9
DETERMINASI KADAR BESI (II) PADA AIR KERAN LABORATORIUM ANFISKO MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBLE Saiful Islam Robbani Laboratorium Analisis Fisikokimia, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Abstrak Dilakukan penelitian untuk memeriksa kadar besi (Fe) pada air keran laboratorium Anfisko Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran menggunakan metode analisis kolorimetri. Kolorimetri yaitu salah satu metode untuk penentuan kadar ion logam pada sampel berbentuk padatan atau cairan yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu zat berdasarkan intensitas cahaya warna larutan. Absorbansi dari intensitas cahaya yang terjadi diukur menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Cara analisis kuantitatifnya yaitu dengan menggunakan larutan baku standar besi (III) dengan variasi konsentrasi. Larutan baku besi (III) dan larutan sampel masing masing ditambahkan 0,2 ml larutan hidroksilammonium, 1 ml larutan Fenantrolin dan 1,6 ml larutan sodium asetat. Kemudian larutan baku dan larutan sampel masing masing dimasukkan ke dalam kuvet dan diukur absorbansinya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil nya dapat didapat bahwa kandungan Fe pada sampel adalah -1.109 ppm. Kata kunci: air, besi (III), kolorimetri, Spektrofotometer UV-Vis Abstract Research has done to check levels of iron ( Fe ) in tap water uses at laboratory of Pharmacy Faculty, Padjadjaran

260110120142 Saiful Islam - Laporan Akhir Kolorimetri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

as

Citation preview

Page 1: 260110120142 Saiful Islam - Laporan Akhir Kolorimetri

DETERMINASI KADAR BESI (II) PADA AIR KERAN LABORATORIUM

ANFISKO MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBLE

Saiful Islam Robbani

Laboratorium Analisis Fisikokimia, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Abstrak

Dilakukan penelitian untuk memeriksa kadar besi (Fe) pada air keran laboratorium Anfisko Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran menggunakan metode analisis kolorimetri. Kolorimetri yaitu salah satu metode untuk penentuan kadar ion logam pada sampel berbentuk padatan atau cairan yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu zat berdasarkan intensitas cahaya warna larutan. Absorbansi dari intensitas cahaya yang terjadi diukur menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Cara analisis kuantitatifnya yaitu dengan menggunakan larutan baku standar besi (III) dengan variasi konsentrasi. Larutan baku besi (III) dan larutan sampel masing masing ditambahkan 0,2 ml larutan hidroksilammonium, 1 ml larutan Fenantrolin dan 1,6 ml larutan sodium asetat. Kemudian larutan baku dan larutan sampel masing masing dimasukkan ke dalam kuvet dan diukur absorbansinya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil nya dapat didapat bahwa kandungan Fe pada sampel adalah -1.109 ppm.

Kata kunci: air, besi (III), kolorimetri, Spektrofotometer UV-Vis

Abstract

Research has done to check levels of iron ( Fe ) in tap water uses at laboratory of Pharmacy Faculty, Padjadjaran University with colorimetric analysis methode. Colorimetry is one of the methods to determine the metal ions shaped levels in samples of solids or a liquid used for determines the concentration a substance solution based on the intensity of light color. Absorbance that occurs of the luminous intensity measured use of the spectrophotometer uv-vis. Way quantitative analysis that is by using a solution of standard raw iron ( iii ) with the variation of concentration. A solution of raw iron ( iii ) and sample solution powers of each added 0.2 mls hidroksilammonium solution, 1 mls fenantrolin solution and a solution of acetic 1.6 mls of sodium. Then a solution of raw and powers of each sample solution put into cuvette and measured the absorbance with using spectrophotometer uv-vis. The results of his can get that content Fe at the sample is -1.109 ppm.

Keywords: water, iron (III), colorimetry, UV-Vis Spectrophotometer

Page 2: 260110120142 Saiful Islam - Laporan Akhir Kolorimetri

I. Pendahuluan

Indonesia merupakan daerah

tropis yang tersusun atas 2/3 wilayah

lebih dari air. Maka dari itu Indonesia

sering disebut dengan Negara

maritime. Juga, bersyukur menjadi

bagian dari Indonesia, karena

kekayaan airnya ini. Dan kita sendiri

mengetahui bahwasanya air adalah

sumber kehidupan manusia. Tapi

dalam air banyak sekali kandungan

yang mempengaruhinya, sehingga

menyebabkan kadang air menjadi

toksik atau berbahaya bagi tubuh kita,

salah satunya adalah kadar Fe atau besi

dalam air, yang berlebihan.

