39
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II MIKROMERITIKA NAMA : ANGGA KESUMAH NPM : 260110140149 HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 6 MEI 2015 ASISTEN : 1. NURUL ROHMANIASARI 2. ZEFANYA OKTIVINA LABORATORIUM FARMASI FISIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR

260110140149 Angga Kesumah Mikromeritika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lapak anstrum unpad

Citation preview

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II

MIKROMERITIKA

NAMA: ANGGA KESUMAH

NPM: 260110140149

HARI,TANGGAL PRAKTIKUM: RABU, 6 MEI 2015

ASISTEN: 1. NURUL ROHMANIASARI

2. ZEFANYA OKTIVINA

LABORATORIUM FARMASI FISIKA

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2015

Abstak

Mikromeritika adalah ilmu dan teknologi mengenai partikel kecil, pengetahuan dan kontrol dari partikel penting dalam ilmu farmasi dan material. Ada tiga percobaan yang dilakukan pada praktikum ini yaitu menentukan kerapatan partikel dengan piknometer , menentukan kecepatan alir serbuk dan sudut istirahat , serta menentukan kerapatan curah dan kerapatan mampat. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Strach 1500 dan menggunakan pelarut organik yaitu paraffin cair. Kerapatan sejati dihitung menggunakan piknometer, kerapatan curah dan kerapatan mampat dihitung menggunakan alat tapping, dan kecepatan alir dan sudut istirahat diukur menggunakan alat pengukur kecepatan alir serbuk. Hasil yang diperoleh dari percobaan ini adalah kerapatan sampel yang diukur dengan menggunakan piknometer diperoleh hasil 3,61 gr/ml. Hasil dari sifat alir strach 1500 dapat disimpulkan bahwa dengan perhitungan Indeks Carr , strach 1500 memiliki sifat aliran buruk, sedangkan dengan menggunakan sudut istirahat dan laju alir, strach 1500 memiliki sifat aliran sangat sulit mengalir.

Kata kunci : mikromeritika, starch 1500, laju alir, sudut istirahat, indeks carr

Abstract

Mikromeritika is the science and technology of the tiny particles, knowledge and control of the particle is important in the pharmaceutical and material science. There are three experiments conducted in this lab is to determine the density of particles with a pycnometer, determine the flow rate of the powder and the angle of rest, as well as determining the bulk density and the density of compressible. Materials used in this lab is strach 1500 and using an organic solvent that is liquid paraffin. True density is calculated using a pycnometer, bulk density and the density of compressible calculated using tapping tools, and the flow velocity and the angle of the break were measured using a powder flow rate measuring device. The results obtained from this experiment is that the sample density was measured using a pycnometer obtained results of 3.61 g / ml. Results from 1500 strach flow properties can be concluded that the calculation of Carr Index, strach 1500 has poor flow properties, while using the angle of rest and the flow rate, strach 1500 has properties very difficult flowing stream.

Keywords: mikromeritika, starch 1500, flow rate, corner breaks, indices carr

MIKROMERITIKA

I. Tujuan

1. Menentukan ukuran partikel secara mikroskopik

2. Menentukan kerapatan partikel dengan piknometer

3. Menentukan kerapatan alir serbuk dan sudut

4. Menentukan kerapatan curah (ruah, longgar, bulk) dan kerapatan mampat

5. Menentukan sifat aliran serbuk

II. Prinsip

1. Kalibrasi mikrometer

Kalibrasi sebuah micrometer yaitu adjustment kembali ketitik nol untuk mendapatkan hasil ukur yang lebih presisi (Takarina, 2014).

2. Kerapatan sejati

Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk rongga yang terbuka dan tertutup (Mochtar,1990).

3. Kecepatan alir serbuk dan sudut istirahat

Kecepatan alir diperoleh dari waktu dalam detik yang diperlukan sejumlah tertentu serbuk untuk mengalir melewati corong. Sudut istirahat diperoleh dengan mengukur tinggi dan diameter tumpukan serbuk yang terbentuk (Lachman, 1994).

4. Kerapatan curah dan kerapatan mampat

Kerapatan curah adalah ketika volume diukur pori intra partikel dan pori antarpartikel. Kerapatan mampat adaah volume yang dilihat ketika fluid bergerak melewati partikel (Gibson.2004).

5. Adhesi dan Kohesi

Adhesi didefinisikan sebagai gaya tarik menarik antar partikel yang berbeda jenis.Kohesi didefinisikan sebagai gaya tarik menarik antar partikel sejenis (Febriyani,2014).

6. Gravitasi

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang memiliki massa di alam semesta (Mesuji,2014).

III. Reaksi

------

IV. Teori Dasar

Ilmu dan teknologi partikel kecil diberi nama mikromeritik ole Dalla Valle. Dispersi koloid dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop biasa, sedang partikel emulsi dan suspense farmasi serta serbuk halus berada dalam jangkauan mikroskop optik. Partikel yang mempunyai ukuran serbuk lebih kasar,granul tablet dan garam granular berada dalam kisaran ayakan (Martin,2008).

