkan 3 tukang untuk menyelesaikan 20 m2dalam sehari .Jadi untuk menyelesaikan 100 m2pekerjaan plesteran 1 pc : 4 ps setebal 15 mmdalam waktu 5 hari,dibutuhkan 4 pekerja , 3 tukang , 1,5 kepala tukang dan 1mandor , dengan rincian biaya:Bahan: Rp 832.000,00 + Rp 470.000,00= Rp 1.302.000,0035

Upah Tenaga : Rp 1.200.000,00 + Rp 1.200.000,00= Rp 2.400.000,00Bahan + Upah Tenaga = Rp 1.302.000,00 + Rp 2.400.000,00 + Rp 135.000,00+ Rp 85.000,00= Rp 3.992.2000,00arga tersebut sama kalau diambil dari jumlah harga satuan analisa dikalikandengan jumlah volume pekerjaan:Rp 39.220,00 x 100 m2= Rp 3.992.2000,002.5.5 Keunggulan dan Kelemahan Kurva SKeunggulan penggunaan kurva s pada sistem penjadwalan adalah mudahnyadibaca dan dimengerti oleh seluruh level mulai dari pelaksana sampai manajerkarena bentuk grafisnya yang sederharna dan merupai bentuk S. leh karena itu ,kurva s sangat umum digunakan pada industri konstruksi, terutama pada tahapan

awal proyek dimana banyak terjadi perubahan-perubahan rencana.Kelemahan kurva s terletak pada kurang penjelasan akan keterkaitan antarakegiatan, dan tidak dapat secara langsung memberikan informasi mengenaiakibat-akibat yang akan terjadi bila ada sesuatu perubahan

36BAB IIIMETDLGI3.1 Data UmumNama Proyek: Pembangunan Ruko 3 lantaiKegiatan: Pembangunan Ruko 3 lantaiStruktur Bangunan: Konstruksi beton bertulang 3 lantaiLokasi: Jl. Marsma R. Iswahyudi, RT.70Luas Lantai 1: 102,94 mLuas Lantai 2: 95,2 mLuas Lantai 3: 91,7 mLuas Seluruh Banguanan : 290 mTinggi Struktur: 9,5 mTinggi Tingkat: lantai 1 = 3,5 m, lantai 2 = 3 m dan lantai 3=3 mAlat Trasportasi Vertikal : Tangga3.2 Data Penunjang1. Data GambarData gambar yang dimaksud adalah merupakan gambar bestek mengenaiProyek Pembangunan Ruko 3 lantai . Adapun data gambar tersebut diperolehdari hasil desain perencanaan pada Proyek Pembangunan Ruko 3 lantai.2. Daftar Standarisasi arga Satuan Upah Tahun 2012Data ini dibutuhkan didalam segala jenis perhitungan biaya dimana dalampokok-pokok pekerjaan suatu konstruksi dikerjakan oleh Sumber DayaManusia. Untuk lebih lengkapnya, data harga upah tersebut diambil dariDepartemen Pekerjaan Umum ( DPU ) Kota Balikpapan.3. Daftar Standarisasi arga Satuan Bahan dan Alat ( DPU )Data ini dibutuhkan setiap instansi dalam kegiatan proyek. Karena denganadanya data-data tersebut, setiap instansi akan mengetahui jumlah hargabahan bangunan dan harga sewa alat-alat, upah yang akan diperlukan.37

Maka penulis memperoleh data tersebut dari Dinas Pekerjaan Umum ( DPU )Kota Balikpapan.3.3 Flow Chart Rencana Anggaran Biaya

Gambar 3.1 Flow Chart Rencana Anggaran Biaya

Gambar RencanaDaftar Jenis Pekerjaan Daftar Volume PekerjaanDaftarBahanKoefisienBahanDaftarUpahKoefisienUpahDaftarAlatKoefisienUpaharga Tiap Jenis PekerjaanRencana Anggaran Biaya per KelompokRencana Anggaran Biaya Total38

3.4 Flow Chart Penjadwalan

Gambar 3.2 Flow Chart Penjadwalan

Kegiatan ProyekSatuan Volume PekerjaanPekerjaanGambar Pekerjaan SpesifikasiJumlah argaVolume PekerjaanBobot PekerjaanJumlahSeluruhargaarga Satuan PekerjaanKurva SRencana Komulatif PekerjaanRealisasi PekerjaanPenjadwalan39

