8
1 TANGGUNG JAWAB ILMUWAN A. Latar Belakang Penelaahan keilmuan dimulai dengan permasalahan. Singkatnya, terdapat banyak sekali masalah dalam ilmu. Hal ini memang tak aneh bila diingat betapa rumitnya hakikat manusia dan kehidupan. Akibat dari kerumitan ini maka tiap masalah keilmuan sudah harus merupakan seleksi dari data yang diberikan oleh penghidupan kepada kita. Ini juga berarti bahwa tak seorang pun, memecahkan suatu masalah, dapat memilih seluruh fakta. Dalam permasalahan keilmuan ini, kita dikenalkan dengan nama ilmuwan yang merupakan ahli atau pakar dalam bidang keilmuan. Kata ilmuwan ini muncul kira-kira tahun 1840 untuk membedakan mereka dengan para filsuf, kaum terpelajar dan cendekiawan dan lain sebagainya. Ilmuwan di sini mempunyai beberapa arti, peran, ciri serta tanggung jawab dalam ilmu atau hasil penemuannya. Maka dari itu, ilmuwan tidaklah lain orang yang mencari keajengan dalam alam yang bersifat kognitif, rasional dan teoritis yang nantinya akan menghasilkan sebuah ilmu. Karena ilmu yang diperkembangkan oleh para ilmuwan untuk mencapai kebenaran atau memperoleh pengetahun. Oleh hsebab itu, dalam makalah ini kami mencoba mengkaji tentang ilmuwan. B. Arti Dari Ilmuwan Dari pertumbuhan ilmu sejak zaman Yunani Kuno sampai abad modern ini tampak nyata bahwa ilmu merupakan aktivitas manusia, suatu kegiatan melakukan sesuatu yang dilaksanakan orang atau lebih tepat suatu rangkaian aktivitas yang membentuk suatu proses. Seorang yang melakukan rangkaian aktivitas yang disebut ilmu itu kini lazim dinamakan ilmuwan (scientist). Kata ilmuwan sekarang tentu bukanlah hal yang asing. Secara sederhana ia diberi makna ahli atau pakar. Dalam kamus Indinesia, kata ilmuwan bermakna orang yang ahli atau banyak pengetahuannya mengenai suatu ilmu, atau orang yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan.

24070734 Kajian Tentang Ilmuwan Yang Meliputi Ciri Dan Peran Serta Tanggung Jawabnya Terhadap Temuanny1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 24070734 Kajian Tentang Ilmuwan Yang Meliputi Ciri Dan Peran Serta Tanggung Jawabnya Terhadap Temuanny1

1TANGGUNG JAWAB ILMUWAN

A. Latar Belakang

Penelaahan keilmuan dimulai dengan permasalahan. Singkatnya,

terdapat banyak sekali masalah dalam ilmu. Hal ini memang tak aneh bila

diingat betapa rumitnya hakikat manusia dan kehidupan. Akibat dari kerumitan

ini maka tiap masalah keilmuan sudah harus merupakan seleksi dari data yang

diberikan oleh penghidupan kepada kita. Ini juga berarti bahwa tak seorang

pun, memecahkan suatu masalah, dapat memilih seluruh fakta.

Dalam permasalahan keilmuan ini, kita dikenalkan dengan nama

ilmuwan yang merupakan ahli atau pakar dalam bidang keilmuan.

Kata ilmuwan ini muncul kira-kira tahun 1840 untuk membedakan

mereka dengan para filsuf, kaum terpelajar dan cendekiawan dan lain

sebagainya. Ilmuwan di sini mempunyai beberapa arti, peran, ciri serta

tanggung jawab dalam ilmu atau hasil penemuannya. Maka dari itu, ilmuwan

tidaklah lain orang yang mencari keajengan dalam alam yang bersifat kognitif,

rasional dan teoritis yang nantinya akan menghasilkan sebuah ilmu. Karena

ilmu yang diperkembangkan oleh para ilmuwan untuk mencapai kebenaran

atau memperoleh pengetahun. Oleh hsebab itu, dalam makalah ini kami

mencoba mengkaji tentang ilmuwan.

B. Arti Dari Ilmuwan

Dari pertumbuhan ilmu sejak zaman Yunani Kuno sampai abad

modern ini tampak nyata bahwa ilmu merupakan aktivitas manusia, suatu

kegiatan melakukan sesuatu yang dilaksanakan orang atau lebih tepat suatu

rangkaian aktivitas yang membentuk suatu proses.