Mikromeritika adalah ilmu dan teknologi mengenai partikel kecil, pengetahuan dan kontrol dari partikel penting dalam ilmu farmasi dan material. Ukuran luas permukaan partikel dapat berhubungan dengan sifat fisik, sifat kimia, dan sifat-sifat farmakologi dari obat-obatan secara klinis. Ukuran partikel dapat mempengaruhi pelepasan dari bentuk sediaan yang diberikan secara oral, parenteral, rektal dan topikal. Formulasi yang baik dari suspensi, emulsi dan tablet baik stabilitas fisika dan respon farmakologi juga tergantung pada ukuran dari partikel yang ada di dalam suatu produk (Mochtar, 1990)

Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam farmasi. Sebab ukuran partikel mempunyai pengaruh yang besar dalam pembuatan sediaan obat dan juga terhadap efek fisiologinya. Ukuran partikel yang juga luas permukaan spesifik dapat dihubungkan dengan sifat-sifat fisika, kimiawi, farmakologi suatu obat (Lachman, 1986)

Untuk memulai setiap analisis ukuran partikel harus diambil dari umunya jumlah bahan besar (ditandai dengan junlah dasar) suatu contoh yang representatif. Karenanya suatu pemisahan bahan awal dihindari oleh karena dari suatu pemisahan, contoh yang diambil berupa bahan halus atau bahan kasar. Untuk pembagian contoh pada jumlah awal dari 10-1000 g digunakan apa yang disebut Pembagi, Contoh piring berputar. Pada jumlah dasar yang amat besar harus ditarik beberapa contoh dimana tempat pengambilan contoh sebaiknya dipilih menurut program acak (Voigh, 1994).

Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam farmasi, sebab ukuran partikel mempunyai peranana besar dalam pembuatan sediaan obat dan juga terhadap efek fisiologisnya (Parrot, 1990).

Pentingnya mempelajari mikromeritik, yaitu :

1. Menghitung luas permukaan

2. Sifat kimia dan fisika dalam formulasi obat

3. Secara teknis mempelajari pelepasan obat yang diberikan secara peroral, suntikan, dan topical

4. Pembuatan obat bentuk emulsi, suspense dan disperse

5. Stabilitas obat (tergantung dari ukuran partikel).

(Parrot, 1990).

Metode paling sederhana dalam penentuan nilai partikel adalah dengan menggunakan pengayak standar. Pengayak terbuka dari kawat dengan ukuran lubang tertentu. Istilah ini (mesh) digunakan utuk menyatakan jumlah lubang tiap inchi linear (Parrot, 1990).

Metode-metode yang digunakan untuk menentukan ukuran partikel:

1. Mikroskopik opticMetode ini menyatakan bahwa suatu emulsi atau suspensi, diecerkan atau tidak diencerkan, dinaikkan pada suatu slide dan ditempatkan pada pentas mekanik. Dibawah mikroskop tersebut, pada tempat dimana partikel terlihat, diletakkan micrometer untuk memperlihatkan ukuran partikel tersebut.

2. PengayakSuatu metode yang paling sederhana, tetapi realtif lama dari penenetuan ukuran partikel adalah meted analisis ayakan. Disini penentunya adalah pengukuran geometik partikel.

3. Dengan cara sedimenteasiCara ini pada prinsipnya menggunakan rumus sedimentasi stocks, dan dasar untuk metode ini adalah aturan Stokes.

(Martin, 1990).

Partikel adalah fase terdispersi, kcepatan alir merupakan waktu yang dibutuhkan suatu zat/serbuk untuk seluruhnya mengalir, diukur dengan cara mengukur waktu jatuh yang diperlukan oleh sejumlah serbuk yang ditaruh di dalam suatu corong sampai seluruh serbuk tersebut turun. Cara pengukuran seperti ini, selain dapat menentukan kecepatan alir serbuk sekaligus dapat menentukan sudut diam. Sudut istirahat merupakan sudut yang dibentuk antara tetes timbunana serbuk dengan bidang datar (Mhamath, 2011).

Kecepatan alir diketahui melalui metode corong. Metode ini paling sederhana untuk menetapkan mampu alir granul secara langsung, yakni kecepatan alir granul. Dengan membagi massa serbuk dengan waktu keluar tersebut, kecepatan alir diperoleh sehingga dapat digunakan untuk perbandingan kuantitatif granul yang berbeda.

Kecepatan aliran granul = massa (g) / waktu (s)

Hubungan Antara Kecepatan Alir Dengan Sifat Aliran Granul

Laju alir

Sifat aliran

>10

Sangat baik

4-10

Baik

1,6-4

Sukar

10

Sangat baik

4-10

Baik

1,6-4

Sukar