3.5 Perhitungan Volume Masing-Masing PekerjaanTabel 3.1 Perhitungan Masing-Masing PekerjaanPekerjaan RumusPekerjaan PersiapanPembersihan lapangan V= Luas = panjang x lebarPemasangan bouwlank V= Keliling = 2 (p+1)PenggalianGalian tanah pondasiV= Luas penampang galian xjumlah panjang pondasiUrugan kembali V= volume galianPasangan pada pondasiUrugan pasirV= luas penampang urugan xjumlah panjang podasiAnstamping batu kaliV= luas penampang anstamping xjumlah panjang pondasiPasangan batu kali/batu gunungV= luas penampang pondasi xjumlah panjang pondasiPekerjaan beton/dindingBeton bertulangBeton sloofV= jumlah panjang sloof x luaspenampang sloofKolom praktisV= tinggi tiang x luas penampangtiang x banyak tiang

Pekerjaan RumusRing balkV= jumlah panjang reng balok xluas penampang reng balokBeton tak bertulangBeton cor 1 : 2 : 3 V= luas bidang x tebal40

Bak mandiV= luas penampang bak x tinggibakDindingPas. Tembok 1 : 2V= luas pas. Tembok 1 : 2 =panjang dinding x tinggiPas. Tembok 1 : 4V= luas pas. Tembok 1 : 4 =panjang dinding x tinggiKusenKusen pintu dan jendelaV= panjang kusen seluruhnya xluas penampangMemeni kayu yang menyentuhpasanganV= panjang kayu yang menyentuhpasangan x lebar kusen= luas dauntelingaBaut/angkerV= panjang baut angker x berat 1buah baut x banyak bautPekerjaan kap/atapPekerjaan kuda-kuda kayuPek. Kuda-kuda kayu/m3V= volume kuda-kuda kayu 5/10Pas. Gording/m3V= lebar penampang kayu x tinggipenampang kayu x jumlah pigkonstruksi kuda-kuda kayu yangsama ukurannyaPas ruiter/m V= pnjng papan ruiter dalam meterPekerjaan RumusPas. Rangka atap/m2V= (luas atap x kell kayu) : cos 30Pek. Residu kuda-kuda/m2V= panjang semua kuda2 x kellkayuPek. Angker/m2V= panjang baut angker x berat 1buah baut x banyak bautPek. Papan lisplank

V= panjang papan lisplank x lebarkayu41

Pas. AtapPas. Atap genteng metal V= luas bidang atapPas. Perabung genteng metal V= luas perabungPas. Bola-bola V= panjang bola-bolaPekerjaan plafonRangka plafon dalamV= luas keseluruhan ruangan yangakan dipasang plafonRangka plafon luarV= luas keseluruhan ruangan yangakan dipasang plafonResidu rangka plafonRangka plafon dalamV= panjang kayu rangka plafondalam x keliling kayuRangka plafon luarV= panjang kayu rangka plafonluar x keliling kayuMemasang plafond dalam Luas plafon dalam/m2Memasang plafon luar Luas plafon luar/m2Les pinggir plafon luarPekerjaan plesteranPekerjaan plesteran 1 :V= luas pas. Temboklantai x 2Pekerjaan RumusPekerjaan plesteran 1 :V= luas pas. Temboklantai x 2

Panjang les pinggir plafon/m21:2 di atas41 : 4 diatas

Afwarking betonV= keliling kolom x tinggi kolom xjumlah kolomPekerjaan lantaiUrugan dibawah lantaiUrugan tanah bawah lantaiV= panjang urugan tanah x tinggiurugan tanah42

Urugan pasir bawah lantai tinggi5 cm/m2V= panjang urugan pasir x tinggiurugan pasir