Besi merupakan komponen

yang mampu mempengaruhi proses

enzimatik di dalam tubuh. Selain itu,

besi juga merupakan komponen dari

haemoglobin sehingga memungkinkan

sel darah merah membawa oksigen

dan mengantarkannya ke jaringan

tubuh. Oleh karena itu, kekurangan zat

besi mampu menimbulkan penyakit

anemia dengan gejala seperti lemas,

pucat, dan perubahan dalam tingkah

laku kognitif. Akan tetapi, kelebihan

zat besi juga mampu menyebabkan

keracunan, muntah, diare , kerusakan

usus , serta penyakit hemokro-matis.

Oleh karena itu, diperlukan suatu

standar yang mengatur batas-batas

kadar setiap senyawa yang

diperbolehkan terkandung dalam air

untuk dikonsumsi. Standar yang

mengatur mengenai air minum

terdapat di dalam Permenkes No.

492/MENKES/IV/2010, dimana di

dalamnya disebutkan bahwa standar

normal kadar besi untuk air minum

manusia sebesar 0,3 ppm (Widowati,

2008).

Penetuan kadar besi dapat

dilakukan dengan metode kolorimetri

dengan mengamati perubahan warna

pada larutan standar Fe2+ dan

membandingakan larutan tersebut

menggunakan media mata. Kita dapat

mengamati warna larutan tersebut

karena adanya perubahan warna pada

saat penambahan 1,10-fenontrolin

Page 3: 260110120142 Saiful Islam - Laporan Akhir Kolorimetri

yang warna awal larutan tidak

berwarna atau bening menjadi

orange-merah bata dan pada

perubahan warna mengalami

perbedaan karena dipengaruhi

penambahan larutan standar Fe2+ 10

ppm yang berbeda sehingga

mempengaruhi warna (Banowati,

2013).

Kolorimetri dilakukan dengan

membandingkan larutan standar

dengan aplikasi yang dibuat pada

keadaan yang sama dengan

menggunakan tabung Nessler atau

kolorimeter Dubosque. Dengan

kolorimetri elektronik, jumlah cahaya

yang diserap berbanding lurus dengan

konsentrasi larutan. Metode ini sering

digunakan dalam menentukan

konsentrasi besi dalam air minum

(Rusmawan, 2011).

Pada penelitian ini dilakukan

analisis kadar besi dalam sampel air

keran dari Laboratorium Analisis

Fisikokimia kolorimetri menggunakan

spektro UVVisible.

II. Metode

2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam

percobaan adalah: botol semprot, gelas

beaker, gelas ukur, kuvet, labu ukur 20

ml, mikropipet, pipet tetes, pipet

volume, spektrofotometer UV-Vis.

2.2 Bahan

Bahan-bahan yang

digunakan dalam penelitian

ini,meliputi: Feri Amonium sulfat, 100

mg Fenantrolin dalam 100 mL larutan,

10 gram Hidroksil Ammonium Klorida

dalam 100 mL air, 10 gr Na-asetat

dalam 100 mL air, Asam Sulfat, air

keran (sampel), dan aquadest.

2.3 Prosedur

Pembuatan Larutan Baku Besi (II)

Pembuatan standar Fe yang

dibuat dengan cara padatan Feri

ammonium sulfat

[Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O] di timbang

sebanyak 0,0702 gram dan

dimasukkan ke dalam labu ukur 1 liter,

larutkan dengan aquadest.

Ditambahkan 2,5 mL asam sulfat,

ditambah aquadest sampai 1 L.

Page 4: 260110120142 Saiful Islam - Laporan Akhir Kolorimetri

Dikocok hingga homogen. Larutan

baku/ standar/stock dengan konsentrasi

10 ppm telah dibuat. Dan kemudian

larutan baku ini diiencerkan lagi

sehingga diperoleh lima konsentrasi

yang berbeda yaitu 0,1 ppm; 0,2

ppm;0,5 ppm; 1 ppm; dan 2,5 ppm

menggunakan labu ukur yang

berukuran lebih kecil.