Seorang yang melakukan rangkaian aktivitas yang disebut ilmu itu

kini lazim dinamakan ilmuwan (scientist).

Kata ilmuwan sekarang tentu bukanlah hal yang asing. Secara

sederhana ia diberi makna ahli atau pakar. Dalam kamus Indinesia, kata

ilmuwan bermakna orang yang ahli atau banyak pengetahuannya mengenai

suatu ilmu, atau orang yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan.

Page 2: 24070734 Kajian Tentang Ilmuwan Yang Meliputi Ciri Dan Peran Serta Tanggung Jawabnya Terhadap Temuanny1

Sedangkan dalam buku Filsafat Ilmu dan Ensiklopedi Islam,

pengertian ilmuwan sebagai berikut:

1. Ilmuwan dalam pandangan McGraw-Hill Dictionary Of Scientific and

Technical Terms, seorang yang mempunyai latihan, kemampuan, dan

hasrat untuk mencari pengetahuan baru, asas-asas baru, dan bahan-bahan

baru dalam suatu bidang ilmu.

2. Devinisi ilmuwan yang dikemukakan oleh Maurice Richer, Jr.

mengemukakan pendapat yang berikut yaitu, mereka yang ikut serta dalam

ilmu, dalam cara-cara yang secara relatif langsung dan kreatif.1

3. Sedangkan dalam Ensiklopedi Islam, ilmuwan diartikan orang yang ahli

dan banyak pengetahuannya dalam suatu atau beberapa bidang ilmu.2

Dari beberapa pemaparan pokok di atas dapat kami simpulkan

bahwa ilmuwan merupakan orang yang melakukan kegiatan atau aktifitas

dalam kaitannya bidang keilmuwan. Pada zaman orde baru para ahli dikatakan

ilmuwan karena untuk membedakan dirinya dengan para ahli-ahli lainnya

seperti filsuf, cendekiawan atau intelektual, dan lain sebagainya. Istilah

ilmuwan dipakai untuk menyebut aktifitas seseorang untuk menggali

permasalahan ilmuwan secara menyeluruh dan mengeluarkan gagasan dalam

bentuk ilmiah sebagi bukti hasil kerja mereka kepada dunia dan juga untuk

berbagi hasil penyelidikan tersebut kepada masyarakat awam, karena mereka

merasa bahwa tanggung jawab itu ada di pundaknya. Adapun filsuf dipakai

untuk menyebutkan aktivitas seseorang yang berkaitan dengan filsafat atau ahli

fikir saja.

Secara sekilas, ilmuwan dan filsuf serupa tapi tak sama, yang

berbeda hanya media yang digunakan dalam keilmuwan. Dalam ilmuwan

media yang digunakan tak lain adalah permasalahan, yang mana permasalahan

ini merupakan objek dalam ilmu pengetahuan. Di dalam objek ini ada dua

kategori objek material dan objek formal.

Objek material dalam ilmuwan adalah sasaran material suatu

penyelidikan, pemikiran atau penelitian ilmu.

Objek Material yang diselidiki baik yang bersifat konkrit, abstrak,

1 Gie The Liang, 2000, Pengantar Filsafat ilmu,Yogyakarta,Liberty. hlm; 952 Ensiklopedi Islam 2, 1994, Jakarta, PT. Intermasa. Hlm; 203.

Page 3: 24070734 Kajian Tentang Ilmuwan Yang Meliputi Ciri Dan Peran Serta Tanggung Jawabnya Terhadap Temuanny1

material, dan non material. Adapun objek formalnya adalah pendekatan secara

cermat dan bertahanp menurut segi-segi yang dimiliki objek materi dan

menurut kemampuan seseorang. Pada objek formal ini, sudut pandang yang

ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atas

sudut pandang dari mana objek material itu disorot. Objek formal suatu ilmu

tidak hanya memberikan keutuhan ilmu, tetapi pada saat yang sama

membedakannya dari bidang-bidang lain. Suatu objek material dapat ditinjau

dari berbagai sudut pandang sehingga menghasilkan ilmu yang berbeda. Oleh

karena itu, akan tergambar lingkup suatu pengetahuan mengenai suatu hal

menurut segi-segi tertentu. Dengan kata lain, ” tujuan pengetahuan sudah

ditentukan.”3 Dalam kajian ini juga, objek formal,adanya permasalahan-

permasalahan mendasar ilmu dalam teorinya harus memenuhi tiga hal:

- Ontologis

- Epistimologi

- Aksiologi4

Dengan demikian keutuhan dan kevarisiasian ilmu akan tetap

terjaga, sehingga tujuan yang sudah dikembangkan akan terlaksana atau

tersusun sesuai prosedur yang sudah ditantukan. Karena pada dasarnya kita

sudah tahu bahwa ilmu pengatahuan itu sifatnya sistematis, kognitif dan

teoritis, sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Sementara objek material filsuf adalah apa yang dipelajari dan

dikupas sebagai bahan (materi) pembicaraan, yaitu gejala ” manusia di dunia

yang mengembara menuju akhirat.” Dalam gejala ini jelas ada tiga hal

menonjol, manusia, dunia dan akhirat. Sedangkan objek formalnya adalah cara

pendekatan yang dipatuhi atas objek material yang sedemikian khas sehingga

mencirikan atau mengkhususkan bidang kegiatan yang bersangkutan. Jika cara

pendekatan itu logis, konsisten dan efisien, maka dihasilkan system filsafat.5

Jadi pada intinya, dalam filsuf itu sifatnya khusus dan ilmuwan sifatnya

umum.

3 http:// CahyaUlumuddin. Multiply. Com/Journal/Item/19.maret 12.2008. Objek Material dan Fomal.4 http:// developer.ning.com/ profiles/ blog/ show?id= 11855125%3ABlogPost%3A111905 diakses pada tanggal 20 desember 20085 http:// pgmi unyb. Wordpress. Com/2007/09/25/ ilmu-filsafat-dan-teologi/

3

Page 4: 24070734 Kajian Tentang Ilmuwan Yang Meliputi Ciri Dan Peran Serta Tanggung Jawabnya Terhadap Temuanny1

Intelektual atau Cendekiawan pada dasarnya merupakan bagian

dari ilmuwan pada umumnya hal yang membedakan antara intelektual atau

cendekiawan dan ilmuwan terletak pada produk ragam masalah yang

dihasilkan. Jika ilmuwan menghasilkan ilmu atas pemasalahan dan mencari

tujuan praktis serta moralis yang sesuai dengan realisme maka intelektual atau

cendekiawan sebaliknya, ia menaruh perhatian yang tulus, mendalam dan luas

terhadap masalah-masalah sosial-budaya masyarakat dimana ia berada. Di sini

perlu diberi penekanan terhadap kata ” tulus”, karena tidak semua orang yang

menaruh perhatian terhadap masalah-masalah sosial-budaya masyarakat boleh

dikategorikan sebagai intelektual atau cendekiawan.6 Ada ilmuwan yang bisa

dikategorikan sebagai intelektul atau cendekiawan, tapi sebaliknya seorang

intelektual atau cendekiawan tidak bisa dikategorikan sebagai ilmuwan

Jadi ilmuwan bukanlah sekedar untuk melakukan kegiatan ilmiah

atau mencari permasalahan yang akhirnya kebenaran, akan tetapi seorang

ilmuwan juga mengemban suatu tanggung jawab untuk memecahkan

permasalahan keilmuwan serta mempertanggung jawabkan hasil temuannya

dan mempublikasikan keseluruh dunia.

C. Ciri Ilmuwan

Dalam catatan sejarah, bahwasanya ilmuwan memiliki beberapa

ciri yang ditunjukkan oleh cara berfikir yang dianut serta dalam perilaku

seorang ilmuwan. Mereka memilih bidang keilmuan sebagai profesi. Untuk itu

yang bersangkutan harus tunduk di bawah wibawa ilmu. Karena ilmu

merupakan alat yang paling mampu dalam mencari dan mengetahui

kebenaran.7 Ini dapat dikenali lewat paradigma maupun pola sikap senyatanya

dalam kehidupan sosial, yang merupakan penjelmaan prinsip-prinsip ilmiah.