Pasangan lantaiPasangan lantai kerja 1:3:5 tinggi5 cm/m2V= luas pas. Lantai kerjaPas. Lantai keramik 30/30(ruangan)V= luas pas. Lantai keramik bagianruanganPas. Lantai keramik 30/30 (teras)V= luas pas. Lantai keramik bagianterasPas. Lantai keramik WC/KMV= luas pas. Lantai keramik bagianWCPekerjaan Pintu/JendelaPekerjaan pintu/jendelaPas. Pintu panil double untuk 60cmLuas pasangan pintuPas. Pintu panil P1 = 80 cm Luas pasangan pintuPas pintu fibre P2 WC/KM Luas pasangan pintuPas. Pintu panil PJ2 Luas pasangan pintu dan jendelaPas. Jendela rangka + kaca 3 mm Luas pasangan rangka jendelaPekerjaan RumusPas. Papan ventilasi P1Panjang papan x tebal papan xbanyak papan x nPekerjaan penggantung/kunciPek. Kunci tanam pintu utamaPJ1. BuahPek. Kunci tanam pintu PJ2 . BuahPek. Knc tnam pntu kmr PJ1 . BuahPek. Engsel pintu . BuahPek. Engsel jendela . BuahPek. Kait angin . BuahPas. Tangan2 jendela . Buah43

Gerendel pintu . BuahPekerjaan pengecatanCat dindingTotal luas plesteran 1:2 +luasplesteran 1:4 + afwerking betonCat plafon Luas plafon dalam + luarCat minyakKusen Total luas kusenCat pintu Total luas pintuCat ventilasi Total luas rangka ventilasiRangka jendela Total luas rangka jendelaCat lisplank Total luas lisplankPekerjan Perlengkapan dalam Instalasi listrikPas. Titik lampu . TitikPas. Stop kontak . TitikPas. Lampu S1 20 watt . BuahPas. Lampu pijar 30 watt . Buah

Pekerjaan RumusPas. MCB 1 group . UnitPas. Sakelar tunggal . BuahPek. Sanitair gandaPas. Instalasi air bersih . M1Pas. instalasi air kotor 4 . M1Pas. Instalasi air buangan 3 . M1Pas. Kloset jongkok . BuahPas. Kran air . BuahPas. Bak air fibre ukuran60.60.80 cm. BuahPekerjaan perlengkapan luarPek. Septictank kapasitas 15orang + resapan. Unit44

Pek. alamanRabat kerikil Luas rabat kerikil m2Pek. Tanah humus taman Volume pekerjaan m3Pek. Taman bunga . Ls (lumpsum)Pas. PagarPagar dapur + pintu pagar . M1panjangPagar samping kiri . M1panjangPagar samping kanan . M1panjang

45BAB IVPEMBA ASAN4.1 Perhitungan Volume PekerjaanDidalam pembahasan Tugas Akhir ini , penulis akan membahas tentanganggaran biaya dan penjadwalan pembangunan ruko 3 lantai . Denganmenggunakan analisa SNI 2012 , pembahasab yang akan diselesaikan sebagaiberikut.1. Perhitungan volume pekerjaan

2.3.4.5.

Analisa satuan harga SNI 2012Perhitungan rencana anggaran (RAB)Rekapitulasi RABPenjadwalan menggunakan metode kurva S

464.1 Pekerjaan PendahuluanPER ITUNGAN VLUME PEKERJAAN RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIPEKERJAAN PENDA ULUAN

1. Pembersihan Lahanpanjang lebar volume24,50 15,00V = panjang x lebar= 24,5 x 15,00= 367,5 m

I.1 Pembersihan lokasi pekerjaan adalah 367,5 m2

47PER ITUNGAN VLUME PEKERJAAN RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIPEKERJAAN PENDA ULUANKet. : Jarak antara papan bowplang dan as adalah 1 m

2. Pemasangan Papan Bowplankpanjanglebar volume17,50 9,00V = ( P + L) x 2= (17,50 + 9,00) x 2= 53 m1I.5 Pengukuran dan pemasangan bouplank adalah 53 m1

484.2 Pekerjaan GalianPER ITUNGAN VLUME PEKERJAAN RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIPEKERJAAN TANA GALIAN / URUGANPASIR DAN PASANGAN3. Galian pondasi foot plat

Ket:Lihat Lampiran 2, gambar 23/35 DetailPondasi FootplatA atas Abawahtinggi volume1,40 1,40 1,45V = 2,84 m3

V Galian = Volume Galian x Jumlah Galian= 2,84 x 15 = 42,63 m3II.1 Galian Pondasi Foot Plat Adalah 42,63 M3II.2 Menguruk Kembali Bekas Galian Pondasi 32,55 M

349PER ITUNGAN VLUME PEKERJAAN RUK 2 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIPEKERJAAN TANA GALIAN / URUGANPASIR DAN PASANGAN4. Urugan pasir bawah pondasi

Ket:Lihat Lampiran 2, gambar 23/35 Detail PondasiFootplatAatasAbawahtinggi volume1,4 1,4 0,05 0,098 m3

