2.4 Macam Penggunaan Lahan

Embed Size (px)

Citation preview

2.4 Macam Penggunaan Lahan Kabupaten Malang merupakan daerah yang dikelilingi oleh gunung sehingga mempunyai bahan induk abu vulkan. Sedangkan desa Tegalweru yang terletak di Kecamatan Wagir merupakan lereng gunung Kawi sehingga sebagian besar tanah pada daerah ini tergolong subur dan hasil pengamatan dari 14 titik koordinat. Di desa Tegalweru, Kecamatan Dau ini lahannya sebagian besar sudah mengalami pengolahan secara intensif untuk lahan pertanian tanaman semusim seperti tebu, singkong, lamtoro dan jagung. Tetapi ada juga yang masih berupa tegalan dan semak yang yang digunakan sebagai hutan atau agroforestri (ditanami tanaman pohon tahunan). a. Titik Pengamatan 1 Penggunaan lahan pengamatan titik 1 banyak digunakan sebagai lahan tegal dengan jagung dan singkong sebagai tanaman utama. Sedangkan tanaman lainnya yang juga dibudidayakan pada SPL tersebut yaitu singkong, pisang, kelapa, tebu, bambu, rumput gajah dan semak. Adapun sistem pertanamannya adalah monokultur dan multiple cropping, pada penanaman monokultur yaitu tanaman jagung dan pada penanaman multiple cropping yaitu antara tanaman pohon sengon dengan tanaman semusim. dengan sumber air yang diperoleh untuk tanamannya yaitu dari air hujan. b. Titik Pengamatan 2 Titik pengamatan 2 merupakan lahan pertanian berupa sawah tadah hujan. Pada titik pengamatan ini membudidayakan tanaman cabe sebagai komoditas utamanya. Selain itu juga ada pisang yang ada di lahan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan airnya, petani menggantungkan pada hujan. Atau ketika musim kemarau, petani membeli air untuk memenuhi kebutuhan air di lahan tersebut. c. Titik Pengamatan 3 Penggunaan lahan pengamatan titik 3 banyak digunakan sebagai lahan tegal. Lahan seluas 0,25 Ha tersebut ditanamai sengon. Dengan jarak tanam yang tidak menentu. Adapun sistem pertanamannya adalah monokultur. Sedangkan tanaman lainnya yang juga dibudidayakan pada SPL tersebut yaitu singkong, tebu dan semak. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan airnya, menggunakan hujan atau sistemnya tadah hujan. d. Titik Pengamatan 4 Hampir seperti pada titik pengamatan 2, titik pengamatan 4 merupakan lahan pertanian berupa sawah tadah hujan. Pada titik pengamatan ini membudidayakan tanaman semusim berupa cabe dan tomat yang ditanam menggunakan sistem tumpang sari. Sedangkan tanaman bordernya berupa kacang panjang. Untuk

memenuhi kebutuhan airnya, petani menggantungkan pada hujan. Atau ketika musim kemarau, petani membeli air untuk memenuhi kebutuhan air di lahan tersebut. e. Titik Pengamatan 5 Titik pengamatan 5 , penggunaan lahannya adalah tegalan. Lahan seluas 0,2 ha ini ditanami tanaman monokultur, yaitu sengon. Sumber air yang diperoleh dari air hujan. f. Titik Pengamatan 6 Titik pengamatan 6 , penggunaan lahannya adalah tegalan. Lahan ini ditanami dengan sistem tanam tumpang sari, yaitu antara singkong dan cabe merah. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air, didapatkan dari air hujan. g. Titik Pengamatan 7 Penggunaan lahan pengamatan titik 7 banyak digunakan sebagai lahan tegal. Lahan tersebut ditanamai sengon. Adapun sistem pertanamannya adalah monokultur. Sedangkan tanaman lainnya yang juga dibudidayakan pada SPL tersebut yaitu singkong, tebu, jagung, jati dan rumput gajah. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan airnya, menggunakan hujan atau sistemnya tadah hujan.