Seorang ilmuwan tampaknya tidak cukup hanya memiliki daya kritis tinggi

atau pun pragmatis, kejujuran, jiwa terbuka dan tekad besar dalam mencari

atau menunjukkan kebenaran pada akhirnya, netral, tetapi lebih dari semua itu

ialah penghayatan terhadap etika serta moral ilmu dimana manusia dan

6 blanked.ning.com/forum/topic/show?id=1854973%3A Topic%3A364-23k-diakses pada tanggal 16 april 2007 oleh Mula Harahap7 Jujun S. Suriasumatri,1989, Ilmu dalam Persepektif, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.hlm; 111

Page 5: 24070734 Kajian Tentang Ilmuwan Yang Meliputi Ciri Dan Peran Serta Tanggung Jawabnya Terhadap Temuanny1

kehidupan itu harus menjadi pilihan juga sekaligus junjungan utama.

D. Syarat-Syarat yang Harus Dipatuhi Seorang Ilmuwan

Seorang ilmuwan sudah tentu bukan hanya sekedar memapankan

namanya saja, akan tetapi ia harus bisa mempopulerkan karya ilmiahnya agar

bisa diterima masyarakat dan sekiranya karya ilmiahnya baik. Oleh karena itu

seorang ilmuwan harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya:

a. Prosedur ilmiah

b. Metode ilmiah

c. Adanya suatu gelar yang berdasar pendidikan formalnya yang ditempuh

d. Kejujuran ilmuwan, yakni suatu kemauan yang besar, ketertarikan pada

perkembangan Ilmu Pengetahuan terbaru dalam rangka profesionalitas

keilmuannya.8

E. Peran dan Fungsi Ilmuwan

Ilmuwan merupakan orang yang menemukan masalah spesifik

dalam ilmu. Salah satu syarat utama dalam hubungan antara ilmuwan dengan

masalah keilmuan tidak lain hanyalah, seorang ilmuwan harus memiliki ciri,

sikap dan tanggung jawab. Akan tetapi di sini seorang ilmuwa harus juga

memiliki peran atau pun fungsi.

Tiga peran ilmuwan dalam segi kegiatan:

1. Sebagai Intektual, seorang ilmuwan sosial dan tetap mempertahankan

dialognya yang kontinyu dengan masyarakat sekitar dan suatu

keterlibatan yang intensif dan sensitif.

2. Sebagai Ilmuwan, dia akan berusaha memperluas wawasan teoritis dan

keterbukaannya kepada kemungkinan dan penemuan baru dalam

bidang keahliannya.

3. Sebagai Teknikus, dia tetap menjaga keterampilannya memakai

instrument yang tersedia dalam disiplin yang dikuasainya.

Dua peran terakhir memungkinkan dia menjaga martabat ilmunya,

sedangkan peran pertama mengharuskannya untuk turut menjaga martabat

8 http:// developer. ning. Com/profiles/blog/show?id=1185512%3A BlogPost%3A111905, diakses pada tanggal 20 Desember 2008.

5

Page 6: 24070734 Kajian Tentang Ilmuwan Yang Meliputi Ciri Dan Peran Serta Tanggung Jawabnya Terhadap Temuanny1

manusia.9 Karena kita semua tahu bahwa ilmu merupakan hasil karya

perseorangan yang dikomunikasikan dan dikaji secara terbuka oleh

masyarakat. Maka dari itu, fungsi seorang ilmuwan tidak hanya berhenti pada

penelaahan dan keilmuan secara individual namun juga bertanggung jawab

agar produk keilmuannya sampai dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat

luas.10

F. Tanggung Jawab Ilmuwan

Tanggung jawab ilmuwan dalam pengembangan ilmu sekurang-

kurangnya berdimensi religius atau etis dan sosial. Pada intinya, dimensi

religius atau etis seorang ilmuwan hendaknya tidak melanggar kepatutan yang

dituntut darinya berdasarkan etika umum dan etika keilmuan yang

ditekuninya.