V1= (p x l x t) x jumlah pondasi= 0,098 x 15= 1,47 m3II.3 Urugan pasir bawah pondasi 1,47 m350IIPEKERJAAN TANA GALIAN / URUGANPASIR DAN PASANGANUrugan Tanah Menambah Elevasi Lantai

Ket: Tebal urugan tanah untuk menambah elevasiadalah 15 cmV = P X L X TP = PanjangL= LebarT= TebalBagian Toko = 11,37 x 6,75 x 0,15 = 11.51 m3K. Mandi + Gudang = 3,87 x 6,75 x 0,10 = 2,61 m3Sehingga Volume keseluruhan untuk Pek. Urugan Tanah MenambahElevasi Lantai = 14,2 m3II.4 Urugan tanah menambah elevasi lantai 14,2 m3

51PER ITUNGAN VLUME PEKERJAAN RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIPEKERJAAN TANA GALIAN / URUGANPASIR DAN PASANGAN5. Pancang Ulin

Ket:-Setiap pondasi footplat terdapat 5 pancang ulindengan dimensi 10 cm x 10 cm x 4 m-Jumlah pondasi footplat 15 buahJumlah/pondasi JumlahPondasivolume5 titik 15 75 titik

Jumlah titik pancang yang harus dipancang sebanyak 75 titik.

II.5 Pekerjaan Pancang Ulin 10 x 10 - 4 M Adalah 75 Titik.524.3 Pekerjaan BetonN GAMBAR PER ITUNGAN

PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAI

IIIPEKERJAAN BETN1. Pondasi Foot Plat

Ket:- Lihat pada lampiran 2 gambar 23/35-Jumlah pondasi footplat ada 15 buahPanjang Lebar Tebal Jumlah pondasi1,2 1,2 0.3 15

V1= Lebar x Panjang x TinggiV1=1,2 x 1,2 x 0,30V1=0,43 mV2=Lebar x Panjang x TinggiV2=0,25 x 0,25 x 0,61V2=0,67 mV3= 1/3 x (Luas Bidang Atas + Luas BidangBawah + Luas Bidang Atas + Luas BidangBawah)Luas Bidang Atas = 0,25 x 0,25= 0,0625 m53

Luas Bidang Bawah = 1,2 x 1,2= 1,44 mV3=1/3 x (0,0625 x 1,44 + 0,0625 x 1,44)V3=0,15 mJadi Volume Pondasi Foot plat=V1+V2+V3=0,43 + 0,67 + 0,15=1,25 mDikalikan dengan jumlah PondasiVtotal= 1,25 x 15 = 18,75 m

3III.1 Pondasi footplat adalah 18,75 m3

54PER ITUNGAN VLUME RUK 2 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN2. Cor Sloof 25/40

Ket: -Tinggi Sloof 40 cm dengan lebar 25 cm-Lihat lampiran 2 gambar 9/35Lebar Tinggi Panjang volume0,25 0,4 66 V = 6,6 m3V = Lebar x Tinggi x PanjangV = 0,25 x 0,40 x 66 = 6,6 m3Grid Slof 25 x 40 SatuanA 7,00 mB 7,00 mC 7,00 mD 7,00 mE 7,00 mF 15,50 mG 15,50 m15,50 mJumla !!,00 mIII.2 Cor Sloof 25/40 adalah 6,6 m355PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN3. Cor Sloof 16/16

Ket: -Tinggi Sloof 16 cm dengan lebar 16 cmLebar Tinggi Panjang volume0,16 0,16 5,4 V = 0,14 m3V = Lebar x Tinggi x PanjangV = 0,16 x 0,16 x 5,4V = 0,14 mGrid "an#an$ Slof1! x 1!SatuanA% &,50 mG% 1,0 mJumla 5,40 m

III.3 Cor Sloof 16/16 adalah 0,14 m356PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN4. Cor Kolom 25/25 Lantai 1

Ket:-Lantai 1 terdapat 15 kolom 25/25-Tinggi pengecoran dikurangi kolom utamaLebar Tinggi Panjang volume0,25 3,27 0,25 V = 3,07 m3Menghitung VolumeV = Panjang x Lebar x Tinggi x jumlah KolomV = 0,25 x 0,25 x 3.27 x 15= 3,07 m