Persiapan dan Analisis Sample

Sampel berupa air keran

sebanyak 10 mL dimasukkan ke dalam

labu ukur 20 mL. Kemudian

ditambahkan 0,2 mL larutan

hidroksilamonium klorida, 2 mL

larutan fenantrolin, 1,6 mL natrium

asetat, dan aquades hingga volume

akhir 20 mL.

Alat yang digunakan dalam

pengukuran kadar besi (II) pada

penelitian ini, yaitu spektrofotometer

UV-Vis dan scanner. Untuk

pengukuran dengan spektrofotometer

UV-Vis, setiap larutan standar besi (II)

dan larutan sampel diukur

absorbansinya pada λmax = 512 nm.

Nilai absorbansi hasil pengukuran

dialurkan terhadap konsentrasi larutan

standar besi (II) untuk membuat kurva

kalibrasi. Absorbansi larutan sampel

dialurkan terhadap kurva kalibrasi

tersebut dan ditentukan kadar besi (II).

Setelah didapatkan nilai absorbansi,

kurva kalibrasi larutan standar besi (II)

dibuat dengan cara mengalurkan

absorbansi (A) terhadap konsentrasi

(C) larutan. Absorbansi larutan sampel

diplotkan pada kurva kalibrasi larutan

standar besi (II) untuk mengetahui

konsentrasi besi (II) dalam sampel.

Setelah itu, kadar besi (II) dalam

sampel air keran dapat diketahui.

III. Hasil dan Pembahasan

Pada langkah awal dilakukan

penentuan kurva baku standar, ini

dilakukan guna mengetahui baku

standar, untuk membandingkan, juga

untuk memperoleh persamaan regresi

linier dari kurva baku ini. Pembuatan

kurva baku dimulai dengan

pengenceran bertingkat. Dan dilakukan

pada panjang gelombang 511 nm,

karena pada panjang gelombang ini

didapat absorbansi paling tinggi.

Page 5: 260110120142 Saiful Islam - Laporan Akhir Kolorimetri

Pada percobaan ini, jumlah

besi (Fe) yang ada pada sampel

ditentukan dari Fe yang bereaksi

dengan 1,10 fenantrolin dan

membentuk kompleks berwarna yang

kemudian kompleks tersebut diukur

absorbsinya.

Dari penetuan kurva baku

standar diperoleh hasil seperti berikut :

Sehingga diperoleh kurva baku

dan persamaan regresi linier uv

sebagai berikut :

Kurva kalibrasi regresi linieritas :

Y= 0.0765x+0.1445

Kemudian dilakukan

pengukuran sampel yang akhirnya

diperoleh data bahwa daya absorbansi

sampel pada 511 nm adalah :

Dan dimasukkan kedalam persamaan,

sehingga diperoleh konsentrasi :

Y=0.0765x+0.1445

-0.0009333=0.0765x+0.1445

-0.14543=0.0765x

X= -1.901

Hasil negative yang dihasilkan

menjadi bukti kesalahan atau

ketidakvalidan data, hal tersebut dapat

dikarenakan karena adanya kesalahan

saat pengukuran atau persiapan

sampel, seperti: gangguan dari unsur-

unsur lain yang terdapat dalam larutan

sampel yang mengganggu pengukuran

pada alat spektrofotometri, kandungan

Fe dalam sampel terlalu sedikit,

0 1 2 3 4 5 6 7 8 90

0.10.20.30.40.50.60.70.8

f(x) = 0.076487304878 x + 0.1444667195122R² = 0.907539178741846

Konsentrasi (ppm)

Abso

rban

si

Page 6: 260110120142 Saiful Islam - Laporan Akhir Kolorimetri

pembuatan larutan baku dan persiapan

sampel kurang homogen.

IV. Kesimpulan

Kandungan Fe pada sample Air

Keran Laboratorium Analisis

Fisikokimia, kandungan Fe pada

panjang gelombang 511 nm adalah -

1.901.

DAFTAR PUSTAKA

Banowati, R. 2013. Panduan

Praktikum Kimia Anorganik II.

Universitas Islam Indonesia.

Yogyakarta.

Rusmawan, Chevi Ardiana, Djulia

Onggo,and Irma Mulyani.

2011."Analisis Kolorimetri

Kadar Besi (III) dalam Sampel

Air Sumur dengan Metoda

Pencitraan Digital."

Conference Proceedings in

Science.

Widowati, W. 2008. Efek Toksik

Logam Pencegahan dan

Penanggulangan Pencemaran.

Andi. Yogyakarta.