Sedangkan dimensi sosial pengembangan ilmu mewajibkan

ilmuwan berlaku jujur, mengakui keterbatasannya bahkan kegagalannya,

mengakui temuan orang lain, menjalani prosedur ilmiah tertentu yang sudah

disepakati dalam dunia keilmuan atau mengkomunikasikan hal baru dengan

para sejawatnya atau kajian pustaka yang sudah ada untuk mendapatkan

konfirmasi, menjelaskan hasil-hasil temuannya secara terbuka dan sebenar-

benarnya sehingga dapat dimengerti orang lain sebagaimana ia juga

memperoleh bahan-bahan dari orang lain guna mendukung teori-teori yang

dikembangkannya.11

Maka dari itu, seorang ilmuwan wajib mempublikasikan

temuannya agar orang lain dapat melakukan verivikasi terhadapnya. Jadi

jelaslah kiranya bahwa seorang ilmuwan mempunyai tanggung jawab sosial

yang terpikul di bahunya. Bukan karena dia adalah warga masyarakat yang

kepentingannya terlibat secara langsung di masyarakat namun yang lebih

penting adalah karena dia mempunyai fungsi tertentu dalam kelangsungan

hidup bermasyarakat. Oleh sebab itu dia mempunyai kewajiban sosial untuk

9 Dhakidae Dhaniel, 2003, Cendekiawan dan Kekuasaan dalam Negara Orde Baru, Jakarta, Gramedia. Hlm; 383.10 Jujun S. Suriasumatri, 2001, Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan.hlm; 237.11 http;//www.netsains,com/index.php.page-info/pid-347, Diakses pada tanggal19 Desember 2007 oleh Merry Magdalena.

Page 7: 24070734 Kajian Tentang Ilmuwan Yang Meliputi Ciri Dan Peran Serta Tanggung Jawabnya Terhadap Temuanny1

menyampaikan hal itu kepada masyarakat banyak dalam bahasa yang dapat

mereka cerna.

Dalam hal ini juga seorang ilmuwan mengkontribusikan ilmunya

dengan ciri khas kharismatik ilmuwan yang terpancar dalam nilai ilmiahnya

sehingga membawanya dalam kehidupan masyarakat yang ilmiah dan bisa

menempatkan diri sebagai komunitas yang menjiwa diseluruh kalangan

masyarakat.

G. Kesimpulan

Dari apa yang kita ketahui bersama di atas dapat kita simpulkan,

bahwa ilmuwan adalah seorang yang berkecimpung dalam beberapa bidanng

keilmuwan. Sebagai mana kita lihat bersama dalam beberapa pengertian

ilmuwan yang disajikan dipoin kedua. Yang mana seorang ilmuwan itu tidak

luput dari hal ilmiah. Karena karya ilmiah ini merupakan salah satu pokok

yang terpenting untuk mempublikasikan karyanya dengan riset-riset tertentu.

Di samping itu, ilmuwan tidak hanya terpaku dalam hal sikap saja

melainkan dalam tanggung jawab. Karena tanggung jawab ilmuwan

merupakan ikhtiar mulia sehingga seorang ilmuwan tidak mudah tergoda,

apalagi tergelincir untuk menyalahgunakan ilmu.

DAFTAR PUSTAKA

7

Page 8: 24070734 Kajian Tentang Ilmuwan Yang Meliputi Ciri Dan Peran Serta Tanggung Jawabnya Terhadap Temuanny1

• Jujun S. Suriasumatri, 2001, Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer,

Jakarta, Pustaka Sinar Harapan.

• Jujun S. Suriasumatri, 1989, Ilmu dalam Persepektif, Jakarta, Yayasan

Obor Indonesia.

• Gie,The Liang, 2000, Pengantar Filsafat Ilmu, Yogyakarta, Liberty.

• Dhakidae Dhaniel, 2003, Cendekiawan dan Kekuasaan dalam Negara

Orde Baru, Jakarta, Gramedia.

• Ensiklopedi Islam 2, 1994, Jakarta, PT. Intermasa.

• http:// www.netsains.com/index.php/page-info/pid-347. Diakses pada

tanggal 19 Desember 2007 oleh Merry Magdalena.

• http:// pgmi unyb. Wordpress. Com/2006/09/25/ ilmu-filsafat-dan-teologi/

• http://CahyaUlumuddin . Multiply.com/Journal/item/19.diakses pada

tanggal 12 maret 2008, Objek material dan Formal Ilmu Pengetahuan.

• http://developer.ning.com/profiles/blog/show?id=1185512%3A111905 .

diakses padatanggal 20 desember 2008

• blanked.ning.com/forum/topic/show?id=1854973%3ATopic%3A364-23k-

diaksespada tanggal16 april 2007 oleh Mula Harahap.