3

III.4 Cor Kolom 25/25 Lantai 1 adalah 3,07 m357PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN5. Cor Kolom 25/25 Lantai 2

Ket:-Lantai 2 terdapat 15 kolom 25/25-Tinggi pengecoran dikurangi kolom utamaLebar Tinggi Panjang volume0,25 2,70 0,25V = 2,53 M3Menghitung VolumeV = Panjang x Lebar x Tinggi x Jumlah KolomV = 0,25 x 0,25 x 2,7 x 15= 2,53 m3

III.5 Cor Kolom 25/25 Lantai 2 adalah 2,53 m358PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN6. Cor Kolom 25/25 Lantai 3

Ket:-Lantai 2 terdapat 9 kolom 25/25-Tinggi pengecoran dikurangi kolom utamaLebar Tinggi Panjang volume0,25 2,70 0,25V = 1,52 M3Menghitung VolumeV = Panjang x Lebar x Tinggi x Jumlah KolomV = 0,25 x 0,25 x 2,7 x 9= 1,52 m3

III.6 Cor Kolom 25/25 Lantai 3 adalah 1,52 m359PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN7. Cor Kolom 15/25 Lantai 2

Ket:-Lantai 2 terdapat 2 kolom 25/15--Tinggi pengecoran dikurangi kolom utamaLebar Tinggi Panjang volume0,25 2,70 0,15V = 0,20 m3Menghitung VolumeV = Panjang x Lebar x Tinggi x Jumlah KolomV = 0,25 x 0,15 x 2,7 x 2= 0,20 m3

III.7 Cor Kolom 15/25 Lantai 2 adalah 0,20 m

360PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN8. Cor Kolom 15/25 Lantai 3

Ket:-Lantai 3 terdapat 5 kolom 25/25-Tinggi kolom 1,5 m untuk pagarLebar Tinggi Panjang volume0,25 1,30 0,15V = 0,25 m3Menghitung VolumeV = Panjang x Lebar x Tinggi x Jumlah KolomV = 0,25 x 0,15 x 1,3 x 5= 0,25 m3

III.8 Cor Kolom 15/25 Lantai 3 adalah 0,25 m361PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN9. Cor Kolom Praktis 15/15 Lantai 1

Ket:-Lantai 1 terdapat 7 kolom 15/15-Tinggi pengecoran dikurangi kolom utamaLebar Tinggi Panjang volume0,15 3,27 0,15 V = 0,52 M3Menghitung VolumeV = Panjang x Lebar x Tinggi x Jumlah KolomV = 0,15 x 0,15 x 3,27 x 7= 0,52 M3

III.9 Kolom 15/15 lantai 1 adalah 0,52 m362PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN10. Cor Kolom Praktis 15/15 Lantai 2

Ket:-Lantai 2 terdapat 12 kolom 15/15-Tinggi pengecoran dikurangi kolom utamaLebar Tinggi Panjang volume0,15 2,70 0,15 V = 0,73 M3Menghitung VolumeV = Panjang x Lebar x Tinggi x Jumlah KolomV = 0,15 x 0,15 x 2,7 x 12= 0,73 M3

III.10 Kolom 15/15 lantai 2 adalah 0,73 m363

PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN11. Cor Kolom Praktis 15/15 Lantai 3

Ket:-Lantai 2 terdapat 6 kolom 15/15-Tinggi pengecoran dikurangi kolom utamaLebar Tinggi Panjang volume0,15 2,70 0,15 V = 0,36 m3Menghitung VolumeV = Panjang x Lebar x Tinggi x Jumlah KolomV = 0,15 x 0,15 x 2,7 x 6= 0,36 m3

III.11 Kolom 15/15 lantai 2 adalah 0,36 m364ER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN12. Cor Balok 25/30 Lantai 2

Ket: -Untuk panjang bentangan buka lampiran 2gambar 9/35 Denah struktur lantai 1 dan 2

-Panjang balok seluruhnya adalah 66mLebar Tinggi Panjang volume0,25 0,30 66 V = 4,95 m3Menghitung VolumeV = Lebar x Tinggi x Panjang BalokV = 0,25 x 0,30 x 66 = 4,95III.12 Balok 25/30 lantai 2 adalah 4,95 m3Grid "#x&0SatuanA 7,00 7,00C 7,00D 7,00E 7,00F 15,50G 15,50

Balo(

25

mmmmmmm

15,50 mJumla !!,00 m65PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN13. Cor Balok 25/30 Lantai 3

Ket: -Untuk panjang bentangan buka lampiran 2gambar 10/35 Denah struktur lantai 3 dan Atap-Panjang balok seluruhnya adalah 66mLebar Tinggi Panjang volume0,25 0,30 66 V = 4,95 m3Menghitung VolumeV = Lebar x Tinggi x Panjang BalokV = 0,25 x 0,30 x 66 = 4,95 m3III.13 Balok 25/30 lantai 3 adalah 4,95 m3Grid "# Balo(25 x&0

SatuanA 7,00 mB 7,00 mC 7,00 mD 7,00 mE 7,00 mF 15,50 mG 15,50 m15,50 mJumla !!,00 m66PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN14. Cor Balok 25/30 Dak

Ket: -Untuk panjang bentangan buka lampiran 2 ,gambar 10/35 Denah struktur lantai 3 dan Atap-Panjang balok seluruhnya adalah 45mLebar Tinggi Panjang volume0,25 0,30 45 V = 3,38 m3Menghitung VolumeV = Lebar x Tinggi x Panjang BalokV = 0,25 x 0,30 x 45= 3,38 m3III.14 Balok 25/30 Atap dak adalah 3,38 m3Grid "# Balo( 25 x &0 SatuanA 7,00 mB 7,00 mC 7,00 mF *,00 mG *,00 m*,00 mJumla 45,00 m67PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN15. Cor Balok 20/20 (BA) Lantai 2

Ket: -Untuk panjang bentangan buka lampiran 2,gambar 9/35 Denah struktur lantai 1 dan 2-Panjang balok seluruhnya adalah 34,52 mLebar Tinggi Panjang volume0,20 0,20 34,52 V = 1,38 m3Menghitung VolumeV = Lebar x Tinggi x Panjang BalokV = 0,20 x 0,20 x 34,52 = 1,38 m3III.15 Balok 20/20 lantai 2 adalah 1,38 m3Grid "# Balo( 20 x 20 SatuanA% &,2! mB% !,52 mC% !,52 mD% !,52 mE% !,52 mtr &,40 mG% 1,7* mJumla &4,52 m68PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN16. Cor Balok 20/20 (BA) Lantai 3

Ket: -Untuk panjang bentangan buka lampiran 2 ,gambar 10/35 Denah struktur lantai 3 dan Atap-Panjang balok seluruhnya adalah 17 mLebar Tinggi Panjang volume0,20 0,20 17 V = 0,68 m3

Menghitung VolumeV = Lebar x Tinggi x Panjang BalokV = 0,20 x 0,20 x 17 = 0,68 m3III.16 Balok 20/20 lantai 3 adalah 0,68 m3Grid "# Balo( 20 x 20 SatuanA% &,2! mB% !,52 mE% &,40 mtr 2,04 mG% 1,7* mJumla 17,00 m69PER ITUNGAN VLUME RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGANIIIPEKERJAAN BETN17. Cor Balok 20/20 (BA) Atap Dak

Ket: -Untuk panjang bentangan buka lampiran 2 ,gambar 10/35 Denah struktur lantai 3 dan Atap-Panjang balok seluruhnya adalah 17 mLebar Tinggi Panjang volume0,20 0,20 7 V = 0,28 m3Menghitung VolumeV = Lebar x Tinggi x Panjang BalokV = 0,20 x 0,20 x 7= 0,28 m3III.17 Balok 20/20 atap dag adalah 0,68 m3Grid "# Balo( 20x 20SatuanC% 7,00 mJumla 7,00 m70PER ITUNGAN VLUME PEKERJAAN RUK 3 LANTAIN GAMBAR PER ITUNGAN

IIIPEKERJAAN BETN18. Cor Tangga Beton Lantai 1 ke Lantai 2

Ket :-Detail tangga buka lampiran 2 ,Gambar 21/35 Detail tangga dari lantai 1 kelantai 2Perhitungan Volume Anak Tangga 1Antrade = 0,30 mptrade = 0,20 mLebar Anak Tangga = 1,4 mJumlah Anak Tangga = 14Sehingga :V1 = x A x x L x Jumlah Anak TanggaV 1= x 0,3 x 0,20 x 1,4 x 14 = 0,59 m3Perhitungan Volume Anak Tangga 2Antrade = 0,30 mptrade = 0,25 mLebar